2 minute read

Sosialisasi Upaya Gempur Rokok Ilegal di Tulungagung

WabupPamekasanRBFattahJassinbersamaKetuaGPMBPamekasan

Durriyatul Millah saat menggelar silaturrahim di Peringgitan Dalam MandhapaAgungRonggosukowati,Pamekasan.

Advertisement

Pamekasan, Jatim Pos

Gerakan Pemasyarakatan

Minat Baca (GPMB) Kabupaten Pamekasan menggelar sila­ turrahim bersama Wabup Pa­ mekasan RB Fattah Jassin di Peringgitan Dalam Mandhapa Agung Ronggosukowati, Pamekasan, Senin (12/6/2023).

Silaturahim yang digelar bersama orang nomor dua di Bumi Gerbang Salam tersebut bertujuan untuk menjalin ta’aruf sekaligus membahas tentang pelantikan Pengurus GPMB Pamekasan.

Pantauan di lokasi, tampak hadir Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip)

Pamekasan Prama Wijaya dan Pengurus GPMB Pamekasan.

Ketua GPMB Pamekasan

Durriyatul Millah mengatakan bahwa tujuan silaturahim bersama Pemerintah

Kabupaten (Pemkab) Pame­ kasan tersebut yaitu untuk ta’aruf dan pemaparan tentang persiapan pelantikan.

Kendati demikian, pihaknya berharap kepada Pemkab

Pamekasan agar pelaksanaan pelantikan pengurus GPMB

Pamekasan dapat difasilitasi.

“Sebagai mitra pemerintah, kami berharap kegiatan pelantikan bisa bersinergi dengan Pemkab,” ucap Ketua GPMB Pamekasan.

Kepala Dispusip Pame­ kasan Prama Wijaya mengatakan, bahwa GPMB Pamekasan ini sudah lama didirikan.

Namun sempat mengalami pasang surut.

“Kepengurusan yang dulu ketuanya memundurkan diri.

Dan masalah yang sama juga terjadi pada kepengurusan kedua. Alhamdulillah, Ustadzah

Miming (sapaan akrab Ketua

GPMB Pamekasan) bersama pengurus yang lain tampak serius,” kata Kepala Dispusip Pamekasan Prama Wijaya.

Oleh karena itu, lanjut Prama sapaan akrabnya, pihaknya sangat mendukung terhadap GPMB Pamekasan.

Terpisah, Wabup Pame­ kasan RB Fattah Jassin me­ nyatakan bahwa Pemkab Pamekasan siap memfasilitasi pelaksanaan pelantikan

Pengurus GPMB Pamekasan. Dengan demikian, pihaknya berharap GPMB Pamekasan agar segera eksis.

“Kami siap untuk memfasilitasi dalam rangka pelantikan

GPMB Pamekasan. Saya kira sejak sekarang sudah mulai disiapkan program­program yang seiring dengan Pemkab atau instansi yang membutuhkan seperti pesantren dan pendidikan,” kata Wabup Pamekasan RB Fattah Jassin. (did)

Tulungagung, Jatim Pos

Demi menekan peredaran Rokok Ilegal, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Tulungagung bersama Bea Cukai, terus mengadakan sosialisasi.

Satpol PP dan Bea Cukai Tulungagung pun melakukan sosialisasi dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat dan petani dengan diselingi pagelaran kesenian jaranan. Acara sosialisasi berlangsung di Kelurahan Kepatihan Kecamatan Tulungagung Kabupaten Tulungagung, Minggu (11/6/2023).

Pelaksanaan sosialisasi dan edukasi juga terus diberikan kepada semua pihak, dimulai dari masyarakat, kemudian petani tembakau, pengusaha, hingga penjual rokok yang ada di Wilayah kabupaten Tulungagung. Hal ini disampaikan langsung melalui Kepala Satpol PP Kabupaten Tulungagung, Sonni Welly Ahmadi.

“Salah satu cara kita sosialisasi ‘Gempur Rokok Ilegal’ yakni melalui pertunjukan kesenian jaranan, yang mana pertunjukan tersebut banyak digemari dan ditonton warga masyarakat, sehingga kita akan lebih mudah mensosialisasikannya,” ucapnya.

Pihaknya akan terus memberikan sosialisasi dan edukasi serta pemahaman terkait peredaran dan penyebaran rokok ilegal di masyarakat. “Terbaru kita lakukan di Kelurahan Kepa­ tihan, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung. Bukan hanya melalui pagelaran kesenian saja, sebelumnya juga mengadakan sosialisasi di salah satu desa wisata yakni di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung pada Rabu 31/5/23 lalu,” ulasnya.

Sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat, tentang ciri rokok ilegal yang harus dilaporkan dan harus diberantas bersama­sama disekitar wilayahnya.

Menurutnya, keberadaan rokok ilegal merugikan negara maupun masyarakat, terutama bagi industri rokok. Selain itu bisa berdampak pada berkurangnya peluang pekerja rokok yang selama ini menggantungkan hidup dan perekonomiannya pada industri rokok. “Kita berikan pemahaman agar masyarakat tidak malah mendukung dan bisa melapor jika mendapati peredaran rokok ilegal,” tandasnya.

Sanksi dari peredaran rokok ilegal dengan ciri­ciri diantaranya adalah, rokok pita cukai palsu, rokok pita rusak, rokok pita cukai berbeda, rokok polos atau tanpa pita cukai.

Sedangkan untuk sanksi produsen rokok ilegal, Kasatpol PP Sonni Welly Ahmadi menjelaskan sesuai Pasal 54

Undang Undang No 39 Tahun 2007 tentang cukai, yaitu

“Setiap orang yang menawarkan, menyerahkan, menjual, atau menyediakan untuk dijual barang kena cukai yang tidak dikemas untuk penjualan eceran atau tidak dilekati pita cukai atau tidak dibubuhi tanda pelunasan cukai lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) dip­ idana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling sedikit 2 (dua) kali nilai cukai dan paling banyak 10 (sepuluh) kali nilai cukai yang seharusnya dibayar”.

Kepala Satpol PP Tulungagung Sonni Welly Ahmadi, menjelaskan telah merinci ciri dari rokok ilegal adalah rokok dengan pita cukai palsu. Kemudian rokok yang menggunakan cukai bekas, lalu rokok polos tanpa pita cukai.

“Rokok tersebut itulah yang merugikan negara dan masyarakat. Harapan dari sosialisasi ini terus digencarkan supaya bisa menekan peredaran rokok ilegal bersama petani dan masyarakat di wilayah kita khususnya Kabupaten Tulungagung,” paparnya. (san)

This article is from: