8 minute read

Gubernur Khofifah Ingatkan Kebhinekaan

peradaban global untuk memaknai nilai kebersamaan,” kata Gubernur Khofifah.

Pancasila

Advertisement

PADA momen Hari

Kelahiran Pancasila tahun 2023, Gubernur

Jawa Timur Khofifah Indar

Parawansa terus mengingatkan kepada masyarakat bahwa Pancasila merupakan perekat kebhinekaan.

Menurutnya, semangat persatuan dari Pancasila inilah yang akan selalu menjadi dasar kuat agar masyarakat tidak mudah terpecah belah karena adanya perbedaan.

“Meski berbeda agama, berbeda suku, budaya dan bahasa, berbeda warna kulit tapi kita semua satu dalam jiwa Indonesia dan semangat Pancasila,” ujarnya usai upacara Hari Kelahiran Pancasila di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (1/6).

Di kesempatan tersebut, Khofifah yang juga Ketua Umum Muslimat NU ini juga mengingatkan kepada masyarakat, agar selalu bersiap menjadi game changer. Hal ini dilakukan agar tercipta ga- gasan yang dapat memberi makna baru bagi lingkungan maupun mengubah dunia.

Hal tersebut senada dengan tema Hari lahir Pancasila tahun ini, yakni ‘Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global’. Menurutnya, dengan semangat tema ini, masyarakat diharapkan terus mampu menghadapi tantangan global.

“Kita harus mau bekerja sama, saling menghormati, membantu utamanya di era

Lebih lanjut mantan Menteri Sosial ini menambahkan, adanya elaborasi dalam kehidupan ber Pancasila di lingkungan masyarakat juga harus terus dipraktekkan. Salah satunya yakni hidup bergotong royong dalam upaya untuk menghidupkan nilainilai kebhinekaan.

“Spirit ini harus terus digaungkan, karena ini merupakan tradisi yang harus kita jaga hingga lintas generasi,” katanya.

Tak dipungkiri, Gubernur Khofifah pun menyampakan berbagai tantangan Pancasila di era ini. Salah satunya, yakni ideologi alternatif yang kerap disuarakan melalui media sosial dan justru mudah diakses oleh seluruh masyarakat.

“Pancasila bukan hanya untuk dibaca dan didengar namun harus dipraktekkan dan

Gubernur Khofifah Buka Kampoeng Kreasi 2023 Ke-4

GUBERNUR Jawa Timur Khofifah Indar

Parawansa mendorong optimalisasi potensi Desa Devisa di Jawa Timur lewat berbagai cara. Salah satunya melalui pendampingan, pelatihan serta pameran Kampoeng Kreasi yang ke empat kali ini digelar pada 1-4 Juni 2023 di Center Point, Lt. Ground Royal Plaza, Surabaya.

Acara bertajuk “Desa Berdaya Masyarakat Sejahtera” ini menghadirkan berbagai produk kegiatan ekonomi masyarakat baik UMKM, BUMDES, Pondok Pesantren dan kelompok usaha lainnya.

Gubernur Khofifah menjelaskan, maksimalisasi potensi Desa Devisa penting dan harus terus dilakukan.

Sebab sebagai provinsi dengan Desa Devisa terbanyak di Indonesia, perekonomian

Jawa Timur harus dikuatkan oleh perdagangan luar negeri khususnya para pelaku usaha mulai di desa hingga dunia usaha dan dunia industri.

Pertumbuhan perdagangan luar negeri terus diikhtiarkan melalui berbagai momentum antara lain melalui East Java

International Trade Festival (EJITF) yang sukses mencatatkan transaksi sebesar Rp 1,83 triliun pada 30-31 Mei. Festival tersebut merupakan tindak lanjut misi dagang Pemprov Jawa

Timur ke sejumlah negara seperti Saudi Arabia, Hongkong,

Malaysia, dan Timor Leste.

“Ini akan menjadi pendorong tumbuh dan berkembangnya Desa Devisa di Jawa Timur. Maka Pameran Kampoeng Kreasi yang sudah mempunyai produk khas ini saya harapkan menjadi embrio baru bagi pengembangan desa devisa di Jawa Timur,” ujarnya saat membuka The 4th Kampoeng Kreasi Pameran Kreativitas dan Inovasi Desa di Royal Plaza Surabaya, Kamis (1/6).

Diharapkan Khofifah, maksimalisasi Desa Devisa dapat dilakukan melalui program serupa dengan inovasi, kreativitas dan sinergitas berbagai pihak. Sinergitas ini khususnya dapat dilakukan untuk membuka akses program Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

“Saya minta sinergi ini dikuatkan, karena ada target cukup besar dari Bu Menteri Keuangan untuk menyiapkan Desa Devisa. Insya Allah kita bisa, karena selama ini saya sendiri keliling dari desa ke desa. Berawal dari 2 desa, 15 desa, sampai tercatat kemarin sudah ada 102 Desa Devisa di Jatim. Ini terbanyak di Indonesia,” pungkasnya.

Khofifah optimis, masih banyak desa di Jatim yang dapat menjadi Desa Devisa. Mengingat, potensi desa dalam berbagai sektor dan produk sangat tinggi.

“Dari potensi kopi dan coklat saja kita sudah banyak. Prototipe lahan untuk kopi Madiun, Jember, Malang, Trenggalek, itu saja sudah beda-beda. Saya ingin menyampaikan untuk satu ikon ini saja kalau mau dikembangkan menjadi Desa Devisa itu potensinya luar biasa,” tuturnya.

Untuk itu, Khofifah me- diaktualisasikan dalam kehidupam sehari-hari. Sehingga nilai-nilai Pancasila akan tertanam di dalam hati bangsa Indonesia,” katanya.

Terakhir, dirinya berharap agar momen Hari Lahir Pancasila yang selalu diperingati tanggal 1 Juni 2023, tidak hanya menjadi rutinitas dan seremoni. Namun, digunakan sebagai momentum pengingat untuk membangun kebersamaan menuju peradaban baru.

Pesan ini disampaikan

Gubernur Khofifah utamanya bagi para milenial. Dirinya berharap agar para kaum muda saat ini dapat mengenali makna dari sila-sila yang ada di dalam lima sila Pancasila

“Antara religiusitas dan nasionalisme itu adalah dua hal yang saling menyatu. Sila ke-1, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Maka sesungguhnya nasionalis religius atau religius nasionalis merupakan sebuah kesatuan,” tegasnya. (rls)

Wagub Emil: Jangan Terkungkung Pada Ijazah

WAKIL Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendorong dunia pendidikan perguruan tinggi agar menggaungkan konsep merdeka berkarir. Baginya, konsep merdeka berkarir yang diinisiasi Pemprov Jatim dengan Indonesia Career Center Network (ICCN) melalui program Career Center Official Program (CCOP) mampu menjawab tantangan profesi di masa depan.

“Mendalami konsep merdeka berkarir menjadi momentum untuk menjawab tantangan profesi di masa depan,” ungkapnya setelah memberi motivasi pada kegiatan wisuda Universitas Esa Unggul di ballroom Hotel Pullman, Jakarta pada Rabu, (31/5).

menjawab tantangan dunia kerja yang semakin berkembang.

Menjawab tantangan dunia kerja, Wagub Emil menegaskan bahwa ijazah memang modal besar tetapi bukan jaminan utama. Harus dilengkapi dan diimbangi dengan pola pikir dan ketrampilan yang tepat serta mampu beradaptasi dengan situasi. Jangan terkungkung seakan-akan terkoyak di dalam ijazah.

“Sekali lagi, bukan sekadar ijazah tapi action dan itu dibutuhkan di era saat ini. Yang dilihat adalah hasil karyanya,” tegasnya.

minta pendampingan penuh atas usaha-usaha yang dilakukan di desa-desa. Mulai dari pendampingan pasar, pendampingan pembiayaan, hingga pendampingan packaging.

Sebagai informasi, peserta pameran berasal dari Magetan, Trenggalek, Tulungagung, Pacitan, Tuban, Jombang, Nganjuk, Gresik, Blitar, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Jember, Madiun, Kota Batu, Sidoarjo,serta sejumlah universitas, lembaga masyarakat, dan instansi terkait lainnya.

Selain pameran produk, acara juga diisi dengan Kurasi Produk Unggulan Desa, Desa Potensi Ekspor (Desa Devisa), Sinergi Pengembangan Desa Wisata Berbasis Ekonomi Kreatif, Talkshow Produk Unggulan, penampilan musik, kupon doorprize, kuliner Jawa Timuran, dan lomba mewarnai tingkat TK dan SD. (rls)

Bersama ICCN sebagai asosiasi atau jejaring pusat-pusat karir dari sekitar lima ratusan perguruan tinggi dan berusaha mendorong melalui Career Center Official Program (CCOP), maka kata Wagub Emil, mereka mengembangkan kapasitasnya untuk bisa menjawab realita yang ada sekarang.

