WAWASAN 06 September 2013

Page 1

■ Jumat Pon ■ 6 September 2013 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE 28 NO: 165 TERBIT 24 HALAMAN ISSN 0215 3203

Serda Ucok Janji Berantas Preman YOGYA - Serda Ucok Tigor Simbolon, terdakwa utama kasus penyerangan LP Cebongan Sleman, divonis 11 tahun penjara. Prajurit Kopassus ini dinilai terbukti melakukan penyerangan yang mengakibatkan 4 tahanan tewas mengenaskan. “Oleh karena itu, memutuskan menghukum terdakwa satu dengan hukuman 11 tahun dan dipecat dari kesatuan,” kata Hakim Letkol Joko Sasmito di Pengadilan Militer, Jl Ringroad Timur Banguntapan, Bantul, Kamis (5/9) sekitar pukul 15.10 WIB. Vonis hakim lebih rendah setahun dari tuntutan oditur, yakni 12 tahun penjara dan dipecat dari kesatuan. Sedangkan rekan Ucok, Serda Sugeng divonis 8 tahun penjara dan dipecat dan Koptu Kodik divonis 6 tahun. Sebelumnya, keduanya dituntut 10 dan 8 tahun penjara. Di ruang sidang terpisah 5 terdakwa dalam kasus yang

sama, Sertu Tri Juwanto, Sertu Anjar Rahmanto, Sertu Martinus Robert Paulus Benani, Sertu Suprapto, dan Sertu Herman Siswoyo divonis 1 tahun 9 bulan. Hukuman ini lebih rendah 3 bulan dari tuntutan oditur. Serda Ucok Tigor Simbolon sempat berorasi di depan massa pendukung. Setelah menjalani masa hukuman, ia akan tinggal di Yogyakarta. “Saya akan tinggal di Yogyakarta dan akan membina pemuda Yogyakarta memberantas preman,“ kata Serda Ucok di hadapan ratusan pendukung Kopassus usai sidang di Pengadilan Militer II/11 Yogyakarta, Kamis (5/9). Ratusan pendukung dari berbagai elemen itu langsung menyambutnya dengan teriakan. “Hidup Ucok, hidup Ucok, hidup Kopassus!” Serda Ucok mengucapkan terima kasih atas dukungan Bersambung ke hal 7 kol 3

DIPECAT: Anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Serda Ucok Tigor Simbolon (kiri) dikawal anggota Polisi Militer usai mengikuti sidang putusan di Pengadilan Militer II-11 Bantul, Yogyakarta, Kamis (5/9). Ucok divonis 11 tahun penjara dan dipecat dari TNI karena membunuh empat napi di LP Cebongan. ■ Foto: Antara

Jateng Tak Bawa Isu Jokowi ■ Rakernas PDI Perjuangan SEMARANG - Seiring dengan adanya agenda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) Jumat hari ini hingga besok (6-8/9), nama Joko Widodo (Jokowi) kerap dikait-kaitkan denga calon presiden (Capres). Namun DPD PDI Perjuangan membantah bakal membawa isu pencapresan Jokowi di Rakernas. Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Agustina Wilujeng menegaskan, bahwa Rakernas bukan agenda untuk memunculkan sosok capres. Menurut dia, Rakernas kali ini agenda utamanya untuk memantapkan kader menghadapi pileg 2014 mendatang sehingga Jateng juga tak akan membawa sosok nama atau pun Jokowi dalam Rakernas. ”Sekarang ini adalah even kepartaian, untuk melaporkan bagaimana kondisi internal da-

lam struktural masing-masing DPD secara nasional. Dalam Rakernas nanti akan memantapkan pencalegan sejauh mana kesiapan kader pileg 2014,” kata Agustina kepada Wawasan, Kamis (5/9). Dia menambahkan, dalam hal ini penting untuk disampaikan kepada publik, bahwa untuk bisa mencalonkan Presiden sendiri, syaratnya harus mengantongi suara 20 persen da-

Kepergok Selingkuh, Polwan Tenggak Obat Serangga SEMARANG - Seorang anggota Polwan Polres Kendal nyaris tewas, ketika menenggak obat serangga di daerah Jalan Prof Hamka, Ngaliyan Semarang, Rabu (4/9) malam. Brigadir EV (29), anggota Satlantas Polres Kendal ini nekat berusaha bunuh diri setelah digerebek sang suami saat bersama selingkuhannya di sebuah hotel di daerah Sampangan, Rabu (4/9) malam. Kejadian bermula ketika suami Brigadir EV yang juga anggota polisi Polda Jateng bersama tim Propam Polda mendatangi hotel di daerah Gajahmungkur Semarang. Namun tim polisi ini tak diberitahu tentang keberadaan dua

polisi selingkuh tersebut. Tiba-tiba saja Brigadir EV yang berkencan dengan K, anggota PJR Dit Lantas Polda Jateng kabur dari hotel dengan naik mobil. Keduanya kabur mengarah ke Jalan Siliwangi. Hingga sampai Jalan Hamka Ngaliyan, atau sekitar 5 kilometer dari tempat kejadian, Brigadir EV berhenti di depan sebuah minimarket. Di toko tersebut ia langsung menenggak obat serangga dalam jumlah banyak. Alhasil Brigadir EV Bersambung ke hal 7 kol 1

Bersambung ke hal 7 kol 3

Ganjar Redesain Sosialisasi PLTU Batang SEMARANG - Kendati Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) mega proyek PLTU Batang sudah turun, masalah dengan warga belum terselesaikan. Bukti persoalan belum beres, pada Rabu (4/9) lalu, ratusan warga Kabupaten Batang mendatangi Kantor Gubernur menyampaikan keluh kesahnya selama ada rencana pembangaunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang. Menanggapi problem tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai persoalan tak kunjung selesai karena sosialisasi pada rencana pembangunan PLTU di Kabupaten

EDUKATIKA

5

Jangan Paksa Tarik SPI! DISDIKPORA Salatiga melarang sekolahmemaksa orang tua dan wali siswa dalam memungut Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI). Karena sifatnya sukarela.

SEMARANG SQUARE

17

Juru Tagih Tewas Dibacok SEORANG juru tagih Sudarmanto (29) warga Genuk Sari Semarang tewas dibunuh oleh sekelompok orang di rumahnya.

Batang buruk. Menurut Ganjar, dampak dari sosialisasi yang buruk itu menimbulkan berbagai masalah di masyarakat. “Setelah saya pelajari sejak dari awal program ini (PLTU Batang), sosialisasinya buruk. Maka ketika saya minta orangorang yang punya kepentingan untuk melakukan sosialisasi yang lebih top dengan gaya-gaya kultural,” katanya di Semarang, kemarin. Terkait dengan upaya penyelesaian berbagai persoalan yang menyangkut proyek PLTU Batang, Ganjar mengaku Bersambung ke hal 7 kol 1 Semburan lumpur setinggi delapan meter berwarna hitam pekat membuat geger Warga Desa Lubang Kidul, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Kamis (5/9). Semburan lumpur muncul di pekarangan Ponco Sumarno (52) warga Dusun Jogomudo RT 02 RW 01, Desa Lubang Kidul, dari sebuah sumur bor yang dibuat oleh warga yang rencananya untuk mengairi kolam ikan. TAK pelak, ribuan orang berdatangan ke lokasi untuk menyaksikan fenomena alam ini. Belum jelas apa penyebab lumpur dari perut bumi itu menyembur keluar di permukiman warga. Untuk mengetahui penyebab dan dampak yang akan ditimbulkan, Pemkab kini masih menunggu tim penelitian dari ESDM Provinsi Jateng. Munculnya semburan lum-

Ada ”Lumpur Lapindo” di Purworejo

Menyembur 8 Meter, Warga Geger pur itu bermula ketika pemilik lahan ingin membuat sumur bor untuk mengairi kolam ikan gurame miliknya. “Ini benar tanah milik saya, kebetulan saya memang ingin membuat sumur bor untuk mengairi kolam ikan. Karena saat kemarau biasanya sulit untuk mendapatkan air. Kebetulan saudara saya berprofesi sebagai tukang bor sumur, tidak tahunya malah terjadi fenomena ini,” ujr Ponco. Penggali sumur, Eko Siswanto (37), warga Boto Daleman, Kecamatan Bayan, Purworejo menjelaskan. Ia mengebor sumur bersama tiga rekannya, tanda-tanda kemunculan lum-

pur itu awalnya dikira hanya desakan air yang kuat sebagai mata air biasa. Eko menuturkan, ketika pengeboran mencapai kedalaman 8 meter, ada semacam tekanan cukup kuat dari dalam tanah. Akhirnya pengeboran diputuskan untuk dihentikan, karena dianggap mata air yang besar Bersambung ke hal 7 kol 1 MENYEMBUR: Warga Desa Lubang Kidul, Kecamatn Butuh, Purworejo, sempat dibuat geger oleh semburan lumpur setinggi delapan meter setelah seorang warga membuat sumur pompa. ■ Foto: Dulrokhim-yan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.