
9 minute read
sEREmoNi
Pln gelar konferenSI InternaSIonal teknologI ketenagalIStrIkan
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), taranya mengenai khususnya PLN Puslitbang Ketenagapenerapan teknololistrikan, akan menggelar hajat berskala gi hijau, teknologi internasional, yaitu International Confe4.0 termasuk kecerrence in Technology and Policy, bekerja dasan buatan dan sama dengan International Electronics cyber security. and Electrical Engineer (IEEE) sehingga Konferensi paper yang nanti diterima akan mendapat ini sedianya akan akreditasi pengakuan terindeks oleh IEEE. diselenggarakan
Advertisement
International Conference on Techno - secara virtual pada logy and Policy in Electric Power & Energy 23-24 September 2020, mengingat kondi(ICT-PEP 2020) merupakan konferensi in si pandemic Covid-19 dan banyak peserta ternasional yang diselenggarakan kedua dari luar negeri yang tidak bisa hadir. kalinya oleh Puslitbang Ketenaglistrikan Selain itu, konferensi ini diharapkan PLN dibantu oleh Forum Pendidikan dapat memberikan kesempatan kepada Tinggi Teknik Elektro Indonesia (FORTEI) peserta untuk membangun jaringan triple agar kualitas review dapat terjaga dan helix antara akademisi, pengusaha dan sosialisasi konferensi dapat lebih mengepemerintah. “Kerja sama dengan FORTEI na ke seluruh civitas academica bidang tentunya akan membantu mewujudkan elektro dalam hal ini Power Electric. terciptanya hubungan yang erat antara
“Tahun ini, ICT-PEP bertemakan ‘MenuPLN dengan dunia kampus,” ujar Iswan. ju Indonesia 4.0 Melalui Pengembangan Batas akhir penyerahan makalah Sumber Daya Energi Ramah Lingkungan dilakukan pada 26 Juni 2020. Kemudian Nasional,” ujar GM PLN Puslitbang Ketemakalah diseleksi oleh tim dari FORTEI. nagalistrikan Ir. Iswan Prahastono M.Phil. Makalah yang lolos telah diumumkan
Konferensi ini mengajak para pempada 31 Juli 2020. buat kebijakan dari pemerintah, peneSaat ini, penulis makalah sedang me liti energi nasional & internasional, lukan revisi dan akan dipresentasikan saat akademisi dari universitas serta pelaku konferensi, yaitu pada 23-24 September industri untuk berbagi ide, produk dan 2020. Rincian konferensi virtual akan diin hasil penelitian yang terkait dengan formasikan melalui website ictpep.org. masalah ketenagalistrikan. Sampai saat ini telah tersubmit
Beberapa pembahasan khusus dian kurang lebih 168 paper dari berbagai in
stitusi ataupun perusahaan di dalam dan luar negeri. Pada ICT PEP 2020 kali ini, terdapat makalah dari USA, Perancis, Jerman, Belanda, Kanada, Rumania, India, Malaysia, Pakistan, Qatar dan Tajikistan yang telah meliput tiga benua.
Hal ini tentunya menggembirakan karena PLN telah menorehkan tingkat kepercayaan tidak hanya dari dalam negeri, bahkan dari luar negeri. Konferensi ini rencananya akan menghadirkan pembicara berpengaruh yang terkait dengan topik.
“Beberapa profesor internasional ternama juga akan menjadi pembicara utama dalam seminar tersebut, diantara nya adalah Prof. Dr. Saifur Rahman Ph.D., dari Virginia Tech dan sebagai kandidat Presiden IEEE 2021, Surya Santoso, Profesor di University of Texas, Austin, dan Adi Kurniawan, dari Wave Energy Research Center di UWA Albany,” papar Winarno dan Yongky Permana selaku Technical Committee dari ICT PEP 2020. (ZC)

Perlu InVeStor untuk SeraP PaSokan lIStrIk aCeh
Provinsi Aceh memiliki cadangan Indonesia Bahar Yahya. kelistrikan yang cukup. Hal ini tidak Majalah Listrik Indonesia menyambut terlepas dari profil kelistrikan di Aceh positif langkah yang sudah dilakukan tidak terlepas dari sistem kelistrikan PLN Sumatera Kalimantan, khusus PLN di Sumatera. Sistem kelistrikan di Aceh Aceh dalam menjaga keandalan dan dan Sumatera Utara (Sumut) berada di kecukupan listrik di provinsi Aceh. Listrik wilayah Sumatera bagian utara. Indonesia terus mendukung upaya PLN
Direktur Bisnis Regional Sumatera dalam memajukan ketenagalistrikan di Kalimantan PT PLN (Persero), Wiluyo Indonesia, khususnya di PLN Sumatera Kusdwiharto mengatakan, untuk wilayah Kalimantan. “Kami terus menjaga ker Sumatera bagian utara, terbagi dua, yaitu jasama dengan PLN melalui pemberitaan Sumatera Utara dan Aceh yang memiliki dan ajang pameran kemajuan kelistrikan cadangan 38% dengan beban puncak di Tanah Air,” kata Bahar. 2.200 MW dan daya mampu pembangkit Bahar Yahya Bahar berpendapat, pemerintah dan sekitar 3.000 MW. “Sedangkan untuk Aceh Pemred Majalah Listrik Indonesia PLN Aceh harus bersinergi untuk men memilik cadangan listrik 57% dengan Dalam acara yang digagas Hamdani dorong investasi di Aceh. “Listrik di Aceh beban puncak 400 MW dan daya mampu Bantasyam, juga menghadirkan Guru sudah surplus sehingga perlu mendorong 639 MW,” kata Wiluyo, dalam acara Besar Elektro & Komputer Universitas investor di Aceh agar kelistrikan dapat Ngobrol Cak Ham Episode 8 dengan tema Syiah Kuala, sekaligus Sekretaris Umum diserap lebih baik lagi, melalui geliat “Listrik Untuk Kemajuan Aceh”, melalui MKI Aceh, Prof. Dr. Nasaruddin, ST., M.Eng., ekonomi dan industri,” pungkas Bahar, platform Zoom, Minggu (9/8/2020). dan Pemimpin Redaksi Majalah Listrik yang juga putra asli Aceh. (TS)

teroBoSan DIrJen MInerBa Segera DItunggu
Cukup lama kursi nomor satu di Priharto Dwinugroho (Kepala Pusat Direktorat Jenderal Mineral dan PPSDM Geominerba), Sujatmiko Batubara Kementerian ESDM kosong, (Direktur Pembinaan dan Pengusahaan namun kini kursi tersebut sudah terisi. Batubara), dan Yunus Saefulhak Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Direktur Pembinaan dan Pengusahaan atau ESDM Arifin Tasrif melantik Ridwan Mineral). Dan pejabat dari Kemenko Djamaluddin sebagai Direktur Jenderal Marves, Yohannes Yudi Prabangkara Mineral dan Batubara pada Senin (10/8). yang merupakan Asisten Deputi Industri
Ridwan menggantikan Bambang Penunjang Infrastruktur. Gatot Ariyono yang pensiun sejak awal Ridwan telah didapuk menjadi Mei 2020 lalu. Saat ini, Ridwan men Dirjen Minerba, sejumlah pekerjaan jabat sebagai Deputi Bidang koordirumah mendesak yang harus langsung nasi Infrastruktur dan Transportasi dikerjakan oleh Dirjen Minerba baru. Kementerian Koordinator Bidang D Dua diantaranya adalah menyelesaikan Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), yang dipimpin oleh Menko o K. M ar aturan turunan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2020 alias UU Minerba yang I Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Nama Ridwan pun tak asing di dunia t IM.G o baru. Saat ini, tiga Peraturan Pemerintah (PP) sedang disusun dan ditargetkan pertambangan lantaran pernah men .ID bakal selesai paling lambat Desember jabat sebagai Ketua Ikatan Ahli Geologi Dr. Ir. Ridwan Djamaluddin, MSc mendatang. Indonesia (IATGI). Dia pun tercatat Kedua, terkait perpanjangan izin, pernah menduduki posisi Komisaris di PT nya, berasal dari internal Kementerian baik dari segi PKP2B maupun pemegang Krakatau Steel (Persero) Tbk. ESDM yakni Agung Pribadi yang saat IUP dan IUPK. Seperti diketahui, perpan
Dalam seleksi untuk mengisi posisi ini menjabat sebagai Kepala Biro jangan PKP2B menjadi IUPK memang Dirjen Minerba, Ridwan harus bersaing Komunikasi Layanan Informasi Publik menjadi polemik serius dalam beberapa dengan lima nama. Empat diantara dan Kerjasama (KLIK), Mohamad waktu belakangan ini. (CR)
Pln Bangka BelItung & It Pln IMPleMentaSI waSte to energy
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Bangka Belitung, melalui Unit Pelaksana Pembangkitan Bangka Belitung, menggandeng Institut Teknologi PLN Jakarta (IT PLN), mengimplementasikan Waste to Energy di Pulau Tinggi Tobali.
Vendy Antono, Dosen dari Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi IT-PLN menyatakan bahwa setelah melakukan kajian, secara teknis Pembangkit Listrik Tenaga Sampah ini layak untuk diimplementasikan, dengan mengambil pelet sampah dari TPA Jungjung Besaoh di Toboali seban yak 384 kg per hari.
Pelet sampah yang sudah diangkut ke Pulau Tinggi kemudian dimasukkan ke dalam gasifier yang dapat mengubah 16 kg pelet sampah menjadi 37 m3 syngas dalam waktu 1 jam.
Keluaran gas ini kemudian akan diubah menjadi energi lis trik menggunakan generator set diesel (genset) berkapasitas 16 kW. Spesifikasi gasifier dan genset me mungkinkan keduanya dapat beroperasi selama 24 jam.
R. Sapto Yuwono Manager Lembaga Terapan IT-PLN, Koordinator Kegiatan ini menyampaikan bahwa ada beberapa kendala di papangan yaitu tantangan untuk mendapatkan pelet sampah, perlu kesadaran masyarakat akan perlunya mengolah sampah. Harus ada kolaborasi dengan pemerintahan setempat untuk membuat program Bersama dalam pen

gelolaan sampah.
“Instansi pemerintahan memiliki andil yang besar untuk menghimbau masyarakat agar membuat program bank sampah, memilah sampah, dan menjual sampahnya, dengan kebijakan pengumpulan (dan penanganannya) ditentukan di tingkat Kabupaten (Bangka Selatan) agar tercapai target harian yaitu pelet sampah sebanyak 384 kg,” jelas Sapto. (TS)





PENSIUNKAN PEMBANgKIT jADUL
Berdasarkan data Kementerian ESDM, total kapasitas pembangkit listrik di Indonesia pada akhir 2019 mencapai 69,6 GW. Sementara itu, PLTu berbahan bakar batu bara sebesar 34,7 GW atau 49,9%. ZuchrI
Berdasarkan status kepemilikan, PT PLN Artinya, seluruh stakeholder (pemerin (Persero) memiliki pembangkit dengan tah, PLN, DPR, IPP, masyarakat, akademisi, total kapasitas 42,35 GW (gigawatt) dan pihak lain) perlu sepakat bahwa priatau 60,9%, sedangkan sisanya adalah oritas saat ini adalah menurunkan biaya pengembang listrik swasta (independent pokok produksi listrik agar tarif listrik power producer/IPP) termasuk pemegang terjangkau dan tidak perlu lagi dana sub izin operasi dan private power utility. sidi dari APBN. Setelah tahap ini tercapai,
PLTU masih mendominasi. Selain barulah pemerintah dan stakeholder lain suplai batu bara masih cukup melimpah, boleh melangkah ke prioritas lain, yaitu biaya pokok produksi (BPP) listrik dari pembangkit yang lebih bersih. PLTU masih termurah dibandingkan Dua prioritas itu sebenarnya bisa saja dengan jenis pembangkit lainnya. Tarif lis dijalankan bersama-sama dengan syarat, trik di Indonesia masih menjadi perhatian harga jual listrik dari energi terbarukan (concern) seluruh stakeholder. Jadi, salah sama dengan energi fosil. Tarif yang sama satu prioritas utama adalah penurunan itu berlaku hingga ekonomi masyarakat BPP secara bertahap sehingga tarif listrik “naik kelas”. Setelah fase ini, barulah tarif semakin terjangkau (affordable). listrik bisa kembali proporsional.
Bahkan, dengan jumlah PLTU yang Tujuannya, untuk menekan atau masih mendominasi saat ini pun, pemer menghilangkan subsidi listrik, sehingga intah masih memberikan subsidi listrik negara tidak terlalu terbebani. untuk kelompok pelanggan 450 volt Kenapa banyak stakeholder alergi ampere (VA) dan sebagian golongan 900 dengan PLTU? Karena pembakaran energi VA. Pemerintah mengalokasikan subsidi fosil batu bara, menghasilkan emisi gas listrik pada APBN 2020 sebesar Rp54,79 buang yang jika tidak dikendalikan, dapat triliun. Angka yang tidak kecil. menyebabkan pencemaran lingkungan,
Jika BPP turun, kemudian tarif listrik seperti debu terbang (fly ash) dan debu en bisa turun, tentu tidak perlu lagi ada alo - dapan (bottom ash) serta partikel/polutan kasi subsidi listrik. Subsidi itu bisa dialihlain yang bisa membahayakan kesehatan. kan untuk sektor yang lebih membutuhkan Namun, polusi dari PLTU tentu bisa hingga menggerakan perekonomian. dikendalikan serta dikelola dengan baik.
Dengan komposisi PLTU (pembangkit Beberapa teknologi itu misalnya, low NOx dengan biaya termurah) paling dominan burner, pemasangan electrostatic precipita saja masih ada subsidi listrik. Jika kapasi tor, penggunaan ultra super critical (USC), tas pembangkit jenis lain, seperti PLTGU, kontrol bahan bakar, pengendalian operasi, PLTD, dan pembangkit energi bersih bauran biomassa dan batubara (co-firing) (renewable energy) lebih dominan, tentu serta pengelolaan lingkungan lainnya. rata-rata BPP listrik nasional lebih tinggi. Termasuk, bekas tambang (lubang) Pada akhirnya, tarif juga naik sehingga pun masih bisa dikendalikan melalui subsidi listrik bisa jebol. kewajiban pascatambang.

Pasalnya, ketersediaan listrik murah masih menjadi pertimbangan penggunaan batu bara pada PLTU yang notabene memiliki BPP paling rendah.
Setelah sepakat prioritas pertama mengoptimalkan PLTU untuk mencapai penurunan BPP, langkah selanjutnya melakukan optimalisasi operasi dengan menghentikan atau mempensiunkan (retiring) pembangkit yang berusia lebih dari 20 tahun.
Pembangkit jadul itu tidak efisien dan menggunakan teknologi usang. Dibandingkan teknologi baru seperti USC, yang lebih irit pemakaian batu bara dengan emisi rendah.
Selain itu, dengan retiring pembangkit tua, akan lebih efisien biaya energi primer sehingga BPP bisa turun signifikan. Pembangkit jadul kapasitasnya relatif kecil, yaitu kisaran 100—300 megawatt (MW) per unit. Namun, biaya pokok produksi masih lebih mahal, kisaran US$6 sen—US$8 sen per kilowatt hour (kWh) .
Sementara itu, PLTU yang dibangun saat ini berkapasitas besar 500—1.000 MW per unit dengan biaya pokok produksi lebih murah, yaitu kisaran US$4 sen—US$5 sen per kWh.
Dari total pembangkit PLN saat ini 42.350 MW, kemungkinan 10.000-20.000 MW merupakan PLTU yang dibangun sebelum era 2000-an, sudah berusia tua dan memiliki BPP mahal.
Seharusnya pemerintah, PLN, dan IPP justru membangun PLTU dengan teknologi terbaru yang efisien dengan selisih BPP sangat signifikan, kemudian bisa memensiunkan PLTU lawas.
Melalui retiring pembangkit tua, polusi dari PLTU akan turun cukup signifikan dan BPP juga turun sehingga lingkungan menjadi lebih bersih dan tarif listrik makin kompetitif. n

