Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
1
kr a P l a n o i t saraung Na
lu
y l f r e t t u B ingdom of arst
u B g n u r u m i t -Ban
The KSpectacular Tower Ke The
ra d is a P r e r u t n e Th e A dv
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Š 2015 SPTN Wilayah II Balai TN. Bantimurung Bulusaraung Jln. Poros Maros-Bone Km.12, Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia, 90561 Telp.: 62-411-3880252, Fax.: 62-411-3880139, Web site: www.tn-babul.org, Email: tn.babul@gmail.com
2
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Kawasan Pegunungan Bulusaraung
Pengarah
:
Abdul Rajab, STP, MP Dedy Asriady, S.Si, MP Penyusun : Suci Achmad Handayani, S.Hut Kadriansyah Saiful Bachri, S.Hut Taufik Ismail, S.Hut Sukmawati Eric Indra Jasmin Kama Jaya Shagir, S.Hut Foto : Kama Jaya Shagir, S.Hut Saiful Bachri, S.Hut Chaeril, S.Hut Mia Kus Hermiati, A.Md Indra Pradana, S.Hut Muhammad Fajrin Desain & Layout : Kama Jaya Shagir, S.Hut
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
3
Kata Pengantar T
aman Nasional (TN) Bantimurung Bulusaraung dengan luas kawasan Âą 43.750 ha, kaya akan jenis kupu-kupu. Alfred Russel Wallace (1857) menjulukinya sebagai “The Kingdom of Butterflyâ€?. Namun kini, banyak orang mengira bahwa kerajaan itu telah pudar. Kupu-kupu katanya tak lagi banyak dijumpai di Bantimurung. Menepis anggapan itu, Balai TN. Bantimurung Bulusaraung terpacu untuk lebih mengenali potensi kupu-kupunya. Tahun 2008, dilakukan identifikasi jenis kupu-kupu di Kawasan Wisata Bantimurung, hasilnya tak kurang dari 82 jenis kupu-kupu dijumpai di lokasi ini. Tahun 2010, kegiatan tersebut dilakukan sepanjang tahun untuk lebih menggali potensi kupu-kupu yang mungkin hanya muncul pada musim atau bulan-bulan tertentu, dan hasilnya cukup mencengangkan, ada 133 jenis kupu-kupu hidup di Kawasan Wisata Bantimurung. Balai TN. Bantimurung Bulusaraung melihat bahwa potensi kupu-kupu tersebut tak hanya di Kawasan Wisata Bantimurung, namun juga banyak dijumpai di lokasi lainnya. Tahun 2011-2012, dilaksanakan lah identifikasi jenis kupu-kupu di beberapa lokasi di TN. Bantimurung Bulusaraung meliputi wilayah Kabupaten Maros dan kabupaten Pangkep. Hasilnya adalah terdapat sedikitnya 245 jenis kupu-kupu (Papilionoidea) di antaranya 236 jenis teridentifikasi sampai tingkat species, 4 jenis teridentifikasi sampai tingkat subfamily, 5 jenis teridentifikasi sampai tingkat family dan 3 jenis teridentifikasi sampai tingkat superfamily. Jumlah tersebut hampir menyamai temuan Wallace yang melaporkan adanya 256 jenis kupu-kupu di Bantimurung dan sekitarnya. Perlu ditekankan bahwa, tidak ada jaminan keakuratan jenis yang ditemukan oleh Wallace, karena tidak ada dukungan data nama jenis-jenis kupu-kupu yang dijumpainya, terlebih lagi foto-foto specimen kupu-kupu tersebut. Balai TN. Bantimurung Bulusaraung telah berupaya keras untuk menggali potensi kupu-kupunya dan menuangkannya dalam bentuk buku. Data dan informasi yang tertuang adalah hasil pengamatan di lapangan dan kinerja Balai TN. Bantimurung Bulusaraung dalam upaya konservasi jenis kupu-kupu. Maros, Maret 2015 Kepala SPTN Wilayah II
Abdul Rajab, STP, MP NIP: 19740730 200003 1 003
i
4
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Kawasan Wisata Bantimurung Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
5
ii
Daftar Isi Kata Pengantar (i) Daftar Isi (iii) Sekilas Tentang Kupu-Kupu Taksonomi (2) Morfologi (2) Siklus hidup (4) Pakan (6)
The Kingdom of Butterfly Kekayaan jenis (8) Sebaran dan habitat (10) Ancaman dan predator (12)
Konservasi Kupu-kupu Perlindungan spesies (14) Perlindungan habitat (16) Eksplorasi Jenis (18) Taman Kupu-kupu (20)
iii
6
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Kawasan Karst Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
Keluarga Kupu-kupu Papilionidae (22) Graphium agamemnon comodus (23) Graphium androcles androcles (24) Graphium antiphates kurosawai (25) Graphium codrus celebensis (26) Graphium deucalion deucalion (27) Graphium encelades (28) Graphium eurypylus pamphylus (29) Graphium meyeri meyeri (30) Graphium milon milon (31) Graphium rhesus rhesus (32) Lamproptera meges akirai (33) Pachliopta polyphontes polyphontes (34) Papilio ascalaphus ascalaphus (35) Papilio blumei fruhstorferi (36) Papilio demoleus (37) Papilio fuscus pertinax (38) Papilio gigon gigon (39) Papilio peranthus adamantius (40) Papilio polytes alcindor (41) Papilio sataspes sataspes (42) Papilio veiovis (43) Troides celebensis (44) Troides haliphron haliphron (45) Troides helena hephaestus (46) Troides hypolitus cellularis (47)
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
7
iv
Sekilas tentang
Kupu-Kupu Sayap depan
Sayap belakang
Antena
Lamptroptera meges
1
Perut
Kepala Mata majemuk Belalai
8
Thorax Kaki
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Taksonomi Taksonomi kupu-kupu berdasarkan sistem binomial, yaitu: Kingdom Phylum Kelas Ordo Suborder Superfamili
: ANIMALIA : ARTHROPODA : INSECTA : LEPIDOPTERA : RHOPALOCERA : Papilionoidea (Butterfly), Famili: Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae, Lycaenidae dan Riodinidae; Hedyloidea (Moth), Famili: Hedylidae; Hesperioidea (Skippers), Famili: Hesperiidae
Morfologi Struktur tubuh kupu-kupu terbagi menjadi caput (kepala), thorax (dada/badan), dan abdomen (perut). Bagian caput terdapat mata, mulut, dan sepasang antenna. Thorax terdiri dari 3 pasang kaki, 2 pasang sayap, dan otot-otot penggeraknya. Bagian perut terdapat jantung, sistem pencernaan, dan alat reproduksi. • • • •
Kupu-kupu “Mengecap” melalui sel-sel pada kaki dan sungutnya (palps), Kupu-kupu “Mencium” melalui sel-sel pada antenanya, Kupu-kupu “Mendengar” dengan merasakan getaran suara tertentu menggunakan thorax dan antenanya, Kupu-kupu “Melihat” pergerakan dan warna dengan mata majemuknya (Ommatidae), Meryl Wilson, 2008.
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
9
2
Troides helena
Kupu-kupu dewasa
Telur
Kepompong
Ulat
3
10
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Siklus Hidup Kupu-kupu merupakan hewan yang mengalami proses metamorfosa sempurna. Perjalanan hidupnya berputar dari telur yang menetas menjadi ulat (larva), kemudian berkembang menjadi prepupa dan pupa atau kepompong. Selama menjadi pupa terjadi proses pembentukan struktur hewan dewasa (imago). Kupu-kupu dewasa akan berkembang, kawin, dan melahirkan generasi baru dalam bentuk telur. Begitu seterusnya. Waktu yang dibutuhkan oleh setiap jenis kupu-kupu untuk menjalani siklus hidupnya adalah berbeda satu sama lainnya. Berikut beberapa data siklus hidup kupu-kupu berdasarkan hasil pegamatan di Laboratorium Kupu-Kupu TN. Bantimurung Bulusaraung.
Nama Jenis
Waktu yang dibutuhkan pada setiap tahapan siklus hidup Telur
Larva
Prepupa
Pupa
Imago
Troides spp.
7-9 hari
18-20 hari
2 hari
20-25 hari
-
Papilio spp.
3-5 hari
18-20 hari
1 hari
11-15 hari
-
Pachliopta Polypnthes
3-5 hari
12-15 hari
1 hari
12-15 hari
-
Catopsilia spp.
2-3 hari
10-12 hari
-
10-12 hari
-
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
11
4
Troides haliphron
5
12
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Pakan Setiap tahapan dalam siklus hidup kupu-kupu membutuhkan ketersediaan pakan yang relatif berbeda. Pada tahapan telur, larva, dan pupa, kupu-kupu membutuhkan daun sebagai pakan dan tempat hidupnya. Kupu-kupu dewasa memiliki daya jelajah yang lebih luas dan kebanyakan membutuhkan nectar bunga-bungaan sebagai sumber asupan pakannya. Setiap jenis kupu-kupu membutuhkan jenis tumbuhan pakan yang berlainan. Contohnya, jenis Troides spp. menyukai Aristolochia tagala (Famili Aristolocheae), sedangkan Papilio spp. lebih menyukai tanaman jeruk dan lada-lada (keduanya dari Famili Rutaceae) sebagai tempat meletakan telur dan pakan pada saat menjadi larva dan pupa.
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
13
6
TheofKingdom
Butterfly
7
14
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Kekayaan Jenis Bantimurung selain dikenal sebagai objek wisata andalan Sulawesi Selatan, juga identik dengan kekayaan jenis kupu-kupunya. Alfred Russel Wallace, seorang naturalis asal Inggris, bahkan sempat menjulukinya sebagai “The Kingdom of Butterfly�. Sebuah julukan yang diberikannya atas kelimpahan jenis kupu-kupu Bantimurung. Selama kunjungannya di daerah Bantimurung dan sekitarnya pada tahun 1857, Wallace melaporkan bahwa ia menemukan 256 spesies kupu-kupu. Jumlah kekayaan jenis ini berbeda dengan yang dilaporkan oleh Mattimu (1977) yang hanya menemukan 103 jenis kupu-kupu di hutan wisata Bantimurung. Jenis endemik yang dijumpai antara lain: Papilio blumei, P. polites, P. sataspes, Troides haliphron, T. helena, T. hypolitus, dan Graphium androcles. Kupu-kupu ini pula yang menjadi salah satu titik tolak penyelenggaraan konservasi kawasan. Identifikasi jenis kupukupu dan persebarannya dilakukan sejak tahun 2008. Dari kegiatan tersebut diperoleh data 82 jenis kupu-kupu yang tersebar di beberapa lokasi di dalam TN. Bantimurung Bulusaraung. Tahun 2010, berfokus di Kawasan Wisata Bantimurung, ditemukan 133 spesies kupu-kupu. Pengamatan ini dilakukan sepanjang tahun, guna menggali lebih dalam tentang perbedaan kemunculan jenis kupu-kupu setiap bulannya. Tahun 2011-2012, kegiatan yang sama juga dilaksanakan namun mencakup wilayah pengamatan yang lebih luas, yaitu meliputi meliputi wilayah Kabupaten Maros dan kabupaten Pangkep. Hasilnya adalah terdapat sedikitnya 245 jenis kupu-kupu (Papilionoidea) di antaranya 236 jenis teridentifikasi sampai tingkat species, 4 jenis teridentifikasi sampai tingkat subfamily, 5 jenis teridentifikasi sampai tingkat family dan 3 jenis teridentifikasi sampai tingkat superfamily.
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
15
8
Pachliopta polyphontes
9
16
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Sebaran & Habitat Kupu-kupu adalah jenis satwa yang umum dijumpai pada hampir semua tipe habitat, asalkan ada tersedia pakannya. Pada kawasan TN Bantimurung Bulusaraung, kupu-kupu banyak dijumpai di Bantimurung dan sekitarnya. Sebagaimana ilustrasi Wallace yang menggambarkan betapa segerombolan kupu-kupu berwarna-warni di pantai berpasir pada sisi danau di atas air terjun Bantimurung (mungkin tempat yang oleh masyarakat sekarang disebut Kassi Kebo) dan betapa indahnya liukan “The Magnificent Butterfly� Papilio androcles (sekarang Graphium androcles). Hingga sekarang danau Kasi Kebo masih menjadi habitat bagi beragam jenis kupu-kupu. Selain di Bantimurung, lokasi lainnya yang banyak dijumpai kupu-kupu antara lain adalah Pattunuang, Tombolo, Kampoang, dan Pattompongan. Keempatnya merupakan daerah yang dilalui oleh aliran sungai. Pada bantaran sungai ini terdapat beragam jenis tumbuhan pakan yang disukai kupu-kupu seperti jeruk (Citrus sp.), Lantana camara dan lain-lain. Kupu-kupu pada dasarnya membutuhkan asupan cairan. Beberapa jenis bahkan menyukai bermain di daerah tepian sungai yang berpasir dan berbatu, seperti Hebomoia glaucippe, Appias spp., Graphium spp., dan berbagai jenis Lycanidae. Beberapa lainnya menyukai tempat yang teduh, bahkan cenderung lembab seperti Faunis manado, Lexias aetes, Amathusia spp., dan Amathuxidia plateni, dan lain-lain. Namun demikian, kupu-kupu biasanya beterbangan di atas bunga-bungaan pada saat mencari makan.
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
17
10
Draco walkeri
11 18
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Ancaman & Predator Ancaman terbesar bagi eksistensi kupu-kupu adalah manusia. Keindahan sayap kupu-kupu yang beraneka warna menarik perhatian dan minat masyarakat untuk mengkoleksinya. Sejak tahun 1970an, kupu-kupu pun telah menjadi komoditi ekspor andalan dari wilayah Bantimurung dan sekitarnya. Awalnya kupu-kupu diburu oleh peneliti dan kolektor untuk pengkayaan koleksi dan melengkapi biosistematikanya. Pada perkembangannya, kupu-kupu tak lagi hanya dijual ke luar negeri, di pasar lokal pun, kupu-kupu diolah menjadi beranekaragam souvenir, antara lain berupa specimen mentah, bingkai kupu-kupu, hingga gantungan kunci dan asesoris lainnya. Kebutuhan dan gaya hidup keseharian manusia pun turut menjadi ancaman bagi kehidupan kupu-kupu. Alih fungsi lahan, penebangan pohon, pembangunan perumahan, polusi, penggunaan insektisida, dan gaya hidup yang kurang ramah lingkungan memberikan sumbangan besar bagi kepunahan kupu-kupu. Kupu-kupu menjadi kehilangan ruang gerak dan kekurangan pakan akibat perubahan lingkungan tersebut. Selain manusia dan perilakunya, ancaman lainnya berasal dari hama, penyakit, predator, dan perubahan iklim mikro. Secara alami, kupu-kupu menghadapi ancaman dari virus, bakteri, sengatan serangga lainnya, sedangkan predator alaminya adalah burung, labalaba, belalang, kadal, kodok, dan serangga kecil pemakan telur.
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
19
12
Konservasi
Cethosia myrina
Kupu-Kupu
13 20
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Perlindungan Spesies Kupu-kupu adalah satwa cantik nan unik. Keindahannya ini menjadikannya diminati banyak kolektor. Peluang ini mendorong terjadinya penangkapan kupu-kupu liar di habitat alaminya. Pemanfaatan kupu-kupu yang tak terkendali dapat menjadi ancaman tersendiri bagi eksistensi kupu-kupu di alam bebasnya. Ancaman tersebut menjadi salah satu faktor yang mendasari Pemerintah menetapkan beberapa jenis kupu-kupu sebagai satwa liar yang dilindungi. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kehutanan RI No. 576/Kpts/Um/8/1980 dan No. 716/Kpts/10/1980, serta Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999. Berdasarkan peraturan tersebut, TN. Bantimurung Bulusaraung hanya menjadi “rumah� bagi 4 spesies kupu-kupu yang dilindungi, yaitu: Cethosia myrina, Troides Haliphron, T. Helena, dan T. Hypolitus. Dalam Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 57/Menhut-II/2008 tentang Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008 – 2018, berbagai spesies kupu-kupu pun ditetapkan menjadi salah satu spesies prioritas untuk kelompok serangga. Mendukung upaya perlindungan spesies kupu-kupu, peredaran jenis ini pun diatur sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Penertiban penangkapan, peredaran, dan penjualan kupu-kupu di kawasan wisata Bantimurung dan sekitarnya merupakan bagian dari kegiatan pengamanan dan perlindungan kawasan.
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
21
14
Kawasan Wisata Pattunuang Asue
15 22
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Perlindungan Habitat Perlindungan habitat sangat penting untuk mendukung keberlanjutan hidup kupu-kupu. Salah satu habitat penting kupu-kupu adalah Bantimurung. Deskripsi Wallace dalam laporannya seakan membuka jendela dunia dengan menunjukkan betapa kayanya Bantimurung dengan keanekaragaman jenis kupu-kupunya. Pada masa penjajahan Belanda, Kawasan Bantimurung pun kemudian dijadikan sebagai kawasan konservasi berdasarkan Guvernements Besluits tanggal 12-2-1919 No. 6 Staatblad No. 90 dengan luas 18 Ha. Ketika Indonesia Merdeka, Pemerintah Indonesia menunjuk kawasan tersebut sebagai Taman Wisata Alam Bantimurung berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 237/Kpts/Um/3/1981 tanggal 30 Maret 1981 dengan luas 118 Ha. Seiring dengan perkembangannya, pada tanggal 18 Oktober 2004, Menteri Kehutanan menerbitkan Keputusan Nomor SK.398/ Menhut-II/2004 tentang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan pada Kelompok Hutan Bantimurung-Bulusaraung seluas Âą 43.750 Ha menjadi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Penunjukkan ini tak hanya melindungi dan mengawetkan kekayaan jenis kupu-kupu Bantimurung, namun juga membuka peluang pemanfaatannya secara lestari dan berkelanjutan.
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
23
16
Papilio blumei
17 24
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Eksplorasi Jenis Kupu-kupu adalah flag species TN. Bantimurung Bulusaraung. Sebagai tahapan awal, upaya konservasi spesies kupu-kupu pada TN. Bantimurung Bulusaraung dilakukan melalui pengumpulan dan pengolahan data, serta pemetaan sebaran habitatnya di dalam kawasan. Pada tahun 2008, dilakukan kegiatan identifikasi dan pemetaan sebaran habitat alami kupu-kupu. Kajian lebih lanjut tentang bagaimana kondisi populasinya di dalam kawasan, daya dukung habitat terhadap kelangsungan populasi jenis tersebut, serta hal-hal lain yang terkait dengan konservasi keanekaragaman hayati sudah mulai dirintis untuk dilaksanakan. Pengelolaan keanekaragaman hayati secara bertahap mulai diarahkan pada penggalian data dan informasi guna perumusan strategi pengelolaan kupu-kupu untuk menjawab peluang pemanfaatan atraksi keanekaragaman hayati untuk ikut mendukung pengembangan pariwisata alam.
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
25
18
Taman Kupu-kupu
19 26
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Taman Kupu-Kupu Demi mengembalikan kejayaan Bantimurung sebagai “The Kingdom of Butterfly”, Kementerian Kehutanan telah merintis pengembangan penangkaran kupu-kupu Bantimurung sejak tahun 2005. Berawal dari sebuah dome penangkaran kecil berukuran ±70 m2 yang dibangun pada saat masih berada di bawah kewenangan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan I, penangkaran tersebut kemudian dikembangkan oleh Balai TN. Bantimurung Bulusaraung pada tahun 2010 dengan membangun dome penangkaran yang jauh lebih besar. Dome yang dibangun dengan lanskap alami karst ini memiliki luas ±7.000 m2. Penangkaran ini dikembangkan dengan tujuan yang lebih luas. Selain untuk konservasi jenis, juga ditujukan untuk pendidikan konservasi dan wisata alam. Karenanya, penangkaran ini telah dilengkapi dengan laboratorium, ruang display, shelter, toilet, jalur tracking dan papan-papan interpretasi. Kegiatan yang dikembangkan baru meliputi pemeliharaan telur, ulat, pupa, hingga pelepasliaran imago di dalam dome. Kegiatan ini diimbangi dengan pengkayaan jenis tanaman pakan di dalam dome dan sekitarnya. Hingga saat ini, jenis kupu-kupu yang telah ditangkarkan antara lain: Troides haliphron, T. helena, T. hypolitus, Pachliopta polyphontes, Papilio ascalaphus, P. demoleus, P. gigon, P. polytes, P. Sataspes, Graphium Agamemnon, Catopsilia pomona, C. scylla, C. pyranthe, Ideopsis juventa, Euploea westwoodii dan Dolleschalia bisaltide.
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
27
20
Keluarga
Graphium androcles
Kupu-Kupu
21 28
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Papilionidae Di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung ditemukan sedikitnya 25 jenis (Papilionidae) yang teridentifikasi pada tingkat species. Anggota suku ini umumnya berwarna menarik: merah, kuning, hijau, dengan kombinasi hitam dan putih. Kupu-kupu ini berukuran sedang sampai besar. Ada jenis-jenis yang mempunyai ekor yang merupakan perpanjangan sudut satap belakang. Bank jenis yang bersifat “sexual dimorphic� yaitu berbeda pola sayap jantan dan betinanya. Pada beberapa jenis, kupu-kupu betina juga bersifat “polymorphic� yaitu terdapat beberapa pola sayap. Pada jenis-jenis dimana jantan dan betina tampak serupa, betina biasanya lebih besar dengan sayap yang lebih membulat.
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
29
22
Graphium agamemnon comodus Fruhstorfer, 1903 Umum dijumpai di dalam kawasan TN. Bantimurung Bulusaraung. Berukuran sedang dengan lebar sayap Âą 4,5 cm. sayap berwarna hitam dengan bintik hitam diseluruh permukaannya. Sayap belakang memiliki tonjolan menyerupai ekor. Cara terbang sangat cepat. Menyukai sari bunga lantana, asoka, dan musaenda. Lokasi Perjumpaan : Seluruh kawasan Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : Annonaceae: sirsak (Annona muricata) dan srikaya (Annona squamosa), Rutaceae: Citrus sp.
1 cm ♂ jantan
23 30
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Graphium androcles androcles Boisduval, 1836 Inilah jenis yang dijadikan sebagai lambang TN. Bantimurung Bulusaraung dikenal pula sebagai Lion Swordtail. Jenis ini pula yang diduga sempat memukau Wallace saat berkunjung ke Bantimurung yang menjulukinya “The long white tails”. Bentuk sayapnya unik. Terdapat ekor panjang pada bagian sayap bawahnya, karenanya termasuk kupu-kupu “Swallow Tailed”. Warnanya putih dengan ujung sayap atas berwarna hitam dengan tiga garis hitam sejajar yang memanjang hingga ke sayap bawahnya. Lokasi Perjumpaan : Bantimurung, Pattunuang, Leang-leang, Leang londrong, Ammarae, Kampoang, Patompongan, Tombolo dan Gunung Bulusaraung Waktu Perjumpaan : Februari, Maret, Juli, Agustus, Oktober dan November Pakan ulat : Annonaceae: Uvaria sp.
1 cm ♂ jantan
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
31
24
Graphium antiphates kurosawai Igarashi, 1979 Merupakan kupu-kupu “The Long Sword Tail� karena memiliki ekor runcing yang sangat panjang. Hampir mirip dengan G. androcles, tapi terdapat 4 garis hitam pada sayap atasnya dan tepian sayap bawah yang lebih bergerigi dan berwarna abu-abu. Bagian belakang sayapnya terdapat variasi warna hijau, putih, dan hitam. Lokasi Perjumpaan : Pattunuang Waktu Perjumpaan : April Pakan ulat : Annonaceae: sirsak (Annona muricata), srikaya (Annona squamosa), dan Uvaria sp., Magnoliaceae: Michelia sp.
1 cm
25 32
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Graphium codrus celebensis Wallace, 1865 Sangat jarang dijumpai. Terbang dengan cepat. Berwarna hitam dengan bintik kuning berjajar membentuk garis vertical dari atas menuju sayap bawah. Sayap bawah bergerigi dan terdapat ekor pada ujungnya. Lokasi Perjumpaan : Bantimurung, Pattunuang, Burung, Ara, Tombolo, Patompongan, Kampoang, Bangkesakeang dan Leang Londrong Waktu Perjumpaan : Februari, Maret, Juli, Agustus, Oktober dan November Pakan ulat : Annonaceae: sirsak (Annona muricata), srikaya (Annona squamosa), dan Uvaria sp., Hernandiaceae, Malvaceae
1 cm ♀ betina
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
33
26
Graphium deucalion deucalion Boisduval, 1836 Disebut juga Zebra kuning, karena tampilannya yang berwarna hitam dengan garis-garis kuning. Lokasi Perjumpaan : Bantimurung, Leang-leang, Pattunuang dan Ara Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : -
1 cm ♂ jantan
27 34
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Graphium encelades Boisduval, 1836 Dikenal juga sebagai Zebra Sulawesi. Lokasi Perjumpaan : Bantimurung, Leang-leang, Pattunuang, Patompongan, Kampoang dan Leang londrong Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : -
1 cm ♂ jantan
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
35
28
Graphium eurypylus pamphylus C. & R. Felder, 1865 Sering dijumpai di daerah terbuka, terutama pinggiran sungai berpasir Lokasi Perjumpaan : Seluruh kawasan Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : Annonaceae: sirsak (Annona muricata), srikaya (Annona squamosa), dan Uvaria sp.
1 cm ♂ jantan
29 36
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Graphium meyeri meyeri Hopffer, 1874 Sebaran hanya di Sulawesi. Sangat mirip dengan G. Eurypilus. Yang membedakan hanya motif pada sayap belakang. Lokasi Perjumpaan : Seluruh kawasan Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : -
1 cm ♂ jantan
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
37
30
Graphium milon milon C. & R. Felder, 1864 Lokasi Perjumpaan : Seluruh kawasan Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : -
1 cm ♂ jantan
31 38
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Graphium rhesus rhesus Boisduval, 1836 Lokasi Perjumpaan : Bantimurung, Pattunuang, Ara, Kampoang, Tompobulu dan Leang Londrong Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : -
1 cm ♂ jantan
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
39
32
Lamproptera meges akirai Tsukada & Nishiyama, 1980 Bentuknya sangat unik. Bertubuh ramping dengan sayap bawah yang terjuntai sangat panjang. Lokasi Perjumpaan : Bantimurung, Leang-leang, Pattunuang, Ara, Malenreng, Ammarae, Patompongan, Kampoang, Tompobulu dan Leang Londrong Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : -
1 cm
33 40
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Pachliopta polyphontes polyphontes Boisduval, 1836 Lokasi Perjumpaan : Seluruh kawasan Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : -
1 cm ♂ jantan
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
41
34
Papilio ascalaphus ascalaphus Boisduval, 1836 Lokasi Perjumpaan : Seluruh kawasan Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : -
1 cm ♂ jantan
35 42
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Papilio blumei fruhstorferi RÜber, 1897 Merupakan jenis endemik Sulawesi. Sangat cantik, berwarna hitam dengan variasi warna hijau mengkilat pada bagian tengahnya. Memiliki ekor berwarna biru. Menyukai terbang di selasar pegunungan karst dan di tepian sungai. Biasa hidup pada ketinggian 500 – 700 mdpl. Lokasi Perjumpaan : Bantimurung, Leang-leang, Pattunuang, Burung, Malenreng, Tombolo, Patompongan dan Kampoang Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : Rutaceae: Sangilu (Euodia sp.)
1 cm
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
43
36
Papilio demoleus Linnaeus, 1758 Lokasi Perjumpaan : Bantimurung, Pattunuang, Ammarae, Kampoang dan Leang Londrong Waktu Perjumpaan : Februari, Juni, Juli, Agustus, November, Desember Pakan ulat : -
1 cm
37 44
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Papilio fuscus pertinax Wallace, 1865 Lokasi Perjumpaan : Bantimurung, Leang-leang, Pattunuang, Burung, Ara, Patompongan, Kampoang dan Leang Londrong Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : -
1 cm
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
45
38
Papilio gigon gigon C. & R. Felder, 1864 Bersayap lebar. Berwarna hitam dengan corak kuning kehijauan membentuk garis melintang lurus dari sayap atas ke sayap bawah. Pada sayap bawah terdapat perpanjangan sayap yang menyerupai ekor. Betina biasanya berukuran lebih kecil dengan warna corak yang lebih terang dibanding jantan. Lokasi Perjumpaan : Seluruh kawasan Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : Citrus sp.
1 cm ♂ jantan
39 46
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Papilio peranthus adamantius C. & R. Felder, 1864 Lokasi Perjumpaan : Seluruh kawasan Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : -
1 cm
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
47
40
Papilio polytes alcindor OberthĂźr, 1879 Lokasi Perjumpaan : Bantimurung, Leang-leang, Pattunuang, Ara, Ammarae, Kampoang dan Leang Londrong Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : -
1 cm
41 48
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Taman
Papilio sataspes sataspes C. & R. Felder, 1864 Lokasi Perjumpaan : Seluruh kawasan Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : -
n Nasional Bantimurung Bulusaraung
1 cm ♂ jantan
49
42
Papilio veiovis Hewitson, 1865 Lokasi Perjumpaan : Bantimurung, Pattunuang, Burung dan Parigi Waktu Perjumpaan : Maret, Mei, Juni, September, Desember Pakan ulat : -
1 cm
43
50
Keanekaragaman Jenis Kupu-
-kupu
Troides celebensis Wallace, 1865 Lokasi Perjumpaan : Leang Londrong Waktu Perjumpaan : Maret Pakan ulat : -
1 cm
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
51
44
Troides haliphron haliphron Boisduval, 1836 Termasuk jenis yang dilindungi. Lokasi Perjumpaan : Bantimurung, Leang-leang, Pattunuang, Ara, Ammarae, Tompobulu, Gunung Bulusaraung dan Leang Londrong Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : -
1 cm ♂ jantan
45 52
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Troides helena hephaestus Felder, 1865 Termasuk jenis yang dilindungi. Berukuran besar dengan lebar sayap depan mencapai 7 cm. Mampu terbang dengan cepat. Berwarna kontras: hitam pada sayap atas dan dominasi kuning berenda hitam pada sayap bawahnya. Betina berukuran lebih besar dan berwarna lebih gelap dibandingkan jantan. Menyukai sari bunga sepatu, lantana, dan asoka. Lokasi Perjumpaan : Seluruh kawasan Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : Aristolochia tagala
1 cm ♂ jantan
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
53
46
Troides hypolitus cellularis Rothschild, 1895 Termasuk jenis yang dilindungi. Biasa hidup di dataran rendah pada ketinggian 100 – 200 mdpl. Sering dijumpai di lahan terbuka di pinggiran hutan atau karst. Lokasi Perjumpaan : Seluruh kawasan Waktu Perjumpaan : Sepanjang tahun Pakan ulat : Aristolochia tagala
1 cm ♂ jantan
47
54
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
55
Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung SPTN Wilayah II 56
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu