Gema Tulang Bawang Barat

Page 1

CMYK

EDISI 28/TAHUN III/APRIL 2013

3

Prioritas: Infrastruktur dan Kesejahteraan Masyarakat

LKPj 2012 Disampaikan ke DPRD

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Tulang Bawang Barat Tahun Anggaran 2012 disampaikan kepada DPRD melalui Rapat Paripurna Istimewa DPRD yang berlangsung di Gedung DPRD, Rabu (10/04). Bupati Tulang Bawang Barat Bachtiar Basri dalam nota pengantarnya pada Penyampaian LKPj tersebut antara lain mengatakan bahwa isi dan substansi LKPj tahun 2012 merupakan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah Tahun 2012 yang dilaksanakan pada setiap bidang pemerintahan, serta kebijakan umum pengelolaan daerah yang terdiri dari pengelolaan pendapatan dan belanja daerah. Ditambahkannya bahwa struktur APBD Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah struktur APBD Pro-Rakyat yang artinya bahwa porsi belanja publik lebih besar dari pada belanja aparatur. Pada APBD tahun 2012 belanja langsung disiapkan 52,04 % dan belanja tidak langsung sebesar 47,96 % dari total belanja Rp542.617.288.203,00. Target total rencana Pendapatan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Anggaran 2012 sebe-

sar Rp531.861.076.671,00 sedangan Belanja dalam APBD tahun 2012 ditetapkan sebesar Rp542.617.288.203,00. Dengan kata lain belanja dalam APBD Tahun 2012 mengalami kelebihan sebesar Rp10,756,211,532.76 dari rencana pendapatan. Namun kelebihan belanja tersebut ditutupi dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun 2011 sebesar Rp22.956.211.532,76. Belanja APBD Tahun Anggaran 2012 terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp260,256,140,079.76 dan Belanja Langsung sebesar Rp282,361,148,124.00. Realisasi dari Belanja APBD Tahun 2012 adalah sebesar Rp236,146,779,789.00 untuk Belanja Tidak Langsung, dan sebesar Rp271,378,059,120.00 untuk Belanja Langsung. Target belanja yang telah ditetapkan dalam APBD Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp542,617,288,203.76, dan telah terealisasi sebesar Rp507,524,838,909.00 atau sebesar 93.53 %. *** / hen

Bupati Tulang Bawang Barat Bachtiar Basri bersama Wakil Bupati Umar Ahmad beserta tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pendidikan, dan tokoh perintis pemekaran, foto bersama seusai mengikuti Rapat Paripurna DPRD memperingati HUT ke-4 Tulang Bawang Barat, di Gedung Dewan, Mulya Kencana, Rabu (03/04)

Terima Kasih untuk Perintis Pemekaran

4

Berkat Kerja Nyata, Hasilnya Kian Terasa

12

Devita Sari

Menyukai Pria yang

Bupati Tulang Bawang Barat Bachtiar Basri menyampaikan nota pengantar LKPj 2012 dalam Rapat Paripurna DPRD, di Gedung Dewan, Mulya Kencana, Rabu (10/04).

Koperasi Aktif Mencapai 70 Persen

Berdasarkan data pada Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulang Bawang Barat, saat ini terdapat 98 buah koperasi yang tersebar di 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 buah koperasi (sekitar 70 persen) masih aktif menjalankan usaha, sedangkan sisanya sebanyak 28 buah (sekitar 30 persen) dalam keadaan tidak aktif. Sebagian besar koperasi yang aktif berdomisili di dua kecamatan, masing-masing di Kecamatan Tulang Bawang Tengah sebanyak 33 buah dan di Kecamatan Tumijajar sebanyak 21 buah. Yang lainnya di Kecamatan Gunung Terang ( 3 koperasi), Tulang Bawang Udik (7 koperasi), Lambu Saat menjadi inspektur upacara Perinagatan HUT ke-4 Kabupaten Tulang Bawang Barat, di halaman kantor bupati, Panaragan, Rabu (03/04) lalu, Bupati Tulang Bawang Barat secara khusus menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, Ketua Panitia Pemekaran Kabupaten Tulang Bawang Barat, dan juga Ketua Persatuan Masyarakat

Kibang (4 koperasi), dan di Kecamatan Way Kenanga serta Pagar Dewa masing-masing 1 koperasi. Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulang Bawang Barat, Drs Intizam, menjelaskan bahwa kendatipun jumlah koperasi yang aktif lebih banyak dari yang tidak aktif, namun pembangunan perkoperasian di Kabupaten Tulang Bawang Barat masih terus dihadapkan pada berbagai tantangan dan permasalahan, seperti terbatasnya kemampuan sumber daya manusia dalam manajerial pengelolaan koperasi. Menurutnya, banyak administrasi koperasi di Kabupaten Tulang Bawang Barat yang tidak berjalan dengan baik; kepengurusan yang belum berfungsi maksimal; dan juga faktor pengawasan yang belum berjalan secara

Kabupaten Tulang Bawang Barat, yang dengan penuh ketulusan telah mencurahkan tenaga dan fikiran untuk kemajuan Kabupaten Tulang Bawang Barat. “Ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya layak kita sampaikan kepada para tokoh perintis pembentukan Kabupaten Tulang Bawang Barat, karena berkat pemikiran, gagasan, dan kerja keras yang mereka sumbangkan maka kita memiliki kesempatan yang luas untuk menentukan arah

optimal. Di sisi keanggotaan, masih sering dijumpai partisipasi dan peran anggota yang rendah, dimana jumlah anggota pada suatu koperasi sebenarnya cukup banyak tetapi tidak aktif. Juga, partisipasi dalam organisasi dan transaksi anggota pun masih rendah. Intizam menyarankan masih perlunya dilakukan gerakan masyarakat sadar koperasi, termasuk diikuti dengan program pelatihan tentang perkoperasian. Perlu juga dilakukan upaya pengembangan koperasi skala besar, dan juga pengembangan sektor-sektor usaha koperasi. Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulang Bawang Barat secara proaktif terus berupaya mengembangkan kegiatan perkoperasian. Beberapa program

telah dilaksanakan, seperti pelatihan penyusunan Rapat Anggota Tahunan (RAT) bagi koperasi baru, dan juga terus melakukan penyuluhan, pendirian, perubahan, dan penggabungan koperasi.

kemajuan daerah sendiri,” demikian ditambahkan bupati. Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada para aparatur pemerintah, anggota TNI-Polri, guru, tenaga kesehatan, pemuda, pelaku politik, pengusaha, petani, pedagang, pemuka agama, olahragawan, ibuibu PKK, pelajar, mahasiswa, kalangan profesional, dan seluruh masyarakat yang telah mencurahkan tenaga dan fikiran untuk memajukan daerah sesuai

profesi, tugas dan kedudukan masing-masing. “Daerah ini harus tetap kita bangun dengan nuansa kebersamaan, seluruh warga masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi, dan hasil-hasil kemajuan yang tercipta pun nantinya akan kita nikmati manfaatnya secara bersama-sama pula,” kata bupati. *** /ril

Sementara itu, pembina Koperasi Maju Bersama dan Koperasi Sejahtera Bersama Tulang Bawang Barat, Ade Utami Ibnu SE berpendapat bahwa suksesnya koperasi ditentukan oleh anggota dan pengurusnya. “Kapasitas pengurus dan anggota menjadi kunci suksesnya. Dalam mengelola koperasi diperlukan kejujuran, rasa tanggung jawab yang besar, dan saling percaya.,” demikian kata dia

CMYK


HALAMAN EDISI 28/TAHUN III/APRIL 2013

Salam Redaksi

Partisipasi

Bulan April 2013, Kabupaten Tulang Bawang Barat genap berusia 4 tahun. Ada sedikit pesta yang menghiasinya. Ada perayaan kecil yang diselenggarakan. Ada lomba-lomba sederhana yang digelar. Dan, ada syukur besar yang dipanjatkan ke hadirat Allah SWT. Di tengah keriuhan peringatan HUT, ada suara yang digaungkan: yaitu ajakan kepada segenap masyarakat meningkatkan peran aktif dan partisipasi untuk percepatan pembangunan menuju Tulang Bawang Barat yang mandiri. Pemerintah Daerah mengajak masyarakat untuk meningkatkan sumbangsih sebagaimana yang telah diberikan selama ini. Masyarakat diajak makin terlibat dalam proses pembangunan. Ketika masyarakat diajak untuk turut bergumul dengan segala tahap pembangunan, lalu apakah mereka memang diberi ruang kesempatan untuk berkontribusi? Inilah pertanyaan menarik yang layak dikedepankan. Jawabannya sebenarnya ada: bahwa Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang

Barat selama ini memberi kesempatan yang luas kepada semua unsur dan komponen yang ada di bumi Ragem Sai Mangi Wawai untuk berbuat sesuatu bagi kemajuan daerah. Bukankah jargon yang senantiasa disuarakan oleh Pemerintah Daerah adalah “Kebersamaan untuk Keberhasilan”? Ini rasanya cukup untuk ditafsirkan bahwa seluruh masyarakat di Kabupaten Tulang Bawang Barat diajak bergerak bersama membangun daerah. Lalu, apa wadah atau saluran untuk partisipasi itu? Sangat banyak! Kalau mau menyebut forum-forum resmi, ada Musrenbang, lembaga DPRD, organisasi kemasyarakatan, lembaga adat, lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan kampung, dan lain sebagainya. Silakan masyarakat berkontribusi sesuai porsi masing-masing. Ke depan, kita yakin, pembangunan Tulang Bawang Barat akan makin aspiratif! ***

Fajril Hikmah SH Redaksi

2

Acara Pengukuhan Bunda Paud kecamatan dan Kampung SeKabupaten Tulang Bawang Barat oleh Bunda Paud Kabupaten Tulang Bawang Barat Ny Hasiah Bachtiar, di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati, Panaragan Jaya, Rabu

Rumit Tergopoh-gopoh Kismun berkunjung ke rumah Dul Pecut dengan membawa setandan buah pisang. “Assalamuálaikum...,” sapanya. Dul Pecut nongol dari pintu depan rumah,”Waalaikum salam, waduh kamu bawa pisang setandan buat apa, Mun?” Kismun menyerahkan bawaannya kepada Dul Pecut, “Ini buatmu. Pemberian ini bukan suap. Buah pisang ini juga bukan dalam rangka meminta dukungan ini itu. Aku ikhlas memberikan untukmu,” demikian ucap Kismun. “Terima kasih, Mun. Aku tidak bisa membalas kebaikanmu, dan semoga Allah yang akan membalasnya,” sahut Dul Pecut. “Iya, Dul, aku cuma berharap hubungan persahabatan diantara kita semakin abadi... Oh ya,

Dul, ngomong-ngomong, aku minta air minum ya, soalnya agak capek juga mbawa pisang setandan kesini tadi...” “Kamu pengen minum apa, Mun? Kopi, teh, susu, air bening, atau apa...? tanya Dul Pecut menawari Kismun. “Rupanya kamu langsung berubah, Dul. Biasanya kalau aku ke sini, kamu cuma ngeluarin air bening. Ini sekarang nawari macem-macem... Berarti pelayananmu kepada tamu semakin membaik!” puji Kismun. “Hehehe... ini gara-gara pisang bawaanmu tadi, Mun...” sahut Dul Pecut polos. “Bisa aja kamu, Dul! Eh, Dul, seandainya mental aparatur pemerintah di negara kita ini bisa kayak kamu, mungkin rakyat bisa senang selalu ya Dul?” kata Kismun melebar bicaranya. “Maksudmu apa sih, Mun?

Sulistyohadi

Aku nggak ngerti!” kata Dul Pecut. “Gini, Dul, rakyat kan udah banyak membayar pajak, membayar retribusi, membayar pungutan ini itu... Tapi, aparat negara kadang tidak membalas dengan pelayanan yang baik kepada masyarakat...,” jelas Kismun. “Contohnya apa, Mun?” Dul Pecut penasaran. “Contoh kecil, Dul, rakyat sudah membayar pajak motor, tapi masyarakat di banyak tempat tidak mendapatkan pelayanan keamanan, dan sering kali harus berhadapan duel dengan begal-begal jalanan!” “Iya juga ya, Mun. Kamu benar! Harusnya ketika rakyat membayar atau membeli, ya harus langsung mendapat

hadiah berupa pelayanan yang baik! Bukan seperti pasang togel, udah beli, tapi belum tentu dapat hadiah!” kata Dul Pecut bersemangat. “Ah, otakmu langsung mengait ke masalah togel... Aku punya uneg-uneg yang rumit, Dul. Mana sih yang lebih prioritas, memberantas begal atau memberantas togel?” tanya Kismun sambil mengerutkan dahi. “Bingung juga menjawabnya, Mun. Dua-duanya menyangkut kebutuhan orang banyak! Ini pro-kontra! Soalnya, diam-diam aku juga kadang pasang angka, hehehe...” Dul Pecut nyengir. ***

Diterbitkan oleh : Bagian Hubungan Masyarakat Setdakab Tulang Bawang Barat. Penanggung Jawab: Bupati Tulang Bawang Barat, Bachtiar Basri; Wakil Bupati Tulang Bawang Barat, Umar Ahmad; Redaktur Ahli: Sekretaris Daerah, Drs Paryanto MM; Assisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Syakib Arsalan, SE; Kabag Hukum,Nisom SH; Pemimpin Redaksi: Fajril Hikmah SH; Redaktur Pelaksana: Sulistyohadi SE; Penyunting/ Editor: Aulia Wibowo, S.STP; Deswanto SH; Hendrawansyah A.Md; Tatang Rianto A.Md: Lay Out: Jerry Hasan; Fotografer : Ricard Atherton, Datu Kristiyadi Sirkulasi: Apridasari; Pebminiati; Fajar Anandra; Alamat Redaksi: Jln. Diponegoro 42 Panaragan Jaya; (email: humas_tbb@yahoo.com); (facebook: Facebook.com/Gema Tulang Bawang Barat)


HALAMAN

3

EDISI 28/TAHUN III/APRIL 2013

Prioritas: Infrastruktur dan Kesejahteraan Masyarakat Seiring dengan tekad untuk menjadikan daerah ini lebih maju dan mandiri, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat saat ini sedang giat-giatnya melaksanakan percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan skala prioritas dan kebutuhan bagi masyarakat. Diharapkan agar seluruh masyarakat di daerah ini dapat mendukung serta berperan aktif dalam menyukseskan berbagai program pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, sehingga bumi Ragem Sai Mangi Wawai akan makin cepat maju, dan makin cepat berkembang. Hal-hal di atas dikatakan Bupati Tulang Bawang Barat Bachitar Basri saat menjadi inspektur upacara Peringatan HUT ke-4 Kabupaten Tulang Bawang Barat, yang berlangsung di halaman kantor bupati, Panaragan, Rabu (03/04). Bupati memiliki keyakinan yang kuat atas terlaksananya semua program pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan di daerah ini, yang tentunya tetap dalam dukungan dan kebersamaan dari seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Dijelaskan oleh bupati, saat ini Pemerintah Daerah sedang melaksanakan beberapa program prioritas dan unggulan, diantaranya yaitu: Pertama, Program Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, dimana pada tahun 2013 ini dianggarkan dana sebesar Rp 59 Milyar untuk menangani 53,97 kilo meter jalan yang rusak. Sebagaimana diketahui, jalan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat sebanyak 122 ruas, dengan panjang lebih dari 532 kilo meter. Saat Kabupaten Tulang Bawang Barat berdiri 4 tahun lalu, jalan-jalan tersebut kondisinya sebagian besar rusak. Pada tahun 2011 dan 2012 Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat telah mengalokasikan dana yang cukup besar untuk memperbaiki jalan dan jembatan. Pada tahun 2011, dana yang telah dianggarkan untuk pembangunan jalan dan jembatan mencapai lebih dari Rp 73 Milyar, dan berhasil menangani jalan sepanjang 113 kilo meter, atau sekitar 21 persen dari panjang jalan yang ada. Pada tahun 2012, dana yang dianggarkan mencapai lebih dari Rp 34 Milyar, dan berhasil menangani jalan sepanjang 66,43 meter. Kedua, Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat melalui Pengembangan

Ternak Kambing Peranakan Etawa (PE), yang dilaksanakan oleh kelompok-kelompok masyarakat di 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Program Pengembangan Ternak Kambing PE telah dimulai sejak tahun 2012 yang lalu, dan saat ini sekitar 40 hingga 50 persen kambing-kambing PE yang dikelola kelompok-kelompok masyarakat sudah dalam keadaan siap melahirkan. Diharapkan agar masyarakat pun dapat mendukung sepenuhnya pengembangan ternak kambing PE, karena program ini sangat bermanfaat untuk menunjang target swasembada daging, sekaligus pula dapat dijadikan sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan gizi dan kesejahteraan bagi masyarakat. Ketiga, Program Pendaerahan Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkotaan dan Perdesaan (PBB-P2), dimana saat ini PBB-P2 sudah resmi dialihkan pengelolaannya dari pemerintah pusat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kabupaten Tulang Bawang Barat termasuk daerah yang lebih siap dalam mengelola PBB-P2 dibandingkan dengan daerah lain, dan karenanya diharapkan masyarakat pun dapat secara aktif memenuhi kewajiban membayar PBB-P2 demi untuk menunjang pembangunan daerah. Keempat, Program Pembangunan Kantor DPRD Tulang Bawang Barat, dimana setelah mulai dibangun sejak tahun 2011 yang lalu, maka pada tahun 2013 ini diharapkan Gedung Kantor DPRD Tulang Bawang Barat dapat selesai pembangunannya, sehingga para wakil rakyat di daerah ini dapat makin meningkat kinerjanya, dan pada akhirnya berdampak positif bagi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang makin efektif dan aspiratif. Kelima, Program Penataan Kawasan Perkotaan, dimana Pemerintah Daerah akan melanjutkan program penataan wilayah di sekitar ibukota kabupaten, sehingga diharapkan fungsi kawasan ibukota kabupaten sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian akan makin baik dan berkembang, yang ditunjang dengan berbagai sarana prasarana yang relatif memadai. *** /ril


HALAMAN EDISI 28/TAHUN III/APRIL 2013

Memasuki usia 4 tahun, tepatnya tanggal 3 April 2013, Kabupaten Tulang Bawang Barat gencar melaksanakan percepatan pembangunan. Nuansa kebersamaan selalu diciptakan dalam memajukan bumi Ragem Sai Mangi Wawai. Seluruh masyarakat Kabupaten Tulang Bawang Barat bahu membahu menggagas serta melaksanakan pembangunan di segala bidang, menuju pencapaian visi daerah yang telah dirumuskan secara bersama-sama pula, sebagaimana tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011—2016, yaitu: “Terwujudnya Kabupaten Tulang Bawang Barat yang Tumbuh dan Berkembang Menuju Masyarakat yang Sejahtera dan Berdaya Saing”. Sejak diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri 4 (empat) tahun yang lalu, setapak demi setapak perubahan menuju ke arah yang lebih baik senantiasa terlihat dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Berbagai catatan kemajuan yang berhasil ditorehkan di Kabupaten Tulang Bawang Barat pada dasarnya merupakan landasan untuk menggapai kemajuan yang lebih pesat di masa-masa yang akan datang, sekaligus pula menjadi pendorong semangat serta optimisme untuk lebih meningkatkan kiprah dan pengabdian dalam memajukan masyarakat dan daerah. Diresmikannya Kantor Bupati dan Sekretariat Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat oleh Gubernur Lampung pada tanggal 17 Desember 2012 yang lalu, merupakan salah satu wujud dukungan masyarakat di daerah ini untuk lebih cepat bergerak maju, dimana di gedung itulah dilakukan dialog, perumusan dan pelaksanaan berbagai program pembangunan, sekaligus pula sebagai pusat pelayanan publik yang dilaksanakan oleh jajaran aparatur Pemerintah Daerah. Selain itu, berkat kerjasama dan kemitraan yang baik antara jajaran eksekutif dan legislatif, pada Tahun 2011, 2012, dan 2013 Kabupaten Tulang Bawang Barat konsisten merealisasikan komitmen APBD yang “Pro Rakyat”, dimana anggaran untuk belanja publik masing-masing mencapai 60,27 % pada tahun 2011; 54,71 persen pada tahun 2012; dan 52,75 % pada tahun 2013. Komitmen APBD Pro-Rakyat tentunya menumbuhkan optimisme yang tinggi bagi kita semua atas proses pembangunan yang benar-benar menyentuh kepentingan rakyat, adil dan merata. Catatan-catatan positif lain yang telah berhasil ditorehkan oleh Kabupaten Tulang Bawang Barat hingga di usianya yang menginjak 4 (empat) tahun, antara lain adalah sebagai berikut:

Legislasi Apresiasi yang tinggi patut diberikan kepada jajaran DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat, yang telah menunjukkan komitmennya bersama-sama dengan unsur eksekutif mengesahkan berbagai payung hukum sebagai landasan untuk kelancaran roda pemerintahan dan pembangunan di daerah ini. Sepanjang tahun 2010 dan 2011 lalu, terdapat 15 Peraturan Daerah yang ditetapkan dan diundangkan, sedangkan pada tahun 2012 jumlahnya meningkat menjadi 18 Peraturan Daerah. Jumlah itu belum termasuk 7 Raperda yang saat

ini masih dalam tahap evaluasi oleh jajaran Pemerintah Provinsi Lampung. Diantara Raperda yang masih dalam tahap evaluasi tersebut adalah Raperda tentang Pembentukan 14 Kampung di 5 Kecamatan, dimana diharapkan agar Raperda tersebut dapat segera diundangkan, karena merupakan bagian dari upaya lebih mengefektifkan roda pemerintahan dan pembangunan daerah, khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemerataan pembangunan di seluruh penjuru wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Aparatur dan Pemerintahan Jajaran aparatur Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat saat ini pun terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.

Salah satu komitmen yang saat ini diusung oleh jajaran aparatur Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat antara lain berupa upaya untuk mengelola keuangan daerah secara lebih tertib dan akuntabel, dalam rangka mempertahankan predikat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebagaimana yang telah diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Pengelolaan Keuangan Daerah tahun 2011. Seiring hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat juga berupaya untuk meningkatkan kualitas aparatur pengelola pengadaan barang dan jasa, diantaranya dengan mengikutsertakan pegawai pada Bimtek dan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa, dimana pada tahun 2012 yang lalu terdapat 11 PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat yang memperoleh Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang dan Jasa. Ini tentunya sangat mendukung proses pengadaan barang dan jasa yang makin transparan dan akuntabel, sekaligus dapat memperkuat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan juga operasional Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang diprogramkan oleh Pemerintah Daerah. Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat juga terus bekerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Lampung, untuk mengembangkan manajemen pemerintahan menuju terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat. Upaya lainnya yang ditempuh oleh Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kualitas aparatur, diantaranya pada

4

Tahun 2012 lalu telah mengirim para pejabat struktural esselon II dan III di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat untuk mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat II dan III yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Lampung dan Lembaga Administrasi Negara (LAN). Bentuk pelayanan lain yang makin dimantapkan oleh Pemerintah Daerah adalah dalam hal kesiapan menghadapi bencana alam. Pemerintah Daerah telah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Posko Siaga Bencana, dimana personilnya telah mengikuti pelatihan sehingga memiliki kecakapan yang relatif memadai.

Infrastruktur Jalan dan Jembatan Dalam rangka memenuhi harapan warga masyarakat atas dibentuknya Kabupaten Tulang Bawang Barat, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan, maka Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat memprioritaskan pembangunan beberapa sarana prasarana publik yang diharapkan dapat mendorong peningkatan aktifitas perekonomian masyarakat di seluruh penjuru kecamatan. Salah satu sarana prasarana yang sangat mendesak dibutuhkan oleh warga masyarakat adalah perbaikan jalan dan jembatan. Jalan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat sebanyak 122 ruas, dengan panjang 532,120 kilo meter. Jalan-jalan tersebut saat ini kondisinya sebagian besar rusak. Sedangkan jumlah jembatan yang ada mencapai 103 buah, dengan panjang 1.177 meter. Pada tahun 2011, dana yang telah dianggarkan untuk pembangunan jalan dan jembatan mencapai lebih dari Rp 73 Milyar, dan berhasil menangani jalan sepanjang 113 kilo meter, atau sekitar 21 persen dari panjang jalan yang ada. Pada tahun 2012, dana yang dianggarkan mencapai lebih dari Rp 34 Milyar, dan berhasil menangani jalan sepanjang 66,43 meter.

Sampai tahun 2012, total jalan yang dapat tertangani telah mencapai 259,948 kilo meter atau 48 persen dari panjang jalan yang ada di daerah ini. Sedangkan jembatan yang tertangani sepanjang 221 meter. Tahun 2013 dianggarkan dana sebesar Rp 59 Milyar untuk menangani 53,97 kilo meter jalan rusak. Diharapkan sampai akhir tahun ini, jumlah jalan rusak yang tertangani secara keseluruhan akan mencapai 58,99 persen, sedangkan jembatan mencapai 307 meter.


HALAMAN

5

EDISI 28/TAHUN III/APRIL 2013

Diharapkan dengan diperbaikinya berbagai ruas jalan dan jembatan yang ada di berbagai penjuru kecamatan, maka mobilitas perekonomian masyarakat akan semakin meningkat, terutama untuk kegiatan angkutan hasil-hasil pertanian dan perkebunan.

Pertanian

perijinan melalui pelayanan perijinan terpadu satu pintu, dan juga melakukan pembinaan secara intensif kepada para pelaku industri kecil dan koperasi. Pemerintah Daerah secara perlahan mulai mengubah paradigma dalam proses penerbitan perizinan dan non-perizinan, yaitu dari Pendapatan Asli Daerah menjadi bentuk Pelayanan Publik.

Berbagai catatan kemajuan yang berhasil ditorehkan di Kabupaten Tulang Bawang Barat pada dasarnya merupakan landasan untuk menggapai kemajuan yang lebih pesat di masa-masa yang akan datang, sekaligus pula menjadi pendorong semangat serta optimisme untuk lebih meningkatkan kiprah dan pengabdian dalam memajukan masyarakat dan daerah.

Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan daerah yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan perkebunan yang merupakan salah satu tulang punggung perekonomian rakyat. Karenanya, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat pun secara intensif mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan, diantaranya melalui pembinaan terhadap Kelompok Tani, misalnya melalui program Kebun Bibit Rakyat (KBR) dan juga pelaksanaan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT). Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat terus mendorong peningkatan produktivitas petani. Pada tahun 2012, Pemerintah Daerah melakukan perbaikan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) sepanjang 11, 93 kilo meter; membangun sumur bor air dalam di 13 lokasi; membangun jalan pertanian sepanjang 12,78 kilo meter; dan memberikan bantuan alat panen padi Power Thresser sebanyak 12 unit. Saat ini tercatat sekitar 65 persen petani padi di daerah ini telah menggunakan benih padi unggul, dengan produktivitas panen rata-rata mencapai 5,2 ton GKP per hektar.

Ternak Kambing Etawa Sejak 2012, melalui program “Ragem Sai Mangi Wawai� (RSMW), Pemerintah Daerah mengembangkan ternak kambing Peranakan Etawa (PE) yang dikelola kelompok masyarakat di 8 kecamatan. Kendatipun dihadapkan pada berbagai tantangan dan permasalahan, seperti munculnya penyakit dan juga ketersediaan pakan, namun berkat bimbingan dan juga bekal ilmu yang diperoleh saat mengikuti pelatihan di Yogyakarta, para peternak secara perlahan mampu mengatasi permasalahan yang ada, sehingga secara umum program pengembangan kambing PE di Kabupaten Tulang Bawang Barat hingga saat ini dapat dikatakan berjalan cukup baik. Saat ini sekitar 40 hingga 50 persen kambing PE yang dikelola kelompok-kelompok masyarakat sudah dalam keadaan siap melahirkan.

Kesehatan Pembangunan bidang kesehatan merupakan salah satu bidang yang mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat, diantaranya dilaksanakan melalui program pengadaan serta perbaikan sarana prasarana puskesmas; pencegahan dan pemberantasan penyakit menular; registrasi serta akreditasi sarana dan tenaga kesehatan; dan juga peningkatan peran serta masyarakat dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat. Selama kurun waktu 2010 hingga 2011 telah dibangun 1 unit Puskesmas PONED, dan 15 unit Poskesdes yang tersebar di 8 kecamatan. Juga telah dilakukan rehabilitasi dan perbaikan atas beberapa bangunan puskesmas, serta terhadap 9 unit mobil puskesmas keliling. Pada tahun 2012, dilakukan pembangunan Poskesdes sebanyak 7 unit; pembangunan Ruang Radiologi sebanyak 1 unit; dan penambahan pembangunan Puskesmas PONED sebanyak 1 unit. Kasus Gizi Buruk pada Balita di daerah ini cenderung menurun, dimana pada tahun 2011 ditemukan 23 kasus, dan pada tahun 2012 hanya terdapat 17 kasus. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2012 ditemukan 39 bayi meninggal dari 2.546 bayi lahir hidup, atau AKB sebesar 8,6 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini relatif baik karena masih di bawah estimasi AKB Provinsi Lampung tahun 2011— 2015 yaitu 22 per 1.000 kelahiran hidup. Sementara, kasus kematian ibu tahun 2012 sebanyak 5 orang dari 4.556 kelahiran hidup, sehingga kalau diestimasi maka Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 109 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini pun relatif baik karena masih di bawah AKI nasional yaitu 225 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kesakitan penduduk di Kabupaten Tulang Bawang Barat pun relatif membaik, sebagai contoh penyakit malaria dan diare serta ISPA yang kasusnya semakin menurun.

E-KTP

Industri Kecil dan Kerajinan Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat juga terus melakukan pembinaan terhadap bidang-bidang usaha lain yang digeluti masyarakat, seperti di bidang industri kecil dan kerajinan. Pemerintah Daerah telah mengirimkan 20 orang perajin untuk mengikuti Pelatihan Membatik ke Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, dan juga 20 orang lainnya dikirim mengikuti Pelatihan Anyaman di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Juga telah diberikan bantuan berupa Mesin Cetak Batu Bata sebanyak 2 (dua) unit untuk industri kecil. Guna memperluas akses pasar dan promosi produk daerah, Pemerintah Daerah juga secara aktif mengikuti Pameran Kerajinan berskala regional dan nasional, seperti misalnya even Inacraft di Jakarta.

Bidang kependudukan, terutama dalam hal pendataan dan administrasi penduduk, merupakan bidang yang cukup penting untuk diperhatikan, karena bidang ini memiliki peran penting dalam menentukan keakuratan pelaksanaan program-program pembangunan pada bidang yang lainnya. Sejak 2012, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat melaksanakan program KTP Elektronik (e-KTP). Alokasi e-KTP dari Kementrian Dalam Negeri untuk Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah sebanyak 173.858. Hasil perekaman hingga saat ini sebanyak 147.916 orang atau 85,08 persen, dan yang telah tercetak serta didistribusikan mencapai 89.831 lembar. Keberhasilan perekaman e-KTP Kabupaten Tulang Bawang Barat menempati urutan ke-2 di Provinsi Lampung setelah Kota Metro.

Pemberdayaan Kampung Untuk pemberdayaan masyarakat kampung, selain melaksanakan Program RSMW, Pemerintah Daerah mengalokasikan Anggaran Dana Kampung (ADK) dan juga Program PNPM Mandiri Perdesaan, serta memberikan dana Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintahan Kampung (TPAPK) dengan kisaran Rp 1 juta per bulan untuk Kepala Kampung, hingga yang terkecil untuk Ketua RT sebesar Rp 75 Ribu per bulan. *** /lis


HALAMAN EDISI 28/TAHUN III/APRIL 2013

Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat menggelar berbagai kegiatan dalam rangka memeriahkan peringatan HUT Ke-3 Kabupaten Tulang Bawang Barat yang tepatnya jatuh pada tanggal 3 April 2013. Maksud dan tujuan diselenggarakannya berbagai kegiatan dalam rangka HUT Ke-4 Kabupaten Tulang Bawang Barat, selain untuk menciptakan suasana meriah, juga untuk menanamkan rasa cinta terhadap daerah sendiri, mempererat kebersamaan, serta menggelorakan semangat dan tanggungjawab seluruh masyarakat untuk meningkatkan partisipasi dan berkontribusi dalam proses pembangunan di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Peserta berbagai kegiatan adalah para aparatur pemerintah, anggota TNI-Polri, kader PKK dan Dharma Wanita, olahragawan, seniman, guru, pelajar dan masyarakat serta simpatisan lainnya, baik dari dalam maupun luar daerah Kabupaten Tulang Bawang. Rangkaian kegiatan memperingati HUT ke-4 Kabupaten Tulang Bawang Barat dilaksanakan sejak tanggal 20 Maret 2013, dan berakhir pada tanggal 21 April 2012. Sedangkan acara puncak yaitu berupa Upacara Bendera, Sidang

Paripurna Istimewa DPRD, dan Malam Resepsi dilaksanakan pada tanggal 3 April 2013. Tempat pelaksanaan berbagai kegiatan dipusatkan di Kampung Panaragan, Panaragan Jaya, dan Pulung Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah, dan juga di beberapa tempat di kecamatan lainnya. Jenis kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka HUT Ke-4 Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah : (1) Festival Ragem Sai Mangi Wawai, dengan tangkai kegiatan, antara lain: Pawai Budaya, Lomba Tari Kreasi, Pemilihan Mulli Mengkhanai, dan Lomba Lagu Pop Daerah Lampung. (2) Pameran Pembangunan. Dan (3) kegiatan pendukung lainnya, diantaranya: pengobatan gratis untuk ternak; Bhakti Sosial Pengobatan Massal dan Donor Darah; Istighosah; Lomba-Lomba PKK yang meliputi: Lomba Busana Muslim, Lomba Dakwah, dan Lomba Jajanan Pasar; Jalan Sehat; Pelayanan KB; Lomba Memancing; Sepeda Santai dan Jalan Sehat; Atraksi Paramotor; Lomba Catur; Pertandingan Tenis Lapangan; Off Road dan Fotografi; serta Lomba Masakan Serba Ikan.*** /ril

6


HALAMAN

7

EDISI 28/TAHUN III/APRIL 2013

Kendatipun telah mampu melaksanakan berbagai program pembangunan yang mengubah wajah daerah menjadi lebih baik, jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat tetap dihadapkan pada berbagai tantangan dan permasalahan yang masih sangat banyak. Hingga usia daerah yang memasuki 4 tahun pada bulan April 2013 ini, satuan-satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat terus berupaya menggagas serta melaksanakan upaya-upaya untuk percepatan pembangunan walaupun disadari masih banyak PR berat yang selalu menggelayuti. Berikut ini adalah beberapa tugas berat yang dihadapi oleh beberapa satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Dinas Kesehatan

dr. Wita Hestriani Kepala Dinas Kesehatan Persentase anggaran per

total APBD selama tiga tahun terakhir masih di bawah angka 5 persen. Anggaran tersebut masih rendah bila dibandingkan dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, yaitu sebesar 10 persen diluar gaji pegawai. Rasio jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk Kabupaten Tulang Bawang Barat secara kes-

eluruhan belum mencapai target baik target kabupaten maupun target provinsi. Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya di bidang kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Barat telah melaksanakan program-program yang mengacu MDGs dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan, walaupun beberapa program sudah ada yang tercapai tetapi masih banyak program-program lain yang belum tercapai sesuai dengan SPM Bidang Kesehatan.

tingkat perdesaan maupun perkotaan, terutama prasarana jalan seperti goronggorong, jalan, drainase dan jembatan, sehingga pada saat pelaksanaan konstruksi menjadi kendala mobilisasi material maupun peralatan.

Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu satu Pintu

kehutanan di Kabupaten Tulang Bawang Barat diantaranya adalah meningkatnya degradasi lahan yang mengakibatkan semakin menurunnya tingkat kesuburan lahan; rendahnya produksi dan produktivitas serta mutu produk; lemahnya posisi tawar petani terhadap pasar; kurang tersedianya benih/bibit tanaman unggulan; dan lemahnya permodalan petani.

Dinas Pekerjaan Umum

Permasalahan dan tantaAluwan, SE MM ngan yang dihadapi dianKepala Kantor PM dan PPTSP taranya masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam melengkapi usaha dan mendirikan bangu Robinsyah , ST MM nannya dengan perizinan Pelaksanaan pembanguKepala Dinas PU sehingga berdampak nan di Kabupaten Tulang kurang optimalnya kinerja Bawang Barat yang dilakudi bidang perizinan dan kan oleh Dinas Pekerjaan nonperizinan. Umum dapat dikatakan tidak Di sisi lain masyarakat mudah karena dengan jummenuntut pelayanan lah personil yang terbatas perizinan yang cepat, harus dapat merealisasikan aman, transparan, nyaman, program-program yang telah ramah, dna pasti. direncanakan dan dianggarkan agar dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai Dinas Pertanian, target. Perkebunan, dan Selain masalah tenaga Kehutanan kerja yang terbatas, permasalahan lain dalam pelakPermasalahan yang dihsanaan pembangunan di adapi dalam pembangunan Kabupaten Tulang Bawang bidang pertanian tanaman Barat adalah masih sangat pangan, perkebunan dan terbatasnya sarana dan prasarana infrastryktur baik di

Tantangan yang harus Ir Abdul Sani MM dihadapi adalah bagaimana Kepala Dinas Pertanian meningkatkan produksiBunhut dan produktifitas produk pertanian, yang pencapaiannya dapat dilakukan melalui peningkatan kesuburan lahan dan penggunaan benih atau bibit berkualitas. Kemudian, peningkatan akses petani terhadap pasar dan informasi yang dapat dicapai melalui penguatan kelembagaan petani dan pengembangan SDM petani dan keluarga.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam perencanaan daerah, belum tergambar secara jelas apa yang menjadi masalah di dalam kegiatan koordinasi perencanaan terutama pada tingkat kam-

pung, kelurahan dan kecamatan, dimana yang timbul biasanya adalah daftar keinginan sendiri. Selain itu belum tersedianya dana dan prasarana secara maksimal untuk mendukung kegiatan, terutama kegiatan koordinasi, monitoring, dan evaluasi kegiatan pembangunan. Juga, masih kurangnya topik penelitian research pembangunan sehingga perencanaan belum terfokus dan tidak bisa untuk diaplikasikan secara maksimal.

Kita perlu lebih meningkatkan koordinasi antara instansi Fauzi Hasan SE MM dengan tujuan untuk Kepala Bappeda sinkronisasi dan menyamakan persepsi sehingga dapat menghasilkan suatu perencanaan yang betul-betul bermanfaat sesuai dengan upaya untuk mengatasi masalah yang ada.

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Permasalahan yang dihadapi diantaranya

adalah terbatasnya jumlah dan kemampuan aparatur; masih minimnya sarana prasarana untuk penyuluhan; masih rendahnya pengetahuan dan ketrampilan petani dalam manajemen pengelolaan usaha tani dan teknis produksi usaha tani; lembaga petani dan lembaga ekonomi petani di perdesaan belum berkembang dengan baik.

Saat ini para penyuluh harus bekerja keras dengan segala keterbatasan Drs Ermanto yang ada dalam menghaKepala BP4K dapi segala permasalahan yang ada demi suksesnya program pembangunan nasional dan regional. *** /ril


Wawancara

HALAMAN EDISI 28/TAHUN III/APRIL 2013

8

Ade Utami Ibnu, SE Pembina Koperasi Sejahtera Bersama dan Koperasi Maju Bersama Kabupaten Tulang Bawang Barat

Tulang Bawang Barat Punya 3 Modal Pokok untuk Melesat Kabupaten Tulang Bawang Barat dibangun dengan suasana kebersamaan. Seluruh unsur dan elemen yang ada di daerah ini memiliki kesempatan untuk berperan aktif sesuai porsi masing-masing. Berikut ini adalah petikan wawancara Gema TBB dengan Ade Utami Ibnu SE, sosok pembina Koperasi Maju Bersama dan Koperasi Sejahtera Bersama yang memiliki jaringan anggota di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Topik perbincangan membahas seputar prospek kemajuan daerah, dan juga sekilas tentang aktifitas perkoperasian. Apa kesan dan penilaian

Biodata Nama : Ade Utami Ibnu, SE TTL : Serang, 19 Desember 1975 Jabatan : Pembina Koperasi Maju Bersama dan Sejahtera Bersama Pendidikan : - Fakultas Ekonomi Universitas Lampung - Pondok Pesantren Attahiriyah Banten

anda tentang Kabupaten Tulang Bawang Barat? Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah DOB terbaik. Dan kemajuannya akan semakin melesat. Karena di kabupaten ini 3 syarat kemajuan itu telah berhimpun. Yaitu, pertama, masyarakat yang sedang bergairah mengejar ketertinggalan. Kedua, pemimpin yang memiliki cita-cita tinggi; dan ketiga, potensi daerah yang sangat besar. Berbicara tentang potensi, dalam pengamatan anda apa sebenarnya potensi terbesar yang dapat dikembangkan di Tulang Bawang Barat? Agroindustri dan Agrowisata berbasis pemberdayaan masyarakat desa. Dari potensi itu pun bisa dikembangkan sektor pendidikan yang berbasis agro. Ke depan kabupaten ini akan lebih baik apabila memiliki Sekolah Unggulan Pertanian tingkat

Nasional, sebagai rujukan nasional untuk pengembangan SDM-SDM handal di bidang pertanian.

kesungguhan masyarakatnya dan kesungguhan semua pihak yang mendambakan kemajuan.

Menurut Anda, apa yang perlu dilakukan agar Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat cepat maju dan berkembang?

Beralih ke topik tentang koperasi yang anda bina, bagaimana sebenarnya latar belakang dibentuknya Koperasi Maju Bersama dan Koperasi Sejahtera Bersama?

Sudah saya katakan tadi, 3 syarat kemajuan sudah dimiliki kabupaten ini. Dan berikutnya yang harus dilakukan adalah kesungguhan pemerintah dalam menggulirkan program pembangunan. Program itu harus berhasil, bukan hanya terlaksana. Itulah Kerja Nyata. Jika pemerintah terlihat kesungguhannya, maka masyarakat juga akan bahu membahu menyukseskan pembangunan.

Koperasi ini terbentuk karena gelora semangat baru untuk turut serta dalam memajukan kabupaten Tulang Bawang barat. Masyarakat Tulang Bawang Barat yang bersemangat untuk mengejar kemajuan daerahnya. Persamaan semangat itulah yang menyatukan mereka dalam koperasi ini.

Apa tujuan pembentuApa harapan anda untuk kannya? kabupaten Tulang Bawang Sebagaimana namanya, Barat? semoga melalui koperasi ini anggota-anggotanya dapat Kabupaten ini harus maju bersama dan bisa menjadi contoh sukses pembangunan yang dilaku- sejahtera bersama. kan dengan kesungguhan seluruh stakeholdernya. Kesungguhan pemerintahnya,

Menurut anda, apa kunci agar koperasi bisa berjalan dengan baik?

Suksesnya koperasi ditentukan oleh anggota dan pengurusnya. Kapasitas pengurus dan anggota menjadi kunci suksesnya. Dalam mengelola koperasi diperlukan kejujuran, rasa tanggung jawab yang besar dan saling percaya. Lalu, apa yang anda lakukan untuk mengembangkan koperasi? Saya akan fokus untuk meningkatakan kapasitas dan kemampuan anggota dan pengurus koperasi. Kapasitas manajerial, pengembangan bisnis, dan kebersamaan seluruh anggota. Saya sangat yakin, masyarakat akan semakin mencintai koperasi, karena koperasinya maju dan berkembang. *** /lis

Pengalaman Organisasi: 1. Koordinator Wilayah KAMMI Sumatera 2. Ketua Umum KAMMI Lampung 3. Eksponen 98 4. Ketua BKPRMI Provinsi Lampung 5. Wakil Ketua KNPI Kota Bandar Lampung 6. Penasehat Forkom Alumni Pondok Pesantren 7. Pembina Koperasi Sejahtera Bersama dan Koperasi Maju Bersama Pekerjaan/Jabatan: 1. Direktur Lampung Leadership Center 2. Direksi dan Komisaris Bimbingan Belajar Al-Qolam Indonesia 3. Konsultan Senior Logis Institute 4. Komisaris CV Raja Wangwa 5. Komisaris PT Pesona Karya

Bupati Tulang Bawang Barat Bachtiar Basri, Wakil Bupati Umar Ahmad, pembina, serta pengurus Koperasi Maju Bersama dan Koperasi Sejahtera Bersama


HALAMAN

9

EDISI 28/TAHUN III/APRIL 2013

Wajahnya biasa saja, tidak ganteng, tidak cantik, tidak imut-imut. Aroma tubuhnya juga tak terlalu sedap. Tapi potensinya sungguh menjanjikan, yaitu bisa menjadi sumber gizi dan penghasilan yang menjanjikan. Itulah kambing Peranakan Etawa (PE), yang kini sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat melalui kelompok-kelompok masyarakat di 8 kecamatan. Kambing PE selain menghasilkan daging, juga dapat memproduksi susu yang aman dikonsumsi oleh manusia. Hampir setahun sejak 2012 kambing PE telah dibudidayakan oleh peternak-peternak di Kabupaten Tulang Bawang Barat yang dibina melalui program Ragem Sai Mangi Wawai. Pengembangan kambing PE

menjadi salah satu program unggulan yang saat ini dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat. Ada 8 sentra pengembangan kambing PE di Kabupaten Tulang Bawang Barat, yaitu di Kampung Bujung Sari Marga Kecamatan Pagar Dewa; Kampung Marga Sari Kecamatan Gunung Terang; Kampung Karta Raharja Kecamatan Tulang Bawang Udik; Kampung Margo Dadi Kecamatan Tumijajar; Kampung Agung Jaya Kecamatan Way Kenanga; Kampung Marga Jaya Kecamatan Gunung Agung; dan Kampung Mulya Jaya Kecamatan Tulang Bawang Tengah. Berdasarkan data perkembangan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang Barat, budidaya kambing PE di 8 kecamatan tersebut berjalan relatif

Derap

baik kendatipun dihadapkan pada berbagai permasalahan. Di Kampung Bujung Sari Marga, jumlah kambing PE yang dikembangkan sebanyak 53 ekor, terdiri atas 6 jantan dan 48 betina. Hingga Maret 2013, jumlah tersebut bertambah 1 ekor karena telah ada betina yang melahirkan. Proses budidaya kambing PE di Kampung Bujung Sari Marga dihadapkan pada beberapa tantangan, seperti munculnya penyakit yang menyerang ternak. Penyakit yang sempat menyerang diantaranya diare, scabies, pilek/batuk, memprengan, dan sakit mata. Keseluruhan penyakit tersebut dapat diatasi atau disembuhkan. Secara umum, pengembangan kambing PE di Kampung Bujung Sari Marga dapat dikatakan berhasil, dimana saat ini 50 persen

ternak dalam keadaan bunting. Jumlah pakan cukup memadai, sanitasi dan kebersihan ternak juga dijaga sangat baik, dan kotoran ternak pun dikelola secara baik. Permasalahan yang muncul di Kampung Bujung Sari Marga, diantaranya adalah belum adanya gudang penyimpanan pakan, dan kambing belum menghasilkan susu sehingga peternak agak kesulitan mencukupi biaya operasional. Sementara itu, di Kampung Karta Raharja Kecamatan Tulang Bawang Udik, jumlah kambing PE yang dikembangkan oleh kelompok masyarakat selaku pelaksana kegiatan berjumlah 81 ekor, terdiri atas 8 pejantan dan 73 betina. Dari jumlah tersebut, terdapat 9 kambing yang mati karena terkena penyakit keracunan dan kembung. Penyakit yang menyerangternak PE di Kampung Karta Raharja memang tergolong agak banyak, mencapai 9 jenis penyakit, namun sebagian besar bisa disembuhkan dan hanya menyebabkan 6 kematian. Jumlah kambing PE yang sudah lahir di Kampung Karta Raharja sebanyak 3 ekor, dan saat ini sekitar 40 persen betina dalam keadaan bunting. Hal yang tidak jauh berbeda terjadi di sentra pengembangan kambing PE di Kampung Margo Dadi Kecamatan Tumijajar. Di tempat ini dikem-

bangkan 81 ekor kambing PE, terdiri atas 8 jantan dan 73 betina. Terdapat kelahiran sebanyak 3 ekor, dan kematian hanya 1 ekor. 50 persen betina yang ada pun saat ini sudah bunting. Penyakit yang menyerang terbak PE di Kampung Margo Dadi tercatat sebanyak 9 jenis, yaitu sakit mata, memprengan, pilek/batuk, gudig/ kurap, diare, belatungan, kembung, keracunan, dan ektoparasit. Kambing yang mati disebabkan terserang penyakit kembung. Penyakit lainnya dapat disembuhkan. Di Kampung Margo Dadi, peternak telah melakukan fermentasi pakan, dan menjaga kebersihan kandang dengan baik. Hanya saja di tempat ini pun belum tersedia gudang penyimpanan pakan. Pengembangan kambing PE yang cukup baik ditunjukkan oleh peternak di Kampung Mulya Jaya Kecamatan Tulang Bawang Tengah. Kelompok peternak di kampung ini mengelola 124 kambing PE, terdiri atas 12 jantan dan 113 betina. Dari jumlah tersebut tidak ada kambing yang mati, dan telah ada 6 ekor kelahiran. Kendatipun diserang penyakit-penyakit yang relatif sama dengan peternak di kecamatan lain, keseluruhan penyakit dapat disembuhkan sehingga tidak sampai menyebabkan kematian. Saat ini 50 persen betina di kampung ini juga sudah dalam keadaan bunting. Secara keseluruhan, proses pengembangan

kambing PE di 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat dikatakan menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan. Peternak pun telah memiliki pengetahuan yang cukup memadai karena telah mengkuti pelatihan di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Pemerintah Daerah melalui Dinas Peternakan dan Perikanan terus memberikan pendampingan. 40 hingga 50 persen kambing PE yang dikelola kelompok masyarakat di 8 kecamatan telah bunting. “Bunting massal� ini seakan menjadi kado ulang tahun bagi Kabupaten Tulang Bawang Barat yang memasuki usia 4 tahun pada bulan April 2013 ini, sekaligus memunculkan harapan yang makin cerah atas program pengembangan kambing PE di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kita layak bersyukur atas buntingnya kambing-kambing PE itu.... *** / lis


Pendidikan

HALAMAN EDISI 28/TAHUN III/APRIL 2013

10

5 Pejabat Berganti Posisi

Tiga Jabatan Camat Diserahterimakan 3 jabatan camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat diserahterimakan dari pejabat lama kepada pejabat baru. Acara serah terima dilakukan di kantor camat masing-masing. Jabatan camat Tulang Bawang Udik diserahterimakan dari Dra Kruyuni kepada pejabat baru yaitu Syahidin, berlangsung di Kampung Karta, Senin (08/04). Proses serah terima jabatan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Drs Paryanto MM. Sementara, jabatan camat Gunung Agung diserahterimakan dari Bastari SH MH kepa-

da Azuar SH, dan jabatan camat Lambu Kibang dari pejabat lama Jamaluddin SIP kepada Rulaini BA. Serahterima jabatan camat Gunung Agung dan Lambu Kibang berlangsung pada Selasa (09/04). Kepada para camat baru, Bupati Tulang Bawang Barat berharap agar mereka sesegera mungkin mengambil langkah-langkah taktis, sehingga proses pergantian kepemimpinan yang terjadi tidak menyebabkan terhambatnya pelayanan publik, tapi justru akan melahirkan akselerasi dalam pelaksanaan pembangunan, pemerintahan, dan pelayanan kepada masyarakat. *** /des

Foto Atas : Camat Tulang Bawang Udik, Syahidin, memdapatkan ucapan selamat dari Sekdakab Drs Paryanto MM. Foto Bawah : Mantan Camat Tulang Bawang Udik Dra Kruyuni menyerahkan berkas serahterima jabatan kepada camat baru Syahidin

5 pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat dilantik oleh Bupati Tulang Bawang Barat Bachtiar Basri untuk menempati posisi baru. Pelantikan berlangsung di Ruang Rapat Utama Sekretariat Pemerintah Daerah, Rabu (02/04). Mereka yang dilantik adalah

Syakib Arsalan SE yang sebelumnya Kepala Badan Ketahanan Pangan dilantik menjadi Asisten Sekdakab bidang Perekonomian dan Pembangunan; Drs Sujatmiko yang sebelumnya sebagai Staf Ahli bidang Pembangunan SDM dan Kemasyarakatan dilantik menjadi Kepala Badan

Ketahanan Pangan; Drs Hasan Badri SH yang sebelumnya Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung/ Kelurahan dilantik menjadi Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selanjutnya, Marwan SE yang sebelumnya Kepala Badan Pengelola Lingkun-

gan Hidup Daerah dilantik menjadi Staf Ahli Bidang Pembangunan SDM dan Kemasyarakatan; dan Drs. Syamsul Komar yang sebelumnya Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan dilantik menjadi Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah. *** /des

Bertempat di Ruang Rapat Utama Sekretariat Pemerintah Daerah, Rabu (10/04), dilakukan Pengukuhan Bunda PAUD tingkat kecamatan dan kampungn se-Kabupaten Tulang Bawang Barat. Dalam sambutan pada acara tersebut, Bunda PAUD Kabupaten Tulang Bawang Barat Ny Hasiah Bachitar menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insan pendidikan, penyelenggara lembaga

PAUD, organisasi pendidik dan tenaga kependidikan, Organisasi Mitra PAUD, serta khususnya para pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini atas segala ikhtiar, kepedulian dan perhatian yang telah dicurahkan dalam mencerdaskan anak bangsa di Kabupaten Tulang Bawang Barat. “Anak-anak adalah merupakan aset keluarga, aset negara yang keberadaannya mempunyai arti penting dalam melanjutkan kelangsungan keluarga dan negara.

