TOPIK UTAMA
ANGKLUNG
Musik Tradisi untuk Normal Baru
B
ilah-bilah bambu itu bergetar kencang melesatkan bunyi berirama rancak. Di sela-sela
bunyi bambu, sesekali masuk dentum bas dan melodi elektronik yang silih berganti dengan alunan nada tradisional dari tanah Priangan. Bunyi bambu dan elektronik itu bersahutan membangun momentum hingga mencapai jeda sunyi sejenak sebelum akhirnya pecah dalam rentetan nada yang tak lagi bisa dibedakan mana bunyi bambu dan mana bunyi elektronik. Di situ suara dari masa lalu dan masa kini telah berbaur jadi satu. Demikianlah konser EDM atau electronic dance music hasil kolaborasi DJ kondang Alffy Rev asal Mojokerto dan Manshur Praditya, seorang musisi asal Bandung yang mengolah angklung menjadi media musik kekinian. Kolaborasi ini adalah satu dari
banyak prakarsa kaum muda Indonesia dalam mengolah khazanah musik tradisi dengan
mempertemukannya dengan aneka ekspresi musik modern, seperti yang dilakukan oleh band Senyawa, Rubah di
V1Mast, Selatan, dan Astakosala.
Bambu yang bernada - Faiz Dila /shutterstock.com
Cerita Angklung Angklung adalah bagian dari tradisi musik yang telah berusia sangat tua. Sekalipun diduga kuat telah dikenal jauh sebelum agama-agama besar masuk ke Nusantara, catatan sejarah mengenai angklung baru muncul sekitar abad
II
20 INDONESIANA VOL. 13, 2022 20 INDONESIANA VOL. 13, 2022