■ Selasa Kliwon ■ 21 Mei 2013
Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 64 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
Mega Cemaskan Politik Uang SEMARANG - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri khawatir Pilgub Jateng yang bakal digelar 26 Mei mendatang, juga diwarnai praktik politik uang. Kekhawatiran tersebut setelah dia melihat yang terjadi di Pilgub Bali beberapa hari lalu. Menurutnya, di Pilgub Bali bahkan pemilih diiming-imingi uang Rp 300 ribu per orang. “Saya prihatin. Ke mana kehormatan dan harga diri kita,” kaBersambung ke hal 7 kol 1 KAMPANYE TERBUKA: Pasangan cagub-cawagub Jateng nomor urut tiga Ganjar Pranowo -Heru Sudjatmoko, Ketua Umum PDIP Megawati dan Sekjen Tjahjo Kumolo saat kampanye di Stadion Tri Lomba Juang Semarang, Senin (20/5). ■ Foto: Weynes-yan
2
UTAMA
Bawaslu Perketat Masa Tenang BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah memperketat pengawasan pada masa tenang yang dimluai 23 Mei lusa. Pada masa itu seluruh atribut kampanye dari ketiga pasang calon harus dibersihkan dan Bawaslu tidak menolerensi adanya pelanggaran.
Diduga Diperkosa Dulu SEMARANG - Pembunuhan kembali terjadi dan mengegerkan warga Semarang. Seorang sales promotion girls (SPG) rokok, Amelia Almas Adzani (21) sering dipanggil Amel, warga Robayan RT 14 RW 02, Kecamatan Kaliyamatan, Jepara ditemukan tewas bersimbah darah di lantai II kamar kosnya di Jalan Lamper Sari 41 Semarang, Minggu (19/5) sekitar pukul 21.30 WIB
8
GEBYAR
Perankan Istri Jokowi BUAT aktris sekaliber Prisia Nasution yang meriah Piala Citra FFI 2011 lewat film Sang Penari, tentu tidak persoalan untuk memainkan berbagai karakter. Tapi sebagai tanggung jawab profesi maka ia harus melakukan observasi.
Korban kali pertama ditemukan Dion (29), pacarnya, telentang di tepi kasur. Ditemukan luka tusuk benda tajam di leher korban. Dugaan kuat, korban dibunuh setelah diper-
kosa. Pasalnya, saat ditemukan kondisinya telanjang. Kepala dan tubuh bagian bawah tertutup bantal serta selimut. “Ada kemungkinan. Saat ditemukan korban hanya mengenakan kaos hitam saja, tanpa BH, celana dalam dan celana,” kata seorang petugas identifikasi olah TKP Polrestabes Semarang. Bersambung ke hal 7 kol 3
Mantan Pramugari yang Dikenal Mandiri AMEL, begitu Amelia Almas Adzani (21) biasa disapa teman-temannya, adalah sosok gadis yang mudah bergaul. Dikenal cantik, Amel juga memiliki banyak teman dari berbagai kalangan. Menurut Mira (21) teman satu kelas Amel di jurusan Broadcasting Udinus angkatan tahun 2009, ia adalah orang yang mudah bergaul. Bahkan teman-temannya tidak hanya dari satu angkatan saja, namun juga dari angkatan lain dan jurusan lain. “Anaknya ramah dan mudah bergaul karena memang dari dasarnya cantik, jadi banyak yang senang berbin-
Foto: Wahid
Amelia Almas Adzani cang dengannya,” ujar Mira. Diakuinya, Amel dulunya pernah menjadi pramugari pesawat domestik. Namun di maskapai penerbangan apa, Mira kurang mengerti karena sejak saat itu pula, gadis kelahiran Jepara itu terlihat sangat sibuk hingga kuliahnya keteter. Bersambung ke hal 7 kol 3
WAWASAN PUTIH ABU-ABU
DIEVAKUASI: Jenazah Amelia Almaz Adzani saat dievakuasi petugas dari kamar kosnya Jalan Lampersari No 41 Semarang, Senin (20/5) dini hari. Foto:Weynes-yan
GUNA memberi ruang ekspresi, penyaluran aspirasi, dan gagasan bagi generasi muda, khususnya para pelajar SLTA, Harian Wawasan membuka rubrik baru “WAWASAN PUTIH ABU-ABU”. Topik bebas, menyangkut kondisi aktual yang menurut Anda perlu untuk direspons. Kirimkan tulisan Anda ke email putihabuabu@koranwawasan.com
Perbaikan Jalan di Jateng Rp 2,1 Triliun PEMERINTAH mengucurkan dana sebesar Rp 2,1 triliun dari Kementerian Pekerjaan Umum untuk perbaikan dan perawatan jalan nasional yang ada di Jawa Tengah. Di provinsi ini panjang jalan nasional yang akan mendapat perawatan dari anggaran itu sepanjang 3.569 kilometer. mun Hadi Prayitno Terserah asal perbaikan jalan terus di lakukan sampai ke pelosok desa Deden Presiden Pessbuk jalan beton bertulang yang dibutuhkan didaerah demak,semoga dapat dimanfaatkan Bersambung ke hal 7 kol 1
Janji Sikat Geng Motor SEMARANG - Kepolisian akan melakukan proses hukum terhadap gerombolan yang diduga geng motor di Kota Semarang. Pasalnya, keberadaan mereka kian meresahkan masyarakat. Meski tak mengakui pasti adanya kelompok geng motor, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Elan Subilan memastikan, pihaknya akan menindak tegas. “Siapapun yang melakukan tindak kriminal akan tindak tegas,” kata Kapolrestabes Semarang, Senin (20/5). Terkait keberadaan geng motor, Elan memastikan hal itu bisa saja ada. “Bisa saja ada, tapi sejauh ini tidak ada yang mendeklarasikan sebagai geng motor,” lanjutnya. Menurutnya, keberadaan geng motor tergolong membahayakan masyarakat. Seperti balapan liar dan mengarah ke tindak pidana, pihaknya berjanji akan melakukan proses hukum. Aksi sekelompok pria yang diduga geng motor beberapa kali terjadi di Semarang. Mereka melakukan tindak kriminal seperti pengrusakan, penodongan, pencurian dan bahkan pengeroyokan hingga tewas. Sejumlah kelompok geng motor di Semarang, pernah dibubarkan. Beberapa anggota, yang terbukti bertindak pidana sudah dipidana. “Kami akan antisipasi hal itu. Karena tidak menutup kemungkinan akan ada,” lanjut Elan. Diberitakan sebelumnya, sekelompok pemuda yang diduga geng motor bertindak anarkis dan melakukan pengeroyokan di Semarang, Minggu (19/5) dinihari. Nur Rohmad (25), korban pengeroyokan tewas dalam peristiwa itu. ■ rdi-yan
Kabar Simpang Siur, Keluarga Panik Semalaman KABAR kematian Amelia Almaz Adzani (21), putri pasangan Teguh Sukoyo (50) dan Hj Mustini (50), warga RT 12 RW 2 Desa Kriyan, Kalinyamatan, Jepara, Senin (20/5) kemarin mulai diketahui warga. Pihak keluarga korban, sebelumnya masih belum percaya menerima kabar kematian tersebut, sampai akhirnya memastikan kebenarannya. Teguh Sukoyo dan Mustini, baru pada Senin pagi berangkat ke Semarang mengurus jenazah putri satusatunya itu. Sampai Senin (20/5) siang kemarin, rumah duka di Desa Kriyan, baru dipasangi tenda.
Sanak keluarga dari pasangan Teguh dan Mustini, juga mulai berdatangan. Namun demikian, belum banyak warga yang datang untuk berbela sungkawa, karena kepastian mengenai kepulangan jenazah Amel belum bisa dipastikan. Namun di luar itu, persiapan pemakaman sudah dilakukan oleh pihak keluarga. Edy Setyawan (21) adik sepupu korban menyatakan, kabar kematian Amel diterima pada Minggu (19/5) malam. Namun kabar itu masih simpang siur, dan membingungkan keluarga semalaman karena hanya diperoleh melalui pe-
san-pesan BBM dan facebook. Pihak keluarga tambah panik karena sudah berusaha mengontak nomor handphone korban, namun tidak terhubung. Kepastian kabar buruk tersebut baru didapatkan menjelang pagi, setelah pihak keluarga berhasil menghubungi teman Amel di Semarang. “Bapak dan ibu Amel sudah berangkat ke Semarang pagi tadi sekitar jam 06.30 WIB. Beliau berdua didampingi beberapa anggota keluarga untuk mengurus jenazah di RS Bhayangkara Semarang. Sedangkan di Bersambung ke hal 7 kol 3
KELUARGA: Sanak keluarga korban pembunuhan, Amel, di Desa Kriyan, Kalinyamatan, Jepara, menunggu kedatangan jenazah dari Semarang. ■ Foto: Budi Santoso-yan