2 minute read

Tuntaskan Kemiskinan Bareng Forum Zakat

ran. Karenanya, ia meyakini, dengan sinergi bersama seluruh pihak, maka persoalan itu bisa diselesaikan.

“Sehingga dengan hadirnya FOZ Jatim, saya yakin bisa menambah kekuatan dalam menyelesaikan kemiskinan dan pengangguran di Surabaya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Advertisement

oleh ketua bersama para pengurus dan perwakilan dari Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang tergabung di dalamnya.

Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, bahwa Pemkot Surabaya tak bisa bekerja sendiri dalam menuntaskan masalah kemiskinan dan penganggu­

Mendongeng Bersama 1000 Bunda Paud

Surabaya, Jatim Pos

Pemerintah Kota (Pemkot)

Surabaya melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) menggelar talkshow

Mendongeng dan Menulis

Bersama 1000 Bunda Paud, di Gedung Empier Palace, Senin (27/2/2023). Tujuan digelarnya acara ini, adalah untuk meningkatkan tumbuh kembang dan menstimulasi bahasa pada anak­anak.

Dalam acara tersebut, turut menghadirkan narasumber, diantaranya Bunda Literasi Surabaya, Rini Indriyani, Dosen Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Airlangga, Kukuh

Yudha Karnanta, Hypnotic Story Teller, Kartikanita

Widyasari, dan Penulis Buku

Anak dari Ideokids, Solikhatul Fatonah Kurniawati.

Kepala Dinas Perpus­ takaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya, Mia Santi

Dewi mengatakan, dongeng merupakan salah satu kegiatan penting untuk anak.

Selain bermanfaat positif pada pertumbuhan anak, dongeng juga bisa membantu pengembangan moral, sensorik kognitif, melatih empati, menumbuhkan kreativitas, imajinasi dan memperkuat ikatan sosial dan keluarga.

“Dengan acara ini kami berharap, mendongeng bisa menjadi salah satu cara yang menyenangkan untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama dalam menstimulasi keterampilan bahasa dan sebagainya,” kata Mia.

Selain itu, Mia berharap mendongeng bisa menjadi salah satu cara yang menyenangkan dalam mendukung tumbuh kembang anak. Selain itu, juga bisa dijadikan media sekaligus meningkatkan minat literasi pada anak­anak di Kota Surabaya.

Mia menambahkan, dalam talks show kali ini juga mengajak para Bunda Paud untuk membuat video dan menulis dongeng, untuk mendorong serta meningkatkan kreativitas berliterasi. “Dari 1000 Bunda Paud yang mengirim­ kan karyanya, akan diambil 50 karya terbaik. Kemudian tulisan dongeng akan kami jadikan buku, kemudian yang video, akan dikompilasikan menjadi satu,” ujarnya.

Sebelum ribuan Bunda Paud yang hadir mengirimkan karya tulis dan video dongeng, Bunda Literasi Surabaya, Rini Indriyani membeberkan tips jitu berliterasi. Menurut Rini, setiap orang memiliki kemampuan dasar untuk berliterasi. “Semua orang itu sebenarnya punya potensi untuk berliterasi, hanya saja tinggal bagaimana kita itu bisa mengembangkan, dan memanajemen kemampuan dasar itu untuk bisa lebih maksimal,” beber Rini. (bur/fred)

Wali Kota Eri menjelaskan, dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, selama ini pemkot tak hanya mengandalkan APBD Surabaya. Namun, upaya itu juga dilakukan oleh BAZNAS Surabaya melalui zakat yang dihimpun dari ASN (Aparatur Sipil Negara) pemkot.

“Di Surabaya, ASN kami gerakkan hatinya, sehingga mereka bayar zakat di awal bulan 2,5 persen bagi yang Islam dan Kristen per 10. Dan zakat itu yang digunakan kembali untuk menyelesaikan kemiskinan, pengangguran dan macam­macam,” ungkapnya.

Tak hanya untuk menyelesaikan pengangguran dan kemiskinan, namun zakat yang dihimpun BAZNAS dari ASN juga digunakan pada bidang pendidikan hingga persoalan sosial lainnya. Misalnya, untuk menebus ijazah pelajar SMA sederajat hingga perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) dan pembangunan jamban.

Dalam audiensi itu, Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan, bahwa Pemkot Surabaya siap bersinergi dengan FOZ. Bahkan, pihaknya juga siap berbagi data warga miskin dengan FOZ agar intervensi yang dilakukan tepat sasaran.

“Harapan saya FOZ Jatim bisa connect dengan peme­ rintah kota. Sehingga ada persamaan data dan ke depannya (berbagai persoalan) bisa terjawab,” tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Forum Zakat (FOZ) Jatim, Kholaf Hibatulloh menyampaikan, bahwa ada sebanyak 61 lembaga zakat yang tergabung dalam FOZ Jawa Timur. Dari jumlah tersebut, ada yang berskala nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

“Nah, 33 nya (lembaga zakat) itu di Kota Surabaya. Sehingga secara penyaluran juga besarnya di Surabaya,” kata Kholaf Hibatulloh.

Ia juga menerangkan, bahwa lembaga zakat yang tergabung dalam FOZ Jatim ini bergerak di lima sektor. Mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, dakwah, lingkungan dan sosial kemanusiaan.(bur/fred)

This article is from: