4 minute read

LAPORAN KHUSUS

Next Article
LENSA UM

LENSA UM

Kegiatan Grand Launching Bright Dormitory Batch 5

Grand Launching Bright Dormitory Scholarship UM

Advertisement

Pada Maret 2022, YBM BRI (Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia) mengadakan Grand Launching Bright Dormitory Scholarship yang ditujukan kepada mahasiswa terpilih Universitas Negeri Malang (UM) untuk membangun generasi intelektual muslim yang memiliki jiwa kepemimpinan, berkarakter, berdaya saing, dan mengaplikasikan nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Acara tersebut dilaksanakan sebanyak dua kali dalam Bulan Maret. Pelaksanaan pertama yaitu Batch 5 pada 21 Maret 2022 dengan Universitas Brawijaya (UB) yang dihadiri oleh Dra. Hj Komariyah selaku Kepala Subdit Humas dan Kemitraan, Direktorat Perencanaan, dan Humas perwakilan dari UM. Sementara itu, Batch 6 pada 31 Maret 2022 dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim dihadiri oleh Wiwid Nurachmawati, S.P., selaku Kepala Seksi Kesejahteraan, Kewirausahaan, dan Alumni Mahasiswa UM.

Acara ini digelar meriah dengan diawali pembukaan, tilawah Al-Quran, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Zakat, sambutan-sambutan, pemberian paket pendidikan kepada anak yatim yang ada di sekitar lingkungan asrama, penyerahan cendera mata dan kenang-kenangan. Kemudian dilanjut acara inti, yaitu pemotongan pita dan tumpeng, tanda tangan plakat peresmian, serta dormitory tour oleh semua tamu undangan yang dipandu oleh mentor dan kepala asrama. Acara ditutup dengan penyampaian tausiah dan penampilan tari oleh perwakilan awardee.

UM merupakan salah satu Perguruan Tinggi mitra YBM BRI yang memiliki program beasiswa seperti Bright Scholarship untuk 12 mahasiswa terpilih atau biasa disebut awardee scholarship. Beberapa fasilitas dan cakupan yang dapatkan awardee dari beasiswa ini di antaranya bantuan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT), living cost, koneksi skala nasional dan internasional, mendapatkan berbagai program pembinaan komprehensif yang mendukung. Adapaun syarat dan ketentuan untuk menjadi awardee scholarship antara lain muslim/muslimah, mahasiswa aktif semester 2, meraih IPK minimal 3.00 atau lebih, tidak sedang menerima beasiswa dari lembaga lain, lancar membaca Al-Quran, merupakan mahasiswa yang berprestasi, dan aktif berorganisasi.

Grand Launching Bright Dormitory Scholarship telah diapresiasi oleh perwakilan pihak UM karena termasuk program yang luar biasa. Diberikan fasilitas dan pembinaan dengan harapan dapat mendorong serta mengembangkan potensi setiap awardee sesuai dengan nilai-nilai Islam untuk menjadi pemimpin masa yang akan datang. Sylvia

Merawat “Ramadhan Vibes”

Ilustrasi oleh : Alfan Khoirul Huda

Bulan Ramadan yang mulia telah pergi berganti dengan Syawal, Zulkaidah, Zulhijah, dan seterusnya. Banyak orang menangisi kepergian Ramadan karena keutamaannya. Mereka berharap menjumpainya lagi di masa mendatang. Ramadan memang mampu menggugah semangat ibadah meski saat menjalaninya terasa berat, dan ketika berlalu, dia menghadirkan rindu.

Sebulan lamanya Ramadan memberikan latihan panjang menempa religi dan mental spiritual melalui puasa, salat tarawih, iktikaf, sedekah, pengendalian diri, dan zakat fitrah untuk membentuk keistikamahan diri seorang muslim agar menjadi pribadi yang bertakwa. Atmosfer religi yang kental karena geliat yang sama di berbagai tempat mampu menggugah semangat beribadah. Namun, ketika Ramadan berakhir bagaimana merawat gairah beribadah di bulan-bulan berikutnya sementara godaan begitu besar, padahal Ramadan masih akan datang sebelas bulan kemudian.

Atmosfer Ramadan atau Ramadan vibes memang harus dirawat karena gairah ibadah berpotensi meredup. Para ulama sering menyampaikan bahwa iman bersifat yazid wa yanqush atau naik dan turun. Fluktuasi iman membuat gairah ibadah mudah tergerus oleh padatnya kesibukan, kondisi sekitar, godaan tontonan, dan kemaksiatan.

Meski Allah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya bentuk (At Tin: 4), tetapi dia juga memiliki kelemahan karakter yang cenderung negatif. Al-Qur’an menyebut manusia mudah mengeluh dan kikir, “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” (QS. Al-Ma’arij: 19 dan QS. Al-Isra’: 100). Manusia juga lemah secara fisik dan dalam melawan hawa nafsu, “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah...” (QS. Ar-Rum: 54). “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An-Nisaa’: 28). Manusia cenderung zalim dan bodoh, “... sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72). Manusia juga disebut berkarakter tidak adil, “dan Syuaib berkata, ‘Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hakhak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.” (QS. Hud: 85).

Ditinjau dari perspektif psikologis, Sigmund Freud tokoh Aliran Psikoanalisis menyebut manusia memiliki sifat dasar negatif dan selalu ingin bersenang-senang karena unsur id yang ada dalam struktur kepribadiannya. Bagi pemuja kesenangan, panggilan ibadah mungkin dianggap sebagai penghalang kesenangan. Terlebih jika lingkungan sekitar dan lingkaran pertemanan juga malas beribadah dam mengutamakan aktivitas kerja dan kesenangan dari pada panggilan salat. Kondisi ini sangat berpengaruh negatif terhadap gairah ibadah.

Namun jangan khawatir, di balik karakter negatifnya, manusia dikarunia potensi hati dengan iman, pikiran untuk menyerap ilmu pengetahuan, dan kemampuan bertindak. Dengan iman dan ilmu pengetahuan termasuk wawasan agama tentu akan membantu manusia melakukan tindakan yang tepat. Potensi ini menjadi modal merawat Ramadan vibes.

Merawat gairah beribadah dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut (1) mulai dengan niat dan komitmen yang disertai dengan doa pada Allah SWT agar diberi kekuatan untuk istikamah, (2) memilih lingkungan dan teman yang semangat beribadah agar dapat termotivasi dan saling menyemangati, (3) sering muhasabah atau refleksi diri tentang apa yang bermanfaat dan tidak bermanfaat untuk dilakukan, (4) terus menambah ilmu dengan belajar dan mengikuti pengajian, dan (5) senantiasa mengingat bahwa umur adalah rahasia Allah, meski seseorang berharap dapat bertemu dengan Ramadan yang akan datang tapi Allah berkehendak lain, maka harapannya belum tentu terwujud.

Jangan menunggu datangnya Ramadan untuk mendapatkan gairah ibadah, namun hadirkan Ramadan vibes di hati dan suasana setiap hari agar ibadah selalu dalam situasi Ramadan yang mulia, semoga Allah memudahkan harapan ini ... Amiin ya rabbal alamin.

Muslihati (Dosen Departemen Bimbingan Konseling UM)

This article is from: