WAWASAN 21 Agustus 2013

Page 1

■ Rabu Pahing ■ 21 Agustus 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE 28 NO: 149 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203

Rustri Nominasi Capres Demokrat SEMARANG - Wakil Gubernur Jateng, Rustriningsih menjadi salah satu incaran Partai Demokrat, untuk dijadikan calon presiden (capres) 2014. Rustri dinominasikan ikut dalam Konvensi Capres, dan bahkan pihak komite konvensi telah mengundang Rustri mengikuti konvensi tersebut. Anggota komite konvensi Vera Febyanthy menyatakan Rustri telah menyatakan kesiapannya kepada anggota komite. “Ada anggota komite konvesi yang bertugas menghubungi Bu Rustri, dan jawabannya menyatakan siap untuk ikut konvensi,” kata anggota komite konvensi Vera Febyanthy, Selasa (20/8). Meski demikian menurut Vera, nama kader PDIP itu beserta nama-nama yang lainnya

masih sebatas usulan, tidak serta merta menjadi peserta konvensi. “Setiap nama yang diundang dan menyatakan bersedia akan kami bahas dan digodok di komite. Kita punya mekanisme sendiri untuk menetapkan peserta konvensi,” ucap anggota komisi XI itu. Munculnya nama Rustri cukup mengejutkan. Sebab, dia sempat berseteru dengan petinggi partainya lantaran tidak memperoleh rekomendasi

Foto: Dok

Rustriningsih untuk maju di Pilkada Jawa Tengah. Namun, tampaknya panitia komite konvensi memiliki pertimbangan lain. Rustri Bersambung ke hal 7 kol 3

Paguyuban Warga Wonogiri Tertipu Investasi Rp 2 M setiap bulannya. Bahkan, pemilik usaha Bekti Susiati akan mengembalikan uang para peserta dalam waktu tiga bulan. Salah satu korban penipuan investasi, Mulyati Widodo mengaku mengalami kerugian hingga Rp 85 juta. Uang milik Paguyuban Keluarga Wonogiri (Pakuwon) diminta pelaku yang

KENDAL - Belasan orang yang kebanyakan dari Paguyuban Warga Wonogiri yang tinggal di Kendal, tertipu investasi penyertaan modal untuk usaha oleh-oleh Khas Kendal. Korban usaha oleh-oleh khas Kendal bermerek Tiara ini, diduga mencapai belasan orang termasuk, Bank Jateng. Namun setelah dana kumpul justru pengelola usaha Bek-

ti Susianti kabur bersama suaminya Budiono. Akibatnya korban marah dan menjarah sejumlah barang yang dianggap berharga di rumah pelaku yang sudah kosong. Kerugian investasi tersebut diduga mencapai Rp 2 miliar. Umumnya, warga yang menyertakan uangnya untuk usaha oleh-oleh khas Kendal ini dijanjikan keuntungan tiga persen

BISNIS

Dituntut 18 Tahun Irjen Djoko Tersenyum

3

Harga Naik, Minat Beli Emas Tetap Tinggi MESKI harga emas naik cukup signifikan pembeli tetap tinggi. Toko Emas tetap ramai dipenuhi calon pembeli.

GEBYAR

8

Mantap Cerai ARTIS Karina Ranau benar-benar sudah mantap untuk bercerai dengan Epy Kusnendar. Selasa lalu dia mendatangi pengadilan. Bulan puasa lalu dia sudah berniat ajukan gugatan tapi masih ditolak pengadilan.

Bersambung ke hal 7 kol 3

JAKARTA - Tak ada yang berbeda dari raut wajah Irjen (Pol) Djoko Susilo usai dituntut 18 tahun penjara atas perkara dugaan korupsi proyek pengadaan driving simulator SIM. Djoko tetap tersenyum. Saat majelis hakim yang diketuai Suhartoyo mengetuk palu menutup sidang, Selasa (20/8) Djoko langsung beranjak ke meja tim penasihat hukumnya. Setelah itu dia menghampiri meja jaksa penuntut umum pada KPK. Sambil tersenyum, Djoko menyalami satu per satu jaksa yang diketuai KMS Roni. Pengacaranya, Juniver Girsang dan Nasrullah juga menyalami tim penuntut umum. Djoko dituntut 18 tahun penjara, denda Rp 1 miliar subsidair 1 tahun kurungan dan membayar uang pengganti Rp 32 miliar. Djoko dinilai terbukti korupsi dalam proyek pengadaan driving simulator SIM dan melakukan tindak pidana pencucian uang. Djoko terbukti memperkaya diri sendiri sebesar Rp 32 miliar dan memperkaya orang lain atau korporasi dari proyek pengadaan driving simulator SIM pada tahun 2011. Kerugian keuangan negara dalam proyek ini Rp 121,830 miliar. Djoko menurut jaksa juga terbukti melakukan tindak pidana pencucian uang dengan membelanjaBersambung ke hal 7 kol 1

Djoko Susilo

RENOVASI: Sejumlah pekerja menyelesaikan renovasi Puri Gedeh, rumah dinas Gubernur Jateng yang bakal ditempati Ganjar Pranowo, Selasa (20/8). ■ Foto: SMNetwork/Maulana Fahmi-yan

Rakyat Tunggu ”Mboten Ngapusi Mboten Korupsi” SEMARANG - Statemen Gubernur terpilih Ganjar Pranowo yang akan menyikat pejabat yang nyogok menuai tanggapan dari berbagai pihak. Berbagai kalangan menganggap bahwa gebrakan program-program Ganjar sudah biasa dan banyak dilontarkan pejabatpejabat ketika baru menjabat. Kordinator Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Oly Viana Agustine mengatakan, statemen Ganjar

Pranowo yang akan dilantik pada 23 Agustus nanti, jangan hanya hangat-hangat tahi ayam. Pejabat dulu, katanya, juga banyak yang menggembor-gemborkan anti korupsi dan suap menyuap. “Ganjar adalah orang yang berasal dari PDI Perjuangan. Padahal 2 tahun yang lalu banyak gubernur atau walikota asal PDIP di Jateng yang terjerat kasus korupsi. Jadi jargon sewaktu kampanye ‘Mboten Ngapusi lan Mboten Ko-

rupsi’ itu harus benar-benar diterapkan,” katanya. Dia menambahkan, kita sebagai rakyat lihat saja hasilnya lima tahun ke depan dan sangat menunggu ‘Mboten Ngapusi lan Mboten Korupsi’. Apakah statemen itu hanya pencitraan dia dan partainya atau justru sebaliknya Ganjar berhasil membangun Jateng dengan birokrasi yang bebas korupsi dan suap. Dia juga berBersambung ke hal 7 kol 3

Lodeh, Sayur Favorit Para Gubernur Jateng DIPERCAYA menjadi juru masak gubernur selama bertahun-tahun menjadi kebanggan tersendiri. Shofiyah (55), sejak 1983 hingga se- karang masih menjadi juru masak Gubernur Jawa Tengah. Sejak kepemimpinan Gubernur Jateng Ismail, perempuan paruh baya itu mengabdi menjadi peramu masakan. Awal mula perempuan asal Kebumen ini menjadi juru ma-

sak, diajak Ismail gubernur yang menjabat selama dua periode 1983-1988 dan 1988-1993 gubernur di Rumah dinas Puri Gedeh, Jalan Gubernur Budiono, Gajahmungkur ini. Selama itu, pagi dan sore ia berada di dapur Rumah dinas Puri Gedeh, Jalan Gubernur Budiono, Gajahmungkur. “Sejak bapak (H Muhamad Ismail) di Kodam saya sudah

menjadi juru masak. Waktu itu saya menjadi juru masak di rumah dinas Kodam IV Diponegoro Puri Wedari. Kemudian setelah menjadi gubernur diajak ke Puri Gedeh. Mungkin karena rasa masakannya sudah terbiasa,” katanya, ketika ditemui di Puri Gedeh, Selasa (20/8). Shofiah mengatakan, sejak Bersambung ke hal 7 kol 1

Foto: Ant

Ribuan warga lereng Merapi menyaksikan gelar budaya dalam rangka memeringati HUT kemerdekaan RI ke 68, di Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Meski baru pertama kali digelar, namun Gelar Budaya Merapi mendapat perhatian masyarakat secara luas untuk menyaksikan pentas budaya tersebut.

SPORT

9

Hantam Newcastle, City ke Puncak MANCHESTER City memuncaki klasemen sementara Premir League. Setelah membantai temaunya Newcastle United empat gol tanpa balas.

ADA 10 kesenian khas Gunung Merapi yang ditampilkan pada acara tersebut, yaitu kesenian tradisional jalantur, dayakan, rewe rewe warokan, reog, gansir ngenthir, jathilan, dan kuda lumping. Kesenian asli Merapi tersebut sengaja ditampilkan supaya kesenian daerah itu tetap eksis, dan tidak hilang tertelan modernisasi zaman. “Sebenarnya, di lereng Gunung Merapi ini ada 38 kelompok kesenian daerah, namun

Gelar Budaya di Lereng Merapi

Pentas di Halaman, Tetap Disambut Antusias mengingat keterbatasan biaya maka baru ditampilkan 10 kelompok kesenian. Sebanyak enam kesenian berasal dari Desa Sengi dan empat kesenian dari desa lain,” kata Kepala Desa Sengi Nur Iksan, kemarin. Dalam gelar budaya itu, ada yang unik, karena digelar di sepuluh lokasi desa yang berjarak delapan kilometer dari puncak Merapi secara bersamaan. Mereka pentas di halaman rumah warga sehingga membuat para penonton antusias. “Gelar budaya ini secara rutin setiap tahun,” katanya. Kelompok kesenian yang tampil akan berbeda setiap tahun agar semua kelompok ke-

senian berkesempatan tampil. Demikian juga lokasi penyelenggaraan akan digilir per dusun. “Budaya barat telah mengikis kesenian tradisional. Jika dibiarkan kesenian asli Merapi bisa punah. Padahal kesenian bukan sekadar tontonan. Lewat seni kita bisa menanamkan budaya dan budi pekerti,” jelas Nur Iksan. Bersambung ke hal 7 kol 1 GELAR BUDAYA: Warga lerang Gunung Merapi menggelar pentas kesenian daerah, agar seni tradisional itu tidak tertelan modernisasi zaman. ■ Foto: ali subchi-yan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.