3 minute read

Warga Khusyuk Tarawih, Asyik Nyabu 5 Pria Diringkus

Bangkalan, Memorandum

Asyik pesta sabu di sebuah rumah milik pengedar sabu di Desa Bandung, Kecamatan Konang, lima warga digerebek anggota Satreskoba Polres Bangkalan. Pesta sabu itu dilakukan saat umat muslim setempat sedang khusuk menjalankan salat tarawih.

Advertisement

Kapolres Bangkalan AKBPWiwit AriWibisono mengatakan, upaya penangkapan itu dilakukan anggotanya dengan menyamar sebagai warga yang melakukan salat tarawih di masjid dekat TKP.

Kelima orang itu berinisial S (40) dan inisial MFR (23) warga Desa Bandung, Kecamatan Konang, inisial D (43) warga Desa Noreh Kecamatan Sreseh, Sampang, insial A (43) dan inisial M (42) warga Kecamatan Blega, Bangkalan.

Usai salat tarawih, petugas mendatangi rumah S yang disana sudah ada MFR, A dan M yang sedang keasyikan nyabu bersama-sama.

“Di sana juga ada D yang baru saja membeli sabu seharga Rp 150 ribu ke S dan menggunakannya di rumah itu,” ujarnya, Senin (10/4).

Usai menangkap lima pelaku, polisi berhasil menemukan barang bukti sebanyak 25,80 gram sabu milik S yang sudah dikemas dalam berbagai ukuran dan siap diedarkan. Petugas juga menemukan sabu bekas pakai di rumah tersebut.

“Untuk BB sabu petugas mengamankan 25,80 gram dan dikemas di klip-klip kecil siap edar,” tambahnya.

Wiwit mengatakan, dari pengakuan S ia mendapatkan barang haram tersebut dari rekannya di Kecamatan Tanah Merah. S membeli sebanyak 30 gram ke rekannya tersebut dan menjualnya kembali.

“Kami masih kejar pelaku lain yang disebut sebagai ‘Bos’ oleh tersangka S ini. Untuk kelima tersangka sudah kami amankan,” imbuhnya. Dalam penangkapan ini, lima pelaku yang diamankan memiliki status yang berbeda. Empat pelaku merupakan pemakai, dan satu pelaku sebagai pengedar. (*/bjt/mik)

Sumenep, Memorandum Anggota Komisi II Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep H Zainal

Arifin, memastikan dirinya akan mengejar mafia pupuk bersubsidi secara tuntas hingga ke akar-akarnya. Haji Zainal menegaskan, perjuangannya untuk memberikan keadilan bagi para petani di Sumenep, tidak akan berhenti hanya pada hasil keputusan dan vonis dari pihak kepolisian. “Kami akan berupaya secara maksimal untuk mengusut seluruh jaringan yang terlibat dalam kasus penyelundupan pupuk bersubsidi. Karena saya yakin kerjanya tidak sendirian tapi bisa saja melibatkan oknum distributor lain,” ujar Zainal. Oleh karena itu, Komisi II DPRD Sumenep akan men- gawal kasus tersebut hingga ke ranah Kejaksaan Negeri

(Kejari) dan Pengadilan Negeri sekalipun. Karena yang menentukan hukuman bagi tersangka nantinya adalah hakim. Tidak hanya itu, Politikus PDI Perjuangan itu juga menyatakan bahwa dirinya akan turut hadir dan mengikuti persidangan kasus penyelundupan pupuk bersubsidi yang menjerat salah seorang perangkat Desa

Aeng Baja Kenek Kecamatan Bluto Sumenep. “Kalau hanya cukup sampai tersangka itu, maka akan muncul mafia pupuk bersubsidi yang lain. Distribusi pupuk sudah menjadi rahasia umum jika sudah masuk masa tanam sangat langka, padahal stoknya mencukupi. Itu membuktikan bahwa mafia pupuk tidak hanya satu orang,” tandas Haji Zainal. (aan/mik)

Pamekasan, Memorandum Polsek Palengaan, Pamekasan, sedang mengusut kasus pelecehan seksual yang menimpa PH, mahasiswi asal Kecamatan Palengaan.

Kapolsek Palengaan AKP Junaidi mengatakan, pihaknya saat sedang mencari keberadaan pelaku begal kemaluan perempuan tersebut.

“Kami sedang mencari palaku pelecehan,” kata AKP Junaidi, Senin (10/4).

Menurutnya, Polsek Palen- gaan telah menerjunkan personel untuk memburu palaku begal kemaluan perempuan tersebut.

“Semoga palaku segera kita tangkap,” tuturnya. Diberitakan sebelumnya, PH menceritakan kronologi pelecehan seksual kepada polisi saat melaporkan kasus pelecehan yang menimpa dirinya.

Berdasarkan pengakuan PH kepada Polisi, pelecehan seksual terjadi sekitar pukul 18:00 WIB,

Rabu, 5 April 2023. Saat itu PH mengendarai motor dari arah timur.

Dari arah yang sama, ada motor yang memepet PH dari sebelah kanan sekaligus memeras kemaluan PH menggunakan tangan kirinya. Seusai meremas alat vital korban, orang tersebut langsung melarikan diri dengan kecepatan tinggi. Atas kejadian tersebut, PH melaporkan kasus itu ke Polsek Palengaan, Minggu (9/4). (*/kmd/mik)

Sumenep, Memorandum Kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Sumenep pada masa penghujan ini, mulai bermunculan hampir di berbagai wilayah. DBD yang masuk dalam kategori endemis sporadis ini, sesuai data rumah sakit pasien demam berdarah yang dirawat di Rumah Sakit Sumenep dari berbagai daerah. Memang tidak disebutkan berapa jumlah yang saat sekarang dirawat tidak banyak hanya ada beberapa pasien artinya hampir setiap daer- ah terdapat pasien demam berdarah.

“Mau dikatakan tidak ada kasus ternyata ada, namun tidak merata karena jumlahnya sekitar dua hingga empat kasus,” kata Humas Rumah Sakit Umum Daerah RSUD

Moh Anwar Sumenep Arman Andika Putera, Senin (10/4).

Penanganan secara maksimal tehadap semua pasien tersebut, termasuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait hususnya dilokasi yang pasiennya dinyatakan positif demam berdarah.

Sambungnya, rumah sakit sampai sekarang terus berkoordinasi pihak-pihak terkait untuk menangani semua kasus yang masuk. Dan sampai saat sekarang masih dapat ditangani dengan baik. Sebelumnya empat pasien satu keluarga asal Kecamatan Bluto, positif terjangkit kasus demam berdarah dan dirawat di RUD Moh Anwar Sumenep. Atas kasus tersebut puskesmas sudah menindaklanjuti dengan melakukan foging kesejumlah lokasi. (uri/mik)

This article is from: