■ Senin Legi ■ 5 Agustus 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 138 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
Kejati Janji Tetapkan Tersangka Bansos SEMARANG - Penyidikan dugaan korupsi bantuan sosial (Bansos) APBD Jateng 2011 kembali berjalan. Penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah telah meneruskan pemeriksaan para saksi. “Untuk kasus itu sebentar lagi kami akan tetapkan tersangka. Tunggu saja, penyidikan sudah mendapat bukti yang terang,” kata Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Arnold BM Angkow. Dikatakan Angkow, bukan hanya dugaan korupsi Bansos tahun 2011 yang disidik. “Untuk Bansos 2010 juga sedang ditangani. Jadi tunggu saja ya,” lanjut Angkow. Penyidikan kasus Bansos 2011 yang dimulai sejak Juni 2012 sempat terhenti selama masa pemilihan kepala daerah Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Hal itu dilakukan untuk menaati petunjuk teknis dari Kejaksaan Agung. Jaksa Agung Muda Pidana Khusus telah menginstruksikan penyidikan kasus korupsi yang dimungkinkan menyangkut peserta pemilihan kepala daerah, harus dihentikan sementara. Kasus ini disidik Kejaksaan Tinggi berdasarkan data awal dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI perwakilan Jawa Tengah untuk APBD Ja-
TURUN KAPAL: Sebanyak 1.515 kendaraan roda dua dan 2.600 orang pemudik turun dari Kapal Dobonsolo di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Minggu (4/8) dini hari. ■ Foto:Weynes-yan
Bersambung ke hal 7 kol 1
Arus Mudik Memuncak Senin, 5 Agustus 11.47 15.08 17.43 18.52 Selasa, 6 Agustus 04.23 04.33 Sumber: Kanwil Kementerian Agama Jateng
Berpuasa Prinsip Orang Beriman Oleh: Dr dr Shofa Chasani SpPD KGH (Ahli Penyakit Dalam RS Roemani Semarang) ORANG berpuasa prinsipnya adalah orang yang beriman. Dan tentu, ada maksud untuk meningkatkan ke taq waan kepaFoto: Subagyo da Allah SWT. Puasa dimulai dari fajar hingga terbenamnya matahari. Tetapi ada kelonggaran bagi mereka yang sakit, diperbolehkan tidak berpuasa. Puasa yang baik adalah puasa yang menurut tata cara Rasullah SAW. Dengan mengikuti tata cara puasa menurut Rasullah, justru kita akan menjadi sehat, jauh dari penyakit. Kalau hanya sekadar kena flu, sakit perut, dan kemudian jika orang itu menjalankan puasa dengan baik dan benar, maka justru menjadi sehat. Orang berpuasa tidak akan mengganggu suatu penyakit, dan malah bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Secara ilmiah, bila selama enam jam orang tidak makan, perutnya sudah kosong, termasuk di dalam usus, orang jadi sakit perut. Tetapi dengan niat ikhlas berpuasa, dia tidak akan sakit. Disamping untuk menjalankan kebiasaan dan latihan dengan betul-betul, keyakinan Bersambung ke hal 7 kol 1
SEMARANG - Arus mudik Lebaran mencapai puncaknya Minggu (4/8). Para pemudik memenuhi jalan di wilayah Semarang, khususnya pemudik bermotor dan mobil pribadi. Kepadatan tersebut terjadi sejak dinihari hingga tadi malam. Pemudik bermotor yang masuk Semarang semakin padat setelah KM Dobonsolo merapat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Minggu dinihari. Sebanyak 2.600 pemudik turun di pelabuhan dan melanjutkan perjalanan ke kampung halaman mereka. Dari jumlah pemudik tersebut, 1.515 orang di antaranya membawa motor dari Jakarta, untuk melanjutkan tujuan mudiknya. Mereka merupakan pemudik yang menggunakan fasili-
tas gratis dari pemerintah dengan menumpang kapal. Lukman (24) pemudik asal Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak mengatakan, pulang kampung naik kapal merupakan hal baru yang dilakukan selama melakukan arus mudik dari Jakarta. Dia mengaku kemudahan dirasakan selama proses pendaftaran untuk ikut program di Dinas Perhubungan di Jakarta ini. Yang lebih mengejutkan, selama 16 jam berada di dalam
kapal merasakan kenyamanan perjalanan juga membuat dirinya segar saat turun di Pelabuhan Tanjung Emas. “Lebih enak lagi, selama di dalam kapal kita diberi makan sampai tiga kali. Jadi turun tidak kelaparan, badan tidak capek, dan risiko kecelakaan juga bisa dihindari,” tambahnya. ■ Meningkat Tajam Sementara itu dari jalan tol Semarang terpantau Minggu kemarin, kendaraan yang melintas di Gerbang Tol (GT) Manyaran mencapai 47.271 unit. Sedangkan yang melintas di GT Tembalang 59.747 kendaraan. Menurut petugas Senkom PT Jasa Marga Eko P, jumlah kendaraan yang mengarah ke arah selatan memang jauh lebih tinggi. Pihaknya bahkan membuka lima GT baik di Manyaran maupun di Tembalang. Bersambung ke hal 7 kol 3
Jalur Selatan Macet PURWOKERTO – Arus mudik yang mulai memadati jalur selatan menyebabkan sejumlah kemacetan di wilayah Banyumas. Titik-titik kemacetan pada H-4 Lebaran, Minggu (4/8) terjadi merata hampir di seluruh wilayah, mulai dari pintu-pintu masuk ke Banyumas hingga sepanjang jalur selatan. Kasat Lantas Polres Banyumas, AKP Chalid Mawardi mengatakan, diprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada Minggu malam, mengingat hari Senin (5/8) sudah mulai cuti bersama. Menurutnya, kepadatan di jalur selatan sudah mulai terasa sejak Sabtu (3/8), tetapi belum mencapai puncaknya. “Kemungkinan Minggu malam, puncak arus mudik yang melalui Banyumas dan kema-
cetan di jalur selatan akan bertambah. Tetapi kita sudah siapkan petugas di titik-titik rawan kemacetan untuk membantu pemudik,” katanya. Dari perbatasan sebelah barat, kemacetan mulai terjadi di wilayah Ajibarang. Pada perlintasan lampu merah, antrean kendaraan mencapai satu kilometer lebih. Hal serupa juga terjadi di perlintasan Buntu, di mana kemacetan kendaraan memanjang. Kemacetan di Buntu ini disebabkan adanya pertemuan arus lalu lintas dari arah Purwokerto dan Kroya serta dari arah berlawanan ada arus kendaraan dari Yogyakarta yang tidak kalah padatnya. Kemacetan yang lebih parah terjadi pada pintu perlintasan Bersambung ke hal 7 kol 1
Pemudik Ngantuk, Ninja Terjun ke Sungai Kejadian yang tak jauh dari
TUNTANG - Pemudik asal Tangerang, Sandi (22) yang berboncengan dengan Rita (19) mengendarai Kawazaki Ninja mengalami naas, saat sampai di Tuntang, Kabupaten Semarang, Minggu (4/8) sore pukul 17.40 WIB. Motor berplat nomor B-6080-CWB itu, masuk sungai Tuntang mengakibat-
kan pengendaranya celaka. Diduga Sandi yang mengemudikan motor mengantuk, sehingga motor nyelonong dan terjun ke sungai yang berbatu tersebut. Beruntung, meski pemudik asal Klaten ini sempat tak sadarkan diri dan terkapar di dasar sungai yang penuh batu namun keduanya selamat.
Menghormati leluhur selama ini dilakukan masyarakat dengan berbagai cara. Di Jepara, menggelar tradisi manganan dilakukan untuk menghormati tokoh desa setempat. Ini menjadi sebuah kearifan lokal yang masih diuri-uri masyarakat setempat.
Tradisi Manganan Jelang Idul Fitri
MENJELANG Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Desa Kuwasen, Jepara, melakukan kerja bakti memperbaiki makam desa. Makam yang berjuluk nagasari tersebut diperbaiki dan disediakan fasilitas pendukung kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan pemakaman. Secara kebetulan usai Hari Raya Idul Fitri, warga Desa Kuwasen akan menggelar tradisi desa, yang lebih dikenal sebagai sedekah rukun. Menurut sesepuh Desa, Omani Daud, tradisi syukuran
Bersambung ke hal 7 kol 3 AKIBAT NGANTUK: Kedua korban kecelakaan motor yang masuk sungai Tuntang, dievakluasi petugas, Minggu (4/8) sore. ■ Foto: Ernawaty-yan
Kearifan Lokal Menghormati Leluhur
DIPERBAIKI: Makam Syeh Abdul Kamid, seseupuh Desa Kuwasen diperbaiki oleh masyarakat secara swadaya sebagai bentuk penghormatan leluhur. ■ Foto: Budi Santoso-yan
manganan dilakukan warga Desa Kuwasen sejak lampau. Syukuran ini merupakan wujud penghormatan kepada leluhur desa Kuwasen, Syeh Abdul Kamid. Tokoh ini merupakan cikal bakal berdirinya Desa Kuwasen. Syeh Abdul Kamid secara turun temurun dikabarkan di kalangan masyarakat Desa Kuwasen sebagai pemuka agama yang membangun Desa Kuwasen. “Sebagai bentuk hormat masyarakat kepada beliau, digelar syukuran manganan dalam acara tradisi sedekah rukun. Dilaksanakan tiap tahun, yang kebetulan untuk tahun ini ja-
tuh pada Senin Pahing 26 Agustus ini,” ujar Omani Daud, Minggu (4/8). ■ Pengajian Tradisi sedekah rukun masyarakat Desa Kuwasen seperti halnya tradisi lain, sangat dihormati masyarakatnya. Tradisi ini diawali dengan menggelar pengajian di areal makam Syeh Abdul Kamid, yang kemudian dilanjutkan dengan syukuran manganan. Masyarakat desa akan membawa makanan untuk bersama-sama disantap setelah pengajian. Bersambung ke hal 7 kol 1