1 minute read

Satpol PP Segel Cafe Sumo Rejoagung

Yulius menyampaikan, selain Cafe Sumo, saat ini ada 7 cafe karaoke lain di wilayah Kabupaten Tulungagung yang sudah mendapatkan surat peringatan pertama. Dan nantinya juga bakal disegel jika melanggar surat peringatan yang telah diterbitkan itu.

Penyegelan dilakukan karena cafe karaoke tersebut melanggar Surat Edaran (SE) Bupati Tulungagung Nomor

Advertisement

400.8/0660/20.01.02/2023 tentang

Pelaksanaan Kegiatan di Bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1444 H.

Sekretaris Satpol PP Kabupaten

Tulungagung Yulius Rahma Isworo mengatakan, mulai hari ini Cafe Sumo dilarang beroperasi sampai hasil evaluasi nanti digelar. "Kita segel mulai hari ini, disaksikan oleh pemilik dan perwakilan dari polisi dan dinas perijinan," ujarnya. Yulius menjelaskan, penyegelan dilakukan karena pemilik cafe tidak mengindahkan surat peringatan pertama yang diterbitkan beberapa hari lalu. Di dalam surat peringatan pertama itu, pemilik cafe diwajibkan mematuhi SE bupati agar tidak membuka usaha karaokenya selama Ramadan.

Namun rupanya pemilik memilih mengabaikan hal itu, dan tetap membuka lagi usahanya. "Sudah kita SP pertama, tapi tak diindahkan. Bahkan malah sebaliknya, mereka beroperasi lagi," ungkapnya.

"Kami tidak tebang pilih, ada 7 cafe karaoke yang sudah kami SP-1. Kalau membandel, ya sama akan kita segel juga," tegasnya.

Yulius manambahkan, pihaknya menyegel karena cafe melanggar SE Bupati. Sedangkan adanya dugaan peredaran miras di cafe tersebut, pihaknya menyerahkan urusan itu kepada kepolisian. (fir/mad/day)

Polres Tulungagung Gencar Lakukan Razia di Bulan Ramadan

Tulungagung, Memorandum

Memastikan terciptanya kondisi masyarakat yang aman dan nyaman, Polres Tulungagung bersama TNI dan Satpol PP terus menggelar razia selama bulan Ramadan 1444 H. Sasaran razia adalah penyalahgunaan senjata tajam (sajam) dan peredaran miras.

Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Anshori mengatakan, razia digelar untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di bulan Ramdhan.

“Mengingat saat malam akhir pekan terjadi peningkatan aktivitas masyarakat, sehingga perlu upaya antisipasi, untuk mencegah gangguan keamanan,” ujarnya, kemarin.

Dalam razia yang digelar bersama tiga pilar ini, petugas melakukan pemantauan mendalam di sejumlah titik.

Selain peredaran miras dan penyalahgunaan sajam, razia juga menyasar peredaran narkoba, kemudian penggunaan identitas atribut pencak silat yang semakin mengkhawatirkan serta bisa memicu terjadinya keributan. “Kami melakukan pemeriksaan badan dan bagasi kendaraan para warga masyarakat yang melintas di jalan maupun berkumpul di pinggir jalan, serta pada toko tempat karaoke yang masih buka,” jelasnya.

Iptu Anshori mengakui, tidak hanya di pinggiran saja, razia serupa juga dilakukan di pusat kota. Bahkan di Jalan Ahmad Yani depan Mapolres Tulungagung.

Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan peran razia. Sehingga potensi perpecahan dan keributan bisa diminimalkan. “Kegiatan ini rutin kita laksanakan secara kontinyu, demi terciptanya Kabupaten Tulungagung yang aman selama bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idulfitri," pungkasnya. (fir/mad/day)

This article is from: