3 minute read

» Pembangunan Pasar Kolpajung Pamekasan Mahfud MD Akui Upaya Bupati Mas Tamam

Pamekasan, Jatim Pos

Menteri Koordinator Bidang

Advertisement

Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam RI), Prof Mahfud MD mengakui bahwa pembangunan pasar Kolpajung, Pamekasan berkat usaha Bupati

Pamekasan Baddrut Tamam.

Hal itu diceritakan oleh Menko Polhukam RI, Prof Mahfud MD pada saat sambutan di acara Silaturahmi Ulama dan Tokoh Madura Bassra di Gedung

Utama P4TM, Jalan Raya Pasar Blumbungan, Larangan Pamekasan, Sabtu (27/5/2023).

Namun sebelumnya, Menko Polhukam RI, Prof Mahfud MD bersama Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam meninjau pembangunan Pasar Kolpajung.

Turut mendampingi Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah, Panglima Komando Daerah Militer V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Farid Makruf, Wakil Bupati Pamekasan, Fattah Jasin, dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindag Pamekasan, Ahmad Basri Yulianto.

Setiba di Pasar Kolpajung, Mahfud MD berbincang langsung dengan kepala peker- ja mengenai tahapan pembangunan pasar tersebut.

Menko Polhukam RI, Prof Mahfud MD menceritakan, dibangunnya Pasar Kolpajung itu berkat perjuangan Bupati Baddrut Tamam pada tahun 2018 lalu yang mengusulkan untuk dibangun ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.

Namun usulan pembangunan pasar itu sempat terhambat di PUPR RI. Karena saking lamanya usulan pembangunan pasar tersebut tak terealisasi, Bupati Baddrut Tamam akhirnya mengadu ke Prof Mahfud MD mengenai keinginan pedagang Pasar Kolpajung untuk memiliki pasar yang bagus.

“Pak Bupati Baddrut Tamam ini ngadu datang ke kantor saya, cerita katanya sudah lama mengajukan pembangunan Pasar Kolpajung ke Kementerian PUPR tapi tidak terealisasi,” ucap Prof Mahfud MD di hadapan ulama dan tokoh Bassra.

Kendati demikian, Prof Mahfud MD langsung bertemu Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan menyampaikan bahwa di Pamekasan terdapat pasar tradisional yang terbakar sejak tahun 2015 silam namun tak kunjung dibangun. Padahal, sedari tahun 2018 lalu, rencana pembangunan Pasar Kolpajung itu telah diusulkan oleh Bupati Baddrut Tamam ke Kementerian PUPR.

“Akhirnya saya meminta Kementerian PUPR untuk mengurus. Beberapa bulan saya meminta untuk diselesaikan secepatnya,” papar Mahfud MD.

Akhirnya, berkat usaha Mahfud MD dan Bupati Bad- drut Tamam, Sekjend PUPR, Mohammad Zainal Fatah bersama timnya langsung datang ke Pamekasan untuk meninjau kondisi Pasar Kolpajung.

Usai ditinjau, Pasar Kolpajung dinyatakan layak dibangun dan mendapatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 81,7 miliar.

“Alhamdulillah, terealisasi dan saat ini mulai proses pembangunan,” pungkasnya. (did)

BupatiSidoarjoAhmadMudhlorAlibersamaKHMarzukiMustamar didampingi oleh Forkopimka Tulangan Sidoarjo. Sidoarjo, Jatim Pos

Bupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor Ali meminta masyarakat agar memanfaatkan fasilitas umum (fasum) untuk kepentingan publik. Hal itu disampaikan saat meresmikan Masjid Miftahul Jannah di Perumtas III RT 29 RW

7 Desa Kepuh Kemiri Kecamatan Tulangan Sidoarjo, Minggu (28/5) malam.

Bupati mengatakan, untuk pemanfaatan fasum dapat berkoordinasi dengan Pemkab Sidoarjo. Nantinya akan ada ijin pemanfaatannya selama digunakan untuk kepentingan bersama.

“Saya membuka lebar setiap Fasum yang digunakan untuk tempat ibadah yang digunakan untuk kepentingan publik, monggo semua,” tuturnya.

Gus Muhdlor, akrab Bupati Sidoarjo disapa menyampaikan, ada sekitar 4 ribu masjid beserta mushollah yang ada di Kabupaten Sidoarjo akan mengikuti program percepatan wakaf ke Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terkait program tersebut.

“Kemarin kami berkirim surat kepada menteri ATR BPN terkait program percepatan wakaf masjid se Kabupaten Sidoarjo, khusus Kabupaten Sidoarjo, kuota berapapun sama pak menteri dikasih,” terang Gus Mudhlor.

Disamping itu juga pihaknya berharap masyarakat dapat memakmurkan masjid yang telah dibangunnya. Tidak hanya digunakan untuk sholat namun juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan keagamaan. Seperti halnya pengajian, shalawatan maupun kegiatan syiar Islam lainnya. “Bangun masjid, meresmikan masjid itu gampang. Yang sulit itu memakmurkan masjid. Bagaimana masjid ini selalu penuh dengan jamaah, ini yang harus dipikirkan,” pesannya. Semoga megahnya masjid ini bukan hanya dibangunannya saja, tetapi jamaahnya juga banyak dan masjid juga harus menjadi simpul kemajuan Islam baik dari dunia pendidikan, sosial maupun ekonomi yang berawal dari masjid.

Pada kesempatan itu, Gus Muhdlor juga menyampaikan pesan kepada pengurus masjid untuk menjaga masjidnya. Ia meminta masjid digunakan untuk kegiatan yang positif. Tidak digunakan untuk kegiatan yang memicu intoleransi.

Sementara Kepala desa juga dimintanya memberikan perhatian kepada masjid diwilayahnya. Termasuk masjid-masjid diperumahan yang ada diwilayahnya.

“Kulo titip pak Kades maupun MWCNU setempat atas perhatiannya kepada masjid harus ditata,” pintanya.

Ketua Takmir masjid Miftahul Jannah Waluyo menyampaikan pembangunan masjid dimulai sejak tahun 2008. Pembangunannya relatif lama karena murni dari swadaya masyarakat sekitar. Sampai saat ini pembangunan masjid tersebut sudah menelan biaya Rp 1 miliar 209 juta.

“Ini swadaya murni warga blok M dan N, masjid Miftahul Jannah ini juga sudah terdata di id masjid nasional,”sampainya.

Dalam peresmian masjid Miftahul Jannah kemarin malam juga diisi dengan tabligh akbar oleh KH. Marzuki Mustamar. (zal)

This article is from: