Edisi 37 januari 2014

Page 1

CMYK

EDISI 37/TAHUN IV/JANUARI 2014

Pesona Pagar Dewa Legenda tentang Kerajaan Tulang Bawang tak pernah lepas dengan cerita sejarah kawasan Pagar Dewa. Kisah-kisah heroik para raja dan panglima kerajaan tersebut masih kuat diingat oleh masyarakat setempat. Belum lagi tentang cerita-cerita mistis yang menjadi bumbu penguat adanya kerajaan tersebut, pun acap menjadi buah bibir perbincangan dari generasi ke generasi. Dan, semuanya makin diperkuat dengan bukti-bukti fisik makam kuno yang diyakini merupakan peristirahatan para tokoh yang terkait dengan Kerajaan Tulang Bawang. Sebut saja, makam Tuan Rio Mangku Bumi (Raja Tulang Bawang), makam Tuan Rio Cikai Dilangek (hulubalang Kerajaan Tulang Bawang), makam Prajurit Hidayatullah, makam Tubagus Buang, dan makam Tubagus Minak Saleh. Fakta-fakta inilah yang membuat Pagar Dewa sangat pas disebut sebagai tempat wisata religi-sejarah (cagar budaya). Sudah banyak fakta dan cerita istimewa yang terkuak, namun belum habis pula kekayaan Pagar Dewa yang ternyata belum tergali. Salah satunya adalah tentang keanekaragaman hayati yang sangat unik dan khas yang ada di kawasan lahan basah di sekitar kecamatan tersebut, yaitu di Kampung Pagar Dewa dan Kampung Bujung Dewa. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung, diketahui bahwa kawasan lahan basah di Kecamatan Pagar Dewa memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Keanekaragaman flora yang ada teridentifikasi sejumlah 24 jenis, berasal dari 20 famili. Untuk ekosistem rawa, vegetasi didominasi oleh jenis padi liar, prumpung, dan putri malu. Sedangkan jenis pohon yang mendominasi adalah jenis rengas, bungur, dan karet. Sementara itu, keanekaragaman fauna yang ada antara lain meliputi primata dan mamalia, ikan, herpetofauna, dan burung. Primate yang teridentifikasi adalah monyet ekor panjang. Jenis ikan yang teridentifikasi sebanyak 27 jenis dari 15 famili, antara lain betook, gurami, sepat, baung, toman, gabus, seluang, lais, buntal, jelabat, sili, dan limbat. Jenis reptile yang teridentifikasi adalah biawak, kadal, dan ular sanca. Sementara, jenis burung yang teridentifikasi sejumlah 105 jenis, berasal dari 33 famili. Keragaman jenis burung yang cukup tinggi berasal dari family cangak/kuntul, elang, raja udang, punai, takur, dan tepus. Beberapa jenis burung yang ada diantaranya terdapat species yang telah langka atau bahkan terancam kepunahan, seperti bangau bluwok, bangau tong-tong, pecuk ular asia, dan elang hitam. Berdasar keterangan dari BKSDA Lampung, terdapat 1 jenis species yang diklasifikasikan berada pada tingkat prioritas sangat tinggi, 4 species berstatus rentan, dan 4 jenis species yang terdapat dalam daftar appendix II CITES. Dari hasil survey, BKSDA menilai bahwa lokasi lahan basah di sekitar Kecamatan Pagar Dewa merupakan contoh yang baik sebagai areal lahan basah alami atau mendekati alami, yang khas untuk suatu wilayah biogeografi. Selain itu lahan basah di kawasan tersebut juga menyokong kehidupan sejumlah jenis dari jenis tumbuhan atau satwa liar yang rentan atau terancam. Keunikan ekosistem rawa lahan basah di sekitar Kecamatan Pagar Dewa memiliki potensi untuk pengembangan wisata alam. Keberadaan burungburung air menambah daya tarik kawasan ini. Beberapa aktifitas wisata dapat dilakukan di kawasan ini, seperti memancing, bird watching, dan olahraga air lainnya. Keberadaan ekosistem lahan basah di sekitar kawasan Kecamatan Pagar Dewa memiliki nilai penting secara fisik, ekologis, dan ekonomis. Secara fisik, lahan basah itu memiliki peran

sebagai pengatur aliran air, pelindung dari bencana alam, dan merupakan salah satu ekosistem lahan basah yang masih tersisa di Pulau Sumatera. Secara ekologis lahan basah tersebut memiliki jenis tumbuhan dan satwa liar kunci yang langka dan terancam punah; sebagai penyokong kehidupan keragaman genetis; sebagai habitat dan populasi jenis burung air; habitat perikanan; dan habitat penting untuk berbiak jenis burung pemangsa.

Dan, secara ekonomis lahan basah tersebut memiliki peran sebagai penyedia sumber makanan dan sumber kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan. Ke depan, pengelolaan dan pengembangan pemanfaatan lahan basah di sekitar kawasan Kecamatan Pagar Dewa sangat terbuka. Tidak menutup kemungkinan kawasan tersebut akan menjadi kawasan konservasi sekaligus lokasi yang menarik untuk wisata alam. *** /lis


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.