Edisi 12 Januari 2013

Page 1

Kabar Bangkalan Belum Tentu Tambah Kursi Jumlah Pemilih Jadi Penentu Kabar Sampang Polisi Dituding Salah Tangkap Maju Kena Mundur Kena, Tangani Kasus Pembunuhan Kabar Pamekasan Alokasi Dana Bencana Tak Transparan BPBD Berdalih Instansi Baru Kabar Sumenep Tiga Mini Market Disegel Belum Berizin, Sudah Beroperasi

TWITTER

@kabarmaduranews

Meruncingkan Semangat Dendam

SELASA 12 Februari 2013

Pelantikan Ra Momon Diundur

BUMD Perbaikan Pipa, PDAM Minta Rp 1 M PAMEKASAN-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pamekasan selama ini mendapat banyak sorotan terkait pelayanan. Apalagi jika dihubungkan dengan perbaikan jaringan pipa yang banyak mengalami kebocoran. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak PDAM Pamekasan akan melakukan perbaikan seluruh pipa pada tahun 2013 ini. Agar pekerjaan itu dapat berjalan tuntas, PDAM membutuhkan dana cukup besar, yakni mencapai Rp 1 miliar. Plt. Direktur PDAM Pamekasan Agus Bahtiar mengatakan, perbaikan pipa PDAM yang telah di makan usia itu menjadi agenda perbaikan tahun ini, seluruh aliran pipa menjadi targetnya guna meminimalisir terjadinya kebocoran. Dana untuk pipanisasi itu, kata Agus Bahtiar, menelan dana Rp 1 Miliar untuk seluruh pipa yang menjadi target perbaikan. Sehingga pelayanan kepada pelanggan bisa dioptimalkan. “Insya Allah tahun 2013 ini, seluruh pipa PDAM akan kami perbaiki dan maksimal bulan April ini sudah selesai semua, sehingga pelayanan PDAM bisa sesuai dengan harapan pelanggan,” tandasnya. Bisa dipastikan, imbuh Agus Bahtiar, setelah perbaikan pipa itu selesai kebocoran pipa tidak lagi terjadi, karena besarnya dana anggaran yang ada dimaksudkan untuk memperbaiki seluruh aliran pipa PDAM. Bersambung ke Hal 6

Anggarannya Hampir Tembus Rp 1 M

KM/FIRMAN GHAZALI AHMADI

JUARA: Pemenang lomba Karapan Sapi tanpa kekerasan berpose bersama Kapolsek Nonggunong, AKP Bahril Manan (kiri) dan Danramil Nonggunong, Kapten Bambang Rianto usai penyerahan piala dan satu unit sepeda motor.

Karapan Sapi di Pulau Sapudi Kembali ke Tradisi Awal SUMENEP-Pada Ming gu (10/2) kemarin, sebuah perhelatan Karapan Sapi dilaksanakan di Pulau Sapudi, Sumenep. Lomba

DOK/KM

FIRMAN GHAZALI A. dari Pulau Sapudi

KM/MARZUKIY

DANA PIPA: Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pamekasan membutuhkan dana cukup besar untuk melakukan perbaikan pipa yang mengalami kebocoran.

TRADISI: Pelaksanaan Karapan Sapi tanpa kekerasan di Pulau Sapudi, Sumenep, yang mendapat sambutan meriah dari masyarakat setempat. Lomba Karapan Sapi dengan tidak memakai kekerasan ini juga sesuai dengan instruksi Gubernur Jatim Soekarwo, belum lama ini.

Perseba Super Menang Mutlak BANGKALAN-Target Perseba Super Bangkalan (PSB) menyuguhkan kemenangan kandang perdana akhirnya tercapai. Itu, setelah pada pertandingan sore kemarin (11/2) berhasil menekuk tamunya Persid Jember 3 gol tanpa balas. Bermain di depan pendukungnya sendiri, PSB langsung menggebrak sejak menit awal. Alhasil, pertandingan baru berjalan 2 menit, peluang langs u n g didapatkan o l e h Danilo F e r -

asanya, kali ini lomba Karapan Sapi tersebut kembali kepada tradisi awal, yakni tidak menggunakan kekerasan. Bersambung ke Hal 6

KM/FIRMAN GHAZALI AHMADI

Divisi Utama

Cukur Macan Sangar 3-0

di tempat asal muasal Karapan Sapi ini berlangsung cukup ramai karena diikuti sebanyak 53 pasang sapi. Dan tidak seperti bi-

nando dan kawan-kawan. Hanya butuh 10 menit bagi penggawa Laskar Suramadu untuk memecah kebuntuan. Gol berawal dari aksi solo run Fandi Ahmad yang dijatuhkan di kotak penalti oleh pemain belakang Macan Sangar –julukan persid Jember. Hadiah tendangan 12 pas tak disia-siakan el capitano PSB, Danilo Fernando. Tendangan pemain Brasil tersebut mulus menerobos pojok kanan bawah penjaga gawang Persid, M. Sugiyantoro. Bersambung ke Hal 6

BANGKALAN-Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Bangkalan Makmun Ibnu Fuad - Mondir A Rofii awalnya akan dilaksanakan pada 3 Maret mendatang. Namun tanggal ini kemungkinan besar akan mundur sehari karena bertepatan dengan Hari Minggu. Sebelumnya, berdasarkan keterangan dari salah satu pimpinan DPRD diperoleh infomasi pelantikan Ra Momon akan dilaksanakan Minggu (3/3). Dalam perkembangannya, kemudian muncul

kabar bahwa prosesi pelantikan akan diundur menjadi Senin (4/3). Munawar Cholil, salah satu Wakil Ketua DPRD Bangkalan membantah rumor pemunduran tanggal pelaksaan pelantikan tersebut. “Gak benar itu mas, tetap tanggal 3. Gak papa hari Minggu, pelantikan sebelumnya juga hari Minggu kok,” terang Munawar. Hanya saja, kabar lebih pasti diperoleh dari Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Pemkab Bangkalan, Samsul saat ditemui di kantor DPRD Bangkalan, Senin (11/2). Bersambung ke Hal 6

Pelabuhan Nasional Belum Berfungsi SUMENEP-Keberadaan pelabuhan nasional di Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep masih belum bisa dimanfaatkan masyarakat. Sebab, Pemerintah pusat dalam hal ini Dirjen Perhubungan Darat hingga kini belum meresmikan dermaga bertaraf nasonal tersebut. Berdasarkan informasi, pelabuhan bertaraf nasional tersebut dibangun Pemerintah Pusat melalui dana APBN. Pembangunan yang telah dimulai sejak 2008 menelan dana APBN sebesar Rp 79 milliar. Bersambung ke Hal 6

KM / BUSRI THAHA

MIFTAHURRAHMAN

Penembakan Misterius, Satu Tewas BANGKALAN-Kasus penembakan misterius kembali terjadi di Bangkalan. Kali ini, berlangsung di Desa Brakas, Kecamatan Modung yang menewaskan satu warga, bernama Ibrahim (50) dan melukai seorang warga lainnya, Razak (39). Berdasarkan informasi dari keluarga korban berdasarkan keterangan para saksi, diketahui pelaku penyerangan terdiri dari tiga orang. Hanya saja, pelaku penembakan hanya satu orang. Bahrudin, salah seorang kerabat korban yang berhasil ditemui Kabar Madura di kamar jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan mengatakan, Bersambung ke Hal 6

TEWAS: Jenazah korban penembakan, Ibrahim saat disemayamkan di ruang jenazah RSUD Bangkalan.

KM/AGUS JOSIANDI

Mokka’ Blabar, Tradisi Pernikahan Kuno yang Mulai Redup M

Masyarakat Sekarang Lebih Memilih Upacara yang Sederhana Setiap daerah tentu memiliki tradisi kebudayaan yang turun-temurun menjadi sebuah adat istiadat. Tradisi ini ‘diturunkan’ dari berbagai hal, salah satunya adalah perayaan pernikahan. ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN, Sampang

LICIN: Striker PSB Fandi Ahmad (10) meloloskan diri dari kawalan ketat pemain belakang Persid Jember, Iwan Sampurno (17) dan Ibnu Suhandak (10). KM/RYAN KALIG

Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

BANGSA Indonesia memiliki berbagai kelompok etnik dengan kehidupan kultur sosial yang beraneka ragam, termasuk adat istiadat yang berkembang di masyarakat khususnya di Kabupaten Sampang. Tradisi tersebut adalah Mokka’ Blabar yang merupakan salah satu adat istiadat yang ada sebelum acara perkawinan berlangsung, namun

tradisi ini sekarang sudah mulai jarang dijumpai. Salah satu prosesi pernikahan tradisional ini, sangat unik dan menarik, karena tidak semua daerah mempunyai adat pernikahan seperti “Mokka’ Blabar”. Hal itu seperti diutarakan salah satu Budayawan di Kabupaten Sampang Achmad Fudoli, belum lama ini. “Tradisi ini dirasakan

KM/DOK

BUDAYA TRADISIONAL: Pernikahan merupakan tradisi sakral yang dilakukan oleh dua lawan jenis sebagai ajaran agama.

sudah mulai hilang, hanya masih bertahan di beberapa tempat saja,” ujarnya memulai cerita. Dijelaskannya, dalam tradisi adat ini, penganten pria beserta rombongan sebelum memasuki pekaran-

gan dari mempelai wanita, harus berhasil melewati tujuh tirai atau blabar berwarna merah yang dijaga oleh sesepuh dari pihak mempelai perempuan. Bersambung ke Hal 6


2

SELASA

12 Februari 2013

Bupati: Camat Harus Sampaikan SPPT-PBB BANGKALAN-Dengan diterimanya Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2013, di mana tahun ini disampaikan lebih awal dari tahun sebelumnya, Bupati Bangkalan, RKH Fuad Amin SPd menginstruksikan kepada semua camat agar segera menyampaikan SPPT-PBB tahun 2013, kepada

masing-masing lurah atau kepala desa. “Selanjutnya, agar semua lurah atau kepala desa, untuk segera menyampaikan SPPTPBB tersebut pada wajib pajak,’’ tegas Bupati. Dikatakan Bupati, camat agar segera berkoordinasi dengan lurah atau kepala desa secepatnya melakukan proses penagihan. “Meningkatkan realisasi penerimaan dan setoran PBB tahun tahun 2013 dibanding 2012. Segera melunasi tagihan PBB 2013, dengan memperhatikan tanggal jatuh tempo se-

bagaimana yang tercantum dalam SPPT-PBB 2013,’’ tegasnya. Sementara Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bangkalan, Setijbudhi mengatakan pada bulan Pebruari 2013, SPPT-PBB sudah disebarkan ke masing-masing kecamatan. “Memang pada tahun ini kita telah menyebarkan SPPT-PBB lebih awal dari tahun sebelumnya. Dengan pelunasan PBB lebih awal, sebisa mungkin Agustus 2013 sudah tuntas,’’ katanya. Dikatakan pada tahun lalu baru 10 kecamatan yang benarbenar telah bisa melunasi atau memenuhi target dari yang ditentukan. Berarti tinggal 8 kecamatan yang belum

melunasi PBB-nya. “Makanya saat ini penyerahan SPPT-PBB lebih awal dari tahun lalu, yang biasanya baru Mei diserahkan. Sehingga harus lebih bagus lagi, dan 18 kecamatan bisa memenuhi target,’’ jelasnya. Bila Bangkalan bisa memenuhi target lebih awal, katanya akan mendapatkan insentif dari Pusat. “Ada insentif dari pusat atas pelunasan PBB,’’ jelasnya. Dia belum mengetahui berapa target yang dibebankan pusat ke Bangkalan. “Kalau mengacu tahun lalu sebesar Rp 2,4 milyar. Bangkalan sudah melampui target. Tahun ini harus lebih baik lagi,’’ harapnya. (kas/yoe/adv).

Meningkatkan realisasi penerimaan dan setoran PBB tahun tahun 2013 dibanding 2012. Segera melunasi tagihan PBB 2013, dengan memperhatikan tanggal jatuh tempo sebagaimana yang tercantum dalam SPPT-PBB 2013 FUAD AMIN Bupati Bangkalan

PART ISIPASI WARGA MTC Hadiri Penanaman 1.000 Pohon AROSBAYA-Persada Raya Bangkalan, Madura menggelar kepedulian lingkungan di wilayah Geger. Ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mencetak kesadaran generasi pemuda peduli lingkungan. Pada kesempatan ini sebagai bukti peduli lingkungan telah dilakukan penanaman seribu pohon, yang bekersajama dengan Mobil Timor Commonity (MTC). Penanaman pohon yang dilakukan Minggu (10/2) itu, mengambil tempat di Desa Kampak, Kecamatan Geger, Bangkalan. Karena dihadiri komunitas Timor itu, maka lokasi acara pun dialihkan di pantai utara sekitar Arosbaya, Bangkalan. “Karena lokasi di Geger tidiak memungkinkan dilalui mobil full ceper modified, akhirnya penanaman secara simbolis di sekitar Arosbaya,’’ kata Ketua MTC Madura, Hairil. (kas/yoe/adv).

KM/IST

PARTISIPATIF: Kegiatan peduli lingkungan bersama MTC di sekitar Arosbaya Bangkalan.

Belum Tentu Tambah Kursi Jumlah Pemilih Jadi Penentu KOTA-Isu tentang penambahan kursi legislatif di DPRD Bangkalan dari 45 kursi menjadi 50 kursi, ternyata belum tentu terjadi. Sampai kemarin (11/2), belum ada kepastian soal penambahan tersebut. Komisi A DPRD Bangkalan yang mendengar Informasi itu dari beberapa sumber, langsung memanggil jajaran KPU Kabupaten Bangkalan untuk menggelar rapat bersama. Sayangnya, pihak KPU masih belum bisa memastikan hal tersebut, sehubungan dengan belum rampungnya data pemilih dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 mendatang. Menurut pihak KPU, berdasarkan aturan penambahan kursi, masih menunggu data apakah jumlah pemilih mampu di atas 1 juta pemilih, atau tidak. Termasuk pula bagaimana pemetaan Daerah Pemilihan (Dapil) apabila terjadi penambahan kuota kursi. Fauzan Jakfar, Ketua KPU Kabupaten Bangkalan saat memberi keterangan di hadapan Komisi A DPRD Bangkalan mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil DAK2 (Data Agregat Kependudukan per Kecamatan). “Lihat saja, itu kan tergantung jumlah DAK2. Jika total DAK2 nya nanti di atas 1 juta maka jumlah kursi bisa 50”, jelasnya. Lalu, apa dampak dari penambahan kursi itu? Fauzan menjelaskan, jika nanti terjadi penambahan kursi, pihaknya bisa jadi akan melakukan pemetaan Dapil kembali.

KM/AGUS JOSIANDI

KLARIFIKASI: Gara-gara rumor penambahan kuota kursi, DPRD memanggil KPU Kabupaten Bangkalan, kemarin (11/2).

“Akan ada pemetaan dapil kembali, namun akah itu nanti dalam wujud pemecaha dapil atau penambahan kuota kursi per dapil kami masih menunggu Juknisnya,” imbuh Fauzan. Merespon masalah ini, Mujiburrahman, anggota Komisi A DPRD Bangkalan meminta, tidak perlu pemecahan dapil melainkan dilakukan penambahan kuota kursi saja. “Saya rasa, tidak perlu dilakukan pemecahan Dapil pak. Menurut saya sebaiknya 5 kursi tambahan itu dibagikan saja ke sejumlah Dapil yang dianggap layak untuk itu, agar masyarakat

dan para caleg tidak bingung dengan itu,” tegasnya. Sementara itu, Fathonah, Sekretaris Komisi A DPRD Bangkalan, yang Senin (11/2) siang kemarin memimpin pertemuan tersebut, meminta kepada KPU untuk selalu melakukan up date informasi, termasuk pula menginformasikan setiap perubahan kepada masyarakat, para caleg, dan anggota legislatif agar tidak terjadi kesimpang siuran Informasi. “Saya harap KPUD (KPU Kabupaten, red) bisa selalu memberikan informasi terbaru kepada masyarakat. Rumor

Selalu Menumpuk Setiap Akhir Pekan KOTA-Bagaimana jadinya sebuah kota, jika pemerintah masih kurang peduli tentang sampah. Sampah adalah masalah yang tergolong kecil, namun akan menjadi masalah yang serius jika pemerintah kabupaten kurang memperhatikannya. Seperti yang terpantau Kabar Madura, Minggu kemarin (11/1), di Jalan Panglima Sudirman ini. Terlihat dengan jelas limpahan sampah berserakan di badan trotoar. Setelah Kabar Madura menanyakan kepada Solihin, salah satu tukang becak yang mangkal tidak jauh dari limpahan sampah tersebut, dia mengatakan, setiap Minggu memang tidak ada petugas kebersihan yang mengevakuasi sampah-sampah itu. Bahkan, meskipun bukan hari Minggu kadang sampah tersebut tidak dibuang oleh petugas sampah. “Satu hari saja sampah ini tidak Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/ABDUR ROHIM

MENJIJIKKAN: Pada saat musim penghujan, tumpukan sampah ini tak hanya melimpah ke badan jalan, tapi juga menebarkan bau busuk tak terperi.

dibuang, maka sampah akan melimpah ke trotoar, bahkan tidak jarang sampai ke badan jalan,” tutur Solihin kepada Kabar Madura. Menurut pantauan Kabar Madura, memang tempat pembuangan sampah di sepanjang jalan tersebut hanya terpusat pada satu tempat, yang terletak di sebelah barat TK YKK I Bangkalan. Keadaan tersebut menjadi semakin parah dengan bau busuk yang menyengat dikarenakan pada malam harinya Bangkalan diguyur hujan. Sehingga sampah-sampah tersebut menjadi basah yang menimbulkan bau tak sedap dengan lalat-lalat yang asyik “berdansa” di atasnya. “Pemerintah jangan hanya sibuk dengan urusan politik terus. Politik kan juga sampah,” cetus wong cilik, Solihin, dengan nada lugas dan kritis. (roh/yoe)

penambahan kursi ini pun kami dapat dari sumber lain, makanya kami kroscek langsung ke KPUD,” ujarnya. Ditanyam apakah akan ada perubahan mendasar dalam pileg mendatang, berdasarkan hasil pertemuan itu Fathonah mengatakan, perubahan yang ada tidaklah signifikan. “Gak ada perubahan yang signifikan saya kira, namun yang hanya kendala di penetapan DPT yang sejauh ini datanya masih belum sinkron baik yang diberikan Dispendukcapil serta DAK2 yang ditetapkan Kemendagri,” paparnya. (jos/yoe)


SELASA

3

12 Februari 2013

Polisi Dituding Salah Tangkap Maju Kena Mundur Kena, Tangani Kasus Pembunuhan

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

SERBA SALAH: Keluarga tersangka meminta poliei membebaskan Fuad karena dianggap tidak bersalah. Sebelumnya, keluarga korban menuding, polisi sengeja melepaskan pelaku.

KEBUTUHAN POKOK Harga Daging Naik, Harga Sapi Mendaki KOTA-Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Sampang mengungkapkan, kenaikan daging, juga diikuti kenaikan harga sapi di pasar hewan Margalela, Kecamatan Kota Sampang. Kasi Pengadaan dan Penyaluran Disperindag Sampang, Busar Wibisono mengatakan, kenaikan harga sapi itu, berdasarkan pengamatannya ketika harga daging sapi melonjak. “Setelah saya amati di pasar hewan salah satunya adalah naiknya harga sapi di pasar hewan” kata Busar. Meski kenaikan harga daging ini menjadi isu nasional namun diperkirakan Madura tidak akan kehilangan stok daging karena populasi sapi di sampang masih mencukupi. Namun kenaikan yang terjadi saat ini selain karena harga sapi para pedagang juga terpengaruh dengan isu kenaikan harga daging karena masuknya daging sapi impor. Busar menambahkan Harga daging sapi di Sampang saat ini, masih berkisar di harga Rp 85 ribu-Rp 90 ribu. Harga tersebut tergolong sangat tinggi. Akibat harga daging ini pedagang makanan yang menggunakan bahan baku daging sapi juga ikut naik. Seperti pedagang bakso yang ikut menaikkan harga setiap porsinya dari Rp 8 ribu menjadi Rp 10 ribu. “Ini berimbas dengan pedagang makanan, contohnya bakso yang naik dari 8 ribu menjadi 10 ribu rupiah. Kalau tidak naik para pedagang mengakali dengan mengurangi porsinya,” kata Busar. Sementara itu menurut Zainal kabid peternakan DKPP (Dinas kelautan perikanan dan kelautan ) memang Kabupaten Sampang pada 2012 lalu mengalami peningkatan populasi sapi, dan penghasilnya sementara masih didominasi dari Kecamatan Ketapang. Namun sapi yang terkenal sebagai sapi khas Madura tersebut tidak hanya di pasarkan di Madura namun juga keluar Madura. “Ya memang populasinya meningkat terutama di Kecamatan Ketapang, sekarang pasarannya sampai keluar Madura,” tandasnya. (waw/yoe)

KOTA-Beberapa waktu lalu, tudingan tak sedap menerpa institusi kepolisian Sampang terkait kasus pembunuhan terhadap Matjaral, warga Desa Pao Pale Laok, Kecamatan Ketapang. Keluarga korban meluruk Mapolres Sampang, Rabu lalu (6/2). Mereka melempar tudingan, polisi sengaja melepaskan pelaku pembunuhan, yang ditengarai bermotif perselingkuhan antara istri pelaku dan korban itu, karena terduga pelaku masih terlihat bebas berkeliaran di kampung tempat tinggalnya. Tak memakan waktu lama, atau pada keesokan harinya, Polres Sampang mengumumkan, terduga pembunuh Matjaral tertangkap. Dia adalah Fuad, warga Desa

Pao Pale Daya, Kecamatan Ketapang. Dia ditangkap, Kamis (7/2) dinihari sekitar pukul 03.15. Saat itu juga, Fuad ditetapkan sebagai tersangka atas tindak pidana yang terjadi 16 September 2012 itu. Tapi, gerak cepat aparat Polres Sampang itu malah berbuntut panjang. Sebab, keluarga pelaku meluruk Mapolres Sampang, Senin (11/2). Di sana mereka berkoar, akan menuntut kepolisian, karena telah menyalahi prosedur dalam penangkapan Fuad. Di hadapan wartawan, Saturi, kakak kandung tersangka mengatakan, polisi tak punya cukup bukti maupun saksi, saat menangkap Fuad. Karenanya, lanjut Saturi, polisi tak punya kewenangan menetapkan Fuad sebagai tersangka dan menahannya di rumah tahanan Mapolres Sampang. “Kalau adik saya salah, silahkan diproses secara hukum yang ber-

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

MANDIRI: Beberapa petani mulai memanen dini padinya melihat faktor cuaca yang mulai tidak menentu. Mereka bisa bertahan tanpa banyak bantuan dari pemerintah.

JRENGIK-Padi merupakan kebutuhan pokok hidup manusia. Dalam hal ini petani padi mempunyai peranan penting dalam menjaga kestabilan ketahanan pangan di suatu daerah.

Namun, jika kebutuhan ini tidak diiringi dengan kesejahteraan petani, maka dapat berdampak lain terhadap hasil panen petani. Seperti halnya yang diungkapkan

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

PUNYA BUKTI: Sejumlah warga yang mengaku sebagai ahli waris tanah yang ditempati oleh kantor UPTD Jrengik saat ini menuntut pengosongan

gadilan. Namun, hingga kemarin (11/2) usaha tersebut masih belum menemukan jalan keluar. “Dari kami ahli waris sudah menindaklanjuti mulai tahun 2007 baik itu ke UPTD, ke Disdik bahkan sampai ke DPRD serta ke M-1 nya Pak Bupati (Noer Tjahja, red) tidak ada respon. Bahkan dari kepala dinas dikabupaten agar suapaya disidangkan dipengadilan,”

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

telah melakukan pembunuhan tersebut. Di samping itu pihaknya menduga, pelaku pembunuhan tersebut, tidak hanya satu orang. “Tersangka diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan tersebut berdasarkan sejumlah barang bukti, di antaranya sebilah celurit dan pakaian korban serta keterangan dari beberapa saksi,” jelasnya, kemarin (11/2). Menurut perwira dengan tiga balok di pundak itu, tersangka bakal dijerat Pasal 340 subsider 338 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ancaman hukumannya, maksimal bisa berkisar a520 tahun penjara, atau penjara seumur hidup, bahkan bisa pula hukuman mati. “Kami sudah menyampaikan berdasarkan keterangan saksi dan bukti yang ada, semuanya mengarah pada tersangka ini (Fuad, red),” tegas Roman. (sya/yoe)

Panen Berlimpah, Beras Tidak Dijual

Kudri, 37, petani asal Desa Plakaran, Kecamatan Jrengik. Tahun ini, dia bisa memanen tanaman padinya lebih awal bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sehingga untuk hasilnya

Warga Segel Kantor UPTD Jrengik JRENGIK-Sejumlah warga termasuk pemilik dan ahli waris sebidang tanah dengan ukuran 21x22 mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) UPTD (Unit Pelaksana Teknik Dinas) Jrengik. Kedatangan mereka kali ini bertujuan untuk menyegel kantor tersebut. Sebab, lahan yang ditempati kantor itu sejak tahun 2007, belum jelas ganti ruginya. Hingga kini, dokumen-dokumen tanah tersebut, masih atas nama Syamsudin, ahli waris pemilik awal tanah tersebut. Karenanya, dia menuntut haknya, Senin (11/2). Syamsudin mengaku, dia merasa kecewa atas lambannya proses balik nama hak. Betapa tidak, selama 6 tahun masih belum kelar juga. Padahal semua berkas tanah termasuk SPPT sudah dipenuhi. Menurutnya, pihak UPTD sendiri terkesan memperlambat proses permasalahan itu, sehingga dirinya menginginkan agar tanah yang ditempati oleh sebagai kantor tersebut segera dikosongkan. “Saya minta kosongkan tempat ini,” ujarnya kepada Kabar Madura, kemarin. Pewaris tanah ini menilai sengketa tanah yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun ini masih menemukan jalan buntu. Dia menyatakan, sudah menempuh berbagai macam cara untuk dapat menuntaskan permasalahan itu. Misalnya, melaporkan masalah itu ke Disdik Sampang, serta minta disidangkan di pen-

laku. Tapi kalau adik saya tidak bersalah, dan tetap ditahan maka kami akan menuntut pihak kepolisian sampai ke Komnas HAM karena kami menduga polisi salah tangkap dalam hal ini,” ujarnya, kemarin (11/2). “Tujuan saya ke sini ini minta kejelasannya. Kalau memang Fuad ini tidak bersalah untuk segera dipulangkan. Kasihan istrinya sedang hamil muda saat ini,” ungkapnya sembari menunjuk ke arah istri tersangka yang tengah hamil 2 bulan. Menanggapi hal itu, Kapolres Sampang AKBP Solehan melalui Kasat Reskrim AKP Roman Smaradhana Elhaj menjelaskan, pihaknya bersama tim telah melakukan penangkapan sesuai prosedur. Yakni berdasarkan sejumlah barang bukti dan keterangan beberapa saksi. Meski demikian, sampai saat ini tersangka belum mengakui

ungkapnya sebagai korlap aksi. Menanggapi hal tersebut, Kepala UPTD Jrengik, Ester Astuti mengatakan, pihaknya akan berkordinasi terlebih dahulu dengan Disdik Sampang. Terkait dari permintaan pemilik hak waris untuk segera mengosongkan kantor, disetujuinya jika tidak ada respon dari Disdik hingga sebulan mendatang.

“Jadi kita lihat dulu respon dari Disdik sendiri,” ucapnya. Agar tidak terjadi hal-hal yg tidak di inginkan, Camat dan Kapolsek setempat beserta jajarannya turut hadir di tempat permasalahan sengketa tanah ini. Dan dari pengamatan Kabar Madura dilapangan, setelah mendapat penjelasan dari Kepala UPTD setempat, massa segera membubarkan diri dengan tertib. H Fausan, anggota DPRD Kabupaten Sampang menilai, “UPTD tidak mempunyai iktikat baik.” “Dari dulu permasalahan ini terjadi, tapi sampai sekarang belum ada penyelesaian. Puncaknya, ahli waris melakukan penyegelan,” imbuhnya. Tegasnya lagi, seandainya ada iktikat baik dari UPTD persoalan ini sudah selesai. Pasalnya, pemerintah kabupaten (Pemkab) Sampang sudah menyiapkan anggaran untuk pembebasan lahan milik warga yang ditempati kantor. “Ahli waris mempunyai buktibukti terkait kepemilikan tanah. Seperti koher, surat ahli waris dan surat keterangan dari desa. Sementara dari pihak Dindik (Dinas Pendidikan) tidak bisa menunjukkan bukti,” ucapnya. Bahkan, ungkap Fausan, pihak Disdik tidak punya bukti yang menyatakan, mereka pernah membayar ganti rugi atas tersebut. “Saya tahu betul persoalan ini karena ahli waris adalah tetangga saya,” pungkasnya. (sya/ful/yoe)

lebih maksimal. “Untuk hasilnya, dimungkinkan akan lebih banyak sekarang mas, bila dibandingkan tahun kemarin. Dan padi ini saya pakai buat kebutuan sehari-hari alias tidak dijual,” ujarnya kepada Kabar Madura, kemarin (11/2). Untuk tahun ini, pihaknya dapat dimungkinkan memanen lebih banyak dikarenakan faktor cuaca yang sangat mendukung akhir-akhir ini. Sehingga berdampak pada hasil panen kali ini. “Akhir-akhir ini agak jarang hujan deras mas, sehingga dimungkinkan produksi padi lebih bagus dan tidak rusak,” ungkapnya. Selain itu, dijelaskan untuk masalah gangguan hama yang sering menyerang sawah, petani ini menegaskan hanya hama wereng yang masih nampak. Namun, sudah diatasi dengan pemberian obat pembasmi hama. “Yang paling buruk kemarin itu, gangguan dari burungburung kecil, sehingga saya harus sering berjaga di sini,” ulasnya. Disinggung masalah peranan pemerintah kabupaten terhadap kesejahteraan petani padi, dia menyatakan, sejauh ini masih kurang maksimal. Sebab, selama setahun ini dia merasa, belum mendapatkan banyak bantuan. Tapi dia sendiri tak merasa kekurangan, sehingga membutuhkan bantuan pemerintah. “Sampai sekarang bibit padi saya saja selalu beli sendiri mas,” ucapnya. Kudri berharap, pihak pemerintah daerah dapat memperhatikan permasalahan tersebut, sehingga kesejahteraan petani bisa dapat dirasakan bersama oleh masyarakat. Terutama oleh para petani padi. “Paling tidak kita berharap dinas yang terkait dapat memperhatikan hal ini,” harapnya. (sya/yoe)

Ban Meletus, Mobil Mantan Ketua Dewan Tabrak Pohon

KOTA-Gara-gara ban depan sebelah kiri meletus, mobil milik mantan Ketua DPRD Sampang, KH Abdul Muin, melaju oleng lalu menyerempet pohon kormis di pinggir jalan, dan akhirnya terhenti setelah menabrak pohon di depan pintu masuk Kantor Dinas PU Pengairan Sanpang. Akibatnya bagian depan kiri mobil tersebut, ringsek. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang terjadi, Senin (11/2) siang sekitar pukul 13.00 itu. Meski demikian penumpangnya mengalami luka-luka. Kasus kecelakaan tunggal yang dialami mobil Kijang dengan nopol M 974 NA itu, berlangsung di ruas Jalan Kusuma Bangsa, tepatnya di depan pintu masuk

Kantor Dinas PU Pengairan Sampang. Warga sekitar yang datang memberikan pertolongan, mengatakan, di jalur lurus itu terkadang terjadi kecelakaan, karena pada umumnya kendaraan bermotor yang lewat terbiasa memacu kecepatannya. Saksi mata kecelakaan tunggal itu mengatakan, dari kejauhan dia melihat laju mobil sudah oleng sebelum menabrak pohon di depan Kantor Dinas PU Pengairan. Selain menyerempet pohon kormis di depan Kantor Dispendukcapil Sampang, mobil itu juga sempat menyenggol bodi kendaraan lain. Tapi, karena sopirnya cukup lihai, kecelakaan yang lebih parah dapat dihindarkan. (sya/yoe)

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

PENUMPANGNYA SELAMAT: Mobil Kijang yang melaju dari utara, ringsek setelah menabrak pohon.


4

SELASA

12 Februari 2013

E-KTP Perbaikan Tanpa Biaya PAMEKASAN-Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) yang sudah diterima sebagian warga Pamekasan ternyata datanya banyak keliru. Untuk itu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pamekasan akan melakukan perbaikan tanpa dipungut biaya. Setelah didistribusikan pada masyarakat, masih terdapat berbagai macam kekeliruan data yang terdapat pada e-KTP tersebut, entah pada nama, tanggal lahir, yang berkaitan identitas. Menanggapi adanya kesalahan tersebut, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Pamekasan Alwi menjelaskan, pihaknya akan melakukan perbaikan pada E-KTP yang salah pendataannya. “Nanti tetap akan dilakukan perbaikan, perbaikannya nanti di kantor dinas tentunya dan perbaikan identitas itu tidak akan dipungut biaya, karena mengikuti proses perBagi masyarakat ekaman yang yang belum melakukan masih digratisperekaman, segera kan atau pun melakukan perekaman, bukan program agar nantinya tidak lanjutan,” tan- dikenakan biaya yang das Alwi pada 25 ribu sebagai biaya Kabar Madura, retribusi.” kemarin. Di lain, pihak, ALWI hingga saat ini, Kepala Dispendukcapil Pamekasan ada kecamatan yang masih belum tersentuh proses perekaman e-KTP utamanya di bagian wilayah Pantura, seperti di Kecamatan Pasean, Batumarmar dan kecamatan lainnya yang terletak di daerah utara. “Bukannya tidak tersentuh ya, akan tetapi proses perekaman (data) nya lebih sulit ketimbang yang lain. Sebab kami harus melakukan penjemputan perekaman ke sana. Kalau di daerah lain dilakukan perkecamatan, tapi kalau di Pantura kami usahakan per desa. Meski masih bisa dilakukan secara merata, karena faktor geografis,” imbuhnya. Seperti pernah diberitakan, tahapan perekaman data secara gratis diperpanjang hingga akhir 2013. Selebihnya, bila masih ada yang menjalani tahap ini, akan dikenakan biaya sebesar Rp 25 ribu. Alwi mengatakan, aturan ini akan diberlakukan per-Oktober atau Desember 2013. “Bagi masyarakat yang belum melakukan perekaman, segera melakukan perekaman, agar nantinya tidak dikenakan biaya yang 25 ribu sebagai biaya retribusi,” ujar Alwi.(ong/zis)

KEHILANGAN HILANG STNK dan BPKB asli, mobil sedan galant 2, OL DOHC V6 MT tahun 1994. Nopol W 1163 XA. Adapun hilangnya barang barang/ surat tersebut diperkirakan hilang ketelisut di dalam rumah pelapor jl. Kangenan I/Rt. 03 Rw. 04 Kel. Kangenan kec. Pamekasan kab. Pamekasan

Alokasi Dana Bencana Tak Transparan Diduga Ajang Prostitusi Terselubung

KM/ANWAR NURIS

AREAL SYUHADA’: Areal Taman Monumen Arek Lancor dulunya merupakan tempat gugurnya para pejuang syuhada, sayangnya, sekarang justru dikotori oleh perbuatan menjurus maksiat termasuk adanya transaksi prostitusi terselubung.

KOTA-Taman yang mengelilingi Monumen Arek Lancor ditengarai menjadi lokasi prostitusi terselubung. Kondisi ini tentu saja sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan banyak pihak. Pantauan Kabar Madura, di areal taman sebelah timur diduga acap jadi tempat transaksi seksual terselubung. Bila sesekali melintas di areal tersebut, tampak beberapa cewek dengan dandanannya serba menor dan pakaiannya serba ketat bila dibandingkan dengan perempuan biasa yang hanya beristirahat sejenak sambil menikmati dagangan para kaki lima yang mangkal di tempat tersebut setiap hari terutama pagi sampai siang. Tak jarang perempuan ini mencari perhatian para lelaki

yang juga banyak beristirahat di tempat tersebut terutama ketika pukul 10-11.30 yang kebanyakan hanya sekedar minum es dan makan mi bakso yang biasa mangkal disitu, bahkan mereka terkadang mendekati para lelaki yang membawa mobil sekedar hanya beristirahat di sebelah timur Monumen Arek Lancor. Menurut sejumlah pedagang di tempat itu, perempuan berpakaian seksi biasa mangkal setiap hari di tempat tersebut “Biasanya mereka berempat,” ujar salah satu pedagang yang biasa berjualan aksesoris di tempat tersebut, Senin (11/2). Kondisi ini sangat disesalkan Lembaga Pengkajian dan Penerapan Syariat Islam (LP2SI) Pamekasan. Ketua LP2SI

BPBD Berdalih Instansi Baru KOTA-Alokasi penggunaan dana tahun 2011 dan 2012 di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan dinilai tidak transparan oleh para aktivis mahasiswa di Pamekasan. Bahkan alokasinya dicurigai banyak kejanggalan. Namun pihak BPDB membantah adanya tudingan tersebut. I’am Holil, koordinator aksi aktivis tergabung dalam Komunitas Parlemen Jalanan Mahasiswa (Kopajaa) di kantor BPBD, Senin (11/2), mengklaim banyak kejanggalan terkait penggunaan dana di kantor BPBD yang digelontorkan oleh pemerintah provinsi untuk masyarakat yang terkena bencana. Namun, kata I’am, dana tersebut tidak jelas penggunaannya, sehingga membutuhkan klarifikasi dari BPBD Pamekasan untuk mengetahui jalannya dana khusus untuk masyarakat yang terkena bencana itu. “Yang lebih aneh lagi ke-

tika BPBD Pamekasan pada tahun 2011 mendapat gelontoran dana Rp 4,3 miliar yang programnya baru terealisasi pada tahun 2012, belum lagi dana yang tahun 2012 yang pengalokasiannya juga tidak jelas. Ini hanya akan menimbulkan persepsi miring jika tidak diluruskan,” kata I’am pada Kabar Madura. I’am menuduh BPBD yang berdiri di Pamekasan terkesan hanya memainkan uang negara semata. Itu, kata I’am, terlihat dengan tidak adanya musibah yang menimpa kota gerbang salam namun penggunaan dana yang turun belum jelas arahnya. Sementara itu, Kepala BPBD Pamekasan Iskandar Syah menyangkal tudingan tersebut. “BPBD di Pamekasan ini berdiri sejak Agustus 2012, jika sebelum itu ada dana yang turun dari pemerintah provinsi kami tidak tahu, saya di BPBD ini baru (pertama,red), beda dengan instansi yang memang mengganti posisi, baru data dan keuangan tahun sebelumnya bisa diketahui,” elak Iskandar.(jck/zis)

Pamekasan, Muhammad Zahid mengutuk praktik prostitusi terselubung yang dilakukan oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab di areal Monumen Arek Lancor. “Sinyalemen masih adanya prostitusi terselubung dalam berbagai bentuknya termasuk wanita-wanita panggilan yang mangkal di beberapa tempat di Pamekasan seperti areal Arek lancor harus disikapi serius oleh semua pihak,” kata Zahid. Kata Zahid, areal Arek Lancor merupakan medan perjuangan para syuhada’ yang gugur. “Bahkan dikebumikan di situ yang telah dipindah oleh Pemkab ke Taman Makam Pahlawan di Panglegur beberapa tahun lalu, jadi jangan cederai hasil perjuangan para Syuhada’ tersebut,” ujarnya.(KM12/zis)

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN Mengucapkan

Turut Berduka Cita Atas Wafatnya

KH. Moh. Luthfie Thoha (Pengasuh Ponpes Al Falah Sumber Gayam, Kadur)

Semoga Allah SWT Mengampuni Segala Dosanya & Diterima Di Sisi-Nya Dan Semoga Keluarga Beliau Diberi Ketabahan

Dipersembahkan Oleh Humas & Protokol Pemkab Pamekasan

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com


SELASA

5

12 Februari 2013

Tiga Mini Market Disegel Belum Berizin, Sudah Beroperasi KOTA-Tiga mini market di beberapa titik di Kabupaten Sumenep disegel gabungan petugas Satpol PP karena belum mengantongi izin, padahal mini market tersebut sudah lama berlangsung melakukan aktifitas jual beli. Tiga mini market yang disegel tersebut di antaranya, Alfamart dan Indomart di desa Marengan Kecamatan Kalianget yang sudah lama berlangsung aktifitas jual beli, dan juga bangunan Alfamart di Kecamatan Bluto yang sampai sampai saat ini belum miliki izin bangunan. “ Awalnya kami menerima tembusan dari Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Sumenep tanggal 27 Desember tahun lalu, yang mana Alfamart di desa Marengan itu belum ada proses perizinan, dan pernah mendapatkan teguran dan sampai saat ini belum melakukan proses, dengan demikian kami langsung melakukan penyegelan sementara,” kata Abdul Madjid, Kepala Satpol PP Sumenep mengurai proses terjadi penyegelan Senin (11/2). Abdul Madjid menjelaskan, penyegelan tersebut sifatnya hanya sementara karena jika dalam waktu dekat, pihak pemilik mini market tersebut mau mengurus izinnya, maka segel toko modern tersebut bakal kembali dibuka. “Kenapa

saya katakan sementara, karena jika mereka mengurus izinnya, maka kami buka kembali”, terangnya lebih lanjut. Menurut Abdul Madjid, kesalahan yang berakhir pada penyegelan oleh gabungan Satpol PP karena pihak pemohon atau pemilik toko itu bukan hanya tidak memiliki izin usaha, namun dari sebelumnya seperti ijin gedung juga tidak ada. “Yang salah itu pemohon, mestinya pembangunan sebelum dibangun itu kan harus minta izin dulu, bukan sudah dibangun baru minta izin, kami sebagai penegak perda melangkah pada penyegelan itu biar tertib sumenep ke depan,”tegas Abdul Madjid. Pantaua Kabar Madura di lapangan, setelah segel paksa tersebut, dua mini market di Desa Marengan tidak lagi beraktifitas transaksi jual beli lagi. “Terhitung sejak pukul 12.00 WIB, tidak ada aktivitas di toko tersebut,” tuturnya. Pemilik maupun para karyawan yang ada di dua toko tersebut, sepertinya memilih tidak melakukan perlawanan terhadap sejumlah anggota Satpol PP. Kata Abdul Madjid, mereka sepertinya sadar jika selama ini tidak memiliki izin. Untuk dipahami, tiga mini market tersebut disegel Satpol PP karena melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2002 tentang Izin Usaha Industri. (rei/zis)

PULAU SAPUDI Masih Tak Tersentuh Perbaikan KOTA-Walau Pulau Sapudi dapat ditempuh dengan 4 jam perjalanan laut menggunakan kapal feri namun ternyata pembangunan di pulau penghasil sapi itu sama halnya dengan kepulauan lain yang ada di Sumenep, tidak banyak tersentuh perbaikan infrastruktur. Jalan berlubang dan plengsengan rusak menjadi pemandangan sehari-hari yang harus dinikmati masyarakat Sapudi, dan mengganggu transportasi di pulau yang terdiri dari 2 kecamatan itu. Seperti yang tampak di jalan Desa Tarebung Kec Nonggunong. Selain jalan berlubang, plengsengan di sisi jalan yang berbatasan langsung dengan laut itu ambrol dimana-mana, dan tidak juga diperbaiki, padahal dapat memutuskan rute perjalanan. “Sudah lebih dari 5 tahun seperti ini mas tidak ada perbaikan, ungkap Susyanto, 27, warga desa setempat. Lebih lanjut Susyanto mengungkapkan jika jalan tersebut sampai putus maka warga harus berputar jauh, dan tentu hal tersebut akan menghambat beragam kegiatan masyarakat. “Kalau sampai putus harus muter jauh mas” ungkapnya. Selain itu sejumlah masyarakat Sapudi juga mengungkapkan akibat banyaknya jalan rusak dan berlubang, banyak kendaraan motor mereka yang rusak. “Banyak sepeda motor warga di sini rusak karena jalan di sini banyak yang rusak,” pungkas Ahmadi, 30, warga setempat. (fir/zis)

KM/AHMAD AINOL HORRI

TUTUP PAKSA: Satpol PP Sumenep menyegel sebuah mini market yang ada di desa Marengan Kecamatan Kalianget karena tidak berizin, padahal selama ini sudah lama beroperasi.

Jengkel, Jalan Lubang Ditanami Pisang KOTA-Jalan Gapura tepatnya di Desa Andulang sejak tahun 2012 kondisinya berlubang,namun hingga saat ini, posisi lubang di tengah ruas jalan itu tetap menganga sehingga dikhawatirkan bisa menimbulkan kecelakaan. Kondisi tersebut membuat warga mengeluh. Mereka pun menanami lubang itu dengan pohon pisang. Aksi warga dengan menanam pohon pisang di tengah ruas jalan yang berlubang sebenarnya bukan hanya wujud protes warga, namun juga demi keselamatan pengendara yang melintas di jalan Kecamatan Dungkek itu. Sebab di jalan tersebut, banyak pengendara yang tidak tahu kalau ada lubang. ”Diberi pohon pisang agar kelihatan, kalau di situ ada lubang, kan bisa saja mereka yang tidak tahu menerobos lubang tersebut, apalagi waktu malam,” ungkap Ibu Enna, 49 salah satu warga yang kebetulan tak jauh dari lokasi tersebut. Para warga juga heran dengan sikap pemerintah yang tidak tanggap terhadap kondisi tersebut, sebab kerusakan yang terjadi di jalan itu sudah berbulanbulan, namun belum ada perbaikan sampai saat ini. Mereka menganggap pemerintah setempat lalai. ”Kok bisa pemerintah tidak memperbaiki lubang ini, padahal kalau diperbaiki saya kira tidak akan menghabiskan dana besar. Tapi kalau dibiarkan hal itu kan bisa menghilangkan nyawa seseorang yang mengendara melintas di jalan ini,” Jelas Warits, pengguna jalan saat melintas di jalan tersebut. Pria yang setiap hari melintas di jalan tersebut berharap pemerintah untuk segera memperbaikinya. ”Saya berharap ini segera diperbaiki,” tegas pria asal Desa Andulang itu, Senin (11/2). Sementara itu, pihak Dinas PU Binamarga Kabupaten Sumenep saat dikonfirmasi Kabar Madura, Senin (11/2) sore belum bisa dikonfirmasi. (rei/zis)

PERPANJANGAN TAHAPAN SELEKSI PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TINGKAT KECAMATAN SE-KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2013 No

Tanggal

Keterangan Tahapan

01

8 Februari 2013

Pengumuman Pendaftaran

02

8-13 Februari 2013

Perpanjangan Pendaftaran

03

14-15 Februari 2013

Penelitian Administrasi

04

16 Februari 2013

Pengumuman Hasil Administrasi

05

16-28 Februari 2013

Tanggapan Masyarakat

06

17 Februari 2013

Tes Tulis

07

19 Februari 2013

Pengumuman Tes Tulis

08

21-28 Februari 2013

Uji Kelayakan dan Kepatutan (Fit And Proper Test)

09

2 Maret 2013

Penetapan dan Pengumuman Calon Terpilih

10

05 Maret 2013.

Pelantikan

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/ AHMAD AINOL HORRI

TANDA HATI-HATI: Warga memasang pohon pisang di Jalan Desa Andulang yang berlubang sejak tahun lalu.

Tak Percaya Kades, Warga Tolak Bayar PBB KOTA-Sebagian warga Sumenep menolak bayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Mereka berdalih janji politik pasangan calon Abusidik (KH A Busyro Karim dan Soengkono Sidik) berjanji akan membebaskan pajak di Sumenep. Kondisi ini membuat sejumah kepala desa menemui anggota DPRD Sumenep, Senin (11/2). Muhammad Jufriyanto, Kepala Desa Torbang Kecamatan Batuan, Senin (11/2), mengaku sampai saat ini pajak yang ditarik aparatur desa Torbang tidak membuahkan hasil. Kata Jufriyanto, warga yang ada di wilayah itu tidak mau membayarnya karena mengacu pada janji politik pasangan bupati dan wakil bupati yang memimpin Sumenep saat ini. ”Untuk di Kecamatan Batuan, Camat menekan desa utamanya sekdes untuk pajak pada tahun 2011 dan 2012 harus dilunasi ” terang Jufriyanto saat menemui Komisi A DPRD Sumenep bersama sejumlah kepala

desa lainnya, Senin (11/2). Kata Jufriyanto, Saat ini masyarakat tidak percaya terhadap kepala desa (kades) karena tetap menagih pajak. Padahal, kata Jufriyanto, kades hanya menjalankan tugas untuk menarik pajak. ”Sekarang kecamatan mendesak kami agar masyarakat membayar pajak, tapi warga tidak mau. Bahkan mereka menilai bahwa pajak ini hanya untuk dimakan kami,” ujarnya. Memasuki 2013, wajib pajak pada tahun 2011 dan 2012 warga Kecamatan Batuan, menurut pengakuan Jufriyanto, hanya mencapai di bawah 50 persen. Dia mencontohkan, warga desa Torbang sampai saat ini baru menyetor pajak sebesar Rp 400 ribu dengan jumlah penduduk 1.700 orang. Dia mengaku, selama ini talangan untuk membayar PBB menggunakan ADD, 30 persen untuk pembangunan dan 70 persen untuk membayar PBB. ”Kami kerepotan jika seperti ini” tuturnya.

Di pihak lain, H. Sofyan, Kades Paragaan Daya Kecamatan Paragaan, juga mengungkapkan hal yang sama, masyarakat saat ini enggan bahkan cenderung menolak bayar PBB karena berdasar pada janji politik Bupati dan Wakil Bupati Sumenep. ”Untuk daerah Kecamatan Paragaan termasuk desa saya sendiri, ketika ditarik PBB warga tidak mau sehubungan janji poltik. Masyarakat sekarang tidak mau bayar,” ungkapnya. Wajib PBB yang harus dilunasi setiap warga ditolak warga Paragaan. Untuk tahun 2012, kata H. Sofyan, semua warga tidak bayar sama sekali, sehingga dengan demikian dia bersama Kades sekaligus pengurus AKD lainnya menemui komisi A untuk mencari solusi. H. Sofyan mengaku selama ini mengaku malu pada warga saat menagih pajak. Mereka menilai pajak yang hendak ditarik itu akan digunakan kades. Padahal

wajib PBB di desa tersebut mencapai Rp 21,4 juta dengan jumlah penduduk 7300. ”Warga itu ketika ditagih selalu bilang, katanya PBB gratis kok mau ditagih lagi, apa mau dimakan kamu? Saya kan malu ketika terus begitu” cerita H. Sofyan. Terpisah, seusai pertemuan Kades dengan sebagian anggot a K om isi A DPRD Sumenep yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sumenep, KH Imam Hasyim mengatakan dirinya mengakui jika pertemuan itu mebahas masalah PBB, namun dia tidak menjelaskan panjang lebar tentang hal itu. ”Mereka datang ke Komisi A DPRD Sumenep tanpa surat, mestinya ada surat karena terus terang dalam prosedur harus ada surat, misalnya pemberitahuan audiensi dengan komisi A. Kami minta kepada mereka untuk mengirim surat lagin dan nanti kita akan dijadwalkan,” ungkap KH Imam Hasyim.(rei/zis)


6

SELASA

12 Februari 2013

Pelantikan Ra Momon Diundur Sambungan dari hal 1

Ia mengatakan, pihaknya menggajukan pelaksanaan pelantikan pada Senin (4/3), karena tanggal 3 Maret hari Minggu. Sementara itu, terkait dana pelaksanaan, sebelumnya pihak Kabar Madura mendapat informasi dari pihak sekretariat dewan bahwa selain dana 400 juta,

terdapat dana lain diluar itu. Saat ditanya terkait itu, samsul, berkilah bahwa dirinya tak berwenang menjawab pertanyaan itu. “Silahkan tanya bu Subardinik (Sekretaris Dewan), disana sudah lengkap,” kilahnya. Pada waktu yang hampir bersamaan, Subardinik, saat ditemui Kabar madura juga tak mau berkomentar terkait itu, menurutnya hal ini diluar dari

wewenangnya. “Langsung saja ke Sekda mas, itu bukan wewenang saya,” tukasnya. Kepastian terkait besarnya anggaran yang disiapkan ini memang sedikit bias. Hanya saja, kabarnya prosesi pelantikan ini akan menghabiskan dana hampir Rp 1 miliar. Pihak sekwan sendiri menganggarkan dana sebesar Rp 400 juta, kemudian ada tambahan dana dari Admin-

Pelabuhan Nasional Belum Berfungsi Sambungan dari hal 1

Informasinya, pelabuhan yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat tersebut akan diresmikan tahun 2013 ini. Anggota DPRD asal Kepulauan Sumenep, Miftahurrahman mengatakan, pelabuhan bertaraf nasional tersebut sangat mubadzir jika tidak segera dimanfaatkan. Padahal, masyarakat kepulauan sangat membutuhkan terhadap pelabuhan tersebut karena pelabuhan yang ada banyak yang mengalami kerusakan. ”Kami sudah ke Dirjen Perhubungan Laut di Jakarta terkait dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan termasuk tentang dermaga tersebut. Kami juga menyentil persoalan dermaga yang ada di Kecamatan Raas. Namun demikian ternyata

pelabuhan tersebut ditangani oleh perhubungan darat,” ujar Miftahurrahman, politisi yang duduk di Komisi C DPRD Sumenep, Senin (11/2). Menurutnya, di Pulau Raas sebenarnya terdapat dua dermaga. Satu dermaga ditangani Dirjen Perhubungan Laut dan dibangun tahun 1994. Satunya lagi dibangun 2008 dan ditangani oleh Perhubungan Darat. Sehingga, pihaknya meminta kepada pemerintah pusat agar pelabuhan tersebut segera dioperasionalkan. Dia menjelaskan, Pemerintah Daerah sudah mengirimkan surat terhadap ke pusat agar dermaga tersebut bisa segera dioperasionalkan. Sebab, semua itu merupakan aset dari pemerintah pusat. Dari itu, dirinya sebagai warga kepulauan meminta agar segera dioperasionalkan agar tidak mubadzir. ”Kalau

nanti dibiarkan begitu saja maka hanya akan menjadi monomen,” jelasnya. Menurut politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut, selama ini warga menggunakan pelabuhan yang dikelola Dinas Perhubungan. Kondisinya dermaga tersebut sangat dangkal sehingga tidak bisa disinggahi kapal-kapal besar. Makanya, dermaga yang baru itu diharapkan segera dioperasionalkan sehingga kapal-kapal bisa transit di pelabuhan tersebut. ”Jika dioperasionalkan maka dipastikan akan berdampak terhadap kesejahteraan perekonomian masyarakat di kepulauan karena hakekatnya masyarakat kepulauan membutuhkan akses. Baik dari sisi pendidikan maupun penerangan, diharapkan bisa masuk ke wilayah kepulauan,” pungkasnya. (bus/h4d)

memberikan celah bagi sang pelaku. Sambungan seng dicongkel pelaku sehingga berlubang dan dari lubang itulah si pelaku memasukkan moncong senjata apinya dan mengarahkan pada korban yang hanya berjarak 1,5 meter dari dinding musholla. Bahrudin juga menjelaskan, setelah melakukan aksi pelaku berlari sambil tertawa. “Hahaha…Tompes,” ujar Bahrudin menirukan ucapan pelaku. Tak lama berselang, tampak dari kejauhan cahaya senter yang disorotkan ke atas. “Barangkali itu kode,” tukas Bahrudin. Sugianto, Kepala Kamar Mayat RSUD Bangkalan membenarkan jika ada seorang tewas karena tertembak. Ia menyatakan, jika korban meninggal akibat terkena tembakan di dada bagian kanan. “Ya kena dadanya mas, dada kanan. Dan pelurunya masih di-

dalam. Kami masih menunggu perintah keluarga untuk melakukan otopsi,” jelasnya. Sementara itu, Senin (11/2) pagi, Razak, korban luka tembak sedang menjalani perawatan di UGD RSUD Syamrabu Bangkalan. Namun demikian, hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Kompol Budi Santosa, Wakapolres Bangkalan saat ditemui Kabar Madura tak berkenan memberi keterangan. “Langsung ke Bapak (Kapolres, red) aja ya mas,” ungkapnya singkat. Sementara itu, Kapolres Bangkalan saat coba dimintai keterangan melalui telepon selularnya belum memberikan respon. Dari informasi yang diterima Kabar madura dari pihak kepolisian, Senin (11/2) siang sedang meluncur ke lokasi kejadian untuk menindaklanjuti kasus ini. (jos/h4d)

Penembakan Misterius, Satu Tewas Sambungan dari hal 1

diantara 2 korban tersebut 1 meninggal di tempat dan 1 orang lagi mengalami luka tembak di sekitar bahu kirinya. “Yang meninggal Ibrahim mas, usia 50 tahun sedangkan satunya Razak usia 39 tahun luka di bahu kiri,” ungkapnya. Ditanya terkait apa motif pembunuhan ini, Bahrudin menuturkan bahwa selama ini keduanya sabar dan tidak pernah memiliki musuh. Sehingga motif apa dibalik peristiwa yang dilakukan pelaku, pihaknya juga tidak tahu menahu. Menurut keterangan Bahrudin, peristiwa ini terjadi pukul 02:00 malam. Saat itu, kedua korban tengah tidur di musholla keluarga. Musholla yang struktur bangunannya hanya tembok di 1 meter dan seng diatasnya,

Perseba Super Menang Mutlak Sambungan dari hal 1

Unggul satu gol tak membuat tim asuhan Nus Yadera mengendurkan serangan. Beberapa kombinasi serangan yang diperagakan anakanak Bangkalan selalu membahayakan gawang lawan. Memasuki menit 32, gol tambahan datang melalui tendangan pojok Ferry Aman Saragih (FAS). Bola yang langsung meluncur ke areal gawang Persid, sebenarnya hendak dihalau oleh pemain belakang tim berjuluk Macan Sangar tersebut. Sayang, sepakan pemain bernomor punggung 17, Iwan Sampurno, justru membelokkan arah bola ke mulut gawangnya sendiri dan gol. Bertambahlah keunggulan tim tuan rumah, 2-0. Babak I berakhir setelah satu gol tambahan PSB tercipta. Berawal dari aksi FAS yang menyisir dari sayap kiri. Umpan matang pemain kela-

hiran Kediri, namun sempat mencicipi masa remaja di Kecamatan Kamal, Bangkalan, itu berhasil dimanfaatkan striker PSB, Ferry N. Somah yang berdiri bebas. Dengan mudah pemain asal Liberia itu menceploskan bola. Bergetarlah jala gawang Persid untuk kali ketiga. Di babak kedua, kubu tamu mencoba menerapkan serangan sporadis. Beberapa tusukan berhasil menciptakan kemelut di depan gawang PSB. Untung, penjaga gawang PSB, Aditya, tampil cukup sigap dalam memotong bola. Sehingga beberapa peluang anak-anak Jember berhasil digagalkan. Pada pertandingan yang dihadiri ribuan pasang mata itu, sebenarnya PSB berpeluang menang besar. Beberapa peluang emas masih gagal menghasilkan gol. Salah satunya adalah sundulan FAS hasil umpan M. Rochip yang masih membentur mistar

gawang. Itu belum termasuk peluang Danilo Fernando yang berhasil memperdaya penjaga gawang lawan, namun bola masih berhasil diselamatkan pemain bertahan Laskar Macan Sangar. Menanggapi kemenangan tersebut, Pelatih Kepala PSB, Nus Yadera, mengaku puas dengan performa anak asuhnya. ”Anak-anak tampil cukup baik,” ujarnya saat ditemui usai pertandingan. Komentar senada juga datang dari Manajer Tim PSB Ayu Sartika Virianti. Perempuan 25 tahun itu memberi apresiasi terhadap dukungan penuh masyarakat Bangkalan atas perjuangan tim asuhnya. ”Sangat senang bisa mempersembahkan kemenangan kepada masyarakat Bangkalan,” ungkap Ayu. Sembari kembali menjanjikan kemenangan kandang kedua melawan Persekam Metro FC, 16 Februari mendatang. (bai/ed)

istrasi Pemerintahan Umum (Adpum) Pemkab sebesar Rp500 juta. Itupun, informasinya masih kurang. Sekretaris Komisi A DPRD Bangkalan, Siti Fathonah Rachmaniyah membenarkan anggaran untuk pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih tersebut hampir mencapai angka Rp 1 miliar. Namun, dengan besarnya anggaran tersebut pihaknya kurang setuju.

“Setelah kami mengadakan dengar pendapat dengan Kabid Adpum benar anggaran itu, selain dari Sekwan sebesar Rp 400 juta, juga masih ada tambahan sebesar Rp 500 juta dan itupun katanya diperkirakan masih kurang,” ungkapnya, Senin (11/2). Ditegaskan Fathonah, dengan melejitnya anggaran tersebut, pihaknya kurang sependapat dan kurang setu-

ju. Pihaknya, menginginkan prosesi pelantikan tersebut dengan sederhana. “Kami sangat menyayangkan dan kurang setuju dengan anggaran dana yang begitu besar, keinginan kami prosesi pelantikan itu sederhana tapi berlangsung sakral,” ujarnya usai menggelar dengar pendapat dengan Kabid Adpum Pemkab, di ruang komisi A.

Karapan Sapi di Pulau Sapudi Kembali ke Tradisi Awal Sambungan dari hal 1

Karapan yang digelar di sebuah lapangan Karapan Sapi Desa Rosong, Kecamatan Nonggunong tersebut tidak menggunakan Rekeng dan diganti dengan Pak-kopak (bambu), serta tidak menggunakan balsem dan jahe yang biasanya dioleskan maupun disirami ke bagian tubuh sapi karapan seperti mata, telinga, dubur dan alat vital. Walaupun tidak menggunakan Rekeng, sapi yang dilombakan tetap mampu berlari sangat kencang. Bahkan sejumlah pemilik sapi mengaku lebih nyaman mengikuti karapan sapi tanpa kekerasan. Karena mereka tidak perlu mempersiapkan banyak alat dan obat-obatan lainya. “Lebih enak ini mas tidak perlu membawa banyak alat,” ungkap Abdurrahman, 30 pemilik salah satu sapi asal Desa Rosong. Hal senada juga diung-

kapkan sejumlah penonton, mereka mengatakan sensasi perlombaan Karapan Sapi tanpa Rekeng yang mereka saksikan tidak jauh berbeda dengan Karapan Sapi yang menggunakan Rekeng. “Sama kencangnya, tidak berbeda dengan yang biasanya,” ungkap Mat Nawi, 36 warga Desa Nyamplong, Kecamatan Gayam yang mengaku hampir setiap ada Karapan Sapi di Pulau Sapudi selalu menyempatkan diri menonton. Bahkan Untung Suropati, 40 pemilik sapi yang menjadi Juara I Kategori Besar bahkan mengaku senang dengan penyelenggaraan sapi karapan miliknya jauh lebih kencang tanpa menggunakan Rekeng. “Sapi saya jauh lebih cepat tidak menggunakan rekeng mas,” ungkapnya setelah menerima 1 unit Sepeda Motor yang diserahkan oleh AKP Bahril Manan Kapolsek Nonggunong. Sementara itu, Danramil Nonggunong Kapten Bam-

bang Rianto yang ditemui setelah menyerahkan 1 unit Sepeda Motor kepada juara 1 Kategori Besar mengatakan, sangat merespon pelaksanaan Karapan Sapi tersebut, terutama tanpa melukai sapi. Dan terbukti jauh lebih bagus dibandingkan Karapan Sapi yang menggunakan Rekeng. “Ini jauh lebih bagus, terbukti sapi juga larinya kencang daripada pakai rekeng,” ungkapnya. Ketua Pelaksana Karapan Sapi Tanpa Kekerasan, Abdurrahman, 40 mengatakan, pelaksanaan lomba tersebut merupakan yang pertama di tahun 2013 ini. Tidak hanya diikuti oleh sapi dari Pulau Sapudi namun juga ada 3 pasang sapi yang sengaja datang dari Probolinggo untuk ikut karapan sapi tanpa kekerasan tersebut. Dan Karapan Sapi Tanpa kekerasan yang dilselenggarakan di Pulau Sapudi tersebut sejalan dengan intruksi Gubernur Jawa Timur Nomor: 1/Ist/2012

tanggal 1 Mei 2012. “Pelaksanaan ini merupakan yang pertama di tahun 2013, dan juga sebagai bentuk sosialisasi karapan sapi tanpa kekerasan” ungkapnya. Lebih lanjut Abdurrahman mengaku senang dengan antuasiasme warga masyarakat yang ada di Pulau Sapudi. “Walaupun baru pertama kali namun peserta sangat antusias, terbukti dengan banyaknya peserta, bahkan ada 4 pasang sapi dari Probolinggo ikut,” ungkapnya. Hal senada juga dilontarkan Kapolsek Nonggunong AKP Bahril Manan yang berharap agar apa yang telah dilakukan para pecinta Karapan Sapi di Sapudi dapat dilanjutkan. Apalagi, ungkapnya, Karapan Sapi tanpa memakai kekerasan ini sesuai dengan instruksi Gubernur Jatim Soekarwo. “Saya harap Karapan Sapi ini dapat berkembang dengan sosialisasi yang baik,” ungkapnya. (Fir/adv/h4d)

komisi B DPRD Pamekasan, Husnan Ahmadi, pada Kabar Madura, Senin (11/2). Masalah keluhan masyarakat terhadap PDAM harus menjadi pertimbangan, sebab masalah yang ada di pihak PDAM seakan tidak terpecahkan, ditambah lagi masalah tunggakan rekening PDAM. “Pasti ada sistem atau sesuatu yang tidak jalan di internal PDAM sehingga menimbulkan banyak masalah dan hal itu harus segera dibenahi,” tukasnya. Mengenai tarif yang rencananya akan dinaikkan PDAM, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak dewan, hal ini disampaikan oleh Direktur PDAM, M. Iskandar.

“Tentunya, masalah rencana kenaikan tarif PDAM ini terlebih dahulu akan dikoordinasikan sama pihak DPRD Pamekasan,” pungkas direktur PDAM, M. Iskandar. Di sisi lain, dewan mengungkapkan agar pelayanan PDAM supaya diperbaiki di internalnya. Sebab, keluhan yang berdatangan mungkin karena maslah pada PDAM sendiri. “Pasti ada yang tidak jalan di internal PDAM, apakah prosedurnya, atau pun sistemnya, sehingga banyak menimbulkan persoalan yang berdatangan,” tandas Husnan Ahmadi. “Kualitas barang dengan harga yang harus dibayarkan harus sesuai, dalam artian, pelayanan PDAM menjadi

tumpuan serta rekening tunggakan merupakan bias dari pelayanan tersebut. Denagn hal itu pula, tentang rencana kenaikan tarif PDAM harus dikaji terlbih dahulu,” katanya. Selain itu, yang menjadi pertimbangan sebelum PDAM menaikkan tarif, persoalanpersoalan yang dihadapi, salah satunya adalah permasalahan teknis terkait pada kebocoran pipa harus diatasi sebelum menaikkan tarif. “Istilahnya, harus ada keseimbangan antara PDAM dan masyarakat yang menggunakan PDAM. Tanpa keseimbangan itu, maka yang terjadi akan ada yang berat sebelah, seperti yang terjadi sekarang ini,” imbuhnya. (ong/jck/h4d)

mengenai kapur dan sirih, yang berarti suci dan berani untuk membina rumah tangga. Dalam prosesi Mokka’ Blabar, yang merupakan tradisi pernikahan tradisional masyarakat Sampang, juga diiringi dengan musik daerah seperti halnya Hadrah. Fudoli menambahkan, hakikatnya berumah tangga ialah memadukan dua hati untuk membangun masa depan. Dan tradisi “Mokka’ Blabar”, merupakan simbol bagi kedua mempelai bahwa untuk mengarungi sebuah rumah tangga harus melalui proses yang sangat rumit. Jika tidak mampu menembus berbagai rintangan, maka besar kemungkinan sebuah rumah tangga akan cepat goyah. “Hal tersebut merupakan simbol, bahwa membina sebuah rumah tangga harus penuh rasa tanggung jawab dan bisa melewati semua rintangan dalam hidup,” ucapnya. Sementara itu, ditempat terpisah Kabid Kebudayaan Disbudparpora Kabupaten

Sampang A. G. Wadud mengatakan, tradisi Mokka’ Blabar memang salah satu prosesi pernikahan tradisional. Bahkan “Mokka’ Blabar” sudah sering diperkenalkan ke tingkat Nasional, seperti pekan budaya dan perhelatan mengenai kesenian pesisir utara yang sempat digelar di Gresik dan Probolinggo. Juga peran serta sanggar seni budaya sangat membantu untuk mempertahankan keaslian prosesi pernikahan “Mokka’ Blabar”. “Mokka’ Blabar merupakan salah satu tradisi pernikahan yang ada di Sampang, dan sudah sering kami perkenalkan ke luar Madura. Bahkan budayawan dari luar madura sendiri sangat kagum dengan tradisi ini, karena unik,” tuturnya. Menurut Wadud, untuk saat ini masyarakat Sampang yang melakukan prosesi pernikahan dengan “Mokka’ Blabar” memang sudah sedikit. Itupun sudah tidak seutuhnya lengkap, hanya diambil perbagian prosesi,

hal tersebut dikarenakan terkikis oleh modernisasi dan warga lebih memilih acara yang simple dan tidak memakan waktu lama. “Masyarakat yang menggunakan tradisi ini saat menggelar pernikahan masih ada, tapi tidak seutuhnya digunakan, karena memakan waktu lama dan biaya yang tidak sedikit, jadi hanya 20 persen dari keseluruhan susunan prosesi yang dikurangi oleh masyarakat.” Meski begitu, pihaknya akan terus melestarikan setiap warisan budaya nenek moyang yang merupakan khsanah budaya Nasional. Karena setiap seni dan kebudayaan wajib untuk dipertahankan keasliannya tanpa adanya pengaruh dari budaya luar, mengingat perkembangan jaman sudah mulai maju dengan pesatnya. Dan masyarakat sendiri harus turut menjaga serta melestarikan kebudayaan tradisional tersebut, karena itu merupakan landasan untuk masa yang akan datang. (h4d)

Perbaikan Pipa, PDAM Minta Rp 1 M Sambungan dari hal 1

“Ya betul, nanti setelah perbaikan pipa itu selesai tidak lagi terjadi kebocoran seperti kemarin, seperti di jalan Purba, Dirgahayu itu akan kami perbaiki, karena dana yang kami miliki cukup besar, kurang lebih 1 miliar,” pungkasnya. Sementara itu, kenaikan tarif yang direncanakan PDAM mendapat sorotan dari DPRD Pamekasan. Pihak Komisi B menilai masih akan mengkaji ulang rencana kenaikan tarif tersebut. “Nanti kami akan akan kaji ulang masalah kenaikan tarif PDAM tersebut, karena bagaimana pun masalah tersbut berkaitan dengan masyarakat,” ujar ketua

Masyarakat Sekarang Lebih Memilih Upacara yang Sederhana Sambungan dari hal 1

Dan disanalah ketua rombongan atau sesepuh dari mempelai pria menyobek blabar sambil menjawab pertanyaan dari sesepuh mempelai wanita yang menjaga “blabar” dengan bahasa tembang seperti macapat. “Ini tradisi turun temurun di Sampang. Prosesi Mokka’ Blabar, dimana sang mempelai pria saat mau memasuki pekarangan rumah dari mempelai wanita harus membuka tirai atau bahasa Maduranya ialah Blabar, setiap membuka blabar pihak dari mempelai pria atau sesepunya menjawab setiap pertanyaan dari pihak mempelai wanita itu hingga blabar ke tujuh atau yang terakhir. Jika tidak bisa menjawab, pernikahan berarti pernikahan gagal,” jelasnya. Lebih lanjut, mantan pegawai dinas kebudayaan ini menjelaskan akhir dalam Mokka’ Blabar ini setelah masuk dalam tirai ke tujuh, mempelai pria akan ditanya

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Kasiono (kepala), Firman Ghazali Akhmadi, Agus Josiandi, Abdur Rohim. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna, Ahmad Syaiful Ramadhan, Syaiful Islam. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman, Ahmadur Rusdi (pemasaran). Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafis: Ryan Kalig (kepala), Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Direktur Utama: Cholili Ilyas. Direktur : Disyahmain, Taufiq Rizqon, Edi Kurniadi. Wakil Direktur: Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

Dikonfirmasi terkait penambahan anggaran Rp 500 juta ini, Samsul memilih bungkam. Ia berdalih masih proses pengajuan. “Untuk persiapannya sudah mulai, seperti persiapan dari pakaian, atribut dan sebagainya hingga saat ini sudah 80 persen, kami hanya sebagai administrasif penyediaan sarana dan prasarana perlangkapan,” pungkasnya. (jos/sru/h4d)

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI TANDA PENGENAL, DAN DILARANG MEMINTA ATAU MENERIMA UANG/BARANG DARI SUMBER BERITA


SELASA

12 Februari 2013

Mencari Pemimipin Ideal

UNTUK P-MU,tingkatkan kualitas permainanmu, tunjukkan teknik-teknik tercantikmu,libas habis rivalrivalmu,kamu pasti bisa! Madura selalu siap mendukungmu.. Arista Talaga, +6287750044558. SELAMAT buat P-MU yang telah berhasil meraih kememenangan perdananya kemarin malam di SGB semoga P-MU semakin maju dan jaya. Kacong Areta Jl.Simpang Tiga Karang Penang Sampang, +62818579805. TERIMA kasih kepada Bapak Achsanul Qosasi yang telah berkorban banyak untuk Madura. Bapak adahlah seorang kebanggaan masyarakat Madura. Terus berjiwa besar. Jangan dengarin orang-orang yang selalu memojokkan Bapak, karrna orang-orang itu tidak mengerti betapa beratnya beban yang di jalani sekarang. Mereka hanya pinter ngomong. Terus berjuang Bapak menejer. Kalah menang kita rangkul bersama. Jangan dengrin mereka yang telah memojokkan Bapak. Semoga P.MU selalu jaya selamanya... Suharto Jln Darma, +6281939324907 AYO P-MU, bikin rakyat Madura bangga atas prestasimu. Buat coach Daniel, tolong kasih kesempatan untuk putra Pamekasan bermain, supaya lebih pengalaman di ISL yang penuh gengsi tinggi. Bravo laskar sape kerap.! PERSEPAMANIA-RETENTIM, +6285234090410. SANGAT kecewa dengan administrasi SMPN 2 Saronggi. Gaji GTT-PTT yang seharusnya dibayar dua bulan cuma dibayar satu bulan. Karena kesalahan administrasi atau ada oknum nakal yang tega menilapnya? Institusi pendidikan ternyata sudah jadi ladang cari untung. +6281330546420 SELAMAT dan sukses buat P-MU atas kemengan perdananya dan semoga kemenangan ini akan berlanjut ke laga-laga berikutnya,terima kasih juga buat Pak Daniel yang telah susah payah mempoles dan memotifasi pemain sehingga laga perdana sukses merebut poin di kandang, buat Bapak AQ semangat optimistis dan sukses... LANYALA motto: “siap berbuat manis dan hargailah jika tidak siap bermain darah.” +6281991222280 ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELAYANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI, KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA?

Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke: Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS) atau via email:kabarmaduranews@gmail.com, facebookkabarmadura@gmail.com

Bagi pembaca yang berminat mengirimkan karyanya, Silahkan kirim ke:

Kantor Redaksi KABAR MADURA di San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No. 95) Pakuwon City Surabaya. Diutamakan via email ke kabarsastrabudaya@gmail.com. Panjang tulisan maksimal dua lembar kertas ukuran folio dengan 1,5 spasi. Nama dan alamat terang, serta foto diri harus dilampirkan.

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

7

BENARKAH menjadi pemimpin merupakan idaman setiap orang? Jika diamati, dalam konteks zaman ini maka menjadi pemimpin tidak hanya menjadi idaman tapi sudah menjadi sumbu nafsu keserakahan. Untuk menjadi seorang pemimipin apapun dikorbankan. Tidak hanya harta, harkat dan martabat diri sekalipun siap digadaikan, asal kekuasaan itu bisa digenggaman tangan. Pemimpin sangat identik dengan kekuasaan. Dengan kekuasaan seorang pemimpin bisa tunjuk kanan, tunjuk kiri menyuruh bawahan. Inilah paradigma kepemimpinan yang dianut masyarakat kita. Padahal kepemimpinan itu hakikatnya adalah pengabdian, pengorbanan, atau bahkan penderitaan. Dalam hal ini memimpin atau menjadi penguasa bukanlah menikmati atau minta dilayani tapi memimpin adalah berbagi dan melayani. Memimpin adalah menderita (leiden is lijden) begitulah pak Agus Salim berpesan kepada kita. Tipologi Kepemimpinan Menjelang pemilu tahun 2014, isu tentang kemimpinan sangat renyah untuk dijadikan topik pembicaraan. Media massa dan lembaga survei mengangkat tema kepemimpinan untuk dipasarkan. Krisis kepemimipinan menjadi latar untuk mengangkat isu kepemimpinan ke permukaan. Banyak nama dimunculkan. Ban-

yak istilah digunakan berlaku adil dan bijakuntuk mengklasifikasi sana. Nabi Muhamtipologi kepemimpimad dan 4 sahabatnya, nan yang diidamkan. Mahatma Ghandi dan Ada yang menyebut Gus Dur adalah para pemimpin muda, pepemimpin dunia yang mimpin tua, ada juga bisa dikategorikan seistilah pemimipin albagai good leader ini. ternatif dan lain sebSementara, great againya. leader bisa diartikan Pertanyaan mensebagai seorang pedasar yang harus kita mimpin yang ingin jawab bersama adalah mewujudkan keingiOleh: pemimpin seperti apa nan pribadinya tanpa SIFUL ARIFIN yang sebenarnya kita mempertimbangkan idamkan itu. Pemikepentingan masyaramipin yang gagah badannya tapi kat pada umumnya. Namun sering kerdil nyalinya atau pemimpin kali pemimipin dengan karakter muda yang menyala-nyala seman- great leader ini selalu bersembunyi gatnya tapi minim pengalaman, dibalik tabir untuk kepentingan gagasan dan strateginya. Jika kita bersama. Hitler, Stalin dan Napomasih waras maka kedua tipe kepe- leoan adalah para pemimipin dunia mimpin diatas pasti tidak masuk yang masuk dalam kategori ini. dalam kriteria. Dari dua model kepemimpinan di Dalam sebuah artikelnya, Thomas atas, maka sebenarnya kita sedang koten menyebut ada dua mod- mencari tipologi kepemimpinan el kepemimpinan yang pernah yang pertama, yakni good leader. menghiasi pentas dunia. Yakni, Tapi sayangnya, kita seringkali pemimipin yang baik (good leader) tergelincir, terpesona dan tertipu dan pemimpin yang gagah (great dengan gaya calon pemimpin yang leader). Tentunya good leader dan tampil gagah perkasa dan sok bijakgreat leader adalah tipologi kepe- sana. Bahkan sering kali juga, kita mimpinan yang berbeda. menggadaikan cita-cita mulia hanya Good leader adalah seorang pe- untuk kepentingan sementara. mimpin yang baik yang mau meTentukan…! layani, mau berkorban dan lebih Orang pintar, orang cerdas, orang mengutamakan kepentingan umum hebat di negeri ini tak terhitung dari pada kepentingan pribadi serta jumlahnya alias banyak sekali. Hi-

tung saja berapa ribu profesornya, lain lagi jumlah doktor dan para sarjananya. Tapi mengapa, kita sangat sulit memilih satu orang saja untuk memimpin Negara ini. Pesta demokrasi melalui pemilu 2014 nanti merupakan kesempatan bagi kita semua untuk menentukan nasib dan eksistensi bangsa ini ke depan. Oleh karena itu, marilah kita semua berikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk berpartipasi dalam pemilu 2014 nanti dan memilih pemimipin yang berdiri di atas kepentingan rakyat bukan di atas kepentingan golongan. Dalam kondisi Negara yang semakin carut marut seperti sekarang ini sudah bukan saatnya lagi memilih pemimipin karena alasan agama, ras, suku atau ideology sekalipun. Marilah kita kedepankan hati nurani. Kita pilih pemimpin yang setia pada janji ibu pertiwi. Bangsa ini tidak butuh pemimpin yang populis tapi butuh pemimpin spesialis. Pemimipin yang punya keahlian untuk mengangkat derajat, harkat dan martabat bangsa ini dari keterpurukan. Dan kita seluruh masyarakat Indonesia punya kewajiban untuk menentukan pemimpin yang bisa menjadi khalifah tuhan di bumi Indonesia ini.

DALAM kamus Praktis Ilmiah Populer (Drs. Adi Gunawan, 1999; 08) absolut berarti mutlak, kuasa penuh, tak terbatas, tak tertandingi, dan tak bersyarat. Umunya istilah absolut diperuntukkan atau diberikan khusus kepada Tuhan. Dialah zat yang tak tertandingi, tak terbatas (kekal, tanpa awal dan akhir) mutlak, tak bersyarat (tanpa perantara, ada dengan zat-Nya sendiri) dan yang menguasai ruang dan waktu. Dialah yang memiliki kekuasaan penuh, dari yang dzahir hingga yang batin, dari yang nyata hingga yang gaib. Absolut memiliki lawan kata, yaitu relatif yang berarti nisbi, berhubungan dengan, memiliki perantara, tidak mesti, tidak tetap, terbatas, dan bisa dikalahkan. Dalam ilmu Tauhid, relatif diartikan sesuatu yang baru, yang berarti tidak ada kemudian ada, keberadaannya karena ada yang mengadakan, keadaannya tergantung pada yang mengadakan, dan keadaannya terbatas oleh ruang dan waktu. Tentu saja relatif diperuntukkan khusus selain Tuhan, seperti alam semesta, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, malaikat, dan jin. Selain Tuhan tentu memiliki keterbatasan, pilih tanding, bisa kalah atau menang, dan keberadaannya memiliki perantara. Suatu zat, benda, atau apapun namanya, bisa diyakini sebagai eksistensi Tuhan, manakala memiliki tiga sebutan. Sehingga ia pantas dan ilmiah disebut sebagai Tuhan. Pertama adalah absolut, kedua Unik, dan ketiga Disting. Dalam ilmu kalam (nahwu) Unik dan disting ini merupakan penjelasan tamanni yang berarti penguat atau penjelasan lebih rinci) dari Absolut. Unik, dalam kamus Praktis Ilmiah Populer (Drs. Adi Gunawan, 1999; 513) memiliki arti satu-satunya, atau disebut Esa. Karena Dia bersifat absolut maka hanya Dia satu-satunya, Dia Esa, tidak ada yang lain selain Dia dalam segala hal. Terakhir adalah Disting, yang berarti berbeda dari yang lain. Karena Dia memiliki sifat absolut maka Dia menjadi berbeda dengan yang lain. Dia tidak memiliki sifat, bentuk, rupa atau jenis. Dia tidak memiliki juz, tidak terdiri dari beberapa bagian, dia tidak terdiri dari apapun layaknya sesuatu selain dia, dia tidak bertelinga, hidung, mata dan lain sebagainya. Ketiga sifat (Absolut, Unik, dan Disting) tersebut, merupakan akumulasi dari sifat Allah SWT yang dua puluh, kemudian dijabarkan lagi dalam nama-namaNya yang 99, Asmaul Husna.

Hanya Allah yang kalau bukan syirik. Bepantas menyandang tapa tidak, karena HAM predikat absolut. Penyang diletakkan sebguasa Dusun, Desa, agai prinsip serta stanKota atau Kabupaten, dar universal itu pada Provinsi, Negara bahhakikatnya hanyalah kan dunia sekalipun cetusan hati dan pikiran adalah relatif. Ia memianak cucu Adam yang liki penguasaan yang tidak mungkin lebih terbatas oleh ruang, tinggi dari kebenaran jarak dan waktu. Ia Ilahiyah. hanya memimpin seTim perumus perdadikit dari jutaan mamaian, kesejahteraan Oleh: nusia penghuni bumi dan kemapanan, meABDUR RAHEM ini. Sekalipun dapat mang sengaja direkrut memimpin seluruh madari sejumlah tokoh nusia di muka bumi ini, namun ia berpengaruh yang sedapat mungtidak bisa memimpin mahluk gaib kin mencerminkan representasi seperti setan, jin, genderuwo, po- semua bangsa di muka bumi ini. cong, kuntilanak dan mahluk asing Namun, manusia tetaplah manusia lain yang juga penghuni bumi ini. yang sangat relatif, manusia tidak Setelah perang dunia kedua bera- absolut. Keberadaan tokoh dalam khir dengan menyisakan segudang tim perumus dimaksud sangatlah pelanggaran Hak Asasi Manusia terbatas, mereka bukan dan tidak (HAM), masyarakat internasional boleh diartikan sebagai mandataris memasuki tatanan dunia baru yang penuh dari bangsa atau masyaralebih damai dan sejahtera. Melalui kat yang kebetulan menjadi asal melembaga The Universal Declara- muasal mereka. tion of Human Rights 10 Desember Hanya Allah SWT yang absolut. 1948. Tertuanglah ide tentang per- Dialah pencipta kedamaian, dan lunya standar umum yang menjamin menghendaki kerusakan atas ulah penghormatan, perlindungan, dan manusia. Aturan dan hukum-Nya pemenuhan hak manusia secara sudah cukup jelas dalam Alquran, universal. Sejak itu, dunia terus bagaimana umat manusia diatur mengembangkan konsep tentang untuk hidup damai. Islam datang HAM melalui instrumentasi lem- bukan dengan misi perang, atau baga internasional yang kemudian pengrusakan, melainkan datang mengerucut menjadi sebuah nilai sebagai rahmatan li ‘alamin. kemapanan, bahkan nyaris dipanKarena Allah absolut, maka kedang sebagai tatanan absolut. tentuannya juga absolut. Kitab Suci HAM tak ubahnya seorang raja Alquran firmannya juga absolut. Petatau kaisar yang di dudukkkan di uah, nasihat, bahkan sastra sekaliatas singgasana indah dan ber- pun tidak ada satu kalimatpun yang wibawa. Namun disadari atau tidak, sama dengan dengan ayat Alquran, pengagungan yang menempatkan apalagi membantah isi Alquran. HAM sebagai tatanan absolut seb- Bahkan Allah SWT menantang keras etulnya merupakan reinkarnasi kepada manusia, “Jika kalian masih dari tradisi pemikiran kuno yang meragukan terhadap apa yang kami menempatkan para kaisar atau raja turunkan (Alquran) kepada hamba sebagai penguasa absolut. Semua kami (Muhamad SAW) maka buatucapan, pikiran, dan apa pun yang lah satu surat saja yang sama denberasal dari penguasa merupakan gan Alquran” (QS Albaqarah: 23). hukum yang berlaku absolut. Meski begitu, sudah merupakan Begitu absolutnya keberlakuan dogma absolut dan universal bahwa HAM ini, maka semua nilai-nilai setiap hasil karya insaniyah yang sosial budaya, termasuk agama, dipuja, bahkan sempat didewakan wajib hukumnya untuk ngireng pada zaman kejayaannya pastilah kasokan tunduk sepenuhnya pada tunduk pada hukum keterbatasan titah sang raja, yaitu HAM. Jika ruang dan waktu. Hanya Allah dan ada nilai dan pranata sosial, bu- segala yang diwahyukan bebas dari daya, bahkan agama tidak sesuai keterikatan itu. Sebenarnya, penemdengan prinsip dan standar HAM patan HAM sebagai prinsip dan stanmaka ajaran agama, seperti Islam dar universal secara historis dipahami yang diyakini pemeluknya sebagai dari komposisi tim perumus naskah kebenaran hakiki walaa yu’la Alaihi, Deklarasi Universal HAM. harus disingkirkan. Pandangan yang menempatkan Penegakan HAM atas agama, khu- HAM sebagai tatanan absolut dan susnya Islam, tidak lain merupakan universal sebenarnya telah lama bagian dari serangan penyakit nifaq ditentang dan dikritik tidak hanya

oleh penguasa negara di Cina, Rusia, serta negara-negara di Timur Tengah dan lain-lain. Tetapi juga datang dari sederet pakar HAM sendiri yang melahirkan aliran relativisme dan partikularistis HAM. Mereka menilai bahwa penerapan HAM secara absolut dan universal sangat berat sebelah dan kebablasan. Herannya, pluralisme sebagai pilar penting HAM dirasakan sangat bias dan paradoks dengan pelembagaan absolutisme dan universalitas HAM. Penganut absolutisme dan universalitas HAM mencita-citakan terbentuknya peradaban tunggal, yaitu peradaban HAM. Semua peradaban termasuk pemikiran dari tokoh yang tidak sejalan dengan standar dan prinsip HAM sering dijadikan sebagai target pengucilan dan kebencian. Sikap dan perilaku antagonis kaum pendewa universal dan absolutisme HAM seperti itu mengingkari agama sebagai varian dari keberagaman. Tengoklah tren pemikiran para penganut liberalisme dan sekularisme, yang sangat membenci dan mengucilkan konsepsi syariat Islam. Kebencian itu bertumpu pada tuduhan bahwa Islam melarang dan mengganggu ritus pendewaan mereka terhadap praktik sekularisme dan liberalisme sebagai berhala baru. Sejumlah perda syariah yang dilegitimasi oleh dukungan mayoritas anggota DPRD masing-masing daerah tetap dipersoalkan dengan berbagai tuduhan miring yang merefleksikan Islamofobia. Kaum sekuler dan liberal menggunakan segala cara untuk mendistorsi kesucian syariah dengan menciptakan kesan yang menakutkan. Seorang Muslim yang ingin ber-Islam secara kaffah dan konsisten dapat terancam sebagai pihak yang dibenci dan dikucilkan oleh kaum sekuler dan liberal. Tengok saja upaya umat Islam yang gigih mempertahankan ajaran agamanya dengan memberlakukan syariah sebagai hukum positif di Indonesia, terus mendapat tantangan keras dari kaum sekuler dan liberal yang menilai bahwa syariah bertentangan dengan HAM. Akhir kata, absolut itu hanya Allah SWT. Hukum dan perintahnya dalam Alquan juga absolut. Andai saja HAM tidak berbias pada kecurigaan dan upaya mendiskriminasikan nilai-nilai Islam, maka bukan tidak mungkin pemberlakuan HAM itu sendiri absolut.

Absolut

*) Siful Arifin, Akademisi IAIN Sunan Ampel Surabaya, dan Peneliti Muda di Arif Erdem Foundation, Jawa Timur.

*) Jurnalis, Kontributor MNC Grup Tinggal di Sumenep.


8

SELASA

12 Februari 2013

KPU Pamekasan Dapat Warning Kemampuan Mengelola DP4 Disangsikan PAMEKASAN-Menjelang pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, KPU Kabupaten Pamekasan telah menerima data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) dari Pemkab Pamekasan, Senin (11/2). Berkaitan dengan kenyataan tersebut, penyelenggara pemilu ini mendapat warning dari banyak kalangan. Pasalnya, kemampuan KPU Pamekasan dalam mengelola DP4 patut disangsikan. Keraguan tersebut muncul karena KPU Pamekasan kini ditempati oleh orang-orang pengganti dari

lima komisioner KPU sebelumnya, yang dipecat oleh DKPP karena pelanggaran kode etik. Penggantinya yang layak hanya tiga orang. Sehingga, kebijakan dikendalikan oleh KPU Jawa Timur. “Karena itu, kami mewarning KPU Pamekasan agar bekerja secara serius. DP4 yang telah diterimanya mesti diseriusi untuk disikapi,” tekan Ketua Gerakan Pemuda Ronggo Sukowati (GPRS), Baisuni. Dikatakan pula, panitia pengawas pemilihan umum (Panwaslu) harus gencar bekerja secara profesional. Jangan sampai ada kongkalikong di antara kedua penyelenggara pemilu tersebut. Sementara itu, anggota KPU Pamekasan Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu, Nuzulul Qurnain, menegaskan akan menyeriusi penanganan DP4 tersebut. Untuk

itu, katanya, KPU Pamekasan akan terus bekerja dan mengadakan penyesuaian-penyesuaian sehingga memegang data yang akurat. “Diharapkan, dengan data yang akurat, pileg dan pilpres nanti bisa berjalan secara aman dan kondusif,” terangnya. Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melalui Bupati Kholilurrahman menegaskan, sudah ada upaya maksimal dari pemerintah dan pemerintah daerah dalam meningkatkan akurasi DP4. “Di satu pihak pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri meminta kepada Dispendukcapil sebanyak tiga kali untuk menyempurnakan atau melengkapi database kependudukan kabupaten/ kota dengan hasil pelayanan

harian pendaftaran penduduk,” ujarnya. Selain itu, tambahnya, juga dilakukan pencatatan sipil dengan tujuan agar semua tambahan dan penguarangan penduduk di suatu daerah akibat terjadinya LAMPID (lahir, mati, pindah, dan datang). Di lain pihak, terangnya, Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga melakukan pembersihan data ganda sebanyak empat kali dengan memanfaatkan SIAK dan hasil perekaman e-KTP. “Sebagaimana yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomo: 470/3264/SJ tanggal 29 Agustus 2012 perihal Petunjuk Penyiapan Data Kependudukan Untuk Pemilu 2014,” tekannya. (anm/yoe)

KM/HAIRUL ANAM

TEGANG: Suasana serah terima DP4 dari Pemkab Pamekasan ke KPU Pamekasan, Senin (11/2). Pengganti komisioner yang dipecat, hanya tiga yang bisa dibilang layak.

Tak Transparan Soal Keuangan Pemilukada

KM/HAIRUL ANAM

MANTAP: Bupati Kholilurrahman (kiri) menyerahkan DP4 kepada anggota KPU Pamekasan Teknis Penyelenggara Pemilu, Nuzulul Qurnain di ruang PKK Pamekasan, Senin (11/02).

Bupati Kholilurrahman Serahkan DP4

PAMEKASAN-Bupati Pamekasan Kholilurrahman, Senin (11/2) menyerahkan data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) ke KPU Kabupaten Pemkasan. Penyerahan DP4 yang berisi 628.439 nama pemilih itu, berlangsung di ruang PKK Pamekasan. Acara serah terima tersebut dihadiri oleh Plt Ketua DPRD Pamekasan, anggota Forpimda Pamekasan atau yang mewakili, wakil bupati, sekretaris dan anggota KPU Pamekasan, anggota Panwaslu Pamekasan, kepala dinas atau instansi terkait di lingkungan Pemkab Pamekasan, ketua partai politik peserta pemilu, dan polres Pamekasan. Dalam sambutannya, Bupati Kholilurrahman menegaskan, proses demokrasi yang pada 2014

nanti bakal digelar pemilihan umum, maka tentu saja membutuhkan persiapan yang matang agar dapat berjalan dengan tertib dan lancar. “Salah satu unsur pendukung suksesnya pemilihan umum tersebut adalah kehadiran penduduk untuk menyalurkan aspirasi politiknya sesuai dengan hati nuraninya,” ujar Kholilurrahman. Untuk itu, tambahnya, keberadaan DP4 menjadi sangat penting untuk didalami agar akurasi data pemilih benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. “Pemkab Pamekasan telah berkomitmen untuk menyukseskan pemilu tersebut dengan menyerahkan DP4 yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kepada KPU Kabupaten

Pamekasan,” tekannya. Selebihnya, Bupati Kholilurrahman membacakan sambutan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi tertanggal 7 Februari 2013. Dikatakan, mekanisme penyerahan tersebut meliputi Menteri Dalam Negeri dan Menteri Luar Negeri menyerahkan kepada Ketua KPU. Selanjutnya, Gubernur menyerahkan kepada Ketua KPU Provinsi. Muaranya, bupati atau walikota menyerahkan kepada Ketua KPU Kabupaten atau Kota. “Penyerahan DP4 tersebut merupakan bagian tahapan yang sangat penting dan strategis dalam penyelenggaraan pemilu 2014, karena merupakan bahan yang akan diproses lebih lanjut oleh KPU melalui tahapan pemutakhiran data pemilih, penyusunan dan pengumuman DPS sam-

pai menjadi DPT,” ungkapnya. Oleh karena itu, katanya, pemerintah dan pemerintah daerah telah berupaya secara sungguhsungguh untuk mempersiapkan Data Kependudukan dalam bentuk DP4 yang jauh lebih akurat, merupakan perwujudan akuntabilitas dan aktualisasi dari kewajiban dan tanggung jawab moral pemerintah. Yakni, untuk berperan dalam memperbaiki kualitas penyelenggaraan pemilu dari waktu ke waktu secara konsisten. “Itu merupakan bagian dari proses penguatan dan pendalaman demokrasi serta upaya mewujudkan tata pemerintahan presidensial yang efektif dalam stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat yang terjaga secara kondusif,” tukasnya. (anm/yoe/adv)

PAMEKASAN-Dalam pelaksanaan Pemilukada Pamekasan, 9 Januari 2013, KPU setempat mengeruk dana sebesar Rp 14 miliar dari APBD Pamekasan. Sekalipun proses pencoblosan sudah selesai, penyelenggara pemilu ini masih ogah menjelaskan transparansi keuangan miliaran rupiah tersebut. Akhmad Zaini, Sekretaris KPU Pamekasan, menegaskan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui seberapa besar dana yang sudah digunakan dari total anggaran yang tersedia. “Belum. Belum kita lihat di bendahara,” terangnya, Senin (11/02). Total anggaran Rp 14 miliar di atas, kata Zaini, tidak termasuk pada biaya pengamanan. Menurutnya, biaya pengamanan itu masuk pada polres. Diakui Zaini, Rp 14 miliar ini dikelola sepenuhnya oleh KPU Pamekasan. “Di antaranya digunakan untuk gaji PPK, PPS, PPDP. Itu digelontorkan kepada kecamatan. Yang di kecamatan inilah yang sangat banyak. Selain gaji, juga operasional PPK, operasional PPS, dan operasional PPDP,” bebernya. Ditanya persentase penggunaan anggaran, Zaini tidak berkenan menjelaskannya secara detil. Alasannya, audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), baru dilakukan pada Maret mendatang. “Dari BPKP baru diperiksa satu kali,” ujarnya singkat. Dia lalu menegaskan, gaji

PPK masih dikucurkan di bulan Februari ini. Sekalipun, Pemilukada telah selesai pada 9 Januari lalu. Minhadji Ahmad, aktivis Institute for Democracy and Social Analysis (IDEAS), saat dimintai komentar menyatakan, semestinya rincian keuangan tersebut dibeberkan secara terbuka. Sebab, katanya, uang yang digunakan penyelenggara pemilu adalah bersumber dari APBD alias uang rakyat. Sehingga, rakyat wajib mengetahui rinciannya. Untuk diketahui, Wakil Ketua DPRD Pamekasan Khairul Kalam, pernah menyatakan, institusi penyelenggara pemilukada itu harus melaporkan penggunaan keuangan kepada DPRD, karena dana tersebut bersumber dari APBD dan atas persetujuan lembaga legislatif. “Hal ini sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, bahwa DPRD berhak meminta penjelasan tentang dana itu,” kata Khairul Kalam menjelaskan. Politisi dari Partai Demokrat Pamekasan ini menjelaskan, berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 67 ayat 1 poin e, KPU berkewajiban mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran kepada DPRD. Demikian juga, sambung dia, pada Pasal 66 ayat 3 poin e bahwa DPRD mempunyai tugas untuk meminta pertanggungjawaban pelaksanaan tugas KPU. (anm/yoe)

Dipanggil Dewan, Camat Sokobanah Mangkir SAMPANG-Camat Sokobanah mangkir dari panggilan Komisi A DPRD Kabupaten Sampang. Akibatnya, hearing yang sesuai jadwal bakal digelar Senin (11/2) kemarin, akhirnya ditunda, Selasa (12/2) hari ini. Soal ketidakhadiran itu, Camat Sokobanah berdalih surat panggilan yang dilayangkan dewan, tidak sampai ke tangannya. Padahal, surat itu telah dikirim dan sudah sampai di kantornya, pada Jumat (8/2) kemarin. Di samping itu, sekarang zaman

sudah canggih pesan bisa disampaikan melalui handphone. Selain Camat, yang tak hadir dalam acara di gedung dewan itu, juga Plt Kades Bire Tengah. Hal itu memperkuat sangkaan masyarakat yang menyatakan, Plt Kades itu dapat menandatangani suratsurat, sekalipun dia tak berada di kantor. Juga memperkuat dugaan, sang Plt Kades sudah memakan gaji buta. Sehingga dibutuhkan duduk bersama untuk mengetahui secara pasti permasalahan. Sehing-

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

ga bisa dicarikan jalan keluar untuk masalah tersebut. “Hearingnya ditunda karena Camat dan Plt Kades tidak hadir tanpa alas an yang jelas. Camat beralasan surat undangan belum nyampek,” terang Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sampang, H Hodai kepada Kabar Madura kemarin. Dia menjelaskan, ketidakhadiran Plt Kades saat hearing kemarin indikasi kuat bahwa yang bersangkutan tidak ada di tempat. Sebab, surat pemanggilan untuk mereka sudah dilay-

angkan pekan kemarin. Alasan Camat tidak hadir dalam hearing karena surat belum sampai, tidak masuk akal. Pasalnya, surat tersebut sudah sampai Jumat kemarin. Apalagi, sekarang sudah canggih ada HP dan BB yang bisa menyampaikan pesan dengan cepat. “Hearing kami agendakan kembali pada besok. Kami berharap pihak-pihak terkait yang diundang datang ke dewan besok. Sehingga bisa diklarifikasi terkait laporan dari masyarakat yang disampaikan pada

kami,” terang politisi Partai Demokrat itu. Ia menambahkan, terkait dengan pemilihan salah satu anggota BPD yang dilakukan anggota lain tidak ada masalah. Sesuai dengan pasal 21 perda nomor 4 tahun 2006 pemilihan anggota BPD boleh dilakukan anggota lain dengan musyawarah mufakat. “Ini yang masih belum jelas tentang Plt Kades yang ada di tempat. Kalau laporan dari masyarakat benar, berarti Plt Kades makan gaji buta karena orangnya tidak

bekerja,” pungkas pria asal Dapil IV itu. Seperti diketahui, sejumlah tokoh masyarakat dari Desa Bire Tengah, Kecamatan Sokobanah mendatangi Komisi A DPRD Sampang pekan kemarin. Mereka melaporkan soal dugaan rekrutmen salah satu anggota BPD yang dinilai tak prosedural. Kemudian warga juga melaporkan terkait Plt Kades setempat yang tidak ada di tempat. Tapi, anehnya bisa menandatangani surat. (ful/yoe)

Hearingnya ditunda karena Camat dan Plt Kades tidak hadir tanpa alas an yang jelas. Camat beralasan surat undangan belum nyampek.” H HODAI Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sampang


SELASA

12 Februari 2013

ISU PERPECAHAN

9

Selidiki Iklan Berbau Kampanye Panwaslu Panggil Media dan Pemasang Iklan

KM / BUSRI THAHA

BANTAH KONSOLIDASI: Ahmad Zahri Ridla, Sekretaris DPC PD Sumenep, menjelaskan sikap DPC PD Sumenep.

Silaturahmi Kader, Ketua Tak Ikut SUMENEP-Silaturahmi kader Partai Demokrat Sumenep yang tidak dihadiri ketua dan sekretarisnya akhir pekan lalu bukan tanda perpecahan di internal DPC PD Sumenep. Sekretaris DPC PD Sumenep, Ahmad Zahrir Ridla mengatakan, pertemuan tersebut merupakan silaturahmi antar kader dan pengurus. Jika pertemuan tersebut diadakan oleh DPC, pihaknya mengaku pasti menghadiri. Bahkan, jika disebutkan bahwa pertemuan merupakan konsolidasi maka selaku sekretaris DPC, pihaknya mengaku pasti hadir. ”Tadi pagi (kemarin, red) saya memang sempat kaget bahwa DPC Sumenep melakukan pertemuan konsolidasi, dan setelah klarifikasi kepada teman-teman yang hadir, ternyata bukan konsolidasi tetapi silaturahmi. Artinya, teman-teman yang memiliki kepedulian untuk melakukan pembenahan terhadap Parpol untuk dijadikan masukan kepada Majlis Pembina PD dalam pertemuan dengan seluruh DPC di Indonesia,” ujar Ahmad Zahrir Ridla. Seperti diberitakan sebelumnya, Kader Partai Demokrat Sumenep melakukan pertemuan yang melibatkan puluhan kader, 17 Pengurus PAC dan 7 pengurus DPC Kabupaten Sumenep. Pertemuan itu sendiri menyikapi pengambil alihan Majlis Pembinan PD terhadap posisi Ketua DPP PD Anas Urbaningrum yang tengah terbelit persoalan hukum. Namun, dalam pertemuan tersebut sempat disinggung pula bahwa DPC PD Sumenep sering melakukan rapat tanpa melibatkan kader. Menurutnya, terkait dengan istilah pembersihan, diakuinya, adalah untukmelakukan penyelamatan Partai. Nah, apapun yang dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pihaknya memastikan akan tetap mendukung. Bahkan, termasuk dirinya jika mendapatkan evaluasi dari Dewan Pembina PD, maka akan tetap melakukan sesuai dengan instruksi pimpinan Partai. Terkait informasi DPC PD Sumenep sering melakukan rapat tanpa melibatkan kader PD, Ahmad mengaku memang tidak semua kader PD harus terlibat dalam rapat yang memang tidak perlu melibatkan kader, misalnya hanya melibatkan pengurus PAC. “Tetapi, selama ini, kami selalu terbuka. Cuma, kesimpangsiuran informasi ini yang penting untuk diluruskan,” pungkasnya. (bus/zis)

SUMENEP-Menyusul munculnya iklan dari salah satu calon anggota DPR RI 2014-2019 di salah satu media lokal Madura, Panwaslu Kabupaten Sumenep mulai menanggapinya serius. Sebab, sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No. 01 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Pemilu anggota DPR RI, DPD dan DPRD, tidak diperbolehkan melakukan kampanye melalui media massa dan rapat umum di luar jadwal yang ditentukan. Dalam iklan tersebut, rupanya dikaburkan antara undangan bahwa akan diadakan pertemuan di Jakarta. Menariknya, undangannya ukurannya tidak terlalu besar dan bahkan sangat kecil.

Justru, yang sangat tampak diperbesar adalah foto calon dan nomor urut caleg tersebut. Padahal, sesuai dengan PKPU No 13 Tahun 2013 pasal 13 huruf (e) dan huruf (f) rapat umum dan iklan media massa diperbolehkan 21 hari dan berhenti 3 hari sebelum hari H Pemilu. Koordinator Media Massa dan Pengawasan Panwaslu Sumenep, Moh Riva’i mengaku sudah mendapatkan informasi terkait dengan iklan berbau kampanye tersebut. Menurutnya, dalam iklan tersebut rupanya memang sengaja dikaburkan antara undangan dengan kampanye. Sebab, pengumuman undangan sangat kecil, sedangkan calonnya sangat besar plus nomor urut. ”Sepertinya dikabur-kaburkan antara undangan berkumpul di Jakarta dalam iklan itu. Kalau pengumuman undang, jelas belum masuk iklan kampanye.

Cuma, dalam iklan tersebut terdapat nomor dan nama calon yang ditulis lebih besar dibandingkan dengan iklan undangannya,” ujar Moh Riva’i sambil menunjukkan iklan tersebut, Senin (11/2). Menurutnya, dalam PKPU No. 01 tahun 2013 dijelaskan bahwa yang termasuk kategori kampanye itu antara lain pertemuan rapat umum, terbatas, kemudian penyebaran pamflet, penyiaran melalui media massa. ”Nah, untuk rapat umum dan media massa sudah diatur selama 21 hari. Pasal 13 huruf (e) dan (f) pasal 25 ayat 2. Kampanye media massa diatur jadwalnya dan berhenti 3 hari sebelum hari H Pemilu,” tandasnya. Dia menjelaskan, untuk memastikan apakah iklan yang berbau kampanye tersebut termasuk dalam iklan kampanye, pihaknya akan melakukan kajian

terlebih dahulu. Jika ternyata terbukti melanggar PKPU No 13 tahun 2013, maka tidak menutup kemungkinan akan memanggil media terkait termasuk juga pemasang iklan tersebut. ”Kita akan kaji terlebih dahulu. Siapa yang akan diperiksa, adalah para pihak yang bersangkutan mulai dari media massa termasuk juga parpol atau pemasang. Kalau memang pengumuman, seharusnya pengumuman lebih jelas, tidak harus memperbesar nomor urut, gambar parpol, dan pencalonannya,” tandasnya. Sementara itu, Sekretaris DPD PAN Sumenep, Faisal Muhlis, mengaku tidak tahu dengan persoalan iklan dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu. Sehingga, politisi yang kini duduk di kursi wakil Ketua DPRD Sumenep, tidak terlalu banyak memberikan komentar. (bus/zis)

KarSa Perlu Gaya Jokowi

KM/ISTIMEWA

POSITIF-NEGATIF: Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Soekarwo mendeklarasikan dirinya maju dalam Pemilihan Gubernur 2013 bersama dengan Syaifullah Yusuf. Kepemimpinan pasangan akrab disingkat KarSa Jilid II menuai kritik dan puji selama empat tahun pemerintahannya.

SAMPANG-Keinginan pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf (KarSa) untuk kembali terpilih sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Jatim dalam Pilgub (Pemilihan Gubernur) 2013, kemungkinan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Walaupun hasil survei yang dilakukan beberapa lembaga menunjukkan elektabilitas pasangan KarSa cukup tinggi, namun untuk Madura khususnya Kabupaten Sampang sepertinya tidak berpengaruh terhadap hasil survei tersebut. Karena masyarakat Sampang belum merasakan manisnya kepemimpinan KarSa selama lima tahun terakhir. Bahkan, perbaikan jalan yang dijanjikan saat kampanye sampai kini belum direalisasikan. Pemerintah hanya melakukan tambal sulam pada jalan yang rusak. Akibatnya, kondisi jalan dari Sampang-Ketapang berjarak kurang lebih 40 kilomater kondisinya sangat memprihatinkan. Kondisi ini mengganggu sistem perekonomian masyarakat setempat. Pasalnya, warga yang melintas di jalan tersebut tersendat. Tidak hanya itu, jalan yang rusak rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. Sehingga harus ada langkah konkrit dari pasangan KarSa untuk menyelesaikan permasalahan ini. Jika dirinya ingin terpilih kembali sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Jatim, maka janjinya harus direalisasikan. Namun, kalau janji politik Karsa tak segera dilaksanakan, akan menjadi catatan hitam tersendiri bagi masyarakat Sampang. “Sekarang masyarakat tinggal memilih, apakah ingin perubahan atau melanjutkan kepemimpinan KarSa yang manfaatnya belum dirasakan betul oleh masyarakat,” terang Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sampang, Ach Kian Santang, pada Kabar Madura, kemarin. Ia menjelaskan, Pemprov Jatim memang telah melaksanakan Jalinkesra. Namun, hanya sebagian masyarakat yang merasakan. Pasangan KarSa kurang memperhatikan terhadap perbaikan infrastruktur khususnya yang ada di Kab. Sampang. Misal, jalan provinsi Sampang-Ketapang.

Padahal, jalan merupakan penunjang utama untuk mendongkrak sektor ekonomi masyarakat. Selama ini tidak ada perbaikan jalan, yang ada hanya tambal sulam. Umurnya pun tidak berlangsung lama. “Jika ingin terpilih lagi, KarSa harus membuktikan jalan yang rusak itu harus diperbaiki. Sementara perbaikan jalan dari Sampang sampai Kamal (Bangkalan) katanya merupakan hasil usaha dari Ahsanul Qosasi,” ungkapnya. Terpisah, Direktur Madura Survey dan Policy Studies (M-SPOSE), Syafi’, menyatakan, setiap kepemimpinan seseorang pasti ada plus dan minus termasuk KarSa. Plusnya secara umum pembangunan infrastruktur cukup bagus. “Termasuk program sosial, patut kita apresiasi. Walaupun implementasi program sosial perlu ada kontrol yang ketat. Jangan seperti sekarang, program sosial seperti jalin kesra banyak bermasalah,” ungkapnya. Menurut Syafi’, banyaknya masalah dalam program jalin kesra lantaran minim kontrol. Apalagi terkesan program tersebut untuk tim suksesnya sebagai jasa politik saat pilgub kemarin. Dimana mantan-mantan tim sukes banyak yang pegang. “Pada prinsipnya tidak ada masalah (yang pegang mantan tim sukses), yang penting memenuhi kriteria dan ada pengawasan yang ketat. Sehingga benarbenar tepat sasaran, tidak berhenti di pelaksana sosial, tapi pada masyarakat,” urainya. Secara umum program Pemprov Jatim bagus. Namun, ada yang perlu diperbaki yakni gaya kepemimpinan KarSa cukup elitis. Ke depan pemimpin harus mempunyai sebuah terobosan yang bisa langsung menyentuh ke publik. “Perlu mencontoh kepemimpinan Jokowi yang bisa langsung komunikasi dengan masyarakat sehingga memahami apa yang terjadi di bawah. Pemprov belum punya program khusus Madura, karena masyarakatnya berbeda dengan daerah lain. Perlu program percepatan untuk Madura,” ucapnya. (ful/zis)

Isu Pilkades Serentak Sumenep Bergulir SUMENEP-Suhu politik di masing-masih desa untuk menghadapi pemilihan kepala desa saat ini mulai menghangat. Masing-masing kandidat yang ingin menjadi orang nomor satu di desanya telah melakukan pendekatan dan lobi-lobi kepada masyarakat. Bahkan saat ini beredar isu pemilihan kepala desa serentak itu akan dilaksanakan pada bulan Mei. Rihnu, salah satu aparatur Desa Banuaju Timur Kecamatan Batang-Batang, mengungkapkan, isu yang bergulir saat ini di tengah masyarakat, pilkades serentak akan dilakukan pada bulan Mei tahun ini. ”Saya juga mendengar bahwa pemilihan kepala

desa itu akan dilaksanakan pada bulan lima, sebagian ada yang mengatakan pada tanggal 7”, ungkap Rihnu dihubungi Kabar Madura. Padahal jadwal pilkades serentak di Sumenep, sampai pada bulan Februari ini belum jelas. Pemerintah Kabupaten Sumenep belum menetapkan kapan waktu pelaksaan pilkades serentak. Menyikapi bergulirnya isu jadwal pilkades serentak, Ketua DPRD Sumenep Imam Hasyim mengatakan, kapan dan tanggal berapa pelaksanaan pilkades serentak masih belum jelas. Hingga saat ini, jadwal pemilihan tersebut belum rampung. ” Namun yang berdar di luar itu ada tanggal 7, ada tang-

gal 3 ada tanggal 5 pada bulan Mei ” kata Politisi PKB itu, Senin (11/2). Untuk menjaga kondusifitas masyarakat Sumenep, KH Imam Hasyim menyarankan agar tidak menanggapi isu miring terkait dengan jadwal pelaksanaan pilkades serentak, sebab hingga saat ini, lembaga legislatif Sumenep belum menerima laporan resmi dari pemerintah Kabupaten Sumenep. ”Jangan menanggapi hal itu karena kami sampai saat ini belum menerima surat resmi jadwal atau pelaksanaan pilkades serentak. Misalnya masalah tanggal atau dilakukan beberapa kali, kami belum menerima hal itu,” terangnya. (rei/zis)

KM/IST

TAK RAGU: Ketua Umum PPP Surya Dharma Ali berbincang dengan Syaifullah Yusuf yang akan maju bersama dengan Soekarwo dalam Pilgub 2013.

PPP Target Menang Satu Putaran SURABAYA-Sebagai salah satu mesin politik pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur periode 20142019, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) optimistis pemilihan bakal berjalan satu putaran. “Sudah pasti ke KarSa. Kami sudah sepakat dan tidak mungkin lagi memberikan suara ke pasangan lain,” kata Ketua Umum

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

DPP PPP Suryadharma Ali saat di Surabaya, akhir pekan kemarin. Surya Dharma Ali mengatakan, surat rekomendasi dukungan terhadap KarSa tidak lama lagi akan turun. “Tidak lama lagi surat rekomendasinya akan dikirim. Kalau konvensi sudah dilakukan melalui istikharah. Jadi, keputusan mengusung KarSa itu tidak bisa diganggu lagi,” ujar SDA kepada wartawan.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PPP, Surya Dharma Ali yang juga menteri agama ini mengungkapkan sejumlah pilihannya terhadap KarSa. Ia menyebutkan kalau kinerja pasangan ini selam empat tahunberjalan terlihat nyata mengedepankan kepentingan masyarakat. “Kami juga menilai keharmonisan Soekarwo dan Saifullah Yusuf layak diacungi jempol. Kondisi itu yang membuat

kami memilih KarSa,” kata pria yang biasa dipanggil SDA ini. Terkait ini dirinya akan mengisntruksikan kepada seluruh kader PPP seluruh Jatim untuk bekerja memenangkan pasangan KarSa. SDA bahkan menegaskan partainya akan memberikan peringatan pada kader yang tidak menaati aturan organisasi. “Kami ingin KarSa menang satu putaran,” ujar SDA.(bjt/ant/zis)


10

SELASA

12 Februari 2013

Hasil Audit akan Tentukan Sanksi Inspektorat Periksa Keuangan SMAN 3

KM/MARZUKIY

TERTUTUP: Badan Pengawas dari Inspektorat Pemkab Pamekasan ketika melakukan audit keuangan di SMAN 3 Pamekasan, Senin (11/2).

PAMEKASAN-Pihak Inspektorat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan belum memastikan nasib Kepala SMAN 3, Tien Farihah. Sebab hingga saat ini, pihak inspektorat pemkab masih melakukan audit keuangan. Pada Senin (11/2), Badan Pengawas dari Inspektorat Pemkab Pamekasan mendatangi SMAN 3 Pamekasan untuk melakukan pemeriksaan terhadap pemakaian keuangan yang diduga dilakukan kepala sekolah. “Kami menyuruh teman teman dari Inspektorat untuk cek fisik kelengkapan administrasi

pemakaian keuangan yang menjadi materi pertanyaan kemarin. sehingga nanti bisa diketahui apakah dugaan itu benar atau tidak,” ujar Kepala Inspektorat Pemkab Pamekasan, Alwi Beg. Untuk langkah selanjutnya, kata Alwi, pihaknya akan melihat dari hasil koreksi yang dilakukan, dan nantinya bukti fisik administrasi yang didapat tersebut akan dibincangkan dengan pihak terkait lainnya, termasuk Dinas Pendidikan Pamekasan. “Dari situlah nanti kesimpulan kita akan buat dan kami akan serahkan kepada bapak bupati, beliau nanti yang akan menentukan sanksi kepada yang bersangkutan (kepala SMAN 3, red),”urai dia. Dari hasil pemanggilan yang dilakukan oleh Inspektorat, imbuh

Alwi, Tien tidak menyangkalnya, seperti dugaan penggunaan keuangan dan jenis pertanyaan lain yang telah menjadi materinya. “Yang bersangkutan menjawab apa adanya, hanya kami membutuhkan bukti fisik saja, namun selama penggunaan keuangan itu tidak menyalahi aturan, maka tidak ada persoalan sebab setiap lembaga pendidikan itu pada awal tahun ada anggaran selama satu tahun,” tandasnya. Ketika nanti ditemukan hal yang ganjil sesuai dengan laporan, maka item tersebut menjadi landasan atas pemberian sanksi kepada yang bersangkutan. “Apakah karena tidak mampu memimpin sebagai kepala sekolah atau persoalan lain, kita menunggu hasil audit dulu,”pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Pamekasan Makmun mengaku belum melakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan dengan dalih baru menerima surat laporan dari sekelompok guru dan wali murid. “Kami sudah agendakan untuk memanggil kepala sekolah, disdik dan dari sekelompok guru itu sebab kami sudah rapatkan di internal komisi, mungkin besok (hari ini, red) atau lusa (besok, red),” jelasnya. Sebagaimana diketahui, kepala SMAN 3 Pamekasan dinilai menggunakan keuangan sekolah seenaknya sendiri, sehingga sekelompok guru di lembaga unggulan tersebut beberapa waktu lalu tidak terima dan melaporkannya ke Disdik Pamekasan. (jck/h4d)

BEM JATIM Audiensi Dengan DPR PAMEKASAN-Sebanyak 18 mahasiswa perwakilan BEM (badan eksekutif mahasiswa) Jatim, mendatangi kantor DPRD Pamekasan untuk melakukan audiensi, Senin (11/2). Audiensi yang dikomandani Kholik, bermaksud menindaklanjuti 5 hasil rekomendasi dari kongres BEM Jatim yang digelar beberapa waktu yang lalu di Pamekasan. “5 rekomenadasi dinilai sangat perlu untuk ditindak lanjuti ke pihak dewan, seperti tolak impor garam, tolak RUU tembakau, tolak BPWS, tolak exploitasi migas di Jatim dan kembalikan UUD 45 pasal 33,” ujar Kholik, selaku korlap sekaligus Presma UIM Pamekasan. Kholik mengungkapkan, selama ini impor garam seakan dibiarkan masuk begitu saja, dan hal itu dikarenakan lemahnya pengawasan pihak legilatif yang masih kurang mendampingi pihak petani garam. “Pihak kami pernah menindaklanjuti importasi garam di 3 Kabupaten, yaitu Sumenep, Pamekasan dan Sampang dan melakukan koordinasi terkait, yang kemudian menghasilkan RUU 58 tahun 2012,” ujar ketua komisi B DPRD Pamekasa, Husnan Ahmadi, saat menemui peserta audiensi, Senin (11/2) kemarin. Memang diakui, bahwa kualitas garam Madura lebih baik, akan tetapi terkadang pihak petani garam seringkali melakukan hanya sekedar produksi, tanpa melihat kualitas dan mempertahakannya. Sehingga beberapa waktu lalu pemerintah lakukan sosialisai pada petani agar tidak asal memproduksi. Di sisi lain, pihak dewan menyarankan pada peserta audiensi agar rekomindasi temu BEM se-jatim diteruskan ke pemerintah propinsi jawa timur. Karena masalah kewengan, itu akan lebih baik. ‘’Saya menyarankan, sebaiknya semua rekomindasi temu BEM Jatim tidak hanya disampaikan ke pemkab ataupun DPRD pamekasan, melainkan pula disampaikan ke Pemrov Jatim,’’ pungkas ketua komisi A DPRD Pamekasan, M. Suli Faris, saat juga menemui peserta audensi. (ong/h4d)

KM/ABDUR ROHIM

MINIMALIS: Salah satu lembaga pendidikan Madrasah Ibtidaiyah yang berada di lingkungan Kota Bangkalan. Lembaga ini mempunyai fasilitas sarana dan prasarana yang sangat terbatas.

Kondisi Lembaga MI Memprihatinkan BANGKALAN-Kondisi Madrasah Ibtidaiyah di Bangkalan masih terlihat memprihatinkan. Jika dibandingkan dengan sekolah umum, Madrasah Ibtidaiyah jauh lebih parah kondisinya. Ini bukan hanya menyangkut fasilitas gedung yang terkesan apa adanya, melainkan pula tenaga pengajar yang seadanya. Bayangkan saja, sekolah yang mengajarkan ilmu agama, sekolah Ibtidaiyah hanya pelengkap kegiatan belajar anak di waktu sore, waktunya pun sering dipotong dikarenakan ada

Kurikulum Baru SD Kikis Pembelajaran Agama SUMENEP-Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep menanggapi kritis rencana penerapan kurikulum 2013 tentang penambahan jam belajar hingga 10 jam oleh Kementerian Pendididikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sebab, rencana tersebut dikhawatirkan akan mengikis dan mengerdilkan pembelajaran agama terhadap anak didik. Kritik pedas tersebut dilontarkan Anggota DPKS Muhammad Suhaidi. Terhadap rencana kemendikbud, ia menilai bahwa penambahan jam pelajaran untuk anak anak SD dinilai tidak penting. ”Kalau hanya materi-materi yang tidak menyentuh terhadap aspek akhlak seorang anak itu kan percuma saja,”

paparnya. Lanjut Suhaidi, ia menilai dengan adanya tambahan jam belajar hingga 10 jam, jelas akan mengganggu terhadap penyelenggaraan Madrasah Diniyah yang telah berlangsung lama di desa-desa. Sementara itu, Lembaga Pendidikan Dasar (SD) tidak bisa memberikan jaminan pemahaman keagamaan seorang anak. ”Jadi kalau menurut saya, kalau tambahannya sampai 10 jam itu, karena kan ratarata di desa itu ada sekolah diniyah. Bagaimana nasib anak-anak yang memperkuat ilmu agamanya di Madrasah Diniyah, ini kan kurang baik saya pikir,” tambahnya. Akan tetapi, jika memang

FOTO-SD

JAM BELAJAR: Pemerintah pusat akan merealisasikan kurikulum baru SD di tahun 2013 tentang jam belajar hingga 10 jam. Hal ini dikhawatirkan membuat pembelajaran agama jadi terkikis.

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

sekolah bisa memberikan jaminan bahwa pendidikan keagamaan seorang anak itu bisa seperti yang ada di Madrasah Diniyah, Suhaidi menilai penambahan jam belajar tersebut tidak menjadi persoalan. ”Karena memang persoalan agama itu kan lebih fokus di Diniyah yang ratarata masuk sore. Saya khawatir SD itu tidak mampu seperti itu. Kalau sudah begitu, jelas akan berakibat pada proses pembelajaran agama seorang anak yang sudah mulai terkikis dan sengaja dikikis oleh kurikulum semacam ini. Akan jadi apa anak bangsa ini jika proses pembelajaran agamanya dikurangi dan dikerdili oleh kurikulum seperti ini,” sindirnya. Tidak jauh beda dengan Suhaidi, Moh. Khomaidi pengamat pendidikan Sumenep menilai penambahan jam belajar yang direncanakan oleh pusat belum jelas. ”Tidak ada informasi detail tentang peruntukan tambahan jam belajar itu. Anehnya, jam belajar bertambah sementara mata pelajarannya dikurangi. Nah ini yang menjadi kebingungan masyarakat pendidikan. Maka jangan heran bila banyak orang menganggap bahwa rencana tersebut hanya sebatas ingin membengkakkan anggaran pendidikan saja,” pungkas Khomaidi saat dihubungi Kabar Madura. (aqu/h4d)

kegiatan lain atau mengikuti les di sekolah atau privat. “Anak-anak kadang masuk, kadang tidak. Kalau kebetulan tidak les maka mereka masuk,” ujar Aminah salah satu guru Madrasah Ibtidaiyah. Dihubungi secara terpisah, Syaifullah, Sekretaris Komisi D DPRD Bangkalan, mengatakan memang secara objektif, kemajuan kuantitas dan kualitas dalam pembangunan lembaga pendidikan Islam memang mengalami kemajuan. Sebagai indikatornya adalah jumlah lembaga

pendidikan Islam semakin banyak meskipun kualitasnya masih dipertanyakan. Syaifullah yang juga sebagai sekretaris DPC PPP Bangkalan tersebut menambahkan bahwa rasio antara yang telah mengalami kemajuan dan dengan yang masih ‘jatuh-bangun’, masih belum berbanding. Terkadang terkesan pemerintah terus membantu dan membina lembaga-lembaga pendidikan yang sudah maju, sementara yang ‘belum maju’ malah dibiarkan. Pada sisi lain, memang kurangnya

kesadaran dari masyarakat itu sendiri akan pentingya Madrasah Ibtidaiyah. Keberadaannya masih kurang diminati atau masih dipandang sebelah mata jika dibandingkan dengan sekolah umum. “Kalau sekolah umum sifatnya wajib, kalau sekolah ibtidaiyah sifatnya sunnah,” ujanya. Namun, sangat disayangkan sekali mengenai potret Madrasah Ibtidaiyah ini, pihak Kemenag Bangkalan masih belum bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya. (roh/h4d)

Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah (2)

Nilai Sejarah “Congkop” yang Mulai Terlupakan Sangat disayangkan, jika makam kesultanan yang berada di belakang Masjid Agung Bangkalan sangat sepi dari kunjungan siswa. Padahal, makam yang biasa disebut dengan Congkop Bangkalan tersebut letaknya ada di tengahtengah kota yang terjangkau. Mungkinkah ada yang salah? ABDUR ROHIM, BANGKALAN SETELAH menerima pengakuan dari juru kunci mengenai keringnya pelajar baik itu secara individu maupun yang terkoorganisasi dengan pihak sekolah untuk mengunjungi Congkop Bangkalan, maka terdorong rencana ingin tahu sebab musabab fenomena tersebut. Pertama yang akan saya temui adalah pemerhati budaya (budayawan) yang sekaligus sebagai anggota dari Paguyuban Keluarga Kesultanan Bangkalan. Mujur, harapan untuk berbincang dengan budayawan tersebut tersambut. Oleh karena sebelumnya sudah melakukan janji silaturrahmi ke rumahnya, melalui basabasi sejenak, R Hartonodin-

TERLUPAKAN: Makam “Congkop Bangkalan” yang sudah sangat jarang dikunjungi oleh para pelajar. Padahal tempat ini menyimpan bukti-bukti sejarah yang sangat penting.

ingrat langsung memberikan tanggapan-tanggapan mengenai apa yang saya butuhkan. Menurut R. Hartonodiningrat, kurangnya minat siswa untuk berkunjung ke Congkop Bangkalan tersebut adalah kurangnya kepedulian pemerintah daerah dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan merangkul sekolah-sekolah untuk selalu memberikan perhatian khusus yang berkala. Sedangkan dari pihak sekolah sendiri, sama sekali tidak mempunyai inisiatif untuk memupuk dan menanamkan rasa kecintaan para siswa terhadap Congkop Bangka-

lan. Padahal, dari sinilah rasa cinta akan daerahnya muncul. “Selain memang kurang pedulinya pihak pemerintah, juga diperparah dengan sikap apriori sekolah terhadap Congkop Bangkalan. Atau bisa jadi memang kurikulum yang dienyam oleh para pelajar jauh dari sentuhan budaya,” ujarnya panjang lebar. Pria yang juga masuk di keanggotaan dari Paguyuban Keluarga Kesultanan Bangkalan tersebut berharap, pihak pemerintah dalam hal ini adalah Diknas, untuk lebih intens dan giat merangkul sekolah-sekolah agar lebih mengenalkan

makam Kesultanan atau Congkop Bangkalan. Agar generasi-generasi penerus putra daerah tidak pernah melupakan akar sejarahnya. Dipertegas lagi oleh Oky Zaskiya, Siswa Kelas III SMA Negeri 3 Bangkalan ketika ditemui oleh Kabar Madura dikediamannya, bahwa pihak sekolah memang tidak pernah mengangkat tema tentang Makam Kesultanan Bangkalan tersebut. “Dulu memang ada pembahasan tentang Congkop Bangkalan, tapi itu dulu sekali waktu kelas 1 SMA. Itupun melalui OSIS,” ujarnya Oky mengakui, selain sangat minimnya perhatian sekolah terhadap nilai sejarah Bangkalan juga diperparah dengan apriorinya perhatian pemerintah untuk mengangkat dan memperkenalkan lebih banyak lagi tentang Congkop Bangkalan. Siswi yang sekarang duduk di SMA Kelas 3 ini membandingkan Congkop Bangkalan tersebut dengan objek wisata religi baru Pasarean Syaichona Cholil Bangkalan. Tidak bisa disangkal lagi bahwa peran tangan pemerintah sangat dibutuhkan dalam mengangkat karisma suatu objek wisata religi. “Pemerintah juga harus mempunyai tindakan nyata untuk kepada Congkop Bangkalan seperti yang pernah dilakukan di objek wisata religi baru Syaichona Moh Cholil Bangkalan” ujarnya membandingkan. (h4d)


SELASA

11

12 Februari 2013

PENGGAWA

KM/TABRI S. MUNIR

TAMU REDAKSI: Issac Y.M. Djober saat berada di Kantor Kabar madura Biro Bangkalan, kemarin siang.

Mitra Sehati Pemain-Suporter

BANGKALAN-Menjadi media yang secara khusus memberitakan perkembangan P-MU secara detail, mulai dari pemain hingga perkembangan tim, menjadikan Kabar Madura sangat akrab di mata pemain P-MU. Dalam rangka makin mengakrabkan diri dengan Kabar Madura, tak jarang sejumah pemain P-MU bermain ke kantor Kabar Madura. Baik itu kantor biro maupun kantor Redaksi di Surabaya. Seperti yang terjadi kemarin siang (11/2). Sambil mengisi waktu libur yang diberikan pelatih, Issac Y.M. Djober mengunjungi Kantor Kabar Madura Biro Bangkalan di lingkup Ruko Senenan, Jl KH Moh Kholil, Bangkalan. Kebetulan, lokasinya memang dekat dengan penginapan pemain P-MU di Hotel Ningrat Bangkalan. ”Saya ingin tahu bagaimana wartawan Kabar Madura bikin berita,” ujar Issac sambil mencoba mengotak-atik komputer milik redaksi Kabar Madura Biro Bangkalan. Tak hanya pemain yang sering berkunjung ke Kantor Redaksi, sejumlah suporter P-MU malah lebih sering mengunjungi kantor biro di masing-masing kabupaten di Madura. Tujuan mereka sebagaimana disampaikan Erwin, suporter yang sangat rajin ke Kantor Biro Pamekasan, sebagai upaya meningkatkan jalinan kerjasama dengan Kabar Madura. (bri/ed)

KORP BAJU HITAM

KM/TABRI S. MUNIR

TERGELETAK: Usai dilanggar, Michel Orah terkapar menunggu pertolongan medis.

Sikap Wasit Jadi Sorotan BANGKALAN-Insiden pingsannya Michel Orah dalam laga Persepam Madura United (P-MU) kala menjamu Persidafon Dafonsoro (9/2), masih belum lekang dari ingatan. Sebab kejadian itu tidak disemprit tanda adanya pelanggaran oleh sang pengadil lapangan hijau. Tentu saja itu menjadi pertanyaan banyak pihak. Sebab banyak yang melihat secara nyata Michael Orah digontok dengan dua tinju oleh Ronal, pemain Persidafon Dafonsoro. Gontokan dengan kepalan yang disodokkan Ronal membuat pingsan Orah dan menyebabkan pemain asal Manado tersebut harus mendapatkan nafas buatan. Atas sikap wasit tersebut, pemain P-MU tetap sabar, mereka tidak menjalani protes secara langsung. Malah yang terjadi justru sejumlah suporter yang secara langsung melihat pelanggaran tersebut sangat emosional. Mereka meneriaki wasit bahkan sebagian besar dengan sangat emosional melempar sejumlah botol mineral terhadap wasit. ”Usai digontok oleh pemain Persidafon saya langsung pingsan dan tidak ingat apa-apa,” ujar Orah, pemain yang pada pertandingan selalu mengancam pertahanan Persidafon dengan dribling dan umpan-umpannya. (bri/ed) PENGIRIM QUIS TEBAK SKOR BERUNTUNG* Laga P-MU v Persidafon Dafonsoro di Stadion Gelora Bangkalan (9/2). 1. 2. 3.

4.

5.

Bagus Ilhamsyah Jl Purba No 98 Pamekasan Indra Apriliyanto Jl Bonorogo Gg III/No 1 Pamekasan Fathurrozi S.Sos Jl Teuku Umar Gg. II No. 06 Kemayoran Bangkalan M. Badrus Soleh Dsn Pandian Selatan RT/RW 001/006 Desa/Kec Arosbaya, Bangkalan Suharto Jl Darma 48 Pamekasan

*) Sehubungan merchandise berupa kaos asli P-MU sementara masih kosong, hadiah baru akan diberikan jika sudah tersedia di counter resmi P-MU di Kantor Pojur Pamekasan, Jl Trunojoyo Pamekasan.

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.co

KM/ACHMAD BAIQUNI

KOMPAK DAN SEREMPAK: Aksi komunitas suporter pendukung Perseba Super di Stadion Gelora Bangkalan kemarin sore.

PSB Banjir Dukungan BANGKALAN-Pertandingan kandang perdana yang dilakoni Perseba Super Bangkalan (PSB) banjir dukungan. Tak hanya masyararkat Bangkalan, penonton dari luar Kota Salak pun ikut andil memberi suport moril terhadap perjuangan Danilo Fernando dan kawankawan saat menjamu Persid Jember, kemarin sore (11/2). Salah satunya datang dari Ultras Mania Gresik. Meskipun hanya segelintir orang, namun suporter yang identik dengan warna kuning itu juga tampak di tribun timur Stadion Gelora Bangkalan (SGB). Kedatangan suporter asal Kota Pudak itu tak lain sebentuk solidaritas antar-sesama pecinta sepak bola. ”Ini adalah wujud silaturrahmi antar-suporter. Bahkan bukan kali ini saja teman-teman dari

Gresik hadir di SGB,” ujar Akbar, Ketua K-Conk Bhandel Banyuates Sampang. Meskipun memiliki klub yag berlaga di ISL, kunjungan Ultras Mania disambut baik oleh K-Conk Mania. Bahkan Mimit Jenggot, Dirijen K-Conk Mania mengapresiasi kedatangan saudara se-Jawa Timurnya itu. ”Mereka mau jauh-jauh datang dari Gresik hanya untuk mengunjungi dan memberikan dukungan bagi tim kami. Ini layak diapresiasi sebagai simbol perdamaian suporter di negeri kita,” ungkap Mimit. Tak hanya Ultras, beberapa suporter Jawa Timur lainnya juga kerap terlihat di tribun SGB bersama K-Conk. MP mania Mojokerto, Deltras Mania Sidoarjo dan Bonek Mania Surabaya kerap memberi war-

SUSUNAN PEMAIN PERSEBA SUPER 1-Aditya Fajar (GK) 5-Fendi Taris 6-Zainuri/14-Agusmanto (77’) 24-Miftahul Huda 27-M. Rochip/3 Qodari Amir (88’) 2-La Umbu 77-Victor Da Silva 88-Danilo Fernando (C) 91-Feri Aman Saragih 10-Fandi Achmad/12Harianto (87’) 99-Ferri N. Somah

PERSID JEMBER 25-pujiantoro (g) 29-Yunior/Rebi Cahya (83’) 22-Hendro 4-Nurul 11-Yano 17-Iwan Sampurno 47 Fery/ (48’) 14-Zaini/12-William (29’) 10-Ibnu Suhada 19-Hasan Basori 89-sudarmanto

Gol : Danilo Fernando (10’Pen), Iwan Sampurno (32’OG), Ferry N. Somah (42’)

Kartu Kuning : 17-Iwan Sampurno (46’) 17-Iwan Sampurno (91+) Kartu Merah: 17-Iwan Sampurno (91’)

na tersendiri dalam beberapa pertandingan yang digelar di

stadion kebanggaan masyarakat Bangkalan itu. (bai/ed)

Bidik Kemenangan di Akhir Pekan

Bersiap Away ke Deltras dan Persipas Paser BANGKALAN-Kemenangan telak 3-0 yang berhasil dibukukan Perseba Super Bangkalan (PSB) atas Persid Jember, ternyata tak membuat kubu manajemen tim ongkang-ongkang kaki. Pasalnya, Laskar Suramadu juga tengah mempersiapkan diri melakoni tur setelah kembali kedatangan tamu dari Kab Malang, akhir pekan ini. Manajer PSB, Ayu Sartika Virianti menyampaikan bahwa kemenangan akan kembali ditargetnya saat menjamu Persekam Metro FC Kab Malang, Sabtu mendatang (16/2). Hasil positif tersebut diharapkan semakin menambah motivasi timnya sebelum melakukan dua laga away ke kandang Deltras Sidoarjo dan Persipas Paser Penajam, Kalimantan Timur. ”Kemenangan di akhir pekan ini akan menambah motivasi tanding tim kami sebelum melakoni tur ke Sidoarjo dan Kaltim. Semoga bisa tercapai,” harapnya.

Sementara itu, tak ada pemain yang mengalami cedera pasca pertandingan sore kemarin. Bahkan posisi stopper akan kembali aman setelah hukuman larangan bertanding yang dialami Mujib Ridwan, telah usai dijalani. Kemenangan sore kemarin sekaligus mendongkrak posisi Perseba Super sebagai runner up Grup III di klasemen sementara dengan nilai 6. Prolehan tersebut menyamai sang juara grup sementara, Persebaya Surabaya. Hanya saja, Bajul Ijo –julukan Persebaya, berhasil mengemas selisih gol lebih baik dari Perseba Super dengan memasukkan 8 dan kebobolan 2. Sementara itu, naiknya peringkat Perseba Super menggusur Deltras Sidoarjo dan Persid Jember yang sebelumnya nangkring di posisi 2 dan 3 dengan masing maring raihan 4 poin. Deltras yang kini melorot ke posisi 3, akan bertandang ke Persipas Paser Penajam besok (13/2). Kemenangan bagi The Lobster –julukan Deltras di kandang Persipas, otomatis akan menggusur posisi Perseba Super dari posisi runner up. (bai/ed)

MINUTE BY MINUTE 2

Somah shooting, tipis di atas mistar.

4

Menerima umpan Rokib, sundulan Fery Aman Saragih (FAS)masih membentur mistar.

8

Tendangan Danilo lolos dari kiper, masih diantisipasi bek Persid.

9

Fandi Ahmad dijatuhkan di kotak 16. Penalti Danilo, gol, mulus di pojok kanan bawah kiper Sugiantoro

14 Menerima umpan Fandi, sundulan Somah nyaris berbuah gol. 15 Adit dua kali menyelamatkan gawang dari freekick dan corner. 21 Tendangan bebas FAS masih diantisipasi kiper Persid. 29 (Persid) Zaini diganti William. 32 Tendangan pojok FAS, pemain belakang Persid blunder, gol bunuh diri.Skor 2-0. 40 Shooting FAS dari luar kotak penalti tipis menyamping di mistar gawang persid. 42 Tendangan kaki kanan somah, gol. Menerima umpan FAS dari sayap kiri. -

Injury time 2 menit.

Babak II 55 Tendangan bebas Somah masih terlalu lemah. 66 Tendangan kaki kanan William diantisipasi Aditya. 68 Shooting kaki kanan Danilo masih menyamping di gawang Persid. 77 (Perid) Agusmanto menggantikan Zainuri. 87 (Perseba Super) Harianto masuk menggantikan Fandi Ahmad. 89 (Perseba Super) Qodari Amir masuk menggantikan Rochip. 90+ Fery (Persid) dikartu kuning wasit akibat melanggar Danilo. -

Injury time 2 menit.

Antisipasi Lemparan Botol, Sediakan Plastik BANGKALAN-Aksi penonton yang kurang elok saat memberi dukungan bagi klub kebanggaannya, semisal lemparan botol yang terjadi di banyak pertandingan sepak bola, mendapat perhatian khusus Panitia Pelaksana Pertandingan Perseba Super v Persid Jember kemarin sore. Pada laga yang digelar di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) itu, sweeping terhadap botol minuman pun dilakukan di setiap pintu masuk stadion. Salah satu upaya yang terlihat efektif adalah penyediaan plastik untuk wadah air minum yang dibawa penonton. ”Kita memang sediakan plastik sebagai wadah air minum botol yang mereka bawa. Itu dilakukan untuk kenyamanan penonton. Bisa nonton pertandingan sambil menikmati minumannya,” ujar Supriyadi, salah seorang anggota polisi yang berjaga-jaga di pintu tribun utama sebelah utara SGB kemarin. Insiden pelemparan botol minuman memang menjadi salah satu pemandangan lumrah yang biasa kita lihat saat pertandingan sepak bola. Tak hanya dalam negeri, aksi yang kerap dilakukan suporter ketika timnya tertinggal itu juga tak jarang tampak pada pertandingan di liga-liga Eropa. (bai/ed)

TERLARANG: Petugas mengganti minuman kemasan botol yang dibawa penonton dengan menuangkannya isinya ke plastik yang telah disiapkan.

KM/ACHMAD BAIQUNI


12

SELASA

12 Februari 2013

Meruncingkan Semangat Dendam BANGKALAN-Dua kali kalah dari tim Papua, harus impas. Yakni dengan dua kali pula mengalahkan tim dari Bumi Cendrawasih tersebut. Itu, bakal terwujud jika dalam partai kandang keduanya, menghadapi Persiram Raja Ampat (14/2), Persepam Madura United (P-MU) bisa kembali menang. Sebelumnya, Laskar Sape Kerap sudah membalaskan satu kekalahannya dari tim Papua lainnya, Persidafon Dafonsoro 2-1. Sementara dua kekalahan dari tim Papua, masing-masing diderita saat menantang Persipura Jayapura (0-4) dan Persiwa Wamena (0-2) di kandangnya masing-masing. Untuk itu, fokus persiapan menghadapi tim tamu yang berasal dari Papua Barat tersebut, tengah diruncingkan. Sehingga pada partai kandang yang kembali akan digelar di Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Laskar Sape Kerap bisa meraup tiga poin tersedia. Tak heran, Pelatih Kepala Persepam Madura United (P-MU), Daniel Roekito, kembali menggodok anak asuhnya dalam sesi latihan, kemarin sore (11/2). Karena seluruh pemain dan tim pelatih terkonsentrasi di Bangkalan, lati-

han dilangsungkan di lapangan Alun-alun Utara Kota Bangkalan. Yang menarik, di sela jalannya sesi latihan, Daniel Roekito yang ditemui Kabar Madura menuturkan, menghadapi Persiram Raja Ampat, timnya mengusung misi khusus. Yakni harus mentas dari posisi juru kunci klasemen ISL. Misi tersebut, diakui Daniel Roekito harus pula disematkan ke semua elemen P-MU. Baik itu pemain maupun pihak terkait lainnya, semisal suporter. ”Sedari awal tim yang ada sudah sama-sama sepakat untuk bekerja keras agar tidak satupun lawan boleh curi poin di kandang kita, di Madura,” jelas pelatih berkacamata ini. Misi tersebut diakui pula tidak semudah dalam bayangan. Sebab lawan yang akan dihadapi bukanlah tim sembarangan. Konfidensi tinggi sedang hinggap di tim berjuluk Dewa Laut Pari Hitam, usai pesta gol ke gawang Persela Lamongan (10/2). Yakni mencukur tim kebanggaan LA Mania dengan skor 3-1. Padahal saat melawat ke kandang Persela, P-MU sendiri harus gigit jari karena digelontor empat gol tanpa balas. Untungnya, semangat yang menjalar di skuad P-MU sendiri sedang bagus-bagusnya. Itu terjadi setelah

Upaya Gaet Mat Halil but Tak Bersambut PAMEKASAN-Upaya Manajemen anajemen d (P-MU) Persepam Madura United g Bajul Ijo mendapatkan trio bintang Persebaya Surabaya (IPL),, tampaku. Itu, menya menemui jalan buntu. nyusul pernyataan Mat Halil, yang diatornya, disampaikan kepada mediatornya, ntrak panjika dia masih terikat kontrak jang di Persebaya IPL. Kepastian buntunya komunin Manajer kasi tersebut disampaikan P-MU, Achsanul Qosasii kepada in. ”Mat Kabar Madura kemarin. rak kerja Halil masih terikat kontrak dengan Persebaya,” ujar AQ -biasa dia disapa. Terhadap sikap pemain yang diebut, AQ tuakan di Persebaya tersebut, ya. mengaku menghormatinya. Sebenarnya, tidak hanya Mat Halil ng dibidik seorang diri sebenarnya yang ebaya IPL. P-MU dari penggawa Persebaya k VermanJuga terdapat nama Andik hadap dua syah dan M. Taufiq. Terhadap ga mengipemain tersebut, AQ juga syaratkan sulit untuk bisa bergabung dengan Laskar Sape Kerap.. elengkapi Sementara itu, untuk melengkapi ng saat ini kouta pemain asing Asia yang akni Kwon hanya terisi satu orang, yakni Jun, AQ mengaku sedang berupaya ot pemain mencarinya. Kosongnya slot asing Asia tersebut, terjadi pasca Kitas eon sudah yang dimiliki Kim Sung Yeon habis masa berlakunya. Menurut Jon Yulianto,, Asisten inidtrasi Manajer Bidang Adminidtrasi P-MU, sepanjang untuk melengambahan kapi kouta pemain, penambahan asih bisa pemain di skuadnya masih dilakukan. gan men”Yang kami lakukan dengan na masih datangkan pemain, karena ada kouta yang bisa kamii gunakan,” jelas Jon Yulianto, yang ris juga menjabat sekretaris PSSI Kabupaten Pame-kasan ini. (bri/ed)

mereka bisa memecahkan kebuntuan gol dan meraih poin kemenangan pertamanya. Yakni membekap Persidafon Dafonsoro 2-1. ”Kekompakan dan semangat perang kami sedang bagus-bagusnya,” tegas Indriyanto Nugroho, kepada Kabar Madura, kemarin sebelum latihan sore. Pada sesi latihan tersebut, seluruh penggawa P-MU ikut bersimbah peluh mempersiapkan laga kandang keduanya. Mereka bahu membahu memulihkan kondisi fisik serta membenahi taktik tim. ”Selain memulihkan fisik pemain, sedikit ada latihan taktik dan strategi,” jelas Daniel Roekito, yang pada kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terimakasih kepada suporter P-MU yang tak henti-hentinya memberikan suport terhadap pemainnya saat merumput. Dalam latihan tersebut, Michael Orah yang sempat harus mendapatkan perawatan medis selama di lapangan usai ditonjok oleh Ronal, pemain belakang Persidafon, juga mulai sehat. Orah yang kala itu sempat pingsan selama beberapa menit menjadi salah satu korban arogansi pemain Persidafon serta korban dari sikap wasit yang kurang tegas dalam memimpin pertandingan. Pasalnya, pelanggaran yang dilakukan Ronal terekam jelas di kamera bidikan wartawan. Sayang, itu sama sekali tak diaggap pelanggaran oleh wasit. (bri/ed)

Kwon Jun Akhirnya Dicoret Anton Samba Mulai Gabung Latihan BANGKALAN-Latihan P-MU kemarin sore di lapangan Alunalun utara Kota Bangkalan, tak diikuti pemain asing Asia, Kwon Jun. Usut punya usut, ternyata pemain Korea Selatan tersebut sudah dicoret. ”Kwon Jun resmi dicoret,” ujar Daniel Roekito. Berarti, aksi Kwon Jun yang masuk di pertengahan babak II kala P-MU menjamu Persidafon Dafonsoro (9/2) adalah pertandingan perpisahan. Apalagi, di penghujung laga, Kwon Jun juga melambaikan tangannya dengan rentang agak lama. Dalam keterangannya, Daniel menjelaskan bahwa pemain asing seharusnya menjadi motivatoir tim. Selain dari sisi teknik, juga harus lebih baik dari sisi kualitas dan kedisiplinan dibanding pemain lokal. Daniel melihat hal-hal tersebut tak ada dalam diri Kwon Jun. KM/TABRI S. MUNIR

Jelang Jamu Persiram Raja Ampat

SELAMAT TINGGAL: Usai laga antara P-MU v Persidafon (9/2), Kwon Jun melambaikan kedua tangannya ke arah tribun penonton.

”Sebenarnya dia (Kwon Jun, Red) adalah pemain bagus. Tetapi akhir-akhir ini sejak bekeluarga, performancenya menurun. Sudah beberapa kali saya panggil, termasuk juga oleh manajemen. Nyatanya dia tak bisa meningkatkan performancenya. Makanya saat ini resmi keluar dari P-MU,” komentar Daniel panjang lebar. Sementara itu, dalam sesi latihan pemain P-MU kemarin terasa sangat guyub. Pasalnya, Anton Samba yang sempat istirahat karena cedera, sudah mulai bergabung berlatihan. Pemain asal Paloppo, Sulawesi Selatan tersebut sempat mengalami masalah dengan engkel kakinya usai benturan keras dengan rekannya sendiri, Rossy Norihanis dalam sesi latihan rutin. ”Alhamdulillah saya cedera saya sudah mulai membaik,” ujar Anton Samba. Tak hanya Anton, Khoirul Mashuda dan Dedi Kurniawan yang mengalami cedera juga mulai berlatih. Hal itu terjadi karena manajemen dan pelatih memberlakukan disiplin yang tinggi terhadap seluruh pemain P-MU. (bri/ed)

Abo’ untuk Keluarga, Adelmund Demi Sepatu PEMAIN BERUNTUNG: Kristian Adelmund Dan Zaenal Arif, dua pencetak gol P-MU ke gawang Persidafon Dafonsoro.

KM/RYAN KALIG

DUA pemain P-MU yang pemain P-MU di Bangkalan sukses mencetak gol pada per- untuk memberinya satu gol. tandingan melawan Persidafon ”Wah ini saya masih bisa Dafonsoro, ternyata mengusng memenuhi untuk istri dan misi sama. Yakni, baik Zaenal anak. Semoga besok kembali Arif maupun kristian Adelmund bisa nyetak gol. Itu akan saya bertekad mempersembahkan persembahkan untuk suporkemenangan bagi tim kebang- ter, terutama K-Conk Mania,” gaan warga Madura ini. pungkasnya. Kendati demikian, seBagiamana dengan Kristian banarnya ada motivasi berbeda Adelmund? hingga keduanya ngotot untuk Pemain yang sempat dirabisa mencetak gol. Kabar Mad- gukan bisa menempati poura yang mewawancarainya sisi gelandang serang tersesecara khusus memperoleh but, ternyata justru sukses sejumlah kejutan. mencetak gol pertama P-MU di Seperti yang disampaikan kancah ISL. Motivasi yang diZaenal Arif. Didukung ke- ungkapkannya ternyata sangat luarganya langsederhana. Karesung, yakni istri na ingin segera dan anaknya, pria berganti sepatu yang biasa dipangIstri dan anak saya dan kostum bari. gil Abo’ ini terlihat Sebab kaus dan menonton di tribun ngotot sejak mecelana dari sponVIP. Gol tersebut nit awal. Beberapa sor apparel yang kali sebelum per- adalah hadiah buat dikenakan saat tandingan, Zaemerumput sandua orang yang nal tampak selalu sangat saya cintai.” gat menyiksanya, memberi ciuman karena kekecilan. dari jarak jauh ke ”Kostum yang KRISTIAN tribun VIP. Hal saya pakai terlalu ADELMUND (ABO’) itu diakui Abo’ ketat, menjadikan karena memberisaya sulit bergerkan kepastian ak,” ujar Adelmund. pada istrinya jika dirinya akan Soal kostum sebenarnya hal berupaya keras memberikan gampang. Pasalnya pihak sponhadiah gol bagi anak tercin- sor apparel sebagaimana distanya yang ikut menonton ampaikan Nur Arifin telah siap pertandingan. mendatangkannya yang sesuai ”Istri dan anak saya menon- ukuran Adelmund. Sementara ton di tribun VIP. Gol tersebut kostum yang dipakai Adelmund adalah hadiah buat dua orang ketika mencetak gol, diakuinya yang sangat saya cintai,” ujar bisa jadi dimuseumkan di kanAbo’ usai pertandingan. tor PT Pojur Madura United. Abo’ mengaku jika dirinya seSementara terhadap sepatu benarnya masih memiliki utang baru yang diimpi-impikan gol kepada suporter. Loh kok sudah terpenuhi. Pasalnya, bisa? Ya, karena sebelum per- bonus kemenangan yang ditandingan berlangsung, Abo’ berikan manajer P-MU sudah secara khusus diminta oleh dibelikan barang yang dimaksuporter yang datang ke hotel sud kemarin. (bri/ed)

Osas: Saya Ingin Segera Cetak Gol PEMAIN P-MU bersorak riang usai menang 2-1 atas Persidafon Dafonsoro (9/2). Namun sikap berbeda ditunjukkan Osas Saha. Striker utama Laskar Sape Kerap itu memilih duduk termenung dengan uraian air mata. Hal itu terjadi, karena pemain Kamerun tersebut hingga pertandingan keempatnya bersama P-MU di kompetisi ISL masih belum bisa membobol gawang lawan. Padahal sesuai posisinya, tugas utamanya adalah mengoyak jala gawang lawan. Buntu dalam cetak gol, bukan berarti kiamat bagi pemain yang pernah mencatat 19 gol selama satu musim kompetisi di ISL bersama klub sebelumnya, PSMS Medan. Apalagi sepanjang jalannya permainan kemarin, Osas sudah betulbetul bekerja keras. Penjagaan ketat pemain belakang Persidafon Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

terus mengincarnya setiap kali dia memegang bola. Beberapa percobaan shooting yang dilakukan selalu mentah di tangan Gebze, penjaga gawang Persidafon. ”Osas tidak main jelek, iya hanya kurang beruntung tak bisa cetak gol. Lihat saja sendiri selama di lapangan. Bagaimana pergerakannya selalu dijaga ketat,” ujar Daniel Roekito, kepada Kabar Madura kemarin (11/2). Terpisah, Osas Saha mengaku sempat heran terhadap upayanya yang terus saja mengalami jalan buntu. ”Saya harus bertekad mengalahkan ego saya. Mungkin Tuhan masih belum berkenan memberikan kemujuran pada saya dalam pertandingan awal ini. Saya ingin bangkit, cetak gol dan cetak gol,” ujar Osas. Jangan sampai frustasi, teruslah semangat Osas! Demikian kata yang

pas diberikan pada Osas Saha. Dukungan semangat serta support agar bisa segera bangkt dari “kutukan” tak cetak gol terus mengalir dari sejumlah suporter P-MU. ”Madura jangan kembali menangis. Osas juga tak boleh menangis. Madura saat ini sedang bangkit. Mari bersama-sama satu hati bangkitkan jati diri Madura dengan selalu meraih kemenangan,” ajak Mimit, Dirijen K-Conk Mania, salah satu komunitas suporter P-MU yang berbasis di Bangkalan. Ajakan Mimit memang ada benarnya. Pasalnya, sebagaimana penuturan Denny Rumba, teman satu timnya selama di PSMS Medan, pada awal-awal kompetisi tahun lalu, Osas memang jarang cetak gol. ”Sekali bisa cetak gol, iya akan mulai bangkit dan terus cetak gol,” ujar Rumba, yang disampaikannya

tanpa bermaksud memuji Osas. Menurut Rumba, Saha, biasa iya memanggilnya, dalam beberapa hari ini memang butuh support dan semangat agar betul-betul kembali pada performa aslinya sebagai stiker haus gol. Apa yang disampaikan Rumba, juga seiring dengan upaya yang akan dilakukan oleh Taretan Mania, komunitas suporter P-MU yang berbasis di Pamekasan. Seperti yang disampaikan Abd. Rahem, Kordinator Lapangan Taretan Mania Pamekasan. Menurutnya, pihaknya akan terus memberi support kepada seluruh pemain P-MU, termasuk Osas Saha. ”Ini adalah tim kebanggaan kami. Siapapun pemain yang diturunkan oleh pelatih akan Kami dukung. Karena itu pasti pilihan terbaik menurut pelatih,” ujar Rahem. (bri/ed)

KM/TABRI S. MUNIR

TERUS BERUSAHA: Di tengah kawalan ketat pemain belakang Persidafon, striker P-MU Osas Saha (10) melepas tendangan ke arah gawang lawan.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.