Buletin KOPI Ponorogo Edisi Agustus 2020

Page 1

EDISI AGUSTUS 2020 Buletin KOPI PONOROGO merupakan media informasi yang dibuat oleh Komunitas Pekerja Migran Indonesia (KOPI) di Ponorogo sebagai ruang untuk saling belajar dan berbagi informasi antar sesama pekerja migran Indonesia. Informasi versi online bisa diakses di www.buruhmigran.or.id.

Menurut Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, seperti di­lan­sir po­ no­rogo.go.id, jumlah pa­si­en po­si­tif Corona di Ka­b u­p a­ten Po­n o­rogo per 5 Mei 2020 sebanyak 12 orang. Un­tuk itu, hal penting yang bisa dilakukan saat ini adalah me­num­ buh­kan ke­sa­daran warga agar ti­dak ter­jang­kit Covid-19 dan me­nye­ dia­kan ban­tuan alat pe­lin­dung diri (APD).

▶ Para penjahit di Desa Pondok membuat pola untuk masker yang akan dibagikan secara gratis. [Foto: Arif Yulianto]

LAPORAN UTAMA

Cegah COVID-19, KOPI Pondok Gandeng Para Penjahit dan Bagikan Masker Gratis Oleh: Abdul Hadi

B

adai pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) sampai saat ini masih menjadi ancaman kesehatan semua masyarakat. Begitu pun di desa-desa yang menjadi tujuan mudik, baik mereka yang merantau di luar kota maupun di luar negeri. Di Jawa Timur (Jatim), salah satu kabupaten dengan angka migrasi terbanyak adalah Kabupaten Ponorogo.

Inisiatif memberikan bantuan war­ ga mulai dari masker hingga ke­ bu­­tuhan pokok, juga dilakukan oleh Komunitas Pekerja Migran In­­do­nesia (KOPI) di Desa Pondok, Ke­ca­matan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Tidak hanya itu, KOPI juga berinisiatif mendorong pa­ra pen­jahit membuat masker ka­in un­ tuk dibagikan secara gra­tis ke­pada war­­ga terdampak Co­vid-19. Menurut Arif Yulianto, Ketua KOPI Pondok, kegiatan yang di­inisiasi KOPI Pondok ini telah mem­b a­ gikan 250 masker gratis bagi ke­ luar­ga Pekerja Migran Indonesia (PMI), purna PMI, relawan Co­ vid-19, dan seluruh masyarakat Desa Pondok. “Kami ingin berpartisipasi men­ce­ gah Covid-19, khususnya di de­sa kami (Desa Pondok.red), karena kami juga prihatin dengan wabah ▶ Bersambung ke halaman 3


SALAM REDAKSI

D

unia saat ini tengah menghadapi pandemi coronavirus disease (Covid-19), termasuk Kabupaten Ponorogo. Berbagai upaya di­ lakukan oleh pemerintah pusat, daerah, desa, dan kelompok masyarakat untuk pencegahan serta penanggulangan Covid-19. Buletin KOPI Ponorogo edisi Agustus 2020 meng­ hadirkan sorotan terkait beberapa inisiatif desa, khususnya Desa Pondok dan Bringinan, da­l am merespon penyebaran pandemi Covid-19. Di De­ sa Pondok, pemerintah desa dan relawan ba­h umembahu mencegah penyebaran virus co­r ona melalui pembagian masker secara gratis. Pe­­merintah Desa Pondok juga menyediakan ruang iso­lasi bagi warga yang baru saja tiba di desa. De­mi­kian halnya seperti yang dilakukan oleh Desa Bringinan, warga bergotong royong mencegah pe­nyebaran Covid-19 melalui penyemprotan des­in­fektan secara berkala.

Rubrik ekonomi Buletin KOPI Pondok menyajikan ulasan tentang usaha warga desa yang merupakan purna Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kabar dari Desa Pondok menceritakan sosok purna PMI yang merintis usaha kerajinan tangan dan memasarkannya me­lalui media online. Desa Bringinan mengabarkan pur­na PMI yang mengembangkan usaha kerupuk ser­t a turut memberdayakan perekonomian war­ ga. Kabar Desa Bringinan juga menyuguhkan per­ kembangan salah satu unit Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) melalui pengembangan pasar modern dengan mendirikan Bringinan Mart II. Desa Bri­ nginan ju­ga mengangkat salah satu potensi wisata desa yakni makam sesepuh desa Bringinan yang ramai dikunjungi masyarakat pada musim-musim tertentu.

SUSUNAN REDAKSI Penanggungjawab Muhammad Irsyadul Ibad Pemimpin Redaksi Anny Hidayati Tim Redaksi Arif Yulianto-Pondok, M. Abdul Hadi-Pondok, SarniBringinan, Fitri Lestari-Bringinan, Ani Dewi NuryaniBringinan, Sumarni-Bringinan, Siswanto-Bringinan, Wiwit Oktariana-Bringinan, Wardah Hasanah-Pondok Tata Letak Azka Maula Alamat Redaksi Infest Yogyakarta Jl. Veteran UH IV/734 Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta 55164. Telp./fax 0274-417004 —— BULETIN KOPI PONOROGO diterbitkan oleh Komunitas Pekerja Migran Indonesia dan Pusat Sumber Daya Buruh Migran, INFEST Yogyakarta dengan dukungan AWO International melalui pendanaan dari Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) Pemerintah Jerman. Isi, pandangan, dan pernyataan dari terbitan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab KOPI dan INFEST Yogyakarta sebagai mitra lokal dan tidak mencerminkan pandangan AWO international dan/ atau BMZ.

Rubrik kisah menghadirkan sosok Kepala Desa Gelanglor yang berperan penting saat me­nye­la­ mat­kan warganya dari ancaman hukuman ma­ti di Arab Saudi. Di penghujung, buletin KOPI Ponorogo menghadirkan panduan untuk mencegah pe­nye­bar­ an Covid-19. Akhir kata, redaksi mengucapkan terima kasih ke­ pa­da seluruh kontributor yang turut memperkaya kha­zanah pengetahuan demi tujuan mencerdaskan masya­rakat di masa pandemi. Selamat membaca.

2

Buletin KOPI Ponorogo | Edisi Agustus 2020

Siapapun bisa mengutip, menyalin dan me­nye­ barluaskan sebagian atau ke­seluruhan tulis­an dengan menyebutkan sumber tulisan dan jenis lisensi yang sama, kecuali untuk kepentingan komersil.


LAPORAN UTAMA Covid-19 ini. Harapannya, apa yang kami lakukan dapat mem­berikan solusi alternatif atas lang­ka dan mahalnya masker sa­at ini,” jelas Arif kepada tim re­ daksi Buletin KOPI, pada Jumat (10/4/20). KOPI Pondok merupakan salah sa­t u komuni­t as pe­d uli pekerja mi­g ran Indonesia (PMI) di Ka­b u­ pa­ten Ponorogo yang diinisiasi oleh Institute for Education De­ve­lop­ment, Cultural, Social Re­ligious Studies (INFEST) Yogyakarta ber­s ama warga di Desa Pondok. Se­lain Pondok, KOPI juga ada di De­sa Bringinan. Kerja Sama dengan Tukang Jahit dan Konveksi Inisiatif kegiatan pembagian mas­ker gratis me­ru­ pakan ke­se­pa­katan ketua dan anggota KOPI Pon­ dok. Awalnya, komunikasi di­lakukan melalui grup WhatsApp (WA) KOPI Pondok. Kemudian dis­kusi dilanjutkan melalui rem­bug war­ga hingga mencapai ke­se­pakatan ter­kait kerja sama de­ngan para penjahit di Desa Pondok. Salah satu rencana aksi dari ha­sil kesepakatan di antaranya men­jalin kerja sama dengan tukang ja­ hit di Desa Pondok. Beberapa bentuk kegiatannya

antara lain mem­persiapkan bahan berupa kain jenis spunbond elastis dan benang; proses pembuatan mas­ker seperti mengukur kain, meng­gunting, men­ jahit; hingga me­nye­tor bahan setengah jadi kepada re­lawan penjahit untuk dibuat di rumah. Setelah mas­ ker se­lesai di­jahit, mereka juga me­lakukan ste­rilisasi masker de­ngan cairan anti­septik. Setelah ter­kumpul, 250 mas­ker segera didistribusikan ke­pada warga se­ cara gratis. “Kami melihat tanggapan warga juga cukup antu­ sias, bahkan ada juga warga yang merasa ter­pang­ gil menjadi relawan untuk men­jahit,” ungkap Arif. Saat ini, lanjut Arif, produk sudah ter­­kumpul dengan jumlah 250 ber­ba­­han kain spunbond dua la­pis, ada yang memakai elastis dan ada pakai tali. Sementara pe­laksanaan pembuatan mas­ker sudah di­la­ku­kan pada Jumat (4/4/2020). Se­mentara pen­dis­tribusian dimulai dari Senin (13/04/2020). Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/04/13/cegah-covid-19-kopipondok-gerakkan-tukang-jahit-bagikanmasker-hingga-sembako-gratis/

KABAR DESA PONDOK

Ruang Isolasi Khusus Desa Pondok Siap Digunakan Oleh: Arif Yulianto

P

emerintah Desa (Pemdes) bersama Ko­m u­ ni­t as Pekerja Migran Indonesia (KOPI) dan re­lawan Desa terus berupaya mencegah pe­ nye­baran wabah coronavirus disease (Covid-19). Sebelumnya, KOPI dan Pemerintah Desa (Pemdes) Pondok, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, menggerakkan para penjahit bergotong royong mem­ buat masker.

Pada Selasa (12/04/20), komandan distrik militer (Dandim) 0802 Kabupaten Ponorogo beserta jajaran­ nya melakukan kunjungan ke posko yang didirikan di dalam kompleks kantor kepala desa Pondok.

Relawan Covid-19 Desa Pondok kini semakin sibuk, apalagi setelah dibangunnya pos koordinasi (Posko) Relawan Covid-19 beberapa minggu sebelumnya.

Turut hadir langsung di Posko Relawan Covid-19 Desa Pondok, Komandan Militer 0802 Ponorogo, Letkol Inf Sigit Sugiarto, yang didampingi oleh kepala staf kodim

▶ Ruang Isolasi yang disediakan oleh Pemdes Pondok.

Edisi Agustus 2020 | Buletin KOPI Ponorogo

3


KABAR DESA PONDOK (Kasdim) 0802 PO Mayor Inf M Yusuf. Selain itu, turut hadir pula perwira seksi teritorial (Pasiter) Kodim 0802 Ponorogo, Kapten Inf Eko W komandan rayon militer (Danramil) 0802/03, Kecamatan Babadan Kapten Arm Heri Susanto. Sosialisasi Kesiapan Menghadapi Pandemi Rombongan Komandan Distrik Militer (Kodim) 0802 Ponorogo disambut Kepala Desa Pondok, Suharto, sekaligus selaku Ketua Posko Covid-19 Desa Pondok, didampingi jajaran perangkat desa dan relawan yang sedang berjaga di posko relawan. Mayor Inf M Yusuf bersama jajarannya meninjau secara langsung kesiapan dan kelengkapan di Pos­ko Covid-19 Desa Pondok. Selain itu, beliau juga memberikan arahan kepada relawan agar le­ bih intensif dan masif dalam mensosialisasikan protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Menurut Mayor Inf M Yusuf, Desa Pondok sudah terlihat siap dan sigap dalam menghadapi Covid-19 ini. Hal itu terbukti dengan sudah tersedianya ruang isolasi khusus buat pemudik baik luar negeri dari luar kota.

ba­gainya sudah ada. Semuanya cukup memadai,” je­las Mayor Inf M Yusuf. Relawan Covid-19 juga mendapat imbauan agar memanfaatkan pengeras suara, baik di masjid atau­ pun mushola untuk mensosialisasikan protokol kesehatan terkait Covid-19 ini. “Itu masjid dan musholla kan ada speaker. Mungkin beberapa menit sebelum masuk waktu adzan di­ be­r ikan arahan untuk mengumumkan terkait pe­ mu­t usan rantai Covid-19 ini, bisa berupa PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat.red), social dis­ tan­c ing, wajib lapor bagi pemudik yang datang, pemakaian masker dan lain sebagainya terkait Co­ vid-19 ini,” imbau Mayor Inf M Yusuf. Semua warga berharap Desa Pondok selalu aman baik secara keamanan, ekonomi dan sosialnya. Pada masa ini, semoga pandemi tidak mengganggu kehidupan warga Desa Pondok, sehingga rutinitas warga bisa berjalan seperti biasa. Warga Desa Pondok juga semoga mematuhi semua arahan dan imbauan dari pemerintah baik di tingkat desa, ka­ bu­paten, maupun pusat. Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/04/15/cegah-covid-19-desapondok-siapkan-ruang-khusus-isolasi/

"Alhamdulillah, ruang isolasi cukup nyaman, bahkan dilengkapi dengan kasur springbed, kipas, alat pe­lindung diri (APD), termometer tembak, dan se­

Siti Barokah: Pekerja Migran, Aktivis, dan Wirausaha Perempuan Desa Pondok Oleh: Arif Yulianto

4

Buletin KOPI Ponorogo | Edisi Agustus 2020

S

iti, demikian sapaan akrabnya, merupakan salah satu purna pekerja migran Indonesia (PMI) Hong Kong asal Desa Pondok, Ke­c a­ matan Babadan, Ka­bupaten Ponorogo. Ge­lar sarjana yang di­s an­d angnya tidak menjadi peng­h alang baginya untuk bekerja ke luar negeri sebagai PMI. Justru dia ingin membuktikan bahwa PMI juga dapat belajar, ber­karya dan merencanakan masa depan yang lebih baik. Siti berangkat ke Hong Kong pada tanggal 28 Agus­tus 2015. Meskipun harus meninggalkan ke­ tiga orang anaknya, dia tetap yakin untuk mengais rezeki di Hong Kong. Selain ingin melunasi hu­tang­ nya, dia juga ingin mencari modal usaha dan me­ ning­katkan taraf hidup keluarganya.


KABAR DESA PONDOK

▶ Siti Barokah, S.Pd.I (40 tahun) membuktikan bahwa menjadi pekerja migran tidak menghalanginya untuk berkarya. ▶ Siti Barokah membawa tas hasil kerajinan tangannya.

Aktif Mengikuti Kegiatan dan Buka Usaha Online

Mengumpulkan Modal Usaha

Sampai saat ini, Siti masih aktif mengikuti beragam kegiatan saat hari libur kerja. Siti juga mulai merintis bisnis online shop lintas negara Indonesia-Hong Kong. Banyak barang yang dijual oleh Siti, mulai dari kuliner maupun produk khas Indonesia.

Demi mewujudkan cita-citanya membangun usa­ ha salon, hasil jerih payahnya ditabung untuk me­ wujudkan cita-citanya tersebut. Siti juga ber­usaha mengelola keuangannya dengan bijak.

“Teman-teman sesama PMI juga sering memesan produk tanah air, sebagai pengobat rindu kampung halaman. Online shop ini juga kebetulan didukung dengan usaha jasa paket Indonesia-Hong Kong milik suami saya,” ungkap Siti kepada tim redaksi Buletin KOPI pada Sabtu (2/5/20). Bukan hanya berbisnis melalui online shop, Siti juga giat belajar online dan mengikuti berbagai kursus keterampilan. Beberapa kursus yang pernah dia ikuti di antaranya, kursus kecantikan, terapi pijat, dan body spa. Siti juga mengungkapkan bahwa dia memiliki citacita membuka usaha salon dan SPA, ketika sudah pulang ke tanah air. Oleh karena itu, Siti berusaha bijak dalam mengelola keuangan hasil kerjanya sebagai PMI. Selain untuk kebutuhan primer mem­ bangun rumah, Siti juga rajin menabung untuk me­w ujudkan cita-citanya. Bahkan, Siti mencari peng­h asilan tambahan pada hari libur dengan mem­b uka jasa terapi. Dari usaha sampingan ini, Siti mendapatkan penghasilan tambahan untuk ta­ bungan­nya.

“Saya tidak akan selamanya menjadi PMI, suatu saat harus berada di zona aman yaitu kembali ke kampung halaman dan berkumpul dengan keluarga serta membuka usaha. Saya juga berharap temanteman PMI yang lain agar mampu memanfaatkan waktu dan penghasilannya dengan bijak,” jelas Siti. Menurut Siti, banyak kegiatan yang diinisiasi oleh lembaga-lembaga yang peduli pada pekerja migran di Hong Kong. Sehingga, PMI bisa mengambil pe­ luang ini untuk memperkuat kapasitas me­re­ka, bijak dalam menggunakan waktu luang, terus belajar mengasah keterampilan, dan rajin menabung. “Jadi, ketika tiba saatnya kembali ke tanah air, maka dia sudah siap mental, keterampilan, dan modal usaha. Paling tidak, sudah ada gambaran, apa yang akan dilakukan sesampai di rumah. Sehingga uang hasil jerih payah selama di luar negeri tidak habis begitu saja melainkan bisa untuk modal usaha,” imbuh Siti kepada redaksi KOPI. Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/04/30/siti-barokah-pekerjamigran-aktivis-sekaligus-wirausaha-asalpondok/ Edisi Agustus 2020 | Buletin KOPI Ponorogo

5


KABAR KOPI BRINGINAN

▶ Warga Desa Pondok usai melakukan penyemprotan. [Foto: Wiwit Oktariana]

Warga Bringinan Gotong Royong Cegah COVID-19 Oleh: Wiwit Oktariana

P

andemi coronavirus di­sea­ se 2019 (Covid-19) te­lah menjadi ancaman di Indo­ nesia. Segala bentuk ikhtiar di­ lakukan warga demi terhindar da­ri pandemi, salah satunya me­ lalui penyemprotan jalanan de­ ngan disinfektan. Hal serupa juga dilakukan oleh masyarakat Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo.

Penyemprotan disinfektan di Bri­ nginan juga dilakukan secara ber­ka­la setiap minggu. Saat pe­ laksanaan, penyemprotan dis­in­ fektan dilakukan secara se­ren­tak pada Minggu (19/4/2020). Seluruh war­ga desa dari ber­ba­gai elemen masyarakat ikut ser­ta dalam ke­ giatan tersebut. Koordinator ke­ giatan ini adalah Ketua RT/RW 6

ma­s ing-masing. Pe­nyem­p rotan di­lakukan di semua rumah warga ser­ta fasilitas umum. Menurut Barno, Kepala Desa (Ka­d es) Bringinan, Pemerintah Desa Bringinan (Pemdes) se­ nan­t iasa mendukung kegiatan da­lam rangka melawan pandemi virus corona. Tindakan ini ju­g a merupakan salah bentuk du­kung­ an Pemdes Bringinan. Dalam proses penyemprotan, Pem­des memberikan disinfek­tan cair. Penyemprotan ini diharapkan mam­pu menghambat penyebaran virus. Apresiasi tinggi diberikan kepada seluruh lapisan masya­ rakat untuk semangat dan kerja­ sama warga dalam melawan pe­ nye­baran Covid-19.

Buletin KOPI Ponorogo | Edisi Agustus 2020

“Saya ucapkan terimakasih ke­ pada seluruh masyarakat de­s a Bringinan yang telah ber­par­ti­si­ pasi dalam penyemprotan massal di desa ini. Dengan kebersamaan, kekompakan dan solidaritas saya yakin masalah corona ini segera selesai,” ungkap Barno. Selain penyemprotan massal, Pem­d es Bringinan juga meng­ him­bau warganya untuk menjaga ke­bersihan. Sumber: https:// buruhmigran. or.id/2020/04/19/wargabringinan-gotongroyong-cegah-covid-19/


POTENSI DESA BRINGINAN bidang retail maupun eceran. Pa­ sar modern tersebut selesai di­ bangun pada April 2020 dan di­be­ ri nama Bringinan Mart II. Barno juga menambahkan, saat ini Bringinan Mart II menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau. Bringinan Mart II juga akan ber­ fokus pada peningkatan kualitas baik secara pengelolaan, pe­nam­ pilan toko, maupun cara pe­la­yan­an. Setelah melalui berbagai per­siap­ an matang maka grand ope­ning Bringinan Mart II dilaksanakan pa­ da hari Rabu (13/5). Yang men­ja­ dikan Bringinan Mart beda dengan usaha serupa ialah Bringinan mart siap menampung berbagai produk hasil usaha mikro kecil menengah (UMKM) warga desa, sehingga mereka tidak kesulitan dalam hal pemasaran.

▶ Sejumlah produk yang dijual di Bringinan Mart II. [Foto: Wiwit Oktariana]

BUMDesa “Bringinan Mart II” Siap Penuhi Kebutuhan Warga Bringinan Oleh: Wiwit Oktariana

B

adan Usaha Milik Desa (BU­M­D esa) Margo Mulyo Desa Bringinan, Kecamat­ an Jambon, Kabupaten Ponorogo, kini telah membuka cabang Bri­ nginan Mart II. Pembangunan Bri­ nginan Mart II merupakan salah satu sarana penunjang ekonomi bagi masyarakat desa untuk me­ masarkan produk lokal Desa Bri­ nginan. Pengembangan BUMDesa di­rea­ li­s asikan dengan membangun pa­s ar modern (modern market) pada Desember 2019. Modern mar­ket tersebut terletak di Jalan Raya Sumoroto-Ngumpul Desa Bringinan. Lahan yang digunakan untuk pembangunan pasar mo­ dern tersebut merupakan lahan bekas lumbung desa.

Menurut Barno, Kepala De­sa (Ka­ des) Bringinan, pengem­b angan BUMDesa melalui pem­ba­ngun­an Bringinan Mart II me­ru­pa­kan salah satu upaya men­jawab kebutuhan warga di de­sa­nya maupun di desa te­tang­ga. “Jadi, Bringinan Mart II ini sejalan de­ngan perkembangan kebutuh­ an dan pola hidup masyarakat. Ten­­­tu­nya mereka menginginkan ke­nyamanan belanja, kepastian har­ga, dan aneka ragam barang ke­bu­tuhan dalam satu toko,” ung­ kap Barno kepada tim redaksi Bu­ letin KOPI, Senin (20/4/20). Berdasarkan masukan dari war­ ga, Pemerintah Desa (Pemdes) Bri­n ginan bersama masyarakat akan berusaha mengembang­kan pel­bagai lini usaha, terutama di

“Bringinan Mart siap menampung hasil UMKM dari warga desa se­ hingga mereka tidak kesulitan da­ lam pemasaran. Hal inilah yang menjadikan Bringinan Mart be­da dengan jenis usaha serupa lain­ nya,“ jelas Barno. Lebih lanjut, Barno mengatakan bahwa usaha warga harus terus maju dan ber­ inovasi demi kemajuan desa dan pemberdayaan masyarakat. “Learning by doing, kita belajar dengan cara melakukannya. De­ ngan semangat memajukan desa, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” tutup Barno. Sumber: https:// buruhmigran. or.id/2020/04/25/ pemdes-bringinansiap-penuhi-kebutuhanwarga-melalui-bumdesabringinan-mart-ii/

Edisi Agustus 2020 | Buletin KOPI Ponorogo

7


POTENSI DESA BRINGINAN

Wisata Religi Ki Ageng Kerto Muhammad di Bringinan Oleh: Puput Wulandari

▶ Makam Ki Ageng Kerto Muhammad di Desa Bringinan.

D

yang kedua Raden Karto Leksono. Sampai saat ini, Pemerintah De­ sa (Pemdes) Bringinan terus ber­ upaya untuk melestarikan bu­ da­ya dan mengajak masyarakat me­n ge­n ang sejarah. Salah satu upaya pelestarian oleh Pemdes Bringinan adalah dengan mem­ bangun dan menyediakan ber­ba­ gai fasilitas di makam Ki Ageng Kerto Muhammad.

bunga di makam ini yang diikuti oleh warga. Selain itu, warga de­ sa dapat berziarah ke makam ini kapan saja termasuk saat men­ jelang bulan Ramadhan atau is­ tilah Jawa disebut “Megengan”.

Menurut Barno, Kades Bringinan, makam Ki Ageng Kerto Mu­ham­ mad merupakan bukti sejarah asal mula Desa Bringinan. Ki Ageng Kerto Muhammad merupakan pe­ mim­pin atau palang silsilah ke-3 di era tahun 1700-an. Beliau berasal dari daerah Tembayat, Klaten, Jawa Tengah.

"Kami mengajak masyarakat agar ti­d ak melupakan sejarah, salah sa­tunya dengan mengadakan ke­­ giat­­an di makam leluhur Ki Ageng Kerto Muhammad. Beliau me­ru­ pakan pemimpin silsilah ke­ti­ga De­ sa Bringinan. Kami ju­ga mem­ba­ ngun makam ini dan mem­berikan fasilitas memadai agar pe­ng­un­ jung merasa nyaman,” jelas Barno kepada tim redaksi Buletin KOPI, pada Senin (20/4/20).

"Kami berharap agar masyarakat tidak melupakan sejarah dan ma­ kam Ki Ageng Kerto Mu­ham­mad ini karena situs ini menjadi salah satu potensi wisata religi di Desa Bringinan,” pungkas Barno.

Berdasarkan informasi di laman res­mi bringinan.desa.id, palang ke-1 adalah Raden Soleseno dan

Lebih lanjut, Barno meng­ung­kap­ kan bahwa setiap tanggal 1 Suro atau 1 Muharram ada tradisi tabur

esa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Po­ norogo, memiliki ba­nyak kreativitas dan inovasi. Selain ide dan gagasan itu muncul dari Ke­pala Desa (Kades) Bringinan, hal serupa juga berasal dari war­ ganya. Berbagai potensi yang ada di desa ini juga layak di­kem­ bang­kan menjadi aset desa yang berharga. Salah satunya adalah wisata religi Raden Sindu Leksono Ki Ageng Kerto Muhammad, pe­ mim­pin ke-3 Desa Bringinan.

8

Buletin KOPI Ponorogo | Edisi Agustus 2020

Banyak pejabat yang sudah ber­ kunjung ke makam Ki Ageng Kerto Muhammad mulai dari anggota DPRD provinsi dan DPR RI.

Sumber: https:// buruhmigran. or.id/2020/04/22/ wisata-religi-ki-agengkerto-muhammad-dibringinan/


SOSOK

Mimin: Pengusaha Keripik Tempe Asal Bringinan Oleh: Sumarni

T

idak ada usaha yang mudah tanpa perjuang­an dan keuletan. Hal inilah yang selalu me­mo­­ tivasi Katemi (45) atau yang akrab di­panggil Mimin, pengusaha keripik tempe asal De­sa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Mimin mulai menekuni usaha ini sejak Mei tahun 2013 hing­ ga saat ini. Mimin merasa peluang usaha keripik tempe cukup menjanjikan karena be­lum ada usaha serupa di desanya. Sementara, permintaan dan kon­ sumsi keripik tempe lumayan besar. “Saya mulai merintis usaha ini sejak bulan Mei 2013 karena melihat peluang yang ada. Jadi di Desa Bri­ nginan belum ada yang membuat tempe keripik dan saya lihat minat masyarakat juga begitu tinggi terhadap keripik tempe yang dapat dikonsumsi ka­ pan saja baik untuk camilan maupun untuk lauk pen­ damping,“ ungkap Mimin kepada tim redaksi buletin KOPI, Kamis (14/5). Saat ini, Mimin mempunyai dua mesin penggiling kedelai. Sedangkan pembuatan tempe masih di­la­ kukan secara manual. Lebih lanjut, Mimin men­je­ laskan bahwa butuh waktu lima hari untuk membuat keripik tempe. Pertama-tama, kedelai dicuci bersih lalu digiling. Setelah itu, kedelai dikukus, diberi ragi kemudian dibungkus dengan plastik. Setelah dua hari, barulah tempe siap digoreng. Merambah Desa-Desa Lainnya Menjadi pengusaha keripik tempe bukan tanpa ken­ dala. Menurut Mimin, dia kadang gagal dalam proses pembuatan tempe. Tekstur tempe yang sangat tipis seringkali rusak saat proses penggorengan. Selain itu, minimnya modal dan tenaga kerja juga menjadi kendala tersendiri.

▶ Mimin sedang menunjukkan produk tempe buatannya.

sampai saat ini saya meng-handle sendiri usaha ini, bagaimanapun juga ini adalah usaha yang te­ lah saya rintis dan harus tetap semangat dalam menjalankannya,“ imbuh Mimin. Berkat kegigihan dan keuletannya, kini usaha keripik tempe Mimin telah mencapai omset tiga juta rupiah sebulan. Produk keripik tempe berlabel “Prasetyo” kini telah merambah pasaran ke sejumlah desa se­ kitar Bringinan seperti Balong, Ngumpul, Jambon, Karanglo, dan sekitarnya. Mimin berharap agar ke de­pan usahanya semakin maju, mendapat solusi dari setiap kendala yang dihadapi, dan sukses. Sumber: https://buruhmigran. or.id/2020/04/22/wisata-religi-ki-agengkerto-muhammad-di-bringinan/

“Kendala pasti ada, kadang gagal dalam proses pembuatan tempe, rusak saat digoreng dan modal yang pas-pasan. Tenaga kerja juga sulit sehingga Edisi Agustus 2020 | Buletin KOPI Ponorogo

9


KISAH

Budianto: Kades Purna PMI Bantu Selamatkan Warga dari Hukuman Mati di Arab Saudi Oleh: Puput Wulandari

B

Menjadi Kepala Desa dan Menangani Kasus PMI Tahun 2013, Budianto pulang ke Indonesia dan mulai bekerja di peru­sa­haan cabang dari Korea Se­ latan. Kondisi kerja yang nya­man, posisi yang baik, dan fa­si­litas yang memadai membuat dia betah kerja di perusahaan tersebut.

▶ Budianto sedang di kantor Desa Gelanglor. [Foto: Anny Hidayati]

udianto (49) merupakan Ke­ pala Desa (Kades) Ge­lang­ lor, Kecamatan Sukorejo, Ka­b upaten Ponorogo. Sosok yang bersahaja dan berwibawa ini merupakan purna pekerja mi­ gran Indonesia (PMI) Korea Se­latan (Korsel). Tidak heran apabila dia begitu bersemangat ketika ber­ diskusi tentang isu PMI. Selama bekerja di Korea Selatan sejak ta­ hun 1997 sampai dengan 2013, Bu­ dianto telah merasakan pahit getir bekerja di negeri orang. Di Korea, dia bekerja di salah satu peru­sa­ha­ an suku cadang mobil.

yang mendorongnya untuk tetap peduli pada persoalan yang di­ hadapi PMI, terutama yang ber­ asal dari desanya.

Bekerja dan Berkomunitas Membantu PMI Bermasalah

Kebijakan dari perusahaan mem­ buat­nya semakin betah beker­ja di Korsel hingga puluhan ta­hun. Budianto memaparkan bahwa ma­s a­­lah PMI yang pernah di­ dam­­­p inginya diantaranya se­ per­t i gaji tidak dibayar, sakit, me­­n inggal dunia, pindah ma­j i­ kan, dan lainnya. Upayanya da­ lam membantu sesama PMI, kini mem­buatnya dikenal di ling­kung­ an birokrasi di Korsel baik KBRI, BNP2TKI/BP2MI, maupun instansi ter­kait di Korsel.

Selain bekerja, Budianto juga ak­ tif mengikuti agenda komunitas pekerja migran Indonesia (PMI). Salah satunya Komunitas Ikatan Muslim Sukorejo Korea (IMSA), yang didirikannya pada tahun 2001. Sebagai Ketua Komunitas IMSA, Budianto selalu berada di gar­da terdepan dalam membantu teman-temannya yang mengalami beragam persoalan. Alasan inilah 10

“Banyak kegiatan positif yang di­ lakukan oleh teman-teman ko­­ munitas IMSA, antara lain pe­nga­ jian, bakti sosial dan men­dam­pingi teman-teman PMI yang ber­m a­ salah. Kebetulan saya diberi ke­ be­b asan oleh majikan, bahkan, ketika saat harus wira-wiri ke KBRI membantu teman-teman yang se­ dang bermasalah, majikan tetap mem­beri izin,” jelas Budianto.

Buletin KOPI Ponorogo | Edisi Agustus 2020

Pada tahun yang sama, Bu­di­an­­ to juga terpilih sebagai Ka­des di desanya. Dia bahkan rela meng­un­ durkan diri dari per­usa­haan tempat dia bekerja di Jakarta. “Sebenarnya, sama sekali tidak terlintas di pikiran saya untuk men­­­jadi kepala desa, namun ka­ rena desakan warga dan juga ke­ luarga, akhirnya saya resign dari perusahaan dan pulang kampung untuk mengemban amanah ma­ sya­rakat sebagai Kades Gelang­ lor,” ungkap Budianto. Desa Gelanglor merupakan salah satu desa kantong pekerja migran Indonesia (PMI) di Kabupaten Po­no­ rogo. Hampir 90 persen warga desa ini menjadi PMI atau purna PMI. De­ retan rumah-rumah yang bagus di sepanjang jalan Desa Ge­langlor, se­ akan menjadi bukti bahwa PMI di desa ini banyak yang sukses. Menangani Kasus Hukuman Mati PMI Desa Gelanglor Banyak PMI sukses di Desa Ge­ langlor, bukan berarti tidak ada yang bermasalah. Menurut Bu­ dianto, ada saja PMI di desa­nya yang bermasalah. Salah satu ka­ sus yang menimpa war­ga­nya yang cukup menyedot per­h a­t ian ma­ syarakat ialah PMI asal Ge­lang­lor yang terancam hu­kum­an mati di Arab Saudi karena dituduh me­la­ kukan sihir pada ta­hun 2016.


KISAH Sebagai Kades, Budianto me­ra­ sa terpanggil untuk me­lin­d ungi warganya. Apalagi dia su­dah ma­­ lang melintang da­lam pen­d am­ pingan PMI yang ber­ma­salah se­ jak di Korea Selatan. Ber­b agai upa­ya telah ditempuh Budianto, termasuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak seperti Dis­­n aker, BNP2TKI/BP2MI dan Ke­men­terian Luar Negeri (Kem­lu). Budianto akhirnya berhasil me­ nye­lamatkan warganya yang ter­ an­c am hukuman mati. Bagi Bu­ dianto, upayanya me­nye­la­mat­kan warga dari hukuman mati me­ru­ pakan pembelajaran penting. Se­ lain itu, hal ini tentunya menjadi

kebanggaan tersendiri bagi ma­ sya­rakat Desa Gelanglor. “Belajar dari kasus hukuman ma­­­ti PMI, calon PMI hendaknya me­nge­­ tahui bagaimana budaya dan hukum yang berlaku di ne­ga­ra tujuan. Se­ hing­ga, hal itu akan me­ngu­rangi per­masalahan,” papar Budianto. Budianto juga menegaskan pen­ tingnya Pemdes memberikan so­ sia­l isasi dan informasi migrasi aman kepada warganya yang akan pergi ke luar negeri. Upaya ini sebagai salah satu langkah dari desa untuk mengurangi ke­mung­ kinan terjadinya masalah.

Budianto berharap agar para PMI yang masih bekerja di luar ne­ge­ ri untuk mentaati peraturan yang ada. “Jangan menjadi PMI ilegal,” ujarnya. Dan, bagi PMI yang su­ dah kembali ke tanah air agar da­ pat mengembangkan uang ha­ sil bekerja di luar negeri dengan mem­­buka usaha sehingga tidak kem­bali ke luar negeri. Sumber: https:// buruhmigran. or.id/2020/05/04/ budianto-kades-purnapmi-yang-selamatkanwarga-dari-hukumanmati/

TIPS & PANDUAN

Tips Mencegah Penularan COVID-19 Oleh: Wardatul Hasanah

C

oronavirus disease 2019 (Co­vid-19) merupakan je­ nis virus yang dapat me­ nye­rang manusia dan hewan. Co­ vid-19 sendiri merupakan sebuah virus jenis baru yang pertama kali muncul dan ditemukan di daerah Wuhan, Provinsi Hubei, China pa­ da tahun 2019. Penyebab dari wabah ini ialah Vi­rus korona tipe baru ini ber­nama SARSCoV-2 (severe acute respiratory syndrome-coro­na­vi­rus-2). Perlu kita ketahui bahwa penyakit ini ada­ lah termasuk da­lam golongan vi­ rus yang sama de­ngan virus pe­ nyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Res­pi­ra­tory Syndrome (MERS). Covid-19 dapat menyerang siapa saja, baik orang dewasa, lansia,

remaja, anak-anak, bahkan balita dan bayi juga dapat terserang vi­ rus tersebut. Untuk itu, perlu ada­ nya upaya dari setiap orang un­tuk mengenali gejala Covid-19, se­ hingga setiap dari kita di­ha­rap­kan mampu meminimalisir pe­nye­ba­ ran­nya. Gejala Covid-19 Beberapa gejala Covid-19 pada umum­nya pasien mengalami de­ mam lebih dari 38°C, pilek, ba­tuk berdahak bahkan sampai ber­darah, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri dada, dan kesulitan bernapas (gejala yang paling pa­rah). Ketika kita telah melakukan per­ ja­lanan/bepergian dan 14 hari se­ te­lahnya mengalami gejala-gejala ter­sebut, diharapkan untuk sege­

ra me­me­riksakan diri ke rumah sa­ kit ru­jukan. Pemeriksaan bertuju­ an untuk mengetahui bagaimana kon­­disi tubuh kita, sebab deteksi di­ni dapat menekan angka pe­nu­ lar­an sebuah penyakit atau virus. Catatan yang paling penting, mes­ ki­pun kita tidak mengalami gejala yang signifikan, tetapi upaya un­tuk mencegah penyebaran virus juga sangat perlu dilakukan. Men­ja­ga kesehatan adalah kewajiban kita. Pencegahan Covid-19 Hal-hal yang bisa kita lakukan un­ tuk pencegahan sekaligus me­ mu­tus rantai penularan Covid-19, antara lain: Pertama, rajin mencuci tangan. La­kukan cuci tangan saat sebelum

Edisi Agustus 2020 | Buletin KOPI Ponorogo

11


makan, setelah makan, setelah da­ri toilet, setelah memegang bi­ na­tang, setelah bepergian, atau setelah beraktifitas. Jika se­b e­ lumnya hal ini sepele untuk di­ker­ jakan, maka tanamkan mulai se­ka­ rang bahwa memulai hal kecil akan membawa dampak besar ba­gi kita. Kedua, mempertahankan pola hi­­dup sehat. Upaya yang dapat di­­­lakukan antara lain dengan cara mem­­perhatikan asupan makanan (makan teratur, memilih makanan yang bergizi dan seimbang, tidak memakan makanan cepat saji, ti­ dak banyak konsumsi makanan berminyak). Selain itu kita juga harus memperhatikan pola is­t i­ rahat. Tubuh yang istirahat cukup akan memiliki daya imun tinggi. Beristirahatlah antara enam sam­ pai delapan jam sehari. Kita juga perlu menghindari pola hidup yang merugikan banyak orang, mi­salnya merokok.

Ketiga, menjaga kebersihan ling­ kungan. Virus dapat bersarang di manapun, di tempat umum, sekolah, rumah, dan setiap su­ dut yang dapat dijangkaunya. Ki­t a terkadang tidak menyadari be­tapa mudah sebuah virus me­ nem­patkan dirinya. Maka, mulai saat ini, rajinlah membersihkan lingkungan sekitar kita. Keempat, mengurangi aktivitas di keramaian. Beraktifitas secara wajar, hindari hal-hal yang tidak perlu dan mendesak. Untuk se­ men­tara, “social distancing” me­ mang penting. Bukankah men­ce­ gah suatu keburukan lebih baik daripada mengobati? Kelima, senantiasa beristighfar dan berdoa kepada Allah SWT, agar kita semua diberikan per­ lin­­dungan. Sekali lagi, COVID-19 dapat dikalahkan dengan cara me­ningkatkan daya tahan tubuh.

Dalam situasi yang seperti saat ini, kita seharusnya tidak cemas/ khawatir secara berlebihan. Ka­ rena, ketika seorang manusia meng­a­lami cemas dapat me­nu­ runkan daya tahan tubuh dan ren­ tan terserang virus. Semoga kita semua diberikan per­ lin­dungan. Semoga yang saat ini berjuang melawan virus tersebut segera disehatkan. Semoga bumi segera kembali dalam keadaan stabil dan aman. Jaga kesehatan, jangan lupa cuci tangan dan pa­ kai­lah masker. Sumber: https:// buruhmigran. or.id/2020/05/19/tipscegah-covid-19/

SENI & BUDAYA

Sejenak Menahan Rindu Puisi oleh: Wardatul Hasanah

Suara langit bergemuruh Mengatakan, dan membisik pada telinga peraduan Kepada jiwa-jiwa yang tengah dalam kesedihan Membungkam segudang rindu yang tak kunjung redam Suara langit kembali bergemuruh Sama halnya, suara hati mereka juga bergemuruh Di tengah pandemi ini banyak air mata yang luruh Teriakan mereka begitu lusuh Memeluk keluarga yang jauh, Namun, peluknya pun tak

sungguh-sungguh Berdoalah dan taat pada aturan Jangan banyak alasan! Jangan membuat sulit semua orang Ada yang sedang berjuang Benar-benar berjuang! Dalam resah yang dipikul, Harapannya bergerombol Biarkan saja rindu berpuasa atas temu Sejenak, berbuat baik agar keadaan juga lekas membaik Menahan ingin untuk pulang dan bermudik

▶ Sumber gambar: Freepik

Supaya semesta, kembali menampakkan wajahnya yang cantik Sumber: https:// buruhmigran. or.id/2020/05/19/tipscegah-covid-19/


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.