Oleh karena itu menyia-nyiakan anak adalah perbuatan yang sungguh tidak terpuji,� demikian kata dia. Selanjutnya, tambah Ny Hasiah, dunia anak adalah dunia bermain, dimana anak akan dapat lebih tumbuh berkembang dengan baik apabila mereka mendapatkan haknya untuk bermain, berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman sebayanya. Disinilah anak akan mengalami hal-hal yang baru dengan penuh keceriaan.

Seiring dengan hal di atas, tinggal bagaimana orang tua dapat mendidik dan mengontrol anak kita sebaik-baiknya tanpa mengurangi hak-hak anak. Hak mendapatkan Kesehatan, Pendidikan, Perlindungan dan Kesejahteraannya. Peran serta orang tua sangat mereka butuhkan guna membantu membangun karakter dan cita-cita anak. *** /tat


HALAMAN

11

EDISI 28/TAHUN III/APRIL 2013

Forum

Memperbaiki Jalan Rusak Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat memprioritaskan pembangunan jalan-jalan yang rusak. Menurut Anda, apa sih penyebab hancurnya jalanjalan di Kabupaten Tulang Bawang Barat? Dan apa

Sarnubi Tidak lain, karena kendaraan yg melalui jln kabupaten melebihi tonase kapasitas kekuatan badan jalan. Dan diharapkan untuk kedepan kendaraan2 tsb bisa mengikuti petunjuk ttg kapasitas jln kabupaten dan kepada petugas perhubungan untuk menindak tegas pengunajalan bila melebihi kapasitasnya. Tks

Arfani HE Mobil truk yang ber’muatan yang melebihi kapasitas jalan kabupaten dan jalan provensi dinas perhubungan tidak ada ketegasan,ber’kesan tutup mata, mungkin paktor kadisnya jarang ngantor.

Alwansyah Aal harus lbh selektif terhadap rekanan atau kntrktr..yg asal jadi di blacklist aja..intinya praktek KKN msh terus menggrogoti mental pejabat2 dg kroninya dg modus yg ber aneka ragam...

Kunaifi Jaya penyebabnya adl: - jeleknya kwalitas perbaikannya - gak ada batasan muatan kendaraan - minimnya kesadaran pengendara akan rasa memiliki - dan perlu ada pengawasan & perbaikan oleh satker terkait - trims !!!

Arie BoenkFriendly Shobarie Selain masalah alam seperti dititik tersebut sering digenangi air, tidak adanya talud/saluran pembuangan air yang berada di pinggiran badan jalan, masalah tersebut juga disebabkan oleh pengendara kendaraan roda 4/6 lebih

Seldy Alnur Dinata Karena mobil truk Ÿ2òãð besar membawa muatan berlebihan sehingga merusak badan jalan.. Sebaiknya dinas perhubungan / Ÿ2òãð terkait menindak tegas ataupun memberikan peringatan kepada pebngguna jalan Ÿ2òãð beban nya melebihi kapasitas dan solusi terbaik adalah meningkatkan kualitas jalan di kabupaten kita ini, TBB.

Ermayani Chaniago sebetulnya jalan itu pa bila masih lobang kecil sudah diperhatikan,ditambal2x gitu pasti tdk akan parah... parahnya kan karna dibiarkan sampai begitu banyaknya lobang2x yg sudah membesar....jd intinya tolong lebih diperhatikan lg,ibarat wajah berjerawat masih 1 bj sdh diobatin jd tdk menjalar dah.... hehheehh.....cukup sekian dan trimakasihhh.....

Aminuddin AS Pertama karena diperbaikan jalan dikerjakan sembarangan & asal jadi. Kedua karena kendaraan yg lewat melebihi batas tonase jalan. Contohnya didesa agung kaya kec. Way kenanga Solusinya benahi dua masalah diatas

yang tidak mau mengikuti aturan jalan seperti masalah tonase. Sebab, jalan-jalan di Kabupaten ini mempunyai kelas-kelas sendiri Dan mempunyai kekuatan menahan bebannyapun berbeda-beda. Selain ¡ôà, seharusnya dinas terkait dapat selektif dalam mempekerjakan rekanan, banyak kita temui jalan

yang baru diperbaiki hanya berjarak 2bulan sudah rusak lagi sementara jalan tersebut jarang dilalui kendaraan besar. Nah, faktor rekanan/ kontraktor inilah sebenarnya yang lebih berpengaruh terhadap banyaknya jalan yang rusak padahal baru diperbaiki. Dinas Terkait (DPU) dapat selektif lah, mana rekanan yang benarbenar mau membangun, Dan mana rekanan yang benarbenar cari untung... ?

‘Zhantiee Themaygeiz Sellexqtifz’ sdh jls mobil truk yg mngngkut brng mlbihi kpsitas it pnybb utma rsk ny jln,shrsny d.prhub it hrs tgas dong dlm hal ini.

Ihsan Mokoondo penyebab nya : terlalu banyak truk yg bermuatan berlebihan, jadi solusi nya adalah mencegah truk truk yg bermuatan

Iwansori Karena kendaraan yang lewat dijalan melebihi kapasitas jalan seharusnya itu wewenang dinas perhubungan tapi sepertinya dishub sendiri seolah-olah tutup mata


CMYK

Kiprah EDISI 28/TAHUN III/APRIL 2013

Devita Sari

HALAMAN

12

Menyukai Pria yang Soleh dan Santun

Devita Sari, dara manis ini dikenal sebagai sosok yang cerdas dan supel. Men jadi guru, adalah profesi yang memang sangat dicintainya. Kini, alumnus FKIP Unila ini sepenuh hati mencurahkan kemampuannya dalam mendidik siswa di SMAN 1 Tumijajar. Bidang studi yang diajarkannya adalah Matematika. Bertempat tinggal di Menggala Mas, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Devita sangat bersemangat turut mencerdaskan anak-anak Tulang Bawang Barat. Semua ilmu yang dimilikinya didedikasikan untuk para siswa. Bahkan, kini Devita menggali ilmu lebih banyak lagi dengan menempuh pendidikan pascasarjana. Kelak semua ilmu yang didapatnya

tetap akan diberikan untuk generasi muda di bumi Ragem Sai Mangi Wawai. Devita punya kiat agar sukses menjalani profesi sebagai guru. “Disiplin, fokus, dan selalu ikhlas merupakan kunci utama dalam melaksanakan sesuatu, tak hanya dalam pekerjaan. Saya selalu menganggap, apa yang Tuhan titipkan kepada saya adalah wujud amanah yang harus saya jalankan dengan sebaik-baiknya,” demikian kata dia. Devita pun sempat berpesan untuk anak-anak Tulang Bawang Barat. “Jadilah generasi muda yang selalu meninggikan nilai diri tanpa harus meninggikan hati, karena merendahkan hati bukan berarti merendahkan diri. Kreatif-lah sehingga

mampu bersaing, jangan bosan untuk terus belajar karena pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting, dan pandai-pandailah memilih lingkungan pergaulan yang baik,” demikian pesannya. Namun, di tengah kesibukannya menjalani profesi guru, Devita yang masih sendiri tentu sesekali tergurat dalam pikirannya dalam mencari calon pendamping hidup. “Kalau soal kriteria calon suami, yang paling penting adalah 4S, yaitu sholeh, smart, supel, dan santun. Juga, kalau bisa sih gak ngerokok.... Perkara tampang yang ganteng dan bermateri, itu bukan prioritas. Syukur-syukur kalo dapet yang begitu, anggep aja bonus dari Tuhan,” demikian Devita. *** /jer

Malam resepsi peringatan HUT ke-4 Kabupaten Tulang Bawang Barat yang berlangsung di Lapangan Panaragan Jaya Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Rabu (03/04) malam.

CMYK


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.