Majalah Komunikasi UM Edisi 340 | Mei - Juni 2022

Page 1


ilustrasi oleh : Alfan Khoirul Huda


DAFTAR ISI Strategi UM Menembus Pemeringkatan Internasional

Dalam usaha untuk lebih dikenal dunia, UM mengikuti sejumlah pemeringkatan internasional. Jerih payah UM dalam meraih rekognisi di tingkat internasional ini telah membuahkan hasil yang gemilang. Lantas, seperti apa usaha UM untuk menembus pemeringkatan internasional ini? Mari simak berita lengkapnya di Rubrik Laporan Utama!

66

dok. Pribadi

Mengulik Kisah Rount, Sang Jawara Mawapres UM

Hai, Sobat Komunikan! Pada edisi sebelumnya, kita berhasil membahas tentang ajang bergengsi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi atau PILMAPRES UM. Nah, pada edisi kali ini, Majalah Komunikasi berkesempatan untuk mewawancarai pemenangnya secara langsung. Penasaran dengan kisah Sang Jawara Mawapres UM 2022? Yuk, baca selengkapnya di Rubrik Profil!

14

dok. Pribadi

Motivasi Besar, Modal Lolos Ajang AKSI Indosiar 2022

22 Taman Nasional Baluran: Eksotisme Sabana Afrika Versi Indonesia Pada Rabu (4/5), salah satu Kru Majalah Komunikasi UM melakukan destinasi wisata ke Kota Santri. Yup, Situbondo. Kota ini menyimpan banyak sekali keindahan alam dan pesona bawah laut yang menawan, salah satunya Taman Nasional Baluran. Di dalam Taman Nasional Baluran, terdapat banyak objek wisata untuk anak dan keluarga. Apa saja keseruan yang bisa dilakukan di sana? Yuk, simak selengkapnya di Rubrik Wisata!

Bermula dari motivasi sederhana yang tertanam dalam dirinya, Hakim, sosok dai muda sukses terkenal ke seluruh penjuru daerah di Indonesia melalui siar dakwahnya pada ajang AKSI di Indosiar. Kisah selengkapnya terkemas rapi dalam rubrik Cerita Mereka. Yuk, simak kelanjutan kisahnya!

SALAM REDAKSI 4 SURAT PEMBACA 5 LAPORAN UTAMA 6 UP TO DATE 11 0PINI 12 PROFIL 14 SEPUTAR KAMPUS 16 CERITA MEREKA 22 SEPUTAR KAMPUS 24 LAPORAN KHUSUS 9 CURHAT 28 WISATA 32 RANCAK BUDAYA 33 PUSTAKA 36

32

PUISI 37 KOMIK 38 LENSA UM 39

Tahun 44 Mei - Juni 2022 | |

3


Salam Redaksi

Oleh Kun Sila Ananda Setelah diresmikan sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) pada tahun 2021, Universitas Negeri Malang kini dihadapkan pada tantangan baru. Hal ini berkaitan dengan target yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yakni seluruh PTN-BH harus berupaya menjadi World Class University. Dengan begitu, Universitas Negeri Malang yang baru-baru ini menyandang status PTN-BH harus mulai bersiap untuk tidak hanya menjadi universitas yang unggul dalam kancah nasional, melainkan juga harus meraih rekognisi di tingkat Asia dan dunia. Menjadi salah satu universitas tingkat dunia sebenarnya bukanlah sebuah tujuan baru bagi Universitas Negeri Malang. Sejak lama, UM telah menargetkan untuk menjadi universitas unggulan di tingkat Asia dan dikenal dunia. Hal ini juga dibuktikan dengan pembentukan tim ad hoc pemeringkatan yang berfokus pada pemeringkatan tingkat global seperti Webometrics dan 4icu (uniRank) sejak tahun 2017. Pemeringkatan Webometrics dan 4icu menitikberatkan pada eksistensi universitas seluruh dunia dalam lingkup digital. Indikator keduanya diukur berdasarkan banyaknya kunjungan ke website universitas, banyaknya rujukan serta publikasi yang berkaitan dengan website universitas di dunia digital. Upaya UM untuk meraih rekognisi di tingkat internasional sejauh ini terbukti membuahkan hasil gemilang. Dua peringkat dengan impact global berhasil diraih oleh UM, yakni peringkat 18 nasional pada Times Higher Education (THE) Impact Ranking 2022 serta peringkat pertama nasional Scimago Institutions Rankings (SIR) 2022. Selain meraih peringkat tertinggi nasional, UM juga menjadi peringkat ke-15 universitas terbaik di bidang pendidikan se-Asia pada peringkat SIR 2022. Bermodalkan dua rekognisi internasional yang berhasil diraih tersebut, kini UM kembali memfokuskan diri untuk mengejar pemeringkatan World Class University melalui Quacquarelli Symonds

(QS) University Ranking. Pada awal partisipasi dalam pemeringkatan QS, UM lebih berfokus pada QS Asia University Ranking. Meski sempat masuk dalam peringkat 550-600, pada tahun 2021 lalu peringkat UM turun ke 601-655. Penurunan ini membuat UM terpacu untuk meningkatkan kualitas, salah satunya dengan mengukuhkah tim ad hoc pemeringkatan yang sebelumnya telah ada menjadi Subdirektorat Pemeringkatan. Upaya lain yang dilakukan UM untuk mengejar pemeringkatan internasional adalah dengan mengikuti akreditasi internasional seperti AQAS (Agentur zur Qualitätssicherung an Hochschulen mit Sitz in Köln) dan ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik). Terlepas dari segala upaya tersebut, hal yang paling penting dalam misi membawa UM menuju World Class University adalah sinergi sivitas akademik yang ada di dalamnya. QS Ranking diukur berdasarkan indikator utama, antara lain reputasi akademik, reputasi pemberi kerja, rasio fakultas/mahasiswa, kutipan publikasi tiap fakultas, proporsi fakultas internasional, dan proporsi mahasiswa internasional. Dari enam indikator tersebut, terlihat bahwa diperlukan peran dari seluruh lini sivitas UM untuk meraihnya. Seluruh sivitas UM perlu menyadari bahwa meraih peringkat internasional merupakan tujuan dan misi yang menjadi tanggung jawab bersama. Sinergi yang baik oleh seluruh sivitas UM akan menimbulkan semangat kompetitif yang dapat membawa UM semakin melesat di kancah internasional. Dengan begitu, target UM untuk embali naik ke peringkat 500 pada QS Asia University Ranking, serta menembus 1000 besar perguruan tinggi dunia pada QS World University Ranking bukanlah hal yang mustahil untuk diraih. Penulis adalah Dosen Departemen Sosiologi dan Anggota Penyunting Majalah Komunikasi

KOMUNIKASI • Majalah Kampus Universitas Negeri Malang • Jalan Semarang No. 5 Graha Rektorat lantai 2 Telp. (0341) 551312 Psw. 354 • E-mail: komunikasi@um.ac.id • Website: http://komunikasi.um.ac.id • Instagram: @komunikasi_um KOMUNIKASI diterbitkan sebagai media informasi dan kajian masalah pendidikan, politik, ekonomi, agama, dan budaya. Berisi tulisan ilmiah populer, ringkasan hasil penelitian, dan gagasan orisinil yang segar. Redaksi menerima tulisan para akademisi dan praktisi yang ditulis secara bebas dan kreatif. Naskah dikirim dalam bentuk softdata dan print out, panjang tulisan 2 kwarto, spasi 1.5, font Times New Roman. Naskah yang dikirim belum pernah dimuat atau dipublikasikan pada media cetak manapun. Tulisan yang dimuat akan mendapatkan imbalan yang sepantasnya. Redaksi dapat menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah artinya. Tulisan dalam Komunikasi tidak selalu mencerminkan pendapat redaksi. Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Antar Surya Jaya Surabaya.

4 | Komunikasi Edisi 340

dok. Pribadi

Sinergi Sivitas UM Kejar Pemeringkatan Internasional

STT: SK Menpen No. 148/ SK DITJEN PPG/STT/1978/ STT: SK Menpen No. 1978 148/ tanggal 27 Oktober SK DITJEN PPG/STT/1978/ tanggal 27 Oktober 1978

Pembina Rektor (AH. Rofi’uddin) Penanggung Jawab Wakil Rektor III (Mu’arifin) Wakil Penanggung Jawab Hendra Susanto Ketua Pengarah Sucipto Ketua Penyunting Zulkarnain Wakil Ketua Djajusman Hadi Anggota Muslihati Yusuf Hanafi Kennis Rozana Dila Umnia Soraya Kun Sila Ananda Tika Dwi Tama Mochammad Sa’id Redaktur Pelaksana Nida Anisatus Sholihah Editor Dimas Bagus Firmandy Ummu Syifa Mujahidah Layouter Nadifah Adya Ilham Muhammad Rizqy Pangestu Desainer dan Ilustrator Alfan Khoirul Huda Reporter Nuriyatul M. Nurul Laili Rohmatin Zahira Alfiani Niken Puspitsari M. Izam Masroir Diajeng Ravika Rayhan Rizki F. Sylvia Nur Anggraeny Nur Izza Vania Gelar Elsya Pramudya Nur S. Natasha Izzatul I. Refiana Andiyah Rengga Prakoso N. Naufal Yuan Nabila Laily Nur‘aini Administrasi Taat Setyohadi Subur Hariono Su’udi Teguh Warsono Ririn Widyaningsih Ekowati Sudibyoningsih Distributor Adi Santoso Hadi Mulyono


Surat Pembaca

Surat Pembaca Dear Sobat Komunikan!

Alfan Khoirul Huda

Terima kasih telah menerima pesan saya. Saya ingin bertanya terkait jumlah karya yang dapat dikirimkan oleh pembaca. Apakah ada batas ketentuannya dan adakah rubrik tertentu yang tidak dapat diambil dari karya pembaca? Terima kasih atas jawabannya dan semoga sukses selalu Komunikasi!

Yemima Mahasiswa Fakultas Sastra

Strategi untuk melangkah maju menapak standar internasional.

Dear Yemima, terima kasih sudah mengirim surat ke Majalah Komunikasi. Dalam satu edisi, maksimal ada dua karya dari pembaca. Namun, dalam pengiriman karya, kami mempersilakan pembaca untuk mengirim sebanyak-banyaknya karena ada proses penyuntingan. Semakin banyak karya yang dikirim, semakin besar peluangnya untuk dimuat. Lalu, rubrik yang hanya bisa diisi oleh reporter Majalah Komunikasi adalah rubrik seputar kampus dan naskah-naskah berita.

Cover Story

Redaksi NAS

Hidup itu nggak simpel. Karena di balik sebuah aksi atau pemikiran, ada sesuatu di baliknya, dan kita harus memiliki rasa ingin tahu ada apa di balik semua itu. Maudy Ayunda

Ilustrasi oleh : Alfan Khoirul Huda

Tahun 44 Mei - Juni 2022 | |

5


Laporan Utama

Profil UM dalam Situs QS World University Ranking

S

Strategi UM Menembus Pemeringkatan Internasional

etelah berubah status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH), Universitas Negeri Malang (UM) kini tengah berusaha untuk melebarkan sayapnya ke tingkat dunia. Sesuai dengan target UM agar menjadi unggulan dan rujukan (guru) tingkat Asia dan dikenal dunia, UM mengikuti sejumlah pemeringkatan internasional. Dengan target yang ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bahwa PTN-BH harus berupaya untuk menjadi World Class University, UM mengerahkan usaha terbaiknya untuk dapat dikenal dunia. Jerih payah UM dalam meraih rekognisi di tingkat internasional membuahkan hasil yang gemilang, terbukti dengan diraihnya peringkat tertinggi nasional Scimago Institutions Rankings (SIR) 2022 dalam berbagai subjek, juga peringkat 18 nasional oleh Times Higher Education (THE) Impact Ranking 2022. Lantas, seperti apa usaha di balik perolehan-perolehan cemerlang ini? Berikut ulasannya. Napak Tilas Perjalanan UM dalam Pemeringkatan Internasional Pada dasarnya, keinginan UM untuk menjadi World Class University sudah ada sejak lama. Sejumlah langkah telah dikerahkan agar eksistensi UM di tingkat internasional diakui.

6 | Komunikasi Edisi 340

Tahun 2017, UM membentuk tim ad hoc pemeringkatan yang berfokus pada pemeringkatan Webometrics dan 4ICU (UniRank), yakni pemeringkatan yang menitikberatkan pada kehadiran atau eksistensi perguruan tinggi di dunia maya. Indikator kedua pemeringkatan tersebut meliputi seberapa banyak kunjungan ke website universitas, seberapa banyak website universitas dirujuk, seberapa banyak publikasi di Google Scholar, dan indikator-indikator lain yang menunjukkan seberapa dikenalnya perguruan tinggi tersebut di dunia maya.

Seiring berjalannya waktu, UM menambah konsentrasi pemeringkatan pada pemeringkatan perguruan tinggi nasional. Bertambahnya pengalaman UM dalam mengikuti pemeringkatan membuat Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd., Wakil Rektor IV UM, menyimpulkan bahwa akan lebih baik jika UM mengikuti pemeringkatan dengan indikator yang selaras dengan Tridarma Perguruan Tinggi. Sebagai upaya mengukur kinerja UM dan supaya sejalan dengan tagline “menjadi guru Asia dan dikenal dunia”, UM pun mengikuti Quacquarelli Symonds (QS) University Ranking. Pada awal partisipasi dalam pemeringkatan QS, UM lebih memfokuskan pada QS Asia University Ranking. UM sempat masuk dalam peringkat 551600 sebelum akhirnya turun pada tahun kemarin menjadi peringkat 601-655. Turunnya peringkat tersebut membuat UM semakin terpacu untuk menjadi lebih baik, sehingga tim ad hoc pemeringkatan pun dipermanenkan dan saat ini menjadi

Subdirektorat Pemeringkatan. Tujuan penetapan Subdirektorat Pemeringkatan ini ialah supaya UM lebih fokus dalam mencermati dan merencanakan program kerja sesuai indikator-indikator pemeringkatan. Menurut paparan Utomo Pujianto, S. Kom, M. Kom. selaku Kepala Subdirektorat Pemeringkatan UM, pemeringkatan yang diikuti UM bukan sekadar mengejar ranking belaka, melainkan lebih sebagai upaya mengukur kedudukan UM di antara perguruan tinggi lain. Acuan pemeringkatan internasional digunakan sebagai basis pengakuan bahwa UM diakui di kancah internasional. “Kita tidak mungkin sekadar koar-koar mengatakan bahwa perguruan tinggi kita kualitasnya sudah bagus tanpa mengukur posisi di antara perguruan tinggi lain. Apalagi dengan status PTN-BH sekarang, kita didorong oleh Kementerian untuk menjadi World Class University,” terang Utomo. Subdirektorat Pemeringkatan bertugas mempelajari berbagai pemeringkatan internasional selain QS, di antaranya University Ranking by Academic Performance (URAP), Times Higher Education (THE), UI GreenMetric World University Ranking, dan Scimago Institutions Ranking. Setelah mempelajari berbagai macam pemeringkatan, ditemukan bahwa terdapat indikator pemeringkatan yang beririsan satu sama lain seperti QS, THE, dan URAP. Subdirektorat pemeringkatan kemudian membantu dalam merencanakan hal-hal yang mesti dilakukan supaya UM mampu menembus


Laporan Utama pemeringkatan-pemeringkatan dunia tersebut.

tingkat

Turunnya peringkat UM dalam QS-AUR membuat UM harus bekerja lebih keras, terutama dengan tuntutan Kementerian agar PTN-BH setidaknya masuk dalam daftar 1000 Perguruan Tinggi terbaik tingkat dunia. UM pun berusaha untuk memetakan indikator-indikator pemeringkatan dan capaian-capaian UM, kemudian memasukkan komponenkomponen indikator tersebut dalam Indikator Kinerja UM yang merupakan gabungan dari Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Kementerian dan indikatorindikator pemeringkatan yang diikuti UM. Selanjutnya, komponen tersebut dituangkan dalam kontrak kinerja antara pimpinan UM dengan unit individu di bawahnya. Dibuatlah aplikasi untuk pemonitoran dan evaluasi, serta programprogram yang merujuk kepada target pencapaian UM dalam pemeringkatan internasional. Pemeringkatan Internasional yang Diikuti UM UM sudah mendapatkan peringkat satu nasional bidang pendidikan dalam Scimago Institutions Ranking 2022. Sayangnya, UM belum teridentifikasi dalam pemeringkatan QS World University Ranking by subject. Oleh karena itu, UM sedang berusaha semaksimal mungkin supaya dapat menembus QS Ranking. Apabila UM mendapatkan rekognisi oleh QS Ranking, maka pemeringkatan seperti Webometrics dan 4ICU kemungkinan besar juga akan naik. Saat ini, UM memprioritaskan untuk mengikuti pemeringkatan QS yang terdiri dari QS Asia University Ranking (tingkat Asia), QS World University Ranking (tingkat dunia), dan QS World University Ranking by subject (tingkat dunia berdasarkan bidang tertentu). UM juga menyerahkan data-data penilaian ke Timer Higher Education (THE) Ranking. Tahun lalu, UM sempat mengikuti THE Impact Ranking meskipun pemeringkatan ini tidak terkait langsung dengan Tridarma Perguruan Tinggi. Tolok ukur THE Impact ialah bagaimana perguruan tinggi membantu masyarakat dan lingkungan dalam mencapai 17 Sustainable Development Goals (SDG). UM mendapatkan peringkat 800 dunia untuk pertama kalinya pada pemeringkatan ini. Di antara 28 perguruan tinggi di Indonesia, UM mendapatkan peringkat ke-18.

“Pencapaian yang lumayan bagus, sudah sesuai target UM yang menginginkan peringkat 16-18 nasional,” kata Kepala Subdirektorat Pemeringkatan. Apa Saja yang Harus Dipenuhi UM untuk Menembus Pemeringkatan Internasional? Masing-masing pemeringkatan memiliki indikator masing-masing. Salah satu indikator utamanya ialah academic reputation (reputasi akademik) yang bobotnya cukup besar. Untuk QS Ranking, ada 6 indikator utama: academic reputation (reputasi akademik), employer reputation (reputasi pemberi kerja), faculty/student ratio (rasio fakultas/mahasiswa), citations per faculty (kutipan publikasi tiap fakultas), international faculty ratio (proporsi fakultas internasional), dan international student ratio (proporsi mahasiswa internasional). Sementara itu, THE Ranking memiliki 5 basis penilaian. Setiap indikator sudah ada pemenuhan, tetapi skor yang didapat UM belum optimal. UM masih mengejar reputasi akademik baik di bidang pengajaran, pendidikan, maupun penelitian. UM juga berusaha meningkatkan jumlah dosen asing, mahasiswa asing, juga mahasiswa UM yang belajar di luar negeri. UM sudah hampir optimal di bidang penelitian, tetapi masih perlu ditingkatkan karena yang dinilai ialah publikasi yang terindeks Scopus. “Memang struggle PT di Indonesia adalah dalam menghasilkan publikasi terindeks Scopus. Oleh karena itu, publikasi masih akan terus digencarkan baik untuk mahasiswa S1, S2, dan S3,” kata Bapak Utomo. Akreditasi Internasional dan Hubungannya dengan Pemeringkatan Internasional Sebelumnya UM sempat mengikuti akreditasi internasional oleh AQAS (Agentur zur Qualitätssicherung an Hochschulen mit Sitz in Köln/Agency for Quality Assurance) dan ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik/Accreditation Agency For Degree Programs In Engineering, Informatics/Computer Science, The Natural Sciences And Mathematics). Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan pemerintah memang menuntut supaya perguruan tinggi terakreditasi secara internasional, tetapi hal ini secara tidak langsung merupakan bentuk usaha untuk menembus pemeringkatan internasional.

Ketika UM mendapatkan pengakuan dari lembaga internasional, otomatis hal tersebut menjadi media promosi UM di tingkat dunia, sehingga mahasiswa dan dosen asing pun tertarik untuk bekerja sama dengan UM. Akreditasi internasional juga mendukung pemenuhan indikator reputasi akademik bagi UM. Target UM dalam Pemeringkatan Internasional Sesuai target Kementerian, UM berusaha untuk menembus 1000 besar perguruan tinggi dunia pada QS World University Ranking pada tahun 2024 (berbasis pada kinerja pada tahun 2023). Untuk QS Asia University Ranking, UM diharapkan dapat kembali naik ke peringkat 500. Penilaian THE Ranking lebih ketat sehingga UM belum mampu berharap banyak, tetapi UM berharap setidaknya bisa terdeteksi oleh THE Ranking.

Utomo Pujianto, S.Kom., M.Kom., Kepala Subdirektorat Pemeringkatan UM

Kendala dan Memperjuangkan Internasional

Upaya dalam Pemeringkatan

Menurut Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si. selaku Kepala LP2M, kendala dalam memperjuangkan pemeringkatan internasional ialah koordinasi dan sinkronisasi di semua lini bahwa pemeringkatan internasional adalah kemauan kita bersama dan merupakan kewajiban UM yang telah masuk ke dalam jajaran PTN-BH. “Sebagai program yang memang masih baru, perlu mengupayakan mindset pimpinan, dosen, tendik, dan mahasiswa supaya seirama. Dari analisis SWOT yang dilakukan, UM yakin target pemeringkatan internasional dapat dicapai,” ujarnya optimis.

Tahun 44 Mei - Juni 2022 |

7


Sama seperti Prof. Markus, Bapak Utomo juga berpendapat bahwa semangat kebersamaan sivitas perlu ditingkatkan. Dalam usaha meraih pemeringkatan internasional, bukan hanya Subdirektorat Pemeringkatan saja yang bekerja, karena tugas Subdirektorat Pemeringkatan ialah untuk memetakan kebutuhan UM dalam meraih target. Semangat seluruh sivitas untuk meraih tujuan juga sangat diperlukan. Untuk membangun sinergi yang seirama dalam diri seluruh sivitas akademika, Majalah Komunikasi UM dapat menjadi salah satu media yang menggaungkan agenda penting di UM, termasuk dalam rangka meraih pemeringkatan internasional. “Apabila media seperti Majalah Komunikasi dibaca oleh sivitas akademika, hal ini dapat membangun semangat bahwa UM sebenarnya mampu mendapat predikat World Class University,” tuturnya. Efek dari partisipasi sivitas akademika dalam hal ini memang tidak terlihat secara langsung, tetapi semangat kompetitif yang dibangun akan lebih memudahkan UM dalam menaikkan skor pada indikator-indikator pemeringkatan. Selain dengan mengikuti berita terkini seputar UM, hal sederhana yang dapat dilakukan untuk meningkatkan eksistensi UM ialah dengan banyak berkunjung ke website resmi dan akun media sosial UM. Membagikan informasi terkait pencapaian

8 | Komunikasi Edisi 340

UM juga merupakan salah satu bentuk usaha supaya UM lebih dikenal, terutama dalam pemeringkatan seperti Webometrics dan 4ICU. “Kalau untuk QS dan THE, mungkin bisa dengan melibatkan diri dalam berbagai penelitian. Banyak dosen yang menawarkan mahasiswa untuk penelitian, mungkin hal tersebut dapat menjadi peluang bagi mahasiswa untuk menambah publikasi. Paper-paper yang dibuat untuk tugas perkuliahan juga dapat diajukan ke jurnal mana pun, tidak harus terindeks Scopus, asalkan jurnal tersebut memiliki reputasi yang baik,” saran Bapak Utomo. Harapan dan Pesan Pemeringkatan Internasional

terkait

Menurut Bapak Utomo, perlu dipahami bahwa ikhtiar UM dalam meraih pemeringkatan internasional bukan sekadar hanya melihat posisi UM ada di peringkat berapa. Upaya menembus pemeringkatan internasional ini juga merupakan usaha benchmarking atau mengukur kinerja UM dengan bantuan pihak luar. “Jadi tidak hanya dengan self-proclaimed bahwa universitas kita sudah bagus, tapi kita juga harus membandingkan dengan kampus lain, dan penilaian kita harus diverifikasi oleh lembaga yang berbobot pula,” jelas Bapak Utomo. Beliau berpesan agar seluruh sivitas akademika turut mendukung usaha UM meskipun hanya dengan melakukan

hal sederhana seperti mengunjungi website UM atau membagikan unggahan mengenai prestasi UM di media sosial. Keuntungan yang didapat UM sebagai lembaga dengan mengikuti pemeringkatan QS ataupun THE ialah menunjukkan bahwa kinerja UM berdasarkan kriteria dari QS atau THE telah terpenuhi. Artinya, UM nantinya akan diakui sebagai perguruan tinggi yang layak bersaing di tingkat internasional. Selain itu, peringkat yang diperoleh UM menjadi acuan kerja pada tataran internasional. Warga UM secara umum akan lebih mudah diterima oleh calon pengguna, kapabilitas secara internasional pun lebih tinggi dibanding perguruan tinggi yang belum masuk pemeringkatan internasional. Salah satu dampak yang diharapkan ialah lulusan UM akan memiliki daya saing global yang lebih baik. Dengan apa yang telah dicapai UM sejauh ini, Prof. Markus optimis bahwa UM mampu menjadi perguruan tinggi yang unggul dan menjadi rujukan Asia serta dikenal dunia. “Kita sudah berada di era baru sebagai PTN-BH, dan tantangan kita sudah satu level lebih tinggi. Oleh karenanya, mindset dan budaya kerja kita perlu terus ditingkatkan. Dengan kerja sama yang baik secara internal maupun dengan mitra nasional dan internasional, kita bisa,” pungkas Prof. Markus. Zahirah/ Izam


Laporan Khusus

Kegiatan Grand Launching Bright Dormitory Batch 5

Grand Launching Bright Dormitory Scholarship UM

P

ada Maret 2022, YBM BRI (Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia) mengadakan Grand Launching Bright Dormitory Scholarship yang ditujukan kepada mahasiswa terpilih Universitas Negeri Malang (UM) untuk membangun generasi intelektual muslim yang memiliki jiwa kepemimpinan, berkarakter, berdaya saing, dan mengaplikasikan nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Acara tersebut dilaksanakan sebanyak dua kali dalam Bulan Maret. Pelaksanaan pertama yaitu Batch 5 pada 21 Maret 2022 dengan Universitas Brawijaya (UB) yang dihadiri oleh Dra. Hj Komariyah selaku Kepala Subdit Humas dan Kemitraan, Direktorat Perencanaan, dan Humas perwakilan dari UM. Sementara itu, Batch 6 pada 31 Maret 2022 dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim dihadiri oleh Wiwid Nurachmawati, S.P., selaku Kepala Seksi Kesejahteraan, Kewirausahaan, dan Alumni Mahasiswa UM. Acara ini digelar meriah dengan diawali pembukaan, tilawah Al-Quran, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Zakat, sambutan-sambutan, pemberian paket pendidikan kepada anak yatim yang ada di sekitar lingkungan asrama, penyerahan cendera mata dan kenang-kenangan. Kemudian dilanjut acara inti, yaitu pemotongan pita dan tumpeng, tanda tangan plakat peresmian, serta dormitory tour oleh semua tamu undangan yang dipandu oleh

mentor dan kepala asrama. Acara ditutup dengan penyampaian tausiah dan penampilan tari oleh perwakilan awardee. UM merupakan salah satu Perguruan Tinggi mitra YBM BRI yang memiliki program beasiswa seperti Bright Scholarship untuk 12 mahasiswa terpilih atau biasa disebut awardee scholarship. Beberapa fasilitas dan cakupan yang dapatkan awardee dari beasiswa ini di antaranya bantuan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT), living cost, koneksi skala nasional dan internasional, mendapatkan berbagai program pembinaan komprehensif yang mendukung. Adapaun syarat dan ketentuan untuk menjadi awardee scholarship antara lain muslim/muslimah, mahasiswa aktif semester 2, meraih IPK minimal 3.00 atau lebih, tidak sedang menerima beasiswa dari lembaga lain, lancar membaca Al-Quran, merupakan mahasiswa yang berprestasi, dan aktif berorganisasi. Grand Launching Bright Dormitory Scholarship telah diapresiasi oleh perwakilan pihak UM karena termasuk program yang luar biasa. Diberikan fasilitas dan pembinaan dengan harapan dapat mendorong serta mengembangkan potensi setiap awardee sesuai dengan nilai-nilai Islam untuk menjadi pemimpin masa yang akan datang. Sylvia

Tahun 44 Mei - Juni 2022 |

9


Religi

Merawat “Ramadhan Vibes” Ilustrasi oleh : Alfan Khoirul Huda

Bulan Ramadan yang mulia telah pergi berganti dengan Syawal, Zulkaidah, Zulhijah, dan seterusnya. Banyak orang menangisi kepergian Ramadan karena keutamaannya. Mereka berharap menjumpainya lagi di masa mendatang. Ramadan memang mampu menggugah semangat ibadah meski saat menjalaninya terasa berat, dan ketika berlalu, dia menghadirkan rindu. Sebulan lamanya Ramadan memberikan latihan panjang menempa religi dan mental spiritual melalui puasa, salat tarawih, iktikaf, sedekah, pengendalian diri, dan zakat fitrah untuk membentuk keistikamahan diri seorang muslim agar menjadi pribadi yang bertakwa. Atmosfer religi yang kental karena geliat yang sama di berbagai tempat mampu menggugah semangat beribadah. Namun, ketika Ramadan berakhir bagaimana merawat gairah beribadah di bulan-bulan berikutnya sementara godaan begitu besar, padahal Ramadan masih akan datang sebelas bulan kemudian. Atmosfer Ramadan atau Ramadan vibes memang harus dirawat karena gairah ibadah berpotensi meredup. Para ulama sering menyampaikan bahwa iman bersifat yazid wa yanqush atau naik dan turun. Fluktuasi iman membuat gairah ibadah mudah tergerus oleh padatnya kesibukan, kondisi sekitar, godaan tontonan, dan kemaksiatan. Meski Allah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya bentuk (At Tin: 4), tetapi dia juga memiliki kelemahan karakter yang cenderung negatif. Al-Qur’an menyebut manusia mudah mengeluh dan kikir, “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” (QS. Al-Ma’arij: 19 dan QS. Al-Isra’: 100). Manusia juga lemah secara fisik dan dalam melawan hawa nafsu, “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah...” (QS. Ar-Rum: 54). “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An-Nisaa’: 28). Manusia cenderung zalim dan bodoh, “... sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72). Manusia juga disebut berkarakter tidak adil, “dan Syuaib berkata, ‘Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-

10 | Komunikasi Edisi 340

hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.” (QS. Hud: 85). Ditinjau dari perspektif psikologis, Sigmund Freud tokoh Aliran Psikoanalisis menyebut manusia memiliki sifat dasar negatif dan selalu ingin bersenang-senang karena unsur id yang ada dalam struktur kepribadiannya. Bagi pemuja kesenangan, panggilan ibadah mungkin dianggap sebagai penghalang kesenangan. Terlebih jika lingkungan sekitar dan lingkaran pertemanan juga malas beribadah dam mengutamakan aktivitas kerja dan kesenangan dari pada panggilan salat. Kondisi ini sangat berpengaruh negatif terhadap gairah ibadah. Namun jangan khawatir, di balik karakter negatifnya, manusia dikarunia potensi hati dengan iman, pikiran untuk menyerap ilmu pengetahuan, dan kemampuan bertindak. Dengan iman dan ilmu pengetahuan termasuk wawasan agama tentu akan membantu manusia melakukan tindakan yang tepat. Potensi ini menjadi modal merawat Ramadan vibes. Merawat gairah beribadah dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut (1) mulai dengan niat dan komitmen yang disertai dengan doa pada Allah SWT agar diberi kekuatan untuk istikamah, (2) memilih lingkungan dan teman yang semangat beribadah agar dapat termotivasi dan saling menyemangati, (3) sering muhasabah atau refleksi diri tentang apa yang bermanfaat dan tidak bermanfaat untuk dilakukan, (4) terus menambah ilmu dengan belajar dan mengikuti pengajian, dan (5) senantiasa mengingat bahwa umur adalah rahasia Allah, meski seseorang berharap dapat bertemu dengan Ramadan yang akan datang tapi Allah berkehendak lain, maka harapannya belum tentu terwujud. Jangan menunggu datangnya Ramadan untuk mendapatkan gairah ibadah, namun hadirkan Ramadan vibes di hati dan suasana setiap hari agar ibadah selalu dalam situasi Ramadan yang mulia, semoga Allah memudahkan harapan ini ... Amiin ya rabbal alamin. Muslihati (Dosen Departemen Bimbingan Konseling UM)


Up to Date

Waspadai Kartel Lomba Internasional Abal-Abal Hendra Susanto, Ph.D., Direktur Kemahasiswaan dan Alumni UM

K

eberadaan kartel lomba internasional abal-abal telah dideteksi sejak tahun 2019, semenjak Bapak Hendra selaku narasumber bergabung dengan kemahasiswaan dan menemukan beberapa kecurigaan. Kartel merupakan organisasi yang menyelenggarakan perlombaan internasional, tetapi tidak berkualifikasi, mulai dari proses review, presentasi, hingga seleksinya. Bahkan, lomba yang disebut-sebut bertaraf internasional ini tidak sesulit seleksi lomba-lomba nasional, seperti PKM yang diadakan Kemendikbud. Pada kartel lomba internasional abal-abal ini terdapat beberapa indikasi. Indikasi yang paling terlihat adalah melalui rekening pembayarannya, contohnya perlombaan internasional tetapi menggunakan metode pembayaran melalui rekening Bank Mandiri. Pelaku kartel lomba internasional abal-abal ini masih belum diketahui dengan pasti. Kemungkinan besar pelakunya adalah oknum-oknum pelajar Indonesia, baik internasional maupun nasional yang memanfaatkan antusiasme pelajar dalam mengikuti perlombaan, terutama yang bertaraf internasional. Hal itu terjadi karena bagi pelaku, penyelenggaraan lomba internasional yang tidak berkualitas ini dipandang menguntungkan dan juga dapat digunakan sebagai ladang bisnis. Selain itu, saat terjadi pandemi Covid-19, lomba internasional abal-abal ini semakin menjamur dibandingkan dengan sebelumnya mengingat segala sesuatu dilaksanakan secara online, sehingga membuat kewaspadaan pun cenderung berkurang. Dampak kartel lomba abal-abal telah banyak dirasakan berbagai kalangan dalam dunia pendidikan, mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Bagi perguruan tinggi, kartel lomba abal-abal ini sangat merugikan karena pemberian reward atas perlombaan yang telah diraih mahasiswanya dirasa

tidak sepadan dengan kualitas kejuaraan tersebut. Dampak ini telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir, sehingga perlu adanya tindak lanjut agar tidak semakin merugikan. Selain itu, para pelajar juga tentunya dirugikan dengan adanya kartel perlombaan internasional abal-abal ini karena kualitas prestasi mereka tidak sebanding dengan yang dibayangkan dan dapat berdampak di kemudian hari. Oleh karena itu, Bapak Hendra menjelaskan bahwa beliau telah melaporkan hal tersebut kepada pihak Belmawa untuk menindaklanjuti dan mewaspadai agar hal ini tidak merugikan pelajar dan juga Lembaga Pendidikan lagi. Forum pimpinan mahasiswa nasional juga sudah melaporkan ke Belmawa agar kejadian serupa tidak terulang. Salah satu upaya untuk mengatasi kartel lomba internasional abal-abal yang semakin menjamur di UM ini adalah dengan meniadakan pembiayaan untuk perlombaan internasional maupun nasional yang kurang jelas asalnya. Selain itu, reward untuk perlombaan-perlombaan juga ditiadakan, kalaupun diberi reward maka akan dibayar sebanyak biaya pendaftarannya atau setara dengan lomba nasional. Sosialisasi juga diberikan oleh WD III bagi pihak internal UM secara persuasif. Saat ini, telah ada beberapa peraturan yang diubah, seperti pemberian reward yang harus double layer, sehingga lebih ketat. Sementara itu, bagi pelajar sekolah menengah yang menggunakan sertifikat perlombaan abal-abal ini untuk kepentingan pendaftaran di UM jelas tidak akan diloloskan. Perkembangan kartel lomba internasional abal-abal ini semakin meningkat, sehingga berbagai pihak harus lebih waspada dalam mengantisipasinya. Untuk mahasiswa, disarankan untuk lebih baik mengikuti kompetisi nasional dibandingkan dengan perlombaan internasional yang belum dapat dipastikan kredibilitasnya. Mahasiswa juga perlu waspada karena secara tidak langsung mengikuti lomba internasional yang abal-abal ini akan merugikan diri sendiri di masa depan. Intinya, mahasiswa harus benar-benar selektif untuk tidak mudah tertipu atas embel-embel internasional. Nuriyatul

Tahun 44 Mei - Juni 2022 |

11


Opini

Rapuhnya Kesehatan Mental Remaja Oleh: Nurul Laili Rohmatin

K

esehatan mental pada remaja akhir-akhir ini menjadi sorotan oleh masyarakat umum di Indonesia. Pasalnya, kesehatan mental pada remaja memiliki pengaruh besar terhadap jumlah kasus kematian yang terus melonjak setiap tahun. Pada tahun 2018, Riskesdas (riset kesehatan dasar) menunjukkan bahwa prevalensi gangguan mental emosional yang timbul pada remaja usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 6,1% dari total jumlah keseluruhan penduduk Indonesia atau sekitar 11 juta orang. Pada remaja yang menduduki usia 15 hingga 24 tahun, tingkat risiko gangguan kesehatan mental adalah sebesar 6,2%. Tingkat kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan munculnya depresi berat dalam diri seseorang. Hal tersebut mengakibatkan remaja cenderung untuk menyakiti diri sendiri (selfharm) hingga bunuh diri. Terdapat kurang lebih sebesar 80–90% kasus bunuh diri yang diakibatkan oleh pengaruh rendahnya kesehatan mental pada remaja. Kasus bunuh diri di Indonesia bisa mencapai 10.000 atau setara dengan setiap satu jam terdapat kasus bunuh diri. Menurut ahli suicidologies, 4,2% remaja dengan kategori status sebagai siswa maupun mahasiswa memiliki niatan untuk bunuh diri sebesar 6,9%. Sementara itu, 3% lainya sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri. Depresi pada remaja dapat diakibatkan oleh beberapa hal, yakni akibat tekanan dalam bidang pendidikan, terjadinya perundungan (bullying), adanya faktor keluarga, atau adanya permasalahan ekonomi. Selain itu, penelitian yang dirilis oleh divisi psikiater anak dan remaja, Fakultas Kesehatan di Universitas Indonesia berhasil memetakan tingkat keresahan mental pada usia remaja yang berstatus mahasiswa pada periode transisi 16 hingga 24 tahun dari seluruh Indonesia. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa 95,4% dari mereka per-

12 | Komunikasi Edisi 340

nah mengalami gejala kecemasan (anxiety) dan 88% pernah mengalami gejala depresi dalam menghadapi permasalahan selama di usia ini. Sementara itu, keseluruhan data responden menggambarkan bahwa sebanyak 96,4% remaja kurang memahami cara mengatasi stres akibat masalah yang sering mereka alami. Dampak tersebut timbul pada remaja yang memasuki fase ini karena adanya faktor lingkungan baru, lingkaran pertemanan yang semakin luas, adanya tuntutan pendidikan dan karier yang semakin menantang, perbedaan budaya, hingga berbagai masalah yang selalu muncul. Riset yang dilakukan oleh Psikiater UI menujukan masih banyak remaja yang memilih untuk melampiaskan kecemasan dalam dirinya dengan menyakiti diri mereka sendiri (51,4%) atau bahkan menjadi putus asa serta ingin mengakhiri hidup (57,8%). Fakta tersebut menunjukkan bahwa kesehatan mental menentukan tingkat risiko kematian akibat bunuh diri pada remaja. Untuk merespons hal ini, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk menangani permasalahan tersebut. Dilansir dari website resmi Universitas Indonesia, ada langkah-langkah yang perlu diwujudkan untuk mengatasi permasalahan ini, yaitu dengan upaya assessment yang berdasarkan pada indikator keluarga sehat, penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan jiwa, edukasi yang dimulai sejak jenjang sekolah dasar, penyediaan obat, serta pelayanan kesehatan jiwa yang layak bagi kelompok disabilitas. Semua upaya ini harus dilakukan secara konsisten dan terus dikuatkan oleh semua elemen masyarakat, sehingga kasus diskriminasi seperti pemasungan dapat dicegah. Akan tetapi, upaya tersebut belum dijalankan secara penuh oleh pemerintah, sehingga dapat mengakibatkan dampak jangka panjang.


Opini Permasalahan dan upaya yang telah dilakukan belum dapat mengatasi dan mengurangi tingkat pengaruh kesehatan mental pada remaja. Sejatinya, permasalahan terkait kesehatan mental pada remaja dapat diatasi dengan upaya penyembuhan yang berasal dari dalam diri sendiri atau dikenal dengan sebutan self-healing atau penyembuhan diri sendiri. Self-healing merupakan hal yang sangat mungkin dilakukan oleh setiap orang. Agata Paskarista, S. Psi., M, Psi., CPS, seorang Mental Health Educator dan founder LOSTIDN, mengartikan self-healing sebagai proses penyembuhan luka batin atau mental yang diakibatkan oleh berbagai

hal. Perasaan kecemasan dan luka batin dapat berasal dari perasaan sedih yang mendalam, merasa gagal, cemas, hingga yang mengarah pada kondisi depresi. Adapun tujuan ketika remaja menerapkan self-healing ini, yakni agar seseorang bisa memahami diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan, serta membentuk pikiran positif tentang apa yang terjadi dalam hidup. Selain penyembuhan melalui upaya self-healing, adapun penyembuhan dari dalam diri lainnya, yakni self-love, self-acceptance, dan self-compassion. Penulis adalah Kontributor Majalah Komunikasi UM

Ilustrasi oleh : Alfan Khoirul Huda

Tahun 44 Mei - Juni 2022 |

13


Profil

Rount Maulero: Nama Rount Maulero Tempat, Tanggal Lahir Lombok, 9 Juni 2000 Prodi Pendidikan Bahasa Jerman/Sastra Jerman Email rount.maulero.1902416@students.um.ac.id

Potret Rount Maulero

Riwayat Organisasi: • Pengurus forum Pemimpin Muda Nasional Kemenpora RI • Ketua Divisi dan Pengembangan Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Jerman Indonesia • UKM ASC (Al Quran Study Club) Bagian Karya Tulis Ilmiah AlQuran. • UKMP (Unit Kegiatan Mahasiswa Penulis) • Ketua Asrama Mahasiswa Putra Lily Universitas Negeri Malang • Awardee Bright Scholarship Yayasan Baitul Mal BRI UM

14 | Komunikasi Edisi 340

Mengulik Kisah Rount, Sang Jawara Pilmapres UM 2022

“Gelar Mawapres bukanlah sebuah pengakuan mahasiswa yang luar biasa. Namun, pengakuan untuk kita terus berkontribusi kepada sesama” Penghargaan: • Mahasiswa Berprestasi Utama Program Sarjana Universitas Negeri Malang 2022 • Delegasi Indonesia dalam konferensi internasional Alumni Pasch Scule (Sekolah Mitra Jerman) • Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Quran tingkat Nasional (Islamic Science and Tecnology Fair) ISEF Universitas Airlangga Surabaya • Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Jerman tingkat nasional Universitas Negeri Malang • Delegasi Jawa Timur dalam Konferensi Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional Angkatan 1 (PKPMN) Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia • Delegasi Indonesia dalam Forum Perkumpulan Siswa PASCH SCHULE (sekolah mitra Jerman) tingkat Asia Pasifik


Profil Setelah membaca profil singkat tersebut, pastinya Sobat Komunikan penasaran dengan cerita sukses dari sang jawara mahasiswa berprestasi di UM ini. Jadi, jangan berhenti untuk membaca hanya sampai itu saja. Yuk, simak kisahnya dalam wawancara salah satu kru Komunikasi dengan narasumbernya langsung! Telah kita ketahui bersama bahwa Anda tidak hanya sibuk dalam perkuliahan, tetapi juga aktif dalam berorganisasi hingga meraih prestasi di berbagai ajang perlombaan. Bagaimana cara Anda dalam manajemen diri? Saya dari awal telah membiasakan diri untuk menyiapkan apa yang saya kerjakan untuk keesokan harinya ketika saya hendak tidur malam dan tetap memprioritaskan untuk kuliah. Di luar tersebut, seperti organisasi maupun lainnya boleh dikerjakan asalkan urusan perkuliahan telah selesai. Terkait dengan prestasi, sebenarnya hal tersebut berangkat dari niat itu insyallah semuanya akan dipermudah dalam kegiatan sehari-hari sematamata untuk rida Allah, sehingga apabila niat kita baik, insyallah semuanya berjalan dengan baik. Apa yang menjadi motivasi Anda dalam mengikuti ajang mahasiswa berprestasi di UM ini? Berangkat dari jurusan yang mana sebelumnya juga masih belum ada, sehingga saya ingin dapat berkontribusi untuk Jurusan Sastra Jerman, Prodi Pendidikan Bahasa Jerman. Dan juga ingin membahagiakan orang-orang sekitar karena keberhasilan saya sendiri saya peroleh dari sekitar saya, seperti orang tua, para dosen, teman-teman, kakak tingkat yang telah menjuarai sebelumnya, dan orang baik di sekitar saya. Bisa diceritakan bagaimana Anda mengikuti ajang mahasiswa berprestasi di UM ini hingga menjadi juara? Prosesnya panjang, dari berbagai ajang perlombaan, mahasiswa berprestasi ini yang paling kompleks. Berangkat dari delegasi fakultas hingga universitas mulai dari berbagai macam tes tulis, ada tes tulis bahasa inggris atau TOEFL, tes wawancara, ada tes wawasan kebangsaan tulis, tes kepemimpinan, tes kepribadian, presentasi karya tulis ilmiah, tes wawancara prestasi. Kemudian, masuk 10 besar di final dengan seleksinya mempresentasikan karya tulis ilmiah selama 2 menit. Setelah itu, masuk 5 besar diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar SDGs selama 30 detik, lalu pengumuman juara. Dan alhamdulillah, bisa mendapatkan gelar juara Mawapres UM. Pengalaman apa yang paling berkesan menurut Anda ketika mengikuti seleksi Mawapres di UM? Yang paling berkesan di Mawapres ini dalam tahapan tes kepribadian, karena tidak tahu penilainya seperti apa dan juga tidak bisa dinilai dengan angka. Jadi saya tidak tahu dan heran ketika menjawab pertanyaan. Saya heran karena ditertawakan karena unik dan susah saya mengerti dan ditebak. Di samping itu, saya dapat dipertemukan dengan orang-orang terbaik dalam membantu dan membimbing saya. Kontribusi apa yang Anda berikan setelah dinobatkan menjadi juara 1 Mawapres UM Program Sarjana? Setelah selesai kegiatan Mawapres ini, alhamdulillah ada kesempatan untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan

Potret Acara Grand Final PILMAPRES UM

menjadi narasumber dalam acara-acara, seperti seminar, sharing session, workshop, dan lain sebagainya. Melalui kegiatan tersebut, saya dapat membagikan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi teman-teman. Selain itu, saya sudah dan sedang membuka program kursus Bahasa Jerman secara gratis bagi masyarakat umum, baik mahasiswa maupun yang bukan mahasiswa. Hal ini berasal dari hasil karya tulis pada saat ajang Mawapres saya yang membuat media pembelajaran Bahasa Jerman. Kesibukan apa yang saat ini Anda jalani setelah menjadi juara 1 Mawapres UM? Lagi dalam tahapan persiapan untuk menuju mahasiswa berprestasi nasional dengan beradu dengan kampus-kampus lain. Kemudian juga persiapan dengan bimbingan dan portofolio serta menunggu info terkait nantinya. Kesibukan lainnya adalah asistensi mengajar dan juga persiapan skripsi, juga persiapan untuk berangkat ke Jerman, alhamdulillah mendapatkan beasiswa pertukaran mahasiswa di sana selama 1 bulan nanti. Pesan apa yang ingin disampaikan untuk sivitas akademika UM? Teman-teman semua, sejatinya kita semua adalah orangorang hebat. Kita hebat dalam bidang kita masing-masing. Jadi, kalau ada orang yang hebat, misalkan hebat dalam bidang matematika, kimia, bahasa Inggris, dan lain sebagainya itu sudah membuktikan bahwa kita sudah mempunyai kelebihan. Kelebihan itu tidak perlu dibandingkan dengan orang lain karena apabila kita bandingkan dengan yang lainnya kita akan merasa semakin tidak bersyukur, maka Allah akan berhenti memberikan nikmat kepada kita. Apa pun yang kalian punya saat ini, apa pun yang kalian bisa saat ini, tolong tekuni hal tersebut. Apabila kita bisa fokus pada apa yang miliki sekarang, kita akan bisa meraih apa yang diinginkan di masa depan. Hindari pergaulan yang tidak memberikan dampak positif terhadap diri kita. Dan untuk ke depannya, semoga kita bisa menjadi orang yang sukses dan juga bermanfaat untuk orang lain, tidak hanya diri kita sendiri. Karena hidup ini bukan semata kita hebat di mata orang, tetapi sebesar apa manfaat yang kita berikan kepada orang lain. Tetap semangat, berusaha, berikhtiar, dan beribadah karena kunci sukses itu ada 3 hal, karena kesempatan, kemampuan, dan kemauan. Niken Tahun 44 Mei - Juni 2022 |

15


Seputar Kampus

Pemberian Penghargaan Silver Winner Kategori InMA kepada Majalah Komunikasi

Majalah Komunikasi UM Raih Juara di Kelas Baru Beberapa bulan yang lalu, kabar gembira datang dari Majalah Komunikasi UM. Pasalnya, tepat pada tanggal 29 Maret 2022 lalu, Majalah Komunikasi UM berhasil menyabet penghargaan baru yang menandakan bahwa Majalah Komunikasi telah naik peringkat dari penghargaan-penghargaan yang telah diraih sebelumnya. Penghargaan baru yang dimaksud ini adalah Silver Winner kategori InMA (Indonesia Inhouse Magazine Awards). “Penyelenggaraannya di tahun 2021 itu secara online, tapi kita menerimanya di tahun 2022,” ujar Bapak Djajus selaku Wakil Ketua Majalah Komunikasi UM. Ajang kompetisi majalah tersebut diselenggarakan di Jogja National Museum, Yogyakarta. Pada saat itu, perwakilan dari Majalah Komunikasi yang datang menghadiri acara tersebut adalah Bapak Djajusman Hadi dan M. Izam Masroir, yang merupakan salah satu Tim Penyunting dan Reporter Majalah Komunikasi UM. Piala InMA yang diperoleh Majalah Komunikasi UM dikatakan “prestasi baru” karena pada tahun-tahun sebelumnya Majalah Komunikasi UM selalu meraih

16 | Komunikasi Edisi 340

piala pada kategori ISPRIMA. Pada kategori InMA ini, Majalah Komunikasi UM bersaing dengan Majalah BUMD dan BUMN. Majalah yang diserahkan pada ajang tersebut adalah Majalah Komunikasi Edisi 332 yang bertajuk mengenai penghentian eselonisasi dan muncul pejabat fungsional baru, yang mana tajuk tersebut merupakan ide dari Bapak Djajusman Hadi.

Sepanjang perjalanannya dalam mengikuti kompetisi majalah tersebut, Majalah Komunikasi telah mendapat 7 penghargaan, di antaranya adalah Bronze Winner ISPRIMA 2014, Gold & Sliver ISPRIMA 2016, Bronze Winner ISPRIMA 2017, Bronze Winner ISPRIMA 2018, Silver Winner ISPRIMA 2019, dan Silver Winner InMA 2021.

“Majalah Komunikasi UM sudah naik peringkat di kategori InMA, karena Majalah Komunikasi sudah dibuang di ISPRIMA,” papar Bapak Djajusman dalam mendeskripsikan suasana Majalah Komunikasi saat ini. Meningkatnya prestasi Majalah Komunikasi UM dari kategori ISPRIMA (Indonesian Students Print Media Awards) menuju InMA ini dikarenakan kualitas Majalah Komunikasi UM yang selalu unggul jika dikategorikan dalam tingkatan ISPRIMA. Maka dari itu, Majalah Komunikasi UM sudah tidak layak dikategorikan dalam tingkatan ISPRIMA. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan selalu mendapat piala setiap tahunnya, mulai dari tahun 2014 hingga 2019. Penganugerahan InMA pada bulan Maret tersebut merupakan implementasi dari ajang yang diselenggarakan pada tahun 2021 lalu.

Ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh SPS tersebut diadakan secara berkala setiap tahunnya. Tujuan diadakannya ajang bergengsi ini adalah untuk memfasilitasi perusahaan dan perguruan tinggi media tanah air atas visualisasi sampul muka (cover) majalah dan koran terbaik. Pada tahun 2019 dan 2020, ajang ini sempat ditiadakan karena pandemi. Untuk tahun 2022 ini, kabarnya ajang tersebut akan diselenggarakan pada bulan November mendatang. Sebelum mengakhiri kegiatan wawancara pada hari itu, Bapak Djajus berpesan pada kita semua. Beliau mengatakan bahwa kita disarankan untuk menulis karya, karena dengan menulis maka sejarah akan mencatat keberadaan kita. Elsya


Seputar Kampus

Suasana Pameran Biusiklus, Art Toys ‘Foo’ yang telah Diwarnai

S

Pameran Biusiklus 2022 UKM Sanggar Minat UM, Sukses Membius Siklus

anggar Minat Universitas Negeri Malang (Samin UM) tidak henti-hentinya menciptakan ide cemerlang melalui kegiatan yang telah dirancang. Hal tersebut dibuktikan dengan terselenggaranya pameran art toys pertama yang diselenggarakan di Malang Raya. Pameran yang berlangsung selama tiga hari tersebut merupakan salah satu program kerja dari UKM Sanggar Minat UM yang berfokus untuk menggelorakan kembali eksistensi seni, desain, dan kerajinan kepada seluruh sivitas akademika UM dan masyarakat Kabupaten/Kota Malang. Pameran tersebut diberi nama Biusiklus. Nama pameran Biusiklus terdiri atas dua kata, yakni bius dan siklus. Gabungan dua kata tersebut memiliki makna filosofis, yaitu mampu membius suatu siklus yang selalu membandingkan antara generasi tua dengan generasi muda. Makna filosofi tersebut diangkat sebagai sebuah cerminan orang tua yang cenderung memaksakan kehendak kepada buah hatinya. Seolah-olah masa depan seorang anak ada di tangan orang tuanya. Hal tersebut sudah tidak relevan di zaman ini, karena peluang pekerjaan yang semakin beragam bahkan ada juga pekerjaan-pekerjaan baru seiring perkembangan zaman. Pameran ini mengusung tema Intoleransi Antargenerasi yang berkolaborasi dengan Timeo.id sebagai fasilitator tempat penyelenggaraan di TIMEO Convention Hall, yang berlokasi di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Di sisi lain, studio Cycledelik memberikan materi terkait cara membuat art toys hingga proses pendistribusian art toys kepada seniman dan teman-teman dari UKM Sanggar Minat guna dipamerkan dalam pameran Biusiklus 2022. “Melalui art toys yang digambarkan oleh tokoh Foo, yakni sejenis kura-kura, mampu merepresentasikan kondisi antargenerasi ditinjau dari siklus hidup kura-kura yang begitu panjang,” ungkap Vanessa Septi Dwi Anggraeni, ketua Pameran Biusiklus 2022. “Dalam acara Biusiklus, partisipan dapat mewarnai tokoh Foo sesuai keinginan masing-masing. Partisipan yang berasal dari seniman, komunitas seni, dan masyarakat luas tersebut diharuskan telah membeli art toys bernama Foo seharga Rp175.000. Harga tersebut belum termasuk cat untuk mewarnai, karena kami ingin membebaskan partisipan untuk mewarnai karyanya sesuai imajinasi masing-masing,” tambah Nidaul Izzah Kamila, wakil ketua Pameran Biusiklus 2022. Pembukaan pameran art toys Biusiklus pada hari pertama dimulai dengan acara opening toys exhibition, performance art,

dan music acoustic. Pengisi acara pada performance art adalah Kak Tomi dari Komunitas Seni Universitas Merdeka Malang berkolaborasi dengan Kak Memet dari jurusan Seni dan Desain Universitas Negeri Malang. Sementara itu, pengisi acara pada music acoustic dimeriahkan oleh salah satu penyanyi terkenal di Kota Malang, yakni Kak Daisy. Pada hari kedua, acara dimulai dengan bincang seni atau ngobrol santai antar seniman bersama para pemateri, yakni Kak Rino dari Cycledelik dan Kak Eeng dari Studio Engon. Acara bincang seni tersebut mengulas tentang sejarah, cara membuat, hingga cara memasarkan art toys sebagai media yang digunakan untuk pameran Biusiklus 2022. Bahan utama pembuatan art toys yang berjuluk Foo adalah dari clay. Lalu, art toys tersebut diperbanyak dengan bahan yang terbuat dari campuran resin dan katalis dengan cetakan yang dibuat oleh panitia acara. Pameran Biusiklus juga menampilkan karya gambar digital 2 dimensi yang juga mengangkat tokoh Foo, sehingga mampu menambah daya tarik pengunjung di era digital ini. Pada hari ketiga, acara ditutup oleh penampilan sketch jamming dan music acoustic. Pada acara sketch jamming, seluruh pengunjung dan panitia akan bersama-sama menggambar karakter tokoh Foo sesuai imajinasi masing-masing di atas media kertas HVS. Bagi pengunjung yang berkenan mengabadikan momen di pameran Biusiklus 2022, panitia akan memilih unggahan pengunjung secara acak untuk mendapatkan door prize menarik. “Setelah acara ini berakhir, diharapkan antara generasi tua dan generasi muda agar lebih saling menghargai dan mendukung setiap keinginan positif yang akan diraih agar kehidupan ini senantiasa berjalan dengan harmonis dan damai,” tutur Vanessa Septi Dwi Anggraeni, ketua Pameran Biusiklus 2022. Melihat antusias pengunjung Pameran Biusiklus yang tinggi, semakin menggugah semangat panitia acara dari Samin UM untuk terus meningkatkan kualitas dan inovasi di acara pameran berikutnya. Tidak hanya itu, dukungan secara finansial maupun non-finansial sangat dibutuhkan demi kesuksesan dan meningkatkan kualitas kemasan acara pameran agar lebih membius siklus di Kota Malang. Pameran seperti ini sangat layak diapresiasi oleh seluruh pihak yang terlibat. Oleh karena itu, partisipasi seluruh sivitas akademika UM dan masyarakat Kota Malang memiliki peranan yang penting pada acara Samin UM di tahun yang akan datang. Naufal

Tahun 44 Mei - Juni 2022 |

17


Seputar Kampus

Kegiatan EKPKM melalui Pertemuan Zoom

P

EKPKM 2022: Gali Kreativitas Mahasiswa di Industri 4.0 ada 24 April 2022 lalu, telah dilaksanakan acara yang digelar oleh Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa HMD EKP UM. Acara yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom ini bernama EKPKM. Kompetisi EKPKM merupakan singkatan dari Ekonomi Pembangunan Kompetisi Mahasiswa. EKPKM tahun ini mengambil tema ‘optimalisasi peran kolaboratif mahasiswa dengan inovasi dan kreativitas dalam ekonomi kreatif digital sebagai upaya menghadapi revolusi industri 4.0’. Juri dalam kegiatan ini ialah Bapak Magistyo Purboyo Priambodo, S.E., M.E., Ibu Ermita Yusida, S.E., M.E., dan Bapak Putra Hilmi, S.Pd., M.Pd. Acara ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menstimulasi mahasiswa Departemen Ekonomi Pembangunan untuk berprestasi dalam bidang penalaran sekaligus memberikan insentif untuk mengikuti kompetisi yang lebih besar lagi. Hal ini merupakan perwujudan atas kesadaran bahwa diperlukan adanya kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan sekitar melalui kreativitas dan inovasi. Karya tulis ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa dalam kompetisi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang besar bagi peningkatan prestasi mahasiswa EKP dan dapat menghadirkan produk yang mampu diterapkan di masyarakat. Dengan demikian, diharapkan pula kegiatan ini mampu menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk menjadi bagian dalam agent of chance. Kompetisi yang dibuka sejak 5 April hingga babak akhir yang dilaksanakan pada 24 April ini berjalan lancar dengan total peserta yang berkompetisi adalah sebanyak 18 peserta. Peserta kegiatan ini merupakan mahasiswa jurusan EKP FEB

18 | Komunikasi Edisi 340

UM. Selain itu, kelancaran acara ini tentunya juga dibantu oleh 10 panitia yang tergabung dalam HMD EKP UM. Perencanaan dari pihak panitia sejak bulan Maret hingga pelaksanaannya pada bulan April ini mampu dijalani dengan sangat baik. Selain itu, kendala yang ada juga mampu diatasi oleh kerja sama yang baik dari para panitia. Pada akhirnya, kompetisi ini dimenangkan oleh tim Growithus sebagai juara 1, tim Saku Masjid sebagai juara 2, dan tim Althus Cap sebagai juara 3. Tim pemenang dalam kompetisi EKPKM ini diberi kesempatan untuk didelegasikan pada kegiatan yang lebih besar, yakni LKTIN pada bulan Agustus mendatang. Melalui kesempatan ini, penyelenggara berharap mampu membuka peluang bagi mahasiswa Departemen EKP untuk berkompetisi di kancah yang lebih besar lagi. Dengan demikian pula, mereka akan mampu menggali prestasi yang lebih baik lagi di masa mendatang. Langkah yang diinisiasi oleh Departemen EKP ini merupakan langkah awal yang baik dalam menggali potensi mahasiswanya agar mampu berkompetisi dalam berbagai kancah perlombaan, salah satunya adalah dalam perlombaan karya tulis ilmiah. Langkah ini juga diharapkan dapat memberi pandangan kepada departemen lainnya untuk dapat senantiasa berkompetisi dan berprestasi melalui penggalian bakat mahasiswa internal Departemennya. Sebagai hasilnya, langkah seperti ini akan dapat mendukung kemampuan mahasiswa, terutama dalam dunia tulis menulis dan penggagasan ide.Nuriyatul


Seputar Kampus

Di Balik Keberhasilan UM Menjuarai POMPROV I JATIM 2022 Universitas Negeri Malang (UM) sukses menjadi tuan rumah sekaligus juara umum dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (POMPROV) Jawa Timur. Dengan raihan 100 mendali dari 14 cabang olahraga yang terdiri dari 44 emas, 23 perak dan 33 perunggu membuat UM mengungguli 124 perguruan tinggi lainnya. UM menurunkan 246 atlet dari total 3.054 atlet untuk 14 cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang POMPROV tersebut. Keberhasilan menjadi juara umum ini tidak terlepas dari dukungan seluruh warga Universitas Negeri Malang, baik secara langsung maupun dalam bentuk lainnya. Ketua BAPOMI sekaligus Wakil Rektor III Universitas Negeri Malang, Dr. Mu’arifin M.Pd., menyatakan bahwa UM sangat intensif dalam melakukan fasilitasi, motivasi, dan pembinaan atlet mahasiswa yang telah dipersiapkan untuk mengikuti ajang-ajang olahraga. Selain itu, mahasiswa yang berhasil menorehkan medali mendapatkan apresiasi dari pihak Universitas Negeri Malang. Dr. Mu’arifin M.Pd. berharap rekognisi yang didapatkan mahasiswa karena telah mengharumkan nama kampus akan dipermudah dalam wujud pelayanan khusus, seperti dispensasi dan jam perkuliahan yang khusus juga. Faktor lain yang mendukung kesuksesan UM dalam menjadi tuan rumah dan juara umum adalah persiapan yang matang. “Kita sosialisasikan kepada seluruh sivitas Universitas Negeri Malang bahwa akan diadakan POMPROV pada tanggal 20 hingga 30 Maret,” ujar Dr. Mu’arifin M.Pd. Kemudian, UM melakukan pembinaan kepada atlet yang akan bertanding dengan melakukan pemantauan intensif serta dibantu UKM dan ORMAWA terkait. Selain itu juga, UM membentuk tim khusus untuk mengikuti ajang POMPROV ini. Tim khusus UM untuk ajang POMPROV dibagi menjadi dua tim, yakni tim pemenangan dan tim penyelenggara. “Tim pemenangan dibentuk supaya bagaimana kita bisa memenangkan POMPROV tahun ini,” ujar Ketua BAPOMI Jawa Timur itu. Lalu, tim penyelenggara bertugas untuk mempersiapkan cabang olahraga yang sudah dipilih oleh pihak POMPROV, yaitu cabang olahraga renang, bola voli, dan atletik. Dengan persiapan tersebut, sivitas UM terbilang sukses menjadi tuan rumah cabang olahraga yang dipilih sekaligus menjadi juara umum. Pematuhan protokol kesehatan juga tidak luput diperhatikan oleh pihak UM. Protokol kesehatan tetap mengacu kepada anjuran pemerintah, seperti memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan yang berlebihan, dan mencuci tangan. Menurut Dr. Mu’arifin, M.Pd. faktor yang membuat UM sangat mendominasi dalam ajang POMPROV ini adalah kebersamaan, daya juang yang tinggi, dan sinergi semua unit yang terkait.

Atlet UM untuk POMPROV Jatim

Dr. Mu’arifin, M.Pd., Wakil Rektor III UM

Perolehan Medali pada POMPROV Jatim

Dengan demikian, faktor-faktor tersebut membuat seluruh temanteman mahasiswa menjadi serentak, harmonis, dan selaras dalam rangka menyukseskan pagelaran POMPROV tahun ini. Pramudya

Tahun 44 Mei - Juni 2022 |

19


Seputar Kampus

Tingkatkan Kapasitas Organisasi, UM Lakukan Seleksi Proposal PPK Ormawa Rangkaian Kegiatan PPK ORMAWA 2022

K

ementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) memberi kesempatan kepada Perguruan Tinggi di lingkungan Kemendikbudristek untuk mengusulkan proposal Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Kesempatan ini diberikan dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang berkarakter unggul, berbudaya akademik, kolaboratif, dan kompetitif. Selain itu, kesempatan ini juga diberikan untuk meningkatkan kualitas Ormawa sekaligus mengembangkan soft skills dan kompetensi mahasiswa, seperti kemampuan berorganisasi, penguatan karakter Pancasila, bela negara, cinta tanah air dan kebangsaan, kepemimpinan, dan bekerja sama (team work). “Program ini akan terus ditingkatkan kualitasnya agar dapat lebih memberikan motivasi dan menumbuhkan kepedulian mahasiswa dalam implementasi bela negara dan menumbuhkan cinta tanah air,” terang Bapak Fauzan. Pada tahun ini, PPK Ormawa mengusung tema “Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan Guna Mewujudkan Capaian Kompetensi Pembelajar Abad 21 untuk Kesejahteraan Masyarakat”. PPK Ormawa merupakan sebuah program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh organisasi kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswaan yang dimaksud adalah organisasi kemahasiswaan resmi yang ada di perguruan tinggi di lingkungan Kemdikbudristek yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Pimpinan Perguruan Tinggi. Ormawa akan berperan dalam memimpin dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menjawab tantangan global secara bertanggung jawab dan kreatif, dengan semangat menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta peduli pada kepentingan masyarakat dengan mengajak peran serta mereka. PPK Ormawa UM 2022 dilaksanakan pada April-November 2022, mulai dari sosialisasi hingga penyusunan laporan akhir sebagai tahap final dari kegiatan ini. PPK Ormawa UM 2022 dikoordinasikan oleh Tim PPK Ormawa yang berada di bawah koordinasi langsung dengan WR III dan Dirjen Kemahasiswaan UM. Dalam kegiatan kali ini, UM mengambil 14 sub-proposal dari Ormawa. Program yang diusung harus sesuai dengan permasalahan di desa tersebut, dalam artian masalah yang jika tidak segera diselesaikan akan berdampak tinggi. Dalam satu tim Ormawa terdiri dari maksimal 15 orang beserta Dosen Pembimbing, dengan minimal 2 angkatan dan 2 prodi yang berbeda. “Kegiatan PPK Ormawa UM 2022 kali ini

20 | Komunikasi Edisi 340

dilaksanakan secara daring, dan pengumpulan proposal melalui website https://php2d.kemdikbud.go.id/list-proposal-ppk,” tambah Bapak Fauzan. “Secara umum, kegiatan PPK Ormawa bertujuan untuk meningkatkan kinerja perguruan tinggi dalam memperkuat kapasitas Ormawa agar mampu menjadi Organisasi Kemahasiswaan yang kompeten, modern, berkarakter dan cinta tanah air,” tambahnya. Manfaat PPK Ormawa sendiri yaitu untuk meningkatkan kapasitas Organisasi Kemahasiswaan untuk menjadi organisasi yang berkarakter Pancasila, berprinsip bela negara, menjadi inisiator pembangunan, serta meningkatkan kompetensi soft skills mahasiswa; meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam hal kepemimpinan, kerja sama tim, kepedulian sosial, kemampuan berpikir kritis, kreatif, penyelesaian masalah, komunikasi, kolaborasi, dan berliterasi teknologi informasi; dan menginisiasi kemajuan wilayah desa/kelurahan di Indonesia sesuai topik yang dipilih. Pemberian dana bantuan PPK Ormawa Tahun 2022 dilaksanakan dengan tiga skema yaitu, Merit System, Pembinaan Perguruan Tinggi, dan Afirmasi untuk Kepentingan Nasional. Pembiayaan program PPK Ormawa adalah pembiayaan yang diberikan ke PT pengusul yang kemudian perguruan tinggi akan menyalurkan dana tersebut ke setiap Ormawa yang sub-proposalnya lolos seleksi menerima pendanaan. Tahun 2022 ini, UM berhasil meloloskan 4 proposal yang didanai, yakni “Revitalisasi Kawasan Eks-Lokalisasi Girun dalam Peningkatan Life Skill dan Budaya Religius Perempuan Desa Gondanglegi Wetan sebagai Knowledge Center Fungsi Keluarga” (BEM FMIPA), “Program Sekolah Perempuan ‘Omah Wadon’ sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Perempuan di Desa Wringinsongo Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang” (BEM UM), “Pemberdayaan Managerial Competencies Masyarakat Desa Sumber Brantas Batu dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Smart Tourism” (BEM FEB), dan “Bale (Bank Letong): Rumah Inovasi Pengolahan Limbah Kotoran Sapi sebagai Perwujudan Green Economy di Desa Samar, Pagerwojo, Tulungagung” (HMD Akuntansi). Selamat untuk UM! Ravika


Seputar Kampus

Para Pelaksana Pergelaran Teater ‘Urip Iku Urup’, Poster Acara ‘Urip Iku Urup’

Urip Iku Urup: Revitalisasi Teater sebagai Sarana Pengembangan Kreativitas Mahasiswa

K

ehidupan mahasiswa memang tak lepas dari berbagai hal yang berkaitan dengan kreativitas. Bahkan, pada zaman sekarang, kreativitas dinilai sebagai sebuah tuntutan wajib yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa. Kreativitas inilah yang menjadi gambaran untuk kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa (Ormawa) Fakultas Sastra UM kali ini. Acara yang bertajuk Urip Iku Urup merupakan sebuah kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Teater Sedunia. Memanfaatkan momentum yang pas, bertepatan dengan Hari Teater Sedunia, Ormawa Fakultas Sastra menyelenggarakan sebuah pergelaran seni. Pergelaran tersebut diisi oleh berbagai macam penampilan, di antaranya musikalisasi puisi, monolog, hingga pertunjukan musik. Kegiatan kali ini merupakan acara yang kedua kalinya dilaksanakan. Awalnya, acara pergelaran ini merupakan sebuah kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa program studi Pendidikan Seni Tari, Musik, dan Drama pada tanggal 27 Maret 2019 di gedung C9 dengan membawakan judul Drama Tower. Serupa dengan kegiatan kali ini, acara Drama Tower juga diselenggarakan untuk memperingati Hari Teater Sedunia. Pada tahun ini, mahasiswa Departemen Sedesa UM tersebut mencoba memberi warna baru dengan mengajak kerja sama BEMFA dan Himpunan Mahasiswa Departemen Fakultas Sastra untuk bergabung dalam kegiatan tersebut. Kolaborasi antara banyak pihak melahirkan tajuk Urip Iku Urup yang menjadi tema dalam berlangsungnya kegiatan kali ini.

Tentunya, kegiatan tersebut tidak lahir tanpa adanya sebuah alasan. Vakumnya kegiatan akibat pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir menjadi alasan kuat kegiatan tersebut dilaksanakan. Setelah dua tahun vakum, baru tahun inilah kegiatan teater tersebut mampu diselenggarakan kembali. Pergelaran Teater Urip Iku Urup diadakan untuk menjalin relasi antar-mahasiswa. Hal ini lahir karena kondisi para mahasiswa, terutama mahasiswa baru, yang dinilai belum banyak mengenal satu sama lain. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk mencari atau melahirkan bibit-bibit mahasiswa drama, khususnya dari kalangan mahasiswa program studi Pendidikan Seni Tari, Musik, dan Drama. “Karena mahasiswa di angkatan 2020 dan 2021 tidak ada offering dramanya. Terakhir di angkatan 2019 yang ada mahasiswa dramanya,” ujar Yosin, Ketua Pelaksana Hari Teater Sedunia ketika diwawancarai oleh reporter Komunikasi pada Senin (18/04/2022). Kegiatan pergelaran teater kali ini diselenggarakan pada tanggal 31 Maret 2022 di Sekretariat Ormawa Sastra, gedung B3. Dalam kegiatan kali ini, penonton dan penampil dibuka untuk umum. Penampil bebas dari mana saja, baik dari dalam maupun luar kampus. Penonton dan penampil yang terlibat pun beragam, didominasi dari dalam UM sampai dari luar kampus yang sengaja diundang. Dalam pelaksanaannya, acara berlangsung dengan lancar. Koordinasi yang baik antarpanitia menjadi kunci dalam keberhasilan terselenggaranya kegiatan kali ini. Rayhan

Tahun 44 Mei - Juni 2022 |

21


Cerita Mereka

Hakim menjadi peserta AKSI Indosiar 2022

Motivasi Besar, Modal Lolos Ajang AKSI Indosiar 2022

S

eseorang yang sukses ialah seseorang yang berhasil terus memotivasi dirinya untuk tercapainya segala mimpimimpinya. Keajaiban motivasi tersebut yang dapat membuat sosok dai muda asal Kediri ini berhasil menggapai salah satu mimpinya. Dai muda tersebut bernama Muhammad Zainul Alimil Hakim. Sapaan akrabnya Hakim. Hakim merupakan salah satu mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan berasal dari program studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah angakatan 2021. Ia dilahirkan di Kediri dengan latar belakang riwayat pendidikan, yakni ia merupakan alumni dari RA Nurul Aulia Kediri, MTSN 2 Kediri, MA Sunan Kalijaga Kediri. Selain itu, ia juga mahasiswa penerima bidikmisi KIP kuliah. Sosok dai muda ini meski belum pernah menimba ilmu di pondok pesanteren, ia berhasil lolos dalam ajang bakat menjadi dai muda yang bernama AKSI Indosiar saat bulan Ramadan tahun ini. AKSI Indosiar merupakan ajang pencarian bakat menjadi seorang dai muda yang berjalan kurang lebih 10 tahun. Lalu, ia termotivasi dari salah satu pemuda yang berasal dari Kediri berhasil lolos dalam ajang ini. Motivasi sederahana itu yang membuat ia membulatkan tekadnya untuk mengikuti kegiatan AKSI ini, “Motivasi sangat sederhana adalah juara pertama AKSI yang berasal dari Kediri di tahun 2013 dari situlah saya tertantang ingin mencoba mengikuti untuk melanjutkan estafet kejuaraan ini di pangung AKSI, sayangnya Allah berkehendak lain. Saya belum bisa sampai babak grand final hanya sampai masuk babak 18 besar,” ujar Hakim. Meski ia tidak pernah menempuh pendidikan agama di pondok pesantren, ia berhasil lolos hingga babak belasan besar dan berhasil menggeser ribuan peserta yang mengikuti ajang ini. “Di awal mula untuk mengikuti AKSI Indosiar ini dimulai dengan beberapa tahap seleksi yang mana total ada 3 tahap yang saya jalani. Peserta yang mengikuti ajang ini sejumlah 1200 peserta yang mengikuti seleksi via online se-Indonesia. Bermula dari semua peserta mengirimkan video berdurasi maksimal 3 menit dengan tema bebas diunggah di akun media sosial masing-masing pribadi bebas bisa Instagram,

22 | Komunikasi Edisi 340

Facebook, Tiktok, dan sebagainya itu nanti disetorkan ke link Google form yang telah disediakan oleh Indosiar audisi,” jelasnya. Perjalanan audisi ajang AKSI ini melewati tiga rangkaian tahapan yakni 1) tahap pertama ini dimulai pada tanggal 1 Februari - 28 Februari 2022, 2) tahap kedua ini para peserta yang lolos tahap kedua langsung masa uji coba unjuk bakat menjadi seorang dai yang disiarkan langsung dan disaksikan oleh pihak Indosiar. Setiap peserta yang lolos tahap kedua ini diarahkan untuk menampilkan ceramah dengan durasi maksimal 5 menit tema bebas dan diskusi terkait soal bakat keahlian yang lain dan dites mengaji, karena pihak Indosiar ingin menggali lebih dalam tentang kemampuan peserta. Selain itu, para peserta yang lolos tahap kedua ini juga di tanyatanya perihal latar belakang keluarga. Tahapan kedua ini dimulai sekitar tanggal 3 Februari - 28 Februari yang berlangsung salama 1 bulan penuh. 3) tahapan ketiga yakni tahapan puncak, para peserta yang telah lolos mengikuti alur audisi tahapan 1 dan 2 akan mendapatkan konfirmasi langsung dari pihak Indosiar, “Dengan begitu banyaknya peserta Alhamdulillah saya dinyatakan lolos oleh pihak Indosiar ditelepon oleh tim kreatif Indosiar yang bernama bang Hamidi pada tanggal 10 Maret 2022 dan alhamdulillah itu ditelepon waktu saya sedang ada kelas perkuliahan dan alhamdulillah saya dinyatakan lolos masuk top 24 besar dan berangkat ke Jakarta pada tanggal 24 Maret 2022 seperti itu,” tambahnya. Kabar gembira yang didapat oleh Hakim menjadi langkah awal ia memulai mengapai langkah-langkah mimpinya. Terlepas dari itu, Hakim juga menyampaikan perasaannya saat ia mendapatkan informasi bahwa ia berhasil lolos ke bebak selanjutnya pada ajang AKSI ini, “Alhamdulillah perasaan saya sangat sangat terharu, bagaimana bisa kak impian saya yang telah saya pendam sejak tahun 2013 Alhamdulillah bisa terwujud mengalahkan 1000 lebih peserta untuk bisa lolos masuk top 24 besar aksi Indosiar 2022. Serta, Alhamdulillah orang tua saya nangis terharu dan masyarakat sekitar juga kaget. Pikir masyarakat desa jika seorang pemuda


Cerita Mereka berusia 18 tahun bisa berhasil membanggakan Kediri khususnya dan masyarakat Jawa Timur pada umumnya untuk maju ke babak 24 besar ajang AKSI Indosiar 2022. Hal itu, sangat luar biasa,” tambahnya.

dalam dirinya, yakni barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasilnya. Alhamdulillah saya percaya apapun yang kita lakukan pasti akan ada balasan dari sini terus berusaha dan ikhtiar selalu berdoa dengan yang maha kuasa.

Keberhasil Hakim lolos pada ajang AKSI Indosiar tahun 2022 memberikan pelajar berharga dalam hidupnya ke depan, “Tentukan namanya televisi disorot oleh semua media disorot oleh masyarakat luas di Indonesia yang akhirnya kan bisa dikatakan bisa menjadi public figure walaupun hanya sebentar. Selain itu, kita kan juga harus mempertanggungjawabkan apa yang kita ucapkan karena ini kan ajaran dakwah jadi yang hak yang kita sampaikan minimal lah kita harus bisa melakukannya dalam kehidupan sehari-hari,” sahutnya. Ribuan peserta total 1200 peserta dari seluruh Indonesia. Hakim merupakan salah satunya yang berhasil menyingkirkan ribuan peserta tersebut dan ia berhasil dinyatakan lolos 24 orang dan ditampilkan di TV pada saat bulan Ramadhan.

Sebelum mengakhiri perbincangan ini bersama reporter kru majalah komunikasi, ia menyampaikan kesan selama mengikuti ajang AKSI Indosiar tahun 2022 yang nantinya dapat memberikan motivasi pada para komunikan, “Kesan saya selama mengikuti event aksi ini tentunya sangat sangat bangga dan terharu, alhamdulillah bisa mewujudkan cita-cita saya membanggakan kedua orang tua saya mendapat ilmu baru dari ustaz-ustaz di sana bertemu dengan dewan juri yang Masya Allah luar biasa. Kemudian bertemu dengan para artis yang selama ini di layar kaca di rumah ternyata bisa bertemu langsung bercengkrama langsung, bahkan bisa berfoto dengan salah satu artis idola masyarakat, yakni Lesti. Alhamdulillah,” kesannya.

Selain keberhasilan yang ia berhasil raih dalam bulan Ramadhan ini, Hakim juga merupakan sosok mahasiswa yang aktif. Terbukti dengan perstasi-prestasi yang telah ia raih. Hakim mulai aktif mengikuti lomba-lomba pada tahun 2020 dan terakhir pada bulan Desember 2021. Ia mengikuti berbagai ajang tingkat nasional, “Alhamdulillah total saya sudah mendapatkan 35 gelar juara dan Insya Allah pada ajang tingkat nasional saya pernah meraih juara 1, 2, maupun 3 baik di Universitas Jawa Barat, pesantren Jawa Tengah, dan universitas di Jawa Tengah,” ucapnya. Ia juga memegang prinsip

Ia juga memberikan pesan kepada para komunikan yang sedang berjuang meraih mimpi-mimpinya, “Untuk teman-teman semua jangan patah semangat, hidup akan terus berputar baik di atas maupun di bawah semuanya ada hikmahnya yang penting tetap berusaha. Jangan lupa berdoa tetap rendah hati dan Insya Allah semua yang kita cari akan diberi jalan oleh Allah Rabbul Izzati Amin ya robbal alamin,” tutupnya. Nurul

Hakim tengah bersanding dengan Lesti Kejora

Tahun 44 Mei - Juni 2022 |

23


Seputar Kampus

Tara Radio Raih Penghargaan Radio Kampus Terfavorit

penyiar, 1 orang teknisi, dan 1 orang berperan sebagai music director. Thalita Ayu juga menjelaskan tentang langkah-langkah siaran langsung secara offline. Sebagai langkah awal, teknisi mulai menyalakan komputer dan mixer. Untuk bagian teknisi komputer, terdapat dua pembagian tugas, yakni menyalakan aplikasi on air dan yang meng-handle aplikasi siarannya mulai dari mengatur lagu, backsong dan lain sebagainya. Sementara itu, komputer yang sifatnya on air tersebut akan terhubung dengan website, sehingga akan secara langsung terkoneksi internet dan dapat didengar oleh sobat TARA.

Ucapan Selamat dari UM atas Pencapaian Tara Radio

S

iapa yang tidak asing Tara Radio? Ya, Tara Radio merupakan salah satu organisasi yang dipersembahkan oleh UKM IPRI untuk memberikan fasilitas yang baik bagi anggotanya di bidang broadcasting. Sebagai radio favorit yang didengar di kalangan masyarakat Universitas Negeri Malang (UM), Tara Radio mengajak para pendengarnya untuk bisa menikmati hari-hari mereka dengan rasa santai didampingi oleh lagu-lagu yang hangat. Dengan demikian, Tara Radio juga menjadi sarana bagi mahasiswa-mahasiswi UM untuk belajar tentang kepenyiaran dan keorganisasian. Tara Radio membahas mengenai tips-tips menarik, berita terbaru, info seputar UM, info musik, entertainment, berbagai film atau drama terbaru, dan info seputar Malang Raya. Tentunya informasi yang disampaikan berdasarkan fakta yang ada dalam Masyarakat. Tara Radio juga mendapatkan fasilitas studio siaran sendiri di Gedung Ormawa yang baru. Agenda siaran langsung Tara Radio dijadwalkan 5 hari dalam seminggu, yaitu mulai hari Senin sampai hari Jumat pada pukul 08.30 WIB sampai pukul 20.00 WIB. “Wah personilnya kita ada banyak, nih. Jadi, Tara Radio ini di dalamnya terdiri atas 4 divisi, yaitu divisi program, teknisi, humas keradioan, dan music director. Total dari keempat divisi yang ada dan koordinator divisi, koordinator bidang itu kita beranggotakan 56 orang,” ujar Thalitha Ayu selaku koordinator bidang keradioan IPRI. Adapun jumlah kru saat siaran berlangsung terdiri 4 orang, yaitu 2 orang selaku

24 | Komunikasi Edisi 340

Sudah banyak sekali berbagai penghargaan yang diraih oleh Tara Radio, salah satunya yaitu Penghargaan sebagai Radio Kampus Terfavorit oleh Persatuan Radio Kampus Malang. Faktor yang melatarbelakangi Tara Radio mendapat Penghargaan tersebut karena unsur kekompakan Sobat TARA dan teman-teman IPRI. “Karena sistem pemilihan penghargaannya kemarin itu secara voting, jadi ditentukan siapa nih radio kampus terfavorit di hati para pendengarnya, dan alhamdulillah Tara Radio ternyata terpilih menjadi radio kampus yang paling diminati di hati para pendengarnya, yaitu Sobat TARA. Kalau kami bisa insert video reaction kami saat pembacaan pemenang kemarin sepertinya lucu, karena sebuah momen yang priceless banget bisa sebahagia itu ekspresi kami setelah nama Tara Radio disebut dan kami refleks teriak bahagia!” tutur Thalitha Ayu. Kesan para Kru Tara Radio tentunya merasa bahagia karena terpilih menjadi Radio Kampus Terfavorit se-Kota Malang. Para Kru berharap semoga predikat ini bisa selalu melekat untuk Tara Radio dan Tara Radio bisa menambah predikat yang lain di tahun-tahun berikutnya. Harapan lainnya adalah semoga Tara Radio bisa selalu meningkatkan kualitas serta mutu tentang kepenyiaran maupun audio. “Terakhir, satu harapan besar kami dan semoga temanteman pembaca bisa ikut mengamini, ya! Semoga Tara Radio bisa menjadi Radio Kampus yang diakui oleh Kominfo Provinsi! Hihihi.. jadi Sobat Tara bisa mendengarkan kami mengudara di live streaming website maupun di frekuensi radio,” tambahnya. Laily


Seputar Kampus

Rangkaian Acara FIP JOURNEY 2022

F

FIP JOURNEY 2022: Rangkul Kehangatan di 3 Kampus

IP JOURNEY 2022 merupakan salah satu program kerja unggulan BEM FIP UM yang menyasarkan pada 3 kampus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang (FIP UM) secara berkala. FIP JOURNEY 2022 berisi serangkaian kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mahasiswa kampus cabang. Tema yang diusung pada kegiatan ini ialah ‘Fill Your Soul in FIP Journey Adventures’. Mulai 1 April 2022 kemarin, FIP JOURNEY 2022 mengawali langkahnya dengan agenda FIP JOURNEY 2022: PORTAL (Pekan Olahraga Tradisional). Agenda tersebut sudah terlaksana dengan apik di kampus 2 FIP UM yang bertempat di parkiran sebelah aula kampus 2.

Mengusung tema olahraga tradisional, FIP JOURNEY 2022: PORTAL menyuguhkan berbagai permainan olahraga tradisional yang disambut antusias oleh segenap mahasiswa KSDP yang berada di kampus 2. Permainan olahraga tradisional tersebut di antaranya adalah permainan tarik tambang, kelereng estafet, dan balap karung estafet. “Teman-teman sangat bersemangat saat bermain tarik tambang, hingga talinya putus 3 kali dan diganti dengan permainan lain,” ujar Rosyida, salah satu peserta keseruan FIP JOURNEY 2022: PORTAL. Teriknya kota kala itu sungguh tak terasa, karena terkalahkan dengan semangat yang berkobar dari para peserta. Hingga senja menjemput, maka usai sudah rangkaian kegiatan FIP JOURNEY 2022: PORTAL di kampus 2 itu.

kampus 2. Tidak tertinggal, FIP JOURNEY 2022 akan melabuhkan perjalanan terakhirnya dengan tujuan kampus 3 FIP UM yang berlokasi di Blitar, Jawa Timur. Tidak kalah seru, agenda FIP JOURNEY kali ini bertemakan pertunjukan seni mahasiswa kampus 3. Jika ditilik dari segi keunikan, FIP JOURNEY 2022 merupakan terobosan terbaru dari program kerja BEM FIP UM, yang menyatukan kehangatan 3 kampus berbeda lokasi dengan satu program kerja unggulan. “Dengan adanya kegiatan ini, harapan kami selaku panitia dari BEM FIP UM sendiri tidak muluk-muluk, semoga melalui kegiatan FIP JOURNEY 2022 ini dapat membuat kekeluargaan antar mahasiswa FIP UM terasa lebih hangat,” ujar wakil ketua BEM FIP UM, M. Abdul Fais. Refiana

Beralih dari kampus 2 FIP UM, kegiatan FIP JOURNEY 2022 dilanjutkan dengan tujuan kampus utama FIP UM yang berlokasi di aula ruang Ormawa FIP. Karena bertepatan dengan momen Ramadan, agenda FIP JOURNEY 2022 kali ini mengusung tema buka bersama dengan mengundang seluruh mahasiswa FIP UM. Berbagai praacara dilaksanakan sebelum acara utama, yakni buka bersama dengan seluruh mahasiswa FIP UM dimulai. “Menurutku, acara ini menarik sekali, orang-orangnya ramah, dan tentu saja makanannya enak,” ucap Tazkiya, salah satu peserta FIP JOURNEY 2022: Buka Bareng Bahtera. Berbagai pengalaman menarik telah didapatkan oleh setiap peserta FIP JOURNEY 2022, baik peserta dari kampus 1 maupun dari Tahun 44 Mei - Juni 2022 |

25


Seputar Kampus

Dokumentasi Kegiatan ‘Diversity for Charity’ HMD TEP UM

Diversity for Charity: Satukan Keberagaman untuk Berbagi Kebahagiaan

D

iversity for Charity atau yang disingkat DFC merupakan salah satu agenda dadakan yang diselenggarakan oleh HMD TEP UM dengan tujuan menggalang dana untuk panti asuhan di area Malang. Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa agenda, di antaranya konser amal pada tanggal 14 April 2022, bagibagi takjil, dan puncaknya adalah pembagian bantuan sosial kepada panti asuhan. Tidak hanya HMD TEP yang menjadi penyelenggara di kegiatan DFC ini, tetapi ada pula beberapa komunitas mahasiswa yang terlibat, seperti TEP Kustik, komunitas pecinta musik di Departemen Teknologi Pendidikan, dan The Sessios, salah satu guest star pada kegiatan konser amal. Hal yang menarik dari DFC ini adalah adanya konser amal yang dilakukan di Teras Gedung B2 (A2 lama/lapangan basket). Pemilihan tempat ini sangat strategis karena pada bulan puasa, banyak sekali mahasiswa dan masyarakat yang memadati tempat tersebut sebagai tempat singgah menunggu berbuka puasa. Adanya konser amal di teras B2 cukup membuat suasana menjadi seru dan gemerlap. Didukung juga dengan perlengkapan pencahayaan yang mumpuni, konser DFC dapat dikatakan sangat menyenangkan untuk dinikmati terutama selepas azan magrib. Penggalangan dana pada DFC juga terbilang cukup sukses. Dimulai dari 7 April hingga 15 April 2022, agenda ini telah mendapatkan hasil donasi melebihi target yang awalnya satu juta rupiah (Rp1.000.000) menjadi satu juta

26 | Komunikasi Edisi 340

tujuh ratus enam puluh ribu rupiah (Rp1.760.000). Donasi didapatkan dari beragam sumber, mulai dari kotak keliling pada saat konser amal, donasi secara daring melalui transfer bank, hingga donasi dalam bentuk barang seperti sembako, alat tulis, dan pakaian. Hasil donasi ini kemudian akan disebarluaskan dalam bentuk takjil yang dibagikan di beberapa titik di Kota Malang serta dalam bentuk sembako, buku, dan pakaian untuk Yayasan Yatim Piatu & Duafa ArRohman Malang. Kegiatan DFC ini bukanlah kegiatan pertama yang dilakukan oleh HMD Teknologi Pendidikan. Pada tahuntahun sebelumnya, HMD TEP menjalankan kegiatan yang bertema Sahur On The Road (SOTR), tetapi pada tahun ini mereka mengubah konsep menjadi charity yang terdiri dari beberapa kegiatan. Hilman Amiruddin selaku Ketua HMD TEP UM sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini, baik dari rekanrekan mahasiswa, vendor musik, guest star, hingga pihak UM yang telah mengizinkan penggunaan teras untuk kegiatan DFC kali ini. Dalam kegiatan DFC, HMD TEP juga berkolaborasi dengan beberapa komunitas mahasiswa bahkan hingga lintas jurusan yang terhimpun dalam konser amal. “Kegiatan ini menjadi salah satu gebrakan besar yang telah kami (HMD TEP) lakukan selama bulan Ramadan, biasanya kami menjalankan SOTR dan kali ini kami mencoba hal baru yang dapat dirasakan oleh banyak orang, baik dalam kegiatan konser amal, bagi takjil, dan donasi,” pungkas Hilman. Rengga


Seputar Kampus

Suasana Pameran Pascadiklat Himafo ‘The Precious’

Bingkai Makna dalam Pameran Pascadiklat HIMAFO Mengusung tema “The Precious”, Himpunan Mahasiswa Pecinta Fotografi Universitas Negeri Malang (Himafo UM) menggelar Pameran Pascadiklat 38 selama 3 hari (25-27/03). Pameran yang berlokasi di Gedung Dewan Kesenian Malang (DKM) ini menyuguhkan 64 karya fotografi hasil bidikan 23 anggota angkatan 38 Himafo. Alasan dipilihnya tema “The Precious” ialah karena para anggota Himafo ingin membingkai hal yang menurut mereka berharga melalui jepretan kamera. Berbagai hal berharga tecermin dalam hasil fotografi yang tidak hanya berupa manusia, hewan, tumbuhan, ataupun benda dan suasana yang kasat mata, tetapi juga objek mikroskopis yang unik dan tidak biasa. Pameran dibuka pada Jumat petang (25/03) dan acara pembukaan juga disiarkan langsung melalui akun Instagram Himafo. Selain acara pembukaan, hari pertama pameran juga dimeriahkan oleh talk show bertajuk “Eternalize the Precious Things” dengan narasumber yang ahli di bidang newborn photography, Cak So. Pada hari kedua (26/03), pameran dibuka mulai pukul 9 pagi dan pada malam hari UKM Opus hadir untuk memeriahkan suasana dengan pertunjukan musik. Hari ketiga sekaligus terakhir (27/03) ditutup dengan sarasehan atau bedah karya. Dalam acara tersebut, para pengkarya atau pembuat karya mempresentasikan karya fotografi mereka. Terdapat pula sesi tanya jawab dengan harapan para pengkarya mendapatkan timbal balik atas karya mereka supaya dapat memperbaiki kerja mereka di lain waktu. Pameran Pascadiklat Himafo 38 dibuka untuk umum, sehingga masyarakat luas bisa menikmati beragam karya fotografi yang memanjakan mata. Pengunjung juga dapat berinteraksi dengan para pengkarya untuk berdiskusi mengenai fotografi. Bagi para pengunjung yang ingin mengabadikan momen, mereka dapat berpose di

photobooth yang tersedia. Selain itu, pengunjung dapat menuliskan kesan dan pesan dan menempelkannya di papan yang disiapkan. Tak hanya itu, pengunjung pun dapat memilih karya fotografi favorit mereka. Pengkarya dengan hasil fotografi yang paling banyak dipilih mendapatkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi karena karya mereka mampu mengambil hati banyak pengunjung. “Daya tarik pameran ini ialah banyak hiburan dan edukasi mengenai fotografi yang dapat dinikmati pengunjung maupun pengkarya. Selain itu, pameran ini juga menjadi ajang memperluas relasi karena banyak komunitas fotografi yang datang,” jelas Tito Panji Leksono selaku ketua pelaksana. Mahasiswa jurusan Administrasi Pendidikan tersebut menambahkan, beragam karya fotografi yang dipamerkan sudah melalui proses pengecekan oleh tiga kurator yang ahli. Oleh karena itu, karya-karya terpilih tersebut sangat layak dijadikan inspirasi dan referensi fotografi, baik bagi fotografer amatir maupun profesional. Suka-duka dalam menyiapkan pameran tentunya dirasakan oleh para panitia. Halangan terbesar menurut Tito ialah pada proses persiapan karya. “Ada beberapa karya yang terlambat dicetak karena awalnya kurator kami kurang menyetujui karya tersebut untuk ditampilkan,” terang mahasiswa angkatan 2021 tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa proses seleksi karya memang berjalan cukup alot demi ditampilkannya karya-karya yang unggul. Kendati demikian, Tito dan kawan-kawan tetap menikmati proses persiapan pameran karena sejatinya pameran ini merupakan langkah awal bagi mereka untuk lebih mendalami fotografi. “Kita perlu belajar dari kesalahan karena pengalaman adalah guru yang paling baik. Ke depannya, semoga kami dapat menyiapkan karya lebih awal dan lebih baik dari kali ini,” pungkas Tito. Zahirah Tahun 44 Mei - Juni 2022 |

27


Curhat

Sulit Tidur di Malam Hari, Harus Bagaimana? Ilustrasi oleh : Alfan Khoirul Huda

Halo,

salam sehat untuk seluruh Sobat Komunikan! Akhir-akhir ini saya seringkali mengalami sulit tidur di malam hari. Saya sudah coba mengatasi hal tersebut dengan meminta saran kepada temanteman atau mencoba tips yang saya baca di internet. Namun, hasilnya nihil. Padahal, saya sudah mencoba setiap saran dengan sebaik mungkin. Jika ditinjau dari aspek psikologis, adakah cara yang dapat saya lakukan untuk mengatasi kesulitan tidur ini? Mohon pencerahannya, terima kasih. Syani Yemima

Tidur adalah sebuah aktivitas yang dilakukan untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk beristirahat setelah digunakan untuk berkegiatan seharian. Ibarat sebuah mesin, tubuh kita perlu diistirahatkan dalam jangka waktu tertentu agar tidak mudah “rusak”. Dengan tidur dalam waktu tertentu setiap harinya, tubuh kita akan terjaga kesehatannya, tidak mudah terserang penyakit, dan dapat diajak untuk melanjutkan aktivitas harian secara optimal. Bagi individu yang telah berusia di atas 17 tahun, lama waktu tidur yang ideal menurut para ahli kesehatan adalah minimal 7 jam setiap harinya. Namun demikian, sebagian orang dapat saja mengalami kesulitan untuk tidur di malam hari, sehingga menghambat aktivitas hidup mereka sehari-hari. Penyebabnya dapat berupa faktor fisiologis dan/atau psikologis. Faktor fisiologis adalah penyebab yang berasal dari permasalahan fisik seperti konsumsi kafein yang berlebihan, pengaruh alkohol, dan terlalu sering begadang. Sedangkan faktor psikologis adalah penyebab yang berangkat dari permasalahan mental yang dialami individu seperti stres, kesedihan, dan kecemasan. Apabila penyebab kesulitan tidur yang Ananda alami adalah permasalahan psikologis, maka perlu diidentifikasi terlebih dahulu permasalahan psikologis tersebut untuk kemudian dianalisis dan dicari solusinya. Ketika permasalahan tersebut

28 | Komunikasi Edisi 340

telah teridentifikasi dan terselesaikan, kesulitan tidur yang Ananda alami akan dapat teratasi. Oleh karena itu, jika permasalahan tersebut sudah berlangsung lama dan Ananda merasa sangat terganggu serta kesulitan mengatasinya, maka sebaiknya Ananda segera berkonsultasi kepada psikolog atau psikiater. Jangan membiarkan permasalahan tersebut berlalu begitu saja, karena ia dapat menghambat aktivitas kehidupan sehari-hari Ananda dan membuat Ananda semakin terpuruk secara fisiologis dan psikologis. Psikolog atau psikiater akan membantu Ananda untuk menemukan akar permasalahan tersebut dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk mengatasinya. Namun apabila kesulitan tidur tersebut jarang terjadi, Ananda dapat melakukan relaksasi pikiran ketika mengalaminya. Belajar dan berlatihlah untuk menenangkan pikiran dan perasaan Ananda. Hal ini bukan berarti Ananda tidak boleh memikirkan apapun, tetapi biarkanlah semua pikiran dan perasaan itu muncul dan melintas begitu saja tanpa perlu diresapi. Hal ini akan membuat pikiran dan perasaan Ananda lebih tenang, sehingga lebih memudahkan untuk mencapai tahap mengantuk dan pada akhirnya bisa tidur. Semoga bermanfaat. Mochammad Said, S.Psi., M.Si. Dosen FPPsi UM dan anggota penyunting Majalah Komunikasi


Seputar Kampus

BEM UM Gelar Diskusi Publik tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus

Pelaksanaan Diskusi Publik BEM UM 2022 melalui Pertemuan Zoom

K

urangnya pemahaman terhadap undang-undang dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah kehidupan di lingkungan perguruan tinggi. Maraknya kasus kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi merupakan hal yang harus mendapatkan perhatian lebih lagi. Oleh sebab itu, BEM UM bergerak untuk mengadakan diskusi publik mengenai bedah undang-undang keperempuanan. Diskusi publik yang mengangkat tema “Membedah Permendikbud No. 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi” tersebut telah diadakan pada 27 April 2022. Diskusi publik tentang kekerasan seksual ini menghadirkan Ibu Desinta Dwi Rapita S.Pd., S.H., M.H. (Dosen Departemen Hukum dan Kewarganegaraan FIS UM) sebagai narasumber yang memberikan penjelasan mengenai Permendikbud No. 30 Tahun 2021. Beliau menjelaskan undang-undang tersebut mulai dari latar belakang disahkannya, substansi yang ada di dalamnya, adopsi undang-undang tersebut di lingkungan perguruan tinggi hingga implementasi Permendikbud No. 30 Tahun 2021 di Universitas Negeri Malang. Adapun pembahasan mengenai perkembangan adopsi peraturan tersebut dilakukan karena di UM belum ada peraturan yang secara spesifik mengatur tentang kekerasan seksual. Akan tetapi, UM tanggap dalam mengadopsi Permendikbud No. 30 Tahun 2021 sehingga terbentuklah Satgas PPKS (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual) untuk mengatasi permasalahan tersebut di lingkungan perguruan tinggi, khususnya di UM. “Diskusi publik ini hadir agar mahasiswa dan mahasiswi UM dapat memahami Permendikbud No. 30 Tahun 2021 tanpa adanya mispresepsi yang pada beberapa waktu lalu isinya sempat menjadi kontroversial,” ucap Rifdah Alyya Romadhon selaku Dirjen Pemberdayaan Perempuan Kementerian PSDM BEM UM.

Diskusi yang berjalan selama kurang lebih tiga jam tersebut juga diadakan setelah pihak BEM UM melakukan survey mengenai kekerasan seksual di UM. “Selain itu, tema yang diangkat dalam diskusi kali ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada korban agar mereka mengetahui bahwa terdapat hukum dan wadah satgas PPKS di perguruan tinggi yang dapat melindunginya dari permasalahan kekerasan seksual,” jelas Risky Nosa Pratami selaku ketua pelaksana. Dengan topik utama mengenai Permendikbud No. 30 Tahun 2021, diskusi tersebut juga memberikan pemahama kepada para pesertanya untuk memahami lebih dalam mengenai satgas PPKS yang ada di UM. Peserta diberikan penjelasan mengenai tugas dan wewenang satgas PPKS hingga prosedur yang harus dilakukan seorang pelapor ketika mengalami kekerasan seksual. Satgas PPKS hadir sebagai tindak lanjut adopsi Permendikbud No. 30 Tahun 2021 yang memberikan perlindungan berbentuk bantuan psikis maupun bantuan hukum terhadap korban. Dengan adanya diskusi publik mengenai kekerasan seksual ini, BEM UM telah menunjukkan bahwa kasus yang kini marak terjadi di lingkungan perguruan tinggi ini memang patut mendapatkan perhatian lebih agar mahasiswa selalu waspada dan memahami segala hal mengenai peraturan yang telah disahkan tersebut. “Setelah mengikuti diskusi ini, saya menjadi sosok yang lebih berhati-hati dalam berbicara karena kekerasan seksual tidak hanya berupa kekerasan secara fisik namun juga berupa non fisik dan semua itu ada hukum yang mengikatnya. Hal-hal itu tertera jelas pada pasal-pasal Permendikbud No. 30 Tahun 2021,“ pungkas Syifa, mahasiswa Departemen Sejarah yang telah mengikuti kegiatan diskusi publik itu. Natasha

Tahun 44 Mei - Juni 2022 |

29


Seputar Kampus asasas Kurangnya pemahaman terhadap undang-undang dapat berdampak pada kehidupan seharihari, salah satunya adalah kehidupan di lingkungan perguruan tinggi. Maraknya kasus kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi merupakan hal yang harus mendapatkan perhatian lebih lagi. Oleh sebab itu, BEM UM bergerak untuk mengadakan diskusi publik mengenai bedah undang-undang keperempuanan. Diskusi publik yang mengangkat tema “Membedah Permendikbud No. 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi” tersebut telah diadakan pada 27 April 2022.

Kegiatan Penukaran Sampah Botol menjadi Merch

I

Paduka UM Sambut Hari Bumi dengan Merchandise

nternational Earth Day (Hari Bumi Internasional) dirayakan di seluruh dunia pada tanggal 22 April setiap tahunnya. Hari yang jatuh tepat setelah perayaan Hari Kartini ini dimaksudkan untuk menunjukkan dukungan bagi perlindungan lingkungan di muka bumi. Hari Bumi dapat menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang menjadi tempat manusia tinggal ini. Ada berbagai macam kegiatan yang dilakukan masyarakat di seluruh penjuru dunia untuk menyambut Hari Bumi, seperti festival di Taman Yoyogi Tokyo, demo sepeda dan kelas olahraga di Amerika, hingga pasar petani dan workshop pendidikan lingkungan di Barcelona. Tujuan kegiatan yang sama juga datang dari salah satu organisasi di lingkungan kampus Universitas Negeri Malang (UM). Paguyuban Duta Kampus atau yang sering disingkat sebagai Paduka UM, turut melaksanakan kegiatan untuk meramaikan perayaan Hari Bumi di tanggal 22 April 2022. Perayaan Hari Bumi yang bertema “Invest In Our Planet” ini menyuguhkan beberapa kegiatan. Salah satunya yang cukup menarik perhatian warga kampus adalah kegiatan Penukaran Sampah Botol Plastik dengan berbagai reward sesuai persyaratan yang ada. Menurut penuturan Maria Yuliana Simajuntak, salah satu perwakilan Paduka UM, tema yang diangkat di program kerja Paduka kali ini terinspirasi dari website earth day organization yang juga mengangkat tema serupa. Maksud dan maknanya adalah tidak hanya sekadar kegiatan di hari ini, melainkan juga berdampak pada jangka panjang. “Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari program kerja Paduka UM. Namun, di balik itu kami juga mengucapkan terima kasih untuk Humas UM atas kerja samanya dalam bentuk pengadaan

30 | Komunikasi Edisi 340

merchandise UM untuk keperluan penukaran sampah. Ditambah juga beberapa media partner yang turut andil dalam penyebaran informasi kegiatan,” tambah Maria. Target dari kegiatan Hari Bumi yang diadakan oleh Paduka UM ini adalah seluruh warga UM. Terdapat persyaratan khusus dalam penukaran sampah, yakni peserta membawa sampah botol plastik ke tempat penukaran, peserta akan mendapatkan reward sesuai dengan ketentuan jumlah sampah botol plastik yang dibawa, titik penukaran di wilayah perpustakaan UM (booth Paduka), serta terbatasnya kuota penukaran. Sementara itu, ada beberapa ketentuan jumlah penukaran sampah botol plastik, yakni 15 botol ukuran 600 ml, 5 botol ukuran 1500 ml, 10 botol ukuran 600 ml, dan 2 botol ukuran 1500 ml. Puncak kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 April, tepatnya pukul 08.00 pagi hingga pukul 15.00 sore. Menurut Maria, warga UM sangat menunjukkan antusias untuk kegiatan ini. Bahkan, beberapa dari mereka sudah ada yang menunggu sejak pukul 07.00 pagi sebelum booth dibuka. Peminat yang begitu membludak juga menyebabkan booth ditutup lebih awal, yakni jam 11.00 siang. Tumbler atau botol minum yang menjadi reward utama penukaran bahkan sudah ludes sejak 2 jam awal booth dibuka. Selain tumbler, ada hadiah lain yang bisa didapatkan, antara lain topi UM dan sling bag UM. Sementara itu, botol plastik hasil dari penukaran langsung disetorkan menuju bank sampah. Selain kegiatan penukaran sampah botol plastik, rangkaian kegiatan Hari Bumi 2022 yang dilaksanakan oleh Paduka UM ini juga dimeriahkan dengan reels challenge dan twibbon yang bisa dipasang di media sosial masing-masing warga UM. Vania


Seputar Kampus

Pelaksanaan Pembinaan Bootcamp Al-Quran melalui Pertemuan Zoom

S

Qalifa Gelar Pembinaan Bootcamp Al-Quran

iapa yang tak kenal Qalifa, perusahaan rintisan mahasiswa UM yang kini telah menembus 3.508 pengikut di Instagram. Kali ini, Qalifa menggelar Qalifa Scholarship Bootcamp: Get Your Dream Scholarship with the Holy Qur’an yang dilaksanakan pada tanggal 4 April—9 April 2022, Selain itu, Qalifa menyelenggarakan kegiatan Qalifa Islamic Bootcamp: Kelas Bahasa Arab untuk Pemula pada tanggal 16 April—24 April 2022 secara daring melalui aplikasi Zoom. Selasa, (17/5), Afis Baghiz selaku CEO Qalifa menjelaskan bahwa bootcamp ini digelar untuk memberi wadah kepada seluruh siswa, mahasiswa, maupun para fresh graduate (usia 16-25 tahun) yang ada di Indonesia untuk berkesempatan mendapatkan pembelajaran Al-Quran, pelatihan kelas bahasa Arab, serta informasi dan ilmu persiapan beasiswa. “Kegiatan ini juga memberikan pembekalan mental bagi siswa dan mahasiswa yang ingin mencoba memperoleh beasiswa untuk meningkatkan kualitas dan kemampuannya serta menetapkan strategi dalam seleksi penerimaan beasiswa. Selain itu, alasan diadakannya bootcamp pembelajaran bahasa Arab untuk pemula yakni karena bahasa Arab menjadi salah satu bahasa yang penting di dunia,” ujar Afis Baghiz. Adapun tujuan dari inovasi ini adalah sebagai salah satu solusi yang memberikan layanan kepada masyarakat untuk mempelajari Al-Quran dan Islam dengan lebih mudah. Kegiatan ini dikemas melalui bootcamp virtual dengan mengangkat topik terkini. Tak hanya itu, bootcamp ini juga memberikan pelatihan pengembangan skill bagi pesertanya. Dengan demikian, kegiatan ini dapat mewadahi masyarakat untuk mengikuti pembelajaran secara berkelanjutan dan mengasah minat pengembangan soft skill, sehingga dapat meningkatkan kualitas agama dan diri peserta didik. “Bootcamp pertama, yakni tentang beasiswa, memiliki target peserta yang tidak terbatas dan ditujukan untuk siswa, mahasiswa, dan fresh graduate di seluruh Indonesia mulai usia 1625 tahun. Bootcamp kedua, yakni tentang bahasa Arab, memiliki target peserta yang tidak terbatas dan ditujukan untuk umum,” tambahnya. Pada pelaksanaan bootcamp tahun ini, Qalifa mendatangkan Kak Widi Kurniawati yang memiliki segudang pengalaman, di antaranya sebagai Awardee Erasmus+ Exchange, Erasmus Mundus Joint Master Degree Scholarship, serta diterima pada 3 scholarship programs dan 4 top UK Universities. Untuk pelaksanaan bootcamp bahasa Arab pemula, Qalifa menghadirkan Nuriyatul Hidayah, M.Pd. sebagai sarjana berprestasi bahasa Arab dan debat

kandungan Al-Qur`an. Selain itu, ada Muhammad Ahsan Thoriq yang juga sebagai mahasiswa berprestasi bahasa Arab dan debat kandungan Al-Qur`an. Selain informasi-informasi tersebut, Afis juga membagikan teknis pelaksaan kegiatan-kegiatan tersebut. Pada bootcamp pertama (Qalifa Scholarship Bootcamp: Get Your Dream Scholarship with the Holy Qur’an), teknis pelaksanaannya diawali dengan pendaftaran melalui website Qalifa Indonesia. Kemudian, pelaksaan bootcamp tersebut dibagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama membahas tentang cara mencari informasi beasiswa serta cara membuat CV (curriculum vitae) dan resume yang baik untuk persiapan beasiswa. Lalu, sesi kedua ialah pemaparan cara membuat motivation letter/esai yang baik dan interview preparation untuk persiapan beasiswa + pemberian tugas untuk seluruh peserta. Sesi ketiga diisi dengan pembelajaran Al-Quran (tahsin metode Qalifa) dengan mentor pilihan. Kemudian, acara dilanjutkan dengan peserta yang mengerjakan tugas berupa membuat dua jenis esai, yakni esai dengan topik diri sendiri dan esai dengan topik Generasi Qurani di Tengah Pandemi. Setelahnya, dilakukan seleksi esai peserta dan penentuan pemenang beasiswa yang jumlahnya menyesuaikan peserta bootcamp. Acara puncaknya ialah pengumuman peserta terbaik penerima beasiswa Qalifa melalui Instagram @qalifaidonesia dan surel masing-masing pemenang. Sama seperti teknis pelaksanaan sebelumnya, pelaksanaan bootcamp kedua (Qalifa Islamic Bootcamp: Kelas Bahasa Arab Untuk Pemula) diawali dengan pendaftaran peserta melalui website Qalifa Indonesia. Sesi pertama bootcamp ini adalah penjelasan tentang struktur kalimat (Nahwu), Muhadatsah/ Hiwar dan bedah ayat berdasarkan struktur kalimat bahasa Arab yang dilaksanakan khusus untuk peserta laki-laki. Sementara itu, untuk pemaparan materi struktur kalimat (Nahwu), Muhadatsah/ Hiwar, bedah ayat berdasarkan struktur kalimat bahasa Arab yang dikhususkan untuk perempuan dilaksanakan pada sesi kedua. Kemudian, pada sesi ketiga dilanjutkan dengan penugasan pada seluruh peserta, yaitu mencari beberapa contoh kalimat dalam AlQuran yang memuat struktur kalimat dalam bahasa Arab disertai penjelasannya. Di akhir kegiatan, diumumkan peserta terbaik (1 ikhwan dan 1 akhwat) yang kemudian mendapat door prize. “Harapannya, dapat memberikan wadah bagi masyarakat untuk belajar Al-Quran dan memperdalam keilmuan tentang Islam tetapi dapat pula mengembangkan dan mengasah soft skill dan minat bakat yang dimiliki oleh masing-masing orang,” tutupnya. Erlina Tahun 44 Mei - Juni 2022 |

31


Wisata

Potret Pemandangan di Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran: Eksotisme Sabana Afrika Versi Indonesia

T

aman Nasional Baluran, tempat wisata yang letaknya berada di ujung timur provinsi Jawa Timur, tepatnya di desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Taman Nasional Baluran dikenal banyak orang sebagai “African van Java” sebab daya tarik taman nasional ini terletak pada padang sabanya. Pada sabana yang ada di baluran begitu mirip dengan yang ada di Afrika sebab jika dilihat dari suhu, kelembaban, kemudian jenis flora maupun fauna yang ada di Taman Nasional Baluran mirip seperti yang ada di Taman Nasional Yankari di Nigeria. Banyak wisatawan menyambangi kawasan ini bertujuan untuk melihat bagaimana kehidupan flora, fauna maupun pemandangan gersang layaknya di benua hitam sana. Rabu (4/5/2022), kami berkesempatan mengunjungi Baluran yang juga bertepatan dengan libur hari raya Idul Fitri. Tentu, objek wisata ini begitu ramai daripada hari biasanya. Perjalanan menuju kawasan Taman Nasional Baluran saat ini begitu mudah dilalui oleh banyak wisatawan baik menggunakan kendaraan roda dua maupun kendaraan minibus. Akses jalan yang mudah ini ditunjang dengan ramburambu lalu lintas yang menjadi petunjuk bagi wisatawan yang tengah menikmati perjalanan menuju titik pusat Taman Nasional Baluran. Selama perjalanan itu pula, kami disambut dengan banyak hal menarik seperti kupu-kupu putih yang dikenal dengan kupu-kupu Pieris. Kupu-kupu tersebut kemungkinan

32 | Komunikasi Edisi 340

besar mencoba mencari makanan dan jumlahnya tidak hanya satu dua saja, melainkan beribu kupu-kupu berkitaran di atas kepala wisatawan. Selain kupukupu, ada juga hewan yang tak kalah mengasyikan sekaligus menakutkan yaitu banyak sekali monyet-monyet liar yang ada di pinggir jalan. Monyet liar tersebut seringkali mengambil barang-barang wisatawan untuk mencari makanan maupun minuman. Monyet tersebut seringkali mengganggu wisatawan ketika ia merasa terancam. Sehingga perlu kewaspadaan yang lebih ketika hendak berinteraksi dengan hewan tersebut maupun untuk sekadar berfoto selfie. Para wisatawan juga dimanjakan dengan banyaknya hewan yang muncul ada rusa, kijang, merak, monyet, singa, kucing hutan, macan dan banteng. Semua menjadi satu layaknya pada sabana di Afrika. Semua binatang tersebut bisa ditemukan di titik pusat Taman Nasional Baluran tepatnya di Savana Bekol. Taman Nasional Baluran juga begitu lengkap dengan fasilitas yang akan sangat menjanjikan bagi para wisatawan. Ada berbagai macam destinasi di dalamnya. Ada kafe, toilet yang bersih, musala, ayunan, tempat bermain anak, dan parkir yang rapi. Selain fasilitas yang mumpuni, wisatawan dapat dengan mudah memantau aktivitas pergerakan hewan melalui bukit yang disediakan oleh pihak pengelola yakni Bukit Bekol. Pecinta panorama indah dari atas bukit bisa mengunjungi bukit ini dan melihat secara keseluruhan sabana Baluran

dan Gunung Baluran yang letaknya berada di sebelah kiri. Adapun ketika selesai melihat flora dan faunanya, wisatawan bisa berkunjung ke destinasi lain yang letaknya 200 meter dari titik pusat Savana Baluran yaitu Pantai Bama. Pada saat kami berkunjung ke pantai tersebut, nampaknya wisatawan tengah memadai pantai ini yang tujuannya tentu melepas penat sembari mengisi liburan bersama keluarga. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di sana, pihak pengelola menyediakan speedboat untuk bisa berolahraga air di pantai tersebut, bisa juga menaiki kapal feri untuk sekadar berkeliling pantai, dan juga ada banyak spot foto yang instagramable bagi kawula muda. Hal ini tentu menarik banyak wisatawan untuk berkunjung dan bisa mengabadikan salah satu pantai dengan ekosistem mangrove yang masih terjaga. Baluran tentu menjadi tempat wisata yang berbeda dari biasanya. Di sana kami memiliki banyak sekali momen yang tak akan terlupakan. Sebab ada banyak sekali informasi yang diberikan pihak pengelola melalui brosur dan plang yang tersedia. Tak heran, wisata Taman Nasional Baluran selalu ramai dikunjungi dan menjadi destinasi favorit ketika mengunjungi Situbondo. Selain tempat untuk mengisi liburan, Baluran juga menjadi tempat edukasi bagi anak-anak untuk mengenal berbagai macam flora dan fauna yang akan bermanfaat bagi mereka di masa depan. Dimas


Rancak Budaya

ilustrasi oleh : Alfan Khoirul Huda

oleh Shella Novianti

Api dan Nasib Ilustrasi oleh : Alfan Khoirul Huda

D

i belakang rumahnya, Sita punya segalanya; ribuan kubik pasir putih yang menggelitik kaki, bau amis lautan, pepohonan nyiur yang berbuah sepanjang tahun, dan debur ombak serta buih-buih putihnya yang tak pernah habis. Satu-satunya yang tak pernah ia miliki baik dulu maupun sekarang barangkali cuma harapan. Pada usianya yang kesebelas atau sekitar itu, Sita sadar bahwa desa pesisir miskin tempatnya dilahirkan ini tak akan sanggup membawanya ke masa depan yang terang. Sesuatu yang terasa seperti nyanyian terumbu karang memberitahunya bahwa ia cuma akan mengulangi nasib orang tuanya. Nasib kakek dan neneknya, pakde dan budenya, paklik dan buliknya, sepupusepupunya, tetangga-tetangganya. Ia hanya akan menamatkan sekolah sampai SMP, sebab gedung SMA negeri terlalu jauh dan ia tak punya uang untuk membayar uang pangkal SMA swasta yang konon katanya punya dua ratus perangkat komputer dan lebih dekat sekitar dua kilometer itu.

Itu pun kalau ia beruntung bisa benarbenar punya ijazah SMP. Sebab, beberapa temannya putus sekolah pada kelas dua untuk membantu mengurus tambak orang tua, mengurus adik yang masih terlalu kecil untuk ditinggal di rumah sendirian, mengurus ayah yang mulai renta dan sakit-sakitan. Nyatanya, Sita memang dua kali lebih beruntung dibandingkan teman-teman sebayanya. Selain berhasil menyematkan namanya pada selembar ijazah SMP, ia juga berhasil menikahi lakilaki yang dicintainya. Sita tak tahu rasanya tertunduk meratapi sepasang sandalnya sendiri pada hari lamaran. Ia tak tahu rasanya menjalani pernikahan yang diputuskan orang lain, berbakti kepada suami yang dipilihkan orang lain, memasak dan mencucikan baju seseorang yang selamanya akan membuatnya teringat pada perasaan tak berdaya, tak punya suara, dan tak punya pilihan pada hari lamaran itu. Sita punya segalanya; ribuan kubik pasir putih yang menggelitik kaki, bau amis lautan, pepohonan nyiur yang berbuah

sepanjang tahun, debur ombak serta buihbuih putihnya yang tak pernah habis, dan seorang suami yang amat dicintainya. Suami Sita yang juga tak pernah mencicipi bangku SMA itu bernama Ramadhani. Orang-orang memanggilnya Rama, dan Sita pikir itu cocok sebab nyatanya Ramadhani memang tak lahir pada bulan Ramadhan. Rama lahir pada pertengahan bulan kedua kalender Jawa, saat bulan yang bulat sempurna bertengger gagah di langit. Berdasarkan hitungan Jawa, tanggal lahir itu pas dengan milik Sita. Oleh sebab itu, mereka diperbolehkan menikah. Meski, Rama melamarnya nyaris dengan tangang kosong setahun yang lalu. Sita memang sudah tergila-gila dengan Rama sejak mereka masih kanak-kanak. Sehingga, meski Rama juga tak sanggup membawanya ke masa depan, Sita tetap merasa menjadi perempuan paling bahagia di dunia, atau paling tidak di desa pesisir miskin itu. Dari

kecil,

Rama

memang

sudah

Tahun 44 Mei - Juni 2022 |

33


Rancak Budaya memesona dengan caranya sendiri. Selalu saja ada sesuatu yang membuatnya terlihat paling mencolok di antara teman-teman sebayanya. Lelaki itu suka diperhatikan. Ia tak perlu berpikir dua kali untuk memanjat ke panggung pentas seni tujuh belas Agustusan dan menampilkan bakat apa pun yang dimilikinya. Rama juga cakap di bidang atletik, sehingga selalu dikirim sebagai perwakilan kelas tiap sekolah menyelanggarakan lomba kecil-kecilan. Di pertandingan sepak bola, ia mencetak gol. Di perlombaan balap karung, ia menjadi yang paling gesit. Rama juga pandai berenang. Semua anak di desa ini tak ada yang tak pandai berenang, tapi Rama seperti berdiri pada tingkatan yang berbeda dan sulit dijangkau anak-anak lainnya. Ia berenang dengan teknik yang entah diperolehnya dari mana. Ia memiliki paru-paru yang sanggup membuatnya menahan napas begitu lama di bawah air. Di desa ini, tak banyak teman sebaya mereka. Oleh sebab itu, bocah laki-laki dan perempuan cenderung berbaur dan memainkan permainan apapun yang disepakati. Kadang-kadang bocah lakilaki ikut membuat kue pasir, kali lainnya bocah-bocah perempuan ikut menendangnendang bola rotan. Lingkaran mereka— Sita dan Rama—selalu beririsan. Tapi, justru karena sudah terlalu dekat, Rama tak pernah benar-benar menganggap Sita sebagai perempuan yang menarik. Bahkan, hingga mereka lulus SMP dan berpisah. Rama menjadi satu dari sedikit laki-laki yang pergi merantau sebab ia tahu desa ini menyembunyikan luka dan tangisan. Ia membaca duka itu dari ikan-ikan yang bersembunyi makin jauh di kedalaman dan sulit diraih jala para nelayan, dari batubatu tajam jalanan yang telah berulang kali menggulingkan mobil bak terbuka milik para tengkulak, dari sampah-sampah yang menggenangi belakang rumah mereka— yang makin hari makin banyak, entah dikirim dari mana. Sita menyimpan patah hatinya sendirian. Ia berduka dalam sunyi. Di ruang-ruang

34 | Komunikasi Edisi 340

kedap, ia mendoakan supaya Rama yang konon bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah Bank selalu dilindungi. Sementara ia sendiri kembali ke dapur, membersihkan dan menggarami ikan, menjemurnya, lalu membawanya ke tengkulak ketika keluarganya sudah tak punya beras untuk ditanak. Ia kembali kepada satu-satunya nasib yang ia ketahui. Sita kira ia tak akan pernah bertemu Rama lagi. Sebab, seperti perantau pendahulunya, Rama akan pulang satu kali saja untuk memboyong keluarganya yang tinggal tersisa seorang ibu ke kota. Sita tak tahu apakah seseorang bisa patah hati dua kali untuk orang yang sama, tetapi ia menyiapkan dirinya akan datangnya hari itu. Namun, belum sampai setahun, Rama pulang untuk menguburkan ibunya yang meninggal karena serangan jantung dan tak pernah kembali ke kota lagi. Ia bertahan di pesisir yang menyimpan tangis ini demi kenangan masa kecilnya. Satu-satunya fase terang di hidupnya yang kini dijalin oleh serangkaian kemuraman. Rama kembali ke lautan. Ia bergabung dengan kapal Pak Hasan yang sering berlayar berhari-hari. Lagi-lagi, Sita memerhatikan kulit Rama yang jadi semakin legam dan rambutnya yang kini memanjang dengan potongan tak rata dari kejauhan. Bertahun-tahun kemudian, pada satu malam Minggu, Rama tiba-tiba bertamu ke rumahnya. Lelaki itu membantu Sita membedah perut ikan dan mengeluarkan isinya. Di dapur berdinding bambu itu, Rama menyanyikan lagu-lagu yang dulu dibawakannya di pentas seni sekolah tak habis-habis. Barulah ketika hendak pamit, lelaki itu berkata, “Mulai sekarang, malam minggumu buat saya saja, ya?” Dibandingkan dengan kotoran ikan yang basin, menghabiskan malam minggu bersama Rama tentu lebih menyenangkan. Maka, Sita mengangguk tanpa berpikir. Setelah

menikah,

mereka

terbiasa

bersama setiap malam bersama-sama. Malam-malam yang tak selalu sehangat malam Minggu. Malam-malam yang lebih sering dingin, sepi, muram, dan tanpa harapan. Tapi, malam kali ini terasa berbeda sebab mereka tak berbagi suasana yang sama. Rama tertidur dengan senyum bertengger di wajah setelah mendapat bonus upah dari juragan Ngadiman. Sementara Sita bahkan tak sanggup memejamkan mata tanpa mengilas balik bayangan kemeja lusuh Rama yang tercoret lipstik merah tua. Secercah warna yang terang-terangan bukan miliknya. Nyaris tengah malam, Sita menyelinap keluar dari pelukan Rama. Ia bergegas ke belakang rumahnya demi menemukan angin yang tenang dan seonggok bara api sisa pembakaran sampah. Dua hari lalu, Rama ikut ke kota bersama rombongan juragan Ngadiman—tengkulak terkaya di desa ini. Selain memiliki rumah paling besar di seantero desa, konon juragan Ngadiman juga punya dua lapak ikan di pasar induk, satu toko material, dan seorang istri simpanan yang disembunyikan di sebuah indekos. Dua bulan setelah menikah, atas permintaan Sita yang enggan ditinggal melaut berhari-hari, Rama berhenti menjadi anak buah Pak Hasan. Sebagai gantinya, suaminya kemudian ikut rombongan tengkulak juragan Ngadiman yang memasok ikan-ikan ke kota tiap tiga hari sekali. Keputusan yang Sita kira begitu tepat dan romantis itu kini terasa salah. Ia diliputi sesal, sebab nyatanya mendoakan keselamatan Rama di tengah lautan sana terasa lebih ringan daripada mengharapkan suaminya itu imun dari godaan belantara kota. Setidaknya, Sita tahu alam akan melembutkan badainya demi seorang istri yang seumur hidupnya mengabdikan diri kepada pesisir, yang tak keberatan lahir dan mati di desa yang sama, yang tak mengimpikan rumah, mobil, fasilitas, bahkan terang lampu-lampu di luar jangkauannya. Sementara kehidupan


kota adalah adalah rimba raya yang asing dan tak ia kenali. Sita tak tahu bagaimana membujuknya supaya menyembunyikan gadis-gadis ayu nan berpendidikan dari pandangan Rama. Pintu belakang rumah mereka—rumah peninggalan ibu Rama--berderik. Suaminya memanggil dengan suara serak. Kedua matanya berlumuran kantuk. “Cari apa, Ta?” Sita ingin mengatakan sedang mencari kepercayaannya kepada Rama yang tersapu ombak. Ia ingin membicarakan soal kemeja yang ternoda lipstik. Tapi, keraguan menyumbat tenggorokannya. Bagaimana bila Rama membenarkan dugaannya? Bagaimana bila dugaannya benar tetapi Rama berbohong dan mengelak? Bagaimana bila dugaannya keliru dan Rama berbalik membencinya? “Rama, baik di sini atau di kota sana, enggak ada perempuan lain, ‘kan?” Pada akhirnya itu saja yang sanggup Sita katakan. Pertanyaan yang terdengar polos, pasif, tak lebih dari rajukan seorang istri yang cemas ditinggal sendirian. Sementara kelebatan warna merah tua di atas kemeja lusuh Rama terpuruk lagi di sudut kepalanya, dimatikan, terlupakan. Sebelah tangan Rama menjangkau bahu Sita. Ia bawa istrinya itu kembali ke rumah, ke kamar mereka, ke pelukannya. “Hanya ada kamu, Sita. Ayo tidur lagi!” Sita mengangguk. Akan tetapi, sebelum sepenuhnya larut ke dalam lingkaran tangan Rama yang posesif tadi, ia masih sempat melihat semerbak bunga api yang diterbangkan angin. Dan, dalam detik-

detik singkat itu, ia ingin sekali mendorong suaminya yang masih limbung oleh kantuk ke dalam bara api. Rama, suamiku, terjunlah ke dalam api. Bila memang tidak ada perempuan lain, ia tidak akan membakarmu. Ia akan melunakkan dirinya untuk seorang suami yang setia. Sebab lidah bisa berbohong dan sekumpulan lelaki hidung belang di lingkaran pekerjaannya pasti akan melindungi Rama. Maka, Sita kira, cuma itu satu-satunya cara untuk membuktikan kesetiaan Rama kepadanya. Seperti Dewi Sita yang mengorbankan hidupnya demi membuktikan kesuciannya kepada Sri Rama dan segenap rakyat Ayodhya. Meski, pada kenyataannya, Dewi Sita adalah korban penculikan yang pergi bukan atas kehendaknya sendiri. Meski, tak sedetik pun waktu yang ia lewati di Taman Asoka berlalu tanpa sosok Sri Rama memenuhi kepalanya. Dan, ketika pada akhirnya Rahwana berhasil menyelamatkannya, ia pulang hampir-hampir dengan tubuh yang cuma tersisa tulang terbungkus kulit. Ah, bahkan Dewi Sita pun tak mempertanyakan kesetiaan Sri Rama dalam masa penculikannya. Tak seorang pun di Ayodhya meragukan kesetiaan Sri Rama. Meski, tak seperti Dewi Sita yang dikekang Rahwana dan tak sanggup menginjak sejengkal pun tanah di luar Taman Asoka, Sri Rama memiliki seluruh kebebasannya selama Dewi Sita tak ada di sisinya.

ke dalam kobaran api. Tak akan ada yang mempercayainya, tak akan ada yang berdiri di sampingnya. Sebab menjaga kesucian adalah tugasnya, sebagai seorang istri, sebagai seorang perempuan. Sementara tugas suaminya adalah menghidupi diri mereka, entah dengan melaut atau bepergian ke kota. Istri yang berani mempertanyakan kesucian suaminya yang rela berhari-hari tak pulang demi mencari nafkah, hanya akan dianggap tak tahu diuntung. Istri seperti itu lah yang seharusnya menceburkan diri ke dalam kobaran api. “Ta, kamu percaya saya, kan? Kamu harus percaya saya.” “Iya, aku percaya kamu.” Sita mencamkan kata-kata itu berkalikali kepada dirinya sendiri. Bahwa ia mempercayai Rama. Bahwa noda merah tua di kemeja lusuh suaminya bukan lipstik perempuan kota, tapi darah ikan tuna yang tubuhnya robek tersangkut jala. Namun, semakin Sita berusaha mematri keyakinan itu di hatinya, perasaan itu juga terasa makin kuat. Sebentuk perasaan yang baru pertama kali ini ia dapatkan. Perasaan tak berdaya, tak punya suara, dan tak punya pilihan seperti seorang gadis yang tertunduk memandangi sepasang sandal pada hari lamarannya. Penulis adalah kontributor Majalah Komunikasi UM

Sita, si perempuan pesisir ini, tentu tak bisa menggugat kesetiaan Rama apalagi memintanya menceburkan diri

Tahun 44 Mei - Juni 2022 |

35


Pustaka

Janji:

Meniti Jejak Sang Pengembara oleh Nurul Imaniyah Judul buku Cetakan Penulis Penerbit

P

ernahkah kamu berjanji? Apa yang akan kamu lakukan setelah mengikrarkan janji? Berusaha menepatinya ataukah hanya menganggap sebagai jalan pintas untuk berusaha keluar dari masalah? Melalui novel setebal 486 ini, Tere Liye ingin mengajak pembaca untuk mengingat kembali hakikat dari apa itu janji. Tidak peduli siapa kamu, dari mana asal dirimu, apa latar belakang atau masa lalumu. Sekali mengikrarkan janji, apapun tantangan ke depannya, berapapun harga yang harus dibayar, janji tetaplah janji yang harus ditepati Berangkat dari kisah 3 sekawan (Hasan, Baso, dan Kaharuddin) yang suka mencari masalah dengan tujuan ingin keluar dari sekolah agama. Mereka banyak sekali membuat ulah dan puncak dari segala kejahilan mereka adalah membuat onar suatu acara kunjungan tamu agung di sekolah agama mereka. Dari masalah fatal tersebut, membuat Buya menghukum mereka dengan memberikan tugas mencari Bahar, seorang murid nakal yang pernah belajar di sekolah agama tersebut 40 tahun yang lalu. Bahar adalah seorang pemabuk, suka menyabung ayam, berkelahi, membuat gaduh kampung, membakar sekolah hingga membuat salah satu santri menjadi korban dan membuat Buya (ayah Buya sekarang) terpaksa mengeluarkan ia dari sekolah agama. Tidak ada hal baik lagi yang tersisa dari seorang Bahar. Namun, terlepas dari perbuatan onarnya tersebut malah bisa membuat seorang Buya mencarinya. Apa yang membuatnya begitu spesial?. Di sinilah Tere Liye, dengan bahasa khasnya yang mengalir dan mudah dipahami ingin mengajak pembaca menemani 3 sekawan mencari jawaban tersebut dengan berpetualang, menapaktilasi rekam jejak Bahar. Bertemu dari informan satu ke informan lainnya, berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya. Hingga pembaca bisa melihat sepak terjang kehidupan Bahar yang penuh likaliku, bertabur asam garam kehidupan selepas ia keluar

36 | Komunikasi Edisi 340

: Janji : Juli 2021 : Tere Liye : Sabak Grip

dari sekolah agama. Proses perjalanan yang tidak hanya digambarkan mulus, tetapi banyak pula menemukan “kerikil” yang secara tidak langsung membuat 3 sekawan pun juga belajar berdamai dengan masalah kehidupan mereka masing-masing. Bahar yang suka membuat onar, mabuk-mabukan, tetapi juga tidak segan untuk menolong orang lain merupakan salah satu hal yang menarik dari novel Janji. Tere Liye seperti ingin menyampaikan pesan yang sebagian besar dari kita pasti pernah mendengarnya, yaitu “don’t judge book by the cover”. Boleh jadi apa yang kita lihat buruk sesungguhnya tidak benarbenar buruk dan sebaliknya, apa yang kita lihat baik sesungguhnya tidak benar-benar baik. Bahar yang benci kepada Tuhan sejak kepergian istrinya karena suatu tragedi memilih kabur dan menghabiskan 8 tahun hidupnya berprasangka buruk pada Tuhan. Sampai pada suatu waktu dia “terkubur” dalam perut bumi dan membuatnya paham akan satu hal: “Kita selalu bisa memilih, bersabar atau marah. Bersyukur atau ingkar. Bahkan saat situasi itu memang menyakitkan, boleh jadi tetap ada kebaikan di sana. Dan orang-orang yang sabar dan bersyukur akan memilih mengingat hal-hal baik dibandingkan yang menyakitkan.” – (hlm.428). Membaca novelnya bisa membuat perasaan pembaca campur aduk, emosi yang naik turun seperti menaiki wahana roller coaster. Terkadang sedih hingga bisa membuat pembaca

menitikkan air mata lantas dengan cepat bisa membuat tertawa pada halaman berikutnya. Dalam novel ini pun, pembaca dapat menemukan banyak sekali pelajaran kehidupan, nasihat-nasihat yang bisa menyentuh nurani. Novel yang sangat “berdaging”, seakan tiap lembarnya ada saja hal yang bisa dipetik, membuat jiwa damai dan “kenyang”. Dinarasikan dengan baik dan tidak terkesan menggurui. Bahan bacaan yang cocok untuk segala umur. Hal lain yang juga membuat novel ini menarik adalah karena vibes yang disajikan merupakan perpaduan antara 3 novel best seller Tere Liye lainnya, yaitu Tentang Kamu, Rembulan Tenggelam di Wajahmu, dan Rindu. Hal ini pun dikonfirmasi sendiri oleh Tere Liye di akun instagramnya. Alasan mengapa Bahar yang kacau balau, sering membuat keonaran, mabuk-mabukan, tapi tak pernah sekalipun segan dan selalu teguh untuk membela yang lemah, menolong orang dan perbuatan baik lainnya, alasan mengapa novel ini diberi judul Janji akan terkuak semua tepat hanya pada 2 lembar terakhir dari novel ini. Janji antara seorang guru dan santrinya. Janji terhadap 5 pusaka yang diikrarkan dan diperjuangkan. Terakhir, mengutip sepenggal blurb di novel Janji, “Inilah kisah tentang Janji. Kita semua adalah pengembara di dunia ini. Dari hari ke hari. Dari satu tempat ke tempat lain. Dari satu kejadian ke kejadian lain. Terus mengembara. Dan kita pasti akan menggenapkan janji yang satu ini:mati.”. Penulis adalah pemenang Majalah Komunikasi UM

Kompetisi


Rancak Budaya

PUPUS DAN PUSPAS Oleh Rasyid AS

Kata kita kini menjadi ambigu Karena tidak ada yang mampu mengatakan Bahwa kata kita yang kau ucapkan Adalah kau dengan aku Kau yang pernah ku jadikan sosok dalam hati Kini dengan trengginas nya menyakiti Menjadikan hati pecah terbagi Dan rasa yang menjadi mati Kau datang ingin menjelaskan Aku bilang tak ada yang perlu dijelaskan Karena nyatanya, penjelasanmu hanyalah elakan Dari kejadian yang sudah ditakdirkan tuhan Kini kau telah ku maafkan karena keadaan Dan ku ucapkan selamat atas pernikahan kalian Walaupun aku telah kau korbankan Demi dia yang lebih tampan dan mapan Selamat untuk kalian yang akan hidup satu rumah Dan akan memulai hal baru dengan berbagai kisah Sedangkan aku... Masih sibuk melihat pemandangan Berbicara dengan dinding kamar Mendengarkan suara kukila Dan Mencium bayang-bayang mu yang tertinggal. Namun... Wangi bayanganmu lebih wangi daripada bunga yang mekar di sudut jalan sunyi Suara mu mendengkur lebih ku nikmati daripada suara kukila yang sedang bernyanyi

Ilustrasi oleh : Alfan Khoirul Huda

Berbicara denganmu yang acuh lebih ku perhatikan daripada berbicara dengan dinding kamar yang sangat perhatian Melihat bola mata mu lebih indah daripada melihat pemandangan matahari yang menyenja Dan masih banyak lagi yang membuat ku puspas dalam perasaan Karena telah pupus pada harapan

Penulis adalah kontributor Majalah Komunikasi UM

Tahun 44 Mei - Juni 2022 |

37


Nama Fak/Jurusan

Nama

:

Fak/Jur

:

: Shafa Anargya Khansa Putri : FMIPA/ S1 Kimia

Seluruh sivitas akademika UM dapat mengirimkan karya berupa komik dengan tema bebas dalam bentuk soft file yang dikirim langsung ke Kantor Redaksi Majalah Komunikasi Graha Rektorat Lantai II atau via email: komunikasi@um.ac.id selambat-lambatnya tanggal 25 Juli 2022 disertai identitas diri (nama, fakultas, jurusan, dan nomor HP). | Komunikasi Edisi 336

35


Sibukmu dalam hiruk pikuk dunia, jangan sampai membuatmu lupa akan berharganya ampunan Sang Maha Esa

Nama : Satifa Agatha Fak/Jurusan : FIS/HKn Tempat : Gereja Katedral St. Perawan Maria Gunung Karmel - Jl.Ijen - Malang (Cathedral of St.Virgin Mary of Mount Carmel Malang)

Healinglah sebelum healing itu dilarang

Nama Fak/Jurusan Tempat

: Muhammad Rizqy Pangestu : FMIPA/Biologi : Pantai Teluk Asmara, Kabupaten Malang

Dalam mengambil tindakan, tidak perlu bingung menentukan benar dan salah dari suatu keputusan, karena nyatanya hasil akhirlah yang dapat menjadi tolak ukurnya.

Layaknya warna, hidup punya gelap dan terang. Bentuknya juga beragam. Ingat, kamu sang seniman. Tuangkan warna terbaikmu!

Nama Fak/Jurusan Tempat

Nama Fak/Jurusan Tempat

: Widia Tamara : FS/S2 Pendidikan Bahasa Indonesia : Pantai Watu Leter, Malang

: Syani Yemima Syahrul : Sastra/Sastra Indonesia : Keraton, Yogyakarta

CP : 081330781916


Redaksi menerima tulisan reportase dengan panjang tulisan 1 halaman A4 font Times New Roman ukuran 12 spasi 1,5 dikirim maksimal dua hari setelah pelaksanaan kegiatan ke email komunikasi@um.ac.id. Naskah yang layak akan dimuat di Komunikasi online dan mendapat imbalan atau penghargaan yang sesuai


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.