Gema Tulang Bawang Barat

Page 1

CMYK

EDISI 23/TAHUN II/NOVEMBER 2012

Diserahkan ke DPRD, RAPBD 2013 Menunggu Pengesahan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat telah menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2013 kepada DPRD, Senin (13/11) lalu. Raperda APBD tersebut kini dibahas oleh DPRD, untuk selanjutnya apabila disepakati dan kemudian dikonsultasikan ke Pemerintah Provinsi maka akan menjadi payung hukum pelaksanaan berbagai program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah pada tahun 2013 yang akan datang. Secara garis besar, beberapa hal penting yang termuat pada Rancangan APBD Tahun 2013 adalah sebagai berikut : Pertama, Pendapatan Daerah. Pendapatan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2013 diasumsikan sebesar: Rp.544.251.942.057,-, yang terdiri atas: (1) Pendapatan Asli Daerah, sebesar: Rp.7.643.000.000,- (2) Dana Perimbangan, sebesar: Rp.458.494.703.749,-

(3) Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah, sebesar: Rp.78.114.238.308,Kedua, Belanja Daerah Belanja Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2013 diasumsikan sebesar: Rp.539.351.942.057,terdiri atas: (1) Belanja Langsung, sebesar: Rp.286.684.068.100,- dan (2) Belanja Tidak Langsung, sebesar: Rp.252.667.873.957,Dan Ketiga, Pembiayaan Daerah Dari sisi pembiayaan daerah, Kabupaten Tulang Bawang Barat mengasumsikan pembiayaan daerah berasal dari: (1) Penerimaan Pembiayaan Daerah, yang terdiri atas: Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Anggaran Sebelumnya, sebesar Rp.11.100.000.000,- dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah, yang terdiri atas: Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah, sebesar Rp.6.000.000.000,- dan Pembayaran Pokok Utang, sebesar Rp.10.000.000.000,- *** ./lis

Ketua Tim Penggerak PKK Tulang Bawang Barat Ny Hasiah Bachtiar memimpin Rakor Bulanan PKK, di Panaragan Jaya, Selasa (13/11)

Bupati Tulang Bawang Barat Bachtiar Basri dan Wakil Bupati Umar Ahmad meninjau pembangunan gedung kantor bupati dan sekretariat daerah yang telah memasuki tahap penyelesaian, Senin (05/11). Gedung tersebut rencananya akan diresmikan Gubernur Lampung pada Pertengahan Desember 2012 yang akan datang.

2013, Lanjutkan Penguatan Kampung Pada tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat akan melanjutkan program Ragem Sai Mangi Wawai (RSMW) yang telah dirintis pada 2012. RSMW merupakan program unggulan yang ditujukan untuk pemberdayaan kampung. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tulang Bawang Barat, Fauzi Hasan SE MM menjelaskan, RSMW merupakan program unggulan untuk kemandirian

kampung sebagai self community yang bertujuan untuk mengintegrasikan program-program pemberdayaan masyarakat, pemerintah kampung, pengembangan infrastruktur kampung, dan penguatan kelompok usaha ekonomi kerakyatan masyarakat kampung dalam rangka efektifitas dan efisiensi monitoring, evaluasi dan pengawasan program. Program tersebut juga bertujuan untuk mensinergi-

kan seluruh upaya pembangunan kampung dalam aspek lembaga pemerintahan kampung, ekonomi, sosial budaya serta dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, program itu adalah untuk meningkatkan partisipasi dan rasa memiliki dari masyarakat selaku target dan pelaku pembangunan, sehingga dapat menjamin keberhasilan dan kontinuitas program. Kemudian, juga sebagai akselerasi peningkatan perekonomian

kampung, karena program akan ditekankan pada sektor yang memiliki keunggulan lokal sesuai dengan potensi sumber daya di kampung yang memberikan dampak ganda (multiplier effect) pada perekonomian setempat. Tujuan lainnya adalah untuk memperkuat kapasitas kelembagaan pemerintah kampung, yang penting artinya sebagai modal sosial dalam upaya pemberdayaan masyarakat. *** /ril

Panaragan Jaya terus Menggeliat Kelurahan Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah terus berbenah. Berbagai program pembangunan dilaksanakan, dan secara perlahan mampu mengubah wajah kelurahan ini menjadi lebih baik. Salah satu program pembangunan yang sedang dilaksanakan di Kelurahan Panaragan Jaya adalah pelebaran jalan yang nantinya dipersiapkan untuk pembangunan jalan dua jalur. Lurah Panaragan Jaya, Bursyah SE mengatakan saat ini sudah ada beberapa

ruas jalan yang telah diperlebar, yaitu dari arah perbatasan Kampung Tirta Kencana ke Panaragan Jaya, dari arah Kagungan Ratu ke Panaragan Jaya, dari perempatan pasar Panaragan Jaya ke arah Panaragan Jaya Indah, dan dari Panaragan Jaya Utama ke arah Kantor Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat. Sebagai lurah, Bursyah sangat aktif memotivasi warga masyarakat untuk peduli terhadap percepatan pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Tulang Bawang Barat. “Tanpa kepedulian dan dukungan serta partisipasi seluruh lapisan masyarakat,

program pembangunan tersebut mustahil akan terwujud,” demikian kata Bursyah. Menurut Bursyah, pelebaran jalan memberikan manfaat yang sangat besar dan luas, khususnya untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan baik roda 4 maupun roda 2 sehingga tidak terjadi kecelakaan lalulintas. Juga untuk menunjukkan ciri khas ibukota kabupaten, meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi, dan tentunya berdampak pula mendongkrak nilai jual tanah pekarangan khususnya yang berada di sepanjang jalan poros yang terkena pelebaran jalan. Dalam memimpin Kelura-

han Panaragan Jaya, Bursyah selalu berupaya mengacu pada aspirasi dan keperluan serta kepentingan masyarakat luas baik dari lapisan yang terbawah maupun lapisan atas. Selain pelebaran jalan yang merupakan program Pemerintah Daerah, Bursyah menginginkan infrastruktur publik lainnya dapat dibangun di kelurahannya. “Saya selalu mengupayakan dan mengusulkan pengerasan jalan, pengadaan sumur bor dan usulan pembuatan akses jalan tembus antara lingkungan satu dengan lingkungan lainnya yang ada di kelurahan ini,” demikian kata sosok yang dikenal lugas dan tegas ini. *** /jar CMYK


HALAMAN EDISI 23/TAHUN II/NOVEMBER 2012

2

DPRD Tulang Bawang Barat menggelar Rapat Paripurna dengan agenda Penyampaian 5 Raperda Pembentukan 14 Kampung di 5 Kecamatan, Senin (05/11)

Salam Redaksi

Berbagi Peran Dinamika kehidupan melaju kencang. Teknologi informasi membantu mempercepat semua urusan. Arus pertukaran budaya sulit dibendung. Transanksi bisnis terjadi dimana-mana dengan frekwensi yang makin kerap. Nilai-nilai demokratisasi begitu cepat dipahami dan dikuasai oleh public. Lalu semuanya menjadi berubah. Di banyak negara maju, konon kalangan swasta sudah mampu bergerak sendiri. Masyarakatnya sudah pintar-pintar. Rakyatnya sudah kaya-kaya. Ketertiban juga sudah menjadi bagian budaya kehidupan sehari-hari di banyak area public. Peran pemerintah tak dominan, kecuali dalam beberapa hal yang terkait dengan regulasi-regulasi. Di negara-negara berkembang, peran pemerintah masih sangat diperlukan. Kalangan swasta tak mungkin sepenuhnya diberi tanggung jawab menyelesaikan kemiskinan, wabah penyakit, pengangguran, infratruktur yang buruk, dan sebagainya. Semua itu masih memerlukan kerja ekstra dari aparatur pemerintahan. Lalu bagaimana dengan kondisi di bumi Ragem Sai Mangi Wawai? Di daerah ini, sebagian infrastruktur masih minim. Jalan masih banyak yang rusak. Fasilitas kesehatan belum maksimal. Fasilitas

public lainnya pun belum tersedia secara sempurna. Pertanyaannya, siapa yang akan mengambil peran untuk menuntaskan permasalahan-permasalahan tersebut? Kalangan swastakah? Ataukah jajaran pemerintahan? Bijaknya, permasalahan selayaknya diselesaikan secara bersama-sama. Pemerintah Daerah agaknya masih menjadi tumpuan untuk mengeluarkan inisiatif memajukan masyarakat. Pemerintah Daerah perlu memikirkan perbaikan jalan, penataan kota, penyediaan fasilitas umum, rumah sakit, sekolahan, dan sebagainya yang mungkin tugas-tugas itu masih berat bila diserahkan penuh kepada swasta. Pemerintah adalah nirlaba, sedangkan swasta kebanyakan memang berorientasi keuntungan. Lalu, ketika Pemerintah Daerah bergerak membangun berbagai infrastruktur public yang diperlukan untuk menunjang kemajuan masyarakat, mari bertanya kepada diri kita masingmasing: apa peran yang perlu kita sumbangkan? Apa yang dapat kita lakukan untuk kemajuan daerah? Yang pasti, Tulang Bawang Barat harus dibangun dari, oleh, dan untuk kita semua. Semoga! Fajril Hikmah SH Pemimpin Redaksi

Mbok Sumilah Sulistyohadi

“Kopinya diminum Dul,”Kismun menyodorkan secangkir kopi ke arah Dul Pecut. “Wah, cocok ini Mun. Minum kopi sambil makan pisang goreng, kamu dapet darimana pisang goreng ini, Mun?” Dul Pecut basa-basi sambil nyeruput kopi. “Ngapain sih pake tanya asal-usul, udah santap aja itu pisang,” sahut Kismun. “Nah, kan, pisang ini memang enak. Pasti kamu dapet beli tempatnya mbok Sumilah ya?” “Emang kenapa sih Dul?” “Pisang goreng mbok Sumilah top banget, Mun. Warungnya sederhana tapi jualannya selalu laris ramai. Konsumennya kebanyakan tukang becak dan buruh

kasar!” “Iya... Cuma, kasihan juga, dia hidupnya gak maju-maju. Rumahnya dari dulu ya geribik itu!” “Ah, kayak nggak tahu mbok Sumilah aja kamu, Mun. Dia itu kalo dagang ngambil untungnya dikit. Dia juga lebih mengutamakan solidaritas dan pemerataan ketimbang numpuk uang.” “Maksudmu apa, Dul?” tanya Kismun penasaran. “Pernah pagi-pagi pas dia selesai nggoreng pisang, semua pisang gorengnya mau tak borong, eh.. ternyata nggak boleh! Dia malah bilang, kalao pisang gorengnya diborong semua, nanti kasian yang lain nggak kebagian...” “Waduh, bego banget mbok Sumilah ya?” kata Kismun

sambil bersungut-sungut. “Itulah uniknya mbok Sumilah. Jualan pisang goreng tapi tetap peduli sosial. Semua harus kebagian. Mengedepankan pemerataan. Tetap mikirin perut orang banyak!” “Iya Dul, mbok Sumilah hebat. Jaman sekarang susah nyari tokoh yang selalu mikirin orang banyak. Ada sih orang yang kadang ngumpul-ngumpulin massa, dibentuk arisan ataupun kelompok ini itu, tapi justru itu semua dilakukan hanya dalam rangka untuk dimanfaatkan, untuk kepentingan sesaat, bukan untuk dikenyangkan perutnya!” “Nah, itu kamu tahu, Mun. Makanya, sosok mbok Sumilah harus diteladani!”

“Iya, Dul. Aku setuju. Dari dulu aku sebenarnya memang sudah kagum sama mbok Sumilah. Bahkan bukan cuma sama mbok Sumilah-nya aja, Dul. Sama anaknya yang bungsu itu juga aku kagum....” “Maksudmu sama si Siti, anak mbok Sumilah yang janda itu?” “Ya, betul, aku kagum setengah mati sama Siti, Dul! Biar udah janda tapi dia tetap paling cantik di kampung kita ini. Kapankapan kalo kamu ketemu dia, sampaikan salamku ya, Dul.” “Ah, dasar keranjang kamu, Mun!”***

Diterbitkan oleh : Bagian Hubungan Masyarakat Setdakab Tulang Bawang Barat. Pelindung : Bupati Tulang Bawang Barat, Bachtiar Basri; Wakil Bupati Tulang Bawang Barat, Umar Ahmad; Penanggung Jawab: Sekretaris Daerah, Drs Paryanto MM; Penasehat: Assisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat, Agus Subagiyo, S.Sos ; Assisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Pahada Hidayat, SH MH; Assisten Bidang Umum, Perana Putra, SH MH; Penasehat Hukum: Kabag Hukum,Nisom SH; Pemimpin Redaksi: Fajril Hikmah SH; Redaktur Pelaksana: Sulistyohadi SE; Penyunting/Editor: Aulia Wibowo, S.STP; Deswanto SH; Hendrawansyah A.Md; Lay Out: Jerry Hasan Fotografer : Ricard Atherton, Datu Kristiyadi Sirkulasi: Fajar Anandra, Muhammad Reza, Unsur Dinas Pendidikan, Unsur Kecamatan Se-Kabupaten Tulang Bawang Barat Alamat Redaksi: Jln. Diponegoro 42 Panaragan Jaya; (email: humas_tbb@yahoo.com); (facebook: tulangbawangbarat@ymail.com)


HALAMAN

3

EDISI 23/TAHUN II/NOVEMBER 2012

Perencanaan Daerah Menuju 2013

Wakil Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad menyerahkan naskah Raperda APBD 2013 kepada Ketua DPRD dalam Rapat Paripurna yang berlangsung Selasa (13/11).

Saatnya Menatap 2013 Apa-apa yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat selama tahun 2013 yang akan datang sudah tergambar. Berbagai program dan kegiatan telah disusun dengan mempertimbangan aspek-aspek skala prioritas, kemudian dirangkum dalam dokumen RAPBD 2013, dan saat ini sedang dibahas oleh DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat. Berbagai pembahasan konstruktif yang dilakukan oleh DPRD atas RAPBD 2013 yang diajukan oleh Pemerintah Daerah tentu akan makin memperkaya sekaligus memperkuat arah program kegiatan yang akan dilaksanakan tahun depan. Bila DPRD menyepakati, maka RAPBD tersebut tinggal dikunsultasikan kepada Pemerintah Provinsi yang kemungkinan melakukan koreksi-koreksi, dan selanjutnya akan sah menjadi payung hukum pelaksanaan program-program pembangunan selama tahun 2013. Proses perencanaan daerah / penyusunan RAPBD 2013 telah melalui

berbagai tahapan panjang, selama kurang lebih sepuluh bulan, dan melibatkan semua unsur dan komponen (stakeholders) yang berkepentingan atas pembangunan daerah. Beberapa program pembangunan yang bersifat unggulan sudah direncanakan untuk dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah pada tahun 2013 yang akan datang. Diantaranya adalah penataan kawasan perkotaan di sekitar ibukota kabupaten, melanjutkan program pemberdayaan kampung yang dikemas dalam program Ragem Sai Mangi Wawai (RSMW), dan juga melanjutkan pembangunan infrastruktur publik terutama penanganan jalan dan jembatan yang rusak. Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Tulang Bawang Barat, Yoyok Kusbyahmanto SH MM mengatakan, pada 2013 yang akan datang Pemerintah Daerah akan melakukan percepatan pembangunan infrastruktur dengan mewujudkan ketersediaan

sarana dan prasarana publik baik fasilitas khusus maupun fasilitas umum, serta pengembangan iklim investasi dan peluang usaha sebagai usaha mengurangi pengangguran. Dijelaskan oleh Yoyok, sebagai kabupaten baru, maka diperlukan pembangunan infrastruktur sebagai pendukung percepatan pengembangan wilayah. Dana yang dibutuhkan untuk untuk infrastruktur sangat besar, sedangkan

Yoyok Kusbyahmanto SH MM

kemampuan keuangan Pemerintah Daerah saat ini terbatas. Karenanya, pembangunan dilaksanakan dengan memperhatikan skala prioritas sesuai kemampuan keuangan yang ada.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendataan Pengendalian Penelitian dan Pengembangan Bappeda Tulang Bawang Barat, Alipir SH mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat pada 2013 juga akan concern melaksanakan dasar-dasar tata kelola pemerintahan sebagai wujud reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Tulang Bawang Barat. “Dengan dilaksanakannya pengelolaan pemerintahan yang baik dan peningkatan pelayanan publik diharapkan program prioritas pembangunan dapat terlaksana dengan baik,� demikian kata Alipir. Dijelaskan pula oleh Alipir, bahwa Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan daerah otonomi yang masih baru dan dalam tahap pembenahan. Terbatasnya sumber daya manusia serta sarana dan prasarana pendukung lainnya menyebabkan pembangunan yang dilakukan kurang maksimal. Informasi tentang kebutuhan masyarakat akan

pembangunan sangat dibutuhkan untuk membantu aparat pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan. Pelayanan terhadap masyarakat juga masih terkendala dengan data yang tersedia, alat transportasi umum, sumber daya aparat pelaksana pelayanan publik, sarana dan prasarana pendukung lainnya. Karenanya, lanjut Alipir, dengan meningkatkan pendidikan dan pelatihan terhadap masyarakat maupun sumber daya aparat pemerintah yang ada, diharapkan masyarakat dan aparat pelayanan publik dapat lebih memahami program

Alipir SH

pembangunan yang sedang dilaksanakan. Kemudian, perlu juga digalakkan sosialisasi terhadap masyarakat tentang program-program pembangunan yang dilaksanakan, sehingga pemerintah dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pembangunan yang sedang dilaksanakan. Masyarakat di bumi Ragem Sai Mangi Wawai tentunya menunggu realisasi program pembangunan yang bermanfaat serta berdampak nyata memajukan daerah. Setidaknya, Pemerintah Daerah saat ini memiliki konsep yang jelas dan terukur yang akan diwujudkan di tahun 2013 mendatang. Yang jelas, pembangunan di Kabupaten Tulang Bawang Barat hendaknya dapat dilaksanakan melalui konsep yang terpadu dengan dukungan penuh dari masyarakat sehingga target pembangunan yang cepat, efisien dan optimal dapat direalisasikan. Bukankah begitu yang terbaik? Semoga. *** /des


HALAMAN EDISI 23/TAHUN II/NOVEMBER 2012

Perencanaan Daerah Menuju 2013

4

Fauzi Hasan, SE MM Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tulang Bawang Barat

Mengupayakan Integrasi Program SKPD dengan Kebijakan Daerah Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat saat ini sedang melaksanakan perencanaan program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2013. Sebenarnya, tahapan perencanaan untuk tahun 2013 tersebut sudah dimulai beberapa bulan yang lalu, yaitu dengan digelarnya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) mulai dari tingkat kampung, kecamatan, hingga tingkat kabupaten, lalu disinkronkan pula dengan Musrebang tingkat provinsi dan nasional. Musrenbang merupakan forum untuk mengidentifikasi permasalahan, kebutuhan, dan aspirasi yang berkembang di masyarakat, yang kemudian dipadukan dengan garis kebijakan Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Provinsi dan juga Pemerintah Pusat. Tahapan panjang perencanaan daerah untuk tahun 2013, yang memunculkan berbagai program kegiatan unggulan ataupun prioritas yang digagas oleh SatuanSatuan Kerja (Dinas/Badan/ Kantor/Kecamatan, dsb) yang akan dilaksanakan tahun depan, yang tentunya dibarengi dengan besaran biaya yang dibutuhkan, akhirnya tersimpul dalam dokumen Rencana Anggaran- Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2013 yang telah disampaikan oleh Pemerintah Daerah kepada DPRD untuk mendapatkan pembahasan dan persetujuan. Untuk mengetahui

rangka menyelenggarakan pembangunan yang berkelanjutan. Kebijakankebijakan pembangunan yang didapat berdasarkan identifikasi permasalahan yang ada kemudian dijabarkan dalam program kegiatan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yaitu dinas, badan, kantor, dan sebagainya. Permasalahan yang muncul dalam proses Apa saja permasalahan- penyusunan APBD 2013 adalah bagaimana mengintepermasalahan yang grasikan program-program muncul dalam proses pada satuan kerja perangkat perencanaan daerah / penyusunan APBD Kabu- daerah dalam mendukung rencana pembangunan paten Tulang Bawang daerah. Sering terjadi, Barat tahun 2013? penjabaran rencana pemPenyusunan APBD 2013 bangunan daerah di masingmasing SKPD belum sesuai di Kabupaten Tulang dengan kebijakan-kebijakan Bawang Barat dilakukan pembangunan daerah, hal ini melalui beberapa tahapan bukan dikarenakan SKPD serta perumusannya berpesalah dalam menjabarkan doman pada prinsip-prinsip kebijakan tersebut melainperencanaan pembangunan daerah. Salah satunya adalah kan adanya kebijakankebijakan baru baik dari mendukung rencana pemdaerah maupun kebijakan bangunan daerah. Dalam penerapan rencana pemban- dari pemerintah pusat yang merupakan skala prioritas gunan daerah, biasanya timbul permasalahan karena pembangunan yang akan dicapai. adanya ‘’gap expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan Apa saja hal-hal pokok pembangunan yang direnyang menjadi acuan canakan (RTRW, RPJM, RPJP). Adanya gap ini juga dalam perencanaan daerah 2013 ? terjadi karena adanya perbedaan antara target Acuan dalam penyusunan pembangunan yang ingin perencanaan daerah tahun dicapai di masa mendatang 2013 diantaranya adalah dengan kondisi riil daerah dokumen Rencana Tata saat dokumen rencana sedang disusun. Permasalah- Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tulang Bawang an pembangunan daerah ini harus diidentifikasi sehingga Barat, Rencana Pembandapat dicari solusinya, dalam gunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat, dan juga Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat. berbagai hal yang menyangkut perencanaan daerah dan penyusunan APBD Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2013, Gema TBB menurunkan kru-nya, Deswanto SH, untuk berbincang dengan Kepala Bappeda Tulang Bawang Barat, Fauzi Hasan SE MM. Berikut petikan hasil wawancaranya.

Apa saja program prioritas yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat pada Tahun 2013 ? Program prioritas pembangunan tahun 2013 tidak

terlepas dari RTRW, RPJPD, RPJMD Kabupaten Tulang Bawang Barat yang terangkum dalam 7 program prioritas pembangunan, yaitu: (1) percepatan pembangunan infrastruktur; (2) pemerataan kualitas pendidikan; (3) peningkatan akses pelayanan kesehatan; (4) pemberdayaan ekonomi lokal dalam rangka penanggulangan kemiskinan; (5) pengembangan iklim investasi dan peluang usaha sebagai usaha mengurangi angka pengangguran; (6) peletakan dasar tata kelola pemerintahan sebagai wujud reformasi birokrasi; dan (7) peningkatan kualitas pelayanan publik.

akan ditekankan pada sektor yang memiliki keunggulan lokal sesuai dengan potensi sumber daya di kampung yang memberikan dampak ganda (multiplier effect) pada perekonomian setempat. Dan Keenam, memperkuat kapasitas kelembagaan pemerintah kampung, yang penting artinya sebagai modal sosial dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Apakah pada tahun 2013 Kabupaten Tulang Bawang Barat masih memegang komitmen ‘’APBD Pro-Rakyat”?

Untuk mewujudkan program yang tetap pro rakyat pada tahun 2013, dilakukan penekananpenekanan, diantaranya: dalam bidang perekonomian menyediakan informasi kepada pengusaha; memberikan kepastian dan Program unggulan yang kejelasan kebijakan; mendorakan dilaksanakan adalah ong sektor jasa dan perdaprogram dan kebijakan gangan; dan menyederhanakemandirian kampung kan prosedur perizinan sebagai self community melalui program Ragem Sai usaha. Selanjutnya, menciptakan Mangi Wawai (RSMW) ketentraman dan ketertiban yang bertujuan yaitu untuk: Pertama, mengintegrasikan agar stabilitas ekonomi terjaga dengan baik sesuai program-program pemberdayaan masyarakat, pemer- dengan kewenangan yang intah kampung, pengemban- dimiliki. Lalu, menyediakan infrastruktur untuk menungan infrastruktur kampung jang pertumbuhan daerah dan penguatan kelompok dan distribusi ekonomi usaha ekonomi kerakyatan masyarakat kampung dalam daerah. Juga dilakukan pemberdayaan UMKM dan rangka efektifitas dan efisiensi monitoring, evaluasi masyarakat miskin dengan meningkatkan koordinasi dan pengawasan program; berbagai instansi/ lembaga Kedua, mensinergikan seluruh upaya pembangunan melalui jaringan sistem keuangan mikro. Kemudian, kampung dalam aspek mengutamakan efisiensi lembaga pemerintahan alokasi sumber daya dan kampung, ekonomi, sosial budaya serta dalam rangka dana dalam perekonomian daerah, dan meningkatkan peningkatan kesejahteraan implementasi dari langkahmasyarakat. langkah perbaikan iklim Ketiga, meningkatkan partisipasi dan rasa memiliki investasi, serta dalam bidang keuangan daerah adalah dari masyarakat selaku menggali dan meningkatkan target dan pelaku pembanpendapatan asli daerah. *** gunan, sehingga dapat menjamin keberhasilan dan /des kontinuitas program. Kelima, akselerasi peningkatan perekonomian kampung, karena program Apa program unggulan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat pada tahun 2013 ?


HALAMAN

5

EDISI 23/TAHUN II/NOVEMBER 2012

Perencanaan Daerah Menuju 2013

Banyak PR yang Masih Menunggu S Joko Kuncoro

Maryanto

Roni

Supeno

Sinkronisasi menjadi Kunci

Sekretaris Bappeda Tulang Bawang Barat, Edy Sucipto melihat masih sulitnya melakukan upaya sinkronisasi dalam perencanaan pembangunan daerah. Karenanya, Bappeda berkomitmen mengupayakan sinkronisasi, misalnya perencanaan yang dilakukan di level SKPD dengan perencanaan di tingkat kabupaten baik yang berskala jangka menengah maupun jangka panjang. Menurut Sucipto, agar proses perencanaan pembangunan daerah di masa

mendatang dapat lebih baik, maka benar-benar disinkronkan antara RPJPD, RPJMD, dan prioritas pembangunan setiap tahunnya, sehingga pembangunan yang dilaksanakan dapat terjaga dan makin meningkat, Selain itu, perencanaan pembangunan di Kabupaten Tulang Bawang Barat pun perlu disinkronkan dengan perencanaan pembangunan di tingkat provinsi dan juga nasional. *** /jar

Sangat banyak harapanharapan yang digantungkan terhadap Pemerintah Daerah atas pelaksanaan berbagai program dan kegiatan pembangunan. Sangat banyak pula permasalahan yang terhampar di depan mata. Dan sangat banyak pula kebutuhan serta aspirasi masyarakat yang senantiasa dinamis berkembang. Tetapi sayangnya, masih sangat sedikit kemampuan, terutama menyangkut keuangan, yang dimiliki oleh Kabupaten Tulang Bawang Barat untuk menyelesaikan semua itu dalam waktu yang cepat singkat. Di sinilah fungsi alokasi sumber daya menjadi pertimbangan penting agar dalam keterbatasan yang ada tetap dapat berbuat seoptimal mungkin. Ketua Komisi A DPRD Tulang Bawang Barat, S Joko Kuncoro mengatakan, prioritas pembangunan 2013 yang sangat perlu dilaksanakan di Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah infrastruktur pembangunan jalan,

percepatan aliran listrik untuk kampung-kampung, mendorong penambahan alat berat untuk mempercepat proses pembangunan seperti gleder dan eksavator mini. Kalau di bidang pendidikan, kata Joko, tidak diinginkan adanya pungutanpungutan, karena sudah ada dana BOS. Dan di bidang kesehatan diharapkan pemerintah agar bisa memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat secara cepat dan tepat sasaran. Sementara, anggota DPRD lainnya, Maryanto, berpendapat bahwa prioritas pembangunan 2013 yang sangat perlu dilaksanakan di Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah programprogram yang menyentuh langsung untuk kepentingan orang banyak, misalnya pelayanan kesehatan dengan alat-alat yang sudah ada harus cepat dapat dirasakan oleh masyarakat. Di bidang pendidikan, lanjut Maryanto, sampai hari ini hampir 85 % gedunggedung sekolah sudah baik,

Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat memberikan tali asih kepada eks-aparatur Kampung Panaragan Jaya, diserahkan oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Agus Subagiyo, S.Sos, di Aula Sekretariat Daerah, Jum’at (09/1). Kampung Panaragan Jaya kini telah berubah status menjadi kelurahan.

tinggal perlunya peningkatan mutu guru dan kedisiplinan dalam mengajar. Hal lain yang tak luput dari perhatian Maryanto adalah infrastruktur yaitu jalan dan jembatan, yang sangat penting untuk mengejar ketertinggalan pembangunan yang hampir menyeluruh di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Khusus untuk kawasan ibukota kabupaten, Maryanto berharap agar program pelebaran jalan harus cepat terealisasi karena akan menjadikan ikon bagi Kabupaten Tulang Bawang Barat, serta untuk memperlancar jalur perekonomian masyarakat. Pendapat senada dikemukakan oleh anggota DPRD lainnya, yaitu Roni. Menurutnya, prioritas pembangunan 2013 yang sangat perlu dilaksanakan di Kabupaten tulang Bawang Barat adalah pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, terutama jembatan Way Kiri yang menghubungkan lima kecamatan untuk menunjang kesejahteraan

masyarakat. Hal lain yang perlu diperhatikan, lanjut Roni, dirinya berharap Pemerintah Daerah dapat membeli 1 unit mobil ambulance untuk ditempatkan di Puskesmas Kibang Budi Jaya, karena kendaraan yang ada saat ini sudah tidak layak digunakan lagi. Masih menyangkut infrastruktur, anggota DPRD lainnya, Hi Supeno SHI mengatakan, Pemerintah Daerah perlu mempercepat pembangunan perkantoran pemerintah, termasuk kantor DPRD, dan juga jalan dua jalur di sekitar ibukota kabupaten. Yang tidak kalah penting, lanjut Supeno, adalah pembangunan jalan penghubung antara Kecamatan Tulang Bawang Tengah dengan kecamatankecamatan lain di wilayah Utara, yaitu dengan membangun jembatan di sungai Way Kiri. Supeno berharap Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat lebih baik dari sebelumnya, dan jangan sampai ketinggalan dibanding daerah lainnya. *** /des

Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat menggelar rapat koordinasi persiapan peresmian kantor bupati dan sekretariat daerah, berlangsung di pendopo Taman Agrowisata, Pulung Kencana, Kamis (08/11). Rapat dipimpin Sekretaris Daerah Drs Paryanto MM. Sementara, kantor bupati dan sekretariat daerah yang saat ini sudah dalam tahap penyelesaian pembangunannya, rencananya akan diresmikan Gubernur Lampung pada 12 Desember 2012.


Derap

HALAMAN EDISI 23/TAHUN II/NOVEMBER 2012

6

Bupati Tulang Bawang Barat Bachtiar Basri dan Wakil Bupati Umar Ahmad beserta beberapa pejabat mengunjungi Kampung Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Senin (05/11). Berbagai permasalahan dan perkembangan pembangunan di kampung tersebut mendapat perhatian dari bupati dan wakil bupati.

Dibentuk, 14 Kampung Baru di 5 Kecamatan

Asisten I Pemkab Tulang Bawang Barat Agus Subagiyo, S.Sos menghadiri acara pengajian akbar di Majid Al-Furqon, Kampung Daya Asri, Tumijajar, Jumat (02/11)

Bupati Tulang Bawang Barat Bachtiar Basri menyampaikan 5 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pembentukan 14 Kampung di 5 Kecamatan kepada DPRD, di Gedung DPRD, Senin (05/11). Lima Raperda tersebut yaitu: Raperda tentang Pembentukan Kampung Indraloka Mukti dan Kampung Indraloka Jaya Kecamatan Way Kenanga; Raperda tentang Pembentukan Kampung Setia Agung, Margo Dadi, Mulyo Jadi, Mulyo Sari, Toto Makmur, dan Terang Makmur Kecamatan Gunung Terang; Raperda tentang Pembentukan Kampung Tirta Makmur, Candra Mukti, dan Candra Jaya Kecamatan

Tulang Bawang Tengah; Raperda tentang Pembentukan Kampung Dwi Kora dan Sumber Rejeki Kecamatan Gunung Agung; dan Raperda tentang Pembentukan Kampung Kibang Mulya Jaya Kecamatan Lambu Kibang. Menurut Bupati, pembentukan 14 (empat belas) kampung di 5 (lima) kecamatan telah mempertimbangkan berbagai aspek dan kebutuhan, termasuk aspirasi yang berkembang di masyarakat, yang muaranya adalah untuk peningkatan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat, dan pemerataan pembangunan. Selain itu, pembentukan kampung-kampung baru

tersebut juga dalam rangka untuk mengoptimalkan pengembangan potensipotensi yang dimiliki oleh masing-masing kampung. “Kami sangat berharap kiranya DPRD berkenan untuk melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap 5 (lima) Raperda yang diajukan, termasuk tentunya memberikan masukan yang konstruktif, sehingga nantinya Raperda tersebut dapat disahkan dan menjadi payung hukum yang bermanfaat untuk mendukung upaya percepatan dan pemerataan permbangunan di seluruh wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat,” demikian tambah bupati. *** /lis

Siap Kelola PBB-P2 Menjadi Pajak Daerah Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat telah siap melaksanakan pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang sebelumnya dikelola pemerintah pusat menjadi pajak daerah pada tahun 2013 mendatang. Sekretaris Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Drs Paryanto MM saat membuka kegiatan Sosialisasi Pengalihan PBBP2 menjadi Pajak Daerah di Gedung DPRD, Rabu (07/ 11) mengatakan, sesuai dengan amanat UndangUndang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,

bahwa pengalihan Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan akan dilaksanakan selambat-lambatnya pada Tahun 2014. “Alhamdulillah, Kabupaten Tulang Bawang Barat mengambil inisiatif untuk melaksanakan ketentuan tersebut pada tahun tahun 2013 yang akan datang,” demikian kata Paryanto. Ditambahkannya, berbagai tahapan persiapan telah dilakukan dalam rangka pengelolaan PBBP2 menjadi Pajak Daerah di Kabupaten Tulang Bawang Barat, diantaranya yaitu: menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 1

Tahun 2012 tentang Pajak Daerah; melaksanakan penandatanganan MoU antara Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kotabumi; mempersiapkan SDM untuk pengelola, yaitu mengikutsertakan pada pelatihan-pelatihan; mempersiapkan sarana prasarana, termasuk gedung yang akan menjadi pusat pengelolaan PBB-P2, serta melaksanakan sosialisasi kepada jajaran pemerintahan kampung dan kecamatan, serta kepada pihakpihak yang terkait lainnya. *** /lis

Sekretaris Daerah Drs Paryanto, MM membuka Sosialisasi Pengelolaan PBB-P2 menjadi Pajak Daerah, Rabu (07/11)


HALAMAN

7

EDISI 23/TAHUN II/NOVEMBER 2012

Derap

Bupati Tulang Bawang Barat Bachtiar Basri dan Ketia TP PKK Ny Hasiah Bachtiar foto bersama dengan para guru dari Yayasan Indonesia Mengajar Angkatan V yang memulai tugas di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kedatangan para guru tersebut disambut dengan hangat melalui sebuah acara di Pulung Kencana, Selasa (06/11), dan selanjutnya mereka mengabdi di beberapa sekolah di Kecamatan Way Kenanga, Gunung Agung, dan Gunung Terang.

Terus Pacu Pengelola Keuangan

Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat terus berupaya meningkatkan kualitas para pengelola keuangan. Selama tiga hari, dimulai pada Selasa (06/11), digelar Bimbingan Teknis Sistem Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD, berlangsung di Wisma Tumijajar, Dayamurni. Sekretaris Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Drs Paryanto MM saat membuka kegiatan tersebut antara lain mengatakan, patut kita disyukuri bahwa Kabupaten Tulang Bawang Barat di usia yang masih muda telah menunjukkan semangat yang tinggi untuk memajukan daerah, termasuk dalam hal Pengelolaan Keuangan. Hal ini dibuktikan dengan penilaian BPK terhadap Laporan Keuangan Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2011 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Dengan penilaian yang seperti ini, lanjut Paryanto, menjadikan Kabupaten Tulang Bawang Barat lebih terpacu untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Pengelola Keuangan Daerah. Namun sangat disadari

bahwa dengan keterbatasan Sumber Daya Manusia yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat, perlu adanya pendampingan dan bimbingan dari Lembaga yang memang membidangi tata cara pengelolaan keuangan yang baik. Karenanya Pemkab Tulang Bawang Barat berterima kasih kepada BPKP Perwakilan Provinsi Lampung yang selama ini mendampingi Kabupaten Tulang Bawang Barat dalam pengelolaan keuangan. Secara khusus, terkait dengan pelaksanaan Bimtek, Paryanto berpesan agar kegiatan tersebut dapat diikuti dengan seksama sehingga dapat memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan. “Karena pengelolaan keuangan Kabupaten Tulang Bawang Barat pada masa yang akan datang ada di tangan saudara-saudara,� demikian ucap Paryanto dihadapan para peserta. *** /lis

Sekretaris Daerah Drs Paryanto, MM membuka Bimbingan Teknis Sistem Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD, berlangsung di Wisma Tumijajar, Senin (06/11)

Bupati Tulang Bawang Barat Bachtiar Basri berbincang dengan Letkol Inf Lilik Sudaryani dan Letkol Inf Ayilesmana, di Rumah Dinas Bupati, Rabu (31/10). Ayilesmana menggantikan Lilik Sudaryanai sebagai Dandim 0412 LU.

Acara penyambutan Lomba UKS tingkat Provinsi Lampung, di Komplek TK Pembina, Murni Jaya, Tumijajar, Senin (29/10)


HALAMAN EDISI 23/TAHUN II/NOVEMBER 2012

Selamat Hari Guru, 25 November

8

Guru, Potret yang Kian Berubah Lagu “Oemar Bakri” milik penyanyi legendaris Iwan Fals makin jarang diputar. Syairnya yang banyak menceritakan “kesengsaraan” nasib seorang guru mulai kurang relevan. Walaupun belum semua, sebagian besar guru kini telah mulai beranjak menjadi lebih tercukupi kebutuhan hidupnya. Seiring dengan bergulirnya Program Sertifikasi Guru yang dicanangkan pemerintah kurang lebih lima tahun terakhir ini, secara perlahan mulai mengubah kondisi yang dialami oleh para guru. Melalui program itu, baik guru berstatus PNS maupun swasta diberikan tunjangan tambahan penghasilan bulanan. Pemberian tunjangan sertifikasi tidak cumacuma. Ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh guru untuk mendapatkannya. Pun, ada tuntutan yang disematkan ke sosok guru atas didapatkannya tunjangan tersebut. Kini, pandangan masyarakat terhadap guru pun mulai berubah. Rasa iba dan wacanawacana yang berkembang atas nasib guru mulai bergeser, dan justru berbalik menjadi semacam tuntutan yaitu bahwa saat ini guru harus meningkatkan kualitas dirinya. Guru dituntut makin profesional atas pekerjaannya. Pertanyaannya kemudian adalah, seperti apa sebenarnya yang dimaksud guru profesional? Ketua Persatuan Guru

Republik Indonesia (PGRI) Tulang Bawang Barat, Sungkowotitis WH, SP MM mengatakan bahwa guru yang profesional adalah guru yang dapat melaksanakan tugas sesuai tugas pokok dan fungsi sebagai guru yaitu mengajar dan mendidik, dan secara dinamis mampu menyesuaikan diri, dan mampu mengembangkan diri, seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, sesuai tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendapat senada diungkapkan oleh beberapa guru lain. Titin Rahayu SPd, salah seorang guru SMA Negeri 1 Tumijajar, mengatakan bahwa guru profesional adalah guru yang mampu memberikan layanan pendidikan secara maksimal kepada peserta didik, masyarakat, dan pemerintah. Rekan Titin di sekolah tersebut, Siti Nur Aini SPd, berpendapat bahwa guru yang profesional adalah guru yang dapat mengubah siswa menjadi makin cerdas. Guru lainnya, M Irwan SPd yang bertugas di SMPN 3 Tulang Bawang Tengah, mengatakan bahwa guru yang profesional adalah guru yang rajin mengajar di kelas, dan menggunakan jam mengajarnya secara efektif dan efisien. Cicilia Ratna Wati SPd, guru di sekolah yang sama, berpendapat bahwa guru yang profesional afalah guru yang aktif dalam mengajar dan memiliki komitmen yang kuat. Apa yang dikatakan oleh Sungkowotitis dan juga beberapa guru seperti di atas seakan menjadi gambaran sosok ideal yang memang harus dimiliki oleh guru pada saat ini. Guru harus melaksanakan tugas pokok dan fungsi, sekaligus memiliki visi dalam menjawab

perkembangan zaman. Kendati dituntut makin profesional, para guru di Kabupaten Tulang Bawang Barat mengakui untuk menjadi guru yang profesional memang cukup berat. Bahkan, berbagai tantangan harus dihadapi di lapangan saat menjalankan tugas. Masih kurangnya sarana prasarana pendidikan, misalnya, sebagaimana diakui oleh M Irwan SPd dan Cicilia Ratna Wati SPd, menjadi kendala tersendiri yang harus dialami guru untuk meningkatkan kualitas anak didik. Bahkan, tantangan yang ada masih saat ini lebih banyak. Dituturkan oleh M Irwan SPd, faktor rendahnya motivasi belajar para siswa merupakan kenyataan yang juga banyak dihadapi para guru saat ini. Bahkan, para orang tua siswa pun kadang kurang dapat mendukung sepenuhnya kebutuhan anakanaknya yang bersekolah. Pengalaman Siti Nur Aini SPd, dirinya sering menghadapi permasalahsalam untuk guru , an ketika berhadapan selamat ulang dengan siswa yang bandel tahun ataupun siswa yang tidak dapat diajak berfikir untuk maju. Menurutnya saat ini Sungkowotitis WH SP MM, banyak siswa yang para guru juga terkadang seakan tidak menyadari merasakan sulitnya mengoptikewajibannya untuk belajar. Pendapat tentang malkan tugas dalam mendidik budi pekerti para siswa, dimana rendahnya minat belajar siswa ini juga diamini oleh hal ini terkait dengan adanya fenomena kriminalisasi terTitin Rahayu SPd. hadap guru, yaitu ketika guru Tantangan berat yang dihadapi oleh guru bahkan mendidik dengan menekankan disiplin ketertiban belajar. makin kompleks lagi. Inilah menariknya memahaDiakui oleh Ketua PGRI mi dinamika dan problematika Tulang Bawang Barat, yang dihadapi oleh para guru saat ini. Berbagai diskusi tentang guru saat ini tidak lagi melulu membicarakan tentang bagaimana meningkatkan kesejahteraan pendidik, tetapi lebih kepada substansi tentang bagaimana menjadi sosok yang profesional. Profesional dalam arti mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara maksimal, sekaligus dapat menundukkan berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi saat menjalankan tugas. Tetapi yang pasti, para guru tetap memiliki semangat yang guru, satu kuat untuk turut membangun, suara terlebih di Kabupaten Tulang memberi Bawang Barat yang memang sumbangsih masih sangat memerlukan bagi pembangunan sentuhan-sentuhan untuk

penghargaan untuk guru, sang pahlawan

memajukan daerah. Sumaryo, salah satu guru di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, berharap agar para guru di Kabupaten Tulang Bawang Barat aktif berperan mensukseskan pembangunan, yaitu dengan benar-benar peduli dan mendidik siswa dengan sebaikbaiknya. Siti Nur Aini SPd mengatakan bahwa para guru harus mampu melahirkan generasi yang mengharumkan nama Tulang Bawang Barat. Sementara, M Irwan SPd mengatakan bahwa para guru di Tulang Bawang Barat tetap harus mengedepankan tugas mendidik dan membina mental dan moral anak didik, sehingga mereka dapat menjadi generasi yang berbudi pekerti luhur, jujur, berperilaku santun, dan bertakwa kepada Tuhannya. *** /lis

Berbagai diskusi tentang guru saat ini tidak lagi melulu membicarakan tentang bagaimana meningkatkan kesejahteraan pendidik, tetapi lebih kepada substansi tentang bagaimana menjadi sosok yang profesional.


HALAMAN

9

EDISI 23/TAHUN II/NOVEMBER 2012

Selamat Hari Guru, 25 November

Guru Hebat Aspriyanto Yoesoef Sesuai dengan Motto pendidikan 'Tut Wuri Handayani' guru itu harus mampu memberikan bimbingan baik dari sisi kognitif maupun afektif, khususnya pada sisi

afektif guru harus mampu memberikan tauladan yang baik kepada murid, contohnya kejujuran, disiplin, kesetiakwanan, peduli sesama dll. Posisi strategis seorang guru

Yunas Sigertv Guru yang hebat adalah yang ß¹šª memahami karakter siswa sehingga ß¹šª mengarahkan dan mengembangkan kreatifitas siswanya,

Ayeu Emouds Guru yang hebat adalah guru yang bisa bertanggung jawab atas pekerjaan n mengerti akan hak dan kewajibannya... Yg benar* menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan,dan apa yg diajarkannya dapat bernilai bagi murid,dan dapat mendorong murid agar mau belajar dan mengerti mengapa ia harus belajar.

Purnomo Edy · Guru yang hebat menurut saya Guru yg dpt membrkan ilmu kepada muridnya scra total sekaligus ikhlas dan mampu menciptkan prestasi luar biasa bg dunia pendidikan.

Rudi K Alfikri Yang dapat membentuk karakter murid yang berakhlak soleh, tp jgn semua dibebankan keguru ,moto “pendidikan kita adalah tanggung jawab saya dan anda semua”

Chris Yhady guru yg hebat guru yg mencintai+menyayangi murid ny dng tulus.tdk membeda2kn .iklas..santun.ramah srta menjadi teladan..

harus dimanfaatkan untuk perbaikan generasi yang akan datang.Harus diakui Siswa memiliki dunianya Sendiri yang sangat dinamis,untuk itu guru dituntut mampu mengarahkan dengan bijak jangan sampai siswa terjerumus dalam hal-hal yang negatif.

Reyco Cobra menurut saya sih seorang guru harus mampu merancang pembelajaran secara tepat dan fleksibel berdasarkan

beragam kondisi, tujuan pembelajaran, tingkat pemahaman siswa, ketersediaan materi atau alat bantu pengajaran dan ketersediaan waktu. Untuk itu guru harus mempunyai administrasi pembelajaran secara lengkap seperti Program Semester, Program Tahunan, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Silabus, Alat Evaluasi dll.

Vhajar Anandt Guru yang Hebat itu menurut saya guru yang berfikir tentang kemajuan siswanya,menjadikan siswanya pinter secara kognitif,

Sodik Tetaplah Sodik makna dari GURU adalah GUgu dan tiRU..artinya kepribadian sehari-hari seorang guru merupa-

kan contoh bagi anak didiknya.pendidikan berkarakter yang mulai di terapkan oleh pemerintah, seorang guru tdak hanya berorientasi pada hasil tapi proses pembentukan karater yang positif.dengan adanya sertifikasi bagi guru merupakan kewajiban guru untuk meningkatkan profesionalisme menjadi seorang guru....dirgahayu guruku majulah pendidikan indonesia jayalah tuba baratku... Jangan lelah untuk mendidik putra-putra bangsa..

Edi Mitra Yg bener2 bisa di gugu dan di tiru dalam hal kebaikan. Yg sibuk memikirkan kemajuan muridnya bukan sibuk memikirkan perutnya.

Ansyori Aan Guru yang baik selain menguasai pelajaran dan kelas sebelum masuk ke materi pelajaran harus melakukan say hello dan warming up agar para murid segar dan tidak mengantuk dalam waktu belajar dan pembelajaran berlansung serta murid tidak jenuh dengan pelajaran yang di sampaikan

Angga Suryadi · guru yang bisa mengerti kemampuan dan keterbatasan murid” nya dalam suatu pembelajaran..

Beny Phuetra Thunggal Guru yang hebat tuuu,,,?? EEaa sperti: mak babE W. Mengjar murit” ny tanpa, kLuh ksah & paMriihh.. No korupsi dLmz sgaLa study....

Heri Yanto Guru yg bisa di gugu dan di tiru.di gugu ucapan nya dan dapat di tiru tingkah laku nya.yg akan menjadi kan siswa cerdas disiplin dan bermoral.


HALAMAN

Selamat Hari Guru, 25 November

EDISI 23/TAHUN II/NOVEMBER 2012

10

Sungkowotitis WH, SP, MM Ketua PGRI Tulang Bawang Barat

Guru Merupakan Modal Pembangunan Sehubungan dengan Peringatan Hari Guru Tahun 2012 yang jatuh tanggal 25 November 2012, Gema TBB mewawancarai Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tulang Bawang Barat, Sungkowotitis WH SP MM, seputar perkembangan dan problematika yang dihadapi guru di Kabupaten Tulang Bawang Barat, sekaligus apa saja yang dilakukan oleh PGRI dalam memeriahkan Hari Guru. Apa saja kegiatankegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Peringatan Hari Guru Tahun 2012 di Kabupaten Tulang Bawang Barat? Pada tahun 2012 ini, seperti tahun sebelumnya, peringatan HUT PGRI ke67 /Hari Guru Nasional tahun 2012 akan diperingati secara bersamaan dengan HUT KORPRI ke-41 tingkat Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kegiatan yang direncanakan, meliputi jalan sehat, tarik tambang, balap karung, lari bakiak, dan lomba catur, yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 29 November 2012, dan akan diakhiri dengan Upacara Peringatan HUT KORPRI / PGRI tahun 2012 pada hari Senin tanggal 3 Desember 2012. Seluruh kegiatan akan dipusatkan di Lapangan Merdeka Panaragan Jaya. Pelu diketahui, bahwa HUT PGRI ke-67 tepatnya jatuh tanggal 25 November 2012, sedangkan HUT KORPRI ke-41 tanggal 29 November 2012. Dari dulu hingga kini, keberadaan guru selalu menarik untuk dibicarakan. Dalam pengamatan Anda, apa permasalahan atau keluhan yang masih sering muncul dari para guru di Tulang Bawang Barat? Yang masih sering dikeluhkan diantaranya adalah pembayaran tunjangan profesi guru yang kadang tidak tepat waktu. Kemudian, sebagai dampak adanya BOS (bantuan operasional sekolah), dan juga bantuan-bantuan lain, ternyata ini justru kadang memunculkan

adanya�tekanan psikologis� dari masyarakat yang ingin ikut mengetahui pengelolaan keuangan dan pertanggungjawabannya, Keluhan lainnya, sebagian guru ada yang mengeluhkan penetapan sertifikasi guru yang dirasa kurang transparan. Kemudian, pada guru juga terkadang merasakan sulitnya mengoptimalkan tugas dalam mendidik budi pekerti para siswa, dimana hal ini terkait dengan adanya fenomena kriminalisasi terhadap guru, yaitu ketika guru mendidik dengan menekankan disiplin ketertiban belajar. Lalu bagaimana dengan keberadaan organisasi PGRI, apa sebenarnya fungsi dan manfaat nya bagi para guru di Tulang Bawang Barat? Dalam Undang-Undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 41 ayat 2 dinyatakan bahwa fungsi organisasi profesi guru adalah: memajukan profesi, meningkatkan kompetensi; meningkatkan karier; meningkatkan wawasan pendidikan; perlindungan profesi; kesejahteraan; dan pengabdian kepada masyarakat. Selanjutnya, kewenangan organisasi guru yaitu menetapkan dan menegakkan kode etik guru; memberikan bantuan hukum kepada guru; memberikan bantuan profesi guru; melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru; dan memajukan pendidikan nasional. Dalam realisasinya, PGRI Tulang Bawang Barat belum mampu melaksanakan fungsi kewenangan seperti yang tertuang dalam UU tersebut secara maksimal, tetapi PGRI Tulang Bawang Barat senantiasa akan berusaha memenuhi tugas dan tanggungjawab itu. Adapun hal yang saat ini dilakukan PGRI Tulang Bawang Barat, yaitu berupaya mendorong dan menjadi wadah terjainnya silaturahmi dan kerjasama antar guru, dengan semangat kebersamaan, sebagai modal dasar bagi munculnya gagasan/ide yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru, perlindungan profesi guru, wawasan dan kesejahteraan guru serta pengabdian kepada masyarakat.

Apa yang ditempuh PGRI dalam memperjuangkan aspirasi-aspirasi para guru? PGRI Tulang Bawang Barat untuk memperjuangkan aspirasi guru, yaitu dengan melakukan upaya pendekatan dengan berbagai pihak terkait, dengan menjalin kerjasama dan silaturahmi. Pengurus PGRI Tulang Bawang Barat senantiasa berasumsi bahwa guru yang ada di daerah ini merupakan modal pembangunan pendidikan, sehingga perlu adanya suasana kondusif untuk mereka bekerja secara profesional sebagai seorang guru, dan mampu beradaptasi dengan tuntutan zaman dan paradigma kehidupan saat ini. Sebenarnya, guru yang profesional itu seperti apa? Guru yang profesional adalah guru yang dapat melaksanakan tugas sesuai tugas pokok dan fungsi sebagai guru yaitu mengajar dan mendidik, dan secara dinamis mampu menyesuaikan diri, dan mampu mengembangkan diri, seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, sesuai tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam pengamatan Anda, bagaimana sebenarnya kualitas guru di Tulang Bawang Barat? Guru-guru di Tulang Bawang Barat memiliki prestasi yang cukup baik, terlihat dari perkembangan kemajuan baik fisik maupun kualitas sekolah-sekolah yang ada. Meskipun kabupaten baru, sekolah-sekolah di daerah ini mampu meraih prestasi akademik maupun ekstrakurikuler di tingkat provinsi maupun nasional. Prestasi sekolah itu ditentukan prestasi guru. Tetapi tetap perlu diakui, bahwa pembinaan terhadap guru dalam bentuk diklat, workshop, seminar dan sejenisnya masih belum dilakukan secara optimal.

Sungkowotitis WH, SP, MM

pembangunan. Apa yang sebaiknya dilakukan para guru?

sekolah banyak dipengaruhi oleh peran masyarakat. Guru harus senantiasa menambah wawasan diri, Untuk mensuksesselain menjadi tuntutan kan pembangunan di Kabu- profesionalisme, hal tersebut paten Tulang Bawang Barat, juga merupakan konsekwenguru perlu meningkatkan si dalam penilaian kinerja disiplin dalam melaksanakan guru, mengingat seorang tugas pokok, sesuai fungsi guru juga dinilai dalam yang diembannya, da;a, pengembangan diri dan upaya meningkatkan mutu pengabdian kepada pendidikan. Seiring hal masyarakat. tersebut, guru perlu meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dalam Secara khusus, dalam konteks pelaksanaan tugas rangka menyongsong pendidikan, maupun dalam Hari Guru Nasional tahun hal pengabdian kepada 2012, apa harapanmasyarakat. Sebagai upaya harapan Anda? untuk mengoptimalkan peran masyarakat dalam pendidiSaya berharap guru kan, mengingat perkemban- di daerah ini dapat menjadi gan atau kemajuan suatu guru yang profesional

Biodata Nama TTL Jabatan Alamat Agama Pendidikan

Hobby Kabupaten Tulang Bawang Barat sedang giat-giatnya memacu

sehingga akan memunculkan kesadaran penghormatan terhadap profesi guru secara utuh. Saya juga berharap ada perlindungan terhadap guru, baik dalam pelaksanaan tugas pokok maupun tugas tambahan terhadap bentuk-bentuk kriminalisasi. Saya juga berharap kesejahteraan guru meningkat seiring dengan peningkatan mutu pendidikan yang diharapkan. Dan, melalui semangat Hari Guru tahun 2012, diharapkan semakin kuat rasa kebersamaan dan kekeluargaan diantara para guru, baik guru di sekolah negeri maupun swasta, guru PNS maupun guru honorer. *** /tat

: Sungkowotitis Widi Handoko,S.P MM : Purworejo, 25 Februari 1968 : Ketua PGRI Tulang Bawang Barat 2010-2015 : Pulung Kencana RK III/RT 04 No.410 :Islam : SDN Brenggong, Purworejo SMPN 3 Purworejo SMA Pancasila, Purworejo DIII IPB Bogor, Jurusan Agronomi S1 STIPER Surya Dharma, Bandar Lampung S2 UBL Manajemen Konsentrasi Pendidikan 2009 : membaca dan olahraga


HALAMAN

11

EDISI 23/TAHUN II/NOVEMBER 2012

Selamat Hari Guru, 25 November

“Makna Hari Guru bagi Saya.......... “

“Saya berharap guru di daerah ini dapat menjadi guru yang profesional, sehingga akan memunculkan kesadaran penghormatan terhadap profesi guru secara utuh....”

Apa sebenarnya makna peringatan Hari Guru yang dilaksanakan setiap tanggal 25 November. Berikut adalah beberapa komentar dari para guru yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat. “Peringatan Hari Guru bagi saya mengandung makna untuk meningkatkan kinerja dan menjadi teladan bagi anak didik. Saya berharap guru lebih diperhatikan sesuai kinerja yang dilakukan”. (Cicilia Ratna Wati SPd, guru SMPN 3 Tulang Bawang Tengah, Mulya Kencana). “Peringatan Hari Guru merupakan bentuk penghormatan dan

Nur Aini, SPd, guru SMA penghargaan bagi profesi Negeri 1 Tumijajar). guru. Harapan saya, terutama untuk sesama guru, marilah mulai saat ini kita tingkatkan kinerja kita, agar anak-anak didik menjadi manusia-manusia yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama”. (M Irwan SPd, guru SMPN 3 Tulang Bawang Tengah, Mulya Kencana). “Makna peringatan Hari Guru menurut saya agar kita mengingat kembali profesi kita sebagai guru, yang punya kewajiban untuk mendidik dan mengajar siswa sebagai aset bangsa yang diharapkan menjadi generasi yang lebih baik. Saya berharap guru di Tulang Bawang Barat tetap semangat dalam melaksanakan tugas”. (Siti

Siti Nur Aini, S.Pd

“Makna peringatan Hari Guru bagi saya adalah untuk mengenang jasa guru, serta diharapkan dapat makin meninngkatkan kompetensi guru di masamasa yang akan datang.

Saya berharap pada peringatan Hari Guru, semoga guru-guru di Tulang Bawang Barat semakin profesional dan tetap semangat untuk mencerdaskan anak-anak bangsa”. (Titin Rahayu SPd, guru SMA Negeri 1 Tumijajar). “Saya berharap pemerintah makin memperhatikan sarana prasarana sekolah, dan juga meningkatkan kesejahteraan guru”. (Sumaryo, guru di Tirta Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah). “Saya berharap guru di daerah ini dapat menjadi guru yang profesional, sehingga akan memunculkan kesadaran penghormatan terhadap profesi guru secara utuh. Dan, melalui semangat

Hari Guru tahun 2012, diharapkan semakin kuat rasa kebersamaan dan kekeluargaan diantara para guru, baik guru di sekolah negeri maupun swasta, guru PNS maupun guru honorer.” (Sungkowotitis WH, SP MM, guru SMKN 1 Tulang Bawang Tengah, Ketua PGRI Kabupaten Tulang Bawang Barat). *** /tat

Titin Rahayu, S.Pd


CMYK

Kiprah

HALAMAN

12

EDISI 23/TAHUN II/NOVEMBER 2012

Finalia Angraini

Kadang Cemas dan Tegang Juga

Menjadi bidan sudah dicita-citakan sejak awal oleh Finalia Angraini. Dara kelahiran 1987 yang bertugas di Dinas Kesehatan Tulang Bawang Barat ini punya motivasi yang kuat sehingga terjun menekuni profesi bidan. “Saya ingin menolong kaum perempuan dalam menyelesaikan masalah kesehatan reproduksi, dan juga membantu anak untuk tumbuh kembang sesuai tahapannya,”demikian pengakuan Fina, sapaan akrabnya. Sebagai bidan muda, sudah sekitar 40 ibu-ibu yang dibantunya melahirkan bayi dalam 3 tahun terakhir ini. Fina merasa sangat senang bila melihat bayi

yang ditolongnya lahir dengan selamat. Saat-saat seperti itulah yang membuat Fina bisa bahagia menikmati profesinya. Tapi kadang Fina pun merasa berat tatkala harus bekerja tak kenal waktu dalam menangani pasien. Suka dan duka dalam bekerja harus dihadapi oleh Fina. Sebagai bidan, Fina selalu ingin bekerja dengan profesional. “Bidan yang baik akan selalu memberi pelayanan kesehatan yang maksimal kepada pasien sesuai dengan kewenangan yang berlaku,”demikian kata Fina. Dijelaskan juga oleh Fina, bahwa tugas pokok seorang bidan adalah memberi pelayanan kesehatan yang maksimal kepada

pasien sesuai dengan kewenangan yang berlaku. Lalu, apa sebenarnya perasaan Fina saat harus menolong ibu yang sedang melahirkan? “Saya kadang merasa cemas dan tegang juga apabila bayi belum lahir,”demikian akunya. Namun, kendati perasaan seperti itu sering muncul, Fina mengaku bahwa dirinya harus tetap terlihat tenang saat menangani pasien. Kini Fina benar-benar enjoy dengan profesinya. Bahkan, lulusan DIV Kebidanan Unpad yang punya hobby membaca ini terpacu untuk mencurahkan ilmu-ilmu yang dimilikinya. “Saya ingin meningkatnya pengetahuan kaum perempuan mengenai kesehatan reproduksinya

sehinga deteksi dini resiko kehamilan dan persalinan, serta nifasnya dapat diantisipasi sejak awal,”demikian kata Fina mengakhiri perbincangan dengan Gema TBB. *** /jer

Bupati Tulang Bawang Barat Bachtiar Basri bersama sejumlah pejabat dan anggota DPRD bermain futsal di lapangan futsal Dayamurni, Tumijajar, Jum’at (02/11) sore.

CMYK


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.