WAWASAN 05 September 2013

Page 1

■ Kamis Pahing ■ 5 September 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE 28 NO: 164 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203

Bengkel Dijarah, Mobil Dirusak ■ Rusuh Suporter di Solo dan Klaten SOLO - Kerusuhan suporter sepakbola pecah di Solo dan Klaten. Tujuh orang harus dirawat di rumah sakit karena terluka di Solo, sedangkan di Klaten sebuah toko dijarah, lima sepeda motor, sebuah mobil Toyota Kijang serta bus Sumber Selamat dirusak massa. Kejadian itu bermula ketika pertandingan antara Persis Solo melawan PSS Sleman digelar di Stadion Manahan

Solo, Rabu (4/9) sore. Kelompok suporter dua tim dari Solo dan Sleman tersebut memang dikenal musuh bebuyutan Bersambung ke hal 7 kol 3 RUSUH: Pemain PSS Sleman dikawal polisi di Stadion Manahan. Suporter korban bentrok diamankan petugas. ■ Foto: SMNetwork/D11

Grafis: Deta

5

EDUKATIKA

BPK Evaluasi Kinerja Tenaga Pendidikan

8

GEBYAR

Kecewa Kualitas Chef Lokal SETELAH menyelesaikan kontrak dengan Trans TV dengan program Ala Chef, bukan berarti Farah Quinn berhenti aktivitas. Tawaran berikutnya justru datang dari SCTV yang tengah menggarap program Top Chef Indonesia , ajang pencarian bakat dibidang kuliner dengan juru masak profesional.

TNI/Polri di PLTU Batang akan Ditarik SEMARANG - Sebanyak 16 truk dari 16 desa, warga Kabupaten Batang mendatangi Kantor Gubernur Jawa Tengah Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (4/9) untuk melakukan aksi unjuk rasa. Mereka mengadu ke gubernur terkait konflik sosial akibat dari pembangunan mega proyek PLTU Batang senilai Rp 40 triliun. Mereka juga membawa amplop berukuran besar sebagai simbol pesan yang disampaikan warga Batang kepada

Ganjar. Massa yang datang tidak hanya menggunakan truk namun juga banyak yang menggunakan sepeda motor lengkap dengan bendera yang bertuliskan tolak PLTU Batang. “Amdal yang ditandatangani oleh Bibit Waluyo adalah amdal yang asal-asalan. Karena ditandatangani dua hari sebelum selesai masa kerja. Amdal itu terlalu dipaksakan padahal mengancam Bersambung ke hal 7 kol 1

10

Kuota Pemain Asing Dipangkas KUOTA pemain asing pada Kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2014, akhirnya dikurangi demi efektivitas dan memperbanyak peluang pemain lokal, untuk menunjukkan kemampuannya. Perubahan regulasi itu mendapatkan tanggapan positif dari Ketua Harian Semarang Bank Jateng (SBJ), Windoyo.

■ Soal Listrik Padam Serempak SEMARANG – PLN JatengDIY hingga kini masih menyelidiki penyebab pasti kerusakan yang mengakibatkan padamnya listrik di sebagian wilayah Jateng pada Selasa (3/9). Gangguan itu terjadi pada komponen bush protection di Gardu Induk (GI) Ungaran, Kabupaten Semarang. ‘’Kami masih melakukan penyelidikan kerusakan yang dialami komponen bush protection di Gardu Induk Ungaran,’‘ jelas Manager Komunikasi Hukum dan Administrasi PT PLN (Persero) Distribusi Jateng-DIY G Wisnu

Yulianto, Rabu (4/9). Dia menegaskan jika kejadian tersebut sebagai hal yang tidak dapat diduga sebelumnya. Penyebabnya adalah persoalan teknis, dan bukan sabotase. Alasannya, komponen yang mengalami gangguan tidak ditangani oleh operator.’‘Sabotase sangat tidak mungkin karena posisinya tidak berhubungan dengan operator, murni masalah teknis,’‘ ujarnya. Sedangkan Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan Supriyono menjelas-

kan gangguan pada bush protection yang merupakan pelindung komponen pemutus tegangan, berakibat pasokan listrik yang masuk ke GI Ungaran tidak bisa disalurkan ke inter bus transformer (IBT) I dan II. Padahal, IBT I dan II tersebut terkoneksi dengan travo 20 KV atau travo tegangan rendah yang bertugas mendistribusikan listrik ke pelanggan. Gangguan di bush protection juga berdampak pada terjadinya trip di sejumlah pembangBersambung ke hal 7 kol 3

Jalur Tol Ungaran Tak Pindah

DEMO PLTU: Sejumlah warga Kabupaten Batang berunjuk rasa menolak rencana proyek pembangunan PLTU Batang, Rabu (4/9), di depan Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan Semarang. ■ Foto: Weynes-yan

OLAHRAGA

PLN Sangkal Ada Sabotase

Di Kabupaten Magelang masih terdapat tujuh sekolah satu atap, sebutan sekolah yang minim fasilitas. Satu gedung sekolah dimanfaatkan belajar siswa SD dan SMPN, di mana tenaga administrasi maupun tenaga pengajarnya sama. Kondisinya pun memprihatinkan, dan membuat proses belajar mengajar tak maksimal. SEBUAH ruangan terlihat disekat dengan triplek di bagian tengahnya. Sekolahannya hanya satu ruangan dengan dinding triplek. Sekolah tersebut hanya mempunyai dua kelas dan antar kelas hanya disekat oleh papan untuk membedakan kelas satu dengan kelas lainnya, sehingga saat guru menyampaikan materi pelajaran, maka siswa kelas lainnya mendengarkan. Kondisi inilah yang ada di

UNGARAN - Tim Pengadaan Tanah (TPT) Jateng membantah adanya kabar yang beredar di masyarakat terkait rencana pemindahan ruas tol Semarang-Ungaran di wilayah Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Karena TPT tidak punya program pengadaan lahan untuk pemindahan ruas tol di Kelurahan Susukan. Menurut Ketua TPT Jateng, Abdul Kodir, informasi adanya pemindahan ruas tol untuk menghindari Jembatan Susukan tidak benar. Pihaknya justru baru mendengar adanya infor-

masi tersebut. ‘’Informasi itu tidak benar. Kami tidak ada program pengadaan lahan di Susukan, apalagi untuk pengalihan jalan tol karena tol sudah jadi,’’ ujarnya, Rabu (4/9). Abdul Kodir menduga adanya petugas yang mengambil gambar dan mengukur tanah di sekitar RT 02 dan 06 Kelurahan Susukan untuk melakukan kajian tanah di sekitar jembatan Susukan. Karena lahan di lokasi jembatan tol Susukan sering terjadi gerakan. ‘’Kalau ada kegiatan berkaitan jalan tol seharusnya kami tahu.

Mungkin kedatangan petugas itu untuk mengkaji kondisi tanah di sana,’’ katanya sembari mengimbau warga agar tetap tenang dan tidak resah adanya informasi yang tidak jelas. Sementara itu, Lurah Susukan, Siswanto mengaku dirinya juga belum mendapatkan informasi tentang pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol baru. Menurutnya kabar pemindahan ruas tol di Susukan belum tentu benar, karena kelurahan pasti mendapat inBersambung ke hal 7 kol 1

Sekolah Satu Atap, Potret Buram Pendidikan Jateng

Ruang Disekat Triplek, Guru Mengajar Dua Kelas SD dan SMP satu atap Desa Warangan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Sekolah tersebut baru punya tiga ruang kelas, dengan murid sebanyak 205 orang. Padahal SMP ini mempunyai 9 rombongan kelas. Para siswa harus belajar di ruangan rumah milik warga yang disekat menggunakan triplek. Rumah lantai dua milik warga itu, untuk lantai atas digunakan untuk rumah tangga, sedang ruang bawah dimanfaatkan untuk ruang kelas. Yang lebih memprihatinkan dan membuat hati trenyuh, anak-anak belajar berdekatan dengan ruangan yang digunakan untuk menyimpan pu-

puk kandang. Selain menempati ruang rumah milik warga, para siswa juga belajar di ruang sempit, ukuran lebar 3 meter dan panjang 8 meter, sehingga tidak nyaman untuk proses belajar mengajar. Ruangan tersebut tidak memenuhi syarat sebagai tempat pendidikan layak, mengingat ruangan kurang nyaman untuk mendidik anak. Bersambung ke hal 7 kol 1 SEKAT TRIPLEK: Sekolah satu atap di Kabupaten Magelang yang cuma disekat triplek. ■ Foto: Ali Subchi-yan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.