6 minute read

Sita Puluhan Poket Sabu

Tulungagung, Memorandum

Satreskoba Polres Tulungagung meringkus dua budak sabu asal Kecamatan Rejotangan. Masing-masing berinisial IR (34) dan MY (28). Keduanya diringkus petugas di rumahnya.

Advertisement

Bappeda Tulungagung Tanggapi Appraisal

Pembebasan Lahan Tol

Pastikan Tak Ada Komplain Warga

Tulungagung, Memorandum

Pembangunan proyek nasional jalan tol Kediri-Tulungagung dengan total panjang sekitar 44 kilometer sudah memasuki berbagai tahapan. Sekitar 13 kilometer jalan bebas hambatan tersebut akan melintas di wilayah Kabupaten

Tulungagung. Sedangkan sisanya ada di wilayah Kabupaten dan Kota Kediri.

Kepala Bappeda Kabupaten Tulungagung Erwin Novianto mengatakan, sejauh ini tahapan proses pembangunan tol sudah berjalan dan sesuai dengan jadwal. “Masih on the track dan sudah sesuai dengan tahapan. Ada beberapa lokasi yang sudah selesai pengukurannya, ada yang masih berproses,” ujar dia, Minggu (7/5).

Menurut Erwin, di 2023 ini pemrakarsa pembangunan jalan tol lebih fokus pada pembebasan lahan. Termasuk pembayaran ganti untung kepada masyarakat terdampak, sesuai dengan appraisal tanah yang telah ditetapkan. “Tahun ini pemrakarsa fokus pada pembebasan lahan ya, mulai pengukuran, appraisal sampai pembayaran,” jelasnya. Erwin mengakui, sebelum penetapan hasil appraisal itu, terdapat serangkaian kegiatan. Yaitu mulai dari sosialisasi hingga persetujuan masyarakat terdampak. Kemudian hasilnya, sejauh ini tidak ada masyarakat yang menolak maupun mengajukan komplain. “Sejauh ini tidak ada komplain. Artinya masyarakat yang terdampak ini mau menerima,” ucapnya.

Selanjutnya menurut Erwin, ketika semua sudah sesuai dengan tahapan yang ditetapkan, kemungkinan tahun depan baru akan dimulai pengerjaan konstruksinya. Sehingga, pengerjaannya bisa seiring sejalan dengan pembangunan bandara yang ada di Kabupaten Kediri. (fir/mad/yok)

Kasatreskoba Polres Tulungagung

AKP Didik Riyanto melalui Kasihumas

Iptu Moh Anshori membenarkan adanya penangkapan itu. Dikatakan Iptu Anshori, penangkapan kedua pengedar sabu itu berawal ketika petugas menerima laporan dari masyarakat jika di wilayah Kecamatan Rejotangan ada peredaran narkoba.

“Berdasarkan keterangan tersebut, selanjutnya petugas melakukan penyelidikan,” terangnya, Minggu (7/5). Iptu Anshori melanjutkan, dari hasil penyelidikan kemudian petugas berhasil mengamankan tersangka IR berikut barang bukti sabu-sabu 20 poket seberat 9,05 gram.

Selanjutnya, dari hasil pengembangan petugas juga berhasil meringkus MY beserta barang bukti sabu seberat 0,22 gram. “Total barang bukti yang berhasil diamankan dari dua tersangka itu sabu-sabu seberat 9,27 gram. Kemudian 1 handphone (HP) Vivo warna hitam, sebuah HP merek Infinix warna ungu hitam, serta seperangkat alat hisap sabu-sabu,” paparnya. Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat pasal 114 ayat (1) sub

Tulungagung, Memorandum Polisi terus berupaya meminimalkan berbagai potensi kejahatan yang bisa terjadi di wilayah hukum Polres Tulungagung. Salah satunya dengan menggandeng satpam perumahan di Tulungagung, guna mencegah terjadinya curas, curat, dan curanmor (3C). Seperti dilakukan oleh anggota Polsek Tulungagung Kota, yang mendatangi sejumlah perumahan di wilayah hukumnya. Kapolsek Tulungagung Kota Kompol Ernawan mengatakan, dalam kegiatan itu anggotanya mengimbau agar satpam meningkatkan kewaspadaan dan berkoordinasi dengan jajaran petugas polisi setempat.

“Kami mengimbau agar satpam perumahan me-

Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Tertinggi Nasional

Magetan Diganjar Penghargaan Kemenkes

Magetan, Memorandum Berkat dukungan dari seluruh pihak dan masyarakat dalam pelaksanaan imunisasi rutin, Kabupaten

Magetan berhasil menyabet penghargaan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada acara Puncak Peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2023, kategori kabupaten/kota dengan cakupan imunisasi tertinggi.

Penghargaan dari Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin diserahkan langsung kepada Bupati Magetan Suprawoto, bertempat di Auditorium Siwabessy, Gedung Sujudi Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Minggu (7/5).

Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2023 menjadi momen penting untuk masyarakat Indonesia agar dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya imunisasi dasar lengkap. Di Indonesia, PID dirayakan pada 4-10 Mei 2023, yang bertujuan menyoroti tindakan bersama yang diperlukan untuk melindungi orang dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Serangkaian kegiatan untuk menyemarakkan acara Pekan Imunisasi Dunia (PID) telah dilaksanakan di tingkat pusat dan daerah sejak bulan Maret hingga April 2023 dengan tema

“Ayo Lindungi Diri, Keluarga dan Masyarakat dengan Imunisasi Lengkap”.

Berbagai perlombaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat seperti kompetisi penulisan imunisasi, dokumentasi/foto kegiatan imunisasi, video inovasi kegiatan imunisasi Wanita Usia Subur, video testimoni keamanan suntikan ganda, Kabupaten/ Kota yang mencapai target imunisasi rutin, Kabupaten/Kota pelaksana sub PIN polio dan sekolah dengan cakupan imunisasi tertinggi diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, agar semua pihak diharapkan dapat terlibat mempromosikan pentingnya imunisasi untuk menyehatkan bangsa dalam upaya mencegah Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).

Bupati Magetan Suprawoto mengaku berterimakasih kepada seluruh tenaga kesehatan (nakes) yang telah melakukan berbagai imunisasi untuk masyarakat Magetan secara maksimal hingga berbuah pengakuan dari Kemenkes. “Saya terima kasih kepada seluruh nakes di Magetan yang telah bekerja keras untuk melindungi generasi yang ada agar sehat dan menjadi pribadi berkualitas,” kata Suprawoto, Bupati Magetan, Minggu (7/5).

Kang Woto sapaan Bupati Magetan berharap, penghargaan yang diterima dunia kesehatan Magetan tidak menjadikan nakes berpuas diri. Namun dapat menjadi alasan mempertahankan atau bahkan meningkatkan prestasi ini. “Penghargaan jangan menjadi tujuan. Yang penting bekerja untuk masyarakat biar pengakuan datang dengan sendirinya,” beber Suprawoto. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Magetan dr Rohmat Hidayat, mengaku jika peng- hargaan terkait capaian imunisasi ini adalah yang pertama diterima oleh Pemkab Magetan. “Penghargaan dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia, setahu saya ini yang pertama kali diterima kabupaten Magetan,” tegas kadinkes, Minggu (7/5). Sumber dari Kadinkes Magetan, dr Rohmat Hidayat, periode Maret 2023 jumlah Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Magetan mencapai 40.8% atau yang paling tinggi dari 8 kota/kabupaten di tingkat nasional.

Sebagai informasi, hadir dalam acara tersebut Menteri Kesehatan RI, Unicef Representatif Indonesia, WHO Representatif Indonesia, turut hadir Bupati Magetan, Bupati/Wali kota penerima penghargaan lainnya, Kepala Dinas Kesehatan Magetan, dan undangan lainnya. (rik/adv/yok) waspadai aksi kejahatan dengan mengawasi gerak-gerik orang yang keluar masuk perumahan,” ujarnya, Ming- gu (7/5). Kompol Ernawan mengungkapkan, patroli ini bertujuan meningkatkan keamanan swakarsa seba-

U RI Nomor 35 arkotika. “Kami seluruh warga na ba atau peba, agar segera pasal 112 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. “Kami mengimbau kepada seluruh warga masyarakat, bilamana mengetahui ada peredaran narkoba atau ada penyalahgunaan narkoba, agar segera melaporkan kepada aparat kepolisian setempat, supaya tidak ada korban lain akibat penyalahgunaan narkoba,” pungkas Anshori. (fir/mad/yok a tidak ada nyalahungkas k) ri kamtibmas di wilayahnya masing-masing. gai cara untuk memantau, serta memberikan motivasi kepada masyarakat agar ikut aktif mendukung terciptanya

“Tentu kami sangat mengapresiasi kepada satpam perumahan dan juga warga, yang telah aktif dalam menjaga kamtibmas di lingkungannya karena untuk kepentingan bersama,” tambahnya.

