EDUTRIP BANDUNG-CIREBON 2014 Siswa siswi asyik bermain permainan tradisional di Komunitas Hong. (Fotografer: Hanny N)
B
ANDUNG/CIREBON, INFISA - Pada 29 September hingga 3 Oktober 2014, seluruh siswa kelas X SMA Santa Laurensia mengikuti kegiatan edutrip Bandung – Cirebon sebagai salah satu agenda tahunan. Bersama dengan guru pembimbing, mereka melakukan berbagai aktivitas yang membangun karakter dan menambah wawasan mereka. Selama 5 hari dan 4 malam, siswa kelas X SMA Santa Laurensia mengadakan kunjungan ke Bandung dan Cirebon, tepatnya Desa Wisata Cibuntu. Meski kegiatan edutrip bagi kelas X diadakan setiap tahunnya, rangkaian kegiatan yang dilakukan berbeda. Para siswa diberi kesempatan untuk merasakan suka duka tinggal di keadaan yang serba sederhana dalam kegiatan homestay, juga diajak mengikuti berbagai kegiatan menarik di tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Kegiatan ini dibagi menjadi 2 gelombang. X IPA 1 , X IPA 4, dan X IPA 5 berada dalam gelombang pertama, dimana tujuan mereka
SALAM REDAKSI
yang pertama adalah Desa Cibuntu, sebuah Desa Wisata di bawah bimbingan Universitas Trisakti. Di sana, mereka melakukan tur di sekitar desa, diikuti kegiatan homestay, dan pentas seni. Mereka menetap di desa Cibuntu selama 2 malam, kemudian dilanjutkan dengan bermalam di Bandung. Gelombang kedua terdiri dari 4 kelas, yaitu X IPA 2, X IPA 3, X IPS 1 dan X IPS 2. Grup ini memulai edutrip mereka dengan bus menuju Bandung. Tujuan yang menjadi objek wisata kedua gelombang tetap sama, hanya saja urutannya dibedakan. Kedua gelombang mengunjungi Desa Wisata Cibuntu, Batik Trusmi, Ciwalk, Komunitas Hong, Treetop, Saung Ang-klung Mang Udjo, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Paris Van Java (PVJ). Dalam setiap kunjungan, ada berbagai aktivitas menarik yang tentunya menambah ilmu dan keterampilan siswa.
sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan karena 5 hari yang singkat itu merupakan salah satu kenangan terindah yang pernah saya alami,” tutur seorang siswa kelas X SMA Santa Laurensia yang turut serta mengikuti edutrip. “Meski setelah ini ada banyak tugas yang harus dibuat, yang penting saat-saat edutrip dinikmati dulu,” lanjutnya. Tak hanya siswa yang mendapat pesan moral dari kegiatan ini, namun juga para guru pembimbing. “Janganlah takut untuk memberi karena kamu tidak tahu kapan akan diberi kembali,” tutur Pak Liem selaku salah seorang pembimbing kegiatan edutrip selagi menceritakan nilai yang ia dapat dari kegiatan Edutrip. Walau terhalang berbagai faktor, salah satunya faktor cuaca, namun tidak menyurutkan antusias siswa dalam mengikuti edutrip ini. (Helen Susanto, editor: Casamira Gitta)
Para siswa yang ikut berpartisipasi mengaku antusias dan senang dapat mengikuti seluruh program yang disusun dalam kegiatan edutrip Bandung – Cirebon ini. “Edutrip merupakan Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab atas bimbingan-Nyalah tabloid edisi Oktober 2014 INFISA dapat dipublikasikan tanpa hambatan yang berarti. Segenap tim redaksi juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada SMA Santa Laurensia, khususnya Bapak Theja Kurniawan, S.T., M.Pd. selaku Kepala SMA Santa Laurensia yang telah mendukung INFISA secara moril dan materil. Tak lupa kami juga berterima kasih pada pembimbing INFISA Bapak Agustinus Bayu Prasetyo, S.Pd. yang telah mengawasi dan memberi pengarahan selama proses dibuatnya tabloid ini. Pada tabloid edisi bulan Oktober ini, kami menyajikan beragam berita yang faktual, antara lain edutrip Bandung – Cirebon 2014, kunjungan ke media massa Kompas Gramedia, profil wakil kepala sekolah, kegiatan open house, serta berita lainnya. Nantikan majalah edisi November – Desember yang pastinya menyediakan berbagai berita yang hangat dan menarik. Selamat membaca!
Edisi Oktober 2014 // INFISA
1