CAK April 2013

Page 1

EDISI KE-7 Online: catatanarekkampus.wordpress.com Email: catatanarekkampus@gmail.com

CATATAN AREK KAMPUS KORAN KAMPUS CIVITAS AKADEMIKA ITS

CAK. APRIL 2013

Isu Kampus: ITS Research University 2017 HAL 3

Waspadalah dengan Tipu Daya Setan

Humaniora: Hakikat Cinta Seorang Ali, Hakikat Cinta Muslim Sejati

Sejarah: Hagia Sophia: Simbol Kearifan Imperium Islam Di Bumi Eropa

HAL 4

HAL 10

Hakikat Emansipasi

Kampus ITS, CAK – Al-Bahri FTK ITS mengadakan Kajian Alam Ghaib dengan tema “Menyibak Fenomena Kesurupan dan Tipu Daya Iblis dalam Tinjauan Syar'i” di Plaza Dr. Angka ITS, Sabtu (27/4). Kajian dengan tema yang dikategorikan cukup berani di kampus perjuangan ini menhadirkan dua pembicara yang memang paham tentang bahasan itu. Baca Halaman EVENT

Aku Bawa Dua Bunga Mawar, Merah Dan Putih

AKU bawa dua bunga mawar, merah dan putih. Aku genggam perihnya lalu kucium bau wanginya. Aku mencintainya, merindukannya, dan kutanamkan pada hatiku. Dan itulah Indonesiaku, penuh pesakitan tapi indah negerinya. Aku melihat bahwa banyak anak k ecil men g ad ah k an tan g an n y a d i perempatan jalan. Lelaki tegap tertunduk lesu tak berdaya, wanita manis berkerudung lebar menangis meratapi nasibnya. Baca Halaman KONTEMPORER

M

enurut pandangan barat dalam buku Women's Emancipation Movements In The Nineteenth Century: A European Perspective terbitan Stanford University Press, emansipasi wanita memiliki pengertian sebagai upaya penentuan nasib sendiri dan perbaikan posisi dalam hukum, sosial, budaya, dan politik. Gerakan emansipasi wanita di barat sebenarnya telah dirintis sejak abad ke-19, akan tetapi upaya tersebut baru mencapai puncaknya sekitar tahun 1970-an dengan disetujuinya Equal Rights Amendment (ERA), yaitu amandemen tentang kaum wanita untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam menjalankan hak, sama seperti halnya dengan kaum pria. Akhirnya kaum wanita pun semakin bebas tampil di ranah publik atau menjadi pekerja di berbagai bidang pekerjaan, bahkan di bidang pekerjaan yang mayoritas digeluti laki-laki. Sehingga kaum wanita pun bersaing dengan laki-laki dalam berbagai peran. Namun, apakah hakikat emansipasi memang seperti itu? Menuntut kebebasan dan kesamaan hak-hak seperti halnya laki-laki?

Di Indonesia, emansipasi wanita sangat lekat dengan sosok R.A. Kartini melalui suratsuratnya yang dibukukan oleh J.H. Abendanon (Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda saat itu). Buku kumpulan surat Kartini yang dibuat pasca wafatnya Kartini itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang selanjutnya diterjemahkan Armijn Pane ke dalam buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku tersebut berisi kumpulan surat Kartini dengan teman-teman Belanda-nya yang sarat pemikiran. Dari beberapa kumpulan surat-suratnya, Kartini menggagas akan pentingnya menimba ilmu bagi kaum pribumi terutama kaum wanita Berikut penggalan surat Kartini pada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902. “Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anakanak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya

Baca WANITA... Hal 15


REDAKSI CAK. APRIL 2013

SALAM REDAKSI “Kewajiban lebih banyak dibandingkan waktu yang tersedia”. Melalui kalimat tersebut kita dapat memetik hikmah untuk senantiasa memanfaatkan waktu dengan seoptimal mungkin. Alih-alih menghindari suatu kewajiban karena kurangnya waktu, lebih baik mengurangi waktu beristirahat untuk melaksanakan kewajiban. Alhamdulillahirabbil Alamin. Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Meskipun sekitar dua bulan lalu sempat tidak menerbitkan CAK karena beberapa kendala yang dialami redaktur, allhamdulillah pada bulan April ini CAK dapat kembali hadir untuk memberikan wawasan, mempertajam pemikiran, dan memperdalam pemahaman pembaca. Pada CAK kali ini, kami menghadirkan informasi dan isu terhangat yang berkembang di ITS dan Indonesia. Antara lain, tentang rencana ITS untuk menjadi Research University dan hangatnya isu emansipasi di bulan ini. Reader is Leader. Itulah salah satu visi yang kami bawa kepada segenap civitas akademika ITS. Dengan adanya CAK, kami optimis CAK mampu menciptakan budaya membaca sehingga lahirlah pemimpin-pemimpin baru untuk almamater, bangsa, dan agama.

EDITORIAL

CANTIK

M

iss World adalah salah satu perhelatan kecantikan terbesar berskala internasional, agenda utamanya adalah mencari Sang Pemegang Gelar Wanita tercantik didunia “of the year” yang sekaligus dinobatkan sebagai Duta Wisata Internasional, serta menghimpun dana amal untuk anak-anak miskin di seluruh dunia. Sekilas acara ini memang terkesan sangat menawan dan juga dermawan. Namun, sebenarnya acara yang seolah-olah meninggikan derajat wanita ini, ternyata tidak seindah yang ditayangkan dalam televisi. Kontes ini bahkan mempunyai latar belakang yang kontroversial sebelum akhirnya dikenal banyak orang dengan sebutan kontes ratu dunia. Akhir-akhir ini banyak media memuat berita terkait dengan penolakan diadakanya kontes “Miss World” di dua kota di Indonesia, yaitu Jakarta dan Bali. Penolakan tidak hanya datang dari ormasormas pada satu daerah, bahkan telah banyak diberitakan bahwa MUI provinsi juga menolak dengan tegas, “Tidak ada manfaatnya acara itu diadakan di Indonesia. Pengiriman kontestan kita ke ajang kontes ratu dunia juga sangat bertentangan dengan falsafah Pancasila dan kultur masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim,” tegas Ketua Umum MUI Jatim. Jika tidak ditelaah secara mendalam, penolakanpenolakan yang terjadi justru membuat kita semakin bingung, bukankah tidak ada hal yang negatif jika Miss World diadakan di Indonensia? Karena bisa jadi Indonesia lebih banyak dikenal dimata dunia dan juga berbagai macam pengaruh positif lainya. Jika memang penghelatan pesta kecantikan ini bertujuan mulia, pasti tidak akan ada kontroversi dari beberapa masyarakat Indonesia. Lantas mengapa sebagian para pemuka agama Islam menolak acara ini diadakan di Indonensia? Jika kita menengok sedikit ke belakang, ternyata sejarah mencatat bahwa asal muasal dari adanya kontes ini adalah memperkenalkan baju renang ke masyarakat Inggris

pada masa itu. Namun, ternyata tidak hanya memperkenalkan, tetapi juga melombakan, dan acaranya pun dimuat di media elektronik di salah satu stasiun televisi. Acara ini sempat berhenti tidak ditayangkan dan akhirnya ditayangkan kembali ketika kriteria penilaian ditambah dari segi intelegensi dan behavior. Karena itulah, acara ini kurang tepat jika dikatakan sebagai penjunjung derajat dan martabat wanita, terlebih prinsip dasar pada acara ini sangat bertentangan dengan hakekat perempuan di mata Islam. Bukanlah sebuah hal yang salah jika kita menilai kecantikan seorang perempuan dari sikapnya yang anggun, pribadi dengan tutur kata yang lembut, serta kecerdasanya dalam berpikir. Yang salah adalah menilai kecantikan seorang wanita dengan cara yang jelas-jelas sangat bertentangan dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh Allah swt. dalam al-Qur’an. Kami yakin pembaca sekalian juga sudah tahu dari mana kriteria kecantikan itu didapat selain dari poin yang telah disebutkan di atas. Biarlah kecantikan kita tetap tertutup dengan sempurna, biarlah kecantikan kita senantiasa selalu indah tanpa ada cela yang akhirnya menjadi sebuah keidahan sempurna, sesuai syariat agama. Biarlah kesantunan dan keanggunan kita membimbing kita ke surga tanpa harus melewati beberapa dunia dengan hal-hal yang melawan apa yang sudah diperintahkan-Nya. Miss World bukanlah harga mati dalam penambahan devisa negara di bidang pariwisata. Maka dari itu kita harus bisa bersikap bijak dengan tetap berpegang teguh pada prinsip dasar budaya Indonesia, sebagai seorang muslim kita harus sadar bahwa peran kita sebenarnya adalah mengajak orang-orang untuk kembali ke jalan-Nya, bukan terlena dengan keindahan dunia terutama kecantikan wanita-wanita yang bahkan Allah pun tak meridhainya. Wallahualam. []

KOLOM KONSULTASI: Sahabat ingin bertanya dan melakukan konsultasi? Kami menyediakan kolom konsultasi. Pertanyaan apapun berhubungan dengan Islam kami tampung. Baik tentang akidah, fiqih, iptek, media, munakahat (nikah), hubungan laki-laki dan perempuan, sosial, dll. Bukankah Islam itu luas? So, bagi sahabat yang ingin melakukan konsultasi, kirim saja pertanyaan ke (0857-1553-6760) dengan format Nama_Jurusan_Email_Pertanyaan atau hal yang ingin didiskusikan atau melalui email (catatanarekkampusits@gmail.com ) dengan subjek Nama_Jurusan_No Hp DARI PEMBACA: Sahabat sekalian ingin memberikan komentar, kritik, saran, request tulisan, atau ingin menyumbangkan tulisan di CAK ini? Kirim saja ke email kami (catatanarekkampusits@gmail.com). Dan kunjungi juga blog kami di www.catatanarekkampus.wordpress.com CATATAN AREK KAMPUS JMMI ITS. Penerbit: Media JMMI Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Pelindung: Ketua TPK Islam. Penanggung jawab: Ahmad Fauzan ‘Adziimaa. Pemimpin Redaksi: Nur Abdillah Siddiq. Wakil Pemimpin Redaksi: Hardika. Editor: Fahul Ali, Churnia Sari. Reporter: Hanny Adiati, April Fatmasari, Fadia Fadzliyana, Gifari Zulkarnaen, Ahmad Ridwan Fauzi, Zulhilmi Bangkit Herwinda, Hilmi Firmansyah, Dwi Handoko. Desain dan Layout: Ali Fathul. Percetakan dan Sirkulasi: Muhammad Salman Al Farisyi. Marketing dan Iklan: Wawan Triyanto.


ISU KAMPUS CAK. APRIL 2013

ITS Research University 2017

G

erbang pintu masuk baru, jalur sepeda, taman di sekitar Masjid Manarul, menara FMIPA, Gedung Research Center, dan banyak lagi wajah baru ITS terus mewarnai pengembangan ITS sepanjang tahun. Semua itu termasuk dalam rangkaian pembangunan ITS untuk mewujudkan Master Plan ITS yang telah dikonsep terakhir kali di tahun 2003. Pengembangan ITS di sini berorientasi untuk menjadikan ITS sebagai Research University yang terkemuka di dunia pada tahun 2017. “Untuk mencapai itu, setidaknya 20% dari jumlah seluruh mahasiswa di ITS adalah pascasarjana. Hal tersebut haruslah didukung dengan fasilitas yang memadai, seperti laboratorium yang canggih dan suasana belajar yang nyaman dan terstruktur� ungkap Ir. Muhammad Faqih, MSA, Ph.D selaku Pembantu Rektor II ITS. Master Plan ITS dikonsep untuk memenuhi hal itu, yaitu di antaranya sebagai berikut: 1. Menara setinggi 11 lantai akan dibangun di setiap fakultas di ITS. Salah satunya yang sedang dibangun adalah Menara FMIPA. Menara-menara ini nantinya akan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar semua jurusan yang terdapat di fakultas tersebut. Sedangkan bangunan 23 lantai yang sekarang biasa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar akan Titik-titik rencana pembangunan kampus ITS. Menuju ITS Research University 2017. diubah menjadi laboratoriumlaboratorium baru. Hal ini dilakukan agar semua mahasiswa 6. Area taman yang cukup besar akan 2. Gedung Rektorat baru akan dibangun di baru pada tahun pertama tinggal di asrama dibangun di utara Theatre raksasa. Taman belakang gedung Rektorat yang sekarang agar pembinaan karakter dapat dilakukan ini adalah sarana wisata yang digunakan ada. Jalan besar yang sekarang tidak di asrama selama satu tahun penuh. Dari untuk kegiatan refreshing penduduk digunakan di belakang FTSP nantinya 4000 mahasiswa baru tahun ini, asrama kampus ITS. akan menjadi jalan untuk pejalan kaki ITS hanya dapat menampung sekitar 1300 7. Fakultas Desain Kreatif rencananya akan yang menghubungkan bundaran utama mahasiswa. Pada tahun tahun ajaran dibuat dan dibangun di sebelah barat laut pintu masuk ITS menuju Gedung Rektorat 2013/2014, Pak Faqih berusaha membuat area FTIF. Fakultas Desain Kreatif Baru. kebijakan agar mahasiswa baru dengan memiliki prodi Desain Interior, Desain 3. Techno Park, yaitu beberapa pusat NRP ganjil akan menempati asrama pada Produk Industri dan Desain Komunikasi pengembangan riset dan teknologi pada semester gasal dan NRP genap pada Visual satu area setengah lingkaran yang semester genap. 8. Fakultas Kebumian juga rencananya akan sekarang menghadap gedung jurusan dibuat dan dibangun di sebelah timur 11. Apartemen 11 lantai akan dibangun di Teknik Informatika. Beberapa yang telah sebelah selatan area Asrama ITS untuk FTK. Fakultas Kebumian akan memiliki dibangun adalah Gedung Robotika dan menjadi tempat tinggal dosen-dosen ITS. jurusan Geomatika, Geofisika dan NASDEC. Rencananya akan dibangun Perumahan dosen (Perumdos) sekarang beberapa jurusan lain yang masih beberapa pusat pengembangan riset dan hanya dapat menampung sekitar enam ratus direncanakan. teknologi lagi dalam area tersebut. dosen dari total lebih dari seribu dosen di 9. Fakultas Sains Terapan akan dibuat 4. Business Area, tempat ITS akan ITS. sebagai integrasi semua jurusan diploma mengembangkan area bisnis seperti hotel, Menjadikan ITS sebagai Research di ITS. Nantinya fakultas ini akan fokus pasar, dan lain sebagainya. Business Area pada sains terapan sehingga pascasarjana- University tahun 2017, tentu tidaklah cukup akan dibangun di utara Techno Park. dengan pengembangan fasilitas saja. Oleh nya pun juga sains terapan. 5. Theatre outdoor raksasa berbentuk karena itu, partisipasi dari masing-masing 10. Asrama ITS akan terus dibangun hingga setengah lingkaran akan dibangun di persona di ITS juga diperlukan untuk memenuhi kuota untuk menampung sebelah barat Lap. Sepakbola ITS untuk mewujudkan cita-cita besar itu. (gif/hil/fau) seluruh mahasiswa baru yang masuk ITS. menunjang acara-acara massive.


HUMANIORA CAK. APRIL 2012

HAKIKAT CINTA SEORANG ALI, HAKIKAT CINTA SEORANG MUSLIM SEJATI “Laa fatan illa 'Aliyyan.” Kalimat tersebut adalah jargon pemuda Arab yang memiliki arti “Tak ada pemuda kecuali Ali”. Apa yang dilakukan oleh seorang Ali sehingga ia dijadikan yel-yel oleh pemuda Arab? Tak lain adalah pengetahuannya tentang hakikat cinta dan kegigihan cintanya kepada putri Rasulullah SAW. OLEH NUR ABDILLAH SIDDIQ

C

inta adalah hal fitrah yang dimiliki oleh setiap orang. Islam pun mengakui adanya rasa cinta yang bersemayam di dalam dada keturunan Adam. Ketika seseorang jatuh cinta, maka hal itu adalah Anugerah dari Allah SWT. Termasuk rasa cinta kepada lawan jenis, dan lain-lainnya. Allah berfirman dalam Al-Quran, “Dijadikan indah pada manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatangbinatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali Imran : 14). Jadi, jatuh cinta kepada lawan jenis tidaklah dilarang dalam agama Islam. Tetapi yang harus digarisbawahi adalah Bagaimanakah membingkai perasaan tersebut agar bukan cinta yang mengendalikan diri kita, tetapi diri kita yang mengendalikan cinta. Ini penting, mengingat pemuda zaman sekarang begitu mudahnya dikendalikan oleh cinta. Tidak demikian hal nya dengan Ali bin

Abi Thalib ra., ia mampu membingkai perasaannya dan bertanggung jawab atas perasaan tersebut. Kekagumannya pada putri Rasulullah saw. mampu membuahkan rasa cinta dalam hatinya. Bagaimana tidak, putri tersayang dari Rasulullah, sungguh mempesonanya. Ibadahnya, kesantunannya, kecekatan kerjanya, keberaniannya, dan parasnya. Lihatlah gadis itu, pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta, Ia bersihkan dengan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta dan kasih sayang. Ia bakar perca, kemudian ia tempelkan ke luka untuk menghentikan aliran darah pada luka ayahnya. Semuanya dilakukan dengan hati menangis dan mata gerimis. “Muhammad Rasulullah tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya!”, cetus Fatimah setelah membersihkan luka ayahnya. Maka gadis itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju ka'bah, tak ada yang bisa menghentikan langkahnya meskipun ia seorang perempuan. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa hingga keluar air matanya membanggakan tindakannya pada Rasulullah saw., mendadak dicekam diam. Fatimah, seorang perempuan, menghardik mereka, pimpinan dan pemuka Quraisy. Seolah-olah waktu terhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali. Dalam kekaguman Ali kepada Fatimah, Ali sempat tersentak mendengar kabar yang mengejutkan. Fatimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Rasulullah. Lelaki yang sangat totalitas, membela Islam dengan jiwa dan harta sejak awal-awal risalah. Lelaki yang

iman dan akhlaqnya tak lagi diragukan, Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. “Allah mengujiku rupanya”, begitu suara batin Ali ra. berkata. Ia merasa diuji karena merasa tak ada apa-apanya jika disandingkan dan disejajarkan dengan Abu Bakar. Kedudukan disamping Nabi? Abu Bakar lebih utama, keimanan dan pembelaan Abu Bakar pada Allah dan Rasulnya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakar menjadi kawan perjalanan Rasulullah dalam hijrah, bagaimana Abu Bakar berdakwah sehingga betapa banyak tokoh, pemuka, saudagar, dan bangsawan Makkah yang memeluk Islam karena sentuhannya, bagaimana Abu Bakar membebaskan budak seperti Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, dan Abdullah ibn Mas'ud. Dari sisi finansial, Abu Bakar sang saudagar, insyaAllah bisa membahagiakan Fatimah. Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin. “Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam Ali disaat hatinya sedang bergejolak. “Aku mengutamakan Abu Bakar atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fatimah atas cintaku”. Jodoh memang sepenuhnya ditangan Sang Khaliq, Allah swt. Meskipun menurut kita seakan-akan tak ada harapan, tetapi Allah swt. menjawab doa manusia yang berikhtiar dan bersungguh-sungguh berdoa kepada-Nya. Beberapa waktu berselang, ternyata Allah swt. menumbuhkan kembali tunas harapan di hatinya yang sempat layu, lamaran Abu Bakar ditolak. Ali ra. terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri. Ah, ternyata ujian itu rupanya belum berakhir. Setelah Abu Bakar mundur, datanglah melamar Fatimah seorang


HUMANIORA CAK. APRIL 2013

laki-laki yang gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum muslimin berani tegak mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat setan berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut, yakni Umar ibn Al Khattab. Al-Faruq (julukan untuk Umar), sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fatimah. Umar memang masuk Islam belakangan, sekitar 3 tahun setelah Ali dan Abu Bakar. Tapi, siapa yang menyangsikan ketulusannya? Siapa yang meragukan kecerdasannya untuk mengejar pemahaman? Siapa yang menyangsikan keberaniannya dalam membela Islam? Dan lebih dari itu, Ali mendengar sendiri betapa seringnya Rasulullah saw. berkata, “Aku datang bersama Abu Bakar dan Umar, aku keluar bersama Abu Bakar dan Umar, aku masuk bersama Abu Bakar dan Umar.” Betapa tinggi kedudukan Umar ra. di sisi Rasulullah saw., disisi ayah Fatimah. Pada saat Umar ra. hijrah, “Wahai Quraisy”, kata Umar, “Hari ini putra AlKhattab akan berhijrah. Barang siapa yang ingin istrinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silahkan hadang Umar dibalik bukit ini!”. Umar adalah lelaki pemberani. Ali, sekali lagi sadar. Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, ia belum siap menikah. Apalagi menikahi Fatimah binti Rasulullah. Umar jauh lebih baik dan Ali ridha. Maka Ali kembali bingung ketika kabar itu sampai ditelinganya. Lamaran Umar juga ditolak. Menantu macam apa yang kiranya dikehendaki Rasulullah? Yang seperti Utsman sang milyader kah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulullah? Yang seperti Abul Ash kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti Rasulullah? Dua menantu Rasulullah itu sungguh membuat Ali kehilangan kepercayaan diri. Di antara Muhajirin hanya Abdurrahman ibn Auf yang setara dengan mereka. Atau justru Rasulullah saw. ingin mengambil menantu dari Anshar untuk mempererat kekerabatan dengan mereka? Sa'd ibn Mu'adz kah, sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu? Atau Sa'd ibn Ubadah pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu? Muncul begitu banyak pertanyaan dalam lamunan Ali. “Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan. “Mengapa engkau tak mencoba melamar Fatimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu baginda Nabi”, ucap temannya dengan yakin. “Aku?”, tanya Ali tak yakin. “Ya, engkau

wahai saudaraku!”, balas teman Ali. “Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?” Ali semakin sangsi. “Kami dibelakangmu kawan, semoga Allah swt. menolongmu!”, teman Ali memberi dukungan dan harapan. Ali pun menghadap Rasulullah. Maka dengan memberanikan diri, disampaikan keinginannya untuk menikahi Fatimah. Ya, menikahi, menempatkan Fatimah sebagai seseorang yang selalu didekatnya hingga Ali wafat. Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya. Hanya ada satu set baju besi di sana ditambah gumpalan tepung kasar untuk makannya. Tetapi jika ia meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap sampai dirinya mapan, Itu memalukan! Meminta Fatimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap? Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang. “Engkau pemuda sejati wahai Ali”, begitu nuraninya mengingatkan. Pemuda yang siap bertanggung jawab atas rasa cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihanpilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah maha kaya. Lamarannya berjawab, “Ahlan wa Sahlan!”. Kata itu muncul tenang bersama senyum Rasulullah saw. Dan Ali pun bingung apa maksudnya. Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan. Ah, mungkin Rasulullah bingung untuk menjawab. Ah, mungkin tidak sekarang. Tapi ia siap ditolak. Itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih ringan daripada menangung beban tanya yang tak kunjung berjawab. Apalagi menyimpannya dalam hati bak bahtera dilautan yang mengampar-ampar. Ah, itu menyakitkan. “Bagaimana jawab Rasulullah kawan? Bagaimana lamaranmu?”, tanya sahabat Ali. “Entahlah..” Ucap Ali ragu. Sahabatnya langsung menimpalinya, “Apa maksudmu?”. “Menurut kalian apakah 'Ahlan wa Sahlan berarti sebuah jawaban?”, Ali bertanya dengan raut muka penasaran. Cinta tak jarang membuat orang nampak tolol. Sahabat Ali menjawab, “Tentu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua! Ahlan saja sudah berati 'ya', sahlan juga, dan kau mendapat Ahlan wa Sahlan kawan, dua-duanya berarti 'ya'”. Dan Ali pun menikahi fatimah. Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan rumah yang pada awalnya ingin disumbangkan kawan-kawannya, tetapi Rasulullah bersikeras agar Ali membayar cicilannya. Itu hutang. Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu bakar dan Umar dalam melamar Fatimah. Dengan keberanian untuk menikah. Sekarang, bukan

janji-janji dan penantian kosong. Ali adalah gentleman sejati, ia telah menemukan hakikat cintanya pada fatimah putri Rasulullah. Sehingga tidak heran jika pemuda Arab memiliki yel, “Laa Fatan Illa Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali”. Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggung jawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti Ali ra., ia mempersilahkan atau mengambil kesempatan. Yang pertama (mempersilahkan) adalah pengorbanan, yang kedua (mengambil kesempatan) adalah keberanian. Dan ternyata tak kurang pula apa yang dilakukan oleh putri Rasulullah, dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah mereka menikah, Fatimah berkata kepada Ali, “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu, aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda”. Ali terkejut dan berkata, “Kalau begitu mengapa engkau mau menikah denganku?” dan siapakah pemuda itu?” Sambil tersenyum Fatimah berkata, “Ya karena pemuda itu adalah dirimu”. Subhanallah, ternyata keduanya telah memiliki perasaan yang sama semenjak mereka belum menikah, tetapi dengan rapat keduanya menjaga perasaan itu. Perasaan yang insyaAllah akan indah ketika waktunya tiba.

Cinta Tak Pernah Meminta Untuk Menanti Untukmu saudaraku Sudah saatnya engkau malu pada Illahmu.. Tentang rasa cinta yang tak halal untuk dirasa Tentang angan yang tak pantas dibayangkan Karena semua itu sebuah pengkhianatan Pengkhianatan pada-Nya, pada ketetapanNya mengenai pasanganmu kelak Dan juga pada seseorang yang kini sedang menjaga hatinya untukmu Ketahuilah di sana ada insan yang setia menundukkan pandangannya Yang menghijabi hatinya Yang menunggu dengan mengisi harinya penuh dengan doa terbaik untukmu Ia yang tak pernah ingin mengenalmu sebelum halal atasmu Karena dengan itu ia menjagamu Maka dengarkan saudaraku Tak inginkah kau menghargainya? Dengan berbuat seperti apa yang ia perbuat untukmu? Yaitu menundukkan hati dan menjaga pandangan


EVENT CAK. APRIL 2013

pun mempunyai ritual sendiri dalam Ahlussunnah dan Syiah, menghormati orang yang sudah meninggal cara sujud/shalat pada kuburan Beda Aqidah, Syariah, atau Politik? mdengan aupun gambar orang-orang yang

Ratusan peserta antusias mengikuti jalannya Seminar Akbar GMAIL, Bedah Jurnal Islamia (6/4).

Gedung Pasca Sarjana, CAK – Mahasiswamahasiswa muslim dari ITS dan berbagai kampus di Surabaya membanjiri Ruang Seminar Gedung Pasca Sarjana ITS untuk mengikuti acara Gebyar Manarul 'Ilmi (GMAIL) 2013 yang terakhir, yaitu Seminar Akbar (SEMARAK) Jurnal Islamia, hari sabtu (6/4). Dengan pembicara Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi, KH Idrus Ramli, dan Henri Shalahuddin, seminar ini membedah Jurnal Islamia tentang Ahlussunnah dan Syi'ah, Beda Aqidah, Syariah, atau Politik? Seminar diawali dengan pemaparan oleh Ustadz Hamid (Pimred Islamia) yang mengatakan bahwa Islam memang harus diyakini kebenarannya tanpa boleh diragukan. Namun, saat ini terdapat kelompok-kelompok yang saling menyalahkan satu dengan yang lain sesama Islam. Akibatnya banyak yang meragukan keislamannya sendiri. Perbedaan yang dipermasalahkan terdiri dari 3 macam, antara lain perbedaan salah-benar biasanya persoalan agama yang dasar, perbedaan aqidah dengan lebih dominan ke musyrik, serta perbedaan yang saling mengkafirkan dengan mempermasalahkan ijtihad. Namun jika berbicara perbedaan ahlussunnah dengan syi'ah, bukan hanya perbedaan biasa karena perbedaannya di samping dalam Furu'iyah (percabangan, misalnya NU dengan Muhammadiyah) juga dalam Ushuliyah (pokok). Perbedaan antara ahlussunnah dengan syi'ah sulit untuk didamaikan sebab lebih baik kita bersatu melawan musuh daripada melawan perbedaan aqidah. Awal munculnya syi'ah terjadi pada zaman sahabat karena Ali bin Abi Thalib tidak dipilih sebagai khalifah pertama dan orang-orang syi'ah

menganggap jika kita (ahlussunnah) mempercayai khalifah lain sudah termasuk syirik. Itu jelas perbedaan pandangan yang salah. Orang-orang Syi'ah juga menggunakan strategi untuk merekrut muslim lain menjadi pengikutnya dengan menawarkan beasiswa kuliah ke luar negeri gratis dengan tidak mencantumkan kata-kata syi'ah dalam publikasinya. Menurut Pak Henry yang merupakan dosen STID M. Natsir Jakarta bahwa hal itu dapat menjadi kewaspadaan bersama bagi masyarakat muslim yang belum mengetahui karena terdapat lembaga-lembaga Islam maupun majelis taklim syi'ah yang menyebar di Indonesia. Pusat kebudayaan dan penelitian syi'ah dengan buku-buku yang lengkap ada di Iranian Corner. Perlu kita ketahui bahwa kitab-kitab mereka berbeda, bahkan sesuai dengan pengakuan sebagian ulama besar syi'ah bahwa isi al-Qur'an mereka berbeda dengan kita (ahlussunnah). Mereka

dikultuskan dengan menganggap tawasul kepada Allah. Segala ritual dan aqidah penistaan tersebut sangat menyimpang dari ajaran Islam. Namun, kita perlu mengetahui juga agar dapat menjaga diri dari penyimpangan aqidah tersebut. Mengutip dari pernyataan Imam Ghazali bahwa mengenali kejahatan bukan untuk berbuat jahat, tetapi untuk menjaga agar tidak terjerumus dalam permasalahan kejahatan tersebut. Syi'ah menyebarkan propaganda bahwa mereka adalah ahlul bait. Padahal aqidah ahlul bait yang benar ada pada ahlussunnah karena tidak ada riwayat yang menyatakan bahwa syi'ah yang berahlul bait benar. K.H Idrus Ramli (dosen STAIN Jember) mengatakan bahwa banyak propaganda syi'ah yang disebar untuk menjerumuskan sebagian besar masyarakat muslim Indonesia, antara lain mengatakan bahwa awal mula Islam di Indonesia adalah Islam Syi'ah. Selain itu, syi'ah lebih mengagungkan Ali ra. serta menganggap beberapa sahabat itu ma'shum. Mereka juga melakukan propaganda bahwa aqidah syi'ah ahlul bait dengan organisasinya adalah IJABI pimpinan Jalaludin Rahmat. Semua itu perlu diwaspadai. Penyebaran syi'ah di Indonesia sangat cepat karena hal paling utama yang disentuh adalah masyarakat dengan tingkat ekonomi yang lemah. Jika kebutuhan mereka telah terpenuhi maka orang-orang syi'ah dapat dengan mudah menyusupkan pemikirannya. Untuk menghadapi kaum syi'ah memang lebih susah daripada menghadapi liberalisme, salah satu sebabnya mereka mempunyai rujukan tafsiran yang sangat berbeda sehingga meluruskannya juga dengan menggunakan pemikiran logika (dalil aqli). Sehingga ahlussunnah wal jamaah harus pintar untuk mematahkan argumen syi'ah karena saat ini memang kuantitas kaum sunni banyak, tetapi dari segi kualitasnya masih perlu banyak tingkatkan. (apr/fhl)

Semarak GMAIL (kiri ke kanan), Idrus Ramli, Hamid Zarkasyi, Bahrul Ulum, Henri Shalahudin.


EVENT CAK. APRIL 2013

Emansipasi atau Muslimah Sejati?

Kampus ITS, CAK – Keputrian Al Bahri ITS bersama Keputrian JMMI ITS mengadakan Safari Kajian (19/4). Safari Kajian ini mengangkat tema “Kartini: Emansipasi ataukah Muslimah Sejati?” Pembicara pada acara ini adalah ustadzah Sinta Yudisia atau juga biasa disapa bunda Sinta. Dalam kajian ini dijelaskan mengenai konsep kodrat dan

penyikapan terhadap emansipasi. Berdasarkan pengertian barat, gender adalah perbedaan peran dan tanggung jawab lelaki dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi sosial budaya yang sifatnya tidak tetap dan tidak dipelajari, serta dapat dipertukarkan menurut waktu, tempat, dan budaya tertentu dari satu jenis kelamin ke jenis kelamin lainnya. Menurut sejarah, emansipasi awalnya dibawa oleh Lady Mary Wortley Montague pada abad ke 17-18 yang lahir dari filsafat Eropa. Sebenarnya awal adanya emansipasi memiliki akar yang bagus, tetapi walaupun dasar akarnya bagus memang pada prinsip dasarnya tidak dilandaskan dengan pemahaman dan prinsip Islam. Pada akhirnya, terlahirlah hasil yang tidak baik, yang dalam kasus ini lahirlah berbagai paham-paham seperti feminisme salah satunya. Salah satu contoh emansipasi yang salah terdapat pada pasal 67 yang berbunyi “Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang memiliki unsur perbedaan, pembatasan, dan/atau pengucilan atas jenis kelamin tertentu”. Padahal jelas-jelas secara kodrat, perempuan dan laki-laki sudah berbeda. Tinjauan paling sederhana dari segi fisik sudah berbeda, lalu lantas kenapa memaksa untuk

disamakan? Ada beberapa negara di Barat yang amat menjunjung tinggi wanita, seperti halnya di Jerman, seorang perempuan bisa mendapat cuti hamil selama 6 tahun dan di Finlandia, pemerintah menyediakan perlengkapan berupa baju, kereta roda, dan lain-lain untuk bayi-bayi yang hendak lahir. Dalam Islam sendiri, wanita-wanita muslim amat dimuliakan. Selain itu, apabila seorang muslimah mempunyai kedudukan diajarkan untuk mempergunakan kedudukannya dengan baik. Sebagai contohnya adalah Mumtaz Mahal, istri Sheh Jahan (Pembangun Taj Mahal), yang merupakan seorang dermawan dan senantiasa mendampingi suami walaupun sedang dalam keadaan hamil besar. Jadi, muslimah sejati tidaklah perlu mengadopsi berbagai paham dari barat karena sebenarnya semua konsep kehidupan yang benar telah ada dalam Islam. Telah dijelaskan dalam QS An-Nahl: 97 bahwa, “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (ffs/fhl)

Launching Calon Ketua Umum JMMI

Calon Ketua Umum JMMI, Ilham, Hudzaifah, dan Dian Masjid Manarul Ilmi, CAK – Menjelang berakhirnya kepengurusan tahun 2012/2013, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) JMMI ITS mulai melakukan langkah-langkah untuk mempersiapkan kepengurusan selanjutnya. Salah satu langkahnya adalah dengan

mempersiapkan pemimpin LDK tersebut. Pada hari minggu (21/4), JMMI melakukan kegiatan Launching Calon Ketua Umum (Caketum) JMMI untuk kepengurusan 2013/2014. Berbeda dari launching caketum beberapa kepengurusan sebelumnya yang

biasanya menetapkan empat caketum, kali ini hanya ditetapkan tiga caketum. Dari tiga belas ahwa putra yang terpilih sebagai konseptor tentang langkah dakwah kampus ini kedepannya, ditetapkan tiga caketum yang berasal dari tiga jurusan berbeda. Caketum yang terpilih adalah Ilham Azmy (Ketua LDJ Ashabul Kahfi), Hudzaifah( Ketua LDJ Al-Kaun), dan Dian Anteri (Ketua Divisi Isu dan Jurnalistik JMMI). Penetapan caketum itu sendiri didasarkan dari beberapa syarat yang telah lama ditetapkan oleh JMMI. “Harapannya siapapun yang terpilih sebagai ketua umum semoga tetap ceria seceria RDK '34 yang bertemakan Ramadhan Ceria,” kata Adam, koordinator SC RDK '34. “Semoga ketua umum yang terpilih nantinya lebih memasyarakat dan dapat menempatkan dirinya dalam situasi dan kondisi yang tepat,” kata Frans Sinatra, staf Humas LDJ Forsis ITS. (dw/fhl)


EVENT CAK. APRIL 2013

Ustadz Nawawi ketika menyampaikan penjelasannya di Kajian Alam Ghaib (27/4).

Waspadalah dengan Tipu Daya Setan Kampus ITS, CAK – Al-Bahri FTK ITS mengadakan Kajian Alam Ghaib dengan tema “Menyibak Fenomena Kesurupan dan Tipu Daya Iblis dalam Tinjauan Syar'i” di Plaza Dr. Angka ITS, Sabtu (27/4). Kajian dengan tema yang dikategorikan cukup berani di kampus perjuangan ini menghadirkan dua pembicara yang memang paham tentang bahasan itu, yaitu ustadz Nawawi dan ustadz Nasir. Ustadz Nawawi membawakan materi pertama yang mengkaji mengenai mengapa manusia bisa disusupi oleh jin. Berpedoman pada prinsip yang terdapat pada QS An Nahl: 98-100 bahwa Allah swt. berfirman “Maka apabila engkau telah hendak membaca AlQuran maka mintalah perlindungan kepada Allah swt dari setan yang terkutuk.” Kata-kata setan diambil dari kata-kata “syatona” yang berarti jahat. Dimana semua yang jahat pastilah setan dan kejahatan hanya ada pada dua makhluk, yaitu manusia dan jin. Jadi, ada setan dari golongan manusia dan setan dari golongan jin serta kedudukan mereka tidak akan pernah baik. Pertanyaan yang pertama muncul, bagaimana kita harus berlindung dari setan? Meninjau poin pertama bahwa setan tidak akan pernah punya kekuatan atas orang-orang yang beriman. Poin kedua bahwa orang yang beriman kepada Allah swt akan senantiasa bertakwa dan dijamin oleh Allah swt. di QS An-Nahl: 99, “Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah.” Dan bagaimana caranya bertawakkal? Untuk mudahnya, apabila di setiap kita mengerjakan sesuatu, senantiasa perhitungkan apakah Allah senang atau tidak dengan apa yang kita kerjakan. InsyaAllah dengan demikian kita akan senantiada bertawakal. Dan apabila tidak berpegang teguh pada dua poin itu, maka orang akan sangat mudah tergoda oleh godaan setan. Ada beberapa kondisi dimana manusia akan lebih mudah tergoda, antara lain apabila dalam keadaan iman menurun, pikiran kosong, atau

galau. Ada beberapa poin juga dimana setan mempunyai kekuasaan tinggi, yaitu terhadap orang-orang yang bergantung kepada setan manusia atau jin serta orang-orang yang bersekutu dengan setan atau kejahatan. Pada materi kedua yang dibawakan ustadz Nasir, dikupas mengenai fenomena kesurupan di dalam Islam. Dijelaskan bahwa dalam kehidupan kita punya musuh yang nyata, yaitu setan. Dalam sesi ini lebih spesifik membahas setan dari golongan jin. Jin dapat dibagi dua, ada jin kafir dan jin muslim. Jin kafir bertempat tinggal di dalam jamban, tempat sampah, tempat becek, gedung kosong, dll. Makanan jin kafir terdiri dari bangkai, kotoran manusia dan darah. Sebaliknya jin muslim bertempat tinggal di atap-atap rumah dan memakan kotoran dan tulang hewan. Secara umum, setan dari bangsa jin mengganggu semua umat manusia khususnya umat Islam. Tugas setan dari awal hingga akhir kehidupannya hanyalah satu, yaitu mengajak manusia masuk ke golongan-golongan penghuni neraka. Setan meganggu semua manusia seperti yang telah dijelaskan di materi pertama, tetapi tidak semua manusia yang diganggu mengalami kesurupan. Dalam QS Al-Baqarah: 275, dibenarkan akan adanya kesurupan. Dan apabila jin mengatakan bahwa mereka tidak bisa masuk ke dalam tubuh manusia (merasuki), sungguh mereka telah berbohong. Karena sejatinya mereka merasuki aliran darah manusia. Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa mencurigai setan. Bila setan sudah ada di dalam tubuh seseorang dan dia tidak dicurigai, maka mereka aman. Tidakkah pernah terpikir apabila kita terbangun di tengah malam tapi sangat susah untuk qiyamul lail? Logikanya sama dengan pencuri apabila tidak dicurigai oleh polisi maka pencuri tersebut akan aman. Maka, kesimpulannya curigai setan terlebih dahulu dalam segala aspek daripada mencurigai fisik. Dalam Islam terdapat dua metode

penyembuhan penyakit, yaitu Quran dan madu yang merupakan pengobatan cara Nabi. Jadi, pengobatan Nabi jangan dijadikan sebagai alternatif, melainkan harus dijadikan yang utama. Setan-setan yang merasuki tubuh dan membuat manusia sakit harus langsung dibasmi dengan rukhiyah (doa) dan Al-Quran. Sesungguhnya setan bisa berada di pembuluh darah kita dan paling ditakutkan adalah apabila setan berhasil menyusup ke dalam hati dan menyuarakan gangguan-gangguan berupa bisikan (menunda sholat ataupun mengerjakan pekerjaan yang tidak bermanfaat). Berikut beberapa tanda-tanda orang kesurupan apabila dilihat dari sisi kejiwaan, antara lain malas beribadah (terutama sholat), keinginan untuk beribadah sangat kuat tapi sangat berat untuk melaksanakannya, hilangnya gairah hidup, mudah putus asa, raguragu dalam segala hal, muncul sifat lupa berlebihan secara mendadak, sering merasa merinding atau panas di anggota badan tertentu, tidak nyaman mendengar suara adzan atau lantunan al-Quran, emosi tidak terkendali, berburuk sangka yang membabi-buta, merasa adanya bisikan dari dalam hati (bisa jadi merupakan suara sendiri atau nyata bisikan setan di telinga), banyak tidur, muncul rasa kantuk tidak tertahankan pada jam-jam tertentu, insomnia, merasa nyaman dalam kemaksiatan, mimpi buruk yang menakutkan atau menjijikkan, atau sering mengigau. Sedangkan, tanda-tanda orang kesurupan apabila dilihat dari fisik, antara lain sesak napas (asma), sakit atau merasa berat di dada atau punggung, panas di tubuh yang berpindah-pindah, cepat lapar, lemas tiba-tiba bahkan sering pingsan, terucap kata-kata diluar kendali, kepala atau bahu terasa ditusuk benda tajam, kulit terasa tebal, tersumbatnya syaraf, dll. Selain manusia, tempat tinggal juga bisa dirasuki setan. Tanda-tandanya seperti sering terlihat sekelebat bayang-bayang, sering terdengar suara ketawa atau suara kursi ataupun tapak kaki, adanya bercak darah di dinding atau lantai, terdengar bunyi dinding yang dipukul, adanya banyak jumlah tikus secara tiba-tiba dan menghilang secara tibatiba, dll. Dalam pengobatan kesurupan, pengobatan melalui rukhiyah dibenarkan selama tidak mengandung kesyirikan. Sebaikbaik rukhiyah adalah merukhiyah diri sendiri sebagai sikap preventif. Apabila sudah tidak mampu mengobati diri sendiri, maka dibenarkan meminta bantuan orang lain yang berpengalaman karena rukhiyah juga membutuhkan pengalaman. Rukhiyah sendiri tidak bertentangan dengan ilmu kedokteran Islam. Jadi, jika kita merasakan sakit, sebelum ke rumah sakit sembuhkanlah dahulu dengan Al-Quran, karena bisa jadi sakit itu disebabkan oleh gangguan setan. (ffs/fhl)


KONTEMPORER CAK. APRIL 2013

Aku Bawa Dua Bunga Mawar, Merah Dan Putih OLEH ZULHILMI BANGKIT HERWINDA

A

ku bawa dua bunga mawar, merah dan putih. Aku genggam perihnya lalu kucium bau wanginya. Aku mencintainya, merindukannya, dan kutanamkan pada hatiku. Dan itulah Indonesiaku, penuh pesakitan tapi indah negerinya. Aku melihat bahwa banyak anak kecil mengadahkan tangannya di perempatan jalan. Lelaki tegap tertunduk lesu tak berdaya, wanita manis berkerudung lebar menangis meratapi nasibnya. Banyak manusia Indonesia tak merasakan wangi merah putih bunga mawar ini. Dulu Soekarno dengan revolusinya menguncangkan dunia, Natsir menentramkan hati umat ini. Tapi, sekarang kita dipaksa berlutut di sepatu para cukong pemerintahan. Aku merindukan sosok-sosok penentram hati, penyejuk jiwa, dan pembangkit raga. Aku ingin merasakan wanginya mawar itu meski banyak duri yang harus aku genggam. Ibnu Umar ra. berkata : “Saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda : ‘Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang

bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan jawab) dari hal-hal yang dipimpinnya. (HR Buckhari, Muslim) Aku merindukan seorang pemimpin yang bertanggung jawab dengan segala keringatnya untuk bangsa ini. Indonesia kapankah dirimu punya sosok nan tanggung jawab ? Wahai rakyat Indonesia, aku tak bisa memberikan kepastian itu karena aku bingung bagaimana seharusnya? Oh lek koyok ngono, seharusnya pemimpin di negara ini gak ucul-uculan, asal selesai dikatakan sudah tanggungjawab. Hakikatnya kepemimpinan adalah tanggung jawab dan wujud tanggung jawabnya bisa berdampak pada kesejahteraan. Analoginya, jika orang tua hanya sekedar memberi makan anak-anaknya, tetapi tidak memenuhi standar gizi serta kebutuhan pendidikannya, maka hal itu masih jauh dari makna tanggung jawab yang sebenarnya. Maka dari itu, jika pemimpin di Indonesia ga iso ngopeni rakyatnya jangan harap kita bisa mencium wangi mawar itu ! Oh presiden-presiden! kamu tidak seharusnya hanya sebatas memerintah saja, namun ngowoh melihat rakyatnya jelalatan di pinggir jalan sambil terus mengadah. Tidak ada upaya-upaya untuk mengentaskan kami menuju kesejahteraan. Sungguh menurutku belumlah dikatakan bertanggung jawab. Karena seharusnya berpihaklah kepada

kami! Rakyatmu, bukannya berpihak pada bos-bos borjuis itu apalagi dengan sanak famili. Oleh karena itu, bangsa masih jauh dari standar kata sejahtera. Maka tanggung jawabmu masih dipertanyakan. Inilah kerancuan negara ini, kita memang butuh pemimpin yang ngopeni rakyatnya dan pastinya bukan karbitan. Menuju tahun 2014 ini, tampaknya banyak orang yang haus kekuasaan untuk jadi raja di negeri yang bobrok ini. Para mbambung-mbambung Indonesia cukuplah disogok dengan dua ratus ribu dan sekresek beras miskin. Mereka berlomba-lomba jual diri di berbagai pengkolan, berapapun uangnya sikat asal kita suka sama suka. Para orang bodoh negeri ini tertipu dengan berita-berita yang hilir mudik di layar kaca itu. Ada yang pengusaha sukses, ada yang juragan TV, dan yang paling parah ada keluarga kerajaan. Kalau saja masyarakat Indonesia terus dijejali propaganda seperti ini, mau tidak mau kita pasti akan terkena penyakit kere akut. Lha wong permasalahan yang sepele saja tidak pernah diurus. Tanggung jawabnya uculuculan dan parahnya kita seakan merem melihat ketidak-adilan itu. Sejujurnya ada suatu harapan inti yang ingin saya utarakan yaitu : “Duh Gusti Paringana Kulo Slamet, Negara Ingkang Adil lan Makmur, lan Raja Kang Ngopeni Rakyat Indonesia�


SEJARAH CAK. APRIL 2013

Hagia Sophia: Simbol Kearifan Imperium Islam di Bumi Eropa

Keindahan interior Hagia Shopia.

