Youth Shout : Indonesia-ASEAN Youth Magazine

Page 1



YOUTH SHOUT

YOUTH SHOUT! Youth Shout adalah majalah kaum muda yang tercipta hasil kerjasama Center for Indonesia youth development and empowerment dengan Kementerian Pemuda dan Olaharaga Republik Indonesia bersama Indonesia Student and Youth Forum, dimana bertujuan untuk Mempersiapakan kaum muda dalam mengahadapi ASEAN Community 2015. Selain itu Youth Shout juga MERUPAKAN media bertukar ide dan gagasan dalam meningkatkan kapasitas kaum muda agar mampu bersaing secara global.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

1


CONTENT

EDITORIAL LETTER’S

01 02 04 05

Salam

Muda! Seperti yang kita ketahui bahwa kaum muda Indonesia yang mencapai lebih dari 62 juta orang ini memiliki peran penting dalam menentukan masa depan bangsa. ASEAN Community 2015 sebagai media peningkatan kompetensi kaum muda sudah seharusnya kita sikapi dengan bijak. Kerjasama serta penguatan yang dilakukan berbagai pihak, seperti pihak pemerintah dan pihak swasta bersama-sama dengan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat ASEAN menjadi sebuah tanggung jawab bersama. Semangat konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-2 yang diawali di tahun 1997 mengenai terciptanya sebuah kawasan ekonomi ASEAN yang stabil, makmur, dan memiliki daya saing tinggi terus berlanjut. Melalui Bali Concord II kerjasama negara-negara di Asia tenggara semakin dikukuhkan. Pembentukan komunitas ASEAN atau ASEAN Community disepakati dalam berbagai bidang seperti keamanan politik (ASEAN Political-Security Community), ekonomi (ASEAN Economic Community), dan Sosial budaya (ASEAN Socio-Culture Community) yang akan dimulai oleh pembentukan ASEAN Economic Community di 2015.

2

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Melihat kondisi tersebut Center for Indonesia Youth Development and Empowerment, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, serta Indonesia Student and Youth Forum menerbitkan Youth Shout! Yang merupakan upaya bersama dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan anak muda dalam menghadapi ASEAN Community 2015. Majalah ini sebagai wadah anak muda untuk menyampaikan berbagai ide dan gagasan dalam menyikapi perkembangan ASEAN Community dan isu-isu anak muda yang ada di tingkat ASEAN dan dunia internasional. Semoga semangat anak muda yang disajikan dalam bentuk majalah ini dapat meningkatkan pengetahuan dan terus menginspirasi demi mewujudkan kualitas anak muda yang mampu bersaing ditingkat ASEAN dan Global.

CONTENTS YOUTH SHOUT SALAM MUDA! CONTRIBUTOR GOVERNMENT VIEW

PEMUDA INDONESIA HARUS MAMPU BERSAING Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo

06

ASEAN CORNER

11 13

COMIC

17 19 23 25

LEADER MESSAGE

31 32 34

Selamat membaca

41 42 44

BERKENALAN DENGAN ASEAN COMMUNITY 2015 APA ITU KTT ASEAN?? YUK! CARI TAHU LEBIH JAUH TENTANG ASEAN! DEKLARASI BANDAR SERI BEGAWAN

INDONESIA NOW

KENAPA HARUS CINTA PRODUK DALAM NEGERI? Mempercepat Agroindustri Aceh FESTIVAL BUDAYA ASEAN MENANTI EKSISTENSI PEMUDA INDONESIA - Dr. Alfitra, APU

VOXPOP YOUTH HIGHLIGHT

THE ROLE OF YOUTH IN ACHIEVING ASEAN COMMUNITY 2015

FOOTSTEPS

FOR 5 “AYO KREATIF DEMI INDONESIA” SAHABAT PULAU KELAS BAHASA INDONESIA DI VIETNAM

5 TIPS MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY 2015 GAYATRI WAILISSA YOUTH SPOT

MENYIAPKAN PEMIMPIN GLOBAL KEKUATAN IDENTITAS MELALUI MUSEUM JAPAN-ASEAN STUDENT CONFERENCE ASEAN YOUTH CAMP EXCHANGE PROGRAM REVIEW

SPOT LENS SEA GAMES XVIII SPOT LEADER TALK

Drs. Imam Gunawan, MAP

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

3


CONTRIBUTOR

GOVERNMENT VIEW

Pemuda Indonesia Harus Mampu Bersaing

YOUTH SHOUT! The First Indonesia-ASEAN Youth Magazine PUBLISHER Center For Indonesia Youth Development and Empowerment CO-PUBLISHER Indonesia Student & Yotuh Forum (ISYF)

ROY SURYO

Salam Pemuda Indonesia, Salam sejahtera bagi kita semua,

CHIEF EXECUTIVE OFFICER Fikri Ibadurrahman

Dengan menyebut dan memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan YME, selaku Menteri Pemuda dan Olahraga menyambut baik atas terbitnya majalah Youth Shout sebagai media informasi dan kreasi bagi anak-anak muda Indonesia sehingga mendapatkan informasi-informasi bermanfaat.

MANAGING DIRECTOR Dinnur Garista Wirawan EDITOR IN CHIEF A.Fajar Kurniawan FINANCE OFFICER Fikri Putrahasan SHOUTER! JOURNALIST Taufik Nurhidayatulloh Yute Inten Apsari

YOUTH SHOUT!

Contributor

GRAPHIC DESIGNER Deatry Rahmawati PROMOTION & ADVERTISING Gita Suliawan Dimas Kalimasyahada

ADDRESS

Komplek Griya Jakarta Blok B 11/ 5 Pamulan, Tangerang Selatan Phone/Fax 021-74646097

BANK

Rekening bank mandiri KCP Graha Karnos Tangerang 101-00-0558700-9 an. Pusat Pengembangan dan pemberdayaan pemuda Indonesia

4

Menteri Pemuda dan Olahraga RI

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Di era informasi terbuka saat ini media mempunyai peranan penting dalam memberikan info-info aktual yang dapat membuka dan menambah khazanah pemikiran masyarakat khususnya generasi muda saat ini sebagai pemimpin masa depan bangsa. Menjelang diberlakukannya ASEAN Community 2015 anak-anak muda harus mempersiapkan diri dengan matang, karena persaingan tidak hanya datang dari dalam negeri melainkan dari luar negeri. Sehingga informasiinformasi penting dalam menyongsong ASEAN Community 2015 harus diberikan kepada anakanak muda Indonesia sebagai bekal untuk membaca setiap peluang dan tantangan yang akan dihadapi. Sekilas tentang ASEAN Community yang dideklarasikan di Bali pada tahun 2003 dan rencana pembentukan pada 2020. ASEAN Community berdiri di atas tiga pilar yang saling terkait erat, yakni pilar politik-keamanan ASEAN, pilar Ekonomi ASEAN, dan pilar komunitas sosialbudaya ASEAN. Namun dalam prosesnya pembentukan dipercepat menjadi tahun 2015 yang dituangkan dalam Declaration on The Acceleration of The Establishment of an ASEAN Community by 2015 pada tahun 2007 silam di Cebu, Filipina. Singkatnya pilar-pilar ASEAN Commmunity dijelaskan sebagai berikut. Pertama, pilar keamanan. Penerapan prinsip-prinsip non-interference tidak lagi secara kaku seperti di masa sebelum penerapan ASEAN Community mengingat adanya kesamaan persepsi ancaman, baik ancaman tradisional maupun non-tradisional. Komunitas Keamanan ASEAN bertujuan memperkuat ketahanan kawasan dan mendukung penyelesaian konflik secara damai melalui forum konsultasi bersama. Kedua, pilar ekonomi. Pembentukan kawasan ekonomi terintegrasi yang fokus pada pembentukan biaya transaksi perdagangan,

peningkatan fasilitas perdagangan dan bisnis, dan peningkatan daya saing sektor UKM. Kemudahan dan peningkatan akses pasar intra ASEAN diharapkan dapat memberi peluang tiap negara anggota memperluas cakupan skala ekonomi, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan, meningkatkan daya tarik investor dan tourism, mengurangi biaya transaksi perdagangan, dan perbaikan fasilitas perdagangan dan bisnis. Ketiga, pilar sosial-budaya. Kerjasama difokuskan untuk penciptaan caring and sharing community. Kerjasama ini mencakup bidang kepemudaan, wanita, kepegawaian, penerangan, kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup, penanggulangan bencana alam, kesehatan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan, dan ketenagakerjaan. Para pemuda Indonesia harus siap dalam menghadapi ASEAN Community 2015, sehingga mampu bersaing dalam berbagi bidang. ASEAN Community hingga saat ini belum diterima dengan baik oleh masyarakat dan ini menjadi tugas dan tanggung jawab anak muda untuk menjelaskan dengan baik kepada masyarakat tentang ASEAN Community karena era ASEAN Community mau tidak mau meminta kesiapan kita untuk mampu bekerjasama dengan berbagai komunitas dari negara-negara ASEAN. Potensi pemuda Indonesia sangat besar, secara kuantitas menurut data BPS Jumlah pemuda di Indonesia kurang lebih 69 juta atau 25 persen jumlah penduduk di Indonesia. Ini merupakan potensi yang besar dalam rangka memajukan bangsa dalam persaingan global khususnya dalam menghadapi ASEAN Community 2015 tahun depan. Secara kualitas anak muda Indonesia mempunyai kreativitas yang luar biasa dalam mengembangkan gagasannya. Hanya tinggal mengasah kreativitas dan kemampuan masingmasing agar lebih tertata dan sejalan dengan pilar-pilar ASEAN Community seperti yang dijelaskan diatas.

Kreativitas memang tidak datang tiba-tiba begitu saja, kreativitas dapat diraih dengan kerja keras, disiplin dan jujur yang didukung oleh ilmu pengetahuan serta didukung informasi-informasi penting yang dapat menunjang pengembangan kreativitas tersebut sehingga mampu memunculkan inovasiinovasi baru. ASEAN Community 2015 mempunyai dua efek yakni perubahan menuju hal positif dan perubahan menuju hal buruk. para pemuda Indonesia harus mampu melawan hal-hal negatif dengan memanfaatkannya secara positif. Hal buruknya adalah apabila generasi muda tidak mampu menghadapi ASEAN Community 2015 maka bangsa ini akan lemah menghadapi ancaman dari negara lain. Pilihannya adalah seperti sepakbola, apakah kita ingin jadi penonton yang hanya mampu melihat persaingan negara-negara lain di kandang sendiri atau pemain di lapangan yang ikut bermain untuk meraih kemenangan di negara sendiri bahkan menjadi pemenang pula di negara lain. Sehingga dalam kesempatan ini saya selaku menteri pemuda dan olahraga menyambut baik adanya majalah Youth Shout ini untuk membuka cakrawala berfikir masyarakat Indonesia khususnya generasi muda agar mampu berfikir global. Dan mengajak kepada seluruh pemuda Indonesia agar tak kenal lelah untuk terus kerja keras dalam mengembangkan kreativitasnya sehingga mampu bersaing dan menang dengan negara-negara lain. Salam pemuda Indonesia Jayalah pemuda Indonesia, Assalamualaikum Wr. Wb. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

5


ASEAN CORNER

ASEAN CORNER

Pertemuan Tahunan Anggota ASEAN

Apa itu KTT ASEAN? Dan Apa Hasilnya?

Berkenalan dengan ASEAN Community 2015 ASEAN Community 2015 merupakan bentuk perluasan kerjasama antar 10 negara anggota ASEAN. Program ini akan membuat organisasi ASEAN berintegrasi menjadi organisasi kawasan yang lebih solid dan maju, membangun kebersamaan untuk satu tujuan. Satu visi, satu identitas dan satu komunitas untuk kehidupan masyarakat ASEAN yang lebih baik. Dengan kesatuan komunitas ini, ASEAN diharapkan dapat membangun kekuatan bersama yang jauh lebih kuat di banding negara yang berdiri sendiri-sendiri dan juga dapat menciptakan kesejahteraan bersama, rasa saling peduli, stabilitas politik, toleransi, perdamaian dan harmonisasi antar negara anggota ASEAN. Untuk mencapai hal tersebut, ada 3 sektor yang menjadi konsentrasi utama perencanaan program ASEAN Community 2015, yaitu :

ASEAN Political-Security Community (APSC) adalah bentuk kesepakatan para pemimpin negara ASEAN dalam bidang politik dan keamanan. Dalam kesepakatan ini, negara anggota ASEAN akan bekerja bersama untuk menjaga wilayah keamanan ASEAN. Dengan kerjasama ini, diharapkan ASEAN akan menjadi lebih kuat dalam menangkal kejahatan-kejahatan yang dekat dengan kehidupan masyarakatnya, seperti narkoba, terrorist, mafia, dan bentuk permasalahan politik dan keamanan lainnya. Sehingga diharapkan dapat menekan konflik antarnegara ASEAN dan perdamaian serta keharmonisan antar warga ASEAN dapat terwujud.

6

1

ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) menjadi salah satu konsentrasi utama pembentukan ASEAN Community 2015 dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan antar negara ASEAN dalam bidang sosial, budaya, pendidikan, ilmu pengetahuan, kesehatan dan permasalahan lainnya seputar sosial budaya. Disamping itu, pembentukan ASCC ini juga dimaksudkan untuk menimbulkan rasa persaudaraan antar warga ASEAN, meningkatkan toleransi , dan menjujung tinggi rasa saling menghormati dan menghargai sehingga akan menciptakan suatu pola sosial masyarakat yang lebih beradab. Dan ini merupakan salah satu bentuk solusi nyata untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial budaya antar negara ASEAN, seperti permasalahan klaim kebudayaan.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

ASEAN Economic Community (AEC) ASEAN Economic Community (AEC) adalah bentuk kerjasama di sektor ekonomi tidak lain, kerjasama ini adalah untuk meningkatkan stabilitas ekonomi di wilayah ASEAN, AEC membuka kesempatan kerja lintas negara antar anggota ASEAN dan di bukanya kawasan pasar bebas antarnegara Asia Tenggara. Dalam program ini, nantinya para pekerja bisa bekerja bebas di negara lain seperti bekerja di negara sendiri tanpa perlu menggunakan visa kerja. Sehingga persaingan di dunia kerja akan semakin ketat. Bagi pekerja yang mempunyai skill rendah, akan tergantikan oleh pekerja dari Negara-negara lain yang lebih berkompeten dengan payment yang relatif sama dengan pekerja lokal.

3 2

Hal ini juga berlaku dalam bidang usaha. Ada tantangan tersendiri untuk para pelaku usaha. Para pelaku usaha di tuntut untuk meningkatkan kualitas produk dengan harga yang terjangkau karena setiap unit usaha mempunyai kebebasan untuk menembus pasar di luar negaranya tanpa dikenakan pajak dan regulasi yang lebih mudah.

Tanggal Negara Tuan rumah

23-24 Februari 1976 4-5 Agustus 1977 14-15 Desember 1987 27-29 Januari 1992 14-15 Desember 1995 15-16 Desember 1998 5-6 November 2001 4-5 November 2002 7-8 Oktober 2003 29-30 November 2004 12-14 Desember 2005 11-14 Januari 20071,2 18-22 November 2007 27 Februari-1 Maret 2009[3]3 23 Oktober 2009 8-9 April 2010 28-30 Oktober 2010 4-8 Mei 2011 17-19 November 2011 3-4 April 2012 7-20 November 2012 9 Oktober 2013

Kita sering mendengar menganai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan KTT ASEAN dan apa hasilnya selama ini? Mari kita bahas! KTT ASEAN merupakan pertemuan puncak antara pemimpinpemimpin negara anggota ASEAN dalam hubungannya terhadap pengembangan ekonomi dan budaya antar negara-negara Asia Tenggara. Sejak dibentuknya ASEAN, terhitung 14 kali KTT resmi, 4 KTT tidak resmi, dan 1 KTT Luar Biasa berlangsung.

Konferensi Tingkat Tinggi Tak Resmi ASEAN Tanggal Negara Tuan rumah 30 November 1996 Indonesia Jakarta 14‒16 Desember 1997 Malaysia Kuala Lumpur 27‒28 November 1999 Filipina Manila 22‒25 November 2000 Singapura Singapura

Ditunda dari tanggal sebelumnya 10-14 Desember 2006 akibat Badai Seniang Menjadi tuan rumah setelah Myanmar mundur karena ditekan AS dan UE Ditunda dari tanggal sebelumnya 12-17 Desember 2008 akibat krisis politik Thailand 2008. Pertemuan pada Maret kemudian dibatalkan akibat aksi unjuk rasa di lokasi pertemuan.

Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa ASEAN Tanggal Negara Tuan rumah 6 Januari 2005 Indonesia Jakarta

KTT ke-1

Hasil dari KTT Resmi ASEAN

Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.

KTT ke-2

KTT ke-4

KTT ke-5

KTT ke-6

Pencetusan Bali Concord 1.

- ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mengawasi, melaksanakan koordinasi. - Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff/ CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.

Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi anggota serta memperkuat identitas ASEAN.

Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga berisikan komitmen mereka terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun 2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.

KTT ke-3 - Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN. - Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang. - Melibatkan masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan swasta dalam kerjasama ASEAN. - Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan kawasan ASEAN.

KTT ke-10 Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan dalam konferensi tersebut menekankan perlunya mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.

Indonesia Bali Malaysia Kuala Lumpur Filipina Manila Singapura Singapura Thailand Bangkok Vietnam Hanoi Brunei Bandar Seri Begawan Kamboja Phnom Penh Indonesia Bali Laos Vientiane Malaysia Kuala Lumpur Filipina Cebu Singapura Singapura Thailand Cha Am, Hua Hin Thailand Cha Am, Hua Hin Vietnam Hanoi Vietnam Hanoi Indonesia Jakarta Indonesia Bali Kamboja Phnom Penh Kamboja Phnom Penh Brunei Bandar Seri Begawan

KTT ke-11

Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Korea Selatan, memorandum of understanding (MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan dokumen hasil KTT Asia Timur yang diberi label Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan Hidup.

KTT ke-12

Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan, perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara, pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir Semenanjung Korea.

KTT ke-7

KTT ke-9

Pencetusan Bali - Mengeluarkan deklarasi Concord II yang HIV/AIDS. akan dideklarasi- Mengeluarkan deklarasi kan itu berisi tiga Terorisme, karena mekonsep komunitas nyangkut serangan ASEAN yang terorisme pada gedung terdiri dari tiga WTC di Amerika. pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), KTT ke-8 Komunitas Ekonomi ASEAN - Pengeluaran deklarasi (AEC) dan Terorisme, bagaimana Komunitas Sosial cara-cara pencegahan. Budaya ASEAN - Pengesahan ASEAN Tourism Agreement. (ASSC).

KTT ke-13

Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain seperti perjanjian perdagangan dalam kerangka kerjasama ekonomi dan penandatangan kerjasama ASEAN dengan Korea Center, menyepakati ASEAN Center.

KTT ke-14

Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru

Hasil dari KTT Tidak Resmi ASEAN Tidak Resmi ke-1

Tidak Resmi ke-2

Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota penuh ASEAN secara bersamaan.

Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh aspek yang ingin dicapai bangsabangsa Asia Tengara dalam memasuki abad 21, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.

Tidak Resmi ke-3 Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi, sosial, politik dan keamanan serta melanjutkan reformasi struktural guna meningkatkan kerja sama untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan.

Tidak Resmi ke-4 • Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan Singapura hingga Cina bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan. KTT Luar Biasa ( Jakarta 6 Januari 2005) • Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi menghadapi Gempa atau Tsunami.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

7


ASEAN CORNER

ASEAN CORNER

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara) atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok. Hingga saat ini ada 10 negara yang telah bergabung menjadi anggota ASEAN Yaitu

LAOS

bergabung pada (23 Juli 1997) (Laos dan Myanmar bergabung pada waktu yang sama)

Myanmar

bergabung pada (23 Juli 1997) (Laos dan Myanmar bergabung pada waktu yang sama) Ibu Kota Mata uang Bahasa Resmi

Ibu Kota Mata uang Bahasa Resmi

: Naypyidaw : Kyat : Myanmar

Yuk, Cari Tahu Lebih Jauh!

: Vientiane : Kip :Laos

VIETNAM

bergabung pada (28 Juli 1995) Ibu Kota Mata uang Bahasa Resmi

THAILAND

(negara pendiri ASEAN) Ibu Kota Mata uang Bahasa Resmi

: Hanoi : Dong : Vietnam

FILIPINA

(negara pendiri ASEAN) Ibu Kota : Manila Mata uang : Peso Bahasa Resmi : Filipino (Tagalog)

: Bangkok : Baht : Thai

KAMBOJA

bergabung pada (16 Desember 1998) Ibu Kota Mata uang Bahasa Resmi

BRUNEI DARUSSALAM

bergabung pada (7 Januari 1984) Ibu Kota : Bandar Seri Bengawan Mata uang : Dolar Brunei Bahasa Resmi : Melayu

: Phonm Penh : Riel : Khmer

SINGAPURA

(negara pendiri ASEAN) Ibu Kota Mata uang Bahasa Resmi

: Hanoi : Dolar Singapura : Melayu, Inggris

INDONESIA

(negara pendiri ASEAN) Ibu Kota Mata uang Bahasa Resmi

: Jakarta : Rupiah : Bahasa Indonesia

MALAYSIA

(negara pendiri ASEAN) Ibu Kota Mata uang Bahasa Resmi

8

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

: Kuala Lumpur : Ringgit : Melayu

ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km² atau setara dengan 3% total luas daratan di Bumi, dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta orang atau setara dengan 8.8% total populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratan.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

9


COMIC

ASEAN CORNER

DEKLARASI BANDAR SERI BEGAWAN KAMI, Para Kepala Negara/Pemerintahan Negara-negara Anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, dalam perhelatan Pertemuan ASEAN ke-23 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam; MENGINGAT semangat ketika Para Pendiri ASEAN bertemu pada tahun 1967 untuk membentuk sebuah organisasi yang akan membawa kawasan Asia Tenggara yang damai, bebas dan makmur kepada masyarakatnya; MENEGASKAN KEMBALI komitmen kita akan

tujuan dan prinsip yang telah diabadikan dalam Deklarasi ASEAN (Bangkok,1967), Deklarasi Zona Damai, Bebas dan Netral/the Declaration on the Zone of Peace, Freedom and Neutrality (Kuala Lumpur, 1971), Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama di Kawasan Asia Tenggara/the Treaty of Amity and Co-operation in Southeast Asia (Bali, 1976), Deklarasi ASEAN Concord (Bali, 1976), Perjanjian Kawasan Asia Tenggara sebagai Zona Bebas Senjata Nuklir/the Treaty on the Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone(Bangkok, 1995), Deklarasi ASEAN Concord II (Bali, 2003) and the ASEAN Charter (Singapore, 2007), yang bagi bangsa-bangsa lain mengacu pada ASEAN yang people-oriented;

MENGINGAT JUGA Roadmap menuju Komunitas

ASEAN (2009-2015) yang telah menatap jauh ke depan pembentukan sebuah Komunitas ASEAN pada tahun 2015 dan Master Plan Konektifitas ASEAN yang akan melengkapi dan mendukung integrasi ASEAN melalui peningkatan sarana fisik, institusi dan konektifitas people-to-people;

MENEGASKAN KEMBALI Deklarasi Bali untuk Komunitas ASEAN dalam kancah Komunitas Global Bangsabangsa/the Bali Declaration on the ASEAN Community in a Global Community of Nations (Bali Concord III) dan Rencana Aksi-nya (2012-2017) untuk membawa pondasi dasar ASEAN dalam isu global menjadi kenyataan pada tahun 2022; BERCITA-CITA menjadikan kawasan Asia Tenggara

terikat dalam Satu Visi, Satu Identitas, Satu Komunitas (One Vision, One Identity, One Community);

DENGAN INI, MENYEPAKATI untuk mengabdikan diri pada pembangunan visi Komunitas ASEAN pasca-2015. MENUGASKAN Dewan Komunitas ASEAN (the

ASEAN Community Councils) untuk mempercepat tugas mereka dalam membangun visi Komunitas ASEAN pasca-2015, mengakui pentingnya untuk mempromosikan koherensi dan konsistensi dalam upaya membangun visi ini, membangun berdasarkan keberhasilan-keberhasilan yang telah dicatat dalam hal implementasi Roadmap untuk sebuah Komunitas ASEAN (2009-2015);

MEMOHON Dewan Koordinasi ASEAN/the ASEAN

Coordinating Council (ACC) untuk terus membangun elemen sentral visi Komunitas ASEAN pasca-2015 sebagai dukungan dalam Pertemuan ASEAN pada tahun 2014, dan agar ACC membentuk sebuah Kelompok Kerja (Working Group) ACC di level Senior Officials ketiga pilar untuk mengawasi keseluruhan proses pembangunan visi pasca-2015 ini dalam Pertemuan ASEAN ke-27, dan memberikan laporan perkembangannya dalam Pertemuan ASEAN yang ke-24, 25 dan 26.

MENJANJIKAN komitmen yang terus-menerus, per-

hatian dan keterlibatan dalam proses pembangunan visi Komunitas ASEAN pasca-2015.

MENGGARISBAWAHI pentingnya untuk merealisasikan keterpaduan politik, ekonomi yang terintegrasi, bertanggungjawab secara sosial, dan ASEAN yang people-oriented, people-centred dan rules-based sesungguhnya, sebagai elemen sentral dalam Visi Komunitas ASEAN Pasca-2015.

10

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

11


COMIC

INDONESIA NOW

Data yang dimiliki Kementerian Koperasi dan UKM Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan menunjukkan jumlah pengusaha di Indonesia hanya 1,25%. Jumlah ini masih jauh tertinggal dari negara-negara ASEAN lainnya terutama Singapura dan Malaysia. Sebenarnya keinginan untuk menjadi pengusaha masyarakat Indonesia sedang meningkat. Sayangnya, hal ini juga disertai meningkatnya persaingan di tengah era pasar bebas sekarang. Tercatat Indonesia telah mengikuti beberapa pasar bebas di antaranya ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) yang sudah berjalan dan AFTA (ASEAN Free Trade Area) yang akan dilaksanakan bersamaan dengan ASEAN Community 2015. Bergabungnya Indonesia, tentunya bukan tanpa risiko. Barang-barang dari luar dapat masuk ke Indonesia secara lebih mudah karena hambatan dagang sudah dikaburkan. Dalam menghadapi ini pengusaha Indonesia harus mampu bersaing. Bukan dalam mencari sumber modal, tetapi dalam menarik konsumen membeli produk mereka. ASEAN Economic Community (AEC) akan dilaksanakan pada tahun 2015. Saat AEC mulai diberlakukan akan tercipta sebuah integrasi di wilayah Asia Tenggara. Apa maksudnya? Jadi saat AEC diterapkan masyarakat dari berbagai negara di Asia Tenggara akan bebas pergi ke negara-negara lain di Asia Tenggara untuk melakukan kegiatan ekonomi. Jaksa asal Myanmar bisa menjadi jaksa di Indonesia, guru Singapura bisa menjadi guru di Indonesia, hingga tukang sapu Thailand bisa menjadi tukang sapu di Indonesia. Begitu pu la sebaliknya. Hal ini tentu saja menimbulkan konsekuensi persaingan yang semakin kuat di Asia Tenggara. Tidak hanya sebatas pada bidang pekerjaan, bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pun akan merasakan integrasi ini. Pelaku usaha bisa membuka usahanya dengan lebih leluasa di negara manapun.

12

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Wilayah Asia Tenggara sudah dianggap sebagai satu wilayah negara sendiri. Meminjam hemat Bowett, dalam bukunya Hukum Organisasi Internasional, ASEAN sudah mulai beranjak menjadi organisasi yang bersifat supranasional (Bowett, 1991: 45). Batas-batas antar negara mulai kabur dan masyarakat ASEAN akan lebih akrab satu sama lain. Hal ini tentu saja menuntut para pelaku UMKM Indonesia untuk siap menghadapi persaingan tahun 2015 nanti. Melihat kurangnya pengembangan inovasi produk UMKM, modal yang kurang, kualitas produk yang dihasilkan, hingga ketidaktahuan pelaku UMKM lokal menjadikan UMKM menjadi sektor paling rentan menghadapi persaingan AEC 2015 kelak (penelitian Erwin Aksa, Wakil Ketua Kadin Bidang UKM danKoperasi, 2012). Padahal apabila ini tidak segeradiatasi akan menjadi masalah bagi UMKM lokal. Hal ini terutama akan dialami UMKM yang bergerak di bidang kerajinan lokal. Bayangkan apabila ada usaha kerajinan lokal asal Malaysia yang membangun usahanya di Situraja (kecamatan di Kabupaten Sumedang) dengan kemampuan inovasi dan modal yang kuat, mereka akan menjadi saingan berat bagi pengusaha kerajinan lokal Sunda di Situraja. Hal yang paling buruk, apabila industri kerajinan lokal Indonesia bangkrut, tidak akan adalagi unsur kekayaan budaya lokal Indonesia di Pasar ASEAN Economic Community. Indonesia adalah negara yang kaya, bahkan terkenal sebagai wilayah yang tongkat dan batu pun bisa menjadi tanaman. Karena hal inilah, sumber daya alam dan modal bukan menjadi masalah utama bagi pengusaha Indonesia. Salah satu tantangan yang perlu dijawab oleh pengusaha Indonesia dewasa ini adalah kurangnya rasa cinta akan produk dalam negeri. Kurang cintanya penduduk Indonesia bukan hanya disebabkan oleh kualitas produk dalam negeri yang rendah. Meskipun ada beberapa produk yang masih rendah kualitasnya, masih banyak juga produk dalam negeri yang kualitasnya bahkan mengalahkan

MENGAPA HARUS CINTA PRODUK DALAM NEGERI? Penulis : Rio Alfajri

produk asing di negaranya contohnya saja sepatu Cibaduyut yang lari smanis di pasaran internasional. Pengaruh globalisasi dan terkikisnya rasa nasionalisme dalam pribadi penduduk Indonesia menjadi penyebab mengapa tingkat kecintaan pada produk dalam negeri masih kurang. Globalisasi membawa nilai-nilai budaya baru pada masyarakat Indonesia. Terjadinya cultural shock akan membuat masyarakat meninggalkan nilai-nilai dalam negerinya. Salah satunya tentu saja barang-barang dengan merk tertentu. Banyak penggemar busana di Indonesia yang memilih membeli pakaian impor hanya karena merk-nya padahal kualitasnya tidak jauh berbeda dengan produk dalam negeri. Merk seakan membawa prestise lebih bagi para pemakainya. Hal ini tentu saja tidak sehat bagi iklim industri dalam negeri Indonesia. Jika merk lokal terus termakan oleh merk yang sudah besar mereka akan layu sebelum berkembang. Jika faktor globalisasi adalah faktor yang datang dari luar (eksternal) ada juga faktor yang datang dari dalam Indonesia sendiri (internal). Faktor internal tersebut adalah degradasi semangat nasionalisme yang terjadi pada masyarakat Indonesia. Kecintaan terhadap tanah air mulai hilang di diri penduduk Indonesia. Lingkungan sekitar masyarakat Indonesia sendiri yang menyebabkan hal ini. Sekarang di universitas-universitas negeri saja upacara bendera untuk mahasiswa saja tidak pernah diadakan rutin seminggu sekali. Bayangkan untuk menghormati bendera saja, para agent of change ini sangat jarang, bagaimana mungkin rasa cinta terhadap produk dalam negeri bisa tumbuh. Hal inilah yang harus diubah untuk meningkatkan kecintaan terhadap produk dalam negeri. Jika terus dibiarkan, para bibit pengusaha Indonesia akan layu sebelum berkembang. Padahal merekalah yang akan menggerakkan perekonomian Indonesia ke arah kemajuan. Ayo cinta produk dalam negeri!

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

13


INDONESIA NOW

INDONESIA NOW

Mempercepat Agroindustri Aceh Sebagai Langkah Strategis Dalam Menghadapi Asean Economy Community 2015 Produk unggulan, sesungguhnya siapakah yang berhak mengatakan unggul terhadap suatu produk. Pemerintah ? Masyarakat ? Demikian pertanyaan yang dilontarkan oleh pakar pertanian dari Universitas Syiah Kuala Dr. Heru P Widayat dalam suatu pertemuan di Banda Aceh. “Sebenarnya konsumenlah yang berhak member label akan hal ini. Bila kualitas suatu produk lebih baik dibandingkan produk pesaing, maka dikatakanlah produk tersebut unggul,” jelasnya. Untuk Aceh, saya belum melihat kedelai, kakao, nilam, pala dan sawit sebagai komuditas unggulan. Kalau andalan iya, unggulan? kita masih harus bandingkan dengan produsen lain. Sebut saja Malaysia sudah jauh lebih baik dalam menghasilkan minyak sawit dan beberapa keturunannya. China Negara asal kedelai ini sudah mampu membuat minyak kedelai bebas kolesterol,” tambahnya. Dari sudut yang lain, pendapat ini sungguh mematahkan statement Pemerintah Aceh yang telah menuangkan beberapa komoditas di atas sebagai komoditas unggulan. Lantas apa lacur? Lebih jauh Heru menjelaskan bahwa untuk dapat mengatakan unggul, paling tidak ada dua unsur yang harus dipenuhi, pertama daya tarik dan yang kedua daya saing. Daya tarik berkaitan erat dengan ukuran dan pertumbuhan pasar, tingkat kompetisi, modal dan situasi budaya masyarakatnya. Sedangkan daya saing terkait dengan pangsa pasar, kualitas dan citra produk, jaringan pemasaran, efektifitas promosi dan harga. Hal ini sebagaimana kita ketahui bahwa akan sangat sulit dan membutuhkan biaya besar untuk menarik komoditas yang tidak memiliki daya tarik dan daya saing untuk dapat menjadi komoditas unggul. Untuk komoditas perikanan Aceh, ikan nila gift, ikan patin, kerang darah, udang galah, udang vanamae memiliki skor daya tarik dan daya saing yang paling tinggi. Untuk komoditas pertanian, sawit merupakan komoditas yang dapat di unggulkan karena daya saingnya. Namun daya saing sawit Aceh pada kenyataannya masih sangat rendah. Sejauh ini sawit Aceh hanya mengahsilkan Cure Palm Oil (CPO). Ini merupakan produk turunan pertama dari biji sawit.

14

Menyiapkan Aceh

Agroindustri

Untuk mengembangkan agroindustri Aceh dibutuhkan beberapa tahap penting. Secara umum, dapat dikelompokkan ke dalam empat tahap. Pertama, menyiapkan bibit unggul. Kedua, peningkatan produktifitas dan kualitas produk, ketiga peningkatan teknologi pasca panen dan yang keempat promosi dan jejaring pemasaran. Bila dari sisi produksi sudah dapat ditangani dengan baik, maka baru kita beralih/ maju pada tahap industri Pemerintah Aceh dibawah kepemimpinan Zikir (Zaini dan Muzakkir) saat ini memang sedang gencar-gencarnya mendorong sektor agribisnis. Dalam suatu pertemuan dengan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, bapak Undoro Kasih Anggoro (29 juni 2013) di pendopo Gubernur Aceh, Pemerintah pusat telah menyetujui dan menyepakati penambahan produksi jagung dan kedelai di Aceh. Jumlah produksi jagung disepakati meningkat mencapai 500.000 ton untuk empat Kabupaten di Aceh yaitu kabupaten Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Timur dan Gayo Lues. Sedangkan produksi kedelai untuk lima kabupaten seperti Kabupaten Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur dan Pidie Jaya peningkatan produksi berhasil mencapai titik 111.000 ton. Selain itu dalam pertemuan itu juga diperoleh kepastian dan kesepatan akan adanya dukungan perbankan untuk pengembangan sektor agribisnis di Aceh. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyediakan plafon kredit senilai Rp 300 Milyar untuk membiayai pengembangan jagung di Aceh. Program-program pengembangan pertanian ini sah – sah saja digalakkan, namun masih jauh dari apa yang dicita- citakan oleh nasional. Khususnya dalam rangka meningkatkan daya saing. Mengenai hal ini Dr Heru P Wijaya kembali memberi komentar dan masukan “Sebaik apapun upaya kita dalam membudidayakan kedelai tetap akan kalah dibandingkan dengan Negara China, karena bukan habitatnya untuk tumbuh dinegara tropis”.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Aula Andika Fikrulllah Albalad Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh

Bangsa Indonesia kembali patut berbangga. Pasalnya pertengahan tahun silam, tepatnya 29 Juni 2013, sebuah kabupaten di provinsi Jawa Barat telah berhasil dengan sukses menyelenggarakan festival kebudayaan ASEAN pertama di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.

Dalam kesempatan yang terpisah Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala bapak Dr Mirza Tabrani, MBA mengatakan bahwa nature masyarakat Aceh lebih tepat untuk mengembangkan sektor perkebunan bukan pertanian. “Kita sudah banyak pengalaman, sejak dulu berapa banyak uang yang kita investasikan hasilnya malah rugi. Tapi kalau perkebunan ayo!” Ujarnya. Lebih lanjut Mirza menekankan pentingnya berorientasi pada efisiensi dan daya saing. Pengembangan komoditas yang berorientasi sematamata kepada kuantitas hanya akan menimbulkan masalah pasca panennya. Minimnya jejaring pasar, pola distribusi yang kurang bagus dan promosi yang kurang memadai akan menimbulkan rendahnya permintaan terhadap komoditas yang dimaksud, sehingga akan mengakibatkan para petani terpaksa menjual murah dan mengalami kerugian sesudahnya.

Menyiapkan Kebutuhan Investor

Desember 2015, Asean Economy Community secara resmi akan dihelat artinya pasar bebas dalam bidang perekonomian akan berjalan. Terlepas dari pro kontra kesiapan Indonesia dalam ajang ini. Kita sudah sepatutnya untuk mengembangkan agroindsutri yang komprehensif dengan komitmen dan pendanaan yang memadai. Mengingat keterbatasan anggaran pemerintah maka dengan mengundang investor untuk membangun kawasan industri menjadi suatu keniscayaan. Demi suksesnya Indonesia di bidang agroindustri dalam ajang yang paling menakutkan ini maka sudah sepatutnya kita membutuhkan stabilitas sosial, politik, keamanan dan perekonomian selain dukungan regulasi dan hukum untuk menarik para investor asing ke Indonesia khususnya ke Aceh. Selain hal itu, pentingnya menetapkan kebijakan perpajakan dan harga BBM yang kompetitif, sistem perburuhan yang kondusif, infrastruktur yang memadai serta manajemen pemerintahan yang bersih dan transparan menjadi faktor yang penting dan prioritas yang harus di utamakan oleh pemerintah Indonesia dan Aceh. Dengan adanya langkah ini maka tak perlu dikuatirkan akan kejayaan agroindustri Aceh dan Indonesia di ajang Asean Economy Community 2015 nanti.

“Festival

Budaya ASEAN

dalam Kemilau Cahaya Purwakarta Istimewa”

Adalah Kabupaten Purwakarta, yang berlokasi di antara dua kota besar Bandung dan Jakarta yang sukses menyelenggarakan acara tersebut. Sembilan Negara ASEAN memeriahkan acara yang bertajuk Festival Budaya Asean dan Kemilau Cahaya Purwakarta Istimewa dalam Puncak acara Hari Jadi Purwakarta ke 182 dan Kabupaten Purwakarta ke 45, pada Sabtu, 29 Juni 2013 yang digelar sepanjang jalan Jendral sudirman pasar juma’ah menuju Gedung Kembar Jl. KK. Singawinata Purwakarta. Peserta festival budaya Asean yang terdiri dari 9 Negara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Laos, Filipina, Brunei Darussalam dan Myanmar berbaur bersama tim kesenian dari 10 di Indonesia diantaranya Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jogjakarta, Bali, Sumatra Barat, Papua, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Timur, dan menampilkan pentas seni dari 10 kota dan kabupaten di Jawa Barat diantaranya dari Kabupaten Karawang menampilkan Kesenian (ngarak panganten), Subang (Sisingaan), Bekasi (Tanjidor), Sumedang (kuda renggong), Ciamis (dugig), Bogor (wayang hihid), Garut (surak ibra), Bandung (benjang),

Cianjur (ngarak posong), Sukabumi (Budak buruan) dan dari Kabupaten Purwakarta sendiri menampilkan seni ganye, termasuk dengan peserta festival lampion yang berasal dari pegawai pemkab, BUMD, Pelajar, hingga masyarakat desa. Puncak acara yang dimulai sejak pukul 20:00 yang mengambil start didepan pertokoan pasar Jum’at Jl. Jend Sudirman bergerak menuju jalan KK Singawinata dan finish di panggung kehormatan di depan Gedung Kembar, didepan panggung kehormatan para peserta dari Negara ASEAN menampilkan tari dan seni serta budaya dari negaranya masing masing. Tidak hanya itu, banyaknya peserta festival lampion dalam acara Festival Budaya ASEAN dan Kemilau Cahaya Purwakarta Istimewa ini telah membukukan di rekor MURI, 2 kategori sekaligus sebagai peserta lampion jinjing terbanyak yang tercatat 56.472 lampion dan 5.000 lampion yang diterbangkan. Dalam sambutannya Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH. menegaskan bahwa festival ini harus menjadi spirit kebangkitan Purwakarta, kebangkitan orang Jawa Barat yang didalamnya tumbuh tradisi Sunda dan orang Sunda harus menunjukan kebesarannya pada dunia, serta spirit kebanggaan dari masyarakat terhadap kotanya Purwakarta dari waktu ke waktu sehingga memiliki semangat kompetisi yang tinggi dalam menghadapi tantangan global. Penulis: Nama Asal Universitas Email com No. Handphone

: Alpiadi Prawiraningrat : Mahasiswa Ilmu Politik, UI : alpiadiprawiraningrat@yahoo. : +6285759019848

*) Sumber Foto: http://www.metrotvnews.com/foto/detail/2013/06/30/6/5503/Festival-Budaya-Asean-2013-diPurwakarta-

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

15


VISIT INDONESIA

LEADER MESSAGE NAJMI JATI PHOTOGRAPH

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Dr. H. Alfitra Salamm, APU

“Menanti eksistensi Pemuda Indonesia di era ASEAN Community�

Salam Pemuda Indonesia, Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, pemuda mempunyai peran penting dalam proses pembentukan dan pembangunan bangsa ini. Sumpah pemuda 1928 sebagai gong bangkitnya perjuangan kolektif generasi muda dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-hak bangsa Indonesia hingga pada akhirnya perjuangan tersebut mencapai puncaknya pada 17 agustus 1945 dengan dibacakannya teks proklamasi oleh anak muda juga yaitu Ir. Soekarno. Jika melihat perjalanan peran pemuda untuk bangsa ini memang tidak bisa dipisahkan, eksistensi untuk mengaktualisasikan dirinya sangat besar. Pemuda merupakan usia produktif sehingga potensi-potensi yang ada pada mereka terus berkembang jika dikelola dengan baik.

Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil dari Samudera Indonesia hingga Samudera Pasifik. Ini menjadikan Indonesia memiliki lautan yang luas sekitar 3.273.810 km². Mari kenali potensi bangsa sendiri!

16

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Namun saat ini generasi muda kita sedang dihadapkan dengan berbagai masalah, narkoba, tawuran, dan terorisme. Hal tersebut menjadi ancaman serius bagi anak-anak muda, bisa kita lihat pada setiap pemberitaan media massa kebanyakan pengguna narkoba adalah anak muda usia produktif, tawuran antar kelompok pemuda atau antar sekolah, dan pelaku-pelaku bom bunuh diri yang pernah terjadi di negeri ini kebanyakan dilakukan oleh anak muda. Karena usia-usia anak muda adalah usia yang terbuka dalam menerima hal-hal yang baru ditambah akses informasi yang begitu cepat dan bebas di era saat ini, sehingga hal-hal negatif pun bisa dengan mudah masuk mempengaruhi pikiran generasi muda kita. Untuk mencegah itu semua generasi muda kita harus ditopang dengan kegiatan-kegiatan yang positif yang mampu mengembangkan potensi serta kreativitas mereka masing-masing.

Kita bisa melihat pejalanan masuknya budaya luar ke Indonesia, dimulai budaya western, punk, dan saat ini budaya k-pop yang tengah melanda generasi muda saat ini. Hal ini berdampak pada terkikisnya kebudayaan lokal kita karena tidak lagi ada yang mau mewarisinya. Sehingga kalau melihat gaya hidup anak muda saat ini kita tidak bisa melihat jati diri dan identitas mereka sebagai orang Indonesia. Kaum muda kita cenderung konsumtif, cenderung menjadi followers yang mengakibatkan hilangnya eksistensi anak muda Indonesia dalam persaingan global. Menghadapi Asean Community yang dipercepat menjadi tahun 2015 disepakati pada KTT ASEAN ke-9 di Bali yang disebut dengan Bali Concord II. Anak-anak muda kita mau tak mau harus siap mengahadapinya terlepas dari segala permasalahan yang saat ini tengah melanda generasi muda kita. Pemuda harus mampu memanfaatkan setiap peluang dengan cerdas dan kreatif dalam berbagai bidang dan pemerintah akan terus berupaya membina dan memfasilitasi anak-anak muda Indonesia melalui kementerian pemuda dan olahraga untuk mengembangkan potensi dan kreasinya sehingga bermunculan inovasi-inovasi baru yang dapat meneguhkan eksistensi anak muda Indonesia dalam percaturan global. Sebagai bagian terbesar dari penduduk Indonesia, pemuda harus dijadikan sasaran prioritas dalam upaya peningkatan kualitas SDM karena akan menjadi generasi penerus dan pewaris bangsa ini. Pemuda merupakan kawah candra dimuka bangsa ini di masa yang akan datang, sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam perjalanan bangsa ini jiwa dan semangat anak muda harus terus diaktualisasikan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman khususnya dalam menghadapi Asean Community 2015.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

17


CHIT . CHAT

CHIT . CHAT

VOXPOP #1 @Hzimo; @riszaftmd AEC adalah momen Indonesia untuk bangkit atau terperosok dalam lubang yang makin dalam. Kalau nggak dipersiapin dari sekarang gimana lagi, sampai kapan kita akan tetap menjadi bangsa yang stagnan. AEC adalah peluang atau bumerang, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kalau menurut saya SDM, Edukasi, English, kultur kerja harus dtingkatin. Selain itu membentuk Indonesia muda yang berjiwa wirausaha harus ditingkatkan.

@Banjir_kata; ASEAN Community, komunitas yang sangat bermanfaat, untuk saling silaturahmi, bertukar pikiran dan gagasan demi kemajuan ASEAN.

ASEAN Community membuat kami, Mahasiswa Baru jurusan Teknik akan berusaha meningkatkan skill untuk menyaingi Engineer se-ASEAN

@AmaHimunk AEC adalah tantangan bagi bangsa kita untuk bersaing dengan bangsa lain dalam hal ketenagakerjaan dan pasar. Pengennya sih jadikan Bahasa Indonesia jadi bahasa resmi ASEAN juga

@hannayogar_ event komunitas pada region ASEAN tahun 2015. Mungkin di dalamnya akan ada banyak gagasan dengan berbagai konflik dan gagasan.

FransBriliani Dwi Harnawan: Banyak pihak pesimis mengatakan Indonesia belum siap dengan kehadiran ASEAN Community karena persiapan dan sounding yang belum tersebar merata.

Ma Agung H 2015 masa-masa bersaing habis-habisan, terutama para pemudanya (sarjana)

Patricia Manurung Hati Singa

Gisantya - Jabar Pendapat saya mengenai Komunitas ASEAN 2015, bahwasanya inilah kesempatan emas bagi Warga Negara Indonesia, khususnya pemudapemudi untuk ikut andil dalam memajukan, mengembangkan, dan membangun peradaban Bangsa Indonesia di mata negara-negara Asia Tenggara lainnya. Para pemuda dan para pemudi Bangsa Indonesia mampu bertukar informasi dan solusi dengan negara lain untuk memajukan Indonesia. Dan dengan adanya Komunitas ASEAN ini mampu mempererat tali persaudaraan antar negara-negara ASEAN. Karena hal inilah ASEAN didirikan. Melalui Komunitas ASEAN ini justru akan menumbuhkan kecintaan dan rasa hormat terhadap Negara Indonesia yang melimpah akan bahasa, budaya, tradisi, dan kreatifitas pemuda-pemudinya.

world cannot wait any longer, come run faster Indonesia Youth

Indra Elizar - Sumut

NAJMI JATI PHOTOGRAPH

Menurut saya ini akan membuka peluang asing untuk merangsek masuk ke tanah air, mereka akan memperoleh peluang yang sama untuk bersaing ketat dalam setiap bidang usaha. Yang terbaik yang akan unggul, dari mana pun mereka berasal. Sebagai negara berkembang, segala bentuk perubahan selalu dimungkinkan setiap saat. Kita tidak bisa mengurung diri dalam pola pikir yang sama tanpa keinginan untuk bergerak maju. Komunitas ASEAN 2015 adalah salah satu gerbang perubahan tersebut, dan sangat disayangkan kalau masyarakat Indonesia tidak membuka tangan terhadap kesempatan itu. Dua tahun menjelang 2015 memang bukan waktu yang lama, tapi bukan berarti waktu yang singkat pula untuk mempersiapkan diri. Kita masih memiliki cukup waktu untuk berbenah, mengolah segala sumber daya untuk dapat bersaing. Yang terutama, tentu saja memperbaiki pola pikir masyarakat agar perubahan ini dipandang sebagai bentuk perubahan positif bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. Yang harus menjadi fokus perhatian kita saat ini hanyalah bagaimana kita bisa memaksimalkan potensi tersebut, sehingga saat 2015 tiba kita sudah siap dengan segala potensi yang bisa dijual. Mari kita mulai bergerak maju wahai seluruh pemuda Indonesia untuk menyonsong komunitas ASEAN 2015 karena kitalah aktor pemainnya.

Risza Firmansyah - Jawa Timur Konsep AEC 2015 adalah menciptakan wilayah ekonomi ASEAN stabil, makmur sebagai pasar tunggal yang kompetitif dan kesatuan basis produksi tetapi dengan kondisi warga negara Indonesia yang seperti sekarang, yang menggantungkan lapangan pekerjaan untuk bekerja, standar dan moral kerja yang rendah, kurangnya kemampuan bahasa Inggris. Kalau tenaga kerja kita tetap tidak mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) dan standar yang tinggi maka pekerja Indonesia akan menjadi buruh global. Dengan kebebasan barang dan jasa, kebebasan orang dan tenaga kerja, kebebasan arus modal, kebebasan lalu lintas berdomisili pekerja Indonesia akan menjadi pekerja yang dihargai berapa pun upah yang diberi oleh penguasa karena tidak mempunyai kemampuan dan standar yang memenuhi. Bahkan, produsen nasional pun tidak lagi diproteksi pemerintah sehingga bisa memonopili pasar dan seenaknya memasang harga pasar. Pada saat yang sama kalau kompetisi kita kurang, maka bisa dipastikan kita hanya akan menjadi penyedia Sumber Daya Alam (SDA) dan buruh murah. Lama kelamaan kalau hal itu terus terjadi, aset-aset bangsa ini akan dieksploitasi oleh orang-orang asing, sumber daya alam di Indonesia akan terus menurun, jumlah tenaga asing yang masuk negeri terus bertambah, dan perusahaan-perusahaan baru di negeri ini akan terus bermunculan. Belum lagi kalau pertambahan jumlah penduduk di Indonesia semakin banyak, lahan kosong dan lahan hijau di Indonesia semakin menyempit, belum dari sektor yang lain seperti banyak perusahaan (pabrik) di Indonesia yang tidak mengolah limbah B3 yang berupa gas, cair, atau padat bisa menyebabkan oksigen yang semakin sedikit dan lingkungan yang semakin buruk dan rusak kalau tidak langsung ditangani.

18

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Ayunda Dewi Jayanti welcome to ASEAN community 2015. Mau tak mau ASEAN community akan sangat dibutuhkan bagi bangsa Indonesia. Khususnya untuk meningkatkan kapasitas diri agar pantas bersaing dengan negara lain. Jiwa kompetitif bertaraf internasional dengan tak meninggalkan unsur budaya justru akan membentuk pribadi-pribadi yang unggul jika disikapi secara positif. Bukan begitu?

Aprilya April:

penting banget tuh ASEAN community.. meningkatkan persaudaraan antar negara ASEAN,, makin kompak ASEAN

Luvian Hendri

ASEAN Community 2015 adalah keadaan dmana barang, jasa ataupun tenaga kerja asing khususnya wilayah asean bisa masuk bebas ke dalam negeri dan begitu pula sebaliknya dengan indonesia. Maka dari itu kita sebagai pemuda generasi penerus bangsa harus di tuntut untuk berfikir kreatif, inovatif, dan produktif. kreatif sebagai kaula muda kita harus lebih kreatif dalam menciptakan sesuatu misalnya produk atau jasa yang nantinya akan berguna bagi masyarakat luas, inovasi kita sebagai pemuda juga harus di tuntut untuk ber inovasi tiada henti. oke mungkin kreatifitas dan inovasi merupakan salah satu bentuk dari produktifitas kita namun hal yang paling penting adalah bagai mana kita bisa memproduktifkan orang lain atau membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain atas apa yang kita ciptakan secara kreatif dan inovatif tadi.mari kita berfikir selangkah lebih maju, rubah mindset kita dari mencari pekerjaan kita rubah untuk menciptakan lapangan pekerjaan. semangat perubahan indonesia pasti bisa

Nasyaya Ulva - Aceh Menurut Nasyaya, dengan adanya Asean Community 2015 ini, negara-negara Asean akan menjalin kerjasama guna menciptakan perkembangan yang signifikan dalam ketiga pilar Asean Community 2015, yaitu Komunitas Politik Asean, Komunitas Ekonomi Asean, dan Komunitas Budaya Asean. Mari kita bersama-sama mendukung Asean Community 2015 dan tunjukkan bahwa negara-negara Asean mampu! Karena bersama-sama lebih baik daripada sendiri, guys ;)

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

19


CHIT . CHAT

CHIT . CHAT

Novrian Carnegie - Bengkulu Pendapat saya tentang Komunitas ASEAN 2015, percepatan pembentukan Komunitas ASEAN dari 2020 menjadi 2015 menunjukan semangat dan antusias para Kepala Negara ASEAN, serta komponen-komponen dibawah ruang lingkup ASEAN tersebut. Pilar yang ingin saya tonjolkan dalam pendapat saya ini adalah pilar ekonomi. Karena menurut saya ekonomi merupakan yang terpenting untuk menunjang kemajuan dari pilar-pilar lainnya, yang dimana hal yang tadinya tidak mungkin akan menjadi mungkin jika ekonomi para anggota negara ASEAN stabil. Pastinya juga menurut saya akan terjadi banyak hal yang menguntungkan bagi para penggelut UKM, entrepreneur, serta para pelaku ekonomi lainnya untuk mengepakkan sayap pemasarannya sejauh mungkin. Dengan sendirinya biaya transaksi perdagangan akan menjadi satu dan terintegrasi. Dan bisa saja nya nantinya jika fasilitas bisnis semakin memadai dan daya saing tinggi akan terbentuknya mata uang penyatu ASEAN, seperti yang kita lihat pada Eropa dengan Euro-nya. Serta juga dengan sendirinya meningkatkan daya tarik Negara Anggota ASEAN sebagai tempat untuk berinvestasi dan wisata. Negara Anggota ASEAN itu indah-indah dan menawan, belum lagi ditambah ide dan manusianya. Akan jadi sehebat apa Komunitas ASEAN kedepannya, kita akan lihat sendiri.

Iezzati Qudratika - Aceh “Setiap lapisan masyarakat indonesia ialah bagian dalam komunitas ASEAN” Oleh karena itu kita para generasi muda memiliki peran serta andil besar terhadap keberlangsungan ASEAN di tahun 2015 kelak. ASEAN terdiri dari tiga pilar utama (Komunitas Keamanan, Komunitas Ekonomi, dan Komunitas Sosial dan Budaya). ASEAN memiliki ruang khusus tersendiri bagi para generasi muda Indonesia, khususnya pada Komunitas Sosial dan Budaya. Pada komunitas inilah para generator bangsa Indonesia bisa turut berpartisipasi serta ikut menyukseskan visi dan misi dari ASEAN. Salah satunya mewujudkan terjalinnya relasi ‘people to people interaction’ yang lebih fleksibel ruang geraknya dari pada ‘state to state interaction’. Inilah waktunya para ujung tombak bangsa Indonesia untuk membuktikan serta ikut mengambil andil dalam mensukseskan ASEAN tahun 2015 kelak (pada Komunitas Sosial dan Budaya). “Setiap lapisan elemen masyarakat Indonesia ialah bagian dalam komunitas ASEAN” -its time for us as a youth generation to make a change!

Egi Ryan A - Jakarta Melanjutkan apa yang sudah didiskusikan pada KTT ASEAN di Bali 2013, sebuah prinsip kebersamaan yaitu Komunitas ASEAN 2015 akan muncul pada satu tahun lagi. Waktu yang ‘mepet’ ini membuat diri saya jatuh pada skeptisme kepada langkah strategis ini, yang meskipun mencakup beberapa hal pokok di ASEAN (Ekonomi, HAM, Demokrasi, dan Hukum). Lihat saja disparitas yang terjadi antara negara-negara di ASEAN, Singapore dan Malaysia yang sudah kuat dalam hal kapital, SDM, dan teknologi tentu akan menjajah habis negara yang masih berkembang. Dan pada akhirnya, negara yang tidak kompetitif akan menjadi penonton keadaan saja. Pertanyaannya adalah apakah Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya bisa menjadi pesaing sang kompetitior atau terjebak dan akhirnya menjadi negara konsumen? Semoga 2014 menjadi tahun persiapan yang baik bagi negara ini! :)

Puji Nikmatul H - Riau it’s a very good. Dengan adanya komunitas ASEAN 2015 ini tentu akan lebih meningkatkan stabilitas politik, sosial, dan budaya antar negara-negara anggota. Semoga hal ini tidak hanya dilakukan oleh negara-negara di asia, namun bisa juga di kembangkan di negara dan dunia. Dengan adanya organisasi ini dapat mempererat hubungan kerja sama regional antara negara-negara di Asia Tenggara. Pada tahun 2015 ASEAN akan semakin kuat sebab Amerika dan Eropa sudah melemah dan ini kesempatan ASEAN untuk berkembang. Jadi, nanti pada tahun 2015 itu istilahnya organisasi ASEAN akan berintegrasi menjadi sebuah organisasi kawasan yang lebih maju, membangun kebersamaan untuk satu tujuan (satu visi, satu identitas, satu komunitas), mendorong terciptanya kekompakan, kesamaan visi satu tujuan, kesejahteraan bersama, dan saling peduli diantara negara-negara di kawasan Asia Tenggara

Destamika P - Jateng Dalam menghadapi Komunitas ASEAN 2015, Indonesia masih membutuhkan banyak persiapan. Terutama pada masalah sumber daya manusia. Sayangnya, saat ini banyak masyarakat Indonesia terutama generasi muda yang tidak mengetahui dan tidak mengerti tentang Komunitas ASEAN 2015. Tugas utama pemerintah saat ini adalah melakukan sosialisasi secara lebih gencar mengenai Komunitas ASEAN 2015. Jika masyarakat Indonesia sudah tahu dan paham, maka dalam menghadapi Komunitas ASEAN 2015 sumber daya manusia Indonesia akan semakin siap. Sehingga diharapkan Indonesia siap menghadapi persaingan dan tantangan yang nanti akan terjadi saat negara ASEAN terintegrasi menjadi Komunitas ASEAN 2015

Muhammad Ihsan - Kalsel Simbol persatuan dan kerjasama antar Bangsa, Budaya, dan Agama dalam Negara-negara ASEAN. Yang diwakili oleh para putra-putri terbaik dari setiap negara dalam bentuk ‘Komunitas ASEAN 2015’

Hasnah Setia Yanti - Sumbar

Komunitas Asean merupakan salah satu organisasi yang bisa menampung aspirasi pemuda dari berbagai daerah dan bangsa. Komunitas ini memungkinkan para pemuda duduk bersama guna bertukar pikiran, menyampaikan ide dan memberikan solusi untuk masalah yang dihadapi demi kemajuan bangsa. Komunitas ini membantu para pemuda untuk kritis, peduli serta aktif memikirkan jalan keluar setiap masalah yang ada. Pemuda adalah penentu kemajuan bangsa, oleh karena itu pembekalan lebih untuk pemuda sangat diperlukan. Dengan terbiasanya para pemuda bergabung dengan organisasi yang positif akan memberikan dampak positif juga untuk kemajuan bangsanya.

Gabriela Veni - Riau

Muhammad Ami - Kaltim Komunitas ASEAN 2015 semakin membuktikan bahwa dunia ini semakin tanpa batas. Kita telah berada pada era dimana peran kita sebagai anak muda akan semakin lebih besar dalam agenda pembangunan. Penguasaan bahasa, keterampilan dan kemampuan teknologi mumpuni akan menjawab semua tantangan kesiapan kita untuk menjadi warga ASEAN. Peluang dan tantangan kian nyata :)

Komunitas ASEAN 2015 adalah sebuah keharusan di era globalisasi seperti sekarang ini. Meskipun aroma persaingan sangat berat namun hal ini adalah tantangan yang memacu adrenalin kita. Walaupun baru akan dimulai di tahun 2015 mendatang semua elemen masyarakat harus waspada dan bersiap diri untuk menyambut pasar yang semakin bebas di kawasan ASEAN ini dibutukan lebih dari sebuah komitmen pemerintah saja sebab yang bersaing sudah nyata ke tingkat rakyat sendiri yang paling merasakan dampak dari Koomunitas ASEAN 2015 ini. Namuun saya yakin semoga dengan adanya Komunitas ASEAN 2015 ini, baik politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya yang ada di indonesia bisa lebih berkelas di mata internasional bahkan di dunia.

Diyah Ayu - Kalsel Adanya ASEAN Community yang akan berlangsung 2015 dengan menggagas Motto “One vision, One Identity, One Community” ini dapat membangkitkan semangat para pemuda Indonesia untuk meningkatkan keahlian, skill, dan mampu berkompetisi di tingkat Internasional. Perlunya sosialisasi dan informasi terkait ASEAN Community 2015 kepada masyarakat di ASEAN dan masyarakat Indonesia khususnya serta masyarakat dunia.

Egritha Tampubolon – Sumut Dalam mencapai cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum pada alinea ke-empat UUD, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Komunitas ASEAN adalah organisasi kerjasama pendukung yang tepat untuk dilaksanakan. Memang dalam bidang Komunitas Ekonomi, akan lahir kawasan pasar bebas ASEAN. Namun, apabila ditanggapi dengan sikap yang positif justru inilah yang akan membuka peluang pasar yang lebih luas bagi pelaku usaha lokal. Pebisnis dalam negeri dapat meningkatkan kualitas dan mutu dengan membuat inovasi pada produknya. Maka, dengan demikian putera-puteri bangsa Indonesia akan semakin tertantang dalam mengembangkan kapasitas diri masingmasing. Lagipula, ada banyak produk Indonesia yang berkualitas internasional, seperti kerajinan tangan tenun, kulit, wayang dan lain sebagainya. Untuk produk fashion, tas Mimsy adalah contoh nyata produk Indonesia yang telah sampai pada tahap internasional. Hal ini sesuai dengan Pasal 28C ayat 1 dalam UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri, mendapatkan pendidikan, dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya. Kemudian, Komunitas Sosial Budaya ASEAN dengan peran serta masyarakat akan menanamkan jati diri kepada setiap orang tentang bangsa ASEAN yang bekerjasama untuk meraih tujuan bersama. Sehingga setiap individu dapat saling mengenal karakteristik kebudayaan satu dengan yang lain.

20

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Yoni Dwi Prasetyo – Lampung Menyongsong era Komunitas ASEAN 2015 nanti mengharuskan kita untuk mampu bekerja sama secara terbuka dan menuntut kesiapan kita untuk dapat berkerja sama dengan negara ASEAN lainnya. Jadikan sebagai peluang besar untuk Indonesia sebagai pemimpin ekonomi ASEAN.

M. Rezky Achyana – Sumbar Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 adalah langkah bagus dalam kerjasama Indonesia dengan negara-negara anggota ASEAN. Indonesia yang memiliki peran besar di ASEAN diharapkan mampu menjadi kekuatan utama dalam komunitas ini. Selain itu, agenda Komunitas ASEAN diharapkan benar-benar terpusat pada masyarakat, karena hakikatnya setiap individu masyarakat ASEAN adalah bagian dari Komunitas ASEAN. Sehingga diperlukan sebuah regulasi yang mampu mempertemukan titik-titik kepentingan bersama masyarakat di ASEAN.

M. Luthfi Syamsudin – Jateng Komunitas ASEAN 2015 merupakan sebuah langkah bagi Indonesia untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam bidang politik, ekonomi dan sosial budaya. Komunitas ini juga merupakan tindakan awal Indonesia untuk belajar menjalin kerjasama secara terpadu bersama sembilan negara anggota ASEAN lainnya. Kerjasama tersebut tentu merujuk pada pencapaian untuk memajukan taraf kehidupan bangsa agar mampu bersaing di kancah Internasional.

Marina - Jakarta Komunitas ASEAN 2015 berlandaskan pada tiga pilar yaitu Komunitas Politik-Keamanan(APSC), Komunitas Ekonomi (AEC), dan Komunitas SosialBudaya (ASCC). Melalui Komunitas ASEAN 2015, keterlibatan tidak hanya pada level government-to-government, tetapi juga harus meningkatkan konektivitas people-to-people dalam memajukan ASEAN. Untuk meningkatkan konektivitas people-to-people, hal yang dapat dilakukan antara lain meningkatkan program pertukaran pelajar di ASEAN, program pengenalan kebudayaan dan potensi negara ASEAN, dan membentuk wadah perkumpulan untuk pemuda ASEAN. Dengan demikian dapat meningkatkan rasa kesatuan dan rasa saling memiliki di antara masyarakat ASEAN.

Syarifah Dessy – Kaltim Kintan Rahayu - Sumsel

Menurut saya Komunitas ASEAN 2015 bagus karna Hubungan antara anggota ASEAN akan semakin terjalin dengan erat banyak kerjasama antar anggota ASEAN yang akan saling menunjang negara Anggota ASEAN dan kesejahteraan penduduk di setiap negara anggota ASEAN salah satunya adalah terbukanya pasar bebas, namun bagi sebagian anggota ASEAN yang mayoritas negara berkembang dan memiliki usaha yang menengah kebawah akan mengkhawatirkan ini sebaiknya peran pemerintah untuk mempersiapkan masyarakat dan mensosialisasikan Komunitas Asean 2015 ini supaya tidak menjadi ancaman tapi sebagai peluang.

Lisa Amalia Artistry – Banten

Ardiansyah – Jatim Dengan adanya Arus Bebas Tenaga Kerja Terampil dalam AEC 2015 akan membawa dampak besar terhadap lulusan perguruan tinggi di Indonesia, terutama di bidang engineering. Kualitas lulusan dalam negeri perlu ditingkatkan terutama penguasaan di bidang IPTEK. Berkaca dari kualitas Institut teknik masih berada di bawah negeri Malaysia, Thailand dan Singapura (Pemeringkatan QS University 2013). Lulusan mahasiswa di bidang teknik atau disebut engineer di Indonesia harus mampu mengembangkan diri dan mampu bersaing dengan lulusan engineer negeri-negeri di ASEAN, agar kemandirian negeri di bidang Teknologi tidak “dijajah” oleh bangsa asing.

Komunitas ASEAN merupakan babak baru kompetisi global dimana seluruh komponen masyarakat mempunyai keharusan untuk meningkatkan daya saing di ASEAN dan dunia internasional. Tidak dapat kita pungkiri masih kurangnya pemahaman masyarakat Indonesia tentang Komunitas ASEAN terlebih di bidang perekonomian proses intergrasi ekonomi ASEAN membawa peluang dan tantangan bagi pelaku dunia usaha yang merupakan tulang punggung perekonomian bangsa. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi keharusan untuk mengeksplor pengelolaan sumber daya alam berbasis kearifan lokal. Dengan semangat memperkuat sinergi ASEAN kita ciptakan perekonomian berstrategi menuju Indonesia inovatif, kompetitif dan menginspirasi Dunia.

Afta Free Sebagai tanggung jawab sebuah generasi harapan cahaya pelita ASEAN. Melalui forum ASEAN Community, para pegagas muda akan semakin membarakan totalitas dalam memberdayakan diri. Modal utama tunas masa depan ialah kualitas tiap pribadi, anak bangsanya. Menyalurkan ideide kreatif dan inovatif. Mengenalkan harmonisasi untuk menjawab serta bertukar pikir dalam diskusi mengenai permasalahan dan latar belakang. Forum seperti ini sangat diperlukan bagi generasi muda untuk berpikir dan berkompetisi lebih global. Memancing karya dan semangat anak bangsa untuk meningkatkan kualitas diri dan bagi negeranya.

Komunitas ASEAN 2015 adalah revolusi gerakan dari komunitas ASEAN itu sendiri yang akan memberikan dampak lebih besar dan efektif terhadap kerjasama ASEAN di berbagai aspek. Selain itu, Komunitas ASEAN 2015 bisa menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi Indonesia untuk memperbaiki kekurangan negeri ini dan mengcopy program hebat yang dimiliki Negara ASEAN lainnya demi terciptanya Indonesia yang lebih baik. Dengan adanya Komunitas ASEAN maka jalinan kerjasama untuk saling mengisi kekurangan setiap Negara dan bersama-sama saling membantu permasalahan di Negara ASEAN dapat mewujudkan lebih cepat tercapainya impian dan visi Negara.

Diyas – Jogjakarta Pembentukan komunitas ASEAN 2015 merupakan bentuk tantangan tersendiri bagi kaum muda Indonesia. Kaum muda Indonesia tidak hanya sebagai pelaku dari adanya kebijakan ini namun juga akan menjadi penerus penanggung jawab dari kebijakan ini. Sebagai generasi muda bangsa hal ini harus disikapi dengan sikap positif dan berani untuk mengubah tantangan tersebut menjadi sebuah peluang. Peluang untuk terus berkarya menciptakan ide baru, berpikir kedepan, memperbaiki kualitas diri, serta turut membangun negara ke arah yang lebih baik.

Vhopie – Sumsel Komunitas ASEAN yaitu negara-negara ASEAN yang bekerja sama untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Melalui kedamaian yang terjalin dalan kerjasama ASEAN, diharapakan tujuan untuk memakmurkan negara-negara ASEAN dapat terlaksanakan, dengan diiringi peningkatan kualitas warga negara ASEAN. Namun sasaran pokok implementasi dari komunitas ASEAN adalah warga negara ASEAN itu sendiri. Dengan saling membantu dan berkomunikasi yang baik, menjadikan negara ASEAN yaitu negara yang kuat dalam bidang kerjasama multilateral serumpun. Harapan untuk komunitas ASEAN agar dapat membuka jalan generasi muda untuk berkembang secara global dan siap berpartisipasi dalam membangun tiga pilar komunitas ASEAN secara sportif, transparan, dan berintegritas.

Rizky Nugraha - Bengkulu Menurut saya komunitas ASEAN 2015 bisa membuat Indonesia bersaing dengan bangsa Negara Anggota ASEAN dalam bidang ketenaga kerjaan. Selain itu, para pemuda ASEAN bisa saling mengenal budaya satu dengan lainnya dengan cara pertukaran pelajar ASEAN atau para pemuda bisa bertukar pikiran untuk mencari jalan keluar dari permasalahan Negara – Negara ASEAN. Untuk di bidang keamanan kita bisa bekerja sama dengan sesama Negara ASEAN dalam memburu atau mencari tersangka korupsi yang lari ke Negara tetangga,penanganan kasus terorisme dan bisa menyelesaikan konflik serta mencari solusi terbaik bersama untuk kemajuan ASEAN.

Hanna Nur Afifah Yogar Singkatnya komunitas dengan Negara-negara yang berada pada regional ASEAN, di mana di dalamnya setiap Negara memiliki peran penting untuk mempertahankan maupun meningkatkan berbagai faktor yang berperan tajam dalam kemajuan suatu wilayah (Negara). Aspek tersebut bisa berupa sosial, politik, budaya, ekonomi, keamanan, dll. Tidak hanya sebatas itu, komunitas ASEAN 2015 ini juga merupakan wadah untuk anggotanya untuk mempererat relasi, bantuan bahkan persaingan. Yang terlibat dalam komunitas ini bukan hanya para pelaku di lingkungan kepemerintahan, namun semua kalangan masyarakat termasuk generasi muda. Brain, behaviour, brave.

Ahmad Juhaidi ASEAN Community 2015 menurut saya adalah salah satu langkah yang baik bagi pembangunan bangsa ini. Dan kita sebagai generasi mudapun nggak perlu susah susah untuk bisa berpartisipasi di dalamnya. Cukup dengan menjalin pertemanan dengan penduduk dari negara lain sudah membuktikan bahwa kita tergabung dalam ASEAN Community 2015 kok. Masalahnya, banyak yang meragukan pelaksanaan ASEAN Community ini, tapi kalau boleh saran, hal semacam ini harusnya menjadi stimulan bagi kita untuk dapat berbenah diri dan meninggikan harkat bangsa kita sendiri. Selain itu, kita juga harus berpikir positif dalam menghadapi hal semcam ini karena kalau selalu berpikir negatif, kapan kita akan berani membuka diri untuk dunia luar, kalau se- ASEAN saja kita tidak berani bagaimana bisa berhadapan dengan dunia yang jauh lebih besar.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

21


CHIT . CHAT

YOUTH HIGHLIGHT Ibnu Adietya

Menurut saya , ASEAN Community ialah kerjasama antar Negara ASEAN yang di kerjakan dalam suatu komunitas. Tujuan dari ASEAN community ini ialah untuk memecahkan masalah antar Negara ASEAN dan terciptanya kedamaian, ketentraman, kualitas SDM, serta kerjasama dalam menghadapi globalisasi. Adanya ASEAN community ini, maka Negara – Negara ASEAN akan semakin bebas dan semakin mudah untuk bekerja sama demi kemajuan Negara. Peran dalam ASEAN Community bukan hanya lembaga kepemerintahan saja, tapi melibatkan seluruh masyarakat, termasuk para pemuda dan para pelajar. Dengan adanya ASEAN Community ini, diharapkan akan menambah semangat seluruh elemen Negara – Negara ASEAN untuk meningkatakan kualitas SDM Negara – Negara ASEAN dalam menghadapi globalisasi dan dunia internasional.

Diyah Ayu Rtd Adanya ASEAN Community yang akan berlangsung 2015 dengan menggagas Motto “One vision, One Identity, One Community” ini dapat membangkitkan semangat para pemuda Indonesia untuk meningkatkan keahlian, skill, dan mampu berkompetisi di tingkat Internasional. Perlunya sosialisasi dan informasi terkait ASEAN Community 2015 kepada masyarakat di ASEAN dan masyarakat Indonesia khususnya serta masyarakat dunia.

Alghi M Alkafi welcome to the ASEAN Community 2015. Menurut saya pribadi dengan adanya ASEAN Community 2015, hal ini merupakan suatu terobosan yang positifi karena dalam hal ini ASEAN akan berintegrasi untuk menjadikan kawasan Asia tenggara sebagai kawasan yang solid serta membangun hubungan kerjasama yang lebih luas bagi negara anggota ASEAN sehingga terciptanya jiwa kesamaan, kekompakan satu identitas satu komunitas untuk membangun suatu kesejahteraan dalam berbagai bidang untuk wilayah ASEAN.

menurut ku ASEAN merupakan kumpulan negara yang bekerja sama dalam meningkatkan keadilan dan kesejahteraan bagi negara-negara yang bergabung. Banyak sekali hal yang dapat dilakukan dalam komunitas negara ini. Perkumpulan negara Asia Tenggara ini bisa sebagai media untuk menjalin hubungan luar negeri kepada masing-masing negara nya. Banyak hal positif yang didapat dari ASEAN itu sendiri dikarenakan mulai dari perekonomian, politik, dan kesejahteraan rakyat sangat diperhatikan dalam organisasi ini.

Frans Steven

ASEAN Community 2015 Merupakan Ranah Proporsional yang mengacu kepada tingkat kemajuan negara yang terlibat. Akan tetapi, Kerjasama tersebut bisa menjadi sebuah bencana apabila Infrastruktur Pembangunan dan Sumber Daya Manusia suatu negara belum memadai sebagaimana mestinya. Dan dapat menjadi alokasi suatu Negara untuk membangun tingkat kesejahteraan, khusus bidang Ekonomi, sosial dan budaya, politik dan keamanan. Kemudian perlu adanya antisipasi warga negara untuk menyongsong ASEAN Community 2015 Sehingga dapat bersaing guna mewujudkan Kesejahteraan Rakyat dan berimplementasi menjunjung tinggi kerjasama untuk mengkokohkan peradaban kehidupan yang maju.

Woro Ariandini Setianingtyas Menurut saya, dengan adanya Asean Community yg akan direncanakan tahun 2015 nanti negara-negara Asean mampu membangkitkan nilai kompetitif untuk menyediakan produk dgn kualitas tinggi. Dengan begitu asean akan menjadi kawasan yang stabil, sejahtera dan diharapkan mampu menjadi penyedia produksi bagi negara-negara lain di dunia. Berdasarkan data world economy forum tahun 2015 daya saing Indonesia menduduki peringat 50 dunia. Hal ini masih jauh dengan negara-negara asean lainnya seperti malaysia 25 dunia dan singapura 3 dunia. Oleh sebab itu, kita sebagai warga negara Indonesia sewajarnya turut berpartisipasi dalam peningkatan ekonomi bangsa.

Luchky Zpacezk Morfineusyhe menurut saya ASEAN Community 2015, merupakan komunitas ASEAN, dimana didalamnya ada 10 negara yang termasuk wilayah ASEAN, dalam komunitas ini setiap negara mempunyai kesempatan besar dalam berbagai hal seperti kerja sama , baik itu politik, ekonomi, maupun sosial. Dalam kumunitas ada kegiatan yang sangat membutuhkan nilai saing yang tinggi untuk bisa menghasilkan wilayah ASEAN yang mampu bersaing dengan komunitas dunia yang lain, dalam pelaksanaanya ada negara yang merasa di untungkan dan juga merugikan bagi negara yang belum siap dan memadai untuk menghadapi persaingan maka kan merasa dirugikan karena mereka belum mampu untuk menghadapi persaingan ataupun kerja sama seperti pada komunitas ASEAN, selain itu dalam pelaksanannya juga di butuhkan kemampuan khusus untuk mewakili negara masing-masing, agar negara negara ASEAN juga mampu bersaing dan tidak membawa dampak buruk, INDONESIA harus mengikuti kegiatan ini agar Indonesia bisa semakin meningkat dan juga mampu bersaing dengan negara lain, untuk dapat mengikuti kegiatan ini indonesia sangat perlu bekal khusus sehingga dapat bekerjasama dengan baik dengan setiap negara yang termasuk ASEAN.

Muhammad Aldy Ilham Pratama ASEAN Community 2015 dapat diartikan sebagai cita-cita dari ke-10 negara yang berada di bawah naungan organisasi regional di wilayah Asia Tenggara, yakni ASEAN. Sebuah cita-cita yang besar, yakni menciptakan suatu hubungan yang harmonis diantara ke-10 negara tersebut serta mewujudkan masyarakat ASEAN yang KOMPETITIF. Mengapa demikian? Sekarang ini ASEAN Community 2015 harus kita artikan sebagai sebuah tantangan dan peluang, artinya dengan adanya ASEAN Community 2015 ini kita harus memperbaiki kualitas SDM kita agar dapat bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya terutama di bidang ekonomi, sosial & budaya. Bagaimana tidak ? Terbukanya pasar bebas antara negara-negara di ASEAN ini membuat tidak adanya hambatan ataupun pembatasan dalam proses masuknya barang maupun jasa. Jadi mulai saat ini, kita ubah pola pikir serta persiapkan diri untuk menghadapi ASEAN Community 2015. SAY HALO TO ASEAN COMMUNITY 2015

Reza Gunawan menurut saya adanya Komunitas ASEAN tahun 2015 Indonesia dapat membuktikan bahwa Indonesia dapat ikut dan bisa menjadi negara yang maju serta menunjukan prestasi dan kemampuan yang dimiliki oleh Indonesia, karena ini adalah kesempatan yang sangat bagus untuk menjalin persaudaraan antara negara.

Kiki Senyo Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 adalah langkah bagus dalam kerjasama Indonesia dengan negara-negara anggota ASEAN. Indonesia yang memiliki peran besar di ASEAN diharapkan mampu menjadi kekuatan utama dalam komunitas ini. Selain itu, agenda Komunitas ASEAN diharapkan benar-benar terpusat pada masyarakat, karena hakikatnya setiap individu masyarakat ASEAN adalah bagian dari Komunitas ASEAN. Sehingga diperlukan sebuah regulasi yang mampu mempertemukan titik-titik kepentingan bersama masyarakat di ASEAN.

“The Role of Youth in Achieving ASEAN Community 2015” Bersama A. Fajar Kurniawan Presiden Drektur Indonesia Student and Youth Forum (ISYF)

Indonesia mulai berbenah menghadapi era baru dimana negara-negara Asia Tenggara akan menjajaki kerjasama inklusif bertajuk ASEAN Community 2015. Selain itu, penguatan berbagai pihak yang dibangun melibatkan public sector, private sector, hingga civil society terus diupayakan. Salah satu komponen penting dalam upaya persiapan ini adalah peningkatan kualitas anak muda yang mencapai 37% atau 62.343.755 juta (BPS 2010) dari total populasi penduduk Indonesia. Sebagai sebuah organisasi pemuda di Indonesia, Indonesia Student and Youth Forun berperan aktif dalam meningkatkan kapasitas anak muda hingga ke pelosok tanah air. Tercatat lebih dari 4000 anak muda yang tersebar dari 25 Provinsi di Indonesia dan 500 pemuda asing yang tersebar di berbagai benua di dunia telah mengikuti program pengembangan dan pemberdayaan yang terus diupayakan dari tahun 2008. Beberapa agenda yang dicatat sejarah seperti Asia Africa Youth Forum, International Youth Forum, ASEAN University Student Conference, Indonesia Youth Forum, hingga Forum Pelajar Indonesia (FOR) terbukti mampu mempengaruhi berbagai permasalahan anak muda yang terjadi di tingkat lokal, nasional, maupun global. Dibalik berbagai dampak besar ini, terselip nama A. Fajar Kurniawan sebagai Presiden Direktur Indonesia Student and Youth Forum atau biasa dikenal dengan ISYF. Ia merupakan anak muda yang dikenal sebagai social worker baik secara nasional maupun Internasional. Komitmennya terhadap pengembangan peran anak muda membawanya terus berkarya melalui berbagai program berkelanjutan. Ia juga adalah seorang alumni program Ideas dari Massachusetts Institute of Technology yang merupakan leadership program bagi mereka tokoh-tokoh berpengaruh dunia. Dua minggu lalu, tim Youth Shout berhasil menyambangi kantor ISYF atau dikenal dengan Youth Center. Disela berbagai kesibukannya, ia meluangkan waktu untuk sekedar berbincang mengenai perspektifnya mengenai peran pemuda dalam menghadapi ASEAN Community 2015 dan apa yang telah dilakukan ISYF sebagai organisasi kepemudaan di Indonesia. Berikut wawancara Youth Shout dengan A. Fajar Kurniawan

22

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Ketika kita berbicara mengenai ASEAN Community 2015 dalam kaitannya dengan peran pemuda, sebenarnya apa yang harus pemuda persiapkan? Menyambut ASEAN Community 2015 banyak hal yang harus dipersiapkan oleh generasi muda Indonesia. Pertama, Ilmu Pengetahuan yang mendalam. Kedua, Keterampilan yang mumpumi yang dapat menciptakan nilai tambah sampai pada akhirnya mencapai apa yang disebut dengan profesionalisme. Profesionalisme merupakan kombinasi anatara ilmu pengetahuan mendalam dan keterampilan yang teraplikasi secara baik dan nyata ukuran hasilnya. Ketiga, Integritas, yang dimaknai bahwa kita punya etika, sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Dalam arti yang sangat luas integritas dapat bersumber dari agama, budaya, atau norma-norma lain yang dinilai menumbuhkan kepribadian yang baik dan positif. Dalam konteks kebangsaan dan kenegaraan, integritas dimaknai bahwa generasi muda Indonesia tetap menjungjung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dengan tetap menjaga harkat dan martabat bangsa dalam kancah pergaulan global. Kalau seandainya generasi muda Indonesia mempunyai tiga hal tersebut di atas sudah dapat dipastikan menyambut ASEAN Community 2015 dengan penuh percaya diri dan dapat membawa bangsa Indonesia ke level tertinggi.

Lantas dengan persiapan pemuda saat ini akankah ASEAN Community 2015 menjadikan sebuah kerugian atau kesempatan?

Terkait dengan bahasa kerugian dan kesempatan, itu dikembalikan kepada pemuda itu sendiri dan juga tergantung dari mana melihatnya. Banyak pemuda Indonesia yang secara pengetahuan dan keterampilan telah jauh berkembang bahkan melebihi level ASEAN, meskipun lebih banyak pemuda Indonesia yang belum mencapai ke level tersebut. Ini adalah kesempatan bagi pemuda Indonesia untuk memacu semangat belajar, berusaha dan berkarya agar dapat meraih dan bahkan menciptakan momentum pada ASEAN Community nanti, sehingga akan menjadi keuntungan besar bagi pemuda Indonesia yang berada pada posisi itu. Sebaliknya, bagi pemuda yang sampai saat ini masih pesimis, malas dan tidak ada motivasi untuk belajar, berusaha dan berkarya, maka bersiap-siap tergulung oleh arus persaingan tingkat ASEAN dan bersiap untuk berada di level terbawah.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

23


FOOTSTEPS

YOUTH HIGHLIGHT

Berkarya gagal lebih mulia dari pada kita diam tanpa karya

Tidakkah kemudian ASEAN Community 2015 menjadi media yang dapat mengikis identitas kebangsaan? Hal ini sangat tergantung dari perspektif mana kita melihatnya. Kalau bagi mereka (individu atau negara) yang siap justru ini merupakan momentum untuk memperkuat identitas kebangsaan. Bagi mereka yang siap identitasnya akan semakin berkibar dan bahkan mewarnai ASEAN Community tersebut. Harus dipahami juga bahwa Komunitas ASEAN bukan berarti kita jadi punya satu identitas, kita bisa ambil contoh pengabungan sebagian besar negara-negara di Eropa (Uni Eropa), Identitas kebangsaan mereka tetap ada pada negara masing-maisng, hanya saja ada beberapa agenda dan kepentingan bersama yang diperjuangkan. Salah satu bentuk yang paling konkrit dari terbentuknya Uni Eropa tersebut adalah penggunaan satu mata uang euro, meskipun belum semua negara eropa menggunakan uang tersebut. Hal yang sama juga dalam ASEAN Community. Menurut saya yang nanti akan banyak terjadi pada aspek ekonomi, dimana perdagangan antar negara ASEAN akan lebih terbuka dari sekarang ini, lalu lintas tenaga ahli dan SDM diantara negara ASEAN akan lebih cepat dan bisa jadi akan terjadi akulturasi budaya diantara negara-negara ASEAN tapi tidak sampai mengikis identitas paling mendasar dari setiap negara ASEAN. Hal lain yang mungkin akan lebih meningkat intensitasnya adalah kerjasama pertahanan dan keamanan diantara negara-negara ASEAN. Isu lain dan masih ada dalam tahap pemikiran dan perencanaan kasar ASEAN community nantinya akan memiliki mata uang yang sama. Namun demikian saya optimis bahwa ASEAN Community 2015 akan menjadikan identitas Indonesia makin kuat dan besar seandainya potensi yang ada dapat dimaksimalkan sebaik-baiknya. Bagaimana Indonesia Student and Youth Forum mengambil bagian dalam persiapan ASEAN Community 2015? ISYF sebagai sebuah wadah berkumpul anak muda tentunya akan mengambil peran pada wilayah pemberdayaan dan pengembangan generasi muda dengan meningkatkan level dari tingkat nasional ke level ASEAN dan global. Pemberdayaan dalam pengertian ISYF harus mampu memotivasi, melatih dan menciptakan generasi muda yang mempunyai semangat untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan integritas secara individu supaya dapat bersaing di tingkat ASEAN. Pengembangan dimaknai bahwa ISYF harus lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pemuda yang sudah mempunyai dasar ke level yang lebih tinggi. Sehingga syarat menjadi generasi muda profesional yang mempunyai tiga indikator utama yaitu pengetahuan mendalam, keterampilan mumpuni dan integritas tercapai. Karena dengan menjadi Pemuda Profesional, pemuda Indonesia dapat bersaing di level manapun termasuk di tingkat ASEAN. ISYF harus mampu menjadi “kawah candradimuka” bagi generasi muda yang ingin berdaya dan berkembang untuk mencapai ke level persaingan global. Berbagai aktivitas harus terus dilakukan oleh ISYF baik yang bersifat memperkuat pengetahuan dan meningkatkan keterampilan, kegiatan yang berdimensi kreatifitas dan menumbuhkan wirausaha, kegiatan berbasis teknologi, kegiatan berbasis budaya dan yang paling penting adalah pendidikan karakter yang bertujuan memperkuat nasionalisme pemuda Indonesia.

24

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Apa alasan utama yang mendorong A. Fajar Kurniawan untuk tetap berkarya untuk Indonesia? Saya lahir dan besar di Indonesia, banyak yang telah diberikan negara ini pada saya. Jadi sudah seharusnya saya memberikan timbal balik pada negara ini melalui karya-karya yang bisa saya ciptakan, dengan harapan semua yang saya berikan dapat memberikan dampak positif. Terakhir, saran Presiden Direktur Indonesia Student and Youth Forum bagi pemuda Indonesia Saran saya sederhana, selalu bersikap optimis dan bangga menjadi warga negara. Jangan pernah pesimis dengan kemampuan dan apa yang kita miliki sendiri. Yakin bahwa apa yang kita miliki akan memberikan perubahan besar yang sangat baik untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Masalahnya adalah apakah kita mau terus berkerja, berusaha dan berkarya dengan tetap fokus pada pengembangan kemampuan kita. Jangan pernah ragu dan takut untuk berkarya, apalagi takut gagal dan salah. Berkarya gagal lebih mulia dari pada kita diam tanpa karya.

“Ayo Kreatif Demi Indonesia” Dimulai Jakarta, 18 Desember 2013 - FOR (Forum Pelajar Indonesia) merupakan perhelatan akbar para pelajar Indonesia yang telah diselenggarakan sejak tahun 2009 silam dan sudah memasuki tahun kelima. “Ayo Kreatif Demi Indonesia” adalah tema yang diusung pada FOR ke-5 yang diselenggarakan oleh Indonesia Student & Youth Forum (ISYF). Antusiasme para pelajar untuk turut serta dalam kegiatan FOR mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jumlah pendaftaran peserta mencapai 1.085 orang dan setelah melewati proses seleksi yang ketat tersaring 250 pelajar berprestasi SMA, SMK dan MA dari 29 provinsi yang berhak mengikuti FOR ke-5 di Jakarta. Proses seleksi peserta FOR berlangsung selama satu bulan dan tidak hanya dilihat dari prestasi akademis semata tetapi para peserta harus memiliki ide dan gagasan dalam bentuk program yang berkaitan dengan cara mereka mengespresikan kecintaan terhadap Indonesia. Ketua Panitia penyelanggara, Fikri Mochammad Khaerul mengatakan, “Pada kegiatan FOR Ke-5 ini sangat diharapkan untuk para pelajar lebih bisa menciptakan keterampilan sehingga mereka bebas mengembangkan diri mereka di berbagai bidang. Mereka semua mempunyai ide dan gagasan yang sangat bagus dan mereka juga akan mendapatkan banyak pengalaman berharga serta melakukan berbagai macam kegiatan positif.” “Kami sangat senang karena sampai tahun ke-5 kegiatan FOR masih mendapatkan antusias yang sangat tinggi dari para pelajar di seluruh Indonesia, dan masih mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat. Sampai saat ini kami sudah mempunyai 1.200 alumni, serta 250 peserta aktif di 27 provinsi,“ tutur Fajar Kurniawan selaku Direktur Indonesia Student & Youth Forum.

SHORT PROFILE A. Fajar Kurniawan Bandung, 09 Mei 1983 Indonesia Student & Youth Forum

Kegiatan FOR ke-5 mulai dilaksanakan tanggal 18 – 22 Desember 2013 dengan tujuan memberikan ruang kreatif dan terbuka bagi setiap pelajar untuk menyampaikan aspirasi, ekpresinya. Pembukaan FOR ke-5 akan dilaksanakan hari Selasa (18/12) di Auditorium Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan dibuka oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI Bapak HR. Agung Laksono yang diwakilkan kepada Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Prof. Dr. R. Agus Sartono, MBA “Saya bangga bisa terpilih mewakili Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan memiliki kesempatan bisa bergabung bersama kawan-kawan dari daerah lain untuk belajar banyak hal dan saling menularkan semangat di kegiatan FOR 2013 ini. Saya berterima kasih kepada panitia FOR 2013 yang telah memperbesar kuota bagi luar pulau Jawa sehingga saya dan teman-teman lainnya memiliki banyak kesempatan untuk berpatisipasi di ajang FOR ke-5”, tutur Febby Yustia Yolanda, peserta asal Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) perwakilan dari SMA Lab School Unsyiah.

Acara FOR ke-5 ini dilakukan dengan serangkaian kegiatan seperti Dialog Kebangsaan, Corporate Visit, Meet the leader dan CEO Berbagi, Workshop, dan beberapa aksi dari para peserta seperti Kampanye MPGG dan aksi sosial seperti penanaman pohon bagian bibit di Car Free Day. Puncak acara akan dipusatkan di Blok M Plaza pada hari Minggu (22/12) mendatang, yang akan dihadiri oleh Bapak Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubenur DKI Jakarta sekaligus pemberian sertifikat kepada peserta terbaik Dra. Femmy Eka Kartika Putri M.Si selaku Assistant Deputi Urusan Pendidikan Dasar, Paud dan Pendidikan Masyarakat mengatakan, “Kegiatan seperti FOR patut untuk diapresiasikan. Saya sangat berharap, acara FOR ini dapat terus berjalan karena telah memberikan wadah bagi para pelajar di Indonesia untuk berkreativitas dan memberikan banyak pengalaman yang berharga. Saya juga berharap, agar kegiatan FOR dapat terus menginspirasikan pelajar lainnya untuk terus berkreativitas demi Bangsa dan Negara Indonesia.”

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

25


FOOTSTEPS

FOOTSTEPS

EDUCATION, EDUCATE, EDUCATED Ayo bercengkrama bersama Sahabat Pulau lebih lanjut Website: www.sahabatpulau.org Twitter: @IDsahabatpulau

Sahabat Pulau

26

Menyebarkan virus volunteerisme dan menanamkan benih pendidikan hingga pulau terluar Indonesia adalah tujuan utama Komunitas Sahabat Pulau. Sahabat Pulau merupakan komunitas yang bergerak bersama pemuda Indonesia untuk membuat aksi yang mendukung pendidikan berkelanjutan. Dalam perannya, Sahabat Pulau membuat beberapa program untuk membantu anak-anak Indonesia dalam mendapatkan pendidikan melalui mentoring. Peran ini tentunya dapat menstimulasi pemuda untuk berkontribusi terhadap pembangunan kebangsaan.

Sahabat Pulau sendiri diinisiasi oleh Asosiasi Alumni dari berbagai latar belakang , Alumni State / Penerima Beasiswa USA seperti IELSP, YES, dan lainlain, Alumni Indonesia Canada Youth Exchange Program (ICYEP) – Canada World Youth, Indonesian Youth for Education (IYE) volunteers, Alumni Kapal Pemuda Nusantara (KPN), ILUNI (Ikatan Alumni) Beasiswa Unggulan CIMB Niaga, Alumni Forum Indonesia Muda (FIM), University Student Volunteer & OSIS (Student Board) yang mempunyai komitmen bersama untuk membuat pendidikan Indonesia lebih baik.

Untuk pertama kalinya, Sahabat Pulau didirikan pada 2011 dan mulai beroperasi sejak 25 Maret 2012. Kemuculan Sahabat Pulau didasarkan pada realitas permasalahan pendidikan dan sosio-kultural dalam masyarakat. Tingginya angka putus sekolahyang mencapai 10.268 juta siswa (BPS) yang terdiri dari 1,65% sekolah dan 2,33% untuk sekolah menengah yang juga dipengaruhi oleh masalah ekonomi harus menjadi perhatian. Tidak hanya itu, tingginya angka buta huruf menurut kementrian Pendidikan yang mencapai 8,7 jiwa dan penempatan Indonesia di posisi 124 dari 187 negara dalam Human Development Index 2011 tentu menambah deretan permasalahan yang harus diselesaikan. Akumulasi realitas pendidikan ini menjadi titik awal bagi Sahabat Pulau untuk memberikan kontribusinya.

Hingga Desember 2013, Sahabat Pulau sudah berjalan di 10 Provinsi dengan 17 Rumah Baca Harapan. Rumah baca tersebut adalah Rumah Baca Harapan Bulukumba, Maros, Sidrap, Pinrang, Enrekang, dan Pare-pare yang masing-masing terletak di Sulawesi Selatan. Selain itu ada Rumah Baca Harapan Mamuju - Sulawesi Barat, Jogja, Garut, Talang-Jakarta, Kep. Pahawang – Lampung, Kep. Riau, Medan, Purbalingga-Jawa Tengah, Semarang, Pulau Liukang – Bulukumba, Pulau Kaledupa – Wakatobi.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Ini adalah beberapa kegiatan yang diadakan oleh Sahabat Pulau - 4 Beasiswa $50 per bulan untuk Siti dan Muslimin (Jakarta), Dayu (Lampung) dan Gusri (Sulsel) kerjasama dengan NGO Not Another Child in Hawaii (http://notanotherchild.net/INDONESIA.html). Anak-anak ini adalah kaum marjinal, Muslimin (manusia gerobak), Siti (pengemis di halte Sudirman dan Yatim), Gusri (anak TKW dan yatim), dan Dayu (anak pulau yang rumahnya beralaskan tanah). - Beasiswa Rp 100rb per bulan untuk Miftahul dan Nurhikmah (Sulawesi Selatan) dan Putu Sri Ariani (Buleleng Bali). - Beasiswa Full sampe SMP untuk Aryadi, Khairun (Sidrap dan Bulukumba) dan Yudi (Lampung) kerjasama dengan Yayasan YASIM Bekasi. - Membina sekitar 462 adik-adik Panda yang belajar membaca, menulis, Bahasa, Seni Budaya dan Permainan Tradisional di Rumah Baca Harapan yg mengalami kekurangan akses informasi karena tinggal di daerah pesisir dan pelosok. - Penerima Grant dr US Embassy sekitar 70 juta untuk Alumni America Conference di Surabaya dan Makassar.

- Membawa Sahabat Pulau sebagai Finalis Alumni Engagement Innovation Fund (AEIF) 2012. - Membawa Rumah Baca Harapan Sahabat Pulau bersama Volunteer Lampung Juara Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) oleh DIKTI Mendikbud RI 2013 (Medali Perak PIMNAS 2013) - Finalis Kompetisi KAMI (Komunitas Alumni Muda Indonesia). - Menyelenggarakan Youth Volunteer Camp di Jakarta dan Sulawesi Selatan dengan menghadirkan profesional dan pelaku dunia volunteerism seperti mantan Wamendiknas, Bapak fasli Jalal, Kolonel AL Adi Suyoso. - Beberapa chapter Sahabat Pulau yang akan segera di launch di antaranya Cahpter Demak, Jogjakarta, Lombok, Sulawesi Tengah, Wakatobi dan Maluku Utara. Agenda yang akan Sahabat Pulau memiliki target pada tahun 2015 dapat merangkul 1000 pasang adik dan kakak Panda serta mendirikan perwakilan Sahabat Pulau di setiap provinsi di Indonesia dan membangun setidaknya satu Rumah Baca Harapan di setiap provinsi.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

27


FOOTSTEPS

FOOTSTEPS

Kelas Bahasa IndonesiA di Vietnam

“Bahasa Indonesia class is very funny and useful”

September lalu, dua orang mahasiswa Institut Teknologi Bandung yaitu Slamet Waluyo bersama Kun Gumilang Putri mendapat kesempatan untuk melakukan exchange program di Water Resources University, Vietnam. Program ini bernama ASEAN International Mobility for Students (AIMS), yang merupakan kerjasama Kementerian Pendidikan Negara-Negara di ASEAN yang meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Selama kegiatan exchange di Hanoi, perwakilan Indonesia ini mengadakan kursus Bahasa Indonesia. Kelas ini dilaksanakan guna memperkenalkan budaya Indonesia lebih mendalam. Kegiatan pada kelas ini berupa presentasi budaya, destinasi wisata dan tentunya belajar Bahasa Indonesia. Awalnya kelas ini muncul karena inisiatif atas kunjungan dari Kementerian Pendidikan dan International Relation Office ITB guna memberikan pengalaman budaya lebih bagi mahasiswa di WRU. Terlebih pada tahun 2014 ini akan ada dua orang dari WRU yang akan melakukan pertukaran pelajar dengan program yang sama ke ITB dan universitas di Malaysia, sehingga kelas ini sekaligus sebagai bekal budaya dan bahasa bagi mereka. Kelas Bahasa ini diikuti oleh sekitar 20 orang mahasiswa yang dilaksanakan setiap Jumat malam. mereka memberikan kelas dengan kegiatan presentasi etnis dan budaya di Indonesia, hingga makanan khas. Disela-sela kelas mereka biasanya memberikan intermezzo dengan praktik tarian tradisional, menyanyi ataupun menonton video tentang Indonesia. Tari Piring dari Sumatera Barat merupakan salah satu tarian tradidional yang pernah mereka praktikkan di kelas, dan ternyata tanggapan dari peserta kelas sangatlah excited terutama karena gerakan tari Piring yang sangat menuntut keterampilan tangan dalam memainkan piring.

28

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Mereka juga pernah berkaraoke bersama menyanyikan lagu “Firework dari Katty Perry” dengan menggunakan musik Angklung. Setelah itu perwakilan Indonesia memperkenalkan batik dan kebaya, masak Gado-gado dan membuat pesta kecil di kelas. Memperkenalkan ITB, destinasi wisata Indonesia dan hal menarik lainnya tentang Indonesia. Terkait dengan materi Bahasa Indonesia yang mereka berikan, mereka biasanya menyampaikan materi dengan berlatih dialog, mengecek kemampuan setiap peserta kelas dengan memberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan. Hal ini mereka lakukan untuk menjalin kedekatan dengan peserta. Beruntung dari pihak International Relation Office ITB memberikan mereka modul untuk belajar Bahasa yaitu “Survival Indonesian”, buku ini merupakan buku buatan milik IRO ITB yang biasa dipakai untuk mengajarkan Bahasa Indonesia kepada mahasiswa asing di Indonesia. “Bahasa Indonesia class is very funny and useful” begitulah testimoni yang diberikan oleh Lun Tit, salah satu peserta kelas dari WRU. Perwakilan Indonesia merasa bersyukur bisa memperkenalkan sekaligus mengajarkan Bahasa Indonesia kepada semua peserta kelas, terlebih karena antusiasme mereka. Hingga pada saat acara Cultural Day di WRU, ketika sesi games dan pada saat bertanding beberapa dari penonton ternyata memberi semangat dengan meneriakkan “Ayo, ayo, ayo” kepada perwakilan Indonesia dengan sangat bersemangat. Dengan adanya komunikasi budaya yang dijalin, diharapkan mampu menciptakan masyarakat ASEAN yang harmonis. (Slamet Waluyo/pikpes)

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

29


YOUTH TIPS

INFO

TARIF IKLAN

5 Tips

YOUTH SHOUT MAGAZINE TAHUN 2014

Buat Youngsters

menghadapi ASEAN Community 2015

Cover Belakang

1 Halaman 45,000,000 ½ Halaman 25,000,000

Cover Belakang Bagian Dalam 1 Halaman 30,000,000 ½ Halaman 22,500,000

Cover Depan Bagian Belakang 1 Halaman

37,500,000

Halaman Banner Cover Depan Banner (standar)

17,500,000

Halaman 1,3,5,7,9, 11,13,15,17,19 1 Halaman ½ Halaman 1/4 Halaman Banner (standar)

30

15,000,000 7,500,000 4,000,000 5,000,000

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Halaman 2,4,6,8,10,12,14,16,18, 20 1 Halaman ½ Halaman 1/4 Halaman Banner (standar)

12,000,000 6,500,000 3,500,000 4,000,000

Halaman 21-50 1 Halaman ½ Halaman 1/4 Halaman Banner (standar)

10,000,000 5,000,000 2,500,000 3,000,000

Harga Spesial Ucapan Selamat (Hal 1-50) 1 Halaman ½ Halaman 1/4 Halaman Banner (standar)

10,000,000 5,000,000 2,500,000 4,000,000

#Giat belajar

Mungkin ini adalah kalimat yang paling sering youngsters dengar saat duduk di bangku pendidikan formal. Tapi pada dasarnya giat belajar adalah salah satu dasar yang paling penting agar seseorang dapat mengubah lingkungan sekitarnya. Dengan belajar yang giat, fokus pada pendidikan yang kita jalani, dan menempuh pendidikan setinggi-tingginya, secara tidak lansung mengubah pola pikir kita menjadi lebih dewasa dan berpikir ke depan.

#Peduli orang sekitar, lingkungan, dan bangsamu Youngsters sebagai generasi muda Indonesia kita harus peduli dengan orang-orang yang ada di lingkungan sekitar kita. Banyak dari orang-orang disekitar kita yang masih kekurangan, John F.Kennedy Pernah berkata “ Jangan bertanya pada negerimu apa yang diberikan kepadamu. Tetapi bertanyalah pada diri kita sendiri, apa yang dapat kita berikan pada negeri kita?

#Cari Pengalaman sebanyak-banyaknya

Pelajaran sesunggunya ada di luar kelas, tetapi jangan salah youngsters, sebelumnya pendidikan di dalam kelas, adalah dasar utama dari pelajaran di luar kelas tersebut. Isi keseharianmu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat supaya punya bekal untuk menghadapi ASEAN Community tahun 2015.

# Mempelajari Bahasa Asing

Ketika ASEAN Community tahun 2015 dilaksanakan, akan banyak investor asing, dan kerjasama-kerjasama yang terjalin baik dari negara ASEAN atau di luar negara ASEAN. Ada baiknya youngsters memiliki bahasa asing yang dapat Youngsters kuasai selain bahasa Inggris tentunya. Mulailah mengambil kursus bahasa asing yang kamu sukai. Siapa tahu ketika tahun 2015 nanti, kamu bisa menjadi tutor bahasa asing atau penerjemah.

# Kenali Produk Indonesia

Coba kamu perhatikan produk-produk yang ada di sekitarmu Youngsters. Lihat berapa banyak barangbarang “made in Indonesia”. Kalau kamu sekarang lebih menyukai produk luar negeri, coba ubah kebiasaan kamu Youngsters. Karena ternyata Indonesia adalah pasar terbesar di kawasan ASEAN dengan jumlah penduduk yang sangat banyak dan konsumtif.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

31


VISIT INDONESIA

YOUTH INSPIRATION

NAJMI JATI PHOTOGRAPH

Duta Anak ASEAN Menyapa

Gayatri Wailissa Dibalik berbagai persepsi miring mengenai daya saing anak muda Indonesia yang dikhawatirkan tidak dapat mengungguli negara-negara di ASEAN, seorang anak yang telahir dari seorang pengrajin kaligrafi mematahkan persepsi tersebut. Anak muda kelahiran 31 Agustus 1995 yang satu ini merupakan duta anak Asean yang dipilih melalui kegiatan Konfrensi Anak ASEAN di Thailand. Ya! Gayatri Wailissaadalah anak muda yang mampu menunjukan bahwa daya saing anak Indonesia setara bahkan diatas negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Tercatat ada 11 bahasa asing yang ia kuasai diantaranya Inggris, Jerman, Belanda, India, Prancis, Spanyol, Cina, Korea, Arab dan Vietnam. Peraih mendali emas dalam olimpiade Sains terapan ini adalah seorang yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, terlihat dalam berbagai kesempatan ia kerap menyelipkan pesan bahwa pemuda Indonesia harus berpikir global tanpa menghilangkan identitas kebangsaan. Saat ini, Gayatri aktif dengan tim puncuk daun mendatangi sekolah-sekolah memberikan motivasi belajar. Ada satu perasaan yang memiris hatinya saat melihat masih adanya anak-anak yang terlantar, hak-haknya belum diperhatikan belum lagi anak sendiri tidak mengetahui apa itu hak-haknya. Kesungguhan dan ketertarikannya akan berbagai isu anak ditingkat lokal, nasional, dan internasional membuat gayatri terus berkarya untuk tanah airnya, Indonesia. Membaca dan menulis menjadi caranya dalam merealisasikan berbagai mimpinya kelak. ia pun mendapatkan rekomendasi dari Gubernur Maluku, KA Ralahalu untuk melanjutkan studi di Australia.

32

Sebagai duta anak ASEAN, Gayatri bercerita mengenai pandangan-pandangannya mengenai peran pemuda dalam menghadapi ASEAN Community 2015 pada Youth Shout! Berikut adalah petikan wawancara bersama Gayatri Wailissa. Sebagai duta anak ASEAN , apa pendapat kamu tentang adanya kesepakatan terbentuknya ASEAN Community? ASEAN Community 2015 adalah wadah internasional yang membangun kerjasama, persahabatan, relasi, dan lainsebagainya. Dalam hal ini, peran pemuda sangat penting tentunya sebagai ujung tombak bangsa. Pemudapemudi Indonesia harus lebih cermat, berwawasan global, nasionalis, terbuka, dan tentunya memiliki idealisme yang berdasarkan Pancasila. Agar Indonesia dikenal sebagai negara yang idealis. Tantangan dan peluang apa yang akan dihadapi oleh pemuda Indonesia dalam ASEAN Community 2015? Tantangan yang dihadapi pemudapemudi Indonesia adalah bagaimana dapat bersaing dan berkompetisi secara sehat baik dalam bentuk relasi, kompetisi, kerjasama, dan hubungan regional ataupun Internasional lainnya dalam ASEAN Community. Peluang yang bisa atau mungkin kita dapatkan adalah selain menjadi bagian dari dunia internasional tentunya peluang untuk dapat menjadi salah satu negara maju dapat kita peroleh pabila kita mampu berkompetisi dengan dunia Internasional.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Bagaimana pendapatmu tentang pembangunan di Indonesia, khususnya yang terkait dengan pembangunan generasi muda? Menurut saya, pembangunan yang dilakukan saat ini di Indonesia baik itu pembangunan rekonstruksi, prefentif, implementasi yang ada di daerah ataupun pusat sudah cukup baik adanya. Khusus untuk pembangunan yang terkait dengan pemuda hal ini harus lebih ditekankan lagi untuk kesempatan dan keterlibatan komunitas muda turut serta mengambil peran dalam pembangunan nasional. Pemberdayaan jangka panjang yang harus diperhatikan. Apa sebenernya yang harus dilakukan dalam menghadapi tantangan ini? Yang harus dilakukan pemerintah dalam mempersiapkan pemuda-pemudi Indonesia untuk ASEAN Community 2015 nanti adalah selain turut mendukung dan mensukseskan pemerintah juga diharapkan dapat mewadahi berbagai kegiatan dalam pembangunan karakter bangsa dan penanaman idealisme pada generasi muda. Hal ini dapat ditempuh melalui diklat, seminar, ataupun kegiatan yang bersifat pembekalan lainnya. Apakah dengan adanya ASEAN Community akan mengikis identitas kebangsaan? Jika berbicara mengenai identitas kebangsaan akan terkikis atau tidak dikembalikan lagi tergantung sejauhmana kita mampu menjaga idealis bangsa kita sendiri. Bagaimana kita mampu mepertahankan dan melestarikan budaya, adat, bahasa, dan identitas kebangsaan yang kita miliki dengan keragaman Indonesia yang sangat banyak ini. Kita harus mengikuti perkembangan zaman dan kerjasama/ pergaulan dunia internasional dewasa ini sangat penting, disamping itu juga kita harus tetap konsisten menjaga idealis bangsa. Gayatri berpesan bahwa sebagai anak muda kita harus mampu bersaing di dunia Internasional dengan tidak menghilangkan khasanah lokal agar tercipta suatu generasi yang dapat memimpin baik sosial politik dan ekonomi juga memahami bangsanya sendiri.

terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia. Tepatnya 1.340 suku bangsa (BPS, 2010), terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia, memiliki lebih dari 746 bahasa daerah. “Jangan biarkan perlahan punah, mari jaga identitas kebangsaan�.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

33


YOUTH SPOT

YOUTH SPOT

Penguatan Identitas melalui Museum

Menyiapkan Pemimpin Global melalui Ship for South East Asian Youth Program

Program Kapal Pemuda ASEAN-Jepang (SSEAYP) dilaksanakan berdasarkan keputusan bersama yang dikeluarkan pada tahun 1974 antara pemerintah Jepang, Indonesia, Malaysia, Singapura, Philipina, dan Thailand. Sementara Brunei Darussalam bergabung dalam program ini pada bulan Januari, 1984. Selanjutnya Vietnam berpartisipasi tahun 1996 setahun setelah bergabung dalam komunitas regional ASEAN, Laos dan Myanmar tahun 1998, dan terakhir Kamboja pada tahun 2000. Program ini dinaungi oleh pemerintah Jepang yang aktif berpartisipasi dan bekerjasama dengan sepuluh Negara ASEAN. Mengedepankan aspek persahabatan (friendship), kesepemahaman satu sama lain (mutual understanding). Pelatihan Kepemimpinan Program Kapal Pemuda ASEAN – Jepang atau SSEAYP (Ship for South East Asian Youth Program) adalah salah satu bentuk kegiatan dalam menyiapkan kader pemimpin pemuda yang berwawasan internasional. Menyambut terbentuknya komunitas ASEAN tahun 2015, program ini diharapkan akan melahirkan pemimpin-pemimpin muda pada bidangnya masing-masing yang akan menjaga persahabatan dan perdamaian di kawasan ASEAN – Jepang. Jadwal seleksi Pertukaran Pemuda Kapal Asia Tenggara Jepang 2013 dilaksanakan sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Akan tetapi pelaksanaan seleksi tergantung dari kesiapan dari tim seleksi di provinsi yang diatur oleh Dinas Pemuda dan Olahraga setiap provinsi dan Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI). Pada pelaksanaannya jadwal seleksi di tingkat provinsi sangat bervariasi, seperti PCMI Jawa Timur yang melaksanakan seleksi pada bulan Maret dan selebihnya pada bulan April.

34

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Berusia 20-30 tahun, sehat jasmani dan rohani, belum menikah, memiliki pengalaman dalam berorganisasi, mempunyai kemampuan berbahasa Inggris di buktikan dengan minimal TOEFL 450/TOIEC 600/IELTS 5, mampu menampilkan seni dan budaya bangsa, memiliki wawasan kebangsaan dan antar bangsa, dapat bekerjasama dalam kelompok, belum pernah mengikuti program pertukaran pemuda dengan luar negeri yang di laksanakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dan eks. Direktorat Kepemudaan Departement Pendidikan Nasional, lulus seleksi di tingkat provinsi dan tingkat pusat, membuat makalah dalam bahasa Inggris, sesuai topik diskusi yang ditentukan Beberapa kegiatan yang dilaksanakan adalah On Board Activities yang berbentuk discussion Program yang bertujuan untuk mendorong Participating Youths (PYs) memperdalam pengetahuan lintas budaya dan meningkatkan kemampuan PYs dalam bertukar pikiran mengenai peran pemuda sebagai agen perubahan di ASEAN-Jepang. Dalam SSEAYP 2013, tema Discussion Program yang diangkat adalah ”Youth Contribution in Social Activities”. PYs diminta untuk bertukar pikiran dalam delapan kelompok diskusi dengan tema sebagai berikut : Corporate Social Contributions, Cross-cultural Understanding Promotion, Environment (Disaster Risk Reduction)), Food and Nutrition Education, Health Education (Measures against HIV/AIDS), International Relations ,School Education, dan Media and Information. Selain itu juga diadakan Home Stay yang di laksanakan di setiap port of call. Program Home stay ini di laksanakan agar setiap PY’s bisa mendapat kesempatan untuk tinggal dan belajar dan mengalami langsung mutual understanding dari Negara-negara yang di kunjungi. Waktu untuk homestay adalah 3 hari dan 2 malam. Dan juga dilakukan kegiatan open ship yang merupakan kegiatan yang di laksanakan setelah semua PY’ kembali ke kapal. Kegiatan Open Ship ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kapal kepada orang tua dan orang tua angkat dari Negara yang di kunjungi.

Dibalik berbagai tantang global sekarang ini, khususnya menjelang ASEAN Community 2015 Indonesia dihadapkan fenomena penggerusan identitas kebangsaan. Ini terjadi secara masif melalui berbagai cara baik dari pemikiran, gaya hidup, hingga budaya daerah yang sudah mulai ditinggalkan. Khasanah lokal menjadi sesuatu yang terasing ditengah masyarakat “modern” saat ini. Padahal jika kita sama sama melihat sejarah, tokoh-tokoh yang memperjuangkan bangsa ini mereka yang berhasil meyakinkan dunia bahwa Indonesia sebagai sebuah kesatuan nusantara mampu berdaulat dengan berbagai nilai yang terkandung di dalamnya. Sebenarnya jika kita telusuri lebih jauh, Indonesia telah menjadi suatu identitas keberagaman di dunia. Media pun terfasilitasi dengan baik melalui adanya museum. Museum merupakan cara efektif dalam berefleksi mengenai identitas kebangsaan yang menjadi pegangan dalam menyongsong masa depan. Salah satu museum yang sangat bersejarah di Indonesia adalah Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA). Berawal dari konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18 – 24 April 1955 yang merupakan peristiwa sangat bersejarah dalam politik luar negeri Indonesia dan peristiwa besar bagi bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi hanya 10 tahun setelah bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Dalam waktu yang singkat, bangsa Indonesia telah berani mengusulkan dan bersedia menjadi tuan rumah bagi konferensi bertaraf internasional. Yang paling penting ialah bahwa konferensi itu berakhir dengan sukses besar, baik dalam mempersatukan sikap dan menyusun pedoman kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika maupun dalam ikut serta membantu terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia. Konferensi ini melahirkan Dasasila Bandung yang kemudian menjadi pedoman bangsa-bangsa terjajah di dunia dalam perjuangan memperoleh kemerdekaannya yang kemudian menjadi prinsip dasar dalam upaya memajukan perdamaian dan kerja sama dunia. Kesuksesan konferensi ini tidak hanya tampak pada masa itu, tetapi juga, dan yang lebih penting, terlihat pada masa sesudahnya, karena jiwa dan semangat

“Anak muda dapat belajar dari kegigihan dan kedisiplinan tokoh-tokoh ketika itu, tanpa melunturkan identitas sebagai sebuah negara kita dapat menunjukan kapasitas sebagai sebuah bangsa” ujar Thomas Siregar Konferensi Asia Afrika menjadi salah satu faktor penting yang menentukan jalannya sejarah dunia. Dari museum ini kita bisa banyak belajar bagaimana posisi Indonesia dalam menginspirasi negara-negara di asia dan afrika dalam mendapatkan kedaulatan sebagai sebuah negara. “Anak muda dapat belajar dari kegigihan dan kedisiplinan tokoh-tokoh ketika itu, tanpa melunturkan identitas sebagai sebuah negara kita dapat menunjukan kapasitas sebagai sebuah bangsa” ujar Thomas Siregar selaku kepala Museum KAA. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa generasi muda saat ini harus siap menghadapi tantangan global yang berlangsung dengan ditunjang pengasahan kemampuan baik secara bahasa dan penguasaan akan bidang tertentu, sehingga persaingan yang terjadi dapat diatasi dengan baik. Bahkan ini dapat menjadi sebuah kesempatan bagi anak muda di Indonesia dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

35


YOUTH SPOT

YOUTH SPOT

ASEAN YOUTH CAMP Japan-ASEAN

Student Conference 7-16 Desember 2013 Berawal dari kunjungan Perdana Menteri Shinzo Abe ke Asia Tenggara pada Januari 2013, maka diumumkanlah mengenai pelaksanaan program pertukaran baru yang melibatkan 30.000 orang dari Jepang dan negara-negara Asia termasuk Asia Tenggara bernama Jenesys 2.0. Program ini merupakan kelanjutan dari JENESYS ( Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youth) yang dimulai oleh Perdana Menteri Abe di tahun 2007. Jenesys 2.0 diadakan untuk memperkuat kerjasama antara Jepang dan Asean dalam rangka merayakan 40 tahun hubungan kerjasama dan persahabatan antara ASEAN-Jepang. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan pengunjung dari negara ASEAN terhadap Jepang yang fungsinya untuk memperbaiki kehidupan ekonomi masyarakat Jepang sekaligus untuk meningkatkan pemahaman global terhadap kekuatan Jepang.

36

Pada kegiatan Japan-ASEAN Student Conference, pemuda-pemuda dari negara ASEAN, terutama siswa SMA dan universitas, diundang untuk saling berbagi mengenai isu-isu di masing-masing negara dan berpartisipasi dalam 4 hari 3 malam diskusi dengan pemuda-pemudi Jepang. Ada 5 macam topik pada kegiatan konferensi ini, meliputi: Education, Enterpreneurship, Environment and Corporate Social Contribution, Social Contribution Activities of Youth based on Volunteerism dan Traditional Culture yang merupakan bagian dari tema besar pada program ini yaitu “Peranan Pemuda di ASEAN dan Jepang terhadap Perdamaian, Stabilitas, Perkembangan dan Kemakmuran di Asia”. Selama program, peserta akan meringkas aktivitas sosial yang akan mereka laksanakan selanjutnya pasca program. Kegiatan/aktivitas tersebut akan diringkas dan diserahkan kepada Sekretariat ASEAN.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Adapun delegasi Indonesia untuk program ini adalah Riski Bagus Oka, Amal Tauhid, Wilin Julian Sari, Vinda Karunia Satriavi, Candra Anisa Puspitasari, Adek Impianna, Lathifah Anggraini Handawawati, Priska Wahyurininta, Andi Melati Tahira Halifah, Wisnu Prasetyo Aji, Catherine Felicia, Rizaldy Muhammad Pohan, Brisbania Ayu Saraswati Bhakti, dan Gustiana Mettasari. Mereka adalah anak muda yang terpilih setelah melalui tahapan seleksi.

Indonesia Student Youth Forum (ISYF) tahun ini mengirimkan perwakilannya dalam acara ASEAN YOUTH CAMP pada tanggal 23-28 juni 2013 di Thailand. Ia adalah Ahmad Singgih Febriarto, yang menjadi delegasi Indonesia bersama 3 mahasiswa lainnya, yaitu Arwiyanto Jordy Amalino (Universitas Riau), Maritta Cinintya Rastuti (Indonesia Future Leader), dan Nadia Tita Indriasti (Wangsa Jelita). Mahasiswa-mahasiswa ini didampingi oleh Bapak Esa Sukmawijaya (Kepala Bidang Pengembangan di Asisten Deputi Peningkatan Sumber Daya Pemuda). “Di sana kita berkesempatan untuk mempresentasikan mengenai program kepemudaan yang ada di Indonesia, serta persiapan pemuda Indonesia untuk menghadapi ASEAN Free Trade Area di

hadapan para delegasi dari 9 negara ASEAN lainnya,” ujar Singgih. Selain presentasi, delegasi Indonesia juga berkesempatan menampilkan pakaian adat dari Indonesia, menyanyikan lagu pop Indonesia serta berkesempatan menampilkan tarian sajojo di hadapan para delegasi dari negara lainnya. Apresiasi sangat banyak hadir ketika delegasi dari Indonesia menyampaikan presentasi tentang persiapan pemuda Indonesia menghadapi Asean Free Trade Area. Delegasi lainnya sangat tertarik dengan kebijakan pemerintah Indonesia tentang kepemudaan (UU no 40 tahun 2009) yang disampaikan delegasi Indonesia. Poinpoin dari kebijakan tersebut mengenai Democracy & Political Education, Economy, Social Awareness, Science & Technology, Health, Enterpreneurship, Environment,

Socio-Cultural, dan Leadership. Selain itu, kemampuan presentasi yang baik, seperti penguasaan materi dan kemampuan berbahasa Inggris pun menjadi nilai lebih untuk para delegasi saat presentasi tersebut. Apresiasi lainnya hadir ketika delegasi dari Indonesia menampilkan kebudayaan tarian sajojo dan pakaian adat yang beragam. Banyak komentar yang hadir mengenai keberagaman budaya Indonesia. Dalam kegiatan tersebut, Singgih dan kawan-kawan seringkali menemukan beberapa pandangan tentang Indonesia yang diutarakan oleh peserta dari negara ASEAN lainnya. Sebagian besar peserta lain hanya mengetahui beberapa wilayah saja di Indonesia, seperti Jakarta dan Bali. Hal itulah yang juga menjadi misi bagi Singgih khususnya untuk mengenalkan lebih jauh lagi tentang Indonesia kepada para peserta.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

37


YOUTH SPOT

YOUTH SPOT

“Setiap negara memang punya budayanya masing-masing. Tapi Indonesia kaya akan keragaman budaya. Bisa dikatakan, Indonesia menguasai setengahnya dari keragaman budaya di ASEAN. Oleh karena itu, ini menjadi misi juga bagi kami untuk terus gencar mengenalkan Indonesia,” ungkap Singgih.

“Setiap negara memang punya budayanya masingmasing. Tapi Indonesia kaya akan keragaman budaya. Bisa dikatakan, Indonesia menguasai setengahnya dari keragaman budaya di ASEAN. Oleh karena itu, ini menjadi misi juga bagi kami untuk terus gencar mengenalkan Indonesia,” ungkap Singgih. ASEAN Youth Camp 2013 sendiri berhasil merumuskan preparation Asean Youth Community untuk menghadapi ASEAN Free Trade Area, yaitu. “We, the participants of the ASEAN Youth Camp, have discussed on the topic of ASEAN common identity and have come up with three ASEAN common identities which are:

EXCHANGE PROGRAM REVIEW

We as youth are to promote, participate, and initiate a variety of ASEAN tourism campaigns and festivals to strengthen the ASEAN attractions as one destination. We as youth are to enhance our capacity to increase the ASEAN qualification standard and our global competitiveness through networks, workshops, exchange programs, and scholarships. We do believe in our power as youth to be vital part to drive ASEAN to achieve its motto which is: ‘ONE VISION ONE IDENTITY ONE COMMUNITY’” ASEAN Youth Camp 2013 sendiri merupakan ajan

1.ASEAN culture 2.World Tourism Destination 3.High quality human resource We as youth are to learn, preserve, and promote our culture ASEAN ambassador via various media and other tools, such as, publishing, social networks, cultural events, cultural studies, and youth exchange programs. pertemuan generasi muda dari 10 negara ASEAN. Kegiatan tersebut digelar untuk menciptakan mutual understanding di antara negara-negara ASEAN dalam menyosongsong pembentukan Komunitas Muda ASEAN 2015.

38

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

39


SPOT LENS

YOUTH INFO

INFOGRAFIK

SEA Games Myanmar Resmi Ditutup! Naypyitaw: Setelah berlangsung sejak tanggal 11 Desember lalu, akhirnya SEA Games XXVII bertema Green, Clean and Friendship hari Minggu (22/12) petang ditutup di Stadion Utama Wunna Theikdi, Naypyitaw, dengan hasil Thailand menjadi juara umum. Penutupan even yang diikuti 11 negara anggota ASEAN ini ditandai dengan padamnya api di kaldron. SEA Games berikutnya berlangsung di Singapura, 5 s/d 16 Juni 2015. Sejak siang hari, masyarakat Myanmar sudah berdatangan ke stadion. Mereka datang dan didatangkan dari kota-kota kecil dan desa-desa di sekitar Naypyitaw dengan kendaraan yang disediakan. Pukul 17.100 waktu setempat (16.30 WIB), artis-artis nasional Myanmar menghibur pentonton dengan lagu-lagu berbahasa lokal. Setelah satu jam dihibur lagu-lagu pop, pukul 18.00, Presiden Myanmar, Thein Sein dan istrinya Daw Khin Khin Win memasuki arena disambut dengan permainan kembang api dipadu dengan tata cahaya spektakuler. Selama 20 menit penonton di stadion dan rakyat Yangon yang menyaksikan siaran langsung beberapa stasiun TV nasional Myanmar disuguhi dengan pertunjukan kembang api yang berlangsung di negara sendiri. Boleh jadi ini tontonan yang sebelumnya tak pernah mereka saksikan kecuali yang terjadi di luar negeri melalui tayangan televisi. Usai pertunjukan kembang api dan tata cahaya, acara dilanjutkan dengan tarian massal oleh ribuan penyanyi yang khusus didatangkan dari Yangon, termasuk puluhan barongsai berbentuk gajah yang ikut menari di tengah lapangan. Juga ditampilkan tarian massal di mana masing-masing penari menunjukkan kemampuannya mempermainkan bola sepak takraw.

40

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Pukul 19.15, dimulailah acara devile atlet. Sebagaimana biasa, mereka berbaris berdasarkan negara tetapi berdasarkan cabang olahraga. Dimulai dari para atlet cabang Aquatics, kemudian tampillah para atlet dari 35 cabor yang berbaris sesuai abjad dan terakhir tampil adalah para atlet cabor Wushu. Di belakang para atlet Wushu, berbaris para wasit dan hakim yang ikut terlibat dalam penyelenggaraan SEA Games Myanmar. Kemudian Wakil Presiden Myanmar, U Nyan Tun memberi sambutan penutupan. Dalam sambutannya U Nyan mengatakan, rakyat Myanmar bangga bisa menyelenggarakan acara besar ini. “Masyarakat internasional bisa melihat bahwa kami sangat terbuka dan bisa menyelenggarakan SEA Games ke XXVII ini. Kami sampaikan terima kasih kepada bangsa-bangsa ASEAN yang telah mengirimkan atletnya ke Myanmar. Kami dan rakyat Myanmar bangga bisa menerima atlet-atlet ASEAN,� kata U Nyan Tun. Tepat pukul 20.00, Ketua Komisi Olahraga Nasional Myanmar, U Tint Hsan menyerahkan IOC kepada perwakilan Singapura. Dua bendera negara Myanmar dan Singapura kemudian dikibarkan, sebagai tanda bahwa Singapura akan menjadi tuan rumah SEA Games XXVII tahun 2015 mendatang. Tepat pukul 20.30 waktu setempat atau 21.00 WIB api di kaldron dipadamkan. Acara resmi selesai, berikutnya ditampilkan acara kesenian. Thailand berhasil meraih Juara Umum SEA Games XXVII, dengan mengumpulkan 107 medali emas 94 perak dan 81 perunggu disusul tuan rumah Myanmar yang menyodok di tempat kedua dengan 86 emas, 62 perak ditambah 85 perunggu, kemudian Vietnam 73 emas, 86 perak dan 86 perunggu. Indonesia berada di urutan ke empat dengan raihan 65 emas, 84 perak dan 111 perunggu. Juru kunci diantara sebelas negara ASEAN adalah Brunei Darussalam dengan 1 emas, 1 perak dan 6 perunggu.

Negara Emas-Perak-Perunggu 1. Thailand 2. Myanmar 3. Vietnam 4. Indonesia 5. Malaysia 6. Singapura 7. Filipina 8. Laos 9. Kamboja 10. Timor Leste 11. BruneiDarussalam

107 94 80 84 61 85 73 85 86 64 84 109 43 38 76 34 29 45 29 34 37 13 16 48 8 11 28 2 3 5 1 1 6

sumber : Kementerian Pemuda dan Olahraga Kota Naypyitaw (baca Napidaw) yang terletak sekitar 400 kilometer sebelah utara ibu kota Yangon, sebenarnya adalah kota baru yang dipersiapkan menjadi ibukota menggantikan Yangon. Saat ini yang ada di Naypyitaw hanya infrastrukktur antara lain jalanan lebar dua jalur, taman dengan telaga-telaga kecil, listrik, dan lebih dari 25 hotel berbintang yang semuanya baru dibangun. Beberapa kantor kementerian juga sudah berdiri. Dan yang mengejutkan, di kota berpenghuni tak sampai 300 ribu jiwa ini sudah berdiri megah dua komplek sarana olahraga yaitu Wunna Theikdi dan Zayar Thiri. Di kedua komplek olahraga dibangun lengkap stadion sepak bola, beberapa stadion tertutup, kolam renang, dan wisma untuk tinggal para atlet. Di kedua komplek olahraga inilah digelar SEA Games XXVII, meskipun beberapa cabor khusus digelar di tempat lain seperti dayung, perahu tradisional, serta beberapa cabor lainnya yang masih digelar di Yangon. (nas)

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

41


SPOT LENS

SPOT LENS

SEA GAMES XVIII SPOT

42

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

43


YOUTH INFO

LEADER TALK Asisten Deputi Peningkatan Sumber Daya Pemuda Drs. Imam Gunawan, MAP ASEAN Community 2015 adalah kesepakatan negara-negara ASEAN untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik. Untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik, maka negara-negara ASEAN perlu bergerak bersama, melakukan gerakan yang bersifat marxis dan levelnya sama atau setara. Nantinya, tidak ada negara di ASEAN yang terlalu tertinggal, atau maju sendiri. Kesejahteraan diperoleh oleh semua negara dengan cara perbaikan dan pelaksanaan program dibidang ekonomi, politik, serta sosial budaya oleh seluruh negara di kawasan ASEAN. Percepatan ASEAN Community yang dilakukan oleh kesepakatan bersama oleh kepala negara ASEAN dari tahun 2020 menjadi tahun 2015, tentunya memberikan kejutan tersendiri bagi negara Indonesia, tetapi hal ini dapat dilihat sebagai kejutan positif. Karena dengan adanya percepatan tahun pelaksanaan ASEAN Community ini, maka secara tidak lansung memaksa pelaku-pelaku pelaksana dan pembuat kebijakan untuk ASEAN community, lebih serius dalam mempersiapkan ASEAN Community 2015. Jika tidak ada percepatan tahun, mungkin saja Indonesia masih dalam kondisi santai untuk mempersiapkan ASEAN Community 2015. Tidak ada kata terlambat untuk mempersiapkan ASEAN Community 2015. Indonesia sendiri, ketika menyusun persiapan untuk ASEAN Community 2015, sebenarnya sedang mempersiapkan agendaagenda global yang lebih banyak lagi seperti AFTA atau APEC. Persiapan tersebut guna strategi jangka panjang, melebihi tahun 2015. Indonesia dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, ditata lebih teratur lagi untuk mempersiapkan ASEAN community 2015 nanti agar dapat diwujudkan dengan baik. Tentunya dengan adanya ASEAN Community 2015 sendiri, memberikan kontroversi bagi sebagian orang di Indonesia, terutama tentang dampak negatif dari ASEAN Community 2015. Tetapi kembali lagi kepada diri masing-masing, bagaimana melihat ASEAN Community 2015. Apakah sebagai hal yang menguntungkan atau justru merugikan? Tentunya jika kita melihat ASEAN Community sebagai suatu hal yang merugikan, kita akan meberikan perlawanan agar ASEAN Community 2015 tidak dilaksanakan. Tetapi jika dilihat dari value, banyak sisi positif yang dapat diambil oleh Indonesia. ASEAN Community 2015 dapat dilihat sebagai suatu hal yang bersifat optimistis. Kemenpora sendiri memiliki kebijakan untuk mempersiapkan pemuda dan aspek-aspek kepemudaan untuk mempersiapkan diri menyongsong ASEAN Community 2015 dengan cara penguatan kompetensi dan penguatan kualitas dari pelayanan. Kemenpora melakukan riset terkait pemuda dan wawasannya tentang ASEAN Community 2015. Hasilnya, ternyata banyak pemuda dan masyarakat yang tidak tahu mengenai ASEAN Community 2015. Mereka tidak mengetahui apa itu ASEAN Community 2015, apalagi dampak positif dan negatif dari ASEAN Community 2015. Maka Kemenpora melakukan sosialisasi yang dilakukan oleh alumni-alumni program Kemenpora, juga melalui organisasi kepemudaan. Inisiatif-inisiatif penyadaran bisa datang dari Kemenpora atau komunitas pemuda itu sendiri. Seperti contohnya baru-baru ini Kemenpora mengadakan diskusi antar pemuda ASEAN dan luar ASEAN mengenai ASEAN Community 2015. Peran organisasi kepemudaan, atau komunitas pemuda sangat penting dalam mensosialisasikan ASEAN Community 2015. Komunitas pemuda merupakan sebuah wadah untuk mengembangkan berbagai macam hal yang positif, seperti kompetensi, karakter atau gagasan-gagasan yang dapat lahir, dan dibesarkan oleh komunitas tersebut. Komunitas tersebut beranggotakan pemuda-pemuda yang sadar dan peduli dengan ASEAN Community atau isu-isu lainnya, serta dapat menjadi fungsi perpanjangan tangan dari pemerintah. Karena pelayanan pemerintah sesungguhnya tidak dapat mencapai setiap kalangan, dan komunitas pemuda dapat mencapai kalangan-kalangan yang tidak dapat disentuh oleh pemerintah untuk sosialisasi ASEAN Community 2015.

44

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

Penguatan Kompetensi dan Penguatan Kualitas Pelayanan Makin baik pemahaman suatu komunitas mengenai isu ASEAN Community 2015 maka makin baik pula komunitas tersebut dapat menjalankan program-program yang terkait dengan ASEAN Community 2015. Oleh karena itu, pemerintah wajib memfasilitasi dan memberikan ruang gerak yang besar untuk komunitas tersebut, karena hal ini sangat membantu dan memberi keuntungan bagi pemerintah. Hal ini didasarkan jika menggunakan komunikasi komunitas, tingkat keberhasilan dari komunikasi komunitas tersebut dapat lebih baik dan efektif dari komunikasi yang digunakan oleh pemerintah. Proses sosialisasi dan penyadaran pun dapat lebih besar jangkauannya dari yang dibayangkan oleh pemerintah. Pesan untuk para pemuda Indonesia, ASEAN Community 2015 membuka peluang lebar untuk Indonesia dapat berkompetisi dengan negara-negara ASEAN lain karena adanya keterbukaan. Tentunya negara yang paling siap dan paling mampu untuk memanfaatkan peluang, akan menjadi negara yang lebih unggul pada ASEAN Community 2015. Maka dari itu, para pemuda Indonesia tidak perlu khawatir dengan ASEAN Community 2015, banyak komunitas baik yang terlihat fisiknya, atau tidak terlihat yang dapat menyalurkan ide-ide dari para pemuda. Begitu pula dengan kekayaan alam dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia, para pemuda dapat memberikan pemikiran, ide, gagasan, dan implementasi untuk membuat suatu produk yang kreatif dan spesifik. Sehingga hanya dapat ditemui di daerah Indonesia, yang dapat mengundang wisatawan baik lokal atau Internasional ke daerah tersebut. Ayo para pemuda Indonesia! Optimis dan sambut ASEAN Community dengan ide-ide, kreatifitas, dan keunikan dari diri kalian sendiri.

INDONESIA - ASEAN YOUTH MAGAZINE

45



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.