2 minute read

Polisi Minta Masyarakat Waspadai Upal

Magetan, Memorandum

Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan mengaku tidak ingin kebobolan terkait peredaran uang palsu (Upal) bersamaan

Advertisement

Muhammad Ridwan membeber telah menerjunkan personil dari berbagai santuan untuk memantau peredaran uang tersebut. "Telah kami kirimkan berbagai satuan untuk memantau kondisi tersebut," kata Kapolres Magetan, Senin (10/4).

Dijelaskan Kapolres Magetan, untuk memastikan tidak adanya Upal dalam bungkusan uang baru tersebut, Muhammad Ridwan mengaku akan koordinasi dengan Perbankan yang memiliki kewenangan peredaran uang serta Pemkab Magetan ketika ada agenda pengawasan lapangan.

"Untuk mengetahui kondisi uang - uang pecahan tersebut, tentunya akan kami libatkan Perbankan serta Pemkab Magetan pada pengawasan langsung," tegas Muhammad Ridwan. Pengawasan peredaran uang di Magetan tidak hanya personil Polres Magetan namun akan melibatkan seluruh Polsek jajaran dibawah komando Polres Magetan.

"Termasuk diwilayah - wilayah Polsek jajaran,juga akan dilakukan patroli," beber Kapolres Magetan. Kapolres Magetan meminta masyarakat untuk ekstra waspada ketika menukar uang pecahan selain di kantor bank konvensional atau milik pemerintah. "Jika menemukan Upal ketika menukar uang pecahan segera laporkan ke kami pasti akan ditindak tegas," pungkas Muhammad Ridwan. Salah satu pengelola jasa penukar uang pecahan di Magetan, Abad Rakheri ( 35) menyebut jika mendapatkan pasokan uang dari bos yang menukar uang di Bank Indonesia. "Ini sumbernya dari bos lagi, kita tukar di bank. Ini asli semua dari BI (Bank Indonesia. red)," ungkapnya, Senin (10/4). Abad mengaku melayani jasa tukar uang sebesar Rp 5 juta - Rp 9 juta perhari. "Tukar di Bank dikumpulin, ini asli semua. Perhari lima juta rupiah sampai sembilan juta rupiah. Paling diminati pecahan Rp 5.000 dan Rp 10.000," pungkasnya. (rik/day)

Gerobak Komplet Peralatan Masak

Pemkab Bantu PKL

Parkir Timur Alun-Alun

Magetan, Memorandum

Pemerintah Kabupaten (Pemkab)

Magetan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)

Kabupaten Magetan membagikan 42 gerobak kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) di parkir timur Alun-alun Magetan, Senin (10/4).

Selain gerobak, Pemkab Magetan juga menyertakan sejumlah peralatan memasak dalam distribusi bantuan tersebut. "Semestinya ada 63 unit bantuan untuk pedagang di alunalun Magetan ini, kekurangannya akan kita penuhi pada bantuan periode yang akan datang, mudahmudahan di Anggaran Perubahan (PAK.red) nanti kekurangannya akan terpenuhi, " kata Suprawoto, Bupati Kabupaten Magetan, Senin (10/4).

Dalam kesempatan tersebut, Kang Woto sapaan Bupati Suprawoto, juga menyelipkan pesan kepada para PKL di parkir timur alun - alun agar menghindari penggunaan bahan Pengenyal, Pengawet, Perasa, Pemanis dan Pewarna (5P) yang berbahaya jika dikosumsi manusia. " Supaya temen-temen yang dagangan di alun-alun magetan ini semakin rapi, semakin bersih, itu memang harapan kita, karena setiap hari dibawa pulang makanya dikasih roda, " ujarnya.

Sementara, Kepala Disperindag Kabupaten Magetan Sucipto menjelaskan, 42 unit gerobak ini didesain sesuai dengan kebutuhan setiap individu pedagang dengan nilai Rp 6 juta rupiah perunitnya. " Gerobak ini didesain sesuai dengan kebutuhan dagangannya, kami ingin meningkatkan kualitas dari pedagang kaki lima yang ada di timur alun-alun magetan, dan ini dari APBD murni, harganya sekitar enam jutaan, " jelas Sucipto. Mendapatkan bantuan gerobak jualan dari Pemkab Magetan, para PKL tidak berhenti berucap syukur kepada Allah SWT. Mereka juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Magetan Suprawoto serta Disperindag. " Semoga dengan bantuan ini usaha dagang kami lebih maju, lebih baik dan lebih laris dari sebelumnya, sehingga rezeki yang kami dapatkan bisa berlimpah dan barokah serta mudah-mudahan dampak dari Covid-19 ini segera bisa kami atasi, "beber Supandi (51), Ketua Paguyuban PKL alun-alun

Magetan. Sebagai informasi, parkir timur alun - alun Magetan mulai petang telah dipenuhi PKL yang menyajikan berbagai jajanan rakyat. Bertepatan dengan bulan suci Ramadan para PKL beralih berjualan tajil dan makanan buka puasa. (adv/rik/day)

This article is from: