■ Minggu Pon ■ 28 Juli 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 130 TERBIT 16 HALAMAN ISSN 0215 3203
Munjaroh Tanam 3 Mayat di Kebun MAGELANG - Usaha tak kenal lelah jajaran Polda Jateng untuk menemukan korban kejahatan tersangka Munjaroh (35), menuai hasil. Setelah melakukan penyisiran selama lima hari, Sabtu (27/7) petang, Tim Polres Magelang menemukan tiga jenazah korban dikubur di ladang milik tersangka Dusun Petung, Desa Ngemplak, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Penemuan tiga mayat itu menguak misteri hilangnya Yulanda Rifan (37), putra Prof Dr Barda Nawawi, Guru Besar Fakultas Hukum Undip Semarang. Polisi menemukan mayat yang diduga dosen jurusan Arsitek Undip Semarang itu di sebuah lubang 1 Km samping rumah tersangka Munjaroh di Desa Petung, Windusari, Magelang, Sabtu (27/7) pukul 15.00 WIB. Saat ditemukan, duda tiga anak yang menghilang sejak 5 Juli itu dalam posisi telentang dengan mengenakan jaket warna biru kaos abu-abu dan celana jins. Dia juga masih mengenakan sepatu. Selain mayat Yulanda, petugas Polres Magelang juga menemukan dua mayat lainnya yang diduga korban pembunuhan oleh ter-
sangka. Dugaan itu, menurut Direktur Reskrim Umum Polda Jateng, Kombes Purwadi Ariyanto, didasarkan ciri-ciri fisik jenazah. Yakni, berbadan besar, berwajah bulat dan mengenakan jaket berwarna biru. Sedangkan dua identitas dua jenazah korban pembantaian masih dalam proses pendalaman Tim Polda Jateng. Kombes Purwadi Ariyanto belum bisa mengkonfirmasikan mengenai kondisi ketiga jenazah yang ditemukan. Termasuk dugaan modus pembunuhan yang dilakukan tersangka Munjaroh terhadap para korbannya yang naas tersebut. “Untuk memastikan identiBersambung ke hal 2 kol 3
EVAKUASI: Polisi dibantu warga setempat mengevakuasi tiga mayat yang telah dikubur di kebun milik tersangka Munjaroh di Dusun Petung, Desa Ngemplak, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Sabtu (27/7) sore. Diduga mayat tersebut korban dukun Munjaroh. ■ Foto: Tri Budi
Pamit Tagih Utang, Yulanda Tak Kembali SEMARANG - Jenazah korban Yulanda Irfan (36), korban pembunuhan di Windusari, Magelang tiba di RS Bhayangkara, Semarang sekitar pukul 21.00 WIB. Diangkut satu mobil ambulans milik Polda Jateng, jasad korban dibawa bersama dua jasad korban lainnya. Sejumlah keluarga dan kerabat korban yang sejak dua jam menunggu, langsung mengerumuni tiga kantong mayat yang diangkut petugas DVI
Minggu, 28 Juli 11.48 15.09 17.43 18.52
Polda Jateng. Tak di ke ta hui di kantong mana mayat Yulanda berada. Bagi keluarga Korban Foto: Dok/rdi Yulanda, Yulanda Irfan berharap polisi bisa segera mengungkap kasus dugaan pembunuhan
tersebut. Farda Nawawi Arif (58), adik Prof Barda Nawawi mengatakan, pembunuhan sadis terhadap keponakannya itu merupakan kejahatan terorganisasi. “Mungkin kejahatan terorganisasi. Tidak mungkin hanya dilakukan satu orang. Pasti secara akal sehat dilakukan orang terkait (lebih dari satu orangred),” kata dia di RS Bhayangkara Semarang, semalam. Pihak keluarga minta aparat
Ganjar Fokus di Eksekutif
Warga Miskin Lebihi Kuota
SEMARANG - Calon Gubernur terpilih Ganjar Pranowo mengisyaratkan tidak akan mengisi kekosongan ketua DPD PDIP Jateng. Ganjar mengaku ingin lebih fokus menjalankan tugasnya sebagai Gibernur Jateng. “Akan lebih baik apabila di internal PDIP berbagi peran dalam mengawal perubahan di Jawa Tengah. Ke depan akan lebih baik apabila saya fokus di eksekutif saja. Akan lebih baik jika roda pemerintahan tidak terjadi dualisme kepentingan,” kata Ganjar kepada Wawasan, Sabtu (27/7). Gubernur yang akan dilantik pada 23 Agustus tersebut mengatakan, di Jawa Tengah antara eksekutif, legislatif dan DPD PDIP harus bersinergi. Menurutnya, antara parpol, eksekutif, dan legislatif harus fokus kepada bagian masing-masing. Sehingga, katanya, roda pemerintahan akan berjalan seimbang. Sebelumnya, santer diberitakan wacana Ganjar Pranowo yang didorong menjadi Ketua DPD PDIP Jateng. Jabatan Ketua DPD PDIP Jateng saat ini sedang dalam masa kekosong-
DEMAK - Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tidak salah sasaran. Hanya saja, jumlah orang miskin lebih banyak dari kuota BLSM. Maka tak heran jika banyak warga miskin protes karena tak mendapatkan dana kompensasi ke-
naikan harga BBM tersebut. Pada Safari Ramadan ke Kabupaten Demak, Menko Kesra HR Agung Laksono menyampaikan, keberhasilan pembangunan telah berdampak menurunnya angka kemiskinan di Indonesia. Hal tersebut da-
04.24 04.34 Sumber: Kanwil Kementerian Agama Jateng
Oleh: Kisbiyanto Kajur Tarbiyah STAIN Kudus ALQURAN sebagai kitab suci agama Islam, kini telah berumur lebih dari 1.400 tahun, dihitung sejak diturunFoto: Tom kan pertama kali kepada Rasulullah Muhammad SAW. Selama sekitar 15 abad itu, Alquran tidak mengalami perubahan, karena keasliannya terjamin sebagaimana firman Allah SWT, inna nahnu nazzalnadz dzikra wainna lahu lahafidlun, sesungguhnya Kami yang menurukan Alquran, dan sesungguhnya Kami pula yang memeliharanya. Perkembangan Alquran memang bukan pada aspek redaksinya, tetapi pada penafsiran ayat-ayatnya. Tafsir Alquran
Bersambung ke hal 2 kol 1
DIAUTOPSI : Jasad korban dugaan pembunuhan dukun Munjaroh di Windusari, Magelang tiba di RS Bhayangkara untuk selanjutnya diautopsi, Sabtu (27/7) malam. ■ Foto: Sunardi.
■ Menkokesra Akui BLSM Tak Salah Sasaran
Senin, 29 Juli
Menafsirkan Alquran
segera mengungkapnya. Karena sangat tidak mungkin, jika hanya ditipu sampai (tersangka-red) meloncat berisiko tinggi dan menutupi kasus itu. ’‘Kami berharap bisa diungkap lebih jauh,” katanya. Kabar hilangnya korban sudah diketahui sejak 5 Juli lalu. Ketika itu korban Yulanda terakhir pamit pergi ke Magelang untuk menagih utang ke seo-
WAKAF ALQURAN: Menko Kesra Agung Laksono (kanan) berbincang dengan Corporate Affairs & Communication Director Asia Pulp And Paper (APP) Suhendra Wiriadinata (kiri) dan Bupati Demak Dachirin Said (tengah), saat penyerahan wakaf Alquran di Demak, Jateng, Sabtu (27/7). ■ Foto: Antara Meskipun lokasinya jauh dari kota, di Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati, Semarang ada sebuah kampung yang dinamakan Kampung Inggris. Tepatnya di Griya Sekar Gading. Pada Ramadan ini, selain mengajarkan bahasa Inggris sekaligus memperdalam ilmu agama Islam.
SELAMA Ramadan, masyarakat bisa mengikuti program khusus liburan. Pada program tersebut siswa diajarkan secara intensif enam hari berturut-turut. Ini berbeda dengan kelaskelas lain yang jangka waktunya sampai tiga bulan. Kemudian karena berdekatan dengan masjid, tak jarang Rohani selaku guru di Kampung Inggris juga diminta untuk berceramah menggunakan bahasa Inggris. Berdirinya kampung ini tiBersambung ke hal 2 kol 3 dak terlepas dari desakan ma-
pat dilihat dari angka kemiskinan tahun 2013 yang hanya 11,37 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 17,8 persen. Namun begitu, kebijakan pemerintah menurunkan subsidi BBM telah berimbas kenaikan sejumlah komoditi kebutuhan pokok. Sehingga untuk membantu meringankan beban warga kurang mampu, BLSM pun dibagikan. “Sejauh ini BLSM tahap pertama sekitar 78,5 persen atau senilai Rp 4,2 triliun telah tersalurkan. Jawa Tengah termasuk tiga besar nasional daerah paling cepat dalam penyaluran BLSM,” ujar Agung Laksono, Sabtu (27/7). Di sela acaranya menghadiri Pasar Murah Idul Firti 1434 H gelaran Tim Ekonomi Pemkab Demak, Agung Laksono menambahkan, BLSM tidak salah sasaran. Hanya saja, lanjutnya, jumlah orang miskin lebih banyak dari kuota penerima BLSM yakni 15,5 juta Bersambung ke hal 2 kol 3
Foto: Dok
Ganjar Pranowo an pasca-Murdoko tersandung kasus korupsi. Saat ini pucuk pimpinan dipegang oleh pelaksana tugas Muhamad Prakosa. Doktor Ilmu Politik IAIN Walisongo Semarng Dr Imam Yahya mengatakan, sekarang ini internal PDIP Jateng masih ada tokoh yang berpotensial menjabat sebagai ketua DPD PDIP Jateng. Di antaranya, katanya, Walikota Tegal Ikmal Jaya, Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, BupaBersambung ke hal 2 kol 3
Ramadan di Kampung Inggris
Belajar Sambil Perdalam Ilmu Agama syarakat sekitar yang kini menyadari akan pentingnya bahasa Inggris sebagai pengetahuan tambahan. Sebagai warga, Rohani SPd MA yang juga dosen Unnes pun menuruti desakan warga dan mendirikan sebuah lembaga yang bertujuan untuk mengajarkan bahasa Inggris. “Pada era globalisasi seperti sekarang ini kita dituntut untuk memiliki kemampuan lebih. Minimal kemampuan berbahasa. Kenapa? Karena bahasa merupakan kebutuhan paling mendasar dalam kehidupan manusia. Manusia berhubungan dengan manusia lain
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasinya. Oleh karena itu, penguasaan bahasa bisa dikatakan sebagai suatu kewajiban,” tutur Rohani. Ditemui di Kampung Inggris, Rohani (34) mengungkapkan bahwa lembaganya yang satu ini berbeda jauh dengan Bersambung ke hal 2 kol 1
BELAJAR: Anak-anak di Kampung Inggris sedang memperdalam ilmu Bahasa Inggris sekaligus ilmu agama di bulan Ramadan. ■ Foto: Fajar Bahtiar