Kuntilanak Penunggu Tanah Putih PERISTIWA kecelakaan yang melibatkan bus Nugroho dengan beberapa kendaraan lain di tanjakan Tanah Putih Jumat (3/5), tak bisa dilepaskan dari aroma mistis kawasan itu. Aroma itu pula yang kabarnya selalu menyelimuti berbagai kejadian kecelakaan di lokasi yang sama. Memanjang dari bawah ke atas dari pertigaan Pasar Kambing hingga ruas ke selatan sepanjang kurang lebih 300 meter, Tanjakan Tanah Putih memiliki kontur yang sulit karena
Sabtu Pon, 4 Mei 2013
Bersambung ke hal 7 kol 1
Bayarannya Jadi Rp 40 Juta MASIH ingat dengan Lina Marlina? Pedangdut cantik itu mendadak tenar karena foto-foto pernikahannya dengan komedian Kiwil yang belakangan diketahui rekayasa. Benarkah garagara itu bayaran manggungnya melonjak drastis? Lina membenarkan pertanyaan itu. Perempuan kelahiran Bekasi, 21 Mei 1993 itu pun mengaku senang dan bersyukur. “Alhamdulillah naik. Kemarin dibayar Rp 40 juta pas manggung di Kalimantan. Di Jakarta aku patok Rp 20 Rp 25 jutaan, kalau ke luar daerah Rp 30 sampai 40 jutaan,” ungkapnya seraya tersenyum. Angka itu tentu cukup besar untuk ukuran penyanyi pendatang baru. Tak hanya itu, tawaran lainnya pun banyak menghampiri Lina. “Alhamdulillah job yang masuk ke aku dari tawaran iklan, talkshow, on air dan off air banyak, sekarang. Aku bersyukur banget,” sahutnya antusias. Menurut Lina, tak ada hubungan spesial antara dirinya dan Kiwil. “Kita hanya berteman. Waktu itu aku diminta jadi model foto pernikahan, dan dipasangkan sama Mas Kiwil. Aku mau saja,” jelasnya. ■ dtc-skh
Boleh ke Luar Kota MESKI menjadi tahanan kota, Badan Narkotika Nasional (BNN) sudah membolehkan aktor Raffi Ahmad untuk ke luar kota. Namun, Raffi masih dikenai wajib lapor dan selalu koordinasi dengan BNN. Aktor sekaligus presenter musik Raffi Ahmad memang telah resmi mendapat penangguhan penahanan dari BNN. Meski begitu, Raffi tetap harus melakukan wajib lapor, dua kali seminggu. Raffi sudah memenuhi wajib lapor pertamanya pada Senin, 28 April lalu. Dan kemarin Jumat (3/5), mantan kekasih Yuni Shara itu melakukan kewajibannya, dengan melapor untuk ke dua kalinya. “Ya Raffi sudah lapor ke BNN pada pukul 08.30, Jumat (3/5),” tutur Juru Bicara BNN, Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto, di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (3/5). Dalam pengakuannya kepada awak media, Sumirat mengatakan, Raffi datang untuk tanda tangan wajib lapor dan menjalani pemeriksaan kesehatan. “Ia pun diperiksa kesehatannya oleh penyidik dan hasilnya kesehatan Raffi semakin mem- baik,” ucapnya.■ vvnskh
Foto: kpl
■ Sabtu Pon ■ 4 Mei 2013
Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 48 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
SEMARANG BERDUKA DI SAAT PESTA SEMARANG - Tanjakan Tanah Putih di Jalan Dr Wahidin Semarang memakan korban. Bus Nugroho yang mengalami rem blong menghajar tiga mobil dan dan delapan sepeda motor di depannya Jumat (3/5) pukul 12.30 WIB. Tiga orang tewas dan dan dua belas orang luka akibat kejadian tragis tersebut. Kejadian bermula saat bus Nugroho H 1574 AG berpenumpang belasan orang dari Tembalang menuju Mangkang, menuruni tanjakan Tanah Putih mendadak mengalami rem blong. Bus hilang kendali dan menghantam belasan kendaraan di depannya. “Saat bus rem blong, suasana di dalam bus ribut dan panik. Sementara bus berjalan tak terkendali, melaju zig-zag berkelok kemudian menghantam mobil dan motor di depannya,” kata Dini (21), mahasiswa Undip Semarang, penumpang bus yang selamat. Bus yang terus melaju kencang akhirnya menghantam tiga mobil, Nisaan Grand Livina silver H 9435 EA, Honda Jazz H 9351 UR, Mazda merah H 7016 KH. Tak hanya itu, bus juga menerjang delapan sepeda motor, Supra Fit H 5865 SY, Jupiter H 6764 QM, Supra Fit H 5865 SY, Honda Supra H 5258 YL, Supra H 2028 TY, Honda Revo H 5689 ADG, Honda Supra tanpa plat nomor, serta Honda Supra X 125 H 5676 HP. Bus baru terhenti setelah menabrak tiang papan reklame di pingging jalan. Bersambung ke hal 7 kol 3
Foto: kpl
Vita Ingin Kenakan Kostum SNC SEMARANG - Tari Warak dikombinasi Jaipongan dan Semarangan menandai pembukaan Semarang Night Carnival (SNC) yang diikuti 1.000 peserta. Ini menandai puncak Hari Jadi ke 466 Kota Semarang yang dilepas Plt Walikota Hendrar Prihadi, Jumat malam (3/5). Semarang pun benar-benar semarak. Lagu-lagu Arab dan lagu-lagu etnis Cina menambah kehangatan, ketika para peserta menari sambil berjalan dari Balaikota menyusuri Jalan Pemuda, Jalan Pandanaran menuju ke Simpanglima. Penonton memadati sepanjang jalan membentuk pagar manusia. Vita (27) yang menonton di depan bekas SPBU Pandanaran, bahkan rela naik ke atas mobil tersebut. ‘’Saya ingin memakai kostum penari SNC,’‘ kata warga Pleburan itu. Vita bergabung bersama ribuan penonton yang memadati sisi kanan dan kiri Jalan Pandanaran. Iring-iringan pawai kostum penuh warna ini didukung drum band
Lokasi kecelakaan jadi tontonan. ■
Bersambung ke hal 7 kol 1
NIGHT CARNIVAL: Peserta Semarang Night Carnival memakai kostum unik semalam. ■ Foto: Weynes-yan
Usai Jemput Anak, Maut Menjemput Tabrakan maut di tanjakan Tanah Putih Semarang kemarin, menyisakan duka keluarga korban. Mereka tak menyangka, kehilangan anggota keluarga yang dicintainya.
Sepeda motor terjepit setelah dihajar bus. ■
RINGSEK: Bus PO Nugroho nopol H1574AG dan mobil Mazda H 7016 KH ringsek akibat tabrakan karambol di tanjakan Tanah Putih Semarang kemarin. ■ Foto: Weynes-yan
Mobil Mazda yang ringsek diderek. ■
Foto-foto: Weynes
Mobil Grand Livina dan sepeda motor nyaris masuk selokan. ■
YUNI (36) terus menangisi ke-pergian suaminya yang menjadi salah satu korban meninggal dalam kecelakaan di Tanah Putih, Jumat (3/5). Ia terduduk lemas sembari ditemani oleh keluarga besarnya menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh pihak rumah sakit Roemani Semarang. Adik korban, Diyah (25) juga terus menangis sembari menenangkan ibu korban Mini. “Saya ditelepon sama orang ngga
saya kenal. Ngabarin kalau anak saya meninggal dunia. Terus saya suruh tetangga saya ngecek bener apa nggak, soalnya saya takut itu bohong. Setelah saya dikabarin tetangga kalau anak saya kecelakaan, saya langsung datengin rumah sakit (Roemani). Tapi sudah meninggal,” ungkap Ibu korban, Mini. Putranya yang bernama Eko Budiarto merupakan salah satu karyawan Majalah Borgol Kota Semarang. Bersama istri dan anaknya yang bernama Nino (3) sehari-hari tinggal mengontrak di Sembungharjo RT 03 RW 06 Genuk. Korban diketahui sedang bekerja menuju arah Tanah Putih setelah menjemput anaknya dari sekolah PAUD.
Rekan korban Sulistyawan mengaku sangat kehilangan sosok rekannya yang biasanya nongkrong bersama. Ia yang langsung menuju lokasi kecelakaan sesaat setelah mendengar kabar juga sangat bingung dengan kondisi di lokasi yang ramai. “Motornya sih ada, tapi kok orangnya gak ada. Saya cari-cari ada yang ngabarin dibawa ke Roemani. Kasihan istrinya, anaknya masih kecil,” papar Sulistyawan. Rencananya korban akan disemayamkan di pemakaman dekat rumah orang tuanya di Pandaian Mataram. Mini, Diyah dan Yuni hanya bisa pasrah menerima keadaan dan meBersambung ke hal 7 kol 3