‘18 {abstrak}
SPARKS
SPARKS
Seminar Terbuka Hasil Penelitian Arsitektur, Perumahan, Kota, dan Sustainabilitas
2
0
1
8
daftar isi KORELASI POHON DAN TEMPERATUR IKLIM MIKRO PADA BANGUNAN BERSERTIFIKAT HIJAU DI JAKARTA - Eka Pradipta
2
MODEL MANAJEMEN SAMPAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK DESA KOTA STUDI KASUS: DESA PENYANGKRINGAN, KABUPATEN KENDAL - Nadia Puspita Adriyanti
4
LIVING MATERIAL PADA KULIT BANGUNAN : KAJIAN PENGARUH PERTUMBUHAN LUMUT TERHADAP PERFORMA MEKANIS, TERMAL, EKOLOGIS, ESTETIKA, DAN PERAWATAN PADA PRE-VEGETATED CEMENT PANEL - Intan Chairunnisa
5
PEMANFAATAN MATERIAL BONGKAHAN BANGUNAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE UPCYCLE - Tauk Hidayat
7
KAJIAN PERFORMA ALANG-ALANG PADA ARSITEKTUR TRADISIONAL DI WAE REBO - Indri Lestari Juwono
9
FRAMING DOMESTICITY UNTUK EDUKASI: MENGEKSPANSI DUNIA ANAK SD KE BERBAGAI PROSES DAN SUMBER BELAJAR - Afah Karimah
11
PENELUSURAN MACRO VIEW - MICRO VIEW DENGAN COLLAGE TECHNIQUE DALAM KONTEKS HYBRID SPACE - Benita Ariyani Putri
12
TERRITORIAL ORDERING PROGRAM: SEBAGAI PENGEMBANGAN ORGANISASI RUANG DENGAN KONTRIBUSI NETWORKING DALAM KONTEKS SOSIAL-EKONOMI - Ra Mentari
14
2018
I
URBAN MEMORY PADA RUANG PERKOTAAN KECAMATAN PASAR JAMBI - Dina Kurniati
16
PENATAAN KEMBALI KAWASAN PASAR WELERI, KENDAL Raditya
18
MENGUNGKAP INVISIBLE HOUSING PADA RUMAH MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH, PEKERJA DI SEKTOR INFORMAL (PEMBUAT TEMPE DAN TAHU) - Mukti Andriyanto
19
KEBERADAAN RUSUNA DALAM PENGEMBANGAN BISNIS PROPERTI DI TOD JAKARTA - STUDI KASUS TOD LEBAK BULUS - Berry Chaerul Basyir
21
HUNIAN BERIMBANG SEBAGAI IMPLEMENTASI PRINSIP INKLUSIVITAS PADA PERUMAHAN - Aghnia Zahrah
23
BRANDING, ARCHITECTURE, AND PROPERTY DEVELOPMENT Sarah Aisha
25
MICRO UNITS SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN PROPERTI PADA APARTEMEN DI JAKARTA - Ilmi Bilquish
27
PENGARUH NILAI KETERTAMPAKAN TERHADAP HARGA SEWA UNIT RETAIL PADA PUSAT PERBELANJAAN - Muhammad Joko Romadhon
29
PEREMAJAAN RUMAH SUSUN SEBAGAI PENDEKATAN DALAM MENINGKATKAN NILAI PROPERTI (STUDI KASUS: RUMAH SUSUN KEBON KACANG XI) - Apriansyah Saputra
31
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEVELOPER DALAM MENGEMBANGKAN APARTEMEN DI PUSAT KOTA DEPOK Yusup Setiadi
33
SPARKS 2018 - PROFIL PESERTA
35
II
SPARKS
SPARKS 2018 {abstrak}
KORELASI POHON DAN TEMPERATUR IKLIM MIKRO PADA BANGUNAN BERSERTIFIKAT HIJAU DI JAKARTA
Eka Pradipta Dr. Ir. Toga H. Panjaitan, A.A.Grad.Dipl. Dr. Ing. Ir. Dalhar Susanto
Berkurangnya vegetasi
maupun pohon pada suatu lahan di perkotaan untuk tempat tinggal, gedung kantor, jalan dan sarana serta prasana lainnya dapat menyebabkan peningkatan temperatur iklim mikro dibanding sekitarnya atau disebut efek Urban Heat Island (UHI). Mengurangi efek UHI merupakan hal yang penting terutama untuk konservasi energi dan pengurangan panas. Salah satu caranya, dapat dilakukan dengan mengatur tata letak secara arsitektural dan desain lanskap untuk mencapai eď€ siensi energi bangunan dan pembangunan berkelanjutan.
kata kunci: bangunan hijau, iklim mikro, panas, pohon, temperatur
Pembangunan lingkungan dewasa ini lebih mengarah pada konteks tanggung jawab dan kepedulian, termasuk pembangunan gedung, yang dinilai dari penyelidikan dengan eksplorasi pembobotan dan indikator kinerja. Salah satu alat penilai bangunan gedung adalah Greenship yang merupakan produk dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Bangunan hijau merupakan bangunan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, disertiď€ kasi berdasarkan kondisi, karakter alam serta peraturan dan standar yang ada pada suatu wilayah. Peraturan dan standar tentang kondisi dan karakter vegetasi 2
SPARKS
maupun pohon dalam hubungannya dengan temperatur lingkungan belum terdapat pada kategori penilaian yang diinisiasi oleh GBCI. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan vegetasi maupun pohon pada bangunan bersertiď€ kasi hijau y a n g m e m e n u h i k a t e g o r i A p p ro p r i a t e S i t e Development (ASD) dalam menurunkan temperatur di lingkungan sekitarnya, yaitu dengan mencari hubungan melalui dua atau lebih variabel yang terlibat dalam penelitian. Pengambilan sampel variabel dilakukan secara purposif. Analisis menggunak an regeresi linear ganda untuk mengetahui hubungan antara variabel satu dengan lainnya. Pada penelitian kali ini, ingin diketahui mengenai suhu (panas, dalam derajat Celcius) yang dikeluarkan oleh bangunan dan diserap oleh vegetasi maupun pohon (melalui naungan dan evapotranspirasi). Penelitian dilakukan dengan membandingkan temperatur lingkungan (yang dipengaruhi vegetasi) dari bangunan yang masuk kategori hijau. 2018
3
MODEL MANAJEMEN SAMPAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK DESA KOTA STUDI KASUS: DESA PENYANGKRINGAN, KABUPATEN KENDAL
Nadia Puspita Adriyanti Ahmad Gamal, S.Ars., MUP PhD Dr. Ing. Ova Candra Dewi, S.T, M.Sc
kata kunci: berkelanjutan,desa transisi,model pengelolaan sampah, pendekatan arsitektur
Desa yang bertransisi
menjadi kota di Indonesia biasanya tidak memiliki pengelolaan sampah yang tepat dan ini mempengaruhi kondisi lingkungan dan sosial di area tersebut. Pemerintah daerah telah mencoba menerapkan berbagai jenis sistem pengelolaan limbah padat dan banyak di antaranya tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Evaluasi manajemen model pengelolaan sampah diperlukan untuk menentukan model pangelolaan sampah mana yang tepat untuk kawasan desa transisi tersebut dan perbaikan apa yang perlu ditambahkan untuk mencapai pengelolaan sampah yang berkelanjutan dengan pendekatan arsitektural.
4
SPARKS
LIVING MATERIAL PADA KULIT BANGUNAN : KAJIAN PENGARUH PERTUMBUHAN LUMUT TERHADAP PERFORMA MEKANIS, TERMAL, EKOLOGIS, ESTETIKA, DAN PERAWATAN PADA PRE-VEGETATED CEMENT PANEL Intan Chairunnisa Dr. Ing. Dalhar Susanto Dr. Ing. Ova Candra Dewi, S.T., M.Sc.
kata kunci: kulit bangunan, living material, panel semen pracetak, pre-vegetated cement panel
Pembangunan bangunan
tinggi di Indonesia semakin meningkat menyebabkan area hijau berkurang dan meningkatnya penggunaan panel beton sebagai material kulit bangunan. Berdasarkan isu tersebut, penulis melihat adanya potensi kulit bangunan untuk digunakan sebagai media tanam tumbuhan dan sebagai usaha untuk menggantikan area hijau yang berkurang.Tumbuhan yang dipilih berdasarkan pada kondisi iklim Indonesia sebagai negara tropis dan tumbuhan yang dapat tumbuh dengan cepat dan free-maintanance, apabila tumbuh pada material semen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya, didapatkan bahwa lumut memenuhi kriteria tersebut sehingga penelitian ini menggunakan tumbuhan lumut daun yang paling sering ditemukan tumbuh pada material bebatuan (semen dan beton). Metode yang dilakukan adalah metode eksperimen modul dan uji sampel sebanyak 27 sampel 2018
5
dari persilangan 3 jenis lumut daun, 3 konsentrasi campuran green concrete, dan 3 desain permukaan untuk diuji performa mekanis (kekuatan tekan dan lentur), performa termal, performa ekologis, performa estetika (sebagai kulit bangunan), dan perawatan.
6
SPARKS
PEMANFAATAN MATERIAL BONGKAHAN BANGUNAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE UPCYCLE
Tauď€ k Hidayat Dr. Ing. Dalhar Susanto Dr. Ing. Ova Candra Dewi, S.T., M.Sc.
kata kunci: bata, daur ulang, downcycle, upcycle, puing bangunan
Pe n e l i t i a n i n i b e r t u j u a n
untuk mengembangkan metode daur ulang untuk penggunaan agregat daur ulang yang diperoleh dari limbah pembongkaran. Upcycle digunakan sebagai parameter di seluruh proses memproduksi batu bata baru yang disemen daur ulang. Hasil untuk sebagian besar bahan daur ulang dianggap termasuk dalam kategori downcycle, kehilangan nilai di setiap siklus baru, memaksa produk / material ke kehidupan lain di mana secara teknis tidak lagi layak. Downcycle jelas bukan jawaban bahwa kita mencari pengelolaan limbah jangka panjang, terutama karena pada setiap siklus, itu mengurangi nilai / kualitas material / produk ke titik yang berubah menjadi limbah. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memotong konsumsi sumber daya alam melalui program daur ulang. Agregat keramik daur ulang digunakan sebagai pengganti pasir dalam produksi mortir. Satu-satunya material baru dalam 2018
7
memproduksi batu bata daur ulang adalah semen sebagai pengikat pusat. Serangkaian uji (kekuatan tekan dan kemampuan menyerap air). Untuk mengevaluasi nilai dari siklus di bata daur ulang, hasil uji akan di bandingkan dengan bata beton yang baru. Peningkatan kualitas material bisa menjadi indikasi akan keberhasilan daur ulang dengan kriteria upcycle.
8
SPARKS
KAJIAN PERFORMA ALANG-ALANG PADA ARSITEKTUR TRADISIONAL DI WAE REBO
Indri Lestari Juwono Dr. Ing. Dalhar Susanto Dr. Ir. Toga H. Panjaitan, A.A.Grad.Dipl.
kata kunci: anak SD, edukasi, framing domesticity, kontrol dan personalisasi, segmen pengalaman domestik
Penggunaan material
yang dominan pada atap bangunan di pulau-pulau kecil sepanjang tepian Samudera Hindia adalah material atap alang-alang yang berasal dari rerumputan tinggi berdaun tajam dengan nama latin Imperata cylindrica. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri potensi material alang-alang sebagai identitas lokal dengan cara menelusuri teknik berbasis lokal/indigeneous pendayagunaan alang-alang pada arsitektur tradisional di Indonesia sehingga menemukan performa teknis yang membuat alang-alang ini berguna sebagai material bangunan yang bertahan selama ratusan tahun diketahui dari proses daur hidupnya. Metode yang digunakan dengan wawancara dan pengukuran lapangan dan uji laboratorium digunakan untuk mengetahui hubungan suhu dan kelembaban dengan siklus hidup alang-alang dengan kekuatan mekanisnya, dengan membandingkan mulai pada saat ekstraksi 2018
9
dan periode pemeliharaan. Dan mengetahui hubungan alang-alang pada periode pemeliharaan dan perlakuan yang berbeda yang melekat pada hubungannya dengan suhu, kelembaban, dan kekuatan mekanik.
10
SPARKS
FRAMING DOMESTICITY UNTUK EDUKASI: MENGEKSPANSI DUNIA ANAK SD KE BERBAGAI PROSES DAN SUMBER BELAJAR
Aď€ fah Karimah Prof. Paramita Atmodiwirjo S.T.,M.Arch., Ph.D. Prof. Yandi Andri Yatmo S.T., M.Arch., Ph.D.
kata kunci: anak SD, edukasi, framing domesticity, kontrol dan personalisasi, segmen pengalaman domestik
Domesticity
atau perasaan at home merupakan pijakan seseorang dalam mengekspansi dunianya. Adalah kesempatan bergerak, mengontrol, mempersonalisasi, dan merasa memiliki; kualitas yang membuat domesticity dapat hadir di mana saja. Metode framing dari media dipakai untuk melakukan pembongkaran, penyeleksian, dan pengorganisasian kembali kualitas domestik. Dari studi konteks, ditemukan bahwa kualitas dari trivial things yang ditemukan oleh anak SD, seperti objek “tak bertuan�, event, dan set of surfaces yang tepat adalah pemicu penting hadirnya domesticity. Kualitas tersebut saling terkait satu sama lain, sehingga membentuk the organised frame: segmen pengalaman domestik anak SD. Frame domestik kemudian menjadi basis dalam perancangan arsitektur sekolah dasar yang lebih terbuka, di mana anak dapat merasa at home; sehingga dunianya terekspansi ke berbagai proses dan sumber belajar. 2018
11
PENELUSURAN MACRO VIEW - MICRO VIEW DENGAN COLLAGE TECHNIQUE DALAM KONTEKS HYBRID SPACE
Benita Ariyani Putri Prof. Yandi Andri Yatmo S.T., M.Arch., Ph.D. Prof. Paramita Atmodiwirjo S.T., M.Arch., Ph.D.
Tesis ini
membahas penelusuran isu complexity & contradiction yang terjadi pada suatu konteks hybrid space di Kota Lama Semarang, untuk mengetahui bagaimana mekanisme yang terjadi, sehingga architectural space terbentuk. Macro – micro view digunakan untuk melihat konteks secara menyeluruh dan terperinci. Collage technique digunakan untuk membantu membuka layer analisa satu persatu, dan sebagai teknik representasi visual. Setelah dilakukannya penelusuran penggunaan teknik, ditemukan hal penting berupa ragam spatial elements dengan events terkait, yang terkait pula dengan time, di mana ketiganya bersinergi membentuk rule set atau storyline. Dengan begitu penelusuran berakhir pada penemuan bagaimana mekanisme yang terjadi pada konteks dan apa pembentuknya. Intervensi arsitektur kemudian dilakukan, sejauh mana Kota Lama Semarang dapat dilestarikan ke sesuatu yang lebih besar sehingga dapat memiliki nilai lebih, yaitu berdasarkan pengembangan dari potensi apa yang ditemukan pada konteks itu sendiri, dengan mengikuti mekanismenya. Pada akhirnya penulis ingin mengungkap bahwa metode macro view – micro view dan collage technique dipercaya dapat menjadi 12
kata kunci: architectural space, collage technique, complexity & contradiction, events, hybrid space, macro view, micro view, spatial elements, time, storyline
SPARKS
alternatif pemikiran yang mengarahkan pada proses perancangan menyeluruh, terperinci, dan tepat sasaran. Ini adalah mengenai proses pembongkaran dan perakitan ulang, untuk menuju sesuatu yang lebih besar dan sesuai dengan konteksnya.
2018
13
TERRITORIAL ORDERING PROGRAM: SEBAGAI PENGEMBANGAN ORGANISASI RUANG DENGAN KONTRIBUSI NETWORKING DALAM KONTEKS SOSIAL-EKONOMI
Raď€ Mentari Prof. Paramita Atmodiwirjo S.T., M.Arch., Ph.D. Prof. Yandi Andri Yatmo S.T., M.Arch., Ph.D.
Pelabuhan perikanan di Indonesia memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan sosial-ekonomi bisnis perikanan tangkap. Ragam pelabuhan perikanan di rancang sedemikian rupa agar memenuhi program fungsi yang kemudian berujung pada formalitas kondisi ď€ sik bangunan. Territorial ordering program ditujukan untuk melihat arsitektur di luar frame yang telah ada dan menempatkan posisi dari sudut pandang yang berbeda terkait dengan perancangan. Dilakukan dengan survey lapangan untuk memperoleh informasi data dan pengetahuan teori terkait aspek teritorial. Teritori disini merupakan tempat bernaung kehidupan yang terhubung dengan ragam hal yang ada disekitar konteks; kegiatan terkait satu sama lain mengenai produksi, konsumsi, distribusi, investasi, dan perdagangan. Implementasi terkait order dimaksudkan untuk mempengaruhi cara bekerja dan cara berpikir yang mendorong pengembangan program terkait sosial dan ekonomi dengan pendekatan networking. Hal ini merupakan hubungan sistem antara kondisi ď€ sik dan kondisi sosial pada konteks yang lahir dari praktik keseharian dan pengalaman berkehidupan di dalamnya.
14
kata kunci: networking, pengalaman berkehidupan, praktik keseharian, sosialekonomi, territorial ordering program
SPARKS
Dengan pemahaman territorial ordering program, sekiranya hal ini dapat dilihat sebagai salah satu pembentuk ruang dimana arsitektur teritori berlaku dalam batas ď€ sik serta kehadiran sosial dan ekonomi pada konteks.
2018
15
URBAN MEMORY PADA RUANG PERKOTAAN KECAMATAN PASAR JAMBI
Dina Kurniati Ahmad Gamal, S.Ars, M.Si, MUP, Ph.D. Prof. Ir. Gunawan Tjahjono, M.Arch, Ph.D
Kegagalan
dalam pembentukan karakter ruang perkotaan, menghasilkan kekurangan makna (essence) yang dapat memberikan kesan (memorable) sebagai daya tarik masyarakat terhadap ruang perkotaan. Perubahan cenderung menggambarkan kemajuan, yang mencerimkan modernitas dalam mengedepankan inovasi perencanaan. Transformasi paling mudah dilihat dari tempat perbelanjaan, sebagai media yang menampung kebutuhan masyarakat. Tempat perbelanjaan mengalami transformasi ruang berkali-kali, didasari terhadap kebutuhan media dan tranportasi. Modernitas dapat menjadikan bumerang terhadap perkembangan perkotaan. Pemicunya berawal dari perbaikan taraf hidup masyarakat, seringnya menumbuhkan permasalahan baru bagi ruang perkotaan. Penelitian ini berkontribusi memberikan gambaran sebagai gagasan berdasarkan teori mengenai jalur perbelanjaan berdasarkan urban memori. Pe r ke m b a n g a n y a n g c u k u p p e s a t t e rh a d a p transfor masi orientasi tempat perbelanjaan, membuat jalur perbelanjaan mulai ditinggalkan. Padahal banyak barang-barang yang dijual, mewakili dasar pertumbuhan ekonomi daerah yang dipengaruhi oleh Sungai Batanghari dari masa ke 16
kata kunci: ruang perbelanjaan, ruang perkotaan, transformasi, urban memory
SPARKS
masa.Orientasi minat masyarakat yang berubah akan menjadikan lambat laun jalur perbelanjaan akan ditinggalk an minat masyarak at. Pentingnya mengembalikan kembali nilai kebudayaan untuk mengaktifkan kembali minat masyarakat terhadap jalur perbelanjaan. Pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana cara merancang jalur perbelanjaan (shopping street) yang dapat menciptakan memori bagi pengunjung?
2018
17
PENATAAN KEMBALI KAWASAN PASAR WELERI, KENDAL
Raditya Ir. Ellisa Evawani, M.Eng, Ph.D Ahmad Gamal, S.Ars, M.Si, MUP, Ph.D.
kata kunci: desain, kota, modern, pasar, tradisional
Penelitian perancangan ini
ditulis sebagai awal dalam upaya menunjukkan bahwa kegiatan ber-pasar merupakan kegiatan yang diperuntukkan pada ruang kota, tidak hanya pada bangunan pasar semata. Perancangan ini akan berfokus pada pola ruang yang dimiliki pedagang yang beraktivitas di sekitar pasar tradisional yang di design dengan perencanaan modern. Temuan utama dari penelitian ini adalah adanya perbedaan pola ruang pasar antara pola perdagangan tradisional dengan pola perdagangan modern. Di mana pola perdagangan ini membutuhkan kebutuhan ruang yang berbeda untuk dapat di terapkan di dalam proses perancangan.
18
SPARKS
MENGUNGKAP INVISIBLE HOUSING PADA RUMAH MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH, PEKERJA DI SEKTOR INFORMAL (PEMBUAT TEMPE DAN TAHU)
Mukti Andriyanto Prof. Ir. Triatno Yudo Harjoko, M.Sc., Ph.D
kata kunci: aktivitas, informal, invisiblehouse, proses, rumah
2018
Penyediaan perumahan
bagi masyarakat berpenghasilan rendah selama ini hanya berorientasi pada pencapaian kuantitas dan kualitas siknya sebagai market values, serta mengejar standar minimal kelayakan hunian sebagai tempat tinggal yang mengacu pada standar baku, karena memandang rumah sebagai objek what it is. Sehingga yang terjadi adalah upaya menyeragamkan standar material struktur dan penampilan sik untuk ragam kebutuhan yang berbeda. Namun jika melihat human values pada masyarakat berpenghasilan rendah justru memandang rumah tidak hanya sekedar sebagai tempat tinggal (home-life), namun hal terpenting bagi mereka dari sebuah rumah adalah sebagai objek what it does to people’s live. Rumah dianggap sebagai sumber daya karena adanya kebutuhan wahana pertambahan ekonomi atau sebagai wujud ruang produksi. Rumah yang mengacu kepada kualitas human values, bukan mengacu pada standar kelayakan minimal ataupun standar material, yang bertujuan tercapainya dweller satisfaction tidak pernah dijadikan pendekatan oleh pelaku penyedia perumahan, sehingga konsep rumah ini seolah menjadi invisible. Studi ini mempertanyakan mengapa hadirnya “invisible house” pada rumah 19
masyarakat informal melalui pendekatan Turner, housing as a verb dan what it does to people’s live serta meninjau nilai guna (housing value) berikut dengan fungsi rumah berdasarkan identity, opportunity, dan security. Objek penelitian yang diamati adalah rumah pada komunitas Pengrajin Tempe Perumahan KOPTI Swakerta Semanan, Jakarta Barat, Pengrajin Tempe dan Tahu di Sungai Ciliwung dan warung di hunian sewa. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan ground theory dan pengambilan data primer dilakukan dengan survei dan wawancara.
20
SPARKS
KEBERADAAN RUSUNA DALAM PENGEMBANGAN BISNIS PROPERTI DI TOD JAKARTA - STUDI KASUS TOD LEBAK BULUS
Berry Chaerul Basyir Dr. Ir. Hendrajaya Isnaeni M.Sc Ir. Anthony Sihombing, MPD, Ph.D
kata kunci: Lebak Bulus, masyarakat berpenghasilan rendah, RUSUNA, transitoriented development
2018
Kebutuhan akan properti
hunian di kota Jakarta terus meningkat, terutama bagi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Pengembangan Kawasan TOD (transit-oriented development) di kota Jakarta seharusnya dapat menjawab permasalahan tersebut. Keberadaan hunian MBR berupa RUSUNA (rumah susun sederhana) pada Kawasan transit seharusnya menjadi perhatian karena mereka lebih membutuhkan hunian serta transportasi umum. Keberadaan mereka akan memaksimalkan penggunaan angkutan masal dan menjauhkan kawasan transit dari eklusiď€ tas, serta keberlanjutan dari Kawasan TOD tetap terjaga. Permasalahan dari pembangunan RUSUNA TOD terletak pada mahalnya harga tanah dan biaya kosntruksi serta belum adanya peraturan atau regulasi terkait, Sehingga pengembang atau pengelola TOD enggan untuk mengembangkannya. Dari permasalahan tersebut muncullah pertanyaan penelitian apakah benar bahwa mayoritas pengguna transit adalah MBR sehingga penyediaan RUSUNA TOD perlu dimaksimalk an. L alu berapak ah presentase jumlah unit RUSUNA yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan transit. Sementara itu peraturan – peraturan yang ada terkait pengadaan 21
RUSUNA secara umum presentasenya terbilang minim. Metode yang digunakan adalah mix method dengan cara menyebar kuisioner kepada pengguna transit dan wawancara kepada para ahli dan stakeholder terkait. Data yang didapat akan dianalisis dan disesuaikan dengan regulasi yang berlaku lalu kemudian diuji dengan skema perhitungan real estate.
22
SPARKS
HUNIAN BERIMBANG SEBAGAI IMPLEMENTASI PRINSIP INKLUSIVITAS PADA PERUMAHAN
Aghnia Zahrah Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si., MUP, Ph.D.
kata kunci: aksesibilitas, inklusivitas, keterjangkauan, perencanaan, perumahan
2018
Hunian berimbang
merupakan salah satu langkah pemerintah dalam menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Filosoď€ utama dari adanya hunian berimbang ini adalah untuk menjaga keserasian sosial dalam masyarakat, melalui hidup berdampingan diantara beragam strata sosial dalam satu lingkungan. Filosoď€ ini sejalan dengan prinsip inklusivitas. Selama ini, parameter inklusivitas hanya ter fokus pada keterjangk auan (afordability). Penulis mempertimbangkan bahwa aksesibilitas (accessibility) merupakan aspek spasial yang juga sangat berpengaruh untuk memenuhi prinsip inklusivitas. Sehingga dapat disimpulkan, parameter inklusivitas terdiri dari keterjangkauan (afordability) dan aksesibilitas (accessibility). Namun, apakah perumahan dengan aturan hunian berimbang sudah memenuhi prinsip inklusivitas? Penelitian ini bertujuan untuk mengidentiď€ kasi sejauh mana prisip inklusivitas diterapkan pada perumahan yang dibangun dengan aturan hunian berimbang, khususnya secara aksesibilitas (accessibility). Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan data yang diperoleh melalui studi arsip, observasi lapangan, dan wawancara. Melalui proses penelitian, 23
penulis menemukan bahwa secara ď€ nansial tidak semua MBR dapat menjangkau harga rumah di perumahan dengan hunian berimbang. Secara ď€ sik, perumahan hunian berimbang aksesibilitasnya tidak mudah. Sehingga, perumahan dengan aturan hunian berimbang memenuhi prinsip inklusivitas dari segi keterjangkauan (afordability) bagi sebagian masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tetapi belum memenuhi prinsip inklusivitas dari segi aksesibilitas (accessibility).
24
SPARKS
BRANDING, ARCHITECTURE, AND PROPERTY DEVELOPMENT
Sarah Aisha Dr. Ing. Ir. Dalhar Susanto Ir. Azrar Hadi, Ph.D
kata kunci: brand, property development, strategi branding
Seiring berkembangnya
pembangunan hunian di Jakarta, para pengembang mulai melakukan upaya brand dan branding terhadap produk yang dijual. Branding adalah sebuah strategi, metode, cara atau upaya menyampaikan brand sebuah produk kepada konsumen, agar produk tersebut dikenal dan kemudian banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Penting untuk ditelusuri sejauh mana brand dan branding dalam praktik pengembangan hunian di Jakarta dan bagaimana implementasinya ke dalam produk yang sesungguhnya. Tulisan ini membahas hasil penelitian tentang brand dan strategi branding pada usaha proyek residensial baik perumahan maupun apartemen di Jakarta, meliputi tiga hal yaitu: (1) Mengetahui penerapan brand dan strategi branding dalam Property Development; (2) Mengetahui pengaruh/dampak brand dan strategi branding terhadap preferensi konsumen Real Estate; dan 2018
25
(3) Mengetahui penerapan brand dan strategi branding melalui arsitektur. Pada dasarnya, seluruh produk properti pasti mempunyai brand, namun tidak semua melakukan upaya strategi branding. Penelitian ini menggunakan metode campuran, yaitu metode kuantitatif dengan memanfaatkan data perumahan dalam buku direktori REI dan metode kualitatif melalui pengamatan langsung terhadap beberapa sampel perumahan terpilih.
26
SPARKS
MICRO UNITS SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN PROPERTI PADA APARTEMEN DI JAKARTA
Ilmi Bilquish Dr. Ing. Ir. Dalhar Susanto Ir. Antony Sihombing, MPD., PhD.
kata kunci: hunian, kota, micro units, preferensi, tipe
Micro-units
merupakan istilah untuk tempat tinggal dengan ukuran terkecil pada pasarnya yang lengkap dengan fungsi dapur dan kamar mandi. Munculnya micro-units dipicu oleh peningkatan permintaan hunian terjangkau dan perubahan pola besaran rumah tangga. Dalam kondisi sekarang micro-units tidak hanya dipahami dalam konteks ukuran saja, tetapi sebagai strategi pengembangan properti. Namun demikian, hingga saat ini belum terdapat kajian yang lengkap tentang fenonema ini. Penelitian bertujuan untuk menemukan tipe dan karakteristik pasar microunits pada apartemen di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan analisis tipologi dari sepuluh studi kasus apartemen yang diolah melalui analisis ststatistik deskriptif dengan menggunakan proram SPSS. Analisis dilakukan berdasarkan variabel jenis hunian, dimensi dan proporsi unit, jumlah dan posisi ruang, zonasi dan tingkat privasi ruang, 2018
27
ketersediaan balkon dan ukuran bukaan jendela untuk mengungkap tipe micro-units pada apartemen di Jakarta. Serta melakukan kajian preferensi dalam mencari karakteristik pasarnya melalui metode penyebaran kuesioner. Temuan dalam penelitian ini bahwa micro-units merupakan hunian yang sesuai untuk diterapkan pada kota seperti Jakarta. Microunits paling banyak ditemukan pada apartemen di Jakarta yang terdiri dari tipe studio hingga dua kamar dengan ukuran tidak lebih dari 45 meter persegi sudah termasuk kamar tidur, dapur, kamar mandi dan balkon di dalamnya.
28
SPARKS
PENGARUH NILAI KETERTAMPAKAN TERHADAP HARGA SEWA UNIT RETAIL PADA PUSAT PERBELANJAAN
Muhammad Joko Romadhon Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si., MUP, Ph.D.
kata kunci: ketertampakan, properti, pusat perbelanjaan, retail
Penelitian ini membantu
pengelola pusat perbelanjaan untuk pertama kalinya memiliki mekanisme yang ilmiah dalam menentukan harga sewa unit properti retail berdasarkan aspek ketertampakan (visibility). Perhitungan nilai ketertampakan unit retail secara akurat merupakan hal yang sangat penting karena ketertampakan merupakan faktor yang mempengaruhi harga sewa unit retail. Belum ada penelitian yang secara akurat menghitung nilai ketertampakan dan pengaruh nilai ketertampakan terhadap harga sewa unit retail. Untuk mencari pengaruh nilai ketertampakan, diperlukan pemahaman mengenai konsep ketertampakan, bagaimana mengukur ketertampakan, dan variabel yang mempengaruhi harga sewa retail. Penelitian menggunakan metode transformasi bertahap di mana hasil dari penelitian pertama dikonď€ rmasi dari hasil dari penelitian berikutnya. Penelitian menggunakan metode kualitatif pada 2018
29
penelitian tahap 1 dan metode kuantitatif pada penelitian tahap 2. Hasil regresi menunjukan nilai ketertampakan memiliki koď€ sien 40.74 terhadap harga sewa unit retail. Nilai ketertampakan dapat berpengaruh hingga 37,47 persen dari harga sewa toko dengan nilai ketertampakan tertinggi.
30
SPARKS
PEREMAJAAN RUMAH SUSUN SEBAGAI PENDEKATAN DALAM MENINGKATKAN NILAI PROPERTI (STUDI KASUS: RUMAH SUSUN KEBON KACANG XI)
Apriansyah Saputra Dr. Ir. Hendrajaya Isnaeni M.Sc Ir. Azrar Hadi, Ph.D
kata kunci: peremajaan properti, redevelopment, rehabilitasi, revitalisasi
Peremajaan bangunan
, wilayah maupun kota sering menjadi solusi dalam masalah penataan kota agar memiliki kualitas yang lebih baik. Kegiatan peremajaan, dalam pengertian yang lebih umum, merupakan kegiatan yang menyangkut upaya untuk menata ulang struktur dan morfologi lahan secara menyeluruh. Jakarta, sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, bisnis, industri, menjadi tujuan utama para pendatang untuk mencari pekerjaan. Hal itu menyebabkan pesatnya peningkatan jumlah penduduk Jakarta dari tahun ke tahun dan ruang kota yang tersedia berbanding terbalik dengan kebutuhan akan perumahan. Keterbatasan ruang kota tersebut ditambah nilai lahan yang tinggi tidak memungkinkan pembangunan perumahan baru di pusat kota. Hal itu menyebabkan masyarakat tidak mempunyai kemampuan untuk memiliki hunian di tengah kota sehingga harus tersingkir ke pinggiraan dan menimbulkan masalah baru 2018
31
kebutuhan biaya transportasi dan waktu yang lama untuk mereka sampai ke lokasi kerja, kemacetan dan polusi udara. Solusi dari permasalah tersebut adalah peremajaan bangunan dengan pemanfaatan bangunan yang sudah ada. Dalam hal ini, penulis mengangkat kasus peremajaan rumah susun Kebon Kacang XI yang sudah hampir memasuki batas umur bangunan dan terlihat kumuh menyebabkan kesenjangan visibilitas antara rusun dengan bangunan lainnya dan dapat mengakibatkan rusun terkena dampak gentriď€ kasi. Selain itu, rumah susun Kebon Kacang XI terletak di pusat kota Jakarta dan mengalami peningkatan koeď€ sien luas bangunan (KLB) yang tinggi sehingga bisa memaksimalkan kapasitas unit yang bisa dibangun demi memenuhi kebutuhan penyediaan tempat tinggal yang terjangkau di pusat kota. Tujuan dari paper ini adalah untuk mencari tahu dan membandingkan tiga bentuk peremajaan yang tepat sebagai solusi dari penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah di pusat kota melalui pendek atan revitalisasi, rehabilitasi, dan redevelopment.
32
SPARKS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEVELOPER DALAM MENGEMBANGKAN APARTEMEN DI PUSAT KOTA DEPOK
Yusup Setiadi Dr. Ir. Hendrajaya Isnaeni M.Sc Ir. Azrar Hadi, Ph.D
kata kunci: peremajaan properti, redevelopment, rehabilitasi, revitalisasi
Kedekatan dengan Jakarta
serta adanya penerimaan mahasiswa baru setiap tahunnya, membuat Kota Depok mengalami peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan kebutuhan tempat tinggal tiap tahunnya. Sementara itu, lahan yang tersedia semakin terbatas dan harga lahan pun terus meningkat. Melihat kondisi yang semakin padat dan kebutuhan bertempat tinggal yang semakin tinggi, direspon oleh para pengembang (developer) dengan membangun hunian vertikal atau apartemen. Hingga tahun 2018, tercatat ada 5.121 unit apartemen yang sudah tahap serah terima serta 9 proyek apartemen yang masih tahap pemasaran di Kota Depok. Kesembilan proyek tersebut direncakan akan memasok jumlah apartemen sebanyak 22.743 unit apartemen hingga tahun 2022. Melihat perkembangan apartemen yang begitu masif, kajian mengenai faktor-faktor yang mendorong developer dalam 2018
33
mengembangkan apartemen menarik untuk diteliti untuk memahami kondisi pasar terhadap supply. U n t u k m e n g e k s p l o r a s i b a g a i m a n a t re n d perkembangan apartemen serta faktor pendorong developer dalam mengembangkan apartemen di Kota Depok, beragam data baik yang berisi informasi numerik, ataupun informasi teks, sama-sama dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. Dengan kebutuhan untuk menganalisis dua jenis informasi tersebut, maka metode penelitian yang diterapkan adalah mengkombinasikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Langkah-langkah dari penelitian ini adalah: proses pengumpulan data kemudian wawancara langsung dengan developer. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bekal informasi bagi masyarakat Kota Depok untuk terus mengawal pembangunan, khususnya pembangunan apartemen serta dapat digunakan sebagai pedoman pemerintah daerah untuk memberikan gambaran preferensi pengembang dalam memilih lokasi pembangunan apartemen, sehingga memaksimalkan ruang yang ada menjadi ber manfaat untuk masyarakat.
34
SPARKS
SPARKS 2018 {peserta}
Eka Pradipta
Nadia Puspita Adriyanti
Intan Chairunnisa
1506694420 eka.pradipta@ui.ac.id
1606841995 nadia.adriyanti@gmail.com
1606931492 intanisaa@gmail.com
Benita Ariyani Putri
Raď€ Mentari
Dina Kurniati
1606841894 benitaariyaniputri18@gmail.com
1606842000 raď€ mentari@gmail.com
1606841912 dinakurniati91@gmail.com
Perancangan Arsitektur
Aghnia Zahrah
Sarah Aisha
Ilmi Bilquish
1606841931 aghniazahrah@gmail.com
1606842013 sarachaisha90@gmail.com
1606931486 ilmibilquish@gmail.com
36
SPARKS
Tauk Hidayat
Indri Lestari Juwono
Afah Karimah
1606931561 taukhidayat@me.com
1606841931 indrijuwono@gmail.com
1606841830 afahkar@gmail.com
Arsitektur & Sustainabilitas
Raditya
Mukti Andriyanto
Berry Chaerul Basyir
1606931555 raditya.radit90@gmail.com
1606841982 ekamukti.08@gmail.com
1506774573 berrycbasyir@gmail.com
Perancangan Kota
Permukiman Perkotaan
Muhammad Joko R.
Apriansyah Saputra
Yusup Setiadi
1606931536 jokomuhammadr@gmail.com
1606841875 aprisaputra190492@gmail.com
1506694566 yusupsetiadi@gmail.com Properti
2018
37
SPARKS Seminar Terbuka Penelitian Arsitektur, Permukiman, Kota, & Sustainabilitas
Program Magister Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2018