■ Selasa Wage ■ 13 Agustus 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 142 TERBIT 16 HALAMAN ISSN 0215 3203
Selatan Macet, Pantura Padat BANYUMAS - Puncak arus balik lebaran di jalur selatan dan jalur tengah wilayah Banyumas masih terjadi hingga Senin (12/8) petang. Jalur dari arah Tambak-Rawalo-Wangon-Ajibarang dan jalur tengah dari arah Purwokerto-Brebes, menumpuk di ruas jalan Ajibarang-Paguyangan Brebes. Sementara untuk jalur pantura kepadatan arus balik padat merayap. Bahkan kepadatan arus lalu-lintas terjadi mulai tol keluar Krapyak hingga Mangkang, sejak Senin (12/8) pagi hingga petang kemarin. Dari pantauan, kepadatan pemudik balik yang tercecer justru terjadi hampir di semua jalur selatan dan tengah. Kemacetan dari Tambak-Buntu-Rawalo-Wangon hingga Ajibarang terjadi sejak siang hingga sore. Kemudian di jalur Ajibarang-Paguyangan Brebes terjadi hingga sore. Bersambung ke hal 7 kol 3
PADATI PANTURA: Ribuan kendaraan menyemut memadati jalur pantura ke arah Jakarta di jalan raya Walisongo Semarang, Senin (12/8) malam. Diperkirakan lonjakan arus balik masih terjadi hingga beberapa hari mendatang. ■ Foto: Hery S
Di Jateng, 80 Jiwa Melayang ■ Sepeda Motor Mendominasi SEMARANG - Kepolisian Daerah Jawa Tengah mencatat, 80 orang tewas dalam kecelakaan yang terjadi sejak enam hari menjelang Lebaran hingga tiga hari setelah Idul Fitri.
BA
Direktur RSUD dan Camat Sidorejo Membolos
K
13
LI
RADIUS SEMARANG
JATENG REGION
15
Jalur Tengah Masih Padat JALAN provinsi dan jalan kabupaten di wilayah Blora, Senin (12/8) pagi hingga malam atau H+3 Lebaran, masih padat. Bahkan jalan menuju objek wisata alam Goa Terawang lokasi pemusatan masa Lebaran terbesar di kota sate, objek wisata Waduk Tempuran, toko pakaian, sate ayam dan lontong tahu khas daerah setempat masih tampak ramai.
“Dibanding periode yang sama Lebaran tahun lalu, jumlah korban meninggal menurun,” tegas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Djihartono di Semarang, Senin (12/8). Pada Lebaran tahun lalu, kata dia, korban tewas pada periode yang sama sebanyak 126 pemudik tewas akibat kecelakaan. Angka kecelakaan, lanjut dia, juga mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Hingga hari kesepuluh Operasi Ketupat Candi 2013,
■ Tinggi Sementara itu secara nasional Mabes Polri mencatat, angka kecelakaan lalu-lintas arus
Bersambung ke hal 7 kol 1
Ratusan Penumpang Telantar 2 Korban Karya Sari
WALAUPUN masih muda, Tya Ariestya sudah memiliki rumah sendiri. Ternyata, rumah tersebut sengaja dia miliki untuk dipersembahkan untuk sang ibunda. Rumah yang terdapat di kawasan Ciputat, Banten tersebut, dibangun dari hasil jerih payahnya selama ini. Meski menggunakan namanya sendiri untuk status kepemi-
PURBALINGGA - Ratusan calon penumpang yang hendak kembali ke Jakarta, Senin (12/8) sore telantar di terminal bus Purbalingga karena tak kebagian tiket, sehingga keberangkatan mereka tertunda. Kondisi itu diakibatkan tiket di sejumlah agen bus, terutama Sinar Jaya jurusan Jakarta telah habis untuk dua hari ke depan. Maryati (45) warga Kelurahan Bancar Purbalingga harus menunggu sampai Selasa (13/8) hari ini untuk kembali ke Jakarta. Padahal pada Minggu (11/8) dirinya sudah siap untuk berangkat, karena esoknya harus kembali kerja. “Saya tak kebagian tiket. Bus jurusan Jakarta sudah penuh semua. Ti-
Bersambung ke hal 7 kol 1
Bersambung ke hal 7 kol 1
Rumah untuk Bunda
terjadi 628 kecelakaan. Turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 935 kejadian. Adapun kejadian cukup menonjol terjadi di Banyumas, dalam kecelakaan antara bus Karya Sari dengan melibatkan tiga motor dan sebuah mobil di Jalan Raya Banyumas-Buntu, Banyumas, Sabtu (10/8).
mudik hingga arus balik Lebaran tahun ini masih relatif tinggi. Dalam catatan Polri, hingga Senin (12/8), kecelakaan di jalan raya itu didominasi oleh kendaraan roda dua. “Jumlah kendaraan yang terlibat lakalantas (kecelakaan lalu lintas) selama operasi ketupat 2013 terdapat 4.054 kasus,” kata Kombes Pol Agus Riyanto, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri di kantornya. Kendaraan yang mengalami kecelakaan lalu-lintas itu meliputi 2.830 sepeda motor, 653
Aksi ‘main mata’ atau suap dalam proses uji kir benar-benar membawa petaka. Terbukti banyak kecelakaan yang diakibatkan armada angkutan umum yang tidak laik jalan, namun tetap saja dipaksa beroperasi. BERBAGAI kasus kecelakaan yang masih segar diingat di antaranya bus PO Karya Sari rem blong di Desa Pagelaran Banyumas yang menewaskan 15 orang, PO Nugroho di tanjakan Tanah Putih Semarang yang menewaskan tiga orang beberapa waktu lalu. Demikian juga bus Puskopkar yang mengalami rem blong di Gombel Semarang, menewaskan satu orang dan puluhan penumpang lukaluka. Peristiwa kecelakaan maut ini tak lain akibat kebobrokan
Tak Dapat Santunan
TUNGGU BUS: Calon penumpang arus balik menunggu bus di pelataran terminal Purbalingga, Senin (12/8) petang. Sebagian calon penumpang tak kebagian tiket karena jumlah bus terbatas. ■ Foto: Joko Santoso
PURWOKERTO – Dua hari pascakecelakaan maut di Krumput, Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, PT Jasa Raharja, Senin (12/8) memberikan santunan kepada korban kecelakaan, baik yang meninggal dunia maupun yang lukaluka. Hanya saja dua korban meninggal tidak mendapatkan santunan kematian karena ahli warisnya tidak jelas keberadaannya. Dua korban meninggal yang tidak mendapat santunan, yaitu Adetyanis (6), anak dari Dela Agustina (25), warga Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas yang juga meninggal dunia dalam kecela-
kaan. Dan korban satunya yang tidak mendapat santunan adalah Rahyana (3.5 tahun), anak dari Rina Febriana (28), warga Kecamatan Purwokerto Selatan yang juga meninggal. Kepala Divisi Pencegahan dan Pelayanan Kantor Pusat PT Jasa Raharja, Rahmat Slamet mengatakan, dua korban meninggal yang masih anak-anak tersebut, meninggal bersama ibunya. Sementara ayahnya tidak diketahui keberadaannya, sehingga Jasa Raharja kesulitan untuk menemukan ahli warisnya. “Kita sudah mencari tahu alamat ahli waris kedua anak Bersambung ke hal 7 kol 1
Main Mata Uji Kir Berujung Petaka
Agar Lolos, Ban Gundul pun Cukup Pinjam
proses uji kir di kantor Dishubkominfo. Persoalan suap Uji Kir ini merupakan persoalan sangat serius, karena terkait dengan bobroknya manajemen angkutan umum khususnya di Jawa Tengah.
Suap Uji Kir ini terjadi akibat pengemudi, calo dan oknum petugas saling membutuhkan. Pengemudi melakukan suap akibat ingin memperkecil biaya perawatan armada. Sedangkan dari calo memang sebagai mata pencaharian. Sedangkan oknum petugas sendiri suap merupakan penghasilan tam bah an. Seperti pengakuan salah seorang pengemudi bus di terminal Banyumanik Semarang. Bersambung ke hal 7 kol 3
Baca Juga
Kir Sistem Online Cegah Suap
Hal
3