■ Kamis Pon ■ 18 Juli 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 120 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
PASAR BABADAN LUDES TERBAKAR : Petugas berupaya memadamkan api yang melalap Pasar Babadan, Ungaran semalam, pukul 21.15 WIB. ■ Foto: SMNetwork/Ranin Agung-yan
UNGARAN - Pasar Babadan yang berada di tepi jalan raya Ungaran-Bawen, semalam terbakar sekitar pukul 21.15 WIB. Kerugian akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Informasi yang diperoleh di lokasi kebakaran menyebutkan, sumber api diduga muncul dari kios yang berada di belakang toko Makmur. Saat terjadi kebakaran semua pintu masuk ke dalam pasar dalam keadaan terkunci. Di sekitar pasar hanya ada sejumlah pedagang kaki lima yang berjualan malam hari. ‘’Saya melihat api muncul dari belakang toko makmur. Awalnya nyala api tidak terlihat begitu Bersambung ke hal 7 kol 1
Bibit Kejar Andre Tutup Toko, P e n i m b u n Demi Jemput Liverpool Sembako
Mogok, Truk Dihajar Bangun Karta
SEMARANG - Gubernur Jateng Bibit Waluyo menegaskan tidak akan menolerir setiap kegiatan penimbunan bahan pangan pokok bagi masyarakat. Karena itulah dirinya memerintahkan agar setiap penimbun bahan pokok, dikejar dan ditangkap serta diberi hukuman berat. Dengan demikian setiap kepentingan ekonomi masyarakat dapat terjaga dengan baik tanpa adanya goncangan ketersendatan pasokan bahan pokok selama Lebaran tahun ini. “Tim Pemantauan dan Pe-
SRAGEN - Kecelakaan maut terjadi di perlintasan kereta api (KA) Kampung Beloran, Sragen Kulon, Sragen, Rabu (17/7) pukul 04.05 WIB. KA Bangun Karta jurusan Surabaya-Jakarta, dengan nomor loko CC 29219512, menabrak truk tronton nopol S 8767 WS yang tengah mogok di tengah perlintasan. Kecelakaan tersebut, mengakibatkan masinis kereta api, Adi Suminto (25) warga Pucang Sedaton RT 1/RW IV, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Grobogan, mengalami luka berat dan dilarikan ke RSUD Sragen. Sementara asisten masinis, Lutfi Khairul (24), warga Semarang mengalami luka di punggung dan mendapat jahitan di beberapa bagian tubuh akibat terluka. Asisten masinis ini, juga mengalami trauma berat, akibat benturan keras. Sedangkan sopir truk yang mengangkut gulungan kertas, Ferdi (35) dan kenek Pendi Prasetyo (25), selamat, karena langsung menyelamatkan diri sebelum kereta menghantam truknya. Truk tronton sarat muatan gulungan kertas melaju dari Sidoarjo Jawa Timur tujuan Boyolali melintas perlintasan KA Kampung Beloran, Sragen Kulon, dari arah selatan. Sampai di perlintasan KA Beloran yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari Stasiun KA Sragen, mendadak truk ter sebut mogok persis di tengah perlin-
Bersambung ke hal 7 kol 1
Kamis, 18 Juli
JAKARTA - Banyak cara yang bisa dilakukan suporter demi bertemu tim kesayangannya. Bahkan ada yang rela menutup toko tempatnya berjualan selama seharian demi menjemput kedatangan Liverpool di Halim Perdana Kusuma. Liverpool adalah salah satu klub Inggris yang punya basis fans terbesar di dunia dan Indonesia adalah salah satu yang terbanyak. Maka demi memuaskan hasrat para pendukungnya di Tanah Air, Liverpool menjadikan Jakarta sebagai salah satu tujuan tur pra musim mereka tahun ini, selain Melbourne dan Bangkok. Sudah sejak tahun 2007 Li-
11.48 15.08 17.41 18.52
Bersambung ke hal 7 kol 1
Jumat, 19 Juli 04.24 04.34 Sumber: Kanwil Kementerian Agama Jateng
Menjadikan Ramadan Bulan Ilmu Oleh: Prof Dr Fathur Rokhman MHum (Rektor Universitas Negeri Semarang) DIDIRIKAN pada tahun 859 oleh Fatima al-Fihria, University of Al-Karaouine di Fes, Maroko, awalnya adalah sebuah masjid. Foto: Fitria Rahmawati Seiring waktu, di universitas yang diakui Guinnes Book of Record sebagai universitas tertua dunia itu, orang-orang datang tak sekadar beribadah. Di sana orang-orang mulai mendiskusikan agama dan politik. Bersambung ke hal 7 kol 3
tasan. Bersamaan dengan itu, KA Bangun Karta melaju kencang. Melihat kereta melaju kencang dari arah barat, sopir dan kernet truk langsung melompat dan menyelamatkan diri, menjauh dari truk. Tanpa ampun, KA penumpang Bangun Karta langsung menghajar truk tronton bagian belakang. Benturan keras membuat truk tronton terseret hingga puluhan meter. Begitu kerasnya benturan, lokomotif kereta sampai ringsek dan mengakiBersambung ke hal 7 kol 1
DISAMBUT: Pemain Liverpool disambut fans di Bandara Halim Perdanakusuma, kemarin. ■ Foto: Ant Meski jauh dari keramaian, tidak lantas membuat pondok pesantren padam. Sebaliknya, pesantren itu justru semakin berkembang. Dari semula hanya menumpang di rumah-rumah warga, kini telah menjelma menjadi sebuah kompleks pendidikan yang terdiri atas Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Diniyah, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah (MA). ITULAH Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati di Desa Gesing, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri. Pondok pesantren itu cukup terpencil, berada di dekat perbatasan Provinsi Jateng-Jatim. Loka-sinya sekitar 70 km ke arah timur dari pusat kota Kabupaten Wonogiri. Di pelosok desa itulah aktivitas keagamaan terlihat hidup.
Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati Wonogiri
Para Santri Diajari Ilmu Tabib Pimpinan Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati, Drs KH Soetrisno Yusuf MSi menuturkan, pesantren tersebut dirintis sejak 1986. Awalnya, pesantren itu tidak memiliki gedung. Para santri hanya menempati rumah-rumah penduduk di Desa Gesing. Waktu itu, para santri mengaji dengan menumpang gedung Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) di desa setempat. “Pagi hari dipakai MIM, sore hari dipakai MTs, malam harinya dipakai untuk mengaji Diniyah. Niat kami yang penting memberi mashlahat bagi masyarakat,” kenangnya. Setelah beberapa waktu ber-
AKTIVITAS : Siswa Ponpes Sunan Gunung Jati, Kismantoro Wonogiri saat beraktivitas di bidang ketrampilan. ■ Foto: SMNetwork/Asep Abdullah
jalan, pihaknya mendirikan sebuah pondok darurat sebagai tempat mengaji. Dari sebuah pondok itu kemudian dia mengembangkannya, sehingga berdiri Madrasah Diniyah, Madrasah Aliyah, dan Takhosus. Saat ini, setiap madrasah sudah berdiri sendiri di dalam kompleks pondok pesantren seluas 1,5 ha itu. Setiap madrasah sudah dipimpin oleh seorang kepala madrasah. Pertama berdiri, santri mukim hanya tujuh anak. Sekarang, santri mukimnya ada 150 anak. Adapun jumlah santri keseluruhan mencapai 559 anak. Para santri bukan hanya warga sekitar. Beberapa datang dari Kalimantan, Sumatera, Yogyakarta, dan Jawa Barat. Meski berada di pelosok desa, para pengajarnya tidak boleh kalah. Bersambung ke hal 7 kol 3