CATATAN AREK KAMPUS I N S P I R A T I F
.
S O L U T I F
.
T E R P E R C A Y A
K O R A N C I V I TA S A K A D E M I K A I T S
ISU KAMPUS:
TARGETKAN TRADISI JUARA UMUM, ITS MAKIN “GANAS” TINGKATKAN KUALITAS PKM HAL 5
EDISI FEBRUARI 2014
KONTEMPORER:
SENI MENGKRITIK DALAM ISLAM HAL 7
WAWASAN:
MODIFIKASI ALAM DAN BENCANA YANG TAK LAGI JADI “MISTERI” HAL 10
CERITA DARI CAMP PENGUNGSIAN CATATAN FADIA FADZLIYANA SAIFUDDIN
Tak ada yang bisa memprediksi kapan pastinya akan datang bencana. Jika kita berbicara tentang Indonesia, maka Indonesia juga dapat dikatakan lahan “subur” untuk resiko terjadinya bencana alam khususnya gempa bumi dari pegunungan berapi yang mengelilingi kepulangan Indonesia, atau yang lebih sering disebut dengan ring of fire. Di awal tahun ini saja, negara kita seolah sudah “disambut” dengan berbagai kondisi ekstrim alam seperti gempa, banjir, longsor, hingga meletusnya gunung Sinabung dan Kelud beberapa waktu yang lalu. Salah satu hal yang paling disoroti pada saat terjadinya adalah kondisi kamp pengungsian. Kamp pengungsian bahkan bisa jadi tolok ukur ketanggapan negara dalam menangani bencana. (Baca selengkapnya dihalaman 3) sumber: instisari-online.com/
PEMIMPIN TAK BOLEH SAMPAI “GADAIKAN” INTEGRITAS
CATATAN HANNY ADIATI
sumber: surabaya.tribunnews.com
Gunung Kelud meletus
TAHU GAK SIH? Adam Osborne, pria kelahiran Thailand adalah penemu laptop pertama. Pada tahun 1980, Penulis buku panduan komputer tersebut mulai mendesain laptop pertamanya bersama Lee Felsenstein, seorang ahli desain papan sirkuit untuk teknologi prosesor. Laptop pertamanya dinamai dengan “Osborne 1” yang dijual dengan harga $1.795
Nampaknya pemberitaan mengenai sepak terjang figur publik hari ini mulai banyak mencuat. Tak hanya seniman (artis:red) yang acapkali jadi sasaran pemberitaan terus menerus media, namun di kancah politik dan pemerintahan pun seringkali menjadi headline. Mulai dari tingkat kepemimpinan tertinggi yakni presiden, ibu negara, gubernur, walikota dsb. Pemberitaan tentang figur-figur tersebut pun bermacam-macam. Mulai dari “kebaikan” yang ditujukan kepada publik sampai hal-hal remeh seperti masa lalu sampai hobby dari publik figur tersebut. Untuk setingkat artis tentu saja tidak masalah, toh “self branding” nampaknya menjadi kebutuhan artis agar kariernya tetap bersinar. Akan tetapi, bagaimana jika figuritas ini berlaku
pada orang-orang yang duduk di pemerintahan? Mengapa pula akhir-akhir ini ramai diperbincangkan antara figuritas dan integritas kepemimpinan? Berbicara tentang figuritas dan integritas, tampaknya kita tak boleh melewatkan pemberitaan aksi dukungan mahasiswa ITS yang dilakukan pada hari Jumat 2 Februari lalu di balaikota Surabaya. Aksi dukungan pada bu Risma tersebut banyak mendapat perhatian publik. Sebagian beranggapan bahwa langkah mahasiswa yang dipelopori kemensospol BEM ITS ini sebagai langkah “cerdik” karena dukungan mahasiswa tersebut disampaikan dengan cara yang unik. (Bersambung ke halaman 12)
MEDIA JMMI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2
R E DA K S I
CAK | FEBRUARI 2014
SALAM REDAKSI Assalamualaikum Wr. Wb Alhamdulillahirabbil ‘aalamiin, rasa syukur kami yang paling dalam hanyalah kepada Allah Swt atas terbitnya CAK edisi Februari 2014 ini, sholawat serta salam tetap tercurah kepada Nabi yang digelari Al-amin karena kejujurannya, para keluarga, para sahabat, dan pengikutnya hingga hari kiamat. Awal tahun 2014 ini Indonesia sedang diuji dengan berbagai bencana, baik itu bencana alam mulai dari letusan gunung kelud dan sinabung, banjir di Jakarta hingga bencana moral yang seakan tiada habisnya. Dengan tema “Refleksi Umat”, CAK kembali hadir untuk memberi semangat baru kepada civitas akademika ITS sekaligus sebagai sarana bermuhasabah dan peduli pada sekitar. Selamat membaca, semoga menginspirasi!
EDITORIAL
PERLUNYA MENGGAGAS PRIBADI YANG PEDULI DAN SOLUTIF Awal tahun 2014, media lokal maupun nasional rasanya tak akan kekurangan bahan untuk menjadi bahan pemberitaan. Mulai dari banjir yang seolah menjadi “langganan” kota Jakarta di awal tahun, bencana alam di Sinabung dan Kelud, tarik ulur pelaku impor beras, bahkan yang paling dapat “dmaklumi” adalah pemberitaan seputar sepak terjang dunia politik menjelang dua bulan pemilu. Saat media gencar melakukan berbagai pemberitaan yang dapat dilihat selanjutnya adalah bagaimana respon masyarakat. Lebih jauh lagi, mengetahui seberapa banyak pihak yang telah melakukan aksi nyata untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut. Dalam tataran pergerakan mahasiswa, ITS tentu tak bisa lepas dari perannya sebagai salah satu lapisan masyarakat yang aktif beraksi dan menyuarakan aspirasi. Mulai dari respon bencana alam seperti banjir Jakarta, Sinabung dan Kelud, mahasiswa ITS tak hanya sekedar menggumamkan rasa kepedulian saja, namun juga pada aksi nyata, penghimpunan dana
CAK ONLINE open issuu.com/jmmiits
CONTACT US
dan terjun ke lokasi bencana. Mulai dari lingkup lembaga Dakwah Kampus, BEM, Himpunan Mahasiswa Jurusan sampai komunitas mahasiswa asal beberapa daerah “refleks” menginisiasi penggalangan dana untuk korban bencana. Salah satu hal penting mengenai pemberitaan media adalah bagaimana respon kita pada hal-hal yang cenderung menimbulkan pro dan kontra, kebijakan publik misalnya. Seringkali karena tak mampu mengendalikan diri, urgenitas problem untuk segera diselesaikan justru tenggelam dalam perdebatan pihak pro dan kontra. Pada kondisi seperti ini, apakah yang kadangkala hilang? Kedewasaan berfikir dan penerimaan informasi yang seimbang. Kedewasaan berfikir akan mendorong masyarakat untuk menerima perbedaan pendapat, sementara penerimaan informasi yang tak seimbang seringkali menjadi akar kesalahpahaman dan stereotype dalam melihat persoalan. Kunci dari semua itu adalah pentingnya mengupgrade wawasan dan berupaya se-objektif mungkin menelaah informasi
sumber: gerakankitaindonesia.blogspot.com/
yang kita peroleh. Hal lain yang tak kalah penting dan tak bisa diperoleh dari informasi media adalah: manajemen hati. Manajemen hati yang baik akan menuntun pada kedewasaan pola berfikir dan berujung pada keinginan bermanfaat bagi sekitar. Semoga proses belajar yang sedang kita tempuh di kampus perjuangan ini mampu mengcover hal tersebut, untuk Indonesia yang lebih baik.
TRUST US WITH YOUR
ADVERTISEMENTS
KRITIK, SARAN, DAN TULISAN ANDA SANGAT BERARTI BAGI KAMI
mail to media.jmmi.its@gmail.com
CATATAN AREK KAMPUS
DAN BANTU KAMI MENYEBARKAN KEBAIKAN
CALL 088801608649 or MAIL to media.jmmi.its@gmail.com
Penerbit: Divisi Media JMMI Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Pelindung: Ketua Tim Pembina Kerohanian Islam ITS. Penanggung Jawab: Ilham Azmy. Pimpinan Redaksi: Alfian Nur Muhammad. Wakil Pimpinan Redaksi: Binti Fatmawati. Editor: Syahrul Anang Nugroho, Hanny Adiati, Fadia Fadzliyana Saifuddin. Reporter: Gifari Zulkarnaen, Fauzi, Muhammad Nizar Nurrohman, Munzir Absa, Syafriansyah, Rowi Fajar Muhammad, Jaharani, Arning Susilawati. Sirkulasi dan Dana: Dian Anjani Khoirunnisaa, Dita Suwirni Maswan, Teguh Julianto. Layouter: Nany Maryani, Ahmad Ridwan Fauzi, Sindunuraga Rikarno Putra. Komikus: Imaniar Vanda Sandria.
MEDIA JMMI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
CAK | FEBRUARI 2014
3
HUMANIORA
CERITA DARI CAMP PENGUNGSIAN CATATAN FADIA FADZLIYANA SAIFUDDIN
sumber: www.asatunews.com/
Tak ada yang bisa memprediksi kapan pastinya akan datang bencana. Jika kita berbicara tentang Indonesia, maka Indonesia juga dapat dikatakan lahan “subur� untuk resiko terjadinya bencana alam khususnya gempa bumi dari pegunungan berapi yang mengelilingi kepulangan Indonesia, atau yang lebih sering disebut dengan ring of fire. Di awal tahun ini saja, negara kita seolah sudah “disambut� dengan berbagai kondisi ekstrim alam seperti gempa, banjir, longsor, hingga meletusnya gunung Sinabung dan Kelud beberapa waktu yang lalu. Salah satu hal yang paling disoroti pada saat terjadinya adalah kondisi kamp pengungsian. Kamp pengungsian bahkan bisa jadi tolok ukur ketanggapan negara dalam menangani bencana. Tentu saja tak akan ada yang mau memilih tanggal di kamp pengungsian. Meskipun pada kenyataannya orangorang yang berada di kamp pengungsian sudah dilayani dan dicukupi kebutuhan hidupnya untuk beberapa saat dengan bermodalkan bantuan dan simpati para relawan dari berbagai daerah. Meninggalakan hunian, membawa serta barang-barang yang diperlukan. Hingga satu per satu pos pengungsian pun penuh malah hingga kurang tempat untuk menampung para korban bencana alam. Namun kondisinya, berhari-hari mereka menghabiskan waktu di camp pengungsian. Dengan kepadatan penduduk kamp pengungsian yang tinggi, tak heran jika beragam penyakit mulai berdatangan. Ditambah dengan keadaan logistik yang cukup meski seadanya, tidak
Gambar: Pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung
merata bahkan kurang. Demikian pula obat-obatan. Di pengungsian, kenyamanan adalah barang langka. Kasur yang biasa menjadi alas tidur di rumah berganti menjadi selembar matras. Semua semakin serba prihatin. Para pengungsi ini sadar, harta yang hilang tak akan gampang diraih kembali. Masyarakat yang jadi korban erupsi Sinabung misalnya, sudah berbulan-bulan hidup di camp pengungsian. Mungkin saja yang mereka pikirkan saat ini di camp pengungsian bukan lagi bagaimana agar mendapat bantuan, namun bagaimana mereka bisa memulai dari awal lagi roda perekonomian yang sempat terhenti karena aktivitas di pengungsian. Sementara lahan pertanian yang menjadi mata pencaharian saat ini sudah tertutup debu Sinabung. Butuh waktu lama untuk mengembalikannya seperti semula. Salah satu masalah mendasar di kampkamp pengungsian, yakni ketersediaan air bersih. Diberitakan bahwa untuk mendapatkan air bersih, para korban harus membeli di rumah warga yang berdekatan dengan pengungsian. Satu ember air ukuran sedang harus mereka tebus dengan Rp 5.000. Padahal, mereka tak lagi mempunyai penghasilan karena ladang yang terselimuti debu Sinabung. Setitik harap mereka ungkap, semoga pemerintah juga mau membantu mereka membuka lembaran baru untuk kehidupan mereka nanti. Bagi mereka, mimpi buruk terbesar bukanlah lontaran lava pijar Gunung Sinabung. Untuk mereka, mimpi buruk adalah ketika anak-anak telantar, apalagi kehilangan pendidikan,
karena orangtuanya tak lagi mempunyai penghasilan. Lain lagi dengan keadaan para korban pengungsian Gunung Kelud, Ratusan pengungsi letusan Gunung Kelud asal Malang menyelamatkan diri ke wilayah Kabupaten Jombang. Terhadap ratusan pengungsi asal Kabupaten Malang yang datang mendadak tersebut, petugas mengaku kekurangan selimut dan masker untuk dibagikan pada mereka. Para pengungsi menempati gedung sekolah, balai desa, kantor kecamatan dan gelanggang olahraga. Kebutuhan makan bagi pengungsi dicukupi dari tiga dapur umum yang didirikan Badan Penanggulangan Bencana dan PMI. Setiap hari mereka mendapat tiga kali makan dengan menu yang beragam dan sehat. Meski demikian, harapan mayoritas pengungsi tersebut tentu saja sama. Mereka berharap pemerintah mau membantu membangun kembali tempat tinggal warga. Dan mereka juga berharap barangkali saja ada bantuan juga dari pemerintah untuk membuka ladang baru setelah kebun-kebun mereka habis tertimbun debu vulkanik. Semoga kondisi ini bisa menjadi pembeajaran terutama untuk pemerintah dalam menangani bencana nasional. (fad/ nny)
TAHU GAK SIH? Mengapa rel kereta api banyak batu kerikil? Batu kerikil berfungsi untuk menyerap getaran (shock absorber) yang terjadi ketika kereta api tengah lewat. Sehingga goncangan yang terjadi ketika kereta api melintas dapat dikurangi. Dan rel kereta api pun tidak cepat rusak dan dapat digunakan untuk waktu yang lama. Fungsi lainnya yaitu untuk menahan dan memperlancar aliran air di saat hujan. Fungsi ini berperan untuk mencegah terjadinya pengikisan tanah atau erosi pada tanah di sekitar rel kereta api. Fu n g s i b e r i k u t ny a u n t u k mencegah tumbuhnya rerumputan, sehingga tanah yang ada dibantalan rel tidak mengalami penggemburan.
MEDIA JMMI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
4
EVEN KAMPUS
CAK | FEBRUARI 2014
SEMARAK GMAIL HADIR LAGI DI BULAN MARET CATATAN SYAHRUL ANANG NUGROHO
Logo baru GMAIL ITS 2014
Sobat Manarul, di bulan Maret mendatang Masjid Manarul Ilmi selama bulan Maret 2014 nampaknya akan makin ramai pengunjung. Selain untuk melaksankan Sholat wajib, Masjid Manarul Ilmi ITS juga akan diramaikan dengan banyak acara di akhir pekan bulan Maret mendatang. Serangkaian acara tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Kampus Jamaah Masjid Manarul Ilmi. Acara yang dinamakan G-MAIL (Gebyar Manarul Ilmi) ini merupakan acara yang dilaksanakan oleh JMMI tiap tahunnya. Dan sekarang
telah memasuki tahun ke-3. Tema yang diusung adalah “Merajut Ekspansi Dakwah Dalam Bingkai Ukhuwah Islamiyah”. Sobat manarul yang aktif di facebook mungkin sudah tidak asing lagi foto profil beberapa mahasiswa ITS dengan logo G-Mail yang sekilas Nampak seperti “kupu-kupu” berwarna biru. Acara yang ditawarkan G-MAIL tahun ini cukup beragam, mulai yang berkaitan dengan hal sosial, seni, training, sampai lomba untuk anak-anak pun ada. Puncaknya adalah Tabligh Akbar yang inshaa Allah hadir di akhir Maret. G-MAIL dibuka dengan Seminar Life Mapping, Seminar Islam dan Teknologi . Pada pekan pertama Maret yaitu tanggal 8 Maret 2014 juga akan dilaksanakan acara training bertajuk “jatuh cinta” yang terbuka bagi mahasiswa, pelajar, dan juga umum. Pada malam harinya, dijadwalkan akan ada Mabit Akbar yang insyaa Allah diselenggarakan di Masjid Al-Akbar Surabaya. Pada pekan kedua, yaitu pada tanggal 15 Maret 2014, akan dilaksanakan lomba taujih visual, lomba essay, dan lomba desain Masjid. Selain itu juga akan hadir Muslimah Fun Day, yaitu seminar yang diperuntukkan untuk muslimah. MFD ini
berisi dua kegiatan, yaitu Rumah Cantik An-Nisa dan Seminar Kesehatan Wanita. Pada tanggal 15 Maret 2014, juga akan diramaikan dengan kegiatan untuk anakanak. Acara tersebut adalah FASS (Festival Anak Soleh Solehah) yang merupakan serangkaian acara dari lomba pildacil, lomba hafidz, lomba mewarnai, lomba cerdas cermat, dan lomba adzan. Bagi mahasiswa juga bisa mengikuti lomba yang diselenggarakan GMAIL lainnya, yaitu lomba Qori’ dan lomba Nasyid. Sedangkan pada pekan ketiga, menjadi pekan yang paling ramai dari acara G-MAIL ini. Acara-acara yang diselenggarakan adalah Seminar Parenting. Pada pekan yang sama juga akan dilaksanakan Seminar “Taklukkan ASEAN Economic Community” dan acara sosial yaitu bakti sosial dan check up gratis yang diperuntukkan bagi masyarakat pesisir Kedung Cowek, Surabaya. Dipenghujung bulan, yaitu pada tanggal 30 Maret 2014, akan dilaksanakan acara puncak yaitu acara Tabligh Akbar yang akan mendatangkan Ustadz ternama di Indonesia dan LDJ Fair yang juga akan diramaikan oleh LDJ seluruh ITS. (san/ nny)
MENTORING UNTUK INDONESIA BERAKHLAK CATATAN ARNING SUSILAWATI
Mengawali mentoring semester genap yang akan dilaksanakan oleh jurusan-jurusan di kampus ITS, JMMI menggelar acara Grang Opening Mentoring sebagai pembekalan dan motivasi untuk mahasiswa 2013. Dalam sambutan beliau, Pak Darmaji (Ketua TPKI ITS) menyampaikan bahwa ulama klasik membagi hati menjadi empat wilayah, bagian terluar yakni dada sebagai cahaya islam, qalb sebagai cahaya iman, fuad (hati kecil) sebagai cahaya ikhsan, dan lubuk hati sebagai cahaya tauhid. Artinya, jika seorang manusia yang iman, ikhsan, dan tauhid nya baik maka bisa dipastikan akan nampak dari luar sebagai seorang yang baik. Oleh sebab itu mentoring merupakan salah satu cara bagi mahasiswa agar memperoleh cahaya hati. “Ada tiga langkah mentoring, yakni tilawah, tazkiyah, dan ta’lim” ungkap Ustadz Solikhin sebagai pemateri pertama. Dengan tilawah kita dapat mem-
baca mengikuti Al-Qur’an, dengan hati yang lembut dan tidak riya itulah tazkiyah, dan dengan ta’lim kita dapat menambah ilmu. Sejatinya seorang manusia harus bisa survive yakni bisa mempertahankan prestasi di tengah keterbatasan. Harus bisa sukses dengan adanya pengingkatan tumbuh (semakin dekat dengan Allah) dan bertambah (kebaikan meningkat). Harus bisa signifikan dalam kebaikan akhlak, menjadi orang solih, baik pribadi dan sosial. Berbeda dengan ust. Solikhin, Ust Sa’id Rosyadi, ustadz belia yang masih berusia 20 tahun dengan mantap menjelaskan bahwa sebagai seorang muslim yang gaul, syar’i dan prestatif adalah keharusan. Indikatornya adalah selalu update tentang isu kekinian, berteman dengan orang-orang baik, mempunyai pemikiran dan pengetahuan yang luas, dan dapat memaknai hidup yang hanya
MEDIA JMMI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Gambar: Pembicara acara GOM
untuk beribadah kepada Allah. Dengan mentoring merupakan langkah kecil untuk membangun generasi qur’ani dan visi hidup yang lillahi ta’ala. Diantara tujuan-tujuan baik dari mentoring yang paling utama adalah harapannya mentoring dapat dijadikan tempat silaturahmi dalam kelompok kecil dan juga sebagai sarana menyebarkan ilmu dan manfaat. Enjoy Mentoring! (ce2/nny)
CAK | FEBRUARI 2014
5
ISU KAMPUS
TAK “JERA” TOREHKAN PRESTASI, SAPU ANGIN SPEED 2 SEGERA BERAKSI! CATATAN ALFIAN NUR MUHAMMAD
Tim Sapu Angin ITS saat di Manila
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, kampus perjuangan ini tidak henti-hentinya menorehkan tinta emas prestasi. Kemarin baru saja datang mahasiswa-mahasiswa ITS dari Manila, Philipina dengan membawa prestasi yang patut dibanggakan bukan hanya oleh kampus ITS tapi juga INDONESIA. Setelah mendapat juara umum pada Indonesia Energy Marathon Challenge
(IEMC) di Kenjeran September 2013 kemarin, tim ITS kembali membawa kemenangan dalam Shell Eco Marathon (SEM). Kompetisi yang diadakan di Manila, Philipina pada bulan Februari 2014 kemarin, merupakan lomba mobil irit se-Asia yang diselenggarakan oleh pihak Shell. “Kami mendaftarkan 2 mobil tapi yang diterima hanya 1 mobil” ujar Hendra Irawan, salah satu anggota tim sapu angin.
Shell Eco Marathon dibagi dua kategori, yaitu prototype dan urban concept. Kategori prototype merupakan kendaraan yang lebih mengutamakan bentuk aerodinamis guna menghasilkan efisiensi bahan bakar yang maksimal. Sedangkan kategori urban concept merupakan kendaraan perkotaan yang didesain dan diproyeksikan untuk mobil yang digunakan pada masa depan. Keduannya bertujuan untuk memperoleh efisiensi bahan bakar yang maksimal. Berlaga di kelas Urban Concept dengan bahan bakar Fame, dengan bermodalkan satu liter Fame ini mobil Sapu Angin ITS mampu menempuh jarak hingga 151 km. Jarak yang kira-kira sama antara kampus ITS sukolilo dengan kota Blitar. Meskipun begitu jarak ini belum memenuhi target awal tim sapu angin ITS. “Kesulitan kami saat lomba adalah kurang matangnya strategi dan masa uji coba yang hanya sebentar” tambah mahasiswa berkaca mata itu. (Bersambung ke halaman 13)
TARGETKAN TRADISI JUARA UMUM, ITS MAKIN “GANAS” TINGKATKAN KUALITAS PKM CATATAN GIFARI ZULKARNAEN Kesuksesan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meraih Juara Umum Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIMNAS) XXVI tidak kemudian membuat terlena dan menghentikan “tradisi” mahasiswa ITS untuk berkarya. Terbukti ITS tetap menjadi perguruan tinggi dengan dana hibah PKM terbanyak dari Dikti, yakni 460 proposal. Namun jumlah tersebut mengalami penurunan, mengingat tahun lalu ITS meloloskan 584 proposal. Sebanyak 460 proposal PKM yang didanai tersebut terdiri dari 78 proposal PKM-K, 33 proposal PKM-T, 148 proposal PKM-P, 145 proposal PKM-KC, dan 56 proposal PKM-M. Terjadi penurunan drastis pada PKM-K, namun PKM-KC masih stabil dalam jumlah besar yang selalu menjadi andalan kuat ITS. Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan, Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni ITS, Dr. Ir. Bambang
Sumber: Klub Keilmiahan ITS
Sampurno, MT., menuturkan penurunan tersebut bukan masalah besar. Dalam kegiatan pelatihan pemantapan PKM Gagasan Tertulis (GT), Bambang memaparkan bahwa hal tersebut terjadi sebagai konsekuensi peningkatan standar penilaian yang dilakukan di lingkup
kampus. Terbukti presentase jumlah proposal lolos dibanding proposal terkirim tahun ini mengalami peningkatan. Tiga langkah strategis dilakukan untuk mendukung mahasiswa dalam mengerjakan PKM. Setiap jurusan di ITS dihimbau untuk meningkatkan pemberdayaan dan kontribusi dalam program-program seperti PKM. Mahasiswa juga dihimpun untuk aktif melakukan penelitian di laboratorium. Pembinaan secara internal pun terus dilakukan melalui sistem monitoring dan evaluasi (Monev) yang kreatif. Selain itu, Klub Keilmiahan yang baru-baru ini dibentuk oleh Ristek BEM ITS juga menjadi promotor gerak dalam upaya peningkatan mutu PKM dan partisipasi mahasiswa pada PKM-GT yang memang baru dijadwalkan bulan Maret nanti untuk proses pengumpulannya. (Bersambung ke halaman 13)
MEDIA JMMI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
6
INTERNASIONAL
Seorang pemuda menyeret seorang pria yang diduga kelompok pemberontak Muslim Seleka usai ditikam oleh sejumlah Tentara Afrika Tengah setelah berpidatonya Presiden sementara Afrika Tengah, Catherine Samba-Panza Bangui, Afrika Tengah, (5/2).(AP Photo/Jerome Delay).
Sumber Gambar: Tempo.co (foto internasional)
ADA GENOSIDA DI AFRIKA TENGAH, MASIH TIDAK PERCAYA? CATATAN HANNY ADIATI
Tengah terjadi krisis kemanusiaan di Afrika Tengah. Republik Afrika Tengah merupakan wilayah negara yang tidak memiliki wilayah laut karena berada tepat di tengah-tengah benua Afrika. Sejak akhir tahun 2012, negara berpenduduk 15 % muslim ini banyak mendominasi pemberitaan di media-media internasional. Pecahnya konflik di negara kaya akan tambang emas dan berlian ini diawali oleh pemberontakan kelompok Seleka. Seleka adalah nama kelompok pemberontak di Afrika Tengah yang merupakan aliansi dari 3 kelompok pemberontak berbeda (CPSK, CPJP, dan UFDR). Kelompok tersebut gencar melakukan pemberontakan terlebih setelah diangkatnya presiden baru Francois Bozize yang juga diketahui berhasil meraih kursi kepemimpinan lewat kudeta militer. Berhasil melengserkan Francois Bozize, akhirnya kelompok Seleka berhasil menguasai republik Afrika Tengah. Seleka hanya mampu berkuasa selama 10 bulan sebelum pada akhirnya disingkirkan oleh kubu oposisi Kristen yang dikenal sebagai “Anti-Balaka” yang kemudian mengisi kekosongan kekuasaan. Menurut badan Amnesty Internasional (internasional. kompas.com), hal tersebut menjadi awal
CAK | FEBRUARI 2014
dari perlakuan mengerikan bagi para Muslim hingga sampai detik ini. “Milisi Anti-Balaka melakukan serangan kekerasan dalam upaya pembersihan etnis Muslim di Republik Afrika Tengah,” kata Joanne Mariner, Penasihat Senior Respons Krisis Amnesti Internasional. Antonio Guterres, kepala Badan Pengungsian PBB bahkan mengungkapkan kengerian kondisi di Afrika Tengah sebagai bencana kemanusiaan dengan proporsi
jika sebelum konflik daerah tersebut berpenduduk 30.000 Muslim dengan 8 masjid, namun pada pekan lalu hanya menyisakan 500 Muslim dan 1 masjid (kompas.com) tak terkatakan. Guterres mengatakan kejadian tersebut dengan “pembersihan massif etno-religius”, dimana telah terjadi
MEDIA JMMI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
pembnuhan tanpa pandang bulu, dengan kebiadaban dan kebrutalan yang mengejutkan. CNN beberapa waktu yang lalu memberitakan bahwa sejak Desember 2013, total jumlah korban akibat konflik adalah 2,5 juta orang. Sementara puluhan ribu orang lainnya mengungsi dari kampung halaman meskipun pada akhirnya juga ada yang pergi dengan tanpa tujuan. Mayoritas penduduk juga mengungsi ke negara tetangga, Chad. Sementara itu, kebrutalan milisi “AntiBalaka” terungkap dari penuturan direktur Kondisi Darurat Human Right Watch, Peter Bouckaert menuturkan bahwa di salah satu daerah yakni Yaloke, tercatat bahwa jika sebelum konflik daerah tersebut berpenduduk 30.000 Muslim dengan 8 masjid, namun pada pekan lalu hanya menyisakan 500 Muslim dan 1 masjid (internasional. kompas.com). Sementara itu, menanggapi tindakan Genosida yang terjadi di negaranya, walikota Bangui Catherine Samba-Panza yang saat ini menjadi presiden sementara republik Afrika berpendapat bahwa hal ini merupakan masalah keamanan negara dan telah menyatakan “perang” kepada kelompok Anti-Balaka yang telah melakukan pembantaian secara membabi buta. Semoga presiden wanita sementara ini benar-benar bisa merealisasikan pernyataan “perang”-nya tersebut. Tentu saja dengan dukungan dewan keamanan PBB yang apabila berkaca pada reputasi penyelesaian konflik di Palestina dan timur tengah mereka justru sulit diharapkan ketegasannya. (nny/diolah dari berbagai sumber)
KONTEMPORER
CAK | FEBRUARI 2014
7
SENI MENGKRITIK DALAM ISLAM CATATAN BINTI FATMAWATI Sebuah kritikan seakan tak pernah hengkang dalam kehidupan sehari-hari karena mengkritik merupakan hal yang sangat biasa dilakukan oleh manusia. Mungkin bagi sebagian orang ada yang hanya suka mengkritik karena enggan dirinya mendengarkan suatu kritikan, namun tidak sedikit orang yang sangat suka dengan kritikan karena baginya ini merupakan sarana perbaikan diri. Sebuah kritikan seakan tak pernah hengkang dalam kehidupan sehari-hari karena mengkritik merupakan hal yang sangat biasa dilakukan oleh manusia. Mungkin bagi sebagian orang ada yang hanya suka mengkritik karena enggan dirinya mendengarkan suatu kritikan, namun tidak sedikit orang yang sangat suka dengan kritikan karena baginya ini merupakan sarana perbaikan diri. Sesungguhnya kesalahan dan kekhilafan merupakan sifat yang melekat pada diri anak cucu Adam. Sudah menjadi kehendak Allah setiap manusia tidak ada yang sempurna. Kelebihan dan kekurangan pasti ada. sesungguhnya kesalahan dan kekhilafan merupakan sifat yang melekat di diri anak cucu Adam. Oleh karenanya, setiap orang bisa saja dikritik dan dibantah. Sudah menjadi kodrat dan kehendak Allah, setiap manusia tidak ada yang sempurna. Semuanya mempunyai kelemahan dan kekurangan, walaupun pada satu sisi tertentu mempunyai kelebihan. Kekurangan atau kelebihan itu tidak diberikan Allah untuk tujuan saling merendahkan, menghujat, ataupun menjelekkan. Namun itu semua bertujuan agar manusia saling berlomba menuju kebaikan dan bisa hidup untuk saling memberi dan menerima, saling melengkapi satu sama lainnya. Semua itu tertuang dalam firman Allah: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah Menghendaki, niscaya kamu DijadikanNya satu umat (saja), tetapi Allah hendak Menguji kamu terhadap karunia yang telah Diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu
Sumber Gambar: untukbanyuwangibaru.blogspot.com
Diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan” (alMaidah/5: 48). Untuk menyempurnakan dan memperbaiki kekurangannya, dibutuhkan kritik dan saran dalam kehidupan manusia. Setiap manusia perlu dengan lapang hati dan jiwa besar untuk menerima kritik dan saran yang konstruktif atau membangun. Nabi Muhammad SAW, yang segala tindak tanduknya mendapat bimbingan dari Allah, pernah mencontohkan bagaimana sikap seharusnya dalam menerima kritik dan saran yang diberikan oleh para sahabat. Nabi SAW pernah dinasihati oleh Hubbab bin Mundzir dalam menentukan posisi pasukan dalam Perang Badar. Pada saat penandatanganan perjanjian Hudaibiyah, kaum Muslimin juga sempat memperlihatkan sikap ketidaksetujuan mereka kepada Nabi. Menghadapi kritik dari para sahabat dalam konteks dan waktu yang berbeda itu, Nabi memperlihatkan sikap yang berbeda. Beliau menerima saran yang diberikan Hubbab lantaran beliau menilai Hubbab memiliki keahlian dalam strategi perang. Dalam perjanjian Hudaibaiyah, Nabi SAW tetap bertahan dengan keputusannya walaupun mendapat protes dari kalangan sahabat. Hal itu karena hukum
perjanjian itu merupakan wahyu yang baru beliau terima. Kritik dalam Islam merupakan bagian dari amar ma’ruf nahi munkar. Sesungguhnya menyuruh atau menyarankan ke arah yang lebih baik dan agar meninggalkan kemungkaran merupakan fardhu kifayah. Allah dalam surah Ali Imran/3: 110 mengatakan: “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhan-mu? Kami-lah yang Menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah Meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhan-mu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (Az-Zukhruf/3: 32). Niat baik dalam menyampaikan kritik mesti juga memperhatikan etika dan akhlak dalam komunikasi. Kemasan kata yang baik dan santun tentu akan lebih mudah diterima daripada menggunakan kata-kata yang kasar dan cenderung untuk menyalahkan. Dengan demikian, perubahan ke arah yang lebih baik yang ingin dicapai dari kritikan yang dilontarkan tentu lebih mudah terealisasi. Mari belajar kritik yang membangun (fat/nny)
MEDIA JMMI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
8
IPTEK
CAK | FEBRUARI 2014
CEGAH BANJIR DENGAN TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA CATATAN ANJANI KHOIRUNNISA Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk melakukan modifikasi cuaca dalam rangka mengurangi curah hujan di wilayah Bogor dan DKI Jakarta. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mengantisipasi terjadinya banjir yang lebih besar di wilayah Jakarta. Selain dengan memanfaatkan tekanan dalam kabin pesawat, nantinya juga akan dimasukkan garam ke alat serupa tabung dan disemai ke awan yang mencapai tingkat kematangan untuk menjadi hujan. Penyemaian akan mengubah awan yang mencapai tingkat kematangan cukup tersebut menjadi hujan dalam waktu 10 menit sebelum tiba di atas wilayah Jabodetabek. Modifikasi cuaca dilakukan dengan menyemai garam (NaCl) di atas awan, agar hujan tidak turun di Jakarta melainkan di laut bagian Selat Sunda dan Laut Jawa. Dengan begitu, debit air di Jabodetabek tidak jadi bertambah. Bagaimana TMC bisa mengantisipasi banjir? Dengan mempertimbangkan konsep TMC untuk menambah curah hujan, dengan sedikit saja modifikasi, teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengantisipasi (atau bisa diartikan
Gambar: NaCl (garam yang diolah menjadi tepung) siap ditebarkan oleh petugas dalam awan sebagai operasi modifikasi cuaca di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Gambar: Pesawat sedang melakukan penyemaian awan untuk merangsang terjadinya hujan
mencegah) terjadinya banjir (akibat curah hujan tinggi). Modifikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Bahan semai yang digunakan adalah bahan semai higroskopis dengan ukuran lebih dari 10 µ-100 µ. Agar lebih aman dari kemungkinan terjadinya peningkatan curah hujan, bisa saja digunakan bahan semai higroskopis dengan ukuran 30-100 µ. Dengan cara ini, penyemaian awan hanya bertujuan untuk mempercepat terjadinya hujan. Mekanisme ini disebut juga sebagai jumping process. 2. Awan-awan yang disemai adalah awan-awan yang masih berada di atas laut dan diperkirakan (dengan mengukur kecepatan angin dan posisi awan) dalam tiga jam ke depan masih berada di atas laut. Dengan cara ini, bisa dipastikan awan-awan yang disemai akan jatuh di lautan karena awan-awan yang disemai akan turun menjadi hujan dalam waktu kurang dari dua jam akibat mekanisme jumping process. Selain menyemai garam dengan campuran kalsium klorida dan urea, BPPT menempatkan ground base generator di sejumlah tempat. Alat ini berfungsi mempersulit proses terjadinya hujan jika awan terlanjur mencapai wilayah Jabodetabek. Pemandulan awan juga dilakukan agar awan yang sedang tumbuh tidak semakin membesar. Pemandulan awan dilakukan dengan memasang ground base generator di 24 titik di daerah rawan banjir, yakni dari Gunung Pangrango atau hulu Ciliwung hingga di atas gedung BPPT di Thamrin (Jakarta). Sehingga begitu lewat menara itu, awan akan dipersulit untuk menjadi hujan. Ground base generator memunculkan butiran-butiran uap ke udara
MEDIA JMMI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
sehingga awannya tidak tumbuh. Dalam hal ini terdapat persaingan kompetisi uap air di awan, yang membuat uap air tidak tumbuh menjadi awan baru. Tahun ini, modifikasi cuaca kembali dilakukan selama dua bulan, sejak 14 Januari 2013. Modifikasi cuaca ini menargetkan mampu mengurangi hujan di wilayah DKI Jakarta hingga 30 persen. Dana yang digelontorkan untuk rekayasa cuaca ini sebesar Rp 28 miliar. Sebanyak Rp
Gambar: Proses pembentukan awan
20 miliar diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sementara Rp 8 miliar disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun pada tahun lalu, anggaran yang habis selama 42 hari modifikasi cuaca hanya mencapai Rp 12,8 miliar. Semoga cara ini memang “ampuh” dalam upaya pencegahan banjir Jakarta. (anj/nny)
CAK | FEBRUARI 2014
ISLAMIC CORNER
9
UMAR BIN ABDUL AZIZ,
“POTRET IBADAH SANG PEMIMPIN IDEAL”
CATATAN SYAFRIANSYAH
Dalam sejarah Islam, banyak sekali sosok pemimpin yang bisa dijadikan teladan. Salah satu sosok p[emimpin yan g menjadi sejarah ini adalah Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin al-Hakam bin Abil Ash bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Qushoi bin Kilab, al-Qurosyi al-Madani. Ayah beliau adala6 Abdul Aziz bin Marwan yang merupakan seorang pemimpin di salah satu wilayah kota Mesir dan di sana pulalah beliau lahir, sedangkan ibu beliau adalah Ummu Ashim binti Ashim bin Umar bin Khoththob.
Sumber gambar: umila6.blogspot.com
Garis nasab beliau sebenarnya tidak berjalur darah kekhilafahan, karena beliau adalah putra dari Abdul Aziz bin Marwan sedang jalur kekhilafahan adalah pada nasab Abdul Malik bin Marwan. Namun takdir Allah di atas segalanya. Allah menakdirkan kepemimpinan berpindah kepada beliau sekalipun beliau tidak pernah berambisi dan merebutnya, dan kepemimpinan beliau sangat mirip dengan kepemimpinan sahabat mulia Abu Bakr ash-Shiddiq , karena beliau hanya memerintah selama kurang lebih 2 tahun 5 bulan, namun beliau mampu mengembalikan kejayaan Islam setelah sebelumnya terpuruk dan terkalahkan oleh kezaliman para penguasa, maka beliau mulai menata kepemimpinan, mengembalikan setiap kezaliman yang pernah dilakukan, mengangkat para pemimpin yang jujur dan amanah serta mencopot para pemimpin yang zalim lagi khianat maka dengan sebabnya Alloh memuliakan kembali agama ini, mengibarkan bendera Sunnah, memupus segala bentuk kebid’ahan sehingga Ahlus Sunnah mulia dan ahlul bid’ah menjadi hina dan terusir.
Potret Ibadah Sang Khalifah Dari Mughiroh bin Hakim ia berkata bahwa Fathimah binti Abdul Malik istri Umar bin Abdul Aziz pernah mengatakan, “Wahai Mughiroh, mungkin saja ada orang yang lebih banyak puasa dan sholatnya dari pada Umar bin Abdul Aziz, tetapi aku tidak melihat ada manusia yang lebih tinggi rasa takutnya kepada Robb-Nya ketimbang Umar bin Abdul Aziz. Adalah beliau apabila telah masuk rumah ia segera ke tempat ibadahnya, ia terus-menerus menangis dan berdo’a hingga ia dikalahkan oleh kantuknya, kemudian ia terbangun lagi dan melakukan hal yang serupa dengan sebelumnya pada malam itu seluruhnya.” Dari Atho’ bin Abi Robah ia berkata: “Fathimah binti Abdul Malik istri Umar bin Abdul Aziz pernah bercerita, “Suatu hari aku masuk ingin bertemu beliau, namun ternyata beliau masih berada di dalam mushollanya, tangannya sedang diletakkan di pipinya dan air matanya mengalir, lalu aku katakan, ‘Wahai Amirul Mukminin, apakah ada sesuatu yang menimpamu?’ Lalu beliau mengatakan, ‘Wahai Fathimah, sesungguhnya aku sedang memikirkan nasib umat Muhammad, aku sedang memikirkan nasib si miskin yang kelaparan, si sakit yang merintih, si fakir yang telanjang kedinginan, seorang yang terzalimi karena hartanya dirampas, seorang yang tersesat dan tertawan, si jompo dan si miskin yang memiliki banyak tanggungan dan kebutuhan hidup di segala penjuru bumi, dan aku tahu bahwa Robbku akan bertanya kepadaku tentang nasib mereka dan lawan bicaraku tatkala itu selain mereka adalah Muhammad. Maka aku sangat khawatir bila aku tidak memiliki hujjah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, sedang aku merasa kasihan melihat keadaan diriku tatkala itu, sehingga aku menangis” Beliau meninggal dunia di Dir Sam’an sebuah kota di Hims, pada tanggal 20 Rojab 101 H. Tatkala itu beliau baru berumur 39
tahun 6 bulan. Beliau meninggal dunia karena diberi racun oleh Bani Umayyah yang jemu dengan beliau sebab beliau sangat mempersempit keinginan mereka dan mengadili harta yang mereka ambil dan hal itu membuat murka mereka, sedang beliau tidak terlalu memperketat penjagaan dirinya. Akhirnya, beliau meninggal dunia dengan meninggalkan 11 anak, dan harta yang beliau tinggalkan hanya sebanyak 17 dinar, beliau dikafani dengan kain kafan seharga 5 dinar, dan tanah tempat ia dikubur dibeli dengan harga 2 dinar sedangkan sisanya dibagikan kepada anak-anaknya sehingga masing-masing hanya mendapatkan harta warisan dari sang kholifah kaum muslimin sebanyak 19 dirham Dari kisah perjalanan Umar bin Abdul Aziz tersebut banyak sekali pelajaran berharga yang dapat kita peroleh. Salah satunya adalah kebaikan pemimpin akan membawa kebaikan untuk rakyatnya dan sebaliknya kezaliman seorang penguasa akan berakibat kerusakan pada rakyatnya. Seorang pemimpin yang sholih adalah seorang pemimpin yang mendahulukan kepentingan rakyatnya, membantu orangorang yang lemah, menolong orang-orang miskin dan terzalimi; bukan pemimpin yang hanya memperkaya dirinya dengan mengambil harta kaum muslimin secara zalim. Selain itu, ilmu yang sebenarnya adalah ilmu yang akan mengajari seseorang bersikap waro’, tawadhu’, dan peka terhadap keadaan saudaranya, maka ilmu itu akan menambah kedekatannya kepada Robbnya sehingga tatkala ia menjadi pemimpin maka ia akan menjadi pemimpin yang adil yang melaksanakan apa yang menjadi tugas dan kewajibannya dan bila ia pun menjadi rakyat biasa maka ia akan menjadi rakyat yang taat kepada pemimpinnya dan melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya sehingga kebahagiaan individu dan masyarakat akan dapat terwujud baik di dunia maupun di akhirat. (syaf/nny)
MEDIA JMMI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
10
WAWA S A N
CAK | FEBRUARI 2014
MODIFIKASI ALAM DAN BENCANA YANG TAK LAGI JADI “MISTERI� CATATAN MUNZIR ABSA
Pada kenyataannya, modifikasi cuaca atau yang secara lebih umum disebut modifikasi lingkungan, kerap disingkat EnMod (Environment Modification), terus menerus mengundang ketertarikan dari berbagai pihak. Penelitian-penelitian tentang teknologi EnMod ini dilakukan oleh berbagai macam golongan. Dari akademisi yang mungkin bertujuan semata untuk kemajuan ilmu pengetahuan, para bussinessman yang melihat bidang ini sebagai lahan bisnis baru, hingga petinggi-petinggi militer yang memikirkan kemungkinan digunakannya EnMod dalam peperangan! Gempa Bumi Buatan Nikola Tesla, seorang ilmuwan SerbiaAmerika yang dikenal luas dunia, bisa jadi adalah salah satu orang pertama yang meneliti mengenai kemungkinan gempa bumi buatan. Dalam satu kesempatan Tesla melakukan percobaan dengan menggetarkan suatu bangunan menggunakan vibrator mekanik pada frekuensi tertentu sehingga dihasilkan getaran resonansi. Struktur tersebut bergetar, dan begitu pula bumi dibawahnya. Dari sinilah Tesla kemudian mengambil kesimpulan bahwa bumi dapat digetarkan dengan menggabungkan getaran dengan resonansi yang tepat dari bumi itu sendiri, sebagaimana yang ia katakan dalam wawancaranya di
The World of Today, Februari 1912. Oleh beberapa pihak, gempa bumi juga dikaitkan dengan penggunaan nuklir berlebihan dan gelombang elektromagnetik. Sebuah studi yang dilakukan oleh Shigeyoshi Matsumae dan Yoshio Kato dari Jepang pada 1975-1976 menyimpulkan bahwa fenomena meteorologi abnormal, gempa bumi, dan fluktuasi sumbu bumi terkait secara langsung dengan pengujian perangkat nuklir. Sedangkan The Washington Times edisi 29 Maret 1992 menyatakan bahwa sensor satelit dan darat mendeteksi gelombang radio atau elektromagnetik misterius sebelum gempa bumi besar di Kalifornia, Amerika 1986-
MEDIA JMMI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
1987, Armenia pada 1988, dan Jepang 1989. Pada 1997, Menteri Pertahanan AS kala itu, William Cohen, mengatakan bahwa pihak-pihak diluar Amerika telah dapat mengubah iklim, dan bahkan mengaktifkan gempa bumi melalui penggunaan gelombang elektromagnetik untuk melakukan eco-type terrorism. Ini merupakan salah satu bukti bahwa EnMod, bahkan pada subjek gempa bumi buatan, selalu menarik minat banyak untuk pengembangannya di bidang kemiliteran, hingga menciptakan medan perang baru yang disebut peperangan geofisika. (Bersambung ke halaman 13)
11
CAK | FEBRUARI 2014
TTS 1. 3. 4. 7. 9. 10. 11. 13. 15. 16.
2. 5. 6. 8. 9. 12. 14. kirimkan jawaban anda ke media.jmmi.its@gmail.com dapatkan hadiah berupa pulsa Rp.5000 bagi 5 pengirim pertama
17. 18.
Menurun: Kota kelahiran Nabi Muhammad SAW Kalian wanita (bahasa Arab) Pejalan kaki (bahasa Inggris) Meringkas Sholat Tanpa kabel Percaya Julukan Khalid bin Walid Yang membagikan zakat Ayah Nabi Yusuf Yang menggoda Nabi Adam dan Hawa
Mendatar: Kebutuhan Jasmani Daya (bahasa Inggris) Perang parit Pertempuran Pasti Menurut periode tertentu; berkala Orang yang melakukan perjalanan jauh Campuran (Jawa Timur) Negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia
MEDIA JMMI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
12
CAK | FEBRUARI 2014
Pemimpin Tak Boleh Sampai “Gadaikan” Integritas Lanjutan dari halaman 1...
Berbicara tentang figuritas dan integritas, tampaknya kita tak boleh melewatkan pemberitaan aksi dukungan mahasiswa ITS yang dilakukan pada hari Jumat 21 Februari lalu di balaikota Surabaya. Aksi dukungan pada bu Risma tersebut banyak mendapat perhatian publik. Sebagian beranggapan bahwa langkah mahasiswa yang dipelopori kemensospol BEM ITS ini sebagai langkah “cerdik” karena dukungan mahasiswa tersebut disampaikan dengan cara yang unik. “Risma mundur, berarti pengecut”, “Mendukung Integritas Kepemimpinan, Bukan Hanya Sosok Risma”, nampaknya menjadi kalimat dukungan mahasiswa ITS yang sempat menjadi headline di beberapa media Nasional. Di lain pihak banyak juga yang kecewa pada aspirasi mahasiswa ITS yang mengatakan Tri Rismaharini sebagai “pengecut” jika mundur dari kursi walikota. Sebenarnya apa urgensi dari integritas? Mengapa seorang figur yang berhasil memperoleh figuritas belum tentu bisa menunjukkan integritasnya sebagai pemimpin yang benar-benar menjalankan amanahnya? Kata integritas berasal dari bahasa Inggris yakni integrity, yang berarti bobot, kejujuran dan ketangguhan. Seperti halnya dalam kamus Oxford yang menghubungkan arti integritas dengan kepribadian seseorang yaitu jujur dan utuh. Ippho Santoso (2010) bahkan mengatakan integritas akan melahirkan reputasi dan selanjutnya reputasi akan akan melahirkan kepercayaan. Oleh karena itu, integritas sering diartikan sebagai satunya pikiran, perkataan dan perbuatan. Lain halnya dengan arti figuritas, figuritas berasal dari kata dasar figur yang artinya adalah tokoh. Figuritas erat kaitannya dengan “kekaguman” pada seorang tokoh atau pemimpin yang dianggap mampu dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Islam, tokoh/figur sepanjang masa adalah nabi Muhammad
CAK ONLINE open issuu.com/jmmiits
CONTACT US
SAW, sang uswatun hasanah. Muhammad yang merupakan figur pemimpin dalam Islam tak hanya menjadi buah kekaguman umat Muslim saja, namun juga mendapat “pengakuan” dari umat agama lain sebagai sosok yang agung tak hanya karena figuritas beliau, namun juga integritas sebagai seorang pemimpin, pembawa risalah dan seseorang yang selalu selaras dalam ucapan dan tindakan. Fenomena yang terjadi saat ini adalah kurang seimbangnya upaya para pemimpin masyarrakat untuk dapat menyeimbangkan figuritas yang telah diterima masyarakat dengan integritas yang harusnya dimiliki dan menjadi bahan wajib dalam kapasitas mereka saat menerima amanah menjadi seorang pemimpin. Figuritas juga trkadang tak dapat sepenuhnya dibebankan kepada tokoh/ figur yang terkait, mengingat yang terjadi di masyarakat adalah munculnya sikap dan kekaguman berlebih pada satu tokoh. Kekaguman dan “kebanggaan” terhadap seorang tokoh tentu bisa menjadi efek positif dari seberapa besar masyarakat tersebut mengenal pemimpinnya, namun hal itu juga tak menutup kemungkinan mengakibatkan tertutupnya pola berfikir kritis masyarakat pada perilaku sang tokoh. Misalnya saja dalam hal pemerintahan, figuritas berlebih akan membuat masyarakat justru “apatis” dalam upaya mengkritisi kebijakan atau perilaku dari seorang figur, sekalipun hal tersebut merugikan. Menanggapi fenomena tersebut, lagi-lagi kita patut kembali membaca kisah nabi Muhammad SAW. Muhammad, seorang Rasul yang telah dijamin masuk surga pun pernah “ditegur” oleh Allah. Dalam surat Abasa 1-4, Allah menegur langsung nabi Muhammad SAW yang kala itu sedang berdialog dengan pemuka Quraisy sehingga menyebabkan beliau enggan memberikan pengajaran kepada orang buta yang bersungguh-sungguh ingin
mempelajari Islam. Peristiwa “teguran” Allah tersebut nampaknya dapat menjadi referensi bagi kehidupan bermasyarakat saat ini. Bahwasanya dalam perihal kepemimpinan, perlunya keselarasan antara integritas dengan figuritas seorang pemimpin. Dan sebagai seorang yang dipimpin, selain hak untuk mengapresiasi kita juga punya kewajiban untuk “memantau” para pemimpin kita, untuk kemaslahatan bersama tentunya. Menilik kembali pada gerakan aksi dukungan kepada ibu walikota prestatif Surabaya Tri Rismaharini yang digagas BEM ITS Jumat lalu, meskipun dukungan mahasiswa disampaikan dengan frasa prokatif yakni “pengecut”, namun secara substansi pada dasarnya aksi tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian yang perlu diapresiasi. Tuntutan untuk mempertahankan integritas, bukan hanya sosok merakyat dan prestatif saja yang selama ini tercitrakan pada bu Risma. Karena selama integritas itu dapat dipertahankan maka bisa jadi suatu saat nanti mampu memberikan keteladanan untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan perubahan yang serupa, untuk Surabaya yang lebih baik tentunya. Dukungan bukan berarti serta merta menggadaikan sisi kritis kita sebagai mahasiswa, kan?.(nny)
TAHU GAK SIH? Dr. Mustafa Suhatah pada Kongres Antar Negara-Negara Islam tentang Kesehatan dalam Perspektif Al-Quran dan As-Sunnah di Kairo menyebutkan bahwa menghirup air ke dalam hidung ketika berwudhu, yang hukumnya sunnah, ternyata sangat bermanfaat untuk mencegah berbagai kuman masuk ke tubuh. Karena, rongga hidung merupakan salah satu sarang kuman. Hal ini juga dibenarkan dan dibuktikan dalam perspektif ilmu biologi.
TRUST US WITH YOUR
ADVERTISEMENTS
KRITIK, SARAN, DAN TULISAN ANDA SANGAT BERARTI BAGI KAMI
mail to media.jmmi.its@gmail.com MEDIA JMMI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
DAN BANTU KAMI MENYEBARKAN KEBAIKAN
CALL 088801608649 or MAIL to media.jmmi.its@gmail.com
13
CAK | FEBRUARI 2014
Modifikasi Alam Dan Bencana Yang Tak Lagi Jadi “Misteri”
Lanjutan dari halaman 10...
HAARP dan Perang Geofisika “Alam memberikan penyangkalan yang besar dan masuk akal”. Seorang penulis Kanada, Jeff Wells, menulis dalam blognya mengenai penggunaan EnMod oleh militer Amerika. Kalimat ini ia tulis terkait dengan Proyek Seal dari Amerika yang disebut-sebut sebagai penyebab tsunami Sumatra Desember 2004. Memang tidak ada konfirmasi yang pasti tentang hal itu, namun kalimat ini, secara harfiah, memang bisa diterima logika. Juga seperti gumaman beberapa tentara semasa Perang Dunia II, “Cuaca selalu netral”. Alam maupun cuaca bisa menjadi “batu bagi udang untuk bersembunyi”, perisai pelindung bagi pengguna EnMod yang memanfaatkannya (EnMod) untuk keburukan. Disinilah letak daya tarik perang geofisika. Dalam subjek perang geofisika ini dikenal HAARP (High-frequency Active Auroral Research Program), yang disebut-sebut sebagai senjata geofisika paling
mutakhir di dunia milik Amerika. Situs resmi mengenai HAARP dari University of Alaska Anchorage menjelaskan bahwa “HAARP adalah fasilitas utama yang berada di Kutub Utara untuk studi atmosfir atas, fisika surya-terrestrial, dan untuk penelitian Sains Radio dan Komunikasi”. HAARP adalah berbidang-bidang antena yang tersusun sedemikian hingga bekerja sebagai antena raksasa. Antenaantena ini memancarkan gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi (High Frequency-HF), yang merupakan rentang yang dapat didengar di bawah rentang terendah komunikasi radio (Extremely Low Frequency-ELF). Tujuannya adalah untuk menyuntikkan semua energi frekuensi radio ke sebuah “titik” di bagian paling atas dari atmosfer, yang disebut ionosfer. Ini dilakukan untuk meniru cara matahari menyuntikkan energi ke daerah yang sama dari atmosfer. Dengan menciptakan kembali fenomena alam artifisial, para peneliti berharap untuk lebih memahami proses
dan masalah yang disebabkan oleh semburan matahari (solar flare) dan semacamnya dan untuk mengendalikan serta menciptakan berbagai kondisi ionosfer. Pembicaraan tentang HAARP mengundang sangat banyak kontroversi. Terdapat klaim-klaim yang mempercayai bahwa HAARP merupakan jenis radar di atas horison, digunakan untuk mengganggu komunikasi radio musuh Amerika, hingga melakukan pengendalian cuaca (EnMod) dan bahkan menciptakan gempa. Apakah klaim-klaim tersebut benar? Faktanya, meskipun dibanjiri kontroversi mengenai EnMod, belum ada bukti nyata untuk menghubungkan HAARP dengan peristiwa cuaca tertentu. Bagaimana menyuntikkan energi ke ionosfer dapat mengubah cuaca, bahkan menciptakan gempa bumi, juga belum bisa dibuktikan, setidaknya oleh ilmu pengetahuan (science) saat ini. Tentu saja, masih banyak kemungkinan di masa depan yang belum terungkap. wallahu’alam. (abs/nny)
Targetkan Tradisi Juara Umum, Lanjutan dari halaman 5 ... ITS Makin “Ganas” Tingkatkan Kualitas PKM Menteri Riset dan Teknologi (Ristek) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Adhika Ilham Pratomo, menyatakan tahun ini pihaknya juga berfokus pada upaya peningkatan kualitas PKM. Salah satunya diwujudkan dalam program PKM Development Project, termasuk sosialiasi yang dilakukan lebih awal, pemantauan sebelum pembuatan PKM ataupun sebelum PIMNAS, hingga penerapan di masyarakat sehingga bermanfaat secara kontinyu. Komunal PKM diadakan Kamis (13/02) lalu
sebagai pembuka pembinaan pengerjaan PKM tahun ini. Dalam forum tersebut, mahasiswa dihimbau untuk lebih giat lagi melakukan konsultasi dan pembimbingan ke dosen pembimbing untuk meningkatkan kualitas substansi karya, selagi dosen penalaran ITS membimbing dalam hal kualitas pengemasan karya mereka. Mahasiswa juga dihimbau untuk inisiatif mengerjakan PKM mereka mulai sekarang, bukan menjelang Monev Dikti seperti tahun-tahun sebelumnya. Pihak Kemahasiswaan mengusahakan dana ta-
langan PKM dari ITS dapat cair Maret awal. Berbagai pihak telah melakukan persiapan yang matang dan mulai mengusahakan yang terbaik pada pengerjaan PKM tahun ini. Semuanya dilakukan demi mempertahankan gelar Juara Umum di PIMNAS XXVII nanti. Semoga upaya semua pihak ini dapat berbuah manis di PIMNAS mendatang. #save27 #savepialaadikartakertawijaya #Vivat!!! (gif/nny)
Tak “Jera” Torehkan Prestasi, Sapu Angin Speed 2 Segera Beraksi! lanjutan dari halaman 5 ... Setelah laga ini tim sapu angin ITS akan bertandang ke Ogayasama Park, Jepang untuk mengikuti Society Of Automotive Engineering International. Lomba ini merupakan lomba mobil cepat yang akan diadakan bulan Oktober 2014 nanti. “kami sedang sibuk membuat mobil baru untuk lomba ini yang akan kami namai Sapu Angin Speed 2”, ujar mahasiswa yang juga hobi membuat robot dan bermain
badminton itu. “Harapan saya semoga target tercapai, bisa mendapatkan best improvement, sapu angin semakin dikenal, tambah maju, dan pihak-pihak terkait bisa memperlancar proses pembuatannya”. Ujar Hendra saat menutup wawancara dengan reporter CAK. Salut untuk tim Sapu Angin Speed 2, kegigihan mereka untuk bisa membuat mobil dan merealisasikan mimpi mem-
bawa nama ITS di kancah internasional patut untuk diapresiasi dan tentu saja support doa agar lancar sampai kompetisi nanti. Semoga bisa menjadi pelecut semangat mahasiswa lain di kampus ini, pelecut semangat untuk berprestasi dan mewujudkan mimpi. Apapun karya yang kita buat nantinya, semoga bisa jadi ladang mengaktualisasi diri dan menebar kemanfaatan untuk sekitar. (anm/nny)
MEDIA JMMI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
14
MEDIA JMMI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
IKLAN
CAK | FEBRUARI 2014