Salam Redaksi
STT: SK Menpen No. 148/ STT: SK Menpen No. 148/ SK DITJEN PPG/STT/1978/ SK DITJEN tanggal 27PPG/STT/1978/ Oktober 1978 tanggal 27 Oktober 1978
Menyongsong Kampus Merdeka
T
uhan mencipta manusia begitu istimewa, potensi akal, emosi, dan raga memampukannya berpikir dan bertindak dalam berbagai situasi. Dengan akalnya, manusia bebas belajar, mengeksplorasi alam seolah tanpa batas, berkreasi, mencipta hal baru, dan memecahkan masalah yang muncul seiring tantangan perubahan sosial budaya dari masa ke masa, termasuk dalam konteks revolusi industri 4.0. Beragam perubahan teknologi yang mendisrupsi di era ini menghadirkan berbagai trend bahkan berpotensi menghadirkan kondisi uncertainty. Pesatnya perkembangan teknologi dan sosial budaya saat ini tentu harus direspons segera oleh berbagai kalangan, baik pemerintah maupun pendidikan tinggi. Sebagai pusat kajian keilmuan dan lembaga pendidikan tinggi, kampus perlu mengembangkan berbagai strategi jitu agar lembaga dan lulusannya adaptif dengan tantangan era disrupsi. Salah satu wujud kebijakan pemerintah yang merespons perkembangan era disrupsi adalah program Kampus Merdeka. Kebijakan ini merupakan implementasi lanjut dari kebijakan Merdeka Belajar di jenjang perguruan tinggi; sebuah langkah solusi model pendidikan yang diselaraskan dengan karakteristik generasi milenial agar adaptif terhadap tantangan revolusi industri 4.0. Terdapat empat pokok kebijakan Kampus Merdeka yang sedang digulirkan. Pertama yaitu pembukaan program studi baru, dimaksudkan untuk menjawab pesatnya perubahan dunia usaha, industri, dan kerja. Kedua yaitu sistem akreditasi perguruan tinggi. Melalui kebijakan baru, prasyarat dan prosedur akreditasi dikemas lebih sederhana. Ketiga yaitu status perguruan tinggi negeri badan hukum, bertujuan untuk memotivasi perguruan tinggi negeri agar lebih mandiri dan berdaya saing. Keempat yaitu hak belajar tiga semester di luar program studi, bertujuan memberikan peluang para pebelajar untuk memperluas wawasan, keterampilan, dan sikap dengan belajar secara interdisipliner. Untuk menerapkan pokok kebijakan keempat, kampus perlu melakukan penyesuaian kurikulum dan sistem pembelajaran. Melalui Kampus Merdeka, Nadiem Makarim
idabirP .kod
oleh Muslihati
ingin mendorong generasi masa depan agar lebih banyak belajar dari dunia luar secara interdisipliner. Dengan begitu mereka dapat memetik inspirasi dalam menciptakan inovasi yang efektif sesuai kebutuhan masyarakat. Kampus Merdeka juga bertujuan menyederhanakan sistem administrasi, khususnya akreditasi institusi dan program studi agar perguruan tinggi tidak terjebak dalam rutinitas administrasi tersebut. Kebijakan tersebut tentu merupakan angin segar sekaligus tantangan bagi kampus-kampus di bumi pertiwi. Sebagai salah satu LPTK terkemuka di Indonesia, UM menyambut kebijakan ini dengan berbagai strategi. Pada edisi kali ini, Komunikasi memuat paparan tentang berbagai persiapan UM dalam menerapkan kebijakan Kampus Merdeka. Strategi yang diterapkan UM dalam menyambut penerapan kebijakan kampus merdeka dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) melalui program pendidikan doktor bagi dosen, pengembangan kurikulum berbasis kehidupan yang menerapkan perkuliahan interdisipliner, memanfaatkan sistem online dan praktik di lapangan yang didukung kerja sama dengan berbagai pihak, pengembangan mata kuliah manajemen inovasi, persiapan membuka program studi yang relevan dan diperlukan di masyarakat, meningkatkan status akreditasi nasional maupun internasional. Merujuk pada penuturan yang disampaikan Rektor UM, Prof. Dr. Rofiudin, M.Pd., jelas UM telah bergerak lebih awal. Semua strategi yang diterapkan UM menggambarkan antusias kampus pendidikan ini dalam menyongsong kebijakan Kampus Merdeka. Segala upaya merealisasikan pokok-pokok kebijakan kampus merdeka pun tidak lemah meski Covid-19 menerpa. Dengan tetap patuh pada kebijakan nasional untuk Stay at Home, proses pembelajaran jarak jauh melalui sistem daring pun terus berjalan. Komunikasi dan interaksi pembelajaran dilakukan melalui berbagai model kreatif, sembari terus berdoa wabah segera mereda. Nampaknya situasi ini sekaligus menjadi kesempatan untuk menerapkan konsep merdeka belajar. Penulis adalah Dosen BK FIP UM dan Penyunting Majalah Komunikasi
KOMUNIKASI • Majalah Kampus Universitas Negeri Malang • Jalan Semarang No. 5 Graha Rektorat lantai 2 Telp. (0341) 551312 Psw. 354 • E-mail: komunikasi@um.ac.id • Website: http://komunikasi.um.ac.id • Instagram: @komunikasi_um KOMUNIKASI diterbitkan sebagai media informasi dan kajian masalah pendidikan, politik, ekonomi, agama, dan budaya. Berisi tulisan ilmiah populer, ringkasan hasil penelitian, dan gagasan orisinil yang segar. Redaksi menerima tulisan para akademisi dan praktisi yang ditulis secara bebas dan kreatif. Naskah dikirim dalam bentuk softdata dan print out, panjang tulisan 2 kwarto, spasi 1.5, font Times New Roman. Naskah yang dikirim belum pernah dimuat atau dipublikasikan pada media cetak manapun. Tulisan yang dimuat akan mendapatkan imbalan yang sepantasnya. Redaksi dapat menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah artinya. Tulisan dalam Komunikasi tidak selalu mencerminkan pendapat redaksi. Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Antar Surya Jaya Surabaya.
4 | Komunikasi Edisi 32
Pembina Rektor (AH. Rofi’uddin) Penanggung Jawab Wakil Rektor III (Mu’arifin) Wakil Penanggung Jawab Hendra Susanto Ketua Pengarah Sucipto Ketua Penyunting Zulkarnain Wakil Ketua Djajusman Hadi Anggota Yusuf Hanafi Muslihati Evi Susanti M. Nuruddin Zanky Dila Umnia Soraya Kun Sila Ananda Tika Dwi Tama Ike Dwiastuti Redaktur Pelaksana Nida Anisatus Sholihah Editor Azizatul Qolbi Fitriyanti Bunga Layouter Fitrah Izul Falaq Nadifah Adya Ilham Desainer dan Ilustrator Nur Aviatul Adaniyah Reporter Rosa Briliana Umi Nahdhiah Tanzilla Yulia Ageng Nur Nilam Ayu S. M. Irkhamin Azril Azi Famba Safira Putri H. Nikmatul Khoiriyah Caecilia Sherina Dewi Nurul Laili Rohmatin Zahira Alfiani Niken Puspitsari M. Izam Masroir Administrasi Taat Setyohadi Su’udi Suhartono Ekowati Sudibyaningsih Oni Irawan Nur Cholisah Elok Kanthiasih Hadi Mulyono Distributor Adi Santoso