Suling Alat Musik Tertua SEBENARNYA suling bambu, sudah dimainkan sejak tahun 600 Masehi, sesuai buku literatur yang menyebutkan, bahwa suling sudah dijadikan alat musik masyarakat. Singkatnya, musik ini sudah ada sebelum Abad ke-4, karena dalam setiap relief candi di Jawa yang menggambarkan ada seorang yang memainkan suling. “Alat musik (suling) ini, merupakan alat musik tertua di Indonesia. Karena alat ini sudah dimain-
kan pada masa sebelum Hindu masuk ke Nusantara, atau sekitar tahun 600 Masehi. Permainan musik suling itu, sudah digambarkan di Bersambung ke hal 2 kol 1
■ Selamatkan Suling Lewat Komunitas
15 Foto: Ali Subchi
■ Minggu Pon ■ 19 Mei 2013
Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
SEMARANGAN
TAHUN KE 28 NO: 62 TERBIT 16 HALAMAN ISSN 0215 3203
3
MUI Prihatin, Ribuan Pasutri Cerai
8
GEBYAR
Belum Kepikiran Menikah Lagi SETELAH sukses buka usaha katering, kini bintang sinetron dan film Nova Eliza mengembangkan sayap ke bisnis warung makan. Semua itu dilakukan untuk kelangsungan hidupnya bersama buah hatinya Naima Malinka hasil perkawinannya dengan sutradara Mirwan Suwarso.
PEMBUNUH KEJI: Ryan, Gunawan dan Babe para terpidana mati yang menunggu eksekusi, setelah didakwa sebagai pelaku pembunuhan keji. ■ Foto: Dok
5 Pembunuh Tunggu Dieksekusi JAKARTA - Usai eksekusi mati tiga narapidana LP Nusakambangan Cilacap, Jurit, Suryadi dan Ibrahim, kini tercatat lima pembunuh sadis menunggu giliran berikutnya. Kelima terpidana mati tersebut, Very Idham Henyansyah (Ryan), Baekuni alias Babe, Rahmat Awafi, Gunawan Santoso dan Harnoko Dewantoro alias Oki.
OLAHRAGA
10
Justian Dikalahkan Poul Erik Hoyer TOKOH bulutangkis nasional, Justian Suhandinata, gagal menjabat sebagai Presiden Feferasi Bulutangkis Dunia (BWF) setelah dikalahkan Poul-Erik Hoyer Larsen asal Denmark.
WAWASAN PUTIH ABU-ABU GUNA memberi ruang ekspresi, penyaluran aspirasi, dan gagasan bagi generasi muda, khususnya para pelajar SLTA, Harian Wawasan membuka rubrik baru “WAWASAN PUTIH ABU-ABU”. Topik bebas, menyangkut kondisi aktual yang menurut Anda perlu untuk direspons. Kirimkan tulisan Anda ke email putihabuabu@koranwawasan.com
Dulu Atlet Lari, Kini Jualan Balon PERHATIAN pemerintah terhadap atlet berpestasi yang pernah mengharumkan nama bangsa tampaknya masih kurang. Banyak mantan atlet yang terpaksa hidup serba kekurangan meski pernah menjuarai kejuaraan tingkat nasional maupun internasional. Subandi misalnya, mantan atlet lari dari Salatiga itu kini harus terpaksa jualan balon untuk menghidupi isteri dan dua anaknya. Ia pun harus tinggal di rumah kontrakan. ■ mun Hasan Tambunan Lebih baik jualan balon daripada harus korupsi. Lhoh?? Ahmad Amin “Habis Manis Sepah di Buang”, yah begitulah adanya.
Kelima orang tersebut dijatuhi hukuman mati karena terbukti membunuh orang dengan cara-cara sadis. Hanya saja hingga kini mereka belum dieksekusi. “Lamanya waktu tunggu dan kesempatan upaya hukum yang ditempuh juga dijadikan pertimbangan eksekusi mati. Dengan pertimbangan agar eksekusi mati tidak terjadi kekeliruan secara hukum dan human error, karena eksekusi pidana mati tidak bisa diralat atau diulangi,” kata pakar hukum pidana Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Dr Mudzakkir.
Berdasarkan catatan nama para pembunuh kejam yang telah berkekuatan hukum tetap tetapi masih menghirup udara bebas di antaranya Very Idham Henyansyah (Ryan). Dia menjadi terpidana kasus mutilasi dan pembunuhan berantai dengan 11 korban asal Jombang, Jawa Timur ini divonis mati dari pengadilan tingkat pertama hingga terakhir. Permohonan upaya hukum luar biasa peninjauan kembali (PK) Ryan ditolak Mahkamah Agung (MA). Upaya Ryan satu-satunya tinggal grasi supaya terselamatkan timah panas regu tembak.
■ Seumur Hidup Selain Ryan ada Baekuni alias Babe. Pada 6 Oktober 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim) menjatuhkan vonis penjara seumur hidup kepada Babe. Hukuman ini di bawah tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) yang menuntut hukuman mati. Dia membunuh sejumlah bocah dan bahkan menyodomi korbannya. Jaksa pun banding dan dikabulkan. Pada 13 Desember 2010, vonis ini diperberat menjadi hukuman mati oleh Pengadilan Tinggi Jakarta dalam perkara nomor PT 386/Pid/2010/PT. DKI. Atas vonis sesuai tuntutan JPU ini, Babe mengajukan kasasi tapi ditolak. Vonis kasasi yang diketok pada 21 April 2011 silam ini dijatuhkan oleh ketua majelis Djoko Sarwoko dengan anggota Prof Dr Surya Jaya dan Dr Salman Luthan. Duduk sebagai Bersambung ke hal 2 kol 1
Kelelahan, Bupati Tegal Meninggal TEGAL - Bupati Tegal HM Hery Soelistyawan SH.MHum, meninggal dunia setelah menghadiri rangkaian acara peringatan hari jadi Kabupaten Tegal. Diduga penyebab kematiannya akibat serangan jantung. Hingga sore ratusan orang masih memadati rumah dinas Bupati Tegal tempat jenazah disemayamkan. Wakil Ketua DPRD A Firdaus yang bersama almarhum beberapa jam sebelumnya, kepada detikcom mengatakan, kabar kematian Bupati Tegal tersebut dinilai cukup mengagetkan. “Usai rapat paripurna dan rangkaian perayaan hari jadi Kabupaten Tegal, Pak Bupati selanjutnya mengadakan acara makan bersama dengan para Muspida Kabupaten Tegal di RM di kawasan Slawi Kabupaten Tegal. Tiba-tiba mendadak Penyair besar Khalil Gibran pernah membuat puisi Anakmu Bukan Anakmu yang elok dan inspiratif. Katanya,’‘Anakanakmu, bukanlah anak-anakmu. Berikan rumah untuk raganya, tapi tidak jiwanya. Kau boleh memberi mereka cintamu, tapi bukan pikiranmu, karena mereka memiliki pikiran sendiri. Kau boleh berusaha menjadi seperti mereka, tetapi jangan membuat mereka menjadi sepertimu, karena kehidupan tidak berjalan mundur,’‘. YA, memang bukan perkara gampang menggiring anakanak muda untuk mencintai, nguri-uri kesenian tradisional, khususnya wayang orang. Bahkan untuk sekadar memberikan apresiasi saja, susahnya
Foto: SMNetwork
Hery Soelistyawan izin pulang karena mengaku tidak enak badan. Selanjutnya minta diantar pulang,” ujar A.Firdaus, Sabtu (18/5). Namun sebelum sampai rumah, menurut Firdaus, Hery minta segera dibawa ke RSUD Dokter Soesilo, Slawi. Dan beberapa menit kemudian Hery
pun menghembuskan nafas terakhirnya. Menurut Firdaus, rencana penguburan jenazah belum ditentukan jamnya. “Tapi kemungkinan besok, mas,” ucapnya. A.Firdaus menduga kematian Bupati Tegal karena kelelahan akibat padatnya acara dalam rangka hari jadi Kabupaten Tegal ke 412. Sementara itu Agus Setiyono (34), salah satu staff Pemkab Tegal mengaku kaget mendengar hal ini. Selama kepimpinannya menurut Agus, Bupati Tegal Hery Sulistyawan dikenal sebagai sosok pemimpin yang baik ramah, dan cukup luwes bergaul dengan berbagai kalangan. “Saya sangat merasa kehilangan Mas,” ujarnya. ■ dtc-yan
Berebut Tiket Liga Champions LONDON - Arsenal akan berjuang keras demi menggenggam tiket Liga Champions. Minggu (19/5) malam WIB, Arsenal akan bertandang ke kandang Newcastle United pada laga pamungkas Premier League. Arsenal harus meBersambung ke hal 2 kol 3
Ngesti Pandowo, Terjepit di Pusaran Budaya Pop 2 habis
Yakin Tak Punah Meski Sekadar Klangenan minta ampun. Anak-anak muda kini lebih enjoy internetan, ngefans ke budaya K-Pop, ngrumpi di mal, nonton konser, ketimbang menyisihkan waktu untuk mencerna kosa kata krama inggil dan merabaraba cerita Bimo Bungkus atau Anoman Obong. Mereka tidak salah. Bagaimanapun juga, me-
PIMPINAN: Cicuk Sastro Soedirdjo pimpinan Ngesti Pandowo saat di rumahnya. ■ Foto: Wisnu Setiadji
reka punya dunia sendiri. Pimpinan Ngesti Pandowo, Cicuk Sastro Soedirdjo mengakui ada banyak faktor mengapa generasi muda sulit melangkahkan kaki ke Gedung Ki Nartosabdo Semarang untuk menyaksikan pentas wayang orang Ngesti Pandowo. Salah satu penyebabnya adalah soal bahasa wayang orang yang menggunakan krama inggil. Selama ini pantangan bagi Ngesti untuk memakai bahasa di luar bahasa Jawa. Bersambung ke hal 2 kol 3