Menurutnya, kolaborasi dan sinergitas menjadi sebuah hal penting untuk dilakukan karena saling menguatkan kerjasama antar berbagai pihak dalam

Di akhir, Wagub Emil berbagi sedikit tips bagi wisudawan agar mampu menghadapi tantangan dunia pekerjaan di masa depan. Disebutkan, menemukan bakat dan keterampilan yang diminati baik dari segi pendidikan, entrepreneur maupun seni. Menyalurkan bakat dan keterampilan tersebut sesuai dengan bidangnya agar mampu memberikan perubahan positif untuk diri sendiri maupun orang lain. Berani try and eror dengan mencoba hal-hal baru. Artinya keluar dari zona nyaman sehingga membentuk karakter yang mandiri, bertanggung jawab dan disiplin dengan diri sendiri. (rls)

» Pemprov Jatim Apresiasi:

Peringatan Hari Raya Yadnya Kasada

PUNCAK Peringatan Hari Raya Yadnya Kasada 2023 berlangsung di Kawasan

Wisata Gunung Bromo. Pada prosesi kegiatan itu tanggal 3 hingga 5 Juni 2023, Wisata Bromo ditutup total bagi pengunjung.

Gubernur Jawa Timur

Khofifah Indar Parawan- memiliki adat istiadat, kearifan dan keguyuban yang luar biasa,” katanya beberapa waktu lalu.

Khofifah mengatakan Malam Resepsi Yadnya Kasada adalah bagian dari momentum kebangkitan pariwisata Jawa Timur. “Ini sekaligus menjadi pengungkit potensi wisata di wilayah Bromo, syarakat suku Tengger.

Untuk mendukung wisata Bromo Tengger Semeru, Gubernur Khofifah membangun SMK Kepariwisataan yang saat ini gedungnya masih menumpang. Bahkan, ia juga berencana membuka jurusan sekolah diploma pariwisata. Hal ini, untuk memperkuat wisata masyarakat suku Tengger dan kawasan wisata Bromo, Tengger, Semeru.

Wagub Emil

WAKIL Gubernur Jawa

Timur Emil Elestianto Dardak menyatakan Yadnya Kasada merupakan warisan budaya yang terus kita dirawat. Ia juga mengapresiasi kerukunan antar umat beragama suku tengger di Kawasan Bromo Tengger Semeru.

Emil juga mengagumi toleransi beragama yang begitu kental seperti di Tosari, Pasuruan. Warga umat Hindu hidup berdampingan dengan umat agama lain yang sukarela turut membatasi kegiatan harian mereka bahkan membatasi pemakaian listrik.

“Kami mengapresiasi to- leransi yang ada di wilayah ini, kerukunan umat beragama yang baik, saling mendukung kegiatan keagamaan luar biasa. Salah satunya dengan membatasi kegiatan termasuk konsumsi listriknya,” ungkap Emil.

Terkait pengembangan wisata, lanjut, Emil menjelaskan wilayah Bromo Tengger Semeru harus menjadi ikon yang terus menjadi jujugan wisatawan bukan saja wisatawan nusantara tapi juga mancanegara.

Selain itu, Emil mendorong adanya spot-spot baru atau pertunjukan yang bersifat at- raksi agar dapat menarik minat wisatawan di kawasan Bromo.

“Melalui Perpres no. 80 tahun 2019 yang memuat salah satunya yakni wilayah Bromo Tengger Semeru, maka kita tentunya harus segera merespon karena ketika ada ruang-ruang yang dapat dimaksimalkan, dan harus dijalankan,” lanjutnya.

“Tantangan yang kita hadapi di Bromo adalah keterbatasan kapasitas, semua selalu mencari sunrise di penanjakan dan lautan pasir padahal kapasitasnya terbatas. Ini harus dikembangkan untuk menambah alternatif,” pungkasnya.

Disbudpar Jatim sa mengapresiasi toleransi yang sangat luar biasa dalam peringatan Yadnya Kasada.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim yang ditunjuk oleh Gubernur Khofifah dalam pengembangan budaya dan pariwisata di Jatim, dalam peringatan Yadnya Kasada memberikan dukungan sepenuhnya untuk suksesnya kegiatan dalam segala aspek.

Kawasan wisata terbesar di Jatim bahkan Indonesia, Gunung Bromo ditutup total pada 3-5 Juni 2023 selama perayaan Yadnya Kasada, semua menerima untuk menghormati peringatan Hari Raya Yadnya Kasada.

Menurut Gubernur Khofifah, peringatan Yadnya Kasada merupakan adat istiadat dan kearifan lokal yang kita hormati. “Suku Tengger

Tengger, Semeru khususnya di wilayah Bromo,” ujarnya.

Khofifah menjelaskan salah satu destinasi wisata baru yang digarap di kawasan Bromo adalah jembatan kaca Bromo Tengger Semeru yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik pariwisata sekaligus ekonomi di wilayah tersebut.

