
6 minute read
ARCHiPElAgo
nyala listrik DI BeranDa utara InDOneSIa
Kepulauan Sangihe, memiliki sejuta pesona keindahan bagi pengembangan pariwisata. Tidak itu saja, Sangihe berperan sebagai pintu gerbang di sisi utara Indonesia yang berbatasan dengan filipina. PLn terus bertekad mengaliri listrik di wilayah Sang Permata di beranda utara nKrI ini. TurIMan Sofyan
Advertisement
Kepulauan Sanghie yang terletak di Pesona sejati daerah yang tersu provinsi Sulawesi Utara menjadi sun dari 105 pulau besar dan kecil ini, beranda utara wilayah kedaulatan menjadi kawasan yang terkenal sebagai Negarak Kesatuan Republik Indonesia jantung Nusa Utara. Tidak berlebihan jika (NKRI) Indonesia. Kepulauan Sangihe Sangihe bisa disebut sebagai permata di berada di tengah hamparan biru Laut beranda utara Indonesia. Sulawesi yang berhadapan langsung Sangihe dapat dijangkau dari Manado, dengan negara tetangga Filipina. ibukota Sulawesi Utara dengan meng
Kepulauan Sangihe adalah sebuah gunakan transportasi udara dengan rute kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, penerbangan Bandara Internasional Sam Indonesia. Kabupaten ini berasal dari Ratulangi Manado menuju Bandara Naha, pemekaran Kabupaten Kepulauan Kepulauan Sangihe. Namun, kita harus Sangihe dan Talaud pada tahun 2000. pastikan jadwalnya, karena penerbangan Ibu kota kabupaten ini adalah Tahuna. ke Sangihe hanya ada lima kali seminggu, Kabupaten ini memiliki luas wilayah yakni Sabtu, Minggu, Selasa, Rabu dan 736,98 km² dan berpenduduk sebanyak Kamis. Atau, bisa naik kapal cepat (7 jam) 131.136 jiwa (2019). atau kapal lambat (12 jam) yang tersedia
Kabupaten Kepulauan Sangihe setiap hari dari Pelabuhan Manado. terletak di antara Pulau Sulawesi dengan Pulau Mindanao (Filipina), serta berada di Potensi Wisata Indah bibir Samudera Pasifik. Wilayah kabupaDatang ke Sangihe, wajib rasanya ten ini meliputi 3 klaster, yaitu Klaster untuk mencumbui kemolekan pantainya Tatoareng, Klaster Sangihe dan Klaster yang tersebar di pesisir pulau, seperti Perbatasan, yang berbatasan langsung Pantai Embuhanga, Pantai Tinakareng, dengan Provinsi Davao del Sur, Filipina. dan Pantai Bukide Batu. Biar perjalanan mu tak melulu soal laut, mari menikmati pendakian Gunung Awu. Gunung aktif yang berketinggian 1320 meter di atas permukaan air laut ini mengisi sebagian besar ruang di Pulau Sangihe Besar dan memberi kesuburan padanya.
Kita bisa memulai dari Kampung Anggis di Tabukan Utara dan akan men empuh 7 km hingga ke puncak. Begitu tiba di puncak, Gunung Awu akan menyuguhkanmu sebuah panorama kawah seluas 4,5 km dengan menyembul batu lava hitam di tengahnya.
Sebagai kawasan yang terletak di deretan Ring of Fire Pasifik, Sangihe dianugerahi banyak gunung berapi yang masih aktif. Selain gunung Awu, ada juga gunung Mahangetang yang terletak menakjubkan di dalam laut. Dengan pun caknya yang berada di 8 meter di bawah permukaan air laut, kita bisa menjumpai gelembung udara dengan berpadu pada gugusan terumbu karang yang indah.
Yang butuh melihat panorama kemeriahan kota Tahuna yang disekap bukit-bukit curam berbataskan teluk biru, Puncak Pusunge Lenganeng adalah tempat terbaik. Kamu tak perlu capek mendaki. Dengan berkendara motor atau mobil, kamu hanya perlu satu jam dari kota Tahuna untuk menjangkaunya. Puncak Pusunge telah dikemas apik seba gai tempat wisata yang akan memanjakan kebutuhanmu pada udara bersih dan lanskap yang menyegarkan mata.
Lokasi ini juga bagus sebagai spot
paralayang yang telah dikenal di seantero nasional. Tak jauh dari Puncak Pusunge, lengkapilah perjalananmu dengan men gunjungi kerajinan bambu batik khas Sangihe di Lenganeng.
Traveller biasanya suka sekali mengeksplorasi air terjun. Nah, di Sangihe kegemaranmu akan terlampiaskan di Air Terjun Kadadima. Tak cuma satu air terjun saja yang kamu dapatkan, tapi sekalian tiga buah air terjun dalam satu kawasan. Ketiga air terjun ini bernama Tadunang Metei, Ellong dan Nahapase.
Tak cuma di Jawa saja yang punya kerajaan, Sangihe juga memiliki kerajaankerajaan yang peninggalannya kini masih bisa dijumpai. Salah satunya adalah Istana Raja Manganitu di daerah Manganitu, 45 menit dari Tahuna. Arsitekturnya cantik mirip dengan rumah zaman kolonial yang dikelilingi taman yang asri.
Rumah ini jadi saksi perlawanan raja Mokodompis, raja Manganitu terhadap ke jamnya Jepang di Sangihe hingga berujung hukuman mati sang raja. Lima belas menit dari Manganitu, kamu juga bisa napak tilas kisah heroik Bataha Santiago di makamnya yang terletak di pinggir laut. Sambil menyesap panorama suatu tanjung yang indah, kamu perlu mengenang keteguhan Bataha Santiago melawan penindasan Belanda di Sangihe pada abad 17.
PlN Hadir di sangihe
Untuk mendukung perkembangan potensi wisata yang dimiliki Sangihe, kehadiran pembangunan infrastruktur, khususnya di sektor ketenagalistrikan memegang peran penting. Untuk itu, PT PLN (Persero) UP3 Tahuna, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini melakukan pembenahan, terus berupaya menghadirkan keandalan kelistrikan di Sangihe.
Untuk mendukung hal tersebut, PT PLN (Persero) kembali membuktikan komitmen nya untuk melistriki hingga ke ujung negeri, salah satunya menyediakan listrik bagi warga Kawio, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Dengan masuknya listrik, sebanyak 52 sambungan rumah sudah mendaftar menjadi pelanggan PLN dan masih ada lagi calon pelanggan yang menyusul.
Warga Kawio telah menikmati listrik sejak 18 Juni 2020 lalu. Dengan menempuh perjalanan sekitar 16 jam menggunakan kapal laut Perintis Sabuk Nusantara 109 dari Pelabuhan Tahuna, akhirnya tim PLN sampai di lokasi Penyalaan Listrik Desa. "Inilah suatu keyakinan dan tekad kami untuk mewujudkan terpenuhinya listrik
MAHENGETANG TALAUD
PULAU SANGIHE
RUANG
BUNAKEN SIAU
TAGULANDANG
BIARO BANGKA
Sangihe.
MANADO
LEMBEH
SULAWESI

bagi seluruh warga atau rasio elektri fikasi mencapai 100 persen sebelum kemerdekaan RI ke 75 tahun 2020 mendatang," ujar General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) Leo Maria Basuki Bremani, dikutip dari siaran pers, Jumat (26/6/2020).
Dia menambahkan sambungan listrik desa ini selain untuk mendukung program peningkatan rasio elektrifikasi pemerintah dan PLN, juga diharap kan masyarakat di daerah 3T (terluar, terdepan, tertinggal) dapat menikmati manfaat listrik PLN untuk peningkatan perekonomian masyarakat di perbatasan.
Mulke Tumanken selaku Manager UP3 Tahuna menyampaikan bahwa kelistrikan Pulau Kawio disuplai dari PLTD berkapasitas 100 kilowatt dengan gardu distribusi kapasitas 50 kVA, yang didistribusikan melalui jaringan tegan gan menengah (JTM) sepanjang 0.05 kms dan jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 500 meter.
“PLN siap untuk melayani kebutuhan listrik di Pulau Kawio. Dengan masih ada beberapa masyarakat yang belum menjadi pelanggan, agar dapat segera menyusul saudara-saudara yang sudah menjadi pelanggan PLN. Kami bersedia dan siap melayani masyarakat sekaligus diharapkan pembangkit dan jaringan lis trik yang sudah ada bisa terpakai secara optimal,” imbuh Mulke.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) UP3 Tahuna, mengoperasikan pembangkit listrik di tiga daerah terluar Kabupaten Sangihe masing-masing di wilayah Kawio, Matutuang dan Kawaluso. PT PLN UP3 Tahuna telah berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Sangihe dan pemerintah desa di tiga pulau tersebut.
Menurut pihak PT PLN UP3 Tahuna telah mengirimkan tim untuuk melaku kan sosialisasi baik itu untuk keberadaan pengoperasian listrik dimaksud hingga layanan pemasangan atau sambungan ke rumah masyarakat di tiga wilayah di maksud. Kehadiran tim untuk melakukan sosialiasi terkait dengan bahaya listrik hingga pemasangan baru atau sambun gan ke rumah warga yang ada.
Dimana sebelumnya PT PLN UP3 Tahuna telah melakukan pengadaan dan pembangunan 3 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) masing-masing Kampung Kawaluso dengan total daya mencapai 350 KW, Kampung Matutuang daya 350 KW serta Kampung Kawio dengan daya 200 KW.
Dengan upaya dan tekad PT PLN UP3 Tahuna, berhasil mewujudkan penantian panjang warga di Desa Kawio, Pulau Kawio, Marore, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara untuk menda patkan listrik. Kini, warga di Kawio, yang merupakan pulau terdepan dan berada dekat dengan perbatasan Indonesia dan Filipina tidak lagi kegelapan karena ketiadaan listrik. n