T

erdapat ungkapan yang mengatakan bahwa para pemenang selalu “berhak” melukiskan sejarah. Sejarah mencatat, seringkali penaklukan-penaklukan yang ada selalu berupaya untuk “menghapus” peradaban sebelumnya dan mengganti dengan peradaban baru yang merupakan identitas dari sang penakluk. La Mezquita misalnya, masjid terbesar pada masa kekhalifahan Umayyah di Spanyol ini berubah menjadi sebuah Katedral ketika pasukan Kristen berhasil menguasai Cordoba. Namun rupanya sejarah memiliki kearifan cerita yang lain. Penaklukan umat muslim di Konstantinopel telah menunjukkan pada sejarah bahwa tidak setiap penaklukan yang ada serta merta mengubur peradaban yang ada sebelumnya. Hagia Sophia. Hagia Sophia adalah “bekas” masjid yang sekarang dijadikan museum di kota Istanbul Turki. Pada awalnya, bangunan ini adalah katedral seluas 200 kaki ini, dinding-dindingnya dipenuhi oleh lukisan Yesus, bunda Maria, malaikat Jibril, dan mozaik-mozaik di dinding yang sangat kental dengan nuansa Kristen kala itu. Hagia Sophia bahkan merupakan Katedral terbesar pada era Byzanthium, sekitar abad ke-4 Masehi. Pada abad ke -15 tepatnya pada tahun 1453 Masehi, Kekhalifahan Ottoman berhasil menaklukkan Konstantinopel dan beralih menjadi penguasa kala itu. Selanjutnya, Konstantinopel yang megah pun berubaha nama menjadi Istanbul, ibukota Turki yang sekarang. Hagia Sophia yang merupakan Gereja Kristen Ortodoks terbesar beralih fungsi menjadi masjid yang dikelola oleh

kekhalifahan pertama saat itu, Sultan Mehmed. Berbeda dengan La Mezquita, bekas masjid yang berubah alih menjadi gereja setelah Cordoba jatuh ke tangan pasukan Kristen, Hagia Sophia dapat dikatakan menjadi cerminan betapa bijaksananya kebijakan penguasa Islam kala itu. Sultan Ahmed sebagai khalifah pertama Islam saat penaklukan Konstantinopel kala itu mengambil kebijakan yang sangat berbeda dengan sistem penguasaan pasukan Kristen di Eropa. Sultan Mehmed sebagai khalifah pertama di Istanbul kala itu tidak menghancurkan ikon-ikon Kristen yang ada di dalam katedral Hagia Sophia. Saat Sultan memutuskan untuk mengubah katedral menjadi masjid, beliau hanya memerintahkan untuk menutup lukisan-lukisan Yesus dan bunda Maria dengan selembar kain, dengan tujuan utama agar umat Islam tidak terganggu dengan symbol-simbol kekristenan saat melakukan shalat. Bahkan yang lebih mencengangkan lagi, Sultan lain yakni Sultan Abdulmajid justru memerintahkan agar kain-

Kemegahan Hagia Shopia tetap bertahan.

kain penutup lukisan simbol kekristenan seperti lukisan Yesus dan bunda Maria dibuka kembali, serta memerintahkan untuk kembali melukiskan symbol-symbol kekristenan yang sudah pudar dengan tujuan untuk mengembalikan Hagia Sophia seperti desain awalnya. Jadilah Hagia Sophia menjadi bangunan masjid unik kala itu. Umat Islam Ottoman melaksanakan ibdah shalat di sebuah masjid yang dipenuhi dengan lukisan dinding yang sarat dengan simbol kekristenan. Empat medalion raksasa bertiliskan lafadz Allah, Muhammad, dan ayat-ayat suci Al Qur'an yang konon dibutuhkan 800 orang untuk bisa mengangkat pada proses pemasangannya, menggantung di sudut-sudut Hagia Sophia, mengapit gambar Bunda Maria yang tengah mengapit bayi Isa. Hal ini menunjukkan betapa kekhalifahan pada masa itu memberikan penghormatan pada kebudayaan yang ada sebelumnya. Hal ini membuktikan sebuah bukti kearifan “penaklukan” yang menunjukkan betapa Islam sangat menjunjung tinggi perdamaian. Sayangnya, meskipun sejarah telah mencatat kegemilangan pasukan Ottoman dalam penaklukan Konstantinopel, Hagia Sophia tidak serta merta dapat bertahan menjadi bangunan masjid seperti halnya La Mezquita yang tetap berfungsi sebagai gereja untuk peribadatan. Pemerintah Turki yang sekuler menjadikannya sebuah museum hingga kini. Museum indah yang bercerita pada generasi sekarang bahwa tidak setiap penaklukan yang ada serta merta mengubur peradaban yang ada sebelumnya. (nny)


SEJARAH CAK. APRIL 2013

Sultan Muhammad Al-Fatih v Sultan Muhammad Al-Fatih di Eropa juga disebut sebagai Sultan Mehmed II. v Al-Fatih merupakan julukan yang didapat karena berhasil menaklukkan Konstantinopel yang merupakan benteng kuat Kekaisaran Byzantium pada masa itu. Secara bahasa, AlFatih bisa diartikan sebagai “Sang Pembuka�. v Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw. pernah berkata: "Konstantinopel akan dikalahkan oleh tentara Islam. Rajanya adalah sebaik-baik raja, dan tentaranya adalah sebaik-baik tentara. " v Muhammad Al-Fatih lahir pada tanggal 30 Maret 1432 M di perbatasan Turki-Bulgaria. v Pada usia belia Muhammad Al-Fatih sudah menguasai tujuh bahasa, yaitu bahasa Arab, Turki, Yunani, Hebrew, Persia, Latin, dan Serbia. Hal ini menunjukkan kecerdasan yang dimilikinya. v Pada usia yang sangat muda dia sudah diangkat sebagai sultan, yaitu pada tahun 1444 M. Namun, pemerintahan pertamanya ini hanya berlangsung selama hampir tiga tahun saja. v Lima tahun kemudian (sekitar tahun 1451), ketika usianya 19 tahun, barulah dia secara resmi menjabat khalifah. Sultan Muhammad II adalah Khalifah Utsmani yang ke-7. v Sultan Muhammad Al-Fatih memimpin Perang Konstantinopel yang berlangsung sejak bulan April hingga Mei 1453. Perang Konstantinopel sendiri merupakan perang besar menjelang akhir Perang Salib. Pada tanggal 22 Mei 1453 M, Konstantinopel jatuh di tangan umat Islam. Muhammad Al-Fatih merubah nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam Keseluruhannya). v Sultan Muhammad Al-Fatih juga merupakan orang yang berperan dalam mengakhiri kekejaman Dracula, seorang Pangeran dari Wallachia yang terkenal dengan kekejamannya dan telah membunuh sekitar 100.000 - 500.000 orang (umat Islam sendiri yang dibantai Dracula diperkirakan berjumlah sekitar 300-000 orang). v Sultan Muhammad Al-Fatih telah memimpin sendiri 25 kali peperangan sepanjang hidupnya. v Sang Pembuka, seorang pemimpin yang juga ahli ibadah ini, tutup usia pada tanggal 3 Mei 1481.

INGIN BERIKLAN DI KORAN CATATAN AREK KAMPUS? TAK PERLU PIKIR DUA KALI, LANGSUNG HUBUNGI KAMI

Bagian Marketing dan Iklan CAK: 085732231392

Email: catatanarekkampus@gmail.com

Blog: catatanarekkampus.wordpress.com


ISLAMIC CORNER CAK. APRIL 2013

Yakin, Mau Menata Hati Dulu?

M

emakai jilbab adalah kewajiban. InsyaAllah sudah banyak muslimah yang paham akan hal ini, sekedar tahu, atau bahkan mungkin beberapa juga mungkin masih sangsi, se-urgent itukah memakai jilbab? Apa tidak sebaiknya hati dulu yang harus diberi hijab? Atau bahkan ada yang masih mengira kalau jilbab itu adalah budaya masyarakat Arab? Well.. semua pendapat bisa diterima. Sebelum mengulas banyak tentang jilbab, seorang muslim perlu tahu terlebih dahulu sejarah turunnya perintah berjilbab. Sekaligus menjawab penilaian bahwasanya jilbab tak lebih hanya sekedar budaya Arab yang tidak perlu susah-susah kita lestarikan. Dalam hadist, Imam Bukhari meriwayatkan bahwasannya Aisyah ra. Berkata “Ketika turun ayat perintah berjilbab maka para wanita segera mengambil kain sarung kemudian merobek sisinya dan memakainya sebagai jilbab”. Hadist tersebut menunjukkan kepada kita bahwa pada saat turunnya ayat tersebut para shohabiyyah sedang tidak mengenakan “jilbab” dan memang mereka belum biasa mengenakannya. Hal ini terbukti dari tindakan mereka yang harus merobek k a i n dialih-fungsikan menjadi jilbab. Jika mereka sarung sudah biasa memakainya tentu jilbab itu telah untuk tersedia dan tak perlu lagi untuk menyulap kain sarung mereka menjadi jilbab “darurat”. Hadist tersebut dengan sangat jelas telah membuktikan bahwa jilbab bukan merupakan budaya dan tradisi wanita arab pada awal perkembangan Islam tetapi suatu hal yang disyariatkan oleh Islam dan dilaksanakan oleh para shohabiyyah. Alasan klasik lainya mengapa masih banyak muslimah untuk tidak segera mengenakan jilbab adalah terlalu cepat “underestimate” pada diri mereka sendiri. Beberapa muslimah bahkan berpikir bahwa mereka belum siap untuk mengenakan jilbab dan bertekad untuk memperbaiki hati dan sikap dulu sebelum hijrah memakai jilbab. Pendapat demikian memang dapat dibenarkan, namun bukankah mengenakan jilbab adalah suatu langkah untuk memperbaiki diri sendiri juga? Entahlah, mari kita renungkan bersama-sama. Ataukah kita menunggu datangnya hidayah? Mari kita tengok sejauh mana kita memahami makna hidayah? Apakah benar para muslimah yang saat ini sudah memakai jilbab karena memang sudah mendapatkan hidayah? Boleh saja kita beranggapan seperti itu, tapi yang jelas kalau mau kembali lagi pada prinsip sebab akibat, sesungguhnya dapat kita

simpulkan bahwa tidak ada sesuatu hal pun yang tiba-tiba terjadi begitu saja, kecuali atas izin Allah. Apalagi dalam upaya memperbaiki diri, yang di dalamnya sarat akan proses belajar dan tentu saja sebuah pilihan: ingin berubah atau tidak. Jilbab tak hanya berarti kostum untuk para muslim perempuan. Lebih dari itu, saat seseorang memutuskan untuk mengenakan jilbab paling tidak mereka sudah menaiki satu tangga kemulian wujud dari salah satu hakekat kesempuranaan wanita muslim, yaitu komitmen dan kesiapan untuk memperbaiki diri. Jika upaya untuk menjadi sesosok yang dihargai di mata manusia saja kita usahakan dengan sangat, sedangkan upaya untuk memperbaiki diri terus menerus sebagai bentuk kepatuhan hamba kepada Allah dan Rasul-Nya, kenapa masih harus ragu? Ataukah kita masih malu nama kita menjadi bahan perbincangan makhluk-makhluk di langit? Ataukah kita masih belum menginginkan sebuah keberkahan dan penjelmaan sebagai bidadari dunia? Senantiasalah berbenah dan terus berbenah. Dengan begitu, kita akan tahu bahwa Allah swt. menciptakan wanita jauh lebih indah dari apa yang dipikirkan manusia pada umumnya. Mari Ber-Jilbab dan terus BerHijab! (nny/chr)


PHOTOSHOT

13

CAK. APRIL 2013

SPESIAL GEBYAR MANARUL ‘ILMI

Adik-adik peserta FASS (Festival Anak Sholeh dan Sholehah), selalu ceria.

Ustadz Salim terima kenang-kenangan pasca isi materi nikah.

Pak Jamaluddin beraksi saat Hypnoteaching.

Sebelum dimulainya Seminar Akbar GMAIL, bedah kesesatan syi’ah.

Bercanda sambil berlomba. Adik-adik menikmati jalannya FASS GMAIL 2013.

Gebyar Manarul ‘Ilmi 2013

Bedah buku, Akmal Sjafril kupas JIL.


14

COMIC CORNER CAK. APRIL 2013


UMUM

15

CAK. APRIL 2013

Laki-laki dan Perempuan Secara Kodrati Berbeda pada masa ini karena beberapa hal. Salah satu laki karena secara kodrati berbeda. Penuntutan

WANITA...

Sambungan dari hal 1 penyebabnya adalah kurangnya tulisan yang hak-hak tersebut telah sampai melalaikan

Namun, karena kami yakin pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama.� Demikianlah gagasan Kartini yang menyadari bahwa wanita memiliki posisi yang berbeda dengan kaum laki-laki, salah satunya sebagai ibu. Dimana untuk menjadi seorang ibu, pendidik penerus bangsa, tentu perlu persiapan ilmu. Sosok Kartini bukanlah satu-satunya wanita yang peduli dengan pendidikan dan hak wanita di Indonesia pada masa-masa itu. Indonesia juga memiliki beberapa tokoh wanita yang berjuang, bahkan bisa dibilang melangkah lebih maju dibandingkan Kartini, dalam hal hak pendidikan wanita dan perjuangan. Diantara wanita-wanita itu adalah Rohana Kudus, Dewi Sartika, Rahmah El Yunusiyyah, dan Nyi Ahmad Dahlan yang bahkan berhasil mendirikan sekolah. Akan tetapi, nama mereka tak sementereng Kartini

merekam pemikiran dan jejak perjuangan tokoh-tokoh wanita itu pada masanya. Sebagai contoh, Rohana Kudus, dia berperan besar sebagai perintis pendidikan bagi kaumnya di tanah minang. Ia mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia pada tanggal 11 Februari 1911. Di sekolah ini, ia mengajarkan banyak hal seperti, membaca, menulis, keterampilan mengelola keuangan, budi pekerti, pendidikan agama, bahasa Belanda, dll. Sedangkan Dewi Sartika merupakan pendobrak benteng pingitan dan pelopor gerakan mencerdaskan anak bangsa dengan mendirikan sekolah bernama Sakola Kautamaan Istri (1910) di tanah Sunda. Sedangkan Nyi Ahmad Dahlan membuka asrama dan sekolah-sekolah puteri dan mengadakan kursus-kursus pelajaran Islam dan pemberantasan buta huruf bagi kaum perempuan. Emansipasi wanita menurut pandangan barat telah membawa kaum wanita larut dalam penuntutan hak-haknya yang notabene tidak mungkin dapat disamakan dengan hak laki-

Siapakah Ketum JMMI 13/14?

kaum wanita melaksanakan kewajiban utama sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Sebagai seorang ibu, kaum perempuan wajib mengasuh, mendidik, dan memelihara anakanaknya. Sebagai pengatur rumah tangga kaum perempuan berperan membina, mengatur, dan meyelesaikan urusan rumah tangga sehigga tercipta ketentraman bagi anggota-anggota keluarga lain. Dengan peranperan khusus tersebut, sebenarnya kaum perempuan telah memberikan sumbangan besar bagi masyarakat karena individuindividu yang mumpuni tidak terlepas dari didikan di keluarga. Itulah mengapa peran ibu sangat krusial sebagaimana yang telah disampaikan Kartini dipenggalan suratnya. Hal ini tentu sangat berbeda dengan pandangan barat yang mengartikan sumbangan wanita di tengah masyarakat dihitung dari pendapatan yang dihasilkan dan besar prosentase keikutsertaan dalam ranah publik. (dik/fhl)


16

INFORMASI CAK. APRIL 2013


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.