Ia yakin destinasi wisata baru akan meningkatkan jumlah wisatawan dan menambah durasi menginap, sehingga dapat meningkatkan roda perekonomian ma-

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Dr. Hudiyono, M.Si menyatakan, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang masuk satu dari 10 KSPN perlu ditingkatkan inovasinya. Perlu adanya dukungan fasilitas yang memadai dan sumberdaya manusia yang terampil dalam meningkatkan kualitas layanan wisatawan.

“Kami lakukan kolaborasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur diharapkan memberikan dukungan terhadap kemajuan paket wisata destinasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru,” ujarnya. (iz)

Persembahan Kepada Dewa Brahma

YADNYA Kasada merupakan upacara kurban ke kawah Gunung Bromo. Upacara ini digelar setahun sekali setiap bulan Kasada hari ke-14, menurut penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger.

Saat menjalankan upacara tersebut, masyarakat suku tengger akan melarungkan persembahan atau sesaji, mulai dari hasil pertanian hingga ternak seperti ayam dan kambing, untuk persembahan kepada Dewa Brahma.

Masyarakat Suku Tengger menggelar doa-doa Pura Luhur Poten yang berada di kaki Gunung Bromo lalu melarung sesaji ke kawah.

Masyarakat Tengger tak hanya di wilayah Probolinggo, tetapi juga di Kabupaten Malang dan Pasuruan.

Sesaji yang dilarung ini merupakan hasil kekayaan Suku Tengger setiap tahunnya. Mereka melakukan upacara itu agar terhindari dari musibah dan diberikan kemakmuran oleh leluhur.

Sesaji yang dilarung ke Kawah Bromo diperebutkan oleh puluhan orang usai dukun, tokoh masyarakat dan warga Suku Tengger memanjatkan doa meminta keselamatan, keberkahan dan kesejahteraan. Sebelum sesaji dilarung, jajanan dan makanan beserta lauk-pauknya diletakkan di bibir kawah.

Saat sesaji dilemparkan ke dalam kawah, beberapa orang turun ke lereng kawah yang labil. Mereka bertaruh nyawa untuk menangkap sesaji yang dilemparkan dari bibir kawah.

Mereka telah menyiapkan sejenis jaring dan bahkan membentangkan terpal agar sesaji bisa ditangkap. Ritual

Yadnya Kasada akan terus dilestarikan, apa pun kondisinya. Warga percaya bahwa ritual di Gunung ini tetap harus dilakukan meski status gunung sedang waspada, erupsi, turun hujan deras maupun angin kencang.

Alkisah, diceritakan Pulau Jawa terombang-ambing bagaikan daun padi dihempas ombak. Melihat itu, dewa sepakat memantek Pulau Jawa dengan memenggal puncak Gunung Meru di India. Untuk membawanya, Dewa Brahma berubah menjadi kura-kura raksasa dan Dewa Wisnu berubah menjadi ular untuk mengikat gunung itu.

Ditulis dalam Kitab Tantu Panggelaran yang ditulis pada pertengahan abad XV, penulis yang tak dsebutkan namanya menceritakan puncak Gunung Meru rencananya akan diletakkan di sebelah barat Pulau Jawa.

Namun akibatnya Pulau Jawa njomplang dan patah. Puncak gunung itu pun kemudian dipindahkan ke timur. Di tengah perjalanan, gunung itu berceceran dan mejadi gunung-gunung di Jawa seperti Lawu, Kelud, Kawi, Welirang, dan Arjuna. Potongan puncak tersebut diletakkan dan menjadi Gunung Semeru.

Karena posisinya miring dan bagian bawahnya tidak rata karena sempal, maka diganjal dengan Gunung Bromo. Sejak dipantek, Pulau Jawa tenang dan bagi kalangan pemeluk Hindu, kedua gunung itu dipandang suci yakni Gunung Semeru dan Gunung Bromo. (iz)

Bupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor Ali saat serahkan SK P3K. Sidoarjo, Jatim Pos Sebanyak 1.167 orang terdiri dari 1.161 Tenaga Kesehatan menerima SK PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) Formasi Tahun 2022, dan 6 orang CPNS

STAN di Kabupaten Sidoarjo. Petikan SK tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali S.IP, pada Senin (29/5/2023) di Sun City Convention Hall Sidoarjo. Dengan adanya tambahan ribuan tenaga kesehatan dari pegawai PPPK itu Bupati optimis akan mendongkrak kualitas pelayanan kesehatan di Sidoarjo menjadi lebih baik. SK PPPK tersebut merupakan tahap pertama yang diserahkan

This article is from: