CATATAN AREK KAMPUS I N S P I R A T I F
.
S O L U T I F
.
T E R P E R C A Y A
K O R A N C I V I TA S A K A D E M I K A I T S
EDISI NOVEMBER 2014
PESTA DEMOKRASI KM ITS BERAKHIR CATATAN S. R. PUTRA
Suasana tegang menyelimuti selasar dr. Angka kamis malam (19/10). Pasalnya, perhitungan tabulasi pemungutan suara pemilihan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS dan anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) ITS. (Bersambung ke hal 13)
GRAFIS: SRP/CAK
FAJRI : KM ITS NAIK LEVEL CATATAN ALFIAN NUR MUHAMMAD
FAJRI PADA SAAT KAMPANYE TERBUKA PERTAMA
SUMBER: KOMINFO BEM ITS
Tongkat estafet kepemimpinan mahasiswa ITS kembali dipergilirkan. Belum lama ini Keluarga Mahasiswa ITS(KM ITS) menggelar pesta demokrasi untuk memilih Presiden BEM yang baru. Proses perhitungan suara yang sah telah menetapkan Imran Ibnu Fajri sebagai Presiden BEM terpilih. Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan ini mengangkat slogan ‘Ayo Kolaborasi’ untuk kepengurusan BEM ITS setahun ke depan. Ayo Kolaborasi adalah semangat untuk mewujudkan KM ITS yang dinamis, kontributif, dan kolaboratif. Konsep kolaborasi ini merupakan konsep yang sedang ngetren di KM ITS. Banyak ormawa yang juga mengusung
konsep ini. Misalnya saja JMMI, LMB, dan beberapa HMJ. “KM ITS itu naik level ya dari integralistik ke kolaborasi”, ungkap pria kelahiran Jakarta itu. Jika konsep integralistik adalah persamaan, dalam artian kita semua adalah sama untuk menghapus arogansi yang terkadang menjadi gap diantara mahasiswa ITS. “tapi sekarang itu (arogansi –red) sudah menipis jauh. Makanya aku mau kita naik level ke kolaborasi dalam artian kelebihan kita harus ditunjukkan agar bisa dimanfaatkan oleh orang lain dan dikolaborasikan.” Tambah beliau yang juga lulusan pondok pesantren itu. (Bersambung ke hal 13)
PASCA: BERGERAK DI WADAH BARU CATATAN S. R. PUTRA
Kalahnya perolehan suara dalam Pemilihan Umum ITS tak meredamkan semangat Pasca H Winanda untuk berkontribusi. Calon Presiden BEM ITS nomor urut dua ini mengaku akan tetap melanjutkan gerakan Aku Peduli Cak (APC) yang diusungnya saat kampanye oktober silam. Gerakan APC akan dikonkritkan menjadi sebuah komunitas.
“Intinya sih kami berusaha membangkitkan kepedulian terhadap lingkungan. Gerakan utamanya akan berupa kajian. Namun untuk kedepannya akan sangat mungkin untuk meluas ke kegiatan lain seperti Community Development” jelas mahasiswa Teknik Mesin tersebut. Komunitas APC hingga sekarang telah mengadakan
beberapa kajian terbuka diantaranya kajian mengenai Pilkada serta mengenai kenaikan harga BBM. Pasca mengaku ingin melakukan pencerdasan ke ITS dengan harapan kedepannya mahasiswa ITS akan tidak apatis dan lebih aktif bersikap terhadap lingkungan. (Bersambung ke hal 13)
KAJIAN BBM OLEH APC
SUMBER: ITS ONLINE
2
R E DA K S I
CAK | NOVEMBER 2014
SALAM REDAKSI Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirabbil ‘aalamiin, rasa syukur mendalam hanyalah pada Allah SWT atas keberkahan nikmatnya sehingga terbitlah CAK edisi November 2014 ini. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga hari kiamat. Bulan November merupakan bulan lahirnya kampus perjuangan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Bertepatan tanggal 10 November yang dikenal sebagai hari Pahlawan. Seiring dengan kelahiran ITS ke 54 tahun ini, maka kepengurusan pemimpin nomor satu bagi kalangan mahasiswa juga terbentuk. Dengan tema “Pemimpin,” CAK kembali hadir untuk menguatkan daya, bagaimana seharusnya seorang pemimpin dalam bertindak, menginspirasi, dan dalam penjagaan ruhiahnya sehingga mampu mempengaruhi semua golongan mahasiswa. Selamat membaca, berkarya di jalan Allah!
EDITORIAL
TERLAHIR KEMBALI DENGAN KONSEP BARU Menjadi suatu kebanggaan tersendiri melihat Koran CAK (Catatan Arek Kampus) akhirnya bisa terbit kembali setelah perdebatan panjang di meja redaksi. Itu semua dilakukan demi menyuguhkan kepada pembaca berita-berita yang menarik, aktual, dan terpercaya. Dalam format baru ini, redaksi melakukan banyak perubahan demi terwujudnya suatu harapan bahwa tidak selamanya “bad news is good news”. Banyak hal menarik yang bisa dijadikan sebuah berita yang layak untuk dibaca, meskipun bukan “bad news”. Redaksi terus berupaya untuk menyajikan berita-berita yang baik. Perubahan mendasar terlihat pada rubrik-rubrik yang disajikan. Ada rubrik baru dalam CAK edisi kali ini. Pertama, rubrik profil, yang mengulas sedikit-banyak tentang orang-
orang yang luar biasa yang ada dilingkungan kampus pahlawan ini baik dosen maupun mahasiswa yang kadang tidak banyak diketahui orang. Kemudian, sebagai institut teknologi, tidak pas rasanya jika kami tidak menampilkan berita mengenai riset. Maka dari itu kami menyajikan rubrik riset untuk menginformasikan kepada pembaca riset-riset terkini yang dilakukan sivitas akademika ITS. Yang menarik dan tak pantas untuk dilewatkan adalah rubrik survey. Rubrik ini adalah hasil riset kami terhadap tema-tema ringan yang sering dialami mahasiswa. Dengan hadirnya survey ini, diharapkan CAK bisa mencerdaskan mahasiswa kira-kira seperti apa yang harus dilakukan. Selain itu, redaksi juga memberikan rubrik opini, sebagai wadah bagi mahasiswa yang
CAK ONLINE open issuu.com/jmmiits
CONTACT US
KRITIK, SARAN, DAN MASUKAN ANDA SANGAT BERARTI BAGI KAMI
mail to media.jmmi.its@gmail.com
CATATAN AREK KAMPUS
ingin menyampaikan aspirasinya terkait dunia kampus. Lalu pada halaman-halaman lainnya pembaca bisa menemukan berita-berita terkini ITS, hiburan sebagai resensi buku dan juga komik. Sebagai Lembaga Pers ma-
hasiswa yang mengedepankan independensi dan kebenaran, kami akan selalu berbenah. Sehingga kami dapat menghadirkan informasi yang lebih kritis, tajam, dan dapat dipercaya. Selamat membaca. Salam Pers Mahasiswa!
TRUST US WITH YOUR
ADVERTISEMENTS
DAN BANTU KAMI MENYEBARKAN KEBAIKAN
CALL 085731963216 or MAIL to media.jmmi.its@gmail.com
Penerbit: Divisi Media JMMI Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Pelindung: Ketua Tim Pembina Kerohanian Islam ITS. Penanggung Jawab: Mohamad Rifai. Pimpinan Redaksi: Achmad Rizky Haqiqi. Wakil Pimpinan Redaksi: Eries Bagita Jayanti. Redaktur: Sindunuraga Rikarno Putra. Editor: Fauji, Arning Susilawati. Reporter: Muhammad Aulia, Gifari Zulkarnaen, Syafriansyah, Azzam Abdillah Shiddiq, Deo Siregar, Ery Permana Yudha, Ubaid El-Ahyar Elyafizi, Muhammad Richa Saputra, Nurul Amalia Triyuliana, Dinda Sarihati Sutedjo, Enira Suryaningsih, Amelia Fadhila. Layouter: Fadia Fadzliyana Saifuddin. Komikus: Nany Maryani. Kontributor: Herlan.
CAK | NOVEMBER 2014
3
I T S U P DAT E
EMPAT PTN INI SEGERA ALIH STATUS JADI BADAN HUKUM Se m a ra n g , Ke m d i k b u d --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengungkapkan sebelum 20 Oktober 2014, empat perguruan tinggi (PTN) akan alih status menjadi PTN badan hukum (PTN BH). Empat PTN tersebut adalah Institut Teknologi
Sepuluh November (ITS), Universitas Padjajaran (UNPAD), Universitas Diponegoro (Undip), dan Universitas Hasanudin (Unhas). Sebelumnya, sudah ada tujuh PTN yang berstatus badan hukum. Ketujuh PTN tersebut adalah Universitas Gadjah Mada
Mohammad Nuh
(UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Universitas Airlangga (UNAIR). Mendikbud mengatakan, PTN-PTN yang berbadan hukum memiliki statuta dalam bentuk peraturan pemerintah (PP). Meskipun secara otonom PTN BH mengelola sendiri anggarannya, untuk urusan biaya pendidikan uang kuliah tunggal (UKT) tetap menjadi acuan. “Sepanjang yang menyangkut dengan mahasiswa, meskipun secara otonom mengelola sendiri tetap UKT menjadi pijakan yang harus diikuti. Jadi tidak bisa dia keluar dari rambu-rambu,” kata Mendikbud di Semarang, Sabtu (04/10/2014). Selain mengikuti UKT, PTN badan hukum juga harus memenuhi kuota 20 persen mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Dengan alokasi BOPTN yang diterima PTN BH ini, kata dia, dipastikan tidak akan mengganggu urusan akses masyarakat
ke perguruan tinggi. Mendikbud mengatakan, untuk anggaran PTN BH di tahun 2015 tidak lagi bersatu dengan anggaran fungsi pendidikan yang dikelola Kemdikbud. Anggaran senilai Rp88 triliun yang dialokasikan untuk fungsi pendidikan tidak lagi termasuk anggaran PTN BH. “Kalau tahun lalu anggaran PTN BH itu Rp4 triliun, sekarang mereka kelola sendiri,” katanya. Nominal Rp4 tr iliun tersebut, katanya, berasal dari pendapatan negara bukan pajak (PNPB) setiap PTN BH. PNPB bersumber dari sumbangan mahasiswa, sarana dan prasarana, serta riset dan kerja sama. Mendikbud menegaskan, jika pendapatan PTN BH naik karena blok pertama, yaitu sumbangan mahasiswa, maka PTN tersebut akan diberi sanksi yaitu alokasi dari pemerintah akan dikurangi. “Tapi jika sebaliknya, blok ketiga yang lebih banyak, maka mereka akan diberi insentif,” katanya.
(sumber: kemdikbud.go.id)
NTUST MENAWARKAN STUDI LANJUT BAGI MAHASISWA ITS Menjadi salah satu kampus terbaik di Indonesia, ITS menjadi sorotan berbagai unirvesitas di dunia, salah satunya, National Taiwan University of Science (NTUST). Kampus ternama di Taiwan tersebut memberikan sosialisi serta pendaftaran bagi mahasiswa ITS yang ingin mengembangkan keilmuannya lebih lanjut keluar negeri, Kamis (16/10). Sosialisasi yang digelar di khususkan bagi Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan Teknik Informatika tersebut terbilang cukup menarik. Karena NTUST mendatangkan langsung delegasi dari College of Electrical Engineering and Computer Science ( CEECS ). Bahkan Prof Tian –Hua Liu, dekan CEECS turut hadir dalam acara ini. Tak heran, banyak pe-
serta yang berminat untuk hadir dalam sosialisasi ini. Dalam sosialisasi dijelaskan bahwa NTUST akan sangat senang menerima mahasiswa yang ingin melanjutkan studinya di NTUST karena faktanya banyak masyarakat Taiwan yang kurang berminat untuk melanjutkan pendidikan master maupun doctor. Hadziqfabroyir menjelaskan “bahwa dengan program double degree baik untuk tingkat master maupun doctor diharapkan mahasiswa ITS akan dengan mudah mendapatkan dua gelar sekaligus ketika lulus dari ITS dan NTUST” Tak hanya sosialisasi yang dilakukan. Tetapi NTUST membuka pendaftaran kuliah secara langsung dimana mahasiswa yang berminat dapat melakukan
Kampus NTUST
wawancara secara langsung. Hebatnya, peserta yang dinilai dapat memenuhi standard, akan langsung menerima Letter of acception dari NTUST. Syarat yang ditawarkan
cukup mudah, hanya bermodal satu lembar transkrip dalam bahasa inggris dan disertai dengan lembaran riset. (deo/fzb)
4
I T S U P DAT E
CAK | NOVEMBER 2014
KOMIKUS MUSLIM SHOW MAMPIR KE ITS CATATAN FAUZI BAHRUDIN
Selasa (30/09/2014), dua komikus The Muslim Show asal Perancis berkunjung, memberikan workshop pembuatan komik di Jurusan Desain Produk ITS. Kunjungan GregBlondin dan Karim Allam di ITS merupakan rangkaian agenda roadshownya bersama IFI (Institut Francais Indonesia) Surabaya. Sebagai pengantar, Karim menuturkan, sebenarnya ada satu orang lagi yang bekerja dibalik komik The Muslim Show, yaitu Norwegin. Tetapi Norwegin berhalangan hadir di Indonesia karena alasan tertentu. “Kami bertiga bekerja dalam tim. Bekerja sesuai dengan keahlian masing-masing. Norwegin bertugas membuat konsep cerita, lalu Greg menerjemahkan konsep tersebut ke dalam gambar, dan saya yang bertugas mewarnai gambar,”
lanjut Karim. Dalam membuat komik, mereka selalu berhati-hati. Katanya, kalau memang idenya tidak layak, mereka tidak akan membuatnya. “Ide cerita kami peroleh dari kejadian sehari-hari dan juga dari ceramah-ceramah imam di youtube. Karena memang kami membawa nama Islam,” kata Karim. Menurutnya, ketika kita membuat sebuah cerita atau dalam hal ini adalah komik, pesan yang disampaikan harus dapat dipahami oleh pembaca. kalau pembaca tidak paham, berarti kita gagal membuat cerita. “Dan yang penting lagi adalah emosi apa yang ingin kita harapkan. Tertawa, menangis, atau yang lainnya?” Tambah Greg. Setelah berbincang-bincang sebentar, Karim dan Greg siap
Karim Allam (kiri) dan Greg Blondin (kanan) saat kunjungan di Despro ITS
untuk mendemokanpembuatan komik secara langsung. Karim mengusulkan, ide cerita yang diangkat adalah mengenai Safety riding di Indonesia. Kebiasaan tidak menggunakan helm misalnya.
SUMBER : FFS/CAK
“Saya terkesima melihat realita pengendara motor di Indonesia. Banyak pengendara yang tidak patuh pada rambu-rambu lalu lintas. Sedangkan di Perancis, hal tersebut adalah mustahil,” katanya. (fzb)
ITS Menangkan SATU Indonesia Award CATATAN S. R. PUTRA
Mahasiswa ITS kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah Nasional. Tim The Ganers berhasil meraih juara pertama bidang teknologi dalam kompetisi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Award pada bulan September lalu. Dengan kapal pembersih sampahnya, Idham Aulia M Basir dan tim berhasil menyabet gelar bergengsi tersebut. Seperti yang dilansir dalam
Idham (tengah) bersama tim dan karyanya
web ITS, latar belakang pembuatan Ganers adalah untuk menyelesaikan persoalan pengelolaan sampah di kota-kota besar seperti Jakarta. “Di sana, sering kali kita menemukan sampah yang menumpuk di perairan. Hal itu bisa menimbulkan berbagai macam masalah seperti banjir dan penyakit,” jelasnya. Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan tersebut mengungkapkan bahwa pembuatan
SUMBER : ITS Online
kapal The Garbage Cleaner Ship (Ganers) sudah dimulai sejak masih mahasiswa baru. Di tahun pertama kuliah, Idham telah mengajukan proposal Ganers dalam Program Kreatifitas Mahasiswa. “Saat itu, kami mencoba mengajukan proposal ini dalam bentuk PKM. Dari situ kami berhasil mendapat dana untuk membuat prototipe kapal ini,” ceritanya. Sukses membuat prototype, mereka terus mengembangkan ide mereka. Tim ini pun akhirnya dinyatakan lolos untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 26. Sayang, mereka gagal meraih medali dalam kompetisi ini. Tak mau menyerah, Idham lantas mencari anggota tim baru dari jurusan lain. Ia menemukan tim yang menemaninya hingga sekarang di Kementerian Riset dan Teknologi BEM ITS. Usai membentuk tim baru, ia rajin mengikuti berbagai kompetisi dan berhasil menyabet beberapa juara antara lain juara tiga dalam
Lomba Karya Cipta Maritim Nasional (Lokarina) dan juara dua pada lomba karya tulis sejenis yang diadakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB). “Saat itu kami mengikuti sepuluh hingga lima belas kompetisi,” ungkapnya sambil tersenyum. Idham kemudian terus mengembangkan the Ganers hingga berhasil mendapatkan juga juara 1 dalam kompetisi SATU Indonesia yang diadakan oleh Astra Internasional bersama dengan Tempo. Yang menarik, mereka adalah satu-satunya tim juara yang masih berstatus sebagai mahasiswa. Idham memiliki cita-cita untuk merealisasikan kapal karyanya ini sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat. Menurutnya, merealisasikan The Ganers bukan hal yang mudah. “Kapal adalah barang yang besar dan pasti membutuhkan dana yang besar. Sampai saat ini, dana yang kita miliki belum mencukupi,” ungkapnya. (srp)
CAK | NOVEMBER 2014
OPINI
5
APA KABAR SEPEDA KAMPUS? CATATAN HERLAN
Tidak terasa program “ITS Bersepeda“ sudah berjalan sekitar 7 bulan sejak pertamakali disahkan oleh Bapak Prof. Dr. Ir. Triyogi Yuwono, DEA., selaku rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya periode kepengurusan 20102015. Sebenarnya program ini sudah direncanakan sejak tahun 2010 namun baru bisa diresmikan pada 17 Maret 2014. Ide program ini muncul sebagai tindak lanjut dari program eco kampus ITS yang sudah berjalan selama (masukan lamanya), serta untuk mengurangi polusi dan jumlah kendaraan bermotor disekitar kampus ITS. Pertama kali program ini diluncurkan, sepeda yang disediakan hanya sebanyak 45 unit dengan masa percobaan selama 3 bulan. Jumlah shelter yang dioperasikan sebanyak 6 buah di 3 lokasi, yaitu gerbang utama, kantin pusat, dan asrama. Kini setelah berjalan lebih dari tiga bulan, jumlah sepeda dan shelter yang disediakan masih tetap sama dari total 232 unit sepeda dan 10 shelter. Masa percobaan sudah terlampaui, sudah sangat wajar jika manfaat dari program ini sudah mulai bisa dirasakan oleh seluruh civitas akademika ITS. Namun sekarang timbul per-
tanyaan, apakah seluruh civitas akademika ITS sudah mengetahui akan adanya program ini dan merasakan efek positifnya? bagaimana efektifitas dari program ini? apakah sudah bisa mendukung program Eco Campus? Sebagaimana disinggung diatas, program ini diluncurkan dengan tujuan untuk mendukung program eco kampus y a i t u u n t u k m e n g u ra n g i jumlah kendaraan bermotor di lingkungan kampus sekaligus mengurangi pencemaran oleh asap kendaraan bermotor tersebut. Selain itu, manfaat lain dari program ini adalah untuk membantu mempermudah mobilitas seluruh civitas akademika ITS yang belum memiliki kendaraan bermotor selama beraktivitas di lingkungan kampus. Jika dilihat dari manfaatnya, sudah seharusnya program ini mendapatkan perhatian dan apresiasi yang baik dari seluruh civitas ITS, namun kenyataan dilapangan menunjukan bahwa jumlah pengguna fasilitas sepeda ini masih sangat jauh dari harapan. Berdasarkan keterangan dari Kepala bagian SARPRAS ITS, bahwa jumlah peminjam sepeda setiap harinya hanya sekitar 10 orang dari 232 sepeda yang tersedia. Jumlah
tersebut sangatlah sedikit, yakni hanya sekitar 4,3 % sepeda yang sudah dimanfaatkan dari seluruh jumlah sepeda yang disediakan. Suatu keunikan bahwa program ini lebih familiar di kalangan mahasiswa asing ITS dibandingkan mahasiswa domestik, pasalnya jumlah peminjam sepeda yang berstatus mahasiswa asing lebih banyak dibandingkan peminjam dari mahasiswa domestik. Hal tersebut tiada lain disebabkan oleh mekanisme peminjaman bagi mahasiswa asing lebih mudah dibandingkan mahasiswa domestik yang cenderung lebih ribet. Alhasil mahasiswa domestik ITS lebih memilih untuk berjalan kaki dibandingkan menggunakan fasilitas sepeda kampus tersebut. Hal tersebut disebabkan karena alur peminjaman yang berbelit-belit, selain juga karena model sepeda yang terkesan terlalu feminim dan kurangnya publikasi mengenai tatacara peminjaman sepeda tersebut. Jika dibandingkan dengan program serupa yang ada di UGM, masih sangat terlihat bahwa program sepeda kampus UGM sudah jauh lebih baik dibanding di ITS. Antusiasme mahasiswa UGM untuk meng-
gunakan fasilitas ini terbilang sangat besar. hal tersebut disebabkan karena beberapa alasan, diantaranya adalah karena mudahnya cara peminjaman sepeda, yaitu hanya dengan menunjukan kartu mahasiswa. Sedangkan di ITS mahasiswa harus menggunakan kartu khusus pengguna, yang untuk mendapatkananya pun harus melalui proses administrasi yang cukup lama dan persyaratan yang ribet. Jika memang program ITS bersepeda ini akan terus dijalankan, maka perlu dilakukan banyak perbaikan dalam segala aspek dalam program ini. Faktor-faktor penting penentu keberhasilan program yang harus segera dilakukan perbaikan adalah terkait publikasi program, kemudahan proses peminjaman, dan juga pemilihan model sepeda. Program ITS bersepeda merupakan program yang tepat diterapkan di ITS, hanya saja memang perlu adanya kerjasama yang baik dari seluruh civitas akademika ITS dalam rangka menyempurnakan program ini.
6
R A DA R CA K
CAK | NOVEMBER 2014
BEGADANG ALA MAHASISWA ITS CATATAN ARNING SUSILAWATI Begadang. Pernahkah Anda begadang? Begadang merupakan suatu kegiatan yang dilakukan ketika tiba waktu untuk beristirahat pada malam hari. Menurut KBBI, begadang adalah terjaga tidak tidur sampai larut malam, dalam hal ini begadang oleh radarCAK diasumsikan ketika seseorang belum tidur malam mulai pukul 23.00. Begadang umumnya dilakukan oleh orang dewasa termasuk mahasiswa. Begadang bagi mahasiswa merupakan hal lumrah terlebih mereka yang notabene berstatus mahasiswa di sebuah perguruan tinggi teknik. Di ITS Surabaya misalkan. Hasil survey radarCAK menunjukkan 57% mahasiswa ITS memulai tidur lebih dari pukul 23.00. Hal tersebut menandakan persentase begadang mahasiswa ITS lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang tidak begadang. Alasan begadang dari mahasiswa ITS diantaranya, 58% mahasiswa mengakui bahwa tidur larut malam karena
mengerjakan tugas kuliah, 32% mahasiswa melakukan aktivitas belajar secara mandiri, 7% mahasiswa menikmati waktu begadang untuk beberapa hiburan (menulis, membaca, menonton film, browsing, dan melakukan hobi yang lain) dan 3% mahasiswa menghabiskan waktu di malam hari untuk cangkruk dan organisasi, dan kegiatan lainnya. Dampak dari apa yang dilakukan selama begadang pun menurut responden radarCAK meliputi bangun tidur lebih dari jam 05.00, sistem imun tubuh melemah, mengantuk di pagi hari, insomnia, pusing, kurang fresh dan hanya segelintir mahasiswa saja yang menganggap bahwa begadang itu sudah biasa dan dapat menimbulkan banyak ide yang muncul karena begadang. Survey jam mulai tidur ini erat kaitannya dengan jam bangun tidur. RadarCAK mengasumsikan idealnya bangun tidur adalah sebelum pukul 04.00. Hasilnya, sebanyak 74%ma-
BEGADANG MENGERJAKAN TUGAS
SUMBER: andiibm.blogspot.com
hasiswa bangun tidur setelah pukul 04.00 dimana persentase tersebut lebih besar dibandingkan mahasiswa yang bangun tidurnya sebelum pukul 23.00. Artinya mahasiswa yang tidur setelah pukul 23.00 cenderung bangun tidur setelah pukul 04.00 sebesar 9.56 kali lebih besar dibandingkan dengan mahasiswa yang bangun tidur sebelum pukul 04.00. Mengetahui dampak dari begadang sehingga bangun tidur tidak ideal, menjadi penting untuk memaparkan bahwa dengan tidak begadang kesempatan untuk bangun tidur secara ideal lebih besar dan bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat.
Seperti yang diungkapkan oleh beberapa responden radarCAK bahwa: “Kalau keseringan begadang lebih baik dihindari, kecuali kalau sudah terbiasa dan bisa bangun untuk shalat subuh”; “begadang hanya dilakukan untuk kegiatan yang positif”; “sangat kurang baik untuk kesehatan dan produktivitas, dan lebih baik tidur lebih awal dan bangun lebih awal”. Kegiatan yang bisa dilukakan saat bangun sebelum pukul 04.00 adalah meregangkan badan, mandi, sholat tahajud, buka laptop, mengerjakan tugas, membaca Al-Qur’an dan menunggu masuk waktu subuh. (Ce2)
METODOLOGI SURVEY Unit sampel Populasi Lama survey Jumlah sampel Metode Analisis data
: Mahasiswa : Mahasiswa ITS angkatan 2011-2014 : 20 Oktober 2014 – 07 November 2014 : 155 mahasiswa : Acak berstrata proporsi : Statistika deskriptif, odds ratio
SURVEY SELANJUTNYA Untuk edisi selanjutnya, Radar CAK akan menelusuri terkait penggunaan Media Sosial arek ITS. Nantikan jawabannya!
R A DA R CA K
CAK | NOVEMBER 2014
7
APAKAH BEGADANGMU BERMANFAAT? CATATAN DINDA SARIHATI SUTEDJO
DAMPAK DARI BEGADANG
Kenyataan bahwa begadang bagi sebagian mahasiswa adalah hal lumrah sehingga dampak negatif yang biasa ditemui adalah ibadah terbengkalai dan menimbulkan rasa tidak enak badan. Fitrahnya, setiap manusia wajib memenuhi kebutuhan jasmaninya sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah Muhammad SAW. Semasa hidup, beliau jarang sekali sakit meskipun aktivitas yang beliau lakukan sangat padat.Karena Rasulullah adalah sosok yang dapat menyeimbangkan waktu antara kebutuhan akhirat dan dunia dengan sempurna. Te r k a i t b e g a d a n g , Rasulullahmengingatkan agar membiasakan diri untuk tidur lebih awal dan bangun lebih awal sesuai firman Allah pada Al-Quran Surat Ar-Ruum ayat 23, “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu diwaktu malam dan siang hari
SUMBER: 3citi3s.wordpress.com
dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” Ayat tersebut berisikan himbauan bahwa ketika tidak ada lagi urusan yang bermanfaat, maka malam hari adalah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan (tidur) badan. Tidur adalah nikmat yang diberikan Allah kepada manusia untuk melepaskan penat setelah beraktifitas di pagi hingga sore hari. Allah juga mengatur waktu-waktu terbaik untuk tidur. Dalam Hadist Riwayat AlBukhari disebutkan, “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” Ketika sebuah urusan mengharuskan diri untuk mengurangi
waktu tidur malam (begadang), terlepas urusan tersebut penting atau tidak tetap ada konsekuensi. Ada sebagian ulama menyatakan bahwa begadang malam hukumnya makruh apabila digunakan untuk hal yang mubah seperti memperbincangkan masalah dunia. Dan begadang malam hukumnya haram bila digunakan hal yang dilarang, seperti menggunjing manusia, melihat acara yang rusak di TV, nyanyian yang rusak, dan kemungkaran lain. Banyak ulama yang berpendapat demikian karena begadang lebih mengantarkan manusia ke arah kelalaian daripada kebermanfaatan. Begadang sering menyebabkan manusia lalai tidak mengerjakan sholat malam bahkan sholat shubuh. Namun terdapat beberapa keringanan yang memperbolehkan begadang, antara lain begadang dalam menuntut ilmu,
begadang untuk kemaslahatan kaum muslimin, begadang untuk melaksanakan sholat dan perjalanan, begadang untuk para mujahidin yang menjaga wilayah perbatasan, dan begadang untuk menuntaskan urusan yang belum diselesaikan di siang hari. Perihal menuntut ilmu terlebih bagi seorang mahasiswa,ada sebuah hadist riwayat Ibnu Majah yang berbunyi “Hai Abu Dzarm Apabila kamu pergi dan menuntut ilmu satu ayat saja dari Al-Qur’an, itu lebih baik dari pada sholat 100 rakaat, dan sesungguhnya apabila kamu menuntut ilmu satu bab yang kamu ketahui, baik diamalkan atau tidak, lebih baik bagimu dari pada sholat 1000 rakaat.” (dss/Ce2)
8
SOSOK
CAK | NOVEMBER 2014
Moh Yasya Bahrul Ulum
PERAIH MEDALI EMAS, KEBANGGAAN BANGSA CATATAN ERIES BAGITA JAYANTI
PRESTASI YASYA DIMUAT DALAM MEDIA KORAN KOMPAS
Indonesia dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember patut berbangga, sang anak bangsa telah berhasil membawa harum namanya di kancah Internasional. Yasya’ begitu ia akrab disapa, memiliki nama lengkap Moh. Yasya’ Bahrul Ulum. Seorang mahasiswa kelahiran 12 Agustus 1994 asal Kediri yang saat ini sedang menempuh pendidikan S1Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Ia berhasil menjadi juara pertama, peraih medali emas pada
“We are the champion. Inilah kata-kata yang membangkitkan motivasi kami di kampus perjuangan ITS “
SUMBER: pasiadindonesia.org
ajang bergengsi Mathematics Competition for University Student 2014 di Blageovard Bulgaria 29 Juli - 4 Agustus lalu. Mengulik sedikit ceritanya tentang bagaimana ia bisa mengikuti ajang bergengsi tersebut dan menjuarainya. Semua diawali ketika ia ingin mengikuti OSN Matematika di Graham tetapi dengan persyaratan harus memiliki prestasi berskala nasional. Motivasi tersebut memacu dirinya untuk mengikuti perlombaan yang lebih dari sekadar nasional tetapi internasional. Suatu hal yang membanggakan diri serta almamater. Cukup asing sebenarnya jika kita mendengar mahasiswa selain jurusan matematika yang tertarik pada bidang olimpiade matematika. Namun hal inilah yang terjadi pada Yasya’. Kecintaannya terhadap matematika membawa ia hingga seperti ini. Mahasiswa alumni SMA Negeri Sragen Bilingual Boarding School ini mengaku tidak ada bimbingan atau
“Terus berprestasi sobat muslim, karena prestasi itu pasti bisa diraih. Jangan lupa, banyak-banyak tahajud juga.”
semacamnya dalam mempersiapkan ia menjadi juara. “Yang terpenting latihan setiap persoalan yang diberikan. Dan satu kuncinya, harus tetap senang matematika,” imbuhnya. Menurut Yasya’, tidak ada tips-tips khusus untuk menjadi juara. Yang terpenting dalam pengerjaan soal olimpiade jangan menghafalkan rumus, tetapi mengerti akan matematika dan berpikir sesuai logika. Mahasiswa yang sekarang sedang sibuk dengan programming ini mengaku dalam waktu dekat belum ingin mengikuti perlombaan apapun.”Kalau sekarang mau vakum dulu,” tuturnya diiringi tawa ketika ditanya.
Tidak ada waktu khusus untuk Yasya’ dalam membagi kegiatan-kegiatannya dengan waktu belajar. Menurutnya, ketika waktunya ia harus belajar, maka ia belajar dan semua itu tergantung prinsip. Impian atau cita-cita terbesarnya ialah menjadi dosen. Tetaplah semangat menjalani kehidupan adalah motto hidupnya. “Terus berprestasi sobat muslim, karena prestasi itu pasti bisa diraih. Jangan lupa, banyak-banyak tahajud juga,” pesan Yasya’ kepada sobat muslim mengakhiri sesi wawancara kami. (ebj/fzb)
CAK | NOVEMBER 2014
RISET
PETA LAHAN EKSPLORASI GARAM CATATAN ERIES BAGITA JAYANTI Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya adalah lautan. Sehingga Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dibidang kelautan, salah satunya yaitu garam. Daerah penghasil garam yang mempunyai potensi yang cukup tinggi berada di kabupaten Sampang. Akan tetapi kualitas yang dihasilkan terbilang rendah dan kurang optimal dalam produksinya. Salah satu penyebabnya yaitu karena lokasi pemilihan eksplorasi garam yang kurang tepat. Atas dasar-dasar itulah tiga mahasiswa dari jurusan Geomatika ITS melakukan suatu penelitian terkait lahan eksplorasi garam. Ketiganya adalah Zulfikar, Nafizah dan Enira. Menurut penuturan Enira, penelitian mereka ini dilakukan bulan Agustus lalu di kabupaten Sampang. Penelitian tersebut tidak dilakukan secara langsung. Mereka meminta data ke dinas kelautan kabupaten Sampang kemudian data-data tersebut diolah di Surabaya dan selanjutnya diolah bersama data citra satelit AQUA MODIS. “Kami
kesana hanya minta data ke dinas kelautan kemudian data diolah disini , dan selanjutnya data-data tersebut diolah bersama citra satelit AQUA MODIS,” Jelas Enira. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada pemerintah dan masyarakat setempat dengan memanfaatkan infor masi geospasial. Semua ditujukan untuk pengabdian masyarakat. Sedangkan untuk manfaat yang diharapkan, enira menjelaskan bahwa hampir sama dengan tujuan namun inginnya lebih ditujukan agar bermanfaat bagi masyarakat. Untuk proses lebih rinci dari penelitian teresbut, pertama Enira dan kedua rekannya meminta data ke dinas kelautan kabupaten Sampang lalu menggabungkan dengan paper hasil penelitian Universitas Trunujoyo Madura yang berkaitan dengan eksplorasi garam dan citra AQUA MODIS yang diambil dari internet. Setelah digabungkan, data tersebut diolah kembali memakaialgoritma tertentu pada softwareArcGIS. Selanjutnya pada software
ArcGIS ini didapat informasi syarat-syarat penentuan lokasi garam. Hasil akhirnya adalah berupa perbedaan warna. “Misal warna merah.Warna merah berarti sangat sesuai dengan eksplorasi garam. selain itu juga ada warna kuning dan warna lainnya yang masing-masing memiliki arti berbeda.” Jelas Enira ketika ditanya contoh dari perbedaan warna yang dihasilkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di barat daya kabupaten Sampang memiliki potensi garam, dan disana juga telah dilakukan eksplorasi garam oleh masyarakat sekitar. Salinitasnya berkisar 30-32 Psu (particular salinity unit). Sedangkan di bagian utara, salinitas air lautnya lebih tinggi, antara 34-36 Psu. Salinitas sendiri adalah banyaknya garam yang terkandung dalam air laut. Menurut penuturan Enira saat diwawancarai, di bagian utara ini justru sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai petani padi, banyak wilayahnya yang digunakan sebagai lahan persawahan.Padahal melihat data diatas wilayah tersebut
9
SUMBER: ekonomi.kompasiana.com
justru berpotensi tinggi apabila digunakan untuk lahan garam. Rencananya awal november ini ketiga mahasiswa tersebut akan berangkat kembali menuju Sampang. Mereka akan memberikan hasil penelitian, peta lahan eksplorasi garam kepada pemerintah kabupaten Sampang. Data tersebut disampaikan untuk ditindak lanjuti oleh pemerintah. Untuk sekarang ini dampak dari penelitian tersebut, khususnya ke masyarakat Sampang belum ada. Harapannya setelah data tersebut disampaikan, pemerintah Sampang bisa segera menindaklanjuti agar dapat digunakan dalam pengeksplorasian lahan garam oleh masyarakat Sampang. Penelitian ketiga mahasiswa tersebut didukung oleh jurusan Geomatika ITS. Saat keberangkatan di awal November nanti jurusan akan memfasilitasi mereka pergi kesana. “Dari jurusan mendukung, dan memfasilitasi untuk kesana.” Tutur Enira mengakhiri wawancara kami. (eby/fzb)
10
RESENSI
CAK | NOVEMBER 2014
MENGUNGKAP KETIDAKADILAN MASA KOLONIALISME CATATAN FAUZI BAHRUDIN
Bangsa ini harus berterima kasih kepada Multatuli. Meski ia adalah orang Belanda yang pada saat itu menjajah negeri ini, tapi perangainya tidak mencerminkan watak seorang penjajah. Justru ia membela kaum pribumi dalam menegakkan keadilan. Lewat karyanya yang berjudul Max Havelaar Lelang Kopi Maskapai Dagang Belanda, ia berupaya untuk memerangin kesewenangan pemimpin daerah di Hindia Belanda, khususnya Lebak, daerah yang pernah ia pimpin—sebagai Asisten Residen. Penulis novel ini bernama asli Eduard Douwes Dekker yang pernah berkerja sebagai pegawai pemerintahan di Hindia Belanda. Setelah 18 tahun bekerja, ia merasa kecewa. Dan Max Havelaar adalah buah kekecewaannya. Novel Max Havelaar ditulis Multatuli pada tahun 1856 ketika ia secara resmi mengundurkan diri dari jabatan Asisten Residen Lebak, Banten, dan terbit pertama kali di Belanda pada tahun 1860. Ketika Max Havelaar diterbitkan, novel ini langsung menggegerkan Belanda. Pasalnya novel ini mengungkapkan kebobrokan dan kekejaman kolonial Belanda di Jawa yang sebelumnya tidak pernah diketahui secara luas oleh masyarakat Belanda. Berkat Max Havelaar, muncullah penerapan Politik Etis sebagai usaha Belanda untuk “membayar” utang kepada rakyat pribumi dengan memberikan pendidikan pada kaum bangsawan. Dari situlah timbullah pemikir, cendikiawan yang memunculkan pergerakan nasional. Pantas jika Pramoedya Ananta Toer bilang Max Havelaar adalah “Kisah yang ‘membunuh’ kolonialisme.” Aksi heroik dalam novel ini bermula ketika Dekker (Max Havelaar) belum lama diangkat sebagai Asisten Residen Lebak, yaitu pada tahun 1856 ia menuduh Bupati Lebak melakukan pemerasan dan
penindasan terhadap rakyatnya. Sebelumnya ia tidak ingin melaporkan kesewenangan tersebut karena menyadari sang Bupati memang sangat tua dan miskin.Ia menasihati bupati berulang kali agar tidak melakukan tindakan semacam itu lagi, tetapi nasihatnya tidak diindahkan. Sehingga ia merasa geram, dan kemudian melaporkannya ke Residen, lalu ke Gubernur Jenderal. Namun kedua atasannya tersebut tidak mempercayai tuduhannya dan menolak bukti-buktinya. Merasa kecewa dengan putusan tersebut, Dekker akhirnya mengajukan pengunduran diri, dan diloloskan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 4 April 1856. Kejadian itulah yang menjadi dasar cerita Max Havelaar. Max Havelaar adalah pembelaan Dekker untuk memperbaiki citranya. Pada akhirnya, Multatuli—sang penulis— berhasil memperbaiki nama baiknya. Namanya terkenal sebagai pahlawan baik di belanda maupun di Lebak, Banten. Selain kisah tentang si Penulis sendiri, ada dua kisah lain yang mengantarkan cerita Max Havelaar menjadi menarik. Yaitu cerita tentang Batavus Droogstopel dan cerita Saijah dan Adinda. Droogstoppel bekerja sebagai makelar kopi di Last & Co. Lalu, suatu hari ia bertemu dengan Syalman yang ternyata adalah teman lamanya. Syalman menemuinya untuk meminta bantuannya untuk menerbitkan buku. Awalnya Droogstoppel tidak mau, tapi setelah Syalman katakan ada tulisan tentang kopi Jawa, akhirnya Droogstoppel mengiyakan permintaan Syalman. Batavus Droogstopel digambarkan oleh Multatuli sebagai seorang yang hanya menginginkan keuntungan. Gambaran umum kaum borjuis kecil yang membosankan dan kikir, yang menjadi simbol bagaimana Belanda mengeruk keuntungan dari koloninya di
Hindia Belanda.Orang-orang seperti inilah yang menurutnya biang keladi dari kemelaratan rakyat pribumi. Sedangkan cerita Saijah dan Adinda sungguh berkebalikan dari Droogstopel. Kisah yang menggambarkan rakyat pribumi pada saat itu. Yang dimanfaatkan kekuatannya dan kekayaannya oleh para penjajah. Kisah ini ditulisnya dengan sangat memilukan. Tapi justru melalui kisah yang menyedihkan tersebut pesan kemanusiaan tersampaikan dengan baik. Yang menarik dalam buku ini adalah penyampaian cerita dengan tiga sudut pandang, yaitu oleh Droogstoppel si makelar kopi, oleh Stern si pemuda Jerman, dan oleh Multatuli sendiri. Kemelaratan dan kebijaksanaan Max Havelaar diceritakan oleh Stern. Stereotip jahat dari kaum Belanda dapat kita lihat dari pandangan Droogstoppel. Dan kebenarnan akan segala fakta dapat kita lihat dari sudut pandang Multatuli. Hal tersebut jarang dilakukan oleh penulis-penulis novel masa kini, yang biasanya hanya menggunakan satu sudut pandang penceritaan. Max Havelaar adalah karya agung yang diakui dunia, yang bisa dikatakan merevolusi Indonesia pada saat itu. Tetapi cerita Max Havelaar diceritakan seperti agak berat sebelah dan dilihat dari sudut pandang subjektif pengarangnya. Sehingga menimbulkan kesan bahwa novel ini adalah tulisan pembelaan diri sang penulis. Walaupun cerita yang disajikan agak susah untuk dipahami karena alurnya yang berbelit, namun novel ini meraih sukses pada zamannya—mungkin sekarang juga. Bahkan, Max Havelaar menjadi salah satu bacaan wajib sekolah di Belanda. Buku ini dianggap penting dalam sejarah dan perkembangan sastra.
JUDUL BUKU : Max Havelaar PENULIS : Multatuli PENERBIT : Qanita JUMLAH HALAMAN : 477 Halaman CETAKAN : Mei 2014
PENULIS Eduard Douwes Dekker (2 Maret 1820 - 19 Februari 1887) atau dikenal dengan nama pena Multatuli adalah penulis ternama dari Belanda. Beliau terkenal karena novel novel satirnya yang menggambarkan terkait kegiatan kolonialisme di Dutch East Indies yang sekarang adalah negara kita, Indonesia. Beliau memiliki hubungan darah dengan Ernest Douwes Dekker, salah satu pahlawan Indonesia. MORE INFO :
CAK | NOVEMBER 2014
JWC CORNER
11
PEMUDA JANGAN SAMPAI MELUPAKAN DAERAH! CATATAN ULFATIN NADLIROH JUARA 1 JMMI WRITING CHALLENGE OKTOBER 2014 Pada literatur sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia kaum pemuda memiliki peranan penting dalam membangun bangsa (nation). Spirit pentingnya nilai-nilai persatuan dan kesatuan untuk menjadikan nusantara sebuah negara kesatuan yang merdeka telah muncul di jiwa pemuda jauh sebelum pembacaan teks proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 yang dilakukan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Pemuda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu dan menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa. Pemuda lah yang dapat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Berbicara mengenai pemuda beserta ambisinya memang tidak bisa lepas dari impian untuk hidup secara ideal dan cita-cita setinggi langit. Pada umumnya, beragam impian yang dituliskan para pemuda itu sedikit banyak dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, keluarga maupun lingkungan tinggal mereka. Misalnya, di kampus perjuangan yang lekat dengan predikat kampus teknik ini, mayoritas mahasiswanya bercita-cita untuk bekerja di perusahaan oil and gas asing karena dianggap menjanjikan gaji selangit yang mampu menunjang kehidupan mereka di masa depan. Apalagi, banyak mahasiswa yang notabene calon
engineer masih menganggap bahwa bekerja di perusahaan asing lebih ber-prestise. Memang benar, saat ini kita hidup di era globalisasi dan internasionalisasi. Tidak salah juga jika berkeinginan untuk go international. Namun, hendaknya kita juga tidak lupa dengan kondisi daerah, terutama daerah asal kita. Jika ditelisik lebih jauh, sebagian besar mahasiswa di kampus ini berasal dari daerah. Para putra daerah tersebut jauh-jauh menuntut ilmu di institut teknologi ini dalam rangka ingin mendapatkan pendidikan dengan kualitas terbaik. Sayangnya, masih sedikit putra daerah yang memiliki mimpi untuk berkontribusi membangun daerah yang telah membesarkannya. Padahal seharusnya, salah satu tujuan utama menuntut ilmu hingga ke negeri Cina adalah untuk kembali dan memajukan daerah yang tingkat perkembangannya masih relatif lamban. Dan salah satu cara untuk mencapai tujuan itu adalah mengoptimalkan peran aktif putra daerah yang telah bertransformasi menjadi seorang intelektual di berbagai bidang. Grafik di atas menunjukkan bahwa di Indonesia tingkat kemiskinan di pedesaan masih tergolong banyak dibandingkan tingkat kemiskinan di perkotaan terutama pada indonesia bagian barat dan indonesia bagian timur yang memiliki ketimpangan yang sangat besar terutama di propinsi Papua dan Nusa Tenggara. Berbeda dengan propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, DI yogyakarta, dan Banten memiliki jumlah kemiskinan di pedesaan yang relatif lebih se-
dikit daripada di perkotaan. Hal ini cukup menjadi alasan kuat bagi para putra daerah untuk kembali dan mengembangkan daerahnya. Langkah pertama dalam berkontribusi mengembangkan daerah adalah menganalisa potensi dan masalah yang ada di daerah tersebut lalu memberikan solusi sesuai bidang keahlian masing-masing. Misalnya seorang engineer Teknik Kimia bisa berkontribusi untuk membuat industri yang bisa menjadi lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Pembangunan daerah akan lebih efektif jika dilakukan oleh putra daerah itu sendiri karena sejak kecil mereka dibesarkan di sana dan pasti sudah sangat paham terhadap kondisi
daerahnya. Di akhir tulisan ini, saya ingin menghimbau kembali kepada semua putra daerah yang sudah jauh-jauh belajar ke luar kota, luar pulau atau bahkan ke luar negeri agar menyelipkan setidaknya satu impian untuk kembali dan memajukan daerah asalnya di ratusan list mimpi yang ditulisnya. Memang tidak semua putra daerah harus kembali dan berjuang di kampung halaman, karena beberapa diantara mereka yang lebih dibutuhkan di luar sana. Namun, adalah suatu hal yang penting bagi para putra daerah untuk memiliki dan memegang teguh idealisme untuk membangun daerah hingga tercapai tujuannya.
12
INTERMEZZO
CAK | NOVEMBER 2014
CATATAN NANY MARYANI
Pesta Demokrasi KM ITS Berakhir
(Sambungan dari halaman 1)
Dari data hasil rekapitulasi, pemilihan umum (pemilu) ITS yang berlangsung selama dua hari sejak Rabu (8/10) berhasil mengantarkan Imran Ibnu Fajri menjadi Presiden BEM ITS terpilih periode 2014 hingga 2015. Pasalnya Calon nomor satu tersebut berhasil memperoleh suara terbanyak dengan total 3.748 suara. Dengan akumulasi suara pada hari pertama sebesar 2.249 suara dan 1.499 pada hari kedua. Kandidat Presiden BEM satunya, Pasca H Winanda, memperoleh suara sebesar 1.662 pada hari pertama dan 1.065 pada hari kedua. Dengan kata lain, calon presiden BEM ITS nomor urut dua ini meraih total suara sebesar 2.727 suara. Terdapat juga sedikitnya 995 surat suara tidak sah dan 38 surat suara yang bersifat abstain pada pemilu kali ini. Seperti yang dilansir dalam web ITS, hal ini disebabkan karena beberapa surat suara yang tidak
terdapat tanda tangan Kelompok Pelaksana Pemungutan Suara (KPPS). ‘’Dimana salah satu syarat suara sah adalah ada bubuhan tanda tangan KPPS,’’ jelas Ilham Fahmi Kurniawan, juru bicara Komisi Pemilihan Umum (KPU) ITS. Sementara itu, untuk tabulasi pemungutan suara calon DPM ITS terdapat total 654 surat suara yang tidak sah dan 132 surat suara yang bersifat abstain. Dari delapan belas kandidat calon DPM ITS, Hanif Fermanda Putra memperoleh suara terbanyak dengan perolehan suara sebesar 427 suara disusul Nur Arief H dengan total suara sebanyak 332 suara. Pemilu kali ini mengalami kelonjakan presentase pengguna suara dan terhitung sebesar 52.17 persen dari total pemilih sah. Sedangkan pada tahun sebelumnya hanya mencapai sekitar 47 persen. (srp)
Fajri : KM ITS Naik Level
(Sambungan dari halaman 1)
Ada beberapa hal yang ingin diubah oleh anak pertama dari lima bersaudara itu. Salah satunya adalah gerakan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat Gebang dan Keputih. Gerigi adalah salah satu momen yang bisa digunkan, dengan bawa buah sebagai hadiah buat masyarakat Gebang dan Keputih. “Kita gak pernah ngobrol dengan mereka karena memang gak ada topic, nah buah itu jadi perantaranya”. Kata pria yang selalu terlihat santai itu. Selain itu beliau juga ingin kampus ITS ini ramai dengan campaign. “masa ngeramein kampus cuma ngerjain tugas doank” jadi intinya pergerakannya bukan hanya menempelkan poster dan seminar tetapi banyak turun ke jalan melalui kampanyenya. Dalam kepengurusan tahun
13
L A N J U TA N
CAK | NOVEMBER 2014
ini akan ada penambahan kementrian karena memang beban yang dipikul memang luar biasa berat. BEM ITS tahun depan akan memaksimalkan fungsi menko tetapi menko itu membawahi beberapa kementrian. “intinya menko itu berfikirnya social politik biar enak kalau diajak diskusi”, ungkapnya. Fajri juga mengungkapkan harapannya untuk KM ITS “kalian itu harus tahu keunggulan kalian masing-masing biar bisa berkolaborasi. Tapi disisi lain jangan menutup diri dari kelebihan orang lain” tutup Fajri. Semoga harapan dan visi misi presbem ITS terpilih ini dapat membawa KM ITS ke arah yang lebih baik lagi, tentunya harus dengan sinergisitas dan dukungan penuh civitas akademik ITS. Vivat!!! (anm)
Pasca : Bergerak di Wadah Baru
(Sambungan dari halaman 1)
APC juga sangat terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung. “Kami terbuka banget sih. Yang mau gabung monggo. Dalam kebaikan jangan dibatasi lah menurutku” ujarnya. Pasca mengaku kedepannya tetap akan ada hubungan baik dengan BEM ITS. Pasca juga berharap kepada BEM untuk lebih memperhatikan dampak mereka di ITS. “Aku pengennya BEM ada power di KM ITS. Jangan seperti dulu yang eksistensinya kurang. Kondisinya BEM kurang bisa menggerakkan KM ITS,” jelas pria yang pernah aktif di LPM
satu kosong tersebut. Di akhir wawancara, Pasca menyampaikan bahwa kondisi mahasiswa sekarang sangat jauh dari realita yang ada. Posisi ITS sebagai kampus teknologi masih belum banyak berkontribusi langsung ke masyarakat. “Dulu saya pernah ke Gunung Anyar. Disana warga meminta kepada anak ITS terkait aplikasi teknologi yang tepat. Inilah permasalahan yang harus diselesaikan mahasiswa. Jika kita hanya lanjut kerja di industri, lantas apa bedanya sama buruh?”. (srp)
14
MITRA
CAK | NOVEMBER 2014