1 minute read

HUKUM BERAT PRODUSEN

KORBAN TEWAS MIRAS OPLOSAN DI SURABAYA

Advertisement

 September 2013 (Pakis Wetan, 9 orang tewas)

 Januari 2014 (Menanggal, 3 orang tewas)

 September 2015 (Jalan Wonokusumo, Semampir, 4 orang tewas)

 Juli 2016 (Jalan Tanjungsari, 2 orang tewas)

 Desember 2016 (Makam Jarak, Putat Jaya, 3 orang tewas)

 Mei 2017 (Jalan Wonosari, 2 orang tewas)

 April 2018 (RSUD dr Soetomo, RSUD dr M Soewandhi, rumah korban, 15 orang tewas)

 Juli 2019 (Jalan Kalilom, 2 orang tewas)

 Juli 2020 (Jalan Dupak Bangunsari, 2 orang tewas)

 Juli 2022 (Jalan Bronggalan Sawah, Tambaksari, 5 orang tewas)

 Juli 2022 (Banjar Melati, Kecamatan Lakarsantri, 4 orang tewas)

Persempit Peredaran

DAMPAK buruk peredaran miras oplosan di Surabaya menjadi bayang-bayang bagi pemerintah. Meski penegak hukum telah gencar melakukan operasi, beberapa penjual yang nakal masih mendistribusikan minuman berbahaya ini bahkan ke remaja di bawah umur.

Anggota Respatti mengamankan barang bukti botol miras di kawasan Urip Sumoharjo

Surabaya, Memorandum j b eda

Polisi gencar merazia penjual minuman keras (miras). Tak hanya di tingkat polsek, jajaran polres dan polda pun kompak bersih-bersih miras selama Ramadan ini termasuk melakukan pemetaan wilayah.

Namun, lagi-lagi penjual atau produsen miras hanya dijerat dengan pasal tindak pidana ringan (tipiring). Padahal jelas miras ini perusak generasi bangsa dan harus ada hukuman berat dan dipidana bagi produsennya. Bahkan, akibat miras yang berlebihan tak jarang merenggut nyawa. Aturan tersebut tampaknya tak membuat para pengedar ataupun produsen miras oplosan jera. Agar mereka

Bukan Hanya Tipiring

SANKSI tipiring bagi pengedar miras disorot pakar hukum dan kriminologi Universitas Bhayangkara (Ubhara) Prof Dr M Sholehuddin SH MH. Terlebih sampai merenggut korban jiwa.

“Maka bisa dihukum penjara maksimal. Bukan hanya tipiring,“ ujar Sholehuddin. Memang, sanksi terhadap pengedar miras bermacam-macam. Bahkan sanksi yang diberikan tidak melulu pidana, melainkan juga bisa dikenai sanksi administrasi.

“Tidak setiap tindak pidana itu harus

DRIVER OJOL EDARKAN SABU

M Sholehuddin

BB Diranjau di Depan Sekolah

Surabaya, Memorandum

Ingin mencari penghasilan tambahan, DL online (ojol) asal Kenjeran, mengedarkan sabu. Akibat perbuatannya, DL mendekam di penjara.

, Me M mo n me m ncar (440), driver e ojek r meengedarkan sab penj

Ini setelah terduga pelaku digerebek di rumahnya oleh anggota Satreskoba Polrestabes Surabaya. Terbukti, ketika digeledah ditemukan

Ini setelah terd mahn h ya angg

5 poket sabu seberat 11,32 gram, tiga pipet kaca berisi sisa sabu seberat 6,8 gram, timbangan elektrik yang diakui milik terduga pelaku. “Pipet kaca di dalamnya yang diduga digunakan

5 sabu sebera berisi sisa sabu sebera yang n diakui milik terdu dalam

Anak-Anak dan Menantu Sarankan Ayah Ceraikan Ibu (5) Pingsan

Terduga pelaku DL diapit petugas Satreskoba Polrestabes Surabaya sambil menunjukkan BB.

This article is from: