EDISI 2 | Februari 2016
Buruh Migran di Hong Kong Target Penipuan
Investasi
J
uminten (nama samaran), BMI Hong Kong tertarik berinvestasi di perusahaan Mezzo Holding pada Mei 2015 dengan uang investasi awal sebesar HK$35.500 atau sekitar Rp.60.350.000 . Uang tersebut diperoleh Juminten dari mengajukan pinjaman ke bank di Hong Kong. Ketika berinvestasi di Mezzo, ia masuk level platinum 3. Perusahaan Mezzo memberikan penjelasan pada Juminten bahwa uang akan diputar untuk mengembangkan berbagai usaha selama satu bulan. Juminten diberi penjelasan akan mendapatkan royalti pertamanya pada bulan Juli dan setiap bulannya akan mendapatkan royalti HK$4000 lebih. Bunga hasil investasi rencananya akan digunakan Juminten untuk mencicil bank sebesar HK$3454. “Besaran bunga tersebut menguntungkan karena bisa digunakan untuk pinjaman bank dengan sedikit sisa,� ujar Juminten.
Buruh Migran Indonesia (BMI) yang berada di Hong Kong bekerja untuk berbagai tujuan. Memenuhi kebutuhan hidup, membayar hutang atau untuk tujuan investasi. Ada berbagai macam skema investasi yang ditawarkan berbagai lembaga yang memberikan iming-iming menarik untuk buruh migran. Tak sedikit pula buruh migran yang kemudian terjebak pada penipuan investasi karena tertarik dengan bunganya yang tinggi.
Cerita Juminten tak berakhir dengan baik, sejak Oktober tahun lalu royalti yang dijanjikan perusahaan Mezzo tidak didapatkannya sampai sekarang. Sementara itu, ia sampai saat ini harus tetap membayar cicilan bank yang digunakan untuk investasi setiap bulan dengan gajinya sendiri.
Menurut cerita Juminten, ada dua macam investasi yang ditawarkan perusahaan Mezzo, yakni investasi Banking dan investasi Bidding.
Investasi banking menggunakan modal yang besar, sedangkan investasi bidding bisa dimulai dengan modal kecil. Investasi bidding inilah yang menarik perhatian buruh migran Hong Kong, karena jika satu anak direktur sebagai anggota baru investasi bidding akan mendapatkan bonus HK$500. Sama dengan kisah Juminten, Titi, buruh migran Hong Kong juga menceritakan penipuan investasi yang diduga dilakukan perusahaan Mezzo pada salah seorang temannya. Ada seorang kawan yang menginvestasikan HK$70.000 dengan bunga 3% per bulan selama 5 tahun. Setelah kontrak selesai, modal nantinya juga akan dikembalikan. Sayangnya sejak Juli tahun lalu sampai saat ini, temannya tersebut belum menerima proďŹ t yang.. Bersambung ke halaman 5.........
Ketua : Ela Pailah Wakil Ketua : Tri Astuti Bendahara : Yeni Sekretaris : Mecca Tim Redaksi : Ratih, Anggra, Titik Anjarwati, Estati, Nur, Biyanca Kenlim Pailah, Yeni Trisnawati Pendamping : Abdul Rahim Sitorus, Fathulloh, Fera Nuraini, Nisrina Muthahari. Nita Murniati Email : vom@buruhmigran.or.id Website : www.buruhmigran.or.id
Buletin ini diterbitkan oleh Voice of Migrant (VoM) Hong Kong atas dukungan program Pusat Sumber Daya Buruh Migran (PSDBM), kerja sama Infest Yogyakarta dan Yayasan Tifa.
Siapapun bisa mengutip, menyalin dan menyebarluaskan sebagian atau keseluruhan tulisan dengan menyebutkan sumber tulisan dan jenis lisensi yang sama, kecuali untuk kepentingan komersil.
B
uruh Migran Indonesia (BMI) di luar negeri mendapatkan gaji dari jerih payahnya bekerja setiap hari. Demi memanfaatkan gaji tersebut, buruh migran yang berpikiran jauh ke depan akan mencoba menginvestasikan gaji yang didapat dengan berbagai cara. Ada yang menginvestasikan dalam bentuk emas, saham atau menginvestasikan uangnya di Indonesia melalui keluarganya. Perlu dipahami, sebelum memutuskan suatu pilihan investasi, buruh migran mencari tahu secara detail skema investasi-investasi yang menarik mereka. Buruh migran dapat mencari tahu di internet atau bertanya pada orang-orang terpercaya. Jangan mudah terjebak pada investasi-investasi yang menawarkan bunga tinggi yang berujung pada tipu-tipu semata. Di Hong Kong, buruh migran dihadapkan dengan berbagai skema investasi. Ada banyak lembagalembaga yang menawarkan investasi tersebut dengan berbagai cara. Bahkan salah satu lembaga yang menawarkan investasi berbunga tinggi diduga melakukan penipuan pada nasabah-nasabahnya karena tak sesuai dengan apa yang dijanjikan di awal. Pada edisi kedua Februari 2016 ini, redaksi Voice of Migrants (VoM) akan menyoroti persoalan penipuan investasi yang dialami buruh migran di Hong Kong.
Nomor Telp. Penting KJRI Keternagakerjaan 6773 0466, 6894 2799 KJRI Imigrasi (WA) 6252 9917 Polisi : 2527 7177 Rumas Sakit : 2399 6555 Bantuan Darurat : 999 Imigrasi Hong Kong : 2824 6111 Perburuhan : 2717 1771 (untuk pelayanan cepat ditangani 1823) Pengaduan agen : 2852 3535 (Labour HK) Redaksi Buruh Migran: +62 274 372 378
Inspirasi
Elis Melawan Overcharging
Mengenal Ragam Persoalan Hukum di Hong Kong Mengatur Uang Belanja dari Majikan
Cuti Tahunan Buruh Migran Hong Kong 2
Kopiho Adakan Pendidikan Keterampilan untuk BMI
Peristiwa TEDID CAM
(Stasiun Kereta MTR)
Berita
EDISI 2 | Februari 2016
Kisah Buruh Migran
Elis Melawan Overcharging B
ulan Maret 2015, Elis Susandra memutuskan datang ke PT. MSS, sebuah PJTKI/PPTKIS yang pernah memberangkatkannya ke Hong Kong tahun 2009. Demi membiayai kuliah anak, cerita Elis sebagai buruh mirgan di negeri beton kembali dimulai. Proses pendaftaran berlangsung cepat, karena ada majikan yang ingin mengambilnya menjadi pekerja. Tanggal 17/04/2015, Elis datang ke PJTKI untuk menandatangani Job Order yang telah dikirim agensi Hong Kong lewat Fax.
Di dalam Job Order, tertulis jika rumah majikan berisi empat orang dewasa, satu anak dan kakek. Elis setuju untuk menjaga kakek dan akan bekerja dengan pekerja Indonesia lainnya. Ia menandatangani berkas tersebut dan pulang ke rumah. Visa Elis turun tanggal 28/04/2015 dan mendapat jadwal terbang tanggal 05/05/2015. Ia sempat menanyakan mengenai tanda tangan kontrak di kertas hijau (kontrak kerja) tapi PJTKI bilang bahwa semua sudah ditandangani mereka.
PJTKI hanya memberitahu bahwa potongan untuk biaya penempatan adalah HK$2145 x 6 bulan. Hari keberangkatan tiba, saat berada di bandara Juanda, Surabaya, seorang pengantar dari PJTKI memberikan Elis sebuah amplop putih. Ia berpesan untuk memberikan amplop tersebut di loket pertama. Elis yang sempat ditahan dan ditanya mengenai KTKLN ketika di bandara menyodorkan amplop tersebut dan dibebaskan. Malam itu ia sampai di bandara Hong Kong, dijemput orang agensi dan ditampung di sebuah boarding house daerah Causeway Bay. Hari 3
EDISI 2 | Februari 2016
Bedah Kasus berikutnya Elis diantar tes kesehatan, dan setelahnya dijemput oleh majikan. Megasea Employment Agency Limited (agensi yang digunakan) menahan paspor dan kontrak kerja Elis. Saat itu ia hanya diam karena teman-teman yang lain juga mendapat perlakuan sama. Sesampai di rumah majikan, Elis dipertemukan dengan pekerja lain yang memberitahu tugas apa yang harus dikerjakan. Ia bingung, kenapa dalam kontrak bekerja di tower 4, tetapi tidur di tower 1. Tugasnya setiap hari tak hanya menjaga kakek, tetapi juga menyiapkan makanan untuk anak kecil dan mengantarkannya ke sekolah. “Saya bekerja dari pukul 07.00 sampai pukul 23.00 malam. Setiap hari hanya tidur 2-3 jam saja, karena kakek yang dijaga sering bangun dan minta diantar ke kamar mandi,”kata Elis. Dengan beban kerja berat dan istirahat kurang, ia tidur bersama seekor anjing, tanpa fasilitas kamar dan almari untuk menaruh barang pribadi. Elis memutuskan membeli Sim Card dan menanyakan hal tersebut pada PJTKI karena pekerjaan tak sesuai dengan gambaran PJTKI waktu itu. Pihak PJTKI tak pernah membalas pesan, begitu juga ketika menelpon agensi, mereka hanya menyuruh sabar karena ada temannya. Setelah dua minggu berada di Hong Kong datanglah surat tagihan dari Toyo Finance, berisi dua kartu pembayaran yang bisa dibayarkan di 7eleven. Elis mendapat dua kartu dengan pinjaman HK$2145×6 dan HK$550×6. Ia menelpon agensi dan mereka menjawab tak tau menahu soal pembayaran tersebut. Mereka hanya menjawab sibuk ketika beberapa kali Elis minta penjelasan rincian potongan.
4
“Saya menelpon pemilik PJTKI yang memberangkatkan saya, Wesley—pemilik PJTKI—tapi tak dijawabnya,” ujar Elis. Elis mencoba menghubungi Toyo Finance dengan menanyakan nomor pinjaman didapat dari mana. Pihak Toyo hanya mengatakan sudah ada persetujuan pinjaman yang ditandatangani di Indonesia. Elis merasa tak memakai atau mendapat akomodasi apapun di PJTKI, tetapi pihak Toyo menyatakan bahwa hal tersebut merupakan urusan buruh migran dengan PJTKI, bukan urusan finance. Ketika menanyakan kembali kapan utang-utang tersebut dibuat, Toyo Finance tak bisa menjawabnya. Direktur Toyo Finance sempat menelpon, Elis mengemukakan jika dirinya tak memakai akomodasi dan tak pernah menandatangani pinjaman. Ia juga bertanya berapa banyak Toyo Finance mengeluarkan uang tunai pada PT. MSS, tetapi Direktur Toyo menjawab jika hal tersebut adalah privasi. Direktur Toyo mengatakan akan membantu untuk mengatakan pada PJTKI di Indonesia, karena mungkin terjadi
kesalahpahaman antara Elis dan PJTKI. Direktur Toyo juga menyatakan jika tagihan ditutup sementara, tetapi Elis meminta menutup tagihan selamanya karena ia tak merasa berhutang. Tak bersepakat dengan tagihan yang dikirimkan oleh Toyo Finance, Elis dihubungi oleh agensi karena tak membayar tagihan. Ia juga disambungkan dengan PJTKI di Indonesia. PT.MSS yang menempatkannya menanyakan kenapa ia tak membayar potongan HK$550. Elis tetap kukuh pada pendiriannya, bahwa ia tak pernah mendapat akomodasi dan tak menandatangani berkas pinjaman. PT.MSS memberi penawaran untuk membayar HK$355 saja, Elis tetap tak mau. PJTKI akhirnya bilang jika Elis tak perlu membayar HK$550. Agensi di Hong Kong sempat memberitahu PJTKI jika Elis telah melapor Labour dan KJRI. Mengetahui itu PJTKI marah dan menggertaknya, mereka mengatakan jika Elis sudah berani melawan dan kurang ajar. “Dengan nada tinggi, pihak PJTKI bertanya mau saya apa. Saya menjawab ingin dokumen saya dikembalikan,”ujar Elis. Pihak PJTKI menjawab dokumen tidak dikembalikan karena potongan belum selesai, tetapi Elis tetap ngotot menyatakan bahwa paspor tak boleh dibawa orang lain. Kasus Elis yang terkena overcharging sempat dilaporkan pada Teguh Hendro Cahyono, Direktur Mediasi dan Advokasi BNP2TKI. Atas laporan Elis, PT.MSS dipanggil oleh BNP2TKI. Paska pemanggilan tersebut, pihak PT meminta maaf dan berjanji akan melepaskan hutanghutang Elis. Sekali lagi Elis menyatakan bahwa dirinya tidak berhutang pada PJTKI, karena ia tak mendapat akomodasi dan tak pernah menandatangani surat pinjaman.
Pojok Bahasa
EDISI 2 | Februari 2016
sambungan Laporan Utama
Buruh Migran di Hong Kong Target Penipuan Investasi dijanjikan perusahaan. Bulan lalu temannya sempat mendapatkan cek dari perusahaan Mezzo tetapi tidak bisa dicairkan. Sempat kemudian para korban melapor kepada polisi, namun polisi rupanya menolak laporan karena perusahaan masih beroperasi. Menurut informasi yang dihimpun Redaksi VoM, saat ini perusahaan Mezzo telah berganti nama, namun pihak perusahaan masih terlibat dalam usaha mengembalikan modal nasabahnya. Perusahaan belum lepas tangan dan masih ada usaha mengembalikan, meski belum ada kejelasan sampai kapan.
Tak hanya BMI di Hong Kong yang terkena penipuan investasi, buruh migran yang sudah kembali ke Indonesia pun rentan terhadap penipuan investasi. Hal ini dialami oleh Hani (nama samaran), yang merupukan mantan buruh migran Hong Kong yang tertarik berinvestasi di PT.Dua Belas Suku (DBS), Blitar, Jawa Timur, lantaran bunganya yang besar. Hani mendapatkan informasi mengenai perusahaan DBS dari seorang kawan yang sebelumnya pernah mengikuti investasi tersebut. Hani bersama lima orang kawannya memutuskan untuk berinvestasi di PT.DBS dengan menitipkan uang Rp.5 juta serta uang administasi Rp.750 ribu. Dari uang yang mereka investasikan, mereka dijanjikan mendapatkan keuntungan 30% setiap bulan. Bulan pertama mereka dijanjikan proďŹ t Rp.1,5 juta serta pengembalian modal Rp.5 juta yang dimasukkan ke dalam rekening
bank. Pengembalian modal tersebut digunakan kembali oleh Hani dan kawan-kawannya untuk investasi karena bunganya yang menguntungkan. Cerita bahagia Hani berakhir ketika PT.DBS tak membayarkan bunga yang dijanjikan pada kali ketiga. PT. DBS juga tak bisa mengembalikan modal yang didapat dari Hani dan kawan-kawan. Ketika terlalu banyak orang yang dirugikan oleh PT.DBS. Para korban kemudian melaporkan tindakan penipuan PT.DBS ke kepolisian. Belajar dari kasus di atas, sebaiknya para BMI berhati-hati dalam berinvestasi. Pilih lembaga investasi yang terpercaya dan sudah memiliki kekuatan hukum. Di sisi lain, harus pintar-pintar mengatur keuangan dan jangan mudah tergiur oleh imingiming bisnis dengan bunga tinggi.
Tasbih Air Mata Oleh Yeni Setiap makluk yang Engkau ciptakan punya cara tersendiri tuk bertasbih pada -Mu. Air bertasbih di setiap tetes dan alirannya. Anggin bertasbih di setiap melekul dan hembusanya. Segala yang Kau ciptakan di langit dan di bumi tahu bagaimana cara mereka untuk memuji dan memuja Pencipta-Nya Saat malam terjaga dalam lelap tidurnya Saat sang surya sejenak memejamkan mata dan membuka mata di sisi belahan dunia yang berbeda Saat tetes demi tetes air suci membasuh legam wajahku memberi secerca cahaya-Mu di dalam kalbuku Saat ku bersimpuh dan berlutut di hadapan-Mu Saat tak ada lagi kata yang terucap hanya segumpal daging tak bertulang menatap memohon pada-Mu Tuntunlah langkahku Saat air mata ku jatuh air mata itu pun bertasbih pada-Mu tasbih air mata kerinduan
Setiap negara dan setiap daerah memiliki bahasa masing-masing yang jika dipelajari akan menambah wawasan dan perbendaharaan kemampuan bahasa. Bagi penduduk lokal Hong Kong, mereka mempunyai pengucapan sendiri dalam menyebut nama-nama tempat di Hong Kong. Inilah yang kemudian sering membuat pendatang seperti buruh migran mengalami kebingungan. nama-nama tempat yang disebut penduduk lokal Hong Kong berbeda antara tulisan dengan pengucapan : Jusco : Kacito North Point : Pe Kwok Cousway Bay : Donglowan Prince Edward : Daici Central : Cungwan Admiralty : Kem Chung Quaribay : Jatyicung Diamond Hill : Jung Sik Sam Jordan : Cotun Tsim Sha Shui : Cin Sa Coi Central : Cung wan Aberdeen : Hong Kong Cai
Nama negara-negara yang disebut penduduk lokal Hong Kong berbeda antara tulisan dengan pengucapannya : Indonesia : Yan dai America : Mei Kwok Korea : Hong Kwok Thailand : Dhai Kwok Inggris : Ying Kwok India : Yanto China : Cung Kok/ Talok Bali : Baleto Paris : Palai Australia : Auto Jepang : Yatpun Arab : Alaba
3
Panduan
EDISI 2 | Februari 2016
Mengenal Ragam Persoalan Hukum di Hong Kong (1) Minggu (21/02/16) Ratih, Pegiat Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Hong Kong sekaligus tim redaksi Buletin Voice of Migrants (VoM), menghadiri dialog tentang kriminalitas di Hong Kong yang diselenggarakan Equal Opportunities Commission (EOC), sebuah organisasi anti diskriminasi di Hong Kong. Dialog yang diselenggarakan di kantor EOC, Taikoo Shing, Hong Kong tersebut menghadirkan Kung Yee Lam Florence perwakilan Kepolisian North Point serta diikuti berbagai perwakilan organisasi buruh migran dari Indonesia dan beberapa negara lain (ATKI, IMWU, Cristian Action, dan lain-lain).
S
elama dialog, narasumber membahas beberapa topik tentang persoalan hukum di Hong Kong yang biasa terkait dengan buruh migran sebagai korban maupun terjerat sebagai pelaku, antara lain kasus pencurian, pemalsuan, pelanggaran ketertiban umum, kekerasan terhadap anak, kekerasan terhadap orang tua (manula), tindakan tidak senonoh, tata cara melapor ke kepolisian Hong Kong, layanan transLink (layanan penerjemahan bahasa), dan kasus yang saat ini ramai di kalangan BMI, yakni perubahan data paspor. Terkait kasus pencurian dijelaskan bahwa kasus ini tertera dalam Undang-undang Common Law (Hukum terdahulu) di Hong Kong. Sesuai undang-undang ada 5 unsur yang harus terpenuhi untuk kasus pencurian yaitu: 1. Ketidakjujuran, contoh: mengambil barang milik orang lain untuk tidak memiliki barang tersebut 2. Mengambil barang untuk diri sendiri, contoh: mengambil barang secara masuk akal/tidak 3. Ada barangnya (Property), tuduhan harus ada barangnya, contoh tuduhan mencuri dompet, maka harus dibuktikan dompet itu ada.
6
4. Mengambil barang atau benda yang ada pemiliknya, misal mengambil kucing di jalan yang ternyata ada pemiliknya. 5. Memiliki maksud merampas atau meminjam barang dari teman secara permanen. Contoh: meminjam gelas teman, tetapi setelah digunakan tidak dikembalikan tapi dibuang atau sengaja dimiliki. Selain kasus pencurian ada juga penjelasan tentang kasus pemalsuan, antara lain: 1. Surat Palsu, contoh membuat iklan atas nama, alamat orang lain. 2. Memiliki maksud agar ia/orang lain akan menggunakan barang palsu agar seseorang menerimanya sebagai asli. Contoh: berbelanja di supermarket menggunakan credit card palsu, tahu bahkan kartu itu palsu, tetapi kasir tidak tahu dan tetap memproses. 3. Menerima sesuatu untuk melakukan/tidak melakukan tindakan untuk sendiri/prasangka orang lain. Contoh: Memalsukan kartu pengenal sopir bus agar tidak dikenai biaya atau tidak membayar saat naik bus.
Sama seperti kasus pencurian, kasus pemalsuan di Hong Kong juga harus memenuhi beberapa unsur berikut: 1. Menyalin surat palsu 2. Menggunakan intrumen palsu 3. Menggunakan salinan palsu 4. Memiliki intrumen palsu 5. Membuat/memiliki peralatan untuk intrumen palsu. “Prinsip hukum di Hong Kong, pihak yang melapor belum tentu menjadi korban dan korban yang dilaporkan belum tentu menjadi tersangka, karena sifatnya masih pengaduan. Jadi apabila menghadapi masalah hukum, jangan segan melapor ke pihak berwajib. Seseorang bisa disebut tersangka dan korban apabila penyelidikan oleh polisi dinyatakan selesai. Lalu proses dilanjutkan ke department kehakiman/pengadilan. Dari putusan pengadilan tersebut, baru diketahui siapa yang menjadi tersangka dan siapa korban. Hal yang terpenting adalah mengikuti proses demi proses, apabila si korban yang dilaporkan oleh pihak A sebagai tersangka dan tidak terbukti, maka kita bisa menuntut balik dengan tuduhan pencemaran nama baik.� papar Florence, perwakilan kepolisian Hong Kong.
Panduan
EDISI 2 | Februari 2016
Mengatur Uang Belanja dari Majikan Oleh Mecca
Sejak gaji PRT migran Hong Kong naik (30/9/2015) menjadi HK$4210, uang makan buruh migran juga ikut naik sebesar $995/bulan menurut aturan pemerintah Hong Kong. Pada praktiknya lebih banyak majikan yang menyediakan makanan pada buruh migran dibanding mereka yang memberikan tunjangan makan. Meski makanan ditanggung oleh majikan, buruh migran masih dihadapkan dengan strategi mengatur uang belanja guna membeli bahan makanan untuk majikan dan dirinya sendiri. Mengatur uang belanja memang sering membuat kita sakit kepala, terlebih jika buruh migran bekerja pada majikan yang pelit mengeluarkan uang belanja.
S
ebelum masuk pada bagaimana mengatur uang belanja, kita perlu tahu bahwa masing-masing buruh migran diberikan uang belanja berbedabeda oleh majikan. Ada majikan yang memberikan uang belanja untuk beberapa hari, beberapa minggu atau beberapa bulan. Uang belanja yang diberikan pada tiap buruh migran pun berbeda-beda. Dalam mengatur uang belanja dari majikan, buruh migran perlu memperhatikan hal-hal berikut ini 1. Jumlah Anggota Keluarga Hitung jumlah anggota keluarga yang ada di rumah majikan agar bisa menyesuaikan kebutuhan belanja makanan. Jika ada anak atau kakek nenek yang dijaga setiap harinya, maka pengeluaran untuk makanan berbeda dari keluarga yang tak memiliki anak dan kakek nenek untuk dijaga. Jangan lupa untuk menghitung jatah makan diri Anda sendiri, apalagi jika majikan tak memberikan tunjangan uang makan. 2. Ketahui Pola Makan Majikan Kita perlu mengetahui pola makan majikan agar bisa menyesuaikan uang belanja dengan barang-barang yang hendak dibelanjakan. Rata-rata majikan di Hong Kong di pagi hari akan
mengkonsumsi roti, bubur, oatmeal atau buah untuk sarapan. Di siang hari, kebanyakan majikan yang bekerja kerap makan di luar rumah. Baru pada malam hari kebanyakan mereka yang bekerja akan makan di rumah dengan menu sayur, ikan, daging, sup dan sebagainya. Jika kita merawat kakek nenek atau anak kecil yang tinggal di rumah pada siang hari, maka kita perlu menganggarkan jatah makan untuk mereka juga. 3. Jujur Mengenai Uang Belanja Sebaiknya jujur ke majikan mengenai uang belanja, jangan sampai karena takut lalu kita menggunakan uang sendiri untuk tambahan belanja. Katakan sejujurnya pada majikan saat harga barang-barang mengalami kenaikan atau saat uang yang majikan berikan tak mencukupi untuk belanja dengan harapan mereka akan menambah uang belanja kita. Jangan gunakan uang sendiri jika uang belanja dari majikan tidak cukup. Contoh mengatur uang belanja : Di tempat saya bekerja ada lima orang yang tinggal di dalam rumah, majikan lakilaki dan perempuan, anak laki-laki, kakek dan saya. Majikan laki-laki memberi uang belanja HK$ 200 setiap dua hari sekali dan menyuruh saya untuk mengatur uang
belanja tersebut. Dengan uang sejumlah tersebut saya akan membelanjakan bahan-bahan makanan seperti di bawah ini. Roti tawar HK$10 (isi 10 potong), keju cheddar HK$20 (isi 6 lapis), telur HK$10 (isi 10 butir), daun bawang dan seledri HK$3, brokoli HK$10 (3 batang), susu cair kemasan kaleng HK$7 (ukuran kecil), satu ekor ayam HK$38, satu iris ikan salmon segar HK$30, satu ruas jahe HK$4, satu bungkus bawang putih HK$3, sawi hijau (joi sam) HK$10 (2kg) daging sapi steak yang sudah dibumbui HK$30 (2 potong besar), daging cincang HK$10, jamur kancing segar HK$10, pisang HK$5 (4 buah). Total belanja HK$200. Di pagi hari saya membuatkan sarapan berupa roti untuk majikan. Siang hari, hanya ada saya dan anak kecil yang saya jaga di rumah sehingga kebutuhan makanan untuk siang hari tak begitu banyak. Di malam hari saat majikan kembali dari bekerja, saya memasak beberapa menu untuk makan malam sekeluarga. Aktivitas tersebut berulang pada esoknya dengan menu makanan berbeda menyesuaikan dengan bahanbahan yang telah saya belanjakan sebelumnya.
7
Panduan
EDISI 2 | Februari 2016
Cuti Tahunan Buruh Migran Hong Kong BMI Pekerja Rumah Tangga (PRT) di Hong Kong berhak untuk mengambil cuti tahunan yang dibayar setelah menjalani masa bekerja 12 bulan dengan majikan yang sama. Hak cuti tahunan yang dibayar akan bertambah secara bertahap dari 7 hari sampai dengan 14 hari sesuai dengan jangka waktu kerja. Tahun bekerja 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun 6 tahun 7 tahun 8 tahun 9 tahun & lebih
Cuti tahunan 7 hari 7 hari 8 hari 9 hari 10 hari 11 hari 12 hari 13 hari 14 hari
PRT migran Hong Kong bisa mengambil hak cuti tahunan dalam kurun waktu 12 bulan berikutnya. Ketika mengambil cuti, buruh migran berunding dengan majikan dan harus ditegaskan secara tertulis sedikitnya 14 hari sebelum waktu cuti diambil. Hari libur dan hari libur resmi yang jatuh selama jangka waktu cuti tahunan tidak dihitung sebagai cuti tahunan. Hari libur dan hari libur resmi harus ditentukan pada hari yang lain. Bagaimana seharusnya BMI PRT diberi cuti tahunan pada saat berakhirnya kontrak kerja? Saat pemutusan perjanjian kerja, buruh migran PRT harus diberi pembayaran sebagai ganti cuti tahunan yang belum diambil dari tiap masa bekerja 12 bulan yang selesai. Untuk masa bekerja lebih dari 3 bulan tetapi kurang dari 12 bulan dari tiap tahun cuti, maka PRT berhak menerima pembayaran untuk cuti tahunan yang dibagi rata. Hal tersebut berlaku selama pemutusan perjanjian kerja bukan berupa pemecatan karena buruh migran berkelakukan jelek.
PERTANYAAN Teman saya diinterminit oleh majikan dan dipulangkan ke Indonesia sebelum potongan gaji selesai. Dokumen-dokumen sebelum penempatan dahulu dibawa oleh PJTKI yang memberangkatkan dan jika teman saya ingin keluar dari PJTKI tersebut, dia harus melunasi kekurangan biaya penempatan. Bagaimana mengatasi hal tersebut? Rini di Sai wan ho
Konsultasi Hukum bersama Abdul Rahim Sitorus (Kord. Advokasi PSD-BM) Berbagai pertanyaan seputar hak-hak dan persoalan hukum BMI dapat disampaikan melalui email vom@buruhmigran.or.id
JAWABAN Antara dokumen yang ditahan oleh PJTKI dan kekurangan biaya penempatan adalah dua hal yang berbeda. Maka solusinya adalah : Soal Dokumen Dokumen buruh migran seperti akta kelahiran dan ijazah adalah hak kita. Harusnya biodata tidak ditahan oleh PJTKI karena setelah proses pendataan saat masuk ke penampungan selesai, semua biodata asli tersebut harus dikembalikan ke kita. Namun faktanya, hampir semua buruh migran mengalami hal ini, dokumen ditahan dan baru dikembalikan setelah potongan gaji selesai atau sampai ďŹ nis kontrak kerja dua tahun. Jika mengalami hal ini, sebaiknya kawan-kawan meminta bantuan kepada Dinas tenaga kerja setempat atau BP3TKI atau BNP2TKI untuk mengambil dokumen yang ditahan jika dipersulit oleh PJTKI. 8
Kekurangan Biaya Penempatan Untuk kasus biaya penempatan yang masih kurang dan dipaksa membayar oleh PJTKI, kita perlu mengetahui isi Surat Perjanjian Penempatan. Kita harus meminta rincian biaya penempatan agar kita tahu berapa banyak biaya yang dibebankan kepada kita. Buruh migran seringkali tidak tahu mengenai isi Surat Perjanjian Penempatan ini. Seperti misalnya jika kita di PHK sebelum selesai potongan gaji atau dipulangkan mendadak, bagaimana kelanjutan potongan gaji yang belum kita bayarkan. Jika dipersulit oleh PJTKI saat meminta kejelasan soal isi Surat Perjanjian Penempatan, kawan-kawan bisa langsung meminta bantuan ke Dinas tenaga kerja setempat, BP3TKI atau BNP2TKI. Dan jika pihak PJTKI tetap tidak mau, maka harus diproses sesuai hukum yang berlaku.
Inspirasi
EDISI 2 | Februari 2016
Kopiho Adakan Pendidikan Keterampilan untuk BMI
K
oalisi Organisasi Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong (KOTKIHO), membuat wadah belajar ketrampilan bagi BMI Hong Kong yang diberi nama Koperasi Pekerja Indonesia di Hong Kong (Kopiho). Pada awal berdirinya, anggota Kopiho hanyalah 10 orang. Dalam perkembangannya, hingga saat ini anggota Kopiho berjumlah 36 orang.
Bekerja di luar negeri, kemudian pulang membawa uang banyak adalah hal yang biasa dan menjadi tujuan setiap Buruh Migran Indonesia (BMI). Namun pulang dengan memiliki ketrampilan atau skill adalah hal yang luar biasa bagi buruh migran. Salah satu cara menambah ketrampilan buruh migran adalah dengan mengikuti kegiatan-kegiatan tambahan di negara penempatan.
diadakan Kopiho memuat pembelajaran seperti memotong rambut, merias wajah, kreasi tata rambut dan kreasi tata hijab. Pendidikan ketrampilan ini dibagi dalam beberapa kelas, setiap sesi pertemuan memakan waktu empat jam dan ditempuh dalam waktu tiga bulan atau 12 kali pertemuan. Kelas keterampilan Kopiho telah mengadakan dua kali wisuda untuk siswanya di tahun 2014 dan 2015. Kopiho membuat wadah Anggota Kopiho terdiri dari buruh belajar ini agar BMI yang pulang migran yang masih bekerja di ke Indonesia dengan membawa Hong Kong dan purna buruh modal uang tidak kembali lagi migran. Sebagai koperasi, Kopiho bekerja ke Luar Negeri karena mengadakan pendidikan modal uang nya sudah habis. keterampilan yang diadakan setiap Sabtu dan Minggu. Mustami’atun Nasikhah, pengajar Keterampilan salon yang keterampilan salon di Kopiho
mengatakan keterampilan yang dimiliki buruh migran bisa membantu memperkuat ekonomi buruh migran di tanah air. “Kami seluruh pengelola di Salon Kopiho berharap agar kita sebagai BMI bisa berhasil ketika pulang ke Indonesia, sehingga tidak perlu lagi kembali bekerja ke luar negeri dengan meninggalkan keluarga,� kata Mustami'atun. Pembaca VoM yang ingin bergabung di kursus salon yang diselengarakan oleh Kopiho dapat datang ke alamat Flat A, 1/F, Yan Fat Building, 39-41 Shek Kip Mei Street, Sham Shui Po, Kowloon, CP: Andys 6110 1146.
9
Peristiwa
EDISI 2 | Februari 2016
TEDID CAM
(Stasiun Kereta MTR)
S
aat pertama kali menginjakan kaki di negeri Jackie Chan atau biasa disebut negeri beton, pasti teman-teman punya banyak kejadian lucu karena bahasa yang belum fasih benar. Saya akan berbagi cerita yang pernah saya alami terkait minimnya kemampuan bahasa yang jika dikenang bikin tertawa dan malu hati. Lima tahun lalu, di rumah majikan pertama, hujan deras mengguyur dan saya berada di rumah sendirian. Sekitar jam dua siang telepon rumah berdering, intinya Thai-thai menyuruh saya turun membawa dua payung menjemput Singsang dan Sailo. Tanpa banyak tanya, setelah saya jawab “Hoak, Thai-thai!” segera saya persiapkan yang diperlukan dan turun dari lantai 22 di mana saya tinggal. Saya segera menuju stasiun kereta (Tedid Cam), menunggu Singsang dan sailo di depan mesin Octopus (Patadong) agar mudah dilihat. Lima menit, sepuluh menit, sampai 30 menit yang ditunggu tidak kelihatan. Saya mulai bingung, kemudian saya berinisiatif menelepon nomor rumah majikan.
10
Oleh Biyanca Kenlim
Terdengar di seberang sana suara Singsang, “wai….., Nana, lei hai pina?" (Kenapa, Nana, kamu di mana?) Alamak Singsang yang seharusnya saya jemput malah sudah berada di rumah. Segera saya lari pulang di bawah payung dalam guyuran derasnya air hujan. Sesampai saya di rumah, tampak singsang sudah ganti baju dan sedang mengeringkan rambutnya yang basah kuyup. Dalam ketakutan saya minta maaf dan Singsang menjawab kalem sambil menasehati, "haji leh, yuko lei cung emci, lei man kei toji sin, kiu lei jip ngo tei hai pasi cam, emhai tedid cam, lei wa hoak hoak, tanhai em meng pak" (Lain kali, kalau kamu masih tidak tahu, kamu tanya beberapa kali dulu. Saya nyuruh kamu menjemput kita di terminal bus, bukan di stasiun kereta. Kamu bilang baik baik, tapi tidak mengerti) Saat itu saya hanya nyengir saja…. Untuk teman-teman belum begitu paham Bahasa Kanton, lebih baik bertanya atau meminta mengulangi kalimat majikan sekali lagi agar tidak terjadi kesalahan seperti pengalaman saya.
EDISI 2 | Februari 2016
B
erlokasi di ruang terbuka di kawasan Central, Hong Kong, Minggu (21/2/2016), pukul 12-17 waktu setempat, Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) kembali menggelar acara One Billion Rising (OBR) Revolution 2016. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta baik Buruh Migran Indonesia dari perwakilan berbagai organisasi hingga partisipasi beberapa perwakilan pekerja dan aktivis dari Taiwan, Mongolia, Cina, kalangan mahasiswa Hong Kong, hingga masyarakat lokal Hong Kong. Sebagaimana dikutip dari portal http://obr-indonesia.org/, One Billion Rising merupakan kampanye global yang dilakukan di berbagai negara di dunia melalui kegiatan memobilisasi, mengajak, menyadarkan dan menggabungkan orang-orang di seluruh dunia untuk bersama-sama menghentikan kekerasan terhadap perempuan. Kampanye ini menitikberatkan kepada fakta bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah permasalahan global yang tidak hanya terjadi pada suku, negara atau agama tertentu saja, namun ada di semua kebudayaan di pelosok dunia.
Kegiatan BMI
rise (mendengar, bertindak, bangkit), Sringatin, Koordinator JBMI mengatakan “Bahwa inilah yang membuat perempuan tidak takut dan malu melawan segala bentuk kekerasan baik kekerasan aturan atau lainya.â€? OBR yang dikemas dalam kegiatan menari bersama sejatinya merupakan aksi solidaritas untuk menguatkan para perempuan agar dapat melawan segala bentuk kekerasan yang menimpa mereka, baik kekerasan karena aturan ataupun kekerasan ďŹ sik di dalam keluarga, rumah tangga, lingkungan, termasuk berbagai diskriminasi, penindasan, serta kebijakan pemerintah yang merugikan Buruh Migran Indonesia (BMI) yang mayoritas adalah kaum perempuan.
Kampanye OBR pertama digelar di Hong Kong pada tahun 2012 oleh gabungan mahasiswa dari berbagai universitas di Hong Kong. Namun, sejak tahun 2013 JBMI mengadakan OBR sendiri dan berlanjut hingga sekarang dan diikuti berbagai kalangan. Dengan slogan listen, act,
11
WASPADA INVESTASI BODONG
!