kabar madura edisi 13 Januari 2013

Page 1

Kabar Bangkalan Cabai Mulai Mahal Lagi! Dikhawatirkan Bisa Tembus Rp 60 ribu per Kilogram Kabar Sampang Adu Mulut Berujung Maut Budaya Carok Masih Mencengkeram Sampang Kabar Pamekasan Penambangan Liar Berjalan Bertahun-tahun Terkesan Dibiarkan Pemerintah

TWITTER

@kabarmaduranews

Kabar Sumenep Terdampar, Penumpang Terlantar Pengelola DBS I Tak Bertanggung Jawab

Fokus Debut Perdana di ISL

MINGGU 13 Januari 2013

Syafii Kembali Pimpin Pamekasan

P-MU

Temukan Kerangka Tim Inti PAMEKASAN-Pelatih Persepam Madura United (P-MU), Daniel Roekito, mengaku sudah bisa mendapatkan gambaran umum anggota skuadnya yang akan mengisi kerangka tim inti saat berlaga di Indonesia Super League (ISL) musim ini. Kepastian gambaran skuad inti Laskar Sape Kerap tersebut disampaikan Daniel pada Sabtu (12/1) pagi usai memimpin latihan Indriyanto Nugroho dan kawan-kawan. Sebelumnya, usai melakoni laga uji coba mela melawan Persebaya DU, Da Daniel mengaku sudah mendapatkan gambaran 14 pemain yang akan dipasang ssebagai kerangka tim. Merujuk pada latihan kemarin, kerangka tim dengan skema 4-4-2 yang diproyeksikan Daniel akan diisi pemain-pemain yang sudah memiliki pengalaman berlaga di ISL. Penjaga gawang Galih Firmansyah masih menjadi pilihan utama Daniel karena pemain asal Malang tersebut sudah memiliki jam terbang lumayan tinggi di ISL. Galih juga turut mengantar Persiwa Wamena finis di posisi tiga klasemen akhir ISL musim lalu. Duet pemain yang menjaga jantung pertahanan P-MU bakal ditempati Fachrudin Wahyu Aryanto dan Muhammadou Tassio Bako. Bersambung ke Hal 6

PASANGAN calon bupati dan wakil bupati Pamekasan, Achmad SyafiiKhalil Asy’ari (ASRI) akhirnya berhasil meraih perolehan suara tertinggi dalam Pemilukada Pamekasan 2013. Hasil tersebut diketahui setelah KPU Pamekasan melakukan penghitungan rekapitulasi suara per kecamatan yang terdiri dari 13 kecamatan yang diwakili oleh masing-masing Pantia Pemungutan Suara (PPS). Rekapitulasi tersebut dilakukan di Gedung Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) Pamekasan, Jalan Kemuning. Bersambung ke Hal 6

Hukum

AHO KOMPAK ASRI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

475 318 343 1.167 582 905 232 454 541 308 660 616 304

Batu Marmar Galis Kadur Kota Pamekasan Larangan Pademawu Pakong Palengaan Pasean Pegantenan Proppo Tlanakan Waru

25.627 7.047 13.573 12.871 13.131 15.742 8.921 24.137 15.641 18.984 20.494 14.602 15.132

14.911 11.024 13.175 35.931 19.945 31.312 11.804 23.638 14.330 17.691 21.867 17.295 17.413

Sumber: KPU Pamekasan

Kepala SMAN 2 ‘Di-KO’ Siswa di PTUN PAMEKASAN-Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya mengabulkan gugatan Fathor Rozi, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Pamekasan, kepada Kepala SMAN 2 yang membuat keputusan mengembalikan penggugat kepada orangtuanya. Dalam putusan Nomor 145/G/2012/ PTUN.Sby, Majelis Hakim PTUN Surabaya mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya dan memerintahkan tergugat (Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, red) mencabut surat 848/SMA/441.302/1.1.2/2012 tertanggal 9 Oktober 2012 perihal pengembalian siswa kepada orangtuanya. Majelis Hakim juga mewajibkan tergugat menerima kembali penggugat Fathor Rozi untuk bersekolah di SMA Negeri 2 Pamekasan serta menghukum tergugat membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam perkara tersebut. Bersambung ke Hal 6

NO Kecamatan

KM/DOK

BERSAHAJA: Achmad Syafii dinyatakan unggul dalam perhitungan suara manual yang dilakukan KPU Pamekasan di Gedung PKPN, Sabtu (12/1). Pasangan ASRI mengungguli pasangan AHO dan KOMPAK.

KM/FATHOR RAHMAN

KEBERATAN: Saksi pasangan calon AHO dan KOMPAK menolak hasil keputusan rapat pleno terbuka KPU Pamekasan dalam rekapitulasi suara karena menuding ada praktik money politic dalam Pemilukada Pamekasan 2013.

AHO dan KOMPAK Anggap Ada Kecurangan Money Politic PAMEKASAN-Rapat pleno terbuka sekaligus rekapitulasi suara per kecamatan yang digelar Komisi Pemilihan

Umum (KPU) Pamekasan, Sabtu (12/1), menetapkan pasangan Achmad SyafiiKhalil Asy’ari (ASRI) unggul dari masing dua calon lainnya, pasangan Al-AnwariHolil (AHO) dan pasangan Kholilurrahman-Mohammad Masduki (KOMPAK) dalam perolehan suara Pemilukada Pamekasan 2013. Bersambung ke Hal 6

Diterjang Ombak, Puluhan Rumah Hancur

KM/FATHOR RAHMAN

TIDAK INGIN KECOLONGAN: Aparat keamanan dari Polres Pamekasan menjaga pelaksanaan rapat pleno KPU dengan ketat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Pengamanan Super Ketat dari Kepolisian

Cuaca Buruk KM/JACK MARZUKIY

HANCUR: 30 Rumah warga di Desa Tolonto Raja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, rusak parah setelah diterjang ombak setinggi delapan meter yang terjadi Jumat (11/1) malam.

PAMEKASAN-Puluhan rumah warga di Desa Tolonto Raja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, yang terletak di bibir pantai rusak parah setelah diterjang ombak, Jumat (11/1) malam. Sekitar 30

rata dengan tanah akibat hantaman air laut yang ‘mengamuk’. Ketinggian ombak yang setap hari mencapai delapan meter tersebut membuat warga yang hidup di tepi pantai dihantui

oleh rasa takut. Fenomena alam tersebut sudah biasa terjadi setiap tahun. Meski demikian pemerintah terkesan cuek dengan ‘ketakutan’ masyarakat. Bersambung ke Hal 6

PELAKSANAAN rapat pleno terbuka dan rekapitulasi penghitungan suara yang dilaksanakan oleh KPU Pamekasan mendapatkan penjagaan yang sangat ketat oleh aparat Kepolisian Resor Pamekasan. Para petugas keamanan menjaga kemungkinan hal-

hal yang tidak diinginkan terjadi dalam proses rekapitulasi penghitungan suara tersebut. Petugas tampak disiagakan di beberapa titik, mulai Jalan Jokotole hingga Jalan Kemuning yang menjadi lokasi rapat pleno KPU. Bersambung ke Hal 6

WWW.KOMPAS.COM

MEMBAHAYAKAN: Pantauan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya memperlihatkan adanya pergerakan badai siklon tropis narelle yang sudah berada di perairan barat Australia

“Nelayan Jangan Melaut Dulu!” BANGKALAN-Angin kencang yang terjadi di kawasan pesisir Madura beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah peristiwa buruk. Beberapa kapal dan perahu yang nekat melaut harus kandas hingga terhempas ombak. Arifiyanto, prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak, Surabaya, menjelaskan bahwa kondisi ekstrim di perairan Selat Madura dan Laut Jawa dalam beberapa hari terakhir ini dipengaruhi beberapa hal. Bersambung ke Hal 6 Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

Gua Payudan, Objek Wisata Alam dan Religi di Kecamatan Guluk-Guluk

Jadi Tempat Favorit Bersemedi Raja-Raja Sumenep Gua Payudan Nangger terletak di puncak perbukitan. Panorama alam yang hijau seringkali melenakan setiap pendatang yang mengunjungi gua tersebut. Hijaunya perbukitan dan kicauan aneka jenis burung oleh sebagian pengunjung dianggap sebagai magnet wisata yang bertandang ke gua itu. Benarkan gua tersebut menjadi tempat favorit bagi pertapa yang ‘ngalap berkah’? ACHMAD QUSYAIRI NURULLAH, Sumenep

GUA Payudan berada di atas pegunungan yang bernama Gunung Payudan, tepatnya di Desa Payudan Daleman, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep. Letaknya sekitar 30 kilometer ke arah barat Kota Sumenep. Bagi masyarakat Sumenep, Gua Payudan memiliki arti penting mengingat gua tersebut memiliki keterkaitan dengan sejarah raja-raja Sumenep dari abad 14 sampai 17. Gua

Payudan Nangger ini tidak hanya berupa objek wisata alam saja, gua tersebut juga mengandung makna religi dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Menurut catatan sejarah, Gua Payudan pada zaman daulu menjadi tempat bertapa dan bersemedi sebagian raja-raja Sumenep, di antaranya: Potre Koneng (puteri Pangeran Soccadiningrat II, Raja Sumenep 1366-1386), Bersambung ke Hal 6

SYAM FOR KM

PENINGGALAN SEJARAH: Gua Payudan terletak di Gunung Payudan memiliki panorama alam perbukitan yang hijau menjadi tempat bersemedi rajraja Sumenep masa lalu, termasuk Potre Koneng dan Jokotole.


2

MINGGU

13 Januari 2013

INFRASTRUKTUR Jalan Penghubung BilaporahJaddih Memprihatinkan SOCAH-Jalan penghubung Desa Bilaporah-Jaddih, Kecamatan Socah, kembali rusak, sekalipun baru saja diperbaiki beberapa waktu lalu. Selain faktor hujan dan rendahnya kualitas aspal, ditengarai penyebab kerusakan akses jalan itu adalah tingginya volume lalu-lintas truk pengangkut kapur di daerah tersebut. Sejumlah warga mengaku prihatin atas kondisi tersebut dan mengharapkan perbaikan walaupun belum lama lalu pihak terkait dari Pemkab Bangkalan melakukan perbaikan. Ahmad, warga Desa Jaddih yang setiap harinya bekerja di Kecamatan Kota Bangkalan, menduga, rendahnya kualitas pengaspalan dari pihak kontraktor menjadi penyebab mudah rusaknya jalan itu. “Ya aspalnya ini mas, padahal beberapa bulan lalu ini diaspal. Masak aspalan kasar dan tipis gini,” ujar Ahmad. Dia lantas berharap, hal itu dapat dijadikan bahan evaluasi pihak terkait. Sementara itu, Hafiludin, mahasiswa Parseh yang hampir setiap hari melintasi jalan tersebut bila menuju ke kampusnya di Kamal, mengatakan, jalan yang kini rusak tersebut belum genap setahun mengalami perbaikan. “Betul mas, belum nyampe setahun ini diperbaiki, sekarang sudah kayak gini”, ungkapnya, dengan nada kesal. Berikutnya dia berpendapat, kerusakan jalan itu diakbatkan banyaknya truk besar pengangkut batu kapur barlalu-lalang melintasinya. “Truk yang biasa ngangkut kapur itu kan besar-besar mas, muatannya berat. Jelas gak bertahan lama jalannya kalau setiap hari dilalui kendaraan besar. Tapi gimana lagi, lha wong kapur itu sudah jadi sumber penghasilan warga sini,” ungkapnya. Hafiludin berharap ada solusi tepat terkait hal ini. Agar jalan tetap baik dan perekonomian masyarakat sekitar yang banyak menggantungkan pada eksplorasi kapur tidak terganggu. (jos/yoe)

KM/AGUS JOSIANDI

KUALITAS BURUK: Belum genap setahun diperbaiki, jalan penghubung Desa BilaporahJaddih, sudah rusak kembali.

KM/AGUS JOSIANDI

KIAN PEDAS: Harga cabai dikeluhkan masyarakat. Selain harganya yang mahal, kualitasnya pun kurang baik.

Cabai Mulai Mahal Lagi! Dikhawatirkan Bisa Tembus Rp 60 ribu per Kilogram

KAMAL-Musim hujan tahun ini menimbulkan sejumlah masalah. Banjir dan tanah longsor diikuti puting beliung membuat sejumlah warga di Bangkalan mengalami kerugian. Selain itu, awal musim hujan kali ini juga membuat para nelayan mengalami kerugian karena tak dapat melaut akibat angin kencang disertai ombak tinggi. Tak cukup sampai di situ, sektor pertanian pun ternyata

ikut merasakan dampaknya. Selain puso pada tanaman padi, tanaman cabai pun rusak sehingga harga komoditas kebutuhan dapur ini mengalami kenaikan setiap tahunnya dalam musim penghujan. Ifah, pedagang sayur mayur asal Desa Banyuajuh, yang setiap hari berdagang di Pasar Kamal ini mengeluhkan buruknya kualitas cabai beberapa waktu terakhir. Selain itu, diikuti kenaikan harga produk holtikultura tersebut. “Sekarang mahal mas, saya jual Rp 20 ribu sekilonya, seminggu lalu masih Rp 15 ribu. Biasa memang musim hujan tanamannya rusak

kalau kena hujan. Ni, cabai yang saya beli dari orang juga kurang bagus kualitasnya, tidak segar seperti dulu waktu musim panas,” beber Ifah. “Bisa-bisa kayak tahun lalu mas, pas mahal-mahalnya itu bisa nyampe Rp 60 ribu sekilonya,” imbuh Ifah, dengan nada was-was. Selanjutnya Ifah mengungkapkan, sejak harga cabai di Bangkalan perlahan-lahan naik, dia tak berani menyetok cabai dalam jumlah yang banyak. Setidaknya dalam sehari, Ifah hanya menyediakan 1-2 kilogram cabai yang dibelinya dari pedagang besar. Di sampaing itu, minat beli konsumennya pun menurun sejak

beberapa hari terakhir. Hasan, penjual bakso di kawasan Perumnas Kamal membenarkan naiknya harga cabai yang biasa digunakannya untuk berjualan. Sejak harga cabai naik, dirinya mengaku mengurangi komposisi cabai untuk sambal baksonya dan digantikannya dengan merica. “Biasa mas, mulai, nanti lama-lama kayak tahun kemarin lagi, kalau gak salah, (harganya) sampai Rp 50 ribu sekilo (satu kilogram, red). Ya saya kurangi aja (takaran cabai dalam sambal), entar tambah merica biar sedikit lebih pedas,” ujarnya. “Maklum mas, sambal kan

hanya pelengkap kalau bagi saya, dan gak masuk hitungan (biaya produksi) jualan,” papar Hasan lebih lanjut. Atas kondisi itu, Hasan mengaku pasrah dan berharap kenaikan cabai tahun ini tidak melonjak sebagaimana beberapa tahun lalu. Memang, harga cabai memang bisa menjadi masalah nasional. Informasi yang dihimpun Kabar Madura, sekitar April tahun 2012, harga cabai meroket hingga mencapai Rp 60 ribu per kilogram. Itu terjadi nyaris se-Indonesia. Bahkan, sekitar Januari 2011, harga cabai tembus Rp 100 ribu per kilogram, hingga menyebabkan inflasi secara nasional. (jos/yoe)

Terdampar, Jadi Tontonan Warga KLAMPIS- Terdamparnya kapal yang bermuatan batu bara di lepas pantai Desa Klampis Barat, memancing rasa penasaran sejumlah warga, baik mereka yang berasal dari Desa Klampis Barat maupun mereka yang dari luar desa. Di tengah kencangnya angin yang belakang ini menghempas daerah tersebut warga yang penasaran tersebut terheran-heran, bagaimana bisa kapal besar yang bermuatan batu bara dan diprediksikan bertonase sampai ratusan

ton tersebut, dapat terhempas ombak lalu terseret arus hingga sampai 300 meter dari bibir pantai. “Wah kapal besar seperti ini saja sampek terseret, apalagi perahu nelayan,” ungkap Zainal, 30, salah satu warga yang “menonton” kapal terdampar itu, dengan nada terheran-heran. Terlebih lagi kondisi kapal sampai kemarin sore (12/1) tampak semakin miring dan perlahan terus bergeser kian dekat menuju ke bibir pantai. Dan dikhawatirkan batu bara

yang dibawa kapal tersebut akan jatuh ke laut. “Kapalnya miring, sepertiya batu baranya mau jatuh ke laut,” seru beberapa warga yang asyik mengamati kapal itu dari kejauhan. Sedangkan sejumlah nelayan berharap, kapal yang rencanaya akan mengantarkan batu bara ke kalimantan tersebut dapat segera dievakuasi ke lokasi lain, sebab posisi kapal yang terdampar tersebut berada di jalur keluar perahu nelayan. “Semoga saja cepet dip-

indah agar tidak membahayan perahu di sini,” ungkap Mat Lai, 30, nelayan asal desa setempat. Sementara itu sampai saat ini kapal tersebut ditinggalkan begitu saja dan terdampar di lepas pantai, tidak diketahui kapan kapal tersebut akan ditarik ke tengah laut dan meneruskan perjalanan. Sedangkan tug boat (kapal tunda) yang sebelumnya menarik kapal tersebut Jumat siang lalu (11/1), sampai kemarin tak kunjung muncul kembali. (fir/yoe)

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

GRATIS: Kapal bermuatan Batu Bara yang terdampar di pesisisr pantai Desa Klampis Barat, menjadi objek wisata dadakan bagi warga yang penasaran.

Andong, Alat Transportasi Favorit dari Zaman ke Zaman

Tetap Disuka karena Ongkosnya Murah dan Jarang Kecelakaan Andong, merupakan salah satu alternatif transportasi yang kaya akan nilai budaya, bahkan khusus di Bangkalan, andong memiliki nilai historis tersendiri bagi balapan kuda tradisional khas Bangkalan. Karena dari sanalah balapan kuda tanpa pelana itu lahir dan lestari sebagai salah satu keragaman budaya Madura yang tidak ternilai harganya. FIRMAN GHAZALI AKHMADI, Bangkalan ABAD ke-21 identik dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat disertai bermuncuEmail Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

lanya aneka ragam sarana transportasi. Kendati demikian tidak dapat menggerus keberadaan andong. Transportasi sederhana ini rupanya tidak lekang dengan jaman, bahkan mereka tetap memiliki pelanggan setia, walaupun tidak seramai dahulu. Safrawi, 50, salah seorang kusir andong mengatakan, walaupun saat ini bermunculan bermacammacam jenis kendaraan, dan banyak anggota masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi, namun dia mengaku, andongnya masih bisa bertahan. Bahkan terus dapat melayani pelanggannya, walau tidak seramai beberapa puluh tahun lalu. “Alhamdulillah setiap hari ada saja yang naik andong saya,” ujarnya. Lebih lanjut pria paruh baya yang masih setia menarik andongnya setiap pagi di Pasar Tanah

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

JADUL: Andong transportasi zaman baheula yang tetap bertahan, walaupun sudah banyak bermunculan sarana transportasi lain.

Merah itu, mengatakan, andong menjadi pilihan sebagian warga karena tarifnya relatif lebih murah

di bandingkan dengan Mobil Penumpang Umum (MPU) dan ojek, yang tarifnya selalu ikut naik saat

terjadi kenaikan BBM. “Andong kan jarang naik ongkosnya, kalau ojek atau lyn (MPU, red) pasti naik kalau bensin naik,” ungkapnya sambil berkelakar. Hal tersebut diamini Hadiyah,30, warga Desa Somor Koneng, Kecamatan Tanah Merah, salah satu pelanggan setia Safrawi. Dia mengaku, senang bepergian naik andong karena tarifnya murah, dan risiko kecelakaanya rendah dibandingkan naik MPU atau ojek. Terlebih lagi barang bawaanya terbilang cukup banyak, sebab dia setiap hari kulakan barang untuk memenuhi stok toko kecil yang dia miliki di dekat rumahnya. “Kalau naik andong lebih murah mas, ketimbang ikut MPU atau ojek, apalagi jarang kecelakaan mas,” ungkapnya. Pendapat serupa juga diungkapkan Anik Rohita, 25, yang ikut

mendampingi ibunya berbelanja. Menurut Anik, tarif dengan naik andong jauh lebih hemat, apalagi para pemilik andong mau dicarter, dan dapat mengangkat berapapun barang bawaan asal muat, dan tentunya harganya jauh lebih murah bisa sampai 70 persen lebih murah. “Jauh lebih murah pakai andong mas daripada carter mobil,” tandasnya. Dan pantauan Kabar Madura, tidak hanya Pasar Tanah Merah saja yang masih tersedia andong, namun hampir di semua pasar tradisional yang ada di Bangkalan, andong masih dapat dijumpai dengan mudah. Akan tetapi kini jumlahnya sudah tidak sebanyak beberapa puluh tahun lalu. “Sekarang sudah sedikit, kalau saat saya masih muda, hampir semua pasar ada andong,” ungkap Rifai, 45, warga desa Socah, Kecamatan Socah. (yoe)


MINGGU

3

13 Januari 2013

Adu Mulut Berujung Maut Budaya Carok Masih Mencengkeram Sampang

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

TAK MELAUT: Beberapa perahu nelayan sempat digunakan sebagai hiburan para pengunjung Pantai Camplong selama tidak digunakan melaut.

Angin Kencang, Tangkapan Nelayan Merosot CAMPLONG-Angin kencang yang berhembus di wilayah perairan utara Pulau Jawa akhir-akhir ini berimbas pada menurunnya hasil tangkapan ikan bagi nelayan. Khususnya nelayan di wilayah Desa Dharma Camplong, Kecamatan Camplong serta nelayan Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Kota Sampang. Akibat angin yang sangat kencang, nelayan banyak yang urung melaut, dan hanya memperbaiki perlengkapan menangkap ikan. Namun di bagian lain, hasil tangkapan ikan menurun cukup signifikan, sehingga pendapatan para nelayan hanya cukup untuk membiayai perbaikan perlengkapan mereka. Hal tersebut mulai dirasakan oleh nelayan di Desa Dharma Camplong. “Biasanya saat musim panen sehari bisa mendapat 20 hingga 50 kilogram ikan, sekarang saat musim hujan dan angin barat paling banyak mendapat 5 kilogram ikan,” tutur Musari, salah seorang nelayan, kemarin (12/1).

Dia menambahkan penurunan hasil tangkapan juga dirasakan oleh semua nelayan mulai dari nelayan jaring, pancing, sampai rumpon. Bahkan jika dirata-ratakan penurunan ini bisa mencapai 90 persen. “Di tengah laut selain angin berhenbus kencang, gelombang juga cukup tinggi bahkan bisa mencapai empat hingga lima meter,” katanya kembali. Dampak angin kencang ini juga dirasakan nelayan yang mengandalkan perahu. Dimana para nelayan biasa mencari ikan hingga sampai berpuluhpuluh mil jauhnya. “ Kalau perahu yang biasa, dapat dikatakan mengalami kerugian juga. Bahkan untuk nelayan besar yang bisa beroperasi 70-80 mil dari pantai, penurunan tangkapan ikan bisa sampai 90 persen lebih,” ucapnya. Dampak yang sangat dirasakan akibat angin kencang dialami juga oleh nelayan perahu kecil yang justru tidak bisa melaut, karena tingginya gelombang dan angin kencang. “Kalau dipaksakan sangat berisiko, bisa-bisa

perahu karam dihantam ombak,” ujar nelayan lainnya, Mustakim. Akibat tidak bisa melaut, para nelayan terpaksa menambatkan perahunya di sekitar pantai dan samping rumah mereka. Di mana rata-rata rumah para nelayan berada di pinggir pantai setempat. “Kalau tidak melaut, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terpaksa meminjam uang dulu dari orang lain,” ujarnya. Berdasarkan pengamatan Kabar Madura, banyak nelayan yang menambatkan perahunya di tepi dermaga. Untuk mengisi waktu selama tidak melaut, beberapa nelayan nampak memperbaiki jaring yang biasa digunakan untuk menangkap ikan. Dampak lain dari tangkapan yang menurun akibat angin kencang, juga berimbas kepada naiknya harga ikan laut seperti tongkol, cumi, dan cakalang. “Kenaikan bisa mencapai 20 persen, bahkan untuk ikan layur mulai susah didapat,” kata salah seorang pedagang ikan di Pasar Sore, kemarin. (KM10/yoe).

KOTA-Ironis, hanya gara-gara cekcok mulut ternyata dapat berujung pada kematian. Hal itu yang menimpa Juhran, warga Jalan Syamsul Arifin, Desa Polagan, Kecamatan Kota Sampang. Laki-laki berusia 30 tahun itu menjadi korban pembunuhan oleh Ihwan, warga Desa Gunung Maddah, Kecamatan Sampang. Korban diduga tewas akibat luka sayatan di dada dan perut. Sebelumnya, Juhran sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapat perawatan intensif, sesaat setelah duel maut (carok, red) dengan pelaku ditanah lapang, tepatnya di samping kuburan Cina Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Kota Sampang. Kronologis peristiwa yang sempat menggegerkan warga tersebut bermula saat pelaku hendak keluar dari rumahnya naik mobil, dengan tujuan membelikan perlengkapan sekolah buat anaknya. Namun, belum jauh dari rumahnya, pelaku bertemu korban yang naik sepeda motor sambil menelepon. Menganggap korban menghalangi laju mobilnya, pelaku membunyikan klakson. Tapi rupanya korban tak terima. Dia marah-marah dan mencaci maki pelaku. Tak ayal, keduanya pun terlibat cekcok mulut dan saling umpat. Saat itu pun sudah nyaris terjadi baku hantam, karena korban dan pelaku sudah mulai lepas kendali disertai emosi meluap-luap. Namun, agaknya korban keder begitu melihat pelaku berpotongan rambut cepak, mirip tentara atau polisi. Sehingga korban berlalu begitu saja meninggalkan lokasi. “Pada saat itu, saya buka kaca mobil. Mungkin saya dia kira tentara, sebab dia langsung pergi sesudah mengucapkan kata-kata seperti menantang,” ujar Ihwan, saat diinterogasi petugas di Mapolsek Kota Sampang, kemarin (12/1). Tak lama berselang usai kejadian tersebut, telepon seluler milik pelaku

berbunyi. Dan diketahui korban yang menelpon yang diduga mendapatkan nomor teleponnya dari temannya yang lain. Dari percakapan telepon tersbut, korban dikatakan menantang pelaku dan menunggunya di tempat kejadian perkara (TKP). “Tidak sampai begitu lama kok mas, saya ditelepon oleh dia (korban, red) dan ditunggu di tempat itu (TKP, red),” urainya. Saat sampai di TKP, keduanya langsung saling adu mulut hingga emosi mereka memuncak tidak tertahankan. Akhirnya keduanya terlibat perkelahian tangan kosong, sampai terhenti akibat dilerai warga yang melihat aksi perkelahian tersebut. “Kami sempat dilerai mas oleh warga pada saat itu,” ungkap Ihwan lagi. Namun, korban tak mampu menjaga mulutnya. Meski sudah dilerai warga, dia terus mengumpat, mengancam, dan mencemooh pelaku. Tak tahan dengan ucapan korban, pelaku mengeluarkan clurit yang sudah dia siapkan sebelumnya, dan langsung menyabetkannya ke arah tubuh korban. “Saat dilerai, dia itu terus saja mencemooh saya mas,” ujanya kembali. Tak ayal, korban roboh bersimbah darah dengan luka-luka di bagian kepala, dada, perut dan bagian tubuh lainnya. Korban pun segera dilarikan ke RSUD Sampang dan sempat memperoleh perawatan intensif, tapi nyawanya tak terselamatkan. Dari hasil pemeriksaan diperoleh data, korban mengalami luka bacok di dada sebelah kiri ukuran kira-kira 3 cm sampai sedalam otot, kemudian di perut, di atas telinga kiri agak dalam sampai memutus pembuluh darah, dan di siku kanan. “Kami menerima korban sudah dalam keadaan luka parah,” ujar Humas RSUD Sampang, dr Yuliono, kemarin. Wakapolres Sampang Kompol Sujiono menegaskan, polisi sudah mengamankan pelaku berikut barang bukti berupa celurit maut tersebut. “Pelaku kami kenakan pasal 351 KUHP dengan ancaman kurungan penjara 2 tahun,” ujarnya kepada Kabar Madura, kemarin (12/1). (KM10/yoe)

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

MEREGANG NYAWA: Korban pembacokan sempat mendapatkan perawatan dirumah sakit setempat setelah cekcok mulut dengan pelaku, tapi nyawanya berakhir di ujung clurit.

MUSIM PENGHUJAN Awas, Wabah Diare!

Jalan Berlubang Bikin Celaka Pengendara

KOTA-Musim Penghujan yang terjadi pada awal Januari ini cukup tinggi seperti yang terjadi di Kabuapten Sampang, hingga menyebabkan timbulnya banyak penyakit yang diderita oleh masyarakat di Kabupaten Sampang, seperti diare. Hal tersebut terjadi karena kurangnya keseriusan dari Pemkab Sampang untuk berpola hidup bersih dan sehat, serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitar dengan membuang sampah sembarangan. Bahkan kebanyakan warga membuang sampah ke sungai yang terletak di sekitar pemukiman mereka. Hal tersebut diungkapkan dr Bhakti, Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang saat dikonfirmasi Kabar Madura, kemarin (12/1), melalui telepon selulernya. Dia mengatakan, jumlah penderita diare di kabupaten sampang yang tercatat oleh Dinkes, pada tahun 2012, sejumlah 33.380 orang. “Penyakit tersebut ditimbulkan oleh kurangnya pemaparan pola hidup bersih oleh instansi serta pihak terkait yang berada di tiap-tiap kecamatan, serta kesadaran terhadap masyarakat yang kurang peduli terhadap ingkungan sekitarnya,” ujarnya. Lebih lanjut Bhekti menambahakan, penyakit diare sering kali menyerang di pemukiman warga yang kotor dan juga air yang tercemar akibat sampah yang dibuang ke sungai, “Penyakit diare tersebut banyak diderita oleh anak-anak. Orang dewasa juga tak luput terserang penyakit diare yang merupakan gangguan pencernaan,” bebernya. “Kami pada tahun 2013 akan mengurangi penderita penyakit tersebut dengan meakukan pembelajaran kepada masyarakat untuk berpola hidup sehat,” imbuh Bhakti. (fan/yoe)

KOTA-Sudah hampir satu bulan lebih, Jalan Syamsul Arifin, Kecamatan Kota Sampang yang merupakan jalan utama untuk angkutan umum dari arah Sumenep ke Surabaya, berlubang. Lokasi lubang itu cukup membahayakan, karena berada tepat di tikungan tajam, sehingga membuat pengguna jalan, terutama pengendara roda dua harus ekstra hati-hati bila melintasi jalan itu. Pengamatan di lapangan, lubang tersebut cukup lebar, dengan kedalaman sekitar 30 cm lebih. Sementara, saat hujan, jalan tersebut akhirakhir ini selalu tergenang air. Apalagi, dari lokasi lubang tersebut bertepatan dengan tikungan tajam yang sering menyebabkan terjadinya kecelakaan bagi pengendara roda dua serta jumplang bagi kendaraan roda empat. Lubang yang semakin menganga besar itu pun, belum lama ini memakan korban pengendara roda dua dari arah selatan yang hendak menuju arah barat. Korban mengalami luka ringan hingga luka yang cukup serius di bagian kepala . Seperti yang dituturkan oleh Yanto,45 salah seorang supir angkutan umum yang sedang menunggu penumpang di pertigaan Jalan Syamsul Arifin tersebut. Dia mengatakan, dirinya pernah menolong sepasang

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/FANDRI ARDIANSYAH

MAUT MENGINTAI: Lubang besar menganga di tikungan tajam arah Surabaya ini, sudah berkali-kali menimbulkan celaka.

suami istri yang mengalami kecelakaan karena sepeda motor yang mereka kendarai terperosok ke lubang tersebut, saat jalan itu tergenang air hujan. Korban, ketika itu, tengah dalam perjalanan pulang kerja dari arah selatan sekitar pukul 14.00, saat sedang hujan lebat. “Saya harap pemerintah segera memperbaiki jalan itu supaya tidak terjadi lagi kecelakaan yang lebih fatal,” ujarnya kepada

Kabar Madura kemarin (12/1). Menurut Saturi, 35, salah seorang warga setempat, kondisi jalan tersebut diperparah oleh bertambahnya volume kendaraan yang lewat. “Jalan tersebut memang jalan utama yang dilewati angkutan umum yang hendak berbalik dari arah Sumenep menuju Surabaya,” tuturnya. “Terutamanya kendaraan besar dan berat seperti bus

angkuatan, truk pengangkut bambu, batu, pasir, bahkan truk Aqua galon. Hal tersebut yang mengakibatkan jalan tersebut berlubang serta menjadi aliran air hujan dari arah barat yang terkikis aliran air tersebut sehingga lubang semakin membesar,” tuturnya. Dari pantauan Kabar Madura sepanjang Jalan Syamsul Arifin juga banyak terdapat lubang, akibat perbaikan secara tam-

bal sulam oleh penyelenggara perbaikan jalan. Untuk itu, jika masyarakat merasa pemerintah sudah tidak perduli dengan kondisi masyarakat, sebaiknya lakukan gugatan sesuai dengan amanah UU Nomor 22 Tahun 2009 yang menjelaskan bahwa penyedia sarana jalan baik jalan nasional, provinsi dan kabupaten/kota wajib menyediakan jalan dengan kondisi layak dan baik. (fan/yoe)


4

MINGGU

13 Januari 2013

KM/ANWAR NURIS

TERGANGGU: Sejumlah warga yang melakukan penambangan pasir di Dusun Sempeng Desa Pandan saat mengeruk pasir, kemarin (12/1) siang. Aktivitas mereka terhenti akibat ekstrimnya cuaca beberapa hari terakhir.

Penambangan Liar Berjalan Bertahun-tahun tar malah justru direspon apatis. Itu terjadi di desa Batu Kerbui Kecamatan Pasean Pamekasan. Aktifitas terlarang ini sudah berjalan bertahun-tahun namun hingga kini belum ada solusi dari pihak terkait untuk menghentikan aktifitas merugikan ini. Yang perlu diperhatikan pula kesadaran dari masyarakatnya sendiri.

Terkesan Dibiarkan Pemerintah PASEAN-Penambangan pasir liar di wilayah pantai utara Pamekasan masih saja terjadi, meski aktifitas ini sudah dilarang karena akan merugikan masyarakat seki-

ANGIN KENCANG Warga Merasa Was-was dan Seperti Diteror TLANAKAN-Angin kencang yang terjadi akhir-akhir ini membuat masyarakat merasa was-was dan khawatir kemungkinan terjadinya hal buruk menimpa mereka. Ini mengingat di beberapa daerah sudah terjadi pohon tumbang dan fenomena alam lainnya. Supanji, warga Dusun Tengah Satu Desa Branta Pesisir Kecamatan Tlanakan Pamekasan, salah satunya. “Kami di sini khawatir dengan adanya angin kencang seperti ini. Karena di beberapa daerah banyak terjadi musibah,” ungkapnya, kemarin. Dijelaskan, sejak adanya angin kencang, masyarakat sekitar tidak bisa melaut sebab ombak besar bergulung gulung. “Apa lagi kami ada di pesisir, sekali kali air masuk ke rumah warga dan yang dikhawatirkan saya pula pohon yang ada di sekitar rumah akan roboh,” katanya. Kehawatiran serupa juga diutarakan oleh Hermanto, meski terjadinya angin kencang merupakan fenomena tahunan namun kedatangannya perlu di antisipasi supaya kejadian buruk bisa di minimalisir. “Terkadang ada orang bilang tidak perlu hawatir dengan adanya angin kencang ini tapi bagi saya pribadi tidak, sebab seperti inilah yang terkadang membawa bencana,”ungkapnya kepada Kabar Madura. Ditambahkan, pria yang berprofesi sebagai nelayan tersebut harus istirahat dalam beberapa hari ini akibat amukan angin kencang disertai ombak besar. “Ya, mudah mudahan anginnya cepat reda saja supaya masyarakat tidak dihantui rasa takut terus, kalau bagi nelayan supaya segera bisa mencari nafkah buat keluarganya,”pungkasnya.(jck/zis)

KM/MARZUKIY

KHAWATIR: Warga Desa Branta Pesisir khawatir dengan adanya angin kencang yang terjadi akhir akhir ini. Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Zainal Abidin, warga setempat kepada Kabar Madura, mengatakan, penambangan pasir liar itu sudah menjadi mata pencaharian masyarakat sekitar karena mereka menilai tidak ada pekerjaan lain yang bisa menyambung hidupnya. Dijelaskannya, masyarakat tak peduli terhadap keselamatannya

sendiri, meski penambang pasir liar diperingatkan untuk tidak melanjutkan aktifitasnya, mereka justru menolak dengan alasan mata pencaharian. “Mereka (penambang,red) sudah diperingatkan untuk tidak menambang pasir di pantai karena membahayakan tetapi mereka beralasan jika pe-

kerjaan itu sebagai kebutuhan hidupnya,”ungkap Zainal warga Batu Kerbui kecamatan Pasean tersebut. Setelah Kabar Madura berusaha mewancarai penambang pasir liar itu, mereka justru marah marah dan tidak memperbolehkan untuk mengambil fotonya. Hal itu dilakukan dengan tanpa alasan.

Terpisah kepada Badan Lingkungan Hidup Pamekasan Didik Hariyadi belum bisa dikonfirmasi Kabar Madura, setelah dihubungi melalui telpon genggamnya berkali kali tidak diangkat. SMS yang dikirimkan Kabar Madura, hingga berita ini ditulis belum memberikan jawaban.(jck/zis)

Aktivitas Terhenti karena Cuaca GALIS-Cuaca ekstrem akhir-akhir ini yang terjadi di wilayah Madura, khususnya, sangat mengganggu aktivitas masyarakat tak terkecuali penambang pasir di daerah pesisir laut Selat

Madura di ujung timur kota di Dusun Sempeng Desa Pandan, Galis. Pantauan di lapangan para penambang hanya memindahkan pasir hasil tambangannya ke gudang. Menurut

salah satu penambang Abdurrahim, sudah tujuh hari ini ia bersama rekannya menghentikan aktivitas penambangan karena kondisi alam yang tak bersahabat. “Biasanya kami bekerja seharian bahkan sam-

pai malam, ya mau apalagi mas kalau cuaca begini padahal kami makan dari hasil kerja ini”, ujar Abdurrahim pada Kabar Madura, Sabtu (12/1) kemarin. Bagi Abdurrahim, tiada pe-

kerjaan lain selain menunggu hingga cuaca benar-benar mendukung. “Tidak ada mas, ya kami menunggu cuaca tenang baru kerja lagi” pungkas pria berperawakan tinggi kurus ini.(KM12/zis)

Tambal Sulam Perbaiki Jalan Kabupaten

KM/ANWAR NURIS

AMBRUK: Beberapa warga sekitar dan aparat Koramil Galis bergotong royong membersihkan puing-puing bangunan rumah Mbah Sidah (70) yang ambruk diterjang angin puyuh. Sidah (berkerudung ungu) mengambil pakaiannya di antara warga, kemarin (12/1).

Rumah Janda Miskin Disapu Angin Puyuh GALIS-Angin kencang yang terjadi di wilayah Pamekasan dan sekitarnya bahkan Madura akhir-akhir ini memang sangat mengkhawatirkan warga. Fenomena alam ini dalam tiga hari terakhir telah banyak menumbangkan pohon, papan reklame di sejumlah titik di kota gerbang salam sehingga masyarakat selalu waswas dan selalu waspada ketika melintas di jalan raya. Kencangnya angin kembali memakan korban, kali ini rumah janda miskin sebatang kara di Dusun Sempeng Desa Pandan Kecamatan Galis ambruk diterjang angin puyuh yang terjadi sekitar jam 10.00 WIB, kemarin (12/1). Bu’ Sidah, begitu biasa dipanggil oleh tetangganya, janda tua

renta itu tampak termenung dan sayu menatapi rumahnya yang ambruk akibat terjangan angin puyuh. Sesekali tampak memegang jidatnya pertanda ia sedang susah, maka tak heran warga sekitar dan tokoh masyarakat berdatangan memberikan empati untuk menopang psikisnya yang sedang susah. Pantauan Kabar Madura di lokasi kejadian puing-puing bangunan berserakan dan kelihatannya bahan bangunannya dari kayu yang telah dimakan usia dan tak heran ketika angin kencang dari utara menerpa bangunan tua tersebut langsung ambruk yang mengundang kaget tetangga sekitar. Untungnya pemilik rumah sedang di luar rumah yang keb-

etulan bertandang ke tetangga sebelahnya. “Saya tidak tahu, dari mana biaya untuk membangun lagi rumah ini, apa kata tokoh masyarakat dan warga sekitar dan mungkin saya untuk sementara numpang di rumah ponakan”, tuturnya. Husen salah satu tokoh masyarakat di dusun tersebut, menerangkan bu’ Sidah tinggal di ruma tersebut sendirian. “Suaminya telah meninggal puluhan tahun silam dan tak punya anak, cuma ponakan sepupu tapi rumahnya jauh,” ujarnya. “Perbaikan rumahnya akan dimusyarahkan dengan ponakanya, jika ia tidak sanggup maka saya akan bermusyawarah dengan aparat desa dan masyarakat sekitar”, tambahnya.(KM12/zis)

PAKONG-Kondisi hujan tak jarang membuat kondisi jalan buruk. Tak terkecuali sejumlah jalan yang masuk kategori di bawah kewenangan kabupaten. Karena itu, sejumlah jalan dilakukan perawatan. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Pamekasan selama Januari ini melakukan perbaikan jalan di sejumlah titik di Kota Gerbang Salam ini termasuk di wilayah Kecamatan Pakong tepatnya di jalan raya Pakong-Cenlecen. Sejumlah titik di ruas jalan ini kondisi aspalnya sudah mulai ada yang mengelupas dan sebagian sudah mulai ada yang berlubang cukup besar yang berpotensi mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Pantauan di lapangan, per-

baikan yang dilakukan instansi terkait adalah dengan melakukan tambal sulam di sejumlah titik jalan. Tentu saja tujuannya adalah untuk menanggulangi dan mengantisipasi meluasnya kerusakan jalan tersebut di semua jalan kabupaten. “Meski hanya tambal sulam perbaikan jalan ditujukan untuk meminimalisir meluasnya kerusakan karena dua bulan terakhir ini Pamekasan diguyur hujan, jika dibiarkan justru membuat kondisinya semakin parah sehingga arus transportasi terganggu dan mempertahankan kondisi mantap jalan yang memang merupakan program pemeliharaan rutin,” jelas Totok Haryanto selaku Kepala Dinas PU Bina Marga melalui pesan singkat kepada Kabar Madura. (KM12/zis)

KM/ANWAR NURIS

PERBAIKAN JALAN: Pekerja sedang perbaiki Jalan Lintas PakongCenlecen, Sabtu (12/1).


MINGGU

5

13 Januari 2013

Terdampar, Penumpang Terlantar Pengelola DBS I Tak Bertanggung Jawab

KM / QUSYAIRI NURULLAH

DEMI KESELAMATAN : Warga bergotong royong membuat tangkis laut ala kadarnya untuk menghindari amukan ombak yang masuk ke pekarangan rumah warga di Desa Legung Kecamatan Batang-Batang.

Warga Pesisir Bangun Tangkis BATANG-BATANG–Warga yang tinggal di pesisir Desa Legung Kecamatan Batang-Batang dalam beberapa hari terakhir, resah dengan masuknya air laut ke perumahan penduduk. Air laut akibat amukan ombak yang cukup ganas, masuk ke perumahan penduduk pesisir hingga mencapai 25 meter. Berdasarkan pantauan Kabar Madura, pagar rumah warga yang banyak terbuat dari bambu itu, hancur tak berbentuk akibat diterjang ombak yang masuk ke pekarangan rumah warga. Meski warga membuat tangkis laut dengan menggunakan pasir yang diletakkan dalam karung, tapi belum mampu membendung air laut. Rahmat Sujibno, 35, warga setempat menuturkan, ketika memasuki pukul 17.00 WIB-23.30 WIB, warga di pesisir pantai di daerah tersebut dihantui rasat takut dan khawatir. Sebab, saat ini sudah berlangsung dalam empat

hari terakhir, air laut pasti akan menyerang rumah-rumah penduduk di desa setempat. ”Ketika masuk jam itu, warga di sini sudah tidak bisa tidur. Sebab, warga ketakutan akibat air laut masuk rumah-rumah warga. Ditambah lagi, angin kencang disertai hunjan lebat datang secara bersamaan sehingga warga ketakutan,” ujar Rahmat Sujibno pada Kabar Madura. Menurutnya, untuk meminimalisasi masuknya air laut ke rumah-rumah penduduk, masyarakat membuat tanggul dengan menggunakan pasir. Pasir tersebut dimasukkan dalam satu karung lalu ditempatkan di bibir pantai. Dengan pasir dalam karung tersebut, diharapkan air laut tidak akan masuk ke rumah-ruma penduduk. ”Dulu, meski cuaca sangat ekstrim tidak sampai ada air laut yang masuk ke rumah-rumah warga. Tapi, saat ini badai mulai mengejar perumahan

penduduk sehingga warga di sini menjadi ketakutan semua,” jelasnya. Dari itu, pihaknya berharap pada pemerintah daerah untuk memberi perhatian terhadap warga pesisir. Salah satu yang diharapkan adalah membuat tangkis laut sehingga air laut saat pasang atau ketika terjadi cuaca ekstrim tidak sampai masuk ke perumahan penduduk. Terpisah, Kepala Dinas PU Pengairan Sumenep, Edi Rasyiadi memberikan tanggapan serius terhadap kasus tersebut. Namun, sebelum memastikan akan membangun tangkis laut terhadap wilayah yang sering dihempas ombak itu, pihaknya akan meninjau langsung terhadap lokasi tersebut. ”Kami akan segera melakukan peninjauan secara langsung terhadap lokasi tersebut. Jika memang sangat dibutuhkan maka nanti akan kami anggarkan untuk dibangun tangkis laut,” pungkasnya. (bus/zis)

SUMENEP-Akibat cuaca buruk, kapal Dharma Bakti Sumekar (DBS) I dari Pulau Sapeken menuju Sumenep terdampar di Pulau Arjasa, akibatnya puluhan penumpang bermukim di rumah warga. Mereka terlantar selama 5 hari. Bahkan tidak ada bantuan sama sekali dari PT. Sumekar Line sebagai pengelola, padahal seharusnya penumpang merupakan tanggungjawab kapal atau perusahaan. Camat Arjasa, Purwo Edy Prayitno kepada Kabar Madura menyampaikan, kapal DBS I dari Sapeken menuju Kalianget terdampar lima hari yang lalu. Para penumpang terpaksa dievakuasi ke darat setelah mengalami kecapeaan di atas kapal. Ironisnya, kapal DBS I maupun pengelola, PT. Sumekar Line tidak bertanggungjawab atas keberadaan penumpang yang terlantar. ”Semuanya terlantar karena semestinya ditangani Sumekar Line, kan itu penumpangnya Sumekar tapi tidak bertanggungjawab, itu melarikan diri semua,” terangnya penuh kecewa, Sabtu (12/1). Sejak kejadian hingga sekarang, yang menolong dari atas kapal untuk evakuasi ke rumah warga dan memberikan bantuan kepada mereka berupa beras dan perawatan kesehatan dari muspika Camat Arjasa. “Saya tangani dengan kapolsek dengan menggunakan mobil dinas, saya angkut semua ke Arjasa sebanyak 74 orang, saya rawat, dikasih pengobatan gratis di Puskesmas dan semuanya dikumpulkan dirumahnya Pak Hambali (salah satu warga) hingga sekarang,” ungkapnya. Ironisnya, pihak PT. Sumekar hingga sekarang belum memberikan informasi apa-apa terhadap camat setempat. Lebih disayangkan lagi,

kapten kapal DBS I tidak kordinasi dengan camat yang telah menolong penumpang. ”Minimal pasrah uang untuk beli beras, namun tidak ada sama sekali” sesalnya. Sementara, penumpang yang masih punya famili di Arjasa memilih untuk mendatangi familinya di Arjasa untuk dijadikan tempat bersinggah sementara. Sedangkan calon penumpang dari Kangayan memilih pulang, tidak jadi ikut kapal. “Jadi transportasi dari Batu Guluk (tempat kapal terdampar) Kengayan kami tanggung transportasinya,” ujarnya. Hingga sekarang penumpang masih tetap menunggu cuaca membaik karena ketinggian ombak di perairan Arjasa mencapai 7 meter sehingga tidak memungkinkan mereka bisa berangkat. ”Untungnya, semua penumpang sehat’ pungkasnya. Terpisah, Bandrul Aini, anggota Dewan asal kepulauan, mengaku sangat kecewa dan menyayangkan perusahaan DBS karena penumpang yang terlantar merupakan masyarakat Sumenep yang seharusnya mendapat perhatian dari perusahaan milik pemkab itu. ”Ingat mereka adalah penumpang, bukan calon penumpang, mereka sudah membeli tiket dari Sapeken menuju Sumenep, ketika terjadi sesuatu seharusnya menjadi tanggungjawab kapal, ini hak konsumen “ tegasnya penuh kekecewaan. Bencana seperti itu dengan cuaca buruk memang terjadi setiap tahun, namun yang sangat disayangkan Bandrul selaku anggota dewan yang ikut andil untuk membantunya karena tidak kuasa melihat penderitaan penumpang adalah sikap pemkab dan pengelola yang tidak pernah belajar pada pengalaman. Sementara, pihak PT. Sumekar Line sebagai pengelola kapal DBS I enggan memberikan tanggapan. Telepon seluler salah satu perwakilan tidak bisa dihubungi telepo selulernya. (rei/zis)

KM/DOK

TAK NIAT: Kapal Dharma Bakti Sumekar I saatmasih jangkar. Pihak pengelola DBS I tidak memberikan bantuan kepada penumpangnya setelah buah sauh di Pulau Arjasa akibat ombak besar.

Zona Migas Mayoritas di Kepulauan

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

MEMBUSUK: Mayat seorang perempuan yang di duga bernama Pusiye di bungkus di ruang mayat RSUD H. Moh. Anwar Sumenep.

Hilang, Ditemukan Tewas dalam Karung SUMENEP-Seorang perempuan ditemukan tewas terbungkus karung di pinggiran sungai Nyior, Dasuk Timur, Dasuk Sumenep, Sabtu (12/1). Sekitar pukul 10.00 WIB, polsek setempat langsung mendatangi lokasi penemuan mayat tersebut. Tak lama kemudian, mayat yang dibungkus dengan karung itu langsung di bawa RSUD H. Moh. Anwar Sumenep untuk diotopsi. Diduga, mayat perempuan itu korban pembunuhan berencana. Dan sudah meninggal beberapa waktu lalu. Berdasarkan

keterangan dari warga setempat, mayat tersebut bernama Pusiye, warga kampung Lao’ Kellur, Pasongsongan. Sejak tanggal 1 Januari lalu, Pusiye dicari keluarganya dan belum sempat di temukan. Kabar tentang penemuan mayat di daerah Dasuk itu langsung mengagetkan sanak saudaranya. ”Sudah 12 hari dia menghilang, kami mencarinya, tapi ternyata sudah meninggal,” kata Moh. Sholihuddin, kakak kandung korban saat ditemui di kamar mayat RSUD H. Moh. Anwar.

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Meski tubuh korban sudah membusuk, namun ciri-ciri mayat yang ditemukan tersebut persis seperti Pusiye. Yang lebih menyakinkan keluarga korban, pakaian yang digunakan oleh korban tersebut sangat persis seperti yang dikenakan Pusiye sebelum menghilang. ”Saya tahu pakaiannya itu miliknya.” Jelas salah satu keluarga lainnya. Keluarga menduga, Pusiye meninggal karena pembunuhan berencana. Sebab, sebelumnya memang memiliki permasalahan dengan anggota

keluarga korban. ”Tidak mungkin adik saya melakukannya sendiri. Saya yakin, tidak lama lagi pelakunya pun akan segera terungkap,” kata Sholidhuddin. Kabag Ops Polres Sumenep Kompol Edi Purwanto mengatakan hingga saat ini pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti konkrit terkait dengan kasus tersebut. Dia mengaku akan melakukan penyelidikan lebih mendalam. ”Kita masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” tegas Edy saat dihubungi Kabar Madura. (aqu/zis)

SUMENEP-Pembahasan RTRW oleh pansus terus dikebut. Pemetaan tata ruang dalam pembahasan yang lama tertunda itu ditargetkan selesai 17 Januari. Salah satu bahasan tersebut terkait penetapan zona minyak dan gas (migas) yang mayoritas terdapat di di wilayah kepulauan. Menurut salah satu anggota pansus, Nur Asyur, tidak ada persoalan selain penetapan Agropolitan yang menyangkut keberadaan lahan produktif yang terus menjadi perhatian karena mengancam terhadap keberadaannya yang terus tergerus dengan keberadaan pengembangan perusahaan perumahan. ”Kalau dalam pembahasan tidak ada persoalan terkait dengan materi. Pembahasan sudah hampir selesai, tanggal 17 sudah selesai,” ungkap Nur Asyur, Sabtu (12/1). Salah satu pokok bahasan yang masih dibahas adalah penetapan zona migas. Ternyata zona migas di Kabupaten Sumenep paling banyak yakni di kepulauan. Kepulauan merupakan wilayah terbanyak dalam penetapan zona migas di Sumenep. Kata Nur Asyur, semua itu berdasarkan dengan wilayah yang selama ini telah berlangsung. Wilayah yang dipetakan sebagai zona migas di antaranya, Pulau Sapeken, Arjasa Kangayan, Gili Genting. Sementara untuk Pulau Raas belum ditetapkan karena masih dilakukan eksplorasi di daerah tersebut.”Kita sudah tetapkan sesuai dengan draf yang ada,” terangnya.

Sementara zona migas yang ada di daratan sampai pada pembahasan RTRW kemarin baru sampai pada pembahasan migas yang ada di Kecamatan Saronggi. ”Kita kemarin mempersoalkan migas yang ada di Saronggi, apakah mau ditetapkan sebagai zona migas atau agropolitan,” terangnya. Jika daerah tersebut belum ditetapkan sebagai wilayah agropolitan, maka harus ditambah bahwa daerah tersebut juga sebagai zona migas dengan catatan tidak mempengaruhi terhadap lingkungan. ”Jangan sampai adanya eksplorasi mengefek pada lingkungan”, tegasnya. Sementara itu, Suryadi, mahasiswa asal kepulauan berharap agar pemerintah memperhatikan nasib warga kepulauan lebih maksimal, bukan hanya dalam persoalan fisik namun pembangunan lainnya terutama di bidang perekonomian juga harus menjadi perhatian bersama. ”Jadi pulau itu jangan hanya diambil hasilnya dengan potensi SDA seperti migas, namun bagaimana pembangunan di kepulaun juga menjadi hal yang utama, jadi sangat tidak adil pulau diambil migasnya dengan ditetapkannya sebagai kawasan atau zona migas namun tertinggal dalam pembangunannya” ungkapnya. (rei/zis) Pulau masuk Zona Migas Pulau Sapeken Arjasa Kangayan Gili Genting Tahap Eksplorasi Pulau Raas


6

MINGGU

13 Januari 2013

Diterjang Ombak, Puluhan Rumah Hancur Sambungan dari hal 1

Ahmadi, salah seorang warga yang rumahnya hancur diterjang ombak, mengatakan jika setiap hari ketinggian ombak yang menghempas mencapai delapan meter. ”Terjangan ombak tersebut selalu masuk rumah warga yang hidup di bibir pantai. Dan puncaknya kemarin, hingga merobohkan rumah warga,” terangnya. Penghuni 30 rumah yang hancur akibat terjangan ombak tersebut saat ini mengungsi ke rumah sanak famili yang dianggap lebih aman. ”Hal ini sudah terbiasa setiap tahunnya. Ombak besar biasanya terjadi pada bulan Januari dan Februari. Kami

selalu khawatir jika sudah memasuki bulan-bulan ini. Takut ombak menggulung rumah,” ungkap pria asal Dusun Lebak Timur, Desa Tolonto Raja tersebut, Sabtu (12/1). Salah satu faktor hancurnya 30 rumah warga tersebut akibat tidak adanya pemecah ombak di sekitar lokasi sehingga hempasan ombak langsung menghujam ke rumah-rumah warga. Pemecah ombak yang dibuat oleh masyarakat saat ini sudah hilang sehingga tidak ada lagi yang menahan terjangan ombak besar. ”Seandainya di sini ada pemecah ombak, Insya Allah tidak seperti ini. Selama ini tidak ada bantuan pem-

bangunan pemecah ombak dari pemerintah sehingga masyarakat secara swadaya membangun pemecah ombak. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi karena rusak,” tuturnya sembari menyebut untuk membangun pemecah ombak tersebut, warga patungan mengumpulkan dana jutaan rupiah tersebut. Ahmadi mengisahkan, selama tiga berturut-turut sejak Rabu (9/1) lalu, ketinggian ombak mencapai delapan meter dan terjadi pada pukul 16.00 hingga 23.00. Ada tiga dusun yang menjadi langganan korban terjangan ombak, yakni Dusun Lebak Barat, Lebak Timur, dan Oro Timur. Semuanya terletak di Desa Tolonto Raja. (jck/rr)

solid dengan kembalinya Steven Mennoch. Namun Daniel mengatakan jika duet Kwon Jun-Mennoch masih belum bisa direalisasikan secepatnya. ”Kendati mereka (Kwon Jun-Mennoch, red) memiliki karakter permainan yang berbeda, mereka masih sering miskomunikasi. Keduanya masih harus disetel agar bisa menjadi duet maut di lini tengah P-MU,” kata Daniel. Peran Keon Jun dan Mennoch di lini tengah akan dibantu dua pemain yang belum sekalipun memiliki pengalaman merumput di ISL, yakni Rossy Noprihanis dan Issac Djober. Keempat gelandang tersebut akan dilapis Anton Samba, Busari, Khoirul Mashuda, dan Handik. Berbagai ke-

mungkinan untuk memasangakan Busari sebagai pengganti salah satu dari keduanya sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat ini. Sementara untuk duet tukang gedor, tandem Osas Marvelous Ikpefua Saha dan Zainal Arif dinilai Daniel sebagai duet ideal yang siap dipadukan. Kedua tukang gedor yang berbeda usia tersebut dipastikan akan menjadi pilihan utama dalam beberapa pertandingan P-MU. Untuk pelapis keduanya, Daniel sudah menyiapkan M. Ervan Hidayatullah, Sudirman, dan pemain gaek Indriyanto Nugroho. Bahkan Daniel juga menyiapkan Busari sebagai striker jika sewaktu-waktu dibutuhkan. (bri/rr)

yang mengatakan bahwa ia selaku tergugat di PTUN Surabaya terkait permasalahan tersebut telah dinyatakan kalah oleh Majelis Hakim dan masih berupaya untuk melakukan banding atas putusan tersebut. ”Beliau (Muyanto,red) sudah menghubungi Saya jika perkaranya kalah di PTUN Surabaya. Ia mengatakan akan melakukan banding terhadap putusan hakim,” ungkapnya sembari kembali mengingatkan Kabar Madura agar tidak menyebutkan namanya. Dalam surat putusan Nomor145/G/2012/PTUN. Sby, Majelis Hakim memerintahkan kepada tergugat untuk menunda berlakunya surat nomor 848/ SMA/441.302/1.1.2/2012 tertanggal 9 Oktober 2012 tentang Pengembalian Siswa Kepada Orangtua yang diterbitkan oleh Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan. Majelis Hakim juga memperbolehkan penggugat se-

bagai peserta didik bernama Fathor Rozi untuk tetap bersekolah di SMA Negeri 2 Pamekasan sampai adanya putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Fathor Rozi yang tercatat sebagai siswa SMA Negeri 2 Pamekasan dikembalikan oleh pihak sekolah kepada orangtuanya memlui surat Nomor 848/SMA/441.302/1.1.2/2012 yang ditandatangai Muyantu selaku Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan setelah yang bersangkutan terlibat cekcok mulut dengan teman satu sekolah. Perbuatan Fathor Rozi dituding pihak sekolah akan memicu pertengkaran dan berimbas kepada tawuran antarsiswa beberapa waktu lalu di Pamekasan. Atas tudingan tersebut, Fathor Rozi merasa tidak puas dan menggugat surat ‘pemecatan’ dirinya tersebut melalui PTUN Surabaya. (jck/rr)

tersebut sangat membahayakan nelayan dan pegiat maritim yang berlayar di Laut Jawa dan Selat Madura. ”Dengan kondisi ini, angin di kawasan perairan dan pesisir bisa mencapai 30 kilometer per jam dengan ketinggian ombak di tengah bisa mencapai sekitar tiga meter dan ombak di pesisir mencapai ketinggian dua meter. Kami mengimbau kepada para nelayan untuk sementara jangan melaut dulu,” imbuhnya. Ia memperkirakan, kondisi ekstrem akibat badai siklon tropis narelle tersebut setidaknya bisa terjadi hingga satu pekan ke depan. ”BMKG memperkirakan fenomena alam ini setidaknya akan terjadi hingga satu pekan ke depan. Untuk itu sekali lagi kami mengingatkan agar para nelayan lebih waspada dan berhati-hati,”

terangnya. Sebelumnya, pada Kamis (10/1) lalu, tiga nelayan di Bangkalan yang memaksa melaut dihantam ombak tinggi hingga mengakibatkan kapal yang mereka tumpangi terbalik. Akibatnya, ketiga nelayan asal Kampung Bandarang tersebut terombang-ambing di sekitar Selat Madura. Beruntung sebuah papan pecahan kapal membantu mereka bertahan hidup di atas laut hingga akhirnya terbawa arus hingga dekat pesisir Kecamatan Arosbaya, Bangkalan. Pada hari yang sama, di pesisir pantai Desa Klampis Barat, Kecamatan Klampis, Bangkalan, sebuah kapal tongkang bermuatan batu bara, terdampar setelah dihantam ombak hingga terdampar di sekitar perairan Klampis dengan kondisi badan kapal miring. (jos/rr)

Temukan Kerangka Tim Inti Sambungan dari hal 1

Duet tersebut kemungkinan besar akan berubah menjadi Fachrudin Aryanto-Firly Apriyansyah jika sewaktu-waktu P-MU harus menjalankan startegi defensif. Sementara bekk sayap kanan menjadi milik Khusnul Yuli dan bek kiri ditempati pemain asal Manado yang musim lalu bermain untuk PSPS Pekanbaru, Michael Orah. Yuli dan Orah menggeser dominasi Denny Rumba yang selama laga pramusim selalu menjadi pilihan utama mantan tactician P-MU, Mustaqim. Di lini tengah, kehadiran Kwon Jun sebagai gelandang bertahan yang bertugas sebagai jembatan lini belakang dan depan, akan semakin

Kepala SMAN 2 ‘Di-KO’ Siswa di PTUN Sambungan dari hal 1

Menyikapi putusan terebut, Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, Muyanto, mengaku masih belum menerima salinan putusan dari PTUN Surabaya. Ia mengatakan akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan penasihat hukumnya di Surabaya. ”Kami masih belum menerima salinan putusannya dari PTUN Surabaya terkait masalah tersebut. Namun jika benar majelis hakim mengabulkan gugatan tersebut, kami akan membicarakan dulu dengan tim pengacara yang ada di Surabaya,” ungkapnya kepada Kabar Madura, Sabtu(12/1). Pernyataan Muyanto tersebut bertolak belakang dengan keterangan dari Dinas Pendidikan Pamekasan. Salah satu staf yang tidak bersedia namanya disebutkan mengatakan bahwa pada Kamis (10/1) pihaknya telah dihubungi Muyanto

Menolak Hasil Pleno KPU! Sambungan dari hal 1

Namun saksi dari pasangan AHO dan KOMPAK yang diwakili Mohammad Erfan dan Abdul Ghafur, tidak bersedia menandatangani hasil keputusan rapat pleno terbuka dalam penghitungan rekapitulasi suara tersebut. Erfan, mengatakan bahwa alasan pasangan AHO menolah hasil rapat pleno tersebut dikarenakan adanya praktik kecurangan berupa money politic yang dilakukan pasangan ASRI. ”Kami menolak menandatangani hasil rapat pleno karena selama pelaksanaan Pemilukada Pamekasan terjadi money politic yang dilakukan ASRI. Jadi kepada seluruh tim AHO, baik yang ada di kecamatan maupun kabupaten, diinstruksikan untuk tidak menandatangani semua berkas,” ujar Erfan setelah pelaksanaan rekapitulasi

penghitungan suara. Ia menjelaskan bahwa temuan-temuan terkait money politic tersebut sudah disampaikan ke Panwaslu Pamekasan, KPU Pamekasan, dan KPU Jawa Timur. Erfan meminta kepada pihak yang terkait untuk menindaklanjuti laporan tersebut dan segera memprosesnya. Sementara Abdul Ghafur menolak menandatangani keputusan tersebut dengan alasan yang sama. Tim KOMPAK menemukan ada pelanggaran dalam Pemilukada Pamekasan, yakni money politic yang dilakukan oleh tim ASRI di beberapa kecamatan. ”Kami keberatan menandatangani dari hasil penetapan ini karena pasangan calon nomor urut 3 dari awal sudah tidak memenuhi syarat untuk menjadi pasangan calon bupati dan wakil bupati Pamekasan 20132018, yakni soal keabsahan legalitas wakilnya. Selain itu

pasangan calon nomor urut 3 diduga kuat sudah melakukan praktik politik uang di beberapa kecamatan,” tuding Ghafur. Selain alasan yang disebut di atas, Ghafur juga menuding jika Panwaslu Pamekasan sudah bersikap tidak bersikap netral dan paangan calon nomor urut 3 telah melakukan mobilisasi massa. Menyikapi hal tersebut, Tim Advokasi KOMPAK akan melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pelanggaran pemilukada dan ke pihak kepolisian atas tindak pidana yang dilakukan oleh pasangan calon nomor urut 3 yang tidak memenuhi kriteria pencalonan. Di sisi lain, saksi pasangan calon ASRI, Heru Budi Prayitno, menyikapi hasil rekapitulasi penghitungan suara dengan gembira. Ia pun langsung membubuhkan tanda tangan pertanda

setuju atas hasil rapat pleno KPU Pamekasan tersebut. ”Kami berharap semuanya bisa menghormati hasil dari keputusan KPU tersebut karena keputusan ini adalah hasil dari suara rakyat. Siapa pun yang hendak menggugat, ranah hukum masih terbuka termasuk menggugat dari hasil keputusan, kami mempersilakan, dengan catatan harus dengan cara yang bermartabat, yaitu memiliki bukti dan saksi,” ujarnya. Sementara Ketua KPU Jawa Timur, Andry Dewanto, menyampaikan bahwa sesuai aturan kedua saksi tersebut diperbolehkan untuk tidak menandatangani hasil tersebut. ”Dalam masalah ketidakpuasan saksi yang mengatakan telah terjadi money politic, mereka mempunyai hak untuk mengajukan keberatan, termasuk berhak untuk tidak menandatangani hasil rapat pleno,” paparnya. (ong/rr)

Pamekasan, Ajun Komisaris Besar Polisi Nanang Chadarusman kepada Kabar Madura, Sabtu (12/1). Dalam pengamanan tersebut, pihak Polres Pamekasan dibantu beberapa pasukan, di antaranya tiga satuan setingkat kompi (SSK) Brigade Mobil Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, satu SSK Pegendali Massa (Dalmas) Polda Jawa Timur, dan satu SSK Dalmas Polres Pamekasan. ”Untuk menjaga keamanan

dalam pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara kali ini ada sekitar 500 personel yang telah disiagakan dan dibagi ke beberapa titik yang ada di sekitar tempat pelaksanaan. Alhamdulillah dalam pelaksanaan acara ini lancar dan mudah-mudahan sampai selesainya acara ini diberi kelancaran serta tertib seperti yang kita harapkan,” imbuh Nanang. Sementara untuk menutup akses jalan, pihak Polres Pamekasan tidak sampai me-

nutu jalan sehingga sampai mengalihkan arus kendaraan yang hendak melintas. Nanang mengatakan, di sekitar Jalan Jokotole ditutup sebagian, tapi tidak sampai mengalihkan arus lalu lintas. Demi mensterilkan acara yang berlangsung, petugas keamanan menyiagakan beberapa personil di pintu masuk ruang pelaksanaan acara, di antaranya pintu pagar dan pintu Aula PKPN Pamekasan. (ong/rr)

Pengamanan Super Ketat dari Kepolisian Sambungan dari hal 1

Akses jalan ditutup, termasuk beberapa titik lain yang menghubungkan ke tempat dilaksanakannya rekapitulasi penghitungan suara, Gedung PKPN Pamekasan, Jalan Kemuning. ”Memang dalam pengamanan ini kita maksimalkan kekuatan untuk menjaga pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara berjalan dengan baik tanpa gangguan apapun,” ujar Kepala Polres

Syafii Kembali Pimpin Pamekasan Sambungan dari hal 1

Penyusunan berita acara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kabupaten tersebut dihadiri oleh KPU Jawa Timur, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pamekasan, PPS dari 13 kecamatan, dan beberapa instansi terkait. Setelah perhitungan selesai, pasangan ASRI dinyatakan sebagai pengumpul suara terbanyak dengan total 250.336 atau 54,05 persen. Pasangan yang menempati nomor urut tiga tersebut mengungguli pasangan Al Anwari-Holil (AHO) dan Kholilurrahman-Masduki (KOMPAK) hanya memperoleh suara 6.905 atau

1,49 persen dan 205.902 atau 44,46 persen. ”Setelah pasangan ASRI dipastikan memperolah suara tertinggi, maka mulai besok (hari ini, red) akan masuk pada tahapan selanjutnya, yaitu PHPU atau Perselisihan Hasil Pemilihan Umum,” ujar perwakilan KPU Jawa Timur, Andry Dewanto, yang hadir dalam rapat pleno dan rekapitulasi suara Pemilukada Pamekasan. Penghitungan oleh KPU Pamekasan dinyatakan sah dan resmi meski pihak pasangan AHO dan KOMPAK tidak bersedia menandatangani hasil rekapitulasi. Mereka menuding telah terjadi kecurangan dalam proses

Pemilukada Pamekasan, salah satunya money politic. Sementara secara keseluruhan Andry Dewanto menganggap bahwa pelaksanaan Pemilukada Pamekasan sudah berlangsung secara baik dan tertib karena selama pelaksanaan pemilukada mulai dari masa kampanye, pencoblosan, hingga penghitungan suara tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. ”Saya mewakili KPU Jawa Timur merasa pelaksanaan Pemilukada Pamekasan sudah berjalan cukup baik karena tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan seperti kekerasan dan lain-lain, baik saat pemungutan suara hingga rekapitulasi di PPS

maupun KPU Pamekasan,” ujarnya. ”Selain itu pelaksanaan rekapitulasi di KPU Pamekasan berlangsung sangat baik dinilai dalam angka kehadiran semua PPS, saksi-saksi masing pasangan calon, dan semua elemen yang trkait,” tambah Andry. Secara keseluruhan, pasangan ASRI unggul di delapan kecamatan, masing-masing: Galis, Kota Pamekasan, Larangan, Pademawu, Pakong, Proppo, Tlanakan, dan Waru. Sementara pasangan KOMPAK unggul di lima kecamatan, masing-masing: Batu Marmar, Kadur, Palengaan, Pasean, dan Pegantenan. (ong/rr)

untuk pergi ke arah barat, tepatnya Gunung Payudan. Setelah tiga hari tiga malam berjalan ke arah barat, Sulaiman mendengar suara sayup-sayup orang menumbuk jagung. Setelah di dekati ternyata tidak ada seorangpun yang sedang menumbuk jagung, yang ada hanya tempat rindang dengan dinding batu disertai dengan tempat beristirahat dan terdapat banyak lubang. Menurut penjaga Gua Payudan, Rahem, hingga saat ini masih banyak orang yang bersemedi di gua tersebut. Bahkan tidak sedikit dari mereka datang dari luar Madura seperti dari Jember dan Banyuwangi. Ia menambahkan, suasana

bukit yang menghijau dan teduh membuat pengunjung merasa tenang. Air yang menetes di dalam gua menjadi daya tarik bagi mereka untuk bersemedi di dalam gua. ”Kebanyakan orang yang bersemedi di sini disebabkan memiliki persoalan yang pelik sehingga bermunajat kepada Allah di gua ini. Biasanya mereka setelah bertapa di sini, begitu pulang langsung sukses,” kisah Rahem. Saat Kabar Madura mengunjungi Gua Payudan, Sabtu (12/1), terdapat dua orang yang sedang bersemedi di dalam gua. Menurut Rahem, rata-rata pengunjung bersemedi di dalam gua selama satu minggu.

Masyida, Kordinator Forum Perempuan Desa Menggugat, mengatakan bahwa Gua Payudan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Ia mengisahkan jika Presiden Indonesia pertama, Soekarno, juga sempat bertapa sejenak di dalam Gua Payudan sebelum akhirnya menjadi presiden pertama Indonesia. ”Cerita Bung Karno pernah bersemedi di Gua Payudan sudah beredar luas di kalangan warga setempat. Bahkan saksi mata yang mengerahui kedatangan Bung Karno saat bersemedi di Gua Payudan sampai sekarang masih hidup. Dialah yang memberi makan Bung Karno saat dalam keadaan lapar,” beber Masyida. (rr)

“Nelayan Jangan Melaut Dulu!” Jadi Tempat Favorit Bersemedi Raja-Raja Sumenep Sambungan dari hal 1

Ia menyebut salah satunya disebabkan oleh musim angin baratan dan badai siklon tropis narelle yang kini telah sampai di perairan barat Australia yang menarik angin ke titik badai tersebut. ”Sekarag memang sudah masuk musim angin barat atau biasa disebut baratan. Musim angin barat ini sudah berlangsung sejak akhir tahun 2012 lalu, tapi kondisinya semakin parah akibat adanya badai siklon tropis narelle yang kini sudah berada di perairan barat Australia dan menarik angin ke titik pusat badai tersebut,” jelasnya. Menurut Arifianto, kondisi ini menyebabkan kecepatan angin bisa mencapai 30 kilometer per jam, bahkan lebih, dengan ketinggian ombak mencapai 2-3 meter. Kondisi

Direktur Utama/ Pemimpin Umum: Taufiq Rizqon Direktur: Disyahmain

Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

Sambungan dari hal 1

Pangeran Jokotole (Pangeran Soccadiningrat III, Raja Sumenep 1415-1460), Pangeran Jimat (Raja Sumenep 1731-1744), Ke Lesap (Raja Sumenep 17491750), Bindara Saod (Tumenggung Tirtonegoro, Raja Sumenep 1750-1762). Gua Payudan kali pertama ditemukan oleh K. Sulaiman bin Samukdin yang berasal dari Pamekasan. Awalnya K. Sulaiman bersemedi di Asta Juruan Kecamatan Batu Putih, Sumenep selama 21 Hari. Selama melakukan tapa tersebut, bekal yang dibawa yaitu jagung sangrai. Setelah hari ke-21, Sulaiman mendapat petunjuk

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Firman Ghazali Akhmadi (plt kepala), Syaiful Islam, Agus Josiandi. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman. Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafis: Ryan Kalig (kepala), Abdur Rohim, Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Manager Iklan dan Pemasaran/ EO: Ahmadur Rusdi. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Felda Yulia, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI TANDA PENGENAL, DAN DILARANG MEMINTA ATAU MENERIMA UANG/BARANG DARI SUMBER BERITA


MINGGU

7

13 Januari 2013

Anak SD pun Mulai Mencicipi Nikmatnya Rokok

SAYA masyarakat Batumarmar Pamekasan, yang kecewa atas kinerja PLN Batumarmar, untuk daerah Ponjanan Barat dan Ponjanan Timur, sering mati lampu mulai kmaren. Saya sudah menghubungi karyawan PLN yang ada di Batumarmar, dia bilang gangguan dan pada hari Kamis kemarin mulai siang hingga keesokan harinya yang mati. +6287746114494 PENDIDIKAN sekolah memang bisa dibilang sukses. Tapi pendidikan keluarga sangat mengharukan bagi anak penerus bangsa sekarang. Hal ini yang harus dilihat oleh keluarga. Pola etika, moral, sikap tingkah laku anak yang baik itu tergantug dari orang tua yang menjaga dan mendidiknya. Muksin_Ra_one#07, +6287750825662 KAMI warga Ra’as dan kami takut dengan Pulau Ra’as sekarang, karena sudah ada proyek migas, dan bagaimana dengan peran pemerintahan tentang hal ini? Le’ Irul (Ra’as), +6287750042303 SEMANGAT terus P-MU. Semua elemen tim harus kompak kayak Barca, meskipun lawan-lawanmu sudah pengalaman di ISL. Jangan pantang semangat berjuang terus semoga kita bisa juara Tretan Dhibi Lancar, +6287850324812 AYO P-MU tunjukkan kemampuanmu, jika memang tim kita yang lebih baik. Berlatihlah dengan serius, ku yakin tim kita melangkah lebih baik dari pada sekarang. Buanglah sifat emosinalnya, agar tidak merugikan tim. Selamat berjuang agar tercapai apa yang kita inginkan. Karena kutetap mendukungmu selamanya. Rifqi Umar Dari Topoar, +6282330639318. KEPADA Bapak manajemen tolong Evandro dikembalikan ke Persepam Madura United Lutfi Cha-Cha Colo’, +6287750537682 KURSI pemimpin ibarat piala bergengsi, siapa yang tak menginginkannya, para kandidat saling menyusun kata dan menabuh janji, tapi apa yang terjadi, mereka buta karena harta hingga rakyat hanya memakan janji. Ajoung X_Anget, +6287850309545 P-MU kamu tim kebanggaanku. Kamu pasti bisa! MAMAT (Kapedi Bluto) Raudlatus Sa’adah, +6287885444819 KALAU P-MU mainnya sabar dan teliti, pasti P-MU bisa berprestasi di ISL. Satu lagi, pertahanan P-MU kurang rapi. Putra bkL, +6287750838765 AYO P-MU kamu pasti berprestasi di kancah ISL. Kalahkan lawan-lawanmu dengan percya diri dan tunjukkan bahwa kamu itu Laskar Sape Kerap dan maju terus pantang mundur Taretan Mania pasti mendukungmu sampai P-MU menjadi juara. Salam satu jiwa buat P-MU. AKU selalu mendukungmu. +6287750365648 AYO P_MU tetap semangat, tunjukkan kebolehanmu. Singkirkan musuh-musuhmu, aku yakin P_MU pasti menang. Aku selalu mendukungmu. Zhie Mniez drie Robatal_+6287750759035 GO GO GO PMU. ISL telah menunggumu. Orang Madura sudah gak sabar melihatmu tampil di kompetisi ISL ‘’MEIQIE’’ Madridista,, +6282330642223 ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELAYANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI, KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA?

Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke: Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS) atau via email:kabarmaduranews@gmail.com, facebookkabarmadura@gmail.com

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

ROKOK adalah salah satu konsumsi favorit masyarakat Indonesia, khususnya Madura. Tidak peduli betapa berbahayanya asap nikotin yang terkandung di dalamnya, yang sewaktu-waktu bisa membuat seseorang menderita penyakit tertentu, hingga akhirnya berujung pada kematian. Memang, sebagian besar masyarakat Madura pada umumnya menggantungkan hidupnya karena adanya rokok. Bagaimana tidak, sebagian besar masyarakat Madura adalah petani tembakau. Sehingga mau tidak mau mereka akan bersentuhan langsung dengan yang namanya rokok. Ditambah lagi hampir semua kalangan mengkonsumsinya sebagai kebutuhan penting sehari-hari. Mulai dari anak muda hingga orang tua sekali pun. Ironisnya kini anak SD pun sudah mulai tergelincir untuk mencicipi nikmatnya asap rokok. Entahlah, apa yang menyebabkan kejadian seperti ini bisa terjadi. Kini para tunas bangsa yang sebenarnya akan menjadi tulang punggung dari negara ini sudah mulai menghadapi krisis moralitas yang agak serius. Salah satu penyebab terbesarnya tidak lain karena pengaruh dari pergaulan bebas yang tidak terkontrol dari lingkungan mereka sendiri. Pergaulan bebas yang tidak terkontrol memang dapat memberikan banyak dampak negatif

untuk generasi muda. lah dasar, di SekoTerutama untuk anak lah Menengah Atas SD yang tingkat pe(SMA) pasti masih mikirannya masih berlaku juga aturan sangat jauh di bawah tersebut. Namun apa rata-rata. Sehingga boleh buat, “Pencuri mudah terpengaruh itu selangkah lebih oleh hal-hal negatif maju dari pada poliyang semestinya tidak si”. Begitulah kata mereka lakukan, seporang-orang sekaerti merokok. rang. Para anak-anak Merokok bagi anak yang masih belum Oleh: usia SD dapat mencukup umur dengan ANTON HERMAWAN jadi mimpi buruk bagi lihainya bersembukemajuan bangsa ini. nyi dari pengawasan Bayangkan saja, asap yang men- orang tua atau dari guru-guru gandung nikotin sudah mulai mereka untuk menghisap asap meracuni otak mereka dapat me- yang mengandung nikotin itu. nyebabkan kelancaran berpikir. Kemajuan teknologi yang semaBelum lagi bahaya moral yang kin pesat menyebabkan banyak akan ditimbulkan dari kebiasaan pengaruh-pengaruh luar masuk merokok. Misalnya, mereka mulai tanpa ada penyaringan dari banbelajar berbohong untuk menutupi yak kalangan. Sehingga menimperbuatan merokok mereka pada bulkan banyak pengaruh buruk orang tua atau guru. Atau, jika bagi bangsa ini. Pergaulan bebas uang saku yang diberikan oleh yang semakin marak terjadi saat orang tuanya sudah tidak cukup ini adalah salah satu contoh dari untuk membeli rokok, dikhawat- sekian banyak pengaruh buruk irkan hal ini akan menimbul- yang ditimbulkan dari pengaruh kan banyak tindakan-tindakan era globalisasi yang terjadi. Ini kriminal. Seperti memalak teman tentu sangat memprihatinkan. sebayanya. Atau, bahkan yang Hal-hal semacam ini tentunya lebih parahnya jika mereka sampai harus segera disadari dan segera nekat mencuri uang hanya demi disikapi agar anak-anak didik mencicipi sebatang rokok. yang masih belum cukup umur Sungguh ironis, padahal di se- tidak membiasakan diri melakutiap sekolah pasti memiliki aturan kan hal yang tidak seharusnya larangan merokok bagi para mereka lakukan. Hal pertama siswanya. Jangankan untuk seko- tentunya harus ada pengawasan

yang cukup dari orang tua dan orang-orang sekitar. Sehingga perilaku anak-anak dapat mereka kontrol dengan baik. Yang kedua adalah dari pihak sekolah, dapat memberikan pelajaran tentang bagaimana dampak buruk merokok terhadap perkembangan otak, kesehatan. Juga, dampak buruk yang akan terjadi nanti jika anak-anak didik mereka mulai tertarik mengkonsumsi rokok. Yang ketiga, membekali anakanak usia dini dengan kejujuran. Sehingga mereka tidak akan berani melakukan tindakantindakan negatif di luar pengawasan orang tua. Jadi, saat ini sangat penting untuk melindungi anak-anak dari bahaya merokok. Baik bahaya yang secara langsung ditimbulkan dari kebiasaan merokok atau bahkan dari bahaya yang secara tidak langsung akan terjadi dari kebiasaan buruk itu. Seperti berbohong dan mencuri. Melindungi para bibit muda bangsa sama artinya dengan memperjuangkan kemajuan bangsa kita pada generasi selanjutnya. Karena merekalah nanti yang akan berperan dalam periode berikutnya. *) Penulis adalah Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Sekaligus Aktifis PMII, Asal Parsanga, Sumenep

Demokrasi Merupakan Bagian dari Islam REKONSTRUKSI dilakukan hanya dengan meletakkan warisan dan tradisi klasik dalam piawai modernisme. Jika sudah tidak cocok, tradisi tersebut harus diubah. Atau, katanya, harus ada penafsiran kembali terhadap sumber-sumber asal di mana tradisi tersebut terbentuk. Dengan usaha ini, kita yakin umat Islam akan mampu menghadapi cabaran barat, yakni bagaimana umat Islam memecahkan masalah kesenjangan sosial, ketidakadilan, kenaifan, pengekangan kebebasan berpendapat, dan ketertindasan rakyat. Dunia Islam, katanya, ditandai oleh jurang kaya-miskin dan penindasan kebebasan. Keadaan tersebut seharusnya diubah. Yang terjadi selama ini adalah hidupnya al-turath (tradisi), yang merupakan akumulasi penafsiran yang diberikan berbagai generasi dalam menjawab cabaran zamannya, justeru menguatkan ketidakadilan tersebut. Tradisi macam inilah yang ia sebut sebagai ‘Islam kanan’. Saat ini, memang demokrasi telah mendapat pasaran yang paling tinggi sebagai jalan keluar atas segala permasalahan yang dihadapi oleh manusia.Demokrasi, yang secara teorinya dimaksudkan sebagai suatu sistem yang dibentuk, dijalankan, dan ditujukan bagi kepentingan rakyat ini dalam tataran praktiknya akan sentiasa mengalami berbagai penyesuaian dan perubahan, sehingga seringkali penerapannya bersifat trial and error, atau sebagai mana yang dikatakan para pengusungnya, demokrasi itu bersifat projek. Hanya saja, perkembangan demokrasi di negara-negara muslim cenderung kelihatan kaku ataupun perlahan, sehingga dianggap oleh banyak pihak sebagai faktor utama yang telah menghalang kemajuan kaum muslim.Dan tentu saja, pemahaman Islam ortodoks berpengaruh dalam membentuk eksklusivisme hingga menyebabkan kebanyakan kaum muslim bersikap tertutup dari hal-hal yang berbau modernisme, di samping mereka juga terbuai oleh romantisme masa lalu. Oleh kerana itu, kaum muslim wajib menimbus semula kemunduran mereka menerusi binaan semula kefahaman Islam mereka. Mungkin gagasan rekonstruksi inilah yang menjadi pesan yang gigih disampaikan oleh mereka

yang mahu menetelah diserukan oleh rapkan demokrasi ke banyak kelompok, di dalam dunia Islam. mana masing-masLalu ungkapan seing dari mereka telah perti “nilai demokrasi merumuskan makna juga terkandung oleh demokrasi dan dikaitIslam”, “demokrasi kan dengan akidah merupakan bahagian yang diyakininya, serdari Islam”, ataupun ta kemudiannya turut “demokrasi adalah Isdisesuaikan dengan lam itu sendiri” kerap tujuan-tujuannya. dikumandang kebeKesannya, pengerOleh: lakangan ini. tian demokrasi menSUDARSONO Meskipun demikian, jadi beragam, sebanyak pula para apohingga menimbulkan logis muslim yang menolak adanya jargon seperti demokrasi Islam, penerapan demokrasi ke dalam demokrasi sosial, dll. Hal inilah Islam, sebab menurut mereka, de- yang mendorong Robert Dahl dalam mokrasi dan Islam itu adalah dua On Democracy mengungkapkan hal yang berbeza dan tidak mung- bahwa, ”demokrasi itu sebenarnya kin dapat disetarakan. Ini kerana, sering simpang siur.” bagi mereka, demokrasi adalah peSelain daripada itu, keadaan ini mikiran kufur yang tentunya haram juga mencerminkan kebenaran untuk diamalkan oleh kaum mus- tanggapan bahawa demokrasi itu lim.Lalu, bagaimanakah hubungan sendiri sememangnya merupakan yang sebenarnya antara Islam dan suatu masalah yang membingungdemokrasi ini? Secara sejarahnya, kan. Ini bererti, masalah teori gagasan demokrasi berasal dari demokrasi saja sudah berdepan budaya kuno Yunani yang mahu dengan kerencaman yang tiada membentuk pemerintahannya yang penyelesaiannya. Jadi adalah wajar dipimpin oleh ramai orang. Dan, jika dalam tataran praktiknya depada tahun 508 SM, Cleisthemes mokrasi itu akan terus mengalami mula-mula memperkenalkan dan perubahan serta penyesuaian denmelaksanakan sistem “pemerin- gan suasana dan tempat sewaktu tahan rakyat” di Athens. diterapkannya demokrasi tersebut. Akan tetapi ideal demokrasi itu Sehubungan dengan itu, timbul muncul dan berkembang di Eropah pertanyaan, bagaimana mungkin sebagai jalan tengah dia atas perti- jika demokrasi yang bersifat membkaian antara kaum gerejawan yang ingungkan dalam tataran teorinya mahu pemerintahan diserahkan itu serta masih bersifat trial and kepada raja yang dikatakannya error dalam tataran praktiknya sebagai wakil tuhan di dunia. Seba- mampu menjadi penyelesaian di liknya, kaum pemikir pula mahukan atas permasalahan manusia yang agar gereja jangan mencampuri kita tahu memang kompleks sifatkehidupan kerana sejarah abad ke- nya? Bukankah itu sama halnya gelapan telah membuktikan betapa dengan ungkapan “menyelesaikan peranan gereja dalam kehidupan masalah dengan masalah?” hanyalah melahirkan kediktatoran Sungguhpun begitu, Alija Izetbedan kesengsaraan bagi rakyat. govic, pengarang buku Islamska Pada saat itu demokrasi muncul Deklaracija, juga sekaligus failauntuk menyelesaikan pertikaian suf dari Bosnia & Herzegovina beryang ada sehingga berlakunya ke- pendapat bahawa “keunikan Islam sepakatan antara kaum gerejawan, adalah kerana ia mempunyai persatau istilah yang lain, agamawan, pektif holistik di mana norma-norma dengan para pemikir. Keadaan agama adalah sebuah praktik politik akhirnya menentukan bahawa yang korektif, sehingga agama gereja/agama hanyalah semata- itu sendiri menjadi wahana untuk mata mengatur dalam tataran memperbaiki kehidupan khalayak, peribadi individu, sedangkan poli- dan bukannya mengkhianatinya”. tik kenegaraan telah diserahkan Rumusan Izetbegovic ini bermaksepenuhnya kepada rakyat.Walau na bahawa Islam itu mampu untuk bagaimanapun, seiring berjalan- muncul sebagai suatu aturan komnya waktu, konsep demokrasi turut pleks bagi mengatur seluruh aspek mengalami perkembangannya. termasuk membangunkan sistem Dan demokrasi ini kemudiannya pemerintahan, dan hukum yang

dijalankan adalah berdasarkan kepada sumber Islam itu sendiri, yakni al-Qur’an dan hadith. Apa yang dirumuskan oleh Izetbegovic ini sebenarnya sejalan dengan apa yang telah disampaikan oleh Lora Fraqlay bahawa “Islam adalah agama dan negara dalam erti yang sebenar-benarnya.” Ini berrtinya dalam menetapkan hukum, semuanya mestilah berdasarkan kepada sumber-sumber hukum Islam sahaja tanpa adanya penerapan hukum-hukum dari luar Islam.Nixon mengatakan bahawa “komunisme memang telah terbukti gagal, dan sebahagian pengamat telah memperingatkan bahawa Islam pula akan menjadi kekuatan geopolitik yang ekstrim.Ini kerana, umat Islam yang didukung oleh pertumbuhan pesat para penduduknya serta memiliki kekayaan sumber alam mampu untuk menjadi ancaman besar, sehingga memaksa bangsa-bangsa barat bersatu dengan Moscow untuk menangani bahaya dari dunia Islam ini”. Justeru itu, dari beberapa pandangan di atas, dapat kita simpulkan bahawa Demokrasi itu hakikatnya berasal dari pemikiran barat yang sekular dan tidak mungkin dapat disatukan dengan Islam, meskipun terdapat beberapa kesamaan antara Islam dan demokrasi.Namun begitu, semua yang disebutkan di atas hanyalah sebuah kesamaan yang disusun untuk memperlihatkan Islam dan demokrasi itu seolah-olah tak jauh berbeza, walhal tidak pernah ada kesamaan yang ideal antara Islam dan demokrasi baik secara teorinya, isinya, mahupun tataran praktiknya. Dan untuk seorang muslim, adalah haram baginya mengambil hukum-hukum yang berasal dari luar Islam. “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan menetapkan suatu ketetapan, aka nada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barang siapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya Maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (Al-Ahzab :36). *) Sudarsono, Bendahara Umum PC PMII Pamekasan asli Desa Banmaleng giliraja Sumenep.


8

MINGGU

13 Januari 2013

Percakapan Seorang Ibu dan Janinnya Oleh: Oleh:

HUSRIL M. SYAH

FAJARIYAH RAHMI DARA

SECANGKIR teh hangat menemani Witri malam ini. Bahkan bukan hanya malam ini. Nyaris setiap malam, di dekatnya selalu ada secangkir teh hangat. Asapnya tampak mengepul, terbawa angin. Melewati jendela yang sedikit terbuka. Kemudian, terbang jauh entah ke mana. Di luar rumah, angin begitu mesra mencumbui pepohonan. Sepi. Hanya suara jangkrik dan derik bambu yang mengusik kesunyian malam. Setiap saat, Witri selalu memegangi perutnya yang semakin hari kian membesar. Terkadang, ia mengajaknya berbicara hingga larut malam. Dan, malam ini, Witri merasakan sakit pada perutnya. Ada yang menendang-nendang dari dalam. Matanya memicing, menciptakan gelombang kecil di keningnya. Kemudian, ia bergumam pelan dengan kening berkerut, pertanda ia menahan rasa sakit yang dideritanya. “Anakku, tak lama lagi kau akan keluar dari rahim Ibu. Itu artinya, hanya menunggu hari saja bagimu untuk melihat dunia. Dan, Ibu sudah tidak sabar untuk melihatmu di dunia ini, sayang.” Witri menarik sudut bibirnya beberapa senti. Sementara, tangannya tetap memegangi perutnya yang tampak seperti gunung. “Ibu…” “Iya, sayang?” “Jangan lahirkan aku jika dunia tak lagi indah, Ibu.” Witri terperanjat. Ia merasa ada yang ganjil dengan kata-kata janinnya. “Anakku, kenapa kau berkata begitu? Seharusnya kau bahagia, sayang. Sebab, dunia telah menntimu, Nak.” “Ibu, lebih baik aku tidak tahu sama sekali tentang kehidupan di dunia, dari pada harus menanggung derita!” jawabnya. “Anakku, tahukah kau bahwa dunia itu indah, sayang. Kau akan menikmati setiap keindahan itu. Dan, tak ada derita yang mesti kau tanggung, anakku.” “Ibu, benarkah dunia itu indah seperti yang Ibu katakan?” “Benar, anakku. Adakah keraguan di hatimu tentang keindahan itu?” “Lalu, apa dunia tetap indah bila keperawanan gadis-gadis telah hilang sebelum adanya ikatan suci, Ibu?” “Apa maksudmu, sayang? Dari mana kau tahu?” Witri balik bertanya pada janinnya. “Beberapa waktu lalu, saat Ibu lagi sibuk membaca tentang resep-resep memasak, diam-diam aku membaca halaman lain pada koran yang Ibu pegang. Di situ diberitakan, bahwa sudah ratusan gadis yang telah kehilangan kehormatannya. Padahal, mereka masih pelajar dan belum menikah!” “Anakku, menurut Ibu, itu terjadi karena mereka hanya memikirkan kenikmatan dan kebahagiaan sesaat serta tidak memandang jauh ke masa depan, sayang. Bagi mereka, yang penting bahagia, sehingga kebahagiaan buat mereka adalah segalanya, meski kehormatan yang harus mereka korbankan. Tak peduli konsekuensi yang mesti mereka pikul.” sejenak, Witri menarik nafas panjang. Lalu, ia melanjutkan kata-katanya, “Sayang, Ibu janji. Ibu tidak akan membiarkan siapapun untuk merusak masa depanmu, Nak.” “Ibu, pada koran itu juga dilaporkan, bahwa ada tiga bayi yang mati secara sia-sia dan mengenaskan di bulan ini. Dua di antaranya, ditemukan di kamar mandi dan yang lainnya dibuang di dekat tong sampah. Jika seperti itu, apakah keindahan yang Ibu maksud masih ada?” “Sayang, tidak semua Ibu yang tega melakukan itu. Ibu kira, mereka hanya terpaksa karena tuntutan ekonomi, sehingga tak ada jalan lain yang harus mereka pilih selain berbuat demikian.” “Tapi, sebenarnya apa salah mereka, Ibu? Mengapa mesti mereka yang harus dikorbankan? Kenapa

PERSEMBAHAN HATI Hatiku malam ini Berharap pada bulan, cinta datang menjemputku dalam alunan melodi menuju bahagia Aku berjanji untuk hati Selalu kutitipkan warna jiwa seperti pelangi Agar kau bisa memandangnya kala hujan menaruh wajah kita yang dingin dan asing Padamu rindu seutuhnya serupa tetes air yang mengalir merasuk ke arah celah hatimu yang kini beku untukku Kampungku Sorjan - klampis, Oktober 2012

SEPI Dalam sepi air mataku Senantiasa mengalir buih Dan roda waktu yang terus berputar Seribu butir cinta menghitung detak jantung Seperti menghitung pasir-pasir di laut Gelombang demi gelombang menyatu Seperti melantunkan satu tembang sajak Dalam sujud doa ketakutanku jiwa-jiwa yang kelabu membawaku terbang menyentuh hujan gerimis yang kian jatuh mengiris padaMu sepi izinkan hati memeluk diri tak bertepi Kampungku Sorjan - Klampis, Oktober 2012

SENJA DI BIS KOTA Aku berdiri dalam Bis Mataku menangkap bayang yang selalu ingin kulukis ke arahsenja Dari jendela Sesekali kutengok sunyi ke angkasa Masih ada engkau di sana mengapung dalam hujan Sehari tak bertemu Ingin kutatap rindu lebih lama mengalir di sekat-sekat kaca jendela Roda terasa melayang Bayangmu jua melayang Sepi hati Betapa aku sanggup membawanya Sendiri Arosbaya, 02-09-201

SENJA DI LAUT ANYER Bisikanlah puisi tak berirama itu puisi yang di saksikan ribuan butir putih bersajak rindu saat hari sudah senja dinginmu basah dari laut Anyer lalu pergi ke pulau utara, dan jauh sinar kelabu di wajahmu benar benar membuat ingatan tak bisa lepas dari Anyer jauh ke pulau di utara kurajut puisi untukmu agar tetap kau simpan di hati tentang aku yang meridukanmu Banten, 29-09-2012, 17.23 wib

SAJAK SINGKONG GORENG UNTUK AYAH Aku berlari dari api Membawa sepiring singkong goreng untukmu Kau tersenyum saat kau lekas cicipi Kau bernada tinggi di depanku Dan aku takut Tiada garam itu melekat di bibirmu Aku berlalu menemui sedihku Membawa singkong goreng Memeluk ibu Glintong, 2002 Biodata Diri : FAJARIYAH RAHMI DARA Lahir di Bangkalan 28 Maret 1997. Sekolah di SMA Negeri 1 Arosbaya, Kelas XI IPA 3.Ketua umum Teater Layang-layang SMA Negeri 1 Arosbaya. Hobi menulis puisi sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Email: rahmi.pras12@yahoo.com

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

nasib mereka tak jauh lebih baik dari sampah busuk?” “Sudahlah, anakku. Tak usah kau berfikir yang aneh-aneh. Karena itu tidak akan terjadi padamu, Nak. Percayalah. Sebab, kaulah kebahagiaanku.” “Baik, Ibu. Aku percaya padamu. Namun, aku hanya merasa iba pada mereka, Bu. Aku juga khawatir akan ada banyak korban lain di hari-hari selanjutnya. Hatiku menjadi miris demi melihat nasib yang tidak semestinya mereka terima.” Witri tercengang. Kata-kata itu membuatnya terdiam mematung. Matanya menerawang jauh ke depan. Entah apa yang ia fikirkan. Yang pasti, kesedihan terlihat jelas pada raut wajahnya yang oval. Sesekali, tangannya bergerak pelan mengusap-usap perutnya yang membuncit. “Kemudian, bagaimana dengan anak-anak jalanan yang serba kesulitan setiap waktu? Setiap hari, mereka tersiksa dengan hidup yang mereka jalani. Bahkan, sering kali mereka menjadi terasing di negerinya sendiri. Yang kudengar, tak ada yang mau bersahabat dengan mereka kecuali hanya derita dan derita!” “Anakku, Ibu akan selalu ada di sisimu dan akan melindungimu di setiap keadaan. Kapanpun dan di manapun engkau berada. Oleh karena itu, tak perlu ada lagi yang kau khawatirkan, sayang. Dan, ada satu hal yang harus kita lakukan. Yakinlah bahwa Tuhan selalu bersama kita, Nak.” Untuk beberapa saat, suasana menjadi sunyi. Hanya suara-suara jangkrik dan derik bambu yang mengerang kedinginan di laur sana. “Satu hal lagi, Ibu.” “Iya, anakku?” “Masihkah keindahan itu ada jika para koruptor tetap berkeliaran di sekeliling kita dan hanya tersenyum menyaksikan rakyatnya tertatih-tatih menyusuri jalan hidup ini?” Witri menjadi bingung dan tak tahu harus menjawab apa. Mulutnya tertutup rapat, seakan-akan tak bisa digerakkan. Lagi-lagi, pandangannya terlempar jauh ke depan. Setelah itu, ia menyeruput tehnya yang tinggal separuh. Beberapa saat, Witri terdiam. Lalu, ia meminum tehnya kembali untuk yang kedua kalinya. Kemudian, ia menghembuskan nafasnya dengan sedikit tersenyum. “Anakku…” kata Witri sambil meletakkan tehnya ke tempat semula. Tak ada lagi asap yang mengepul dari teh itu. Sepertinya, teh itu sudah dingin. “Iya, Ibu?” “Maukah malam ini kau kuajak untuk melihat keindahan dunia, Nak?” Witri berusaha menarik perhatian janinnya. “Baiklah, Ibu. Tunjukkan keindahan itu padaku. Aku ingin melihatnya sebelum Ibu melahirkanku ke dunia.” Witri bahagia mendengar jawa-

ban janinnya. Setelah itu, ia beranjak dari tempat duduknya. Dengan sangat hati-hati, Witri berjalan dan membawa janinnya mendekati jendela. Tiba-tiba, kesiur angin malam menyapa mereka dan membelai rambut Witri yang tergerai. “Anakku, lihatlah bintang itu. Indah bukan?” Witri mendongakkan wajahnya, memandangi bintanggemintang yang bertaburan di atap dunia. Tak ada jawaban. Lalu, mereka hanya saling memandang satu sama lain. Setelah itu, mereka kembali memandangi bintangbintang yang tumbuh di langit. Tanpa menunggu jawaban, Witri melanjutkan kata-katanya, “Ibu ingin kau menjadi seperti dia, Nak. Karena itu, aku ingin kau akan selalu memberikan keindahan dalam hidupku. Seumpama dia yang memberikan keindahan pada malam-malam kemarin, sekarang dan esok!” “Tidak. Aku tidak setuju, Ibu.” Jawaban itu membuat dada Witri menjadi sesak. Seolah ia berada pada ruang yang begitu sempit. “Kenapa, sayang? Apakah bintang itu tidak cukup indah bagimu, hingga kau tak mau menjadi bintang dalam hidupku?” “Tidak. Bintang itu indah, kok.” tegasnya. “Lantas…?” Witri mengerutkan keningnya, menunggu sebuah kepastian. “Aku tidak setuju karena bintang tidak selamanya akan terlihat oleh mata. Suatu waktu, kilau bintang akan hilang karena tertutupi awan hitam nan tebal dan akan sirna bila pagi menjelang tiba. Itu artinya, bintang tidak selamanya memiliki kuasa untuk memberikan keindahan, Ibu.” jawabnya. “Kalau begitu, lihatlah rembulan itu, Nak. Ibu ingin kau serupa dia, sayang. Sebab, dia sama sekali tidak pernah mengeluh dalam memancarkan cahayanya untuk dunia. Karena itu, Ibu ingin kau selalu berada di sampingku. Menerangi di setiap jalanku, menemaniku ke mana pun kakiku melangkah, serta memberikan yang terbaik untukku, Nak.” “Untuk yang kedua kalinya, aku tidak setuju, Ibu!” sekali lagi, permintaan Witri mendapat penolakan dari janinnya. “Mengapa, anakku? Tidakkah kau bermaksud untuk membahagiakan Ibu, Nak?” “Ibu, bagiku menjadi rembulan adalah egois! Karena setiap cahaya yang ia pancarkan bukanlah suatu cahaya yang ia memilikinya sendiri, melainkan cahaya sang surya yang ia pantulkan untuk dunia. Lalu, relakah Ibu jika aku mencintaimu karena ketertekanan? Layaknya rembulan yang menyinari dunia karena keterpaksaan, Bu?” janinnya kembali memberikan sebuah kepastian sekaligus pertanyaan yang membuatnya terasa berada di antara dua batu besar yang siap menghimpitnya. Sesaat, suasana menjadi hening.

Sunyi. Kemudian, tatapan mereka beradu pandang. “Tidak. Sama sekali Ibu tidak menginginkannya, sayang! Ibu ingin cinta yang tulus darimu, sayang. Sebab, Ibu juga mencintaimu setulus hati!” jawab Witri dengan tegas. Setelah itu, ia melanjutkan perkataannya, “Lalu, jika kau tidak ingin menjadi rembulan dan bintang, apa yang akan kau lakukan untuk Ibu, Nak?” Untuk sementara, tak ada jawaban. Mereka saling diam. Membuat suasana menjadi beku. Kesiur angin malam kembali menyapa mereka berdua. Dan, Witri tampak menunggu sebuah jawaban. Agak lama. “Ibu, aku ingin menjadi diriku sendiri. Menjadi anak yang selalu Ibu banggakan. Bukanlah menjadi bintang yang tak selamanya memiliki kuasa untuk memberikan keindahan. Bukan pula menjadi rembulan yang egois, memberikan sesuatu yang ia tidak memilikinya sendiri.” jawab janinnya dengan bijak. Kata-katanya mengalir dari bibirnya yang mungil dan basah. Witri tersenyum mendengar jawaban itu. Di matanya, ada butiran-butiran air hangat yang menggenang. Bening. Sebening embun di pagi buta. Kemudian, butiran-butiran itu mulai menyusuri setiap lekuk pipinya. Witri menjadi terharu. “Anakku,” Witri menghentikan kata-katanya beberapa saat. Bibirnya agak sedikit bergetar. Airmatanya tampak mengkilap diterpa cahaya rembulan. “Iya, Ibu?” “Lakukanlah apa yang mesti kau lakukan, sayang!” suaranya agak parau dan bergetar. “Aku janji, Ibu. Aku akan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik buat Ibu.” Tatapan mereka menyatu. Agak lama. Lalu, mereka saling melempar senyum. “Ibu, malam sudah begitu larut. Mataku ngantuk, Bu.” “Ibu juga, anakku.” jawab Witri seraya menarik daun jendela dan menutupnya rapat-rapat. Kemudian, ia beranjak mendekati sebuah ranjang tua. “Tidurlah, Ibu.” “Kau juga, sayang.” “Selamat tidur, Ibu.” “Selamat mengukir mimpi, anakku.” Witri membalasnya dengan penuh cinta seorang ibu pada anaknya. “Sayang, Ibu menunggumu di sini. Ingatlah bahwa dunia itu indah, Nak. Dan, kau akan menikmati setiap keindahan itu.” Mereka kembali tersenyum sebelum mereka hanyut dalam mimpinya masing-masing. *) Husril M. Syah, lahir di Karang Budi, Gapura, Sumenep, Madura. Aktif di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) dan Komunitas Cinta Nulis (KCN). Bermukim di PP. Annuqayah Lubangsa Selatan.


MINGGU

9

13 Januari 2013

Cabut Laporan Politik Uang Tim Sukses Kompak

KM/ISTIMEWA

SIAP DEKLARASI: Soekarwo dan Saifullah Yusuf dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu. Kedua politisi ini kabarnya akan mengumumkan deklarasi maju dalam Pilgub 2014-2019 pada pertengahan Februari mendatang.

Karsa II Deklarasi 9 Februari SURABAYA-Dalam rangka menghadapi Pemilihan Gubernur Jatim periode 2014-2019, Bakal Pasangan Calon Gubernur Jawa Timur dan Wakil Gubernur Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) kabarnya dijadwalkan menggelar deklarasi pada 9 Februari 2013 di Surabaya.. “Kami mendapat informasi kalau deklarasi secara umum pasangan Karsa akan dilakukan 9 Februari depan. Lokasinya di Surabaya, tapi tempat pastinya saya belum tahu persis,” ujar Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jatim Hamy Wahjunianto kepada wartawan usai bertemu Saifullah Yusuf, Sabtu (12/1) seperti dikutip dari www.antarajatim.com. Bukan hanya tanggal, dalam deklarasi tersebut tersebut, rencananya akan dihibur oleh Op-

era Van Java dan kolaborasi dengan komedian budaya asli Jatim, yakni kelompok Kirun Cs. Jadwal deklarasi itu berarti tiga hari lebih cepat dari jadwal sebelumnya, yakni 12 Februari 2013. Kebetulan, tanggal tersebut bertepatan dengan empat tahunnya Karsa memimpin Jatim setelah dilantik 12 Februari 2009. Hamy mengaku berani menyampaikan kabar ini karena telah mendengar secara langsung dari Gus Ipul (sapaan akrab Saifullah Yusuf,red). Dengan demikian, skenario PKS melalui hasil survei terealisasi karena hasilnya menempatkan Soekarwo sebagai calon gubernur teratas, dan Gus Ipul sebagai calon wakil gubernur teratas. Pihaknya memastikan akan menyediakan kendaraan partai

kepada Gus Ipul untuk melenggang ke Pilgub Jatim meski hanya sebagai orang nomor dua. Ini karena PKS tidak bisa mengusung calon gubernur karena Soekarwo adalah Ketua DPD Partai Demokrat Jatim. “Tidak mungkin kami mengusung calon gubernur dari partai lain. Sehingga, secara resmi PKS memberikan kendaraan kepada Gus Ipul. Kendati pasangannya Soekarwo, kami tidak keberatan,” kata dia. Sementara itu, Gus Ipul masih belum berani buka suara tentang jadwal deklarasi dan kembalinya pasangan Karsa. “Nanti saja, tunggu tanggal mainnya. Pasti saya akan memberitahukannya,” kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut. Sementara itu, dengan di-

usungnya Karsa II maka peluang Khofifah Indar Parawansa untuk maju melalui kendaraan PKS tidak akan terwujud. Hamy mengatakan, pilihan menduetkan sesama tokoh religius akan susah dalam Pilgub Jatim kali ini. “Khofifah dari kalangan NU, demikian juga dengan Gus Ipul. Kalau basis massanya sama, kami nilai sulit. Sehingga butuh figur yang satu religius, satu lainnya nasionalis,” katanya. Jika pasangan Karsa II ini terelisasi maka sudah ada beberapa partai besar yang menyatakan mengusungnya. Masing-masing Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hanura, dan Partai Gerindra.(ant/zis)

PAMEKASAN-Tim sukses pasangan calon bupati KH KholilurrahmanMasduki (Kompak) mencabut laporan dugaan praktik politik uang kepada panitia pengawas kecamatan atau Panwascam Batumarmar. Ketua Panwaslu Kabupaten Pamekasan Zaini mengatakan pencabutan itu dilakukan langsung oleh pelapor pada Panwascam Batumarmar dan telah ditandatangani di atas kertas bermaterai. “Alasan tim Kompak melakukan pencabutan karena kasus itu dinilai kurang bermanfaat untuk diproses lebih lanjut,” kata Zaini seperti dikutip www. antarajatim.com, Sabtu (12/1) kemarin. Tak hanya mencabut laporan, pihak pelapor juga meminta uang Rp 400.000 yang diserahkan ke Panwascam sebagai barang bukti dalam kasus dugaan politik uang tersebut. Pencabutan laporan dugaan politik uang oleh oknum KPPS tersebut dilakukan secara langsung oleh pihak pelapor yang juga tim sukses pasangan Kompak. Dugaan praktik politik uang yang melibatkan oknum KPPS yang dilaporkan oleh tim sukses Kompak ini di Desa Bangsereh, Kecamatan Batumarmar Pamekasan di tempat pemungutan suara (TPS) 11. Pihak Kompak menduga, praktik politik uang itu dilakukan oleh tim sukses pasangan calon bupati Achmad Syafii-Kholil Asy’ari (Asri), sebab sesuai hasil temuan, masyarakat yang diberi uang itu diminta untuk memilih pasangan nomor urut 3 atau Asri. Namun, juru bicara tim pemenangan Asri dari Partai Demokrat Khairul Kalam, membantah telah memanfaatkan petugas KPPS untuk menyebarkan uang saat menyerahkan undangan pencoblosan itu. “Jadi mana mungkin Asri memerintahkan petugas untuk membagi-bagikan uang. Selain itu, petugas KPPS yang diketahui menyebarkan uang itu kan bentukan KPU sebelumnya yang saat ini dipecat karena melanggar kode etik pilkada,” kata Khairul Kalam.

KM/DOK

ZAINI Ketua Panwas Pamekasan

Alasan tim Kompak melakukan pencabutan karena kasus itu dinilai kurang bermanfaat untuk diproses lebih lanjut.” Khairul yang juga Wakil Ketua DPRD Pamekasan ini lebih lanjut menyatakan, kemenangan Asri dalam pilkada Pamekasan kali ini murni karena keinginan masyarakat yang menginginkan Achmad Syafii sebagai bupati. “Masyarakat kan sudah bisa menilai, dan membandingkan antara Syafii saat jadi bupati dengan Kholilurrahman,” katanya. Sementara berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, pasangan calon bupati Achmad Syafii-Kholil Asy’ari (Asri) dinyatakan sebagai peraih suara terbanyak. Perolehan suara pasangan Asri diikuti pasangan Kompak dan pasangan Al Anwari-Kholil (Ahok). Dalam hitung cepat sebelumnya pasangan Asri juga berhasil meraih dukungan masyarakat Pamekasan sebesar 54,29 persen. Dalam rekapitulasi, pasangan Asri menang di hampir semua kecamatan, kecuali di Kecamatan Pasean, Batumarmar, Pegantenan dan di Kecamatan Kadur. (ant/zis)

Rhoma Kunjungi Lirboyo Kediri KEDIRI–Pernah mencuri perhatian sejumlah ulama Madura saat berkampanye di Bangkalan untuk calon Bupati M Makmun Ibnu Fuad dan Mondir Rofii, Rhoma Irama yang digadanggadang menjadi calon presiden, kembali mendapat tempat istimewa di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kota Kediri. Rhoma membuat para santri terpukau melalui penampilan solonya di kediaman KH Achmad Idris Marzuki, pengasuh pondok. Dia menarik perhatian santri melalui dua buah lagu yang dinyanyikannya yaitu, berjudul “Menunggu” dan “Keramat” “Sekian lama engkau menunggu untuk kedatan-

ganku. Bukankah aku telah berjanji kita jumpa disini. Kudatang memenuhi panggilanmu,” kata Rhoma dalam lantunan lagunya, Sabtu (12/1) seperti diberitakan www.beritajatim.com. Lagu “Menunggu” menjadi pembuka pidato Rhoma dihadapan pada kiai sepuh Ponpes Lirboyo dan ribuan santri. Dalam kesempatan itu, Rhoma membeberkan kronologis pencalonannya sebagai Presiden RI. Rhoma mengaku, banyak mendapat desakan dari para ulama dan habib supaya dia mencalonkan diri. Sampai akhirnya, di suatu pagi di salah satu majelis taklim, Rhoma menyatakan kesediaanya untuk maju menjadi calon

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

presiden. “Kata mereka, Rhoma memiliki popularitas yang luas, dan didalam pemilihan presiden secara langsung popularitas sangat dibutuhkan. Rhoma memiliki elektabilitas. Kemudian Rhoma juga memiliki aksektabilitas, itu kata mereka. Kemudian mereka juga mengatakan, Rhoma memiliki kapabilitas. Lalu saya tanya, darimana anda tahu. Itu dari visi dan misi di lagu Rhoma,” kata Rhoma. Rhoma menutup sambutannya dengan lagu berjuduk “Keramat”. Lagu ini, membuat para santri dan semua yang hadir ikut bernyanyi. Rhoma membawakan lagu Keramat dengan iringan musik electone. Sementara

KH. Achmad Idris Marzuki sendiri mengaku, senang dengan rencana pencalonan Rhoma sebagai Capres 2014. Namun, soal dukungan, Gus Idris, sapaan akrabnya mengaku, belum memutuskan. Sebab, kata Gus Idris soal dukungan harus dirapatkan dulu antar sesepuh dan masayih pondok. “ Kedatangan Rhoma disini, kita sama sekali tidak mengundang. Dia datang sendiri ke Lirbioyo. Kita berterima kasih sekali. Dia saya hormati dengan baik. Tetapi soal dukungan belum ada sampai sejauh itu, karena perlu adanya kekompakan. Sekarang ini kita anggap sebagai tamu yang harus kita hormati,” ujar Gus Idris.(bjt/zis)

KM/ISTIMEWA

CURI SIMPATI: Rhoma Irama mengunjungi pesantren Lirboyo , Kota Kediri, Sabtu (12/1).


10

MINGGU

13 Januari 2013

Gawat, Pendidikan Kian Komersil! Ancaman Disintegrasi Mulai Tumbuh di Madura SUMENEP-Tergerusnya semangat kebangsaan di kalangan pemuda, seperti tidak hafalnya anak didik pada lagu kebangsaan, buta terhadap sejarah lokal, dan makin kuatnya rasa malu generasai muda Sumenep menggunakan Bahasa Madura, membuat DPKS angkat bicara. Fakta-fakta tersebut merupakan bagian dari tanda bahwa pendidikan saat ini sudah mengarah pada

kepentingan pasar. Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) M Kamali Ersyad mengatakan, saat ini banyak lembaga pendidikan di Sumenep yang kurang perhatian terhadap nilai-nilai luhur kebangsaan. Fenomena tidak hafalnya siswasiswi terhadap lagu-lagu kebangsaan menurut Ersyad merupakan tanda makin mengikisnya nilai-nilai kebangsaan di dikalangan generasi muda muda. ”Itu pertanda bahwa ancaman disintegrasi mulai tumbuh di Madura,” tegasnya.

Ketidaktahuan terhatan dan mengandung hadap lagu kebangpelajaran moral yang saan itu rupanya maamat berharga untuk kin diperparah dengan tetap dipelajari dan minimnya pengetadilestarikan. huan generasi muda Melihat fenomena Sumenep terhadap seitu, dia mengaku ada jarah dan bahasanya semacam kesalahan sendiri. yang tidak tampak dan Ersyad mengaku sanmungkin tidak disadari gat miris, melihat genoleh para pengelola erasi muda Sumenep KM/DOK pendidikan. pelan tapi pasti sudah M KAMALI ERSYAD Sesuai dengan hasil mulai meninggalkan Ketua DPKS Sumenep pengamatannya, fenombahasa ibunya. Bahasa ena tersebut terjadi madura yang memiliki tiga tingka- karena orientasi dari pendidikan

di lembaga-lembaga sekolah yang ada di Sumenep, sudah tidak berjalan sebagai mana mestinya, tetapi sudah mengikuti irama pasar. ”Bagi saya ini harus segera dicegah sejak dini. Pendidikan tidak lagi harus mengacu pada kebutuhan pasar,” katanya. Di lain pihak, Abdul Warist, anggota Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Kampus Instika mengatakan, dilihat dari menjamurnya sekolah-sekolah kejuruan seperti SMK di wilayah Sumenep, memang terasa jelas bahwa pendidikan di negeri ini

Guru, Pendidik dan Pembentuk Karakter SAMPANG-Kualitas pendidikan dan peserta didik tak lepas dari peran dan kompetensi seorang pengajar sebagai tenaga pendidik. Tak hanya guru, sosok kepala sekolah pun memiliki andil dalam upaya mencetak siswa dan lulusan yang berkarakter. Meski demikian, perlu ada upaya untuk terus memperbaiki sistem dan kompetensi tenaga pendidik yang ada. Terutama dalam mendidik moral dan kepribadian siswa sebagai generasi bangsa di masa mendatang. Seorang kepala sekolah dan guru dapat menjadi sosok teladan bagi para siswa, baik dari sisi perilaku maupun cara mengajar. Termasuk juga dalam pengelolaan sistem dan manajemen pendidikan di sekolah. Sebab, hal itu penting karena peran tenaga pendidik ini menjadi faktor penentu untuk menghasilkan generasi yang berkarakter. Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) DR Sulistyo, M.Pd meminta, guru bersikap profesional dan tidak terjebak dalam kepentingan kelompok politik tertentu. Di mana PGRI merupakan satu-satunya wadah guru dan tidak membedakan latar belakang politik, agama maupun suku. “Saya prihatin ketika masih ada sejumlah organisasi guru di luar PGRI yang hanya untuk kepentingan sesaat atau individu saja,” ujarnya saat menghadiri acara resepsi HUT PGRI ke 67 dan hai Guru nasional tahun 2012 di aula PKPRI Trunojoyo Sampang, kemarin. Dalam sambutannya, Sulistyo menekankan bagi guru honorer yang bekerja sejak lama untuk bersabar dan dikatakan tidak akan secara otomatis diangkat menjadi PNS. Status PNS dikatakan bukan hanya pemberian nenek moyang, tetapi harus diraih dengan prestasi. “Maka, guru honorer yang berprestasi akan mendapat penghargaan. Tapi penghargaan itu tidak otomatis akan diangkat menjadi

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

JANGAN BERPOLITIK: Profesionalisme dan kompetensi sebagai guru sangat dibutuhkan sebagai tenaga pendidik dan pembentuk karakter anak didik.

PNS,” katanya kembali. Pernyataan senada juga diungkapkan Bupati Sampang Noer Tjahja yang diwakili Asisten Tiga Sekretaris Daerah Pemkab Sampang, Slamet Terbang. Dalam sambutannya dia mengatakan, peranan guru sebagai pendidik dan pembentuk karakter dari anak didiknya sangat dirasakan sangat penting dalam perannya dalam kehidupan pendidikan. “Diharapkan di sini apakah kebaktian dan profesionalisme guru sebagai pendidik sudah cukup selama ini, sebab peran guru yang memegang peranan penting dalam pembentukan karakter anak didiknya,” jelasnya dalam pidato singkatnya. Plt Kepala Dinas Pendidikan Sampang Sumadi mengatakan pihaknya mengharapkan kepada seluruh guru khususnya kepada PGRI untuk ber-

sama mengatasi permasalahan yang timbul dalam dunia pendidikan. Terlebih diwilayah kabupaten Sampang. “Seperti banyaknya masyarakat Sampang yang masih buta huruf, sehingga program dari dinas pendidikan dapat berjalan dengan baik dengan peran serta dari guru,” urai sekretaris Disdik tersebut. Selain itu, ketua PGRI kabupaten Sampang Jupri Riyadi mengatakan peran adanya uji kompetensi guru (UKG) dirasakan sangat penting dalam pembentukan guru dan profesionalismenya. Pihaknya akan terus memperjuangkan adanya kompetensi guru tersebut sehingga setiap guru dapat mempunyai tolak ukur kompetensi yang dapat dipertanggung jawabkan. “Kita akan terus memperjuangkan agar semua guru dapat memperoleh sertifikat kompetensi,” ungkapnya.

Terkait adanya ketentuan dari kementerian pendidikan pusat perihal masih adanya larang untuk pengangkatan tenaga guru homorer, pihaknya akan terus memperhatiakn nasih guru tidak tetap (GTT). Dimana direncanakan sudah dianggarkan akan mengangkat GTT menjadi guru honorer dimas mendatang. “Hal ini karena peran GTT yang sangat besar bagi Pemkab Sampang,” pungkasnya. Dalam acara tersebut pula, dimeriahkan dengan tarian dan pemberian hadiah bagi guru yang berprestasi serta guru yang memenangkan lomba dalam rangka HUT PGRI yang ke 67 dan hari guru nasional tahun 2012 lalu. Pada acara tersebut pula hadir ketua PGRI Jatim Drs. Ihwan Sumadi dan wakil Bupati Sampang KH Fannan Hasib serta mantan Kadisdik Sampang Heri Purnomo. (KM10/yoe/adv)

Guru Ringan Tangan Bisa Dipidana Kasus pemukulan terhadap siswa oleh guru karena tidak memakai seragam magang yang terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sumenep, beberapa waktu lalu, adalah bagian dari mendidik siswa. Guru tidak selamanya salah hanya karena memukul, asal tepat sasarannya. Mungkinkah cara kekerasan tersebut masih berlaku di zaman sekarang? BUSRI THAHA, Sumenep

KM / BUSRI THAHA

AKIBAT PEMUKULAN GURU : Puluhan warga bersama dengan siswa ngeluruk SMKN 1 Sumenep beberapa waktu lalu karena tidak terima salah seorang siswa di pukul oleh oknum guru gara-gara tidak memakai seragam magang.

didik tidak diperbolehkan karena dendam. Tetapi, memberi pelajaran agar siswa lebih semangat belajar dan cepat mengetahui. Kalau kepala dan muka jangan dipukul! Itu malah merendahkan martabat anak didik,” katanya. Ia menambahkan, biasanya yang diperbolehkan adalah di bagian bawah lutut, terus telinga dijewer. ”Tapi ingat! Jangan sampai melukai dan tidak membayakan terhadap jiwa anak didik,” ujar pria yang menjadi guru mengaji

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Kwarran Kota Gelar Temu Penggalang huan. Semoga ke depannya bisa lebih baik dan inovatif dalam setiap program,” harapnya. Ketua Kwartir Ranting Kota Pamekasan, Imam PAMEKASAN-Gerakan Santoso, mengatakan jika Pramuka Kwartir Ranting kegiatan tersebut dilakKota Pamekasan menggelar sanakan setiap tahun dan acara Temu Penggalang yang pihak Kwartir Ranting Kota dilaksanakan di Gedung Ba- Pamekasan sudah menyekorwil IV Jawa Timur, Pame- diakan tropi bergilir. ”Hukumya wajib dilakkasan, Sabtu (12/1). Kegiatan rutin tahunan sanakan karena belajar samtersebut digelar dengan bil bermain dan bermain konsep mind mapping yang sambil belajar bisa mematerdiri dari tiga mata pela- cu kreativitas siswa dalam jaran, antara lain Bahasa membuat peta konsep dasar Indonesia, Matematika, tentang ujian nasional seIlmu Pengetahuan Alam hingga nantinya dari segi (IPA). Para peserta mem- mental dan materi mereka perebutkan tropi bergilir siap menghadapi ujian nadari Kwartir Ranting Kota sional yang akan datang,” ujarnya. Pamekasan. Lomba mind mapping Acara yang dibuka setersebut melacara resmi hirkan beoleh Purwedy berapa juara, BR yang di antaranya mewakili untuk mata Kadarisman Orientasinya untuk pelajaran BaSastrodiwirjo menggali dan hasa Indoneselaku Ketua mengembangkan sia juara diKwartir Caraih SD Nubang Pamepotensi peserta didik di rul Hikmah kasan tersebidang akademik dan disusul SDN but diikuti memantapkan mental Barkot III 1.816 siswa dalam menghadapi ujian (juara II) dan sekolah dasar nasional akan datang SDN Bugih se-Kecasehingga nantinya siap III (juara III). matan Kota Sementara Pamekasan di bertarung tuai prestasi, bawah ken- dari sebanyak 1.816 siswa SDN Barkot I menjadi dali Kwartir akan diambil 10 besar juara I mata Ranting Kota masing-masing mata pelajaran Pamekasan. ” O r i e n t a - pelajaran dan akan diambil Matematika satu yang terbaik.” diikuti SDN sinya untuk Barkot IV semenggali bagai juara II dan mengemMOH. TIMBANG dan SD Nurul bangkan poKetua Panitia Hikmah sebtensi peserta agai juara III. didik di biSedang untuk dang akademik dan memantapkan mata pelajaran IPA, galer mental dalam menghadapi juara disabet SDN Barkot I ujian nasional akan datang setelah mengalahkan SDN sehingga nantinya siap ber- Barkot VI dan SDN Gladak tarung tuai prestasi, dari Anyar II yang dinobatkan sebanyak 1.816 siswa akan sebagai juara II dan III. Satu penghargaan di mata diambil 10 besar masingmasing mata pelajaran dan pelajaran IPA kembali diakan diambil satu yang raih siswa SDN Barkot I terbaik,” terang Moh. Tim- setelah meraih teknik pembuatan terbaik yang diraih bang, Ketua Panitia. ”Sedangkan untuk lomba peserta dengan nomor urut yel-yel, disediakan piala 1.459. Untuk lomba yel-yel, juara bergilir dan juara harapan. Selebihnya diberi piagam I direbut SDN Nyalabu penghargaan sebagai upaya Daya II diikuti SDN Barkot motivasi kreativitas peserta I dan SDN Bugih I sebagai juara II dan III. Sedangkan didik,” tambahnya. Salah seorang peserta, juara harapan I sampai VII Alfi dari SDN Barkot I, masing-masing jatuh pada mengaku senang mengikuti SDN Bugih III, SDN Laden acara tersebut karena bisa I, SDN Kangenan II, SDN menambah pengetahuan. Bugih VII, SDN Kolpajung, ”Sangat senang bisa ikut SDN Barkot V, dan SDN karena menambah pengeta- Pareker I. (km12/zis/adv)

Lombakan Tiga Mata Pelajaran untuk Siswa SD

Masih Ada Kekerasaan dalam Dunia Pendidikan Indonesia

BERDASARKAN cerita guru dan murid tempo dulu, ketika sedang mengaji di langgar atau musala, saat murid tidak bisa membaca huruf hijaiyyah, telinganya langsung dijewer oleh sang guru. Begitu juga ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, saat tidak bisa membaca atau menulis maka betis akan mendapatkan pukulan dengan kayu kecil. K .Zainal, tokoh masyarakat Sumenep di Kecamatan Rubaru, berpendapat bahwa tidak semua badan milik siswa diperbolehkan untuk dipukul. Ada bagianbagian di tubuh siswa yang tidak boleh dipukul meski sudah kelewat batas kebandelannya. ”Memukul siswa atau anak

berorientasi pada kebutuhan pasar. Hanya saja, menurut Warist, persoalan mendasar bukan terletak pada orientsinya, tapi pendidikan moral anak didik. ”Yang paling mendasar bagi saya, lebih kepada pendidkian moralnya. Sebab, ketika sudah lulus, pertama kali yang ditanyakan itu mau kerja apa. Dan itu wajar saya rasa. Yang terpenting pendidikan kejuruan itu diimbangi dengan pendidikan moral,” kata Warist saat dihubungi Kabar Madura, Sabtu (12/1) kemarin. (aqu/yoe)

tersebut. Pendapat berbeda dilontarkan Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Ahmad Subaidi, secara tegas mengatakan bahwa kekerasan dalam bentuk apapun tidak boleh terjadi dalam dunia pendidikan. Bahkan, diakuinya, kekerasan yang dilakukan oleh para birokrasi pendidikan terhadap anak didik dapat menyeret si pelaku ke ranah hukum. Tindakan kekerasan tersebut sudah

termasuk pelanggaran terhadap undang-undang dan bisa dipidana. ”Ini sudah bukan jamannya main hukum anak dengan pukulan,” tandas politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut. Seperti yang di beritakan sebelumnya, Kepala SMKN 1 Sumenep mengatakan anak yang dipukul oleh guru lantaran tidak menggunakan seragam sekolah merupakan anak yang nakal. Dalam hal ini, Subaidi tetap tidak bisa mentolerir tindakan kekerasan

oleh oknum guru SMKN. Menurutnya, mesti ada cara lain yang harus di lakukan oleh guru setempat. Sebab, pukulan yang semacam itu tidak akan berdampak pada efek jera terhadap siswa. Selain itu, Subaidi meminta agar Dinas Pendidikan Segera mengambil langkah tegas terhadap guru yang sudah melakukan tindakan kekerasan. ”Guru-guru semacam itu harus segera diberi pembinaan agar tidak terjadi kekerasan lagi. Disdik harus segera melakukan pembinaan itu,” tandasnya. Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS), M. Kamali Ersyad mengatakan, di dalam agama Islam, pemukulan memang diperbolehkan, tetapi pukulan tersebut hanya bertujuan agar peserta didik jera dari perilaku menyimpang dan kelewat batas. ”Seperti anak yang tidak shalat, orang tua boleh memukul anaknya biar melaksanakan shalat,” ujar pria yang pernah menjadi anggota Komisi D DPRD Sumenep dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. Terkait dengan pemukulan di SMKN 1 tersebut, Ersyad menilai tindakan tersebut tetap tidak bisa dibenarkan. Bagi dia, yang menjadi persoalan bukan pada pemukulan guru terhadap murid, tetapi wilayah pemukulan yang berada di muka. (rr)

KM/ANWAR NURIS

MIND MAPPING: Beberapa peserta sedang serius mengerjakan soal dari panitia untuk mata pelajaran IPA.


MINGGU

11

13 Januari 2013

Persebaya-Deltras Terberat Meriah, Libanjar XI se Madura Dimulai Diikuti 10 Tim Putri dan 14 Tim Putra PAMEKASAN-Liga Basket Antar Pelajar (Libanjar) se Madura kembali digelar civitas SMAN 1 Pamekasan. Untuk tahun ini, sekolah yang terletak di Jalan Pramuka Pamekasan ini, tercatat sudah menggelar Libanjar untuk kali ke-11. Libanjar XI/2013 resmi dibuka dan dimulai kemarin (12/1) di lapangan basket SMAN 1 tersebut. Secara umum, pembukaan berlangsung meriah. Ini tak lepas dari suguhan upacara pembukaan dengan berbagai acara. Seperti penyematan co-card peserta, lemparan bola pertama hingga pelepasan balon tanda dimulainya acara. Tampak hadir pada pembukaan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pamekasan, Jon Yulianto. Libanjar tahun ini, menurut Zakiyatul Fajariyah, ketua panitia, diikuti 10 tim putri dan 14 tim putra yang berasal dari 11 sekolah di Madura. ”Libanjar kali ini menggunakan sitem gugur. Menurut jadwal, rangkaian pertandingan akan selesai 26 Januari mendatang," ujar remaja yang tercatat duduk di kelas XI SMAN 1 Pamekasan tersebut. Gelaran final turnamen tersebut, menurut rencana sebagaimana disampaikan Zakiyah, memang akan digelar 25 Januari untuk final putri. Sementara pada 26 Januari untuk final putra. Libanjar sendiri, menurut Zakiyah bertujuan untuk menjalin soliditas antar atlet basket seMadura. ”Tujuan utama tentunya untuk menjalin soliditas sesama atlet yang dilandasi nilai-nilai sportivitas," tandasnya. Terpisah, Kepala SMAN 1 Pamekasan, Basyoir, menyampaikan, kegiatan tersebut sebagai rangkaian acara Hari Ulang Tahun (HUT) SMAN 1 Pamekasan. Dalam rangka itulah, Basyoir sangat berharap cabang olahraga basket yang menjadi salah satu kegiatan ekstra kurikuler di SMAN 1 Pamekasan dapat melahirkan atlet berprestasi. Bahkan kalau bisa juga melahirkan pebasket profesional ke depannya. ”Harapan terbesar dari kegiatan ini menjadi cikal bakal lahirnya pebasket berprestasi asal Madura," tandas Basyoir. Terkait dengan harapan yang disampaikan Kepala SMAN 1

KM/TABRI S. MUNIR

PEMBUKAAN : Partai perdana antara Tim Basket Putra SMAN 1 Pamekasan lawan SMAN 1 Sumenep (atas). Cheerleaders bareng maskot Libanjar XI/2013.

tersebut, Jon Yulianto yang pada waktu itu menyampaikan sambutan selaku Dispora, sebelum membuka kompetisi mengaku sangat bangga atas pembinaan basket yang dilakukan SMAN 1 Pamekasan. ”Seluruh atlet di Pamekasan lahir dari sekolah-sekolah di Pamekasan. Secara kelembagaan, saya ucapkan terimakasih kepada SMAN 1 Pamekasan yang telah memfasilitasi Libanjar. Karena ini akan menjadi salah satu tolok

ukur prestasi atlet Pamekasan," ujar Jon Yulianto yang disampaikannya di atas podium yang disediakan panitia. Usai memberi sambutan, Jon Yulianto langsung melakukan lemparan pertama sebagai tanda dimulainya Libanjar XI tersebut. Tak hanya itu, Jon juga melakukan pelepasan balon udara bersama-sama kepala sekolah yang didampingi cheer leaders. Pembukaan makin meriah dengan aksi cheer leaders yang me-

Hari Ini Tim P-MU Tasyakuran Kalangan Siswa Berharap Ada Gathering PAMEKASAN-Persepam Madura United (P-MU) memang tidak akan melaunching timnya, sebagaimana lazim dilakukan tim lain peserta ISL. Tetapi, bakal diganti dengan tasyakuran, yang akan dilaksanakan hari ini. Tasyakuran tersebut, tak lain sebagai rasa syukur atas sukses P-MU membentuk tim yang siap berlaga di ISL. ”Meski dengan seremonial sederhana, pada intinya kegiatan tersebut sebagai rasa syukur atas tebentuknya tim P-MU,” jelas Jon Yulianto, Asisten Manajer P-MU kepada Kabar Madura, kemarin (12/1). Jon menambahkan, pembentukan tim yang dilakukan tim pelatih P-MU memakan waktu yang panjang. Pasalnya, tahapan hingga menetapkan 27 pemain yang saat ini sudah didaftarkannya ke PT Liga Indonesia sebagai tahapan yang sangat melelahkan. ”Bayangkan saja, hanya untuk memilih 27 pemain kami harus melaluinya dari 6 September tahun lalu,” tandasnya. Apa yang disampaikan Jon Yulianto memang betul adanya. Setidaknya, sejak 6 September tahun lalu,

KM/TABRI S. MUNIR

POPULER: Sebagai pemain bola profesional, penggawa P-MU juga sangat digandrungi pelajar SMA di Pamekasan.

proses seleksi pemain P-MU dilakukan. Terdadapat sejumlah pemain seleksi yang terdiri dari 17 pemain asing dan 12 pemain lokal yang dinyatakan gagal dan dipertimbngakan tidak dapat memberikan kontribusi yang mumpuni terhadap tim kebanggaan Madura tersebut. Tak hanya seleksi pemain yang terjadi, bahkan seleksi pelatih pun juga dilakukan. Itu terjadi setelah Mustaqim mundur dari posisi sebagai pelatih kepala P-MU. Sementara itu, kendati tidak ada launching khusus yang dilakukan dengan meriah, sejumlah siswa SMA di Pamekasan sangat berharap agar pemain P-MU dapat diperkenalkan di sekolahnya. Harapan tersebut

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

sebagaimana disampaikan Anggi Krisnawati, siswi salah satu SMAN di Pamekasan yang kebetulan haadir dalam acara pembukaan Libanjar di SMAN 1 Pamekasan tersebut. ”Saya sebenarnya sangat berharap adanya launching. Tapi dengan keputusan tidak akan ada launching, saya sangat berharap agar manajemen mengagendakan pemain P-MU kunjungi sekolah kami,” ujar Anggi -sapaan akrabnya. Terhadap harapan Anggi dan beberapa siswa tersebut, Jon Yulianto mengaku akan merapatkan dengan manajemen lainnya. Terutama soal waktu pelaksanaannya. ”Karena apa, Selasa pemain sudah harus ada di Lamongan,” gumam Jon. (bri/ed)

nampilkan koreografi jempolan. Pasalnya, di puncak aksinya, mereka pungkasi dengan perkenalan maskot Libanjar. Pertandingan perdana kemarin, sebagai pembukaan Libanjar XI, mempertemukan tim putra SMAN 1 Pamekasan selaku tuan rumah melawan tim asal kabupaten paling timur Madura, SMAN 1 Sumenep. Laga tersebut dimenangkan tim asal SMAN 1 Pamekasan dengan skor akhir 35-19. (bri/ed/adv)

Menghitung Kans Perseba ke 8 Besar

tak berlaku bila melihat pembenahan yang dilakukan tim kebanggaan Delta Mania itu. Bahkan pada uji coba terakhirnya, tim besutan Djoko Susilo itu BANGKALAN-37 klub sudah mulai menemukan profesional yang terdaftar bentuk permainannya. Sedi Divisi Utama PT Liga hingga mampu menggilas Indonesia, akan bertatamunya yang sesama konrung memperebutkan tiga testan Divisi Utama, PSIS tiket promosi ke ISL. Nama Semarang. daerah yang disandang Dari 11 klub yang mengisi menjadi panji untuk diperslot di Grup III, pertaruntaruhkan. gan lima klub di atas akan Dari 37 klub tersebut, PT mencuri banyak perhatian. LI kemudian membaginya Tiga klub diantaranya akan dalam empat grup, untuk tersisih dan masih harus menyaring delapan klub mengulang ambisinya unterbaik yang akan diadu tuk mencoba peruntungan memperebutkan predipada kompetisi profesional kat semifinalis. Ini yang Indonesia level dua itu. akan membuat persainPelatih Nus Yadera mengan antar-klub semakin gaku hanya berkonsenketat. Karena trasi mempermasing massiapkan tim ing grup hanya dan tak terakan mengirim lalu menangdua klub untuk gapi persiapan berlaga di bacalon-calon labak Delapan wannya. BagBesar. inya, semua Ketatnya penghuni persaingan Grup III memitersebut yang liki kans yang membuat persama untuk siapan yang meraih posisi dilakukan dua besar. Perseba Su”Semua tim per Bangkalan punya kesemsebagai salah Semua tim punya patan yang satu kontestan sama. Bodoh kesempatan yang Divisi Utama sama. Bodoh kalau kita kalau kita hantak main-main. ya menganghanya menganggap Klub yang gap Persebaya m e n g u s u n g Persebaya dan Deltras dan Deltras sesebagai saingan. target probagai saingan. m o s i k e I S L Sementara tim lain kita Sementara tim itu, tentu tak lain kita remehremehkan.” akan mudah kan,” ujar Nus. melewati haNUS YADERA Pelatih asal dangan klub- Pelatih Kepala Perseba Super S i d o a r j o i t u klub sainganjuga mengaku nya di Grup III. Nama optimistis akan kembabesar Persebaya Surabaya li mampu membawa tim dan Deltras Sidoarjo, tentu asuhannya merebut tiket akan membuat Danilo FerDelapan Besar seperti saat nando dan kawan-kawan menukangi PSBK Kota bekerja ekstra keras untuk Blitar musim lalu. Persia–minimal, menjadi runner pan matang yang telah up grup. dilakukannya, akan memSelain dua nama di atas, buahkan hasil positif bagi terdapat PSBK Kota Blitar tim berjuluk Laskar Suradan PSIM Jogjakarta yang madu itu. pada musim lalu tampil ”Kami hanya memperbagus dan lolos ke babak siapkan tim sebaik-baiDelapan Besar. Bahkan knya. Dengan optimisme PSIM Jogjakarta sempat tinggi, kami siap turun merasakan atmosfer semifidan bertarung di Divisi nal, meskipun akhirnya gaUtama,” tegasnya saat digal memastikan tiket ke ISL. hubungi melalui ponselBagi Perseba Super, nya, kemarin (12/1). Persebaya tentu menjadi Pertandingan pertama ancaman nomor satu. NaPerseba Super sendiri mun Deltras Sidoarjo juga akan dilaksanakan pada 2 tak bisa dianggap remeh. Februari mendatang. Tim Kemenangan 2-1 yang asuhan Nus Yadera itu diraih Perseba Super atas akan melawat ke Stadion tim berjuluk The Lobster Rejoagung menghadapi di Piala Gubernur Jatim tuan rumah Perseta TulunX/2012 lalu, sama sekali gagung. (bai/ed)

Jelang Kompetisi, Korwil Baru Bermunculan BANGKALAN-Beberapa hari lagi pertandingan perdana ISL yang dilakoni klub asal Madura, Persepam Madura United (PMU) akan digelar. Beberapa pekan berselang, giliran Perseba Super Bangkalan yang berkompetisi di Divisi Utama PT Liga Indonesia, juga melakoni pertandingan pertamanya. Hal itu yang membuat suporter Madura mulai merapatkan barisan. Selain persiapan yang dilakukan pengurus pusat, juga mulai merambah hingga korwil sebagai cabang di bawahnya. Salah satunya adalah KConk Jaddih, Bangkalan. Komunitas yang masih menggunakan nama desa sampai disepakatinya nama korwil itu, mengaku sudah merencanakan jauh-jauh hari untuk berkonsultasi ke sekretariat K-Conk Mania. Hal itu dilakukan agar kelompok mereka mendapatkan legitimasi hingga diresmikan keanggotaannya. ”Kami memang sudah lama berencana ingin main ke Mabes K-Conk. Banyak permintaan dari teman-teman untuk meresmikan komunitas suporter yang sudah kami bentuk,” terang Baihaqi,

KM/ISTIMEWA

PANJI KEBESARAN: Anggota K-Conk Bandara foto bareng.

salah seorang pentolan KConk Jaddih. Tak jauh berbeda juga den-

gan K-Conk Bandara. Hanya saja korwil K-Conk Mania asal Kecamatan Modung

itu bukan komunitas baru. Melainkan sempat menghilang setelah beberapa aksi yang dilakukannya di pertengahan musim lalu. Di musim 2012-2013 ini, KConk Bandara mengaku siap kembali ke tribun lapangan pertandingan, untuk memberi dukungan, baik kepada Perseba maupun P-MU. ”Saya dan teman-teman sudah sepakat untuk kembali ke tribun. Beberapa kesibukan yang kami alami musim lalu sempat menghentikan aksi kami sebelum musim kompetisi berakhir,” ujar Risky, Ketua K-Conk Bandara. (bai/ed)

Taretan Juga Berencana Ngongghai PAMEKASAN-Elemen suporter P-MU, Taretan Mania Pamekasan, secara resmi akan turut Ngongghai Lamongan. Itu, dilakukan guna mendukung tim kesangannya dalam debutnya di ISL. Namun, acara Ngongghai Lamongan tersebut sebatas dikordinir sebagian Korwil Taretan Mania saja. Yakni Korwil Sakera, Cha-cha Colo’, Rio Mania dan beberapa korwil lainnya. Jakfar, dari Korwil Rio Mania menyampaikan, untuk acara Ngongghai Lamongan, pihaknya telah menyediakan kendaraan sebagai alat transpostasi. Untuk bisa ikut serta dalam rom-

bongan, Mpank -biasa dipanggil, mensyaratkan sumbangan Rp 60 ribu. Sumbangan tersebut belum termasuk harga tiket masuk stadion. ”Kami hanya kordinator untuk adanya rombongan,” jelas Mpank. Sementara itu, dalam rangka Ngongghai Lamongan tersebut, seluruh korwil mensyaratakan agar suporter memakai kaos kebesaran suporter, loreng merah putih. Tekanan agar memakai jersey loreng merah putih sebagai bagian untuk menampakkan dukungan kepada tim P-MU. ”Setidaknya mereka merasakan seakan bertanding di kandang,” jelas Mpank. (bri/ed)


12

MINGGU

13 Januari 2013

FREE KICK Tak Ada Launching Tim PAMEKASAN-Debut perdana P-MU di ISL semakin dekat. Tentu saja, itu memaksa konsentrasi manajemen Laskar Sape Kerap juga terfokus ke laga dimaksud. Tak heran, launching tim yang sedianya terjadwal, akhirnya dibatalkan. Padahal prosesi tersebut digelar wah saat P-MU masih berada di kancah Divisi Utama musim lalu. Tidak adanya launching tersebut, sebagaimana disampaikan Manajer P-MU, Achsanul Qosasi, juga untuk menghormati tahapan Pemilukada Pamekasan yang masih belum seratus persen rampung. ”Tidak mungkinlah. Kan di Pamekasan sedang dalam suasana Pemilukada. Jadi kami khawatir bila memaksakan launching, akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya Achsanul Qosasi. Sebagai gantinya, manajemen P-MU akan menggelar acara khusus berupa tasyakuran internal. Itu, bakal dikemas sederhana tapi khidmat. ”Paling banter, kami akan menggelar tasyakuran saja sebelum berangkat ke Lamongan lawan Persela tanggal 16 Januari mendatang. Tapi itu pun takkan meriah. Sebab hanya dikhususkan bagi internal tim saja,” pungkas pria asal Sumenep tersebut. (bri/ed)

KM/TABRI S. MUNIR

Fokus Debut Perdana di ISL

ATUR STRATEGI: Agar tampilan Laskar Sape Kerap bisa sesuai harapan pada tandang ke kandang Persela Lamongan (16/1), Daniel Roekito harus menyiapkan strategi jitu.

Daniel Pasang Target Curi Poin PAMEKASAN-Sebanyak 27 pemain sudah didaftarkan manajemen Persepam Madura United (P-MU) ke PT Liga Indonesia selaku pelaksana Kompetisi Indonesia Super League (ISL). Kini saatnya fokus mempersiapan debut klub kebanggaan warga Madura di kancah tertinggi kasta sepak bola Indonesia tersebut. Debut P-MU sendiri akan tersaji pada 16 Januari di Satadion Surajaya Lamongan. Yakni, berposisi sebagai penantang tuan rumah,

Persela Lamongan. Pada debutnya tersebut, Pelatih Kepala P-MU Daniel Roekito mengaku memasang target khusus. Yakni mencuri poin dari kandang lawan. Target tersebut dianggapnya sebagai target realistis. Pasalnya, Barito Putra yang juga tim promosi ke ISL tahun ini, dalam pertandingan perdananya melawan Pelita Bandung Raya (PBR) juga meraih poin di kandang lawan. ”Kami memang tim yang baru promosi. Jika tim promosi lainnya bisa curi poin di kandang lawan, masak kami tidak bisa,” sesumbar Daniel Roekito, kemarin (11/1). Untuk mencapai target tersebut, Daniel mengaku dalam tiga hari ini sebelum

bertolak ke Lamongan, dirinya akan men-drill khusus pemainnya. Terutama dalam menjalankan strategi khusus ketika melakoni laga tandang. ”Ada perbedaan permainan ketika bermain di kandang dengan bermain tandang. Saat ini kami akan konsentrasi untuk laga tandang,” jelas pelatih yang kemarin tetap memimpin latihan, kendati masih dibekap flu berat. Sementara itu, dalam latihan kemarin (11/1), Daniel Roekito tampaknya langsung memberikan peran sebagai starter terhadap Zainal Arif. Pemain yang sempat mangkir dari pemusatan latihan (Puslat) Timnas beberapa tahun lalu tersebut memang langsung mendominasi game internal yang dilak-

sanakan kemarin sore. Diduetkan dengan Osas Saha, dibantu Steven Mennoch dan Kwon Jun di lini tengah, tim yang diikuti Zainal mampu menang 3-0 atas tim lainnya yang lebih banyak berisi pemain P-MU ketika masih berlaga di Divisi Utama lalu. Dalam latihan tersebut, Zainal berkontribusi melesakkan satu gol serta memberi assit untuk gol yang diciptakan Osas Saha. Fokus dalam pertandingan perdana P-MU di ISL, tidak hanya bermaterikan taktik dan strategi. Yang lebih utama menurut Daniel adalah memberikan pemahaman kepada pemainnya untuk lebih bisa mengontrol emosi. Sebab hal itu diakuinya menjadi salah satu kunci sukses kemenangan di lapangan. (bri/ed)

Kurangi Porsi Latihan Fisik

KM/TABRI S. MUNIR

UJUNG TOMBAK: Zainal Arif (kiri) dan Osas Saha, duet striker P-MU dalam sesi latihan yang dilangsungkan di lapangan Stadion R Soenarto Hadiwidjojo Pamekasan (11/1).

PAMEKASANEmpat hari lagi debut Persepam Madura United (P-MU) di Indonesia Super League (ISL). Kondisi tersebut, tentu saja disiasati khusus oleh tim pelatih. Yakni, mulai mengurangi porsi latihan fisiknya. Hal tersebut, menurut Pelatih K e p a l a P-MU Daniel Roekito, g u n a memberi kesempatan kepada seluruh pemainnya bisa recovery sejenak sebelum pertandingan pentingnya tersebut.

”Pertandingan melawan Persela Lamongan itu sangat penting bagi anak-anak. Terutama untuk mengangkat mental permainan selanjutnya,” ujar Daniel Roekito, saat ditemui Kabar Madura kemarin (12/1). Tak hanya itu, Daniel juga bermaksud memberi kesempatan kepada pemainnya untuk memanfaatkan libur rutin yang biasa diberikan kepada pemainnya. ”Sabtu sore dan Minggu pagi latihan istirahat,” tandas pelatih yang membesut P-MU sejak 27 Desember lalu. Menjelang pertandingan perdananya di ISL, menurut Daniel, pihaknya hanya akan memberi latihan khusus yang tidak banyak menguras tenaga. Latihan tersebut, akan lebih banyak difokuskan terhadap taktik permainan dan kolektifitas tim. Terutama kepada pemain yang akan diturunkan sejak menit awal melawan Laskar Joko Tingkir –julukan Persela Lamongan. Menilik pada latihan pagi kemarin yang ditempatkan di lapangan Stadion R Soenarto Hadiwidjoyo Pamekasan, Zainal Arif sangat besar kemungkinan menjadi pilihan

utama untuk ditandemkan dengan Osas Saha di lini depan. Bahkan keduanya secara khusus di-drill untuk saling menyesuaikan kerjasamanya ketika di lapangan. Terutama dalam penyelesaian akhir. Sayangnya, ketika ditanya apakah dua pemain tersebut akan menjadi starting eleven dalam setiap pertandiangan P-MU, Daniel lebih mejawabnya diplomatis. Menurutnya, semua pemain yang berposisi sebagai pemain depan masih sama-sama memiliki peluang untuk menjadi starting line up. ”Masih belum final nama-nama pemain yang akan jadi starting line up. Tetapi memang kami coba dua pemain itu bertandem secara khusus,” tutur Daniel Roekito beberapa saat kemudian. Sejak bergabung dalam latihan pemain P-MU, Zainal Arif memang langsung mendominasi permainan P-MU di lini depan. Pemain yang sempat meperkuat Persib Bandung tersebut langsung bisa menyesuaikan dengan taktik dan strategi permainan yang diberikan Daniel Roekito kepada seluruh penggawa Laskar Sape Kerap. (bri/ed)

Mengenal Rossy Noprihanis, Penggawa Laskar Sape Kerap

Pemain Termuda dengan Tendangan Geledek Istimewa. Begitulah kata yang sering dilontarkan oleh sebagaian suporter P-MU atas penampilan Rossy Noprihanis. Keistimewaan pemain yang memiliki jurus mematikan dengan tendangan kerasnya tersebut makin kentara, karena pemain tersebut adalah pemain termuda di skuad Laskar Sape Kerap. Siapa sebenarnya pemuda yang saat ini masih membujang ini? TABRI S. MUNIR, Pamekasan WAKTU itu, menjelang tengah malam, penginapan pemain P-MU yang dijadikan sebagai mess pemain ketika ikut serta dalam Turnamen Bupati Bangkalan Cup kedatangan seorang pemuda. Yang bersangkutan memperkenalkan diri bernama Rossy Noprihanis. Awalnya, hampir semua pihak memandang Rossy Noprihanis sebagai pemain biasa, laiknya pemain lain. Pasalnya, berdasar rekam jejak permainannya yang hanya pengalaman memperkuat PS Sumbawa Barat yang berkompetisi di Divisi Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Utama musim lalu, kehadirannya dianggap hanya sebagai pelengkap tim saja. Anggapan tersebut berbalik 180 derajat saat pemain kelahiran 28-11-1990 menampilkan permainan di lapangan. Memiliki tubuh yang relatif pendek untuk ukuran pemain sepak bola, 162 cm, Rossy ternyata memiliki kelebihan lari yang kencang serta kemampuannya berduel dengan pemain lawan ketika sedang men-dribling bola. Keistimewaan itu menjadikan pemain asal Mataram-NTB tersebut memukau penonton. Tak heran, suara dukungan makin menggelora ketika pemuda tersebut menjadi pengendali bola. Terutama ketika berada di daerah pertahanan lawan. Selain sprint cepat, Rossy ternyata juga memiliki tendangan geledek yang selalu siap dihunjamkan ke gawang lawan. Tak heran, sejak bergabung dengan P-MU kala itu, Rossy tercatat sebagai top skorer sementara P-MU sebelum berlaga di ISL. Rossy berhasil menorehkan tiga gol, satu diantaranya melalui titik penalti. Torehan tersebut melampaui gol yang ditorehkan striker murni P-MU saat ini. Baik Osas Saha, Sudirman, Ervan Hidayatullah maupun Indriyanto Nugroho. ”Saya hanya main biasa-biasa saja Bang. Mungkin karena menikmati bermain sepak

KM/TABRI S. MUNIR

BINTANG MUDA: Aksi Rossy Nopriharis saat memperkuat P-MU menjajal Persebaya DU Surabaya di Gelora 10 November Tambaksari Surabaya, beberapa hari lalu.

bola,” gumam Rossy ketika ditanya resep tampilannya yang memukau di lapangan. Tak hanya penonton yang memuji tampilan pemain yang sempat dipanggil

memperkuat Timnas Indonesia bersama tandemnya di PS Sumbawa Barat, Saddam Husein. Pemain yang biasa berpenampilan dengan potongan rambut Tom

Hawk tersebut juga mendapat pujian dari pemain lainnya. Itu, karena tipikalnya yang tergolong pekerja keras. Pujian tersebut justru datang dari Osas Saha. ”Dia luar biasa melakukan dribling bola dan memiliki kekuatan untuk melakukan shooting keras. Dia pemain sangat potensial dan masih muda,” ujar Osas Saha. Pujian Osas terhadap Rossy memang beralasan. Pasalnya, ketika memperkuat P-MU di ajang Inter Island Cup (IIC), pemain termuda di Skuad Laskar Sape Kerap tersebut juga mendapatkan pujian dari Djajang Nurjaman, pelatih Persib. Menurutnya, permainan Rossy hanya tinggal menunggu waku untuk menampakkan kebintangannya. Selain dipadu usia mudanya, Rossy yang dibesarkan dalam keluarga tentara tersebut sebenarnya sempat berlatih bersama klub milik TNI Kodam Siliwangi. Bahkan keluarga besarnya, terutama saudarasaudaranya, sebagian besar menjadi TNI. Tak heran, ketika P-MU meladeni dua klub lainnya di Grup B IIC beberapa waktu lalu, dukungan menggemuruh terhadap pemain yang mengaku sudah bertunangan tersebut. Itu, menggema dari penjuru Stadion Siliwangi yang dipadati Bobotoh dan Maung Bandung. (ed)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.