Edisi 22 Februari 2013

Page 1

Kabar Bangkalan Kawasan Agropolitan SOBURBANG Merana Pengembangan Terkendala Kapasitas Produksi Kabar Sampang Laporan Tidak Berlanjut, Datangi Kejari Terkait Indikasi Penyelewengan Dana Alkes Kabar Pamekasan Didesak Ganti Bidan Polindes Diultimatum 2 Minggu, Dinkes Tak Janji

TWITTER

@kabarmaduranews

Kabar Sumenep Satpol PP Tak Berdaya Tangani Penambangan Galian C Desa Kasengan

Berlatih di Lapangan Futsal

JUMAT 22 Februari 2013

Penggawa Sape Kerap Target Menang Hapus Stempel Tim Jago Kandang BALIKPAPAN- Kendati harus menghadapi kenyataan sejumlah pemainnya mengalami masalah di sektor kebugaran, semangat Laskar Sae Kerap harus tetap berkobar. Itulah sekelumit kalimat yang disampaikan Daniel Roekito kepada pemainnya untuk membangkitkan seman mangat juang Zaenal Arif dan k kawan-kawan. Utamanya untuk terus bersemangat jelang bentrok Persiba Balikpapan, Sabtu (23/2) ssore (Live AnTV: 15.30 W WIB). Semangat tersebut, menurut Daniel sangat penting tertanam di dada pemain. Sehingga mereka bisa menampilkan permainan dengan semangat yang sama kala hampir mempermalukan Barito Putera. Misi pertandingan besok, menurut Daniel Roekito sangat sederhana. Yakni menyelamatkan satu poin dari tiga yang tersedia. ”Sederhana saja targetnya. Bersambung ke Hal 6

Sedot Ua Uang Rakyat N Nyaris Setengah Miliar Rupiah PAMEKASAN-Pelantikan PAMEKASAN Bupati-Wakil Bupati terpilih Sampan Sampang, A Fanna Hasib-Fadhilah Budiono (Al

SUADI PRIBADI FOR KABAR MADURA

WAKIL Ketua DPRD Pamekasan, Khairul Kalam melontarkan kritikannya terkait rencana anggaran pelantikan Bupati-Wakil Bupati terpilih Pamekasan, yang nilainya nyaris mencapai setengah miliar rupiah itu. Katanya, nilai itu terlalu besar. “Pelantikan bukan untuk hura-hura, yang terpenting esensi dan kehikmatan yang didapat

dari acara pelantikan tersebut, walau pun acara tersebut adalah acara kenegaraan, akan tetapi anggaran tersebut harus ditekan jangan sampai sebesar 490 juta,” tandasnya. Khairul melanjutkan, anggaran untuk pelantikan bupati-wakil bupati, seharusnya tidak boleh melebihi Rp 300 juta. “Paling tidak, maksimal Rp 250 juta hingga Rp 300 juta, saya kira itu sudah cukup.” tukasnya. Bersambung ke Hal 6

Diduga Selingkuh, Kemaluan Dipotong Istri

Bacokan Massal

Ada Senpi Rakitan Ditembakkan

Kasus Nurmaluddin

lebih besar lagi dibanding biaya untuk pelantikan Al Falah. Nyaris setengah miliar rupiah. Besarnya biaya pelantikan itu diungkapkan Bagian Umum Sekretariat Pemkab Pamekasan, selaku penanggung jawab pelantikan bupati-wakil bupati terpilih, Kamis (21/2). Bersambung ke Hal 6

Maksimal Rp 300 Juta

BERLARI: Striker P-MU Osas Saha mengdribling bola saat Laskar Sape Kerap menjamu tim tamu di Stadion Gelora Bangkalan beberapa waktu lalu.

BANGKALAN-Peristiwa tawuran antar-warga, yang diwarnai pertumpahan darah, di Desa Debung, Kecamatan Geger, Bangkalan, Senin (18/2), menyisakan perkara tersendiri. Beredar informasi, salah satu dari pelaku penyerbuan membawa senjata api (senpi) bahkan sempat pula menembakkannya. Beruntung peluru tidak menemukan sasaran. Ternyata, informasi tersebut dibenarkan Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Mukhamad Lutfi melalui Kaur Bin Ops (KBO) Reskrim Polres Bangkalan, IPTU Andy Purnomo. Dia mengatakan, berdasarkan keterangan yang diperoleh pihak kepolisian dari saksi mata, saat penyerbuan ada salah satu pelaku yang membawa senpi. Bersambung ke Hal 6

Falah) yang direncanakan menelan anggaran sebesar Rp 380 juta, sudah membuat masyarakat mendelik. Banyak yang menilai, itu adalah pemborosan. Ternyata, itu belum ada apa-apanya. Sebab, rencana biaya pelantikan Bupati-Wakil BUpati terpilih Pamekasan, Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI),

SUMENEP-Permainan asmara berbuntut sial bagi Hasana Riadi, 38, warga Dusun Langsar Laok, Desa Langsar, Kecamatan Saronggih, Sumenep. Batang kemaluannya dipotong istrinya sendiri, yang curiga, dia selingkuh dengan perempuan lain. Informasi yang dihimpun Kabar Madura, kejadian tersebut terjadi pada kisaran pukul 04.00 Kamis kemarin

(21/2). Saat itu, Riadi sedang tidur pulas di ruang tamu. Dia tidur di sofa tamu yang tak jauh dari kamar tempat tidurnya. Pada waktu itu, tiba-tiba istri korban yang bernama Marsiati, 33 langsung memotong kemaluan korban, yang tertidur pulas. Aiptu Joko Lelono, Kanit Reskrim Polsek Saronggi membenarkan adanya kejadian tersebut. Bersambung ke Hal 6

KM/ANWAR NURIS

PROVINSI ANTAH BERANTAH: Truk bermuatan minyak goreng ini terguling akibat bekas galian PDAM Pamekasan, yang tak ditutup dengan selayaknya. Tapi pihak PDAM Pamekasan menyalahkan PDAM Provinsi. Entah, provinsi mana, karena tak ada institusi PDAM Provinsi.

Bekas Galian PDAM Bikin Truk Terguling PAMEKASAN-Sebuah truk bermuatan minyak goreng, Kamis kemarin (21/2) terguling, saat hendak parkir guna membongkar muatannya, di depan gudang agen minyak goreng UD Sido Semi, di Jalan Raya Nyalabuh Permai, Desa Nyalabuh Laok,

Kecamatan Kota Pamekasan. Holla, salah satu karyawan agen minyak goreng yang memandu truk saat hendak parkir, mengatakan, pengeudi truk bernopol B 9987 MV itu, mengambil lajur terlalu ke kiri saat memundurkan truknya.

Sehingga roda belakang kanan truk, menginjak bahu jalan yang tidak tertutup aspal. Ternyata, bahu jalan tak beraspal itu tak kuat menahan berat truk, yang berkapasitas maksimal 14 ton itu. Bersambung ke Hal 6

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

JADI BANCI: Hasana Riadi tak bisa lagi melakukan hubungan seksual sebagai laki-laki, karena alat kelaminnya terpotong, hingga tersisa 1-2 cm. Potongannya, tidak ditemukan.

Catatan Perjalanan Melihat Tangkis Laut Misterius (2) KM/DOK

TERSANGKA: Kepala Kankemenag Pamekasan, Nurmaluddin sudh menjalani pemeriksaan oleh penyidik di kepolisian, beberapa waktu lalu.

Nyantol di Kepolisian PAMEKASAN-Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Pamekasan, Nurmaluddin, beberapa waktu lalu telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian, atas kasus perbuatan tidak menyenangkan terhadap salah satu wartawan di Pamekasan. Nurmaluddin telah pula menjalani pemeriksaan oleh penyidik di Polres Pamekasan. Namun rupanya, proses hukum terhadap Nurmaluddin, masih tersendat di kepolisian. Bersambung ke Hal 6 Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

Transit di Desa Terbelakang, Tak Ada Sinyal Ponsel Perjalanan laut menuju pulau karang misterius yang di lakoni Subaidi, ternyata juga tidak selalu mulus dan diwarnai pemandangan indah. Meski demikian, tak seburuk jalur perjalanan darat, yang telah dilaluinya. SUBAIDI CUBIT, Kontributor Lepas Sumenep

RUPANYA tidak semua peserta datang tepat waktu, sampai di “pelabuhan” Sungai Bato-Bato. Kami harus menunggu beberapa teman yang belum datang. Bersambung ke Hal 6

BIKIN HEBOH: Karena kemunculannya yang tiba-tiba, dan secara “ajaib” banyak media massa lokal maupun nasional yang dibikin terheran-heran. Sehingga mereka merilis berita dengan nada penuh sensasional.

Bersambung ke Hal 6


2

JUMAT

22 Februari 2013

HUKUM

KM/AGUS JOSIANDI

VONIS: Pelaksanaan sidang kepemilikan narkoba di PN Bangkalan, Kamis (21/2).

Mengaku Dijebak, Diganjar 4 Tahun KOTA- Kasus kepemiilikan sabu-sabu yang melibatan seorang supir angkot beberapa waktu lalu akhirnya diputus juga. Gelaran sidang kasus ini tergolong lama, karena semua tahapan persidangan dijalani oleh penasehat hukum terdakwa. Terdakwa yang sebelumnya mengaku dijebak oleh oknum kepolisian dari Polda yang mendanainya untuk membeli sabu akhirnya dijatuhi vonis hukuman oleh majelis hakim. Adalah Syafii, yang didakwa majelis hakim terkait kasus Pasal 112 (1) yakni kepemilikan psikotropika tanpa izin. Dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), ia diancam 6 tahun kurungan penjara. Namun, majelis hakim hanya menjatuhkan vonis 4 tahun kurungan penjara dengan denda Rp 800 juta subsider 2 bulan. Dalam persidangan, Atas putusan tersebut, Moh.Saihu penasehat hukum terdakwa mengaku akan pikir-pikir atas vonis tersebut. Sebelumnya pernah dijelaskan, berdasarkan pengakuan terdakwa, dirinya hanya diperintah oleh oknum kepolisian, ia diiming-imingi sebuah sepeda motor jika bisa memberi barang sabu. Dengan itu, Imam mengaku telah membantu pihak kepolisian sehingga ia kemudian memenuhi permintaan tersebut. Imam juga memaparkan, bahwa uang senilai Rp 1,8 juta untuk membeli sabu tersebut, diberikan kepada Imam oleh Hairul Umam, Kepala Unit Tim Reserse yang menangkapnya beberapa waktu lalu di Kawasan Saksak Bangkalan. (jos/h4d)

Kawasan Agropolitan Kurang Maksimal Pengembangan Terkendala Kapasitas Produksi KOTA-Sebagai wilayah yang masuk dalam kawasan Gerbangkertosusilo (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan), Kabupaten Bangkalan diharapkan mampu mengembangkan potensi perekonomian. Hal ini dijawab Pemkab Bangkalan dengan menciptakan kawasan Agropolitan yang terdiri dari tiga kawasan, yakni Kecamatan Socah, Kecamatan Burneh dan Kecamatan Bangkalan (SOBURBANG). Pengembangan tersebut masuk dalam rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pemkab yang diperkuat dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 520/2403/021.2/2005 tentang penetapan kawasan Agropolitan. Kawasan ini, diproyeksikan menggali secara maksimal

potensi pertanian yang ada di Bangkalan. Juga diharapkan menjadi penghasil produkproduk pertanian unggulan. Ke depan, wilayah ini juga akan dibangun pabrik pengolahan produk pertanian. Untuk itu, sejauh ini telah dibangun Sub Terminal Agribis (STA) yang dalam Masterplan akan berada di Pasar Kencur, Kecamatan Socah. Sayangnya, sejauh ini potensi dan manfaat kawasan agropolitan SOBURBANG masih belum berjalan maksimal. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bangkalan, Drs. Saad Asj’ary melalui Kepala Bidang Ekonomi Safril Hidayat menyangkal, jika kawasan agropolitan tersebut tidak berjalan maksimal. Menurutnya, sebab setiap tahun dilakukan evaluasi untuk meninjau kesuksesan kawasan tersebut. “Tidak benar. Setiap

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

MINIM AKTIFITAS: Sub Terminal Agribis (STA) di Pasar Kencur yang berada di Kecamatan Socah masih terlihat sepi. Lokasi ini dibangun sebagai penunjang dalam rencana pengembangan kawasan Agropolitan SOBURBANG yang masih belum beroperasi sampai saat ini, Kamis (21/2)

tahun kami selalu evaluasi,” ungkapnya. Di satu sisi, Safril mengakui jika pengembangan kawasan yang terbentuk dari perencanaan provinsi ke daerah (top down) tersebut mempunyai banyak kendala. Salah satunya, imbuhnya, adalah renda-

hnya produktivitas hasil pertanian yang ada di Bangkalan. Sehingga, lanjutnya, untuk mencapai posisi agropolitan memang sangat sulit, ditambah masih banyaknya lahan pertanian yang dikelola secara tradisional oleh para petani, sehingga mempengaruhi tingkat

produktivitasnya. Padahal dari segi kualitas Bangkalan memiliki sejumlah produk unggulan seperti varietas Salak Kramat Bangkalan dan Melati Rato Ebuh yang sudah diakui secara nasional sebagai produk unggulan Kabupaten Bangkalan. “Selama ini terkendala minimnya kapasitas produksi,” tandasnya. Terbatasnya kemampuan produksi juga mempengaruhi kesempatan yang diberikan Propinsi Jawa Timur yang mengikutsertakan produk Bangkalan dalam lelang tertutup di Pasar Induk Modern Puspa Agro. Sebab saat sudah masuk ke Puspa Agro selain kualitas juga harus memperhatikan juga ketersedian produk dari para petani. “Dari provinsi, Bangkalan dimungkinkan mengikuti lelang tertutup di Puspa Agro, namun kami terkendala continuitas supply product,” tandasnya. (fir/h4d)

LAKA LANTAS

KM/AGUS JOSIANDI

KORBAN CILIK: Akibat kecelakaan seorang balita terluka dan tak henti menangis menahan sakit setelah terlibat dalam kecelakaan lalu lintas, Kamis (21/2)

Lengah, Balita Terluka KOTA- Sebuah kecelakaan kembali terjadi di ruas Jalan Soekarno-Hatta, Bangkalan, Kamis (21/2). Kali ini kecelakaan melibatkan dua sepeda motor yang melaju dalam satu arah yang sama. Kejadian ini bermula saat Mustofa, mahasiswa STKIP asal Banyu Ates, Sampang memacu kendaraannya dengan kencang dari arah utara. Pada saat yang sama, sebuah motor yang ditumpangi Rani bersama putranya Danil dan Mashuro melintas di arah yang sama. Menurut Siti, seorang saksi mata, tabrakan tak terelakkan setelah Mustofa tiba-tiba menepi dan Rani tak bisa menghindar hingga menabrak dari belakang.“Ya yang masnya ini tiba-tiba langsung bating setir,” ungkap Siti. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Hanya saja, seorang balita yakni Danil mengalami luka-luka di bagian wajah dan kepala akibat terjatuh saat kecelakaan terjadi. Kejadian ini sempat membuat arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian macet karena banyak pemakai jalan yang berhenti. (jos/h4d)

KM/AGUS JOSIANDI

PUNGUTAN: Kendati pelaksanaannya penarikan parkir di SKPD telah dilarang, parkir di kantor Dispendukcapil masih saja dikenai tarikan uang parkir, Kamis (21/2).

Dispendukcapil Masih Pungut Uang KOTA- Penertiban pungutan parkir di sejumlah SKPD di Kabupaten Bangkalan tampaknya masih setengah hati. Pasalnya masih terdapat SKPD yang melakukan pungutan parkir tersebut. Berdasarkan pantauan Kabar Madura, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) tampaknya masih melakukan pungutan tersebut. Kendati tanpa menyediakan karcis parkir, seorang petugas berpakaian batik di halaman kantor Dispendukcapil, Kamis (21/2), terlihat membagikan sejumlah penanda kepada setiap kendaraan yang masuk. Penanda tersebut berupa 2 buah lempeng plastik dengan 2 angka sama dimana salah satunya digantung di motor pengendara dan 1 lagi untuk dibawa. Kabar Madura yang sempat masuk ke kantor Dispendukcapil juga mendapat perlakuan yang sama. Ketika hendak keluar dari kantor tersebut, untuk mengetahui tarif parkir, sang petugas mengaku

lau sudah ada surat edaran, masih ada penarikan, langsung Satpol PP yang bergerak,” tegasnya. Menanggapi hal tersebut, dalam kesempatan itu pula, Kepala Dishubkominfo Bangkalan, Abd. Hamed mengatakan, sudah menyosialisasikan dan menyampaikan hal itu kepada masingmasing kepala SKPD. Penghapusan tarikan uang parkir menurutnya sudah diberlakukan sejak 2 Januari lalu. ”Hanya saja, respons SKPD berbeda-beda. Ada yang merespons baik ada juga kurang berkenan. Untuk itu, jika ternyata di lapangan masih ditemukan masih ada yang menarik uang parkir, itu dilakukan oleh oknum dan tidak masuk kepada kami,” jawab Hamed. Sementara itu, Moh. Syafii, Kadispendukcapil Bangkalan saat dimintai keterangan terkait ini mengakui bahwa hal itu atas instruksinya. “Ya memang saya yang suruh, soalnya kemarin sempat terjadi kehilangan helm dan jaket,” ungkapnya. (jos/h4d)

Pacu Investasi, Siapkan Sentra Industri KOTA-Pertumbuhan ekonomi suatu daerah di satu sisi sangat tergantung dari tingkat investasi untuk industrialisasi. Untuk itu, Kabupaten Bangkalan telah menyiapkan lahan seluas 3.040 hektare untuk kawasan industri. Dengan adanya kawasan industri tersebut, diharapkan akan memacu pertumbuhan investasi di kabupaten paling barat pulau Madura ini. Selanjutnya ini diharapkan akan membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kawasan industrialisasi tersebut terbagi menjadi tiga titik yakni, 640 Ha di Tragah, 800 Ha di Socah, dan 1600 Ha di Klampis. Menurut Kepala Bappeda Bangkalan Sa’ad Asjari melalui Kepala Bidang Praswil Eko Setiawan mengemukakan, saat ini ekonomi

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

bahwa tarif tersebut dibayar seikhlasnya. “Seikhlasnya saja mas,” tutur petugas yang ditengarai pegawai Dispendukcapil. Namun seorang warga bernama Hambali yang kebetulan juga mendatangi kantor Dispendukcapil mendapat perlakukan berbeda. Saat ia menyodorkan uang 2 ribu rupiah, petugas tersebut memberi kembalian 2 keping uang logam 500 rupiah. Berdasarkan catatan, Selasa (29/1) lalu sempat terjadi hearing antara Komisi A DPRD Bangkalan dan Dishubkominfo. Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Komisi A Siti Fathonah Rahmaniah mengatakan, selain memang sudah diatur dalam perda APBD, sudah menjadi rekomendasi dan kesepakatan antara komisi A dengan Dishubkominfo untuk menghapus penarikan uang parkir di setiap SKPD. Fathonah secara tegas meminta Dishubkominfo agar segera menghentikan praktik tersebut. ”Ka-

di Bangkalan terus menggeliat, Bangkalan terus berbenah untuk memperbaiki diri seperti pembenahan pariwisata dan peningkatan kualitas SDM.”Sudah selayaknya kawasan barat pulau Madura ini dilirik sebagai pusat ekonomi baru,” ungkap Eko, Kamis (21/2). Dia menambahkan, untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di Bangkalan perlu peningkatan dan pembangunan infrastruktur. Selain pelabuhan peti kemas, pemerintah setempat tengah merencanakan Pelabuhan Bulu Pandan yang bertaraf internasional. Selain itu, perlunya membuka akses di kawasan-kawasan yang jauh dari pusat kota.”Infrastruktur menjadi salah satu kunci perekonomian masyarakat ke depan,” imbuhnya.

Eko yakin, keberadaan infrastruktur yang bagus di Bangkalan bisa menjadi pembangkit perekonomian. Tidak hanya bagi masyarakat setempat, tetapi juga di kabupaten lain di Madura. Sehingga Bangkalan bisa menjadi pusat pertumbuhan baru di kawasan sisi barat Madura. Rencananya pesisir pantai Bangkalan itu akan dibangun Pelabuhan Bulu Pandan yang bertaraf internasional di Desa Tolbuk, Kecamatan Klampis. Sedangkan di pesisir pantai Desa Junganyar, Kecamatan Socah, saat ini tengah dibangun pelabuhan petikemas, yakni Madura Industri Seaport City (MISI). Meskipun demikian, pengembangan daerah industri membutuhkan beberapa faktor yakni

modal dan sumber daya manusia yang sudah siap menyongsong era industrialisasi. Berdasarkan data dari Dinas Perizinan, sedikitnya 55 perusahaan PMDN telah mengembangkan usahanya di Kabupaten Bangkalan pasca beroperasinya Jembatan Suramadu. Puluhan PMDN tersebut terdiri dari bidang properti, reklame, pergudangan, industri, menara telekomunikasi, dan migas. ”Jika dihitung sejak 2008 atau sebelum Jembatan Suramadu, tercatat ada 110 PMDN. Dua di antaranya perusaaan modal asing (PMA),” terang Kepala Kantor Urusan Perijinan Terpadu Rizal Moris. Ia menjelaskan, dua PMA tersebut bergerak di bidang industri danpengelolaan air bersih dan jasa pertambangan

dan minyak bumi.”Sebetulnya banyak, mereka hanya sebatas survei, setelah itu tidak kembali. Pemodal asing itu pakai bendera Indonesia,” ujarnya. Rizal mengemukakan, salah satunya PMA berasal dari China dan tertarik membangun PLTU di Kecamatan Tanjung Bumi. Menurutnya, PMA itu telah melakukan survei hidrologi di beberapa titik di Desa Banyusangkah dan Aeng Taber. Namun, masih ada kendala dari pihak China selaku invetor. ”Intinya Pemerintah Bangkalan bisa bekerjasama terhadap semua investor untuk mengembangkan usaha di wilayah Bangkalan. Tapi harus sejalan dengan ketentuan yang berlaku dan tidak berbenturan dengan budaya Madura sendiri,” pungkasnya. (fir/h4d)


JUMAT

3

22 Februari 2013

Tidak Ada Kelanjutan, Datangi Kejari Laporan Indikasi Penyelewengan Dana Alkes KOTA-Wakil Ketua DPP Ormas Gaib (Gerakan Anak Indonesia Bersatu) Habib Yusuf Assegaf, kembali mendatangi Kejari Sampang, Kamis (21/2). Kedatangannya, tak lain adalah untuk menanyakan kelanjutan proses hukum dugaan penyimpangan dana alat-alat kesehatan (alkes) di RSUD Sampang yang dilaporkannya setahun lalu. Kepada Kabar Madura, Habib mengaku masih berharap pihak Kejari untuk menindaklanjuti laporannya. Dalam hal ini, katanya, Kejari harus bersikap tegas dan tidak tebang pilih karena ini menyangkut penegakan hukum. Ia menambahkan, kejaksaan sebagai

salah satu penegak hukum mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan keadilan yang hakiki. “Kalau memang terbukti, hukum harus ditegakkan. Siapapun orangnya,” ujarnya. Habib sedikit menyayangkan sikap dan tindakan yang diambil Kejari terkait laporannya. Ia menilai hingga sekarang kejaksaan masih belum menunjukkan aksinya terhadap kasus dugaan penyelewengan dana pemeliharaan dan perbaikan alat kesehatan (Alkes) yang terjadi di RSUD Sampang. “Saya sudah melaporkan dugaan penyelewengan dana Alkes mulai tahun 2009 hingga 2011 pada Februari tahun lalu. Namun hingga sekarang masih belum ada kejelasan kelanjutannya,” ungkapnya. Habib menambahkan, janji yang diberikan pihak Kejari Sampang terhadap kasus

tersebut pada beberapa bulan Sebab, lanjutnya, landasan lalu dinilai sudah tidak masuk orang hukum adalah harus akal. “Pada saat kedua kali saya mempunyai dasar dan bukti mempertanyakan kasus ini, Kekuat yang mengarah pada jari menjanjikan 5 bulan selesai. kasus tersebut. “Pesan Kajari, Namun nyatanya sampai 11 jangan sampai mendholimi bulan. Bahkan sampai 1 tahun. orang, dan jangan dipaksakan. Saya sih terima kasih karena Jika tidak terbukti dihentikan,” hal itu. Karena katanya saat itu tegasnya, Kamis (21/2). prosesnya sudah dinaikkan dari Selain itu, pihak Kejari Sampenyelidikan menjadi penyidipang menjanjikan kasus tersekan. Berarti sudah harus ada but masih menunggu pra ExKM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN tersangka,” imbuhnya. pose dari Kajari dalam beberapa HABIB YUSUF Menanggapi aksi ini, pihak minggu mendatang. Jika dalam ASSEGAF Kejari Sampang melalui Kasi pra ekspose itu tidak terbukti, Wakil Ketua DPP Pidsus Kejari Sampang Achmaka kasus ini dihentikan. “KaOrmas Gaib mad Fauzan, SH mengatakan, lau terbukti ada kerugian negara sebagai penegak hukum pihaknya diwa- disitu, ya dapat dilanjutkan,” ungkapnya. jibkan tidak semena-mena menetapkan Seperti diketahui, dalam laporan terseseseorang menjadi tersangka. but Habib memberikan tambahan data

baru kegiatan proyek tersebut mulai tahun anggaran 2009, 2010 dan 2011 dengan alokasi dana yang berbeda. Yakni untuk tahun anggaran 2009 sebesar Rp 333.532.500,- dan untuk tahun anggaran 2011 sebesar Rp 297.583.500,-. Dengan jumlah total dana Rp 1.201.700.500,-. Berdasarkan data yang dilaporkan, sedikitnya terdapat 7 item dugaan penyelewengan yang dilakukan pihak RSUD. Seperti adanya mark up harga dalam penentuan HPS, adanya dugaan rekanan fiktif, pelaksanaan kegiatan proyek yang dilakukan tidak sesuai dengan tahun anggaran, tidak adanya jaminan terhadap kelangsungan operasional alat, adanya dugaan rekayasa dalam perbaikan alat tertentu dan tidak adanya transparansi dalam pelaksanaan dan pelaporan proyek tersebut. (sya/h4d)

TKI Sebanyak 60 Persen Tidak Resmi KOTA-Sebanyak 60 persen TKI (tenaga kerja Indonesia) asal Kabupaten Sampang adalah ilegal (tidak resmi). Mereka lebih memilih jalur ilegal dibandingkan resmi karena cepat berangkat ke luar negeri. Disamping itu prosesnya tidak ribet, ibaratkan naik tol cepat sampai tujuan. Namun, mereka tidak memperdulikan keselamatan selama bekerja di luar negeri. Sebagian besar negara yang menjadi tujuan adalah Arab Saudi dan Malaysia. Disana mereka bekerja sebagai kuli bangunan (Malaysia) dan sopir (Arab Saudi). Sementara yang perempuan menjadi pekerja rumah tangga (PRT) atau pembantu. Para TKI ilegal didominasi berasal dari Sokobanah dan Karang Penang. “Hanya 30 persen TKI yang berangkat melalui jalur resmi di Sampang. Sedangkan sisanya lebih memilih ilegal,” terang Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Dinsosnakertrans Sampang, Mohadi, Kamis (21/2). Ia menjelaskan, warga Sampang lebih memilih menjadi TKI ilegal karena tidak rumit, karena langsung berangkat. Mereka tidak perlu menunggu lama untuk berangkat ke Negara tujuan karena masih harus mengikuti kursus. Tapi, disana tidak ada pekerjaan. “Berbeda kalau lewat jalur resmi. Disini masih dibekali keterampilan terlebih dulu, setelah itu diberangkatkan. Ketika sampai disana langsung ada pekerjaan,” ungkapnya. TKI legal mempunyai berbagai keuntungan dibandingkan Ilegal. Dimana bakal mendapat dana kerugian sebesar Rp 60 juta, kalau mengalami masalah di tempat kerja. Serta mendapatkan perlindungan sesuai undang-undang tenaga kerja. “Kami menghimbau pada masyarakat kalau ingin menjadi TKI supaya lewat jalur resmi, jangan ilegal. Minta rekomendasi kesini gratis,” paparnya. (ful/h4d)

PEMERINTAHAN Pemanggilan SKPD Tertunda KOTA-Komisi A DPRD Kabupaten Sampang belum bisa memanggil SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang menjadi mitra kerjanya untuk sementara waktu. Pemanggilan SKPD baru bisa dilakukan setelah pelantikan bupati terpilih selesai digelar. Pemanggilan dilakukan untuk mengklarifikasi suatu informasi dari masyarakat. Misal pemanggilan pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Sebelumnya ada informasi jika rekrutmen CPNS tahun 2010 di Sampang diduga bermasalah. Pemanggilan untuk Disamping BKD, Komisi A para SKPD ditunda setelah pelantikan juga berencana Bupati terpilih.” memanggil Kantor pelayanan H MOHAMMAD perjinan dan penHODAI anaman modal (KP3M) setem- Ketua Komisi A DPRD pat. Hal tersebut Kabupaten Sampang terkait perizinan tower, yang disinyalir juga bermasalah. “Pemanggilan untuk para SKPD ditunda setelah pelantikan Bupati terpilih,” terang Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sampang, H Mohammad Hodai, pada wartawan Kabar Madura saat dikonfirmasi kemarin. Ia menjelaskan, tujuan pemanggilan terhadap SKPD untuk melakukan klarifikasi sebuah informasi. Baik informasi yang masuk ke DPRD Sampang, maupun yang hangat diperbincangkan di kalangan masyarakat. Sehingga bisa diketahui yang sebenarnya terjadi seperti apa. Sebagai wakil rakyat, harus bisa menampung aspirasi dari masyarakat. Kemudian melakukan klarifikasi terhadap SKPD yang berwenang. (ful/h4d) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/DOK

PENAHAN LONGSOR: Pihak BBWS Brantas akan membangun plengsengan baru di Sungai Kemuning yang berbeda dengan plengsengan yang sudah ada sebelumnya.

BBWS Brantas Bangun Plengsengan Baru

KOTA–Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) berencana membangun plengsengan baru di Sungai Kemuning. Pembangunan ini diharapkan bisa mengurangi tingkat kerawanan luapan air sungai jika curah hujan tinggi. Rencananya, plengsengan yang akan dibangun hanya sepanjang 150 meter atau masing-masing 75 meter di sisi kiri dan kanan. Pembangunannya hanya dilakukan di titik kota Sampang atau tepatnya di bawah Jembatan Tajung di Jalan Syamsul Arifin, Alasannya akan dibangun dengan sistem baru bukan seperti plengsengan yang sudah ada. Moh Zainullah Kabid Bina Manfaat

Dinas PU Pengairan Sampang mengatakan, sistem baru tersebut berupa konstruksi plengsengan dengan pondasi menggunakan beton tiang pancang. Menurutnya, ini muncul setelah beberapa orang dari BBWS Brantas datang minggu lalu. Pihak PU Pengairan sendiri mengaku masih belum tahu alasan dari rencana tersebut. “Kami tidak tahu juga, kok hanya 150 meter. Ini mungkin ada bantuan dari pusat untuk memberi contoh ke daerah bagaimana membuat plengsengan yang baik,” ujarnya, Kamis (21/2). Lebih jauh Zainullah mengakui, jika plengsengan yang sudah ada mudah rusak dan tidak berumur panjang. Se-

mentara, imbuhnya, plengsengan baru ini nantinya akan disesuaikan dengan derasnya arus Kali Kemuning, yakni dengan menggunakan bahan beton yang punya umur lebih panjang. Pembangunan 75 meter plengsengan di sungai yang menjadi milik provinsi ini, menurut Zainullah hanya sebagai contoh kepada Pemkab Sampang agar tidak membangun plengsengan seperti yang sudah ada. Sebab, kelanjutan pembangunannya akan di bebankan kepada Pemkab Sampang. “Ini kan sebagai contoh saja biar Pemkab Sampang membangun seperti yang dibangun BBWS Brantas,” imbuhnya.

Zainullah menambahkan, saat ini sejumlah sungai di Sampang masih membutuhkan plengsengan. Sebab, tanpa adanya plengsengan potensi longsor cukup besar. Ia mencontohkan, sepanjang Tanglok hingga Jembatan Tajung dan di sekitar jalan bahagia Sampang belum ada pembangun plengsengan yang panjangnya sekitar 4 kilometer. “Sebenarnya masih banyak yang belum dibangun plengsengan dan sewaktu-waktu bisa longsor, kalau di Kota Sampang saja seperti dari Tanglok dan Jalan Bahagia yang panjangnya sekitar 2 kilo dari masing-masing sisi,” tandasnya. (waw/h4d)

Bantuan RTLH Masih 30 Persen Gudang Tembakau KOTA-Penyaluran dana bantuan untuk rehab rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Sampang dilaksanakan secara bertahap. Dimana penyaluran dana bantuan langsung masuk ke rekening masingmasing penerima atau sasaran. Pencairan dana bantuan sendiri dilakukan dua kali. Pertama, dana yang ditranfer separuh dari nilai yang ditentukan. Sedangkan sisanya akan ditransfer pada bulan berikutnya. Setiap sasaran mendapat Rp 6 juta. Sementara total penerima bantuan di Sampang sekitar 1.500 sasaran. Adapun anggaran yang dialokasikan untuk program RTLH 2012 sebesar Rp 9 miliar. Proyek tersebut baru dimulai awal tahun 2013. Diprediksi program ini akan selesai akhir Maret 2013 nanti. “Pelaksanaan RTLH baru mulai. Bahkan, masih ada sasaran yang belum menerima penyaluran dana tahap pertama,” terang Kabid Fisik dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sampang, Ervien Budi Jatmiko, pada Kabar Madura, Kamis (21/2). Ia menjelaskan, program RTLH sasarannya untuk membangun lantai, dinding dan atap rumah warga. Hingga kini proyek RTLH belum selesai 100 persen, melainkan masih sekitar 30 persen. Artinya, progres fisik di lapangan masih 30 persen.

“Semua belum selesai, ada komponen dasar layak huni,” yang nol persen belum dik- ucapnya. erjakan karena memang baru Penerima bantuan stimumulai dikerjakan, meskipun lan yang dilakukan secara program ini masuk tahun 2012. swadaya oleh masyarakat itu Sebab, proses verifikasi baru tersebar pada 10 kecamatan. selesai akhir tahun 2012 yakni Belum menerimanya semua bulan Desember. sasaran terkendala Lalu dilaksanakan beberapa faktor. awal 2013 kema“Karena sebelum rin,” ungkapnya. menerima bantuan, Menurutnya, saat masih harus menPenyaluran dana ini memasuki pengisi semacam fortahap pertama cairan pertama. mulir yang berisi ditransfer Rp 3 juta. Tidak semua saidentitas penerima saran yang sudah Sementara sisanya di BRI, walaupun menerima bantuan akan diberikan pada sebelumnya sudah dari pemerintah bulan berikut. Bantuan dibuatkan rekenbersifat stimulan pusat. Dari total ing. Disamping itu, secara program 1.500 penerima, karena jumlah pesebanyak 659 sa- membantu masyarakat nerima banyak,” saran yang sudah paparnya. untuk memperbaiki m e n e r i m a d a n a komponen dasar layak I a m e n a m b a h bantuan RTLH. kan, cara pengerhuni.” Proses penyaljaan proyek terseuran dana banbut bervariasi. ERVIEN BUDI tuan RTLH tidak Namun, sebagian JATMIKO melalui Bappeda, besar dikerjakan Kabid Fisik dan tetapi dari pusat secara berkelomPrasarana Badan langsung dikirim pok. Sesuai dengan Perencanaan ke rekening sasanamanya banturan. Sebelumnya Pembangunan Daerah an stimulan yang penerima bantuan (Bappeda) Sampang dilakukan secara dibuatkan rekening swadaya. oleh pemerintah. “Kami optimis Setelah dinyatakan masuk program ini akan selesai akhir dalam kriteria. Maret. Masyarakat tidak han“Penyaluran dana tahap per- ya menerima bantuan saja, tapi tama ditransfer Rp 3 juta. nanti harus membuat laporan Sementara sisanya akan di- pada kita. Dana yang sudah berikan pada bulan berikut. diterima dibelanjakan untuk Bantuan bersifat stimulan apa saja. Ini untuk laporan secara program membantu ma- kami ke pusat,” pungkasnya. syarakat untuk memperbaiki (ful/h4d)

Mangkrak Dua Tahun OMBEN–Gudang tembakau yang berlokasi di Kecamatan Omben, Sampang dibiarkan mangkrak selama dua tahun terakhir. Hal ini terjadi ditengarai karena tidak adanya pihak ketiga selaku pengelola. Gudang ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan tembakau hasil produksi masyarakat. Kondisi sedikit mengundang tanda Tanya. Apakah ini karena Pemkab Sampang tidak sepenuh hati mengurus segala sesuatu untuk mengembangkan tembakau. Ini terbukti dengan tidak berfungsinya gudang yang menjadi ‘perantara’ antara petani dan produsen rokok. “ Masyarakat gak tau kenapa bangunan itu dibiarkan begitu saja, kan percuma,” ujar salah satu petani tembakau, Syafiah asal Omben singkat. Bangunan yang disia-siakan ini sebenarnya dapat digunakan pengelola tembakau sebagai tempat menampung hasil panen petani di daerah. Karena banyak petani yang masih tidak menginginkan hasil panennya (tembakau, red) di jual keluar kota. “Kalau disini ada, kenapa kita jauh-jauh harus ke luar kota segala,” sesal orang tua ini. Banyak pihak yang membenarkan adanya gedung yang dibiarkan terbengkalai ini. Salah satunya adalah Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset (Dispendaloka). Melalui Kabid Pengelolaan Aset Dispendaloka Sampang, Bambang Indra Basuki menjelaskan pada mulanya gudang tersebut merupakan bantuan hibah dari Dinas PU Bina Marga Provinsi yang diberikan guna dijadikan aset daerah oleh Pemkab Sampang. “Dulunya itu hasil bantuan hibah dari provinsi,” ujarnya, Kamis (21/2). Selain itu, berdasarkan dari hasil rapat yang berkaitan dengan hal ini, pihak Dishutbun ditunjuk sebagai dinas yang akan mengawasi gudang yang menelan anggaran Rp 5 M tersebut. Namun, dikarenakan hingga saat ini tidak ada pihak ketiga yang menjadi pengelola, akhirnya gudang tersebut dibiarkan terbengkalai selama 2 tahun. “Tidak ada pihak yang mengelola gudang ini sehingga terkesan dibiarkan terbengkalai,” ungkapnya. Tentunya, tidak difungsikannya gudang itu secara langsung berimbas pula kepada petani di Sampang yang harus menjual tembakaunya ke gudang yang berada di Kabupaten Pamekasan. Sehingga banyak masyarakat khususnya para petani tembakau pemkab untuk dapat segera mengambil langkah menyelamatkan salah satu aset milik Pemkab Sampang ini. (sya/h4d)


4

JUMAT

22 Februari 2013

RASKIN

Didesak Ganti Bidan Polindes Diultimatum 2 Minggu, Dinkes Tak Janji

KM/DOK

BERBELIT-BELIT: Aksi yang mempertanyakan realisasi beras miskin beberapa waktu lalu.

Komisi D Dituding Setengah Hati KOTA-Dari beberapa permasalahan seputar pendistribusian beras miskin (raskin) yang terjadi di berbagai daerah di Pamekasan tak diketahui ujungnya. Seperti halnya yang terjadi di desa Larangan Slampar Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. Zainullah, koordinator aksi terkait distribusi raskin desa Larangan Slampar Kecamatan Tlanakan beberapa waktu lalu, menilai wakil rakyat yang duduk di gedung DPRD Pamekasan tidak serius menuntaskan masalah raskin, utamanya Komisi D itu sendiri. “Bagi saya pelayanan dari Komisi D kurang begitu memuaskan, waktu audiensi saja kemarin kami tidak diberikan secara leluasa untuk menyampaikan argumentasi, padahal itu penting untuk didengarkan,” kritik Zainullah. Dikonfirmasi lewat telepon, Ketua Komisi D DPRD Pamekasan, H. Makmun mengatakan, kinerja Komisi D sudah sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam penyelesaian persoalan raskin tersebut. “Untuk permasalahan raskin yang terjadi di desa Larangan Slampar, kami menyarankan untuk diselesaikan secara hukum, karena tidak ada titik temu antar dua belah pihak,”

PLN

PROPPO-Puluhan warga desa Batu Kalangan Kecamatan Proppo mengungkapkan keluhan mereka terkait pelayanan oknum bidan polindes mereka yang dinilai serampangan dalam memberikan tarif, terutama kepada pasien Jampersal (jaminan persalinan). Warga mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan memindah bidan Dwi Swistiani yang telah bertugas belasan tahun di desa setempat karena masyarakat tidak cocok dengan pelayanan yang diberikannya selama bekerja di polindes. Suja’ei, salah satu perwakilan warga mengaku, masyarakat sudah tiga kali melaporkan masalah tersebut pada Dinkes Pamekasan agar yang bersang-

kutan bisa dipindah namun hingga kini tidak ada kejelasan. Dalam waktu dekat, kata Suja’ei, Dinkes Pamekasan harus melakukan tindakan konkrit supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Sebab masyarakat sudah resah dengan tindakan yang dilakukan oleh oknum bidan tersebut. “Melayani masyarakat tidak setulus hati, toh walaupun pasien sudah membawa Jampersal untuk melahirkan masih saja dikenakan biaya dan biayanya pun berbeda-beda, ada yang dikenakan biaya Rp 400 ribu, ada yang Rp 300ribu, ada pula yang Rp 250 ribu atau bahkan ada yang Rp 10 ribu, ini kan sangat janggal,” katanya dengan nada tinggi. Dia meminta dinkes segera mengganti dengan bidan baru supaya masyarakat bisa nyaman dan kerasan ketika melahirkan di polindes yang ada di desa tersebut. ”Dalam waktu dua minggu

KOTA-Akibat jalan sempit, sebuah mobil bak terbuka nopol M 8794 D terperosok di jalan desa Pettet Kecamatan Kota Pamekasan, Kamis (21/2) kemarin. Tak pelak dedak sebanyak 18 karung tumpah ke sawah. Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut, hanya saja bagian kiri mobil yang digunakan jasa layanan angkutan tersebut mengalami sedikit kerusakan pada bagian kiri. Sementara sopir pikap tidak mengalami cedera. Latif,40, sopir mobil naas itu, menceritakan, dirinya sebenarnya memberi kesempatan kepada sebuah motor yang datang dari arah berlawanan untuk lewat, karena jalanan yang sempit, ban mobil bagian depan lantas tidak menyentuh aspal. “Ada sepeda motor muat gabah dari arah timur, jadi saya minggir, tahu tahunya ban bagian depan lepas dari jalan yang di aspal itu dan tanahnya longsong, ya terpaksa saya mengendalikan mobil yang jatuh itu, supaya semuanya selamat,”cerita warga desa Trasak kecamatan Larangan itu. Ditambahkan, di mobil pikap yang dikemudikannya itu, ia mengangkut dan membeli dedak tersebut dari Desa Samiran Kecamatan Proppo, dan hendak di bawa ke daerah Desa Trasak kecamata Larangan, Pamekasan. “Tapi memang di sepanjang yang saya lewati, jalanannya sempit,” tandasnya. Warga yang tahu kejadian tersebut langsung berdatangan ke lokasi kejadian untuk melihat kondisi. Menurut salah seorang

KM/MARZUKIY

NYUNGSEP: Mobil bak terbuka masuk areal persawahan di jalan Pettet Kecamatan Kota Pamekasan, Kamis (21/2) kemarin.

saksi mata, Suradi mengakui jalan tersebut memang sempit dan sering menjadikan pengguna jalan terperosok apabila berpapasan dengan pengguna jalan lainya.

”Di sini sering terjadi kecelakaan, karena jalanya sempit,” urai Suradi. Dirinya berharap, agar Dinas Pekerjaan Umum Pamekasan, melakukan

pelebaran jalan. Sehingga, jalur tersebut tidak memakan korban.” Saya berharap pemkab bisa melakukan pelebaran jalan,” harapnya.(jck/zis)

Baru Dua Bulan, Jalan Ditanami Pohon Pisang

KM/ANWAR NURIS

Musim Layang-layang, Listrik Byar Pet

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

bukan pemegang kebijakan. “Kalau hanya mencabut bidan itu besok (hari ini, red) kita bisa lakukan, tetapi yang menjadi persoalan itu adalah untuk mencari penggantinya itu. Waktu dua minggu terlalu sedikit buat kami, tetapi saya ajukan dulu kepada atasan saya (Kadinkes Isma’il Bey --red),” jawab dia. Menyikapi hal tersebut Ketua Komisi D DPRD Pamekasan H. Makmun mengatakan, pihaknya akan segera menginstrusikan Dinas untuk melakukan langkah-langkah penyelesaian dan pemanggilan terhadap bidan tersebut, sehingga persoalan itu segera selesai. ”Kami akan menekan kepada Dinkes untuk menindaklanjuti permasalahan yang dibawa masyarakat. Kalau laporan itu benar, maka oknum dari kesehatan tersebut segera ditarik, dimutasi atau dimasukkan kepada Dinkes sendiri,” katanya.(jck/zis)

Memberi Jalan Malah Terperosok

REPOT: Dua petugas melakukan pengalihan arus di gardu Desa Jalmak, Kamis (21/2).

KOTA-Merebaknya anak-anak yang bermain layangan setidaknya selama satu bulan terakhir di Pamekasan sepertinya menjadi salah satu sebab sering byar pet-nya aliran listrik di Pamekasan. Tentu saja kondisi ini membuat petugas PLN di lapangan kewalahan. Seperti yang terjadi di gardu 44 Desa Jalmak, kemarin, petugas melakukan pengalihan arus dari kabel utama yang telanjang ke kabel yang terbungkus untuk menghindari gangguan benang layanglayang yang sering nyantol sehingga menyebabkan padam aliran listrik. Menurut salah satu petugas tersebut, pengalihan arus tersebut bertujuan untuk menghindari nyantolnya benang layanglayang sehingga mengakibatkan matinya aliran listrik. Suroso, salah satu petugas bagian jaringan PLN Pamekasan, mengatakan satu bulan terakhir pihaknya kewalahan mengatasi gangguan yang disebabkan benang layang-layang yang menyangkut pada kabel paling atas. “Ya kami terpaksa melakukan hal ini karena seringkali terjadi padam jika kabel paling atas yang telanjang itu tersangkut benang layangan, sehingga kabel tersebut sementara tidak akan kami isi, dan kami sedang melakukan penyisiran di titik mana yang ada benang layangan menyangkut,” ujar Suroso. Sa’id, salah satu warga Jalmak yang menyaksikan pengerjaan itu dari belakang rumahnya tepat di pinggir jalan tersebut, mengiyakan jika di daerah Jalmak sering terjadi padam satu bulan terakhir. ”Ya disini memang banyak anak-anak main layangan mas, dan sering benangnya tersangkut pada kabel tersebut,” tuturnya.(KM12/zis)

dinkes sudah bisa menggantinya, kalau tidak, biar masyarakat yang menyegel sendiri,” tegasnya. Pertemuan yang difasilitasi oleh Komisi D DPRD Pamekasan itu berjalan tidak lama, sebab warga hanya meminta oknum bidan tersebut segera diganti.”Karena masyarakat sudah tidak kuat lagi,”tandasnya. Masih menurut Suja’ei, merupakan hal yang mudah bagi Dinkes Pamekasan menuruti permintaan masyarakat, apalagi permintaan itu memang didasari pada kebutuhan warga desa Batu Kalangan. “Dua minggu harus sudah digantin,”pungkasnya. Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinkes Pamekasan Avira Sulistiowati mengatakan, pihaknya tidak bisa mengumbar janji atas permintaan masyarakat itu sebab itu semua bukan hal yang mudah, apalagi dirinya

KM/ANWAR NURIS

MENANTI KORBAN: Sebuah truk melintas di jalan Raya Jalmak, Kamis (21/2).

KOTA-Bila anda melintas di jalan raya Jalmak, persisnya di depan Ponpes Hidayatullah Pamekasan, sebuah lubang tampak terlihat di bahu jalan. Lubang itu terlihat karena ‘ditanami’ pohon pisang oleh warga. Pantauan Kabar Madura, kemarin siang (21/2) pohon pisang yang tertanam di bahu jalan itu kondisinya sudah mengering dan lapuk sebab terlindas kendaraan. Setelah didekati dan diperhatikan seksama ternyata di bawah pohon pisang itu berlubang cukup besar. Kalau diperhatikan kes-

eluruhan kondisi fisik jalan tersebut masih baru karena dari warna aspalnya yang masih hitam pekat. Namun anehnya, bahu jalan itu sudah brlubang cukup besar. Usut punya usut, lubang jalan tersebut sudah ada selama dua minggu yang lalu. Hanawi, salah satu warga sekitar jalan tersebut, mengatakan,”Lubang jalan ini sekitar dua minggu yang lalu,padahal jalan ini baru diperbaiki sekitar dua bulan lalu, tapi sudah berlubang.” Disinggung, mengapa ditanami pohon pisang, Hanawi mengatakan supaya mudah

diketahui oleh pengguna jalan khususnya pengendara motor supaya tidak terjadi kecelakaan terutama malam hari yang kebetulan di sepanjang jalan ini gelap karena minim penerangan. Lisa, salah satu siswa yang saat itu mengendarai sepeda ontel bersama temantemannya yang akan berangkat ke sekolah madrasahnya, juga mengakui kalau bahu jalan berlubang ini sudh ada sekitar dua mingguan. “Sampai sekarang masih dibiarkan saja padahal di sini ramai lalu lintas,” selorohnya.(KM 12/zis)

Menengok Pande Besi Dusun Patemon Desa Peltong Kecamatan Larangan

Usaha Warisan Orangtua, Butuh Perhatian Pemkab Usaha kerajinan pande besi eksistensinya makin jarang ditemui. Di Pamekasan, usaha semacam ini hanya ada di daerah tertentu, salah satunya di Dusun Patemon Desa Peltong Kecamatan Larangan. Seperti apa sekarang? ANWAR NURIS, Larangan Hanya beratapkan genting dan tanpa ditedengi dinding, bangunan tempat pande besi, jika diperhatikan dari warna genting dan kayunya tiang penyanggah atapnya, bisa ditebak telah berumur puluhan tahun yang sejatinya menuntut peremajaan. Namun sampai sekarang belum direnovasi meski setiap hari mereka bekerja di tempat yang seperti gubuk tersebut. Moh. Siddik 65, pemilik kera-

KM/ANWAR NURIS

BERTAHAN: Moh Siddik sedang menempa besi untuk dibuat berbagai macam perkakas dari besi.

jinan pande besi tersebut. Sebelum punya usaha sendiri bersama anak-anaknya, Moh Siddik bekerja pada saudara sepupunya. “Sebelum saya bekerja ke saudara sepupu saya, saya telah bekerja pandai

besi sejak saya masih sekolah dasar (SD), waktu itu saya membantu bapak saya, biasaya waktu itu kalau pagi saya sekolah dan siangnya saya membantu bapak memandai besi sampai saya lulus dari SD

pada tahun 1968, nah setelah lulus SD, jam kerja saya diganti pagi karena sudah tidak sekolah lagi, dan siangnya saya sekolah madrasah ibtidaiyah, jadi gantian sekolahnya karena harus bantu bapak,” kisahnya. Uniknya pekerjanya masih satu keluarga yang terdiri dari 2 anak lelakinya yang sulung dan nomor tiga serta menantunya dari anak perempuan satu-satunya, sedangkan pekerja satunya lagi adalah keponakaannya.”Jadi usaha ini pekerjanya masih satu keluarga, 2 orang anak kandung saya, satu menantu, dan satu ponakannya,” tuturnya. “Daripada merekrut orang lain yang belum tentu bisa diajak kerja keras dan berpana-panas dengan api, kerjanya kan dengan api dan besi, yang memerlukan kelihaian tertentu dalam memindai besi untuk dibentuk aneka macam peralatan rumah tangga,” sambung Holil, anak tertuanya sembari memanaskan

besi didalam kobaran api yang menyala. Masih kata Moh. Siddik, ia memulai usaha pandai besi ini setelah ia tidak bekerja lagi ke saudara sepupu saya, mulai sekitar tahun 2000. Siddik mengakui setiap harinya bisa menghasilkan 20-25 peralatan rumah tangga seperti pisau dan celurit yang dipasarkan sendiri ke pasar Keppo di Kecamatan Larangan. Harganya berkisar Rp 20-25 ribu untuk celurit kecil dan Rp 30-50 ribu untuk celurit besar, pisau kecil Rp 5 ribu. “Di sini usaha kerajinan pandai besi ini ada sebanyak tujuh perajin yang masih sedusun dengan saya, dan sampai sekarang belum pernah dilirik oleh pemkab, padahal usaha ini jika dikembangkan berpotensi untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat,” pungkas kakek bercucu 4 tersebut sambil menempa besi panas.(zis)


JUMAT

5

22 Februari 2013

GARAM Anggaran Gudang Pemurnian Belum Turun KOTA–Kementrian Kelautan dan Perikanan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumenep berencana akan membangun gudang pemurnian dan pengolahan garam di Kabupaten Sumekar. Namun, rencana tersebut masih belum menemukan lokasi dan belum bisa dipastikan berapa jumlah dana dari APBN diperlukan untuk pembangunan tersebut. Berdasarkan informasi dari DKP Sumenep, kebutuhan terhadap lahan untuk pembangunan tersebut berkisar 1-2 hektare lahan yang bisa disewa dalam jangka waktu cukup panjang. Siapa yang akan mengelola gudang pemurnian garam tersebut, bisa dari kelompok petani garam atau dari lembaga lain. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumenep, Muhammad Jakfar membenarkan DKP sudah mendapatkan janji dari Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk pembangunan gudang pemurnian garam tersebut. Sehingga, pihaknya saat ini mengaku tengah mencari lahan lahan untuk sewa dalam jangka panjang. ”Siapa yang akan mengelola, ini masih taraf komunikasi awal dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan, pengolahannya nanti apa diberikan kepada kelompok atau kepada lembaga-lembaga tertentu. Kami hingga saat ini masih belum sampai kepada pembicaraan itu. Kami diminta untuk mencari lahan sebanyak 1-2 hektare,” ujar Muhammad Jakfar, Kamis (21/2). Menurutnya, gudang tersebut direncanakan untuk meningkatkan kualitas. Sebab, swasembada garam konsumsi secara nasional sudah melampaui target. Karena kebutuhan garam kurang lebih 1,4 juta ton. Sedangkan garam konsumsi sudah mencapai 2 juta ton lebih sehingga terjadi kelebihan. ”Ke depan, bisa saja garam ini diekspor untuk konsumsi, tetapi kita memang masih lemah di garam industri. Karena garam industri ini memiliki kriteria tertentu,” imbuhnya. Lebih jauh dia menjelaskan, garam-garam konsumsi yang diproduksi oleh rakyat memang harus terus diberdayakan untuk lebih ditingkatkan kualitasnya. Bahkan, sangat bagus sekali jika garam konsumsi memenuhi standar garam industri sehingga tidak terlalu banyak mengimpor. ”Kita akan terus memberdayakan petani garam untuk meningkatkan kesejahteraannya,” jelasnya. (bus/zis)

Satpol PP Tak Berdaya Tangani Penambangan Galian C Desa Kasengan MANDING-Lagi-lagi, Satpol PP tak berdaya menghadapi aktivitas penambangan liar yang terjadi di wilayah Kabupaten Sumenep. Penambangan terlarang di Desa Kasengan Kecamatan Manding sampai saat ini tetap berlangsung, kendati Satpol PP yang selama ini dijuluki aparat penegak peraturan daerah(perda) sering melakukan razia. Para pelaku penambangan tidak jera melakukan aktivitas yang dilarang itu, bahkan terus merajalela. Bekas galian penambangan lair yang dilakukan warga dikabarkan terjadi tanah lonsor, minggu lalu. Karena memang tempat tersebut memang sangat berbahaya sehingga pemerintah setempat mengeluarkan larangan. Mendengar informasi tersebut, Kepala Satpol PP Sumenep, Abdul Madjid menegaskan pihaknya akan terus membidik penambangan liar yang terjadi di desa Kasengan tersebut. ” Galian C tetap menjadi perhatian kami dan fokus dibidang itu. Setiap saat kami survei, informasi dari masyarakat kami sangat respons positif,” terang Abdul Madjid saat dikonfirmasi Kabar Madura, Kamis (21/2) kemarin. Namun, Abdul Madjid mengatakan untuk melakukan operasi penambangan liar yang terjadi di desa tersebut, Satpol PP mengaku kesulitan mengatasi aktivitas mereka. Menurut Abdul Madjid, karena se-

KM/ DOK

SENDIRI: Aktivitas penambangan liar di desa Kasengan Kecamatan Manding hingga sekarang tetap berlangsung. Mereka tetap berani melakukan aktifitas yang dilarang itu meski lokasi di pinggir jalan.

lain beraktivitas pada tengah malam, pihak Satpol PP mengaku kekurangan sarana dan prasarana dalam menyikapi kasus tersebut juga menjadi salah satu kendala. ”Kesulitannya kami kekurangan informasi dan sering terjadi aktivitas tengah malam terus sarana dan prasaran kami sangat terbatas,” keluh Abdul Madjid. Untuk bergerak melaku-

kan oprasi terhadap aktivitas penambangan liar, pihak Satpol PP tetap berharap informasi dari masyarakat ketika ada aktivitas berlangsung di lokasi. ”Kami minta bantuan dari masyarakat, kalau ada informasi tentang galian C akan kami laksanakan” harapnya. Meski tidak didukung dengan kebutuhan yang memadai, Abdul Madjid selaku penanggung-

jawab di aparat penegak perda kabupaten Sumenep ini berjanji akan terus mengupayakan agar penambangan tersebut bisa dihentikan. ”Meskipun kekurangan sarana dan prasarana, kami tetap berkomitmen akan terus menindaklanjuti galian C itu,” ungkapnya. Mengutip direktori istilah teknis Kementrian Pekerjaan Umum, istilah bahan galian

C mengacu kepada material penambangan yang tidak strategis dan vital. Bahan galian ini tidak dianggap langsung memengaruhi hajat hidup orang banyak, baik karena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya, bahan galian yang dimaksud, pasir kuarsa, kaolin, gips, pospat, batu kapur, tanah liat, andesit, kalsit dan batuan beku vulkanik.(rei/zis)

Pengoperasian IPLT Bukit Lalangon Tertunda

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

RUSAK PARAH: Kondisi IPLT yang terletak di Bukit Lalangon manding tidak bisa lagi difungsikan karena rusak parah.

KOTA-Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) yang diharapkan bisa dioperasikan kembali pada tahun 2013 ini, rupanya tidak bisa digunakan. Pasalnya hingga saat ini, tingkat kerusakan yang terjadi setelah lama tidak dioperasikan fasilitas tersebut belum bisa diperbaiki pada tahun ini. Kepala Dinas Badan Lingkungan Hidup (BLH), Hari Patriadi mengatakan pada tahun 2013 ini, program untuk mefungsikan IPLT tersebut masih dalam tahap Detailed Engineering Design (DED), sebuah tahapan formulasi rencana yang membantu para ahli merancang sebuah produk dengan tujuan tertentu.

Hari Patriadi mengatakan tupoksi dari IPLT tersebut berada di bawah tanggung jawab Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Sumenep. ”Kemarin mengajukan dana untuk detail desainnya atau DED, itu tupoksinya Cipta Karya. Tapi sepertinya dewan menginginkan pembebasan tanah (untuk lahan TPA baru) dulu. Sehingga untuk DED itu di cancel dulu kemungkinan nanti masuk di PAK,” terang Hari pada Kabar Madura, kemarin. Lebih lanjut, Hari memaparkan kemungkinan beroperasinya IPLT tersebut pada tahun 2015 mendatang. Hal itu berbarengan dengan berfungsinya lahan TPA baru dengan basis pengelolaan

sanitary landfill. ”Mungkin beroperasinya itu sama dengan TPA tahun 2015, karena saat ini bangunannya itu memang tidak ada apaapanya. Mesinnya juga tidak ada, listrik kaitannya dengan blowernya, semuanya tidak ada,” beber Hari. Sementara itu, Kepala Kantor Kebersihan dan Pertamanan (KKP) Sumenep, Febriyanto mengatakan kerusakan fasilitas tersebut lantaran terlalu lamanya tidak digunakan. Dikatakan Febriyanto, KKP hanya sebagai pelaksana terkait dengan pengelolaan IPLT tersebut. ”Kami itu tugasnya hanya memindahkan tinja. Nah, jadi tinja yang disedot dari perumahan penduduk

itu kita sedot lalu dibuang ke sana. Itu saja. Nah, kalau bagaimana proses pengolahannya itu bukan kewenangan kita di Kantor Kebersihan. Kita gak punya lab,” terang pria yang akrab disapa Totok. Di samping itu, juga ditegaskan Febriyanto, pihaknya tidak membuang ke bukit Lalangon karena memang tinja yang disedotnya hanyalah air. Tidak berbentuk padat seperti biasanya. ”Penyedotannya itu hanya pada musim penghujan. Karena permukaan air itu naik. Makanya kami membuangnya itu ke TPA, karena bukan berbentuk tinja sebagaimana mestinya, tetapi sudah mencair menjadi air,” terangnya. (aqu/zis)

Polemik Pemilihan Kepala Desa Serentak

Diusulkan Dua Sesi, Jadwal Lima Tahap Terlanjur Disebarkan Perdebatan pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) secara serentak antara Komisi A DPRD dengan Bagian Pemerintahan Desa (Pemdes) Pemkab Sumnep masih belum tuntas. Tanggal 25 Februari disepakati akan ada pertemuan kembali. Namun, jadwal pilkades terlanjur menyebar menjadi 5 tahap tanpa sepengetahuan Komisi A. Lalu siapa yang mengkhianati komitmen pilkades serentak itu? BUSRI THAHA, KOTA PERTEMUAN antara Komisi A DPRD Sumenep dengan Bagian Pemerintahan Desa (Pemdes) beberapa waktu lalu, diharapkan akan menemukan kepastian tentang rencana pilkades serentak. Namun, kenyataannya tidak ada hasil. Sebab, yang hadir ke undangan Komisi A bukan pengambil kebijakan di Bagian Pemerintahan Desa, sehingga harus dilakukan pertemuan kembali tanggal 25 Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Februari nanti. Darul Hasyim Fath, anggota Komisi A DPRD Sumenep, terlihat geram dengan perubahan jadwal dan termasuk penyebaran jadwal pilkades yang menunjukkan bahwa pilkades tidak lagi serentak. Padahal, sudah ada komitmen ketika penyusunan anggaran 2013 antara Komisi A DPRD dengan Bagian Pemdes. Kini, ternyata sudah banyak diketahui bahwa perubahan jadwal menjadi 5 tahap tanpa melibatkan Komisi A menjadi 5 tahap. ”Melakukan lobi dengan untuk memperjuangkan agar lembaga lain menyetujui anggaran Rp 1,6 Milliar untuk pilkades serentak bukanlah mudah. Tetapi, ternyata langsung dilakukan perubahan tanpa sepengetahuan Komisi A. Kami hanya ingin mengingatkan agar tidak melanggar Perda,” tandas Darul Hasyim Fath. Abd Hamid Ali Munir, anggota Komisi A yang baru pindah dari Komisi C, rupanya juga ikut tidak terima ternyata pilkades tidak lagi menjadi serentak tetapi dibagi menjadi lima tahap. ”Kami sudah menyampaikan kepada masyarakat bahwa akan dilaksanakan

KM / BUSRI THAHA

PERDEBATAN: Anggota Komisi A DPRD bersama dengan Bagian Pemdes sedang rapat bersama pekan lalu terkait dengan dengan rencana Pilkades Seretak kemungkinan gagal digelar.

pilkades serentak. Tapi, ternyata berubah menjadi lima tahap. Berarti kami akan dianggap pembohong oleh rakyat,” tandas politisi

dari PKB ini. Sementara itu, Kasubbag Pemerintah Desa dari Bagian Pemerintah Desa Pemkab Sumenep,

Supardi mengatakan, persoalan jadwal yang sudah disebarkan bisa saja akan berubah jika terjadi kesepakatan kembali. Sedangkan

petunjuk Teknis (Juknis) telah diberitahukan kepada desa karena juknis memang termasuk dari tahapan pelaksanaan pilkades. ”Kalau misalnya nanti pada tanggal 25 Februari diadakan pertemuan dan mengambil opsi yang diusulkan oleh Komisi (dua tahapa Kepualaun-Daratan), maka bisa berubah yaitu antara daratan dan kepulauan. Jadwal itu hanya pemberitahuan,” katanya. Ketua Komisi A DPRD Sumenep, Abrori Mannan menegaskan, persoalan pilkades serentak merupakan harga mati yang tidak boleh tidak harus dilaksanakan. Bahkan, jika berdalih persoalan keamanan karena anggaran tidak mencukupi, maka Komisi A yang memiliki hak untuk mengganggarkan bisa dianggarkan kembali dengan istilah anggaran mendahului PAK. ”Jika misalnya tidak dapat dilaksanakan secara serentak, maka kami mengusulkan dapat dilaksanakan dua kali. Yaitu antara Kepulauan dan Daratan,” ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, pilkades dilakukan secara bertahap menjadi lima tahap. antara lain tgl 1, 13, 15, 20, dan 23, bulan Mei 2013. (zis)


6

JUMAT

22 Februari 2013

Mewah, Pengukuhan ASRI

Sambungan dari hal 1

Menurut Shalah Syamlan, Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pamekasan, persiapannya sudah matang. Termasuk anggaran pelantikan yang dialokasikan. Tinggal menunggu jadwal dari DPRD Pamekasan. Dia mengatakan, anggaran pelantikan ASRI akan menelan biaya sebesar Rp 490 juta. Anggaran itu akan

dihabiskan dalam satu hari kegiatan, mulai dari konsumsi, publikasi, pengamanan dari unsur kepolisian dan unsur lainnya, serta kebutuhan lainnya. “Anggaran itu sudah berdasarkan kalkulasi kebutuhan selama pelaksanaan kegiatan,” tandasnya, ketika dikonfirmasi Kabar Madura, Kamis (21/2). Lebih lanjut Shalah mengungkapkan, dari dana sebesar itu, Rp 120 juta di anta-

ranya akan digunakan untuk publikasi melalui media massa. “Kami akan buat meriah nanti acaranya, karena semua media akan meliput acara ini. Baik yang cetak maupun elektronik. Di bagian lain Shalah menyiratkan, pelantikan ASRI bisa jadi akan menelan dana lebih besar dari Rp 490 juta. Sebab, bakal ada dana tersendiri untuk menggelar sidang paripurna DPRD Pamekasan untuk melantik

Maksimal Rp 300 Juta Sambungan dari hal 1

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Bagian Umum Sekertariat Daerah Pemkab Pamekasan, Shalah Syamlan, selaku penanggung jawab pelantikan, pihaknya masih menunggu panggilan dari Dewan. Karena kabarnya, pihak dewan akan memanggil eksekutif berkaitan dengan pemangkasan dana

pelantikan. “Untuk sementara saya tidak bisa jelaskan apa-apa, karena kami masih menunggu pemanggilan pihak dewan, sebab ada rencana akan melakukan pemanggilan pada pihak kami terkait anggaran pelantikan tersebut,” ujar Shalah kepada Kabar Madura, Kamis (21/2). Namun, ketika dikonfirma-

si kembali soal pernyataan Shalah itu, Khairul Kalam malah membantahnya. “Pihak kami masih belum ada rencana untuk melakukan pemanggilan (terhadap eksekutif) berkaitan dengan anggaran dana pelantikan bupati tersebut. Dan sejauh ini memang masih belum direncanakan,” jelasnya. (ong/yoe)

Transit di Desa Terbelakang, Tak Ada Sinyal Ponsel

meski bernama Sungai BatoBato yang artinya sungai batu-batu, saya tidak melihat adanya batu atau sejenisnya di sepanjang sungai ini. Tidak ada yang menarik dari sungai ini. Lepas dari sungai, pemandangan laut dengan gugusan pulau-pulau kecil nan eksotis menyihir mata. Mulut tidak henti-henti melafalkan pujian-pujian ketakjuban akan keindahan pulau-pulau ini. Air laut yang tenang, biru dan jernih. Sesekali ikan-ikan melompat-lompat di atas air. Perahu kecil yang membawa kami melaju pelan. Mungkin karena kelebihan muatan. Tapi saya tidak khawatir perahu itu akan tenggelam. Laut begitu tenang berkawan. Selang satu jam, tepatnya pada angka 10.58, perahu sandar di pelabuhan kecil di sisi utara desa Pajenangger, Arjasa.

Keindahan panorama alam; laut di bawah ditingkahi pulau-pulau kecil dan latar pengunungan pulau Kangean di utara masih menghipnotis mata saya. Indah nian. Udaranya segar. Air lautnya bersih. Dan ikan-ikan berenang dengan damai. Langit cerah. Benar-benar sempurna. Tak banyak yang bisa saya tuliskan tentang Desa Pajenangger ini. Sebuah desa yang biasa. Terbelakang. Tidak ada sinyal ponsel. Kecuali lautnya yang eksotis, tidak ada yang menarik. Dari Pajenangger, kami harus lewat jalur darat dulu. Menaiki mobil pikap selama kurang lebih satu jam, akhirnya kami diturunkan di Kampung Bugis, masih masuk desa Pajenangger. Karena jam sudah menunjuk angka 12.06, rombongan akhirnya sepakat untuk salat zuhur dulu. Selepas shalat zuhur perjalanan dilanjutkan menggunakan perahu. Dan kami mendapatkan perahu yang lebih kecil dari yang sebelumnya. Terpaksa rombongan dipecah menjadi dua. Dan perahu yang terbuat dari fiber itu harus mengangkut kami dua kali. Saya termasuk rombongan kedua. Dan harus menunggu hampir satu jam sampai perahu itu kembali dari mengantar rombongan yang pertama. (Bersambung)

retariatan Kejari, karena dimungkinkan masih berada di sana dan belum disampaikan kepada dirinya. “Karena alurnya, berkas tersebut masuk ke kesekretariatan, lalu didisposisi oleh pimpinan Kejari. Setelah itu, kesekretariatan akan memberikan kepada saya,” tandasnya. Setelah Kabar Madura mengecek ke bagian Kesekretariatan Kejari, ternyata berkas perkara tersebut juga belum masuk ke sana. “Masih belum masuk berkas perkara itu, hanya kemarin (kemarin lusa, red), ada SPDP (surat pemberitahuan dimulainya penyidikan)-nya saja,” tegas Kaur Tata Usaha Kejari Pamekasan, Roham-

ah, kepada Kabar Madura, Kamis kemarin. Rohamah juga mengatakan, karena SPDP-nya baru sampai kemarin lusa, maka ada kemungkinan berkas tersebut akan masuk kurang lebih dua hari kemudian, ke pihak Kejari Pamekasan. “Kalau pun nanti berkas perkara tersebut sudah sampai ke kami, belum tentu P21 (sempurna, red). Jadi, kami akan mempelajarinya terlebih dahulu. Dan bisa jadi masih P18, kalau nanti berkas perkara tersebut kami nyatakan ada yang kurang, maka akan dikembalikan lagi ke Kepolisian untuk dilengkapi berkas perkara tersebut,” jelas Syafiih. (ong/yoe)

Sambungan dari hal 1

Kordinator rombongan mencari perahu carteran untuk perjalanan selanjutnya. Sebenarnya dengan perahu ukuran agak besar, dari pelabuhan itu, bisa langsung menuju ke lokasi. Namun kami mendapatkan perahu ukuran kecil, sehingga diputuskan bahwa harus transit dulu di Desa Pajenangger. Menurut salah seorang teman yang berpengalaman, dengan transit di Pajenangger, jarak tempuh sebenarnya akan lebih pendek. Sebab jika langsung dari pelabuhan itu, perahu akan bergerak sedikit memutar menyisir pantai selatan Pulau Kangean yang dipenuhi dengan ceruk dan tanjung ditambah dengan pulaupulau kecil berbatu karang yang tidak bisa dilewati perahu. Atau bahkan perahu harus bergerak lebih ke tengah jika air tidak kebetulan surut. Pada angka 09.15, mesin diesel perahu dinyalakan dengan engkol tangan. Baling-baling berputar dan mendorong pelan perahu kecil dengan 20 penumpang plus satu sepeda motor. Sungai Bato-Bato adalah sungai muara yang dangkal dengan air kekuningan. Di sisi kanan-kiri dipenuhi tumbuhan bakau. Anehnya

SUBAIDI CUBIT Kontributor Lepas Sumenep

Nyantol di Kepolisian Sambungan dari hal 1

Sebab, sampai Kamis kemarin (21/2) pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan menyatakan, belum menerima berkas perkara kasus tersebut dari kepolisian. “Berkas perkara (Nurmaluddin) yang saya tahu, masih belum masuk ke meja saya. Atau mungkin masih berada di kesekretariatan. Yang jelas, berkas perkara yang dimaksud masih belum masuk ke sini,” jelas Kasi Pidana Umum (Pidum) Kejari Pamekasan, Syafiih, kepada Kabar Madura, Kamis (21/2) kemarin. Syafiih menyarankanagar mengecek berkas perkara tersebut ke pihak Kesek-

bupati-wakil bupati terpilih, sekaligus pelepasan mantan bupati-wakil bupati. Dananya diambilkan dari pos alokasi anggaran Sekretariat DPRD Pamekasan. Shalah mengaku, tidak tahu berapa anggaran yang dialokasikan Sekretariat DPRD Pamekasan, untuk pelantikan ASRI. Katanya, soal itu, sudah dia pasrahkan ke Sekretariat DPRD. Dikonfirmasi secara terpisah, Pelaksana Tugas (Plt)

Ketua DPRD Pamekasan Halili Yasin menegaskan, dia tidak tahu pasti berapa anggaran pelantikan yang ada di Sekretariat DPRD. Dirinya hanya mengaku, rincian biaya sudah ada di Bagian Umum Sekretariat DPRD. Sementara itu, surat pemberitahuan hasil Pemilukada Pamekasan sudah dikirim Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Rabu (13/2) lalu. Dipastikan,

DPRD Pamekasan sudah menerimanya. Tapi sejauh ini, rencana pelantikan ASRI belum diparipurnakan oleh DPRD Pamekasan. Dikonfirmasi soal itu, Halili menegaskan, pihaknya sudah menerima surat pemberitahuan dari KPU Jawa Timur tersebut, dan akan segera menggelar paripurna. “Insya Allah, dalam minggu ini, kami akan menggelarnya,” terang Halili Yasin kepada Kabar Madura, Ka-

Bekas Galian PDAM Bikin Truk Terguling Sambungan dari hal 1

Akibatnya, persis di titik tempat roda belakang kanan truk berpijak, ambles. Tak ayal, truk kehilangan keseimbangan dan akhirnya terguling ke kanan. ”Saya waktu memandu untuk masuk ke area depan gudang memberi tanda untuk nganan dulu supaya ban belakang sebelah kanan tetap di atas aspal. Tapi Syaifudin (sopir truk, red) terlalu ngiri sehingga ban belakang sebelah kanan tepat pada bahu jalan yang tak beraspal sehingga truk terguling ke kanan,” terang Holla. Udin, sapaan akrab Syaifudin mengatakan, ”sewaktu saya berusaha memarir truk tepat depan gudang yang saai itu roda sebelah kiri sudah berada di atas jalan yang lebih tinggi dengan jalan ta-

hu-tahu ban belakang sebelah kanan rendes (ambles).” “nah saat itulah truk oleng dan terguling ke sebelah kanan,” imbuhnya, di lokasi kejadian, Kamis kemarin (21/2). Berdasarkan informasi yang dihimpun Wartawan Kabar Madura dari beberapa warga sekitar, bahu jalan yang tidak beraspal tersebut merupakan bekas galian pipa PDAM yang diperbaiki, saat terjadi kebocoran, beberapa minggu lalu. “Galian pipa itu posisinya kurang pas, karena bisa mengganggu pengguna jalan, dan seharusnya bekas galian itu ditutup kembali dengan sempurna sehingga ketika dilewati kendaraan tidak ambruk sepeti itu,” kesal warga Desa Nyalabuh Laok, Moh Zain. Warga juga menjelaskan, bahwa bisa dipastikan se-

tiap hari disepanjang jalan tersebut ada mobil yang terperosok, karena disepanjang jalan itu banyak lubang bekas galian PDAM yang tidak ditutup kembali dengan sempurna. Terkait kecelakaan itu, Polres Pamekasan akan memanggil pihak PDAM Pamekasan. “Karena memang dugaan sementara yang menjadi penyebab kecelakaan itu adalah sebuah lubang yang ada di bahu jalan tersebut dan diduga bekas galian PDAM Pamekasan,” jelas Kanit Lakalantas Satlantas Polres Pamekasan, Ipda Ach Zainuddin, kepada Kabar Madura, Kamis (21/2) kemarin. Direktur PDAM Pamekasan, Agoes Bachtiar berkilah, bekas galian tersebut bukan tanggung jawab PDAM, melainkan tanggung jawab proyek Provinsi yang sedang

dikerjakan di sana. Selain itu, di sana juga ada pekerjaan penggalian sumur. “Itu bukan milik PDAM Pamekasan, melainkan galian proyek PDAM Provinsi, dan itu belum diserahkan kepada PDAM kami. Jadi itu bukan tanggung jawab kami, karena memang belum diserahkan kepada kami,” tukas Agoes. “Nah, nanti kalau sudah rampung pekerjaan itu, baru akan diserahkan pada pihak kami, jadi tanggung jawab terhadap adanya kecelakaan itu bukan tanggung jawab kami, melainkan tanggung jawab pemilik proyek,” dalihnya. Tapi sejatinya, alasan Agoes itu, sangat tidak masuk akal. Sebab, institusi PDAM hanya ada di wilayah kabupaten/ kota. Tidak ada institusi yang berjuluk PDAM Provinsi. (KM 12/ong/yoe)

Diduga Selingkuh, Kemaluan Dipotong Istri Sambungan dari hal 1

Berdasarkan hasil olah TKP, Joko menilai bahwa pemotongan alat kelamin tersebut diduga karena sang istri terbakar api cemburu. ”Penyebabnya itu si korban diduga telah berselingkuh dengan perempuan lain,” ujarnya. Lebih lanjut, Joko mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan

penyelidikan lebih lanjut terkait dengan kasus tersebut. ”Pelakunya sekarang kami amankan dan tadi sudah kita serahkan sepenuhnya ke Polres Sumenep. Jadi untuk melangkah ke tingkat penyidikan kita masih menunggu pelapor,” paparnya. Di lain pihak, dr Fitril Akbar, Direktur RSUD Sumenep menjelaskan, pihaknya hanya melakukan penghentian terhadap pendarahan. Pi-

hak rumah sakit tidak bisa melakukan penyambungan kembali alat kelamin yang sudah terpotong, karena potongan tersebut tidak ditemukan. ”Sesungguhnya secara medis bisa, tapi harus ada syarat, syarat itu pemotongan kurang dari 6 jam. Dan jaringan yang terpotong itu harus ada di tempat steril dan kalau bisa di tempat yang dingin jadi di-es. Jadi

kalau itu ada masih bisa disambungkan,” terangnya. Lebih lanjut, Fitril menambahkan Riadi tidak lagi bisa melakukan hubungan seksual karena alat yang terpotong nyaris hilang. ”Yang tersisa mungkin antara 1 sampai 2 centi. Jadi yang bisa kita lakukan itu hanya amputasi penis karena benda tajam, sementara penyambungan tidak bisa,” pungkasnya. (aqu/yoe)

Penggawa Sape Kerap Target Menang Sambungan dari hal 1

Cukuplah satu poin sangu dibawa pulang sebagai oleholeh untuk warga Madura,” ujar Daniel Roekito. Poin sangu yang dimaksud Daniel adalah satu poin yang sudah dikantongi setiap tim sebelum bertanding. Menurutnya, poin tersebut sudah menjadi hadiah sebelum tim bertanding. Namun jika kalah, tentunya poin dimaksud akan disapu tim pemenang. Sementara itu, sejumlah

pemain P-MU justru mematok harga tinggi untuk pertandingan besok sore. Issac Djober yang pada pertandingan melawan Barito Putra berpartisipasi lesakkan satu gol mengaku ingin timnya menang dan membawa tiga poin ke Madura. ”Teman-teman ingin sekali posisinya di klasemen naik. Untuk itu, kami harus menang dan saya ingin kembali cetak gol,” ungkap Issac penuh optimistis. Apa yang disampaikan

Issac Djober juga menjadi semangat juang bagi Denny Rumba. Pemain asal Semarang tersebut mengaku ingin sekali turut mengantarkan P-MU meraih kemenangan pada laga besok. Obsesinya hanya satu, ingin bisa diberi jatah libur untuk bisa menjennguk anaknya yang saat ini sedang sakit. ”Kalau besok menang, setidaknya saya bisa meminta jatah libur,” jelas Rumba, panggilan akrab pemain yang biasa berposisi sebagai

bek kanan tersebut. Usungan misi harus menang pada laga besok memang terus disematkan ke seluruh pemain P-MU. Sebagaimana disampaikan duet striker P-MU, Osas Saha dan Zaenal Arif. Diakui keduanya, mereka tak ingin stempel sebagai klub jago kandang tersemat abadi ke P-MU. ”Kita harus buktikan bahwa kita bisa menang sekalipun main di kandang lawan,” tegas Osas ditimpali anggukan Zaenal Arif. (bri/ed)

Adi pelaku penembakan di Kokop beberapa waktu lalu. “Dugaan kami, itu senpi rakitan,” tandas Andy. Sampai saat ini, imbuh Andy, pihak Polres Bangkalan masih terus mengembangkan penyelidikan atas kasus kepemilikan senpi ilegal tersebut. Juga tengah berupaya memburu pemiliknya. Namun dia menduga senpi rakitan yang dimiliki pelaku tersebut merupakan sisa-

sisa konflik Sampit beberapa tahun silam. Sebab selama ini Polres Bangkalan telah beberapa kali berhasil mengamankan senpi rakitan dari tangan masyarakat, dan sebagian besar merupakan senpi yang dibawa dari Sampit. Tercatat dari tahun 20112012 Polres Bangkalan setidaknya telah berhasil mengamankan 2 senpi rakitan. “Kemungkinan besar sisa-sisa konflik Sampit,” ujarnya.

Tapi di bagian lain Andy mengatakan, tidak menutup kemungkinan, banyak beredar senpi ilegal, di Bangkalan. Sebab akses menuju Bangkalan cukup mudah, dan tidak mungkin keseluruhan wilayah dapat diawasi aparat kepolisian. Apalagi kini ada jembatan Suramadu. “Mungkin saja, sebab saat ini akses menuju Bangkalan sangat mudah,” tandasnya. (fir/yoe)

Ada Senpi Rakitan Ditembakkan Sambungan dari hal 1

Senpi tersebut, sempat ditembakkan ke arah tanah waktu penyerangan. “Keterangan dari saksi, ada yang bawa senpi dan sempat ditembakkan,” ungkapnya. Dan jika dilihat dari bentuk dan cara menggunakannya, diyakini senpi tersebut merupakan senpi rakitan. Mirip senpi yang pernah disita Polres Bangkalan dari tangan Cahyadi, 17, alias

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Kasiono (kepala), Firman Ghazali Akhmadi, Agus Josiandi, Abdur Rohim. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna, Ahmad Syaiful Ramadhan, Syaiful Islam. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman, Ahmadur Rusdi (pemasaran). Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafis: Ryan Kalig (kepala), Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Direktur Utama: Cholili Ilyas. Direktur : Disyahmain, Taufiq Rizqon, Edi Kurniadi. Wakil Direktur: Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

mis kemarin. Halili tak menyebutkan kepastian soal hari atau tanggal sidang paripurna tersebut. Kendati demikian, kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menegaskan, sekalipun pihaknya belum menggelar sidang paripurna, tapi hari atau tanggal pelantikan ASRI sudah bisa dipastikan. “Yaitu tetap hari Minggu, tanggal 21 April nanti,” pungkasnya. (anm/yoe)

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI TANDA PENGENAL, DAN DILARANG MEMINTA ATAU MENERIMA UANG/BARANG DARI SUMBER BERITA


JUMAT

22 Februari 2013

SBY dan Prahara Demokrat

SABAR.. ya Mas...! walau tim kami lagi menelan kekalahan dari Barito 2-1 mari kita beri semangat pemain kita dan tidak usah saling menyalahkan diantara pemain kita karena mereka semua sudah berusaha keras untuk meraih kemenangan demi kita semua. Tapi keberuntungan masih berpihak pada tuan rumah. Buktinya, ketika Issak Y.M. Djober mencetak gol, kegembiraanya disambut Firly. Begitu juga sebaliknya Issac termangu ketika Firly membuat gol bunuh diri yang sepertinya golnya Issac gak berarti. Itulah yang terjadi. Kalah menang tak akan mudah diprediksi. Hartono Korwil Cha2 Colo’, +6285230771262 AYO PMU bangkitlah. Berjuanglah! Aku yakin melawan Persiba Sabtu besok PMU akan membawa pulang poin ke Madura. Kalau permainannya kayak waktu bermaen di Barito. Hantam Persiba 2-0 aja. Bawa poin ke Madura. Baros Taretan Mania, +6281939316890. AYO PMU semangatlah! Cukuplah kekalahn empat kali. Jangan sampai kalah lagi. Raihlah kemenangan sebanyakbanyaknya. Buwatlah masyarakat Madura bangga dengan kemenanganmu, Dedy, +6287750600362 AYO P-MU.. maju terus pantang mundur. Jadilah yang terbaik. Junjung tinggi sportifitasmu KAcoNK JunoK, +6283850230494 AYO P-MU kamu hrus jadi juara di ISL, agar kamu bisa diperhitungkan di pentas sepak bola Indonesia . Maju teruz P-MU!! Mukit v Deni Sang Bintang Blb+97, +6287750524104

RIUHNYA persoalan yang terjadi di internal Partai Demokrat (PD) membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan mengambil alih kepemimpinan yang diketuai Anas Urbaningrum. SBY melihat PD sudah berada pada titik nadir, sehingga perlu langkah penyelamatan. Agar elektabilitas PD yang akhir-akhir ini terus menurun bisa kembali naik. Pasalnya, yang kembali memicu riuhnya persoalan di internal PD adalah hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan tingkat keterpilihan (elektabilitas) PD hanya 8,4 persen suara. Hasil survei ini mendorong para petinggi PD, seperti Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat, Jero Wacik, mendesak SBY agar segera mengambil langkah penyelamatan partai. Bahkan dia sempat menyinggung Anas Urbaningrum agar legawa meninggalkan kedudukannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Pernyataan Jero Wacik ini semakin memperkeruh suasana di internal PD. Karena nyatanya bukan hanya Anas yang membuat elektabilitas PD menurun, tetapi juga kader-kader yang lain. Seperti Muhammad Nazaruddin, Angelina Sondakh, dan Andi Mallarangeng. Kader-kader tersebut telah memperburuk citra PD akibat kasus korupsi yang menyeret diri mereka. Akhirnya setelah lawatan dari luar negeri, Presiden SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, menggelar rapat bersama sembilan Majelis Tinggi, para menteri asal PD dan Ketua Fraksi PD di DPR, di kediamannya, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (8/2) dengan menghasilkan delapan langkah-langkah penyelamatan Partai Demokrat. Salah satu delapan langkah tersebut adalah pengambilalihan kepemimpinan PD dari Anas Urbaningrum ke Majelis Tinggi yang diketuai oleh SBY. Anas dipersilahkan mengurusi ka-

MENGECEWAKAN ......... itulah kata yang pantas buat pemain P-MU. Emosional yang kurang dijaga. Bikin malu. Kami Taretan Mania berkorban demi Persepam Madura United, bahkan mentri pun kami korbankan. Kami hanya ingin menang dan menang. Jeffry Siputra Tahanan+14 dari Nyalaran, +6282331246111 AYOLAH PMU maju terus, kegagalan yang telah berlalu jangan selalu dipikir. youngkyjuragan516@ymail.com, Ketapang Daya Sampang, +6281938151509 AYO terus semangat PMU. Peluangmu masih cukup banyak. Ini saatnya kamu membuktikn kepada Indonisia kalau sepak bola Madura masih pantas berlaga d ISL. Ayooooooo terusss maju, Taretan Mania akan selalu untukmu. Yusuf Filya’s @Lif, +6282331728052 AYO ayo ayo P.MU tnjuk kan k dunia bahwa madura bsa q yakin dngan bkerja sma p.mu pasti mnang, p.mu mainx sdah bgus sprterx sdh baxk trus p yng krang dr p.mu? Tretan Bongkar Mania, +6282330211645 SALAM Taretan Dhibik, suporter P-MU se dunia, jangan patah semangat, di lima laga kebelakang harus menang. Pesan untuk Pak Manager P-MU (Achsanul Qosasi), datangkan lagi pemain yang bagus. David Kaconk Mania, +6287750509133 AYO PMU semangat terus, dimana kau berada di situ kami selalu ada. Karena aku, I love PMU 4 ever. Bravo PMU! Awaludin 903 (Waru Krpan Sapi), +6287750707497 AYO P-MU tunjukkan permainan terbaik km dan jadikan Madura ini getar untuk selamax Tretand Mania Ok! Trus mju P-MU ku kan slalu mndukungmu hingga akhir nafasku....! Ichal Alapola, +6287805503268 AYO PMU maju truz klahkan lawanmu dan jangan pernah mundur dari ISL. Amien! Dan buat Pak Bupati PMK tolong donk stadionya dibuat lebih megah, kan PMU sekarang sudah di ISL. Pas msug TV, kan biar gak malu-maluin Madura. “Eenk TAMBHENK groul” _Taretan CLURIT Mania_+6283852757558 AYO PMU bantailah msuh, tgkatkn stratgy yg kuat, dn bktkn madura jg bsa jdi yg trbaik, dn kmi kan sll stia mndkung mu coz kmi jg anak madura....! “yU_D@_4j4cH” (PaS_PaSaN), +6287805584984 AYO ayo ayo P-MU ttap smngat n tunjukkan xalimu, n qsllu da untkm. Hendriyanto Prayoga {langet malam}, +6281934696652 P-MU, madura di tangnmu, ayoo. . P-MU obrak-abrik gawang perthanan lawan. Kami selalu mendukung kalian. Bravo P-MU. . . . K@rim@. Tej@.+6287750212517 P-MU kami haus gol kamu, ayo Madura km pasti bisa menjadi sang juara, semangat kami tidak akan mati untukmu... Angga Marcelo-58 Mutiara Sampang, +6281913500454 ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELAYANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI, KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA?

Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke: Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS) atau via email:kabarmaduranews@gmail.com, facebookkabarmadura@gmail.com Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

sus hukumnya dengan SBY untuk mengurusi KPK, sehingga segera PD. Sementara dirinya diperoleh status yang juga sebagai Kepala jelas, tersangka atau Negara. Jauh-jauh tidak. Karena selama sebelumnya saat SBY ini kesannya KPK fokus sebagai Kepala menggantung kasus Negara, masih banyak Anas. Meskipun kita persoalan yang belum juga harus menyadari terselesaikan. tidak hanya kasus Apalagi ketika meAnas yang ditangani, megang dua jabatan. Oleh: tetapi juga masih banRasanya harapan meMASDURI yak kasus-kasus yang nyelesaikan persoalan lain belum selesai. Bekebangsaan sangat lum lagi tidak mudah sulit didapatkan. bagi KPK menetapkan seseorang Sebenarnya masih banyak kadersebagai tersangka. Butuh kesung- kader PD yang bisa dipercaya guhan mengorek data, agar kepu- menyelesaikan persoalan di intusan KPK benar adanya bukan ternal PD. Tak mesti SBY yang hanya syak wasangka. memimpinnya secara langsung. Keputusan SBY mengambil Bahkan menurut penulis kemelut alih kepemimpinan PD banyak persoalan yang dihadapi PD tidak mendapat komentar miring dari mesti mengharuskan pengambeberapa tokoh politik. Misalnya bilalihan kepemimpinan dari Ketua Dewan Pertimbangan Par- Ketua Umum. Karena sebenarnya tai Golkar, Akbar Tanjung, yang persoalan yang terjadi tidak serimenganggap tindakan SBY akan bet yang dipikiran para petinggi mengganggu tugasnya sebagai Ke- partai di pusat, mereka merasa PD pala Negara. Baginya, SBY justru seperti sudah kiamat. Sementara tampak lebih mementingkan par- kader-kadernya di daerah bersikap tainya ketimbang urusan kenega- biasa saja dan terus bekerja secara raan. Sementara persoalan yang maksimal agar elektabilitas PD dihadapi Indonesia juga sangat bisa kembali melambung. Untuk runyam, bahkan lebih parah dari menyelesaikan persoalan tersebut, persoalan PD. Karena Indonesia cukup koordinasi yang baik agar menyangkut kepentingan seluruh para pemimpin PD bisa bekerja anak negeri dari ujung Sabang maksimal dalam menyelesaikan sampai Merauke. persoalan yang terjadi. Justru Bahkan sebelum SBY kembali ke pengambilalihan kepemimpinan tanah air, SMS yang ia kirim saat PD dari Ketua Umum, terkesan melakukan Umrah di depan Ka’bah begitu “otoriter”-meskipun sudah juga sempat mendapat respon mir- di musyawarahkan-tapi seperti keing. SBY sepertinya lupa persoalan terangan SBY sendiri, jika ia sudah kebangsaan yang sedang dihadapi menemukan solusi penyelesaian rakyat Indonesia. Sehingga yang partainya. Mestinya jika PD benardidoakan di depan Kakbah bukan benar menjunjung demokrasi, Negara Indonesia yang sedang langkah-langkah penyelesaian dipimpinnnya, melainkan Partai tersebut dimusyawarahkan di Demokrat yang sedang kisruh. dalam rapat, bukan dibawa SBY Jadi SBY sekarang ini lebih me- kemudian dimintai persetujuan mentingkan PD ketimbang rakyat kepada petinggi PD yang lain. Indonesia. Apalagi sekarang kepePengambil alihan kepemimpinan mimpinan PD diambil alih SBY. PD dari Ketua Umum juga mePasti akan menyita banyak waktu negaskan kepada rakyat Indonesia

Oleh:

A’YAT KHALILI

NARASI DARI PESISIR 1/Pemanen Gula Merah di tanah coklat ini, kucium masih aroma nafasmu yang tertakar sampai ke batas pulau ditepis pengerat sepanjang musim, menuang kembali cinta lama dirantau dalam wangi lahang yang kau peras dengan tangan yang setia seharum tanah dan air menyauh setiap getar kidung dari angin selat, siul para pemanjat siwalan meracau-racau atau bunyi gentong lesung kampung dipukul mengirim bau laro yang segera diseduh dalam sokun nan tua memendam hidup kami bertahun-tahun. “ di sini, kami tak pernah pergi, tak akan pergi, tanah sudah menjelma selera untuk berbagi” di tanah coklat, disisip perahu kecil dan dilintas layar terkembang ke tanah seberang, mencacah ranah pesisirmu yang tandus dari kilau matahari “ singgahlah, mencecap manis gula merah atau berkah nira, kemana engkau tiba berlabuh, pergi ke pulau-pulau, dan rindu terus membawamu berlayar ke negeri, dimana kelak kita pulang dengan gairah yang sama tergoda mencicipi kembali takaran ini “.

2/Petani Garam kucium jua aromamu, meruap debar dari angin tasik yang terhempas di tungku pulau garam serasa pasang air atau jauh palung yang pendar, kau menyaru tambak disulur musim menembang ujung kali,

pusar pantai dan arus air “ di mana lidah kami tajam oleh garam, di situ hidup kami berpinak” dengan lagu yang kau gumamkan, dulu, tergetar sepanjang jalan, disepuh impian ke ujung layar, selaput matahari dan aroma asing yang dulu kita tebus demi mimpi, di sini. “ mari, kita bercinta dengan udara laut, asah lidahmu, tajamkan nurani, setajam belati!” aku ingin menyauh lagi, sisa keringat dan lagu panen semisal nasib dinanti kau tanamkan cahaya dengan mata hati, seindah mimpi kaum tani, engkau tawar segenap laut dengan manik mata yang moncar “ tak kan ada desah, selain hidup bergaram, karena kita punya laut, punya pulau “ ke tambak, kau tepis kesumat jiwa tak terhingga.

3/Pulau Nelayan di sisa senja, langit merah dan taman laut, kau kembali menyangkut perahu yang mambang nasib dan cinta yang berulang ditambat dari kisar selat merengkuh lekang mimpi, pada sisik ikan, sauh, lokan, mutiara dan kembang laut mengembalikan debar hidup pada pelayaran, sedesah perahu dari pesisir, memecah tandus tanah, lolong peluit setiap saat berdenyar. “ ingatlah lagi, dayung yang pernah kita pilih menuai harapan dan impian panjang” di tepi laut ini, rupa-rupa kita pernah menumpah dan menepi dengan kapal-kapal berlayar, menjemput setiap curah penuh pasir dan pergi dengan putik asap, ke batas negeri “ tidakkah kau tahu, dilaut kita berjaya, di darat kita pun merdeka? “ dengan mata terpana dan berkaca-kaca serta

7

bahwa di internal PD sudah tidak ada sikap saling percaya, terutama terhadap Ketua Umum dan jajaran pengurusnya. Karena secara tidak langsung pengambilalihan kepemimpinan PD oleh Majelis Tinggi, sama saja dengan menonaktifkan Anas Urbaningrum dari jabatannya sebagai Ketua Umum sampai persoalan di PD selesai dan elektablitas PD kembali melambung. Apalagi secara tegas dalam poin ketujuh dari delapan keputusan tersebut Anas diminta konsentrasi penuh dalam penyelesaian kasus hukumnya dengan KPK. Jelas sekali jika para petinggi PD sudah tidak percaya lagi kepada Anas, bahkan mereka terkesan sudah menuduh Anas terlibat kasus korupsi Hambalang. Pertanyaannya kemudian, sampai kapan SBY akan memimpin PD setelah mengambil alih kepemimpinannya dari Ketua Umum? Dalam poin keenam dari delapan langkah yang akan dilakukan SBY disebutkan bahwa penertiban partai Majelis Tinggi berakhir setelah nama baik dan kondisi partai kembali pulih dan normal. Ukuran nama baik dan kondisi partai kembali pulih dan normal barometernya apa? Apa angka-angka suara hasil survei? Jika iya, benarkah survei yang diyakini SBY menunjukkan kenyataan yang sesungguhnya di Pemilu 2014 nanti? Rakyat Indonesia ingin kepastian sampai kapan SBY memimpin PD, karena Pemilu 2014 sudah dekat. Kami tidak ingin memiliki Kepala Negara yang mendua, karena persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia hari ini sangat banyak sekali. SBY harus fokus pada penyelesaian persoalan kebangsaan, karena itu menyangkut kepentingan orang banyak. *) Masduri, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Sumenep (IKMAS) Surabaya dan Pustakawan Pesantren Mahasiswa (PesMa) IAIN Sunan Ampel Surabaya.

deras rindu nun jauh sansai, aku ingat lagi tanah asalmu, tempat mempertaruhkan jasad dan nyawa, berbantal ombak dan berselimut angin selamanya.

4/Tukang Batik di tanah coklat, di pulau tenun ini, kau lukis jua jiwaku dengan nurani dan mata hati di reranting aksara dan petuah yang berulang kuselami, menghayati hidup, tentang perahu berlayar ke seberang atau rasa bergaram dalam rindu tak sampai kau gambar wajahku dengan tangan cahaya, menjelma potre koneng nan cantik, di mana hikayat pernah tersiar ke jazirah, dipalung selendang yang langsir manakala riuh gong gamelan terus ditabuh, mendidih jiwaku, berkelekar nada gelang besi yang gemerincing menyulut tanah tempat berpijak. “ dimana baju kami disobek tidak berbunyi, dibakar tidak berbau! “ seperti sediakala, sapi-sapi dilecut menggagas lagi cinta yang dulu tersimpan pada helai-helai batik dan permata, pada rambutmu yang polos dan kemilau bagai hiasan baju penari yang menimbun kidung saronen dan kerapan sapi yang masih selalu membuatmu gagah berdiri, mencantumkan nasib ke pulau, sembari terus mencium semerbak mimpi yang diberai angin selat, dimana aku selalu terpaku “ sungguh, betapa kita memang berjaya di laut, berjaya di tanah coklat ini! “. PP. Annuqayah, Sumenep, Madura, 13 Desember 2012. *) A’yat Khalili, Pewarta Harian Online di Jakarta; Tamu Undangan Sempena Mahrajan Persuratan dan Kesenian Islam Nusantara, Sabah, Malaysia, 8-13 Januari 2012 silam.


8

JUMAT

22 Februari 2013

PEMEKARAN DAPIL KPU Fokus Konsultasi Publik SUMENEP-Rencana penambahan kursi terhadap Daerah Pemilihan (Dapil) 7 di Sumenep yang meliputi Kecamatan Sapeken, Arjasa dan Kangean, semakin menguat. Penambahan kursi pada dapil tersebut dinilai lebih mungkinkan terjadi dibandingkan dengan pemekaran dapil. Berdasarkan Undang-Undang (UU) No.8 tahun 2012 tentang Pemilu anggota DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No.5 tahun 2013 tentang Tata Cara Penetapan Dapil dan Alokasi Kursi Setiap Dapil Anggota DPRD propinsi/Kabupaten/Kota pasal 11 ayat 2, jumlah kursi setiap dapil anggota DPRD paling sedikit tiga Dalam PKPU tersebut terdapat tata cara kursi dan paling dalam merumuskan banyak 12 kursi. kursi dalam dapil Sesuai dapil dan menjadi bahan pada Pemilu dalam menentukan 2009, tidak ada penghitungan satupun dapil di didasarkan jumlah Sumenep yang penduduk yang mendekati angtercantum pada data ka maksimal DAK2 (Daftar Agregat hingga 12 kursi Kependudukan per atau mendekati Kecamatan, red).” angka paling

sedikit tiga k u r s i s e s u a i HIDAYAT ANDIYANTO Anggota KPU dengan PKPU. Sumenep Istilahnya, pembagian kursi dalam dapil di Sumenep berada di posisi tengah-tengah sehingga, kemungkinan pemekaran dapil sangat tipis atau bahkan tidak akan ada perubahan dapil. Kendati demikian, Anggota KPU Sumenep, Hidayat Andiyanto mengatakan, persoalan pemekaran dapil masih belum waktunya dibicarakan. Dalam waktu dekat KPU Sumenep akan melakukan konsultasi publik dengan seluruh partai politik perserta Pemilu 2014 mendatang. ”Dalam PKPU tersebut terdapat tata cara dalam merumuskan kursi dalam dapil dan menjadi bahan dalam menentukan penghitungan didasarkan jumlah penduduk yang tercantum pada data DAK2 (Daftar Agregat Kependudukan per Kecamatan, red),” ujar Hidayat Andiyanto, Kamis (21/2). Menurutnya, jumlah penduduk akan dibagi menjadi kursi. Karena jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa maka jumlah kursi yang akan duduk di kursi legislatif mencapai 50 kursi. Maka akan diketahui di satu kecamatan ditentukan oleh Bilangan Pembagi Penduduk masing-masing kecamatan. (bus/rr)

KM/ DOK

BERANI: Syarkawi dan kawan-kawan mengancam akan melakukan aksi demo ke Kantor DPD Partai Demokrat Jawa Timur di Surabaya jika tuntutan mereka agar Joni Tunaidi mundur dari jabatannya tidak digubris. (insert: Syarkawi)

PAC Tantang DPC Partai Demokrat Ancam Bawa Kasus ke DPD SUMENEP-Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Demokrat Kalianget tidak terima dengan pernyataan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Sumenep yang menyebut jika aksi demo yang dilakukan Syarkawi dan kawan-kawan tersebut merupakan ilegal. Sebagai Koordinator Aksi dan Ketua PAC Partai Demokrat Kalianget, Syarkawi kukuh bahwa aksi yang dia lakukan bersama pengurus lain telah mendapat dukungan PAC lain. Ia mengatakan jika sikap pengurus DPC Partai Demokrat dalam menyikapi unjuk rasa yang dilakukannya merupakan

hal yang wajar. Menurutnya, unjuk rasa yang dilakukan pada Selasa (19/2) lalu tersebut benarbenar mendapat dukungan dari 18 PAC Partai Demokrat di Sumenep, tidak seperti yang disampaikan pengurus DPC bahwa aksi unjuk rasa tersebut mewakili 18 PAC. ”Itu yang namanya pembelaan. Tapi yang jelas yang, kami yang melakukan aksi unjuk rasa memang berasal dari semua PAC,” tegas Syarkawi memperkukuh pernyataan sebelumnya. Syarkawi mempersilakan pengurus DPC Partai Demokrat Sumenep mengumpulkan semua pengurus PAC untuk membuktikan kebenaran pernyataannya bahwa aksi tersebut didukung oleh 18 PAC. ”Saya tantang pengurus DPC

KM/DOK

SYARKAWI Koordinator Aksi dan Ketua PAC Partai Demokrat Kalianget

untuk mengundang semua PAC dan melakukan klarifikasi apakah benar mereka mendukung aksi tersebut atau tidak! Kalau memang benar aksi unjuk rasa tersebut hanya didukung empat PAC, saya siap menanggung

risikonya. Apapun yang terjadi, saya siap sebagai korlap aksi,” tantang Syarkawi. Ia berdalih, aksi unjuk rasa yang dilakukan tersebut bukan karena partai atau pengurus yang ada di dalam Partai Demokrat, namun untuk menyoal Ketua DPC Partai Demokrat Sumenep, Joni Tunaidi, untuk mundur dari jabatannya. ”Tujuan kita bukan kepada partai atau pengurus yang ada di dalam. Tapi mengkritisi ketua partai yang tidak loyal pada partai dan lebih mementingkan kegiatan pribadinya,” terangnya. Mewakil 18 PAC, Syarkawi meminta agar pengurus DPC secepatnya melakukan perbaikan di internal partai. Ia mengancam akan melakukan demo ke Kantor DPD Partai Demokrat Jawa Timur jika tuntutan tersebut tidak diin-

dahkan. ”Kami akan membawa kasus ini dengan melakukan demo ke Kantor DPD Partai Demokrat Jawa Timur jika tuntutan kami tidak digubris,” pungkasnya. Hingga berita ini diturunkan Joni Tunaidi masih belum bisa memberikan pernyataan terkait aksi demonstrasi tersebut. Begitu juga dengan Sekretaris DPC Partai Demokrat Sumenep, Ahmad Zahrir Ridla, yang tidak memberikan penjelasan meski nomor telponnya aktif. Sebelumnya Ridla sempat mengeluarkan pernyataan bahwa aksi yang dikomando oleh Syarkawi tersebut tidak mewakili seluruh PAC Partai Demokrat di Sumenep, tetapi hanya diikuti oleh empat PAC saja. (rei/rr)

Kredibilitas Parpol Semakin Terkikis SUMENEP-Keberadaan partai politik (parpol) di mata publik tidak sepenuhnya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Saat ini masyarakat cenderung memilih calon saat pemilihan calon legisltaif maun pesta demokrasi lainnya tanpa memperhatikan partai, tapi lebih melihat sosok atau figur. Masyarakat menilai jika selama ini parpol lebih banyak mengutamakan kepentingan politik sektoral daripada kepentingan masyarakat secara umum sehingga peran parpol dalam memperjuangkan ideologi dan memperjuangkan kemaslahatan masyarakat sangat tipis. ”Peran parpol terhadap masyarakat saat ini sudah sangat tidak dirasa. Selama ini saya tidak pernah melihat parpol melakukan kegiatan pemberdayaan yang bersifat jangka panjang. Yang ada hanya mobilisasi politik,” kritik Zainullah, Aktivis Kaukus Mahasiswa Sumekar (KMS). Ia menilai, sejatinya parpol harus terus melakukan pendampaingan terhadap

masyarakat, bukan turun melakukan mobilisasi massa pada saat ada kepentingan saja sehingga masyarakat merasa terdampingi dan akan simpatik pada sebuah parpol. ”Kenyataannya, langkah pendampingan atau advokasi yang dilakukan parpol nyaris tidak pernah ada. Jika ada, sangat kecil sekali volumenya,” tutur pria yang selalu tegas mengkritisi kebijakan publik di Sumenep tersebut. Ia yakin jika kepercayaan masyarakat terhadap parpol saat ini sudah sangat tipis. Pemilihan calon legislatif (caleg) maupun momentum pemilihan lainnya seperti Pemilihan Gubenur (Pilgub) Jawa Timur mendatang juga sangat ditentukan elektabiltas calon atau kandidat. ”Masyarakat tidak akan melihat partai pengusung, namun akan lebih mempertimbangkan figur yang diusung. Pada pemilihan calon legisltaif daerah, provinsi, maupun pusat, masyarakat tidak akan melihat calon tersebut diusung partai apa,

karena bagi masyarakat semua parpol adalah sama, yakni kurang peduli kepada masyarakat, ” ungkapnya. Salah satu ketidakpedulian parpol terhadap masyarakat, menurut Zainullah, yakni ketika para wakil rakyat tidak komitmen dalam memperjuangkan rakyat, parpol pengusungnya hanya diam saja. ”Padahal mereka diusung oleh parpol tapi partai tidak berdaya menegur kadernya,” pungkasnya. Fathorrahman, peneliti sekaligus pengamat politik muda The Indonesian View, mengatakan bahwa untuk memperoleh kursi yang banyak atau mendapat dukungan dari masyarakat, partai politik harus pandai mencari kandidat atau figur yang mempunyai elektabilitas yang tinggi. ”Partai apapun yang mengusung figur lemah, maka tidak akan kuat mendapat dukungan karena masyarakat hari ini lebih cerdas memilah kepentingan politik praktis,” ujarnya setengah menganalisis. (rei/rr)

KM/IST

SEPI: Lorong Gedung DPRD Bangkalan terlihat lengang pada Kamis (21/2) siang. Berdasar informasi, 17 Anggota Bamus sedang melakukan kunker ke Jakarta, sementara sisanya tidak diketahui keberadaannya.

Ditinggal Kunker, Kantor DPRD Lengang BANGKALAN-Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan tampak lengang dalam dua hari terakhir. Hampir tidak ada aktivitas berarti di dalam gedung wakil rakyat tersebut kecuali sejumlah pegawai yang sibuk di ruangan masing-masing. Hal tersebut terjadi setelah 17 anggota dewan yang tergabung dalam Badan Musyawarah (Bamus) melakoni kunjungan kerja (kunker) ke Jakarta. ”Bamus ada agenda kegiatan ke Jakarta,” ujar Ucah Mahmudi, dari Komisi A. Pernyataan tersebut diamini Wakil Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Ketua III DPRD Bangkalan, Riski, yang mengatakan bahwa 17 anggota dewan yang tergabung dalam Bamus tersebut mengadakan kunker ke Jakarta sejak Rabu (20/2). Kendati tidak berhasil menemui Sekretaris Dewan, Subardinik, yang dikabarkan sedang izin karena sakit, menurut penjelasan dirinya beberapa waktu lalu, sedikitnya dalam setahun 17 anggota Bamus melakukan kunker sebanyak dua kali ke luar daerah. ”Alat kelengkapan seperti Banggar, BK, Bamus, dan Prolegda, dalam seta-

hun melakukan dua kali kunker. Minimal provisi buat mereka sebesar Rp 700.000 per orang. Sedangkan untuk luar provinsi, biaya yang dikeluarkan tergantung jarak lokasi kunker,” paparnya saat itu. Kamis (21/2) siang, kondisi ruang komisi dan pimpinan DPRD terlihat sangat lengang. Hampir tidak ada aktivitas sama sekali di sana. Kabar Madura juga tidak mendapat kejelasan terkait keberadaan 26 anggota DPRD Bangkalan lain yang tidak termasuk dalam Bamus. (jos/rr)

KM/IST

TIDAK PEDUL RAKYAT: Kepercayaan masyarakat terhadap partai politik semakin menipis saat ini dan cenderung melihat sosok atau figur yang berkompeten dibandingkan dengan parpol.


JUMAT

22 Februari 2013

PEMILU 2014 PBB Optimistis Ikut SUMENEP-Meski penetapan partai politik sebagai peserta pemilu telah ditetapkan oleh KPU pusat beberapa bulan lalu, kader Partai Bulan Bintang (PBB) di daerah tetap optimistis bisa mengikuti pesta demokrasi 2014 mendatang. Selama ini, sejak KPU menetapkan partai politik yang masuk pada pemilu 2014, PBB tetap mengberusaha bagaimana partainya bisa maju di pemilu mendatang. Saat ini, upaya yang dilakukan oleh partai tersebut melalui jalur hukum, menggugat KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Meski belum dipastikan menang di PTUN, PBB Sumenep sudah siap menghadapi percaturan politik pada pemilu 2014, terutama pada pemilihan calon legislatif mendatang. ”Sekarang masih proses di PTUN. Dipandang dari kacamata PBB, secara yuridis kita optimistis tetap menang” ungkap Ahmad Fauzi Hasyim, Ketua DPC PBB Sumenep, Kamis (21/2). Hasyim menambahkan, persiapan pada pemilihan calon legisltaif 2014 di masingmasing dapil sudah dipersiapkan. Sampai saaat ini, dirinya menegasakan bahwa masih istikomah berkarir politik di PBB. ” Kami sangat siap, masing-masing dapil sudah siap” tuturnya lebih lanjut. Ia mengimbau kepada semua kader partai agar tetap konsisten mendukung partainya. ”Saya mengimbau pada kader PBB di daerah untuk tetap konsisten memperjuangkan partai PBB,” harapnya. Alasan menempuh jalur hukum ketika tidak masuk peserta pemilu, karena ideologi PBB memposisikan partai sebagai alat agama untuk menyebar dakwah. ”Kita tidak pernah berontak, tidak makar namun memperjuangkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan kita kita tetap yakin menang di PTUN,” pungkasnya. (rei/rr)

PPK-PPS Dikontrak Hingga Pilpres PAMEKASAN-Mepetnya waktu pelaksanaan pemilihan gubernur Jawa Timur 2013, pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) pada 2014 mendatang, bakal berimbas pada pembentukan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat kelurahan/desa dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). KPU Jawa Timur menegaskan jika ada kemungkinan PPS dan PPK nantinya akan bertugas untuk tiga ajang pesta demokrasi tersebut. Anggota KPU Jawa Timur, Nadjib Hamid, mengatakan jika kemungkinan besar hal tersebut diberlakukan di Jawa Timur demi efektivitas dan efisiensi untuk menghemat tenaga dan biaya pemilihan umum. ”Wacana tersebut kemungkinan besar akan diterapkan pada Pilgub Jawa Timur, pileg, dan pilpres mendatang. Namun putusan ini masih belum final,” terang Nadjib. Terkait KPU Pamekasan yang hanya memiliki tiga anggota dan tidak mencapai kourum, segala kebijakan tetap dikendalikan oleh KPU Jawa Timur. Nadjib menambahkan, segala hal yang berkaitan dengan teknis di lapangan akan menjadi wewenang KPU Pamekasan dengan catatan atas sepengetahuan atau laporan pertanggungjawaban kepada KPU Jawa Timur. (anm/rr)

PELANTIKAN BUPATI Dishubkominfo Koordinasi dengan Polres SAMPANG-Pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih Sampang periode 20132018, A Fannan Hasib-Fadhilah Budiono, semakin dekat. Berbagai persiapan mulai dilakukan, termasuk mempersiapkan segala keperluan menyambut tamu yang diundang. Salah satu persiapan tersebut yakni merapikan atau penataan kendaraan para undangan. Protokoler mengkhawatirkan jika tidak ditata dengan rapi, maka kendaraan akan diparkir secara sembarangan. Pengaturan parkir kendaraan tersebut juga untuk menyiasati minimnya lahan parkir di lokasi pelantikan. Untuk merealisasikan hal tersebut, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sampang bakal menerjunkan 20 personil. ”Ada 20 personil dari Dishubkominfo Sampang yang akan diturunkan saat pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih nanti,” terang Kepala Bidang Perhubungan Darat Dishubkominfo Sampang, Fadeli, saat dikonfirmasi Kabar Madura, kemarin. Dishubkominfo masih melakukan koordinasi lagi dengan Pemkab Sampang terkait apakah Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, hadir ke Sampang menggunakan helikopter atau jalur darat. Ia menandaskan, akan menggunakan pengamanan yang berbeda untuk menyambut orang nomor satu di Jawa Timur tersebut. ”Untuk pengamanan akan dibantu aparat dari Polres Sampang. Adapun jumlah tamu yang akan diundang nanti hampir mencapai 2.000 orang,” ungkapnya. Kabag Ops Polres Sampang, Kompol Alfian Nurrizal, menyatakan jika pihaknya sudah siap untuk mengamankan pelaksanaan pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih. Selain dari Polres Sampang, pengamanan juga melibatkan Brimob Polda Jawa Timur. (ful/rr) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

9

Soal Pilgub Jatim, PKB Galau Cak Imin: Tanyakan Saja ke DPW! SURABAYA-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sedang dalam kondisi galau menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013 yang akan berlangsung pada Agustus mendatang. Meski beberapa sumber menyatakan bahwa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB sudah menjatuhkan rekomnya kepada Khofifah Indar Parawansa, namun hal tersebut dimentahkan oleh Ketua Umum, Muhaimin Iskandar. Hingga saat ini, Ketua Umum PKB dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar, masih belum juga memberikan kepastian terkait kepada siapa rekom ‘partai hijau’ tersebut diberikan. Memiliki 13 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, PKB hanya membutuhkan tambahan dua kursi lagi untuk bisa mengusung calon sendiri. Pada Pilgub Jawa Timur 2013, hanya Partai Demokrat dan PDI Perjuangan yang bisa mengusung sendiri calonnya. Partai Demokrat memiliki 22 kursi dan PDI Perjuangan menguasai 17 kursi di parlemen Jawa Timur. Sementara PKB dikabarkan telah menggandeng parpol lain yang memiliki kursi di DPRD Jawa Timur untuk mengusung Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur Jawa Timur. Meski demikian riak kecil juga terjadi di dalam internal partai yang lebih dikenal sebagai ‘Partainya Gus Dur’ tersebut. Ada suara yang menginginkan PKB merapat ke pasangan SoekarwoSaifullah Yusuf (KarSa) yang memastikan diri kembali maju pada Pilgub Jawa Timur 2013 dan tidak mengusung calon sendiri. Dilansir beberapa media online, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, terlihat galau dan belum berani mengambil putusan. Pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut enggan memberikan keterangan terkait langkah politis PKB pada Pilgub Jawa Timur 2013. Bahkan ia berusaha melempar ‘bola panas’ tersebut kepada Ketua Dewan

KM/IST

LEMPAR BOLA PANAS: Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, belum berani mengambil keputusan terkait siapa yang akan diusung PKB dalam Pilgub Jawa Timur 2013, Agustus mendatang.

Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Timur. ”Soal Pilgub Jawa Timur, sebaiknya tanya ke DPW Jawa Timur saja!” elak Cak Imin sebagaimana dikutip dari www.surabayapost.co.id. Sementara Abdul Halim Iskandar yang merupakan kakak kandung Cak Imin mengatakan bahwa setiap suara dalam internal PKB masih dikaji dan ditelaah lebih dalam. Ia berdalih saat ini masih terlalu dini bagi PKB untuk membicarakan soal figur calon gubernur dan calon wakil gubernur. Halim mengakui, saat ini suara di

jajaran DPW PKB Jawa Timur memang masih terbelah. Menurutnya DPP PKB memberi arahan agar DPW PKB Jawa Timur mengusung Khofifah Indar Parawansa sebagai cagub. Namun muncul juga beberapa suara dari dalam partai yang menghendaki agar PKB merapat ke pasangan KarSa Jilid II. ”Saat ini kami masih dalam tahap mengaji dan menelaah namanama yang akan kami usung dalam Pilgub Jawa Timur. Ada arahan dari DPP mengusung Khofifah, tapi juga ada yang menginginkan KarSa,” imbunya.

Pernyataan Halim berdasar rekomendasi Dewan Syuro DPW PKB Jawa Timur dan para kiai sepuh agar PKB mendukung KarSa dalam pertemuan yang digelar di Pondok Pesantren AlHidayah, Sukorejo, Pasuruan, Jumat (15/2) lalu. ”Kami menghormati usulan dari Dewan Syuro dan kiai sepuh. Kami masih menunggu hasil survei di lapangan dan berbagai pertimbangan lainnya. Intinya kita akan mengusung kader Nahdlatul Ulama sebagai calon gubernur Jawa Timur,” tutupnya. (rr)

PBR-PAN Tidak Bisa Menyatu di Pamekasan PAMEKASAN-Penolakan bergabungnya Partai Bintang Reformasi (PBR) dan Partai Amanat Nasional (PAN) terjadi di akar rumput, tepatnya di Pamekasan. Penyatuan dua partai politik tersebut tidak melebur. Penyebab utama tidak meleburnya kedua partai ini, dikarenakan dalam Pemilukada Pamekasan beda dukungan. PBR mendukung pasangan incumbent KholilurrahmanMasduki (KOMPAK), sedangkan PAN menjadi partai pendukung Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI). Hal demikian tidak dibantah Ketua PAN Pamekasan, Zainal Abidin, yang mengatakan masih belum ada kesepahaman terkait penggabungan tersebut. Namun Zainal me-

nyatakan jika PAN tetap terbuka terhadap kader-kader PBR di Pamekasan. Heru Budhi Prayitno, Sekretaris PAN Pamekasan, menjelaskan bahwa hakikatnya sejak tahun 2012 PBR Pusat memerintahkan kepada PBR daerah agar melebur ke PAN setelah pengumuman tidak lolosnya PBR dalam verifikasi oleh KPU pusat. ”Seluruh pengurus jajaran PBR akan dimasukkan ke bidang-bidang atau departemen-departemen yang ada di PAN, tapi karena sesuatu kendala tidak jadi,” katanya menjelaskan. Heru berdalih, musyawarah daerah (musda) DPD PAN Pamekasan sudah digelar. Menurutnya, jika ada kader PBR akan menjadi

bacaleg PAN itu hal yang wajar dan disambut dengan tangan terbuka. Sementara itu, Ketua PBR Pamekasan, Ismail A. Rahem, tidak berkenan memberikan komentar terkait hal tersebut. Saat dikonfirmasi Kabar Madura, Rahem tidak memberikan tanggapan, termasuk pesan singkat yang dikirim Kabar Madura tidak mendapatkan balasan hingga berita ini diturunkan. Sebelumnya PBR menyatakan bergabung dengan PAN setelah dinyatakan tidak lolos verifikasi faktual. Partai yang sempat memiliki kursi di DPR RI periode 2004-2009 tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk mengusung kadernya sebagai calon anggota legislatif (caleg) lewat PAN. (anm/rr)

Pemimpin Itu Seperti Model BAGAIMANA penilaian Anda ketika menemukan seseorang pemimpin tampil acak-acakan dan tidak menghormati dirinya sendiri dalam hal penampilan? Pertanyaan tersebut terlontar dari bibir tipis Fitria Harry Hidayat saat hendak berbincang dengan Kabar Madura. Pertanyaan tersebut diucapkan model cantik Pameka asal Pamekasan me yang memiliki m mata b e r si sinar

FITRIA HARRY HIDAYAT, Model

tersebut sembari tersenyum manis. Dara kelahiran Pamekasan 15 Desember 1991 tersebut menuturkan, seorang pemimpin tidak boleh kalah memukau saat tampil di hadapan publik dibandingkan seorang model ataupun artis. Menurutnya, seorang pemimpin yang serius mengurus penampilan dirinya, tentu memiliki catatan positif sendiri. ”Bagaimana dia bisa mengurus rakyat kalau mengurus dirinya saja dia tidak mampu? Jadi menilik pada pertanyaan tadi, sangat lucu ketika ada seseorang pemimpin penampilannya acak-acakan. Jelas dia bukan pemimpin karena tidak mampu memimpin dirinya sendiri,” urai gadis asal Desa Samatan, Kecamatan Proppo, Pamekasan. Namun alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut menyebut naif manakala seorang pemimpin justru hanya larut untuk mempertampan diri. Baginya, seorang pemimpin atau pejabat yang tampil bagus dalam berpakaian akan melahirkan wibawa tersendiri daan diharapkan dari penampilan tersebut bisa mencerminkan karakternya. ”Luar oke, dalam juga harus oke. Saya sangat kagum pada pemimpin yang tampil dengan performa mendebarkan, sekaligus yang melahirkan kesejahteraan bagi rakyat atas segala kebijakannya,” tekan model yang akrab disapa Fitria tersebut. Catatan lainnya, kata Fitria, seorang pemimpin harus bisa bermain politik dengan cantik. ”Kalaupun dia bukan pemain politik, minimal dia tidak dipermainkan. Dia harus jujur, amanah, cerdas, dan tegas dalam mengambil kebijakan untuk menyejahterakan rakyatnya,” tukasnya. Dijumpai Kabar Madura, Kamis (21/2), Fitria memberikan kritik tajam terhadap pola kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurutnya, kepemimpinan SBY melahirkan banyak kekecewaan mendalam bagi masyarakat luas. ”Secara fisik dan performa penampilan SBY sangat luar biasa. Namun sayang sikapnya yang lembek dalam mengambil kebijakan masih jauh dari harapan. Bahkan terbilang tidak jantan,” hujatnya. (anm/rr)

KM/DOK

Zainal Abidin Ketua PAN Pamekasan


10

JUMAT

22 Februari 2013

Dewan Pendidikan Sesalkan Kasek Bermasalah Turunkan Tim Berkoordinasi dengan Komite Sekolah PAMEKASAN-Dewan Pendidikan Pamekasan, sangat menyesalkan beberapa peristiwa yang terjadi hingga mencorng wajah dunia pendidikan di Pamekasan yang berjuluk kota pendidikan, di antaranya kasus keuangan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 dan penolakan guru terhadap Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 yang baru, Sugeng Hari Widodo. Ketua Dewan Pendidikan Pamekasan, Kutwa, mengatakan bahwa seharusnya sebagai pemimpin di sekolah mereka bisa memberikan teladan yang baik kepada siswa-siswinya. Ia sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh oknum guru sebagai pendidik tersebut. ”Jika ditinjau dari kacamata pendidikan, perma-

salahan tersebut sangat tidak dibenarkan. Apalagi ini terjadi di dunia pendidikan dan Pamekasan adalah kabupaten yang mendapatkan julukan sebagai kota pendidikan,” katanya. Kutwa menambahkan, pihaknya telah mengaji permasalahan tersebut beberapa waktu lalu dan telah menerjunkan perwakilan ke sekolah dimaksud untuk memberikan saran-saran dan berkoordinasi dengan komite sekolah agar tidak mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar. Salah satu yang membuat keprihatinan Kutwa begitu tersentuh yakni ulah Kepala SMA Negeri 3 yang ditengarai tidak terbuka mengenai penggunaan keuangan sekolah sehingga memicu kekecewaan di kalangan guru. Selain juga ulah oknum guru yang menolak kehadiran kepala sekolah baru di SMP Negeri 4 karena adanya sentimen pribadi sehingga kepala sekolah tersebut tidak masuk dan kembali dimutasi ke sekolah lain. (km12/rr)

KECURANGAN UNAS Bertentangan gengan Pendidikan Karakter BANGKALAN-Hampir setiap tahun terjadi kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional (unas). Menyiasati hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun ini membuat 20 tipe soal unas. Jumlah tersebut empat kali lebih banyak dari tahun lalu yang berjumlah lima tipe soal. Langkah tersebut didukung oleh pegiat pendidikan di Bangkalan. Kepala Bidang SMP/ SMA/SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan, Abdullah Muad, Walaupun terdapat 20 mengatakan bah- tipe soal dalam unas w a p e n e r a p a n tahun ini, tidak akan pendidikan karakeluar dari substansi kter yang ada di materi pelajaran yang kurikulum melalui sekolah-sekolah selama ini di terima harus diimplemen- para siswa di sekolah. Selama soal sama tasikan dan dipadengan substansi hami oleh siswa materi, siswa pasti maupun pengajar dengan baik. bisa mengerjakan.” Ia yakin tidak akan terjadi ke- ABDULLAH MUAD c u r a n g a n s a a t Kepala Bidang SMP/ pelaksaaan unas SMA/SMK Disdik tahun ini karena Bangkalan pihak Kemendikbud sudah bersusah payah membuat 20 tipe soal. ”Kecurangan saat unas itu tidak sesuai dengan pendidikan karakter yang diadakan” tandasnya. Muad mengimbau agar siswa maupun pihak sekolah berbuat jujur saat pelaksanaan unas. Terlebih jika setiap siswa sudah belajar dengan benar dan mempelajari kisi-kisi unas sehingga siswa akan lulus dengan nilai yang memuaskan. ”Walaupun terdapat 20 tipe soal dalam unas tahun ini, tidak akan keluar dari substansi materi pelajaran yang selama ini di terima para siswa di sekolah. Selama soal sama dengan substansi materi, siswa pasti bisa mengerjakan,” ungkapnya. Ia berharap agar setiap stakeholder, baik guru, wali murid, hingga komite sekolah, ikut serta dan berperan aktif dalam mendorong tingkat kelulusan siswa di Bangkalan 100 persen, tanpa di nodai kecurangan. ”Saya harap semuanya terlibat untuk kelulusan siswa dengan jujur,” harapnya. (fir/rr)

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KECEWA: Sejumlah guru SMA Negeri 3 Pamekasan mengaku kecewa terhadap kepemimpinan kepala sekolah yang tidak transparan dalam mengelola keuangan pada rapat dewan guru, beberapa waktu lalu.

KM/DOK

Pemkab Dinilai Salah Langkah PAMEKASAN-Keputusan yang diambil Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan memutasi Kepala SMP Negeri 4, Sugeng Hari Widodo, dinilai kurang tepat dan benar. Sumber permasalahan yang berkemelut di lembaga pendidikan plat merah itu bukan dari mantan Kepala SMP Negeri 8 tersebut, melainkan adanya oknum guru yang memiliki masalahan pribadi. Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan, Iskandar, menilai bahwa mutasi yang dilakukan dengan niat meredam masalah justru kurang tepat karena yang bersangkutan tidak memiliki masalah kedinasan. ”Kami tidak ingin konflik ini terus melebar hingga nantinya siswa yang menjadi korban. Mutasi yang dilakukan oleh bupati justru menimbulkan masalah tersendiri, ada sebagian guru yang tidak menerima atas keputusan tersebut karena tidak merasa jika dirinya menolak kedatangan kepala sekolah,” katanya, Kamis (21/2). Dewan sejauh ini telah turun langsung ke lapangan untuk mengetahui pasti permasalahan tersebut. Dari hasil studi di Lapangan, yang bersangkutan

KM/DOK

TIDAK TERPENGARUH: Situasi SMP Negeri 4 Pamekasan satu hari setelah pemutasian Sugeng Hari Widodo, tetap berjalan seperti biasanya.

tidak memiliki cacat kedinasan. “Untuk menyelesaikan persoalan itu, bukan justru kepala sekolahnya yang dimutasi melainkan kedua kubu yang

kontra semuanya harus dipindah, sebab merekalah yang menjadi sumber persoalan,” jelasnya. Diketahuinya, ada dua kubu guru

Penuntasan Buta Huruf Terlambat SAMPANG–Salah satu yang menyebabkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kabupaten Sampang menempati peringkat terendah di Jawa Timur adalah karena tingkat buta aksara yang sangat tinggi. Meski sudah dilakukan program penuntasan pada tahun 2012, Pemkab Sampang tidak memenuhi target sehingga harus dilanjutkan pada tahun anggaran 2013 ini. Sebelum dilakukan program penuntasan, tercatat 120 ribu warga masih dalam lingkaran buta aksara, dari total penduduk sejumlah 876.950 jiwa berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010. Pada tahun 2012, pelaksanaan program ini hanya bisa mengurangi jumlahnya sebanyak 30 ribu dan masih tersisa 90 ribu jiwa lagi. Setelah pihak DPRD Sampang melakukan pemanggilan terhadap Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang terkait 90 ribu sisanya akhirnya pihak Disdik siap mengupayakan pada tahun 2013

tekait sisanya. Seperti diungkapkan Abdul Mukhlis, Anggota Komisi D DPRD Sampang, pihak Disdik belum mampu menyelesaikan 90 ribu dalam satu tahun dengan alasan keterbatasan anggaran. “Disdik tidak mampu menyelesaikan 90 ribu itu dalam satu tahun, sesuai kemampuannya,” ungkap Mukhlis, Kamis (21/2). Dikatakan Mukhlis, anggaran penuntasan buta aksara sebenarnya dibiayai dana dari APBN namun pemkab juga mempunyai kewajiban mengeluarkan dana sharing. Sayangnya, masih belum cukup pula menuntaskan masalah ini pasalnya pemerintah pusat hanya mengeluarkan anggaran setelah dana sharing dari kabupaten sudah disiapkan. ”Sebenarnya ini anggaran pusat tapi daerah juga harus mengeluarkan dana sharing, sehingga setelah dana sharing siap baru pusat menyiapkan anggarannya,” kata anggota DPRD dari Fraksi Gerindra ini.

Penuntasan buta aksara ini diakui mukhlis mengalami keterlambatan karena sebenarnya harus diselesaikan selama 5 tahun sejak 2009 dan berakhir pada 2013, tapi karena pada awal program ini beberapa anggota komisi D baru saja menjadi anggota legislatif dan belum menguasai betul masalah buta aksara. Hal ini, ujarnya, membuat program tidak menjadi prioritas sehingga diprediksikan membutuhkan penambahan waktu lagi untuk bisa benarbenar menuntaskan program. Sementara itu anggaran tahun 2013 untuk Dinas Pendidikan tercatat sebesar Rp 3 miliar yang separuhnya digunakan untuk program penuntasan ini. “Sebenarnya waktunya sampai 2013 tapi sepertinya tidak cukup, ini terlambat karena pada tahun 2009 kita ini masih awalawal menjadi anggota dewan sehingga tidak fokus dan membuat program ini bukan prioritas,” ungkapnya. (waw/h4d)

yang berseberangan dan memiliki persepsi berbeda mengenai persoalan tersebut. Penolakan tersebut, jelas Iskandar, hanya didasari pada sentimen pribadi oleh sekelompok guru yang tidak suka dengan Sugeng. “Kami menginginkan kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 4 kembali kondusif dan jangan ditunggangi oleh kepentingan kecil yang mencoba mengatasnamakan kepentingan sekolah. Ingat, sekolah itu bukan lembaga politik tetapi lembaga untuk mendidik!” tanggapnya. Mutasi yang dilakukan oleh bupati beberapa waktu lalu membuat surat keputusan yang dibuatnya mentah di mata publik, sebab yang namanya kepututusan adalah sakral. “Kalau menolak hanya karena persoalan sintemen pribadi dan dimutasi maka tidak menutup kemungkinan di lembaga lain pun terjadi hal yang sama,” pungkasnya. Salah seorang guru SMP Negeri 4 Pamekasan, Halim, mengatakan bahwa mutasi yang terjadi sudah merupakan keputusan dari Pemkab Pamekasan. ”Sudah namanya keputusan, mau bagaimana lagi?” katanya singkat. (jck/rr)

Kurikulum 2013 Terbuka untuk Full Day SAMPANG–Pelaksanan hingga setiap sekolah mekurikulum baru 2013 pada miliki hasil yang berbedaJuli mendatang akan mem- beda,”ungkapnya. perbolehkan penambahan Abi menambahkan, yang jam belajar siswa atau yang tidak boleh jika sekolah sering dikenal dengan seko- menambah jam pelajaran lah full day. Hanya saja hingga 40 jam per minggu penambahan kali ini ber- lalu ditambah menjadi 42 syarat, yaitu sekolah dilarang jam. Dikatakannya, hal ini keras menambah jam belajar banyak terjadi di sekolahuntuk pelajaran pokok. sekolah yang menambah Salah satu pelajaran yang jam pelajaran sampai sore diperbolehkan adalah yang hari dan saat ini tidak lagi terkait dengan di perbolehkeunggulan lokan menambah kal sekolah atau jam pelajaran daerahnya. Inikarena tidak pun selama jam terlaksana pada Kurikulum baru ini pelajaran pokok jam pelajaran memperbolehkan jam y a n g s e s u a i pelajaran plus tapi bukan pokok. kurikulum ter- pelajaran kurikulum dari Sayangnya, penuhi. beberapa lemKemendikbud.” “Kurikulum baga kemenbaru ini memtrian lain selain ABI KUSNO p e r b o l e h k a n Kabid Kurikulum Dinas kemendikbud jam pelajaran ikut menitipkan Pendidikan Sampang plus tapi bukan pelajaran pada pelajaran kurikurikulum baru kulum dari Kemendikbud,” 2013 mendatang seperti KPK ujar Abi Kusno, Kabid Kuri- (komisi Pemberantasan Kokulum Dinas Pendidikan rupsi) yang juga memasukSampang, Kamis (21/2). kan materi anti korupsi. Hal lain yang diperbolehBegitupun dengan Kemenkan adalah mengenai remidi terian Lingkungan Hidup (pengulangan) karena dalam dan yang terakhir dari Polda sistem baru tersebut ada Jawa Timur yang juga akan ketentuan KKM (Kriteria Ke- memasukkan materi tentuntasan Minimal). Artinya, tang anti narkoba sehingga seorang siswa dikatakan tun- membuat pelajaran semakin tas menerima pelajaran jika sangat padat. sesuai dengan nilai KKM. “Nah kita ini repot dari “Misalnya kalau siswa lembaga-lembaga lain ikut mendapat nilai tujuh sedan- menitipkan pelajaran ke gkan KKM-nya tujuh koma kurikulum baru ini, semuannol harus mengulang sampai ya ingin dimasukkan dalam dapat nilai yang menentu- penambahan jam belajar tapi kan. Nilai ini ditentukan sepertinya tidak mungkin sekolah masing-masing se- bisa,” kata Abi.(waw/h4d)


JUMAT

11

22 Februari 2013

Essai SPORT

Senyum Kebersamaan Itu Jangan Sampai hilang

UCAPAN selamat layak disampaikan bagi dua kubu PSSI yang mau bersama-sama kembali dalam satu wadah dengan melaksanakan kongres kembali pada Maret mendatang. Kesepakatan tersebut sangat diharapkan mampu menjadi jalan tengah menyelesaikan perseteruan PSSI yang juga mengakibatkan adanya dualisme kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia. Terlalu banyak korban yang dihasilkan dari perseteruan tersebut. Korban tersebut terutama terhadap pemain Indonesia yang belabel profesional, klub, suporter dan juga tentunya generasi yang baru belajar mencitai sepak bola dan bercita-cita mejadi pemain sepak bola. Kesepakatan tersebut semoga menjadi titik awal kembalinya PSSI solid dalam satu suara membangun sepak bola Indonesia. Itu penting menjadi atensi dalam pembangunan Indonesia. Karena sepak bola adalah salah satu industri hiburan yang berkembang pesat di jagad raya ini. Ya, karena semua

orang akan terhibur dari berkembang pesatnya sepak bola. Baik itu pemain, penonoton, pelaku jasa, industri kreatif dan pedagang. Kenapa bisa begitu? Lihat saja, satu kali pertandingan saja, capital inflow yang berputar di sekitar stadion sudah cukup untuk membuat semringah pedagang kaki lima. Penulis sempat iseng bertanya kepada salah satu pedagang asongan yang setiap harinya menjual kacang dan air mineral dalam kemasan. Alamak, iya mengakui jika ada pertandingan sepak bola omsetnya bisa mencapai lima kali lipat. Ya, lima kali lipat dari pendapatan sehari-harinya yang biasa meraup Rp 65 ribu. Belum lagi petugas parkir, jasa penitipan sepeda, jasa angkutan, pedagang asesoris, calo karcis, dan tentunya beberapa relawan yang direkrut sebagai panitia. Mereka dapat merasakan betapa sepak bola mampu membawa berkah ekonomi. Itu semua tidak cukup. Sejak P-MU promosi ke ISL, rasa bangga terhadap

Madura sebagai tanah kelahidihadapinya dengan rel ran makin hari makin menamyang telah ditentukan. pakkan kecintaannya. Banyak Meski sandungan sering warga Madura di tanah rantau kali dihadapi. kembali mengingat tanah kelaKinerja Achsanul Qohirannya. Sebagian dari mersasi tidak sendirian. Iya eka bangga karena Madura dimenjadi orang yang menanggap sejajar dengan daerah jadi penyelamat P-MU lainnya yang telah memiliki yang sewaktu promosi klub sepak bola profesional ke Divisi Utama harus KM/DOK dan berlaga di ISL. Mereka segera melepaskan diri TABRI S. MUNIR tak sungkan lagi menunjukkan Wartawan Kabar Madura dari menyusu ke APBD jati diri sebagai orang Madura pemkab setempat. P-MU yang selalu siap memberikan dukun- promosi hingga Divisi Utama juga tak gan terhadap perkembangan Madura. lepas dari peran Bupati Pamekasan. Secara khusus penulis angkat topi Kholilurrahman, iya menjadi Bupati terhadap upaya Manajer P-MU, Ach- yang melanjutkan estafet kepemimpisanul Qosasi. Di tengah kesibukannya nan Syafii yang sekarang akan kembali sebagai anggota DPR RI, dia masih memimpin Pamekasan. Kedua orang menyempatkan diri memikirkan na- tersebut, ketika menjabat sebagai sib sepak bola Madura. Iya menjadi Bupati adalah orang yang memiliki pelopor pengikat kesatuan warga tanggung jawab agar tim sepak bola Madura melalui sepak bola. Iya juga yang sekarang menjelma menjadi tak sungkan mendeklarasikan Perse- P-MU eksis di masing-masing Divisi pam Madura United sebagai klubnya yang dilaluinya. Hasilnya, bisa dilihat orang Madura. Apa yang iya lakukan sendiri saat ini.

Komitmen bersatunya kembali PSSI versi La Nyala Mattaliti dan Djohar Arifin harus menjadi semangat untuk makin memperkokoh persatuan Madura. Hari ini, di Madura memang ada Perseba Super Bangkalan yang berlaga di Divisi Utama. Belum lagi di ujung timur Madura, Persibo Bondowoso ber-home base di Stadion A. Yani Sumenep. Kendati ada tiga klub yang bertitel klub sepak bola profsional, janganlah Madura terpecah sebagaimana PSSI pecah. Karena itu akan merugikan banyak pihak, terutama orangorang yang hidup dari dunia hiburan sepak bola. Jangan karena perseteruan tersebut, fasilitas umum yang dibangun di Madura kemudian menjadi rusak karena suporter saling berjibaku untuk menunjukkan superioritasnya terhadap suporter lain. Dan banyak lagi jangan-jangan yang harus diperhatikan dengan seksama agar eksistensi Madura tetap terjaga sepanjang masa. (tabrisyaifullahmunir@gmail.com)

Berpeluang Kudeta Pemuncak Klasemen SUPPORTER Gerai Mera-Pote Segera Dibuka BANGKALAN-Pembangunan pusat pemasaran pernak-pernik original Persepam Madura United (P-MU) sebentar lagi akan segera rampung. Rencananya, gerai yang terletak di pertokoan depan kawasan Stadion Gelora Bangkalan (SGB) itu akan segera dibuka. Sempat molor akibat satu dan lain hal, rehab atas ruko dua lantai itu kini hanya menyisakan finishing. ”Khususnya di lantai dua yang rencananya akan digunakan untuk kantor Pojur (Pojok Usaha Rakyat). Masih belum ada kursi dan peralatan kantor lainnya,” ungkap Hasyim, orang dipasrahi proses rehab oleh pihak Pojur itu. Dalam waktu dekat ini, prosesi serah terima pun akan segera dilakukan. Kabarnya, komunitas suporter Madura asal Bangkalan, K-Conk Mania akan ditunjuk untuk mengelola gerai tersebut. ”Dalam beberapa hari ini sudah bisa dilakukan serah terima,” imbuh Hasyim. Disediakannya gerai tersebut, tak lepas dari keberadaan P-MU yang menggunakan SGB sebagai homebase di Indonesia Super League (ISL) musim ini. Banyaknya permintaan atribut P-MU pasca menjalani dua pertandingan home beberapa waktu lalu, membuat kebutuhan untuk segera diresmikannya gerai tersebut semakin mendesak. Sementara itu, pihak K-Conk Mania mengaku siap untuk mengawal pengelolaan pusat merchandise resmi itu. Beberapa pekerja pun sudah mulai disiapkan, mengingat mepetnya waktu, di tengah kompetisi yang sudah bergulir. ”Kami sudah siapkan pekerja untuk mengelola gerai tersebut. Kami upayakan dari non suporter. Agar tak mengganggu stabilitas organisasi yang sudah terbentuk. Jadi kami hanya tinggal mengawal saja,” tandas Jimhur Saros, Presiden K-Conk Mania ketika dimintai tanggapan perihal pengelolaan gerai tersebut. (bai/ed)

PORPROV Futsal Sampang Minta Kejelasan SAMPANG-Persiapan tim futsal Kab Sampang yang diproyeksikan ke arena Porprov Jatim 2013 tampaknya masih menemui kendala. Salah satunya adalah faktor minimnya sarana latihan yang memadai. Itu, ditambah tingginya curah hujan yang menaungi Kota Sampang belakangan ini. Sehingga berakibat pada terganggunya sesi latihan yang dijalani. Manajer Tim Futsal Sampang, Sofyan Efendi, mengatakan, hal tersebut belum termasuk nihilnya venue latihan indoor yang menjadi kendala latihan di musim hujan seperti saat ini. “Kami memang belum memiliki venue latihan indoor yang bisa dipakai meskipun saat turun hujan. Sehingga agenda latihan sering terganggu,” ungkapnya saat dihubungi kemarin. Belum jelasnya status cabang olahraga futsal dalam Porprov IV/2013 juga menjadi masalah. Bahkan pra-porprov yang rencananya akan digelar sebagai kualifikasi awal sebelum memasuki porprov, terancam batal. ”Belum ada kejelasan. Malah yang saya dengar terakhir, panitia pelaksana (panpel) dari KONI Jatim mengatakan bahwa pra-porprov tetap ada, tapi akan dipusatkan di Madiun,” tandas Sofyan. Ketidakjelasan tersebut tentu saja meresahkan sejumlah calon peserta. (bai/ed) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.co

PSB T Tebar Perang Urat S Syaraf

BERKERINGAT: Bersama pemain lainnya, pemain bintang Perseba Super Bangkalan, Danilo Fernando dan Gomes da Silva, melahap menu latihan yang diprogram tim pelatihnya beberapa waktu lalu. KM/TABRI S. MUNIR

BANGKALAN-Duel antara tuan rumah BANGKALA Sidoa Deltras Sidoarjo melawan Perseba Super (P Bangkalan (PSB), dipastikan berlangsung sengit. Partai yang akan digelar 26 Februari mendatang di Stadion Gelora Delta Sidoarjo dibu tersebut, dibumbui sejumlah kejadian sebpemantik agai pemantiknya. satuny mundurnya Persepas Paser Salah satunya, Penajam-Kal Penajam-Kalimantan Timur. Karenanya, dik poin yang dikumpulkan Deltras terpangkas han dan kini hanya tersisa 4. Akibatnya, The Lobster harus bercokol diperingkat ketiga. peringk di atasnya dengan poin 9 Satu peringkat l dihuni calon lawannya, PSB. Sedang Persebaya Surabaya nangkring sebagai pemuncak sem klasemen sementara dengan poin 10 dari empat kali ta tandingnya. Dimana Persebaya membukukan tiga kali kemenangan dan sekali seri. Tak heran, jika nanti PSB menang atas Deltras, maka tim berjuluk Laskar Suramadu tersebut akan mengkudeta posisi Persebaya pemunca klasemen. Sementara jika dari pemuncak yang menang adalah Deltras, persaingan gru III akan semakin sengit. (setiga besar grup lih grafis klasemen sementara) lengkapnya lihat d Tak heran, detik-detik jelang laga dimaku sud, perang urat syaraf pun terlontar dari kub Pelatih Kepala PSB, Nus kedua kubu. Yadera m memulainya. ”Kalau memang mau amb ambil poin tersedia, Deltras harus kerja k keras dulu dong menghadapi kami. kami.” ujarnya optimistis. Seb Sebelumnya, Djoko Susilo (Pelatih Deltras) memilih merendah ke ketika disinggung mengenai k kesiapan timnya menjelang laga kandang perdananya itu. D mengatakan bahwa cerita Dia ke keangkeran tuan rumah sudah mula mulai pudar. Hal itu diungkapkan seiring banyak banyaknya tim tuan rumah yang justru harus mena menanggung kekalahan. Meskipun b i di d bermain depan publiknya sendiri.

Pernyataan Nus Yadera memang terdengar optimistis. Namun hal itu tidak lantas mengurangi ambisi PSB untuk mengkudeta posisi pemuncak klasemen. Apalagi pada pertandingan terakhir, juara grup Persebaya gagal memboyong tiga poin dalam lawatannya ke kandang Perseta Tulungagung. Hal itu sekaligus membuka lebar-lebar peluang Perseba Super untuk menyalip perolehan poin Bajul Ijo -julukan Persebaya, yang terhenti di angka 10 dari empat kali pertandingannya. Dengan selisih satu poin dari Persebaya, bisa dibilang inilah kans bagi Laskar Suramadu untuk menunjukkan kualitasnya sebagai favorit juara. Komposisi pemain jempolan yang mengisi line up pemain bagi klub asal Bangkalan itu, memberikan jaminan tersendiri bagi Danilo Fernando dan kawan-kawan untuk keluar dari image tim penghibur, di balik status pendatang baru di Divisi Utama. Yakni dengan mencicipi posisi teratas klasemen sementara. ”Ini memang saat yang tepat untuk meraih posisi puncak. Saya kira pengaruhnya akan sangat positif untuk mengangkat mental tanding anak-anak,” imbuh Nus Yadera. (bai/ed)

KLASEMEN SEMENTARA

DIVISI UTAMA 2012-2013 GROUP 3

NO

KLUB

P W D L

GD

PTS

1. PERSEBAYA

4 3

1

0

11-3

10

2. PERSEBA SUPER

3 3

0

0

6-1

9

3. DELTRAS

2 1

1

0

3-1

4

4. PERSETA

2 1

1

0

3-2

4

5. PERSEBO BONDOWOSO 2 0

1

1

2-3

1

6. PSBK BLITAR

3 0

1

2

2-5

1

7. PERSID

3 0

1

2

1-6

1

8. PERSEKAM

3 0

0

3

2-9

0

Suporter Madura Rindukan Poin Tandang Ke Putaran Kedua, Benahi BANGKALAN-Empat pertandingan tandang tanpa poin. Tentu, wajar bagi klub pendatang baru seperti Persepam Madura United (P-MU). Apalagi klub-klub yang dihadapi tim berjuluk Laskar Sapeh Kerap itu tergolong timtim papan atas dengan basis pendukung yang fanatik. Sebut saja Persela Lamongan, Persipura Jayapura, Persiwa Wamena dan yang terakhir adalah Barito Putera. Lawan tanding terakhir ini adalah sama-sama klub promosi dari Divisi Utama. Namun, klub ini adalah metamorfosis, yang menghilang 10 tahun terakhir paska kerap tampil di layar kaca pada Ligina era 90-an. Dibanding keempat tim tersebut, P-MU masih tergolong tim kemarin sore. Namun status tersebut tak lantas membuat K-Conk, Taretan dan Peccot Mania sebagai elemen suporter Madura berkecil hati. Bahkan di laga tandang kelima P-MU melawan Persiba Balikpapan besok (23/2), oreng madhure berani mematok poin. Hasyim, salah seorang anggota Peccot Mania Soengennep mengaku sangat yakin bahwa dukungan yang datang dari masyarakat Madura akan membantu Zaenal Arif dan kawankawan meraih hasil maksimal. ”Kami yakin bisa curi poin di

Mental dan Finishing

KM/DOK

BERGEMURUH: Kembang api langsung dinyalakan sejumlah suporter saat gol dari P-MU menghunjam ke jala gawang lawan-lawannya di SGB.

kandang Persiba. Doa empat juta warga Madura tak akan sia-sia. Minimal dengan satu poin dari hasil draw,” ujarnya berapi-api. Di tempat lain, Hartono, penggemar fanatik P-MU asal Pamekasan mengamini hal tersebut. Namun pria yang tergabung dalam Taretan Mania Korwil Chaca Colo’ itu memberi syarat konsistensi penampilan sebagai kunci mewujudkan ambisi tersebut. ”Asalkan konsisten bermain bagus, saya kira poin akan dibawa pulang dari Balikpapan,” imbuhnya.

Konsistensi dalam mengarungi sebuah kejuaraan berformat full kompetisi seperti ISL, memang sangat diperlukan. Ritme dalam menciptakan penampilan klimaks dalam laga-laga krusial, juga menjadi hal penting lainnya. ”Saya kira pelatih sudah mengerti apa yang harus dilakukan. Permainan P-MU pun sudah menunjukkan banyak perkembangan. Hanya poin tandang memang belum diraih,” komentar M. Taufik, pendukung fanatik P-MU asal Bangkalan. (bai/ed)

PAMEKASAN-Seleksi PraPorprov cabang olahraga (cabor) sepak bola Rayon Madura (17-19 Februari) di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) mengantarkan Tim Bangkalan sebagai juara dan Pamekasan runner-up. Kedua tim itulah yang akan melanjutkan ke babak kedua Pra-Porprov cabor sepak bola, sebelum akhirnya nanti ditentukan yang berhak lolos dan berlaga di arena Porprov IV/2013 di Madiun, Juni mendatang. Torehan hasil dari tim sepak bola Pamekasan sendiri terbilang bagus, meski hanya runner-up grup. Yakni memperoleh poin enam dari tiga laganya. Yani menang dua kali dan sekali kalah, dengan memasukkan lima gol dan kemasukan dua gol. Sehingga surplus tiga gol. ”Meski total poinnya sama dengan tim sepak bola Sampang, tapi Sampang kalah selisih gol dari Pamekasan yang pada pertandingan terakhiranya melawan Tim Sumenep menang 3-0,” kata Nurhidayat, Pelatih Kepala

Tim Sepak Bola Porprov Pamekasan. Dari catatan pertandingan tersebut, Nung –sapaan Nurhidayat, mengaku masih harus membenahi tim muda Gerbang Salam itu. Sehingga keikutsertaannya nanti di putaran kedua prakualifikasi Porprov, bisa lebih bertaji. Itu, diakui harus dilakukan jika ingin melenggang ke ajang bergengsi dua tahunan yang akan dilangsung di Madiun, Juni mendatang. ”Kelemahan tim kami terutama mental dan finishing (penyelesaian akhir, Red). Ini menjadi pekerjaan rumah saya sebelum berangkat ke putaran kedua prakualifikasi sepak bola,” terangnya. Kalau dari segi penguasaan bola dan fisik, diakui Nung tim Pamekasan sudah sangat bagus. Itu karena telah dipersiapkan lebih awal. Sehingga lebih matang dari tiga kabupaten lainnya. ”Hanya, pada pertandingan pertama melawan Bangkalan, kekalahn kami lebih karena faktor non-teknis,” ujarnya panjang lebar. (km12/ed)


12

JUMAT

22 Februari 2013

Kado Ultah yang Tak Mengenakkan

Tiga Pemain Mengkhawatirkan

ZAENAL ARIF

TANGGAL 19 Februari ketika P-MU melakoni pertandingan melawan Barito Putra adalah hari lahirnya Fachruddin Wahyu Aryanto. Pada hari tersebut, centre back P-MU yang tak tergantikan sejal awal bergulirnya ISL 2012-2013 ini, sebenarnya sudah menyiapkan pesta perayaannya. Bahkan itu sudah disiapkan beberapa saat jelang pertandingan dilangsungkan di Stadion Demang Lehman Martapura, Kab Banjar, Provinsi kalimantan Selatan. Sayangnya, kekalahan yang dialami P-MU menjadikan pesta tersebut gagal dilaksanakan. ”Anggaplah hadiah ulang tahun yang kurang mengenakkan,” ujar Fachruddin kemarin (21/2), ketika ditanya tentang hari ultahnya. (bri/ed)

BALIKPAPAN-Satu hari jelang pertandingan kontra Persiba Balikpapan, skuad Persepam Madura United (P-MU) dihantui faktor kebugaran pemain. Setidaknya, empat pemain harus dirawat ekstra agar bisa tampil dalam pertandingan krusial itu. Empat pemain tersebut adalah, Zaenal Arif, Michael Orah, Anton Samba dan Zahila Abubakar. Tiga dari empat pemain tersebut harus dirawat ekstra dengan terapi khusus di Balikpapan. Ketiganya kemarin diantar

ANTON SAMBA

Yudho Hermawan untuk terapi khusus agar besok sore bisa bermain. Ketiganya memang ikut serta dalam latihan, tetapi menurut Yudho akan idak sangat riskan kambuh jika tidak a dirawat khusus dalam dua hari ini jelang pertandingan. ”Kalau mereka diterapi n lagi besok, kemungkinan untuk main bisa secepatnya,” ujar Yudho. Masih menurut keterangan Yudho, Zaenal Arif urat di pangkal pahanya ketarik. Sementara Michael Orah mengalami cedera

engkel sebagaimana dialami ketika melawan Persipura Jayapura beberapa waktu lalu. ”Kalau Anton, engkel kakinya sewaktu di Madura kena benturan lagi. Tapi keti ketiganya dimungkinkan bisa m main,” jelas Yudho. Terhadap kondisi tersebut, Daniel Roekito harus kembali memeras otak seba agaimana ketika P-MU meladeni Persiwa Wamena. Kala itu, Danile harus memeras otak di bench pemain, karena dua pemainnya yang dibawa serta cedera. Kala itu, pengantian pemain hanya dilakukan sekali. (bri/ed)

Berlatih di Lapangan Futsal

MICHAEL ORAH

KM/TABRI S. MUNIR

FACHRUDDIN WAHYU ARYANTO ZAHILA ABUBAKAR

Disemprot Pelatih, Sampaikan Maaf SEBANYAK enam pemain P-MU terlambat berlatih kemarin (21/2). Namun, sebagai bentuk pertanggungjawabannya, usai latihan mereka langsung menyampaikan permohonan maaf kepada Pelatih Kepala P-MU, Daniel Roekito. Permintaan maaf tersebut, menurut Daniel iya terima. Karena memang ada kesalahan komunikasi antara pemain dan petugas. ”Mereka minta maaf dan mengaku tidak akan mengulangi perbuatannya,” ujar Daniel Roekito kepada Kabar Madura, di Hotel Mirama Balikpapan, kemarin. Terhadap kurang disiplin pemainnya, Daniel mengaku mem-

beri peringatan keras. Diakuinya, hal itu sudah harus dilakukan karena tak ingin timnya yang saat ini sudah mulai tumbuh kolektifitas dalam membangun kerjasama permainan hancur hanya karena adanya pemain yang kurang disiplin. ”Ketika pemain sudah solid, kemudian ada hal kecil seperti ini muncul. Ya, saya harus bertindak tegas,” tandas pelatih asal Semarang tersebut. Sementara itu, Alfonsius Kevlan, salah satu pemain yang terlambat menghadiri sisi latihan kemarin, mengaku keterlambatannya karena jam di kamarnya dipas-

ang pada posisi Waktu Indonesia Barat (WIB). Alfon yang satu kamar dengan Issac Y.M. Djober yang juga terlambat, secara khusus langsung meminta maaf kepada sejumlah pihak. ”Saya betul-betul minta maaf, terus terang ini karena kesalahan informasi,” ujar Alvon. Terhadap situasi tersebut, Daniel berharap adanya kesadaran dari pemainnya untuk terus fokus terhadap beberapa pertandingan yang akan dijalani. Dia menyampaikan jika pertarungan berat harus selalu dipersiapkan dengan matang untuk meningkatkan performa P-MU. (bri/ed)

MINUS LAYANAN: Beberapa penggawa P-MU berangkat ke lokasi latihan di salah satu lapangan futsal yang ada di Kota Samarindah dengan naik angkutan kota yang disewa khusus oleh manajemen.

KM/TABRI S. MUNIR

SEHARI setelah mendarat di Balikpapan, Laskar Sape Kerap kemarin (21/2) mulai panasi mesin. Sebanyak 16 pemain yang dibawa serta latihan pagi untuk memulihkan kondisi fisiknya. Karena di Balikpapan urusan lapangan latihan sangat sulit untuk mendapatkannya, maka latihan terpaksa digelar di Lapangan Futsal, Mambro, Jl Jend. Sutiyo Balikpapan Dalam latihan tersebut, seluruh pemain Stretching dengan mengelilingi lapanga futsal. Mereka juga diberi waktu untuk latihan game dengan membagi 18 pemain dalam dua tim. Masing-masing tim diperkuat delapan orang. Selama dua jam, pemain P-MU terus melahap aneka latihan yang diintruksikan Pelatih Kepala Daniel Roekito. Selama itu pula, pemain kembali memompa kekompakan yang sempat dihantui kurang solidnya antar-pemain setelah menelan kekalahan tragis dari Barito Putera beberapa waktu lalu. Firly Apriyansyah yang kemarin sempat menjadi pendiam, kembali terlihat kompak dengan pemain lainnya. Pemain asal Jakarta tersebut mengaku mulai bisa melepaskan diri dari beban mental yang dialami usai terjadinya tragedi gol bunuh diri. ”Sudah waktunya melupakan kekalahan menyakitkan kemarin, saat ini kami semua harus kompak untuk persiapan menghadapi Persiba Balikpapan,” ujar Zaenal Arif, el-Capitino Laskar Sape Kerap. Dalam rangka menjaga kekompakan timnya tersebut, Zaenal Arif tak sungkan untuk ikut serta mengangkut sebagian peralatan latihan yang seharusnya menjadi kewajiban bagian perlengkapan. Hal itu dilakukan, karena memang tim perlengkapan yang dibawa serta sangat terbatas. Sebelum berangkat ke tempat latihan, sempat terjadi insiden yang kurang bagus bagi kondusifitas tim. Itu terjadi karena kesalahan komunikasi serta penyetalan jam milik

KM/TABRI S. MUNIR

STRETCHING: Karena kesulitan lapangan latihan, tim pelatih memaksimalkan latihan pagi P-MU kemarin (21/2) di lapangan futsal yang disewa 2 jam, guna menjaga kebugaran dan memupuk kekompakan.

pemain yang masih menggunakan Waktu Indonesia Barat (WIB). Sebagaimana dijelaskan oleh Daniel Roekito, latihan akan digelar pukul 09.00 WITA. Karena latihan akan digelar pada pukul tersebut, maka pemain harus sudah siap di loby Hotel Mirama sejak pukul 08.30 WITA. Instruksi tersebut disampaikan malam hari sebelumnya. Yang terjadi pada pagi kemarin, sebagian pemain hingga pukul 08.30 WITA belum berada di lobi hotel. Demikian juga dengan angkutan yang masih belum tersedia di depan hotel. Atas kondisi tersebut, Daniel Roekito sempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemainnya yang kurang disiplin. ”Kalau sudah begini, siapa yang salah? Disiplin dan militan dalam sebuah tim sangat penting untuk meraih kemenangan,” ujar Daniel Roekito. Dalam rangka memberi peringatan terhadap pemain yang kurang disiplin tersebut, Daniel Roekito langsung mengajak seluruh pemainnya yang sudah lebih dulu menunggu di lobi hotel untuk jalan kaki menuju lokasi latihan yang dituju. Mereka langsung dibawa serta ke lapangan Futsal Mambro, tempat digelarnya latihan. Sementara itu, sebanyak enam

pemain lainnya, yakni empat pemain asing harus ditinggal oleh rombongan pertama. Mereka kemudian menyusul ke lapangan latihan setelah mobil angkot yang mengantarkan pemain sebelumnya diminta kembali menjemput pemain yang terlambat. ”Kedisiplinan terhadap waktu sangat penting untuk membuktikan jika Anda betul-betul pemain profesional,” ujar Daniel Roekito kepada pemainnya sebelum memulai sesi latihan kemarin. Latihan di Lapangan Futsal Mambro tersebut adalah latihan yang dilaksanakan kemarin pagi. Sore harinya, pemain diberi waktu luang untuk istirahat. Selama dua jam penggunaan lapangan, harus merogoh kocek Rp 600.000. Harga sewa tersebut untuk ukuran di Madura pastinya sangat mahal. Usai latihan, kembali sejumlah pemain harus alami nasib yang kurang mengenakan. Pasalnya, jatah makan pagi yang seharusnya masih tetap tersedia, pagi kemarin usainya latihan sudah diberesi oleh petugas hotel. Praktis, pagi kemarin pemain hanya memanfaatkan ekstra breakfast sebagai pengganjal perut. Sementara untuk makannya, terpaksa jatah makan siang dimajukan pukul 12.00. (bri/ed)

Menelusuri Jejak Warga Madura di Kota Balikpapan

Umumnya Berprofesi Pedagang atau Pekerja Tambang Sambutan warga Madura di Balikpapan tidak seramai ketika P-MU merapat ke Banjarmasin dan Martapura. Itu bisa terjadi, karena Balikpapan termasuk kota tersibuk di Kalimantan. Bagaimana perjalanan rombongan P-MU selama di Balikpapan? Berikut catatan wartawan Kabar Madura Tabri S. Munir, yang ikut serta dalam rombongan P-MU selama melakoni Tur Borneo. ---------------------------BANDARA Sepinggan termasuk katagori Bandara Internasional. Kesibukan di bandara tersebut hampir sama dengan di Bandara Juanda Surabaya. Itu karena Bandara Sepinggan tersebut bandara Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

transit menuju beberapa daerah lainnya di Kalimantan. Tak ada warga Madura yang menyambut rombongan pemain selama di Balikpapan. Itu bisa terjadi karena tuntutan kerja dan pola kehidupan di Balikpapan hampir sama dengan kota metropolis lainnya di Indonesia. Padahal, di daerah yang terkenal sebagai Kota Minyak ini, terdapat banyak warga Madura. Sebagian besar dari mereka, sebagaimana penuturan Hasan, yang saat ini menjadi salah satu wartawan koran lokal di Kalimantan, menjadi pedagang atau pekerja tambang. Hasan adalah keturunan Madura. Orang tua Hasan, menurut penuturannya, berasal dari Desa Badung, Kecamatan Palengaan, Pamekasan. Hasan sendiri terlahir di Balikpapan, 27 tahun lalu. Dia menggeluti dunia jurnalistik sejak dua tahun lalu. Hasan sendiri

KM/TABRI S. MUNIR

MEJENG: Wartawan Kabar Madura, Tabri S. Munir (kiri) berfoto bareng Deny Rumba, seorang penggawa P-MU di Hotel Mirama Samarindah-Kaltim, kemarin.

mengaku tidak banyak kenal dengan warga Madura yang berada di Balikpapan. Hal itu terjadi, karena menurut Hasan, Balikpapan hanyalah tempat transit warga Madura yang akan bekerja di beberapa tempat di seantero Kalimantan. Usaha dagang yang dilakukan warga Madura, menurut Hasan, lebih banyak yang berprofesi sebagai pedagang kacamata serta pedagang kain. Untuk berjualan barang-barang tersebut, jam kerjannya hanya delapan jam. Sehingga tidak memungkinkan untuk menyambangi pemain P-MU di Hotel Mirama. Sementara terhadap warga Madura yang bekerja sebagai pekerja tambang, kebayakan berasal dari Sumenep. Mereka ini lebih banyak menghabiskan waktunya di tengah laut. ”Biasanya mereka bekerja dengan cara shift, pola liburnya adalah tiga banding satu,” ujar Amir La

Ode, salah seorang warga setempat yang ditemui Kabar Madura. Shift tiga banding satu tersebut maksudnya, tiga minggu bekerja di lepas pantai, sementara satu minggu libur. Sebagai tempat transit bagi para pekerja di Kalimantan, tak heran jika di Balikpapan banyak berdiri hotel megah yang dilengakapi sarana hiburan serupa pub dan karaoke. Hiburan tersebut, menurut Hasan akan ramai menjelang pukul 10 malam. Terhadap kondisi tersebut, tim pelatih P-MU memberlakukan jadwal ketat terhadap pemainnya. Mereka tidak diperbolehkan keluar hotel melebihi jam 10 malam. Pemberlakuan peraturan ketat tersebut, menurut Daniel Roekito sebagai upaya memberikan kesadaran terhadap pemainnya agar bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. (ed)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.