Koran Kampus UKDW Edisi Juni 2024

Page 1


Nareswari Nisita, salah satu maha-

Campus Ministry Program Studi

Nareswari Nisita Terpilih Menjadi Finalis Lomba Duta Pendidikan Indonesia 2024

versitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta terpilih menjadi salah satu finalis pada Lomba Pemilihan Duta Pendidikan Indonesia yang diselenggarakan pada akhir bulan Mei lalu di Shaw Foundation Alumni House, National University of Singapore.

Nares menyebutkan proses seleksi untuk mengikuti Duta Pendidikan Indonesia 2024 ini cukup ketat. “Setelah lolos administrasi, saya mengikuti tes potensi akademik dan mendapat Letter of Acceptance Special Funded yang menyebutkan saya mendapat beasiswa keringanan biaya untuk mengikuti program. Saya juga sangat berterima kasih atas dukungan dari WR 3, Biro 3, dan WD 3 Fakultas Bisnis UKDW,” tuturnya.

Nares menerangkan dirinya mulai dikarantina mulai tanggal 27 Mei 2024 dan mengikuti deep interview. Selanjutnya di puncak acara, Nares mempresentasikan project pitching yang telah dipersiapkan sejak lama.

“Mengikuti Lomba Pemilihan Duta Pendidikan Indonesia 2024, sebagai finalis perwakilan Yogyakarta, merupakan komitmen saya dalam mempelajari pengalaman baru, dengan para peserta dari berbagai kota lainnya Saya ikut kegiatan untuk mem-

perluas pengetahuan dan pengalaman, memperbanyak koneksi, memperdalam, dan melanjutkan program pribadi yang berkonsep pendidikan sebagai acuan untuk mengedukasi teman-teman lingkungan atau masyarakat sekitar Sehingga, ilmu yang didapatkan dan diterapkan tidak berhenti sebagai program pitching (pemaparan program), tetapi juga dipraktikkan. Selain itu, belajar kerja sama dengan instansi atau lembaga ataupun masyarakat sekitar, tentunya sejalan dan mendukung program edukasi pendidikan ini,” terangnya.

Duta Pendidikan lahir sebagai respons terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi dalam bidang pendidikan di Indonesia. Duta Pendidikan diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa solusi inovatif, memperkuat jaringan kerja sama, dan menginspirasi masyarakat untuk ambil bagian secara aktif dalam memperbaiki sistem pendidikan Indonesia.

Pemilihan Duta Pendidikan adalah acara bergengsi yang bertujuan untuk menghargai dan memberikan dukungan kepada individu yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Acara ini merupakan wujud dari komitmen untuk menciptakan inspirasi dan mem-

UKM DWFC Masuk Babak 16 Besar TUN FC 2024

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Duta

Wacana Futsal Club (DWFC) berhasil lolos ke babak 16 besar dalam ajang Telkom University Futsal Championship (TUN FC) 2024 yang diadakan pada tanggal

17-26 Mei 2024 di GOR ITB Jatinangor. Tim DWFC dipastikan masuk ke babak 16 besar setelah mengalahkan tim dari Institut Teknologi Padang (ITP) Sebelumnya tim DWFC bertanding melawan tim dari Uni-

versitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) dan tim dari Universitas Adalas (UNAND), yang tergabung dalam grup G.

TUN FC 2024 merupakan pertandingan futsal yang dilaksanakan dalam bentuk kompetisi dengan format grup dan menggunakan sistem babak penyisihan grup Melalui kompetisi ini, tim DWFC diharapkan dapat mengasah bakat, kemampuan, dan talenta yang dimiliki masing-masing anggota tim. [mpk]

Adapun susunan pemain yang mengikuti TUN FC 2024 sebagai berikut:

Bola Voli UKDW Raih

Dalam perempat final, Tim UKDW meraih kemenangan straight dengan hasil 2-0 melawan APMD. Hal tersebut membawa Tim Voli UKDW melaju ke final bertemu dengan Institut Pertanian (INSTIPER). Namun, saat final Tim Voli UKDW harus mengakui keunggulan INSTIPER, sehingga Tim Voli UKDW menjadi runner-up.

UKM yang dibentuk pada tanggal 7 Maret 2024 oleh Menteri UKM dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU) ini beranggotakan 58 orang laki-laki dan perempuan, serta diberi nama Duta Wacana Volleyball Club (Duwa VC). Ketua UKM Bola Voli, Samuel Bangkit Prakoso, mahasiswa Desain Produk Angkatan 2023, menyebutkan timnya memiliki program latihan rutin setiap minggu, tanding persahabatan, hingga mengikuti turnamen di tahun pertama pembentukan UKM.

berdayakan para pemimpin masa depan di bidang pendidikan. [NN]

nit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bola UVoli UKDW raih Juara 2 dalam

Turnamen Bola Voli Civil Festival

UKRIM 2024. Tim Voli UKDW ini mengikuti penyisihan grup sebanyak 4 pertandingan

grup, semifinal, dan final. Dalam perjalanan penyisihan grup, Tim Voli UKDW menyapu bersih kemenangan pada tiap pertandingan grup dan keluar sebagai juara grup A yang kemudian melaju ke babak perempat final

Tekad, minat, dan bakat yang kuat dari para anggota Duwa VC diwujudkan satu persatu lewat program yang telah disusun. Latihan rutin sudah berjalan sebanyak 10 pertemuan terhitung mulai dari awal pembentukan per bulan Maret hingga per bulan Mei 2024

Selain latihan rutin, Duwa VC telah melaksanakan satu pertemuan pertandingan persahabatan dengan UKIRM Kalasan. Selanjutnya, tim Voli UKDW mendaftar tournament Civil Festival UKRIM. Dimana para pemain yang mengikuti turnamen terdiri dari 11 pemain, dengan perhitungan 6 pemain inti, 5 pemain cadangan, dan 2 officials. Dukungan yang sangat kuat dari pihak kampus dan rektorat membuat perjalanan pengalaman pertama Tim Voli UKDW mengikuti turnamen berjalan dengan lancar. “Ini merupakan pengalaman pertama sekaligus pencarian reputasi untuk UKM Bola Voli UKDW yang baru sekali dibentuk. Kami sangat senang dukungan yang kuat dari pihak kampus serta rektorat terbuka lebar Itu menjadi semangat kami untuk membuat anggota UKM Voli dan kampus merasa bangga Saya harap UKM ini akan terus berkembang, bisa menjadi wadah minat dan bakat yang tepat, serta terus memberikan prestasi untuk kampus UKDW,” tutur Samuel. [UKM Voli]

Doc.Pribadi
siswa Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Bisnis Uni-
Doc.Pribadi
Doc.Pribadi
Doc.Pribadi

Pojok Suara Humanitas

Keluarga: Tempat Singgah yang Menumbuhkan Cinta dan Kasih Sayang Bagi Setiap Anggotanya

Keluarga memiliki peran yang sangat

penting dalam membentuk karakter diri, seperti membangun kepercayaan diri, kedisiplinan, tanggung jawab, dan saling menghargai hak dan kewajiban sesama Di Indonesia, setiap tanggal 29 Juni diperingati sebagai hari Keluarga Nasional. Tujuan dari peringatan ini untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya peran keluarga sebagai pendukung dan pemberi kekuatan utama kita.

Dalam rangka memperingati Hari Keluarga tahun 2024 ini, saya tergerak untuk mengetahui pandangan beberapa orang tentang keluarga dan kaitannya dengan nilai-nilai kedutawacanaan. Mereka yang saya wawancarai adalah para civitas academica Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta Pertama, saya mewawancarai Elizabeth Valerina Agatha, mahasiswa Program Studi (Prodi) Filsafat Keilahian angkatan 2020 Elizabeth mengatakan bahwa keluarga adalah kelompok terkecil dalam masyarakat yang mampu membentuk para anggotanya menjadi pribadi yang beretika dan survive. Dalam kaitannya dengan nilai-nilai kedutawacanaan, Ia melihat bahwa keluarga memiliki peran sebagai wadah bagi setiap anggotanya untuk menerapkan nilai-nilai tersebut Nilai Obedience to God dapat ditanamkan dan diterapkan dalam keluarga dengan saling mengingatkan dalam menjalankan perintah Tuhan Kedua, Walking in Integrity juga berperan penting dalam keluarga, dimana setiap anggota keluarga diharapkan bisa bekerja

sama dan mentaati peraturan atau kesepakatan bersama. Selain itu, antar anggota keluarga dapat saling mengingatkan jika ada yang melanggar kesepakatan. Nilai ketiga yang tidak kalah penting adalah Striving for Excellence Nilai ini harus dipahami dengan baik agar tiap anggota keluarga dapat berkomitmen atas tugas-tugas di rumah Semuanya berusaha memberikan yang terbaik untuk keberhasilan bersama. Nilai keempat, Service to the World mengajarkan setiap anggota keluarga untuk saling melayani. Tidak hanya dari mahasiswa saja, saya juga mewawancarai beberapa staf UKDW sebagai perwakilan dari orang tua yang turut menyampaikan pendapat terkait pentingnya peran keluarga Aloysius Airlangga Bajuadji, S.Kom., M.Eng, Kepala Pusat Pelayanan Informasi dan Intranet Kampus (PUSPIndIKA) mengatakan bahwa seorang ayah memiliki peran yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan anggota keluarganya “Selain bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan, seorang ayah juga harus mampu mendidik anak-anaknya dengan baik Nilai-nilai Kedutawacanaan bisa membantu mewujudkan peran itu. Obedience to God mengajak untuk selalu ingat kepada Tuhan dengan taat beragama Kedua, Walking in Integrity artinya dapat melangkah dengan integritas, selalu konsisten dengan apa yang dipikirkan dan diperbuat. Striving for excellence mengingatkan agar belajar mandiri dan bertanggung jawab pada hal kecil sampai

yang besar. Service to the world dipahami sebagai kepekaan terhadap lingkungan sekitar terutama kepada keluarga sendiri. Tetapi terlepas dari semuanya, hal terpenting adalah saling memperhatikan dan membantu,” ujarnya Bayu juga menambahkan bahwa setiap anggota keluarga harus bisa hidup bermasyarakat dengan mengenal lingkungan tempat tinggal dan gereja dengan baik.

Jika seorang ayah mengatakan bahwa ia harus bisa memenuhi kebutuhan setiap anggota keluarganya dengan baik karena berperan sebagai kepala keluarga, lalu bagaimana tanggapan dari sudut pandang seorang ibu yang memiliki peran penting dalam mengurus keluarga dan rumah tangga? Titi Sunarni, S.Pd., MIP, staf Unit Perpustakaan UKDW menyampaikan hal yang tidak jauh berbeda. Titi menjelaskan bahwa keluarga adalah unit yang dipersatukan dalam ikatan cinta kasih yang utuh antara suami-istri, orang tua, dan anak. Artinya, antar anggota keluarga dapat saling menerima dan memahami dengan tulus dan ikhlas. “Jika di keluarga ada masalah, bisa dibicarakan bersama dengan baik, hilangkan sifat egois, saling bertukar pikiran, mau menerima pemikiran orang tua dan anak apa adanya. Semua anggota keluarga tidak bisa memaksakan kehendaknya kepada orang lain dan harus mampu bersikap fleksibel Selain itu penting adanya mendasari kehidupan keluarga berdasarkan prinsip firman Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai yang utama,” pungkasnya.

Dari Musik Untuk Dunia

Tanggal 21 Juni diperingati sebagai

Hari Musik Dunia. Hari istimewa ini didedikasikan untuk merayakan kekayaan dan keanekaragaman musik yang ada di seluruh dunia. Musik, sebagai bahasa universal memiliki kekuatan tersendiri untuk menyatukan orang dari berbagai latar belakang

Penerapan nilai-nilai kedutawacanaan dalam keluarga dapat dilakukan dengan terus mengandalkan Tuhan dan saling bekerja sama Setiap anggota keluarga juga harus bertanggung jawab dengan tugas masing-masing dan berkomitmen baik dalam perkataan, perbuatan, dan pikiran. Keluarga harus saling melayani, tidak ada kecemburuan antar anggotanya. Masalah yang muncul harus bisa diselesaikan dengan baik melalui komunikasi yang baik dari hati ke hati antara orang tua dan anak. Tidak ada salahnya menerapkan hukum kasih Allah dalam keluarga dengan saling mengasihi dan menghormati. Seperti salah satu lagu dari film legendaris Indonesia yang liriknya berbunyi demikian “harta yang paling berharga adalah keluarga”, artinya kehadiran keluarga begitu berarti dalam kehidupan kita Kebahagiaanmu juga bagian dari kebahagiaan keluargamu juga. Menurut saya pribadi, keluarga tidak hanya sekedar memberikan tempat singgah yang nyaman dan aman Keluarga juga saling memberikan dukungan emosional psikologis bagi setiap anggotanya. Jadi, sayangilah keluargamu selagi masih ada di sisimu dan jangan sia-siakan peran mereka dalam membentuk jati dirimu karena keluarga adalah Surga kita juga. Selamat hari keluarga! [DEH]

Peringatan Hari Musik Dunia pertama kali digagas oleh Menteri Kebudayaan Prancis, Jack Lang, pada tahun 1982. Sejak saat itu, perayaan ini telah menyebar ke lebih dari 120 negara di lima benua. Tujuan utama dari Hari Musik budaya, etnis, dan bahasa dan perbedaan kelas lainnya.

Dunia adalah untuk mempromosikan musik dalam dua cara: pertama, memberikan kesempatan bagi musisi profesional dan amatir untuk tampil di depan publik, dan kedua, untuk mendorong masyarakat untuk mengeksplorasi dan menikmati berbagai jenis musik.

Perjalanan musik tidak berhenti di satu titik sejarah saja, musik lahir di antara beberapa kelas dengan ciri khas-nya masing-masing Pada kaum borjuis, musik lahir sebagai “privilege” karena hanya kelompok merekalah yang bisa mmbeli alat musik mahal serta mengikuti les privat music. Hal ini menjadikan kaya mereka sebuah bentuk penghargaan terhadap karya yang mahal pada waktu itu serta tidak sembarangan orang yang bisa menikmati karya dari mereka atau musisi terkenal. Berbeda dengan kaum marjinal atau proletar, musik hadir sebagai bentuk perlawanan terhadap otoritas serta menjadi sebuah “spirit” bagi penopang hidup mereka dengan alat musik seadanya Musik menjadi kreatifitas tanpa batas Mereka berhasil menciptakan karya yang mahal yang tidak kalah dari kaum borjuis dari sisi instrumental dan lirik. Lirik yang dihasilkanpun penuh makna akan perjalanan kehidupan, baik individu maupun penanda identitas kelompok.

Di era sekarang ini musik menjadi kebutuhan utama masyarakat dan menjadi media ekspresi kebebasan, terutama bagi anak muda Kebebasan inilah yang menciptakan berbagai genre dan kolaborasi genre yang membuat musik terus berkembang tanpa ada

batasan. Kebutuhan akan musik mempunyai tujuan beragam seperti sarana ekspresi diri, sarana meditasi, dan tidak jarang musik dijadikan sebagai media interaksi antar individu. Musik di kalangan generasi tua hadir dengan “vibes” musik yang slow dan lirik yang penuh makna entah itu percintaan atau tentang jalan kehidupan yang terkenang kembali.

Berbicara dalam konteks Program Studi (Prodi) Studi Humanitas di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, musik hadir sebagai salah satu mata kuliah wajib yang diikuti oleh mahasiswa Tidak hanya sebagai materi perkuliahan, di sini musik hadir sebagai ilmu yang penting untuk masa sekarang ini. Dimulai dari pengantar musik hingga ke pemahaman teknologi music, semua seluk beluk tentang bagaimana sejarah musik, penempatan, hingga proses pembuatannya diberikan dalam mata kuliah ini.

Musik tercipta dengan penuh ambisi. Inilah yang membuat musik tetap hidup hingga saat ini Entah hadir sebagai bentuk perlawanan diri dibersamai idealisme kala kini atau hadir sebagai bentuk kekalahan dari hidup dan pemuas nafsu sanubari Mengutip kalimat dari Frederick Delius “musik adalah ledakan jiwa”, musik adalah bentuk ekspresi yang muncul dari dalam jiwa untuk menyuarakan berbagai perasaan, ide, dan pengalaman. Selamat memperingati Hari Musik Dunia semoga musik dapat membantu kita meraih kebahagiaan jiwa dan raga! [CEX]

Doc.Pribadi

Language and Multidimensional Literacy in Indonesia

The reading literacy of Indonesian stu-

dents has shown great challenges. Over the years, the PISA results of Indonesian students have not been satisfying. Many claim that these results indicate a persistent issue with literacy.

Literacy encompasses various dimensions, including linguistic, cognitive, sociocultural, and developmental aspects Currently, literacy education in Indonesia seems to be neglected in several areas. To enhance literacy education, it is essential to elaborate on language as its fundamental aspect and develop effective strategies for improvement.

Language is the cornerstone of literacy across different fields It is commonly described as a universal human phenomenon that forms the foundation of all communication. Bala Kumaravadivelu, a scholar who proposed Post Method pedagogy, pro-

vides a more comprehensive definition of language, viewing it as: 1) a system where all basic components work together systematically; 2) a discourse comprising connected and contextualized units of use; and 3) an ideology where meaning is constructed and conveyed through various symbolic forms, from everyday linguistic expressions to complex images and texts. The first two definitions are very common, whereas the last perspective requires examining the social contexts in which these symbolic forms are used and questioning how they establish and sustain relations of domination.

These definitions underscore that language is more than a symbolic representation or a communication tool Therefore, literacy education in Indonesia should be built on this foundation, offering a comprehensive approach that includes various roles of language.

Alot of Indonesian people think that

grammar is the most challenging part of English. Some Indonesian learners also claim that mastering English grammar is too difficult and impossible for them. Even before learners start the process of speaking the language, learners are required to understand the grammar of English since grammar is a fundamental base for someone to master English. Grammar exists to make communication easier. Good grammar skills may lead to effective and meaningful communication On the other hand, grammar skills may indicate several traits, like paying attention to details. Learners who care enough about their writing are practicing professionalism, credibility, and persistence Next, critical thinking, with the knowledge of structuring a proper sentence, allows learners to analyze and explain complex problems and the last trait is intellectual aptitude. If our grammar is incorrect, misunderstanding and unnecessary confusion may occur.

Grammar skills may help you a lot with learning a second language but it’s also a good thing to know the learners’ level of grammar before jumping into the learning process Through knowing the learner’s level grammar, learners are able to identify which areas that learners need to improve. There are actually a lot of websites for grammar tests that can help learners determine their language skill level.

Currently, much of language education focuses on enhancing linguistic abilities, often limiting the development of broader literacy skills. By understanding language as a representation of life concepts and discourse, educators and students can deepen their critical application of language From this perspective, literacy education should encourage students to comment, ask questions, express opinions, and listen to others. This approach aligns with the multidimensional literacy framework, which spans linguistic, cognitive, sociocultural, and developmental. Accordingly, the notion of language within a multimodal framework involves various modes chosen for their communicative potentials Therefore, it involves various semiotic resources, such as verbal, visual, aural, and spatial elements.

Applying these concepts to literacy edu-

Short Story: A Creepy Class Inside the Dream Campus

Northern Illinois University

Northern Illinois University offers a quick self-test to help learners identify common grammatical mistakes they may still struggle with in their writing. The test includes various types of grammar questions to assess the extent of your skills It consists of 13 questions, each with 2-3 multiple-choice

cation in Indonesia, students need to learn how to understand visual and verbal language within appropriate social contexts, allowing them to respond correctly and wisely to literacy events. This foundational knowledge is crucial for enabling students to engage in transformative actions and changes. Moreover, in the modern era, being literate extends beyond basic reading and writing skills It is a primary life skill necessary for the 21st century. Outlining the "four pillars of lear-ning"—learning to know, learning to do, learning to be, and learning to live together— defines life skills as essential for functioning independently and effectively in society.

The definition of life skills varies depending on the field For instance, UNICEF’s definition may differ from WHO’s, which emphasizes personal and social development, health and social problem prevention, and human rights protection. In the context of Indonesian society, expressing opinions wisely on social media requires media and information technology literacy, in addition to basic reading and writing skills. Misuse can lead to violations of the ITE Law.

To effectively teach and practice these skills, a reorientation of fundamental paradigms on language and its multimodal entities is necessary Educators must integrate these concepts into the curriculum, aligning literacy education with modern life skills and the needs of contemporary Indonesian society. This approach ensures that literacy education is not just about reading and writing but also about equipping students with the skills needed to navigate and succeed in a complex world.

In short, enhancing literacy education in Indonesia requires a multidimensional approach that incorporates linguistic, cognitive, sociocultural, and developmental aspects By understanding and implementing these dimensions, edu-cators can better prepare students for the complexities of modern life, fostering critical thinking and effective communication skills. [moko]

options. After selecting an answer, the bot will indicate whether the answer is correct or incorrect. In addition to this feedback, the bot provides a link to the relevant material section, offering detailed explanations and examples of the specific grammar rule in question This feature helps learners understand their mistakes and improve their

skills Northern Illinois University also provides quick self-tests for specific grammar sections. Upon completing the test, learners receive their score percentage and the total number of correct answers. This process aids in continuous learning and improvement.

Exam English

The Exam English website is designed for learners preparing for English language exams such as IELTS, TOEFL, TOEIC, and others This website also provides free practice exams. To determine which exams are appropriate for them, learners need to take free-level tests for grammar, vocabulary, and listening skills The grammar and vocabulary level test will assess learners' understanding of English and suggest which exam they should prepare for This test contains 15 multiple-choice questions. At the end of the test, the test taker will be assessed according to the Common European Framework (CEF) Levels (A2-C2) After receiving their results, learners can read the full descriptions of each CEF Level to understand what the levels mean. The website also allows learners to see how international English exams correspond to their CEF Levels.

By utilizing these resources, learners can gain a clearer understanding of their current abilities and focus on areas that need improvement, ultimately enhancing their overall language skills. [Agnes Valentina]

Doc.Pribadi
Doc.Google

Menggunakan code-switching, atau

menggunakan lebih dari satu bahasa ketika berbincang-bincang, makin hari makin jadi kebiasaan banyak orang Selain beberapa ungkapan singkat yang sering dipakai seperti well, come on, it’s okay, anyway, no problem, while, as long as, BTW (by the way), ASAP (as soon as possible), CMIIW (correct me if I’m wrong), TBH (to be honest), AKA (also known as), FYI (for your information), IDK (I don’t know), JK (just kidding), PAP (post a picture), AFAIK (as far as I know), dan masih banyak lainnya, ada beberapa bahasa kiasan atau idiomatic expression, atau idiom dalam Bahasa Inggris, yang dapat kita gunakan sehari-hari agar perbincangan kita lebih keren.

Let’s call it a day

Kiasan atau idiom ini dapat digunakan ketika ingin mengakhiri suatu kegiatan. “Aku capek banget, besok lagi kita lanjutkan, let’s call it a day”. Atau “selesai juga rapat kita hari ini, let’s call it a day” Kiasan ini menjadi pertanda bahwa kita memutuskan untuk berhenti dari kegiatan yang sedang dilakukan. “Bye semuanya, let’s call this a day. Hati-hati di jalan”.

Blessing in disguise

Diartikan sebagai ‘berkah yang tersamarkan’. “Untung saja saya ketinggalan bus, ternyata saya lupa mengunci pintu It’s blessing in disguise” Kesialan seringkali membuat kita kesal, tetapi ternyata banyak kesialan yang bisa disyukuri, karena sebenarnya kita sedang diingatkan, atau dihindarkan dari bahaya. “Untung Ray bangun kesiangan, jadi ketinggalan pesawat. Ternyata pesawatnya terlibat kecelakaan What a blessing in disguise”.

Face the music

Menghadapi musik? Bukan Melainkan menghadapi konsekuensi “Aku lupa membawa tugas yang harus dikumpul hari ini, so I need to face the music”. “Kenapa Ben

Momen hari raya dalam budaya kita

hampir selalu identik dan semarak dengan baju baru. Tunjangan hari raya rasanya memang harus dimanfaatkan untuk berbelanja, sehingga fungsinya akan benar-benar sesuai dengan namanya, yaitu untuk menunjang. Salah satunya, menunjang penampilan.

Setiap tahun, momen menunjang penampilan ini selalu dimanfaatkan dengan baik oleh pencipta trend untuk menggerakkan perputaran roda ekonomi dengan lebih pesat. Upaya memberikan iming-iming untuk tampil lebih modis dan gaya dilakukan dengan lebih gesit. Seolah-olah penampilan pada hari raya tidak lagi sekadar harus ditunjang, tetapi bisa jadi bahkan dikompetisikan soal siapa yang paling cemerlang. Tahun 2024 ini, momen hari raya Idul Fitri dirayakan dengan lahirnya trend kain shimmer Teriakan “Shimmer shimmer ” dari para pedagang di pasar hingga host live shopping membahana siang dan malam Rupanya, kali ini bukan hanya wajah saja yang harus glowing. Kain yang menempel di badan ternyata tidak boleh kalah bercahaya.

Cerita Tentang Munculnya Kain Shimmer

Kain shimmer, sesuai dengan namanya, adalah kain yang terlihat bercahaya saat dikenakan. Kain ini lahir sebagai alternatif yang lebih terjangkau dari kain satin atau silk premium. Bahan silk premium ini memang mahal, tetapi kilaunya memang murni dari kain satin yang berkualitas bagus dan halus, sehingga bisa memantulkan cahaya dengan apik ketika dikenakan.

Untuk memikat pasar kelas menengah, dibuatlah kain shimmer dengan cara menambahkan benang bling-bling ke kain satin kualitas standar. Memang langsung kinclong seketika, tetapi kain menjadi kasar dan kaku. Tidak lama setelah trend kain shimmer ini muncul, ulasan mengenai ketidaknyamanan

Universitaria

Pusat Pelatihan Bahasa

Code-switching-nya pakai Idiom, dong

mengumpul ulang tugasnya?” Kemarin dia plagiat, so he is facing the music”. Terdapat kiasan lain yang memiliki arti serupa, yaitu you make your bed and you must lie on it. “Sebagai anggota organisasi, mengatur waktu sangat penting supaya semua tugas dan kegiatan dapat diselesaikan. I make my bed, and I must lie on it”. Aku yang membuat tempat tidurku, aku juga yang akan tidur disana, yang berarti juga bertanggung jawab atas hal yang telah dilakukan sebelumnya. “Sudah konsekuensi sebagai mahasiswa yang ikut banyak UKM, jadi banyak kegiatan yang harus dilakukan. I make my bed, so I must lie on it”.

Easy on the eye

Mudah dilihat, atau menarik secara visual. Kalau mudah dilihat, biasanya menarik kan? Easy on the eye dapat juga diartikan sebagai cantik, tampan, atau rupawan. “Sst, lihat ke arah jam 2, ada kakak tingkat He’s easy on the eye”. “Ariana Grande, tak hanya hebat dalam bernyanyi, tapi juga easy on the eye”. “I like to watch some beauty Influencers’ content; their reviews are very beneficial and they are also easy on the eye”.

All that glitter is not gold Ya, tidak semua hal yang berkilau adalah emas. Masih ada kuningan, perak, perunggu, batu kristal, dan lainnya. Jadi idiom: all that glitter is not gold berarti, tidak semua hal yang terlihat indah, benar-benar indah. “Aku pikir menjadi artis adalah pekerjaan yang paling enak, ternyata sangat melelahkan All that glitter is not gold”. “Dengan penampilannya yang menarik, makanan ini terlihat sangat nikmat. Ternyata hambar. All that glitter is not gold”. “Aku memilih prodi ini karena banyak tugas yang terlihat menyenangkan. Namun ternyata banyak waktu dan usaha yang dibutuhkan untuk mengerjakannya. All that glitter is not gold”.

Rose-colored spectacles

Spectacles, berarti berkaitan dengan bagaimana POV (point of view) kita dalam

melihat suatu hal. Rose colors, pastinya cantikcantik Sehingga, rose-colored spectacles dapat diartikan sebagai, melihat hal-hal dari sisi baiknya saja. “Penipuan terjadi dimanamana, dengan berbagai cara. Kita tidak bisa melihat dari rose-colored spectacles saja”. “Do not fall for all people’s words, please be careful and do not only see from rose-colored spectacles”. Atau “please be realistic, do not see only from rose-colored spectacles, all that glitter is not gold”.

Red-carpet treatment

Red-carpet means exclusive. Sehingga redcarpet treatment berarti mendapatkan perlakuan atau treatment yang spesial. “She got the red-carpet treatment on this gym, because she’s been the loyal member for the past 5 years”. “Jangan bertanya mengapa Jay mendapat red-carpet treatment. Dia adalah salah satu mahasiswa berprestasi yang mendirikan komunitas ini Perjuangannya sangat luar biasa”. “Our President will visit us next month, let’s plan the red-carpet treatment for him”.

Put yourself in someone’s shoes

Yang berarti memposisikan diri sebagai orang lain. “Jangan kamu pikir ini mudah, kamu boleh coba untuk put yourself in my shoes supaya kamu bisa merasakannya”.

Idiomatic expression ini memiliki arti hampir mirip dengan step yourself into someone’s shoes, yang berarti menggantikan posisi seseorang. “Karena Mr. Jay tidak dapat hadir, maka Mr. Fay step himself in his shoes”. “After grandma passed, my mom step herself in grandma’s shoes to cook everything every Christmas for our family gathering”.

Let the cat out of the bag

Dalam idiom ini, cat diartikan sebagai secret/rahasia. Jadi arti dari kiasan/idiom: let the cat out of the bag berarti membocorkan rahasia. “Hanya kita berdua yang tahu rahasia ini, dan aku tidak mengatakan pada siapapun, apa kamu yang let the cat out of the bag?”

Sisi Gelap Kaum Keblinger dalam

Gemerlap Kain Shimmer

pemakainya bermunculan. Ada yang mengatakan kain shimmer ini tidak menyerap keringat sehingga menimbulkan bau badan dan rasa gatal di kulit. Muncul juga komentarkomentar negatif soal tampilannya yang terlalu mencolok mata dan terkesan norak. Sedihnya, banyak yang sudah membeli baju hari raya berbahan kain shimmer sejak jauhjauh hari dan urung memakainya di hari raya karena takut di-bully. Namun, ada juga yang tetap memakainya karena tidak punya pilihan lain sebab budget membeli baju baru memang terbatas dan sudah dialokasikan untuk membeli baju shimmer.

Munculnya trend kain shimmer ini memiliki pola yang sama dengan lahirnya tas-tas branded palsu, atau lebih terkenal disebut dengan istilah KW, di pasaran. Tas branded yang harganya selangit karena biaya produksinya tidak sedikit, memang hanya dapat dijangkau oleh kelas atas. Tas tersebut kemudian diakali dengan cara dijiplak dan diproduksi ulang dengan kualitas yang sangat buruk, untuk kemudian dipasarkan ke kelas menengah, bahkan juga ke kelas menengah ke bawah. Akhirnya, tas branded yang tadinya tidak terjangkau jadi seolah bisa termiliki. Begitu pula kain silk premium yang tidak tersentuh, kini bisa dinikmati cahayanya melalui kain shimmer walaupun lebih silau.

Cerita Tentang Kaum Keblinger Korban

Cedera Kelas Sosial

Sejak lama, selalu saja ada trend yang sepertinya memang sengaja diciptakan untuk menyasar kelas sosial menengah maupun menengah ke bawah dengan upaya yang akhirnya malah mencederai kelas sosial yang disasar Dari cerita tentang lahirnya kain shimmer dan munculnya tas branded palsu, tentu sudah dapat disimpulkan bahwa produknya sendiri sudah dicederai. Tas branded yang dijiplak dengan kualitas jahitan yang buruk, hingga logo yang miring dan bahkan typo Kain silk premium yang berusaha

ditampilkan di kain yang panas dan kaku. Pada akhirnya kedua contoh produk gagal ini tidak akan pernah bisa menyamai produk yang jadi kiblatnya Dengan biaya produksi serendah mungkin, kualitas tidak akan pernah berbohong.

Produk yang cedera tersebut, akhirnya gagal mengangkat kelas menengah dan menengah ke bawah untuk menjadi seolah sama dengan kelas atas Kelas menengah yang tergiur menjadi sama dan setara dengan kelas yang lebih tinggi, justru akhirnya dicederai dengan kerugian finansial dan juga olok-olok akibat gagal meniru. Berbagai upaya yang tampaknya berusaha mengikutkan kelas sosial tertentu ke dalam trend, sesungguhnya jadi melukai kelas yang berusaha diangkat.

Percayalah, pemikiran yang muncul di kalangan kelas menengah untuk bisa naik kelas dengan cara mengenakan kain shimmer atau tas branded palsu tidak lahir begitu saja. Tentu saja lewat berbagai media, pikiran mereka disuntik pemahaman bahwa kalau mau terlihat mentereng, terlihat oke, harus pakai tas yang ada logo-logonya. Lihat juga cara penjual di pasar memasarkan baju kain shimmer. Ujaran “lagi trend” ini hampir menyerempet konsep penipuan. Trend di mana? Yang ada, trend tersebut sengaja digaungkan agar konsumen kelas menengah ini tergoda untuk naik kelas. Yakinlah bahwa tidak semua konsumen kelas menengah tersebut paham betul mengenai produk yang akan dibeli Keblinger imingiming naik kelas, atau agar tampil seperti selebritis lah yang akhirnya menggerakkan perputaran roda ekonomi para pedagang tas branded palsu dan kain shimmer. Meracuni pemikiran kelas menengah kalau penampilan yang oke adalah harus ala-ala orang kaya, kemudian mengakali produk dengan cara yang asal-asalan, masih juga meraup keuntungan yang tidak sedikit adalah hal yang jahat juga kalau dipikir-pikir. Sebagai ilustrasi, tas branded KW dengan logo-logo amburadul biasanya dijual di pasar dengan

“He lets the cat out of the bag, as he announces to everyone that Ray and Maya are dating”. Kiasan let the cat out of the bag mirip seperti frasa spill the tea. Tea diartikan sebagai gosip. Bedanya ada pada gosip (tea) dan rahasia (cat). Rahasia mungkin berupa fakta, namun gosip belum tentu merupakan sebuah fakta. “I want to spill the tea, people said that Ray and Maya are dating”. “Let me spill the tea, katanya, Mr. Sam sangat galak”.

Sweep something under the rug

Masih terkait dengan rahasia. Kiasan sweep something under the rug berarti, menyembunyikan suatu hal karena hal tersebut memalukan. “Nggak ada yang denger kabar bahwa Mr. X nggak naik kelas, they must have swept something under the rug”. “Pasti dia sudah sweep something under the rug. Nggak ada yang tahu kalau Linda kemarin terguling di bak pasir”.

Better devil you know than the devil you don’t know Kenapa devil? Karena ini merupakan kiasan. Devil berarti seseorang atau sesuatu. Better devil you know than the devil you don’t know berarti, lebih baik berurusan dengan orang/hal yang telah dikenal atau diketahui sebelumnya, daripada dengan orang/hal baru. Karena bisa jadi orang/hal baru tersebut lebih buruk. “OMG, sekelompok dengan Linda lagi. Dia energetic banget, aku capek ngikutin dia kemana-mana”. “It’s okay, kamu bisa belajar banyak dari Linda, better devil you know than the devil you don’t know”. Nah, dari kiasan-kiasan, atau idiom (idiomatic expression) di atas, mana yang jadi favoritmu? Akhirnya selesai juga artikel ini, let’s call it a day.[FS]

harga sekitar 300 ribu rupiah. Sementara tas merk lokal, atau tas kulit sintetis produksi Garut, biasanya dipasarkan dengan harga 150-200 ribu dengan kualitas dan design yang lebih baik. Namun, tetap saja banyak kalangan menengah yang lebih tergiur dengan tas branded logo amburadul karena belum ada ceritanya orang kaya, di mata mereka, pakai tas produksi Garut.

Padahal, kemungkinan besar biaya produksi tas branded palsu ini lebih rendah daripada biaya produksi tas merk lokal Margin keuntungan yang besar ini adalah lahan basah yang airnya menetes dari keringat konsumen kelas menengah dan menengah ke bawah. Apakah lalu dengan adanya barang-barang alternatif alias tiruan tersebut konsumen kelas menengah yang keblinger ini lantas jadi dirangkul atau minimal dianggap setara dengan konsumen kelas atas? Tentu tidak dong. Yang ada justru makin terlihat berbeda dan tidak jarang jadi bahan pembicaraan tersendiri.

Kelas menengah yang keblinger ini akhirnya berakhir menyedihkan. Sudahlah ingin sekali mencicipi kemewahan, malah mendapatkan produk kualitas rendah dengan harga mahal Padahal uang yang digunakan untuk berbelanja dicari dengan susah payah. Sudah begitu, endingnya masih jadi bahan olok-olok juga. Perkara gaya, ingatlah kita selalu bisa memilih gaya hidup kita, alih-alih harus hidup penuh gaya sampai harus akrobat Karena kalau kita terlalu banyak akrobat, akhirnya kita jadi seperti pemain sirkus yang ditonton dan ditertawakan Kalau kocek belum cukup untuk beli kain silk premium, tengoklah itu kain jumputan yang nggak kalah cantik. Daripada tas Dior yang logonya typo jadi Dorr, lebih baik pakai tas produksi lokal. Kulit sintetis nggak masalah, pastikan tanpa logo-logo amburadul tercetak di atasnya. Ingat, jangan keblinger.[NP]

Sebagai rangkaian dari kegiatan Study Trip

for Trustees and Staffs y ang d iselenggarakan oleh United Board for Christian Higher Education in Asia (UBCHEA), Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta dipercaya menjadi tuan rumah untuk acara “Embracing Interfaith Dialogue and Whole Person Education” yang diadakan pada hari Jumat, 14 Juni 2024 di Auditorium Koinonia UKDW.

Kegiatan dialog lintas iman yang bertaraf internasional ini menghadirkan perwakilan Center for Religious dan Cross-cultural Studies (CRCS) – Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS), Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Islam Negeri (UIN) ‘Sunan Kalijaga’, dan UKDW sebagai pembicara serta dihadiri oleh 40 anggota Dewan Pengawas dan Pengurus dari UBCHEA yang berasal dari Amerika Serikat, Hong Kong, India, Korea Selatan, China, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Indonesia. Turut diundang pula perwakilan para mahasiswa lintas agama dari beberapa universitas di Yogyakarta guna menyampaikan pengalaman hidup mereka belajar dan berinteraksi dengan dosen, karyawan, mahasiswa lintas agama di kampus mereka masingmasing.

Dalam acara ini para panelis menanggapi pertanyaan-pertanyaan penting di seputar dialog lintas iman seperti tentang bagaimana dialog lintas iman tersebut dilihat menurut sudut pandang historis, sosial politis, dinamika sosial dan budaya, pemerintah dan kebijakannya,

jenis-jenis tantangan dan resolusi konflik, pendidikan dan keterlibatan kaum muda, peran para pemimpin agama serta aspek ekonomi dan pembangunan.

Mengutip pernyataan Dr. Maher Spurgeon, Program Director for South Asia UBCHEA, dialog lintas iman dan pembelajaran insan secara menyeluruh (whole person education – WPE) adalah dua hal mendasar dari misi UBCHEA. Dinamika pembelajaran insan secara menyeluruh (WPE) melampaui pengajaran akademis, WPE menyentuh ranah spiritual, etis, dan emosional dari para mahasiswa. Dalam konteks ini, dialog lintas iman menjadi sangat penting untuk mempromosikan sikap saling memahami, saling menghargai dan saling bekerjasama antar pemeluk agama yang berbeda-beda Dengan terlibat dalam dialog lintas iman, diharapkan para mahasiswa dapat memperluas cakrawala dan belajar untuk mengarungi dunia yang beragam dan saling terkoneksi ini dengan mengandalkan sikap empati dan sikap saling menghargai Hal semacam ini sangat sejalan dengan misi organisasi kami yang bekerja keras untuk mempersiapkan para pemimpin bangsabangsa yang bukan hanya sekedar kompeten secara akademis, namun juga berakar dalam hal moral dan spiritual. Terkait rangkaian kegiatan Study Trip UB, Dr. Maher Spurgeon menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengalaman ‘terjun langsung ke lapangan’ kepada semua anggota Dewan Pengawas dan Pengurus UBCHEA “Dengan

melihat langsung dari dekat bagaimana landskap pendidikan tinggi di Indonesia, dalam hal ini diwakilkan oleh UKDW, para peserta dapat mengamati langsung bagaimana lembaga pendidikan tinggi setempat, tenaga pendidik, dan para pengajar menggunakan inovasi-inovasi praktis dan tren pendidikan kekinian yang muncul dalam proses belajar mengajar mereka,” ujarnya. Sebagai tindak lanjut, hasil observasi lapangan yang disesuaikan dengan kebijakan akan digunakan UBCHEA sebagai bahan pertimbangan dan gagasan-gagasan program ke depannya.

Dr. Maher Spurgeon menambahkan, UKDW Yogyakarta dipilih menjadi tuan rumah acara ini berdasarkan penilaian UBCHEA yang melihat bahwa UKDW dapat dijadikan teladan sebuah komitmen lembaga pendidikan tinggi Kristen yang secara sungguh-sungguh mendorong terciptanya lingkungan kampus yang merayakan keberagaman iman UKDW dikenal dengan lembaga layanan kerohanian kampus (Campus Ministry)-nya yang sangat solid dan aktif menggerakkan dialog lintas iman. UKDW telah menyediakan ruang gerak yang kondusif bagi siapapun yang ingin mendalami dialog lintas iman ini secara lebih lanjut. Selain hal itu, UKDW juga memiliki Fakultas Teologi UKDW dengan Pusat Studi Agama-agama (PSAA) yang merupakan bagian dari konsorsium antara UKDW, UGM dan UIN melalui program ICRS. Inisiatif dan contoh tindakan baik dari UKDW yang mempromosikan kerjasama dan dialog lintas iman ini sejalan dengan visi pembelajaran

insan secara menyeluruh (WPE) dari UBCHEA. Oleh karena itu, acara dialog lintas iman yang diselenggarakan di UKDW ini menjadi kesempatan unik untuk menyaksikan secara langsung keberhasilan pengintegrasian dialog lintas iman di dalam konteks pendidikan tinggi.

Menanggapi keterlibatan UKDW dalam berbagai kegiatan UBCHEA tentang dialog lintas agama, Pdt. Nani Minarni, S.Si., M.Hum., selaku Kepala Lembaga Pelayanan Kerohanian, Konseling, dan Spiritualitas Kampus (LPKKSK) UKDW menyampaikan bahwa UKDW memiliki visi menjadi universitas Kristen unggul, terpercaya, transformatif dan berkelanjutan, bagi pengembangan ilmu, teknologi, dan generasi yang humanis-berbudaya dan adaptif dalam dunia pluralistik Untuk itu UKDW bergerak secara dinamis dalam menyelenggarakan pendidikan untuk membentuk manusia seutuhnya berdasarkan Nilai-nilai Kedutawacanaan, melakukan penelitian yang berdampak dan berpihak pada nilai kemanusiaan, melakukan pengabdian kepada masyarakat sekaligus mengimplemetasikan dan menyebarluaskan ilmu dan teknologi untuk pembangunan masyarakat, membangun institusi yang unggul, transformatif, adaptif, inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan, membangun sivitas akademika yang menghidupi Nilai-Nilai Kedutawacanaan dalam kekayaan budaya Indonesia dan berwawasan global [AdhamLPKKSK]

Mengapa Tidak Ikut Menambang? Renungan dari Matius 6:19-24

19 ”Janganlah kamu mengumpulkan harta di b u m i ; d i b u m i n g e n g a t d a n k a r a t merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya 20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. 21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; 23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

24 Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”

Ada meme unik yang masuk salah satu grup Whatsapp penulis yang berbunyi, “Konferensi Wali Gereja Indonesia & Persekutuan Gerejagereja Indonesia TIDAK BUTUH Izin Usaha Pertambangan, mereka lebih butuh Izin Mendirikan Tempat Ibadah.” Menggelitik sekali apa yang dituliskan di meme ini Beberapa minggu terakhir ini kita diresahkan dengan pemberitaan di media sosial yang mengabarkan beberapa lembaga keagamaan di Indonesia diberi tawaran konsesi pengelolaan lahan-lahan tambang di Indonesia. Mari kita lihat beberapa berita yang beredar di media sosial. Dari website resmi RRI (www.rri.co.id) kita membaca bahwa PP (Peraturan Pemerintah) yang mengatur diperbolehkannya ormas-ormas dari unsur keagamaan mendapatkan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) telah ditandatangani oleh Pejabat Kepala Negara pada tanggal 30 Mei 2024. Peraturan Pemerintahan (PP) Nomor 25 Tahun 2024, tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah (PP) nomor 96 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Di PP Baru tersebut, Pemerintah menambahkan Pasal 83 A, yang berbunyi: "Dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Wilayah Izin Usaha Pertambangan dapat dilakukan penawaran secara prioritas kepada badan usaha yang dimiliki oleh organisasi kemasyarakatan keagamaan," demikian bunyi pasal tersebut.

Ormas keagamaan pendukung kebijakan pemerintah yang terbaru ini antara lain PBNU dan PHDI. Mengutip Gus Yahya, dari Kantor Pusat PBNU, beliau dengan jujur mengaku membutuhkan segala sesuatu yang halal sebagai salah satu sumber pendapatan untuk pembiayaan organisasi Ia menjelaskan NU merupakan organisasi keagamaan dan kemasyarakatan Menurutnya, NU tak hanya mengurusi hajat di bidang keagamaan saja, tapi

sebagainya Baginya, pelbagai kegiatan itu semuanya membutuhkan biaya Gus Yahya berkata, "Nah kemudian bagaimana NU menyikapi ini NU ini pertama-tama butuh apapun yang halal yang bisa jadi sumber revenue untuk pembiayaan organisasi. Karena keadaan di bawah ini sangat-sangat memerlukan intervensi sesegera mungkin," katanya. Senada dengan PBNU, PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) menyatakan dukungannya terhadap kebijakan tersebut asalkan pemerintah memberikan perlindungan dan bimbingan yang memadai kepada organisasi keagamaan yang terlibat. Ketua Bidang Organisasi PHDI, Suresh Kumar mengatakan, "Prinsipnya, kita mendukung langkah pemerintah, yang penting adil dan merata," dengan memberikan penekanan bahwa tambang tersebut dikelola dengan bertanggung jawab dan memperhatikan keberlanjutan lingkungan.

Biarpun demikian, hal ini tidak secara otomatis membuat semua ormas-ormas keagamaan di Indonesia antusias menyambutnya Contoh ormas yang menolak penawaran ‘menggiurkan’ ini antara lain Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI). Di lain pihak, kita mendengar bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sangat antusias dan telah mengajukan izin kepada pemerintah. Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo menyatakan, "Saya tidak tahu kalau ormas-ormas yang lain ya, tetapi di KWI tidak akan menggunakan kesempatan itu karena bukan wilayah kami untuk mencari tambang dan lainnya." Di kesempatan yang lain, Sekretaris Komisi Keadilan dan Perdamaian, Migrant, dan Perantau serta Keutuhan Ciptaan KWI, Marthen Jenarut juga secara tegas menyatakan bahwa "Gereja Katolik selalu mendorong supaya tata kelola pembangunan taat asas pada prinsip pembangunan berkelanjutan, di mana pertumbuhan ekonomi tidak boleh mengorbankan hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup." Ketua Umum PGI, Pdt Gomar Gultom mencoba menghargai apa yang kepala negara sedang usahakan Beliau menilai bahwa perizinan tersebut sebagai komitmen presiden untuk melibatkan masyarakat dalam mengelola kekayaan Indonesia, sekaligus sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan presiden kepada lembaga keagamaan. Namun, selanjutnya, Pdt. Gomar Gultom memperjelasnya dengan mengatakan bahwa, "Ini benar-benar berada di luar mandat yang dimiliki oleh PGI," kata beliau. PGI memang menghargai keputusan kepala negara ini. Walau begitu tidak bersedia turut dalam pengelolaan tambang Gomar pun m

mendampingi korban imbas usaha tambang

Tentu jadi hal aneh kalau PGI turut mengelola

tambang, sementara masih melayani korban usaha tambang. "PGI jika ikut menjadi pelaku usaha tambang potensial akan menjadikan PGI berhadapan dengan dirinya sendiri kelak dan akan sangat rentan kehilangan legitimasi moral," katanya.

Beberapa berita di media sosial nasional di atas mendadak membuat kita mengingat kembali ayat-ayat dari Injil Matius tentang hal mengumpulkan harta Matius 6:19-24 adalah bagian dari Khotbah di Bukit yang diajarkan oleh Yesus. Dari perikop ini kita diingatkan kembali bahwa pengumpulan harta di surga itu berlawanan maknanya dengan mengumpulkan harta di dunia (ay. 19-21). Di ayat 19-20 Tuhan Yesus mengajarkan untuk tidak mengumpulkan harta di bumi, di mana ngengat dan karat merusaknya, dan pencuri membongkar serta mencurinya. Sebaliknya, Ia mengarahkan untuk mengumpulkan harta di surga, yang tidak bisa dirusak atau dicuri. Harta di surga bisa berupa perbuatan baik dan kasih kepada sesama, menjalankan kebenaran dan keadilan, iman dan ketaatan kepada Allah, memberitakan Injil dan m e m b a n g u n K e r a j a a n A l l a h d i d u n i a , pengampunan dan rekonsiliasi, kerendahan hati dan kemurnian hati, mengupayakan buah-buah Roh Kudus Jika ingin menambang maka tambanglah dan dapatkanlah sebanyak-banyaknya segala bentuk harta surgawi sebagaimana telah dicontohkan di atas. Gunung-gunung yang mengandung semua harta surgawi tadi telah disediakan Tuhan sendiri di dunia ini Dan pastilah, sumber-sumbernya tidak akan pernah kering sampai kapanpun. Semua harta di atas seharusnya menjadi ranah kesibukan dari semua lembaga keagamaan yang ada di Indonesia ini. Tuhan Yesus juga telah mengingatkan kita kembali di ayat 21 bahwa, "Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada " Ini menekankan bahwa hati seseorang akan selalu terikat pada tempat di mana mereka menyimpan nilai terbesar mereka. Bukankah lebih mulia jika kemudian semua lembaga keagamaan di Indonesia ini melekatkan hati mereka kepada harta surgawi yang tidak akan pernah musnah dimakan zaman dan bukan justru mengambil kesempatan untuk menimbun harta karun duniawi. Salah seorang pendeta yang melayani gereja di Sumatera Selatan mengingatkan bahwa dunia pertambangan juga punya keburukankeburukan yang tersembunyi di balik kilauan logam emas dan perak. Keburukan-keburukan ini dia gambarkan sebagai penyakit kulit yang sudah di stadium parah dan tidak dapat disembuhkan. Dia menggunakan cerita Naaman yang disembuhkan Elisa, dan Gehazi, hamba Elisa yang tamak hati (2 Raja-raja 5). Terkait konsesi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang sedang panas dibicarakan, bisa dilihat sebagai gestur Naaman setelah Elisa menyembuhkan penyakit kustanya. Elisa menolak sama sekali pemberian Naaman Justru yang diam-diam

minta jatah adalah Gehazi hamba Elisa sehingga Gehazi kena penyakit kulitnya Naaman. Secara pedas Pak Pendeta X, sebut saja demikian, mengatakan bahwa “lembaga keagamaan yang mau terima pemberian izin tambang harus siapsiap kena kustanya tambang Selamat menikmati manisnya izin tambang dan selamat datang kusta Naaman di tubuh lembaga keagamaan,” demikian kritik beliau. Bagaimana menurut Anda akan pendapat ini? Ajaran Tuhan Yesus tidak berhenti disitu saja, karena apa yang dilihat mata itu juga yang akan membekas dalam benak manusia manapun Mata sebagai pelita tubuh (ayat 22-23) mengajarkan kepada kita bahwa jika mata seseorang baik, seluruh tubuhnya akan terang. Namun jika mata jahat, tubuhnya akan gelap. Ini bisa diartikan bahwa pandangan atau perspektif seseorang (moral dan spiritual) mempengaruhi seluruh kehidupannya Mata bisa melihat ke segala arah dan menemukan berbagai sumber rangsangan dari mana saja. Mata yang juga membuat orang melihat ruparupa harta duniawi dan mengacaukannya dengan rupa-rupa harta surgawi. Tuhan Yesus kemudian mengingatkan kita juga bahwa biar bagaimanapun kita tidak dapat mengabdi kepada dua tuan (ayat 24). "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon " Mamon adalah istilah untuk kekayaan atau uang. Yesus menegaskan bahwa seseorang tidak bisa mencintai dan melayani Allah dengan sepenuh hati jika mereka juga terikat pada kekayaan duniawi. Bisa kita simpulkan bahwa pesan inti dari M a t i u s 6 : 1 9 - 2 4 a d a l a h a j a k a n u n t u k memusatkan hati dan kehidupan pada nilainilai spiritual dan kekal daripada mengejar kekayaan duniawi yang sementara Yesus menekankan pentingnya memiliki perspektif yang benar tentang harta, mata (pandangan hidup), dan pengabdian yang tidak terbagi Renungan ini dimaksudkan untuk menantang

h ketidakpastian yang diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang berpotensi memecah belah elemen bangsa Indonesia ini. Apa yang telah disuarakan oleh KWI dan PGI serta lembaga keagamaan lain yang menolak undangan pemerintah ini telah membukakan mata hati kita dan memahami kemana seharusnya fitrah dari tiap lembaga keagamaan yang mengayomi rakyat Indonesia ini. Semoga kita tidak lagi dimabuk agama, apalagi sampai dimabuk gegap gempita dunia pertembangan. [Adham-LPKKSK]

Universitaria Office of International Affairs

Empowering Futures: Scranton Scholar at UKDW Share Stories of Struggle and Aspiration

Yogyakarta - A total of 20 students from

Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta shared their academic journeys, struggles, and hopes, culminating in receiving scholarships from the Scranton Women's Leadership Center (SWLC) from South Korea. In a meeting held on June 14, 2024, at Rev. Harun Hadiwijono Seminar Room at UKDW, these students met directly with the Director of SWLC, Dr Heasun Kim The event showcased the resilience and aspirations of the students, as well as the impactful support from donors and the university in helping the younger generation, especially women, to achieve higher education and contribute to society.

These students are recipients of the Scranton Scholarship for the 2023/2024 academic year and newly announced recipients for the 2024/2025 academic year. They come from various study programs at UKDW, including Information Systems, Informatics, Humanities Studies, English Education, Biology, Management, Product Design, and the Doctoral Program in Theology.

Dr Heasun Kim's visit to UKDW was warmly welcomed by the Rector, Vice-Rector III, Head of the Office of Cooperation and Public Relations, Head and Deputy Head of the Office of Student Affairs, Alumni, and Career Development, and the advisor for the Gender Study Group at UKDW. Her presence symbolized the strong partnership between SWLC and UKDW in their mission to

various stigmas as a woman and as a Papuan. "As a Papuan, I have faced many obstacles, but I am determined to succeed and make my community proud," Rosa said. "I hope my journey inspires other young people from Papua to pursue their dreams and never give up, no matter how difficult the path may seem."

Another student, Adel, shared a very touching story during the meeting. Adel won the 2024 Scranton Essay Contest, an award that brought great pride to her family. She recalled the emotional moment when she told her mother about her victory; her mother cried tears of joy upon hearing the news. This achievement, Adel explained, was not just a personal milestone but also a testament to the hard work and support of her family.

In her speech, UKDW Rector Dr. -Ing Wiyatiningsih, S T , M T highlighted the importance of the scholarship program and its profound impact on the lives of the recipients. "Education is a powerful tool for change," she said. "We are proud to support these young women in their educational journeys and strive to make a difference in their communities." empower women through education. The students shared their experiences and the various challenges they faced, including financial difficulties, social pressures, and personal challenges that threatened to derail their educational aspirations. However, with the support of the Scranton Scholarship, they were able to overcome these obstacles and pursue their dreams.

Rosa, one of the scholarship recipients from Papua, spoke about the challenges of facing

Dr. Kim responded to the students' stories with appreciation and encouragement. She reiterated SWLC's mission to support students in pursuing their dreams, developing their potential, and becoming female leaders who can contribute to society. Through various scholarship programs, academic support, and partnerships with institutions like SWLC, UKDW actively supports young women in pursuing their dreams and becoming future leaders. This commitment not only directly benefits the students but also contributes to the broader development of society by equipping women with the knowledge and skills needed to bring about positive change. [drr]

Compassion in Action: Nani’s Impactful Journey

The Asian Academy of Campus Ministry

(AACM) is an initiative of the United Board to build the capacity of Asian university campuses for fostering spiritual development of their students and to better prepare campus ministers for their everevolving role that extends to student wellbeing and mental health. AACM 2024 was completed in early May and took 29 chaplains, c a m p u s m i n i s t e r s , a c a d e m i c s a n d administrators from seven countries to three university campuses in Indonesia to immerse in a multi-faith learning experience. This is the third in a series of three profiles of the notable participants in AACM 2024.

Meet Rev Nani Minarni, University Chaplain of Duta Wacana Christian University (UKDW) and a beacon of compassion and leadership at the university. With a vision as expansive as her compassion, Nani serves as the Head of Campus Ministry in addition to being a dedicated lecturer. Her journey, driven by faith, cross-cultural understanding, and a passion for fostering connections, has been nothing short of inspiring.

Nani starts each day with a smile and a purpose. She collaborates with her team to design, manage, and organize programs that

touch every corner of campus life at UKDW. From spirituality and mental health initiatives to creating engaging educational content for the social media, Nani's efforts ensure that every student or staff member feels supported and valued.

Nani's journey took a pivotal turn when she became involved with United Boardsponsored programs. In 2017, she received training from Dr. Tom Hastings in Tokyo, learning the art of university chaplaincy. This experience was just the beginning. In 2018, she participated in the first Asian Academy of Campus Ministry (AACM) meeting in Tokyo, sharing insights on interfaith student development and discussing the challenges and opportunities in campus ministry. Fast forward to 2023, Nani took part in the AACM program in the Philippines, exploring the theological basis and multifaceted roles of campus ministry These experiences culminated in 2024 when she became a panelist at the AACM in Yogyakarta, sharing best practices of a multi-faith campus ministry model.

Receiving from Dr Pareena Gupta Lawrence, president of the United Board, the certificate for AACM 2023 in Davao, the Philippines

Nani's journey is filled with transformative moments. From her active involvement in the Interfaith Dialogue movement to pursuing a master's degree in Religion and Philosophy, each step has shaped her approach to community engagement and leadership. Her 11 years as an interfaith activist have deeply influenced her leadership style, emphasizing responsibility, totality, and trustworthiness.

As a participant and organizer of AACM, supported by the United Board, Nani has developed campus ministry services that are integrated, relevant, and inclusive She champions a "servant and learner leader" model, constantly evolving to meet challenges effectively and compassionately.

Nani's role as a campus minister is unique. She creates inclusive spiritual spaces, facilitates interfaith dialogues, and coordinates cultural celebrations. Her efforts in organizing community service projects and educational workshops on cultural competence and conflict resolution have built bridges across cultural divides, fostering a harmonious campus environment.

Nani's collaboration with the United Board has had a profound impact on her approach to fostering connections and promoting a culture of care. The concept of a culture of care, central

to the United Board's mission, resonates deeply with Nani She has implemented support networks, peer mentoring programs, and wellness initiatives that promote mental, emotional, and spiritual well-being Facilitating international partnerships is not without its challenges. Nani has navigated cultural differences, language barriers, and

determination Her efforts in developing exchange programs, collaborating with international faith-based organizations, and engaging in joint research projects have enriched the UKDW community and beyond. Nani's journey from participant to organizer has highlighted the transformative power of faith and spirituality. Her story exemplifies empathy, collaboration and unwavering dedication in fostering a compassionate, connected, and globallyminded community As she continues to inspire and lead, Nani embodies the true spirit of "Compassion into Action". Source: https://unitedboard org/ compassion-in-action-nanisimpactful-journey/

Doc. Panitia
Doc. Panitia
Doc. Panitia

Menyaksikan Wayang Orang Sriwedari: Pembelajaran yang Menginspirasi bagi Mahasiswa Pojok Alumni

Pengalaman berkuliah di Universitas

Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta

m

mahasiswa berjumpa dengan beragam budaya. Belajar di tengah keberagaman budaya dan latar belakang tentunya memiliki daya tarik tersendiri. Dalam perjumpaan lintas budaya ini, ada momen saling bercerita tentang kesenian dan kearifan lokal dari masing-masing daerah.

Berbagai pertunjukan bisa dinikmati mahasiswa sebagai bagian dari pembelajaran lintas budaya. Salah satunya adalah kesenian Jawa yang bisa dinikmati di Taman Sriwedari. Mahasiswa yang tinggal di Yogyakarta bisa naik KRL ke Solo menuju lokasi. Ada apa di sana? Ketika berbicara tentang budaya Jawa, mungkin wayang sudah tidak asing lagi. Tapi, bagaimana dengan wayang orang? Apa seperti drama? Atau malah teater?

Wayang Orang Sriwedari, merupakan salah

Bab 1: Pertemuan Pertama

Novel "Strangers on a Train" dibuka dengan pertemuan tak terduga antara dua tokoh utama, Guy Haines dan Charles Bruno, di sebuah kereta. Guy Haines, seorang arsitek sukses yang tinggal di Florida, sedang dalam perjalanan ke kota asalnya, Metcalf, untuk menemui istrinya yang tengah hamil anak dari pria lain Istrinya, Mirriam, yang tinggal bersama ibu Guy, menolak perceraian meskipun sudah jelas bahwa pernikahan mereka tidak bisa dipertahankan. Di sisi lain, Charles Bruno adalah pria muda yang tinggi dan kurus, yang cenderung suka menggali informasi pribadi orang lain Bruno menceritakan kebenciannya terhadap ayahnya yang selalu menekannya untuk bekerja dan beraktivitas, sementara Bruno lebih suka menjalani hidupnya dengan santai.

Dalam percakapan mereka, Bruno mengusulkan ide gila: "Bagaimana jika aku membunuh istrimu dan kau membunuh ayahku? Polisi tidak akan bisa menemukan kita karena kita adalah orang asing yang hanya kebetulan bertemu di kereta." Ide ini langsung ditolak oleh Guy, tetapi pertemuan tersebut menjadi titik awal dari rangkaian kejadian yang akan mengubah hidup mereka berdua. Bab 2: Hari yang Sulit dengan Mirriam Sesampainya di Metcalf, Guy bertemu dengan Mirriam di sebuah kafe. Guy semakin frustrasi mengetahui bahwa Mirriam hamil dua bulan, yang membuatnya semakin ingin mempercepat perceraian mereka. Namun, Mirriam menolak karena pacarnya sedang tidak bisa ditemui selama empat bulan ke depan. Hal ini membuat Guy merasa perjalanan jauhnya sia-sia, dan Mirriam bahkan mengancam akan mengikuti Guy ke Florida, yang dapat merusak pekerjaannya dan hubungannya dengan keluarga Anne, pacarnya.

Malam itu, saat Guy menginap di rumah ibunya, ia menerima telepon dari Bruno yang sedang mabuk Bruno menanyakan apakah Mirriam menghalangi proses perceraian mereka, dan sekali lagi menawarkan bantuannya untuk membunuh Mirriam. Guy dengan tegas menolak tawaran tersebut.

Bab 3: Kabar Baik untuk Guy Guy dan Anne sedang menikmati liburan di Meksiko ketika Guy menerima kabar dari ibunya bahwa Mirriam telah kehilangan bayi dalam kandungannya. Berita ini membuat Guy merasa

Penulis: Patricia Highsmith

Penerbit: Penguin Books 1995

Jumlah Halaman: 66 halaman

satu seni tradisional dari Solo yang khas dengan tarian Jawa dan makna dalam setiap gerakannya Keberadaannya telah menjadi bagian penting dari identitas bangsa Indonesia, khususnya di Kota Solo. Tulisan sederhana ini menceritakan bagaimana pembelajaran cinta budaya melalui Wayang Orang Sriwedari bisa memberikan pengalaman yang nyata bagi mahasiswa dalam mengapresiasi kebudayaan melalui seni pertunjukan. Dengan harga tiket Rp 20.000, yang cukup bersahabat bagi kantong mahasiswa, pertunjukan budaya ini sangat menarik untuk dicoba.

Wayang Orang Sriwedari dipentaskan secara rutin, dari Senin sampai Sabtu di Taman Sriwedari, Surakarta, Jawa Tengah Dalam pertunjukan ini, ada tarian, gamelan, dan para aktor wayang yang menggunakan kostum dan topeng. Pertunjukan ini menyajikan kisah-kisah epik dari mitologi Hindu dan Ramayana, didukung dengan pencahayaan dan properti yang apik untuk membangun suasana. Bertalutalu musik gamelan menjadi pengiring utama dalam pertunjukan ini. Musik dan para aktor wayang berpadu dengan harmonis, hingga muncul suasana magis yang memikat Terkadang juga diselingi gelak tawa pemain gamelan dan nyanyian merdu penyanyi yang disebut sinden. Gerakan aktor wayang dalam memainkan senjata seperti keris dan tombak akan silih berganti dengan lembutnya tarian penuh makna.

20 00, akan tetapi pada pukul 19 00 depan gedung pertunjukan sudah ramai Para pengunjung juga dapat menikmati jajanan khas Solo yang dijajakan para penjual di area sekitar.

Jadwal lakon dapat dilihat di media sosial Wayang Orang Sriwedari sehingga pengunjung bisa memilih waktu sesuai dengan lakon yang ingin ditonton. Tentunya setiap lakon memiliki daya tarik tersendiri Menonton pertunjukan Wayang Orang Sriwedari tidak hanya memberikan hiburan, namun juga pengalaman untuk lebih memahami kebudayaan Indonesia Pertunjukan tersebut sarat dengan nilai-nilai budaya dan pesan moral, seperti kesetiaan, keberanian, dan kebijaksanaan yang terkandung dalam cerita yang dipentaskan.

Aryo Seto, salah seorang mahasiswa, berbagi kesannya setelah menonton pertunjukan Wayang Orang Sriwedari Dia mengaku terkesan dan terinspirasinya oleh kemampuan para aktor wayang dalam menghayati peran, suasana musik, dan pembawaan lakon, sehingga penonton seperti masuk dalam cerita serta keindahan seni pertunjukan tradisional tersebut Pengalaman menikmati kearifan budaya ini juga mampu memunculkan ide-ide kreatif, sekaligus menyegarkan kembali pikiran di tengah kesibukan kuliah.

Melalui pengalaman menonton Wayang Orang Sriwedari, mahasiswa tidak hanya mengapresiasi kesenian tradisional, tetapi juga mendapatkan perspektif terhadap nilai-nilai budaya yang melekat dalam masyarakat Indonesia. Harapan-

Resensi Novel "Strangers on a Train”

sedikit lega, karena berarti satu hambatan dalam proses perceraian telah hilang Guy segera menghubungi Brillhart, atasannya, memohon agar bisa kembali mengerjakan proyek di Florida, berharap bisa fokus pada pekerjaannya dan hubungan dengan Anne tanpa gangguan dari Mirriam.

Bab 4: Bruno Bersiap-siap

Di bab ini, fokus beralih ke Bruno yang sedang berada di Sante Fe, menginap di hotel La Fonda bersama ibunya. Bruno yang masih terobsesi dengan rencananya, mengetahui bahwa Guy sedang di Meksiko dan Mirriam masih menjadi penghalang bagi kebahagiaan Guy. Bruno mulai merencanakan aksi jahat untuk menghabisi Mirriam. Esok paginya, ia berangkat ke stasiun kereta menuju Metcalf, mempersiapkan diri untuk melaksanakan rencana gilanya.

Analisis Tokoh dan Tema

Guy Haines adalah seorang pria yang berada dalam dilema moral. Dia ingin menyelesaikan masalah pernikahannya dan memulai hidup baru dengan Anne, tetapi terjebak dalam situasi yang sulit dengan Mirriam. Guy adalah simbol dari seseorang yang berusaha tetap bertahan pada prinsip moralnya meskipun berada dalam tekanan yang hebat.

Charles Bruno, di sisi lain, adalah antitesis dari Guy Bruno adalah individu yang tidak memiliki moral atau etika, dan siap melakukan apa saja untuk mencapai keinginannya Dia merasa terjebak dalam kehidupannya yang membosankan dan melihat pembunuhan sebagai jalan keluar dari masalahnya Bruno adalah representasi dari kegelapan dan nihilisme dalam diri manusia.

Tema utama dalam novel ini adalah dualitas moral dan etika Novel ini mengeksplorasi bagaimana orang yang berbeda bereaksi terhadap tekanan dan tantangan moral Guy mewakili sisi moral yang mencoba bertahan dalam situasi yang sulit, sementara Bruno mewakili sisi gelap manusia yang siap melanggar batasan etika demi kepuasan pribadi.

Kelebihan

dengan cerdik menggiring pembaca melalui alur cerita yang penuh ketegangan, sehingga sulit untuk berhenti membaca.

3. Tema Moral dan Etika yang Kuat

"Strangers on a Train" mengangkat tema moral dan etika yang kompleks. Novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang pilihan hidup, konsekuensi tindakan, dan batasan moral. Melalui konflik antara Guy dan Bruno, Highsmith mengeksplorasi sisi gelap dan terang dari sifat manusia.

4. Gaya Penulisan yang Efektif

Gaya penulisan Patricia Highsmith sangat efektif dalam membangun atmosfer dan menggambarkan emosi karakter. Deskripsinya yang detail namun tidak berlebihan membuat pembaca mudah terhubung dengan cerita dan karakter.

5. Adaptasi Film yang Berpengaruh

Adaptasi film oleh Alfred Hitchcock pada tahun 1951 menambah nilai historis dan budaya dari novel ini. Film ini berhasil menerjemahkan ketegangan dan intrik dari novel ke layar lebar, memperluas jangkauan audiens dan memberikan interpretasi visual yang menarik.

Kekurangan

1. Tempo Cerita yang Terkadang Lambat

Beberapa bagian dari novel ini mungkin terasa lambat bagi sebagian pembaca Eksplorasi psikologis yang mendalam dan deskripsi yang rinci terkadang bisa memperlambat tempo cerita, yang bisa membuat beberapa pembaca kehilangan minat.

2. Ketidakmasuk-akalan Beberapa Aspek Plot

Meskipun premis cerita sangat menarik, beberapa aspek dari plot mungkin terasa kurang masuk akal atau terlalu kebetulan Misalnya, ide pertukaran pembunuhan yang diusulkan oleh Bruno mungkin terasa terlalu ekstrem dan tidak realistis bagi sebagian pembaca.

3. Karakter Sampingan yang Kurang Dikembangkan

nya, generasi muda menjadi lebih menghargai dan memahami warisan budaya lokal, serta merasa terdorong untuk berperan aktif dalam memelihara dan mempromosikan seni tradisional ini Tentu saja, mahasiswa dapat saling berbagi dan belajar dalam perjumpaan dengan mahasiswa dari daerah lain.

Sebagai mahasiswa, ada banyak hal menarik untuk dilatih, termasuk kepekaan terhadap dinamika kebudayaan Ketika menonton Wayang Orang Sriwedari, mahasiswa tidak sekedar menikmati pertunjukan seni, tetapi bisa menjadi pembelajaran yang menginspirasi sekaligus membangun jejaring Melalui pengalaman berjejaring dengan berbagai pandangan kebudayaan, mahasiswa dapat memperkaya pemahaman mereka tentang kekayaan budaya Indonesia. Berbekal wawasan tersebut, ke depannya mereka dapat menjadi profesional di bidangnya masing-masing yang mampu menyelaraskan budaya bangsa dengan konteks hidup di era digital, hingga menjadi pemimpin dengan wawasan budaya.

Kesempatan belajar dengan mengapresiasi dan melestarikan seni tradisional seperti Wayang Orang Sriwedari, patut dimanfaatkan. Sebagai mahasiswa, memperluas wawasan budaya dapat memberikan inspirasi untuk terus berkarya serta berkontribusi menjaga warisan budaya seperti Wayang Orang agar tetap mendapatkan apresiasi di era perkembangan dan perubahan zaman. [Yudha Adi Putra, Alumni Fakultas Teologi 2019]

karakter dan plot mungkin menjadi tantangan bagi pembaca yang lebih menyukai cerita yang lebih langsung dan sederhana.

k

Patricia Highsmith berhasil menciptakan karakter-karakter yang kompleks dan mendalam. Guy Haines dan Charles Bruno adalah dua karakter yang sangat berbeda namun sama-sama memiliki daya tarik yang

dieksplorasi dengan baik, membuat pembaca dapat memahami motivasi dan konflik internal yang mereka alami. 1. Karakterisasi yang Mendalam

2. Plot yang Menegangkan

Novel ini menawarkan plot yang menegangkan dan penuh dengan kejutan. Pertemuan kebetulan antara Guy dan Bruno di kereta menjadi titik awal dari rangkaian peristiwa yang penuh intrik dan suspense. Highsmith

Beberapa karakter sampingan, seperti Mirriam dan Anne, kurang mendapatkan pengembangan yang memadai. Fokus cerita yang kuat pada Guy dan Bruno membuat karakter- karakter lain terasa kurang berdimensi dan hanya berfungsi sebagai alat plot.

4. Penutup yang Mungkin Terasa Tergesa-gesa

Bagian akhir dari novel ini mungkin terasa tergesa-gesa dan kurang memuaskan bagi beberapa pembaca Penyelesaian konflik utama dan nasib karakter bisa terasa kurang diberikan perhatian yang cukup, meninggalkan beberapa pertanyaan yang belum terjawab.

5. Kesulitan dalam Mengikuti Alur bagi Pembaca Baru Pembaca yang baru mengenal gaya penulisan Patricia High smith mungkin membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan alur cerita dan struktur novel ini Kompleksitas

"Strangers on a Train" adalah novel yang mengajak pembaca merenungkan tentang moralitas dan pilihan hidup. Patricia Highsmith dengan cerdas menggambarkan kompleksitas karakter manusia dan konflik batin yang mereka hadapi Pertemuan antara Guy Haines dan Charles Bruno di kereta bukan hanya kebetulan, tetapi adalah awal dari sebuah perjalanan psikologis yang mendalam tentang konsekuensi dari pilihan dan tindakan manusia. Dengan alur cerita yang menegangkan dan karakter yang kuat, novel ini tetap relevan hingga kini, menggambarkan betapa tipisnya garis antara moralitas dan kejahatan. Melalui tokoh Guy dan Bruno, pembaca diajak untuk melihat bagaimana tekanan hidup dan situasi yang sulit bisa menggiring seseorang ke jalan yang tak terduga.

Patricia Highsmith dikenal dengan gaya penulisannya yang mendalam dan analisis psikologis yang tajam. "Strangers on a Train" adalah salah satu karyanya yang paling terkenal dan telah diadaptasi menjadi film oleh Alfred Hitchcock pada tahun 1951 Novel ini tidak hanya menawarkan kisah thriller yang menarik tetapi juga menyajikan refleksi yang mendalam tentang sifat manusia dan moralitas. Dengan demikian, "Strangers on a Train" adalah bacaan yang sangat direkomendasikan bagi mereka yang menyukai cerita dengan plot yang kompleks dan karakter yang kaya. Novel ini membuktikan bahwa dalam setiap pertemuan, baik yang disengaja maupun tidak, selalu ada konsekuensi yang mungkin tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. (Icha Patricia N)

Pertunjukan biasa dimulai sekitar pukul
Kesimpulan
Identitas Buku: Tahun Terbit: 1950
Judul Buku: Strangers on a Train
Doc. Pribadi
Doc. Google

UKDW Scholarship

Melalui UKDW Scholarship, Para Siswa Berprestasi Tak Perlu Khawatir Biaya Kuliah

Universitas Kristen Duta Wacana

(UKDW) Yogyakarta secara resmi memberikan beasiswa kepada 20 siswa SMA yang berprestasi melalui program UKDW Scholarship Sertifikat pemenang UKDW Scholarship diserahkan secara langsung oleh Rektor UKDW pada hari Rabu, 5 Juni 2024 di Ruang Seminar Pdt. Dr. Rudi Budiman. Beasiswa ini merupakan salah satu upaya UKDW untuk memberikan kesempatan kepada para siswa yang memiliki potensi dan prestasi, baik dari segi akademik maupun non akademik, seperti prestasi di bidang olahraga, seni, sains, dan budaya, sehingga dapat melanjutkan pendidikan tinggi tanpa harus terbebani secara finansial. Dalam laporannya, Mujiono, S.E., M.Sc. selaku Kepala Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengembangan Karir (Biro 3) menjelas-

kan proses seleksi yang telah dilalui oleh para peserta tes UKDW Scholarship Sejumlah siswa SMA dari seluruh Indonesia telah mengikuti tes seleksi beasiswa yang diselenggarakan oleh UKDW mulai dari Tes Potensi Akademik, Uji Kompetensi Olahraga, hingga sesi wawancara Setelah melalui berbagai tahapan tes, terpilihlah 20 siswa sebagai penerima UKDW Scholarship yang akan mendapatkan bantuan pendidikan selama 8 semester. Hal ini tentu menjadi sebuah berita gembira bagi para penerima beasiswa, karena mereka akan mendapatkan dukungan penuh dari segi finansial untuk menempuh pendidikan tinggi di UKDW.

Wiyatiningsih, S T , M T selaku Rektor UKDW menyampaikan selamat kepada para pemenang UKDW Scholarship Bagi yang

DaftarNamaPemenang

belum lolos, UKDW menawarkan banyak skema beasiswa yang bisa digunakan seperti beasiswa talenta dan KIP Kuliah Melalui program beasiswa ini, UKDW berharap para siswa yang memiliki prestasi dapat terus mengembangkan potensi dan bakatnya tanpa terkendala oleh masalah keuangan. Dengan adanya bantuan pendidikan dari UKDW, para penerima beasiswa dapat fokus dalam mengejar cita-cita mereka tanpa harus memikirkan biaya pendidikan yang mahal.

“Pemberian beasiswa kepada para siswa SMA yang berprestasi juga merupakan bentuk apresiasi dari UKDW terhadap prestasi yang telah dicapai oleh para siswa. UKDW percaya

berprestasi, mereka akan mampu menjadi generasi muda yang berkompeten dan

Melalui UKDW Scholarship, pihak universitas ingin mendorong para siswa untuk terus berprestasi dan memberikan y

pendidikan mereka. Dengan adanya bantuan pendidikan dari UKDW, para penerima beasiswa diharapkan dapat menjadi sosok yang berpengaruh dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara. UKDW memberikan apresiasi yang tinggi kepada para siswa SMA yang berprestasi dan memberikan dukungan penuh dalam mengejar cita-cita mereka melalui program UKDW Scholarship Sampai jumpa di tahapan UKDW Scholarship tahun depan! berkontribusi positif bagi masyarakat,” tuturnya.

DaftarNamaPemenang

Doc. Panitia
Doc. Panitia
Doc. Panitia
Doc. Panitia
Doc. Panitia
Doc. Panitia

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.