Menyadari realitas sejarah Quran, umat Islam bukannya melakukan kritik diri malah sebaliknya membela mati-matian otoritas dan supremasi teks Al-Qur'an seraya menggembar-gemborkan sebagai teks yang otentik, asli, original, made in Tuhan, bukan teks palsu imitasi seperti Bibel, Injil dan lainnya. Ini adalah bagian dari lelucon yang tidak lucu dari umat Islam yang katanya umat terbaik itu.