Masih menurut Ernawan, selain perumahan, pihaknya juga melakukan hal sama yaitu mempererat hubungan dengan satpam di ruko, kemudian lokasi strategis hingga ATM yang ada di wilayah hukumnya.

“Semoga kegiatan ini tetap berjalan, sehingga tidak ada saling mengandalkan karena ada petugas sekuriti. Namun juga para penghuni perumahan ikut membantu menjaga lingkungan,” pungkasnya. (fir/mad/yok)

Sosialisasi Larangan Peredaran Rokok Ilegal

Satpol PP dan Damkar Gelar

Talkshow di Kecamatan Karas

Magetan, Memorandum

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Magetan, melalui Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Magetan menggelar sosialisasi larangan peredaran rokok ilegal, Sabtu (6/5).

Sosialisasi yang digelar di Lapangan Desa/Kecamatan Karas tersebut dihadiri ratusan masyarakat yang berasal dari berbagai desa se-Kecamatan Karas. Sejumlah narasumber dihadirkan Satpol PP Kabupaten Magetan, mulai Kepolisian Resor (Polres) Magetan, Kejaksaan Negeri (Kejari) Magetan, serta kantor Bea Cukai Madiun.

Selain memberikan sosialisasi ancaman hukuman bagi pengedar rokok ilegal, tujuan utama dari kegiatan satpol PP tersebut masyarakat paham ciri-ciri penampakan rokok yang haram diedarkan tersebut.

“Yang paling menonjol ciri-ciri rokok ilegal di antaranya polos, palsu, bekas dan berbeda, biasanya pita cukainya berkerut, sobek, kotor, bahkan tanpa pita cukai,” kata Faizal, staf Unit Pengawasan Kantor Bea Cukai Madiun, Sabtu (6/5). Faizal meminta, apabila masyarakat mendapati keberadaan rokok ilegal tersebut dapat melapor ke Aparat Penegak Hukum (APH) terdekat, atau ke kantor desa tempatnya tinggal.

“Untuk pengedar hukumannya pidana penjara minimal satu tahun sampai delapan tahun, dan atau pidana denda senilai dua kali nilai cukai sampai lebih,” tegas Faizal di hadapan awak media.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Magetan Hergunadi mengatakan, melalui sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan informasi penting kepada masyarakat terkait bahaya mengedarkan rokok ilegal, karena keberadaannya jelas merugikan negara. “Saya berharap kepada masyarakat yang hadir dalam sosialisasi ini dapat mengikuti dengan seksama dan bisa menyebarluaskan ke warga yang lain,” ungkap Hergunadi. Selain talkshow, acara sosialisasi bahaya peredaran rokok ilegal yang digelar Satpol PP dan Damkar Kabupaten Magetan tersebut, sebelumnya juga dimeriahkan berbagai hiburan rakyat, baik tradisional maupun kekinian. (sep/rik/adv/yok)

Cegah Pencurian

Mesin Bajak Diimbau

Dibawa Pulang

Kediri, Memorandum

Personel Polsek Semen menggelar cangkrukan dengan warga (Candra) di Desa Bobang, Kecamatan Semen, Minggu (7/5). Salah satu materi yang dipaparkan adalah imbauan kepada petani setempat untuk membawa pulang alat sistem pertanian (alsistan) mesin bajak pulang setelah selesai bekerja. Imbauan itu untuk terhindar dari aksi pencurian.

Bhabinkamtibmas Desa Bobang Polsek Semen Aipda

Rony Harahap, memastikan kamtibmas di wilayahnya tetap aman, tertib, dan terkendali. “Sekarang kan memasuki musim tanam. Mesin bajak merupakan salah satu mesin utama petani dalam memulai musim tanam. Jika hilang, tentu akan merugi besar,” terangnya.

Kapolsek Semen AKP Ni Ketut Suarningsih menyampaikan, cangkrukan itu memang rutin dilakukan jajarannya. Namun, ia tetap mengimbau kepada warga khususnya petani, agar tetap waspada terhadap barang bawaannya agar terhindar dari aksi pencurian. “Seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman dan lancar,” ucapnya. (mon/epe)

This article is from: