UKDW Yogyakarta
@UKDWJOGJA
@ukdwyogyakarta
UKDW Yogyakarta
Alamat Redaksi:
Kantor Biro IV UKDW
Gedung Hagios Lantai 1
Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 5-25, D I Yogyakarta
Koran Kampus UKDW korankampus@staff ukdw ac id
UKDW Yogyakarta
@UKDWJOGJA
@ukdwyogyakarta
UKDW Yogyakarta
Alamat Redaksi:
Kantor Biro IV UKDW
Gedung Hagios Lantai 1
Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 5-25, D I Yogyakarta
Koran Kampus UKDW korankampus@staff ukdw ac id
Berkomunikasi dengan Hati Mencipta Harmoni
Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta baru saja
menggelar Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Periode 27 Juli 2024 di Auditorium Koinonia UKDW pada hari Sabtu, 27 Juli 2024. Pada periode kali ini UKDW meluluskan 321 mahasiswa yang terdiri dari 302 mahasiswa Program Sarjana dan 19 mahasiswa dari Program Pascasarjana. Ada yang berbeda dalam wisuda kali ini, dari ratusan mahasiswa tersebut, terdapat seorang wisudawan dengan disabilitas yang turut naik ke podium untuk mengikuti prosesi wisuda.
Wisudawan tersebut bernama Trifena Katrina yang sukses meraih IPK 3,88 dengan predikat Cumlaude. Trifena merupakan mahasiswa dari Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi. Ia juga termasuk sebagai salah satu lulusan terbaik dan tercepat dari program studinya Trifena membuktikan bahwa dirinya dapat menyelesaikan pendidikan dengan prestasi gemilang, meskipun harus menggunakan kursi roda dalam setiap aktivitasnya.
Dalam acara wisuda kali ini, UKDW kembali menunjukkan komitmennya untuk menjadi kampus inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas Dimana UKDW menyiapkan portable ramp yang dapat digunakan oleh Trifena, wisudawan yang menggunakan kursi roda, untuk naik ke podium dan menerima ijazah bukti kelulusannya. UKDW terus berupaya menyediakan fasilitas yang bisa mengakomodir para mahasiswa penyandang disabilitas, sehingga mereka bisa naik ke podium, merasakan euforia yang sama, seperti wisudawan lainnya.
Selain itu, UKDW juga menghadirkan keberadaan penerjemah bahasa isyarat untuk memberikan kesempatan bagi teman dan keluarga wisudawan yang memiliki disabilitas pendengaran, untuk ikut merayakan kesuksesan mahasiswa UKDW UKDW akan terus memperhatikan kebutuhan dan hak-hak teman-teman disabilitas dalam menjalani kampus yang inklusif dan berpihak pada semua UKDW juga merintis Unit Layanan Disabilitas untuk memberikan akses dan layanan yang setara serta inklusif bagi seluruh sivitas akademika.
Dalam laporannya, Dr. Rosa Delima, S.Kom., M.Kom. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset (WR 1) UKDW Yogyakarta menyampaikan pada periode kali ini persentase Wisudawan Program
Sarjana yang lulus dengan predikat “Cumlaude” adalah 23% dari total wisudawan “Saya ucapkan selamat kepada para wisudawan yang mendapat predikat cumlaude dan terima kasih kepada program studi yang telah berperan besar dalam pencapaian tersebut. Selain itu, ada 62% wisudawan yang menyelesaikan studi dengan waktu yang normal bahkan kurang. Saya mengapresiasi hasil yang dicapai pada periode wisuda ini,” ungkapnya.
Selanjutnya, Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T. selaku Rektor UKDW Yogyakarta dalam sambutannya mengucapkan selamat atas pencapaian para wisudawan dan berharap para wisudawan tidak hanya menjadi agen perubahan dalam bidang akademis, tetapi juga dalam membangun masyarakat yang inklusif dan bermartabat. “Mari kita jaga semangat persatuan dan gotong-royong dalam menghadapi berbagai dinamika politik dan sosial yang mewarnai perjalanan kita,” pesannya.
Lebih lanjut Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T. mengatakan UKDW sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berkomitmen pada inklusivitas dan keberlanjutan, terbukti dari keragaman mahasiswanya yang mencakup berbagai latar belakang budaya, agama, suku, dan ras Keragaman ini tidak hanya menjadi kekuatan utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang kaya dan dinamis di UKDW, tetapi juga mencerminkan tagline "SERU" (Sustainable Entrepreneurial Research University) yang mendorong partisipasi dalam pengembangan fasilitas kesehatan dan pendidikan masyarakat.
“Sebagai lulusan, Anda diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mempromosikan inklusivitas, menjembatani perbedaan, dan memberikan kontribusi positif dalam menghadapi berbagai tantangan kompleks yang dihadapi bangsa ini. Selamat kepada para wisudawan! Kami sangat bangga atas pencapaian Anda, dan kami berharap untuk menyaksikan dampak positif yang akan dibawa ke dunia. Semoga tagline UKDW “SERU” akan menjadi panduan Anda untuk terus mengejar keberlanjutan dengan semangat kemandirian dan kewirausahaan, serta prinsip-prinsip akademis yang menginspirasi Anda untuk mencapai puncak yang lebih tinggi,” pungkasnya. [mpk]
MNations: Reformed Theology and Geopolitical Conflicts, Biennial International Conference International Reformed Theological Institute (IRTI) yang ke15 diselenggarakan di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Yogyakarta Rangkaian kegiatan yang dihadiri oleh 49 peserta yang berasal dari Belanda, USA, United Kingdom, Hungaria, Jerman, Meksiko, Afrika Selatan, Rumania, Ukraina, dan Mesir ini diadakan pada tanggal 27-30 Juni 2024. Melalui kegiatan dialog bertaraf internasional ini, IRTI, yang merupakan jaringan global kalangan akademisi disiplin teologi, mengajak peserta untuk mempelajari Teologi Reformed dengan selalu memperhatikan konteks dan pertanyaan dunia masa kini dalam semangat ekumenis Konferensi tahun ini, melalui ceramah, presentasi makalah, dan diskusi akan merefleksikan secara teologis pertanyaanpertanyaan mendesak Bagaimana konflik geopolitik, termasuk dimensi agamanya, dipahami secara teologis? Apakah tanggung jawab politik gereja? Apakah dan dalam kondisikondisi seperti apa penggunaan kekuatan militer dapat dibenarkan? Apakah yang dimaksud dengan perdamaian yang adil dan bagaimana perdamaian itu dapat diwujudkan ketika orangorang menderita karena ketidakadilan dan agresi yang besar?
engangkat tema Peace among the
Dr. Pieter Voz selaku Director Management
Team IRTI menyatakan bahwa tema tahun ini dilatarbelakangi oleh konflik yang sedang terjadi di Ukraina dan Gaza. “Perang di Ukraina dan Gaza telah membawa tema perdamaian dan perang kembali ke dalam agenda teologis Konflik-konflik ini terutama berdampak pada mereka yang terlibat langsung dan menjadi korban agresi dan teror. Pada saat yang sama, konflik-konflik ini memiliki dampak politik, ekonomi, dan sosial secara global Meskipun negara-negara lain tidak terlibat langsung dalam perang di Ukraina, dukungan politik dan militer
yang kuat dari banyak negara terhadap perlawanan Ukraina terhadap agresi Rusia menunjukkan dimensi geopolitik dan dampak konflik ini. Dan sama halnya dengan perang yang terjadi di Gaza. Perang ini telah memecah belah masyarakat di seluruh dunia,” ujarnya.
Menanggapi situasi yang terjadi, Pieter menekankan bahwa agama merupakan faktor yang sangat penting, baik maupun buruk. Di satu sisi, motif agama menjadi pembenaran untuk melakukan agresi dan teror, bahkan untuk mendeklarasikan 'perang suci'. Di sisi lain, agama memotivasi untuk membangun perdamaian dan
rekonsiliasi antara musuh dan melintasi batasbatas negara atau etnis Tradisi agama juga b
pertimbangan moral tentang apakah dan dalam kondisi apa penggunaan kekuatan militer dapat dibenarkan untuk melindungi orang-orang yang tidak bersalah dari agresi brutal Semua ini menuntut refleksi teologis yang mendalam, dengan urgensi yang baru. Terkait keterlibatan UKDW, Pdt Devina Widiningsih, M Th , selaku Koordinator P
membuktikan komitmen UKDW, secara khusus Fakultas Teologi, yang secara serius melakukan refleksi teologis yang kritis dan mendalam dalam melihat isu-isu, baik lokal maupun global “Melalui keterlibatan UKDW dalam konferensi IRTI ini, UKDW dapat dilihat sebagai situs refleksi untuk menentukan dasar sekaligus melahirkan strategi-strategi segar dan kontekstual sebagai alternatif penyelesaian konflik. Selain itu, momen ini perlu dilihat juga sebagai situs relasi dan koneksi yang esensial dalam usaha kita bergerak bersama-sama dalam mewujudkan perdamaian di dunia,” ujarnya. Menurut Devina, sebagai tindak lanjut kegiatan, refleksi teologis diharapkan tidak hanya menjadi diskusi para elit akademisi, tetapi juga dapat diteruskan kepada masyarakat dan akar rumput dalam bentuk-bentuk yang lebih sederhana. [ai]
Trifena Katrina, salah satu mahasiswa
dengan disabilitas dari Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berhasil menyelesaikan studinya dan merayakan kelulusan dengan mengikuti Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Periode 27 Juli 2024.
Tak ada alasan bagi seorang disabilitas untuk tidak melanjutkan studi. Meskipun kondisi mengharuskannya untuk menggunakan kursi roda sejak kecil, tidak menyurutkan tekad Trifena Katrina untuk bermimpi dan menimba ilmu. Trifena Katrina berharap, di kemudian hari ilmu yang dia miliki nanti bisa diberikan bagi orang banyak supaya bermanfaat.
Fena, sapaan akrabnya, menuturkan ia mengenal UKDW dari kakaknya yang merupakan alumnus Sistem Informasi UKDW. Sejak awal, Fena memang sudah tertarik dengan bidang teknologi informasi Setelah mendengar testimoni dan melihat keberhasilan sang kakak, Fena pun mantap menempuh pendidikan tinggi di Prodi Sistem Informasi UKDW.
“Alasan utama saya memilih UKDW adalah cerita dari kakak saya mengenai UKDW. Kakak sering bercerita tentang lingkungan kampus
dan perkuliahan yang menyenangkan. Dimana mata kuliah yang diberikan bisa menjadi bekal untuk menghadapi dunia kerja,” tuturnya.
Fena menyampaikan jika UKDW memiliki fasilitas yang memadai dan mendukung proses belajar mahasiswa Lokasi di kampus juga memudahkan dan memberi akses yang sangat baik bagi mahasiswa dengan disabilitas. “Proses pembelajaran di UKDW terasa menyenangkan. Saya merasakan hubungan yang hangat, baik itu dengan dosen maupun teman-teman Selama kuliah di UKDW, saya tidak pernah sendirian, selalu punya teman yang menemani. Setiap mahasiswa benar-benar menunjukkan kasih seperti yang ditanamkan ketika masuk ke UKDW pertama kali,” paparnya. Fena bercerita, ia menggunakan kursi roda sejak kecil. Saat itu, Fena mengalami demam tinggi yang berakibat cukup fatal Setelah
F
n a memutuskan untuk menggunakan alat bantu s a a t m a s u k S M P M e s k i p u n h a r u s menggunakan kursi roda, tidak menyurutkan tekadnya untuk bermimpi dan melanjutkan pendidikan Meski dalam kondisi demikian, Fena tak pernah sedikitpun merasa minder belajar bersama dengan teman-teman kuliahnya di UKDW Bahkan ia juga aktif
berorganisasi dan mengikuti kepanitiaan di lingkungan kampus.
“Saya juga senang mengikuti berbagai perlombaan. Pada tahun 2022, saya berhasil menjadi Juara 2 dalam kompetisi TBIG Youth Changemaker Selain itu, saya juga menjadi salah satu pemenang Scranton Essay Contest dan mendapatkan beasiswa Scranton selama 2 tahun,” terangnya.
Meski memiliki keterbatasan, hal tersebut tidak mengalahkan semangat Fena untuk berprestasi dan lulus tepat waktu, bahkan ia berhasil lulus dengan IPK 3,88 dengan predikat Cumlaude. Ia membuktikan, dengan semangat dan tekad yang kuat, kondisi fisik tidak akan menghalangi langkahnya untuk maju dan berkembang. Fena membuktikan dirinya bisa menjadi pribadi yang kuat dan tangguh, dengan menjadi salah satu lulusan terbaik dan tercepat dari program studinya.
“Ke depannya saya punya mimpi untuk dapat terus berupaya dan bekerja keras khususnya di bidang IT. Saya harap dengan kehadiran dan kontribusi saya di dunia kerja Indonesia, dapat menjadi salah satu peluang yang muncul dan memberi jalan bagi banyak orang di luar sana,” ungkapnya.
Fena pun mengungkapkan rasa syukur dan
terima kasih kepada UKDW yang memberikan kesempatan padanya untuk naik ke podium menggunakan kursi rodanya. Sehingga ia bisa merasakan hal yang sama seperti wisudawan lainnya, untuk merayakan kelulusannya ‘Terima kasih UKDW telah memberikan kesempatan bagi setiap kami, termasuk saya sebagai disabilitas, untuk dapat menunjukkan prestasi dan kemampuan, serta kemauan saya untuk terus belajar,” pungkasnya. [mpk]
Redaksi menerima tulisan dari warga kampus berupa
kirim
Dosen FTI UKDW Lolos Seleksi dan Menyelenggarakan Short Course Internasional ACUCA Micro Degree Program 2024
Fakultas Teknologi Informasi (FTI)
Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) kembali menorehkan prestasi gemilang Dua dosen FTI, Halim Budi Santoso, Ph.D., dan Matahari Bhakti Nendya, M.T., telah lulus seleksi dan terpilih untuk membuka short course pada ACUCA Micro Degree Program (MDP) 2024. Program ini m e r u p a k a n b a g i a n d a r i k o l a b o r a s i internasional yang bertujuan untuk memperluas cakrawala akademik serta memperkenalkan teknologi dan konsep terbaru kepada mahasiswa global. Association of Christian Universities and Colleges in Asia (ACUCA) merupakan asosiasi perguruan tinggi Kristen di Asia dengan anggota dari berbagai negara, diantaranya: Indonesia, Korea, Taiwan, Jepang, Filipina, India, dan negara-negara lainnya.
Pada program ini Halim dan Matahari akan menyampaikan short course tentang "Metaverse and Multisensory Servicescape: Creating Virtual Environment to Leverage Customer Experiences" Metaverse adalah konsep revolusioner yang menggabungkan dunia fisik dan virtual untuk menciptakan lingkungan digital yang imersif dan interaktif. Halim akan memberikan wawasan mendalam
tentang Multisensory Servicescape, sebuah konsep yang mengintegrasikan berbagai elemen sensorik untuk menciptakan pengalaman yang lebih kaya dan bermakna bagi pengguna. Sementara itu, akan berfokus pada teknis pengembangan Metaverse
servicescape. Kelas ini akan mengeksplorasi bagaimana multisensory servicescape dapat meningkatkan interaksi dan keterlibatan pengguna di berbagai aplikasi digital terkhusus metaverse.
Partisipasi dalam ACUCA Micro Degree Program 2024 memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dari para ahli di bidangnya Ini juga merupakan platform untuk membangun jaringan internasional dan mengembangkan keterampilan yang relevan di era digital.
Dekan FTI UKDW, Restyandito, S.Kom., M.SIS., Ph.D menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini. "Kami sangat bangga dengan pencapaian Halim Budi Santoso, Ph.D, dan Matahari Bhakti Nendya, M.T.,”. Ini adalah bukti bahwa FTI UKDW terus
berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan secara global," ujarnya.
Keikutsertaan dua dosen FTI UKDW dalam program di level internasional ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi universitas, tetapi juga bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara keseluruhan Kelaskelas ini akan menjadi wadah yang baik bagi para mahasiswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi mereka di bidang t
multisensory. [dhayu]
Dua tim mahasiswa dari Program Studi
Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta meraih Insentif Program Kreativitas Mahasiswa Tahun 2024, sebuah kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. Dua tim yang mendapatkan insentif PKM tersebut terdiri dari 7 mahasiswa dengan 1 dosen pembimbing, masing-masing mendapatkan pendanaan dalam dua bidang yang berbeda Proposal yang berjudul Peningkatan Literasi Anak-anak Tunarungu di Komunitas Dunia Tak Lagi Sunyi Melalui Aplikasi Games meraih insentif untuk skema PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) Proposal tersebut disusun oleh Kelvin Lie, Filistera Santoso, dan Andreas Setiawan.
Sedangkan proposal yang berjudul Agronomic Satellite Smart System: Sistem Pertanian Cerdas Berbasis Machine Learning untuk Menjaga Stabilitas Pangan meraih insentif untuk skema PKM Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT). Adapun tim penyusun proposal terdiri dari Elva Maria Evelina, Aurelita Nala Rucitanari, Febby Margareta Singgih, dan Ananda Leon Saputra.
Dr. Parmonangan Manurung, S.T., M.T., I A I s e l a k u W a k i l R e k t o r B i d a n g Kemahasiswaan, Alumni, Informasi, dan Inovasi (WR 3) merasa sangat bangga terhadap tim peraih hibah PKM Tahun 2024. “Di tengah kompetisi yang semakin ketat, mereka mampu meraih hibah bergengsi ini. Selamat kepada seluruh tim, dan terima kasih kepada seluruh dosen pendamping, serta Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengembangan Karir (Biro 3) yang selalu membantu setiap proses,” ungkapnya.
Sedangkan Drs Jong Jek Siang, M Sc selaku Koordinator Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UKDW 2024 mengungkapkan bahwa tahun ini terjadi peningkatan jumlah proposal yang lolos pendanaan PKM skema insentif di UKDW. “Hal ini menunjukkan kualitas mahasiswa yang sangat tinggi.
Perubahan aturan keikutsertaan tidak menghalangi mahasiswa untuk mencari celah dengan ide kreatif mereka, teliti dalam pengaturan format, dan kompak dalam tim. Sehingga ada 2 tim yang lolos pendanaan skema insentif,” pungkasnya. [mpk]
Tim MayBeMay, salah satu rintisan
usaha mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berusaha melestarikan warisan budaya
Indonesia melalui produk fashion yang kekinian MayBeMay menggabungkan keindahan batik nusantara dan produk fashion kekinian dengan desain modern pada kimono dan jaket harrington karena ingin membangkitkan rasa cinta dan apresiasi terhadap warisan budaya batik yang mulai
tertinggal karena munculnya produk-produk fashion di era modern.
Dalam upaya pengembangan produk, tim yang terdiri dari I Made Krisna Mahardika, Leonardo Timothy, Vincent Tantowi, Donni
Josua Sitompul, dan Belinda Arpia Marsanda
lantas menyusun proposal yang berjudul
“Menjelajahi Estetika Maybemay Gabungan
Modernitas dan Elegansi Ramah Lingkungan melalui Desain Outerwear dengan Material Kain Ecoprint”.
Dengan bimbingan Marcellino Aditya Mahendra, S Ds , M Sc , proposal tersebut lantas diajukan ke Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI dan mendapat hibah pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Tahun 2024. I Made Krisna Mahardika selaku ketua tim menjelaskan MayBeMay bergerak di bidang industri kreatif, khususnya fashion, yang mengembangkan produk kimono dan jaket harrington yang dipadukan dengan batik eco print dengan menggandeng UMKM pembatik lokal Produk yang dikembangakan yaitu Batiklicious Kimono berfungsi menjadi outer, sedangkan Batiklicious Harrington yang merupakan reverse jaket bisa berfungsi menjadi outer maupun busana yang cukup unik ketika sedang digunakan.
“Saya dan rekan-rekan merasa sangat beruntung atas kesempatan yang diberikan untuk ikut serta dalam P2MW Prosesnya sangat dinamis dan penuh tantangan, terutama saat kami menyusun proposal. Kami juga belajar bagaimana bekerja sebagai tim.
S
p e n d a n a a n , p e r a s a a n b a n g g a d a n kebahagiaan yang kami rasakan tidak terkira. Ini adalah hasil dari upaya bersama kami sebagai tim, bukan hanya dari usaha individu. Kami sangat menghargai peluang ini dan siap menghadapi tantangan lebih besar yang akan datang,” ungkapnya.
Sedangkan Marcellino menyebutkan keberhasilan Tim Maybemay dalam lolos pendanaan P2MW merupakan bukti nyata dari kerja keras, dedikasi, dan komitmen mereka. “Selama periode bimbingan, saya selalu siap membantu Tim Maybemay dalam berbagai hal. Saya membantu mereka dalam menyusun proposal pendanaan P2MW, memberikan masukan dan saran untuk pengembangan proyek mereka, serta membantu mereka dalam mempersiapkan segala hal untuk seleksi P2MW. Saya sangat terkesan dengan dedikasi dan komitmen Tim Maybemay dalam merintis bisnis ini. Mereka selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, selalu proaktif dalam mencari solusi atas masalah yang dihadapi, dan selalu terbuka untuk menerima masukan dan saran. Saya yakin mereka akan terus sukses dalam merintis bisnis ini di masa depan dan akan memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat,” pungkasnya. [mpk]
Salah satu tim mahasiswa Universitas
Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta yang mendapat hibah pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Tahun 2024 dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kementerian Pendidikan, K e b u d a y
(Kemendikbudristek) RI, mengembangkan usaha di sektor ekonomi kreatif dengan mengolah limbah kulit jagung menjadi produk yang bernilai jual tinggi.
Dengan bimbingan Marcellino Aditya Mahendra, S Ds , M Sc , Tim Adaptasi yang terdiri dari Sophie Justina Pratikno, Santi Desanda, Christophorus Adyatma Wahyu, dan Michael Fidef Natalino membuat card holder
dari kulit sapi yang dikombinasikan dengan limbah dari kulit jagung “Kami membuat peluang baru dengan menciptakan produk inovasi kategori fashion pada limbah kulit jagung, sekaligus memperluas jangkauan pasar dengan membuat pemasaran digital berbasis website,” tutur Sophie selaku ketua tim.
Tim Adaptasi juga membuat sebuah aplikasi berbasis website untuk menjangkau pasar konsumen yang lebih luas dan sebagai bentuk upaya menanamkan edukasi kepada banyak orang untuk lebih peduli terhadap lingkungan. “Perpaduan produk fashion ramah lingkungan dengan aplikasi berbasis website bisa menjadi sebuah peluang besar, sekaligus solusi praktis untuk mendukung hidup berkelanjutan. Adaptasi berarti membuka pandangan user akan lingkungan sehingga dapat beradaptasi dengan selalu bersentuhan dengan produk yang kami
b
mengupayakan serta belajar dan melakukan trial and error untuk memajukan kualitas produk Adaptasi, ” terang Sophie. Sedangkan Marcellino mengatakan Tim Adaptasi, yang berfokus pada rintisan usaha
Uberbasis desain produk, telah menunjukkan dedikasi, kegigihan, dan semangat kewirausahaan yang luar biasa selama proses pembimbingan. Sejak awal, mereka menunjukkan antusiasme tinggi untuk mempelajari berbagai aspek kewirausahaan, mulai dari pengembangan ide bisnis, pembuatan model bisnis, hingga penyusunan proposal pendanaan. “Tim Adaptasi selalu terbuka untuk berkomunikasi dan bertukar pikiran dengan saya. Mereka tidak ragu untuk bertanya dan mencari saran, bahkan untuk hal-hal yang detail. Hal ini memungkinkan saya untuk memberikan bimbingan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Saya yakin bahwa Tim Adaptasi memiliki potensi yang besar untuk menjadi calon wirausahawan yang sukses. Mereka memiliki ide bisnis yang menarik, tim yang solid, dan semangat juang yang tinggi. Saya berharap mereka dapat memanfaatkan pendanaan P2MW ini dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan usaha mereka dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya. [mpk]
niversitas Kristen Duta Wacana (UKDW)
Yogyakarta terus memupuk semangat kewirausahaan dalam diri mahasiswa Hal ini dibuktikan dengan diraihnya Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Tahun 2024 dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kementerian Pendidikan, K
(Kemendikbudristek) RI. Tim yang terdiri dari
Michael Adhika Satria D, Yulla Aryyana Kusumaningrum, Christian Elang S. P. Pakpahan mendapatkan hibah atas proposal yang berjudul “Produk Jam Tangan yang Terbuat dari Kombinasi Kayu dan Bonggol Jagung”. Michael Adhika selaku ketua tim menjelaskan timnya yang bernama Abhinaya, merancang sebuah produk jam tangan yang berbahan utama dari limbah sampah organik yaitu bonggol jagung dan dengan kombinasi kayu “Kami menerapkan prinsip emotional design untuk memberikan dampak psikologis positif melalui
aspek estetika visual dan identitas Sehingga konsumen mendapatkan informasi edukasi dan kesempatan aktualisasi diri menjadi komunitas sobat lingkungan Harapannya adalah konsumen akan termotivasi untuk melakukan gerakan peduli lingkungan secara kreatif,” terangnya.
Michael menyebutkan bagi Abhinaya lolosnya program P2MW 2024 ini tidak hanya menjadi
kebanggaan UKDW, tetapi juga dapat menjadi inspirasi sekaligus menjajaki potensi mahasiswa UKDW dalam minat kewirausahaan. “Sungguh suatu kehormatan bagi saya dan rekan-rekan mendapatkan kesempatan dalam berwirausaha dan berkembang bersama-sama. Terima kasih juga kepada semua yang telah terlibat terutama dosen pembimbing kami yang sudah meluangkan waktunya untuk berjuang bersama, serta kepada
Centrino yang memfasilitasi mahasiswanya untuk berkonsultasi dalam proses pengerjaan proposal dan pengambilan keputusan Kami berjanji akan berusaha keras untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dan memberikan karya maupun inovasi yang berarti,” tutur Michael. Dengan bimbingan Winta T. Satwikasanti, M Sc , Ph D , Abhinaya berhasil mengolah limbah menjadi produk yang bernilai jual tinggi, sehingga mengurangi penumpukan sampah organik. Winta menyebutkan, “Merintis sebuah usaha yang memiliki visi memberikan edukasi tentang potensi bahan, meningkatkan nilai ekonomi serta kesadaran lingkungan pada generasi muda secara berkelanjutan memerlukan strategi yang matang. Melalui perjalanan ini, kami menyaksikan betapa pentingnya memadukan keberanian berinovasi dengan kepekaan terhadap keberlanjutan lingkungan untuk menciptakan dampak positif yang tak terhingga bagi masa depan,” pungkasnya. [mpk]
Kembangkan Konsep Bisnis Berkelanjutan, Mahasiswa UKDW Buat Inovasi Fermentasi
Teh Cabe Jawa dan Bungan Telang
Bermula dari keberhasilan usaha
sebelumnya, yakni Heal-G, yang fokus pada produksi dan penjualan snack bar, susu kefir, dan salad sehat, mahasiswa Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan unit bisnis baru “Cha-Gya” yang fokus pada pengembangan produk minuman fermentasi yang menyehatkan. Heal-G yang dipimpin oleh Yoga Angkawijaya Kristiawan dan rekannya, Anggel Metha Octavia Rissonia, mengidentifikasi kebutuhan akan inovasi produk serta memperluas portofolio bisnis, kemudian mengembangkan anak bisnis dengan membentuk tim baru yang terdiri dari Divina Eirene Samuel Putri, Novia Natalia, Friska Veronika Simanjuntak, Yosephine Nurmalita Sari, dan Frisca Putri Ananda, serta dibimbing oleh Catarina Aprilia Ariestanti, S.T.P., M.Sc, Dosen Fakultas Bioteknologi. Cha-Gya didirikan dengan komitmen kuat terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals). Dimana fokus mereka meliputi kesejahteraan (prosperity), sosial budaya (people), dan lingkungan (planet). Dengan demikian, Cha-Gya tidak hanya berupaya mencapai keberhasilan ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan sosial dan pelestarian lingkungan. Tujuan utamanya adalah mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesehatan yang baik dan kesejahtera-
an, serta konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
Tim tersebut lantas menyusun proposal berjudul “Cha-Gya: Fermentasi Teh Cabe Jawa dan Bunga Telang” yang mendapat hibah pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Tahun 2024 dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Cha-Gya mengembangkan teh kombucha dengan bahan utama teh cabe jawa dan bunga telang. Kombucha dikenal karena kandungan probiotiknya yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh Minuman ini semakin populer di kalangan masyarakat yang mencari alternatif minuman sehat Dengan rasa yang unik dan manfaat kesehatan yang ditawarkan, teh kombucha ChaGya menyasar konsumen yang ingin meningkatkan kesehatan pencernaan, mengurangi konsumsi gula, dan menghindari minuman beralkohol atau bersoda.
Divina Eirene Samuel Putri selaku ketua tim, menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya atas dukungan yang diterima "Kami merasa sangat beruntung mendapatkan pendanaan ini. Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan tim, dosen pembimbing, dan universitas Harapan kami dengan produk ini adalah dapat
memberikan alternatif kepada masyarakat, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat melalui konsumsi produk-produk alami dan berkualitas. Kami berkomitmen untuk terus melakukan riset dan pengembangan agar dapat menghadirkan produk-produk inovatif lainnya yang dapat memberikan manfaat yang sama atau bahkan lebih besar bagi kesehatan masyarakat," ujarnya.
Catarina Aprilia Ariestanti, S T P , M Sc , selaku dosen pembimbing merasa sangat bersyukur dapat bekerja bersama teman-teman mahasiswa tersebut untuk mengembangkan produk makanan berdasarkan Ilmu Bioteknologi dan Bisnis dalam rupa produk kombucha Cha Gya Tentu bukan hal yang mudah untuk membuat rencana dan menuangkannya ke dalam bentuk proposal di tengah kesibukan semua anggota.
"Semoga apa yang kami usahakan dapat
menjadi inspirasi untuk terus mengembangkan
Juara 1 Duta Wacana Business Competition Case: Aplikasi EcoInvest dalam Pemberdayaan UMKM dan Investasi Berkelanjutan
Tahun 2024, BEM Fakultas Bisnis Universitas
nyelenggarakan Duta Wacana Business Competition Case (DWBCC) untuk kelima kalinya sebagai bagian dari rangkaian acara Business Festival UKDW. Tema yang digunakan pada tahun ini adalah “Optimalisasi Investasi Inklusi Keberlanjutan Dalam Memperkuat Perekonomian Masyarakat: Navigasi Projekse”. Kompetisi DWBCC ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait investasi dimana investasi dapat memberikan pengaruh besar dalam perekonomian masyarakat dan negara. Saat ini Indonesia sedang berproses untuk menjadi negara maju. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam proses ini adalah dengan memberikan target investasi atas Rencana Strategis (Renstra) BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) 2020-2024 yang disusun setiap lima tahun sekali oleh Kementrian Investasi atau BKPM, di tahun 2023 BKPM menetapkan target investasi sebesar Rp 1.099,8 triliun dan Rp 1.239,3 triliun di tahun 2024. Hal ini mendorong Indonesia dalam peningkatan investasi, karena investasi memiliki navigasi projekse.
Divina Eirene Samuel Putri, Agung Pratama, dan Yosephine Nurmalita Sari berhasil meraih Juara 1 pada kompetisi DWBCC tahun ini Judul yang digunakan oleh tim Divina dalam pembuatan makalah guna memecahkan kasus DWBCC adalah “EcoInvest: Aplikasi Pemberdayaan Ekonomi Lokal Berkelanjutan dan Investasi Inklusif Menuju Pasar Internasional”. Judul ini diambil karena mereka melihat sebuah data yang menunjukkan bahwa
UMKM di Indonesia memiliki peranan penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga mereka berfokus untuk membuat aplikasi EcoInvest. EcoInvest adalah sebuah aplikasi yang diharapkan bisa mampu melakukan pemberdayaan ekonomi lokal yang berkelanjutan serta sebagai platform investasi inklusif. Aplikasi EcoInvest akan berkelanjutan, karena dari awal, EcoInvest berencana untuk melakukan kerjasama dengan pemerintah desa setempat untuk memajukan
UMKM di setiap daerah dengan cara memberikan edukasi tentang produk-produk keberlanjutan, misalnya dalam bidang pertanian mereka akan memberikan edukasi kepada para petani untuk tidak menggunakan bahan-bahan pestisida atau bahanbahan kimia, dan lain-lain Mereka melakukan pengukuran data dengan memperhitungkan jumlah UMKM yang ada di Indonesia dengan menggunakan metode rata-rata. Data UMKM diambil dari tahun 2020-2023 yang dirata-rata sehingga mereka dapat
menemukan jumlah UMKM di tahun 2024. Melalui data tersebut mereka dapat mengasumsikan sekitar 30% UMKM yang akan menggunakan aplikasi EcoInvest. Mereka juga telah melakukan studi kelayakan bisnis dari segi keuangan, sosial, ekonomi, dampaknya, dan lainnya. Dalam penyelesaiannya, mereka menggunakan metode Social Return on Investment (SROI) untuk mengukur serta mengevaluasi dampak sosial dan lingkungan dari suatu investasi Banyak UMKM yang belum memiliki legalitas usaha. Aplikasi ini menyediakan fitur pemberdayaan yang membantu UMKM dengan jasa atau layanan pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha), SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), dan legalitas usaha lainnya, seperti Halal, untuk memastikan keberadaan hukum mereka. Selain itu, aplikasi ini juga memiliki fitur ‘ekspor’ untuk memudahkan UMKM di Indonesia untuk melakukan kegiatan ekspor, karena UMKM Indonesia masih mengalami kesulitan dalam melakukan ekspor ke luar negeri. Mereka berpesan kepada teman-teman untuk jangan takut mencoba dalam berproses, karena prosesnya memang panjang dan memerlukan perjuangan. Oleh karena itu, mereka menyarankan agar mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan untuk mengikuti lomba atau kegiatan kampus lainnya untuk menyiapkan portofolio dengan sebaik-baiknya [elsas]
Tim KSKPM UKDW Raih Top 10 Nasional dalam Paper Competition “Investor Festival and Competition”
Tim Kelompok Studi Keuangan dan Pasar
Modal (KSKPM) Universitas Kristen Duta Wacana berhasil masuk 10 besar dalam Lomba Paper tingkat Nasional Prestasi yang membanggakan ini dicapai oleh Vanesa Kristanti, Maria Carolina Whio, dan Agung Pratama sebagai peserta lomba “Investor Festival and Competition”.
Lomba ini diselenggarakan oleh Kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) K H Abdurrahman Wahid Pekalongan Dalam proses pembuatan paper tersebut, mereka didampingi oleh salah satu dosen di Fakultas Bisnis UKDW yakni Elok Pakaryaningsih, S.E., M.Si.
Tujuan diadakannya Paper Competition dengan tema “Future Financial Solution for Inclusion and Prosperity with Islamic Capital Market” dalam kegiatan Investor Festival and Competition 2024 adalah untuk menjembatani persiapan para peserta dalam mengemukakan ide dan gagasan mereka melalui sebuah tulisan ilmiah untuk menjadi investor berkualitas. Kompetisi ini juga memberikan edukasi kepada para peserta akan pentingnya pasar modal syariah yang ada di Indonesia. Kompetisi ini diikuti oleh seluruh mahasiswa yang ada di Indonesia Dengan adanya kompetisi ini para investor, mahasiswa, dan masyarakat umum akan mendapat edukasi atau informasi yang benar tentang bagaimana berinvestasi dan mekanisme kerja pasar modal syariah sehingga dapat memanfaatkan potensi islamic fintech untuk meningkatkan inklusi dan kesejahteraan finansial. Tahun ini, lomba KSPMS dilakukan secara daring. Pendaftaran dimulai pada tanggal 8 Maret hingga 31 Maret 2024 Tahap pengerjaan dan pengumpulan karya tulis ilmiah dimulai pada tanggal 8 Maret hingga 14 April 2024. Pengumuman finalis dilakukan pada 25 April 2024. Kemudian pemaparan prosiding dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2024, dan pengumuman juara karya tulis ilmiah dilakukan pada tanggal 29 Juni 2024.
Judul yang diambil oleh Tim KSKPM UKDW adalah “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dan SDGS 8 On Decent Work and Economic Growth: Peran Moderasi Manajemen Skor Pada Pasar Modal Syariah”. Judul
ini dipilih karena Tim KSKPM UKDW ingin mengetahui bagaimana CSR mempengaruhi pasar modal syariah, pengaruh perusahaan terhadap pencapaian SDGs, peran moderasi skor manajemen terhadap CSR, dan nilai perusahaan di pasar modal terutama di pasar modal syariah Dalam penyelesaian paper tersebut, mereka menggunakan data historis CSR, dan skor manajemen pada perusahaan yang pernah tergabung pada indeks JII 70 Desember periode tahun 2018 hingga 2023. Selain itu, mereka melakukan penelitian dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari annual report dan VOLT+ untuk menghitung variable Price Book Value dengan data harga saham, total ekuitas, jumlah saham beredar, data skor manajemen, CSR report skor, dan SDGs 8 yang bersumber dari Database Thomson Reuters. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CSR memiliki hubungan positif terhadap nilai Perusahaan dan SDGS 8, namun skor manajemen memperlemah hubungan terhadap keduanya. Dari kompetisi ini, mereka mendapat pengetahuan baru, pengalaman, dan relasi. Mereka senang dan tidak menyangka bisa mencapai urutan ke 9 dari 38 tim dalam kompetisi ini. Tim KSKPM UKDW berpesan kepada para mahasiswa untuk selalu semangat dan jangan takut mencoba selagi masih muda, harus memperbanyak pengalaman. [elsas]
Departemen Akademik Badan Eksekutif Mahasiswa FB UKDW.
yang menjadi Juara 3 ini terdiri dari Linar Moranggun Simamora, Adriel Christian, dan Andrian Agung.
Menurut mereka, tema yang diberikan dalam DWCC tahun ini merupakan strategi yang bisa digunakan untuk menyasar generasi muda khususnya generasi milenial dan Gen-Z untuk memaksimalkan potensi 3 sektor utama yang mereka anggap sebagai pilihan utama dalam perekonomian inklusif di Indonesia yaitu sektor UMKM, pertanian, dan pariwisata.
Tim KSKI UKDW menyasar generasi muda yang memahami inovasi dan teknologi, serta merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki peran penting dalam menentukan arah masa depan ekonomi di Indonesia. Dalam lomba yang diikuti ini, mereka mendapatkan banyak wawasan baru terutama mengenai kondisi perekonomian yang ada di Indonesia. Indonesia termasuk ke dalam salah satu negara dengan potensial secara ekonomi yang terbilang baik, terutama dalam hal pertumbuhan ekonomi dunia dengan rata-rata persentase dari Januari hingga Desember sebanyak 5,31%.
KSKI sendiri dibentuk untuk menjadi wadah pengkaderan bagi wirausaha dan inovator muda di Fakultas Bisnis UKDW dengan prinsip kolaborasi antara dosen dan mahasiswa Produktivitas berkarya diimplementasikan melalui berbagai program kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mahasiswa Model pembelajaran yang dialami oleh para pengurus dan anggota KSKI adalah pembelajaran kritis dan pembelajaran eksperiensial dengan langsung bertindak melakukan berbagai aktivitas kewirausahaan, baik kewirausahaan umum maupun kewirausahaan sosial. kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya Sedangkan integrasi memiliki peran penting dalam memadukan kebijakan dan program untuk menciptakan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang lebih besar dan lebih luas.
dan Inovasi (KSKI) berhasil menjadi Juara 3 dalam lomba karya ilmiah di tingkat nasional bertajuk “Duta Wacana Business Case Competition (DWBCC) 2024” Kompetisi ini merupakan salah satu rangkaian program kerja dari
DWBCC digelar dengan tujuan supaya peserta mendapatkan pengalaman yang mendalam terutama di dunia pekerjaan, dimana peserta bisa melatih soft skill dalam memecahkan kasus permasalahan bisnis yang diberikan yang tentunya berguna di dunia digital saat ini. Tim KSKI UKDW
Dari kasus yang Tim KSKI bahas, terdapat beberapa pendekatan utama yang disorot yaitu hilirisasi, kolaborasi, integrasi dan penerapan Strategi Pintar: Proyek Pemberdayaan Ekonomi Berkelanjutan (PPEB). Hilarasi dapat meningkatkan nilai ekonomi negara dengan mengubah bahan baku menjadi produk yang bernilai tinggi. Kolaborasi juga dapat memperkuat investasi inklusif melalui
Linar menuturkan jika mereka tidak menyangka bisa menjadi Juara 3, karena kasus yang diberikan ini bukan kasus yang mudah dan membutuhkan perjuangan untuk menganalisis mendalam mengenai data yang valid. “Semua perjuangan yang dilalui ternyata tidak sia-sia. Kami bersyukur bisa ikut ambil bagian dalam lomba ini. Jangan pernah merasa takut atau minder untuk mencoba, gagal itu tidak apa-apa karena perlombaan itu masih banyak dan masih bisa dicoba selanjutnya,” pungkasnya. [reynathania]
Pada hari Senin tanggal 8 Juli 2024 yang lalu,
Program Studi (Prodi) Desain Produk Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) mengunjungi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan UKDW untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan berbagai institusi pendidikan, serta mempromosikan pentingnya pendidikan desain produk di kalangan siswa sekolah menengah. Melalui kunjungan ini, UKDW berusaha untuk menunjukkan bahwa desain produk bukan hanya tentang seni dan kreativitas, tetapi juga tentang bagaimana mengubah ide-ide inovatif menjadi realitas yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, dengan reputasi sebagai salah satu sekolah menengah atas terkemuka di Yogyakarta, menjadi pilihan tepat untuk kolaborasi ini. Oleh karena itu, UKDW merasa yakin bahwa program ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan pribadi dan akademis Prodi Desain Produk UKDW.
Dalam kunjungan ini, Prodi Desain Produk UKDW menyelenggarakan beberapa workshop yang bertema "Dari Ide Menjadi Nyata, Jelajahi Dunia Desain Produk" Tema ini dipilih untuk menggambarkan perjalanan kreatif dalam desain produk, mulai dari konsep awal hingga produk akhir Workshop ini dirancang tidak hanya untuk memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga untuk
mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif, serta memberikan mereka kesempatan untuk mengekspresikan ide-ide mereka melalui berbagai media. Dengan semangat kolaborasi dan niat baik untuk memberikan dampak positif, tim Prodi Desain Produk UKDW mempersiapkan berbagai materi dan aktivitas yang seru serta edukatif Harapannya adalah membangun fondasi yang kuat bagi siswa SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dalam memahami dan mengapresiasi desain produk, serta mendorong siswa untuk mempertimbangkan karir di bidang yang dinamis dan penuh peluang ini. Selain itu workshop ini juga bertujuan agar siswa tidak hanya belajar, tetapi juga bersenang-senang dalam prosesnya.
Melalui berbagai aktivitas yang interaktif dan menyenangkan, diharapkan siswa bisa lebih mudah memahami konsep-konsep desain produk Tim Prodi Desain Produk UKDW ingin memastikan bahwa setiap sesi dapat dinikmati oleh seluruh peserta, memberikan tantangan yang positif, dan memotivasi untuk mengeksplorasi lebih jauh dunia desain produk. Harapannya, kunjungan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga menginspirasi para siswa untuk mengejar impian dan menciptakan karya-karya hebat di bidang desain produk.
Workshop Pengenalan Software Medibang: Menggambar Bunga dengan Rotation Symmetry Pen
Workshop pertama yang digelar adalah pengenalan software Medibang, sebuah alat yang sangat populer di kalangan desainer digital. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk membuat gambar bunga menggunakan tools Medibang, khususnya Rotation Symmetry Pen. Alat ini memungkinkan peserta untuk menggambar dengan presisi tinggi dan menghasilkan karya yang simetris dan indah.
Para siswa SMA Stella Duce 1 Yogyakarta terlihat antusias dan bersemangat mengikuti instruksi dari tim Prodi Desain Produk UKDW. Mereka diajari langkah demi langkah cara menggunakan Rotation Symmetry Pen, mulai dari membuat sketsa dasar hingga menambahkan detail yang kompleks. Setelah itu, para siswa diberi kebebasan untuk mewarnai karya mereka sesuai dengan selera masing-masing. Tema yang diusung dalam sesi ini adalah "Srikandi", sesuai dengan semangat dan karakteristik siswa SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Hasil karya para siswa sangat beragam dan menunjukkan kreativitas yang mereka miliki. Ada yang memilih warna-warna cerah untuk menggambarkan semangat dan keberanian Srikandi, sementara yang lain memilih warna lembut untuk menunjukkan sisi keanggunan dan kelembutan. Melalui workshop ini, para siswa tidak hanya belajar teknik menggambar dan me-
warnai, tetapi juga bagaimana mengekspresikan diri melalui karya seni.
Workshop "From Idea to Swoosh: Design Your Own Shoes”
Workshop kedua yang tidak kalah menarik adalah "From Idea to Swoosh: Design Your Own Shoes". Sesi ini dirancang untuk mengajarkan siswa bagaimana mendesain sepatu dari awal hingga proses rendering akhir Dalam workshop ini, para siswa diberi kebebasan penuh untuk menuangkan ide-ide kreatif mereka dalam mendesain sepatu impian. Tim Desain Produk UKDW memberikan panduan tentang berbagai aspek desain sepatu, mulai dari pemilihan bahan, bentuk, hingga warna dan detail kecil yang bisa membuat sepatu tersebut unik. Para siswa diberi kesempatan untuk mendesain sepatu mereka di atas kertas, kemudian memindahkannya ke dalam bentuk digital menggunakan software desain yang telah diperkenalkan. Proses ini memberikan pengalaman bagi para siswa, karena mereka dapat melihat bagaimana ide-ide yang ada di dalam pikiran mereka dapat diwujudkan menjadi sebuah desain yang nyata. Selain itu, mereka juga belajar tentang pentingnya detail dan bagaimana setiap elemen desain dapat mempengaruhi keseluruhan produk.
Untuk lebih memotivasi para siswa dan menghargai usaha mereka, Program Studi Desain Produk UKDW memberikan apresiasi khusus bagi tiga karya terbaik Karya-karya ini dipilih berdasarkan kreativitas, keunikan, dan teknik yang digunakan dalam proses pembuatan. Para pemenang mendapatkan reward berupa tiket nonton couple UKDW Fest dan merchandise dari Program Studi Desain Produk UKDW Pemberian reward ini diharapkan dapat membangkitkan semangat para siswa untuk terus berkarya dan mengeksplorasi dunia desain produk dan memberi ingatan bahwa desain produk UKDW telah memberikan banyak pengalaman dan wawasan desain produk.
Kunjungan Program Studi Desain Produk UKDW ke SMA Stella Duce 1 Yogyakarta membawa angin segar bagi para siswa. Mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga pengalaman praktik yang berharga dalam dunia desain produk. Antusiasme terlihat dari keaktifan mereka dalam bertanya dan mencoba hal-hal baru selama workshop berlangsung Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan akan lahir desainer-desainer muda berbakat yang mampu berkontribusi dalam dunia desain produk, membawa inovasi, dan menciptakan karya-karya yang inspiratif. Prodi Desain Produk UKDW berharap kunjungan ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat dengan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dan sekolah-sekolah lainnya, untuk terus menginspirasi dan membimbing generasi muda menuju masa depan yang cerah dalam dunia desain
Mproduk. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan minat dan bakat siswa dalam bidang desain produk, serta membuka wawasan mereka mengenai peluang karir yang bisa ditekuni di masa depan. Dengan semakin dikenalnya dunia desain produk di kalangan siswa SMA, diharapkan akan muncul lebih banyak generasi muda yang tertarik untuk mendalami bidang ini Lebih dari itu, kegiatan seperti ini diharapkan dapat menginspirasi institusi pendidikan lain untuk melakukan hal serupa, memperkenalkan berbagai bidang ilmu dan keterampilan praktis kepada siswa sejak dini. Dengan begitu, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan kedepan dan mampu berkontribusi secara positif di berbagai sektor desain produk. [yulla]
ahasiswa Desain Produk Universitas
Kristen Duta Wacana (UKDW) memamerkan hasil karyanya di KB-TK Budya Wacana (BW) Yogyakarta Hasil karya yang dipamerkan merupakan tugas mahasiswa Program Studi Desain Produk UKDW semester empat selama satu semester mata kuliah Desain Produk Kriya yang bekerjasama dengan KB-TK Budya Wacana dalam membantu menciptakan alat peraga pendidikan anak-anak balita. Lima belas karya mahasiswa yang telah melewati seleksi tim dosen dari Prodi Desain Produk UKDW yang terdiri dari Dr. Koniherawati dan Centaury, S.Sn., M.Ds., dipamerkan sebagai representasi kerja mahasiswa ditujukan untuk menambah kepercayaan diri dan melihat langsung respon user dan audience (anak-anak KB-TK, guru dan orang tua murid) Selain itu pelaksanaan pameran ini bertepatan dengan hari kelulusan anakanak KB-TK Budya Wacana Yogyakarta. Pameran karya ini mendapat respon positif baik dari guru-guru KB-TK BW, anak-anak maupun orang tua/wali murid Anak-anak menikmati berbagai mainan edukatif yang seru. Orang tua / wali mendampingi anak bermain dan melihat manfaat mainan tersebut dalam mendidik dan menghibur anak-anak mereka. Sementara itu, pendidik mempertimbangkan penggunaan inovasi ini sebagai alat bantu belajar di kelas dan berdiskusi dengan mahasiswa mengenai penerapan mainan dalam proses pembelajaran. Kegiatan tersebut dipenuhi keceriaan anak-anak dalam mengeksplorasi setiap mainan yang dipamerkan. Para mahasiswa menemani untuk memandu penggunaan dan cara permainan dengan hangat.
Pameran karya yang bertema “Alat Peraga Edukasi” merupakan bagian dari mata kuliah Desain Produk Kriya (DPK). Mata kuliah Desain Produk
Kriya sendiri adalah mata kuliah studio yang penting dalam Program Studi Desain Produk
Pembelajaran DPK semester ini berfokus pada pembuatan mainan kreatif dan edukatif bagi anak
usia PAUD, berbasis pada kurikulum yang sesuai
dengan rentang usia tertentu anak yaitu 2-6 tahun.
Doc. Panitia
Usia PAUD adalah fondasi bagi anak, anak belajar melalui bermain, yang didukung oleh bimbingan dari
orangtua atau wali. Bermain adalah dunia bagi anak, tempat anak dapat mengeksplorasi semua yang mereka miliki. Permainan pada anak terdiri dari semua aktivitas yang dilakukan anak-anak, baik
dalam hal gerakan, pemikiran, atau ucapan. Melalui bermain, anak-anak menunjukkan dunia kecilnya yang luas dibalik ketidak-tahuannya dan kecenderungan mereka. Ini memberikan kesempatan bagi guru atau orang tua/wali untuk mendorong anak melakukan langkah guna mendapatkan lebih banyak pengetahuan.
Perkembangan anak usia dini terdiri dari enam komponen utama diantaranya perkembangan fisikmotorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, nilai agama-moral, dan seni. Perkembangan inilah yang menjadi dasar dari sasaran edukasi yang diimplementasikan pada alat peraga edukatif. Para mahasiswa telah mempersiapkan produk mainan ini selama satu semester penuh. Mereka melakukan berbagai langkah dalam proses kreatif perancangan produk, mulai dari brainstorming, riset pasar, pembuatan sketsa, eksplorasi desain, pembuatan model, uji coba, hingga menjadi produk akhir yang siap pakai. Setiap mainan melalui proses evaluasi dan revisi yang panjang untuk memastikan kualitas dan keamanan bagi anak.
Mahasiswa semester empat Prodi Desain Produk UKDW melalui karyanya yang berjenis "Mainan Edukatif" telah berhasil menampilkan karya-karya yang menarik dan inovatif, juga menunjukkan bahwa mainan dapat berfungsi sebagai alat yang efektif untuk edukasi dalam membantu anak belajar. Antusiasme anak-anak, dukungan orang tua, dan minat para guru menunjukkan bahwa inovasi mainan yang dipamerkan menarik perhatian dan memiliki dampak positif Pameran ini menunjukkan potensi besar mahasiswa Prodi Desain Produk UKDW dan sekaligus menjadi bukti bahwa mahasiswa UKDW siap berwirausaha [shania]
Taking steps forward in education
sometimes requires extra courage. As a second-semester student, choosing to take fourth-semester courses feels like a big challenge. The fourth-semester course I chose was Intercultural Communication (ICC), taught by Dr Fransisca Endang Lestariningsih, M. Hum. (Bu Endang). My main
Artificial Intelligence (AI) is much more
powerful today than it used to be. It is not just for finding information or creating illustrations from prompts (Gen AI), it can also be a helpful companion in our tasks. When I started writing my undergraduate thesis, AI played a significant role, assisting with about 80% of my work. It helped me gather information, find journals, and answer my questions. Initially, I had no idea what subject or research to focus on for my thesis. I asked ChatGPT for suggestions, and it provided numerous reference ideas that helped me decide on my topic. After settling on the title, I had to write chapters 1, 2, and 3. My writing process for these chapters went smoothly, thanks to the three AIs I used Grammarly corrected my grammar mistakes, Quillbot helped paraphrase citations, and ChatGPT offered suggestions and ideas. The toughest part of my academic writing journey was Chapter 4 (Findings and Discussion). It took a lot of time and effort, but I managed to get through it thanks to a powerful AI tool. Whenever I needed journal articles from prominent scholars who had conducted similar research, I used Perplexity. This AI not
interest in this course stemmed from its focus on intercultural communication skills, which seemed particularly relevant to me since I had also migrated to other cities. I thought that choosing this course was the right choice.
The first time I entered the ICC class, I felt anxious since Bu Endang had never taught us before Additionally, the knowledge gap
between the second and fourth semesters was significant. I realized that it wasn't just the material that was plentiful, but we also had to understand it quickly. Initially, I felt annoyed because I was too confident about taking this course.
However, as time went by, I began to adapt to Bu Endang's teaching method, which I found quite efficient. I discovered that I could understand the material better. We learned about various aspects of intercultural communication, including the appropriate use of verbal and non-verbal language to avoid misunderstandings Another interesting experience was the arrival of a guest lecturer from Canada, Mrs Wendy, who provided valuable opportunities for exchanging knowledge and experiences with foreign cultures.
One of the challenging tasks we faced was conducting interviews. This task required not only permission and consent from the interview subjects but also recording and transcribing the interviews. Although it was initially difficult to find people who were willing to be recorded, I eventually managed to complete this task successfully. In the next meeting, we shared our experiences in front of the class.
Through the experience of taking the ICC class, I learned that taking a course above your semester level is not always a bad thing, as long as there is motivation to study. I experienced many new and enjoyable things from this course Additionally, I gained a deeper
only provided me with relevant journal articles but also answered questions related to my research data. In my opinion, this AI is more powerful than any other. All I can say is that AI has both benefits and drawbacks
When used correctly, it can be very helpful, but relying on it too much for your research or work can diminish your creativity Use it wisely to support your academic writing rather than depending on it entirely.
understanding of how to respect and understand other people's cultures, as well as learning about the norms that apply in various regions and countries.
Overall, my experience in the ICC course not only honed my academic skills but also opened my eyes to the diversity of the wider world. I learned how to apply the knowledge gained in the form of creative works such as role-play and written assignments For anyone considering taking on a challenge beyond the scope of their semester, I encourage you to give it a go with the same passion for learning. You might find valuable experiences and unexpected knowledge, just as I did. [tirsa]
From that experience, I had an incredible opportunity to speak at an international forum as a panelist, where I shared my journey of using AI to write my thesis. This was a valuable experience because it allowed me to meet and exchange ideas with esteemed professionals from both abroad and within the country, all experts in their fields. Many people now understand that AI can accomplish tasks beyond our imagination. Remember to use AI as a partner, not a substitute, in your writing projects so that your creativity and critical thinking remain integral to the process. [ronny]
The English for Informatics class from
the second term of the 2023/2024 academic year concluded their final project with an insightful seminar titled "The
Metaverse: Exploring Virtual Worlds and Their Potential." Held on May 31, 2024, this seminar featured esteemed guest speaker Mr. Matahari Bhakti Nendya, more commonly
known as Mr. Dida by students and faculty alike.
Mr Dida delivered an engaging presentation on the origins of the Metaverse and its immense potential He showcased a notable project from Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) known as Duta-Verse. This innovative project, currently in its beta stage, is a collaborative effort involving informatics students, Mr. Dida, and Mr. I Kadek Dendy Senapartha, who is commonly referred to as Mr. Dendy.
Duta-Verse represents a significant step forward in the development of virtual environments at UKDW. Those interested in contributing to the project can reach out to Mr. Dida or Mr. Dendy, or visit the FTI Lab 2 on the second floor of the Agape Building.
After Mr. Dida’s presentation, a group of English for Informatics students stepped up as local speakers to explore the potential applications of the Metaverse across different sectors such as e-commerce, education, tourism, and politics. They provided insights into how virtual worlds could bring transformative changes to these industries.
The seminar concluded with an interactive quiz session, where participants had the opportunity to win door prizes in the form of e-money. This engaging finale ensured that attendees departed with both new knowledge and tangible rewards, making the event both memorable and educational. [putu]
Halo teman-teman, nama saya Geofani
Mikhael Joseph Setiawan Saya
adalah salah satu mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Studi Humanitas atau biasa disingkat PSH Di sini saya ingin menceritakan sedikit pengalaman selama berdinamika di prodi ini.
Sejujurnya, banyak sekali pengalaman yang saya peroleh di prodi ini. Bisa dikatakan prodi ini sudah menjadi rumah kedua saya selain keluarga saya sendiri.
Bergabung di prodi ini membuat saya belajar banyak hal Berbagai ragam topik kegiatan dikenalkan di sini, mulai dari desain grafis, fotografi, musik, belajar logika, sampai belajar bagaimana caranya kita bisa masih berpikir dan berperilaku saya secara sederhana di dunia high-tech yang menuntut kita untuk instan dan berpikir cepat. Saat awal masuk ke PSH, saya merasa bingung mengapa prodi ini membahas tentang bagaimana caranya bisa menjadi manusia di era digital Kebingungan tersebut mulai terjawab ketika semua materi perkuliahan dan
Teknologi komunikasi semakin ber-
kembang sejak lima tahun belakangan ini Dalam teknologi komunikasi ada yang dikenal dengan media sosial. Media sosial adalah suatu sarana untuk berkomunikasi atau bersosial secara online dengan menggunakan jaringan internet Media sosial ini memungkinkan manusia yang berada di wilayah berbeda dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat Media ini dapat digunakan oleh semua kalangan baik kelas ekonomi atas, ekonomi menengah, dan ekonomi bawah Selain itu, dari segi umur, media sosial dapat digunakan oleh orang tua, anak muda, hingga anak-anak.
Dilansir dari website United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), menurut Konvensi Hak Anak pasal 1, dinyatakan bahwa semua orang yang berumur 18 tahun kebawah disebut anak, kecuali suatu hukum negara mengatakan ketentuan lain Negara Indonesia sendiri mengatakan hal yang serupa. Undang-undang
Doc. Panitia
atau kepopuleran ini. Kejadian ini bisa disebut FOMO (Fear Of Missing Out) Perlakuan manusia sekarang membuat rasa kemanusiaan menipis Mengapa? Karena mereka hanya berfokus pada diri sendiri dan tidak memperdulikan orang lain. Hal ini pun menyadarkan saya sedikit demi sedikit Nyatanya, dulu saya juga seperti. Walaupun belum sempurna, tetapi setidaknya sekarang saya bisa lebih menjadi manusia yang bisa memanusiakan orang lain.
Sejatinya, manusia merupakan makhluk hidup yang membutuhkan interaksi sosial dengan sesama makhluknya. Memanusiakan manusia juga menjadi hal yang penting untuk bisa dipertimbangkan dan diusahakan agar kita menjadi lebih waras. Maka dari itu, jadilah manusia yang berinteraksi dan bisa memanusiakan manusia. Sampai jumpa di cerita perjalanan selanjutnya ya! [geo]
aktivitas dalam perkuliahan saya terapkan sendiri. Ya, yang dimaksud adalah bagaimana cara kita sebagai manusia bisa merespon manusia lain yang sekarang ibaratnya tersesat
di dunia perdigitalan ini.
Tidak dipungkiri, bahwa manusia sekarang terlalu berfokus kepada bagaimana caranya mereka bisa mengikuti semua arus modernitas
Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak pasal 1 menyatakan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa manusia yang memasuki usia sekolah disebut anak-anak.
Salah satu persoalan dunia anak di Indonesia adalah penggunaan media sosial. Saat ini seringkali dijumpai kasus anak-anak yang kecanduan media sosial. Dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021 tercatat bahwa di Indonesia penggunaan internet untuk media sosial pada anak berusia 5 tahun ke atas persentasenya mencapai 88,99%. Penggunaan internet untuk media sosial ini menjadi angka tertinggi dibandingkan dengan penggunaan internet lainnya.
Penggunaan media sosial sendiri memiliki dampak positif maupun negatif Dampak positifnya seperti membantu mempermudah komunikasi, menambah sumber belajar, mempermudah pencarian informasi, dan yang
lainnya Adapun dampak negatifnya, yang pertama adalah banyaknya sirkulasi informasi yang tidak diketahui kebenarannya membuat anak tidak logis dalam berpikir Hal ini disebabkan karena seorang anak itu sendiri tidak dapat membedakan informasi yang merupakan fakta, informasi yang fiktif, atau bahkan hoax. Kedua, seorang anak yang menggunakan media sosial secara berlebihan akan membuatnya sulit mengembangkan hubungan dengan orang-orang di sekelilingnya. Ketiga, paparan cahaya handphone atau perangkat lainnya dapat mengganggu kualitas tidur pada anak.
Sekarang timbul pertanyaan, siapakah yang bertanggungjawab atas seorang anak yang kecanduan dunia baru berupa dunia media sosial? Apakah menjadi tanggung jawab masyarakat? Ketika hal ini menjadi tanggung jawab masyarakat, maka solusinya akan menjadi kompleks karena minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat. Atau apakah kita juga dapat mengandalkan pemerintah untuk ke-
bijakan terkait penggunaan media sosial untuk anak?
Menyadari realita yang ada, disadari atau tidak maka semua komponen masyarakat memiliki tanggung jawabnya sendiri-sendiri. Pertama, penting bagi pemerintah untuk membuat kebijakan-kebijakan yang melindungi anak-anak dari ketergantungan media sosial. Kedua, masyarakat sendiri harus menyadari bahwa ketergantungan media sosial pada anak memberikan dampak yang buruk bagi anak.
Semoga tulisan sederhana yang dibuat untuk memperingati Hari Anak Nasional tahun ini dapat membantu kita sebagai komponen masyarakat yang sudah dewasa untuk dapat mengambil peran dalam mendidik generasi di bawah kita, terutama terkait penggunaan media sosial Selamat hari anak nasional!! [aliefea]
Program Studi Desain Produk (Prodi
Despro) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) memperkuat sinergi antar lembaga melalui penyelenggaraan workshop "Desain Digital sebagai Cerminan Jiwa: Refleksi Ignatian" di SMA Kolese de Britto Yogyakarta.
Workshop yang berlangsung selama 3 hari ini diikuti oleh sekitar 270 siswa kelas X yang tengah mempelajari mata pelajaran Pembelajaran Spiritualitas Ignasian di bawah
Panitia
bimbingan Romo Hugo Bayu Hadibowo, SJ. untuk memperdalam pemahaman mereka tentang Paradigma Pedagogi Ignatian (PPI). Dalam kegiatan, 2 dosen Despro UKDW, Dan Daniel Pandapotan, S Ds , M Ds dan Marcellino Aditya, S.Ds., M. Sc. serta 4 mahasiswa Despro UKDW angkatan 2024 (Michelle, Kezia, Helena, dan Veronika) berbagi pengalaman dan pengetahuannya di bidang kelimuan Despro. Selain itu, dengan mengunjungi 8 kelas secara bergantian,
mahasiswa Despro UKDW berbagi cara-cara kreatif dan kekinian dari mata kuliah Gambar Digital untuk membantu siswa merefleksikan nilai-nilai PPI dengan lebih mudah dan menarik Para siswa diajak untuk belajar pengaturan canvas, pemilihan brush, penyusunan palet warna, dan penyusunan fitur layer.
Berbicara mengenai pendidikan di era 4.0, kolaborasi menjadi sangat penting untuk menjaga eksistensi keilmuan sekaligus menjaga silaturahmi lembaga di area yang berdekatan Hal ini terwujud nyata dalam kegiatan workshop Gambar Digital yang digelar sebagai kolaborasi antar institusi di Yogyakarta. Workshop ini tak hanya relevan dengan era digital saat ini, di mana anak muda
lekat dengan teknologi, tetapi juga menjadi wadah bagi mereka untuk mengekspresikan ide dan perasaan abstrak yang kerap kali muncul akibat derasnya informasi di media sosial Lebih menarik lagi, workshop ini menghadirkan 3 prinsip dasar dalam menghasilkan karya yang baik, yaitu keseimbangan, irama, dan kesatuan Prinsipprinsip ini tak hanya diaplikasikan dalam desain, tetapi juga dapat diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan. Singkatnya, kolaborasi melalui workshop Gambar Digital ini menjadi bukti nyata sinergi antar lembaga dalam menjaga eksistensi keilmuan, mempererat silaturahmi, dan menumbuhkan kreativitas generasi muda di era 4.0. [dandaniel]