■ Kamis Legi ■ 11 Juli 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 113 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
Bawa KTP Jateng, Mudik Gratis SEMARANG - Mudik gratis kembali difasilitasi Pemprov Jateng. Tahun ini pemprov menyiapkan 190 bus dan sebuah kapal perang untuk mengangkut pemudik ke Jateng. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Urip Sihabudin mengatakan, 190 bus tersebut merupakan gabungan armada dari berbagai unsur. Pemprov Jateng menyumbang 70 bus, kemudian 70 bus dari 35 kabupaten kota dan 50 bus dari Bank Jateng. Bus akan berangkat dari Komplek Taman Mini Indonesia Indah pada Sabtu, (3/8). Selain bus, mudik gratis juga difasilitasi TNI Angkatan Laut dengan KRI Banda Aceh yang berkapasitas 600 sepeda motor dan 1.500 penumpang. Mudik jalur laut ini akan mengangkut pemudik dua kali dari Pelabuhan Tanjung Priok, yakni pada tanggal 4 Agustus dan 6 Agustus. Kemudian pada tanggal 12 Agustus akan mengang-
Tol Ungaran-Bawen Harus Dibuka ■ Untuk Urai Kemacetan Arus Mudik SEMARANG - Kemacetan diprediksi bakal terjadi di mana-mana dalam arus mudik Lebaran di Jawa Tengah tahun ini. Ini lantaran banyaknya titik rawan kemacetan, mulai dari ruas jalan yang diperbaiki, pasar tumpah, jalan bergelombang atau pun penyempitan jalan.
Bersambung ke hal 7 kol 6
Kondisi yang paling mengkhawatirkan dan menjadi titik utama kemacetan adalah ruas jalan Semarang-Solo. Karena itu pihak Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng meminta agar jalan tol Semarang-Ungaran-Bawen bisa dioperasikan saat arus Bersambung ke hal 7 kol 3
DIKEBUT: Pembangunan jembatan Lemah Ireng 2 di ruas tol Ungaran-Bawen dikebut penyelesainnya dan tinggal menyelesaikan pembuatan pagar tepi jembatan serta mengecor. ■ Foto: Rusmanto Budhi-yan
Kamis, 11 Juli 11.47 15.07 17.40 18.51 Jumat, 12 Juli 04.23 04.33 Sumber: Kanwil Kementerian Agama Jateng
Membangun Keseimbangan Oleh: Musman Thalib (Ketua PW Muhammadiyah Jateng) DALAM Islam, ibadah memiliki dua tujuan dan kepentingan. Tujuan yang pertama disebut ibadah ijtimaiyah, yang berFoto: Fitria Rahmawati dampak untuk kepentingan sosial, seperti zakat dan haji. Yang kedua adalah ibadah syahsiyah, yang lebih menegakkan kepada kepentingan diri, seperti salat dan puasa. Karena manusia diciptakan terdiri dari dua unsur, jasmani dan rohani, maka kedua unsur itu memiliki kebutuhan yang berbeda dan seimbang. Agar badannya sehat, maka jiwanya pun harus sehat. Dalam surah Al-Baqarah ayat 201, diterangkan, manusia harus menjaga keseimbangan dalam hidupnya. Dalam surah itu dilafalkan dalam terjemahan, Bersambung ke hal 7 kol 3
GEBYAR
8
Isi Liburan dengan Tampil di ‘Yuk Kita Sahur’
Tujuh Desa Terendam Banjir
SEMARANG - Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV/Diponegoro Kolonel Arh Ramses Lumban Tobing, ST menyatakan, proses persidangan kasus di LP Cebongan tidak ada intimidasi. Statemen ini sekaligus menepis adanya isu intimidasi melalui pesan singkat terhadap wartawan sebuah media cetak. Teror tersebut diisukan datang dari kuasa hukum terdakwa 12 anggota Kopassus di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta. “Terkait pesan singkat yang saya tidak bisa berkomentar. Kalau SMS itu bisa datang dari siapa saja karena tidak bisa dipastikan itu nomor siapa. Saya menegaskan tidak ada intimidasi dalam sidang kasus Cebongan,” katanya, kepada sejumlah wartawan di Press Room Pendam Markas Kodam IV Diponegoro Semarang, Rabu (10/7). Menurutnya, TNI sudah berkomitmen untuk menggelar persidangan kasus Cebongan terbuka untuk umum. TNI, katanya, sejak proses penyidikan sudah membuka akses infor-
Foto: Weynes
Ramses Lumban Tobing masi ke masyarakat. Semua proses persidangan, katanya, tidak ada yang ditutup-tutupi. “Persidangan juga berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku. Soal pengorganisiran masa TNI tidak pernah mengkoordinir ormas apa pun untuk melakukan aksi. Kalau ada beberapa ormas yang unjuk rasa mungkin karena murni dukungan mereka,” katanya. Menurut dia, TNI tidak ada waktu untuk mengurusi sema-
cam itu, apalagi mengorganisir atau mengerahkan ormas untuk memberikan dukungan. Menurutnya, pihaknya tidak mungkin capek-capek mengurusi hal sepele karena tidak ada untungnya dalam penanganan kasus Cebongan. “Pejabat pelaksana yang melakukan proses pengadilan militer kasus Cebongan adalah pejabat negara. Tidak dibenarkan bagi siapa pun kelompok atau organisasi apa pun melakukan intervensi dan intimidasi untuk memengaruhi persidangan. Jika ada mencoba melakukan intervensi perbuatan, itu merupakan tindakan pelanggaran hukum,” ka tanya.
SEMARANG – Penyelesaian kredit macet Bank Jateng Cabang Panglima Polim Jakarta senilai Rp 11,2 miliar masih menjadi tanda tanya. Bank milik Pemprov Jateng yang beralamat di Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu mendapat sorotan dari kalangan Komisi C DPRD Jateng. Anggota Komisi C DPRD Jateng Solikhin mempertanyakan pertanggungjawaban kredit macet yang diduga mengalir hanya kepada tiga pengusaha besar. Padahal, berdasarkan la-
poran yang disampaikan UKM dari Jateng di Jakarta mereka justru mengaku sulit untuk mengakses kredit dari bank tersebut. Kepada wartawan di Semarang, Solikhin mengemukakan tujuan pendirian kantor cabang di Jakarta dimaksudkan untuk mempermudah investasi pengusaha Jateng di Jakarta. Sayangnya, saat dewan bertemu dengan pengusaha di UKM dari Jateng di Jakarta, mereka Bersambung ke hal 7 kol 1
■ Keadilan Ditegaskan, satu hal paling penting dan sangat fundamental dan harus dibangun dalam kasus Cebongan adalah keadilan harus dimenangkan. Adil bagi korban, adil bagi pelaku, dan adil bagi masyarakat. Keadilan ini merupakan prinsip yang paling penting,” katanya. Bersambung ke hal 7 kol 1
Bubur Banjar Samin, Khas Ramadan di Solo
Menu Buka Puasa yang Hangatkan Tubuh
WALAUPUN sedang menajalani studi di New York, bukan berarti artis Cinta Laura sepi tawaran. Baru setelah Trans TV mengontaknya untuk menjadi pengisi program Ramadan Yuk Kita Sahur, Cinta tidak kuasa menolak.
JATENG REGION
Dipertanyakan, Kredit Bank Jateng ke Pengusaha
Kodam Sangkal Kerahkan Massa di Sidang Cebongan
15
Beragam hidangan buka puasa memang banyak disajikan sejumlah masjid seara rutin di bulan Ramadan ini. Jika di Semarang ada bubur India Pekojan, di Kota Solo pun warga sangat akrab dengan Bubur Banjar Samin yang sangat dinanti sebagai menu buka puasa istimewa. BUBUR Banjar Samin, hanya dibuat di satu tempat Kota Solo, yakni di Masjid Darussalam, Kelurahan Jayengan Kecamatan Serengan. Terasa aneh pertama kali kita mendengar PROSES PEMBUATAN: Pembuatan bubur Samin Banjar membutuhkan 10 orang tenaga pengaduk. ■ Foto: Bagus Adji W-yan
nama Bubur Banjar Samin. Namun ketika dirunut mengenai asal muasalnya, menjadi jelas bahwa arti bubur itu memang dibuat keturunan orang Banjar (Kalimantan Selatan) di Solo dengan bumbu khusus di antaranya minyak samin. Menurut Takmir Masjid Darussalam HM Rosyidi Muhdlor, pembuatan bubur ini pertama kali dilakukan pada tahun 1911. Kala itu tempat ibadah di lokasi sama belum bernama Masjid Darussalam, na- mun masih sebagai Langgar Jayengan dengan bangunan sangat sederhana. Pembuatan bubur kala itu dibuat oleh keluarga orang-orang Banjar yang tinggal di lokasi setempat. Maksud pembuatan bubur adalah untuk memberikan hidangan buka
puasa di masjid tersebut. Pembuatan bubur ini terus berlanjut meski akhirnya bangunan Langgar Jayengan direnovasi menjadi bangunan yang representatif pada tahun 1930. Hanya saja, semula konsumen bubur masih tetap dan hanya diberikan bagi jemaah yang berbuka puasa di Langgar Jayengan. Demikian halnya ketika langgar Jayengan berubah nama menjadi Masjid Darussalam di tahun 1965, bubur tetap dibuat dan diperuntukkan bagi jemaah yang berbuka puasa di Masjid Darussalam. Pada tahun 1985 Yayasan Masjid Darussalam memutuskan konsumen bubur juga terbuka bagi orang luar. Sejak saat itulah penikmat BuBersambung ke hal 7 kol 1