■ Selasa Legi ■ 20 Agustus 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE 28 NO: 148 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203
Petani Temanggung Wiwit PanenTembakau TEMANGGUNG - Mengawali petik tembakau musim panen 2013, para petani tembakau di Dusun Lamuklegok, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung menggelar ritual Wiwit Undhuh Mbako, Senin (19/8). Ritual di lahan tembakau berada di 4 km dari puncak Gunung Sumbing tersebut, sebagai simbolisasi permohonan pertolongan warga desa pada Tuhan agar proses pemetikan, pengolahan hingga penjualan bahan utama rokok lancar dan berjalan baik. Bersambung ke hal 7 kol 1 WIWIT PANEN: Mengawali panen tembakau, para petani di lereng Gunung Sumbing sebelah timur tepatnya di Dusun Lamuklegok, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung menggelar ritual wiwit panen tembakau. Sebelas tumpeng diarak dalam kirab prosesi tersebut. ■ Foto: Widiyas Cahyono-yan
Ganjar Sikat Pejabat Nyogok TEMANGGUNG - Para pejabat di lingkungan Pemprov Jateng dan jajarannya perlu siap-siap. Gubernur terpilih Ganjar Pranowo berjanji melakukan reformasi birokrasi atau perombakan besar dalam memimpin provinsi tersebut pada lima tahun ke depan. “Tugas birokrasi untuk melayani masyarakat bukan untuk dilayani masyarakat. Gaya birokrasi yang minta dilayani itu masa lalu,” katanya usai panen tembakau dan mengunjungi sejumlah gudang tembakau di Temanggung, Senin (19/8). Ganjar Pranowo yang akan dilantik menjadi Gubernur Jateng pada 23 Agustus 2013 tersebut mengatakan tugas biro-
GEBYAR
krasi melayani masyarakat sehingga birokrasi harus siap menjadi “babune rakyat”. “Kami harus jadi ‘babu’, kami harus responsif. Kami menggunakan kemajuan teknologi informasi untuk mendengarkan keluhan rakyat, kemudian baru kami ambil keputusan,” katanya. Menurut cerita, katanya, pada masa lalu, untuk mendudu-
8
ki suatu jabatan tertentu, seseorang harus membayar. “Sekarang kalau ada yang ketahuan seperti itu akan saya sikat,” katanya. Menyinggung tentang program 100 hari setelah dilantik, dia mengatakan tidak akan menerapkan program tersebut. Ia menyebut penerapan program 100 hari itu sebagai gaya Amerika dan Eropa. “Kalau saya dikasih waktu 100 hari mau berbuat apa, di undang-undang juga tidak ada aturan seperti itu,” katanya. Ia menyatakan adanya suatu target, akan tetapi tidak perlu 100 hari. “Targetnya, segera seBersambung ke hal 7 kol 3
Partner Tukul KPU Enggan Beber Caleg Bermasalah Ditahan
Laporkan Mantan Suami ke Polda SETELAH cerai, artis Cornelia Agatha melaporkan mantan suaminya ke polisi. Alasannya saat masih suami istri bintang sinetron Si Doel Anak Sekolahan itu mengaku mengalami KDRT.
SEMARANG - Polisi akhirnya menetapkan Mbah Bejo, paranormal kondang asal Semarang yang diamankan karena diduga kumpul kebo dengan seorang isteri orang lain menjadi tersangka. Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Elan Subilan mengatakan, tersangka kini ditahan dan masih menjalani pemeriksaan. “Mbah Bejo sudah ditetapkan tersangka. Dia sudah kami tahan,” kata dia kepada wartawan, Senin (19/8). Menurut dia, pemeriksaan Mbah Bejo masih dilakukan penyidik. Proses hukum terhadap Mbah Bejo sementara akan dilakukan, menyusul adanya tuntutan hukum Bersambung ke hal 7 kol 1 Tukul bersama Mbah Bejo. ■ Foto: Ist
SEMARANG SQUARE
17
Renovasi GOR Tri Lomba Juang Dimulai RENOVASI GOR Tri Lomba Juang yang menelan anggaran Rp 78 Miliar dimulai. Tahap pertama yang digarap adalah lapangan tenis.
Menyusul terjadinya kecelakaan laut yang dialami perahu mesin Intan Kembang Jaya yang menelan korban 16 orang meninggal, di Pulau Panjang Jepara, berbagai cerita mistis terus berkembang. Musibah ini disebut-sebut masyarakat terjadi karena ada beberapa ritual yang biasa dilakukan dengan tidak benar. Paling tidak, rencana warga Jobokuta dan Ujung Batu yang akan menggelar larungan ulang, adalah salah satu bukti mengenai adanya isu ini. DUGAAN adanya kesalahan dalam menyajikan prosesi ritual larung kepala kerbau saat ini menjadi salah satu yang diyakini menyebabkan timbulnya kecelakaan. Namun di luar itu ada juga yang menyebut, kesalahan dalam memainkan Gong Senen yang ada di sebelah Selatan Pendapa Kabupaten Jepa-
SEMARANG - Sebanyak 12 dari 13 bakal caleg yang dinyatakan tidak memenuhi syarat, kini sudah melengkapi kekurangannya. Artinya, hanya masih ada satu caleg yang belum menyerahkan kelengkapan berkas, di mana caleg tersebut masih mejabat sebagai kepala desa. Anggota KPU Jateng Divisi Pencalonan Nuswantoro Dwiwarno mengatakan, sebelumnya memang ada beberapa bakal caleg yang dinyatakan tidak memenuhi syarat. Namun, kini hanya satu orang yang belum memberikan keterangan karena masih menjadi kepala desa. Namun pihak KPU enggan membeber nama caleg berma-
salah tersebut. Ketika ditanya siapa caleg yang masih menjadi kepala desa dan dari partai mana? Nuswantoro mengaku lupa karena berkas pendaftaran caleg sangat banyak. Dia mengatakan, karena masih dalam proses perbaikan maka identitas caleg yang tidak memenuhi syarat belum bisa dipublikasikan. “Siapa nama dan partai mana saya lupa, Mas. Karena berkasnya di kantor dan posisi sekarang masih di kampus sedang mengurus studi. Kalau saya menyebutkan nama dan partai nanti keliru malah fatal Bersambung ke hal 7 kol 1
Cerita Mistis Penyebab Perahu Terbalik
Gong Salah Tabuh & Larungan Pakai Kepala Gudel ra menjadi salah satu penyebabnya. Gong Senen, yang dikenal sebagai seperangkat gamelan sederhana diyakini memiliki tuah bagi kehidupan masyarakat Jepara. Seperangkat gamelan ini konon hanya boleh ditabuh oleh warga masyarakat Desa Senenan atau keturunannya. Waktu menabuhnya juga hanya boleh dilakukan pada setiap hari Senin dan harus ditabuh. Keyakinan ini bahkan terus dijaga. Namun pada Kamis (8/8) atau tepat pada perayaan Hari Raya Idul Fitri lalu, kabarnya Gong Senen ditabuh. Jelas hal ini sangat di luar kebiasaan yang terjadi.
Apakah hanya kebetulan atau tidak, nyatanya sepekan setelah itu, kejadian kecelakaan maut di perairan Pulau Panjang terjadi. “Saya tidak berani menyatakan apakah hal itu ada kaitannya atau tidak. Namun setahu saya, ada cerita yang diyakini Bersambung ke hal 7 kol 3 NAAS: Perahu naas yang menewaskan 16 orang saat Syawalan di Pulau Panjang Jepara. Berbagai cerita mistis berkembang terkait kecelakaan kapal ini. ■ Foto: Budi Santoso-yan