Prisma Edisi I-C2KXIV

Page 1

Edisi I-C2KXIV

PRISMA Persembahan LSiS untuk MIPA

Menguak Kisah Si Planet Merah Mengenal Si Planet Merah

Si Planet Merah yang Bisa Ditinggali

Bas Lansdorp M.Sc, Pendiri Proyek Mars One Tanah Baru Masih di Freezer Saintis Muda, Jangan Kalah Wawancara:

Tanah Baru

Bapak M. Farchani Rosyid

junsisfmipaugm.blogspot.com


DAFTAR ISI

Junsai LSiS Pembina: Bimo Winardianto

Pemimpin Umum:

TATAP MUKA Menguak Kisah Si Planet Merah

1

BERANDA Mengenal Si Planet Merah

2

ARTIKEL Si Planet Merah yang Bisa Ditinggali

4

PROFIL Bas Lansdorp M.Sc, Pendiri Proyek Mars One

8

Indra Wijanarko

Koordinator: Sigit Prayogo

Pemimpin Redaksi: Astuti Purwaningsih

Penulis: Astuti Purwaningsih Endah Triutami Nur Handayani Octaviani Reksa Adhi Rifaldi Yunus Rizqi Amirudin

Layouter: Rizqi Amirudin

Alamat: Sekip Utara FMIPA UGM Bulaksumur No 21 Kode Pos 55281 Sleman, Yogyakarta, Indonesia Silakan kirim surat pembaca, kritik, dan saran Anda ke: e-mail: junsis.fmipa.ugm@gmail.com kontak: +628998275043 (Loke)

TOPIK Tanah Baru Masih di Freezer

10

KILAS Saintis Muda, Jangan Kalah

12


TATAP MUKA

Menguak Kisah Si Planet Merah

Salam hangat untuk pembaca setia Prisma. Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan berkat kerja keras rekan-rekan Jurnalistik Sains LSiS (Lingkar Studi Sains), akhirnya kami dapat menyelesaikan buletin ketiga edisi I-C2KXIV. Pada buletin kali ini kami memilih tema “Menguak Kisah si Planet Merah�. Tema yang beberapa waktu lalu sempat menggemparkan media akan tetapi masih hangat untuk diangkat kembali dan disajikan untuk menambah wawasan pembaca sekalian. Pada tema kali ini seluk beluk planet Mars akan ditelusuri. Berawal dari karakteristiknya, keadaan alamnya, hingga unsur-unsur yang ada pada planet merah ini. Hingga akhirnya pertanyaan dari ilmuwan-ilmuwan tentang, “apakah Mars bisa dihuni oleh manusia?� akan menemukan jawabanya. Jika keadaan bumi untuk beberapa juta tahun kedepan memang diramalkan tak layak lagi untuk kehidupan, mungkin memang sudah seharusnya manusia mencari tempat hunian baru. Tapi apa benar Mars lah yang paling memungkinkan dibandingkan planet lainya di tata surya kita? Berbagai macam penelitian telah dilakukan dan hingga saat ini pun masih berlanjut. Apa saja kisah di balik planet merah ini? Simaklah dalam buletin kali ini. Semoga para pembaca setia Prisma mendapatkan pemahaman dan wawasan baru. Dan semoga prisma akan selalu meluncurkan buletin-buletin yang bisa menjadi sarana penyebaran ilmu. [Rizqi] Salam Laskar Jurnalistik Sains Semoga orang yang kita rindukan akan tetap berkarya.

1


BERANDA

Mengenal Si Planet Merah MARS Jarak dari Matahari: 228 juta km Rotasi : 24,37 jam Revolusi : 687 hari Diameter Planet: 6.790 km Satelit Alam : Phobos dan Deimos Atmosfer : Karbon dioksida, Nitrogen, dan Argon

M

ars merupakan planet keempat terdekat dari Matahari dan seringkali disebut planet merah, karena di planet Mars terdapat tanah merah yang menyelimuti hampir seluruh permukaan planet. Tanah merah tersebut memiliki kandungan oksida besi yang sangat tinggi. Mars merupakan salah satu planet terdekat dengan bumi selain Venus. Oleh karenanya, seringkali Mars dapat terlihat oleh mata telanjang. Satelit alami yang dimiliki Planet Mars dinamakan Phobos dan

2

Deimos. Satelit Deimos terbit dari timur dengan jalan yang sangat pelan dan membutuhkan hampir tiga hari hingga satelit Deimos itu akhirnya terbenam di barat. Sementara itu, satelit Phobos terbit dari sebelah barat dan tenggelam di sebelah timur dengan waktu sekitar sebelas jam. Mars memiliki atmosfer tipis yang tersusun dari karbon dioksida, nitrogen dan argon. Di planet ini terdapat kontur seperti gunung api, lembah, gurun pasir, dan kutub di bumi. Gunung berapi raksasa


BERANDA

seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles Marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai yang terbaru belakangan ini.

diambil via Jelajah Antariksa

Olymus Mons, tiga kali lebih tinggi dari gunung tertinggi di Bumi

Dua jenis awan di Mars adalah awan es basah (water ice clouds) dan dan awan es kering (dry ice clouds). Awan es basah pada umumnya berada disekitar puncak gunung. Sering terjadi badai es yang sangat dahsyat yang dapat menutupi sebagian permukaan planet ini. Antara Mars dan Yupiter terdapat daerah yang disebut dengan sabuk asteroid, kumpulan batuan metal dan mineral. Kebanyakan asteroidasteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer, dan beberapa memiliki diameter 100 km, bahkan lebih. [Nur]

Tampaknya musim di planet ini mirip musim di Bumi karena inklinasinya hampir sama yaitu Mars 25째 dan Bumi 23째. Hal ini juga berimbas pada kala rotasi Mars yang tak jauh berda dengan Bumi.

3


SI PLANET MERAH YANG BISA DITINGGALI

4


ARTIKEL UTAMA

5


ARTIKEL UTAMA Mars. Dengan pesawat luar angkasa yang ada mungkin bisa dilakukan, akan tetapi ketersediaan bahan bakar menjadi masalahnya. Namun, seperti dikutip dari Innovation News Daily, 23 Mei 2011, NASA sudah menyediakan tender senilai 200 juta dolar AS atau sekitar Rp1,7 triliun bagi yang mampu menunjukkan bagaimana menyimpan dan mentransfer bahan bakar roket di luar angkasa. Itu merupakan usulan dari Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) untuk membangun semacam pangkalan pengisian bahan bakar di luar angkasa. Langkah lain untuk menunjang pengiriman manusia ke Mars adalah kolonisasi bulan. Yaitu pembuatan perkampungan kecil di bulan, untuk tempat singgah sebelum menuju Mars, pengisian bahan bakar, maupun mengatur waktu penerbangan memanfaatkan gravitasi Mars, sehingga bahan bakar yang digunakan bisa dihemat dan keselamatan antariksawan terjaga. Pembuatan perkampungan kecil juga direncanakan dibuat pada dua satelit alami Mars, yaitu Phobos dan Deimos.

jarak antarplanet di tatasurya Matahari

6

Hal kedua yang menyebabkan Mars menjadi sulit untuk ditinggali yaitu radiasi luar angkasa di Mars. Radiasi di Mars ternyata cukup tinggi. Itu dikarenakan tipisnya atmosfer dan lemahnya medan magnet Mars yang menyebabkan tidak bisa menghindari radiasi matahari, sinar kosmik, maupun radiasi dari bintang lainnya. Jika manusia terkena radiasi di Mars dalam kurun waktu 4-5 minggu, efeknya dapat menyebabkan rusaknya sumsum tulang belakang bahkan hingga kematian. Selain hal-hal tersebut, Planet ini juga sangat kering, dingin, dan tidak menunjukkan adanya oksigen yang kita butuhkan untuk bernapas. Atmosfer planet ini juga sangat tipis dan hanya tersusun dari gas karbon dioksida (95,3%) dan nitrogen (2,7%). Kandungan oksigennya sangat sedikit hanya 0,2% saja. Padahal atmosfer bumi mengandung oksigen sampai 20%, dengan nitrogen yang mencapai 79%. Akan tetapi itu tak menyusutkan semangat para ilmuwan untuk meneliti dan menjadikan Mars sebagai planet yang bisa dihuni. Karena sebenarnya kondisi Mars saat ini hampir sama seperti bumi milyar tahun lalu ketika belum memiliki kehidupan. Hasil penelitian di Mars menunjukkan bahwa di sana terdapat kandungan air dalam bentuk es di kedua kutubnya. Atmosfernya juga mengandung nitrogen serta unsur karbon dan oksigen, walaupun masih dalam bentuk karbon dioksida. Jadi, semua elemen penting yang dibutuhkan untuk menyokong kehidupan sudah tersedia di Mars. Hanya tinggal kita olah dan rubah semua elemen tersebut agar dapat mendukung


ARTIKEL UTAMA adanya kehidupan. Langkah pertama yaitu dengan cara memanaskan Mars dengan Solar sail, yaitu cermin raksasa yang melayang-layang di ruang angkasa. Cermin ini bisa memantulkan cahaya matahari sehingga Mars mendapat panas tambahan dan membuatnya lebih panas. Hal ini dimaksudkan untuk membuat es dikedua kutubnya mencair dan mengaliri sungai dan danau yang ada di Mars. Langkah kedua yaitu dengan membuat efek rumah kaca di atmosfer mars. Sama hal nya seperti cara di atas, ini dimaksudkan untuk membuat permukaan Mars lebih panas dan mencairkan es di kutub-kutubnya. Efek rumah kaca ini berfungsi sebagai perangkap radiasi matahari sehingga bisa terus menghangatkan planet dan menjaga air untuk tetap dalam fase cair. Ditambah lagi dengan kemajuan berbagai bidang pengetahuan, dapat ditemukan metode untuk membuat Mars lebih panas sehingga dapat tercipta air yang merupakan awal dari kehidupan. Dan atmosfer di Mars dapat lebih dipertebal sehingga mengurangi efek radiasi matahari. Sehingga manusia yang tinggal di sana hidup dengan aman dan nyaman layaknya tinggal di bumi. Selain Mars, ada juga penemuan yang sudah ada sebelumnya mengenai tempat lain yang dapat dihuni manusia, yaitu bulan. Bulan merupak satelit alami bumi. Namun ternyata bulan dapat dijadikan tempat tinggal bagi manusia. Namun harus dilakukan rekayasa yang cukup besar-besaran untuk dapat menjadikannya sebagai tempat tinggal. Tetapi jaraknya yang

relatif dekat dengan bumi bisa dijadikan alasan kuat untuk melakukannya.

pemanasan Mars dengan Solar sail

Itulah tempat yang mungkin dapat dijadikan tempat tinggal manusia selain di bumi. Dimana Mars merupakan obsesi besar semua ilmuan untuk dapat menjadikannya planet layak huni. Dengan segala teknologi dan pengetahuan yang dimiliki manusia sekarang, bukan hal yang mustahil hal itu dapat terwujud dalam waktu yang t i d a k l a m a l a g i . Ta p i d e n g a n mempertimbangkan dan memikirkannya matang-matang dan penuh dengan pertimbangan dari segala aspek. Semoga. [Reksa]

7


PROFIL

Bas Lansdorp M.Sc

M

unculnya pendapat-pendapat ilmuwan bahwa adanya kemungkinan planet Mars untuk bisa ditinggali mengundang pertanyaan lebih lanjut: “Jika memang Mars telah bisa ditinggali, bagaimanakah cara manusia untuk hijrah ke tanah baru tersebut? Apakah teknologi sekarang ini telah memungkinkan manusia untuk pergi ke Mars? Mars One menjawab pertanyaan ini. Sebuah proyek yang bertujuan untuk membawa manusia menginjakkan kakinya di Mars. Dan dibalik proyek besar ini terdapat seorang inventor ambisius dibaliknya.

8

Nama Lengkap : Bas Lansdorp Tanggal Lahir : 5 March 1977 (age 36) Kebangasaan : Jerman Profesi : Inventor; Pengusaha Univesitas : University of Twente


PROFIL

Pendiri Proyek Mars One Bas Lansdorp adalah seorang pengusaha Belanda yang lahir dengan keinginan membuat proyek-proyek luar biasa dan ambisius. Dia adalah co-founder dan CEO dari Mars One, yayasan Belanda yang bertujuan untuk mendarat manusia pertama di Mars pada tahun 2025. Lansdorp menerima master di bidang ilmu teknik mesin dari Twente University pada tahun 2003. Pada Delft University of Technology ia bekerja selama lima tahun penelitian PhD dalam energi angin. Dia meninggalkan penelitiannya untuk memulai perusahaan pertamanya, Ampyx Power. Ampyx Power lebih murah daripada batu bara, metode pembangkit energi angin. [Rifaldi]

9


>>

TOPIK

Tanah Baru Masih di

Freezer

dosen Fisika FMIPA, M. Farchani Rosyid

10


TOPIK

>

late spring on mars

[Astuti]

11


KILAS

SAINTIS MUDA, JANGAN KALAH!

S

eorang saintis bertanggung jawab mengembangkan ilmu pengetahuan di berbagai bidang. Sejak berabad-abad yang lalu ilmu astronomi sudah menjadi salah satu ilmu pengetahuan yang menarik bagi para saintis. Saintis telah mengembangkan ilmu perbintangan, orbit, planet-planet, dan galaksi-galaksi. Selain pengembangan ilmu pengetahuan, saintis juga harus memecahkan masalah di masyarakat. Masalah yang menjadi perhatian adalah masalah ruang untuk hidup. Masyarakat bumi semakin banyak dan tempat tinggal semakin sempit. Solusi terus dicari oleh para saintis hingga muncul hipotesis dari para saintis astronomi bahwa Planet Merah tetangga bumi, Mars, bisa ditinggali. Berbagai negara adikuasa dengan saintis mereka telah mencoba meneliti kemungkinan Planet Mars untuk ditinggali. Kemudian berita keberhasilan India meluncurkan satelit hingga mengorbit Mars telah menghebohkan saintis membuat sejarah dunia. Perhatian dunia kemudian tertuju pada India dan berharap satelit tersebut bisa mendapatkan informasi yang memadahi untuk memutuskan apakah Planet Merah layak dihuni. Jika melihat ke dalam negeri kita, Indonesia, perjalanan untuk dapat bersanding dengan India di bidang astronomi nampaknya masih jauh. Dengan jumlah saintis astronomi yang minim dan fasilitas yang kurang, Indonesia harus berjuang sekuat tenaga untuk memajukan bidang astronomi. Namun, tidak ada salahnya kita berharap besar pada pemerintah khususnya Kementrian Ristek dan Pendidikan Tinggi yang sudah berdiri sendiri. Kementrian tersebut harus mampu dan fokus memfasilitasi kegiatan riset dalam negeri sehingga mampu bersaing dengan

12

luar negeri. Memajukan Indonesia di bidang riset dan memperpendek jarak ketertinggalan kita dengan negara lain harus digalakanjuga melalui kita, mahasiswa. Jika memang riset di bidang astronomi, khususnya penelitian Planet Mars, belum berkembang di Indonesia, kita harus memajukan Indonesia melalui bidang lain misalnya yang sesuai dengan studi kita. Selain itu kita juga bisa membuat karya yang berguna bagi masyarakat dunia sehingga menambah kontribusi bangsa pada dunia. Namun, kita jangan sampai tidak mengetahui berita-berita dunia terkini, terutama tentang astronomi. Kita juga harus melek informasi, caranya adalah dengan banyak membaca dan informasi yang kita dapat kita bagi dengan orang lain. Dengan begitu terciptalah saintissaintis bangsa masa depan yang tak kalah dengan negara lain. Sehingga kita bisa segera menyusul penelitian-penelitian tentang “tanah baru� ini. [Endah]



junsisfmipaugm.blogspot.com

instagram.com/lsistagram

youtube.com/user/lsistvjunsai

twitter.com/JunsaiLSiS_UGM


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.