WAWASAN 07 Mei 2013

Page 1

Selasa Legi, 7 Mei 2013

Potret Buram Sepakbola Kita KERUSUHAN suporter masih menjadi potret buram sepakbola kita. Apapun bentuknya, bentrok suporter selalu menyisakan duka lara. Hati siapa yang tak sedih dan geram, ketika menyaksikan korban pascabentrok suporter PSIS dan Persipur yang notabene bersaudara. Semoga tragedi ini hanya sekali ini saja. ■

SIAGA: Aparat TNI dan polisi menjaga keamanan pascarusuh di Godong, Grobogan kemarin. Sejumlah kendaraan hangus dibakar massa. ■ Foto: Sugeng AR

■ Selasa Legi ■ 7 Mei 2013

Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE 28 NO: 51 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203

15 JAM

Polisi mengamankan barang bukti yang disita dari lokasi kerusuhan. ■ Foto: Jaka N

TERSANDERA

DI GODONG SEMARANG - Ribuan suporter PSIS yang tersandera belasan jam di Godong Grobogan, akhirnya berhasil dievakuasi Senin (6/5) pukul 09.00 WIB. Dengan pengawalan ketat aparat keamanan dari Polres Grobogan, Polda Jateng, Kodim 0717 Purwodadi, Batalyon 400 Raider, dan Batalyon 410 Alugoro, rombongan suporter harus dipecah tiga kloter untuk pemulangan.

Petugas kesehatan tengah memeriksa korban bentrokan di Stadion Tri Lomba Juang Semarang. ■ Foto: Didik SP

Para suporter PSIS dievakuasi di balaikota, sebelum dibawa ke Stadion Tri Lomba Juang Semarang. ■ Foto: Jaka N

Kloter pertama diberangkatkan dari Godong sekitar pukul 09.00 WIB dan sampai di Balaikota Semarang sekitar pukul 10.30. Disusul kloter kedua dan ketiga dipulangkan menuju ke Stadion Trilomba Juang dan Mapolrestabes Semarang. Para suporter terpaksa harus menginap di daerah Godong

Grobogan, menyusul terjadinya bentrokan antara warga dengan rombongan suporter usai menonton pertandingan PSIS kontra tuan rumah Persipur di Purwodadi. Mereka sekitar 15 jam harus tertahan di jalan raya Godong, Grobogan, sebagian di Mapolsek Godong dan sebuah Masjid di Godong, karena ja-

lan-jalan diblokade warga yang marah terhadap ulah para suporter. Keterangan yang dihimpun menyebutkan, bentrokan suporter dan warga dipicu usai terjadi kecelakaan motor dan truk di sekitar pasar Godong, Bersambung ke hal 7 kol 3

Aparat TNI mengamati kondisi bus yang hancur. ■ Foto: Weynes

Gra Sumber:

Pengamat

ng

anu

ta/D

De fis:

an di loka

si

ATAS: Sejumlah sepeda motor dan sepeda tinggal puing setelah dibakar dalam bentrokan suporter PSIS dengan warga Godong. ■ Foto: Weynes BAWAH: Kaca bus suporter PSIS pecah diamuk warga Godong. ■ Foto: Weynes

Puluhan Siswa SD Gagal Ikut UN

Truk suporter digulingkan warga ke jaringan irigasi Klambu, Godong. ■ Foto: Weynes

SEMARANG - Bentrokan suporter PSIS Semarang dengan warga di Godong, Grobogan mengakibatkan sejumlah siswa SD di Semarang tak bisa mengikuti Ujian Nasional (UN), Senin (6/5). Sejumlah siswa tersebut ikut tersandera di daerah Godong hingga Senin siang. “Saya dengar dari Dinas Pendidikan (Kota Semarang) ada puluhan siswa SD yang tidak bisa ikut UN karena menonton bola. Saya sangat prihatin dengan kejadian itu,” papar Sekretaris Daerah Kota Semarang, Adhi Tri Hananto di

Stadion Tri Lomba Juang saat suporter tiba dari evakuasi di Grobogan, Senin siang. Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin mengatakan, hanya ada tujuh siswa SD peserta UN yang tidak mengikuti ujian karena menjadi suporter sepak bola. Ketujuh siswa tersebut berasal dari UPTD Pedurungan sebanyak dua siswa. Selebihnya, tiga siswa berasal dari UPTD Semarang Barat dan tiga siswa dari UPTD Semarang Timur.

Bentrokan antara suporter PSIS dengan warga di Godong Grobogan sempat membuat keresahan sejumlah orang tua yang anaknya ikut tersandera. Para orang tua pun Senin (6/5) siang menunggu harap-harap cemas di tempat pemulangan Balaikota Semarang, Stadion Trilomba Juang maupun Mapolrestabes Semarang.

Hani Lega Adi Bisa Pulang Selamat

SUASANA haru terlihat dari ibu dengan enam anak ini. Tidak menyangka perempuan yang bernama Hani (56) bisa menemukan kembali putranya, Adi (15) dengan selamat tidak kekurangan satu apapun. Ibu yang berdomisili di daerah Barutikung Semarang ini sejak Senin (6/5) pagi sudah bi-

Bersambung ke hal 7 kol 3

ngung memikirkan nasib putranya yang ikut terjebak di daerah Godong, Purwodadi, bersama rombongan suporter PSIS Panser Biru dan Snex. Dengan hanya menangis dan berdoa, Hani terus berusaha mencari kabar dan info mengenai kondisi anaknya yang belum pulang sejak pergi menonton langsung kesebelasan kesayangannya PSIS melawan tuan rumah Persipur PurwodaTERHARU: Hani menangis setelah bertemu anaknya Adi di halaman Balaikota Semarang. ■ Foto: Jaka N-yan

di, Minggu (5/5) di Stadion Krida Bakti, Purwodadi. ‘’Saya mengetahui kabar Adi ditahan dari tetangga. Saya sempat bertanya ditahan karena kasus apa,’‘ kata Hani, di halaman Balaikota Semarang sambil menangis setelah bertemu dengan putranya tersebut. Dari penjelasan tetangga yang juga turut kebingungan mencari kabar putranya masing-masing, Hani semakin menangis menjadi-jadi jika Adi tertahan bersama rekan-rekannya suporter di daerah Godong Bersambung ke hal 7 kol 3


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.