BOOKLET PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH

Page 1

PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH (PROGRAS)

KKN-PPM UGM TEGALREJO 2021


DAFTAR PUSTAKA

01

01 PENDAHULUAN

02

02 KESEHATAN DAN KEBUTUHAN GIZI ANAK SEKOLAH

11

03 PENERAPAN GIZI SEIMBANG UNTUK ANAK SEKOLAH

24

04 PERAN ORANG TUA DAN PENDIDIKAN KARAKTER

31

05 PENUTUP

36

PROGRAS


01 PENDAHULUAN PROGRAS

02


A

Latar Belakang

Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan upaya perbaikan gizi untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat. Upaya ini dilakukan antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan; perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan kesehatan; serta peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Disamping itu berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan dinyatakan bahwa penyelenggaraan pangan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pangan yang aman, bermutu, dan bergizi bagi konsumsi masyarakat.

03 PROGRAS


Pada tahun 1997-2000 telah dilaksanakan program Pemberian Makanan Tambahan bagi Anak Sekolah (PMT-AS). Program ini tidak berlanjut di seluruh daerah sebagaimana yang diharapkan, hanya beberapa daerah yang melaksanakan program PMT-AS secara mandiri. Pada tahun 2010 dan 2011 program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah berubah menjadi Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) dalam bentuk kudapan yang dilaksanakan di 27 kabupaten pada 27 provinsi. Hasil kajian program PMT-AS mengungkapkan bahwa : 1. makanan yang disajikan berupa kudapan (snack) yang sarat akan karbohidrat, tetapi masih kurang komponen sayur dan buah (sebagai sumber vitamin mineral), 2. Makanan tambahan diberikan setelah jam 9 pagi untuk melengkapi sarapan, namun pelaksanaannya menjadi pengganti sarapan, 3. belum melibatkan kantin sekolah sehingga dana operasional lebih besar (perlu pengadaan peralatan masak bagi Tim Penggerak PKK atau Komite Sekolah sebagai pengelola makanan).

PROGRAS

04


Memperhatikan hal tersebut di atas, maka salah satu upaya meningkatkan asupan gizi anak sekolah maka diperlukan suatu Program Pembinaan Gizi Anak Sekolah yang lebih komprehensif yang menggabungkan pemberian sarapan sehat serta pendidikan karakter dan gizi seimbang agar sarapan sehat menjadi suatu kebiasaan bagi siswa sebelum mengikuti kegiatan belajar di sekolah dalam rangka mewujudkan siswa sehat berprestasi sebagai generasi penerus bangsa. Hal ini didukung Permenkes No. 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang yang menyatakan mengenai pentingnya sarapan yang tertuang dalam Pesan ke-6 dari 10 Pesan Gizi Seimbang.

05 PROGRAS


B Ruang Lingkup

Program gizi anak sekolah dilaksanakan melalui tiga kegiatan yang saling berkaitan, yaitu:

1.

Pendidikan gizi seimbang

2.

Peningkatan asupan gizi melalui penyediaan sarapan bergizi seimbang

3.

Pendidikan karakterserta perilaku hidup bersih dan sehat

PROGRAS 06


C

Tujuan Umum Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, asupan gizi serta kemampuan belajar dalam upaya membentuk karakter insan Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, tangguh dan berdaya saing.

07 PROGRAS


Khusus 1. Meningkatkan asupan gizi peserta didik Sekolah Dasar melalui penyediaan konsumsi pangan dengan prinsip gizi seimbang 2. Meningkatkan ketahanan jasmani peserta didik Sekolah Dasar 3. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik gizi seimbang peserta didik Sekolah Dasar 4. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat peserta didik Sekolah Dasar 5. Meningkatnya kehadiran dan minat belajar peserta didik sekolah dasar dalam kegiatan pembelajaran;

PROGRAS

08


D

Sasaran

Sasaran dari Program Gizi Anak Sekolah (PROGAS) adalah peserta didik Sekolah Dasar di wilayah Desa Wonokerto, Tejalrejo Magelang.

09 PROGRAS


Hasil Yang Diharapkan

E 1.

Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik gizi seimbang peserta didik Sekolah Dasar;

2.

Meningkatnya ketahanan fisik peserta didik sekolah dasar dalam mengikuti kegiatan pembelajaran;

3.

Meningkatkan ketahanan jasmani peserta didik Sekolah Dasar;

4.

Meningkatnya perilaku hidup bersih dan kebiasaan makan yang sehat;

5.

Meningkatnya kehadiran dan minat belajar peserta didik sekolah dasar dalam kegiatan pembelajaran.

PROGRAS

10


02 KESEHATAN DAN KEBUTUHAN GIZI ANAK SEKOLAH 11 PROGRAS


A

Kesehatan Anak Usia Sekolah Dan Remaja Kesehatan adalah aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia, termasuk bagi anak - anak. Hak sehat adalah hak asasi manusia yang dilindungi oleh negara. Akan tetapi, terdapat beberapa kelompok di masyarakat yang secara umum lebih rentan mengalami masalah gizi sehingga membutuhkan perhatian lebih. Salah satunya adalah kelompok anak dan remaja atau anak berusia 7 sampai 18 tahun. Pada anak - anak, kesehatan yang terganggu tidak hanya akan menghambat aktivitas belajar hariannya tetapi juga akan mengganggu proses tumbuh kembang yang seharusnya sangat berguna untuk mempersiapkan masa depannya. Dalam pandangan ilmu kesehatan anak, anak tidak semata - mata dipandang sebagai miniatur orang dewasa, tetapi merupakan manusia dengan sistem tubuh tersendiri yang unik dan memerlukan penanganan khusus.

PROGRAS

12


Kelompok usia ini memiliki karakteristik yang berbeda, secara fisik maupun psikologis. Pada usia ini secara fisik merupakan usia tumbuh kembang dimana agar mencapai pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kognitif yang optimal tubuh membutuhkan zat gizi yang cukup dan berimbang.

Sementara disisi lain, umumnya mereka berada pada puncak kesehatan fisik dan bekum menyadari pentingnya menjaga kesehatan. Pada usia ini juga, anak dan remaja mulai membentuk sikap, membuat keputusan dan mengadopsi perilaku baik maupun buruk tentang hal - hal dalam hidup mereka termasuk hal yang terkait gizi dan kesehatan. Oleh karna itu upaya untuk menggiring dan mendukung terciptanya pembiasaan perilaku gizi dan kesehatan yang baik harus terus dilakukan.

13 PROGRAS


B

Kebutuhan Gizi Anak Usia Sekolah Dan Remaja

Tabel 1. Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat, dan Air yang dianjurkan (per orang per hari) Anak Usia 7 Tahun – Remaja Umur

BB (Kg)

TB (Cm)

Energi (kkal)

Protein (g)

Lemak Total (g)

Karbohidrat (g)

Serat (g)

Air (ml)

55

250

23

1650

Anak Laki- Laki dan Perempuan 7-9 Tahun

27

130

1650

40 Anak Laki-laki

10 - 12 Tahun 13 - 15 Tahun 16 - 18 Tahun

36

145

2000

50

65

300

28

1850

50

163

2400

70

80

350

34

2100

60

168

2650

75

85

400

37

2300

Anak Perempuan

10 - 12 Tahun 13 - 15 Tahun 16 - 18 Tahun

38

147

1900

55

65

280

27

1850

48

156

2050

65

70

300

29

2100

52

159

2100

65

70

300

29

2150

PROGRAS

14


Tabel 2. Angka Kecukupan Vitamin yang Dianjurkan (per orang per hari) Umur

Vit A (RE)

Vit D (mcg)

Vit E (mcg)

Vit K (mcg)

Vit B1 (mg)

Vit B2 (mg)

Vit B3 (mg)

Vit B5 (mg)

Vit B6 (mg)

Folat (mcg)

Vit B12 (mcg)

Biotin (mcg)

Kolin (mg)

Vit C (mg)

1.0

300

2

12

375

45

Anak Laki- Laki dan Perempuan 7 – 9 tahun

500

15

8

25

0.9

0.9

10

4.0

Anak Laki-Laki 10 – 12 tahun 13 – 15 tahun 16 – 18 tahun

600

15

11

35

1.1

1.3

12

5.0

1.3

400

3.5

20

375

50

600

15

15

55

1.2

1.3

16

5.0

1.3

400

4

25

550

75

700

15

15

55

1.2

1.3

16

5.0

1.3

400

4

30

550

90

Anak Perempuan 10 – 12 tahun 13 – 15 tahun 16 – 18 tahun

600

15

15

35

1.0

1.0

12

5.0

1.2

400

3.5

20

375

50

600

15

15

55

1.1

1.0

14

5.0

1.2

400

4.0

25

400

65

600

15

15

55

1.1

1.0

14

5.0

1.2

400

4.0

30

425

75

Tabel 3. Angka Kecukupan Mineral yang dianjurkan (per orang per hari) Umur

Ca (mg)

P (mg)

Mg (mcg)

Fe (mcg)

I (mg)

Zn (mg)

Se (mg)

Mn (mg)

F (mg)

Cr (mcg)

K (mcg)

Na (mcg)

Cl (mg)

Cu (mg)

1.7

1.4

21

3200

1000

1500

570

Anak Laki- Laki dan Perempuan 7–9 tahun

1000

500

135

10

120

5

22

Anak Laki-Laki 10 – 12 tahun 13 – 15 tahun 16 – 18 tahun

1200

1250

160

8

120

8

22

1.9

1.8

28

3900

1300

1900

700

1200

1250

225

11

150

11

30

2.2

2.5

36

4800

1500

2300

795

1200

1250

270

11

150

11

36

2.3

4.0

41

5300

1700

2500

890

Anak Perempuan 10 – 12 tahun 13 – 15 tahun 16 – 18 tahun

15

1200

1250

170

8

120

8

19

1.6

1.9

26

4400

1400

2100

700

1200

1250

220

15

150

9

24

1.6

2.4

27

4800

1500

2300

795

1200

1250

230

15

150

9

26

1.8

3.0

29

5000

1600

2400

890

PROGRAS


C

Manfaat dan Sumber Zat Gizi

Zat gizi digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Tubuh manusia membutuhkan aneka ragam pangan untuk memenuhi semua zat gizi tersebut. Kekurangan atau kelebihan salah satu unsur zat gizi dalam konsumsi pangan akan menyebabkan kelainan atau penyakit. Oleh karena itu, perlu diterapkan kebiasaan makan yang seimbang sejak usia dini dengan jumlah yang sesuai kebutuhan masingmasing anak agar dapat dicapai tingkat kecerdasan dan kondisi kesehatan yang prima. Zat tenaga atau energi diperlukan untuk melakukan aktivitas fisik sehari-hari yang sebagian besar diperoleh dari bahan pangan sumber karbohidrat, lemak dan protein. Zat pembangun atau protein ini penting untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel rusak yang didapatkan dari bahan makanan hewani atau tumbuhtumbuhan (nabati). Sedangkan zat pengatur atau vitamin dan mineral berperan untuk proses metabolisme atau bekerjanya fungsi organ tubuh. PROGRAS

16


Kebutuhan zat gizi tersebut divisualisasikan dalam bentuk piramida makanan.

Gambar 1. Piramida Makanan

17 PROGRAS


01 Zat Gizi

a.

Zat Tenaga

Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber utama zat tenaga/energi. Pada umumnya, karbohidrat terdiri dari karbohidrat sederhana, yaitu monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa), disakarida (sukrosa, laktosa, maltosa), karbohidrat komplek (polisakarida seperti pati, glikogen, selulosa), pektin, dan lignin. Sumber karbohidrat sederhana adalah berbagai jenis tepung dan gula, sedangkan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (misalnya beras, jagung, gandum); umbi-umbian (misalnya ubi jalar, ubi kayu/singkong, talas, kentang); sagu; pisang; dan hasil olahannya (misalnya combro, pisang goreng, getuk, lontong, biskuit). Konsumsi karbohidrat sederhana akan segera menghasilkan tenaga/energi, namun akan cepat habis sehingga akan cepat merasa lapar. Oleh karena itu, sebaiknya mengonsumsi karbohidrat kompleks agar rasa kenyang lebih lama. Kekurangan karbohidrat pada anak sekolah dapat menyebabkan mudah lelah, mudah terkena infeksi, dan kurang konsentrasi. PROGRAS

18


Lemak

Pangan sumber lemak/minyak secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu nabati (tumbuhan) dan hewani (hewan). Pangan sumber lemak nabati yaitu minyak kelapa, minyak sawit, minyak jagung, minyak kedelai, minyak kacang tanah, berbagai kacang, kemiri, alpukat, durian dan margarin. Pangan sumber lemak hewani antara lain kuning telur, daging sapi, daging kambing, daging ayam, udang, ikan, hati, susu, mentega dan keju. Komposisi konsumsi lemak yang dianjurkan dalam sehari adalah 2 bagian pangan sumber lemak nabati dan 1 bagian pangan sumber lemak hewani.

19

PROGRAS


b. Zat Pembangun Sumber zat pengatur adalah semua jenis sayur dan buah yang mengandung berbagai vitamin dan mineral untuk proses metabolisme atau bekerjanya fungsi organ tubuh. •

Vitamin

Vitamin merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat sedikit namun sangat penting, serta harus selalu tersedia dalam makanan karena tidak dapat dibuat oleh tubuh. Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi vitamin larut air (vitamin B1, B2, B3, B6, B12, asam pantotenat, asam folat, biotin, dan vitamin C); dan vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, K). PROGRAS

20


Mineral

Mineral yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang adalah kalsium, magnesium, fosfor dan fluor. Sumber pangan yang mengandung kalsium antara lain produk olahan susu, keju dan yogurt, ikan salmon dan sarden khususnya dengan tulangnya, sayuran berdaun hijau misalnya brokoli. Mineral lain yang diperlukan bagi anak sekolah antara lain natrium, kalium, klor, besi, seng, iodium, selenium, mangan, tembaga, kromium, dan molibdenum. Anemia Gizi Besi (AGB) merupakan masalah kekurangan zat gizi yang sering terjadi pada anak di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kekurangan zat besi dapat ditandai dengan wajah pucat dan lemah/letih. Sumber zat besi antara lain: daging sapi, daging kambing, hati, ikan tuna, telur dan kacang-kacangan.

21 PROGRAS


c.

Air

Air mempunyai fungsi penting bagi tubuh manusia, yaitu 1) sebagai pembentuk tubuh; 2) sebagai pengatur suhu tubuh; 3) sebagai pelarut; 4) sebagai pelumas dan bantalan; 5) sebagai media transportasi; dan 6) sebagai media pembuangan racun dan sisa metabolisme. Asupan air wajib sekurang-kurangnya sebesar 1600 mL berasal dari air minum, makanan, dan hasil oksidasi zat makanan. PROGRAS

22


d.

Serat

Serat juga dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk membantu mempermudah proses buang air besar. Serat pangan larut air yang umumnya terdapat dalam buah, kacang dan sereal berfungsi untuk memperlambat penyerapan glukosa, kolesterol dan garam empedu di dalam usus halus, sehingga menurunkan kadar gula dan kolesterol darah. Sedangkan serat pangan yang tidak larut air dapat membantu memudahkan buang air besar yang bersumber dari sayur dan buah.

23

PROGRAS


03 PENERAPAN GIZI SEIMBANG UNTUK ANAK SEKOLAH

PROGRAS

24


Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan status kesehatan. Gizi seimbang bagi anak sekolah dipenuhi setiap hari dengan makanan yang beraneka ragam. Selain gizi seimbang, pada anak-anak, pola asuh yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula terhadap status gizinya. Pola asuh yang baik akan memperhatikan kecukupan asupan zat gizi dan pencegahan terjadinya penyakit. Selanjutnya pola asuh, asupan gizi dan kejadian penyakit infeksi sangat dipengaruhi oleh akar masalah, yang meliputi faktor sosial, ekonomi dan budaya.

25

PROGRAS


Konsumsi makanan dengan pola gizi seimbang harus memperhatikan empat prinsip dasar, yaitu keanekaragaman pangan, aktivitas fisik yang teratur dan terukur, kebersihan diri dan lingkungan yang terjaga, serta pantau atau pertahankan berat badan ideal. Pendekatan lain yang lebih komprehensif adalah dengan menggunakan 4 pilar, yaitu: •

Makanan yang Beraneka Ragam Makanan yang bervariasi diperlukan dalam proses pemenuhan gizi seimbang selain karena tidak ada satu jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan anak sekolah, hal ini diperlukan juga agar anak tidak bosan dengan makanan yang tersedia. Dalam satu hari sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung zat sumber tenaga, pembangun dan pengatur. PROGRAS

26


Melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Penerapan prinsip dan kebiasaan hidup bersih sangat penting untuk mewujudkan gizi seimbang. Untuk mendukung pola hidup bersih dan sehat maka disusunlah program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan indikator sebagai berikut yaitu : 1. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun

2. Mengonsumsi makanan sehat 3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat 4. Olahraga yang teratur dan terukur 5. Memberantas jentik nyamuk 6. Tidak merokok di lingkungan sekolah 7. Membuang sampah pada tempatnya 8. Melakukan kerja bakti bersama

Sumber : Kementrian Kesehatan, 2016

27

PROGRAS


Melakukan Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik mampu merangsang perkembangan otot-otot sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan yang optimal. Gerak motorik kasar yang dilakukan pada usia pertumbuhan sangat banyak manfaatnya, diantaranya membuat tubuh menjadi lebih lentur, otot dan tulang semakin kuat serta menjaga kebugaran. Aktivitas fisik yang sering dilakukan pada anak usia 7–12 tahun adalah bermain dan olahraga, seperti loncat tali, petak umpet, sepak bola, bulu tangkis, bersepeda dan jogging. Aktivitas fisik dikategorikan cukup apabila seorang anak melakukan latihan fisik atau olah raga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam seminggu. PROGRAS

28


Monitor Berat Badan (BB) Ideal

Pemantauan BB ideal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari ‘Pola Hidup’ dengan ‘Gizi Seimbang’. Perbandingan Berat Badan (BB) dengan Tinggi Badan (TB) dikenal dengan Indeks Masa Tubuh (IMT). Bila IMT dibawah normal, mengindikasikan bahwa anak kurus sehingga perlu meningkatkan asupan gizi dari makanan. Sebaliknya bila IMT menunjukkan angka diatas normal, mengindikasikan bahwa anak mengalami kegemukan atau obesitas, sebaiknya mengurangi makanan sumber lemak dan karbohidrat. Menghitung nilai IMT dapat menggunakan rumus berikut : IMT : Berat Badan (kg) : (Tinggi Badan (m))2

29

PROGRAS


Hasil perhitungan IMT dibulatkan satu decimal Berikut pola hidup sehat untuk mencegah kegemukan : 1) Konsumsi buah dan sayur lebih dari 5 porsi per hari 2) Mengurangi makanan dan minuman manis 3) Mengurangi makanan berlemak dan gorengan 4) Kurangi makan diluar 5) Biasakan makan pagi dan membawa makanan bekal ke sekolah 6) Biasakan makan bersama keluarga minimal 1 kali sehari 7) Makanlah sesuai dengan waktunya 8) Membatasi menonton televisi, bermain komputer, video game kurang dari 2 jam/hari 9) Tidak menyediakan televisi di kamar anak 10) Tingkatkan aktivitas fisik minimal 1 jam/hari 11) Melibatkan keluarga untuk perbaikan gaya hidup untuk pencegahan gizi lebih 12) Target penurunan berat badan yang ideal

PROGRAS

30


04 PERAN ORANG TUA DAN PENDIDIKAN KARAKTER 31

PROGRAS


A

Peran Orang Tua Orang tua mengambil peranan penting tidak hanya dirumah tetapi juga di lingkungan sekolah. Peran orang tua dirumah antara lain memberi edukasi gizi, memberi contoh perilaku makan dan kesehatan yang baik dan menyediakan makanan bergizi seimbang dirumah. Selain itu membangun kemitraan yang kuat antara rumah dan sekolah merupakan aspek penting dari promosi kesehatan yang efektif. Kemitraan ini memastikan bahwa pihak sekolah dan orang tua sepakat tentang apa yang dimaksud dengan makan sehat dan aktifitas fisik.

PROGRAS

32


Dukungan nyata orang tua dalam kemitraan dengan sekolah untuk promosi gizi berbasis sekolah diantaranya dengan memastikan bahwa sekolah menyediakan makanan sehat di kantin sekolah maupun penjual makanan diluar sekolah, memastikan bahwa sekolah memiliki program promosi gizi berbasis sekolah, mengikuti dan membantu program promosi gizi yang dirancang oleh sekolah misalnya kegiatan bazar, lomba aktifitas fisik dan sebagainya serta turut serta dalam pemenuhan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk promosi gizi berbasis sekolah.

33

PROGRAS


B

Pendidikan Karakter Pendidikan karakter yang terintegrasi dalam PROGAS bertujuan menanamkan budaya perilaku hidup bersih dan sehat pada peserta didik dan warga sekolah dalam upaya mendukung terwujudnya karakter Insan Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, tangguh dan berdaya saing. Secara khusus, pendidikan karakter diberikan kepada peserta didik Sekolah Dasar dalam rangka: • • •

Menanamkan budaya kejujuran (tidak mengambil hak orang lain) Menanamkan budaya mencintai tanah air (mencintai produk lokal, menghargai petani, peternak dan nelayan) Menanamkan budaya disiplin (tidak terlambat, antri, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan)

PROGRAS

34


• • • • • •

35

Mengasah kepemimpinan (memimpin doa, dan lain sebagainya) Mengasah kepekaan, toleransi dan empati (tidak berebut makanan, membantu teman dan guru) Mengasah rasa tanggung jawab (menghabiskan porsi makanan yang diterima) Menanamkan budaya kerja sama (membantu pembagian makanan, merapikan kembali peralatan makan) Menanamkan kebersamaan (makan bersama) Meningkatkan budaya tenggang rasa (berbagi)

PROGRAS


05 PENUTUP PROGRAS

36


Anak sekolah mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga membutuhkan konsumsi pangan yang cukup untuk pencapaian gizi seimbang. Pelaksanaan PROGAS merupakan kebijakan pembangunan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi dan perilaku hidup sehat dalam upaya memperbaiki ketahanan fisik, minat dan kemampuan belajar sebagai bagian dari upaya perbaikan gizi dan kesehatan dalam rangkamembentuk karakter insan Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, tangguh dan berdaya saing. Keberhasilan pelaksanaan PROGAS dalam jangka panjang diharapkan akan meningkatkan prestasi peserta didik Sekolah Dasar yang menjadi indikator keberhasilan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun. Dengan demikian pelaksanaan PROGAS menjadi sangat penting. Booklet Program Gizi Anak Sekolah (PROGAS) ini dibuat sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait sehingga implementasi kegiatan ini dapat berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

37

PROGRAS


DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Ardani, I. G. 2018. Buku Kesehatan Anak Untuk Orang Tua Gigi Sehat, Anak Cerdas. Yogyakarta : Deepublish Ardani, I. G. 2018. Buku Kesehatan Anak Untuk Orang Tua : Gigi Sehat, Anak Cerdas. Yogyakarta : Deepublish Badan POM RI. 2012. Booklet 5 Kunci Keamanan Pangan untuk Anak Sekolah. Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. Jakarta. Badan POM RI. 2013. Pedoman Pangan Jajanan Anak Sekolah Untuk Pencapaian Gizi Seimbang. Direktorat Standarisasi Produk Pangan, Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. Jakarta. Briawan, Dodik, dkk.. 2012. Naskah Akademik Pekan Sarapan Nasional (PESAN). Pergizi Pangan, Persagi, PDGMI, PDGKI. Jakarta. PROGRAS

38


Briawan, Dodik, dkk.. 2012. Naskah Akademik Pekan Sarapan Nasional (PESAN). Pergizi Pangan, Persagi, PDGMI, PDGKI. Jakarta. Departemen Kesehatan RI. 2008. Gizi Dalam Angka. Departemen Kesehatan. Jakarta. DPP Persagi dan PT. Danone Dairy Indonesia. 2011. Modul A, Modul B, dan Modul C, Ayo Belajar Gizi Seimbang. Program Pendidikan Gizi Seimbang. PT. Danone Dairy Indonesia. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI. 2019. Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia, Kementrian Kesehatan RI. Jakarta. Koesmadi, D. P., Azizah, E. N., Wijayanti, A. 2020. Pendidikan Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini. Ngawi : Wade Group Nugraheni, H., Indarjo, S., Suhat. Buku Ajar Promosi Kesehatan Berbasis Sekolah. 2018. Yogyakarta : Deepublish Utama, L. J., Demu, Y. D. B. 2021. Dasar - Dasar P enanganan Gizi Anak Sekolah. Bandung : Media Sains Indonesia

39

PROGRAS


PROGRAS

40


KKN-PPM UGM TEGALREJO 2021


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.