1 minute read

Tulungagung, Memorandum Bertempat di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Senin (10/4) sore, Forkopimda Tulungagung menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama perguruan pencak silat.

Kepala Kesbangpol Linmas, Kasat Intelkam, Ketua IPSI, Ketua PSNU, sesepuh PSHT, serta anggota perguruan silat yang lain. Dalam kesempatan itu, Bupati Maryoto Birowo menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, termasuk Kapolres Tulungagung atas terselenggaranya kegiatan ini.

Menurut Bupati Maryoto, kegiatan ini sebagai wujud kepedulian bersama untuk kondusifitas serta keamanan dan ketenteraman Kabupaten Tulungagung.

Advertisement

“Tugas forkopimda menjaga stabilitas kamtibmas untuk mendukung kelancaran pembangunan segala aspek atau bidang. Termasuk bidang keamanan,” ucapnya.

Bupati Maryoto berharap, kondisi kamtibmas di Kabupaten Tulungagung terus kondusif.

Apalagi menghadapi Hari Raya

Idulfitri 1444 H yang sudah di depan mata. Di tempat sama, Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto dalam sambutannya mengatakan, kejadian - kejadian yang melibatkan oknum perguruan silat bakal ditindak sesuai dengan proses hukum yang ada.

“Harapan besar kami bahwa kejadian gesekan antar perguruan silat tidak terjadi berulang dan saling balas dendam,” ujarnya.

Kapolres Eko Hartanto menyebut, berbagai upaya pencegah-

BPBD Tulungagung Membentuk

Destana Desa Nyawangan

Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) Desa Nyawangan, Kecamatan

Sendang.

Sebanyak 35 orang terdiri dari para tokoh masyarakat serta unsur lembaga desa, di antaranya perangkat desa, BPD, RT, RW dan PKK mengikuti bimbingan pelatihan dari BPBD Tulungagung. Sedangkan narasumber, yaitu dari Forum Pengurangan

Resiko Bencana (FPRB) Jawa Timur.

Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, dimulai Senin (10/4) dan ditutup Selasa (11/4). Hal itu ditandai penyerahan cenderamata dari Kepala BPBD Tulungagung kepada Kepala Desa Nyawangan.

Acara penutupan dihadiri Kepala

BPBD Kabupaten Tulungagung Robinson

Parsaoran Nadeak, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan M Fairuza Alhida, Kepala

Desa Nyawangan Yoko Dwi Mukarom, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta narasumber dari FPRB JawaTimur, Sudarmono.

Kepala BPBD KabupatenTulungagung, Robinson mengatakan, pembentukan

Destana sebagai upaya edukasi masyarakat yang ada di desa rawan bencana.

“Diharapkan nantinya setiap desa di- bentuk tim Destana. Sehingga, bisa memahami mitigasi penanggulangan bencana di desa masing-masing. Mengingat daerah kita merupakan daerah rawan bencana. Seperti tahun kemarin, banyak bencana tanah longsor, banjir, angin puting beliung, dan bencana lainya,” terang Robinson. Robinson juga berharap, dengan dibentuknya Destana, maka masyarakat desa minimal sudah memiliki skil terhadap penanganan bencana di desa masing-masing. Sehingga, jika terjadi bencana, tim Forum Pengurangan Resiko Bencana Desa Nyawangan sudah bisa membantu masyarakat di saat terjadi bencana alam. Sementara Kades Nyawangan, Yoko

Dwi Mukarom menyampaikan terima kasih kepada BPBD Tulungagung, atas terbentuknya Forum Destana Desa Nyawangan.

“Selaku pemerintah desa, kami menyampaikan terima kasih. Yang mana desa kami, Nyawangan telah diadakan pelatihan desa tangguh bencana,” ungkap Kades Yoko.

Pihaknya berharap, dengan adanya pelatihan ini, nantinya masyarakat bisa teredukasi, bagaimana penanganan pertama apabila terjadi bencana untuk melakukan pertolongan pertama terhadap korban bencana alam di Desa Nyawangan dengan benar. (kin/mad/day)

Proyek Lift Kantor DPRD Dikucuri Rp 2 Miliar

This article is from: