14 minute read

TentangKeluargaSebagaiKomunitasPertama

Next Article
Penutup

Penutup

t entang k eluarga s ebaga I k omun I tas p ertama

Dua puluh dua tahun lalu, Ayahku yang kala itu berusia 90 tahun hadir di pembukaan Cikal di Jalan Kemang Raya bersama anak pertama dan keduaku yang masih usia prasekolah. Beliau mengatakan bahwa penyebutan Cikal sebagai pusat pengembangan keluarga mengingatkan pada kenangan almarhumah Mamaku.

Advertisement

“Menarik kalian menyebutnya sebagai Pusat Pengembangan Keluarga, mengingatkan pada Almarhumah Mama yang dulu aktif di Forum Pendidikan dan Kebudayaan mengusulkan agar keluarga dinyatakan sebagai satu kesatuan dalam pendidikan supaya peran dan tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anak lebih ditingkatkan.” ucap Ayahku.

Saat awal bertemu Elaa, panggilan untuk Najelaa Shihab, dan kemudian bertiga bersama Tari membicarakan konsep institusi serta pendidikan yang ingin didirikan, kami sepakat yang diselenggarakan Cikal harus mencakup pendidikan bagi anak maupun setiap pihak yang terlibat dalam pendidikan dan pengasuhan

anak, terutama keluarga sebagai komunitas pertama yang terdekat dengan kehidupan anak sehari-hari. Kami memulai dengan penerapan kompetensi dasar (basic life skills) di level pra sekolah dan taman kanak-kanak serta kelas-kelas untuk orangtua dan para pengasuh anak.

Kami juga sepakat bahwa praktik baik yang dilakukan Cikal harus bisa dilaksanakan juga kepada anak-anak dan keluarga di lingkungan sekitar Cikal, sehingga diselenggarakan kelas-kelas sosial yang boleh diikuti warga kurang mampu di sekitar sekolah, anak pengasuh atau supir yang kerap mengantar anak majikannya bersekolah.

Alhamdulillah berjalan lancar walaupun di awal sempat juga ada keberatan dari satu dua orang tua bahwa kelas dan alat permainan yang sama dipakai juga untuk kelas sosial. Sesuatu yang awalnya mengherankan. Namun, kami belajar bahwa apa yang kami pikir bagus belum tentu sama dalam pemikiran orang lain sehingga penting untuk mendengarkan masukan yang bersangkutan kemudian mendiskusikannya baik-baik, termasuk menyampaikan informasi lengkap,

Momen Kebersamaan Najelaa Shihab, Dewi Soeharto, dan Tari Sandjojo dalam perayaan Playground of Cikal.

...kamisepakat yang diselenggarakan Cikalharus mencakup pendidikanbagi anakmaupunsetiap pihakyangterlibat dalampendidikan danpengasuhan anak,terutama keluargasebagai komunitaspertama yangterdekat dengankehidupan anaksehari-hari.

dalam hal ini bahwa jadwal kelas sosial sudah diatur sedemikian rupa dan bagaimana keberadaan kelas sosial ini akan bermanfaat juga untuk perkembangan anak-anaknya.

Dua puluh dua tahun kemudian, penerapan praktik baik pengajaran dan pendidikan bukan hanya dilakukan di lingkungan sekitar unit Cikal saja. Sekarang Kampus Guru Cikal, lembaga pengembangan karier guru yang didirikan Cikal pada ulang tahunnya ke 15, telah membentuk Komunitas Guru Belajar.

Ribuan guru penggerak dan pimpinan sekolah dari penjuru nusantara bergabung dan berbagi praktik baik, praktik cerdas pengajaran dan

Momen Rapat kerja pertama Cikal sebagai Lembaga Pendidikan dan Komunitas Pelajar sepanjang hayat.

Alhamdulillahdalamperjalanannya“Practice What We Preach”bukancumaslogan. Kompetensi lima bintang (Cikal Five Stars Competencies), cita-citautamaCikal yangberhasildirumuskandaripengalamandanriset yangdilakukansetelahCikalberjalanditahunke-5…

pendidikan di lebih dari 200 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Sebelum pandemi, setiap setahun sekali guru-guru penggerak tersebut hadir di Temu Pendidik Nusantara di Jakarta dan tidak sedikit ada yang dengan upayanya sendiri datang membawa orangtuanya untuk memperlihatkan mereka punya kesempatan berkumpul di ibukota untuk berbagi karya serta praktik baik pengajaran yang dilakukannya kepada guru-guru lainnya dari seluruh penjuru nusantara.

Orangtua murid Cikal sangat berperan dalam keberhasilan penyelenggaraan Temu Pendidik Nusantara ini, selain sebagai donatur, mencarikan sponsor, mereka dengan keahliannya masingmasing sukarela menjadi narasumber dengan topik tertentu dan menerima para guru dari daerah menjadi tamu yang menginap di rumah mereka. Para guru dari daerah berinteraksi dengan murid, orangtua murid dan keluarganya, saling bercerita kebiasaan dan pengalaman masing-masing serta berkesempatan melihat ibukota dipandu anak dan orangtua yang menerima mereka tinggal di rumahnya. Banyak dari orangtua murid, murid dan guru di daerah kemudian melanjutkan hubungan ini, mendukung kegiatan pendidikan di daerah, dan saling berkunjung balik ketika ada kesempatan liburan.

Alhamdulillah dalam perjalanannya “Practice What We Preach” bukan cuma slogan. Kompetensi lima bintang (Cikal Five Stars Competencies), cita-cita utama Cikal yang berhasil dirumuskan dari pengalaman dan riset yang dilakukan setelah Cikal berjalan

di tahun ke-5 (tepat sebelum kepindahan dari Kemang Raya dan Pejaten Raya ke kampus TB Simatupang) masih terus menjadi pedoman dalam penerapan kurikulum, termasuk dalam mengimplementasikan International Baccalaureate (IB) Curriculum Framework yang diotorisasi ketika kami mulai menempati kampus di TB Simatupang dan terus diperdalam sehingga pada tahun ke-10 Cikal telah mulai dapat menguraikan dimensi-dimensi dari kompetensi lima bintang tersebut.

DiCikal,kepentingananakadalahnomorsatu. Setiapkeputusandipertimbangkanuntuk memastikananakmendapatpendidikanyang terbaik,orangtuayangmempercayakanpendidikan anak-anaknyadiCikalmendapatkanmitraterbaik yangpeduliselayaknyaanggotakeluargasendiri..

Di kampus TB Simatupang juga, kami mengumumkan penyebutan Cikal sebagai suatu “Komunitas Pelajar Sepanjang Hayat”. Sebagai seorang muslimah, Aku percaya nama adalah doa bagi diri dan kehidupan kita. Latar belakang pendidikanku di bidang hukum dan saat mendirikan Cikal bahkan sampai sekarang sudah lebih dari 30 tahun aku menjalankan profesiku sebagai konsultan hukum dan hak kekayaan intelektual.

Keterlibatanku sejak awal di manajemen Cikal bukan hanya memperkaya pengalaman dan pengetahuan di bidang hukum. Namun, juga benar-benar memberikanku kesempatan belajar banyak, menambah serta mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan di bidang-bidang lainnya: pedagogi dan ilmu pendidikan, pengembangan bisnis (Business Development) & manajemen keuangan (Financial Management), pengembangan sumber daya manusia (Human Resources), sistem manajemen informasi, perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan keamanan bangunan berikut segala fasilitas, sarana dan prasarananya, manajemen seni

Momen Tim Cikal mengabadikan kebersamaan di pelaksanaan Temu Pendidik Nusantara pada tahun 2019.

pertunjukan & tata pamer sampai membuat aplikasi permainan (game) untuk anak dan masih banyak hal lainnya yang kuyakin tidak akan habis untuk dipelajari dan diajarkan.

Kalau diingat-ingat kembali, sungguh kaya luar biasa Allah memberikanku pengalaman di Cikal. Betapa tidak pernah terbayang sebelumnya bahwa urusan Cikal ternyata bisa membawa kita harus bertemu dan berhadapan dengan begitu banyak pihak dari mulai wakil rakyat, pejabat pemerintahan lintas departemen, pemerintah daerah dari lingkungan rukun tetangga hingga kepala daerah terkait perizinan sekolah, kantor pajak, komisi perlindungan anak, pengadilan, kepolisian sampai anggota keluarga orangtua yang berselisih urusan hak asuh anak.

Kami juga berkenalan dengan dengan anak-anak serta orangtua dan teman-teman dari berbagai profesi dan latar belakang yang tidak bisa digambarkan betapa besar memberikan inspirasi dan kontribusi terhadap kemajuan dan perkembangan Cikal. Banyak sekali kenalan lama dan kenalan baru yang

Kolaborasi dan Kebersamaan selalu menjadi kekuatan dari Tim Cikal dalam berbagai cakupan aktivitas, baik itu pagelaran Playground of Cikal, Perayaan Ulang Tahun Cikal setiap tahunnya, atau pun kegiatan lainnya.

dengan semangat membantu Cikal di berbagai bidang secara profesional dan ketika berbicara imbalan sangat bersahabat dengan alasan sudah berteman lama tahu apa yang dilakukan Cikal dan untuk usaha mulia di bidang pendidikan. Membuat kami yakin persinggungan dengan banyak pihak ini karena sejatinya pendidikan adalah tanggung jawab bersama.

Di Cikal, kepentingan anak adalah nomor satu. Setiap keputusan dipertimbangkan untuk memastikan anak mendapat pendidikan yang terbaik, orangtua yang mempercayakan pendidikan anak-anaknya di Cikal mendapatkan mitra terbaik yang peduli selayaknya anggota keluarga sendiri dan tim yang setia penuh dedikasi bekerja bersama kami mendapatkan lebih dari sekedar pekerjaan di Cikal agar bisa menjalankan serta mengembangkan perannya dengan sebaik-baiknya.

Buatku pribadi yang terbiasa berkantor di law firm dengan ruangan kerja tersendiri dan dedicated meeting room, banyak penyesuaian yang harus dilakukan ketika bekerja di Cikal. Tak ada ruangan kerja khusus, datang ke Cikal harus menenteng tas berisi segala keperluan rapat. Ruang rapat ada dalam jumlah terbatas

namun frekuensi pemakaiannya luar biasa baik untuk wawancara orangtua murid maupun keperluan sehari-hari.

Jika tidak kebagian ruang rapat, kami bisa rapat dimana saja di sudut-sudut sekolah bahkan sambil sarapan di kedai kopi terdekat. Ruang pertemuan (meeting) di Cikal Cilandak adalah ruang kaca dimana kami bisa melihat anak-anak berlalu lalang, demikian pula mereka tak jarang mengetuk jendela, menempelkan tubuhnya ke kaca atau melambai-lambaikan tangannya – awalnya lumayan terdistraksi (distracted) lama-lama terbiasa malah benarbenar menikmati. Jadi, berasa diingatkan bahwa merekalah prioritas kami, kami disini bekerja untuk masa depan mereka.

Dari awal ketika memutuskan untuk turut mendirikan Cikal sadar bahwa Cikal akan menjadi ladang ilmu dan amal. Aku dan Elaa rela bekerja “pro bono” atau “Demi Kebaikan Publik” bertahun-tahun mencurahkan pikiran dan tenaga tanpa mendapatkan gaji bahkan bahkan barang-barang pribadi pun kerap diboyong ke Cikal ketika bujet belum memungkinkan fasilitas tersebut dihadirkan di Cikal.

Kesempatan libur bareng anak-anak sering dibarengi belanja keperluan Cikal, karena pergi ramai-ramai artinya jatah bagasi pun bisa lebih banyak. Sekarang saya mengenang dengan penuh syukur masa-masa itu. Pulang kantor masih sempat ikut menata ruangan-ruangan di Cikal setiap menjelang pembukaan unit baru (open day). Seringkali suami dan anak-anak ikut datang menemani sejenak, karena malam hari waktu biasa kami berkumpul dan menceritakan kegiatan hari itu.

Dua puluh tahun kemudian, setelah lama tak pernah lembur urusan Cikal, beberapa hari berturut-turut aku harus kerja sampai malam dengan team legal & finance mengurus pembelian tanah untuk kampus Cikal Lebak Bulus. Tiba-tiba jam 10 malam ketiga anakku Athia, Aiman, dan Ainaa muncul di ruang rapat membawa sekotak donat untukku dan tim. Alhamdulillah, kali ini

Banyaksekalikenalanlamadankenalanbaru yangdengansemangatmembantuCikaldiberbagai bidangsecaraprofesionaldanketikaberbicara imbalansangatbersahabatdenganalasansudah bertemanlamatahuapayangdilakukanCikaldan untukusahamuliadibidangpendidikan.

mereka datang dengan inisiatif sendiri tanpa dititipi pesan untuk membawa buku atau alat permainan dari rumah untuk dibagikan di Cikal seperti dulu. Sekarang Cikal sudah bisa memenuhi kebutuhan fasilitasnya sendiri: pemilik dan pendukung bertambah, sumber pembiayaan pun bertambah.

Regenerasi kepimpinan dengan team manajemen professional sudah terbentuk dan saling melengkapi. Ada tim inti Akademik dengan tokoh-tokoh yang kerap tampil mewakili wajah Cikal di berbagai kesempatan dan ada tim “balik layar”: Dukungan tim (support team) seperti tim General Affairs yang bekerja keras menyiapkan fasilitas dan sarana yang diperlukan, tim Legal, Finance, Business Development yang bekerja menegosiasikan dan menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk transaksitransaksi seperti pembiayaan, pembelian, pembangunan sekolahsekolah serta bidang usaha lainnya serta Human Resources Development team yang memastikan perekrutan, pembinaan dan pengembangan orang-orang terbaik di tIm Cikal dari putra putri bangsa Indonesia. Saat ini seluruh pimpinan dan anggota tim Cikal adalah 100% Indonesia.

Menanamkan, memelihara kecintaan, rasa syukur dan kebanggaan pada tanah air dan sebagai bangsa Indonesia merupakan keseharian di Cikal. Melalui berbagai kesempatan, antara lain pada “Playground Nusantara”, murid-murid dikenalkan pada

budaya daerah tertentu di Indonesia yang diselaraskan dengan berbagai topik atau program pembelajaran sepanjang tahun berjalan dengan kulminasi berupa pameran hasil karya seni dan pertunjukkan seni yang menampilkan murid-murid di atas panggung serta melibatkan murid-murid dalam persiapannya maupun dibalik panggung sebagai staf pertunjukannya. Hasil penjualan karya dan penjualan tiket pertunjukan dikumpulkan untuk disumbangkan guna keperluan pengembangan pendidikan bagi masyarakat di wilayah yang menjadi tema playground tahun itu sehingga murid-murid mendapat pengalaman karyanya diapresiasi dan bisa berbagi dari hasil karya atau jerih payahnya serta merasakan yang namanya gotong-royong.

Menanamkan,memeliharakecintaan,rasasyukur dankebanggaanpadatanahairdansebagaibangsa IndonesiamerupakankesehariandiCikal.

Banyak hal yang bisa diambil menjadi pelajaran dari penyelenggaraan kegiatan Playground Nusantara, murid-murid diperkenalkan pada budaya Indonesia dengan cara menarik sesuai minat dan keingintahuannya masing-masing, contohnya ketika Playground of Minang ada yang membahas sudut kemiringan rumah gadang dalam pelajaran matematika, mempelajari silat Padang sebagai materi pelajaran olah raga dan mengumpulkan aneka pantun dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

Pengenalan diberikan bukan hanya kepada para murid tetapi juga para guru yang diberi kesempatan bertemu dengan berbagai narasumber seni budaya daerah setempat, pihak museum atau galeri serta melibatkan orangtua yang memiliki info dan materi seperti busana tradisional, kerajinan khas daerah yang bisa ikut ditampilkan.

Pilihan tempat untuk pameran dan pertunjukan juga dilakukan secara seksama agar murid-murid Cikal bisa merasakan tampil

dan terlibat dalam pertunjukkan yang diselenggarakan di tempat pertunjukan teater “beneran” dengan tata panggung, tata suara dan tata cahaya selayaknya pertunjukan professional. Black Box Teater Salihara, Teater Tanah Airku TMII, Gedung Kesenian Jakarta, Graha Bhakti Budaya, Teater Jakarta, Ciputra Artpreneur pernah menjadi tempat penyelenggaraannya dan yang terakhir sebelum pandemi, Playground of Ujung Pandang diselenggarakan di lokasi sekolah-sekolah Cikal dengan membuat sarana pertunjukan berupa panggung dan tenda penonton yang dirancang bersama ahli seni pertunjukan Indonesia.

Belajar melalui pelatihan dan bekerja dengan para profesional di bidangnya juga sudah menjadi hal biasa bagi guru-guru di Cikal. Di setiap penyelenggaraan Playground Nusantara mereka bersama murid-murid memilih cerita, menulis script, membuat rancangan koreografi, menciptakan atau mengaransemen musiknya dan saat pertunjukkan mereka sudah bisa memegang penuh kendali pertunjukan dari stage management, tata cahaya, tata suara dan lain sebagainya.

Soal pelatihan ini aku ingat dalam suatu wawancara dalam rangka otorisasi IB world school dengan pihak International Baccalaureate Organization, mereka menyatakan kekagumannya bahwa Sekolah Cikal sangat serius dalam membuat dan melaksanakan pelatihan-pelatihan lintas bidang serta mengalokasikan biaya pelatihan yang besar bagi timnya, terutama guru dan juga orang tua murid. Aku menanggapi dengan singkat bahwa yang kita ikhtiarkan di Cikal adalah pembangunan manusia seutuhnya dan itu mencakup semua bidang yang tak akan pernah habis untuk dipelajari dan dirasakan pengalamannya sepanjang hayat dikandung badan.

Dengan bekal pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan dan pengalamannya, di tahun ke 11 Cikal memulai Educator Professional Development Program—cikal bakal dari Kampus Guru Cikal dan tahun berikutnya memulai program sekolah menengah

Pelaksanaan Playground of Ujung Pandang pada tahun 2019 menjadi perayaan kebudayaan Indonesia yang penuh dengan keseruan sebelum pandemi, di pagelaran ini Cikal menyuarakan dan menggerakkan proses belajar dalam literasi budaya melalui karya seni.

Kolaborasi dan kekeluargaan di antara tim Cikal selalu membuat perencanaan Playground of Cikal di tahun 2009 sebagai langkah memperkenalkan budaya Indonesia pada murid menjadi lebih bermakna.

Di Playground of Minang, murid membahas sudut kemiringan rumah gadang dalam pelajaran Matematika, mempelajari silat Padang sebagai materi pelajaran olahraga dan mengumpulkan aneka pantun dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini tentu merefleksikan cara Cikal yakni memberdayakan konteks.

atas, menjadikan Cikal full fledged school dan membuka cabang pertama di daerah, yaitu di Surabaya.

Pengembangan tingkatan sekolah dan pembukaan cabangcabang juga mendorong Cikal untuk menyempurnakan manajemen dengan penggunaan Enterprise Resource Planning System dimulai dengan online admission system bersamaan dengan pembukaan Cikal Serpong yang terjadi di tahun ke-14 tepatnya 2013 dan disusul 4 tahun kemudian dengan pembukaan Cikal Bandung di tahun ke-19 (2018). Penyusunan ERP ini juga berhikmah pada banyak penyempurnaan terhadap Cikal Academic System.

Kami menguraikan Cikal 5Cs, membentuk Cikal Curriculum Circle dan kemudian menghasilkan Cikal Personalized Programs yang diimplementasikan sekarang ini dalam berbagai aspek baik kurikulum maupun penggunaan sarana belajar yang inovatif seperti kelas-kelas dengan penataan non konvensional, pop up museum dan blended learning yang dipelopori oleh Cikal affiliated company, Sekolah.mu yang Alhamdulillah atas izin Allah sudah siap memenuhi kebutuhan belajar daring murid-murid Cikal dan sekolah lain di berbagai daerah saat pandemi mulai berlangsung serta menjawab kebutuhan belajar di era digital. Evolusi yang luar biasa.

Perjalanan22tahunbersamaCikaladalah pengingatsyukuratasrezekidari-Nya yangtakterbatas,bagaimananiatbaik bersambutkeberkahandanbanyakrezeki.

Tanpa bergantung dan menerima bantuan anggaran Pemerintah dan dengan berbagai halangan, rintangan, masalah yang sabar dilalui dengan keyakinan tak ada yang tak mampu kita hadapi, Alhamdulillah Cikal dapat berkontribusi nyata dalam pendidikan bangsa ini.

Pemikiran dan konsep “Merdeka Belajar” yang dikembangkan Cikal sejak 2014 telah digunakan secara luas dalam kurikulum dan berbagai pelatihan serta publikasi sejak 2016 telah dipraktekkan oleh puluhan ribu guru-guru penggerak dan pemimpin-pemimpin sekolah, termasuk yang berDua pendiri Cikal, Najelaa Shihab dan Dewi Soeharto. (Doc. Dewi Soeharto) gabung dalam Jaringan Sekolah Madrasah Belajar, yang juga diinisiasi Cikal untuk menjadi salah satu jembatan untuk melakukan perubahan pendidikan Indonesia dengan saling berkolaborasi dan bekerjasama. Bahkan menjelang usianya yang ke-22 tahun ini, Cikal telah menghibahkan “Merdeka Belajar” kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia (Kemendikbud) secara cuma-cuma. Rezeki memang bukan materi semata dan bisa datang dari arah mana saja, keberkahan sering kali terasa dari kebahagiaan dan keberuntungan yang sulit dituliskan dengan kata-kata dan bahwa kita hanya perlu bergerak di jalan-Nya, karena “Tidak satupun makhluk bergerak di bumi melainkan semuanya dijamin

Allah rezekinya.” Tak pernah terpikirkan dari jendela kaca kelas yang dirancang letaknya di bawah untuk memberikan pandangan yang lebih leluasa kepada anak-anak untuk menikmati lapangan hijau yang asri di Cikal Cilandak, suatu hari saya terkesima sampai mbrebes mili melihat seorang pendidik pendamping bagi anak berkebutuhan khusus (shadow teacher) dengan sabar berjongkok lama memastikan ada kontak mata untuk menenangkan anak

yang sedang tantrum dan menarik-narik kemeja sambal sesekali memukul-mukul muka sang shadow teacher.

Masha Allah rasanya campur aduk bersyukur atas banyak hal: dipertemukan Allah dengan orang-orang sabar yang memilih melaksanakan profesi mulianya sebagai pendidik di Cikal, bersyukur bisa ikut meringankan beban orangtua dalam mendidik mengasuh anak berkebutuhan khusus tersebut, bersyukur kita memutuskan untuk membuka ruang bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk ikut belajar bersama murid-murid lainnya, dan ternyata kini setelah 22 tahun, Cikal dengan pengalamannya bisa membuka layanan pendidikan inklusi dengan berbagai program yang mendukung optimalisasi potensi anak.

Layanan Pendidikan Inklusi Cikal Insya Allah banyak manfaatnya karena dari data Kemendikbud diketahui baru hanya 18% dari 1,6 juta anak berkebutuhan khusus di Indonesia yang mendapatkan layanan pendidikan inklusi dan sebagaimana praktik baik lainnya yang dengan inisiasi Cikal dibagikan pada banyak pihak lainnya, insya Allah praktik baik pendidikan inklusi yang dikembangkan akan dibagikan juga pada banyak sekolah, madrasah, guru, orangtua, keluarga dan komunitas serta pengambil kebijakan terkait di negeri ini melalui jaringan-jaringan yang telah dibentuk dan akan terus dikembangkan Cikal.

MashaAllahrasanyacampuradukbersyukuratas banyakhal:dipertemukanAllahdenganorangorangsabaryangmemilihmelaksanakanprofesi mulianyasebagaipendidikdiCikal,bersyukurbisa ikutmeringankanbebanorangtuadalammendidik mengasuhanakberkebutuhankhusustersebut, bersyukurkitamemutuskanuntukmembukaruang bagianak-anakberkebutuhankhususuntukikut belajarbersamamurid-muridlainnya…

Evolusi Akademik (Academic Evolution) Cikal

Alur ini menggambarkan proses evolusi akademik di Cikal (dari kiri ke kanan) dimulai dari penerapan kompetensi dasar (Basic Life Skills) di level prasekolah, taman kanak-kanak, tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama hingga menengah atas. Lalu, penerapan kurikulum berbasis kompetensi, personalisasi dan terintegrasi digital sampai hari ini.)

Kalau Aku sering mengutip kata-kata Bung Karno “Gantungkan cita-citamu setinggi langit, bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau jatuh diantara bintang-bintang” bersama Elaa, kita sering kompak mengatakan Cikal akan menjadi yang terbaik—bukan cuma di Indonesia dan di dunia ini tetapi di semesta-Nya yang tak terbatas. Insya Allah terkabul. Aamiin.

salam hangat, Dewi soeharto Pendiri Cikal

This article is from: